TAHUN 17, NO. 1 PEBERUARI 2009 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 98 EVALUASI DAN PREDIKSI PENGELOLAAN JARINGAN AIR BERSIH IKK BRANGSONG KABUPATEN KENDAL BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM RANGKA MENDUKUNG MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS) Pranoto Samto Admodjo 1 , Sri Sangkawati 1 Diterima 5 Desember 2008 ABSTRACT To support the government program of Millennium Development Goals (MDGS) where’s in the year 2015 : 80% of residents must be able to served by supply of cleanness water systems, hence writer evaluate management and distribution of network supporting facilities for clean water based on GIS (Geographical Information System) technology. GIS can store technical data of cleanness water network, and GIS in allying with hydraulic model of EPANET applicable to evaluate existing network and assists to predict the possibility future expansion of network (eg the year 2015). This evaluation of covers mapping of STA pipe network with GPS, mapping of continuation with GIS, calculation of scenario prediction clean water required in the year 2015, and handling of network supporting facilities for clean water with simulation EPANET for network existing and extension of either in the year 2008 and also for the year 2015. This research was carried out based on the real field condition there are : Cleanness water supplies for public IKK Brangsong supported by 2 pumping well. Its Part of Sub-Province Kendal area - that PDAM’s customer- no supplied by network especially at the peak hour time, and resent still have much region which has not been served clean water by PDAM ,so that’s need to extension network to supplied that area. Keywords : GPS, Evaluation, GIS, Prediction ABSTRAK Dalam rangka menunjang Program Millenium Development Goals (MDGs), dimana salah satu targetnya adalah pada tahun 2015 : 80% penduduk harus terlayani suply air bersih. Terkait dengan hal tersebut , penulis melaksanakan penelitian yang meliputi 1 Jurusan Teknik Sipil FT. Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH. Tembalang Semarang Email : [email protected] ; No hp : 08164246190 Email : [email protected] ; No hp : 0811278292 MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL BMPTTSSI
12
Embed
EVALUASI DAN PREDIKSI PENGELOLAAN JARINGAN AIR BERSIH …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TAHUN 17, NO. 1 PEBERUARI 2009
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL98
EVALUASI DAN PREDIKSI PENGELOLAAN JARINGAN AIRBERSIH IKK BRANGSONG KABUPATEN KENDAL BERBASIS
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM RANGKAMENDUKUNG MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS)
Pranoto Samto Admodjo1, Sri Sangkawati1
Diterima 5 Desember 2008
ABSTRACT
To support the government program of Millennium Development Goals (MDGS)where’s in the year 2015 : 80% of residents must be able to served by supply ofcleanness water systems, hence writer evaluate management and distribution ofnetwork supporting facilities for clean water based on GIS (Geographical InformationSystem) technology. GIS can store technical data of cleanness water network, and GISin allying with hydraulic model of EPANET applicable to evaluate existing network andassists to predict the possibility future expansion of network (eg the year 2015). Thisevaluation of covers mapping of STA pipe network with GPS, mapping of continuationwith GIS, calculation of scenario prediction clean water required in the year 2015, andhandling of network supporting facilities for clean water with simulation EPANET fornetwork existing and extension of either in the year 2008 and also for the year 2015.This research was carried out based on the real field condition there are : Cleannesswater supplies for public IKK Brangsong supported by 2 pumping well. Its Part ofSub-Province Kendal area - that PDAM’s customer- no supplied by network especiallyat the peak hour time, and resent still have much region which has not been servedclean water by PDAM ,so that’s need to extension network to supplied that area.
