Page 1
EVALUASI KINERJA FINANSIAL KOPERASI
Studi Kasus pada Kopdit Mekar Sai
Jl. Ir. Juanda No.16A, Pahoman, Bandar Lampung, Lampung
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelas Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Yusuf Nugroho Pranandhito
052214133
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
Page 2
i
EVALUASI KINERJA FINANSIAL KOPERASI
Studi Kasus pada Kopdit Mekar Sai
Jl. Ir. Juanda No.16A, Pahoman, Bandar Lampung, Lampung
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelas Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Yusuf Nugroho Pranandhito
052214133
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
Page 5
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Hiduplah seolah kamu mati besok, belajarlah seolah kamu akan hidup selamanya.
Belajarlah hidup menjadi yang terbawah, karena dengan begitu akan mendorong kita untuk selalu berusaha menciptakan tangga kehidupan yang dapat menghantar kita selangkah demi selangkah menuju ke atas. Dan selalu tetap hati-hati menjaga setiap pijakan langkah kaki agar tidah terjatuh.
Persembahaan:
Skripsi ini kupersembahkan untuk masa depanku dan
untuk yang sangat aku sayangi yakni Bapak & Ibu, adikku
Indra & Rio, My Vanilla “Rita” karena telah senantiasa
memberikan doa serta dorongan untuk menyelesaikan pendidikanku.
Page 8
vii
Abstrak
EVALUASI KINERJA FINANSIAL KOPERASI
Studi Kasus pada KSP Kopdit Mekar Sai, Bandar Lampung, Lampung
Yusuf Nugroho Pranandhito
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan dari Koperasi Mekar
Sai Bandar Lampung, Lampung kemudian mengevaluasi apakah koperasi tersebut
mengalami peningkatan kinerja keuangan atau sebaliknya.
Data dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis
data yang digunakan untuk menjawab permasalahan dengan menganalisis rasio-rasio
keuangan koperasi yang terdiri dari analisis likuiditas yaitu Current Ratio, Cash
Ratio, Qiuck Ratio dan Working Capital To Total Assets Ratio. Analisis solvabilitas
terdiri dari Total Debt To Equity Ratio dan Total debt To Total Capital Assets.
Analisis aktivitas terdiri dari Total Assets Turn Over dan Receivable Turn Over. Dan
yang terakhir analisis profitabilitas terdiri dari Net Profit Margin, Rate of Return On
Investment dan Rate of Return For The Owners.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tingkat perkembangan rasio
keuangan Koperasi Mekar Sai sebagai berikut :(1) Rasio Likuiditas mengalami
kenaikan dan penurunan setiap tahunnya, namun secara garis besar lebih cenderung
menurun, yang berarti kemampuan koperasi dalam memenuhi kebutuhan jangka
pendeknya juga menurun. (2) Rasio Solvabilitas juga mengalami kenaikan dan
penurunan tiap tahunnya, dan bila ditarik kesimpulan maka rasio ini mengalami
peningkatan, berarti kemampuan menjamin hutang dalam koperasi semakin baik. (3)
Rasio akivitas mengalami penurunan tiap tahunnya, namun mengalami kenaikan di
tahun terakhir, itu berarti di tahun sebelumnya banyak dana yang belum
dimanfaatkan. (4) Rasio profitabilitas mengalami penurunan tiap tahunnya dan mulai
mengalami peningkatan di dua tahun terakhir, yang berarti tingkat koperasi
menghasilkan keuntungan dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan.
Page 9
viii
ABSTRACT
EVALUATION ON FINANCIAL PERFORMANCE OF COORPERATIVE
Case Study in Saving and Loan Coorperative Kopdit Mekar Sai, Bandar
Lampung, Lampung
Yusuf Nugroho Pranandhito
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
The research aimed to find out the development of Mekar Sai Coorperative
Bandar Lampung, and than evaluate whether the coorperative has increment of
financial performance or reverse.
The data was collected by technique of interview and documentation.
Technique of data analysis used to answer the problem was analyzing the financial
ration of coorperative comprising of the liquidity analysis, i.e. Current Ratio, Cash
Ratio, Quick Ratio and Working Capital to Total Assets Ratio. The Solvability test
comprised of Total Debt to Equity Ratio and Total Debt to Total Capital Assets. The
analysis of activity comprises of Total Assets Turn Over and Receivable Turn Over.
The last was profitability analysis comprised of Net Profit Margin, Rate of Return On
Investment and Rate of Return For the Owners.
Based on result of the research, it shows the developmental level of financial
ratio of Mekar Sai Coorperative as follows: (1) Liquidity ratio has increase and
decrease annually, however, sketchily it tends to decrease, means the capability of
cooperative in fulfilling its short term necessities decreases anyway. (2) Solvability
ratio also has increase and decrease annually, and if it will draw conclusion thus the
ration has increase, means the capability on debt insurance in coorperative is better.
(3) Activity ratio has decrease annually, however it has increase in last year, mean in
previous year there are many data has not been outsourced yet. (4) Profitability ratio
has increase annually and started to increase in last two year, mean level of
coorperative to increase profit in last two years has increase.
Page 10
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya
dengan rahmat dan berkat-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Evaluasi Kinerja Finansial
Koperasi”, penulis menemui banyak kesulitan, namun penulis akhirnya menyadari
bahwa tanpa bantuan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai
pihak, skripsi ini tidak akan pernah selesai. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si.,Akt. QIA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE., M.B.A., Selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Bapak Drs. T. Handono Eko Prabowo, M.B.A., Ph.D., selaku Dosen
Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
masukan, nasihat dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak John Philio Simanjuntak,SE., MM., selaku Dosen Pembimbing II, yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, nasihat dan
dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Page 11
x
5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya kepada
penulis saat ini.
6. Kedua orang tua, Bapak F. Dwi Boko Swarno dan Ibu Ch. Sukaryanti yang
tercinta serta adik-adikku tersayang Indra dan Rio yang telah memberikan
dukungan, semangat serta doa yang tak ternilai harganya.
7. Veronika Harni Rita Sari “My Vanilla” yang penulis sayangi karena telah
memberikan doa serta dukungannya.
8. Om Bronto dan keluarga yang telah meluangkan waktu membantu penulis dalam
melakukan penelitian di Koperasi Mekar Sai.
9. Bapak A. Kiman selaku Manajer Koperasi Mekar Sai yang telah memberikan
izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
10. Keluargaku yang di Jogja, Mba Esti dan keluarga, Mba Titis dan keluarga, Mba
Novi dan keluarga, Mas Wiwid dan keluarga, Mba Tuti dan Mas Agung.
11. Anak-anak Nongkrong Prayan Wetan 24B seperti Awenk, Gembukz, Wisnu,
Gatel, Kocek, Putra, Menjenk, Windy, Joe, Yefta, Ipunk, Baskoro, Antun.
Jadikan persahabatan kita abadi selamanya.
12. Sahabat-sahabat kampus yang lain seperti Wiwid, Ade, Bowo, Ipank, Epha,
Yophie, Nyot, Pu2t, Magda, Ratih, Mbokde, Vieda, Matto, Risma, Ajie.
Semangat-semangat ya semua.
13. Anak-anak Kontrakan Merak Sakti seperti Alpun, Jagrak, Adut, Lempong, Ebox,
Gomas, Cundil atas tumpangan Online gratisnya.
Page 12
xi
14. Anak-anak Install Band seperti Rico, Bayu, Gilang, Prana dan Q-noy. Semangat
teman, jangan pernah hentikan langkah kita menggapai mimpi dan cita-cita.
Kalaupun aku harus meninggalkan kalian, yakin dan pasti jalan itu ada. Ini
hanyalah masalah waktu. Tuhan Memberkati Kita.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menjadi bahan
masukan bagi rekan-rekan yang sedang menyusun skripsi.
Yogyakarta, Juli 2010
Penulis
Yusuf Nugroho Pranandhito
Page 13
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………..iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………….....iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………...v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…...vi
ABSTRAK………………………………………………………………….vii
ABSTRACT………………………………………………………………..viii
KATA PENGANTAR...................................................................................iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………..xii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………..xv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Batasan Masalah ..................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI.................................................................... 6
A. Organisasi Koperasi ................................................................ 6
B. Pengertian Koperasi ............................................................... 11
C. Penggolongan Koperasi .......................................................... 12
D. Arti Pentingnya Analisis Laporan Keuangan Koperasi ........... 16
Page 14
xiii
E. Tujuan Laporan Keuangan Koperasi ...................................... 17
F. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi ............................. 18
G. Analisis Rasio Keuangan Koperasi ......................................... 22
H. Literatur Terdahulu ................................................................ 26
I. Ringkasan Literatur Terdahulu ............................................... 32
J. Kerangka Teoritis .................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 37
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 37
C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................. 37
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 38
E. Teknik Analisis Data ............................................................... 38
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................... 41
A. Sejarah Singkat Koperasi Kredit Mekar Sai ............................. 41
B. Visi dan Misi Koperasi Kredit Mekar Sai ................................ 44
C. Struktur Organisasi Koperasi Kredit Mekar Sai ....................... 46
D. Aktivitas Kopdit Mekar Sai ..................................................... 49
E. Kepengurusan Kopdit Mekar Sai Periode 2007-2009 .............. 57
F. Produk-produk Koperasi Kredit Mekar Sai .............................. 58
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.................................. 60
A. Deskripsi Data......................................................................... 60
B. Analisis Data dan Pembahasan ................................................ 74
Page 15
xiv
1. Analisis Likuiditas .............................................................. 75
2. Analisis Solvabilitas ............................................................ 83
3. Analisis Aktivitas ................................................................ 88
4. Analisis Profitabilitas .......................................................... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 100
A. Kesimpulan ............................................................................ 100
B. Saran ...................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 104
LAMPIRAN .............................................................................................. 106
Page 16
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul
5.1 Perkembangan current ratio .......................................................... 76
5.2 Perkembangan quick ratio ............................................................. 77
5.3 Perkembangan cash ratio .............................................................. 79
5.4 Perkembangan Working Capital to Total Asset.............................. 81
5.5 Perkembangan Total Debt to Total Assets ..................................... 84
5.6 Perkembangan Total Debt to Equity Ratio ..................................... 86
5.7 Perkembangan Total Assets Turn Over .......................................... 89
5.8 Perkembangan Receivable Turn Over ........................................... 90
5.9 Perkembangan Rate of Return on Investment................................. 93
5.10 Perkembangan Net Profit Margin .................................................. 94
5.11 Perkembangan Rate of Return for Owners ..................................... 97
5.12 Rangkuman Perkembangan Rasio-rasio ........................................ 99
Page 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia, ada bermacam-macam bentuk badan usaha yang
bergerak di dalam masyarakat, diantaranya Koperasi, Perseroan Terbatas (PT),
CV, Firma dan lain-lain. Dengan semakin beragamnya bentuk badan usaha di
Indonesia, menunjukan bahwa semakin besar pula kesempatan bagi siapapun
untuk menjalankan usaha. Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam UUD
1945 Pasal 33 ayat 1, disebutkan bahwa ”perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. Dari pasal tersebut terlihat
bahwa Indonesia sangat mengutamakan kemakmuran masyarakat yang dicapai
secara bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan, bukan kemakmuran orang
perseorangan atau individu. Oleh karena itu, bentuk usaha yang mampu
mewujudkan isi dari pasal tersebut adalah koperasi.
Pada hakekatnya, koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang
sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena koperasi dapat menjadi mitra
negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu, adanya persamaan tujuan antara negara dan
gerakan koperasi dalam memperjuangkan peningkatan kesejahteraan
masyarakat perlu ditingkatkan terutama di Indonesia. Tujuan koperasi sendiri
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggota-anggotanya
dan masyarakat luas, bukan semata-mata untuk mencari laba, dan sehingga
Page 18
2
dengan adanya koperasi, tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia
akan dapat semakin berkurang.
Dengan semakin berkembangnya kegiatan dalam koperasi, dan untuk
menjamin pelaksanaan kegiatan koperasi sangat dibutuhkan manajemen yang
baik, sehingga kegiatan koperasi tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif
dan efisien. Semua proses kegiatan koperasi harus direncanakan,
diorganisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi. Dengan demikian koperasi
memerlukan manajer yang mampu mengelola koperasi agar koperasi
dilaksanakan secara profesional. Pengelolaan yang profesional itu sendiri
membutuhkan sistem pertanggungjawaban yang baik serta dapat diandalkan
dalam pengambilan keputusan, perencanaan, maupun pengendalian koperasi.
Koperasi harus dapat membuat kebijakan yang sesuai dengan tujuan
koperasi itu sendiri. Tercapainya tujuan tersebut, diukur oleh suatu alat
analisis keadaan koperasi. Alat untuk menganalisis keadaan koperasi itu salah
satunya adalah laporan keuangan ( Yulri, 2003: 2).
Analisis laporan keuangan sangat penting bagi pengurus maupun
pengelola (manajer) dan pihak luar yang berkepentingan dengan koperasi.
Bagi pengurus maupun pengelola koperasi (manajer), laporan keuangan
berfungsi sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam menyusun rencana dan
pengambilan keputusan terutama dalam bidang keuangan. Sedangkan bagi
pihak luar seperti BUMN atau perbankan, laporan keuangan digunakan untuk
menilai kelayakan pengadaan program kemitraan. Analisis laporan keuangan
Page 19
3
di sini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profitabilitas koperasi.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis memilih judul
”Evaluasi Kinerja Finansial Koperasi”, studi kasus pada KSP Kopdit
Mekar Sai di Jl. Ir. Juanda No.16 Pahoman, Bandar Lampung, Lampung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengemukakan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan rasio likuiditas Kopdit Mekar Sai dari tahun
2004 s/d 2008.
2. Bagaimana perkembangan rasio solvabilitas Kopdit Mekar Sai dari tahun
2004 s/d 2008.
3. Bagaimana perkembangan rasio aktivitas Kopdit Mekar Sai dari tahun
2004 s/d 2008.
4. Bagaimana perkembangan rasio profitabilitas Kopdit Mekar Sai dari tahun
2004 s/d 2008.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi pembahasan hanya pada
pengukuran kinerja koperasi yang berkaitan dengan laporan keuangan yang
terdiri dari neraca dan laporan sisa hasil usaha (SHU) dari periode 2004 s/d
2008.
Page 20
4
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perkembangan rasio likuiditas Kopdit Mekar Sai dari
tahun 2004 s/d 2008.
2. Untuk mengetahui perkembangan rasio solvabilitas Kopdit Mekar Sai dari
tahun 2004 s/d 2008.
3. Untuk mengetahui perkembangan rasio aktivitas Kopdit Mekar Sai dari
tahun 2004 s/d 2008.
4. Untuk mengetahui perkembangan rasio profitabilitas Kopdit Mekar Sai
dari tahun 2004 s/d 2008.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Untuk menerapkan teori yang didapat dibangku kuliah ke dalam
praktek dan untuk menambah pengetahuan penerapan teori ke dalam
kenyataan.
2. Bagi Koperasi Mekar Sai
Penelitian diharapkan bermanfaat untuk pertimbangan pengurus
dan manajer dalam mengevaluasi likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan
profitabilitas sehingga dapat mengambil kebijakan untuk peningkatan
kinerja koperasi.
Page 21
5
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan
studi dan penelitian yang berlangsung di USD.
Page 22
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Organisasi Koperasi
Sebagai organisasi, koperasi mempunyai tujuan organisasi yang
merupakan kumpulan dari tujuan-tujuan individu dan anggotanya. Tujuan
koperasi sedapat mungkin harus mengacu dan memperjuangkan pemuasan
tujuan individu anggotanya.
Selanjutnya dalam melaksanakan roda organisasinya, koperasi harus
tunduk pada tata nilai tertentu yang merupakan karakteristik koperasi tata nilai
ini dapat kita baca di Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian terutama pasal 2 s/d 5, yang lazim disebut : Landasan
Asas, Tujuan, Fungsi dan Peran serta Prinsip-prinsip Koperasi.
