Top Banner
EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (PPMK) PELATIHAN KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN (STUDI KASUS DI KELURAHAN CIBUBUR, JAKARTA TIMUR) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh LILIS OKVIYANI NIM : 1112054000002 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M / 1439 H
158

EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

Mar 03, 2019

Download

Documents

nguyenphuc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

EVALUASI HASIL

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KELURAHAN (PPMK) PELATIHAN

KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN

(STUDI KASUS DI KELURAHAN CIBUBUR,

JAKARTA TIMUR)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk memenuhi

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh

LILIS OKVIYANI

NIM : 1112054000002

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M / 1439 H

Page 2: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .
Page 3: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .
Page 4: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukt bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 1 Februari 2017

Lilis Okviyani

Page 5: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

i

ABSTRAK

Lilis Okviyani

Nim. 1112054000002

Evaluasi Hasil Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)

Pelatihan Keterampilan Tata Rias Pengantin. (Studi Kasus Di Kelurahan

Cibubur, Jakarta Timur

Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) merupakan suatu

program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan, dengan masyarakat yang berada di tingkat paling bawah, yaitu

masyarakat kelurahan sebagai sasarannya. Salah satu kelurahan yang menjadi

pelaksana PPMK adalah Kelurahan Cibubur. Program PPMK di Kelurahan

Cibubur telah berjalan sejak tahun 2001. Dalam menjalankan kegiatannya sebagai

program pemberdayaan masyarakat dimana melakukan pendampingan pada saat

pelatihan terhadap masyarakat, agar program berjalan sesuai rencana, terstruktur

dan menghasilkan pencapaian yang sesuai dengan rencana. Apakah program itu

memberikan hasil serta pengaruh kepada para peserta pelatihan. Oleh karenanya,

skripsi ini akan membahas mengenai bagaimana evaluasi hasil PPMK pelatihan

tata rias pengantin, tetapi di sini penulis membatasi pada permasalahan evaluasi

hasil atau produk dari pelatihan tersebut.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Metode tersebut digunakan untuk mengetahui data- data yang berkaitan

dengan Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di kelurahan

Cibubur Jakarta Timur. Model evaluasi yang penulis gunakan adalah model CIPP

(Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Stufflebeam.

Hasil yang ditemukan di lapangan dalam penelitian bahwa sasaran PPMK telah

berjalan sesuai, tetapi hasilnya belum memberikan hasil maksimal bagi setiap

peserta, karena kurang adanya pendampingan khusus setelah pelatihan. Hal ini

menyebabkan peserta tidak mandiri dan berdaya karena tidak adanya arahan untuk

keberlanjutan pelatihan. Namun, meskipun belum berhasil secara penuh, mayoritas

responden atau peserta memberikan tanggapan positif terkait pelatihan ini, seperti

memberikan skill dasar, membangun jiwa entreupreuner, dan menjadikan kaum

perempuan lebih produktif dan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Page 6: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puja dan puji senantiasa penulis panjatkan atas segala karunia Allah

SWT, yang telah menciptakan makhluk-Nya dengan penuh cinta dan kasih serta

mengajarkan manusia untuk mencintai sesama manusia hanya karena Allah semata.

Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan besar kita yakni Nabi

Muhammad SAW, pada keluarga yang suci, para sahabatnya yang mulia serta para

umatnya yang insya Allah hingga kini terus mencintainya.

Skripsi dengan judul “Evaluasi Hasil Program Pemberdayaan Masyarakat

Kelurahan (Ppmk) Melalui Pelatihan Keterampilan Kewanitaan (Tata Rias

Pengantin) Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Cibubur,

Jakarta Timur (Penerapan Model Evaluasi Cipp)” merupakan salah satu wujud

upaya penulis dalam memberikan sedikit pengetahuan mengenai pelaksanaan

program- program pemerintah melalui pemberdayaan masyarakat dan apa saja yang

dirasakan masyarakat.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal

tersebut disebabkan oleh keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu segala

kritikan dan masukan yang bertujuan membangun sungguh merupakan suatu

masukan yang sangat berharga dan membantu penulis dalam membuat skripsi ini.

Karenanya, sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

Page 7: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

iii

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan serta jajaran Dekanat Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Wati Nilamsari, M.Si selaku Ketua Program Studi Pengembangan

Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Nurul Hidayati, S. Ag.,M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah luar

biasa membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini melalui nasihat,

motivasi dan do’a yang selalu beliau berikan kepada penulis.

4. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah ikhlas mengamalkan ilmunya kepada

penulis.

5. Bapak Suhadi dan Ibu Muhannah selaku pembimbing di Kelurahan yang

telah banyak membantu dalam proses penelitian.

6. Ayah, Ibu dan Kakak saya tercinta yang selalu memberikan do’a dan kasih

sayang sepanjang masa serta dukungan selama ini.

7. Faisal Amin, terima kasih atas segalanya cepat menyusul juga ya. Semangat

8. Teman-teman tercinta PMI angkatan 2012 yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu yang banyak membantu penulis selama ini. Tetap semangat

buat kita semua.

9. Teman – teman Komunitas Mahasiswa Lintas Alam ( KMLA ) Garuda yang

saya sayangi, yang telah banyak mengajarkan arti kekeluargaan yang

sebenarnya. Tetap terbang sejauh dan setinggi yang kalian mampu, tetapi

jangan sampai kalian lupa akan pijakan awal kalian berdiri. Hikkhikss

Page 8: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

iv

10. Teman-teman Kostan Al-barkah 2 tersayang. Semoga kita selalu dalam

lindungan-Nya. Aamiin.

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan, yang telah membantu selesainya

skripsi ini.

Penulis tidak mampu memberikan balasan apa-apa atas segala jasa yang

diberikan, dan hanya mampu menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya

dengan iringan do’a semoga segala pengorbanan dan bantuan dari semua pihak

dapat dicatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT.

Demikian sebagai pengantar dalam penelitian ini, dengan penuh harapan

dapat bermanfaat bagi almamater dan masyarakat. Akhirnya sebagai penutup

pengantar ini, penulis haturkan banyak rasa terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta, 1 Februari 2017

Penulis

Lilis Okviyani

Page 9: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK...............................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

DAFTAR TABEL..................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...................................................6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................................7

D. Tinjauan Pustaka..................................................................................8

E. Sistematika Penulisan.........................................................................10

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Evaluasi.............................................................................................12

1. Pengertian...................................................................................12

2. Pendekatan Dalam Evaluasi........................................................13

3. Model Evaluasi...........................................................................16

4. Indikator Evaluasi.......................................................................18

5. Tujuan dan Manfaat Evaluasi......................................................20

B. Pemberdayaan Masyarakat.................................................................21

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat......................................21

2. Strategi Pemberdayaan Masyarakat................................... ........25

3. Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat....................................26

C. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan ( PPMK )...................29

1. Pengertian PPMK.......................................................................29

Page 10: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

vi

2. Hakekat PPMK...........................................................................29

3. Program PPMK..........................................................................29

D. Pelatihan...........................................................................................30

1. Pengertian...................................................................................30

E. Keterampilan....................................................................................31

1. Pengertian Keterampilan............................................................31

2. Keterampilan Tata Rias..............................................................33

3. Pengertian Keterampilan Tata Rias.............................................33

4. Jenis -jenis Keterampilan Tata Rias............................................34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.......................................................35

B. Tempat dan Waktu Peneltian………...............................................36

C . Sumber Data.....................................................................................37

D. Teknik Pengumpulan Data...............................................................37

E. Teknik Analisis Data........................................................................39

F. Teknik Keabsahan Data...................................................................40

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Temuan............................................................................................42

1. Gambaran Umum Kelurahan Cibubur........................................46

2. Gambaran Umum Objek Penelitian (PPMK)..............................52

B. Analisis Data.......................................................................................65

1. Aspek Context Pelatihan Keterampilan Tata Rias.....................65

Page 11: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

vii

2. Aspek Input Pelatihan Keterampilan Tata Rias.........................69

3. Aspek Process Pelatihan Keterampilan Tata Rias.....................80

4. Aspek Product Pelatihan Keterampilan Tata Rias.....................89

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................97

B. Saran..................................................................................................99

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................101

LAMPIRAN – LAMPIRAN..............................................................................105

Page 12: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin..............................................43

Tabel 2. Penduduk Menurut Mata Pencaharian......................................................44

Tabel 3. Penduduk Menurut Mata Pencaharian......................................................45

Tabel 4. Status Agama Penduduk Kelurahan Cibubur............................................46

Tabel 5. Tahapan Pelaksanaan Program PPMK......................................................60

Tabel 6. Rincian Dana……………………………………………………….........61

Tabel 7. Monitoring dan Evaluasi...........................................................................63

Tabel 8. Peserta Pelatihan Tata Rias.......................................................................70

Tabel 9. Indikator Input Program PPMK Pelatihan Tata Rias.................................74

Tabel 10. Indikator Output dan Outcome Program Pelatihan Tata

Rias Pengantin........................................................................................................92

Page 13: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam mengatur seluruh tatanan hidup dengan sempurna hubungan

seseorang kepada Tuhannya, hubungan sesama manusia, kepada alam

sekitarnya, muamalah, ibadahnya, sosial budayanya serta khususnya

persoalan ekonomi. Semua kebutuhan tersebut tidak dapat diperoleh

secara instan tetapi harus dengan usaha dan kerja keras untuk memenuhi

segala kebutuhan hidupnya.

Menurut Edi Suharto dalam bukunya bahwa kemiskinan merupakan

masalah sosial menakutkan yang hadir di tengah-tengah masyarakat,

khususnya di negara-negara berkembang.1

Indonesia merupakan Negara ketiga yang sampai detik ini jumlah

penduduknya masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan di

Indonesia tak sekedar terjadi karena struktur dan budaya masyarakat.

Namun, kemiskinan juga tak hanya disebabkan oleh sulitnya masyarakat

mendapatkan akses sumber permodalan.

Kemiskinan biasanya terjadi karena individu tidak mampu

memberdayakan potensi dirinya secara maksimal untuk mencapai

kesejahteraan dalam kehidupannya secara mandiri. Kemiskinan yang

diderita oleh masyarakat Indonesia tidak hanya masalah kecerdasan, tetapi

masalah keahlian hidup, karena keahlian dapat membuat masyarakat

1 . Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat ( Bandung:PT Refika

Aditama, 2005).h.131

Page 14: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

2

menjadi survive dalam menjalani hidup dan mencapai apa yang mereka

inginkan.

Pembangunan merupakan proses yang berkelanjutan yang ditujukan

untuk meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat.

Pembangunan juga ditujukan dalam rangka memecahkan permasalahan

yang dihadapi dan dirasakan oleh masyarakat melalui aktifitas kreatif dan

terorganisir dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

Pada tahun 1999 Pemerintah DKI Jakarta dalam Undang -undang

Nomor 29 Tahun 2007 mengisyaratkan paradigma baru yaitu pelayanan,

pemberdayaan, pembangunan. Salah satu unutk mengimplementasikan

amanat tersebut maka Pemprov DKI Jakarta menerbitkan Peraturan

Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2010 tentang Lembaga

Musyawarah Kelurahan (LMK) yang bertujuan untuk membantu Lurah

sebagai mitra dalam penyelenggaraan pemerintah dan untuk menampung

aspirasi serta meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Menurut Data Badan Pusat Stastisik Provinsi DKI Jakarta jumlah

penduduk miskin terakhir pada tahun 2015 bulan Maret mencapai 28,59

juta orang ( 11, 22 persen) 2

Awal mula berdirinya Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

(PPMK) di ciptakan pada tahun 2001. Program Pemberdayaan Masyarakat

Kelurahan (PPMK) merupakan suatu model pembangunan kelurahan yang

menggunakan pendekatan masyarakat di tingkat Rukun Warga (RW)

2 http://bps.go.id/brs/view/1158/ (diakses pada hari Kamis tanggal 24 November 2016 )

Page 15: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

3

dengan tujuan mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat

yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Program pemberdayaan ini dinaungi oleh Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPM&P&KB)

pemerintah DKI yang menfasilitasi, membina dan mendorong agar

masyarakat berdaya dan mandiri.

Konsep dasar PPMK bukan hanya program yang hanya

menyalurkan dana kepada masyarakat, melainkan masyarakat dituntut

sebagai pelaksana progam tersebut. Hal ini akan mendorong upaya

pemberdayaan atau pengembangan masyarakat itu sendiri. Masyarakat

harus berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Program Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan ( PPMK ) mulai dari identifikasi masalah,

kebutuhan, perencanaan aksi pelaksanaan program sampai pada tahap

monitoring atau evaluasi.

Kelurahan Cibubur adalah salah satu kelurahan yang terletak di

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur, dan merupakan salah satu Kelurahan

yang mendapatkan suatu program pemerintah tersebut. Pada tahun 2015

jumlah penduduk di Kelurahan Cibubur sebanyak 72,071 jiwa dengan

angka kemiskinan sekitar 2,476 jiwa.

Berbicara mengenai kemiskinan ini sangat erat sekali kaitannya

dengan masalah pengembangan ekonomi keluarga. Pendapatan suatu

rumah tangga sangat menentukan suatu kesejahteraan sebuah rumah

tangga, yang mana jika pendapatan suatu rumah tangga besar, cukup untuk

memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan spiritual

Page 16: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

4

, pangan, sandang, papan dan kesehatan keluarga, maka sebuah keluarga

sudah dapat dikatakan sebagai keluarga sejahtera. Oleh karena itu, dari

setiap masyarakat perlu dibekali suatu keterampilan atau pelatihan agar

dapat menunjang persaingan angkatan kerja di masa mendatang.

Salah satu bentuk kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh

PPMK Cibubur adalah pelatihan Tata Rias Pengantin dengan dana

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Dimana

dalam program ini melibatkan kaum perempuan sebagai sasaran

pemberdayannya sehingga kaum perempuan dapat berdaya dan

mempunyai suatu keterampilan di dalam dirinya sebagai bekal keahlian di

masa yang akan datang.

Dalam tahap pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, ada

yang disebut pendampingan masyarakat. Pendamping masyarakat adalah

fasilitator dari LMK ( Lembaga Masyarakat Kelurahan ) tersebut dimana

dalam tingkat kelurahan disebut TPKK ( Tim Pelaksanaan Kegiatan

Kelurahan ) dan dalam tingkat Rukun Warga ( RW ) disebut KPPM (

Kelompok Peduli Pemberdayaan Masyarakat ) yang berperan dalam

menumbuhkan kesadaran, pembimbing, pengajar, dan pembaharu dalam

membimbing segala program pemberdayaan yang di tawarkan oleh LMK.

Berhasil atau tidaknya suatu program berpacu pada saat pelaksanaan

dan hasil yang didapatkan oleh masyarakat. Tidak jarang ada beberapa

masalah yang timbul ketika pelaksanaan hingga pada tahap akhir yaitu

hasil. Mulai dari partisipasi masyarakat yang kurang aktif dan tidak adanya

pendampingan khusus hingga masyarakat itu mandiri. Tugas dan fungsi

Page 17: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

5

fasilitator atau pendamping menjadi peran penting dalam pemberdayaan

mulai dari rencana hingga sasaran berhasil menjadi lebih mandiri dan

berdaya.

Oleh karena itu sebagai tahapan pengembangan masyarakat dengan

menjalankan program-program tersebut perlu juga adanya sebuah evaluasi

terhadap objek dan subjek program. Evaluasi program ini sangat

dibutuhkan karena dalam upaya agar penggerakan dan pemberdayaan

masyarakat ini dapat berhasil daya dan berhasil guna sehingga dapat

mewujudkan tujuan yang telah direncanakan pada setiap tahapannya.

Dari permasalahan di atas, ada pun peneliti memilih PPMK Cibubur

sebagai objek dalam penelitian ini karena peneliti melihat eksistensi yang

terlihat oleh PPMK dengan bentuk programnya dalam meningkatkan

ekonomi keluarga melalui pelatihan keterampilan kewanitaan ( tata rias

pengantin) sangat bermanfaat bagi jangka pendek maupun panjang yang

didapatkan oleh masyarakat khususnya mempunyai peranan yang positif

bagi kaum perempuan.

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, penulis merasa perlu untuk

melakukan penelitian mengenai evaluasi dari Program Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan dan membuat laporan hasil penelitiannya ke dalam

sebuah karangan ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul “Evaluasi

Hasil Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)

Pelatihan Keterampilan Tata Rias Pengantin. (Studi Kasus di

Kelurahan Cibubur, Jakarta Timur).

Page 18: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

6

Dalam pelatihan keterampilan kewanitaan ( tata rias pengantin) oleh

PPMK Cibubur disini merupakan sebuah upaya dalam memberdayakan

masyarakat terutama kaum perempuan untuk lebih percaya diri dalam

menunjukan kemampuannya. Selain alasan di atas, penulis memilih lokasi

PPMK Cibubur karena lokasinya masih dalam satu wilayah dengan rumah

penulis sehingga dapat mempermudah akses untuk mendapatkan data

secara akurat.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari fenomena di atas, peneliti tertarik untuk meneliti

program pemberdayaan yang diadakan oleh pemerintah. Masalah dibatasi

pada pelaksanaan Bina Sosial yang dilaksanakan oleh PPMK Cibubur,

dimana salah satu kegiatan dari Bina Sosial tersebut adalah Pelatihan

Keterampilan Tata Rias Pengantin, dan peneliti hanya berfokus mengenai

evaluasi hasil atau produk saja.

Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan peneliti lebih

tegas merumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Bagaimana konteks pelaksanaan program pelatihan kewanitaan

(tata rias pengantin) dalam meningkatkan ekonomi keluarga di

Kelurahan Cibubur?

2. Bagaimana input pelaksanaan program pelatihan kewanitaan ( tata

rias pengantin) dalam meningkatkan ekonomi keluarga di

Kelurahan Cibubur?

Page 19: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

7

3. Bagaimana proses pelaksanaan program pelatihan kewanitaan ( tata

rias pengantin) dalam meningkatkan ekonomi keluarga di

Kelurahan Cibubur?

4. Bagaimana hasil program pelatihan kewanitaan ( tata rias

pengantin) berpengaruh dalam meningkatkan ekonomi keluarga di

Kelurahan Cibubur?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil

program Pelatihan Keterampilan Tata Rias Pengantin. Adapun secara

khusus penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan:

1. Untuk mengetahui evaluasi hasil atau produk dari pelatihan yang

sudah terlaksana dalam upaya memberdayakan kaum perempuan di

Cibubur.

2. Untuk mengetahui hasil dan kontribusi apa saja yang diberikan

kepada penerima manfaat pelatihan tersebut.

Setiap penelitian diharapkan memiliki manfaat. Manfaat tersebut

bisa bersifat teoritis dan praktis3.

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan wacana informasi

atau kontribusi baru tentang salah satu tahap pengembangan

masyarakat sehingga dapat menjadi acuan terhadap penelitian yang

akan datang. Penelitian ini diharapakan memberikan pengetahuan

3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung; Alfabeta, 2013), hal. 397.

Page 20: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

8

baru bagi akademisi maupun bagi Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan acuan data untuk

melengkapi dan mendapatkan data-data lainnya yang lebih

komprehensip di dalam penelitian yang masih

bersinggungan dengan pembahasan.

2) Bagi Lembaga Musyawarah Masyarakat (LMK) diharapkan

dapat menjadi masukan dalam mengevaluasi suatu program

dalam pemberdayaan masyarakat.

C. Tinjauan Pustaka

Sebelum peneliti mengkaji tulisan ini, penulis melakukan kajian

kepustakaan dengan tujuan untuk memperoleh data dari beberapa sumber

tertulis ada beberapa karya ilmiah, buku yang menjadi referensi dari

pengkajian ini, ataupun mengutip dari beberapa hasil penelitian pada

penelitian sebelumnya yang serupa. Ada tiga Karya Ilmiah (Skripsi) yang

penulis jadikan sebagai bahan peninjauan pustaka, yakni sebagai berikut :

1. Judul skripsi, “Evaluasi Program Baitulmaal Wa Tamwil Ar-Ridho

Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Di Kelurahan Pisangan

Kecamatan Ciputat Timur” , penulis Fanny Nur Oktaviana,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam 2010. Penelitian ini sama dalam

objeknya, namun berbeda dengan subjek yang penulis teliti.

Page 21: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

9

2. Judul skripsi, “ Evaluasi Program Kampung Ternak Dompet

Dhuafa Dalam Mengembangkan Potensi Ternak Lokal Di Desa

Lebak Sari Sukabumi Jawa Barat”, penulis Muhammad

Hasanuddin, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan

Pengembangan Masyakrat Islam 2008. Yang membedakan

penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian tersebut

adalah batasan masalahnya, penulis sebelumnya membatasi

masalahnya hanya pada evaluasi input atau awal, sedangkan penulis

membatasi masalah hanya kepada konteks, input, proses dan hasil

3. Judul skripsi, “Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat

Kelurahan ( PPMK ) Di Kelurahan Sunter Jaya”, penulis Yudi,

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam Konsentrasi Kesejahteraan Sosial 2010. Yang

membedakan penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian

tersebut terletak pada batasan masalahnya, penulis sebelumnya

membatasi masalahnya pada evaluasi input dan menggunakan

model evaluasi SWOT sedangkan penulis menitik beratkan pada

evaluasi hasil atau produk dengan model evaluasi CIPP dari

program pemberdayaan masyarakat kelurahan melalui

keterampilan yang dimiliki masyarakat.

Page 22: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

10

D. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini berdasarkan buku panduan

Pedoman Penulisan Skrispi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatulla

Jakarta. 4

Untuk memudahkan pembahasan, penulis membuat kerangka

penulisan dengan sistematis yang mana terdiri dari 5 Bab dan tiap-tiap bab

terdiri dari beberapa sub bab, yakni sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Masalah,

Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian; Tinjauan Pustaka Penelitian dan Sistematika

Penulisan.

BAB II Landasan Teori terdiri dari : 1. Evaluasi : Pengertian

Evaluasi, Bentuk Evaluasi, Pendekatan Evaluasi, Tujuan dan

Manfaat Evaluasi 2. Pemberdayaan Masyarakat : Pengertian,

Strategi dan Tahapan Pemberdayaan Masyarakat. 3.Program

Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) : Pengertian

PPMK , Hakekat PPMK, Program PPMK. 4. Pelatihan:

Pengertian Pelatihan, Pengertian Keterampilan

, Keterampilan tata rias dan Jenis-jenis tata rias pengantin. 5.

Ekonomi Keluarga : Pengertian Ekonomi Keluarga.

Kesejahteraan Keluarga.

4 Hamid Nasuhi, dkk.. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi , Tesis dan Disertasi.

( Jakarta : CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007 ), Cet. Ke-2. H.11

Page 23: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

11

BAB III Metodologi Penelitian yang terdiri dari ; 1. Pendekatan

Penelitian. 2. Jenis Penelitian 3. Lokasi 4. Tempat dan Waktu

5. Objek dan Subjek 6. Instrumen Penelitian 7. Teknik

Keabsahan Data 8. Teknik Pengumpulan Data 9. Teknik

Analisis Data.

BAB IV Membahas Tentang Hasil Penelitian dan Analisis yang

mengenai Gambaran Umum Tentang Kelurahan Cibubur,

Gambaran Umum Tentang Program PPMK dan Analisis

Hasil Penelitian.

BAB V Sebagai penutup akan diisi dengan Kesimpulan dan Saran.

Page 24: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

12

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi

Secara etimologi, evaluasi artinya penilaian sehingga

mengevaluasi artinya memberi atau menilai. 5 Sedangkan secara

terminologi, menurut Arikunto, evaluasi adalah suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu kegiatan.

Dengan demikian, penelitian evaluasi ini dilakukan untuk

mengetahui tingkat efektivitas pelaksanaan program dengan cara

mengukur hal-hal yang berkatian dengan keterlaksanaan program

tersebut. 6 Mengevaluasi berarti “ menguji dan menentukan suatu nilai,

kualitas, kadar kepentingan, jumlah, derajat atau keadaan, seorang

pengevaluasi berusaha memberi jawaban atas suatu program

pembangunan atau suatu aktivitas serta kebutuhan para pengambil

keputusan dari program atau aktivitas tersebut.” 7

Sementara itu menurut Raplh Tyler sebagaimana yang dikutip

oleh Farida Yusuf Tayibnafis dalam bukunya Evaluasi Program

5 Tim Penyusunan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, (Jakarta:Balai Pustaka,

1995), cet.4 6 Suharsini Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Jakarta:PT. Bina Aksara, 1988),

cet.1,h.8 7 . Mochtar Buchori, Riset Partisipatris Riset Pembebasan, (Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama, 1993), hal.68-69

Page 25: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

13

mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses yang menentukan

sampai sejauh mana tujuan dalam setiap program dapat tercapai. 8

Dapat disimpulkan bahwa evaluasi pada dasarnya dibutuhkan

dalam setiap program untuk mengetahui keberhasilan dan kemajuannya

serta sasaran apakah sudah tercapai atau belum dan hasilnya nanti dapat

diperbaiki menjadi lebih baik daripada program sebelumnya. Ketika

evaluasi dilakukan maka akan terlihat faktor-faktor apa saja yang perlu

dipertahankan, diperbaiki atau di hilangkan sama sekali.

2. Pendekatan Dalam Evaluasi

a. Pendekatan Eksperimental

Pendekatan ini membuat evaluator sebagai orang ketiga yang

obyektif dalam program yang menjalankan prinsip -prinsip desain

penelitian dalam situasi yang diberikan untuk memperoleh informasi

desain yang tidak diragukan kebenarannya atas dampak program. 9

b. Pendekatan yang Berorientasi pada Tujuan (Goal Oriented

Approach)

Pendekatan evaluasi yang berorientasi pada tujuan merupakan

sebagai kriteria utama untuk menentukan keberhasilan. Evaluator

mencoba mengukur sampai di mana pencapaian tujuan telah

tercapai. Pendekatan semacam ini merupakan pendekatan yang amat

wajar dan praktis untuk desain dan pengembangan program.

8 Farida Yusuf Tayibnafis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program

Pendidikan dan Penelitian ( Jakarta : Rineka Cipta, 2000 ),h.2 9 Farida Yusuf Tayibnafis, Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program

Pendidikan dan Penelitian ( Jakarta : Rineka Cipta, 2000 )

Page 26: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

14

c. Pendekatan yang Berfokus pada Keputusan (The Decision Focused

Approach)

Pendekatan evaluasi yang berfokus pada keputusan,

menekankan pada peranan informasi yang sistematik untuk

pengelola program dalam menjalankan tugasnya. Sesuai dengan

pandangan ini, informasi akan amat berguna apabila dapat

membantu para pengelola program membuat

keputusan. Oleh sebab itu, kegiatan evaluasi ini harus direncanakan

sesuai dengan kebutuhan untuk keputusan program.

Keunggulan dari pendekatan ini ialah perhatiannya terhadap

kebutuhan pembuat keputusan yang khusus dan pengaruh yang

semakin besar pada keputusan program yang relevan.

d. Pendekatan yang Berorientasi kepada Pemakai (The User Oriented

Approach )

Kelebihan pendekatan ini ialah perhatiannya terhadap individu

yang berurusan dengan program dan perhatiannya terhadap

informasi yang berguna untuk individu tersebut. Evaluator ini lebih

terlibat dalam kegiatan program dibandingkan dengan evaluator

yang menganut pendekatan lain. Mereka lebih betindak sebagai

orang dalam daripada sebagai konsultan luar. Evaluator bukan

sebagai ahli, tetapi sebagai rekan yang mencoba menolong untuk

hal-hal yang diperlukan organisasi.