Keywords : GPS, Evaluation, GIS, Prediction
ABSTRAK
Dalam rangka menunjang Program Millenium Development Goals (MDGs), dimanasalah satu targetnya adalah pada tahun 2015 : 80% penduduk harus terlayani suplyair bersih. Terkait dengan hal tersebut , penulis melaksanakan penelitian yang meliputi
1 Jurusan Teknik Sipil FT. Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH. Tembalang SemarangEmail : [email protected] ; No hp : 08164246190Email : [email protected] ; No hp : 0811278292
MEDIA KOMUNIKASITEKNIK SIPIL
BMPTTSSI
Pranoto SA., Sri SangkawatiEvaluasi dan Prediksi Pengelolaan Jariangan Air Bersih IKK Brangsong Kabupaten Kendal
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 99
Evaluasi pengelolaan jaringan air bersih dan prediksi layanan sampai tahun 2015,dengan menggunakan Teknologi Sistem Informasi Geographis (SIG) atauGeographical Information System (GIS). Sistem ini sangat menunjang , karena dapatmenyimpan dan mengolah banyak data teknik dengan mudah. SIG digabung denganProgram Epanet dapat digunakan untuk mengevaluasi jaringan yang ada danmenghitung prediksi layanan pada tahun 2015 yang akan datang. Pada evaluasimeliputi mapping jaringan pipa dengan GPS, dilanjutkan dengan GIS dan denganEpanet dapat mengevaluasi kondisi layanan saat ini. Dengan Epanet, akan dapatdihitung kebutuhan air dan fasilitasnya untuk berbagai skenario sampai tahun 2015.Penelitian ini dilaksanakan berdasar kondisi lapangan yang ada , yaitu: Suply air bersihdi IKK Brangsong digunakan 2 Pompa yang diambilkan dari Sumur. Dari sebagianareal layanan, ada yang masih kekurangan air, terutama saat-saat debit puncak, danmasih ada beberapa areal disekitar yang selama ini belum teraliri dari PDAM, sehinggaperlu direncanakan jaringan baru berikut fasilitasnya untuk melayani ke arealtersebut.
Kata Kunci: GPS, Evaluasi, GIS, Prediksi
PENDAHULUAN
Kebutuhan air bersih di suatu wilayahkota harus sesuai dengan syaratkuantitas yaitu dapat mencukupikebutuhan hidup masyarakat dansesuai syarat kualitas yaitu memenuhisebagai air yang layak dikonsumsimanusia, serta memenuhi syaratkontinuitas. Maka pengecekan (eva-luasi) jaringan sarana air bersih perludilakukan sehingga pemenuhan kebu-tuhan air bersih masyarakat dapatterlayani dengan baik. Dalam tulisan inipenulis akan mengkaji apakah jaringanair bersih eksisting IKK Brangsong padatahun 2008 sudah bisa melayanikebutuhan masyarakat, yaitu denganmelakukan analisa kebutuhan air bersihpada tahun 2008 baik untuk jaringaneksisting maupun perluasan jaringanpipa (untuk wilayah yang belumterlayani PDAM) serta penangannyauntuk menuju tercapainya salah satutarget MDG’s yaitu : pada tahun 2015
80% penduduk terlayani air bersih.Disamping itu perlu keakuratan infor-masi teknis, yang didukung oleh SIGdan model hidrolik EPANET.
Lokasi penelitian dilakukan di IKKBrangsong, Kabupaten Kendal, JawaTengah. Daerah ini merupakan kecamatan dengan tingkat pertumbuhanyang pesat, karena lokasinya yangdilalui oleh jalan raya lingkar Kendaldan mempunyai beragam karakteristikpelanggan. (Gambar 1)
Wilayah Kecamatan Brangsong memiliki12 Kelurahan/Desa, namun dari ke-seluruhan luas wilayah kecamatanBrangsong tersebut masih terdapat 5Kelurahan/Desa yang belum terlayanioleh air bersih dari PDAM KabupatenKendal capem (cabang pembantu)Brangsong. 5 Kelurahan/Desa tersebutdirencanakan dapat terlayani padatahun 2015 sesuai dengan targetMDG’s.