1. Landasan dan Asas (Pasal 2)
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
serta berdasar atas asas kekeluargaan.
2. Tujuan (Pasal 3)
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
3. Fungsi dan Peran (Pasal 4)
a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
Page 23
7
meningkatkan kesejahteraan dan sosialnya.
b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko
gurunya.
d. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional
yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan
dan demokrasi ekonomi.
4. Prinsip-prinsip Koperasi (Pasal 5)
a. Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis .
3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil
sebanding dengan besarnya jasa usaha masing- masing anggota.
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5) Kemandirian.
b. Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula
prinsip koperasi sebagai berikut :
1) Pendidikan perkoperasian.
2) Kerjasama antar koperasi
Page 24
8
5. Perangkat Organisasi Koperasi
Dalam Undang-undang RI No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, bahwa perangkat organisasi terdiri dari :
a. Rapat Anggota (RA)
Seperti organisasi pada umumnya, rapat anggota merupakan
kunci keberhasilan koperasi. Rapat anggota memegang kekuasaan
tertinggi dalam organisasi koperasi. Rapat anggota mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1) Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Koperasi.
2) Menetapkan kebijaksanaan umum koperasi.
3) Memilih, mengangkat dan memberhentikan Pengurus maupun
Badan Pengawas
4) Menetapkan dan Mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana
Anggaran Belanja Koperasi serta kebijaksanaan pengurus dalam
bidang organisasi dan koperasi.
5) Mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus dan Badan
Pengawas dalam bidang organisasi dan koperasi
b. Pengurus
Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi. Pengurus
yang telah menerima pelimpahan wewenang dari anggota itu mewakili
anggota-anggota lain dalam pengelolaan koperasi. Oleh karena itu,
pengurus harus mampu menjabarkan kebijakan dan keputusan yang
Page 25
9
telah diambil dalam rapat anggota secara lebih terinci disertai dengan
langkah-langkah operasionalnya.
Fungsi pengurus adalah memimpin organisasi dan usaha
koperasi serta bertindak untuk dan atas nama koperasi dalam
berhubungan dengan pihak ketiga sesuai dengan Keputusan Rapat
Anggota dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.
1) Tugas dan Kewajiban Pengurus
Secara kolektif tugas dan kewajiban pengurus adalah
a) Pengurus bertugas mengelola koperasi sesuai dengan
kebijaksanaan yang diputuskan oleh Rapat Anggota.
b) Untuk melaksanakan tugas tersebut, pengurus berkewajiban :
(1) Mengajukan rencana kerja dan rencana anggaran
pendapatan dan belanja koperasi.
(2) Menyelenggarakan administrasi umum dan daftar pengurus.
(3) Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris
secara tertib.
(4) Menyelenggarakan Rapat anggota.
(5) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas.
2) Kewenangan Pengurus:
a) Mewakili koperasi di dalam dan luar pengadilan.
b) Melakukan tindakan hukum dan upaya lain untuk kepentingan
anggota kemanfaatan koperasi.
Page 26
10
3) Tanggung Jawab Pengurus
Pengurus bertanggung jawab atas segala upaya yang
berhubungan dengan tugas, kewajiban, dan kewenangan yang
dimiliki kepada Rapat Anggota dalam bentuk laporan tahunan.
c. Pengawas
Badan pengawas tugasnya adalah mengawasi apakah pengurus
telah melakukan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat
Anggota. Wewenang dan tugas dari pengawas adalah sebagai berikut :
1) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan
pengelolaan koperasi.
2) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
3) Meneliti catatan yang ada dalam koperasi dan mendapatkan segala
keterangan yang diperlukan.
Ketiga perangkat organisasi koperasi tersebut maupun yang bukan
yaitu manajer merupakan tim manajemen yang mempunyai ikatan kolektif
dalam menjalankan fungsi organisasi (Arifin, 2007:92).
Menurut Peraturan Daerah (PERDA) Kota Bandar Lampung No.3
tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bandar
Lampung, pasal 18 yang mengatakan bahwa Dinas Koperasi, Usaha Kecil
Menengah, Perindustrian dan Perdagangan merupakan unsur pelaksana tugas
Walikota, mempunyai tugas Pokok melaksanakan urusan pemerintahan Kota
Page 27
11
dibidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
B. Pengertian Koperasi
Koperasi berasal dari bahasa Inggris yaitu "co" yang berarti sama-
sama, dan "operation" yang artinya bekerja atau bertindak. Jadi, koperasi
berarti kerjasama dari sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang
sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota.
1. Pengertian koperasi menurut Drs. Moh Hatta (Hendrojogi, 2002) :
“Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan
ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong-menolong
tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan
'seorang buat semua dan semua buat seorang' ”.
2. Koperasi menurut UU Perkoperasian no.25 tahun 1992 :
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan-
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan
prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan.
3. Pengertian Koperasi menurut Undang-Undang Koperasi No.12 tahun 1967
tentang pokok-pokok koperasi :
Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial,
beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang
merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan.
Page 28
12
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi
adalah badan usaha ekonomi rakyat yang beranggotakan orang-perorangan
atau badan hukum koperasi yang bekerjasama dalam bidang ekonomi dan
sosial berdasarkan prinsip persamaan, kekeluargaan dan kegotong-royongan.
C. Penggolongan Koperasi
Sebelum mendirikan koperasi harus ditentukan secara jelas jenis
koperasi dan keanggotaan yang selalu berhubungan dengan kegiatan usaha
dan dasar untuk menentukan jenis koperasi adalah kesamaan aktivitas,
kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya, seperti antara lain :
1. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya ( Pasal 16 Undang-Undang Dasar
Nomor 25 Tahun 1992) :
a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1995 pasal 1,
bahwa Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya
usaha simpan pinjam. Keanggotaan Koperasi Simpan Pinjam pada
prinsipnya bebas bagi semua orang yang memenuhi persyaratan untuk
menjadi anggota koperasi dan orang-orang dimaksud mempunyai
kegiatan usaha dan atau mempunyai kepentingan ekonomi yang sama,
misalnya KSP dengan anggota petani, KSP dengan anggotanya nelayan,
KSP dengan anggotanya karyawan.
Page 29
13
b. Koperasi Konsumen
Sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi, anggota
berpartisipasi aktif dalam kegiatan koperasi. Keanggotaan Koperasi
Konsumen atau Pendiri Koperasi Konsumen adalah kelompok
masyarakat misal : Kelompok PKK, Karang Taruna, Pondok Pesantren,
Pemuda dan lain-lain yang membeli barang-barang untuk kebutuhan
hidup sehari-hari seperti sabun, gula pasir, minyak tanah. Disamping itu
Koperasi Konsumen membeli barang-barang konsumen dalam jumlah
yang besar sesuai kebutuhan anggota.
Koperasi Konsumen menyalurkan barang-barang konsumsi
kepada para anggota dengan harga layak, berusaha membuat sendiri
barang-barang konsumsi untuk keperluan anggota dan disamping
pelayan untuk anggota, Koperasi Konsumsi juga boleh melayani umum.
c. Koperasi Produsen
Koperasi Produsen adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari
orang-orang yang mampu menghasilkan sesuatu barang misal :
1) Koperasi Kerajinan Industri Kecil anggotanya para pengrajin
2) Koperasi Perkebunan anggotanya produsen perkebunan rakyat.
3) Koperasi Produksi Peternakan anggotanya para peternak.
d. Koperasi Pemasaran
Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang beranggotakan orang-
orang yang mempunyai kegiatan dibidang pemasaran barang-barang
dagangan misal :
Page 30
14
1) Koperasi pemasaran ternak sapi anggotanya adalah pedagang sapi.
2) Koperasi pemasaran elektronik anggotanya adalah pedagang barang-
barang elektronik.
3) Koperasi pemasaran alat-alat tulis kantor anggotanya adalah
pedagang barang-barang alat tulis kantor.
e. Koperasi Jasa
Koperasi Jasa didirikan untuk memberikan pelayanan (jasa)
kepada para anggotanya. Ada beberapa macam Koperasi Jasa antara
lain:
1) Koperasi angkutan memberi jasa angkutan barang atau orang.
Koperasi angkutan didirikan oleh orang-orang yang mempuyai
kegiatan di bidang jasa angkutan barang atau orang.
2) Koperasi perumahan memberi jasa penyewaan rumah sehat dengan
sewa yang cukup murah atau menjual rumah dengan harga murah.
3) Koperasi asuransi memberi jasa jaminan kepada para anggotanya
seperti asuransi jiwa, asuransi pinjaman, asuransi kebakaran.
Anggota Koperasi Asuransi adalah orang-orang yang bergerak
dibidang jasa asuransi.
2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja:
a. Koperasi Primer.
Koperasi primer ialah koperasi yang yang minimal memiliki anggota
sebanyak 20 orang perseorangan.
Page 31
15
b. Koperasi Sekunder
Adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta
memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi
primer.
Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi :
1) koperasi pusat, adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5
koperasi primer.
2) gabungan koperasi, adalah koperasi yang anggotanya minimal 3
koperasi pusat.
3) induk koperasi, adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3
gabungan koperasi.
Menurut PERDA Kota Bandar Lampung No.3/Pasal 18/Ayat 2/tahun
2008 mengatakan bahwa untuk menyelengarakan tugas pokok, Dinas
Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan
menyelenggarakan fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis dibidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah
Perindustrian dan Perdagangan;
b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang
Koperasi,Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Koperasi, Usaha Kecil
Menengah,Perindustrian dan Perdagangan;
Page 32
16
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota dibidang Koperasi,
Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
e) Pelayanan administratif.
D. Arti Pentingnya Analisis Laporan Keuangan Koperasi
Para pengelola organisasi atau manajer akan selalu dihadapkan pada
pengambilan keputusan untuk masa yang akan datang. Baik buruknya
keputusan yang akan diambil akan sangat bergantung dan ditentukan oleh
mutu informasi yang digunakannya.
Dalam rangka pengambilan keputusan masa datang, para pengelola
organisasi memerlukan informasi khususnya informasi tentang apa yang
mungkin akan terjadi pada masa datang. Laporan keuangan merupakan salah
satu sumber informasi penting yang digunakan oleh para pengelola organisasi
dalam pengambilan keputusan tersebut. Sayangnya laporan keuangan
menyajikan informasi tentang apa yang telah terjadi, sehingga timbul
kesenjangan kebutuhan informasi. Analisis laporan keuangan digunakan untuk
membantu mengatasi kesenjangan tersebut, dengan cara mengolah kembali
laporan keuangan, sehingga dapat membantu para pengambil keputusan
melakukan prediksi-prediksi (Prastowo, 2005 : 3).
Untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan finansial dari
suatu koperasi dapat dilakukan dengan cara menganalisis data keuangan dari
koperasi yang bersangkutan yang terdapat dalam laporan keuangan. Laporan
keuangan disini terdiri dari neraca dan laporan laba rugi atau laporan sisa hasil
Page 33
17
usaha.
Laporan keuangan memberikan gambaran mengenai keadaan finansial
suatu koperasi. Dengan mengadakan analisis laporan keuangan, seorang
manajer akan dapat mengetahui keadaan dan perkembangan finansial dari
perusahaan yang bersangkutan. Selain itu juga akan diketahui hasil-hasil
finansial yang telah dicapai pada tahun lalu. Dengan menganalisis data
finansial dari tahun lalu dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari
perusahaan serta hasil-hasil yang telah dianggap cukup baik. Hasil analisis
historis tersebut sangat penting bagi perbaikan penyusunan rencana atau
kebijakan yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
E. Tujuan Laporan Keuangan Koperasi
Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi (Prastowo, 2005 : 5).
Tujuan laporan keuangan koperasi adalah menyediakan informasi yang
berguna bagi pemakai utama dan pemakai lainnya. Beberapa hal yang dapat
diinformasikan dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut: (Sitio dan
Halomoan, 2001:17)
1. Mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota koperasi.
2. Mengetahui prestasi keuangan koperasi selama periode dengan SHU dan
manfaat keuangan koperasi sebagai ukurannya.
Page 34
18
3. Mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi, kewajiban dan
bukan anggota.
4. Mengetahui transaksi, kejadian dan keadaan yang mengubah sumber daya
ekonomis, kewajiban dan kekayaan bersih dalam suatu periode dengan
pemisah antara yang berkaitan dengan anggota dan bukan anggota.
5. Mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin mempengaruhi
liquiditas dan solvabilitas koperasi.
F. Karakteristik Laporan Keuangan Koperasi.
Pada dasarnya laporan keuangan yang dibuat oleh koperasi tidak
berbeda dalam laporan keuangan pada usaha nonkoperasi, tetapi ada beberapa
karakteristik yang perlu diketahui, antara lain sebagai berikut (Sitio &
Halomoan,2001:109).
1. Laporan keuangan merupakan bagian dari pertanggungjawaban pengurus
kepada para anggota di dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
2. Laporan keuangan meliputi neraca/laporan posisi keuangan, laporan sisa
hasil usaha, dan laporan arus kas yang penyajiannya dilakukan secara
komparatif.
3. Laporan keuangan yang disampaikan dalam RAT harus ditandatangani
oleh semua pengurus koperasi (UU No.25/1992, pasal 36 ayat 1).
4. Laporan laba rugi menyajikan hasil akhir yang disebut Sisa Hasil Usaha
(SHU). SHU koperasi dapat berasal dari usaha yang diselenggarakan
untuk anggota dan bukan anggota. SHU yang dibagikan kepada anggota
Page 35
19
harus berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. Pada saat
RAT, SHU ini diputuskan untuk dibagi sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam undang-undang dan anggaran dasar koperasi. Komponen
pembagian SHU sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) koperasi yang bersangkutan (pasal 45 UU No. 25/1992).
5. SHU yang berasal dari transaksi anggota maupun non anggota
didistribusikan dengan komponen-komponen pembagian SHU yang telah
diatur dalam AD atau ART koperasi. SHU yang bersumber dari transaksi
anggota dibagi sebagai berikut (sebagai contoh):
a. Dana cadangan
b. Dana anggota
c. Dana pengurus
d. Dana sosial
SHU yang berasal dari transaksi bukan anggota terdiri dari komponen
sebagai berikut (sebagai contoh):
a. Dana cadangan koperasi
b. Dana pengurus
c. Dana pegawai/karyawan
d. Dana pendidikan koperasi
Komponen-komponen tersebut sebelum dicairkan, disajikan dalam
kelompok kewajiban lancar pada neraca, sedangkan cadangan koperasi
merupakan bagian sisa hasil usaha yang tidak dibagi dan dapat digunakan
untuk memupuk modal sendiri dan kerugian koperasi.
Page 36
20
6. Laporan keuangan koperasi bukan merupakan laporan keuangan
konsolidasi dari koperasi-koperasi.
7. Posisi keuangan koperasi tercermin pada neraca, sedangkan sisa hasil
usaha tercermin pada perhitungan sisa hasil usaha. Istilah perhitungan
hasil usaha sebagai pengganti istilah laporan laba rugi mengingat manfaat
dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari laba, tetapi lebih
ditekankan pada manfaat bagi anggota. Oleh karena itu koperasi tidak
menngunakan istilah laba atau rugi melainkan hasil usaha.
8. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh koperasi dapat menyajikan hak
dan kewajiban anggota beserta hasil usaha dari dan untuk anggota,
disamping yang berasal dari bukan anggota. Hal ini dilakukan oleh karena
kegiatan koperasi sendiri cenderung lebih banyak ditujukan kepada
kepentingan untuk anggota baik sebagai pemilik maupun sebagai
pelanggan.
9. Alokasi pendapatan dan beban pada perhitungan hasil usaha kepada
anggota dan bukan aggota, berpedoman pada perbandingan manfaat yang
diterima anggota dan bukan anggota. Jika hal demikian sulit dilaksanakan,
alokasi dapat dilakukan dengan cara lain yang sistemik dan rasional. Cara-
cara yang diterapkan perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
10. Modal koperasi yang dibukukan terdiri dari:
a. Simpanan-simpanan
b. Pinjaman-pinjaman
Page 37
21
c. Penyisihan dari hasil usaha termasuk cadangan serta sumber-sumber
lain.