Page 27: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

15

e. Pendekatan yang Responsif ( The Responsive Approach )

Pendekatan ini merupakan pendekatan paling lain dari kelima

pendekatan yang lain. Karena, evaluasi responsif percaya bahwa

evaluasi yang berarti yaitu yang mencari pengertian suatu isu dari

berbagai sudut pandangan dari semua orang yang terlibat, yang

berminat dan yang berkepentingan dengan program. Evaluasi

responsif ditandai oleh ciri-ciri penelitian yang kualitatif,

naturalistik, bukan kuantitatif. Bukan mengumpulkan data dengan

instrumen tes atau kuesioner, tapi evaluator mengandalkan observasi

yang langsung atau tidak langsung terhadap kejadian dan interpretasi

data yang impresionistik.

f. Goal Free Evaluation

Goal Free Evaluation, memiliki makna evaluasi bebas tujuan

dimana dalam evaluasi ini tujuan harus dievaluasi, dikarenakan

banyak hasil program penting tidak sesuai dengan tujuan program.

Dalam penelitian ini penulis ingin menggunakan pendekatan

yang berorientasi pada pemakai karena kelebihan pendeketan ini

mempunyai perhatian terhadap individu yang berurusan langsung

dengan program serta informasi yang berguna untuk individu

tersebut. Dalam hal ini tepatnya adalah program PPMK pada

pelatihan tata rias wanita.

Page 28: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

16

3. Model Evaluasi

Sebelum melakukan evaluasi program terlebih dahulu kita

menentukan model evaluasi yang akan kita gunakan. Model evaluasi

program menurut Steele ( 1977 ) seperti dalam bukunya Farida Yusuf

Tayibnapis mencakup lebih dari 50 jenis yang telah dan sedang

digunakan dalam evaluasi di lapangan, dan sebagian lagi berupa konsep,

pedoman, dan petunjuk teknik untuk menyelenggarakan evaluasi

program.

Pemahaman mengenai pengertian evaluasi program dapat

berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif oleh

para pakar evaluasi. Pengertian evaluasi menurut Stufflebeam seperti

dalam buku Farida bahwa evaluasi adalah proses memperoleh dan

menyajikan informasi yang berguna untuk mempertimbangkan

alternatif-alternatif pengambilan keputusan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan model CIPP

Evaluation Model ( Contex, Input, Process, Product ) menurut Daniel

L. Stuffelebeam seperti dalam buku karagan Farida , adapun

penjelasannya sebagai berikut :

a. Contect evaluation to serve planning desicion.

Konteks evaluasi ini berfungsi untuk membantu

merencanakan suatu keputusan, menentukan kebutuhan yang

akan dicapai oleh suatu program, serta untuk merumuskan tujuan

program. Evaluasi ini juga merupakan suatu upaya untuk

menggambarkan dan merinci lingkungan, kebutuhan yang tidak

Page 29: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

17

terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani serta tujuan dari

suatu proyek.

Dalam penelitian ini adalah meng-asesmen masalah

kebutuhan serta mengidentifikasi potensi dan peluang untuk

memenuhi kebutuhan dari beberapa program yang dipilih. Selain

itu juga menggambarkan tujuan yang dibentuk dan sudah

tercapai. Kemudian kesesuaian sasaran program kepada

masyarakat. Dalam penelitian ini adalah program Bina Sosial

pada pelatihan kewanitaan tata rias pengantin.

b. Input evaluatin, structuring desicion.

Evaluasi ini menolong mengatur keputusan, menentukan

sumber-sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa

rencana dan strategi yang digunakan untuk mencapai kebutuhan.

Dan bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya. Dalam

penelitian ini maka inputnya adalah sumber daya manusia,

pendanaan, sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan

pelatihan program PPMK.

c. Process evaluation, to serve implemanting desicion.

Evaluasi proses untuk membantu rencana

mengimplementasikan keputusan. Sampai sejauh mana rencana

tersebut tela diterapkan, dan apa yang harus direvisi. Begitu

pertanyaan tersebut terjawab, maka prosedur dapat dimonitor

dikontrol, dan diperbaiki. Dalam penelitian ini akan menfokuskan

pada kegiatan proses tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan

Page 30: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

18

waktu pelaksanaan, mentoring dan evaluasi serta hambatan yang

ditemukan dalam pelatihan berlangsung, sehingga keputusan

yang diambil dapat ditetapkan untuk diperbaiki kekurangannya

dari terlaksananya program PPMK khususnya dalam pelatihan

kewanitaan tata rias pengantin.

d. Product evalutaion, to serve recycling desicion.

Evaluasi produk ini digunakan untuk menolong keputusan

selanjutnya. Apa hasil yang telah dicapai? Apa yang dilakukan

setelah suatu program berjalan?, serta mengenai pertanyaan

apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai? 10

Dalam evaluasi hasil ini, peneliti menggunakan tolak ukur dari

perubahan perilaku peserta serta dampak positif apa yang

didapatkan setelah mengikuti pelatihan tata rias dan bagaimana

keberlanjutan program pelatihan sebagai program usaha tersebut

di masa mendatang.

E. Indikator Evaluasi

Dalam hubungan dengan kriteria keberhasilan yang digunakan

untuk suatu proses evaluasi, Feurstein seperti yang dikutip oleh Isbandi

Rukminto Adi mengajukan beberapa indikator yang perlu untuk

dipertimbangkan, diantaranya:

a. Indikator Ketersediaan ( Indicators of Availability). Indikator ini

melihat apakah unsur yang seharusnya ada dalam suatu proses itu

benar-benar ada.

10 Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000),

h.1322

Page 31: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

19

b. Indikator Relevansi ( Indicators of Relevance ). Indikator ini

menunjukkan seberapa relevan ataupun tepatnya sesuatu yang

teknologi atau layanan yang ditawarkan.

c. Indikator Keterjangkauan ( Indicators of Accessibility ). Indikator

ini melihat apakah layaanan yang ditawarkan masih berada dalam

‘jangkauan’ pihak-pihak yang membutuhkan.

d. Indikator pemanfaatan (Indicator of Utilisation). Indikator ini

melihat seberapa banyak suatu layanan yang sudah disediakan

oleh pihak pemberi layanan, dipergunakan (dimanfaatkan) oleh

kelompok sasaran.

e. Indikator Cakupan ( Indicators of Coverage ). Indikator ini

menunjukkan proporsi orang-orang yang membutuhkan sesuatu

dan menerima layanan tersebut.

f. Indikator Kualitas (Indicator of Quality). Indikator ini

menunjukkan standar kualitas dari layanan yang disampaikan ke

kelompok sasaran.

g. Indikator Upaya ( Indicators of Efforts ). Indikator ini

menggambarkan berapa banyak upaya yang sudah ‘ditanamkan’

dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

h. Indikator Efisiensi ( Indicators of Efficiency ). Indikator ini

menunjukkan apakah sumber daya dan aktivitas yang

dilaksanakan guna mencapai tujuan dimanfaatkan secara tepat

guna ( efisien ) atau tidak memboroskan sumber daya yang ada

dalam upaya mencapai tujuan.

Page 32: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

20

i. Indikator Dampak ( Indicatos od Impact ). Indikator ini melihat

apakah sesuatu yang kita lakukan benar-benar memberikan suatu

perubahan di masyarakat. 11

Dalam penelitian evaluasi ini penulis menggunakan indikator

evaluasi yaitu indikator relevansi, indikator dampak, indikator

keterjangkauan, indikator ketersediaan indikator kualitas, indikator

efisiensi, indikator cakupan, indikator upaya. Hal ini berkaitan dengan

program PPMK pelatihan tata rias dalam pelaksanaannya untuk

mengevaluasi program yang sudah berjalan dari tahun 2001 ini.

4. Tujuan Dan Manfaat Evaluasi

Pada dasarnya evaluasi bertujuan mengembangkan naluri belajar

untuk mempersiapkan mobilisasi lebih baik lagi. Evaluasi juga

mempersiapkan diri untuk merebut kesempatan dan terjun langsung

dalam kegaitan-kegiatan

aksi.12

Sedangkan menurut Isbandi Rukminto, dengan mengutip

pendapat Feurstein (1990:h,2-4) dalam bukunya yang berjudul

Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat, bahwasanya sekalipun

tidak secara langsung menyebut sebagai tujuan dari pelaksanaan

evaluasi, namun dia menyatakan ada 10 (sepuluh) alasan, mengapa

suatu evaluasi perlu dilakukan, yaitu :

11 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas ( Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis ), (Depok : Fakultas Ekonomi

Uinversitas Indonesia, 2001 ),h. 130-132 12 Esron Aritonang dkk, Pendampingan Komunitas Pedesaan, ( Jakarta : Sekretariat Bina

Desa, 2001 ),h. 74

Page 33: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

21

a. Untuk melihat apa yang sudah dicapai

b. Melihat kemajuan, dikaitkan dengan objek (tujuan) program

c. Agar tercapai manajemen yang baik

d. Mengidentifikasikan kekurangan dan kelebihan, untuk memperkuat

program

e. Melihat perbedaan yang sudah terjadi setelah diterapkan suatu

program.

f. Melihat apakah biaya yang telah dikeluarkan cukup rasionable

g. Untuk merencanakan dan mengelola kegiatan program secara lebih

baik Melindungi pihak lain agar tidak terjebak dalam kesalahan yang sama

atau mengajak pihak lain untuk melaksanakan metode yang serupa bila

metode tersebut telah terbukti berhasil dengan baik

h. Agar dapat memberikan dampak yang lebih luas, dan

i. Memberi kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.

B. Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris

yaitu empowerment. Istilah empowerment sendiri dari kata dasar power

yang berarti kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau

memungkinkan. Awalan em berasal dari bahasa latin dan yunani, yang

berarti di dalamnya, karena itu pemberdayaan dapat berarti kekuatan

dari diri manusia itu sendiri atau suatu sumber kreatifitas. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia kata pemberdayaan diterjemahkan

Page 34: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

22

sebagai upaya pendaya gunaan, pemanfaatan yang sebaik-baiknya

dengan hasil yang memuaskan.13

‘Pemberdayaan’ adalah mengembangkan dari keadaan tidak atau

kurang berdaya menjadi mempunyai daya guna mencapai kehidupan

yang lebih baik. Pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana

individu, kelompok ataupun komunitas berusaha mengontrol

kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk membentuk masa

depan sesuai dengan keinginan mereka. Pemberdayaan bisa diartikan

juga suatu proses yang relatif terus berjalan untuk meningkatkan

kepada perubahan.

Dalam bukunya Edi Suharto yang berjudul Membangun

Masyarakat Memberdayakan Rakyat, menurut Parson bahwasanya

pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup

kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan atas, dan

mempengaruhi terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga

yang mempengaruhi kehidupnya. Pemberdayaan menekankan bahwa

orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang

cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain

yang menjadi perhatiannya.14

Menurut Syahril dalam bukunya Islam Konsep Implementasi

Pemberdayaan, beliau mengemukakan bahwa yang ingin dikerjakan

dengan pengembangan masyarakat melalui dakwah Islam adalah

13 Lili Bariadi, dkk. Zakat dan Wirausaha, ( Jakarta : Center of Enterpreneurship

Development, 2005).h.53 14 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung:PT Refika

Aditama, 2005),h.58

Page 35: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

23

menggerakan masyarakat yang tradisional atau transisi yang menjadi

masyarakat yang modern, masyarakat yang berorientasi masa lalu

menjadi masyarakat yang berorientasi ke masa depan, dari masyarakat

yang pasrah kepada takdir menjadi masyarakat yang satgnan menjadi

masyarakat yang dinamis dan menjadi masyarakat yang memiliki

perencanaan panjang dalam hidupnya. Islam mengarahkan manusia

agar merencanakan kehidupan dengan berorientasi ke masa depan.

Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al- Insyirah Ayat 7-8 :

ى َرب َكفَاْرَغب َوإ لَ , فَإ ذَا فََرْغَت فَانَصْب

“Fa-idzaa faraghta fanshab, Wa-ilaa rabbika farghab”

Artinya :

“Maka apabila kamu telah selesai ( disesuatu urusan ),

kerjakanlah dengan sungguh- sungguh ( urusan yang lain ), dan hanya

kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (Al-Insyirah : 7-8 ).

15

Oleh karena itu, manusia harus merencanakan peningkatan taraf

hidup dan tidak selalu menyerah kepada takdir Tuhan. 16

‘Masyarakat’ adalah kelompok-kelompok masyarakat yang

saling terkait oleh sistem-sistem, adat istiadat, ritus-ritus serta hukum-

hukum khas, dan hidup bersama, atau masyarakat merupakan terdiri

dari individu - individu yang secara berkelompok. Masyarakat bisa di

artikan kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki

15 Al-Quran Surat Al-Insyirah ayat 7-8 16 Syahril Harahap, Islam Konsep Implementasi Pemberdayaan,( Yogyakarta: PT. Tiara

Wacana Yogya, 1999), Cet-Ke-1,h.132

Page 36: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

24

prasarana-prasarana untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat

adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai

keluarga, keluarga sebagai prosesnya, dan masyarakat adalah hasil dari

proyeksi tersebut. 17

Sedangkan Masyarakat menurut Ralp Linton seperti dalam buku

karangan Imam Safari bahwa masyarakat merupakan setiap kelompok

manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga

mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka

sebagai suatu kesatuan sosial dengan batasan yang dirumuskan dengan

jelas. Sedangkan Menuurut Selo Soemardjan dalam buku yang dikutip

oleh Imam Safari menyatakan bahwa masyarakat adalah orang yang

hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. 18

Jadi secara sederhana pemberdayaan masyarakat adalah suatu

upaya individu atau kelompok untuk menjadi mandiri dari sifat-sifat

ketergantungan. Masyarakat yang mandiri adalah masyarakat yang

mempunyai kepercayaan pada diri sendiri untuk menampilkan

kemampuannya dalam menuju kehidupan yang lebih baik dan

sejahtera. Hal ini berkaitan erat dengan upaya meningkatkan

keterampilan dan kreatifitas pada setiap individu untuk dikembangkan

dan diberdayakan agar menghasilkan suatu hal yang bermanfaat untuk

hidupnya pada jangka panjang.

17 Murtadha Muktahari, Masyarakat dan Sejarah , ( Bandung: Penerbit Mizan, 1995 ).

Cet. Ke-5, h.15 18 S. Imam Safari, Pengantar Sosiologi. Hal. 46-47

Page 37: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

25

2. Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Dalam konteks pekerjaan social, pemberdayaan dapat dilakukan

melalui tiga aras atau mantra pemberdayaan ( empowerment setting ):

mikeo, mezzo, dan makro.

a. Aras Mikro

Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu melalui

bimbingan, konseling, stress management, crisis intervention. Tujuan

utamanya adala membimbing atau melatih klien dalam menjalankan

tugas-tugas kehidupannya, model ini sering disebut dengan pendekatan

yang berpusat pada tugas (task centered approach ).

b. Aras Mezzo

Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien.

Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai

media intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok,

biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran,

pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap klien agar memiliki

kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapi.

c. Aras Makro

Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar , karena

sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas.

Perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial,

Lobbying, pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik adalah

beberapa strategi dalam pendekatan ini. Strategi besar memandang

Page 38: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

26

klien sebagai orang yang memiliki kompetensi untuk memahami

situasi-situasi mereka sendiri dan untuk memilih serta menentukan

strategi yang tepat untuk bertindak.19

3. Tahap-tahap Pemberdayaan Masyarakat

Upaya dalam rangka merealisasikan Pengembangan Masyarakat

Islam harus dilakukan secara gradual atau bertahap. Dengan

mengklasifikasikan proyek Pengembangan Masyarakat Islam dalam

beberapa tahap, maka target yang harus dipenuhi akan mudah untuk

dievaluasi.. Jika dilakukan secara bertahap, maka setiap kendala,

problem ataau bahkan kesalahan implementasi dapat dikoreksi,

dievaluasi serta diantisipasi sejak dini. Tentu saja hal ini juga

diorientasikan untuk mencapai efektifitas serta efisiensi dalam

pelaksanaan program pengembangan.

Isbandi Rukminto Adi mempunyai rumusan strategi yang

menjadikan beberapa tahap dalam melakukan pemberdayaan yakni : 20

a. Tahap persiapan (engagement ),tahap persiapan ini memiliki

substansi penekanan pada dua hal elemen penting yakni penyiapan

petugas dan penyiapan lapangan. Tahapan ini adalah tahapan

prasyarat sukses atau tidaknya sebuah program pemberdayaan

berlangsung.

19 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, ( Bandung: PT.

Reefika Aditama, 2005 ) Cet. Ke- 1. H. 66 20 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas, (Jakarta:FEUI, 2001). Cet. Ke-1.h.250-258

Page 39: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

27

b. Tahap pengkajian (assestment ), sebuah tahapan yang telah terlibat

aktif dalam pelaksanaan program pemberdayaan karena masyarakat

setempat yang sangat mengetahui keadaan dan masalah ditempat

mereka berada. Tahapan ini memiliki penekanan pada faktor

identifikasi masalah dan sumber daya yang ada dalam sebuah wilayah

yang akan menjadi basisi pemberdayaan serta pelaksanaan program.

c. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan (designing),

dalam tahap ini program perencanaan dibahas secara maksimal

dengan melibatkan peserta aktif dari pihak masyarakat guna

memikirkan solusi atau pemecahan atas masalah yang mereka hadapi

di wilayahnya. Dalam tahap ini dipikirkan secara mendalam agar

program pemberdayaan yang ada nantinya tidak melulu berkisar pada

program amal (charity) saja dimana demikian itu tidak memberikan

manfaat secara pasti dalam jangka panjang.

d. Tahap pemformulasian rencana aksi (designing), pada tahap ini

masyarakat dan fasilitator menjadi bagian penting dalam bekerjasama

secara optimal. Hal ini disebabkan masyarakat telah menjabarkan

secara rinci dalam bentuk tulisan tentang apa-apa yang akan mereka

laksanakan baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

e. Tahap pelaksanaan program atau kegiatan (implementasi), tahap ini

merupakan bentuk pelaksanaan serta penerapan program yang telah

dirumuskan sebelumnya bersama para masyarakat. Tahapan ini berisi

tindakan aktualisasi bersinergi antara masyarakat dengan pelaku

pemberdayaan (dalam bahasa Isbandi disebut sebagai petugas).

Page 40: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

28

f. Tahap evaluasi, tahapan yang memiliki substansi sebagai proses

pengawasan dari warga dan petugas terhadap program pemberdayaan

masyarakat yang sedang berjalan dengan melibatkan warga. Tahapan

ini juga akan merumuskan berbagai indikator keberhasilan suatu

program yang telah diimplementasikan serta dilakukan pula bentuk-

bentuk stabilisasi terhadap perubahan atau kebiasaan baru yang

diharapkan terjadi.

g. Tahap terminasi (disengagement), sebuah tahapan dimana seluruh

program telah berjalan secara optimal dan petugas fasilitator

pemberdayaan masyarakat sudah akan mengakhiri kerjanya. Tahapan

ini disebut sebagai tahap pemutusan hubungan antara petugas dengan

para masyarakat yang menjadi basis program pemberdayan ketikaitu.

Petugas pun tidak keluar dari komunitas secara total, melainkan ia

akan meninggalkannya secara bertahap.

Dari 7 tahapan yang dikemukakan oleh Isbandi Rukminto Adi

dalam melakukan pemberdayaan, terlihat memang dalam tahapan

pemberdayaan masyarakat harus selalu dilibatkan sejak dalam tahap

perencanaan sampai pada tahap implementasi dan evaluasi. Hal ini

terkait dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai oleh

masyarakat karena masyarakat memang lebih tahu semua

permasalahan-permasalahan yang ada dilingkungan mereka. Fasilitator

hanya bertindak untuk memfasilitasi dan mengarahkan aspirasi dari

masyarakat.

Page 41: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

29

C. Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)

1. Pengertian PPMK

Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Cibubur

merupakan bantuan stimulant yang memberikan peran kepada

masyarakat melalui Lembaga Masyarakat Kelurahan mulai dari tahap

perencanaan , pelaksanaan dan pengawasan yang bertujuan dapat

meningkatkan partisipasi, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat

Kelurahan melalui pendekatan dwibina yaitu bina fisik dan bina sosial.

21

2. Hakekat PPMK

Hakekat PPMK adalah memberikan peranan jauh lebih besar

kepada masyarakat untuk merencanakan, melaksanakan, dan

mengawasi serta diharapkan dapat meningkatkan partisipasi

masyarakat baik dalam bentuk pemikiran, tenaga maupun finansial.

PPMK dirancang untuk mempercepat upaya peningkatan

kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dan

berbasis komunitas seperti Dewan Kelurahan, RW dan Lembaga

Kemasyarakatan lainnya.

3. Program PPMK

Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan merupakan

bantuan stimulant yang memberikan peran kepada masyarakat melalui

Lembaga Musyawarah Kelurahan Cibubur mulai dari tahap

21 Laporan Pertanggung Jawaban PPMK Bina Fisik dan Bina Sosial Kelurahan Cibubur

2014

Page 42: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

30

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang bertujuan dapat

meningkatkan partisipasi, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat

Kelurahan. Program PPMK Cibubur mempunyai dua pendekatan yaitu

dua binaan pembangunan masyarakat ( Dwibina ) , yaitu : bina fisik

lingkungan dan bina sosial. 22

D. Pelatihan

1. Pengertian Pelatihan

Menurut Rivai, bahwa pelatihan adalah sebagai bagian dari

pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan

meningkatkan keterampilan diluar sistem yang berlaku dalam waktu

yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktik

dari pada teori. 23 Menurutnya pelatihan secara singkat didefinisikan

sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini dan masa

yang akan datang. Hal-hal berikut ini penting untuk mengetahui konsep

lebih lanjut, yakni:

a. Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku

peserta untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan

keahlian dan kemampuan peserta untuk melaksanakan pekerjaan.

b. Program pelatihan formal adalah usaha pemberi kerja untuk

memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk memperoleh

22 Proposal Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kegiatan Bina Fisik

Lingkungan dan Bina Sosial Kelurahan Cibubur Tahun Anggaran 2015. h.3 23 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori ke

Praktek, (Jakarta: PT.Grafindo Persada, 2004 ),h. 226

Page 43: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

31

pekerjaan atau bidang tugas yang sesuai dengan kemampuan, sikap

dan pengetahuannya.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pelatihan

merupakan proses suatu kegiatan yang telah direncanakan dan

kemudian dilaksanakan dengan sistematis oleh suatu lembaga atau

organisasi dengan tujuan menambah pengetahuan, meningkatkan

keterampilan dan kemampuan untuk mencapai hasil yang diharapkan

meningkatkan efektifitas dan produktifitas dalam suatu organisasi.

E. Keterampilan

1. Pengertian Keterampilan

Keterampilan merupakan kemampuan yang selalu dimiliki setiap

individu, ada sebagian individu yang menyadari akan keterampilan

yang dimiliki tetapi ada juga sebagian individu yang tidak menyadari

secara langsung. Oleh karena itu perlu adanya sebuah pelatihan untuk

merangsang dan mengetahui keterampilan apa yang individu tersebut

miliki. Sehingga keterampilan tersebut dapat di asah dan

dimaksimalkan agar menghasilkan suatu kreatifitas yang sangat

bermanfaat bagi individu tersebut.

Keterampilan dasar merupakan keterampilan tahap permulaan

yang harus dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan.

Keterampilan atau life skill adalah berbagai keterampilan yang atau

kemampuan untuk beradaptasi dan berperilaku positif yang

memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntunan dan

Page 44: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

32

tantangan dalam kehidupan sehari-hari secara efektif. 24

Sedangkan menurut para ahli memiliki definisi keterampilan

sendiri, sebagai berikut :25

a. Gordon ( 1994 )

Keterampilan merupakan sebuah kemampuan dalam

mengoperasikan pekerjaan secara lebih mudah dan tepat.

Definis keterampilan menurut Gordon ini cenderung mengarah

pada aktivitas prikomotor.

b. Dunette ( 1976 )

Keterampilan berarti mengembangkan pengetahuan yang

didapatkan melalui training dan pengalaman dengan

melaksanakan beberapa tugas.

c. Nadler ( 1986 )

Keterampilan harus di lakukan dengan praktek sebagai

pengembangan aktivitas.

d. Inverson ( 2001 )

Keterampilan tidak hanya membutuhkan training saja, tetapi

kemampuan dasar yang dimiliki setiap orang dapat lebih

membantu menghasilkan sesuatu yang bernilai dengan lebih

cepat.

24 Pedomanan Penyelenggaraan Program Kecakapan, (Life Skill ) Pendidikan Luar

Sekolah Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Pemerintah Departemen

Pendidikan Nasional, 2003 , h.5 25.http://www.duniapelajar.com/2014/07/29/pengertian-keterampilan-menurut-

paraahli/(diakses10 Agustus 2016 ).

Page 45: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

33

e. Robbins ( 2000 )

Keterampilan dibagi menjadi 4 kategori yaitu :

1) Basic Literacy Skill : Keahlian dasar yang sudah pasti

harus dimiliki setiap orang seperti membaca, menulis,

berhitung serta mendengarkan.

2) Technical Skill : Keahlian secara teknis yang didapat

melalui pembelajaran dalam bidang teknik seperti

mengoperasikan komputer dan alat digital lainnya.

3) Interpersonal Skill : Keahlian setiap orang dalam

melakukan komunikasi satu sama lain seperti

mendengarkan seseorang, memberi pendapat dan bekerja

secara tim.

4) Problem Solving : Keahlian seseorang dalam

memecahkan masalah dengan menggunakan logikanya.

Dari definis pada ahli dapat disimpulkan bahwa keterampilan

pada dasarnya harus dibekali melalui program training atau bimbingan

agar keterampilan yang dimiliki terus di asah sehingga dapat

menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai bagi diri sendiri

maupun orang lain.

2. Keterampilan Tata Rias

a. Mengenal Keterampilan Tata Rias

Program keterampilan tata rias ini dilaksanakan oleh Dewan

Kelurahan PPMK. Pelaksanaan pelatihan diadakan selama 15 kali

Page 46: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

34

pertemuan dalam 2 bulan . Dimana terdapat beberapa materi dan

praktek langsung pada proses pelaksanaanya.

Ada beberapa tujuan diadakannya pelatihan ini antara lain :

1) Untuk membekali keterampilan kepada peserta sehingga peserta

mempuyai modal dasar untuk membuka usaha yang nantinya seperti

usaha salon, penata pengantin, perias pegantin atau event organizer

jika sudah mempunyai wawasan yang lebih luas lagi.

2) Mewujudkan perempuan-perempuan menjadi mandiri dalam

meningkatkan ekonomi keluarga mereka agar lebih sejahtera lagi.

3) Untuk mempersiapkan tenaga kerja yang terampil, ini bertujuan agar

peserta siap dengan keterampilannya yang akan digunakan dalam

dunia kerja yang akan digelutinya mendatang.

b. Jenis-jenis Keterampilan Tata Rias

Adapaun jenis-jenis keterampilan tata rias ini antara lain:

pelatihan pengantin sunda putri, solo putri, modifikasi muslim

barat. Ketiga jenis ini merupakan paling dasar dan mudah untuk

diterapkan pada masyarakat awam seperti di Keluarahan kami. 26

26 Wawancara pribadi dengan Ibu Muhanah ( Sekretaris PKK Kelurahan Cibubur dan

Panitia Pelaksanaan Pelatihan ), Cibubur , 27 September 2016

Page 47: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam

bukunya Burhan Bungin, pendekatan kualitatif ini digunakan karena

beberapa pertimbangan, yaitu bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim

mendefinisikan suatu konsep serta memberi kemungkinan bagi perubahan-

perubahan manakala ditemukan fakta yang lebih mendasar, menarik dan

unik bermakna dilapangan.27

Sedangkan menurut Taylor yang dikutip oleh Lexi J. Moleong, adalah

“prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

katakata atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati’. 28 Adapun desain

penelitian yang penulis gunakan adalah desain penelitian evaluasi, yaitu

penelitian yang dilakukan pada proses menilai suatu program yang masih

berjalan. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana evaluasi

hasil adanya program PPMK oleh LMK Cibubur dalam melakukan

pemberdayaan melalui pelatihan tata rias untuk masyarakat khususnya.