TAHUN 17, NO. 1 PEBERUARI 2009
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL100
Gambar 1. Lokasi Studi IKK Brangsong Kabupaten Kendal
Evaluasi ini, meliputi :1. Pendataan dan pemetaan route
jaringan pipa dengan GPS2. Analisa kebutuhan air bersih untuk
tahun 2008 dan prediksi untuktahun 2015
3. Pengecekan (evaluasi) suplai airpada jaringan eksisting (2008)beserta jaringan perluasannya(2015).
4. Skenario pengembangan jaringansarana air bersih pada tahun 2015
5. Simulasi EPANET untuk skenariokebutuhan air bersih 2015 sertapenanganannya untuk menujusalah satu target MDGs
PROSES PENDATAAN DANPEMERATAAN ROUTE JARINGANPIPA
Pendataan dan pemetaan jaringandilakukan untuk membuat basis datainformasi teknis dari jaringan air bersihbaik pada daerah jaringan eksistingmaupun daerah pengembangan jaring-an serta sebagai alat bantu dalampermodelan hidrolik. Proses pendataandan pemetaan ini dibantu oleh alat GPS(Global Positioning System) untukmendapatkan data koordinat jaringansecara akurat dan perangkat lunakAutoCAD dan SIG. Metode pendataandan pemetaan dilakukan denganmetode survey lapangan. Survey inimeliputi survey jaringan air bersih dari
Singorojo
Patean
Boja
Mijen
Kaliwungu
Gemuh
Sukorejo
Limbangan
Tugu
Plantungan
Patebon
Pegandon
Rowosari
Ngaliyan
Pegerruyung
Kangkung
Cipiring
Waleri
Brangsong
Kota Kendal
Gunung Pati
Klepu
Kendal
Semarang
Batang
Temanggung
370000
370000
380000
380000
390000
390000
400000
400000
410000
410000
420000
420000
430000
430000
9200000 9200000
9210000 9210000
9220000 9220000
9230000 9230000
9240000 9240000
SKALA :
GAMBAR :
INSET :
N
EW
S
PETA ADMINISTRASIKABUPATEN KENDAL
Sungai Utama
Jalan Negara
Jalan Kabupaten
Jalan Kereta Api
Batas Kabupaten
Batas Kecamatan
KETERANGAN :
JAWA TENGAH
IKKBrangsong
Pranoto SA., Sri SangkawatiEvaluasi dan Prediksi Pengelolaan Jariangan Air Bersih IKK Brangsong Kabupaten Kendal
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 101
pengambilan sumber air, asset perpi-paan (pompa, IPA, valve, reducer, dsb)hingga watermeter pelanggan. Prosespendataan dan pemetaan dapat dilihatdalam Gambar 2.
Gambar 2. Pendataan dan PemetaanJaringan Air Bersih dengan GPS
ANALISA DATA
Data Penduduk dan DataPelanggan
Metode yang digunakan untuk analisapertumbuhan penduduk dan per-tumbuhan pelanggan PDAM yaituMetode Geometrik.
Rumus dasar metode geometrik adalah
not rPP 1 .............................(1)
Dimana :Pt : jumlah penduduk/pelanggan
tahun proyeksiPo : umlah penduduk/pelanggan
tahun yang diketahuir : presentase pertambahan
penduduk/pelanggan tiap tahunn : tahun proyeksi
Dengan perhitungan angka pertum-buhan penduduk/pelanggan menggu-nakan rumus berikut:
data
npertumbuhar
% ………..……(2)
Dengan data pertumbuhan penduduktiap tahun pada Tabel 1, dan datapertumbuhan pelanggan tiap tahunpada Tabel 2, sebagai berikut:
Tabel 4. Proyeksi PertambahanPelanggan Kecamatan Brangsong
Tahun 2008 dan 2015
Tahun nilai r JumlahPenduduk
2007 7,81% 2.3982008 7,81% 2.5852015 7,81% 4.376
Sumber : Hasil Perhitungan
Pola Kebutuhan Air BersihMasyarakat Kecamatan Brangsong
Pola kebutuhan air bersih dibuat daripola kebutuhan rata-rata yang diamatiselama satu bulan pengamatan padaproduksi pompa yang menggunakansystem variable speed, sehingga dapatterlihat kebutuhan air tiap jam. Polakebutuhan air bersih masyarakat Keca-matan Brangsong ditunjukkan padaTabel 5 dan Gambar 3 berikut:
Tabel 5. Pola Kebutuhan Air BersihHarian Masyarakat Kecamatan
Sumber : Hasil Pangamatan Produksi PompaSelama Bulan Juli 2008
Pranoto SA., Sri SangkawatiEvaluasi dan Prediksi Pengelolaan Jariangan Air Bersih IKK Brangsong Kabupaten Kendal
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 103
Gambar 3. Pola Kebutuhan Air Bersih Harian MasyarakatKecamatan Brang song dalam Persen.
Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Dengan melihat hasil proyeksipertambahan penduduk yang telahdihitung sebelumnya, dapat dihitungkebutuhan air bersih masyarakatKecamatan Brangsong dengan keten-tuan sebagai Tabel 6.