Simpanan anggota dalam koperasi terdiri dari (1) simpanan pokok,
(2) simpanan wajib dan (3) simpanan suka rela. Simpanan sukarela dapat
dapat berasal dari bukan anggota. Cadangan koperasi dipupuk melalui
penyisihan sisa hasil usaha dan cara-cara lain yang ditetapkan dalam
anggaran dasar. Cadangan dalam koperasi dimaksudkan untuk modal
koperasi sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi. Cadangan koperasi
bukan milik anggota koperasi dan tidak boleh dibagikan kepada anggota
walaupun saat pembubaran. Istilah permodalan koperasi, dengan
demikian tidak hanya mencakup modal yang disetor oleh anggota.
Permodalan dalam koperasi meliputi seluruh sumber pembelanjaan
koperasi, yang dapat bersifat permanen atau sementara. Pihak-pihak yang
mempunyai klaim terhadap sumber daya koperasi terdiri dari kreditur,
anggota/pemilik dan badan koperasi itu sendiri. Struktur klaim yang
demikian menunjukkan bahwa koperasi mempunyai eksistensi tersendiri,
terpisah dengan anggota-anggotanya.
11. Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi
dengan penyusutan-penyusutan dan beban-beban dari tahun buku yang
bersangkutan disebut sisa hasil usaha. Sesuai dengan karakteristik
koperasi, sisa hasil usaha berasal usaha yang diselenggarakan untuk
anggota dan bukan anggota. Sisa hasil usaha pada kopersi bukan
merupakan satu-satunya alat pengukur bagi manfaat keanggotaan koperasi
Page 38
22
dan prestasi pengurus. Sisa hasil usaha dengan demikian merupakan hasil
dari aturan dan prosedur akuntansi yang diterapkan dalam koperasi dan
mencerminkan perubahan kekayaan bersih yang dimiliki oleh anggota dan
koperasi itu sendiri yang berasal dari transakasi kejadian atau keadaan
ekonomis yang timbul dari kegiatan usaha. Pembagian laba dan transaksi
modal tidak dimasukkan dalam perhitungan sisa hasil usaha.
12. Keanggotaan atau kepemilikan modal koperasi tidak dapat dipindah-
tangankan dengan dalih apapun. Kewajiban anggota untuk menanggung
kerugian yang diderita koperasi baik yang timbul pada penutupan tahun
buku atau pada saat pembubaran dapat ditetapkan terbatas atau tidak
terbatas, maka kerugian hanya dapat dibebankan pada kekayaan koperasi
(dalam bentuk cadangan yang telah dihimpun) dan keanggotaan anggota
sebesar jumlah tanggungan yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Dalam
hal ini sisa hasil usaha bukan merupakan perubahan kekayaan dari
anggota.
G. Analisis Rasio Keuangan Koperasi
Untuk menilai prestasi dan kondisi suatu koperasi, seorang analis
keuangan memerlukan ukuran-ukuran tertentu. Ukuran yang sering digunakan
adalah rasio atau indeks yang menunjukkan hubungan antar data keuangan..
Analisis rasio keuangan menyangkut 2 jenis perbandingan. Pertama,
analisis dapat membandingkan rasio saat ini dengan rasio dimasa lalu yang
diharapkan dimasa depan selalu berkembang atau membaik untuk koperasi
Page 39
23
yang sama, misalnya current rasio (perbandingan antara aktiva lancar dengan
hutang lancar) untuk tahun ini dibandingkan dengan CR tahun yang lalu. Bila
rasio-rasio keuangan tersebut dijajarkan dengan kurun waktu tertentu maka
bisa dilihat kondisi dan komposisi perubahan keuangan dan menentukan
apakah ada kemajuan atau kemunduran prestasi dan kondisi keuangan
koperasi selama kurun waktu tertentu (Yulri, 2003).
Metode perbandingan kedua adalah membandingkan rasio-rasio suatu
perusahaan atau koperasi dengan perusahaan atau yang lain yang sejenis serta
kira-kira sama ukurannya. Pembandingan ini memberikan pemahaman atas
prestasi dan kondisi keuangan perusahaan/koperasi terhadap industri. Tetapi
pembandingan semacam ini sulit dilakukan oleh pihak luar lembaga keuangan.
Sebab lembaga keuangan memelihara data-data keuangan para nasabahnya
sehingga paling tidak bisa dipakai pembanding dan biasanya data seperti ini
tidak dipublikasikan pada pihak luar.
Analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisis untuk
mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan
laba/rugi yang dilakukan secara individu atau kombinasi dari kedua laporan
tersebut.
Pada dasarnya laporan keuangan dikelompokkan menjadi 4 tipe dasar
yang terdiri dari ( Alwi, 2007 : 9 ) :
1. Rasio likuiditas untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan/koperasi.
2. Rasio leverage/solvabilitas untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva
perusahaan/koperasi dibiayai dengan utang.
Page 40
24
3. Rasio aktivitas untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas
perusahaan/koperasi dalam mengerjakan sumber dananya.
4. Rasio rentabilitas/profitabilitas untuk mengukur hasil akhir dari sejumlah
kebijaksanaan dan keputusan-keputusan perusahaan/koperasi.
1. Likuiditas
Likuiditas adalah Kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya (Suryanto, 2007).
Likuiditas terdiri dari:
a. Current Ratio: adalah kemampuan untuk membayar utang yang segera
harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Jadi setiap Rp. 1,00 hutang lancar
dijamin aktiva lancar sebesar Current Ratio dalam rupiah. Dikatakan
baik bila hasil perhitungan lebih dari 100% (Alwi, 2007).
b. Cash Ratio: adalah kemampuan untuk membayar utang yang segera
harus dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam. Jadi setiap Rp. 1,00
hutang lancar dijamin kas sebesar Cash Ratio dalam rupiah.
Perhitungan dikatakan layak bila melebihi 150% (Alwi, 2007).
c. Qiuck Ratio/Acid Ratio: adalah kemampuan untuk membayar utang
yang segera harus dipenuhi dengan kas maupun bank dan piutang. Jadi
setiap Rp. 1,00 utang koperasi dijamin sebesar Qiuck Ratio dalam
rupiah. Baik bila perhitungan lebih dari 150% (Alwi, 2007).
d. Working Capital To Total Assets Ratio: adalah likuiditas dari total
aktiva dan posisi modal kerja. Baik bila melebihi 50% (Alwi, 2007).
Page 41
25
2. Solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan/koperasi untuk
mengukur seberapa besar perusahaan/koperasi dibiayai dengan utang
(Suryanto, 2007). Solvabilitas terdiri dari:
a. Total Debt To Equity Ratio adalah bagian dari setiap rupiah modal
sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang. Hasil
perhitungan baik bila kurang dari 0,67 (Alwi, 2007).
b. Total debt To Total Capital Assets adalah bagian dari aktiva yang
digunakan untuk menjamin utang Dikatakan layak bila kurang dari
50% (Alwi, 2007).
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah kemampuan perusahaan mengukur sejauh
mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya
(Suryanto, 2007). Rasio aktivitas terdiri dari:
a. Total Assets Turn Over adalah kemampuan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu (Alwi, 2007).
b. Receivable Turn Over adalah kemampuan dana yang tertanam dalam
piutang berputar dalam suatu periode tertentu. Baik bila hasil
perhitungan lebih dari 0,4 (Alwi, 2007).
Page 42
26
4. Rentabilitas/Profitabilitas
Rentabilitas adalah kemempuan suatu perusahaan untuk mengukur
efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar
kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan
penjualan maupun investasi (Suryanto, 2007). Rentabilitas terdiri dari:
a. Net Profit Margin adalah setiap Rp. 1,00 penjualan menghasilkan laba
bersih sebesar Net Profit Margin dalam rupiah. Baik bila perhitungan
lebih dari 4%.
b. Earning Power Ratio/Rate of Return On Investment adalah
perbandingan antara laba setelah biaya bunga dan pajak dengan total
aktiva.
c. Rate of Return For The Owners adalah perbandingan laba setelah
pajak dan biaya bunga dengan modal sendiri.
J. Literatur Terdahulu
Menurut Widi (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis
Penyesuaian Laporan Keuangan Tahun Periode 2005 dan 2006 Koperasi
Pegawai Republik Indonesia (KPRI) mengatakan bahwa koperasi merupakan
kumpulan modal yang bertujuan menyejahterakan anggotanya. Laporan
keuangan koperasi merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban
pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Koperasi sebagai badan usaha tidak
terlepas dari pengenaan pajak oleh pemerintah. Dasar pengenaan pajak pada
koperasi yaitu pada Sisa Hasil Usaha (SHU). Penafsiran atas hasil analisis
Page 43
27
laporan keuangan suatu perusahaan akan tergantung pada kedudukan dan
kepentingan masing-masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan.
Untuk mempermudah menghasilkan laporan keuangan, laporan keuangan
tersebut harus berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 27 tahun 2004 agar pemakai laporan dapat mengambil keputusan
berdasarkan laporan tersebut untuk tujuannya masing-masing. Metode yang
digunakan dalam pemecahan masalah ini adalah menganalisis perbandingan
laporan keuangan, yaitu sebagai berikut:1.identifikasi ketidaksesuaian pos-pos
di laporan keuangan koperasi individu, neraca menggunakan pedoman PSAK
No.27 dalam menganalisis penyusunan laporan keuangan koperasi;
2.mengoreksi dan menyajikan laporan keuangan yang telah disesuaikan
sebagaimana pedoman di PSAK No.27. Hasil dari analisis menunjukkan
adanya pengakuan pendapatan dari SHU PKP-RI yang dilaporkan pada
laporan laba rugi keseluruhan tahun 2005 dan 2006 menimbulkan double tax.
Selain itu ada penghapusan pendapatan unit toko dan unit sepeda motor pada
laporan laba rugi keseluruhan tahun 2005 dan 2006 sehingga mengurangi laba
bersih sebelum pajak. Pada kas opname (pemeriksaan kas) tidak sama dengan
nilai saji kas pada neraca. Penempatan pos saldo kas yang salah pada laporan
laba rugi toko mempengaruhi nilai dari laba rugi toko tersebut.
Menurut penelitian yang berjudul Analisis Laporan Keuangan
Koperasi Kayu Tangi Sebagai Mitra Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Nila
Dengan Sistem Karamba di Desa Lok Tangga, Banjar, Kalimantan Selatan
(Widowaty, 2006) memiliki tujuan untuk mengetahui fungsi laporan keuangan
Page 44
28
dalam pengembangan usaha koperasi dan mengetahui permasalahan yang
dihadapi serta mencari jalan pemecahannya. Data yang dianalisis berupa
laporan keuangan Koperasi Kayu Tangi tahun 2003 sampai dengan 2005.
Analisis data menggunakan analisis kelengkapan laporan keuangan, analisis
perbandingan laporan keuangan, analisis rasio dan analisis deskriptif. Hasil
analisis kelengkapan laporan keuangan bahwa laporan keuangan yang ada
pada Unit Usaha Otonom Simpan Pinjam Koperasi Kayu Tangi sesuai dengan
standar akuntansi keuangan. Hasil analisis perbandingan laporan keuangan
menunjukkan kenaikan aktiva, kekayaan bersih, dan sisa hasil usaha pada
tahun 2004. Pada tahun 2005 terjadi penurunan pada ketiga komponen
tersebut. Analisis rasio menunjukkan bahwa Koperasi Kayu Tangi masih
likuid karena tingkat likuiditas terendah 254,5%, dan masih solvabel karena
tingkat solvabilitas terendahnya lebih dari 100%. Tingkat rentabilitas tertinggi
yang mampu dihasilkan koperasi adalah 3,8%.
Menurut Kurniawan (2008) dengan penelitiannya yang berjudul
Analisis Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas Atas Laporan Keuangan
Koperasi Karyawan Eastern Polymer Periode Tahun 2003-2005 mengatakan
bahwa laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh
perusahaan yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi
keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam upaya untuk
pembuatan keputusan yang rasional, pihak kreditur, investor, dan manajemen
menggunakan suatu alat yang mampu menganalisis laporan keuangan yang
disajikan oleh perusahaan yang bersangkutan, untuk mengetahui keadaan dan
Page 45
29
perkembangan keuangan perusahaan tersebut. Apabila dikaitkan dengan
tujuan tersebut penggunaan analisis rasio merupakan pilihan yang terbaik.
Penggunaan analisis rasio untuk melakukan interprestasi dan menganalisis
laporan keuangan akan menggunakan ukuran-ukuran tertentu yang disebut
rasio. Rasio merupakan suatu bentuk rumusan rumusan matematis yang
menunjukan hubungan diantara angka-angka tertentu. Dalam analisis rasio
keuangan angka-angka yang dianalisis berasal dari data keuangan agar rasio-
rasio itu mempunyai arti. Jadi analisis rasio mampu menjelaskan hubungan
antara variabel-variabel yang bersangkutan sehingga dapat digunakan untuk
menilai suatu kondisi keuangan dan dapat dipakai sebagai dasar perbandingan
dari waktu ke waktu. Secara umum pengelompokan rasio adalah berdasarkan
rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Kondisi keuangan perusahaan
hasil Analisis Laporan Keuangan dari tahun 2003 sampai dengan 2005
menunjukkan perusahaan dalam keadaan likuid. Trend Likuiditas yang dicapai
dari tahun 2003-2005 meningkat stabil. Kemampuan perusahaan dalam
pemenuhan seluruh kewajibannya Koperasi Karyawan Eastern Polymer dalam
keadaan solvabel. Trend Solvabilitas dari ketiga tahun diatas mengalami naik
turun. Profitabilitas perusahaaan perbandingan laba bersih dan pendapatan
menunjukkan adanya efisiensi. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui rasio
keuangan perusahaan dan juga membantu manajemen dalam membuat
kebijakan financial.
Menurut Santosa (2005) dengan penelitiannya yang berjudul Analisis
Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Koperasi Pegawai Republik
Page 46
30
Indonesia mengatakan bahwa Koperasi Pegawai Republik Indonesia “KPS”
Klaten merupakan koperasi yang didirikan oleh pegawai sosial kabupaten
Klaten dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan. Koperasi mempunyai tujuan untuk memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Untuk menilai
Kinerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia “KPS” Klaten, maka penulis
memerlukan informasi laporan keuangan, penulis menganalisis laporan
keuangan melalui neraca dan laporan sisa hasil usaha untuk periode
2000,2001,2002, dan 2003. Hasil Analisis: 1. Likuiditas : dari hasil
perhitungan Current Ratio, Quick Ratio, Cash Ratio, dan Working Capital to
Total Assets menunjukkan bahwa KPRI “KPS” Klaten pada tingkat
aman(safety Margin). 2. Solvabilitas: dari hasil Debt to Total Equity Ratio
tahun 2000-2003, dan Total Debt to Total Capital Assets tahun 2000-2003,
maka menunjukkan KPRI “KPS” Klaten dalam keadaan solvable. 3.
Profitabilitas: dari perhitungan Ratio profitabilitas, dapat diketahui KPRI
“KPS” Klaten belum mampu mencari laba bersih yang cukup tinggi.