Selain itu juga penelitian ini untuk melakukan pengamantan mulai dari

proses pembentukan, pelaksanaan program dan unsur-unsur yang terkait

dalam pelaksanaan serta keberhasilan yang didapat.

27 Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2003), Cet. Ke-2, hal. 39. 28 Lexi.J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ( Bandung : PT. Remaja Rosda

Karya 2007) Cet. Ke-15 hal.3

Page 48: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

36

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif

yaitu yang terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan

suatu peristiwa dengan sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta yang

tampak, sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact

finding), hasil penelitian ditekankan pada memberikan gambaran objektif

tentang keadaan yang sebenarnya dari objek yang sedang diselidiki, akan

tetapi untuk mendapatkan manfaat yang lebih luas, biasanya dalam jenis

penelitian ini dilakukan juga pemberian berbagai interpretasi. Adapun ciri-

ciri pokok penelitian deskriptif adalah :29

1. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat

penelitian dilakukan ( saat sekarang ) atau masalah-masalah yag bersifat

aktual.

2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang sedang diselidiki

dengan sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian mudah dijangkau penulis, yang berada di Jalan

Lapangan Tembak, RT.5/RW.4, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta (13710)

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian untuk penyusunan skripsi ini dimulai

sejak tanggal 20 Mei 2016 sampai dengan tanggal 29 Oktober 2016

29 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, ( Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 1991),h.31

Page 49: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

37

C. Sumber Data

Sumber data yang penulis gunakan pada penelitian ini terbagi

menjadi 2 (dua) sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data

sekunder yang akan dijelaskan sebagai berikut :

1. Data primer terbagi menjadi dua sumber data yaitu:

a. Utama yaitu berupa data yang diperoleh secara langsung dari dari

sasaran penelitian, yaitu diperoleh dari pengurus PPMK yang terdiri

dari instruktur pelatihan tata rias dan ketua LMK (Lembaga

Musyawarah Kelurahan).

b. Pendukung yaitu data yang diperoleh dari peserta pelatihan tata tias.

2. Data Sekunder

Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari catatan – catatan,

dokumentasi, foto maupun benda-benda tertulis lainnya yang

berhubungan dengan penelitian seperti buku pedoman PPMK, laporan

bulanan dan tahunan Kelurahan Cibubur.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang objektif dalam penelitian ini, penulis

menggunakan beberapa teknik penggumpulan data, yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data langsung dari

lapangan, data yang diobservasi dapat berupa gambaran tentang

sikap, kelakuan, perilaku, tindakan, dan keseluruhan interaksi antar

manusia. Proses observasi dimulai dengan mengidentifikasi tempat

yang hendak diteliti. Setelah tempat penelitian diidentifikasi

Page 50: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

38

dilanjutkan dengan membuat pemetaan, sehingga diperoleh

gambaran umum tentang sasaran penelitian.30 Dengan proses

observasi ini peneliti mendatangi ke masyarakat yang ikut dalam

Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) di

Kelurahan Cibubur dan pengamatan langsung di lapangan dengan

memperhatikan secara akurat dan realistis.

2. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data)

kepada responden, dan jawaban-jawabam responden dicatat atau

direkam dengan alat perekam.31 Adapun responden terkait yang

akan diwawancarai antara lain pengelola

Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan ( PPMK)

seperti Ketua atau Lurah Cibubur, Pelatih program, dan beberapa

peserta pelatihan dari 14 RW di Cibubur.

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi hanyalah nama lain dari analisis isi visual dari

suatu dokumen. Buku teks, Essay, surat kabar, novel, artikel,

majalah, buku resep, pidato politik, iklan, gambar nyata, dan isi dari

hampir setiap jenis komunikasi visual dapat dianalisis dengan

30 J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya

(Jakarta: PT.Grasindo, 2010), hal 112 31 Irawan Soeharto, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hal

67.

Page 51: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

39

berbagai cara.32 Dalam penelitian ini , penulis berusaha memperoleh

data-data dokumentasi yang berkaitan dengan pengumpulan foto-

foto, profril Desa, mempelajari arsip-arsip dari Kelurahan, serta

berbagai macam bentuk data tertulis lainnya yang dapat membantu

peneliti di lapangan.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan,

dan memberikan makna pada analisis. Model analisis yang dipakai dalam

penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. Hal ini di dasarkan atas

pertimbangan bahwa sasaran penelitian ini adalah kegiatan analisis data

meliputi reduksi data. Reduksi data yaitu menganalisa sesuatu secara

keseluruhan kepada bagian-bagiannya atau menjelaskan tahap akhir dari

proses perkembangan sebelumnya menjadi lebih lebih sederhana.33 Display

data yaitu merupakan mengambil kesimpulan dan ferivikasi. Kegiatan ini

dilakukan sejak memasuki pelaksanaan penelitian di lapangan hingga akhir

secara terus – menerus.

Setelah mendapatkan data mengenai Evaluasi ProgramBina Sosial

oleh Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) Cibubur

diperoleh maka data tersebut disusun dan disajikan dalam bentuk narasi,

visual, gambat, matrik, bagan dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah

penyimpulan, merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian

32 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualittafi Teori dan Praktik ( Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), hal 176 33 Pius A. Partanto dan M. Dahlan Al-barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya:Arloka,

1994), cet.ke-1.hal.658

Page 52: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

40

berdasarkan hasil analisis data. Simpulan disajikan dalam bentuk

deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian.34

F. Teknik Keabsahan Data

Teknik keabsahan data dalam penelitian ini memiliki kriteria :35

1. Kredibilitas ( derajat kepercayaan ) dengan teknik triangulasi yaitu

teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain,

hal itu dapat dicapai dengan jalan membandingkan keadaan dan perspektif

seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain, dalam hal ini

penulis membandingkan jawaban yang diberikan oleh pihak pelaksana

program PPMK dengan jawaban yang diberikan oleh pihak peserta pelatihan

mengenai pelatihan tata rias dalam upaya meningkatkan ekonomi keluarga.

Selanjutnya penulis membandingkan hasil wawanncara dengan isi suatu

dokumen yang berkaitan.

2. Ketekunan dan keajengan pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan

unsurunsur dalam situasi yang relevan dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari, kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

Maksudnya, penulis hanya memusatkan dan mencari jawaban sesuai dengan

rumusan masasalah saja.

3. Kepastian dengan Teknik Pemeriksaan Audit Kepastian

Auditor dalam hal ini adalah dosen pembimbing. Di sini pemastian

bahwa sesuatu itu objektif atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa

34 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik ( Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), hal 212 35 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial Lainnya, ( Jakarta : Prenada Media Group, 2009 ), Cet-ke-3, h. 256

Page 53: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

41

orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan seseorang. Maksudnya

adalah bahwa pengalaman seseorang itu subjektif, sedangkan jika disepakati

oleh beberapa orang barulah dapat dikatakan objektif.

Page 54: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

42

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

Pada bab ini akan dijelaskan gambaran ringkas obyek penelitian serta

hasil penelitian dan pembahasan berdasarkan fakta yang diperoleh melalui

pengamatan langsung di lapangan, wawancara maupun kajian terhadap

literature, laporan dan dokumen yang berhubungan dengan obyek penelitian.

A. Temuan

1. Gambaran Umum Kelurahan Cibubur

a. Keadaan Geografis dan Demografis

Secara geografis kelurahan Cibubur ini di wilayah

kecamatan Ciracas. Luas wilayah kelurahan Cibubur adalah

450,90 Ha atau 4.509 km2 yang terbagi dalam 14 Rukun Warga

dan 153 Rukun Tetangga. Luas wilayah dibagi menurut

penggunaanya untuk pemukinan 342,02 Ha, perkantoran atau

industri 4,66 Ha, sawah 3,15 Ha, fasilitas umum 93,82 Ha,

sarana ibadah 3,20 Ha, pemakaman 1,55 Ha, lain-lain 2,5 Ha.

Kelurahan Cibubur yang terletak pada bagian utara

berbatasan dengan kelurahan Kelapa Dua Wetan. Untuk timur

berbatasan dengan Toll Jagorawai kelurahan Munjul, sebelah

selatan berbatasan dengan kelurahan Harja Mukti dan kelurahan

Mekar Sari , sedangkan bagian barat berbatasan dengan Kali

Cipinang kelurahan Pekayon Pasar Rebo.

Kelurahan Cibubur pada tahun 2016 bulan september

memiliki penduduk 73437 jiwa yang terdiri dari 22302 KK.

Page 55: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

43

Berdasarkan laporan bulanan 2016 bulan september jumlah

laki-laki 36918 jiwa, jumlah perempuan 36519 jiwa. 36 Jumlah

penduduk dirinci menurut golongan usia dan jenis kelamin

sebagai berikut :

Tabel 1. Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin.

No Umur WNI WNA Jumlah

Laki-

laki

Perem

puan

Laki-

laki

Perem

puan

1. 0-4 3228 3720 6948

2. 5-9 3598 3513 7109

3. 10-14 3440 3331 6771

4. 15-19 2752 2753 5505

5. 20-24 2729 2691 5420

6. 25-29 2803 2987 5790

7. 30-34 3243 3520 6 6769

8. 35-39 3338 3359 6697

9. 40-44 3015 2944 5959

10. 45-49 2646 2651 5296

11. 50-54 2034 2216 4250

12. 55-59 1640 210 1850

13. 60-64 1134 1125 2259

14. 65-69 593 765 1358

15. 70-74 466 350 816

16. 75

keatas

262 384 646

Total 36918 36519 73443

Sumber data diperoleh dari Laporan Bulanan 2016

b. Kondisi Sosial Ekonomi dan Pendidikan

Masyarakat kelurahan Cibubur terdiri dari berbagai

stratifikasi sosial ekonomi yang berbeda-beda. Tingginya

urbanisasi mengakibatkan perpindahan penduduk dari daerah ke

36 Pemerintah Provinsi Se-DKI, Laporan Bulanan September 2016, (DKI Jakarta),h.4

Page 56: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

44

kota, hal ini dapat memicu terjadinya perubahan ekonomi pada

perkotaan. Tingginya jumlah angkatan kerja tidak sesuai dengan

penyedia pekerja sehingga banyak menimbulkan pengangguran.

Wilayah kelurahan Cibubur sebagaimana tergambar dari

data laporan bulanan 2016 memiliki mata pencaharian sebagai

berikut : karyawan (Negeri, TNI , POLRI, dan Swasta ) sebanyak

6933 orang, pensiunan sebanyak 1052 orang, sektor pertanian

sebanyak 3 orang, buruh 1165 orang, pedagang 608 orang,

pengangguran sebanyak 14138 orang dan lain lain sebanyak 230

orang. Tabel dibawah ini secara detail menggambarkan

bagaimana kondisi mata pencaharian di kelurahan Cibubur.

Tabel 2. Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No. Pekerjaan Jumlah

1. Pengawai Negeri Sipil 1295

2. TNI 908

3. POLRI 243

4. Swasta / Pengusaha 4487

5. Pensiunan 1052

6. Tani 3

7. Buruh 1165

8. Pedagang 608

9. Lain-lain 320

10. Pengangguran 14138

Total 24129

Sumber data diperoleh dari Laporan Bulanan 2016

Tingkat pendidikan suatu masyarakat sangat

mempengaruhi suatu perubahan di dalam hidupnya mendatang.

Kondisi sosial pendidikan di kelurahan Cibubur dapat dilihat dari

tingkat pendidikan yang diperoleh masyarakat tersebut.

Page 57: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

45

Dibawah ini klasifikasi tingkat pendidikan yang diperoleh

masyarakat kelurahan Cibubur :

Tabel 3. Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Jumlah

1. Tidak Sekolah 145

2. Tamat SD 12236

3. Tamat SMP/

SLTP

13416

4. Tamat SLTA 19659

5. Tamat AK/ PT 1083

6. Sarjana S1-S2 1436

Jumlah 47975

Sumber data diperoleh dari Laporan Bulanan 2016

Dari data diatas dapat diketahui tingkat pendidikan yang

diperoleh masyarakat kelurahan Cibubur dengan jumlah

masyarakat yang tidak sekolah sebanyak 145 jiwa, tamat Sekolah

Dasar (SD) sebanyak 12236 jiwa, tamat SLTA sebanyak 13416

jiwa, tamat SLTA sebanyak 19659 jiwa sedangkan masyarakat

yang menyelesaikan studinya sampai Akademik dan Universitas

sebanyak 2519 jiwa.

c. Kondisi Sosial Keagamaan

Indonesia merupakan negara yang beranekaragam jenis

suku dan agama dan sebagian besar penduduk Indonesia

beragama muslim. Tetapi dalam hidup bermasyarakat

perbedaan itu bukan menjadi halangan.

Dibawah ini jumlah penduduk berdasarkan agama yang

dianut oleh masyarakat kelurahan Cibubur :

Page 58: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

46

Tabel 4. Status Agama Penduduk Kelurahan Cibubur

No. Agama Jumlah

1. Islam 65070

2. Kristen Protestan ` 4655

3. Kristen Katholik 3640

4. Hindu 729

5. Budha 72

Jumlah 74166

Sumber data diperoleh dari Laporan Bulanan 2016

Dari data diatas dapat dilihat bahwa masyarakat kelurahan

Cibubur mayoritas beragama Islam. Adapun fasilitas atau

sarana peribadatan yang terdapat di kelurahan Cibubur adalah

sebagai berikut : Masjid sebanyak 29 buah, Mushola 52 buah,

Gereja sebanyak 4. Sedangkan Vihara dan Kuil tidak ada di

kelurahan

ini.

2. Gambaran Umum Obyek Penelitian ( PPMK )

a. Sejarah Lahirnya PPMK

Krisis moneter yang dialami Indonesia pada tahun 1998 dan

berkepanjangan sampai beberapa tahun sesudahnya mendorong

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengambil

langkahlangkah kongkrit untuk menurunkan tingkat kemiskinan

yang diakibatkan oleh krisis.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai tahun 1999 telah

berupaya semaksimal mungkin merubah cara pandang dan cara

kerja birokrasi dengan mengimplementasi Undang-undang

Page 59: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

47

Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah

Khusus Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

mengisyaratkan paradigma baru yaitu pelayanan, pemberdayaan

dan pembangunan, dan salah satu implementasi dalam

mewujudkan amanat tersebut pemerintah DKI menerbitkan

Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2010

tentang Lembaga Musyawarah Kelurahan ( LMK ) yang

bertujuan untuk membantu Lurah sebagai mitra dalam

penyelenggaraan pemerintah dan untuk menampung aspirasi

serta meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Pemerintah DKI Jakarta melalui Badan Pemberdayaan

Masyarakat & Perempuan & Keluarga (BPM&P&KB)

memfasilitasi, membina dan mendorong agar pemberdayaan

dimasyarakat tersebut dapat tercapai sesuai tujuan yang

diharapkan. Keberadaan BPM&P&KB sebagai institusi yang

ditugaskan untuk menangani berbagai kegiatan yang berkaitan

dengan pemberdayaan masyarakat telah berupaya semaksimal

mungkin agar tujuan dari berbagai kegiatan pemberdayaan

masyarakat dapat tercapai dengan baik.

Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan merupakan

bantuan stimulant yang memberikan peran kepada masyarakat

melalui Lembaga Musyawarah Kelurahan Cibubur mulai dari

tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang bertujuan

dapat meningkatkan partisipasi, kemandirian dan kesejahtera

Page 60: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

48

masyarakat Kelurahan melalui pendekatan dwibina yaitu bina

fisik lingkungan dan bina sosial.

Arah dari pendekatan pembangunan yang bersifat

pemberdayaan ini, adalah kemandirian masyarakat dalam

melaksanakan pembangunan dalam memecahkan permasalahan

yang dirasakannya sehingga terwujudnya kesejahteraan.

Upaya pencipataan kemandirian pembangunan adalah

suatu membangun usaha bersama yang mampu memberikan daya

saing bagi warga Kelurahan Cibubur, dengan demikian

masyarakat Kelurahan Cibubur akan mempunyai banyak peluang

kesempatan merencanakan dan merumuskan sendiri apa yang

menjadi kebutuhannya serta memecahkan setiap permasalahan

yang dihadapinya secara lebih cepat, cermat dan cepat. 37

b. Maksud PPMK

Untuk mewujudkan tingkat komunitas warga masyarakat

Kelurahan Cibubur yang sejahtera dalam menumbuh

kembangkan kesadaran dan partisipatif masyarakat terhadap

peranan pemberdayaan masyarakat.

c. Tujuan dan Sasaran PPMK 38

Tujuan pelaksanaan PPMK untuk meningkatkan

partisipasi, kemandirian, dan kesejahteraan masyarakat

37 Laporan Pertanggung Jawaban PPMK Bina Fisik dan Bina Sosial Kelurahan Cibubur

2014 38 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta , Petunjuk Pelaksanaan

Kegiatan Bina Fisik Lingkungan dan Bina Sosial Program Pemberdayaan Masyarakat

Kelurahan ( PPMK ) , (Nomor 81 Tahun 2011), h. 5-6

Page 61: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

49

Kelurahan melalui pendekatan dwibina meliputi bina fisik

lingkungan dan bina sosial.

1) Bina Fisik Lingkungan mempunyai tujuan sebagai

berikut:

• Terwujudnya sarana dan prasarana lingkungan

berskala mikro yang memadai.

• Terwujudnya kemandirian dan kepedulian

masyarakat untuk memperbaiki dan menata

lingkungannya, dan

• Terwujudnya swadaya dan gotong royong

masyarakat dalam penataan dan perbaikan

lingkungan.

2) Bina Sosial mempunyai tujuan sebagai berikut :

• Meningkatkan kemampuan daya saing anggota

masyarakat.

• Meningkatkan peran serta lembaga

kemasyarakatan dalam menghimpun dan

mengembangkan kemampuan masyarakat, dan

• Meningkatkan kesetiakawanan sosial,

kepedulian sosial dan kerja sama antar unsur

masyarakat.

Sasaran umum pelaksanaan Bina Fisik Lingkungan dan

Bina Sosial PPMK kepada masyarakat RW , masyarakat

Kelurahan, dan lingkungannya.

Page 62: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

50

Secara khusus pelaksanaan Bina Fisik Lingkungan dan

Bina Sosial PPMK adalah :

1). Bina Fisik Lingkungan

• Prasarana dan sarana mikro yang tidak layak atau

rusak, dan

• Prasarana dan sarana mikro yang belum ada dan

sangat dibutuhkan masyarakat

2). Bina Sosial

• Anggota masyarakat yang kurang terampil

• Lembaga masyarakat yang kurang berdaya, dan,

• Anggota masyarakat yang terkena musibah

bencana.

Data tersebut diperkuat juga dari hasil wawancara yang

penulis lakukan dengan ketua LMK maupun sekretaris panitia

pelakasana, berikut kutipa wawancaranya :

“masyarakat yang benar-benar membutuhkan seperti yang

tidak mampu membayar jika harus kursus pelatihan di luar,

namun pada kenyataannya tidak seperti itu. Dan paling

orang yang sudah bisa atau pernah menjadi asisten merias

atau suka mengikuti merias tetapi belum dapat

memperdalam ilmunya, tetapi ada juga yang mulai dari nol

namun yang benar-benar serius mau ikut.”39

“sasaran kami adalah ya masyarakat yang butuh atau orang sudah bisa tetapi bingung ingin menambah ilmunya

dimana, nah itu kita pilih sebagai peserta”. 40

39 Wawancara pribadi dengan Bapak Suhadi ( Ketua Lembaga Musyarawah Kelurahan),

Cibubur, 11 Oktober 2016 40 Wawancara pribadi dengan Ibu Muhanah ( Sekretaris PKK Kelurahan Cibubur dan

Panitia Pelaksanaan Pelatihan ), Cibubur , 27 September 2016

Page 63: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

51

Dari beberapa kutipan di atas penulis dapat menyimpulkan

bahwa sasaran program PPMK melalui pelatihan tata rias sudah

sesuai dengan konsep pemberdayaan masyarakat karena

perekrutan peserta juga melalui seleksi yang cukup selektif.

Tetapi kekurangannya ada beberapa peserta yang hanya ikut-ikut

dan tidak mempunyai tanggungjawab pada diri sendiri.

d. Azas dan Prinsip

Pelaksanaan Bina Fisik Lingkungan dan Bina Sosial PPMK

berdasarkan :41

1). Keadilan, yang berarti bermanfaat secara proporsional kepada

seluruh masyarakat di Kelurahan.

2). Kejujuran, yang berarti kegiatan dilaksanakan dengan hati

nurani yang tulus da ikhlas demi kepentingan masyarakat.

3). Kemitraan, yang berarti terciptanya kerja sama antara unsur

berdasarkan kesetaraan antar pihak yang terkait dengan kegiatan

Bina Fisik Lingkungan dan Bina Sosial PPMK

4). Kesederhanaan, yang berarti seluruh proses kegiatan yang

diselenggarakan melalui prosedur yang sederhana, mudah, cepat

dan tepat serta tertib administrasi, dan

5). Kesetaraan, berpartisipasi yang berarti memberikan

kesempatan yang sama dalam pelaksanaan kegiatan Bina Fisik

41 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta , Petunjuk Pelaksanaan

Kegiatan Bina Fisik Lingkungan dan Bina Sosial Program Pemberdayaan Masyarakat

Kelurahan ( PPMK ) , (Nomor 81 Tahun 2011), h. 4-5

Page 64: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

52

Lingkungan dan Bina Sosial PPMK kepada masyarakat tanpa

membedakan ras, agama, suku, jenis kelamin, golongan dan

kelompok.

Bina Fisik Lingkungan dan Bina Sosial PPMK mempunyai

prinsip sebagai berikut :

1) Demokrasi, yang berarti pengambilan keputusan

pengelolahan kegiatan Bina Fisik Lingkungan dan Bina

Sosial PPMK melalui musyawarah untuk mufakat.

2) Partisipasi yang berarti seluruh unsur pengelolah dan

masyarakat ikut aktif dalam pelaksanaan kegiatan Bina

Fisik Lingkungan dan Bina Sosial PPMK

3) Transparan, yang berarti pemberian dan penyebarluasan

informasi kegiatan Bina Fisik Lingkungan dan Bina Sosial

PPMK kepada masyarakat dan unsur yang terkait.

4) Prioritas , yang berarti pelaksanaan kegiatan Bina Fisik

Lingkungan dan Bina Sosial PPMK didasarkan pada

kebutuhan yang sifat nya sangat mendesak dan/atau pada

wilayah RW kumuh.

5) Desentralisasi yang berarti memberikan kepercayaan

kepada masyarakat Kelurahan dalam pengelolahan

pembangunan wilayah Kelurahannya melalui lembaga

masyarakat.

6) Kesinambungan yang berarti hasil kegiatan Bina Fisik

Lingkungan dan Bina Sosial PPMK dapat dilestarikan dan

Page 65: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

53

ditumbuhkembangkan oleh masyarakat sendiri melalui

lembaga masyarakat.

7) Efisiensi yang berarti pencapaian tujuan sesuai dengan

anggaran yang tersedia, dan

8) Efektif yang berarti hasil program sesuai dengan target

yang telah ditetapkan

e. Program Kerja PPMK

Ada beberapa unsur yang terlibat dalam pelaksanaan

program PPMK, baik di tingkat kelurahan maupun tingkat warga.

Unsurunsur dalam pelaksanaan adalah :

1). Unsur Lurah

Lurah ikut bertanggungjawab atas keberhasilan

PPMK di wilayahnya. Lurah juga memiliki tugas

sebagai berikut :

a) Bersama LMK melaksanakan sosialisai program

kepada seluruh lapisan masyarakat.

b) Memfasilitasi pemilihan Tim Pelaksana Kegiatan

Kelurahan, Tim Seleksi, Unit Pelaksana Keuangan

Masyarakat Kelurahan, TPK-RW dan Unit

Pengaduan Masyarakat (UPM)

c) Bersama dengan LMK mengusulkan calon anggota

UPM

d) Menyetujui hasil pemilihan TPKK, Tim Seleksi

TPK-RW dan UPM.

Page 66: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

54

e) Memiliki kewenangan untuk membatalkan hasil

pemilihan apabila dinilai tidak sesuai dengan

ketentuan.

f) Mengkoordinasi pelaksanaan program di tingkat

kelurahan.

g) Menindak lanjuti pengaduan masyarakat.

h) Bersama LMK memfasilitasi musyawarah

pertanggungjawaban pelaksanaan program oleh

TPKK dan TPK-RW

i) Bersama LMK Kelurahan membuka rekening

PPMK

2). LMK (Lembaga Musyawarah Kelurahan)

LMK bertanggungjawab secara operasional serta

mengkoordinasi dan mengawasi PPMK. Secara rinci,

tugas pokok LMK sebagai berikut :

a) Bersama Lurah melaksanakan sosialisasi dan

program PPMK langsung kepada masyarakat.

b) Memilih anggota TPKK, Tim Seleksi, TPK-RW

dan UPM.

c) Bersama Lurah membuka rekening dan

menandatangani cek anggaran PPMK.

d) Menindak lanjuti pengaduan masyarakat.

Page 67: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

55

e) Bersama Lurah menfasilitasi musyarawah

pertanggungjawaban pelaksanaan PPMK oleh

TPKK dan TPK-RW.

3). Tim Pelaksana Kegiatan Kelurahan (TPKK)

TPKK dipilih dan ditetapkan LMK dan Lurah

berdasarkan usulan masyarakat. TPKK beranggotakan 5

orang terdiri dari ketua merangkap anggota, sekretaris

merangkap anggota, bendahara merangkap anggota dan

2 orang anggota yang membidangi tugas bina fisik

lingkungan dan bina sosial.

TPKK memiliki tugas pokok sebagai berikut :

a) Menerima proposal TPK-RW dan menyerahkan

ke Tim seleksi untuk dinilai

b) Menerima hasil seleksi dari tim seleksi

c) Melaksanakan administrasi keuangan PPMK

khusus Bina Sosial dan Bina Fisik Lingkungan

d) Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan,

termasuk surat pertanggungjawaban kepada

LMK yang selanjutnya diteruskan LMK kepada

pemerintah (KPMK Kota Administrasi).

e) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas kepada rapat pleno

masyarakat.

Page 68: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

56

5). Tim Seleksi Proposal

Tim seleksi proposal dipilih dan ditetapkan LMK

bersama Lurah berdasarkan usulan masyarakat. Tim

berjumlah 7 orang yaitu ketua merangkap anggota,

sekretaris merangkap anggota dan 5 orang anggota tim

memliki tugas sebagai berikut :

a) Melakukan penelitian terhadap proposal yang

diajukan masyarakat dan diterima TPKK dan

UPKMK

b) Melaksanakan tinjauan langsung dan verifikasi

lapangan.

c) Mengelompokkan proposal sesuai hasil

penelitian, dengan ketentuan, memenuhi syarat

dan disetujui, memenuhi syarat tetapi perlu

perbaikan, tidak memenuhi syarat dan ditolak.

d) Menyerahkan proposal yang telah dinilai ke

TPKK

e) Melaporkan dan mempertanggungjawaban

pelaksanaan tugas pada saat pleno

pertanggungjawaban.