Tabel 6. Kriteria Kebutuhan Air BersihBerdasarkan Kategori Kota
Kriteria lainnya diambil berdasarkandata dari Satuan Kerja PengembanganKinerja Pengelolaan Air Minum dan AirLimbah Provinsi Jateng, 2006, “StudiIdentifikasi Program Air Minum UntukMendukung Percepatan PencapaianTarget MDGs 2015”, kriteria tersebutadalah : Tingkat konsumsi kebutuhan air
melalui hidran umum = 45liter/orang/hari
Pelayanan non domestik ditetapkan10% dari kebutuhan domestik
Tingkat penurunan kehilangan air28% menjadi 20%
Faktor koefisien hari maksimum =1,25
Faktor koefisien jam puncak = 1,75 Faktor koefisien kebutuhan air baku
= 1,1 Rasio pelayanan melalui SR : HU
dari 82% : 18% menjadi 94% : 6%
Pola Kebutuhan Air Masyarakat Kecamatan Brangsong
TAHUN 17, NO. 1 PEBERUARI 2009
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL104
Dengan melihat kriteria-kriteria kebutuhan air bersih yang sudah ditentukan,kebutuhan air bersih di KecamatanBrangsong adalah : Kecamatan Brangsong mempunyai
jumlah penduduk pada tahun 2008: 53.804 jiwa dan pada tahun 2015: 55.861 jiwa yang masuk sebagaikategori kota kecil, sesuai denganTabel 6, maka kebutuhan air bersihmasyarakat Brangsong diambil 100l/o/h (liter/orang/hari).
Kriteria lainnya diambil sesuaidengan kriteria pada Satuan KerjaPengembangan Kinerja PengelolaanAir Minum dan Air Limbah ProvinsiJateng, 2006
Satuan jiwa dalam 1 (satu) rumahtangga diambil berdasarkan nilaidari BPS (Badan Pusat Statistik)yaitu 4 jiwa per 1 rumah tangga.
Kebutuhan Air Bersih 2008
Kebutuhan air bersih pada tahun 2008dapat dilihat dalam Tabel 7. Denganjumlah penggunaan air sesuai denganjumlah pelanggan pada tahun 2008.Jumlah sekolah dan tempat peribadatandiambil dari data pelanggan yangterdaftar hingga bulan juli 2008.
Prediksi Kebutuhan Air Bersih2015
Kebutuhan air bersih pada tahun 2015dapat dilihat dalam Tabel 8. Denganjumlah penggunaan air sesuai denganjumlah 80% penduduk pada tahun2015 (sesuai target MDG’s). Jumlahsekolah dan tempat peribadatan diambildari data pelanggan yang terdaftarhingga bulan juli 2008 dan diasumsikantidak mengalami pertambahan.
Tabel 7. Kebutuhan air bersih pada tahun 2008
jumlah kebutuhanair
total kebair
total kebair
Q jampuncakketerangan
unit jiwa l/o/h l/h l/dtk l/dtkjumlah pelanggan 2008 2.585 10.200 100 1.020.000 11,806 20,660jumlah sekolah 25 6.154 10 61.540 0,712 1,246jumlah tempat peribadatan 12 12 3.000 36.000 0,417 0,729jumlah fasilitas kesehatan 3 3 2.000 6.000 0,069 0,122
jumlah 13,004 22,757Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 8. Prediksi Kebutuhan air bersih pada tahun 2015
Pranoto SA., Sri SangkawatiEvaluasi dan Prediksi Pengelolaan Jariangan Air Bersih IKK Brangsong Kabupaten Kendal
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 105
Dari data sumber air yang ada, makadapat dianalisa suplai air pada jaringaneksisting tahun 2008 dan peng-embangan wilayah jaringan pada tahun2015 apakah masih dapat terpenuhioleh sumber air eksisting.
Pada tahun 2008 kebutuhan air padajam puncak sebesar 22,757 l/dtk. Nilaikebutuhan air ini masih dapat terpenuhioleh sumber air pompa eksistingsebesar 25 l/dtk (sesuai denganpelaksanaan di lapangan saat ini hanyamenggunakan pompa Tosari).
Pada tahun 2015 nilai kebutuhan airsaat jam puncak sangatlah besar yaitu92,68 l/dtk, direncanakan pada tahun2015 sebanyak 80% penduduk padaIKK Brangsong sudah terlayani airbersih PDAM. Besarnya kebutuhan airini tidak dapat dipenuhi oleh 2 sumberpompa yang ada yang hanya mampumensuplai air maksimum sebesar 40l/dtk, sehingga dibutuhkan peren-canaan atau skenario pengembanganjaringan air bersih serta perubahansistem penyediaan air bersih pada IKKBrangsong untuk tahun 2015.