Menurut penelitian yang berjudul Analisis Tingkat Rentabilitas
Ekonomi dan Efisiensi Penggunaan Modal di Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (Iven, 2009) mengatakan bahwa begitu pentingnya mengetahui
apakah kinerja Koperasi telah beroperasi secara efisien, maka diperlukan cara
untuk mengetahuinya. Salah satu cara adalah menghitung tingkat rentabilitas
ekonominya yang merupakan salah satu tolok ukur untuk mengetahui
Page 47
31
penggunaan modal yang baik, efektif dan efisien.Tujuan yang ingin dicapai
dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui : (1) Perkembangan modal pada
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Negeri Malang, (2) Tingkat
rentabilitas pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Negeri
Malang. Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah adalah analisis
deskriptif. Adapun analisis deskripsi untuk pemecahan masalah adalah sebagai
berikut: (1) Mendeskripsikan perkembangan modal Koperasi Pegawai
Republik Indonesia Universitas Negeri Malang berdasarkan laporan keuangan,
(2) Mendeskripsikan rasio rentabilitas berdasarkan laporan keuangan, (3)
Mendeskripsikan faktor- faktor yang membentuk laporan keuangan. Dalam
pengumpulan data, penulis menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan
melihat langsung dilapangan beserta data yang dibutuhkan. Hasil yang dicapai
dalam penulisan ini adalah peningkatan dan penurunan tingkat rentabilitas
ekonomi pada tahun 2004 sampai tahun 2006, yaitu pada tahun 2004 tingkat
rentabilitas sebesar 2,84%, tahun 2005 sebesar 2,18%, dan tahun 2006 sebesar
2,83%.
Page 48
6
J. Ringkasan Literatur Terdahulu
No Judul
Penelitian
Variabel Metode Penelitian Hasil Penelitian
1 ”Analisis Penyesuaian Laporan
Keuangan Tahun Periode 2005 dan
2006 Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI)”, oleh Widi, tahun
2007.
Analisis Laporan
Keuangan tahun
periode 2005 dan 2006.
Menganalisis
perbandingan laporan
keuangan, yaitu sebagai
berikut:1.identifikasi
ketidaksesuaian pos-pos
di laporan keuangan
koperasi individu,
neraca menggunakan
pedoman PSAK No.27
dalam menganalisis
penyusunan laporan
keuangan koperasi;
2.mengoreksi dan
menyajikan laporan
keuangan yang telah
disesuaikan
sebagaimana pedoman
di PSAK No.27.
Hasil dari analisis
menunjukkan adanya
pengakuan pendapatan dari
SHU PKP-RI yang dilaporkan
pada laporan laba rugi
keseluruhan tahun 2005 dan
2006 menimbulkan double
tax. Selain itu ada
penghapusan pendapatan unit
toko dan unit sepeda motor
pada laporan laba rugi
keseluruhan tahun 2005 dan
2006 sehingga mengurangi
laba bersih sebelum pajak.
Pada kas opname
(pemeriksaan kas) tidak sama
dengan nilai saji kas pada
neraca.
2 ”Analisis Laporan Keuangan
Koperasi Kayu Tangi Sebagai Mitra
Usaha Budidaya Pembesaran Ikan
Nila Dengan Sistem Karamba di
Laporan Keuangan
Koperasi Kayu Tangi
tahun 2003 sampai
dengan 2005
Analisis data
menggunakan analisis
kelengkapan laporan
keuangan, analisis
Hasil analisis kelengkapan
laporan keuangan bahwa
laporan keuangan yang ada
pada Unit Usaha Otonom
32
Page 49
8
Desa Lok Tangga, Banjar,
Kalimantan Selatan”, oleh
Widowaty, tahun 2006.
perbandingan laporan
keuangan, analisis rasio
dan analisis deskriptif
Simpan Pinjam Koperasi Kayu
Tangi sesuai dengan standar
akuntansi keuangan. Hasil
analisis perbandingan laporan
keuangan menunjukkan
kenaikan aktiva, kekayaan
bersih, dan sisa hasil usaha
pada tahun 2004. Pada tahun
2005 terjadi penurunan pada
ketiga komponen tersebut.
Analisis rasio menunjukkan
bahwa Koperasi Kayu Tangi
masih likuid karena tingkat
likuiditas terendah 254,5%,
dan masih solvabel karena
tingkat solvabilitas
terendahnya lebih dari 100%.
Tingkat rentabilitas tertinggi
yang mampu dihasilkan
koperasi adalah 3,8%.
3 ”Analisis Likuiditas, Solvabilitas
dan Rentabilitas Atas Laporan
Keuangan Koperasi Karyawan
Eastern Polymer Periode Tahun
2003-2005”, oleh Kurniawan, tahun
2008.
Analisis rasio untuk
melakukan interprestasi
dan menganalisis
laporan keuangan.
Analisis rasio
berdasarkan rasio
likuiditas, solvabilitas,
dan rentabilitas.
Kondisi keuangan perusahaan
hasil Analisis Laporan
Keuangan dari tahun 2003
sampai dengan 2005
menunjukkan perusahaan
dalam keadaan likuid. Trend
Likuiditas yang dicapai dari
33
Page 50
9
tahun 2003-2005 meningkat
stabil. Kemampuan perusahaan
dalam pemenuhan seluruh
kewajibannya Koperasi
Karyawan Eastern Polymer
dalam keadaan solvabel. Trend
Solvabilitas dari ketiga tahun
diatas mengalami naik turun.
Profitabilitas perusahaaan
perbandingan laba bersih dan
pendapatan menunjukkan
adanya efisiensi.
4 “Analisis Laporan Keuangan Untuk
Menilai Kinerja Koperasi Pegawai
Republik Indonesia”, oleh Santosa,
tahun 2005.
Dependent variabel:
Kinerja Koperasi,
Independent variable:
Analisis Laporan
Keuangan.
Menganalisis laporan
keuangan melalui neraca
dan laporan sisa hasil
usaha untuk periode
2000,2001,2002, dan
2003.
Hasil Analisis: 1. Likuiditas :
dari hasil perhitungan Current
Ratio, Quick Ratio, Cash
Ratio, dan Working Capital to
Total Assets menunjukkan
bahwa KPRI “KPS” Klaten
pada tingkat aman(safety
Margin). 2. Solvabilitas: dari
hasil Debt to Total Equity
Ratio tahun 2000-2003, dan
Total Debt to Total Capital
Assets tahun 2000-2003, maka
menunjukkan KPRI “KPS”
Klaten dalam keadaan
solvable. 3. Profitabilitas: dari
34
Page 51
10
perhitungan Ratio
profitabilitas, dapat diketahui
KPRI “KPS” Klaten belum
mampu mencari laba bersih
yang cukup tinggi.
5 “Analisis Tingkat Rentabilitas
Ekonomi dan Efisiensi Penggunaan
Modal di Koperasi Pegawai
Republik Indonesia”, oleh Iven,
tahun 2009.
(1)Perkembangan
modal pada Koperasi
Pegawai Republik
Indonesia Universitas
Negeri Malang, (2)
Tingkat rentabilitas
pada Koperasi Pegawai
Republik Indonesia
Universitas Negeri
Malang.
Metode yang digunakan
dalam pemecahan
masalah adalah analisis
deskriptif: (1)
Mendeskripsikan
perkembangan modal
Koperasi berdasarkan
laporan keuangan,(2)
Mendeskripsikan rasio
rentabilitas berdasarkan
laporan keuangan, (3)
Mendeskripsikan faktor-
faktor yang membentuk
laporan keuangan.
Dalam pengumpulan
data, penulis
menggunakan metode
dokumentasi, yaitu
dengan melihat
langsung dilapangan
beserta data yang
dibutuhkan.
Hasil yang dicapai dalam
penulisan ini adalah
peningkatan dan penurunan
tingkat rentabilitas ekonomi
pada tahun 2004 sampai tahun
2006, yaitu pada tahun 2004
tingkat rentabilitas sebesar
2,84%, tahun 2005 sebesar
2,18%, dan tahun 2006 sebesar
2,83%.
35
Page 52
6
J. Kerangka Teoritis
Rasio Likuiditas
Rasio Solvabilitas
Rasio Aktivitas
Rasio Profitabilitas
Kinerja
Finansial
Koperasi
36
Page 53
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan
terhadap data-data perusahaan yang memusatkan pada suatu obyek penelitian
tertentu kesimpulan yang diambil hanya terbatas pada obyek yang diteliti.
Dalam kasus ini penelitian dilakukan terhadap data-data keuangan koperasi,
kemudian dari data-data itu dianalisis sehingga akan dapat ditarik kesimpulan.
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Peneliti mengambil lokasi penelitian pada ” KSP KOPDIT MEKAR SAI”
dengan alamat Jl. Juanda No. 16 A Pahoman, Bandar Lampung, Lampung.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Desember 2009 – Januari 2010.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah pengurus dan anggota koperasi.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah data yang dikumpulkan dan dilaporkan oleh
orang lain di luar peneliti sendiri yaitu berupa data-data:
Page 54
38
a. Gambaran umum Koperasi Mekar Sai yang meliputi sejarah singkat,
permodalan, dan bidang usaha.
b. Laporan Sisa Hasil Usaha dari Koperasi Mekar Sai dari tahun 2004 s/d
2008.
c. Neraca dari Koperasi Mekar Sai dari tahun 2004 s/d 2008.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah :
1. Wawancara
Peneliti mengadakan wawancara secara langsung dengan pengurus
dan anggota untuk mengetahui gambaran umum koperasi.
2. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan cara mengutip laporan keuangan yang
ada di kantor atau instansi yang terkait dengan persoalan yang diteliti.
E. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data serta pemecahan masalah yang diajukan,
teknik analisis yang digunakan menggunakan teknik analisis secara horisontal
(dinamis) yakni metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan
laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui
perkembangannya (Prastowo, 2005 : 59). Jadi, dengan metode ini, penulis
membandingkan hasil perhitungan rasio finansial selama 5 tahun yaitu dari
Page 55
39
tahun 2004 sampai 2008. Untuk menganalisis data yang ada dan agar dapat
ditarik kesimpulan, maka langkah-langkah yang dilakukan adalah:
1. Analisis Likuiditas (Alwi, 2007) :
a. Current Ratio = 100%
b. Cash Ratio = × 100%
c. Quick Ratio = × 100%
d. Working Capital to Total Assets Ratio
= 100%
2. Analisis Solvabilitas (Alwi, 2007) :
a. Total Debt to Total Capital Assets
= × 100%
b. Total Debt to Equity Ratio
= × 100%
3. Analisis Aktivitas (Alwi, 2007) :
a. Total Assets Turn Over =
Page 56
40
b. Receivable Turn Over =
4. Analisis Profitabilitas (Alwi, 2007) :
a. Net Earning Power Ratio / Rate of Investment
= × 100%
b. Net Profit Margin = × 100%
c. Rate of Return for Owners
= × 100%
Page 57
41
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Koperasi Kredit Mekar Sai
Berawal dari dasar pemikiran serta pengamatan yang real bahwa Xaverius
adalah sekolah „unggulan‟ dengan reputasi baik yang dapat dinilai melalui mutu
pendidikan maupun pengelolaan manajemen sekolah itu sendiri. Dasar pemikiran
tersebut sudah barang tentu harus dipertahankan dan dibina bagi jangka panjang,
utamanya upaya sarana sumber daya manusia itu sendiri, sangat erat
hubungannya dengan kehidupan karyawan, khususnya perihal ekonomi keluarga.
Salah satu unsur kesejahteraan ekonomi keluarga yang memadai adalah
terpenuhinya kebutuhan hidup dibidang ekonomi, walaupun karyawan satu dan
lainnya berbeda pengelolaan dan relatif sifatnya. Disadari oleh karyawan sekolah
unggulan ini, bahwa harus ada pemecahan kemungkinan-kemungkinan agar
kehidupan tetap berlangsung dan kebutuhan terpenuhi. Kesadaran atas
keterbatasan serta berbagai kesulitan tersebut mendorong para karyawan untuk
melihat diri disertai mencari kemungkinan-kemungkinan melalui rapat kerja para
kepala sekolah dan dicetuskannya ide untuk menggalang solidaritas antar
karyawan demi membina, membangun kesejahteraan bersama.
Dorongan karyawan agar yayasan beserta kepala sekolah lebih
memperhatikan kepentingan kehidupan sosial ekonomi karyawan dalam rapat
kerja kepala sekolah setiap tahun. Realisasi dari keinginan tersebut dilaksanakan 4
4444
Page 58
42
dengan mengadakan pertemuan diberbagai sekolah untuk menawarkan kerja
sama dalam bentuk koperasi, yang mencakup seluruh karyawan, mengingat
dimasing-masing sekolah telah ada usaha bersama (UB) semacam koperasi.
Selanjutnya hasil pertemuan menunjukkan adanya sambutan yang positif akan
adanya lembaga koperasi yang mampu menampung seluruh karyawan.
Puncak dari gagasan tersebut ditandai dengan nama “Kopdit Mekar Sai”
pada hari Senin, 27 Januari 1992 oleh beberapa utusan dari 326 calon anggota,
dengan modal awal Rp. 2.282.000,- (simpanan pokok Rp. 5.000,- dan simpanan
wajib Rp. 2.000,- per anggota). Keanggotaan sementara terbatas pada karyawan
yayasan Xaverius-Fransiskus dan karyawan instansi lain yang disyahkan oleh
pengurus, dengan susuna kepengurusan awal (masa kerja satu tahun) sebagai
berikut:
1. Badan Pemeriksa
Ketua : Cep Harsono
Sekretaris : FX. Siman
Anggota : SK. Parjo
2. Dewan Pimpinan
Ketua : A.Y. Djawadi
Wakil Ketua : FX. Suyanto
Sekretaris : Longginus Moran
Bendahara : A.Y. Mukani
Anggota : Frans Luyemin, Y. Suwasna, Y. Tugiyo
Page 59
43
3. Panitia Kredit
Ketua : A. Haryono Daud
Sekretaris : T. Yacob
Anggota : P. Komidi
4. Panitia Pendidikan
Ketua : Y. Saliyo
Sekretaris : R. Suwignyo
Anggota : G. Suroso
Dari awal Kopdit Mekar Sai telah berani mengangkat seorang karyawan
untuk menangani administrasi pembukuan dan perkantoran. Dengan usaha yang
tunggal yaitu simpan pinjam, Kopdit Mekar Sai menginduk pada organisasi yang
memberikan pembinaan secara jelas tentang usaha simpan pinjam yang dikenal
dengan nama BK3I (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia). Sekarang
INKOPDIT (Induk Koperasi Kredit) melalui BK3D (Badan Koordinasi Koperasi
Kredit Daerah) sekarang PUSKOPDIT (Pusat Koperasi Kredit). Dari lembaga
tersebut karyawan dan pengurus mendapatkan berbagai pendidikan dari tingkat
regional, nasional maupun region asia untuk peningkatan pengelolaan koperasi
kredit.
Visi Koperasi Kredit Mekar Sai adalah sebuah lembaga keuangan yang
melayani anggota-anggotanya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi agar mereka
mandiri, setia kawan, dan sejahtera.
Page 60
44
Untuk mewujudkan visi tersebut didukung oleh misi Koperasi Kredit
Mekar Sai : Melalui pendidikan, pelatihan dan pelayanan keuangan Koperasi
Kredit Mekar Sai mendorong para anggota melakukan usaha yang sehat, aman
dan professional untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
anggotanya.
B. Visi dan Misi Koperasi Kredit Mekar Sai
Seperti diketahui pada uraian di atas, Kopdit Mekar Sai adalah lembaga
pelayanan usaha keuangan yang didirikan oleh sekumpulan orang sebagai
pemilik, yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip koperasi. Dalam artian bahwa
lembaga yang dimaksud tersebut di atas adalah badan usaha dengan norma
ekonomi melalui pelayanan usaha atau berwatak sosial, saling melayani dengan
modal dari anggota, dipinjamkan untuk anggota serta dikelola oleh anggota
(pemilik, pengguna dan pengelola) yaitu mengelola pinjaman dan simpanan
anggota. Sedang usahanya berupa komoditi uang, maka sistem pengelolaannya
berdasarkan manajemen keuangan yang menerapkan standar khusus akuntansi
koperasi kredit (SKAKK).
Dikatakan layanan bank, karena komoditinya uang dan pengelolaannya
banyak hal menerapkan sistem perbankan. Namun, dikatakan tidak seperti bank
karena berbeda dalam status kepemilikannya, yang mana dalam koperasi kredit
satu orang satu suara. Demikian pula perlakuan suku bunga memperhatikan suku
Page 61
45
bunga pasar dengan menerapkan sitem bunga atas saldo piutang menurun
(interes over balance/ declining).