Page 69: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

57

6). Unit Pelaksana Keuangan Masyarakat Kelurahan

Adapun tugas dan fungsi Unit Pengelola

Keuangan Masyarakat Kelurahan (UPKMK) sebagai

berikut :

a) Mengelola dana bergulir PPMK

b) Mengadministrasikan dana PPMK

c) Melakukan penagihan dana guliran PPMK dari

masyarakat. - Memberikan pertanggungjawaban

PPMK kepada Dewan Kelurahan Cibubur di

bawah koordinasi kepala Kelurahan Cibubur.

d) Membuat laporan dana bergulir PPMK setiap

akhir bulan dengan sistem komputerisasi.

7). Tim Pelaksana Kegiatan – RW

Tim ini dipilih dan ditetapkan LMK dengan

persetujuan Lurah atas usulan masyarakat. Tim anggota

6 orang terdiri dari ketua merangkap anggota,

sekrektaris merangkap anggota, bendahara merangkap

anggota dan 2 orang anggota yang membidangi tugas

bina fisik lingkungan dan bina sosial dengan tugas poko

sebagai berikut :

a) Menerima usulan kegiatan masyarakat

b) Menyusun dan mengajukan proposal kegiatan

c) Memperbaiki proposal yang dikembalikan oleh

TPKK

Page 70: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

58

d) Mengajukan pencairan anggaran keuangan

anggaran pelaksanaan PPMK

e) Menyampaikan surat pertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas.

8). Unit Pengaduan Masyarakat

Unit ini dipilih dan ditetapkan LMK dengan

persetujuan Lurah atau usualn masyarakat. Tim ini

berjumlah 3 orang yaitu ketua merangkap anggota,

sekretaris merangkap anggota dan 1 orang anggota,

memiliki tugas pokok sebagai berikut :

a) Menerima laporan atau pengaduan dari

masyarakat mengenai pelaksanaan PPMK

b) Melakukan pengawasan langsung terhadap

pelaksanaan program di masyarakat.

c) Menindaklanjuti laporan masyarakat dengan

melakukan pengecekan dan peninjauan

lapangan.

d) Melakukan koordinasi dan fasilitasi

penyelesaian masalah dengan LMK, Lurah dan

BPMPKB Provinsi atau KPMP Kota

Administrasi.

e) Melaporkan permasalahan yang tidak biasa

diselesaikan ke KPMP Kota Administrasi.

Page 71: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

59

f) Menyampaikan laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas kepada BPMPKB Provinsi

atau KPMP Kota Administrasi Jakarta Timur.

g) Melaporkan permasalahan yang tidak dapat

diselesaikan di tingkat BPMPKB atau KPMP

Kota Administrasi ke pihak berwajib sesuai

dengan peraturan perundang-undangan. 42

f. Mekanisme

Ada beberapa tahap dalam pelaksanaan pelatihan PPMK

yaitu:

1). Tahap pertama adalah lembaga pelaksana program

mengajukan sebuah proposal kegiatan awal kepada Premprov

DKI Jakarta, proposal kedua, sosialisasi dan seleksi peserta.

2). Tahap kedua adalah lembaga dan panitia pelaksana

menyelenggarakan pelatihan kepada para peserta yang telah

dinyatakan diterima untuk mengikuti program pelatihan.

3). Hasil Akhir yang diharapkan adalah menumbuhkan dan

berkembangnya wirausaha-wirausaha baru yang profesional

khususnya para kaum wanita.

g. Pelaksanaan

Salah satu adanya program pelatihan tata rias ini harus

diikuti oleh masyarakat khususnya kaum wanita yang utamanya

oleh kalangan ekonomi lemah dan masyarakat yang benar-benar

42 Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta , Petunjuk Pelaksanaan

Kegiatan Bina Fisik Lingkungan dan Bina Sosial Program Pemberdayaan Masyarakat

Kelurahan ( PPMK ) , (Nomor 81 Tahun 2011), h.8-13

Page 72: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

60

ingin belajar serta minat. Harapan dari pelatihan ini agar kaum

wanita dapat mempunyai jiwa entreupreuner yang sangat

diperlukan dan dimiliki. Maka tahapan yang dilakukan oleh

PPMK yaitu :

Tabel 5. Tahapan Pelaksanaan Program PPMK

No Tahap / Kegiatan Jangka

Waktu

1. Perencanaan

a. Indentifikasi Kebutuhan tingkat

RT dan RW

Selama 10

bulan

b. Penyusunan Proposal

c. Pengajuan, Seleksi

Proposal dan Pencairan Dana

PPMK

d. Sosialisasi program kepada

masyarakat.

e. Seleksi peserta

program

2. Pelaksanaan Program 2 Bulan

Hasil Wawancara Ketua LMK

h. Alokasi Dana43

Dana program pelatihan tata rias ini merupakan hibah dari

pemerintah yang akan dipergunakan untuk merealisasikan

program PPMK Bina Sosial melalui pelatihan-pelatihan.

Alokasi dana PPMK pada tahun 2014, dimana dana tersebut

sebesar Rp. 166.500.000 untuk Bina Sosial dan Rp. 295.000.000

untuk Bina Fisik Lingkungan. Dana tersebut sesuai Surat

Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 1369 Tahun 2014

43 Laporan Pertanggung Jawaban PPMK Bina Fisik dan Bina Sosial Kelurahan Cibubur

2014

Page 73: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

61

tentang Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial tahap ketiga dalam

bentuk uang kepada individu , keluarga, masyarakat, kelompok

masyarakat. Organisasi Kemasyarakatan pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 dan

Keputusan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Perempuan dan Keluarga (BPMPKB) Provinsi DKI Jakarta No.

445 Tahun 2014 tentang Rincian Alokasi Dana Bina Fisik

Lingkungan, Bina Sosial dan Biaya Kegiatan Lapangan (BKL)

serta Biaya Audit Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan

(PPMK) Tahun Anggaran 2014. Pembiayaan dari pemerintah

tersebut digunakan untuk keperluaan antara lain : (1) biaya

sosialisasi (2) biaya rapat (3) biaya transport (4) biaya

dokumentasi (5) biaya ATK dan fotocopy (6) biaya konsumsi (7)

biaya pelaporan (8) biaya publikasi (9) biaya administrasi (10)

biaya honorium pelaksana dan (11) biaya pembuatan prasasti.

Tabel 6. Rincian Dana Rp. 500.000.000 yang terdiri dari :

No Jenis Kegiatan Anggaran Jumlah

Kegiatan

1. Bina Fisik

Lingkungan

Rp. 295.000.000 18 Kegiatan

2. Bina Sosial Rp. 166.500.000 06 Kegiatan

3. Biaya Kegiatan

Lapangan

Rp. 35.000.000 25 Kegiatan

4. Biaya Audit Rp. 3.500.000 01 Kegiatan

TOTAL Rp. 500.000.000 50 Kegiatan

Sumber data diperoleh dari Laporan Pertanggung Jawaban

PPMK Bina Fisik dan Bina Sosial Kelurahan Cibubur 2014

Page 74: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

62

i. Sumber Daya Manusia

Dalam program ini terdapat 5 (lima) pihak yang terlibat

secara aktif dengan peran sebagai berikut :

1). Pengarah dari Tingkat Provinsi (Gubernur)

2). Pembina dari BPMPKB

3). Pelaksana terdiri dari LMK, TPKK, KPPM bertugas

sebagai berikut :

a) Sosialisasi langsung kepada masyarakat.

b) Melakukan seleksi proposal usulan dari warga.

c) Mengawal dan mengendalikan pelaksanaan

pelatihan.

d) Melakukan monitoring dan evaluasi

pemanfaatan dana.

e) Sebagai pendamping program PPMK.

4). UPM sebagai Unit Pengaduan Masyarakat yang

mengatasi permasalahan yang ada pada Bina Sosial

dan Bina Fisik Lingkungan.

5). Masyarakat sebagai peserta pelatihan wajib :

a). Mengikuti Seleksi

b). Mengikuti Pelatihan.

j. Indikator Keberhasilan Pelaksanaan PPMK

Indikator keberhasilan pelaksanaan PPMK adalah dengan

kriteria :

1). Tingkat partisipasi atau keterlibatan warga dan organisasi

warga dalam proses penyusunan usulan.

Page 75: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

63

2). Jumlah usulan warga.

3). Jumlah usulan yang disetujui.

4). Jumlah penerima manfaat langsung dan tidak langsung

5). Prosentase realisasi Dana Hibah.

k. Monitoring dan Evaluasi

Dalam Peraturan Kepala BPMPKB Provinsi DKI Jakarta

No. 20, tanggal 16 Oktober 2008, Bab V dapat diketahui bahwa

untuk mengetahui kesesuaian antara kebijakan PPMK dengan

pelaksanaannya termasuk mengetahui kendala-kendala dan

keberhasilan yang dicapai, maka diperlukan monitoring dan

evaluasi.

Tabel 7. Monitoring dan Evaluasi

No. Aspek Masa Tanggung

Jawab

1. Kebijakan a. Monitoring

berkala

b. Evaluasi paling

kurang setahun

sekali

BPMPKB

2. Program a. Monitoring

sesuai kebutuhan

b. Evaluasi secara

berkala

BPMPKB,

Kecamatan

dan

Kelurahan

3. Pelaksanaan

Program

a. Monitoring dan

evaluasi setelah

pekerjaan

dilaksanakan.

BPMPKB,

Perangkat

Pemda, dan

Pihak

Ketiga

Sumber data diperoleh dari Laporan Pertanggung Jawaban

PPMK Bina Fisik dan Bina Sosial Kelurahan Cibubur 2014

Page 76: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

64

Adapun sasaran dari monitoring dan evaluasi adalah semua

pihak yang terlibat dalam pengelolaan dana dan kegiatan PPMK,

terutama ditingkat lapangan ( pelaksana kegiatan ) baik KPPM

maupun TPKK.

Sedangkan untuk tugas dari Tim Monitoring dan Evaluasi

adalah sebagai berikut :

1). Mendokumentasikan dan membuat klasifikasi

pengaduan termasuk meneruskan pengaduan kepada

pihak yang lebih dekat. Menangani masalah melalui

penyelidikan awal.

2). Menangani masalah melalui penyelidikan awal.

3). Menangani masalah lanjutan melalui penyelidikan

lapangan.

4). Menindaklanjuti permasalahan atau memberikan

rekomendasi, tindakan korektif sesuai permasalahan.

5). Memberikan penjelasan terbuka kepada

masyarakat.

6). Pelaporan berkala mengenai butir-butir tugas diatas.

Page 77: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

65

B. Analisis Data

Sesuai dengan temuan yang didapatkan oleh peneliti di lapangan

baik berupa wawancara, observasi dan studi kepustakaan bahwa

program pelatihan kewanitaan tata rias yang di kelolah dari Program

Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) dan dibawah

pengawasan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) merupakan

program pemberdayaan masyarakat di DKI Jakarta dalam tingkat

Kelurahan.

Metode analisis evaluasi program yang peneliti gunakan adalah

model evaluasi CIPP dari Stuffelebeam dkk, di dalam evaluasi ini

terdapat empat unsur yang akan dievaluasi yaitu evaluasi konteks

(context), evaluasi masukan (input), evaluasi proses (process), evaluasi

hasil (product) dalam melakukan evaluasi terhadap Program Pelatihan

Keterampilan Tata Rias. Meskipun peneliti membahas keempat konsep

evaluasi tetapi peneliti ingin memfokuskan pada evaluasi produk atau

hasil dari pelatihan tersebut, adapun berikut ini uraiannya :

1. Aspek Context ( Konteks) Program PPMK (Pelatihan

Keterampilan Tata Rias)

Aspek context mencakup merencanakan suatu keputusan,

menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh suatu program, serta

untuk merumuskan tujuan program.

Page 78: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

66

Indikator penilaian yang peneliti gunakan dalam evaluasi konteks

adalah indikator relevansi, dimana indikator ini menunjukan seberapa

relevan atau tepatnya suatu program atau layanan yang ditawarkan.44

Berikut ini merupakan penjelasan tentang unsur-unsur evaluasi

konteks dengan menggunakan indikator relevansi.

a. Tujuan Program

Adapun tujuan dan dasar pelaksanaan serta manfaat

program pelatihan sebagai salah satu solusi untuk

mengurangi angka kemiskinan. Selain itu untuk

menggerakan partisipasi khususnya kaum perempuan

dalam andil membangun sektor ekonomi yang ada di

masyarakat.

Dalam konteks ini ditemukan bahwa kegiatan

pelatihan oleh program PPMK sangat menyesuaikan

dengan kebutuhan yang diperlukan di masyarakat, seperti

pelatihan tata rias ini merupakan usulan dari masyarakat

yang pada dasarnya sudah mempunyai skill merias tetapi

belum berkembang karena terhalang oleh biaya kursus di

lembaga pelatihan yang harganya mahal.

Sejalan dengan itu, pengelolah program PPMK

menyatakan bahwa tujuan diadakan program pelatihan

untuk :

44 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas ( Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis ), (Depok : Fakultas Ekonomi

Uinversitas Indonesia, 2001 ),h. 130-132

Page 79: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

67

“tujuan program PPMK ini untuk meningkatkan

kemampuan daya saing masyarakat, meningkatkan

lembaga kemasyarakatan, meningkatkan

kesetiakawanan sosial, kerja sama antar unsur

masyarakat agar lebih berdaya dan mandiri melalui

pelatihan-pelatihan yang kami adakan, salah satunya

seperti pelatihan tata rias ini yang menggerakan kaum

wanita untuk aktif dan mempunyai suatu

keterampilan agar dapat mempunyai kemampuan

daya saing di masa yang akan datang”.45

“Kalau sesuai kebutuhan sih sudah, tetapi pada waktu

pelaksanaanya masih banyak kekurangannya. Karena

kita dari PPMK mengadakan pelatihan juga sesuai

dengan usulan warga. Karena sebelumnya memang

sudah ada pelatihan hantaran pengantin di tingkat

RW, teteapi itu dananya dari LMK bukan dari

Premprov DKI”.46

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa secara

umum program PPMK dengan bentuk pelatihan

keterampilan tata rias untuk membantu meningkatkan daya

saing masyarakat agar berdaya dan dapat mandiri serta

produktif. Sedangkan secara khusus bertujuan untuk

membangun mental berwirausaha dan percaya untuk

mengembangkan keterampilan yang dimiliki.

Petunjuk pelaksanaan yang menjadi pedoman

program PPMK, bahwa sasaran secara umum pelaksanaan

program PPMK kepada masyarakat RW, masyarakat

Kelurahan dan lingkungan sedangkan secara khusus

ditunjukan kepada anggota masyarakat yang kurang

45 Wawancara pribadi dengan Bapak Suhadi (Ketua LMK atau Panitia Pelaksana

Pelatihan), Cibubur , 11 Oktober 2016 46 Wawancara pribadi dengan Bapak Suhadi (Ketua LMK atau Panitia Pelaksana

Pelatihan), Cibubur , 11 Oktober 2016

Page 80: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

68

terampil, lembaga masyarakat yang kurang berdaya dan

anggota masyarakat yang terkena musibah bencana.

Sesuai informasi dari Panitia Pelaksana Pelatihan

menyatakan:

“ masyarakat yang benar-benar membutuhkan

seperti yang tidak mampu membayar jika harus

kursus pelatihan di luar, namun pada kenyataannya

tidak seperti itu. Dan paling orang yang sudah bisa

atau pernah menjadi asisten merias atau suka

mengikuti merias tetapi belum dapat memperdalam

ilmunya, tetapi ada juga yang mulai dari nol namun

yang benar-benar serius mau ikut.”47

Jika dilihat dari hasil wawancara tersebut bahwa

sasaran utama sudah tepat yaitu untuk menfasilitasi dan

meningkatkan keterampilan masyarakat yang kurang

terampil atau masyarakat yang mempunyai keinginan kuat

untuk mengembangkan keterampilannya.

Jika dinilai dari indikator relevansi yang sudah

dijelaskan pada bab dua halaman 17, tujuan program diatas

sudah relevan dengan sasaran programnya, dimana

pelatihan yang dibentuk dalam program PPMK sudah tepat

untuk kliennya atau peserta yaitu masyarakat yang kurang

terampil kemudian diberikan skill seperti salah satunya

pelatihan tata rias. Salah satu contohnya adalah peserta

yang bernama Ibu Kastiri dengan kesukaannya terhadap

merias dan mengikuti pelatihan dari tahun 2014 hingga saat

47 Wawancara pribadi dengan Bapak Suhadi (Ketua LMK atau Panitia Pelaksana

Pelatihan), Cibubur , 11 Oktober 2016

Page 81: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

69

ini beliau sudah bisa sebagai asisten rias pada acara-acara

tertentu. Dalam hal tersebut, tujuan program pelatihan tata

rias ini telah memenuhi indikator relevansi.

2. Aspek Input (Masukan) Program PPMK (Pelatihan Keterampilan

Tata Rias)

Sesuai dengan teori yang telah dibahas pada bab dua bahwa dalam

evaluasi input menolong mengatur keputusan, menentukan sumber-

sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi

yang digunakan untuk mencapai kebutuhan. Untuk memudahkan

pembahasan, penulis membaginya dalam penelitian ini maka inputnya

adalah sumber daya manusia, pendanaan, sarana dan prasarana, materi

sasaran dan tujuan untuk menunjang kegiatan pelatihan program PPMK.

a. Peserta Pelatihan

Peserta pelatihan keterampilan tata rias terdiri dari 30

peserta setiap angkatan atau tahun. Namun dengan keterbatasan

penulis, akhirnya penulis membatasi peserta dan berkunjung ke

peserta pelatihan yang mudah di jangkau. Program PPMK

pelatihan tata rias ini di prioritaskan untuk kaum perempuan yang

berlatar belakang masyarakat biasa maupun anggota kader dari

Kelurahan Cibubur. Adapun nama-nama peserta yang penulis

wawancarai hanya 10 orang sebagai berikut :

Page 82: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

70

Tabel 8. Peserta Pelatihan Tata Rias yang di Wawancarai

No. Nama Alamat Latar

Belakang

Tahun Ket

1. Imas

Kartini

Rt

002/004

Kader 1999 Juara 2

2. Kastiri Rt

015/010

Kader 2014 Juara

Harapan

3

3. Siti

Sriyati

Rt

002/003

Masyarakat

Biasa

2014 Juara 3

4. Siti Asih Rt

004/012

Kader 2007 -

5. Is

Wahyuni

Rt

013/012

Masyarakat

Biasa

2015 Juara 1

6. Chairiani Rt

013/012

Masyarakat

Biasa

2015 -

7. Karyati Rt

001/010

Kader 2014 -

8. Riyana Rt

002/010

Kader 2014 -

9. Nami Rt

007/010

Kader 2015 -

10. Nurlenih Rt

001/010

Masyarakat

Biasa

2015 -

Hasil Penelitian di Lapangan

Dari beberapa peserta pelatihan diatas, 1 diantara 9 peserta

yang sudah berhasil dan sesuai dengan tujuan program pelatihan,

yaitu sudah dapat menerima merias, sanggul, potong rambut

dirumahnya dan sudah mempunyai peralatan merias yang

lengkap sehingga tidak perlu untuk menyewa ke salon. Orang

tersebut adalah Ibu Imas. Sedangkan yang lainnya tetap menjalani

Page 83: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

71

sesuai dengan keterampilannya sebagai perias tetapi hanya

sebagai asisten perias saja dan masih sebagai sampingan usaha.

Kenapa tingkat keberhasilan peserta tidak semuanya

berhasil? Menurut penulis, jika dilihat dari hasil wawancara ada

beberapa masalah bahwa tidak semua peserta mempunyai

kesadaran mental usaha yang kuat dan kurang mengimplementasi

keterampilan yang telah diperoleh pada saat pelatihan. Selain itu

juga masih bergantung pada dana dari APBD Jakarta untuk modal

pengembangan usaha sehingga menyebabkan peserta kurang

mandiri.

Pada saat pelatihan berlangsung, ada beberapa tindakan

yang menjadi penilaian seperti kehadiran, keaktifan peserta serta

keberhasilan peserta dalam merias. Namun, pada kenyataannya

dalam kehadiran tidak semua peserta dapat mengerjakanya

dengan serius. Seperti tingkat kehadiran yang kurang terpenuhi

secara maksimal. Oleh karena itu menjadi penyebab kurang

berhasilnya pelatihan tersebut. Hal ini diperkuat dengan

wawancara peneliti dengan instruktur pelatihan :

“kendalanya ada di pesertanya itu mbak, cara merubah

pola pikir masyarakat yang menjadi kendala.

Masyarakatnya kurang mempunyai tanggung jawab

karena pelatihan ini gratis. Kurang adanya kesadaran

dari peserta bahwa pelatihan ini sebenarnya penting dan

harus di aplikasikan terus secara serius. Bukan hanya

sekedar pelatihan saja. Seolah-olah pelatihan itu yang

butuh masyarakat, padahal kan masyarakat tersebut

yang butuh pelatihan. Itu mbak yang susah, cara

Page 84: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

72

memotivasi peserta supaya ada feel sama pelatihan, jadi

tidak Cuma sekedar ikut-ikut saja, tapi memang harus

ada niatan di dalam dirinya.”

Dilihat dari hasil wawancara diatas, menurut peneliti

interaksi peserta masih kurang adanya rasa tanggungjawab

terhadap kehadiran peserta pelatihan, meskipun dari peserta aktif

dalam hal tanya jawab. Karena dengan tingkat kehadiran peserta

yang rutin akan menjadikan peserta banyak tahu dan mendorong

peserta semakin percaya diri akan kemampuannya.

Berbagai upaya dari pengelolah sudah menerapkannya

seperti tanpa dipungut biaya pelatihan apapun, mendapatkan 1

(satu) buah alat rias dan mendapatkan hadiah untuk peserta yang

berjuara.

b. Narasumber atau Pelatih

Para narasumber pelatih tata rias yang dimiliki oleh

program PPMK adalah orang-orang profesional meskipun bukan

dari pendidikan sarjana strata 1, namun para narasumber atau

pelatih ini mempunyai pengalaman keterampilan dari tempat-

tempat kursus dan sudah mempunyai sertifikasi sebagai instruktur

oleh lembaga kursus terkait.

Hal ini diperkuat dari hasil wawancara penulis dengan

kedua instruktur pelatihan tata rias, berikut kutipannya :

“saya mendapatkan ilmu merias ini dulu belajar dari guru

mbak, saya ikut kursus rias pengantin dulu. Meskipun

pendidikan saya SMEA dan dulu tidak punya biaya, tapi

saya sangat niat. Akhirnya saya berusaha nabung untuk

Page 85: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

73

biaya kursus rias sampai akhirnya saya bisa mengajar rias.” 48

“kalau saya memang keinginan sendiri makanya ikut-ikut

kursus dulu, awalnya kursus potong rambut, lama-

kelamaan meningkat menjadi merias pengantin”.49

c. Staff atau Panitia Pelaksana

Dalam hal ini penulis menjelaskan Staff atau Sumber Daya

Manusia yang membantu berjalannya program PPMK pelatihan

tata rias.

Hal di atas diperkuat dari hasil kutipan wawancara penulis

dengan seorang staff PKK sekaligus panitia pelaksanaan

pelatihan tata rias, berikut hasil kutipannya :

“ohh iya neng, soalnya staf disini juga berasal dari latar

belakang sosial dan sudah berpengalaman”.

Dan ketua LMK berpendapat seperti hasil kutipan penulis,

sebagai berikut :

“oh iya karena petugasnya juga sudah biasa di dalam

kegiatan lapangan, dan mengkoordinasi semua kegiatan.”

Indikator input program PPMK pada pelatihan tata rias

yang diselenggarakan oleh LMK adalah sebagai berikut :

48 Wawancara pribadi dengan Ibu Tri Rahayu (Instruktur Pelatihan Tata Rias),

Pasar Rebo, 17 Oktober 2016 49 Wawancara pribadi dengan Ibu Lilie Triyani (Asisten Instruktur Pelatihan

Tata Rias), Cibubur, 11 Oktober 2016

Page 86: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

74

Tabel 9. Indikator Input Program PPMK Pelatihan Tata Rias

No Dimensi Lengkap Tidak

Lengkap

1. Input ✓

a. Jumlah Anggaran

(Kesesuaian)

b.Instrumental ✓

1). Panitia Pelaksana ✓

2). Juklak ✓

3). Jumlah SDM Pelaksana ✓

4). Fasilitator Kelurahan ✓

5). Peserta Pelatihan ✓

6). Sarana ✓

7). Prasarana ✓

Hasil Penelitian Lapangan

d. Anggaran Dana

Kali ini penulis akan menjelaskan anggaran dana yang

didapat oleh program PPMK, untuk semua kegiatan yang

berkaitan baik sarana dan prasaran sampai pengadaan yang

lainnya, dana program PPMK merupakan hibah dari pemerintah

dimana pada tahun 2014 dana tersebut sebesar Rp. 166.500.000

untuk Bina Sosial dan Rp. 295.000.000 untuk Bina Fisik

Lingkungan. Dana tersebut sesuai Surat Keputusan Gubernur

Provinsi DKI Jakarta No. 1369 Tahun 2014 tentang Pemberian

Hibah dan Bantuan Sosial tahap ketiga dalam bentuk uang kepada

individu , keluarga, masyarakat, kelompok masyarakat.

Page 87: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

75

Pembiayaan dari pemerintah tersebut digunakan untuk

keperluaan antara lain : (1) biaya sosialisasi (2) biaya rapat (3)

biaya transport (4) biaya dokumentasi (5) biaya ATK dan

fotocopy (6) biaya konsumsi (7) biaya pelaporan (8) biaya

publikasi (9) biaya administrasi (10) biaya honorium pelaksana

dan (11) biaya pembuatan prasasti.

e. Sarana dan Prasarana

Dalam rangka menjalankan kegiatan pelatihan yang ada di

program PPMK ini penunjang kegiatan atau biasa disebut sebagai

sarana dan prasarana yang ada di program PPMK akan penulis

jelaskan sebagai berikut.

Dari segi sarana dan prasarana sangat lengkap mulai

ruangan, fasilitas seperti kamar mandi, tempat beribadah umat

Islam (Mushola).

Data tersebut sesuai dengan hasil wawancara penulis

dengan salah satu peserta pelatihan berikut ini :

“sarana dan prasarana sudah lengkap mbak, peralatan

merias juga udah di siapain dari PPMK”.50

Berdasarkan pengamatan penulis pada tanggal 11 Oktober

hari Selasa dapat mendeskripsikan ruangan atau lebih tepatnya

sarana dan prasarana yang ada di sana. Yang penulis lihat didalam

ruangan pelatihan tata rias adalah :

50 Wawancara Pribadi dengan Ibu Imas Kartini ( Peserta Pelatihan Tata Rias), Cibubur,

11 Oktober 2016

Page 88: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

76

1). Ruang Aula

Ruangan ini biasanya untuk melaksanakan

kegiatan kelompok atau kegiatan di Kelurahan.

Peralatan di ruangan ini ada meja, kursi, kipas angin,

proyektor, papan informasi.

2). Peralatan Merias

Pada saat pelatihan merias, para panitia sudah

menyiapkan 1 (satu) set alat make-up untuk 2 (dua)

orang peserta, dimana alat make-up tersebut untuk

digunakan pada saat praktek pelatihan merias.