Jenis pompa dan jumlah debit suplaieksisting di IKK Brangsong sebagaiberikut:
Tabel 9. Data Sumber Air Eksisting
Keterangan PompaTosari
PompaSidorejo
Jenis pompa Sub-mersible
Sub-mersible
Kapasitasproduksi 25 l/dtk 15 l/dtk
daya 18,5 kw 11 kwefisiensi 80 % 80%Head 50 m 50 mSumber : Data Bagian Produksi PDAM Kendal
SKENARIO SISTEM PENYEDIAANAIR BERSIH TAHUN 2015
Sesuai dengan hasil evaluasi jaringanpenyediaan air bersih, maka diperlukanskenario dan perubahan sistempenyediaan air bersih pada tahun 2015.Skenario yang direncanakan adalahseperti pada Gambar 4.
Rencana skenario ini telah dianalisadengan analisa Flow Routing dandidapatkan sumber air yang dapatmensuplai kebutuhan air pada tahun2015 adalah sebesar 65 l/dtk (asumsipompa bekerja konstan) sehinggadibutuhkan sebuah sumber air baruyang mempunyai kapasitas produksisebesar 25 l/dtk dan sebuah reservoirbaru yang dapat membantu suplai airpada saat jam puncak (peak hour).
Simulasi Epanet Sistem JaringanTahun 2015
Skema jaringan pada tahun 2015adalah jaringan eksisting ditambahdengan rencana pengembanganjaringan ke 5 kelurahan yang belumterlayani sehingga pada tahun 2015target MDG’s dapat tercapai.
Sistem pelayanan penyediaan air bersihmenggunakan sistem yang telahdianalisa sebelumnya, yaitu denganmenggunakan 3 pompa (pompa Tosari,pompa Sidorejo dan pompa sumur-dalam baru yang direncanakan) sertasebuah ground reservoir. Kebutuhan airpada tahun 2015 pada jam puncakadalah 92,668 liter/detik, dankebutuhan air rata-rata adalah 63,013liter/detik.
TAHUN 17, NO. 1 PEBERUARI 2009
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL106
Gambar 4. Rencana Skenario Sistem Penyediaan Air Bersih dalam Rangka MemenuhiTarget MDG’s Tahun 2015 IKK Brangsong Kabupaten Kendal.
Sistem perluasan direncanakanmenggunakan sistem jaringan looppada jaringan pipa utamanya yangberputar pada Desa Blorok, sumur,Tunggul sari, Kertomulyo dan Penjalin.
Running EPANET dilakukan dengan 3tahap :1. Kondisi jaringan eksisting dengan
diameter pipa seperti pada Tabel 10dan jaringan pengembangan dengandiameter 300 mm. Skema jaringanlihat Gambar 5.
2. Kondisi jaringan eksisting digunakan2 pipa, yaitu 100 mm dan 200 mmserta pada jaringan pengembangandigunakan diameter 300 mm.
3. Pipa induk pada jaringan eksistingmaupun jaringan pengembangandigunakan pipa dengan diameter300 mm, lihat Gambar 6.
Sumber : Peta Jaringan Distribusi dan PetaPelanggan PDAM Kec. Brangsong.
Perbaikan mutulayanan PDAM
Persiapanpembangunan
reservoir,pembuatan sumurbaru dan jaringan
perluasanPompa Sidorejomulai digunakan
Jaringan perluasan siapdigunakan, mulai
menggunakan sumur pompabaru dan dioperasikan secara
variable speed
Keseluruhan pembangunanreservoir telah selesai. Semua
pompa digunakan secarakonstan.
Untuk mencapai target MDG’sperluasan wilayah jaringan
terus dilakukan
Pranoto SA., Sri SangkawatiEvaluasi dan Prediksi Pengelolaan Jariangan Air Bersih IKK Brangsong Kabupaten Kendal
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 107
Gambar 5. Skema Jaringan Air Bersih pada Tahun 2015.
Dari ketiga tahap tersebut, didapatkanhasil : Pada tahap 1 mengalami negative
pressure (kurang tekanan) padajaringan eksisting, dengan tekananminimum yang disyaratkan adalah10 mka (standart Dirjen CiptaKarya, DPU).
Kurang tekanan yang sangat tinggipada jaringan eksisting, berartijaringan eksisting tidak dapatdigunakan untuk mencapai targetMDG’s pada tahun 2015.
Pada tahap 2 hasil analisa EPANETmenunjukkan jaringan tidak meng-alami negative pressure. Namun,
sistem jaringan tidak efektif dantidak ekonomis, karena terjadialiran bolak-balik pada kasustertentu, sehingga untuk investasijangka panjang relatif mahal.