Sedangkan prasyarat pembentukan koperasi kredit pun karena adanya
kebutuhan nyata (real needs) dan kebutuhan dirasakan (felt deeds), serta dapat
dibentuk di lingkungan tempat tinggal (masyarakat), lingkungan tempat kerja
ataupun lingkungan paguyuban. Disamping itu, jumlah anggota pendiri minimal
30 orang melalui rapat pembentukan dan diantaranya yang bersedia dipilih
menjadi pengurus dan pengawas dan memiliki potensi untuk berkembang sebagai
lembaga pelayanan usaha keuangan secara koperatif. Adapun Visi dan Misi
Koperasi Mekar Sai adalah:
Visi : Koperasi Kredit Mekar Sai adalah sebuah lembaga keuangan yang
melayani anggota-anggotanya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, agar mereka
mandiri, setia kawan dan sejahtera.
Misi : melalui pendidikan, pelatihan dan pelayanan keuangan, Koperasi
Kredit Mekar Sai mendorong para anggota melakukan usaha yang sehat, nyaman
dan profesional untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya.
Dari uraian tersebut di atas, pada prinsipnya bahwa koperasi adalah
bekerja bersama mengumpulkan uang untuk membeli barang bersama-sama
(koperasi konsumsi). Menjual hasil produksi bersama (koperasi produksi).
Sedangkan prinsip-prinsip koperasi adalah garis-garis penuntun yang digunakan
oleh koperasi untuk melaksanakan nilai-nilai koperasi dalam praktek. Nilai-nilai
tersebut antara lain:
Page 62
46
1. Menolong diri sendiri
2. Tanggung jawab sendiri
3. Demokrasi
4. Persamaan
5. Keadilan dan kesetiakawanan
Mengikuti tradisi para pendirinya, anggota-anggota koperasi percaya pada nilai-
nilai etis dari kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial serta kepedulian
terhadap yang lain atau sesame
.
C. Struktur Organisasi Koperasi Kredit Mekar Sai
Organisasi adalah suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas
tertentu, terikat pada lingkungan tertentu yang mempergunakan alat atau
teknologi dan patuh pada peraturan. Organisasi akan ada apabila orang-orang
saling berhubungan satu sama lain dan mau melakukan kegiatan bersama untuk
mencapai kegiatan bersama. Mereka yang bergabung dalam satu organisasi
seperti organisasi koperasi adalah memiliki kepentingan dan tujuan yang sama.
Organisasi ini tidak berwujud dan tidak nyata, maka untuk lebih diwujudkan
organisasi itu diberi nama dan agar dapat adanya suatu hubungan, dibuatlah
struktur organisasi.
Struktur organisasi merupakan kerangka tertentu yang dapat untuk
menunjukkan hubungan antar anggota yang satu dengan yang lainnya dalam
organisasi.
Page 63
47
Koperasi Kredit Mekar Sai juga memiliki struktur organisasi seperti yang
lain. Dalam struktur organisasi tersebut dapat dilihat hubungan antara unsur-
unsur yang terdapat dalam Koperasi Kredit Mekar Sai, seperti rapat anggota,
pengurus, badan pemeriksa, pengawas, manajer dan lain sebagainya.
Dalam struktur organisasi tersebut juga dapat terlihat letak dan
kedudukan masing-masing alat pelengkap organisasi, hal mana dapat dilihat
adanya garis komando, garis pembinaan, garis pelayanan dan garis pengawasan,
dari struktur organisasi tersebut dapat dilihat adanya pertanggungjawaban dan
pelimpahan wewenang antar unsur yang ada di Koperasi Mekar Sai, misalnya
saja pertanggungjawaban dari pengurus terhadap rapat anggota
Page 64
48
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI KREDIT
RAPAT ANGGOTA
DEWAN PENASEHAT
PENGURUS
PANITIA KREDIT
( 3 ORANG)
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
DEWAN PIMPINAN
( 5-15 ORANG)
KETUA
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
BENDAHARA
ANGGOTA
PENGAWAS
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
MANAJER
&
KARYAWAN
CALON ANGGOTA ANGGOTA
PANITIA
PENDIDIKAN
Page 65
49
D. Aktivitas Organisasi Kopdit Mekar Sai
Alat-alat perlengkapan organisasi adalah perangkat lembaga atau badan
yang mempunyai fungsi dan peran sebagai perencana, pengelola, atau pelaksana,
menggerakkan dan mengendalikan berbagai kegiatan organisasi, ketatalaksanaan
dan usaha koperasi kredit. Badan-bdan yang dimaksud terdiri dari rapat anggota,
pengurus dan badan pemeriksa atau pengawas.
1. Rapat Anggota
Rapat anggota adalah suatu arena yang berbentuk lembaga
musyawarah para anggota koperasi Mekar Sai dan merupakan wadah
pembahasan berbagai masalah tata kehidupan serta pengembangan
organisasi dan usaha koperasi. Dengan demikian lembaga ini merupakan
pencerminan dari azaz demokrasi di dalam koperasi. Rapat anggota juga
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, karena melalui lembaga ini
ditetapkan berbagai kebijakan dan keputusan pokok-pokok kegiatan dan
usaha koperasi.
Rapat anggota sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar koperasi
Mekar Sai terdiri dari:
a. Rapat anggota tahunan (RAT) yaitu rapat anggota yang diadakan dalam
rangka tutup tahun buku yang diselenggarakan setahun sekali.
b. Rapat anggota khusus, yaitu rapat anggota yang diadakan dalam rangka
pembubaran koperasi atau perubahan anggaran dasar koperasi.
Page 66
50
c. Rapat anggota biasa, yaitu rapat anggota yang diadakan sewktu-waktu
bilamana diperlukan untuk menangani hal-hal yang harus cepat
diputuskan.
d. Rapat anggota luar biasa, yaitu rapat yang diadakan dalam keadaan
darurat.
Acara rapat anggota tahunan antara lain berisi:
a) Pembacaan dan pengesahan berita acara atau notlen rapat anggota yang
lampau.
b) Laporan pertanggungjawaban tentang kegiatan selama tahun kerja yang
lalu, neraca dan perhitungan laba/rugi tahunan selama tahun buku yang
bersangkutan.
c) Laporan Badan Pemeriksa Pengawas.
d) Tanggapan anggota terhadap laporan pengurus dan badan pemeriksa.
e) Pengesahan laporan pengurus.
f) Pengesahan rencana kerja serta rencana pendapatan dan belanja koperasi
untuk tahun buku mendatang.
g) Pengaturan tentang pembagian dan penggunaan sisa hasil usaha.
h) Pemilihan anggota pengurus dan anggota Badan Pemeriksa.
i) Hal-hal lain yang menyangkut koperasi.
Page 67
51
Rapat anggota tahunan mempunyai wewenang dan kekuasaan untuk:
a) Mempertimbangkan, menolak atau mengesahkan laporan tentang
pertanggungjawaban pengurus dan badan pemeriksa mengenai kegiatan
organisasi usaha dan keuangan.
b) Mempertimbangkan, menolak atau mengesahkan rencana kerja serta
rencana pendapatan dan belanja koperasi untuk tahun buku yang akan
dating.
c) Memilih atau mengganti pengurus dan Badan Pemeriksa serta memecat
atau memberhentikan apabila terbukti:
1) Telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan keputusan dan
kepentingan Rapat Anggota.
2) Tidak mentaati ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar koperasi.
3) Dalam tingkah laku pembuatannya menimbulkan pertentangan dalam
gerakan koperasi.
d) Mengatur tentang pembagian dan pengaturan sisa hasil usaha.
e) Mengatur dan memutuskan hal-hal lain yang menyangkut kehidupan
koperasi.
2. Penasihat
Penasihat yang ada pada Kopdit Mekar Sai bertujuan untuk
memberikan pendapat kepada Rapat Anggota atau pengurus tentang
pelaksanaan koperasi kredit Mekar Sai. Penasihat juga bertugas untuk
Page 68
52
memberikan jawaban atau usulan atas pertanyaan atau atas permintaan
pengurus. Pada Kopdit Mekar Sai untuk jabatan penasihat ini dipegang oleh
seorang penasihat.
3. Pengawas
Pengawas yang ada pada Kopdit Mekar Sai adalah mempunyai tugas
untuk mengawasi jalannya organisasi baik yang ada pada dewan pimpinan
maupun dalam pelaksanaanya. Pengawas juga mempunyai kewajiban untuk
memberikan laporan tentang hasil pengawasannya kepada Rapat Anggota.
4. Pengurus
Pada Kopdit Mekar Sai Pengurus dibagi menjadi beberapa bagian:
a) Dewan Pimpinan
Dewan pimpinan ini bertanggungjawab terhadap pelaksanaan seluruh
kegiatan yang ada pada koperasi kredit Mekar Sai atau dapat dikatakan
bahwa dewan pimpinan berpengaruh terhadap maju dan mundurnya
koperasi kredit Mekar Sai.
Dewan pimpinan juga bertugas untuk menkoordinasikan seluruh bagian
yang ada dan bertanggungjawab kepada Rapat Anggota serta membuat
kebijakan-kebijakan yang bersifat umum demi kemajuan koperasi kredit
Mekar Sai.
Page 69
53
Masing-masing anggota pengurus dituntut memiliki keterampilan tinggi,
sehingga mereka dapat memenuhi tanggungjawab kepemimpinan, dengan
jalan memberikan pengarahan-pengarahan baik kepada koperasi kredit
maupun kepada manajemen. Pengurus bertanggungjawab untuk menjamin
kelangsungan hidup koperasi kredit:
1) Melindungi kekayaan anggota.
2) Menjamin pelayanan berkualitas.
3) Memperhatikan kebutuhan-kebutuhan anggota.
Sedangkan tanggungjawab pengurus itu sendiri adalah:
1) Partisipasi dalam tahap-tahap perencanaan pengurus.
2) Menetapkan kebijakan.
3) Memilih seorang ketua dan pejabat-pejabat lainnya.
4) Mengangkat dan mengevaluasi seorang general manajer.
5) Menyetujui struktur dan anggaran keuangan.
6) Menjaga kerahasiaan.
7) Mempertahankan hubungan baik dengan masyarakat umum dan
anggota.
8) Memastikan kegiatan pengurus yang efektif.
9) Memungkinkan pengembangan pribadi dan evaluasinya.
10) Menetapkan standar-standar perusahaan dengan kode etik.
Page 70
54
b) Panitia Kredit
Fungsi panitia kredit sebagai penanggungjawab manajemen perkreditan
dalam kopdit, sedangkan panitia kredit adalah bagian dari pengurus kopdit
yang dipilih dalam rapat anggota.
1) Fungsi Manajer Perkreditan
Panitia kredit berfungsi sebagai manjer yanmg mengendalikan pola
kebijakan pimpinan yang telah digariskan bersama Dewan Pimpinan.
Mengarahkan usaha kopdit yang berupa pinjaman dan dapat dikelola
untuk melayani pelanggan anggota sesuai tujuan. Oleh karena itu panitia
kredit berfungsi sebagai konsultan dewan pimpinan untuk menggariskan
pola kebijakan pinjaman yang berdasarkan kelayakan usaha keuangan,
serta sitem pengamanan kredit yang dilepas.
2) Fungsi Konsultan
Panitia kredit berfungsi sebagai konsultan keuangan anggota peminjam
dalam bidang penggunaan pinjaman. Panitia kredit berfungsi sebagai
konsultan dewan pimpinan untuk menggariskan pola kebijakan
pinjaman yang berdasarkan kelayakan usaha keuangan, serta sistem
pengamanan kredit yang dilepas.
3) Fungsi Sebagai Pengusaha
Karena kopdit adalah meminjamkan uang, maka panitia kredit harus
berperan sebagai pengusaha yang senantiasa mendasari kalkulasi
usahanya atas kelayakan ekonomi keuangan dan kebutuhan pelanggan.
Page 71
55
4) Fungsi Sebagai Analis Kredit
Panitia kredit dalam mempertimbangkan permohonan pinjaman anggota
berperan sebagai seorang analis kredit, harus membuat analisis atas
kelayakan pinjaman yang diajukan anggota kepada kopdit, agar dapat
memutuskan secara objektif, adil dan tepat, sehingga kredit yang dilepas
aman, terarah dan menghasilkan.
Maka yang menjadi tanggungjawab panitia kredit adalah:
i. Jalannya manajemen perkreditan secara proporsional dan profesional.
ii. Kredit yang dilepas aman, terarah dan menghasilkan.
iii. Kredit yang dilepas tidak menyimpang dari pola kebijakan umum
yang digariskan bersama dewan pimpinan. Bilamana ada kebijakan
lain, berarti telah disepakati bersama dewan pimpinan.
iv. Mempersiapkan laporan manajemen perkreditan yang akan
dipadukan dengan laporan dewan pimpinan sesame pengurus yang
akan dipertanggungjawabkan kepada rapat anggota.
c) Panitia Pendidikan
Panitia pendidikan yang ada pada kopdit Mekar Sai saat ini
bertanggungjawab atas pengembangan organisasi koperasi kredit Mekar
Sai baik terhadap pengurus, karyawan, anggota maupun calon anggota
kopdit Mekar Sai. Panitia pendidikan juga berhak untuk membuat pola
Page 72
56
kebijaksanaan khusus tentang pendidikan. Panitia pendidikan ini diketuai
oleh wakil ketua dewan pimpinan.
Tujuan utama dari panitia pendidikan di dalam kopdit adalah untuk
membangun manusia, membangun kepribadiannya secara nyata, terarah
dan meningkatkan kesejahteraannya. Tujuan utama ini dapat diwujudkan
melalui Tri Fungsi Pendidikan, yaitu:
1) Mengajarkan dan melatih para anggota dalam cara menabung serta
memperoleh pinjaman yang murah, tepat dan cepat.
2) Mendorong anggota-anggota untuk mengembangkan sikap menghemat
serta menggunakan uang secara bijaksana.
3) Menanamkan rasa kesadaran anggota-anggotanya akan pentingnya
kerjasama demi kemajuan bersama.
d) Manajer
Manajer yang ada pada kopdit Mekar Sai merupakan tulang punggung
dari segala operasional koperasi atau dalam arti manajer ini yang
melaksanakan semua kebijaksanaan yang telah dibuat oleh koperasi kredit
baik yang bersifat kebijaksanaan umum maupun yang bersifat
kebijaksanaan khusus.
Pada koperasi kredit Mekar Sai, manajer ini juga melaksanakan tugas
ganda yaitu sebagai bagian administrasi juga dapat bertugas sebagai
pemegang kas kecil serta juga melaksanakan pembukuan.
Page 73
57
E. Kepengurusan Koperasi Kredit Mekar Sai Periode 2007 – 2009
1. Penasehat : Cep harsoyo
2. Pengawas
Ketua : AL. Suharto
Sekretaris : AG. Heru Listianto
Anggota : Y. Suwasna
3. Pengurus
Ketua : ST. Sutanto
Wakil Ketua : A. Haryono Daud
Sekretaris I : L. Slamet
Sekretaris II : H. Yoga Raharjo
Bendahara : T. Bronto
Panitia Pendidikan
Ketua : A. Haryono Daud
Sekretaris : H. Yoga Raharjo
Anggota : ST. Yoga Raharjo
L. Slamet
4. Manajemen
Manajer : A. Kiman
Kabag Keuangan : S. Endah Purwaningrum
Kasir I : Sumarsih
Page 74
58
Kasir II : L. Retno Dwi Hardiyanti
Kabag Administrasi : Rhina Rosalia
Staf : Agnes Dyah Ayu Puspitasari
Staf : Yacinta Arum Widuri
Staf : Zita Kartika Sari
Kabag Usaha : M. Taryanto
Staf Kredit : Florentius S.