3). Kamar Mandi

Didalam kamar mandi terdapat tempat cuci

tangan, sabun cair dan Wc duduk, kamar mandi ada 2

untuk perempuan dan satu lagi untuk laki-laki.

f. Materi

Materi yang diberikan dari kegiatan pelatihan tata rias

dari Program PPMK disesuaikan dengan jenis tata riasnya,

karena disetiap tahun mengadakan pelatihan materi yang

diberikan berbeda-beda disesuaikan dengan berbagai adat dan

perkembangan zaman. Secara umum materi yang diberikan

antara lain :

1). Motivasi Entreupreuner

2). Wawasan tentang jenis tata rias sesuai adat

Page 89: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

77

3). Demo membuat sanggul dan tata rias wajah

4). Praktek membuat alis dan merias wajah

5). Pemilihan busana

6). Penambahan aksesoris.

Hal ini diperkuat dari hasil wawancara penulis dengan

beberapa dari peserta pelatihan, berikut kutipannya :

“pertamanya sih motivasi berwirausaha, terus materi

tata rias dasar, cara ber make-up, cara make-upin bentuk

wajah yang tirus gimana, yang bulat gimana, mengerok

alis.” 5152

“awalnya motivasi usaha, kemudian cara merias

pengantin dari dasarnya ,materi pertama kali itu bersihin

muka, kasih pelembab , alas bedak, make-up terus

nyanggul.”53

“ materi usaha terus cara makeup, cara pakai jilbab, dari

awal rias mbak mulai dari penataan rambut sampai ke

busana”. 54

g. Sasaran

Secara khusus sasaran dari Bina Sosial program PPMK

adalah untuk mengembangkan anggota masyarakat yang

kurang terampil, mengkuatkan lembaga masyarakat yang

51 Wawancara Pribadi dengan Ibu Imas Kartini ( Peserta Pelatihan Tata Rias), Cibubur,

52 Oktober 2016 53 Wawancara Pribadi dengan Ibu Kastir ( Peserta Pelatihan Tata Rias), Cibubur, 14

Oktober 2016 54 Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Asih ( Peserta Pelatihan Tata Rias), Cibubur, 24

Oktober 2016

Page 90: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

78

kurang berdaya dan memberdayakan anggota masyarakat yang

terkena musibah bencana.

h. Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya program PPMK ini untuk

mewujudkan komunitas warga masyarakat Kelurahan Cibubur

yang sejahterah dalam menumbuh kembangkan kesadaraan

dan partisipatif masyarakat terhadap peranan pemberdayaan

masyarakat.

Sedangkan tujuan dari pelatihan tata rias ini adalah untuk

meningkatkan kemampuan daya saing anggota masyarakat,

meningkatkan peran serta lembaga kemasyarakatan dalam

menghimpun dan mengembangkan kemampuan masyarakat

dan meningkatkan kesetiakawanan sosial, kepedulian sosial

dan kerja sama antar unsur masyarakat.

Ada beberapa kelebihan dan kekurangannya yang

peneliti telaah dalam program PPMK pelatihan tata rias ini.

Kelebihannya jika dilihat dari indikator dampak (indicator of

impact) dari pelatihan tata rias ini telah memberikan dampak

positif bagi kaum perempuan untuk mengaktifkan partisipasi

kaum perempuan dalam memberdayakan dalam hal

mengurangi kemiskinan.

Selain itu juga peneliti melihat adanya relevansi antara

program PPMK pelatihan tata rias ini dengan sasaran program

yaitu masyarakat yang kurang terampil tetapi tidak

Page 91: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

79

mempunyai biaya untuk pelatihan di luar, kemudian untuk

direkrut dan diberdayakan dalam pelatihan tata rias ini. Dan

apabila dilihat dari indikator keterjangkauan (indicator of

accessibility), pelatihan tata rias yang ada di LMK Cibubur

masih dalam jangkauan masyarakat yang membutuhkan,

dimana dalam hal ini yaitu masyarakat yang kurang mampu

dan kurang terampil yang ada di sekitar Kelurahan Cibubur.

Selain itu, pelatihan tata rias ini memberikan manfaat

kepada setiap peserta dari sisi psikologis yaitu untuk

membangun mental wirausaha dan mengasah keterampilan

bagi kaum perempuan serta meningkatkan kepercayaan diri

dalam aktif bermasyarakat.

Sedangkan kebutuhan yang belum terpenuhi dalam

program PPMK ini adalah dari aspek pendamping (fasilitator)

kelurahan. Dalam pemberdayaan masyarakat hadirnya

fasilitator sangat penting untuk mendampingi peserta atau

masyarakat, karena fasilitator ini yang akan mendampingi dari

awal hingga akhir yaitu mandiri. Jika dilihat dari indikator

ketersediaan lainnya seperti fasilitas, sarana dan prasarana

serta fasilitas pendukung lainnya sudah terpenuhi, hanya saja

dari tenaga fasilitator yang belum terpenuhi. Peserta yang

mengikuti pelatihan tata rias berjumlah 30 orang setiap

angkatan atau tahun sedangkan instruktur atau pelatih

pelatihan berjumlah 2 orang. Hal ini sangat berpengaruh pada

Page 92: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

80

indikator kualitas (indicator of quality) layanan atau program

yang diberikan itu sendiri.

Seperti halnya pada wawancara peneliti dengan

instruktur sebagai berikut :

“selama 2 bulan ada 8 kali pertemuan , sebenarnya

kurang efektif waktu yang singkat seperti itu untuk

pemberdayaan. Cuma karena alokasi dana yang

terbatas.”

Pengajar merasa kesulitan dan terbatas oleh waktu

pelatihan yang disediakan karena dalam penyampaian materi

maupun praktek tata rias seharusnya dibutuhkan waktu yang

cukup lama yaitu sekitar 3 bulan, sedangkan waktu atau masa

yang diadakan di LMK pada progam PPPMK hanya sekitar 2

bulan terdiri dari 15 kali pertemuan, dan itu sangat kurang

maksimal.

Jika dikaitkan dengan indikator efisiensi (indicator of

efficiency) , anggaran dan serta pengelolahannya sudah

dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan pelatihan dan tidak

memboroskan biaya yang ada.

3. Aspek Process ( Proses ) Program PPMK (Pelatihan Keterampilan

Tata Rias)

Merujuk pada pembahasan tentang evaluasi proses dalam model

evaluasi CIPP seperti telah dijelaskan dalam bab dua halaman 17,

peneliti akan menfokuskan pada kegiatan proses tahap perencanaan,

Page 93: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

81

tahap pelaksanaan dan waktu pelaksanaan, mentoring dan evaluasi serta

hambatan yang ditemukan dalam pelatihan berlangsung.

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan Program PPMK Pelatihan Tata

Rias ini berlangsung selama 10 ( sepuluh ) bulan. Pertama,

identifikasi kebutuhan sangat penting dilakukan pada tahap

awal seperti ini. Karena berhasil atau tidaknya program

dilihat dari awal identifikasi permasalahan dan kebutuhan.

Identifikasi kebutuhan dilakukan oleh KPPM untuk

mengajukan sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat

berupa usulan proposal kegiatan.

Kedua, Penyusunan proposal kegiatan ini dilakukan

oleh KPPM yang diajukan kepada TPPK untuk di seleksi

dan di ajukan ke Pemprov DKI. Dalam satu proposal terdiri

dari beberapa jenis kegiatan yang ingin diajukan. Setelah

proposal disetujui oleh Premprov maka selanjutnya adalah

menunggu pencairan dana PPMK.

Ketiga, selanjutnya adalah sosialisasi dan perekrutan

kepada masyarakat terkait program kegiatan yang telah

disetujui. Dalam tahap ini proses sosialisasi dilakukan oleh

KPPM tingkat RW dan RT yang mensosialisasikan dan

merekrut peserta sebanyak 2 ( dua ) orang setiap tingkat

RW. Perekrutan masyarakat yang selektif dan sesuai

dengan sasaran program yaitu masyarakat yang kurang

Page 94: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

82

terampil dan masyarakat yang mempunyai minat dan bakat

yang kuat terhadap pelatihan tata rias.

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya

bahwa program PPMK pelatihan tata rias ini hanya diikuti

oleh masyarakat yang benar-benar minat dan membutuhkan

pelatihan atau peserta lanjutan yang sebelumnya telah

mengikuti namun belum berkembang. Apalagi terutama

kaum wanita yang sangat membutuhkan sebuah skill dan di

era sekarang sangat penting dan harus dimiliki oleh setiap

kaum wanita untuk menunjang perekonomian keluarga.

Proses seleksi dilakukan oleh KPPM RW yang masing-

masing calon peserta sebanyak 2 orang.

Maka secara lebih khusus yang terkait dengan

kelengkapan pada proses pendafatran yaitu administrasi,

bagi setiap calon peserta yang berminat untuk mengikuti

pelatihan tata rias ini maka hendaknya mereka

menyerahkan foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)

sesuai dengan Kelurahannya, Formulir Pendafatran dari

Tim Pelaksana serta Pas Foto Ukuran 3 x 4 sebanyak 3

lembar. Tahap selanjutnya adalah peserta wajib mengikuti

pelatihan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Karena jumlah kehadiran peserta sangat berpengaruh dalam

proses evaluasi dan monitoring pada saat akhir pelatihan

Page 95: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

83

untuk menentukan berapa besar hasil yang didapatkan

selama pelatihan.

Kegiatan Program PPMK Pelatihan Tata Rias oleh

LMK biasanya jatuh pada bulan Desember – Januari, yang

seharusnya pada bulan November – Desember karena

keterlambatan pencarian dana. Waktu pelaksanaan

pelatihan berlangsung paling lama 2 bulan terdiri 15 kali

pertemuan dan paling sebentar 1 bulan yang terdiri dari 8

kali pertemuan. Pada tahun 2014 pelaksanaan selama 1

bulan terdiri 8 kali pertemuan dimulai pada tanggal 8, 9, 15,

16, 22, 23, 29, 30 Januari 2015 pada pukul 13.30-16.30

WIB. Kenapa pada siang hari setelah shalat dzuhur?

Karena biasanya ibu-ibu atau kaum perempuan pada saat di

pagi hari mempunyai kesibukan mengurus rumah atau

mengantarkan anak sekolah, oleh karena itu waktu

pelatihan dilakukan pada siang hari hingga sore hari,

dimana pada waktu tersebut tidak mengganggu aktivitas

pada rumah tangganya.

Kesiapan pelaksanaan Program Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan (PPMK) Cibubur dapat dilihat dari

telah terbentuknya unsur-unsur pelaksana program yang

terdiri dari Dewan Kelurahan sebagai penanggung jawab

pelaksanaan PPMK Cibubur, Komite Seleksi yang bertugas

menampung usulan-usulan masyarakat, Unit Pengelola

Page 96: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

84

Keuangan Masyarakat Kelurahan (PPMK) yang

bertanggung jawab masalah administrasi keuangan PPMK,

dan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang bertugas

menyusun usulanusulan kegiatan masayarakat.

Hal ini diperkuat dari hasil wawancara penulis

dengan pantia pelaksana pelatihan tata rias, berikut

kutipannya :

“Tim pelaksana kegiatan kelurahan ( TPKK) yang

betugas menerima proposal, menyeleksi , dan sama

panitia pelaksana yang terdiri dari TPKK , PKK dan

LMK yang bertugas mensosialisasikan kegiatan,

melakukan pemilihan TPKK, melakukan monitoring

dan evaluasi”.

Tahap ini bertujuan memberikan bekal keterampilan

kepada masyarakat peserta pelatihan tentang tata rias.

Selain itu, pada awal pelatihan juga terdapat sedikit

motivasi tentang kewirausahaan.

Pada saat pelatihan tata rias berlangsung, setiap

peserta diwajibkan berpasang-pasangan dan bergantian

praktek karena untuk mengaplikasikan materi yang sudah

diterima.

Berdasarkan hasil temuan dan analisis data diatas

maka penulis menyimpulkan bahwa dalam tahap proses

perekrutan secara indikator cakupan (indicator of coverage)

sudah menujukkan proporsi orang-orang yang

membutuhkan sesuatu dan menerima pelatihan tersebut,

yaitu masyarakat dilihat dari minat dan bakat peserta dan

Page 97: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

85

benar- benar ingin belajar yang nantinya kaum perempuan

dapat menciptakan lapangan pekerjaan atau berwirausaha

dengan keterampilan yang dimiliki.

Jika dilihat dari indikator efisiensi (indicator of

effiency) jangka waktu pelaksanaan pelatihan maksimal

selama 2 bulan masih kurang efisien, jika pelatihan

seharusnya disesuaikan dengan materi yang akan

dibawakan karena setiap jenis rias pengantin berbeda

tingkat kesulitannya pada jenis adat masing-masing daerah,

dan hal itu seharusnya disesuaikan.

Dalam proses pemberdayaan juga harus

membutuhkan yang cukup panjang dan bertahap serta

berkesinambungan hingga peserta benar-benar berdaya dan

mandiri. Menurut peneliti waktu yang diperlukan untuk

sebuah pelatihan hingga berhasil yaitu minimal 6- 1 tahun

dan selalu ada monitoring serta evaluasi oleh fasilalator agar

dapat mengetahui apa yang harus di perbaiki dan bagaimana

solusinya.

b. Monitoring dan Evaluasi

Tim monitoring melakukan kegiatannya sekurang-

kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun. Dimana ada 3 (tiga)

jenis yang dievaluasi dan dimonitoring yaitu kebijakan ,

Page 98: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

86

program, dan pelaksanaan program, yang masing-masing

dibawah tanggung jawab BPMPKB.

Adapun hasil wawancara penulis terkait evaluasi dan

monitoring dengan ketua LMK selaku pengelola LMK,

sebagai berikut :

“pelaksanaan monitoring hanya pada waktu

pelaksanaan saja. Setelah itu tidak ada monitoring, di

lepas begitu saja, oleh karena itu harus ada

pendampingan khusus setelah pelatihan hingga

peserta mandiri. Sebenarnya ada monitoring dan

evaluasi dalam setahun sekali, tetapi hanya sebatas

melihat para peserta sudah berkembang sejauh mana

kemudian di data , tidak ada tindak lanjut problem

solving. ”55

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan monitoring dan evaluasi hanya dilaksanakan

pada akhir setiap pelaksanaan program atau pelatihan tata

rias dilakukan. Padahal dalam tahap pemberdayaan

seharusnya di laksanakan secara berkala. Tahapan ini juga

akan merumuskan berbagai indikator keberhasilan suatu

program yang telah diimplementasikan dan akan

menumbuhkan perubahan atau kebiasaan baru yang

diharapkan terjadi. Hal ini dilakukan karena untuk

mengukur dan menilai perkembangan program yang telah

dilakukan dengan melihat fakta yang ada di lapangan

maupun intern.

55 Wawancara pribadi dengan Bapak Suhadi (Ketua LMK atau Panitia Pelaksana

Pelatihan), Cibubur , 11 Oktober 2016

Page 99: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

87

c. Hambatan / Dukungan yang dijumpai selama

pelaksanaan program pelatihan

Hambatan atau dukungan yang sering muncul dalam

pelaksanaan program pelatihan seperti tata rias ini maupun

dari lembaga LMK akan penulis jelaskan sebagai berikut :

Dalam pelaksanaan pelatihan hambatan yang selalu

datang adalah kurangnya kesadaran masyarakat atau peserta

terhadap pelatihan tata rias, seharusnya masyarakat dapat

memanfaatkan secara maksimal dengan adanya program

PPMK pelatihan tata rias.

Hal ini diperkuat dari hasil wawancara penulis dengan

petugas program PPMK, berikut kutipannya :

“selama ini berjalan seperti biasa. Tetapi terkadang

peserta tidak full datang selama mengikuti pelatihan.

Jadi kadang hanya berapa kali pertemuan saja, banyak

sekali alasan-alasannya.”56

“kelemahannya belum ada indikator keberhasilan jangka

panjang pada semua program. Jadi berhasil atau

tidaknya peserta yang ikut pelatihan ya tergantung dari

peserta sendiri, dari inisiatif peserta itu sendiri. Jadi

program ini hanya sekedar melatih orang tetapi tidak ada

tindak lanjut. Balik lagi karena belum ada alokasi dana

untuk pendampingan.”57

“nah itu tadi, perlu ada pembenahan, bagaimana? Harus

ada tindak lanjut yaitu tim pendampingan yang nantinya

akan mendampingi peserta pelatihan hingga peserta bisa

mandiri. Sudah ada pendampingan dari Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (

56 Wawancara pribadi dengan Bapak Suhadi (Ketua LMK atau Panitia Pelaksana

Pelatihan), Cibubur , 11 Oktober 2016 57 Wawancara pribadi dengan Bapak Suhadi (Ketua LMK atau Panitia Pelaksana

Pelatihan), Cibubur , 11 Oktober 2016

Page 100: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

88

BPM&KB) tetapi dalam prakteknya belum sesuai

dengan harapan kita, karena hanya sebatas

memonitoring , meminta laporan, itupun tidak secara

langsung namun melalui alat komunikasi. Dan tim

pendamping seharusnya paham dan mengerti cara

memberdayakan masayarakat hingga benar-benar

mandiri. Dari LMK juga tidak bisa berbuat apa-apa

karena dana untuk tim pendamping juga tidak ada.

Indikator mandiri yang kami harapkan ya sudah punya

penghasilan sendiri dari pelatihan itu.”58

“kalau hambatan paling peserta terkadang tidak

mengikuti selama pertemuan yang sudah kami siapkan,

kadang Cuma berapa kali pertemuan. Isitilahnya bolos

neng, itu saja sih kayanya hambatannya”.59

“kami mempunyai masalah pada pembinaan dan

pendampingan secara khusus, karena kami

melaksanakan hanya sebatas pelatihan saja. Alasannya

memang dari Premprov DKI belum tersedia,

pendampingan ada sih dari BPMPKB tetapi mereka

hanya sekedar monitoring saja, tidak melakukan

pendampingan seperti yang kami harapkan”.60

Dari semua data di atas dapat penulis simpulkan bahwa,

semua pelaksanaan program PPMK sudah berjalan dengan

baik, hanya saja belum maksimal. Pertama, dilihat dari

indikator input di atas bahwa tidak adanya fasililator kelurahan

(FASKEL) sangat mempengaruhi berhasil atau tidaknya

program, karena seorang fasililator ini yang akan berperan

penting dalam pendampingan kepada masyarakat mulai dari

tidak tahu hingga menjadi mandiri.

58 Wawancara pribadi dengan Bapak Suhadi (Ketua LMK atau Panitia Pelaksana

Pelatihan), Cibubur , 11 Oktober 2016 59 Wawancara pribadi dengan Ibu Muhanah ( Sekretaris PKK Kelurahan Cibubur dan

Panitia Pelaksanaan Pelatihan ), Cibubur , 27 September 2016 60 Wawancara pribadi dengan Ibu Muhanah ( Sekretaris PKK Kelurahan Cibubur dan

Panitia Pelaksanaan Pelatihan ), Cibubur , 27 September 2016

Page 101: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

89

Kedua, kesadaran peserta terhadap mental usaha juga

masih kurang seharunsya setelah pelatihan peserta sering

mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan. Ketiga,

pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus dilakukan secara

berkala, minimal 1 ( satu ) kali dalam setahun, tetapi harus ada

tindak lanjutnya dan seharusnya pemerintah menganggarkan

dana seusai dengan kebutuhan masyarakat.

Jika dianalisis menggunakan indikator upaya (indicator

of effort) yang menggambarkan berapa banyak upaya yang

sudah ‘ditanamkan’ dalam rangka mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan. Upaya yang sudah dijalankan masih kurang

maksimal karena tidak adanya pendampingan khusus serta

terbatasnya dana dari APBD. Seharusnya lembaga kelurahan

LMK bekerja sama dengan LSM lain untuk memperluas

jaringan dan sistem kerjasama agar dapat saling mendukung

dalam memberdayakan masyarakat.

4. Aspek Product (Hasil) Program PPMK Pelatihan Keterampilan Tata

Rias

Evaluasi hasil yang telah dijelaskan pada bab dua adalah suatu

cara untuk mengukur dan melihat hasil yang telah dicapai serta apa

keputusan selanjutnya. Pada tahap ini peneliti akan memberikan

rekomendasi apakah program PPMK pelatihan tata rias dapat

dilanjutkan, dikembangkan atau dimodifikasi atau dihentikan. Dalam

evaluasi hasil ini, peneliti menggunakan tolak ukur dari perubahan

Page 102: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

90

perilaku peserta serta dampak positif apa yang didapatkan setelah

mengikuti pelatihan tata rias dan bagaimana keberlanjutan program

pelatihan sebagai program usaha tersebut di masa mendatang.

a. Perubahan Perilaku Peserta

Program PPMK pelatihan tata rias bertujuan untuk

memberikan keterampilan kepada masyarakat yang kurang

terampil dan juga sebagai wadah bagi para masyarakat untuk

mengasah keterampilan sesuai dengan minat dan bakat. Selain

untuk mengembangkan keterampilan , di sisi lain yaitu untuk

menumbuhkan mental entreupreneurship bagi masyarakat yang

sangat berdampak bagi perekonomian di Jakarta serta mengurangi

pengangguran.

Adapun dampak dari perubahan peserta itu sendiri terlihat

setelah mereka mengikuti pelatihan dari LMK. Mereka sudah

mempunyai usaha sampingan dari kreativitasnya yaitu merias.

Dengan adanya pelatihan tata rias, otomatis kaum perempuan

lebih percaya diri berkreatifitas untuk memberikan sesuatu yang

bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Peserta yang

mengikuti pelatihan jadi semakin aktif dalam kegiatan yang

diadakan di kelurahan karena dengan mengikuti pelatihan peserta

semakin mempunyai banyak teman dan jaringan.

Selain itu dari aspek ekonomi meskipun pelatihan ini

belum maksimal, namun minimal peserta sudah mempunyai

Page 103: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

91

pengalaman atau pengalamannya semakin bertambah dalam

merias, dimana pengalaman itu dapat dijadikan sebagai

penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya

seperti dari pendidikan anak sekolah, kesehatan keluarga, dan lain

sebagainya.

Semakin sering peserta mengaplikasikan pengalaman dan

keterampilannya untuk orang lain atau untuk acara-acara tertentu

dalam hal merias pengantin, wisuda, event kartini , ibu-ibu

pengajian, atau untuk ke pesta pernikahan akan semakin

menambah penghasilan dan akan menjadi mandiri .

Program pelatihan telah banyak membantu dan sangat

dirasakan oleh warga atau peserta program dalam meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan merias. Hal ini diungkapkan dalam

wawancara kepada salah satu peserta sebagai berikut :

“ya ada perubahan mbak, soalnya setelah pelatihan saya aktif

ikut seminar-seminar juga, terus sering mengaplikasiin apa

yang sudah saya dapat waktu pelatihan. Untuk sekarang ya

sangat berubah drastis mbak, apalagi menjalankan hobby yang

dibayar itu rasanya luar biasa puas.”61

Pada waktu itu penulis mengunjungi tempat tinggal para

peserta pelatihan salah satunya Ibu Imas, berdasarkan hasil

observasi bahwa keluarga Ibu Imas memang sangat membutuhkan

dan dari keinginan yang kuat Ibu Imas sendiri ingin mengikuti dan

61 Wawancara Pribadi dengan Ibu Imas Kartini ( Peserta Pelatihan Tata Rias), Cibubur,

11 Oktober 2016

Page 104: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

92

memperdalam lagi ilmu merias yang sebelumnya sudah didapatkan

dengan belajar sendiri pada waktu itu. Pada saat sekarang Ibu Imas

sudah mempunyai jam terbang untuk merias yang luas, dan sudah

mampu sebagai perias mandiri bukan sebagai asisten lagi, tetapi

membutuhkan seorang asisten, karena dari perlengkapan beliau

sudah memiliki dengan lengkap seperti alat makeup, busana,

dekor, hingga prasmanan dimana biasanya sudah satu paket dalam

pernikahan.

Berikut ini data perubahan peserta pelatihan dari 10 peserta

yang diwawancari.

Tabel 10. Indikator Output dan Outcome Program Pelatihan Tata

Rias Pengantin

No. Dimensi Peserta Input Outcome Ket

1.

Peserta

yang

terlibat

sebelum

dan sesudah

mengikut

i

pelatihan

Bu Imas Belum ada

pengalama

n

Sudah

mandiri

merias,

menerima

salon

dirumahnya

Aktif ikut

seminar dan

sering

praktek

Bu

Kastiri

Pengalaman

di hantaran

Bisa merias

di event

misal

kartinian

atau asisten

rias.

Sering

membuat

hantaran

Bu Siti

Sriyati

Pengalama

n merias

waktu

bekerja di

kosmetik

Asisten

merias

Aktif di

salon

saudaranya

dan tidak

ada modal

untuk buka

salon

sendiri.

Belum ada

pengalam

Asisten

merias

Sering

diajak

merias

teman

Page 105: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

93

Bu Is

Wahyu

ni

Aktif di

hantaran

Asisten

merias dan

membuat

hantaran

aktif di

hantaran

RW

Bu

Chairia

ny

Belum ada

pengalama

n

Belum

berkembang

Tidak

mengaplika

sikan

Bu

Karyati

Belum ada

pengalama

Asisten

dan

merias event

kartinian atau

ibu-ibu

pengajian

Memprakte

kan ke

teman dan

saudara

Bu

Riyana

Belum ada

pengalama

n

Asisten rias Ikut dengan

teman

Bu Nami Sudah

pernah ada

pengalaman

merias

Asisten rias Ikut dengan

saudara

Bu

Nurleni h

Sudah

pernah ada

pengalama

n di

potong

rambut

Asisten rias Belajar

dengan teman

yang

profesional

Hasil Penelitian Lapangan

Jika merujuk pada keselurahan indikator keberhasilan

sebagaimana dicantumkan di atas, maka terlihat bahwa tingkat

pencapainnya masih rendah. Namun demikian, kami tidak

menyarankan agar program pelatihan tata rias ini dihentikan

mengingat tujuan dan fungsinya sangat strategis dalam

mendorong kaum perempuan untuk aktif dan partisipatif dalam

pemberdayaan masyarakat yang sangat penting untuk

mengurangi angka kemiskina di Indonesia.

Jika dianalisis menggunakan indikator dampak (indicator

of impact) yang melihat apakah sesuatu yang dilakukan benar-

benar memberikan suatu perubahan di masyarakat. Pada hal ini

Page 106: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

94

sangat memberikan perubahan dalam diri peserta seperti

perubahan perilaku dan penghasilan untuk keluarganya.

Meskipun pada kenyataannya belum maksimal seperti

penulis wawancara kepada 10 peserta yang terdiri berbagai

kalangan yaitu masyarakat biasa dan kader Kelurahan bahwa dari

10 peserta hanya 9 peserta yang sudah benar-benar

mengaplikasikan keterampilan merias meskipun bukan untuk

aspek usaha tetapi hanya untuk mengasah keterampilan untuk diri

sendiri.

Perubahan dari 9 peserta yang tadinya belum aktif merias,

saat ini sudah aktif meskipun hanya sebagai asisten rias, belum

mampu sebagai perias utama karena pengalaman rias yang

mereka miliki masih minim, dan untuk mempunyai peralatan rias

sendiri membutuhkan modal yang cukup besar. Tetapi jika

peserta yang mengikuti pelatihan bukan dari keinginan sendiri

dan belum mempunyai pengalaman merias sebelumnya akan

kesulitan dan membutuhkan pendampingan khusus untuk

membangun mental keberanian, seperti 1 peserta dari 10 peserta

yang sampai saat ini tidak mengaplikasikan sama sekali ilmu

yang didapat selama pelatihan karena belum mempunyai

keberanian merias dan memang tidak menyukai bidang tata rias.