Pada tahap 3 hasil analisa EPANET,jaringan tidak mengalami negativepressure dan tekanan yang dihasil-kan lebih baik daripada tahap 2,sehingga jaringan tersebut lebihefektif dan lebih ekonomis.
Permodelan simulasi EPANET padatahap 3 adalah yang paling cocok untukpengelolaan jaringan sarana air bersihtahun 2015.
Pengembangan wilayah jaringan
eksisting
TAHUN 17, NO. 1 PEBERUARI 2009
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL108
Gambar 6. Skema Penanganan Jaringan Air Bersih Tahun 2015
KESIMPULAN
Pada periode simulasi eksisting,terdapat kekurangan tekanan padajam puncak di beberapa daerahpada titik-titik terjauh. Antara lainkelurahan Turun rejo, Sudipayung,Sidorejo, Kumpulrejo, Karang-tengah. Sehingga diperlukan pe-nanganan yang tepat.
Pada tahun 2015, proyeksiperkembangan penduduk sebesar55.896 jiwa. Dengan target MDG’s80% penduduk harus terlayani airbersih maka sistem jaringan harusmampu melayani kebutuhan airpenduduk sebesar 92,68 liter/detik.
Untuk mencukupi kebutuhan airpada tahun 2015, perlu diadakanpengembangan sistem jaringan
yang ada dengan menambah kapa-sitas jaringan untuk mensuplai airseperti peningkatan jangkauanpelayanan, penambahan SR, sertadiperlukan rencana untuk :a. Menambah kapasitas produksi
dari 25 l/dt menjadi 65 l/dtb. Menambah bak pengumpul dan
pembangunan reservoir se-hingga dapat meningkatkansuplai.
c. Pengembangan jaringan, sertaperbaikan jaringan eksisting
SARAN
Pendataan koordinat sebaiknya di-lakukan dengan alat GPS yangmemiliki ketelitian yang lebih tinggi,serta hasilnya harus dikalibrasikan
Dilakukanpenyambungan pipa
Pembesarandiameter pipa
Pranoto SA., Sri SangkawatiEvaluasi dan Prediksi Pengelolaan Jariangan Air Bersih IKK Brangsong Kabupaten Kendal
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL 109
dengan pemetaan yang dilakukanoleh BPN (Badan PertanahanNasional) yang memiliki datakoordinat yang lebih akurat sebagaipembanding hasil.
Pada pengumpulan data sistemjaringan distribusi dan asset sistemperpipaan sebaiknya lebih didatasecara akurat, pendataan sebaiknyadilakukan pada asset pipa yangtampak (di permukaan) dan yangtidak tampak (tertanam).
Untuk permodelan yang lebihakurat, data asset yang lebih akuratdimasukkan ke dalam model sertamodel dibuat mendekati jaringanaslinya dengan membuat modelyang lengkap hingga tingkatpelanggan.
Beban penyediaan air bersih padakurun waktu ke depan semakinbesar dengan ketersedian air bakuyang makin lama semakin relatifterbatas, diperlukan perencanaanterpadu sumber daya air yangberkelanjutan
DAFTAR PUSTAKA
Agus Maryono, (2001). “HidrolikaTerapan”, Pradnya Paramita, Jakarta.
Anonim, (2008). “What is GIS?”,http://www.gis.com/whatisgis/index.html.
Anonim, (2008). “What is GPS.”,http://id.wikipedia.org/wiki/Global_Positioning_System.
Arnastasia RP & Nugoho, Indriyo,(2006). “Perencanaan Jaringan Distri-busi Air Bersih PDAM Kota SubangProyeksi Tahun 2014”, tidak dipu-blikasikan, Universitas Diponegoro,Semarang.
Budiyanto E, (2002). “Sistem InformasiGeografis Menggunakan ArcView GIS”,Penerbit Andi, Yogyakarta.
Ernawi, I. S., (2007). “ManfaatPerkembangan Terkini dan Perma-salahan dalam Membangun Web SIG diDITJEN Penataan Ruang DepartemenPekerjaan Umum”, Rapat KoordinasiTeknis Sistim Informasi Geografis.
Jun C., Koo J. and Koh J., (2002).“Developing a Water Pipe ManagementSystem In Seoul Using The GIS”, Seoul.
Tim Penyusun Direktorat JenderalPendidikan Tinggi, (1997). “RekayasaLingkungan”, penerbit gunadarma,Jakarta.
Prahasto, (2006). “Sistem InformasiGIS: Membangun Aplikasi Web-BasedGis dengan MapServer”, PenerbitInformatika, Bandung.