Staf Kredit : Y. Kristiyono
Staf Kredit : Sugeng Sunarno
Staf Kredit : Dwi Sunu Prasetyo
Kabag EDP : Y. Gunawan
Staf : Suzana Margaretha
F. Produk – Produk Koperasi Kredit Mekar Sai
1. Produk Simpanan
a. Simpanan Pokok
b. Simpanan Wajib
c. Simpanan Sukarela
d. Simpanan Pendidikan ( Sipendik )
e. Simpanan Khusus Berjangka ( Sisuka )
f. Simpanan Berbunga Bulanan ( Sibulan )
g. Simpanan Sejahtera Hari Tua ( Sisehat )
Page 75
59
2. Produk Pinjaman
a. Pinjaman Umum, yaitu Pinjaman yang digunakan untuk pembiayaan usaha
anggota seperti Usaha Jasa, Perdagangan, Pertanian, Industri, Peternakan,
Kerajinan dan Proyek.
b. Pinjaman Khusus, yaitu pinjaman yang digunakan untuk pembiayaan
perumahan, pendidikan, kesejahteraan, penyertaan swakarsa dan lunak.
c. Pinjaman Mikro, yaitu pinjaman yang digunakan untuk kepentingan
darurat dan sejenisnya sesuai dengan ketentuan.
3. Produk Perlindungan
Produk Perlindungan disebut juga DAPERMA (Dana PErlindungan
Bersama).Anggota DAPERMA sendiri adalah orang-orang yang menjadi
anggota Koperasi Kredit.
Page 76
60
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data pokok yang menjadi sasaran dari penelitian yang penulis lakukan
merupakan data yang berasal dari laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan
laporan sisa hasil usaha. Data yang berasal dari laporan keuangan koperasi yang
dikumpulkan meliputi periode lima tahun yaitu dari tahun 2004, 2005, 2006,
2007, dan tahun 2008.
Data keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan sisa hasil usaha adalah
sebagai berikut:
KOPDIT MEKAR SAI
NERACA
31 Desember 2004
No.Rek Nama Perkiraan Des 2004
AKTIVA :
1 AKTIVA LANCAR
100 KAS 120,147,665
120 Bank 562,649,246
150 Piutang 2.378 Anggota 10,448,445,374
150 Penyisihan Piutang 7,214,148
160 Sisuka ke Puskopdit 400,000,000
2 PENYERTAAN
200 Simpanan ke Puskopdit 110,103,230
210 Investasi ke Puskopdit -
Page 77
61
3 AKTIVA TETAP
300 Tanah 28,000,000
330 Sewa Dibayar Dimuka 29,592,090
340 Perlengkapan 213,422,926
349 Ak.Penyusutan Perlengkapan -26,317,049
390 Aktiva Lain-lain 4,918,000
Jumlah Aktiva 11,898,175,630
PASIVA :
4 KEWAJIBAN
401 Sisuka Anggota 1,859,107,079
410 Sisuka Non Anggota 4,296,883,908
440 Dana Pengurus 9,916
441 Dana Karyawan 8,538,401
442 Dana Pendidikan 47,222,737
443 Dana Sosial 15,393,696
445 Deviden Anggota 437,507
450 Bunga Simp.YMH.Dibayar 539,028,389
451 Biaya YMH.Dibayar 46,296,366
470 Hutang SPD./Puskopdit 154,166,663
471 Hutang Pihak III 33,333,304
502 Simpanan Sukarela 1,605,304,027
503 Simpanan Pendidikan 924,279,618
505 Simpanan Lain-lain 3,894,460
5 MODAL SENDIRI
500 Simpanan Pokok 28,675,000
501 Simpanan Wajib 969,231,000
504 Sikekar 33,680,857
520 Hibah 8,265,175
540 Dana Cadangan Umum 502,472,424
545 Dana Cadangan Resiko 78,156,131
552 SHU Tahun Berjalan 743,798,972
Jumlah Pasiva : 11,898,175,630
Page 78
62
KOPDIT MEKAR SAI
NERACA
31 Desember 2005
No.Rek Nama Perkiraan Des 2005
AKTIVA :
1 AKTIVA LANCAR
100 KAS 216,782,135
120 Bank 1,388,036,390
150 Piutang 3.122 Anggota 16,416,701,570
150 Penyisihan Piutang 7,214,148
160 Sisuka ke Puskopdit 600,000,000
2 PENYERTAAN
200 Simpanan ke Puskopdit 87,018,731
210 Investasi ke Puskopdit -
3 AKTIVA TETAP
300 Tanah 677,852,500
330 Sewa Dibayar Dimuka 29,592,090
340 Perlengkapan 239,045,389
349 Ak.Penyusutan Perlengkapan -50,383,715
390 Aktiva Lain-lain 4,918,000
Jumlah Aktiva 19,616,777,238
PASIVA :
4 KEWAJIBAN
401 Sisuka 2,348,213,664
410 Sibulan 8,514,507,008
440 Dana Pengurus 4,009,806
441 Dana Karyawan 5,579,274
442 Dana Pendidikan 23,519,225
443 Dana Sosial 18,931,685
445 Deviden Anggota -
450 Bunga Simp.YMH.Dibayar 751,453,807
451 Biaya YMH.Dibayar 68,881,000
470 Hutang SPD./Puskopdit 179,166,659
471 Hutang Pihak III 142,500,000
Page 79
63
502 Simpanan Sukarela 2,492,120,335
503 Simpanan Pendidikan 1,385,978,815
505 Simpanan Lain-lain 8,416,814
5 MODAL SENDIRI
500 Simpanan Pokok 50,255,000
501 Simpanan Wajib 1,742,205,637
504 Sikekar 50,438,159
520 Hibah 8,640,175
540 Dana Cadangan Umum 901,349,182
545 Dana Cadangan Resiko 110,608,827
552 SHU Tahun Berjalan 810,002,166
Jumlah Pasiva : 19,616,777,238
KOPDIT MEKAR SAI
NERACA
31 Dsember 2006
No.Rek Nama Perkiraan Des 2006
AKTIVA :
1 AKTIVA LANCAR
100 KAS 178,932,945
120 Bank 2,829,831,870
150 Piutang 3.457 Anggota 22,752,938,243
152 Piutang Khusus -
159 Penyisihan Piutang 6,304,148
160 Sisuka ke Puskopdit 700,000,000
2 PENYERTAAN
200 Simpanan ke Puskopdit 121,496,470
210 Investasi Lancar -
3 AKTIVA TETAP
300 Tanah dan Bangunan 682,702,500
330 Sewa Dibayar Dimuka 29,592,090
Page 80
64
340 Perlengkapan 350,442,427
349 Ak.Penyusutan Perlengkapan -69,263,714
390 Aktiva Lain-lain 12,418,000
Jumlah Aktiva 27,595,394,979
PASIVA :
4 KEWAJIBAN
401 Sisuka 2,836,064,364
410 Sibulan 12,282,540,583
415 SiSeHat 281,413,731
440 Dana Pengurus -
441 Dana Karyawan 29,382
442 Dana Pendidikan 26,060,245
443 Dana Sosial 11,551,707
445 Deviden Anggota -
450 Bunga Simp. YMH.Dibayar 1,019,014,558
451 Biaya YMH. Dibayar 96,193,300
470 Hutang SPD./Puskopdit 45,000,000
471 Hutang Pihak III 52,500,000
502 Simpanan Sukarela 3,710,765,010
503 Simpanan Pendidikan 2,129,208,299
505 Simpanan Lain-lain 9,856,618
5 MODAL SENDIRI
500 Simpanan Pokok 64,255,000
501 Simpanan Wajib 2,736,087,973
504 Sikekar 71,972,926
520 Hibah 12,690,175
540 Dana Cadangan Umum 1,087,649,854
545 Dana Cadangan Resiko 301,876,866
552 SHU Tahun Berjalan 820,664,388
Jumlah Pasiva : 27,595,394,979
Page 81
65
KOPDIT MEKAR SAI
NERACA
31 Desember 2007
No.Rek Nama Perkiraan Des 2007
AKTIVA :
1 AKTIVA LANCAR
100 KAS 503,313,098
120 Bank 6,119,242,055
150 Piutang 2.960 Anggota 30,626,069,748
152 Piutang Khusus -
159 Penyisihan Piutang 6,304,148
160 Sisuka ke Puskopdit 700,000,000
2 PENYERTAAN
200 Simpanan ke Puskopdit 315,053,191
210 Investasi Lancar -
3 AKTIVA TETAP
300 Tanah dan Bangunan 682,702,500
330 Sewa Dibayar Dimuka 29,592,090
340 Perlengkapan 377,905,647
349 Ak.Penyusutan Perlengkapan -94,751,713
390 Aktiva Lain-lain 4,918,000
Jumlah Aktiva 39,270,348,764
PASIVA :
4 KEWAJIBAN
401 Sisuka 5,220,056,527
410 Sibulan 16,187,061,492
415 SiSeHat 1,123,125,605
440 Dana Pengurus -
441 Dana Karyawan -
442 Dana Pendidikan 7,697,484
443 Dana Sosial 5,979,351
445 Deviden Anggota -
450 Bunga Simp. YMH.Dibayar 1,384,151,686
451 Biaya YMH. Dibayar 128,465,355
470 Hutang SPD./Puskopdit -
Page 82
66
471 Hutang Pihak III -
499 Solduta 17,570,000
502 Simpanan Sukarela 5,727,974,901
503 Simpanan Pendidikan 2,997,364,636
505 Simpanan Lain-lain 10,990,412
5 MODAL SENDIRI
500 Simpanan Pokok 80,520,000
501 Simpanan Wajib 3,718,075,619
504 Sikekar 105,409,691
520 Hibah 12,690,175
540 Dana Cadangan Umum 1,276,402,664
545 Dana Cadangan Resiko 387,611,582
552 SHU Tahun Berjalan 879,201,584
Jumlah Pasiva : 39,270,348,764
KOPDIT MEKAR SAI
NERACA
31 Desember 2008
No.Rek Nama Perkiraan Des 2008
AKTIVA :
1 AKTIVA LANCAR
100 KAS 562,508,820
120 Bank 4,368,135,763
150 Piutang 2.960 Anggota 45,185,502,466
152 Piutang Khusus -
159 Penyisihan Piutang 6,304,148
160 Sisuka ke Puskopdit 1,000,000,000
2 PENYERTAAN
200 Simpanan ke Puskopdit 183,110,864
210 Investasi Lancar -
Page 83
67
3 AKTIVA TETAP
300 Tanah dan Bangunan 691,202,500
330 Sewa Dibayar Dimuka -
340 Perlengkapan 445,295,667
349 Ak.Penyusutan Perlengkapan -137,761,088
390 Aktiva Lain-lain 4,918,000
Jumlah Aktiva 52,309,217,140
PASIVA :
4 KEWAJIBAN
401 Sisuka 9,800,877,111
410 Sibulan 17,869,261,921
415 SiSeHat 1,891,793,771
440 Dana Pengurus 35,882,776
441 Dana Karyawan -
442 Dana Pendidikan 20,287,904
443 Dana Sosial 3,619,367
445 Deviden Anggota -
450 Bunga Simp. YMH.Dibayar 2,363,073,140
451 Biaya YMH. Dibayar 154,324,968
470 Hutang SPD./Puskopdit -
471 Hutang Pihak III -
499 Solduta 32,030,000
502 Simpanan Sukarela 7,480,881,305
503 Simpanan Pendidikan 3,757,766,384
505 Simpanan Lain-lain 32,797,310
5 MODAL SENDIRI
500 Simpanan Pokok 104,635,000
501 Simpanan Wajib 5,159,247,244
504 Sikekar 165,227,542
520 Hibah 12,690,175
540 Dana Cadangan Umum 1,478,619,028
545 Dana Cadangan Resiko 529,225,640
552 SHU Tahun Berjalan 1,416,976,554
Jumlah Pasiva : 52,309,217,140
Page 84
68
KOPDIT MEKAR SAI
LAPORAN SISA HASIL USAHA
31 Desember 2004
No.Rek Nama Perkiraan Des 2004
PENDAPATAN :
6 PENDAPATAN :
600 Jasa Piutang 2,315,624,307
601 Jasa Simp.Puskopdit 72,325,007
602 Deviden Puskopdit 884,500
603 Jasa Pelayanan 114,580,800
604 Uang Pangkal 4,860,000
611 Bunga Bank 12,935,339
619 Lain-lain(Denda) 2,921,400
Jumlah Pendapatan : 2,524,131,353
BIAYA :
7 BIAYA MODAL
700 Biaya bunga Hutang 22,486,495
701 Biaya Bunga Sisuka 781,348,979
702 B.Bunga Simp.Anggota 539,028,389
8 B.ORGAN.& OPERASI
711 B.Kegiatan Pengurus 51,648,000
715 Biaya Transport 11,446,950
717 Premi Daperma 85,369,837
718 Premi Dana Resiko 23,357,898
721 Honor Karyawan 70,791,938
725 Premi Sikekar 4,569,165
727 Biaya Pelatihan -
728 Biaya Personalia 9,250,000
729 B.Pengembangan Staf 41,302,411
730 Administrasi dan Umum 18,166,269
731 Biaya Taktis 3,812,950
710 Biaya RAT 20,125,000
716 Solidaritas 7,200,000
719 Biaya Organisasi 31,059,200
722 Jasa Bendahara Unit 14,580,000
Page 85
69
741 Sewa & Per.Kantor 5,534,500
748 B.Per.Kendaraan 8,626,900
749 Biaya Hadiah 6,000,000
750 Biaya Penyusutan 21,250,000
799 Lain-lain 3,377,500
Jumlah Pengeluaran : 1,780,332,381
SHU Tahun Berjalan : 743,798,972
KOPDIT MEKAR SAI
LAPORAN SISA HASIL USAHA
31 Desember 2005
No.Rek Nama Perkiraan Des 2005
PENDAPATAN :
6 PENDAPATAN :
600 Jasa Piutang 3,278,145,803
601 Jasa Simp.Puskopdit 102,310,003
602 Deviden Puskopdit 1,870,900
603 Jasa Pelayanan 159,571,950
604 Uang Pangkal 5,420,000
611 Bunga Bank 39,126,916
619 Lain-lain(Denda) 14,338,318
Jumlah Pendapatan : 3,600,783,890
BIAYA :
7 BIAYA MODAL
700 Biaya Bunga Hutang 31,386,408
701 Bg.Sisuka & Sibulan 1,386,482,021
702 Bunga Simp.Anggota 751,453,807
B.ORGAN.& OPERASI
711 Kegiatan Pengurus 71,905,500
715 Biaya Transport 16,216,675
717 Premi Daperma 134,978,800
718 Premi Dana Resiko 36,207,220
721 Gaji Karyawan 93,940,000
Page 86
70
725 Premi Sikekar 6,462,600
727 Biaya Pelatihan -
728 Biaya Personalia 12,175,000
729 B.Pengembangan Staf 57,624,200
730 Administrasi dan Umum 22,565,459
731 Biaya Taktis 2,453,875
710 Biaya RAT 30,000,000
716 Solidaritas 10,000,000
719 Biaya Organisasi 40,200,350
722 Jasa Koordinator Unit 21,141,000
741 Sewa & Per.Kantor 5,098,100
748 B.Per.Kendaraan 13,873,189
749 Biaya Hadiah 8,000,000
750 Biaya Penyusutan 24,066,666
799 Lain-lain 7,977,400
8 PAJAK
801 Bunga Bank 2,968,154
805 Lain-lain 3,605,300
Jumlah Pengeluaran : 2,790,781,724
SHU Tahun Berjalan : 810,002,166
KOPDIT MEKAR SAI
LAPORAN SISA HASIL USAHA
31 Desember 2006
No.Rek Nama Perkiraan Des 2006
PENDAPATAN :
6 PENDAPATAN :
600 Jasa Piutang 4,308,100,540
601 Jasa Simp.Puskopdit 115,283,421
602 Deviden Puskopdit 778,736
603 Jasa Pelayanan 200,818,860
604 Uang Pangkal 3,800,000
Page 87
71
611 Bunga Bank 76,142,420
619 Lain-lain(Denda) 17,060,327
Jumlah Pendapatan : 4,721,984,304
BIAYA :
7 BIAYA MODAL
700 Biaya Bunga Hutang 34,143,569
701 Bg.Sisuka & Sibulan 2,007,099,554
702 Bunga Simp.Anggota 1,019,014,558
B.ORGAN.& OPERASI
711 Kegiatan Pengurus 68,136,950
715 Biaya Transport 26,021,354
717 Premi Daperma 194,823,143
718 Premi Dana Resiko 56,426,626
721 Gaji Karyawan 137,679,750
725 Premi Sikekar 8,751,050
727 Biaya Pelatihan -
728 Biaya Personalia 16,425,000
729 B.Pengembangan Staf 73,054,485
730 Administrasi dan Umum 35,192,484
731 Biaya Taktis 3,929,250
710 Biaya RAT 45,000,000
716 Solidaritas 14,000,000
719 Biaya Organisasi 56,638,434