Selain itu , tidak semua peserta mempunyai kesadaran

mental usaha yang kuat dan kurang mengimplementasi

keterampilan yang telah diperoleh pada saat pelatihan. Selain itu

Page 107: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

95

juga masih bergantung pada dana dari APBD Jakarta untuk modal

pengembangan usaha sehingga menyebabkan peserta kurang

mandiri.

Hal ini bisa menjadikan masukan pada saat perekrutan dan

penyeleksian peserta lebih selektif lagi agar pelatihan ini nantinya

tidak berjalan sia-sia dan sesuai dengan sasaran utamanya yaitu

memberdayakan anggota masyarakat yang kurang terampil dan

memiliki ketertarikan dalam bidang tersebut.

b. Keberlanjutan Usaha

Saat mengadakan penelitian penulis mendapatkan sedikit

kesulitan dalam mengumpulkan data dari peserta karena beberapa

diantara nomor telepon seluler peserta tidak lagi aktif, atau

peserta sudah tidak tinggal di daerah tersebut. Peserta yang tidak

bisa di hubungi ini mengindikasikan kurangnya interaksi antara

panitia dengan alumni. Fakta tersebut cukup mengkhawatirkan

dan merupakan salah satu ciri dari program yang kurang efektif.

Dari situ dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan pelatihan

dari peserta masih belum maksimal.

Program PPMK ini sudah memiliki evaluasi yang

dilakukan secara berkala yaitu dalam setahun sekali setelah

pelatihan selesai. Evaluasi ini didasarkan pada hasil laporan

perkembangan usaha peserta pelatihan. Hal ini diperkuat

wawancara peneliti dengan Ketua LMK :

“pelaksanaan monitoring hanya pada waktu pelaksanaan

saja. Setelah itu tidak ada monitoring, di lepas begitu

Page 108: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

96

saja, oleh karena itu harus ada pendampingan khusus

setelah pelatihan hingga peserta mandiri. Sebenarnya

ada monitoring dan evaluasi dalam setahun sekali, tetapi

hanya sebatas melihat para peserta sudah berkembang

sejauh mana kemudian di data , tidak ada tindak lanjut

problem solving.”

Dilihat dari uraian wawancara diatas masih kurag relevan

jika menurut indikator relevansi bahwa proses dan monitoring

seharusnya dilakukan secara merinci mulai dari monitoring saat

pelatihan maupun pada saat setelah pelatihan selesai. Dan

pendamping dari Pusat atau dari BPMPKB melakukan riset dan

mendatangi langsung ke peserta untuk mempunyai data real yang

nantinya dapat dievaluasi secara mendalam serta diberikan tindak

lanjut bagi peserta yang bermasalah .

Page 109: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

97

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari berbagai uraian yang telah penulis kemukakan pada Bab-bab

sebelumnya tentang evaluasi hasil Program Pemberdayaan Masyarakat

(PPMK) melalui Pelatihan Keterampilan Kewanitaan (Tata Rias

Pengantin) terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga Di Kelurahan

Cibubur Jakarta Timur (Penerapan Model Evaluasi CIPP) dapat dilihat

kesimpulan sebagai berikut:

1. Pada evaluasi konteks yang meliputi aspek tujuan program

sudah dikatakan sesuai atau relevan antara satu sama lain.

Dimana tujuan program PPMK pelatihan tata rias pengantin ini

adalah memberdayakan masyarakat yang kurang terampil, hal

tersebut sudah relevan dengan konteks program pelatihan yaitu

tata rias pengantin, dimana pelatihan tersebut adalah atas usulan

atau ide dari masyarakat yang mempunyai ketertarikan merias

tetapi belum mempunyai wadah untuk mengembangkan

keterampilannya.

2. Pada evaluasi input yang meliputi peserta, narasumber, staff

pelaksana, sarana dan prasarana serta anggaran dana dan fasilitas

pendukung lainnya. Hal tersebut sudah tersedia cukup baik dan

sesuai, namun masih ada beberapa kekurangan atau kendala yang

dihadapi. Seperti pada staff pelaksana, seharusnya ada

pendampingan khusus dalam pemberdayaan melalui pelatihan

tata rias pengantin ini. Dan dari aspek kemitraan dengan lembaga

Page 110: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

98

LSM terkait belum tersedia sehingga belum memiliki donatur

tetap untuk setiap kegiatan karena jika hanya mengandalkan

anggaran dari APBD tidak akan cukup melihat kebutuhan untuk

pelatihan apapun hingga peserta benar-benar mandiri itu bukan

hanya 1 – 2 bulan saja tetapi minimial 6 bulan - 1 tahun.

Sedangkan untuk sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung

lainnya sudah tercukupi untuk pelatihan tata rias.

3. Pada evaluasi proses meliputi tahap perencaan, pelaksanaan,

monitoring dan evaluasi, pada proses perekrutan dan seleksi

seharusnya lebih selektif lagi agar pelatihan ini tepat sasaran, dan

untuk pelatihan yang akan datang sebaiknya perekrutan

pesertanya adalah untuk peserta lanjutan saja, bukan merekrut

peserta baru karena untuk peserta lanjutan semakin paham dan

mandiri. Dan pada tahap pelaksanaan seperti sudah dijelaskan

pada point pertama bahwa waktu pelaksanaan pelatihan

seharusnya lebih dari 2 bulan, agar efektif dan peserta benar-

benar bisa dan terampil atau ahli dalam merias. Sedangkan untuk

monitoring dan evaluasi diadakan minimal 6 bulan sekali untuk

melihat perkembangan secara langsung dari peserta setelah

mengikuti pelatihan.

4. Pada evaluasi hasil terdapat aspek perubahan perilaku

peserta dan keberlanjutan usaha atau program. Meskipun ada

perubahan perilaku dari peserta secara sosial dan ekonomi, yaitu

dapat meningkatkan kepercayaan diri dengan keterampilan yang

dimilikinya asalkan peserta sering menpraktekan apa yang sudah

Page 111: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

99

didapat selama pelatihan, dan secara ekonomi dalam

meningatkan penghasilan keluarga cukup penghasilan tambahan

saja belum menjadikan sebagai penghasilan utama karena

terbatasnya dana untuk membuka usaha serta masih minimnya

ilmu merias yang didapatkan. Oleh karena itu, jika LMK

mempunyai sistem kerjasama dengan LSM atau lembaga sosial

lainnya dapat mengembangkan lebih jauh lagi para peserta yang

telah mengikuti pelatihan tanpa menunggu bantuan dari

Anggaran Pemerintah.

B. Saran

1. Untuk PPMK

Berdasarkan hasil evaluasi dari penelitian yang telah peneliti

lakukan, peneliti menyarankan kepada LMK bahwa program PPMK

untuk tetap melanjutkan pelatihan tata rias pengantin, karena

menurut peneliti pelatihan ini sangat bermanfaat untuk para kaum

perempuan khususnya, dan jika peserta nanti berhasil dan dapat

mandiri peserta dapat membuka usaha salon atau membuka tempat

lembaga kursus merias yang akan sangat berpegaruh lagi kepada

masyarakat lainnya dari segi menguranngi pengangguran dan

kemiskinan. Selain itu juga peneliti menyarankan agar melengkapi

tenaga pendamping khusus bagi para peserta pelatihan agar peserta

terarah dan berkembang lebih jauh lagi seperti merekrut relawan-

relawan dari kampus ataupun sekolah tinggi ataupun fasilitator dari

LSM. Peneliti menyarankan juga untuk mencari donatur tetap dalam

menunjang anggaran dana selain dari APBD yang terbatas.

Page 112: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

100

2. Untuk Peserta

Peneliti berharap kepada peserta yang mengikuti pelatihan

hendaknya lebih bertanggungjawab pada saat mengikuti pelatihan,

karena pelatihan keterampilan yang diadakan ini sangat penting dan

menjadi sebuah wadah untuk menuntut ilmu serta mengembangkan

keterampilan yang sudah dimiliki maupun yang belum dimiliki.

Page 113: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

101

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Al-Qur’an

Adi, Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas ( Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan

Praktis ), Depok : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2001

Al-Assal, Ahmad Muhammad dan Karim, Fathi Ahmad Abdul, Sistem

Prinsip dan Tujuan Ekonomi Islam, Bandung : CV Pustaka Setia,

1999, cet.ke-1

Anshari, Endang Syaifuddin, Wawasan Islam, Pokok-pokok Pikiran

Tentang Islam dan Umatnya, Bandung : CV Perpustakaan Salman

ITB, 1983

Arikunto, Suharsini , Penilaian Program Pendidikan, Jakarta : PT. Bina

Aksara, 1988, cet.1

Aritonang, Esron dkk, Pendampingan Komunitas Pedesaan, Jakarta :

Sekretariat Bina Desa, 2001

Bariadi, Lili dkk, Zakat dan Wirausaha, Jakarta : Center of

Entrepreuneurship Development, 2005

Buchori, Mochtar, Riset Partisipatris Riset Pembebasan, Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama, 1993

Bungin, Burhan, Analisa Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2003, Cet. Ke-2

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta : Prenada Media Group,

2009 , Cet-ke-3

Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualittafi Teori dan Praktik, Jakarta:

Bumi Aksara, 2013.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan

Fakultas Psikologi UGM, 1987.

Harahap,Syahril ,Islam Konsep Implementasi Pemberdayaan, Yogyakarta

:PT. Tiara Wacana Yogya, 1999, Cet-Ke-1.

Kristi ,Poerwandari, E , Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku

Manusia, Jakarta: LPSP3 UI, 2005 , Cet. Ke-3.

Page 114: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

102

Laporan Pertanggung Jawaban PPMK Bina Fisik dan Bina Sosial

Kelurahan Cibubur 2014

Moleong, Lexi.J. Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung : PT.

Remaja Rosda Karya 2007, Cet. Ke-15.

Muktahari, Murtadha, Masyarakat dan Sejarah , Bandung: Penerbit

Mizan, 1995 , Cet. Ke-5.

Nasuhi, Hamid dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi , Tesis dan

Disertasi. Jakarta : CeQDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007 ,

Cet. Ke-2.

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press, 1991.

Partanto, Pius A. dan Al-barry, M. Dahlan, Kamus Ilmiah Populer,

Surabaya:Arloka, 1994, cet.ke-1.hal.658

Pedomanan Penyelenggaraan Program Kecakapan, (Life Skill )

Pendidikan Luar Sekolah Direktorat Jendral Pendidikan Luar

Sekolah dan Pemerintah Departemen Pendidikan Nasional, 2003.

Pemerintah Provinsi Se-DKI, Laporan Bulanan September 2016, (DKI

Jakarta

Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta , Petunjuk

Pelaksanaan Kegiatan Bina Fisik Lingkungan dan Bina Sosial

Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan ( PPMK ),.Nomor

81 Tahun 2011.

Proposal Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kegiatan Bina

Fisik Lingkungan dan Bina Sosial Kelurahan Cibubur Tahun

Anggaran 2015

Raco, J.R. , Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan

Keunggulannya Jakarta: PT.Grasindo, 2010.

Rivai, Veithzal, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan

dari Teori ke Praktek, Jakarta: PT.Grafindo Persada, 2004.

Safari, S. Imam, Pengantar Sosiologi.

Salam , Syamsir dan Aripin, Jaenal Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta:

UIN Jakarta Press, 2006.

Sarkaniputra, Murasa Pengantar Ekonomi Islam : Bahan Pengajaran

Ekonomi dan Perbankan Syariah di IAIN Syahid Jakarta, 1999.

Page 115: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

103

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D, Bandung; Alfabeta, 2013.

Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat

Bandung:PT Refika Aditama, 2005.

Soeharto, Irawan, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian

Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya , Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya, 2008,

Tayibnafis, Farida Yusuf , Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi

untuk Program Pendidikan dan Penelitian Jakarta : Rineka Cipta,

2000.

Tim Penyusunan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua,

Jakarta:Balai Pustaka, 1995, cet.4

B. Wawancara

Wawancara pribadi dengan Ibu Muhanah, Cibubur , 27 September 2016

Wawancara pribadi dengan Bapak Suhadi, Cibubur, 11 Oktober 2016

Wawancara pribadi dengan Ibu Tri Rahayu, Pasar Rebo, 17 Oktober

2016

Wawancara pribadi dengan Ibu Lilie, Cibubur, 11 Oktober 2016

Wawancara Pribadi dengan Ibu Imas Kartini, Cibubur, 11 Oktober

2016

Wawancara Pribadi dengan Ibu Kastiri, Cibubur, 14 Oktober 2016

Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Sriyati , Cibubur, 14 Oktober 2016

Wawancara Pribadi dengan Ibu Siti Asih , Cibubur, 24 Oktober 2016

Wawancara Pribadi dengan Ibu Is Wahyuni , Cibubur, 24 Oktober 2016

Wawancara Pribadi dengan Ibu Chairiyani , Cibubur, 24 Oktober 2016

Wawancara Pribadi dengan Ibu Karyati , Cibubur, 26 Oktober 2016

Wawancara Pribadi dengan Ibu Riyana, Cibubur, 26 Oktober 2016

Wawancara Pribadi dengan Ibu Nami, Cibubur, 26 Oktober 2016

Wawancara Pribadi dengan Ibu Nurleni, Cibubur, 26 Oktober 2016

Page 116: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

104

C. Internet

http://bps.go.id/brs/view/1158/ (diakses pada hari Kamis tanggal 24

November 2016

http://www.duniapelajar.com/2014/07/29/pengertian-keterampilan.

Page 117: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

105

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 118: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .
Page 119: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .
Page 120: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .
Page 121: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .
Page 122: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .
Page 123: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

1

PEDOMAN WAWANCARA

Evaluasi Hasil

Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)

Pelatihan Keterampilan Tata Rias Pengantin”.

(Studi Kasus Di Kelurahan Cibubur, Jakarta Timur)

Pedoman wawancara untuk Penanggungjawab Program

Nama : Bapak Suhadi

Tanggal : 11 Oktober 2016

Waktu : 11.20 – 12.00 WIB

Jabatan : Ketua LMK ( Lembaga Musyawarah Kelurahan )

Tempat : Kantor LMK Kelurahan Cibubur

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

1. Kebutuhan apa saja yang

belum terpenuhi oleh

program?

“kami dari lembaga LMK dan PKK

dengan program kami yaitu PPMK

menetapkan kebutuhan sesuai dengan

bidang masyarakat yang dimiliki.

Untuk saat ini hampir sudah tercapai

kebutuhan tersebut.”

2. Apa saja tujuan-tujuan dari

program PPMK?

“tujuan program PPMK ini untuk

meningkatkan kemampuan daya saing

masyarakat, meningkatkan lembaga

kemasyarakatan, meningkatkan

kesetiakawanan sosial, kerja sama antar

unsur masyarakat agar lebih berdaya

dan mandiri melalui pelatihan-

pelatihan yang kami adakan, salah

satunya seperti pelatihan tata rias ini

yang menggerakan kaum wanita untuk

aktif dan mempunyai suatu

keterampilan agar dapat mempunyai

kemampuan daya saing di masa yang

akan datang.”

3. Bagaimana keadaan

wilayah program yang

dijalankan ini?

“Sebagian besar perumahan. Ada

beberapa perkantoran atau industri

juga”.

Evaluasi Input

1. Apakah pelatihan tata rias

yang dilaksanakan ini dapat

berdampak jelas bagi

“Kita belum ada evaluasi lagi yang

terbaru, cuma disetiap pelatihan

memang kita adakan monitoring

Page 124: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

2

peningkatakan ekonomi

keluarga peserta?

setelah pelaksanaan”.

2. Berapa banyak peserta

yang menerima atas

pelaksanaan pelatihan tata

rias?

“Peserta yang mengikuti pelatihan ada

30 orang setiap angkatan”

3. Bagaimana reaksi atau

tanggapan diadakannya

pelatihan tata rias ?

“Sangat antusias sekali”

4. Apakah program yang

dijalankan sudah tepat

sesuai kebutuhan

masyarakat?

“Kalau sesuai kebutuhan sih sudah,

tetapi pada waktu pelaksanaanya masih

banyak kekurangannya. Karena kita

dari PPMK mengadakan pelatihan juga

sesuai dengan usulan warga. Karena

sebelumnya memang sudah ada

pelatihan hantaran pengantin di tingkat

RW, teteapi itu dananya dari LMK

bukan dari Premprov DKI”.

Evaluasi Proses

1. Bagaimana tahap-tahap

proses pelaksanaan

pelatihan ?

“Untuk tahap-tahapnya ada dua tingkat

sosialisasi, pertama sosialisasi tingkat

kelurahan oleh Dewan Kelurahan

mensosialisasikan program pelatihan

PPMK kepada lembaga dan

masyarakat yang dihadiri oleh para

ketua RT dan beberapa tokoh

masyarakat, kemudian sosialisasi

tingkat Rukun Warga (RW) yang

dilakukan oleh LMK dan Tim

Pelaksana Kegiatan (TPK) di RW

masing-masing, sedangkan sosialisasi

ditingkat Rukun Warga ( RW )

dilaksanakan sesuai jadwal yang telah

ditetapkan. Untuk mendapatkan dana

dari APBD Bina Fisik Lingkungan

maupun Bina Sosial Pemrpov DKI dari

tim pelaksana mengajukan proposal

awal setahun sebelum anggaran turun

misalnya kita mengajukan pada awal

tahun, nah proposal akhir bisa turun di

akhir tahun. Jadi pelaksanaan kegiatan

terkadang tidak sama pada tahun

anggaran dana turun. Awal usulan

proposal kegiatan itu dari KPPM RW,

mereka membuat rencana kegiatan,

kemudian diajukan ke TPKK dan LMK

untuk diseleksi. Setelah terseleksi baru

dari tim pelaksaa mengajukan ke

Page 125: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

3

Provinsi. Kemudian untuk pencairan

dana tim pelaksana membuat proposal

akhir dimana waktu sampai cairya

dana , kami manfaatkan untuk

sosialisasi ke masyarakat dan seleksi

pesertanya. Kriteria calon peserta disni

adalah usulan dari masyarakat,

misalnya yang pernah mengikuti

pelatihan sebelumnya bisa

diikutsertakan lagi dan calon peserta

yang benar-benar minat ingin

mengikuti pelatihan. Jadi kami dari

pelaksana hanya menindaklanjuti calon

peserta yang akan diikutsertakan untuk

pelatihan.”

2. Apakah pelaksanaan

program sesuai dengan

jadwal ?

“Sesuai , karna kan sudah kita jadwal

kan dan peserta juga mengikuti dengan

baik.”

3. Apakah staf yang terlibat

dalam pelaksanaan

pelatihan dapat menangani

selama proses pelaksanaan?

“oh iya karena petugasnya juga sudah

biasa di dalam kegiatan lapangan, dan

mengkoordinasi semua kegiatan.”

4. Apakah sarana dan

prasarana yang disediakan

dimanfaatkan secara

maksimal?

“iya dimanfaatkan, karena kita

menyiapkannya sesuai dengan

kebutuhan pelatihan , seperti infokus,

meja, kursi, alat rias”.

5.

Hambatan-hambatan apa

saja yang dijumpai

selama pelatihan

belangsung?

“selama ini berjalan seperti biasa.

Tetapi terkadang peserta tidak full

datang selama mengikuti pelatihan.

Jadi kadang hanya berapa kali

pertemuan saja, banyak sekali alasan-

alasannya.”

6. Seberapa banyak pihak

yang terlibat, siapa saja,

dan apa perannya?

“Tim pelaksana kegiatan kelurahan (

TPKK) yang betugas menerima

proposal, menyeleksi , dan sama

panitia pelaksana yang terdiri dari

TPKK , PKK dan LMK yang bertugas

mensosialisasikan kegiatan, melakukan

pemilihan TPKK, melakukan

monitoring dan evaluasi”.

7. Siapa saja sasaran peserta

dalam pelatihan?

“masyarakat yang benar-benar

membutuhkan seperti yang tidak

mampu membayar jika harus kursus

pelatihan di luar, namun pada

kenyataannya tidak seperti itu. Dan

paling orang yang sudah bisa atau

pernah menjadi asisten merias atau

Page 126: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

4

suka mengikuti merias tetapi belum

dapat memperdalam ilmunya, tetapi

ada juga yang mulai dari nol namun

yang benar-benar serius mau ikut.

8. Siapa saja dan apa

persyaratan untuk menjadi

peserta pelatihan?

“Warga Negara Indonesia, sesuai

dengan kelurahannya. Orang yang

benar-benar ingin usaha, ingin bisa.

Oleh karena itu harus selektif dalam

memilih peserta”

Evaluasi Produk

1. Apakah tujuan-tujuan yang

ditetapkan sudah tercapai?

“kalau tujuannya sudah tercapai hanya

saja belum maksimal, semuanya masih

banyak yang harus di perbaiki dan

ditingkatkan. Seperti penyaluran

peserta yang sudah profesional atau

bekerja sama dengan lembaga atau

perusahaan.”

2. Apakah dampak yang

diperoleh peserta dalam

waktu yang relatif panjang

dengan adanya pelatihan

tata rias ini?

“Yang jelas peserta memperoleh skill

dasar merias yang nantinya dapat

mereka terapkan untuk meningkatkan

ekonomi keluarga mereka.”

3. Apa kekuatan dan

kelemahan dari program

pelatihan tata rias.?

“kelemahannya belum ada indikator

keberhasilan jangka panjang pada

semua program. Jadi berhasil atau

tidaknya peserta yang ikut pelatihan ya

tergantung dari peserta sendiri, dari

inisiatif peserta itu sendiri. Jadi

program ini hanya sekedar melatih

orang tetapi tidak ada tindak lanjut.

Balik lagi karena belum ada alokasi

dana untuk pendampingan. ”

4. Apakah ada penyaluran

peserta untuk tenaga kerja

ke instansi atau

perusahaan-perusahan

“ untuk saat ini belum ada program

seperti itu, Cuma ada monitoring saja

dari koordinator.”

5. Seberapa efektifkah

menurut anda

pemberdayaan dalam

menganggulangi

kemiskinan dalam bentuk

pelatihan keterampilan di

PPMK ?

“nah itu tadi, perlu ada pembenahan,

bagaimana? Harus ada tindak lanjut

yaitu tim pendampingan yang nantinya

akan mendampingi peserta pelatihan

hingga peserta bisa mandiri. Sudah ada

pendampingan dari Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan

Keluarga Berencana ( BPM&KB)

tetapi dalam prakteknya belum sesuai

dengan harapan kita, karena hanya

sebatas memonitoring , meminta

laporan, itupun tidak secara langsung

Page 127: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

5

namun melalui alat komunikasi. Dan

tim pendamping seharusnya paham dan

mengerti cara memberdayakan

masayarakat hingga benar-benar

mandiri. Dari LMK juga tidak bisa

berbuat apa-apa karena dana untuk tim

pendamping juga tidak ada. Indikator

mandiri yang kami harapkan ya sudah

punya penghasilan sendiri dari

pelatihan itu.”

6. Kapan pelaksanaan

monitoring program PPMK

“pelaksanaan monitoring hanya pada

waktu pelaksanaan saja. Setelah itu

tidak ada monitoring, di lepas begitu

saja, oleh karena itu harus ada

pendampingan khusus setelah pelatihan

hingga peserta mandiri. Sebenarnya

ada monitoring dan evaluasi dalam

setahun sekali, tetapi hanya sebatas

melihat para peserta sudah berkembang

sejauh mana kemudian di data , tidak

ada tindak lanjut problem solving.

Pedoman wawancara untuk (Staff) / Panitia Pelaksana

Nama : Ibu Muhannah

Tanggal : 27 September 2016

Waktu : 11.20 – 12.00 WIB

Jabatan : Sekretaris PKK / Panitia Pelaksana Pelatihan

Tempat : Kantor LMK Kelurahan Cibubur

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

1. Kebutuhan apa saja yang

belum terpenuhi oleh

program?

“untuk sekarang kebutuhan masyarakat

sudah cukup terpenuhi ya, karena

pelatihan yang kami laksanakan juga

sesuai dengan kebutuhan masyarakat,

sesuai dengan keinginan masyarakat”.

2. Apa saja tujuan-tujuan

dari program PPMK?

“tujuannya di petunjuk pelaksanaan

kegiatan sudah ada, hampir sama

dengan PPMK di Kelurahan lainnya,

intinya sih untuk memberdayakan

masyarakat yang belum mempunyai

keterampilan ataupun yang sudah

mempunyai dan ingin memperluas

lagi”.

Page 128: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

6

3. Bagaimana keadaan

wilayah program yang

dijalankan ini?

“mayoritas keadaan wilayah disini

adalah pemukiman, ada beberapa

industri dan perkantoran juga”.

Evaluasi Input

1. Apakah pelatihan tata rias

yang dilaksanakan ini

dapat berdampak jelas

bagi peningkatakan

ekonomi keluarga

peserta?

“seharusnya sih sangat berdampak

bagus ya, kalau dilihat untuk saat ini

peserta yang sudah terlihat mandiri dan

sudah mempunyai jam terbang tinggi

ya ada di Rt 002 Rw 004”.

2. Berapa banyak peserta

yang menerima atas

pelaksanaan pelatihan tata

rias?

“jumlah peserta setiap tahun atau setiap

angakatan berkisar 30 peserta yang

terdiri dari kalangan masyarakat biasa

maupun kader dari Kelurahan”.

3. Bagaimana reaksi atau

tanggapan diadakannya

pelatihan tata rias ?

“dilihat dari pelaksanaannya sih sangat

bagus responnya, antusias dan

semangat sekali”.

4. Apakah program yang

dijalankan sudah tepat

sesuai kebutuhan

masyarakat?

“alhamdulillah sudah tepat dengan

kebutuhan masayarakat, dan juga kaum

wanita disini sebelumnya juga sangat

suka dengan aneka keterampilan

wanita seperi menyulam, merajut,

membuat bros.”

Evaluasi Proses

1. Bagaimana tahap-tahap

proses pelaksanaan

pelatihan ?

“awalnya sosialisasi tingkat kelurahan

oleh Dewan Kelurahan

mensosialisasikan program pelatihan

PPMK kepada lembaga dan

masyarakat, kemudian sosialisasi

tingkat Rukun Warga (RW) yang

dilakukan oleh Dewan Kelurahan

Cibubur dan Tim Pelaksana Kegiatan

(TPK) di RW masing-masing,

sosialisasi di tingkat kelurahan dihadiri

oleh para ketua RT dan beberapa tokoh

masyarakat, sedangkan sosialisasi

ditingkat Rukun Warga ( RW )

dilaksanakan sesuai jadwal yang telah

ditetapkan. Kemudian mengajukan

proposal awal, proposal awal itu usulan

dari KPPM RW, kemudian di seleksi

oleh TPKK dimana proposal yang

sesuai dengan persyaratan maupun

yang tidak. Setelah itu kami ajukan ke

Provinsi. Kurang lebih 6 bulan

kemudian kami mengajukan proposal

Page 129: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

7

akhir untuk pencairan dana. Selama

menunggu pencairan dana turun, di

sekitar waktu itu kami membuat

schedule dan sosialisasi ke calon

pesertanya yang sudah di pilih dari

ketua RW maupun RT masing-masing

2 orang calon. Setelah calon peserta

sudah ditentukan, baru kami data dan

diberikan formulir pendafatran serta

menyerahkan foto copy KTP dan pas

Photo ukuran 3x4 (3 Lembar).

Kemudian peserta wajib mengikuti

pelatihan sesuai dengan schedule yang

telah tim pelaksana tetapkan”.

2. Apakah pelaksanaan

program sesuai dengan

jadwal ?

“sesuai, dari pelaksanana sudah

menyiapkan rundown acara”.