722 Jasa Koordinator Unit 27,483,300
741 Sewa & Per.Kantor 11,746,000
748 B.Per.Kendaraan 15,493,236
749 Biaya Hadiah 10,000,000
750 Biaya Penyusutan 18,879,999
799 Lain-lain 6,957,000
8 PAJAK
801 Bunga Bank 12,549,174
805 Lain-lain 1,875,000
Jumlah Pengeluaran : 3,901,319,916
SHU Tahun Berjalan : 820,664,388
Page 88
72
KOPDIT MEKAR SAI
LAPORAN SISA HASIL USAHA
31 Desember 2007
No.Rek Nama Perkiraan Des 2007
PENDAPATAN :
6 PENDAPATAN :
600 Jasa Piutang 5,685,305,556
601 Jasa Simp.Puskopdit 129,786,111
602 Deviden Puskopdit 1,233,425
603 Jasa Pelayanan 268,005,300
604 Uang Pangkal 7,885,000
611 Bunga Bank 149,944,235
619 Lain-lain(Denda) 16,596,864
Jumlah Pendapatan : 6,258,756,491
BIAYA :
7 BIAYA MODAL
700 Biaya Bunga Hutang 8,582,791
701 Bg.Sisuka & Sibulan 2,924,149,746
702 Bunga Simp.Anggota 1,384,151,686
B.ORGAN.& OPERASI
711 Kegiatan Pengurus 80,420,499
715 Biaya Transport 29,668,489
717 Premi Daperma 255,179,351
718 Premi Dana Resiko 66,891,128
721 Gaji Karyawan 179,470,000
725 Premi Sikekar 12,262,900
727 Biaya Pelatihan/Promosi 23,719,500
728 Biaya Personalia 21,325,000
729 B.Pengembangan Staf 89,530,750
730 Administrasi dan Umum 25,627,828
731 Biaya Taktis 3,716,575
710 Biaya RAT 60,750,000
716 Solidaritas 17,942,900
719 Biaya Organisasi 72,189,000
722 Jasa Koordinator Unit 37,102,455
Page 89
73
741 Sewa & Per.Kantor 2,892,500
748 B.Per.Kendaraan 11,987,596
749 Biaya Hadiah 13,000,000
750 Biaya Penyusutan 25,487,999
799 Lain-lain 3,889,380
8 PAJAK
801 Bunga Bank 27,555,834
805 Lain-lain 2,061,000
Jumlah Pengeluaran : 5,379,554,907
SHU Tahun Berjalan : 879,201,584
KOPDIT MEKAR SAI
LAPORAN SISA HASIL USAHA
31 Desember 2008
No.Rek Nama Perkiraan Des 2008
PENDAPATAN :
6 PENDAPATAN :
600 Jasa Piutang 7,922,592,495
601 Jasa Simp.Puskopdit 158,165,154
602 Deviden Puskopdit 1,380,196
603 Jasa Pelayanan 420,721,950
604 Uang Pangkal 13,160,000
611 Bunga Bank 192,401,427
619 Lain-lain 30,646,215
Jumlah Pendapatan : 8,739,067,437
BIAYA :
7 BIAYA MODAL
700 Biaya Bunga Hutang -
701 Bg.Sisuka & Sibulan 3,375,630,659
702 Bunga Simp.Anggota 2,363,073,140
B.ORGAN.& OPERASI
711 Kegiatan Pengurus 104,546,649
715 Biaya Transport 41,356,465
Page 90
74
717 Premi Daperma 355,058,145
718 Premi Dana Resiko 124,163,026
721 Gaji Karyawan 284,430,490
725 Premi Sikekar 18,394,350
727 Biaya Pelatihan/Promosi 22,882,500
728 Biaya Personalia 33,385,000
729 B.Pengembangan Staf 161,540,456
730 Administrasi dan Umum 56,791,009
731 Biaya Taktis 5,782,325
710 Biaya RAT 72,900,000
716 Solidaritas 20,000,000
719 Biaya Organisasi 89,082,050
722 Jasa Koordinator Unit 46,378,068
741 Sewa & Per.Kantor 42,415,580
748 B.Per.Kendaraan 18,888,241
749 Biaya Hadiah 15,000,000
750 Biaya Penyusutan 43,009,375
799 Lain-lain 1,600,000
8 PAJAK
801 Bunga Bank 24,070,355
805 Lain-lain 1,713,000
Jumlah Pengeluaran : 7,322,090,883
SHU Tahun Berjalan : 1,416,976,554
B. Analisis Data dan Pembahasan
Analisis data diperlukan untuk menjawab permasalahan yang
dikemukakan dalam Bab.I. Dalam analisis data ini, data yang diolah hanya
merupakan data sekunder yaitu data yang berasal dari perusahaan berupa neraca
dan laporan sisa hasil usaha dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. Teknik
Page 91
75
yang digunakan merupakan analisis rasio keuangan koperasi pada periode
tertentu.
Analisis rasio keuangan ini dilakukan dengan cara membandingkan pos-
pos dalam neraca atau laporan sisa hasil usaha baik secara individu maupun
kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut. Rasio yang dicari terdiri dari
rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas Kopdit Mekar Sai pada
periode lima tahun. Analisis rasio ini terdiri dari:
1. Analisis Likuiditas
Analisis rasio ini untuk mengukur kemampuan koperasi dalam
melunasi kewajiban finansial jangka pendek, meliputi :
a. Current ratio
Page 92
76
Tabel 5.1. Tabel Perkembangan Current Ratio
Tahun Aktiva Lancar Utang Lancar Current Ratio
2004 11,538,456,433 7,000,417,966 164.83%
2005 18,628,734,243 12,056,762,128 154.51%
2006 26,468,007,206 16,650,367,870 158.96%
2007 37,954,929,049 24,056,537,500 157.77%
2008 51,122,451,197 32,139,120,958 159.07%
Hasil perhitungan Current Ratio yang telah disusun dalam tabel di atas
mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 dijelaskan sebagai berikut :
1) Current Ratio tahun 2004 menunjukkan angka sebesar 164.83% berarti
setiap Rp.1,00 utang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp.1,65.
2) Current Ratio tahun 2005 sebesar 154.51% yang menunjukkan bahwa
setiap Rp.1,00 utang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp.1,55.
3) Current Ratio tahun 2006 menunjukkan angka sebesar 158.96% berarti
setiap Rp.1,00 utang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp.1,59.
4) Current Ratio tahun 2007 menunjukkan angka sebesar 157.77% berarti
setiap Rp.1,00 utang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp.1,58.
5) Current Ratio tahun 2008 menunjukkan angka sebesar 159.07% berarti
setiap Rp.1,00 utang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp.1,59.
b. Quick Ratio
Page 93
77
Tabel 5.2 Perkembangan Quick Ratio
Tahun Kas+Bank+Piutang Utang lancar Quick Ratio
2004 11,531,242,285 7,000,417,966 164.72%
2005 18,621,520,095 12,056,762,128 154.45%
2006 26,461,703,058 16,650,367,870 158.93%
2007 37,948,624,901 24,056,537,500 157.75%
2008 51,116,147,049 32,139,120,958 159.05%
Hasil perhitungan Quick Ratio yang telah disusun dalam tabel di atas
mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 dijelaskan sebagai berikut :
1) Quick Ratio tahun 2004 sebesar 164.72% menunjukkan bahwa setiap
Rp.1,00 utang lancar dijamin oleh Rp.1,65 quick assets.
2) Quick Ratio tahun 2005 sebesar 154.45% berarti bahwa setiap Rp.1,00
utang lancar dijamin oleh quick assets sebesar Rp.1,545.
Page 94
78
3) Quick Ratio tahun 2006 sebasar 158.93% menunjukkan bahwa setiap
Rp.1,00 utang lancar dijamin oleh Rp.1,59 quick assets.
4) Quick Ratio tahun 2007 sebesar 157.75% menunjukkan bahwa setiap
Rp.1,00 utang lancar dijamin oleh Rp.1,58 quick assets.
5) Quick Ratio tahun 2008 sebesar 159.05% menunjukkan bahwa setiap
Rp.1,00 utang lancar dijamin oleh Rp.1,6 quick assets.
Gambar 5.1 Perkembangan Current Ratio dan Quick Ratio
X Current Ratio = 159.03%
X Quick Ratio = 158.98%
Hasil perhitungan rata-rata Current Ratio dari tahun 2004 sampai
dengan tahun 2008 adalah 159,03%. Itu berarti rata-rata setiap tahun, Rp. 1,00
utang lancar dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp. 1,6.
148.00%
150.00%
152.00%
154.00%
156.00%
158.00%
160.00%
162.00%
164.00%
166.00%
2004 2005 2006 2007 2008
Current Ratio
Quick Ratio
Page 95
79
Sedangkan hasil perhitungan rata-rata Quick Ratio dari tahun 2004
sampai dengan tahun 2008 adalah 158.98%. Itu berarti rata-rata setiap tahun,
Rp. 1,00 utang lancar dijamin oleh Rp. 1,59 quick assets.
c. Cash Ratio
Tabel 5.3. Perkembangan Cash Ratio
Tahun Kas Utang Lancar Cash Ratio
2004 120,147,665 7,000,417,966 1.72%
2005 216,782,135 12,056,762,128 1.80%
2006 178,932,945 16,650,367,870 1.07%
2007 503,313,098 24,056,537,500 2.09%
2008 562,508,820 32,139,120,958 1.75%
Page 96
80
Hasil perhitungan Cash Ratio yang telah disusun dalam tabel di atas
mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 dijelaskan sebagai berikut :
1) Cash Ratio tahun 2004 sebesar 1.72% maka setiap Rp.1,00 utang lancar
dijamin dengan kas sebesar Rp.0,017.
2) Cash Ratio menunjukkan sebesar 1.80% yang berarti bahwa setiap Rp.1,00
utang lancar dijamin oleh kas sebesar Rp.0,02.
3) Cash Ratio tahun 2006 sebesar 1.07% maka setiap Rp.1,00 utang lancar
dijamin dengan kas sebasar Rp.0,011.
4) Cash Ratio tahun 2007 sebesar 2.09% maka setiap Rp.1,00 utang lancar
dijamin dengan kas sebesar Rp.0,021.
5) Cash Ratio tahun 2008 sebesar 1.75% maka setiap Rp.1,00 utang lancar
dijamin dengan kas sebesar Rp.0,018.
Gambar 5.2 Perkembangan Cash Ratio
X Cash Ratio = 1.69%
0.00%
0.50%
1.00%
1.50%
2.00%
2.50%
2004 2005 2006 2007 2008
cash ratio
cash ratio
Page 97
81
Hasil perhitungan rata-rata Cash Ratio dari tahun 2004 sampai dengan
tahun 2008 adalah 1.69%. Itu berarti rata-rata setiap tahun, Rp. 1,00 utang
lancar dijamin dengan kas sebesar Rp. 1,7.
d. Working Capital to Total Asset
Tabel 5.4 Perkembangan Working Capital to Total Asset
Tahun AL - HL Total Aktiva WCTA
2004 4,538,038,467 11,898,175,630 38.14%
2005 6,571,972,115 19,616,777,238 33.50%
2006 9,817,639,336 27,595,394,979 35.58%
2007 13,898,391,549 39,270,348,764 35.39%
2008 18,983,330,239 52,309,217,140 36.29%
Page 98
82
Hasil perhitungan Working Capital to Total Asset yang telah disusun
dalam tabel di atas mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 dijelaskan
sebagai berikut :
1) Working Capital to Total Assets tahun 2004 sebesar 38.14% berarti
likuiditas dari posisi modal kerja dan total aktiva sebesar 38.14% pula.
2) Working Capital to Total Assets tahun 2005 sebesar 33.50% yang berarti
likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja sebesar 33.50% pula.
3) Working Capital to Total Assets tahun 2006 sebesar 35.58% berarti
likuiditas dari posisi modal kerja dan total aktiva sebesar 35.58% pula.
4) Working Capital to Total Assets tahun 2007 sebesar 35.39% berarti
likuiditas dari posisi modal kerja dan total aktiva sebesar 35.39% pula.
5) Working Capital to Total Assets tahun 2008 sebesar 36.29% berarti
likuiditas dari posisi modal kerja dan total aktiva sebesar 36.29% pula.
Page 99
83
Gambar 5.3 Perkembangan Working Capital to Total Asset
X Working Capital to Total Asset = 35.78%
Hasil perhitungan rata-rata Working Capital to Total Asset dari tahun
2004 sampai dengan tahun 2008 adalah 35.78%. Itu berarti rata-rata likuiditas
dari posisi modal kerja dan total aktiva setiap tahunnya sebesar 36.29% pula.
2. Analisis Solvabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan koperasi untuk membayar utang atau
mengukur seberapa jauh koperasi dibiayai oleh utang.
a. Total Debt to Total Assets
31.00%
32.00%
33.00%
34.00%
35.00%
36.00%
37.00%
38.00%
39.00%
2004 2005 2006 2007 2008
Wrking capital to Total Assets Ratio
Wrking capital to Total Assets Ratio
Page 100
84
Tabel 5.5. Perkembangan Total Debt to Total Assets
Tahun HL + HJP Total Aktiva TDTA
2004 9,533,896,071 11,898,175,630 80.13%
2005 15,943,278,092 19,616,777,238 81.27%
2006 22,500,197,797 27,595,394,979 81.54%
2007 32,792,867,449 39,270,348,764 83.51%
2008 43,410,565,957 52,309,217,140 82.99%
Hasil perhitungan Total Debt to Total Assets yang telah disusun dalam
tabel di atas mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 dijelaskan sebagai
berikut :
1) Total Debt to Total Assets tahun 2004 sebesar 80.13% berarti setiap
Rp.1,00 aktiva dibiayai dengan Rp.0,80 utang.
2) Total Debt to Total Assets tahun 2005 sebesar 81.27% yang berarti setiap
Rp.1,00 aktiva dibiayai dengan Rp.0,813 utang.
Page 101
85
3) Total Debt to Total Assets tahun 2006 sebesar 81.54% berarti setiap
Rp.1,00 aktiva dibiayai dengan Rp.0,82 utang.
4) Total Debt to Total Assets tahun 2007 sebesar 83.51% berarti setiap
Rp.1,00 aktiva dibiayai dengan Rp. 0,84 utang.
5) Total Debt to Total Assets tahun 2008 sebesar 82.99% berarti setiap
Rp.1,00 aktiva dibiayai dengan Rp.0,83 utang.
Gambar 5.4 Perkembangan Total Debt to Total Assets
X Total Debt to Total Capital Assets = 81.89%
Hasil perhitungan rata-rata Total Debt to Total Assets dari tahun 2004
sampai dengan tahun 2008 adalah 81.89%. Itu berarti rata-rata setiap tahun,
Rp.1,00 aktiva dibiayai dengan Rp.0,82 utang.
78.00%
79.00%
80.00%
81.00%
82.00%
83.00%
84.00%
2004 2005 2006 2007 2008
Total Debt to Total Assets
Page 102
86
b. Total Debt to Equity Ratio
Tabel 5.6. Perkembangan Total Debt to Equity Ratio
Tahun HL + HJP Modal Sendiri TDER
2004 9,533,896,071 2,364,279,559 403.25%
2005 15,943,278,092 3,673,499,146 434.01%
2006 22,500,197,797 5,095,197,182 441.60%
2007 32,792,867,449 6,459,911,315 507.64%
2008 43,410,565,957 8,866,621,183 489.60%
Hasil perhitungan Total Debt to Equity Ratio yang telah disusun dalam
tabel di atas mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 dijelaskan sebagai
berikut :
1) Total Debt to Equity Ratio tahun 2004 sebesar 403.25% maka setiap
Rp.1,00 modal sendiri dibiayai dengan Rp.4,03 utang.
Page 103
87
2) Total Debt to Equity Ratio tahun 2005 sebesar 434.01% berarti setiap
Rp.1,00 modal sendiri dibiayai oleh Rp.4,34 utang.
3) Total Debt to Equity Ratio tahun 2006 sebesar 441.60% maka setiap
Rp.1,00 modal sendiri dibiayai dengan Rp.4,42 utang.
4) Total Debt to equity Ratio tahun 2007 sebesar 507.64% maka setiap
Rp.1,00 modal sendiri dibiayai dengan Rp.5,08 utang.
5) Total Debt to Equity Ratio tahun 2008 sebesar 489.60% maka setiap
Rp.1,00 modal sendiri dibiayai dengan Rp.4,9 utang.
Gambar 5.5 Perkembangan Total Debt to Equity Ratio
X Total Debt to Equity Ratio = 455.22%
0.00%
100.00%
200.00%
300.00%
400.00%
500.00%
600.00%
2004 2005 2006 2007 2008
Total Debt to Equity Ratio
Total Debt to Equity Ratio
Page 104
88
Hasil perhitungan rata-rata Total Debt to Equity Ratio dari tahun 2004
sampai dengan tahun 2008 adalah 455.22%. Itu berarti rata-rata setiap tahun
dari Rp.1,00 modal sendiri dibiayai dengan Rp.4,55 utang.
3. Analisis Aktivitas
Analisis rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan koperasi
dalam menggunakan dana yang tersedia.
a. Total Assets Turn Over
Page 105
89
Tabel 5.7. Perkembangan Total Assets Turn Over
Tahun Pinjaman Total Aktiva TATO
2004 11,458,080,000 11,898,175,630 0.96
2005 15,957,195,000 19,616,777,238 0.81
2006 20,106,886,000 27,595,394,979 0.73
2007 26,800,530,000 39,270,348,764 0.68
2008 42,084,195,000 52,309,217,140 0.8
Hasil perhitungan Total Assets Turn Over yang telah disusun dalam
tabel di atas mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 dijelaskan sebagai
berikut :
1) Total Assets Turn Over tahun 2004 sebesar 0.96 berarti dana yang tertanam
dalam keseluruhan aktiva berputar 0.96 kali dalam satu tahun.
2) Total Assets Turn Over tahun 2005 sebesar 0.81 menunjukkan perputaran
aktiva sebanyak 0.81 kali dalam satu tahun.
3) Total Assets Turn Over tahun 2006 sebesar 0.73 berarti dana yang tertanam
dalam keseluruhan aktiva berputar 0.73 kali dalam satu tahun.
4) Total Assets Turn Over tahun 2007 sebesar 0.68 berarti dana yang tertanam
dalam keseluruhan aktiva berputar 0.68 kali dalam satu tahun.
5) Total Assets Turn Over tahun 2008 sebesar 0.8 berarti dana yang tertanam
dalam keseluruhan aktiva berputar 0.8 kali dalam satu tahun.
Page 106
90
b. Receivable Turn Over
Tabel 5.8. Perkembangan Receivable Turn Over
Tahun Pinjaman Piutang rata-rata RTO
2004 11,458,080,000 8,316,637,073 1.38
2005 15,957,195,000 13,432,573,472 1.19
2006 20,106,886,000 19,584,819,907 1.03
2007 26,800,530,000 26,689,503,996 1
2008 42,084,195,000 37,905,786,107 1.11
Hasil perhitungan Receivable Turn Over yang telah disusun dalam
tabel di atas mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 dijelaskan sebagai
berikut :
Page 107
91
1) Receivable Turn Over tahun 2004 sebesar 1.38 berarti dana yang tertanam
dalam piutang berputar 1.38 kali dalam satu tahun.
2) Receivable Turn Over 2005 sebesar 1.19 dana yang tertanam dalam piutang
berputar sebanyak 1.19 kali dalam satu tahun.
3) Receivable Turn Over tahun 2006 sebesar 1.03 berarti dana yang tertanam
dalampiutang berputar 1.03 kali dalam satu tahun.
4) Receivable Turn Over tahun 2007 sebesar 1 berarti dana yang tertanam
dalam piutang berputar 1 kali dalam satu tahun.
5) Receivable Turn Over tahun 2008 sebesar 1.11 berarti dana yang tertanam
dalam piutang berputar 1.11 kali dalam satu tahun.
Gambar 5.6 Perkembangan Total Assets Turn Over dan Receivable Turn Over
X Total Assets Turn Over = 0.796
X Receivable Turn Over = 1.142
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
2004 2005 2006 2007 2008
Total Assets Turn Over
Receivable Turn Over
Page 108
92
Hasil perhitungan rata-rata Total Assets Turn Over dari tahun 2004
sampai dengan tahun 2008 adalah 0.796. Itu berarti dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva rata-rata berputar 0.8 kali dalam satu tahun.
Sedangkan hasil perhitungan rata-rata Receivable Turn Over dari tahun
2004 sampai dengan tahun 2008 adalah 1.142. Itu berarti dana yang tertanam
dalam piutang rata-rata berputar 1.142 kali dalam satu tahun.
4. Analisis Profitabilitas
Analisis Profitabilitas atau rentabilitas bertujuan untuk mengukur
kemampuan koperasi dalam menghasilkan laba.
a. Rate of Return on Investment
Page 109
93
Tabel 5.9. Perkembangan Rate of Return on Investment
Tahun SHU Total Aktiva ROI
2004 743,798,972 11,898,175,630 6.25%
2005 810,002,166 19,616,777,238 4.13%
2006 820,664,388 27,595,394,979 2.97%
2007 879,201,584 39,270,348,764 2.24%
2008 1,416,976,554 52,309,217,140 2.71%
Hasil perhitungan Rate of Return on Investment yang telah disusun
dalam tabel di atas mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 dijelaskan
sebagai berikut :
1) Rate of Return on Investment tahun 2004 sebesar 6.25% artinya setiap
Rp.1,00 aktiva yang digunakan dapat memberikan keuntungan bersih
sebesar Rp.0,06.
2) Rate of Return on Investment tahun 2005 sebesar 4.13% berarti setiap
Rp.1,00 aktiva yang digunakan menghasilkan laba sebesar Rp.0,04.
3) Rate of Return on Investment tahun 2006 sebesar 2.97% artinya setiap
Rp.1,00 aktiva yang digunakan dapat memberikan laba bersih sebesar
Rp.0,03.
4) Rate of Return on Investment tahun 2007 sebesar 2.24% artinya setiap
Rp.1,00 aktiva yang digunakan dapat memberikan laba bersih sebesar
Rp.0,22.
Page 110
94
5) Rate of Return on Investment tahun 2008 sebesar 2.71% artinya setiap
Rp.1,00 aktiva yang digunakan dapat memberikan laba bersih sebesar
Rp.0,27.
b. Net Profit Margin
Tabel 5.10. Perkembangan Net Profit Margin
Tahun SHU Pinjaman NPM
2004 743,798,972 11,458,080,000 6.49%
2005 810,002,166 15,957,195,000 5.08%
2006 820,664,388 20,106,886,000 4.08%
2007 879,201,584 26,800,530,000 3.28%
2008 1,416,976,554 42,084,195,000 3.37%
Page 111
95
Hasil perhitungan Net Profit Margin yang telah disusun dalam tabel di
atas mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 dijelaskan sebagai berikut :
1) Net Profit Margin tahun 2004 sebesar 6.49% berarti setiap Rp.1,00
pinjaman yang diberikan menghasilkan laba bersih sebesar Rp. 0,065
dalam setahun.
2) Net Profit Margin tahun 2005 sebesar 5.08% maka setiap Rp.1,00
pinjaman yang diberikan menghasilkan laba bersih sebesar Rp.0,051 dalam
satu tahun.
3) Net Profit Margin tahun 2006 sebesar 4.08% maka setiap Rp.1,00
pinjaman yang diberikan menghasilkan laba bersih sebesar Rp.0,041 dalam
satu tahun.
4) Net Profit Margin tahun 2007 sebesar 3.28% maka setiap Rp.1,00
pinjaman yang diberikan menghasilkan laba bersih sebesar Rp.0,033 dalam
satu tahun.
5) Net Profit Margin tahun 2008 sebesar 3.37% maka setiap Rp.1,00
pinjaman yang diberikan menghasilkan laba bersih sebesar Rp.0,03 dalam
satu tahun.
Page 112
96
Gambar 5.7 Perkembangan Rate of Return on Investment dan Net Profit Margin
X Rate of Return on Investment = 3.66%
X Net Profit Margin = 4.46%
Hasil perhitungan rata-rata Rate of Return on Investment dari tahun
2004 sampai dengan tahun 2008 adalah 3.66%. Itu berarti rata-rata setiap
Rp.1,00 aktiva yang digunakan dapat memberikan laba bersih sebesar
Rp.0,037.
Sedangkan hasil perhitungan rata-rata Net Profit Margin dari tahun
2004 sampai dengan tahun 2008 adalah 4.46%. Itu berarti rata-rata setiap
Rp.1,00 pinjaman yang diberikan menghasilkan laba bersih sebesar Rp.0,045
dalam satu tahun.
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
7.00%
2004 2005 2006 2007 2008
Rate of Investment
Net Profit Margin
Page 113
97
c. Rate of Return for Owners / Rentabilitas Modal Sendiri
Tabel 5.11. Perkembangan Rate of Return for Owners
Tahun SHU Modal Sendiri RMS
2004 743,798,972 2,364,279,559 31.46%
2005 810,002,166 3,673,499,146 22.05%
2006 820,664,388 5,095,197,182 16.11%
2007 879,201,584 6,459,911,315 13.61%
2008 1,416,976,554 8,866,621,183 15.98%
Hasil perhitungan Rate of Return for Owners yang telah disusun dalam
tabel di atas mulai dari tahun 2004 sampai tahun 2008 dijelaskan sebagai
berikut :
1) Rate of Return for Owners sebesar 31.46% yang berarti setiap Rp.1,00
modal sendiri yang digunakan menghasilkan laba bersih sebesar Rp.0,315.
Page 114
98
2) Rate of Return for Owners sebesar 22.05% yang berarti setiap Rp.1,00
modal sendiri yang digunakan menghasilkan laba bersih sebesar Rp.0,22.
3) Rate of Return for Owners sebesar 16.11% berarti setiap Rp.1,00 modal
sendiri yang digunakan menghasilkan laba bersih sebesar Rp.0,16.
4) Rate of Return for Owners sebesar 13.61% yang berarti setiap Rp.1,00
modal sendiri menghasilkan laba bersih sebesar Rp.0.14.
5) Rate of Return for Owners sebesar 15.98% yang berarti setiap Rp.1,00
modal sendiri yang digunakan menghasilkan laba bersih sebesar Rp.0,16.
Gambar 5.8 Perkembangan Rate of Return for Owners
X Rate of Return for Owners =19.84%
Hasil perhitungan rata-rata Rate of Return for Owners dari tahun 2004
sampai dengan tahun 2008 adalah 19.84%. Itu berarti rata-rata setiap Rp.1,00
modal sendiri yang digunakan menghasilkan laba bersih sebesar Rp.0,20.
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
2004 2005 2006 2007 2008
Rate of Return for Owners
Rate of Return for Owners
Page 115
99
Tabel 5.12. Rangkuman Perkembangan Rasio-rasio
Rasio Keuangan 2004 2005 2006 2007 2008
1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio 164.83% 154.51% 158.96% 157.77% 159.07% 159.03%
b. Cash Ratio 1.72% 1.80% 1.07% 2.09% 1.75% 1.69%
c. Quick Ratio 164.72% 154.45% 158.93% 157.75% 159.05% 158.98%
d. WCTA 38.14% 33.50% 35.58% 35.39% 36.29% 35.78% 2. Rasio Solvabilitas
a. TDTA 80.13% 81.27% 81.54% 83.51% 82.99% 81.89%
b. TDER 403.25% 434.01% 441.60% 507.64% 489.60% 455.22% 3. Rasio Aktivitas
a. TATO 0.96 0.81 0.73 0.68 0.8 0.796
b. RTO 1.38 1.19 1.03 1 1.11 1.142 4. Rasio Profitabilitas
a. ROI 6.25% 4.13% 2.97% 2.24% 2.71% 3.66%
b. NPM 6.49% 5.08% 4.08% 3.28% 3.37% 4.46%
c. RMS 31.46% 22.05% 16.11% 13.61% 15.98% 19.84%
X
Page 117
104
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syafarudin dan Bambang Riyanto. 2007. Analisa Keuangan.
http://sap.gunadarma.ac.id. Diakses 18 November 2009.
Arifin, Imamul dan Gina Hadi, W. 2007. Membuka Cakrawala Ekonomi. PT
Grafindo Media Pratama.
Arif Widi, M., Hartono.2007. Analisis Penyesuaian Laporan Keuangan Tahun
Periode 2005 dan 2006 Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)
Warga Pendidikan Dan Kebudayaan(Warpeka) Gresik Berdasarkan PSAK
No.27 Tahun 2004. http://karya-ilmiah.um.ac.id. Diakses 2 Desember
2009.
Dahlanforum. 2008. Pengertian Laporan Keuangan.
http://dahlanforum.wordpress.com. Diakses 1 Oktober 2009.
Hendrojogi. 2002. Koperasi dan Azas-Azas, Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga.
Indriani. 2006. Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarka Rasio
Keuangan. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Iven, Rante. 2009. Analisis Tingkat Rentabilitas Ekonomi dan Efisiensi
Penggunaan Modal di Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas
Negeri Malang. http://karya-ilmiah.um.ac.id. Diakses 2 Desember 2009.
Kuduk, Bulu. 2009. Mengenal Pengertian Analisa dan Fungsi Laporan Keuangan
untuk Credit Union. http://id.88db.com. Diakses 1 Oktober 2009.
Kurniawan, Satya. 2008. Analisis Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas Atas
Laporan Keuangan Koperasi Karyawan Eastern Polymer Periode Tahun
2003-2005. http://library.gunadarma.ac.id. Diakses 2 Desember 2009.
Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty
Prastowo, Dwi dan Rifka Juliaty. 2005. Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP
YKPN.
Santosa, Purwandari. 2005. Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Koperasi Pegawai Republik Indonesia. http://digilib.uns.ac.id. Diakses 2
Desember 2009.
Sitio, Arifin, dan Halomoan. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta :
Erlangga.
Page 118
105
Suryanto. 2007. Analisis Laporan Keuangan. http://ani.fisip.unpad.ac.id. Diakses
18 November 2009.
Widowaty, Isti. 2006. Analisis Laporan Keuangan Koperasi Kayu Tangi Sebagai
Mitra Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Nila Dengan Sistem Karamba di
Desa Lok Tangga, Banjar, Kalimantan Selatan. www.faperikanunlam.org.
Diakses 2 Desember 2009.
Widyanti, Ninik. 2003. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Rineka Cipta.
Wirasasmita, Rivai dan Kenanga, Ari.S. 1990. Analisa Laporan Keuangan
Koperasi. Bandung: Pionir Jaya.
Yulri, Liman. 2003. Evaluasi Kinerja Finansiil Koperasi. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.