3. Apakah staf yang terlibat

dalam pelaksanaan

pelatihan dapat

menangani selama proses

pelaksanaan?

“ohh iya neng, soalnya staf disini juga

berasal dari latar belakang sosial dan

sudah berpengalaman”.

4. Apakah sarana dan

prasarana yang disediakan

dimanfaatkan secara

maksimal?

“kami menyediakan sebaik mungkin

sarana dan prasaran sesuai dengan

kebutuhan program, dan sangat

dimanfaatkan oleh peserta maupun

pelatih dan panitia pelaksana”.

5. Hambatan-hambatan apa

saja yang dijumpai selama

pelatihan belangsung?

“kalau hambatan paling peserta

terkadang tidak mengikuti selama

pertemuan yang sudah kami siapkan,

kadang Cuma berapa kali pertemuan.

Isitilahnya bolos neng, itu saja sih

kayanya hambatannya”.

6. Seberapa banyak pihak

yang terlibat, siapa saja,

dan apa perannya?

“yang terlibat dalam pelatihan program

PPMK ini adalah Tim Pelaksanan

Kegiatan Kelurahan (TPKK) sebagai

penyeleksi peserta dan menerima

proposal, serta panitia pelaksana yaitu

PKK dan LMK sebagai pengawas

monitoring dan evaluasi,

mensosialisasikan”.

7. Siapa saja sasaran peserta

dalam pelatihan?

“sasaran kami adalah ya masyarakat

yang butuh atau orang sudah bisa tetapi

bingung ingin menambah ilmunya

dimana, nah itu kita pilih sebagai

peserta”.

Page 130: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

8

8. Siapa saja dan apa

persyaratan untuk menjadi

peserta pelatihan?

“persyaratan sih yang penting

mempunyai ktp dki dan dari kelurahan

Cibubur. Selebihnya tidak ada”.

Evaluasi Produk

1. Apakah tujuan-tujuan

yang ditetapkan sudah

tercapai?

“kalau tujuannya sudah tercapai hanya

saja belum maksimal, semuanya masih

banyak yang harus di perbaiki dan

ditingkatkan. Seperti penyaluran

peserta yang sudah profesional atau

bekerja sama dengan lembaga atau

perusahaan.”

2. Apakah dampak yang

diperoleh peserta dalam

waktu yang relatif

panjang dengan adanya

pelatihan tata rias ini?

“Yang jelas peserta memperoleh skill

dasar merias yang nantinya dapat

mereka terapkan untuk meningkatkan

ekonomi keluarga mereka.”

3. Apa kekuatan dan

kelemahan dari program

pelatihan tata rias.?

“kelemahannya belum ada indikator

keberhasilan jangka panjang pada

semua program. Jadi berhasil atau

tidaknya peserta yang ikut pelatihan ya

tergantung dari peserta sendiri, dari

inisiatif peserta itu sendiri. Jadi

program ini hanya sekedar melatih

orang tetapi tidak ada tindak lanjut.

Balik lagi karena belum ada alokasi

dana untuk pendampingan. ”

4. Apakah ada penyaluran

peserta untuk tenaga kerja

ke instansi atau

perusahaan-perusahan

“ untuk saat ini belum ada program

seperti itu, Cuma ada monitoring saja

dari koordinator.”

5. Seberapa efektifkah

menurut anda

pemberdayaan dalam

menganggulangi

kemiskinan dalam bentuk

pelatihan keterampilan di

PPMK ?

“nah itu tadi, perlu ada pembenahan,

bagaimana? Harus ada tindak lanjut

yaitu tim pendampingan yang nantinya

akan mendampingi peserta pelatihan

hingga peserta bisa mandiri. Sudah ada

pendampingan dari Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan

Keluarga Berencana ( BPM&KB)

tetapi dalam prakteknya belum sesuai

dengan harapan kita, karena hanya

sebatas memonitoring , meminta

laporan, itupun tidak secara langsung

namun melalui alat komunikasi. Dan

tim pendamping seharusnya paham dan

Page 131: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

9

mengerti cara memberdayakan

masayarakat hingga benar-benar

mandiri. Dari LMK juga tidak bisa

berbuat apa-apa karena dana untuk tim

pendamping juga tidak ada. Indikator

mandiri yang kami harapkan ya sudah

punya penghasilan sendiri dari

pelatihan itu.”

6. Kapan pelaksanaan

monitoring program

PPMK

“pelaksanaan monitoring hanya pada

waktu pelaksanaan saja. Setelah itu

tidak ada monitoring, di lepas begitu

saja, oleh karena itu harus ada

pendampingan khusus setelah pelatihan

hingga peserta mandiri. Sebenarnya

ada monitoring dan evaluasi dalam

setahun sekali, tetapi hanya sebatas

melihat para peserta sudah berkembang

sejauh mana kemudian di data , tidak

ada tindak lanjut problem solving.

Pedoman wawancara untuk Instruktur Pelatihan Tata Rias

Nama : Tri Rahayu

Usia :

Tanggal : 17 Oktober 2016

Waktu : 15. 15 – 17. 00

Tempat : Kediaman Ibu Tri

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

1. Mengapa ibu tertarik

menjadi pelatih dengan

program ini?

“dapat amanat dari Kelurahan ya

alhamdulillah Cibubur, dulu pernah

juga di Kelurahan Rambutan, di

Kelurahan Susukan. Hingga sekarang

masih dikasih amanat di Kelurahan

Cibubur.”

2. Apa pendidikan terakhir

ibu?

“pendidikan saya terakhir SMEA, terus

saya ikut kursus pelatihan ngerias

waktu itu.”

Evaluasi Input

1. Sudah berapa lama ibu

berkontribusi di PPMK?

“dari tahun 1998 terjun menjadi pelatih

di PPMK.”

2. Apakah sarana dan

prasarana dari LMK

“sudah cukup memadai sih yaa , dari

alat-alat untuk merias dan peralatan

Page 132: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

10

sudah memadai dalam

proses pelatihan?

merias lainnya juga sudah memadai.”

3. Darimana keahlian tata

rias ini ibu peroleh ?

“saya mendapatkan ilmu merias ini

dulu belajar dari guru mbak, saya ikut

kursus rias pengantin dulu. Meskipun

pendidikan saya SMEA dan dulu tidak

punya biaya, tapi saya sangat niat.

Akhirnya saya berusaha nabung untuk

biaya kursus rias sampai akhirnya saya

bisa mengajar rias.”

Evaluasi Proses

1. Kapan pelaksanaan

berlangsung dan berapa

lama ?

“selama 2 bulan ada 15 kali pertemuan

, sebenarnya kurang efektif waktu yang

singkat seperti itu untuk

pemberdayaan. Cuma karena alokasi

dana yang terbatas.”

2. Bagaimana metode yang

ibu terapkan dalam

mengajar?

“oh kalau untuk metodenya kita

kebanyakan praktek, kalo di lembaga

metodenya kan uji kompetensi. Nah

kalo di kelurahan kan sasarannya ibu-

ibu yang tujuan untuk membantu

meningkatkan penghasilan di keluarga.

Untuk itu kita banyak prakteknya.

Terus saya juga menerapkan dua

arahan seperti uji kompetensi dan juga

praktek agar perias terjun langsung dan

itu juga di sesuaikan dengan dana oleh

karena itu kan singkat hanya berapa

kali pertemuan, kan harusnya minimal

tiga bulan untuk satu jenis rias.”

3. Apa saja materi yang

diberikan dalam pelatihan

serta kenapa harus

mengambil materi

tersebut?

“yang awal kita tunjukin perlengkapan

merias wajah untuk jenis-jenis

pengantin. Terus kita praktekin

langsung. Pakai kain, nyanggul. Ya

memang itu materi yang harus di

pelajari dalam merias pengantin dan itu

wajib.”

4. Apa saja kendala ibu

alami dalam program ini?

“: kendalanya ada di pesertanya itu

mbak, cara merubah pola pikir

masyarakat yang menjadi kendala.

Masyarakatnya kurang mempunyai

tanggung jawab karena pelatihan ini

gratis. Kurang adanya kesadaran dari

peserta bahwa pelatihan ini sebenarnya

penting dan harus di aplikasikan terus

secara serius. Bukan hanya sekedar

pelatihan saja. Seolah-olah pelatihan

itu yang butuh masyarakat, padahal kan

Page 133: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

11

masyarakat tersebut yang butuh

pelatihan. Itu mbak yang susah, cara

memotivasi peserta supaya ada feel

sama pelatihan, jadi tidak Cuma

sekedar ikut-ikut saja, tapi memang

harus ada niatan di dalam dirinya.”

Evaluasi Produk

1. Seberapa efektifkah

menurut ibu

pemberdayaan dalam

bentuk pelatihan tata rias

ini?

“ efektif mbak. Tetapi kalau

pelatihannya memang sampai benar-

benar pesertanya berhasil, bisa

mandiri.”

2. Bagaimana perubahan

dari peserta tahun ke

tahun setiap ada

pelatihan?

“yang saya harapkan sih ada perubahan

yang berkembang ya, Cuma kan tidak

semua peserta begitu, ada yang berhasil

ada yang kurang.”

3. Apa harapan ibu terhadap

PPMK ini?

“: harapannya ya tetep ada pelatihan

lanjutan. Ya kalau ada anggaran

memadari waktu pelatihan sebaiknya

ditambah agar materi maupun

prakteknya dapat maksimal.”

Pedoman wawancara untuk Asisten Instruktur Pelatihan Tata Rias

Nama : Ibu Lilie Triyani ( Bu Nurdi )

Usia : 55 Tahun

Tanggal : 11 Oktober 2016

Waktu : 14. 10 - 15. 00 WIB

Tempat : Kediaman Ibu Lilie

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

1. Mengapa ibu tertarik

menjadi pelatih dengan

program ini?

“ya dapat amanat dari LMK , kan

awalnya saya sebagai peserta. Tetapi

saya emang aktif ikut pelatihan-

pelatihan jadi saya di angkat jadi

asisten. Terus emang hoby saya juga

bidang keterampilan.”

2. Apa pendidikan terakhir

ibu?

“saya SMA”

Evaluasi Input

1. Sudah berapa lama ibu “mulai dari tahun 2001 jadi asisten

Page 134: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

12

berkontribusi di PPMK? pelatih”

2. Apakah sarana dan

prasarana dari LMK

sudah memadai dalam

proses pelatihan?

“ya sesuai dananya aja sih mbak,

seperti alat rias dan semuanya emang

sudah disediakan oleh LMK.”

3. Darimana keahlian tata

rias ini ibu peroleh ?

“kalau saya memang keinginan sendiri

makanya ikut-ikut kursus dulu,

awalnya kursus potong rambut, lama –

kelamaan meningkat menjadi merias

pengantin.”

Evaluasi Proses

1. Kapan pelaksanaan

berlangsung dan berapa

lama ?

“ dua bulan full setiap tahunnya.

Dalam dua bulan ada 15 pertemuan.

Sebenarnya kurang efektif karena

alokasi dana yang kurang memadai jadi

di persingkat hanya satu bulan saja.”

2. Bagaimana metode yang

ibu terapkan dalam

mengajar?

“awalnya materi dulu baru praktek.

Tapi kalau di PPMK sendiri materinya

hanya sedikit baru praktek, beda

dengan pelatihan di luar ya yang

kebanyakan materi dulu baru praktek.”

3. Apa saja materi yang

diberikan dalam pelatihan

serta kenapa harus

mengambil materi

tersebut?

“pertamanya sih bersihin muka, rias

muka, sanggul. Lukis alis, aksesoris.

karena emang itu tahap-tahap nya

seperti itu dan sesuai budayanya”

4. Apa saja kendala ibu

alami dalam program ini?

“ada sih kendalanya. Jika peserta di

kasih gratis mau mengikuti, tapi kalau

ada pelatihan lanjutan yang swadaya

hanya beberapa peserta yang ikut.

Padahal kan pelatihan ini buat mereka

semua, biar bisa , biar sukses, tapi

kalau mengeluarkan uang tidak mau.”

Evaluasi Produk

1. Seberapa efektifkah

menurut ibu

pemberdayaan dalam

bentuk pelatihan tata rias

ini?

“yaa bagus lah, kan untuk menambah

ekonomi keluarga. Walaupun ga untuk

menambah ekonomi keluarga namun

minimal bisa membantu ekonomi

keluarganya.”

2. Bagaimana perubahan

dari peserta tahun ke

tahun setiap ada

pelatihan?

“: perubahan pasti ada, kan sudah

banyak yang bisa ngerias, minimal

merias wisuda.”

3. Apa harapan ibu terhadap

PPMK ini?

“harapan saya sih bagi peserta yang

sudah mengikuti pelatihan harusnya

semakin bisa berkembang, terus peserta

yang sudah paham dapat sharing atau

Page 135: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

13

mengajarkan ke peserta yang lainnya,

atau peserta yang benar-benar mau

belajar.”

Pedoman wawancara untuk Peserta Pelatihan Tata Rias

Nama : Ibu Imas Kartini ( Bu Imas )

Usia : 56 tahun

Tanggal : 11 Oktober 2016

Waktu : 12.49 – 13. 30

Tempat : Kediaman Ibu Imas

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

1. Sudah berapa lama

mengikuti pelatihan tata

rias ini?

“saya ikut dari pertama kalinya diadain

pelatihan di kelurahan Cibubur itu

tahun 2001.”

2. Apa Profesi sebelum

mengikuti pelatihan ?

“ya saya ibu rumah tangga biasa, kader

di PKK juga mbak , jumantik dan

posyandu. Cuma sekarang udah ga ikut

kader PKK soalnya udah faktor usia

jadi dikurangin kegiatannya, tetapi

masih ikut yang posyandu dan

jumantik”

3. Apa kegiatan / pekerjaan

anda saat ini?

“ini mbak saya ngewarung sembako

sambil usaha nunggu panggilan ngerias

pengantin sama kadang massih aktif di

posyandu dan jumantik. Terus kalo ada

wisuda saya sering di panggil ngerias

mahasiswi mbak , itu hampir setiap

hari pasti ada mbak. Ga kaya ngerias

pengantin yang musim-musiman.”

Evaluasi Input

1. Kenapa anda mengikuti

pelatihan ini

“kan lumayan untuk penambahan

ekonomi keluarga, kebetulan saya

memang hoby nyoret-nyoret muka

orang ( ngerias ) jadii yaa

alhamdulillah bisa ikut pelatihan.

Page 136: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

14

2. Bagaimana perasaanya

ketika diadakan sebuah

pelatihan keterampilan ini?

“perasaannya ga bisa di ungkapin

dengan kata-kata mbak karena saking

senengnya ada pelatihan.

3. Bagaimana pengalaman ibu

sebelum dan sesudah

mengikuti pelatihan ?

“pengalaman sebelum mengikuti

memag saya belum tau, hanya sekedar

tau cara makeup biasa untuk sendiri,

tetapi setelah mengikuti dan hobby

saya juga jadi meningkat sekali karena

saya berani untuk mengaplikasikan

ilmu yang saya dapat hingga saat ini

saya sudah mandiri sebagai seorang

perias.”

Evaluasi Proses

1. Bagaimana instruktur

ketika mengikuti pelatihan?

“sangat jelas, sangat sabar, sangat

merangkul ke murid-muridnya. Jadi

peserta ga sungkan untuk nanya.”

2. Bagaimana infrastruktur

ketika di PPMK / LMK??

“sudah lengkap mbak, peralatan juga

udah di siapain dari PPMK “.

3. Bagaimana peluang karir

atau usaha setelah

mengikuti pelatihan ?

“Alhamdulillah selalu ada orderan

mbak, entah itu yang wisuda, ngerias

pengantin, atau orang-orang minta

ajarin kan lumayan ya meskipun saya

ga pasang tarif.”

4. Apa kendala setelah

mengikuti pelatihan di

PPMK?

“kendala setelah pelatihan tidak ada

tindak lanjutnya, jadi setelah pelatihan

ya sudah kelar, tergantung dari

pesertanya mau gimana, nah untungnya

saya emang niat banget ingin maju ,

jadi saya selalu aktif ikut-ikut ngerias

dan berani. Kalau selama pelatihan sih

ga ada kendalanya sama sekali”

5. Materi apa saja yang sudah

di ajari selama pelatihan?

“pertamanya sih motivasi

berwirausaha, terus materi tata rias

dasar, cara ber make-up, cara make-

upin bentuk wajah yang tirus gimana,

yang bulat gimana, mengerok alis.”

6. Apakah ada pendampingan

khusus pada peserta ?

“oiya mbak tidak ada kalau

pendampingan, hanya pelatihan saja

setelah itu ya sudah selesai, paling

untuk menambah ilmu lagi ya ikut

tahun depan jika ada pelatihan dan

diikutsertakan lagi .”

Evaluasi Produk

1. Bagaimana perubahan yang

anda rasakan setelah

menjadi peserta pelatihan,

dan apakah anda mengikuti

“Alhamdulillah selalu ada orderan

mbak, entah itu yang wisuda, ngerias

pengantin, atau orang-orang minta

ajarin kan lumayan ya meskipun saya

Page 137: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

15

pelatihan – pelatihan

diluar?

ga pasang tarif.”

2. Apa saja yang didaptkan

selama pelatihan ?

“banyak mbak, pertama ilmu ngeriass,

temen baru juga, dan pengalaman”

3. Apa kesan pesan anda

selama mengikuti pelatihan

?

“wahhh kesannya saya ngerasa sangat

beruntung ikut pelatihan karna selagi

ada kesempatan kenapa ga diambil.

Terus peralatan pas pelatihan juga udah

disediain , jadi kita tinggal datang bawa

diri saja.”

4. Apa harapan anda kedepan

terhadap PPMK, jika diberi

modal usaha mau tidak

mengembangkannya?

“ya pengennya tetep berlanjut

ketingkat yang lebih baik lagi. Kalo

bisa pesertanya tetep yang lanjutan

dulu sampai benar-benar bisa ngerias

sukses baru di lepas. Bukan peserta

baru terus setiap tahunnya. Jika diberi

modal mah mau banget mbak, tapi saya

pengennya berupa barang kebutuhan

bukan berupa uang.”

5. Apakah anda menularkan

keterampilan tata rias anda

kepada keluarga atau orang

lain?

“ohh iyaa jelas mbak. Anak saya gak

saya ajarin juga dia udah bisa sendiri

mbak. Kadang tetangga saya minta

ajarin dikumpulin berapa orang biar

sekalian saya mengajarinya.”

6. Bagaimana kondisi

ekonomi anda saat ini

setelah mengikuti

pelatihan?

“ya alhamdulillah semakin meningkat

apalagi untuk memenuhi kebutuhan

hidup keluarga sudah lebih dari cukup,

udah gitu kelebihan hasilnya juga saya

belikan peralatan kembali seperti tirai,

kursi, baju-baju pelaminan agar tidak

menyewa alat lagi ke orang lain. Dan

untuk model juga kita menyesuaikan

dengan zaman sekarang karena kalau

tidak begitu kita tidak laku mbak, harus

gonta- ganti model juga.”

Nama : Ibu Kastiri ( Bu Tiri )

Usia : 43 tahun

Tanggal : 14 Oktober 2016

Waktu : 13. 50 – 14. 30

Tempat : Warung Ice Cream Bu Kastiri

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

Page 138: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

16

1. Sudah berapa lama

mengikuti pelatihan tata

rias ini?

“Kira-kira 2 tahun , waktu pelatihan

yang tahun 2014”

2. Apa Profesi sebelum

mengikuti pelatihan ?

“saya ibu rumah tangga biasa aja”

3. Apa kegiatan / pekerjaan

anda saat ini?

“sekarang ini buka warung ice cream

udah 1 tahun setelah ikut pelatihan,

sama kadang di panggil ngerias tapi

dayang-dayang nya saja.”

Evaluasi Input

1. Kenapa anda mengikuti

pelatihan ini ? “pengen menambah ilmu aja

menambah wawasan biar pinter mbak.

Emang saya suka keterampilan juga

sih”.

2. Bagaimana perasaanya

ketika diadakan sebuah

pelatihan keterampilan ini?

“ohh seneng bangett mbak. Pengen

memperdalam ilmunya lagi malah”

3. Bagaimana pengalaman ibu

sebelum dan sesudah

mengikuti pelatihan ?

“sebelum mengikuti saya belum

mengerti mbak, Cuma setelah ikut

pelatihan saya suka di ajak untuk

merias dayang-dayang nya saja dan

membuat parcel hantaran juga.”

Evaluasi Proses

1. Bagaimana instruktur

ketika mengikuti pelatihan?

“asik, ngangenin orangnya. Jelas

dalam menyampaikan materi, kalo ga

jelas saya gabisa mbak. Hehhee”

2. Bagaimana infrastruktur

ketika di PPMK / LMK?? “sudah cukup lengkap sih kalo selama

pelatihan”.

3. Bagaimana peluang karir

atau usaha setelah

mengikuti pelatihan ?

“ya kadang-kadang ada panggilan

ngerias tetapi hanya dayang-dayang

saja atau dari pihak keluarga saja bukan

pengantin utamanyaa dan bikinin

hantaran pengantin.”

4. Apa kendala setelah

mengikuti pelatihan di

PPMK?

“kesulitannya saya masih minim

pengetahuan merias mbak, karena kan

baru ikut satu jenis, maunya ikut lagi

nanti.”

5. Materi apa saja yang sudah

di ajari selama pelatihan?

“awalnya motivasi usaha, kemudian

cara merias pengantin dari dasarnya

,materi pertama kali itu bersihin muka,

kasih pelembab , alas bedak, make-up

terus nyanggul.”

6. Apakah ada pendampingan “oh kalau pendampingan tidak ada

Page 139: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

17

khusus pada peserta ? mbak hanya sekedar pelatihan saja.”

Evaluasi Produk

1. Bagaimana perubahan yang

anda rasakan setelah

menjadi peserta pelatihan,

dan apakah anda mengikuti

pelatihan – pelatihan

diluar?

“ya positif , saya jadi lebih bisa

mengerti dari hoby saya, tapi setelah

pelatihan saya juga kreasi senndiri

kaya hantaran pengantinnya, saya

belajar otodidak. Terus saya ga ikutan

pelatihan lagi karena kan kalo ikutan

di luar kan bayar dan itu ga sedikit

biayanya”

2. Apa saja yang didapatkan

selama pelatihan ?

“dapet alat makeup , dapat ilmu

ngerias juga.”

3. Apa kesan pesan anda

selama mengikuti pelatihan

?

“sangat senang, alhamdulillah bisa

ikut.”

4. Apa harapan anda kedepan

terhadap PPMK, jika diberi

modal usaha mau tidak

mengembangkannya?

“:harapannya pelatihannya di adain

lagi, pesertannya di ikutsertakan lagi

sampai berhasil semua adat bisa. Kalo

dikasih modal mah mau banget, orang

saya suka apalagi bikin hantaran saya

suka banget. ”

5. Apakah anda menularkan

keterampilan tata rias anda

kepada keluarga atau orang

lain?

“iya ke sodara, ke temen-temen yang

mau belajar aja kadang saya ajarin. ”

6. Bagaimana kondisi

ekonomi anda saat ini

setelah mengikuti

pelatihan?

“ya kalo itu kan rutin Cuma selingan

aja jadi kalo ada panggilan ngerias ya

ada tambahan ekonomi kalo engga ya

Cuma dari dagang sama gaji suami, lagi

pula saya juga ga nge budgetin untuk

rias”.

Nama : Ibu Siti Sriyati ( Titi )

Usia : 34 Tahun

Tanggal : 14 Oktober 2016

Waktu : 14. 50 – 15.30

Tempat : Kediaman Ibu Titi

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

1. Sudah berapa lama

mengikuti pelatihan tata

rias ini?

“dari tahun 2014 yang pelatihan rias

muslim modifikasi”

2. Apa Profesi sebelum

mengikuti pelatihan ?

“saya ibu rumah tangga biasa, dulu

pernah kerja di kosmetik, kaya marta

tilaar, latulip Cuma udah lama resign

Page 140: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

18

karna udah berkeluarga. Hehe”

3. Apa kegiatan / pekerjaan

anda saat ini?

“ibu rumah tangga, paling kadang

saya bantuin kakak saya di salon ,

kaya punya bisnis keluarga saya aja.

Cuma kadang-kadang doang sih..”

Evaluasi Input

1. Kenapa anda mengikuti

pelatihan ini ? “awalnya emang ada yang ngajak,

terus saya emang hoby ngerias juga

jadi ya kenapa ga di ambil”

2. Bagaimana perasaanya

ketika diadakan sebuah

pelatihan keterampilan ini?

“wahh kebetulan bangett ada peluang

untuk menambah ilmu , nambah temen.

Kebetulan emang saya suka makeupin

orang”.

3. Bagaimana pengalaman ibu

sebelum dan sesudah

mengikuti pelatihan ?

“sebelum mengikuti pelatihan ini

memang saya dasarnya sudah

mengetahui makeup ya karena kerja

dikosmetik juga sering ada trainning

makeup, setelah ikut pelatihan ya jadi

tambah tau, makeupin pengantin

sama makeup acara biasa kan pasti

tidak sama, jadi lebih tau

perbedaannya.”

Evaluasi Proses

1. Bagaimana instruktur

ketika mengikuti pelatihan?

“cara penyampaiannya sih jelas, enak,

ada sesi tanya jawab juga, Cuma saya

ngerasa materi yang diajarkan terlalu

syar’i (pakem) sedangkan kan kita

hidup di zaman yang semakin hari

semakin berkembang ya, ya saya

maunya nanti materinya dapat

disesuaikan dengan kemajuan model

zaman. Jadi biar ga monoton saja

seperti itu terus di ajarkan. Terus

dengan teknik yang baru atau modern.”

2. Bagaimana infrastruktur

ketika di PPMK / LMK?? “sudah cukup sih, apalagi pelatihan ini

kan gratis, dapet alat make up juga.”

3. Bagaimana peluang karir

atau usaha setelah

mengikuti pelatihan ?

“ya pada tau kalo saya bisa ngerias

kadang ada panggilan disuruh ngerias.

Tetapi saya hanya sekedar

membantu saja seperti makeupin

dari pihak keluarga. Ya lumayan lah

mbak biar ga terlalu nganggur.”

4. Apa kendala setelah

mengikuti pelatihan di

PPMK?

“saya mau buka usaha tapi ga ada

modalnya mbak, saya mau kalo buka

salon gitu karena saya kan pengalaman

kerja di kosmetik juga”

Page 141: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

19

5. Materi apa saja yang sudah

di ajari selama pelatihan?

“ motivasi usaha sih awalnya sedikit,

terus ya dari dasar ngerias, sanggul”.

6. Apakah ada pendampingan

khusus pada peserta ?

“tidak ada pendampingan, kalau ada

mungkin saya bisa punya salon mbak,

hehe .”

Evaluasi Produk

1. Bagaimana perubahan yang

anda rasakan setelah

menjadi peserta pelatihan,

dan apakah anda mengikuti

pelatihan – pelatihan

diluar?

“ya namanya ngerias kan musiman ya,

jadi penghasilannya juga musiman,

Cuma ya lumayan ada pemasukan kalo

ada orderan. Saya ga ikutan pelatihan

di luar mbak karena ga punya biaya

dan terkadang ada pelatihan tapi jauh”

2. Apa saja yang didapatkan

selama pelatihan ?

“alhamdulillah sih saya dapet juara

tiga waktu pelatihan kemarin. Dapat

ilmunya, temen baru, channel baru

jugaa”

3. Apa kesan pesan anda

selama mengikuti pelatihan

?

“sangat membantu keluarga banget

sih buat ibu-ibu rumah tangga.

Seneng banget bisa ikut.”

4. Apa harapan anda kedepan

terhadap PPMK, jika diberi

modal usaha mau tidak

mengembangkannya?

“kalau bisa setiap tahun diadakan

terus pelatihan, karena kan itu bisa

memberdayakan perempuan juga,

sering-sering diadakan pertemuan

untuk sharing. Terus kalo bisa

pesertanya jangan dari kader semua ya.

Ya kalo bisa sih emang ada modal

pengembangan usaha, karena kita kan

kehalang dengan modal”

5. Apakah anda menularkan

keterampilan tata rias anda

kepada keluarga atau orang

lain?

“ya kalau ada orang yang mau belajar

saya siap kok buat ngajarin, saya juga

ga pasang budget ya kalau untuk teman

atau saudara.”

6. Bagaimana kondisi

ekonomi anda saat ini

setelah mengikuti

pelatihan?

“ya itu tadi namanya musiman

ngerias jadi kalo ada orderan ya

ada peningkatan ekonomi.”

Nama : Bu Siti Asih ( Asih )

Usia : 48 Tahun

Tanggal : 24 Oktober 2016

Waktu : 15.41 – 16. 15 WIB

Tempat : Kediaman Bu Asih

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

Page 142: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

20

1. Sudah berapa lama

mengikuti pelatihan tata

rias ini?

“saya dari tahun 2007 yang pelatihan

sunda putri”

2. Apa Profesi sebelum

mengikuti pelatihan ?

“ibu rumah tangga biasa aja mbak, saya

juga kader posyandu dari PKK”

3. Apa kegiatan / pekerjaan

anda saat ini?

“ya kadang kalo ada riasan saya

bantuin, kader juga di PKK sama

di posyandu”

Evaluasi Input

1. Kenapa anda mengikuti

pelatihan ini ? “ya emang saya ingin ikut karena saya

merasa perlu untuk menambah ilmu

wawasan juga”.

2. Bagaimana perasaanya

ketika diadakan sebuah

pelatihan keterampilan ini?

“senang sekali, apalagi kan gratis.

Hehe”

3. Bagaimana pengalaman ibu

sebelum dan sesudah

mengikuti pelatihan ?

“belum tau sama sekali mbak

awalnya. Cuma setelah pelatihan saya

sering diajak untuk menemani dan

bantuin merias.”

Evaluasi Proses

1. Bagaimana instruktur

ketika mengikuti pelatihan?

“baik, jelas juga penyampaiannya”

2. Bagaimana infrastruktur

ketika di PPMK / LMK??

“sudah memadai kalo untuk pelatihan”

3. Bagaimana peluang karir

atau usaha setelah

mengikuti pelatihan ?

“ya pasti ada panggilan ngerias sih

mbak, entah itu wisuda, entah ngerias

dayang-dayangnya, atau ke pesta

pernikahan.”

4. Apa kendala setelah

mengikuti pelatihan di

PPMK?

“masih belum berani buka sendiri

mbak, jadi masih ikut-ikut gabung

sama orang atau teman yang sudah

profesional.”

5. Materi apa saja yang sudah

di ajari selama pelatihan?

“ materi usaha terus cara makeup, cara

pakai jilbab, dari awal rias mbak mulai

dari penataan rambut sampai ke

busana”.

6. Apakah ada pendampingan

khusus pada peserta ?

“tidak ada pendampingan. Setelah

pelatihan peserta berjuang sendiri

mbak.”

Evaluasi Produk

1. Bagaimana perubahan yang

anda rasakan setelah

menjadi peserta pelatihan,

dan apakah anda mengikuti

pelatihan – pelatihan

diluar?

“jadi mengerti, punya keterampilan

tersendiri. Kalau pelatihan di luar

saya tidak pernah ikutan, tapi saya

sering praktek aja sama saudara saya.”

Page 143: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

21

2. Apa saja yang didapatkan

selama pelatihan ?

“dapet ilmu, dapet teman, dapet alat

rias juga, hehee.”

3. Apa kesan pesan anda

selama mengikuti pelatihan

?

“alhamdulillah menyenangkan karena

bisa ikut pelatihan, pesertanya juga

baik-baik.”

4. Apa harapan anda kedepan

terhadap PPMK, jika diberi

modal usaha mau tidak

mengembangkannya?

“ya pengennya ikut pelatihan lagi tapi

dengan jenis yang berbeda, atau tidak

di adakan pelatihan selain kecantikan

seperti merangkai bunga, daur ulang

sampah gitu atau kain percak. Terus

kalo dikasih modal mau bangett untuk

usaha, syukur-syukur bisa buka salon.”

5. Apakah anda menularkan

keterampilan tata rias anda

kepada keluarga atau orang

lain?

“oh iya mbak, ke saudara saya, kalo ke

orang lain masih belum berani”.

6. Bagaimana kondisi

ekonomi anda saat ini

setelah mengikuti

pelatihan?

“ya alhamdulillah bertambah, sedikit-

sedikit pasti ada pemasukan sendiri,

jadi tidak mengandalkan anak karena

suami saya sudah meninggal”.

Nama : Bu Is Wahyuni (Bu Is )

Usia : 52 Tahun

Tanggal : 24 Oktober 2016

Waktu : 16. 30 – 17. 00

Tempat : Kediaman Bu Is

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

1. Sudah berapa lama

mengikuti pelatihan tata

rias ini?

“saya ikut pelatihan dari tahun 2015”

2. Apa Profesi sebelum

mengikuti pelatihan ?

“ibu rumah tangga biasa, aktif di

hantaran pengantin tingkat RW dana

dari LMK juga.”

3. Apa kegiatan / pekerjaan

anda saat ini?

“aktif hantaran pengantin tingkat RW

sama kalo ada panggilan ngerias aja.”

Evaluasi Input

1. Kenapa anda mengikuti

pelatihan ini ? “ya karena hoby kalo ada kesempatan

pelatihan kenapa engga diambil.”

2. Bagaimana perasaanya

ketika diadakan sebuah

pelatihan keterampilan ini?

“wah senang sekali mbak, kalo ada

pelatihan lagi saya mau ikut lagi.””

Page 144: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

22

3. Bagaimana pengalaman ibu

sebelum dan sesudah

mengikuti pelatihan ?

“ semakin bertambah sih ilmu hoby

saya, sebelumnya saya ikut pelatihan

di hantaran, nah waktu pelatihan

merias saya juara 1. Kan setelah

pelatihan selesai, hari terakhirnya ada

penjurian untuk mengetahui

bagaimana kemampuan peserta mbak.

Tetapi sekarang saya aktif di hantaran

pengantin saja.”

Evaluasi Proses

1. Bagaimana instruktur

ketika mengikuti pelatihan?

“baik banget mbak, ramah jelas

pemberian materinya.”

2. Bagaimana infrastruktur

ketika di PPMK / LMK?? “sudah lengkap sih.”

3. Bagaimana peluang karir

atau usaha setelah

mengikuti pelatihan ?

“kadang di panggil untuk bikin

hantaran pengantin, ngerias juga

mbak.”

4. Apa kendala setelah

mengikuti pelatihan di

PPMK?

“banyak sainganya mbak, depan rumah

saya juga lulusan tata rias juga di UNJ

sudah profesional merias artis juga.

Kalau selama pelatihan kemarin

jadwalnya bentrok sama pengajian, itu

aja sih kendalanya. Materinya juga

tidak susah”

5. Materi apa saja yang sudah

di ajari selama pelatihan?

“materi berwirausaha dan materi dasar

yaitu wajah, kostum sama aksesoris.”

6. Apakah ada pendampingan

khusus pada peserta ?

“oh tidak ada mbak, hanya pelatihan

saja .”

Evaluasi Produk

1. Bagaimana perubahan yang

anda rasakan setelah

menjadi peserta pelatihan,

dan apakah anda mengikuti

pelatihan – pelatihan

diluar?

“jadi lebih tau tentang ngerias. Saya

Cuma aktif ikut di hantaran saja sih,

kalo merias Cuma di kelurahan aja.”

2. Apa saja yang didapatkan

selama pelatihan ?

“terutama ilmu mbak, teman,

wawasannya bertambah juga.”

3. Apa kesan pesan anda

selama mengikuti pelatihan

?

“senang sekali.”

4. Apa harapan anda kedepan

terhadap PPMK, jika diberi

modal usaha mau tidak

mengembangkannya?

“pengen di adakan lagi pelatihannya ,

meskipun kita sudah tua tapi semangat

kita masih muda. Ya kalau bisa diberi

dana untuk usaha sesuai dengan

keterampilannya.”

5. Apakah anda menularkan “iya ke saudara saja sih paling.”

Page 145: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

23

keterampilan tata rias anda

kepada keluarga atau orang

lain?

6. Bagaimana kondisi

ekonomi anda saat ini

setelah mengikuti

pelatihan?

“ ya alhamdulillah ada kemajuan

meskipun jarang-jarang.”

Nama : Ibu Chairiany Bu Heni)

Usia : 37 Tahun

Tanggal : 24 Oktober 2016

Waktu : 17.00 – 17.30

Tempat : Kediaman Bu Heni

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

1. Sudah berapa lama

mengikuti pelatihan tata

rias ini?

“saya dari tahun 2015 yang pelatihan

merias sunda putri.”

2. Apa Profesi sebelum

mengikuti pelatihan ?

“ibu rumah tangga sama jaga fotokopi.”

3. Apa kegiatan / pekerjaan

anda saat ini?

“jaga fotokopi aja sehari-hari.”

Evaluasi Input

1. Kenapa anda mengikuti

pelatihan ini ? “ingin nyoba aja.”

2. Bagaimana perasaanya

ketika diadakan sebuah

pelatihan keterampilan ini?

“senang karena dapat kesempatan

menambah ilmu.”

3. Bagaimana pengalaman ibu

sebelum dan sesudah

mengikuti pelatihan ?

“sebelumnya tidak tahu sama sekali

tentang merias, setelah ikut ya jadi

lebih tau jenis-jenis merias apa saja,

tetapi setelah pelatihan saya belum

berani mengaplikasikan ke siapapun

karena masih dasar banget ilmunya.

Paling di praktekin ke sendiri saja , itu

Page 146: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

24

juga saya jarang-jarang pake makeup.”

Evaluasi Proses

1. Bagaimana instruktur

ketika mengikuti pelatihan?

“pelatihnya jelas banget, Cuma karena

pesertanya saja yang memang belajar

dari dasar.”

2. Bagaimana infrastruktur

ketika di PPMK / LMK?? “sudah mencukupi, kan dapet alat

makeup juga. Masih utuh juga alat

makeupnya karena jarang dipakai.”

3. Bagaimana peluang karir

atau usaha setelah

mengikuti pelatihan ?

“masih belum ada perkembangan,

karena setelah pelatihan saya belum

mencoba merias lagi, karena waktu itu

langsung kerja di Bimba.”

4. Apa kendala setelah

mengikuti pelatihan di

PPMK?

“karena kemarin ikutnya masih dasar

sekali, jadi belum berani untuk

makeup in ke orang lain.”

5. Materi apa saja yang sudah

di ajari selama pelatihan?

“ awalnya motivas usaha kemudian

materi dasar merias, mulai sasak

rambut, rias wajah.”

6. Apakah ada pendampingan

khusus pada peserta ?

“enggak ada pendampingan mbak.”

Evaluasi Produk

1. Bagaimana perubahan yang

anda rasakan setelah

menjadi peserta pelatihan,

dan apakah anda mengikuti

pelatihan – pelatihan

diluar?

“belum ada perkembangan sih,

karena langsung kerja waktu itu. Oh

tidak pernah ikut dimana – mana.

Mungkin emang saya masih belum

bisa sih ya, jadi belum berani.”

2. Apa saja yang didapatkan

selama pelatihan ?

“dapet materi, pengalaman juga, jadi

tahu bagaimana merias itu.”

3. Apa kesan pesan anda

selama mengikuti pelatihan

?

“menyenangkan, nambah teman juga.”

4. Apa harapan anda kedepan

terhadap PPMK, jika diberi

modal usaha mau tidak

mengembangkannya?

“lebih berkembang lagi, di adakan

pelatihan lagi tapi berbeda jenis

riasnya. Mau banget kalau dikasih

modal usaha.”

5. Apakah anda menularkan

keterampilan tata rias anda

kepada keluarga atau orang

lain?

“belum mbak, paling buat sendiri aja .

heheee.”

6. Bagaimana kondisi

ekonomi anda saat ini

setelah mengikuti

pelatihan?

“ya masih sama saja kalo setelah

pelatihan karena saya belum

mengaplikasiin juga.”

Page 147: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

25

Nama : Ibu Karyati

Usia : -

Tanggal : 26 Oktober 2016

Waktu : 14.30 – 15.00

Tempat : Kediaman Bu Karyati

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

1. Sudah berapa lama

mengikuti pelatihan tata

rias ini?

“saya ikut pelatihan dari tahun 2015.”

2. Apa Profesi sebelum

mengikuti pelatihan ?

“saya kader PKK.”

3. Apa kegiatan / pekerjaan

anda saat ini?

“masih sama kegiatan saya kader

PKK.”

Evaluasi Input

1. Kenapa anda mengikuti

pelatihan ini ?

“karena kesempatan dengan adanya

pelatihan ini menambah wawasan

juga karena wadah saya menambah

ilmu ya dari kegiatan-kegiatan yang

ada di kelurahan mbak, kalau untuk

cari-cari diluar seusia saya sudah

jarang.”

2. Bagaimana perasaanya

ketika diadakan sebuah

pelatihan keterampilan ini?

“senang sekali. Beruntung bisa ikut.

Apalagi itu gratis”

3. Bagaimana pengalaman ibu

sebelum dan sesudah

mengikuti pelatihan ?

“pengalamannya sih belum di

praktekan ke orang lain, hanya untuk

sendiri aja.”

Evaluasi Proses

1. Bagaimana instruktur

ketika mengikuti pelatihan?

“jelass. Baik juga.”

2. Bagaimana infrastruktur

ketika di PPMK / LMK?? “sudah cukup mbak apalagi kan sudah

disediakan semua, jadi peserta tinggal

datang saja”

3. Bagaimana peluang karir

atau usaha setelah

mengikuti pelatihan ?

“kadang-kadang aja sih mbak merias,

masih belum sering ada penggilan.

Seperti ibu-ibu kosidahan sama pentas-

pentas gitu”

4. Apa kendala setelah

mengikuti pelatihan di

PPMK?

“setelah pelatihan tidak ada tindak

lanjut lagi. Jadi peserta bingung harus

ngapain.”

5. Materi apa saja yang sudah

di ajari selama pelatihan?

“sedikit motivasi usaha sama makeup

sampai busana dan kemarin saya ikut

rias sunda putri.”

Page 148: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

26

6. Apakah ada pendampingan

khusus pada peserta ?

“enggak ada mbak.”

Evaluasi Produk

1. Bagaimana perubahan yang

anda rasakan setelah

menjadi peserta pelatihan,

dan apakah anda mengikuti

pelatihan – pelatihan

diluar?

“ya ada kemajuan terutama ilmu kita

semakin bertambah. Meskipun belum

kita gunakan ke orang setidaknya

untuk diri sendiri. Tapi selain di

kelurahan saya tidak ikutan pelatihan

lagi sih kalo diluar. ”

2. Apa saja yang didapatkan

selama pelatihan ?

. “ilmu tatarias , teman, pengalaman,

wawasan.”

3. Apa kesan pesan anda

selama mengikuti pelatihan

?

“sangat senang mbak.”

4. Apa harapan anda kedepan

terhadap PPMK, jika diberi

modal usaha mau tidak

mengembangkannya?

“Diadakan lagi, tetapi kegiatan lain lagi

seperti jenis riasnya, jadi tidak hanya

sunda putri saja.”

5. Apakah anda menularkan

keterampilan tata rias anda

kepada keluarga atau orang

lain?

“kadang berbagi saja.”

6. Bagaimana kondisi

ekonomi anda saat ini

setelah mengikuti

pelatihan?

“masih sama aja, soalnya kan baru

dipakai untuk sendiri aja belum ke

orang lain.”

Nama : Ibu Riyana

Usia : 40 Tahun

Tanggal : 26 Oktober 2016

Waktu : 15. 05 – 15.30

Tempat : Kediaman Bu Karyati

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

1. Sudah berapa lama

mengikuti pelatihan tata

rias ini?

“saya ikut tahun 2014 yang muslim

modifikasi.”

2. Apa Profesi sebelum

mengikuti pelatihan ?

“ibu rumah tangga aja mbak. Sama

ikut jumatik saja dari kelurahan. ”

3. Apa kegiatan / pekerjaan

anda saat ini?

“sama mbak ibu rumah tangga sama

jumantik. ”

Evaluasi Input

1. Kenapa anda mengikuti

pelatihan ini ?

“senang dandan aja sih, hehe hoby

juga.”

Page 149: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

27

2. Bagaimana perasaanya

ketika diadakan sebuah

pelatihan keterampilan ini?

“senang sekali.”

3. Bagaimana pengalaman ibu

sebelum dan sesudah

mengikuti pelatihan ?

“sebelum pelatihan tidak tau sama

sekali, setelah pelatihan saya sering di

ajak untuk membantu merias. Dan saya

ikut kursus privat sama Bu Tri (

Pelatih) untuk merias pager ayu.”

Evaluasi Proses

1. Bagaimana instruktur

ketika mengikuti pelatihan?

“jelas sekali. Mungkin kalau ingin

privat di luar pelatihan akan dijelasin

lebih detail lagi.”

2. Bagaimana infrastruktur

ketika di PPMK / LMK?? “cukup mbak ya, kita juga dapet alat

riasnya.”

3. Bagaimana peluang karir

atau usaha setelah

mengikuti pelatihan ?

“setelah ikut sering dapet ajakan dari

teman untuk merias, atau panggilan

untuk rias wisuda.”

4. Apa kendala setelah

mengikuti pelatihan di

PPMK?

“kendalanya masih kurang

pengetahuan aja, saya ingin privat

lagi di luar pelatihan Cuma belum

kesampaian karena dana juga.”

5. Materi apa saja yang sudah

di ajari selama pelatihan?

“pertamanya sih motivasi untuk

usaha, terus ya merias mulai dari

muka, sampai baju”.

6. Apakah ada pendampingan

khusus pada peserta ? “tidak ada mbak, kalau mau ilmunya

bertambah ya kita kursus sendiri lagi

diluar.”

Evaluasi Produk

1. Bagaimana perubahan yang

anda rasakan setelah

menjadi peserta pelatihan,

dan apakah anda mengikuti

pelatihan – pelatihan

diluar?

“ya setelah pelatihan sering diajak-

ajak untuk merias untuk membantu-

bantu saja. Oh iya saya setelah ikut

pelatihan yang dikelurahan, saya ikut

les lagi di ibu tri”.

2. Apa saja yang didapatkan

selama pelatihan ?

“ilmu merias, teman dan wawasan.”

3. Apa kesan pesan anda

selama mengikuti pelatihan

?

“menarik sekali pelatihannya mbak.

Apalagi sesuai hoby saya .”

4. Apa harapan anda kedepan

terhadap PPMK, jika diberi

modal usaha mau tidak

mengembangkannya?

“ingin di adakan lagi pelatihannya

dengan jenis yang berbeda. Kalau

saya mau banget mbak kalau dikasih

modal usaha, karena kan meris juga ga

murah biaya alat-alatnya.”

5. Apakah anda menularkan

keterampilan tata rias anda

“oh kalau itu belum mbak, masih untuk

sendiri aja.”

Page 150: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

28

kepada keluarga atau orang

lain?

6. Bagaimana kondisi

ekonomi anda saat ini

setelah mengikuti

pelatihan?

“ alhamdulillah kalo ada panggilan ya

bertambah pemasukannya”

Nama : Ibu Nami

Usia : 50 Tahun

Tanggal : 26 Oktober 2016

Waktu : 15 . 40 – 16. 15

Tempat : Kediaman Bu Karyati

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

1. Sudah berapa lama

mengikuti pelatihan tata

rias ini?

“saya ikut pelatihan 2015.”

2. Apa Profesi sebelum

mengikuti pelatihan ?

“saya ibu rumah tangga, jumantik juga”

3. Apa kegiatan / pekerjaan

anda saat ini?

“masih ibu rumah tangga, masih aktif

jumantik”

Evaluasi Input

1. Kenapa anda mengikuti

pelatihan ini ? “sebelum ikut pelatihan saya sudah

sering ikut saudara untuk merias,

makanya waktu ada pelatihan di

kelurahan saya ikut.”

2. Bagaimana perasaanya

ketika diadakan sebuah

pelatihan keterampilan ini?

“senang sekali.”

3. Bagaimana pengalaman ibu

sebelum dan sesudah

mengikuti pelatihan ?

“sebelum ikut memang saya suka

diajak merias sama teman atau saudara,

setelah ikut pelatihan ya masih sama

suka di ajak saja, belum berani

bergerak sendiri, masih takut.”

Evaluasi Proses

1. Bagaimana instruktur

ketika mengikuti pelatihan?

“enak, pelatihnya juga udah kenal.”

2. Bagaimana infrastruktur

ketika di PPMK / LMK?? “cukup lengkap mbak.”

3. Bagaimana peluang karir

atau usaha setelah

mengikuti pelatihan ?

“ya ada panggilan aja mbak, di ajak

saudara saja untuk merias.”

4. Apa kendala setelah

mengikuti pelatihan di

PPMK?

“belum berani kalau buka usaha

sendiri. Karena modalnya besar.”

Page 151: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

29

5. Materi apa saja yang sudah

di ajari selama pelatihan?

“ materi usaha awalnya tapi sedikit,

kemudian materi dasar merias mbak,

wajah , baju , rambut .”

6. Apakah ada pendampingan

khusus pada peserta ? “ tidak ada pendampingan.”

Evaluasi Produk

1. Bagaimana perubahan yang

anda rasakan setelah

menjadi peserta pelatihan,

dan apakah anda mengikuti

pelatihan – pelatihan

diluar?

“ya sering ikut saudara merias aja.

Saya Cuma ikut pelatihan di

kelurahan saja.”

2. Apa saja yang didapatkan

selama pelatihan ?

“tambahan ilmu , meskipun saya sudah

sering ikut jadi menambah ilmunya.”

3. Apa kesan pesan anda

selama mengikuti pelatihan

?

“suka banget mbak, senang.”

4. Apa harapan anda kedepan

terhadap PPMK, jika diberi

modal usaha mau tidak

mengembangkannya?

“Diadakan lagi pelatihannya, apalagi

untuk para wanita muda. Ya mau

mbak kalau dikasih modal usaha, kan

untuk kemajuan usaha kita juga. ”

5. Apakah anda menularkan

keterampilan tata rias anda

kepada keluarga atau orang

lain?

“ya kalau ada yang ingin belajar saya

beri tahu.”

6. Bagaimana kondisi

ekonomi anda saat ini

setelah mengikuti

pelatihan?

“alhamdulilah ada pemasukan sendiri.”

Nama : Ibu Nurleni

Usia : 47 Tahun

Tanggal : 26 Oktober 2016

Waktu : 16 . 30 – 17. 00WIB

Tempat : Kediaman Bu Karyati

No Pertanyaan Jawaban

Evaluasi Konteks

1. Sudah berapa lama

mengikuti pelatihan tata

rias ini?

“saya ikut yang tahun 2015.”

2. Apa Profesi sebelum

mengikuti pelatihan ?

“saya ibu rumah tangga biasa .”

3. Apa kegiatan / pekerjaan

anda saat ini?

“masih sama saja ibu rumah tangga.”

Page 152: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

30

Evaluasi Input

1. Kenapa anda mengikuti

pelatihan ini ? “karena saya suka, suka banget.”

2. Bagaimana perasaanya

ketika diadakan sebuah

pelatihan keterampilan ini?

“suka banget, senang banget. Nambah

pengalaman”

3. Bagaimana pengalaman ibu

sebelum dan sesudah

mengikuti pelatihan ?

“Tadinya saya suka ikut di salon

sama teman saya. Saya di bagian

rambut sebelum ikut pelatihan, nah

setelah ikut ya jadi lebih pengalaman

lagi tentang merias pengantin , tapi ya

masih ikut-ikut orang saja sih atau

teman. Belum bisa mandiri karena kan

kita butuh modal banyak untuk alat-

alatnya.”

Evaluasi Proses

1. Bagaimana instruktur

ketika mengikuti pelatihan?

“jelas memberi materinya.”

2. Bagaimana infrastruktur

ketika di PPMK / LMK??

“lengkap ya, karena alat-alatnya sudah

tersedia semua.”

3. Bagaimana peluang karir

atau usaha setelah

mengikuti pelatihan ?

“saya masih ikut ajakan teman saya

untuk merias.”

4. Apa kendala setelah

mengikuti pelatihan di

PPMK?

“kalau saya punya modal saya ingin

buka salon.”

5. Materi apa saja yang sudah

di ajari selama pelatihan?

“materi berwirausaha dan materi merias

mbak,”

6. Apakah ada pendampingan

khusus pada peserta ?

“belum ada pendampingan, hanya

pelatih saja waktu pelatihan. Dan kalau

mau ya kita kursus sendiri di luar.

Cuma kan modalnya banyak.”

Evaluasi Produk

1. Bagaimana perubahan yang

anda rasakan setelah

menjadi peserta pelatihan,

dan apakah anda mengikuti

pelatihan – pelatihan

diluar?

“saya sering nerima panggilan aja sama

di ajak teman yang sudah profesional,

kan saya juga jadi belajar merias di

teman saya ini. Saya ga ikut pelatihan

di luar sih, saya berharapnya ada

pelatihan di luar dana APBD tapi

dana dari swadaya masyarakat untuk

pelatihan.”

2. Apa saja yang didapatkan

selama pelatihan ? “dapet ilmu, teman juga, dapet hadiah

kalo menang. Hehe.”

3. Apa kesan pesan anda

selama mengikuti pelatihan

“wahh sangat enjoy saya mbakk.”

Page 153: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

31

?

4. Apa harapan anda kedepan

terhadap PPMK, jika diberi

modal usaha mau tidak

mengembangkannya?

“Diadakan lagi pelatihannya , tetapi

dengan jenis rias pengantin yang

berbeda biar wawasan peserta juga

bertambah. Kalau diadakan lagi dan

harus bayar saya juga mau karena saya

benar-benar niat mau bisa semua jenis.

Kalau dikasih modal mau banget, saya

pengen buka salon sendiri mbak.”

5. Apakah anda menularkan

keterampilan tata rias anda

kepada keluarga atau orang

lain?

“iya ke teman-teman saja yang mau

belajar .”

6. Bagaimana kondisi

ekonomi anda saat ini

setelah mengikuti

pelatihan?

“alhamdulillah saya punya penghasilan

sendiri dari ikut pelatihan.”

Page 154: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

DOKUMENTASI KEGIATAN

(Gambar 1. Suasana Pelatihan Merias)

(Gambar 2. Peserta dan Pelatih)

Page 155: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

(Gambar 3. Pelatih sedang menyampaikan materi)

(Gambar 4. Peserta pada hari terakhir untuk dinilai dan dievaluasi)

Page 156: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

(Gambar 6. Kunjungan Penulis ketempat peserta atau asisten)

(Gambar 7. Peserta Palatihan)

Page 157: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

(Gambar 8. Kunjungan ketempat Pelatih)

(Gambar 9. Penulis bersama Pelatih)

Page 158: EVALUASI HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35020/1/LILIS... · KETERAMPILAN TATA RIAS PENGANTIN ... 1 Februari 2017 Lilis Okviyani .

(Gambar 10. Peserta Pelatihan )

(Gambar 11. Hasil Rias Dari Pesesrta BU Imas )