Evaluasi dan Analisis Penerimaan Sistem Evaluasi Dosen pada Universitas Kristen Satya Wacana Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) Artikel Ilmiah Peneliti: Hendri (682012017) Andeka Rocky Tanaamah, SE., M. Cs. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Desember 2017
34
Embed
Evaluasi dan Analisis Penerimaan Sistem Evaluasi Dosen ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Evaluasi dan Analisis Penerimaan Sistem Evaluasi Dosen pada
Universitas Kristen Satya Wacana Menggunakan
Technology Acceptance Model (TAM)
Artikel Ilmiah
Peneliti:
Hendri (682012017)
Andeka Rocky Tanaamah, SE., M. Cs.
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Desember 2017
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi membawa perkembangan pesat pada arus system
informasi.Saat ini teknologi informasi sudah banyak digunakan sebagai pendukung proses bisnis
di berbagai instansi.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa
di berbagai instansi.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin peswat
dewasa ini menuntup setiap guru dan dosen harus menguasai information,communition dan
technology yang kelak tidak hanya bermanfaat bagi pendidik tetapi juga bagi peserta didik dalam
meningkatkan produktivitas,efektivitas,efisiensi dan kesejahteraanya.(Munir,Universitas Bung
Hatta,2008).Untuk setiap pemanfaatan system informasi perlu adanya proses evaluasi dalam
untuk menilai system tersebut dan dibandingkan dengan tolak ukur dalam organisasi.Ada
berbagai model evaluasi system informasi,salah satunya adalah Technology Acceptance
Model(TAM).Technology Acceptance Model(TAM) merupakan suatu model yang digunakan
untuk melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pengguna dalam
penerimaan suatu teknologi baru.Tujuan utama TAM adalah untuk mendirikan dasar penelusuran
pengaruh faktor eksternal terhadap kepercayaan,sikap(personalisasi),dan tujuan penggunaan
computer.Dalam adopsi sistem informasi,TAM memiliki dua keyakinan ,yaitu persepsi pengguna
terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi pengguna terhadap kemudahan
penggunaan (perceived ease of use). Perceived usefulness diartikan sebagai tingkat di mana
seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu dapat meningkatkan kinerjanya,dan
perceived ease of use diartikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya bahwa menggunakan
sistem tidak diperlukan usaha apapun ( free of effort). Perceived ease of use juga berpengaruh
pada perceive usefulness yang dapat diartikan bahwa jika seseorang merasa sistem tersebut
mudah digunakan maka sistem tersebut berguna bagi mereka.
Uksw merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada di salatiga,seiring berjalannya
waktu,Uksw menerapkan berbagai TI dan Implementasi Sistem Informasi.Seperti halnya
evaluasi dosen yang dahulu berbasis manual sekarang menggunakan online.Evaluasi dosen
adalah sebuah sistem yang memberikan penilaian kinerja dosen dan mengharuskan seluruh
mahasiswa untuk turutr serta memanfaatkan sistem tersebut agar mahasiswa dapat melihat hasil
nilai yang diperoleh pada semester lalu.Pengguna sistem evaluasi dosen adalah seluruh
mahasiswa,secara teknis sistem evaluasi dosen yang diterapkan oleh uksw masih belum
maksimal,seperti halnya nama dosen pengampu yang tidak sesuai dengan sistem,mengharuskan
mahasiswa untuk turut serta agar dapat melihat nilai ini sama halnya dengan sebuah paksaan dan
sebagainya.Karena alasan tersebut maka penelitian ini akan menganalisis dan evaluasi sejauh
mana penerimaan penggunaan evaluasi dosen pada Universitas Kristen Satya Wacana dengan
menggunakan Technology Acceptance Model(TAM).
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dwi Suhartini dan Wiwik Handayani(2009)
berjudul “Model Penerimaan Teknologi informasi oleh Dosen Pada Perguruan Tinggi di
Surabaya” menggunakan teori Technology Acceptance Model.Penelitian dilakukan untuk
mengetahui dan menjelaskan pengaruh kemudahan penggunaan terhadap penerimaan
penggunaan teknologi informasi e-learning dan e-mail,pengaruh kemudahan penggunaan
terhadap kemanfaatan penggunaan teknologi informasi e-learning dan e-mail ,pengaruh
kemanfaatan penggunaan terhadap penerimaan penggunaan,dan pengaruh kemudahan
penggunaan terhadap penerimaan penggunaan dengan dimediasi oleh kemanfaatan
penggunaan.Hasil Analisis deskriptif tentang kemudahan penggunaan teknologi informasi e-
learning dan e-mail menunjukkan bahwa pengguna mendapatkan kemudahan menggunakan e-
learning dan e-mail, kemanfaatan penggunaan e-learning dan e-mail menunjukan bahwa
pengguna mendapatkan manfaat dari e-learing dan e-mail,penerimaan penggunaan e-learning
dan e-mail menunjukkan bahwa pengguna kurang menerima teknologi baru ini,Karena teknologi
baru ini merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan para pengguna.
Penelitian terdahulu yang selanjutnya dilakukan oleh Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I
Wayan Suartana berjudul “Analisis Technology Acceptance Model Terhadap Penggunaan
Sistem informasi di Nusa Dua Beach Hotel dan SPA,penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh sikap,kemampuan seseorang dalam menguasai computer, dan kepercayaan terhadap
penggunaan sistem informasi dengan konsep Technology Acceptance Model,yaitu dengan
melihat pengaruh ketiga variabel tersebut kepada dua factor kemanfaatan penggunaan dan
penerimaan penggunaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan seseorang dalam
menguasai computer dan kepercayaan berpengaruh positif dan signifika terhadap kemanfaatan
penggunaan dan penerimaan penggunaan ,sedangkan sikap tidak berpengaruh terhadap
keduanya.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Shinta Eka Kartika(2009) berjudul “Analisis Proses
Penerimaan Sistem Informasi iCons Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model Pada
Karyawan PT.Bank Negara Indonesia(Persero)TBK Di Kota Semarang”.Penelitian ini dilakukan
untuk menganalisis penerimaan sistem informasi iCons pada karyawan PT.Bank Negara
Indonesia (persero)Tbk,untuk membuktikan secara empiris perilaku/user atas perubahan sistem
BOSS ke Sistem iCons di PT.Bank Negara Indonesia (persero) Tbk.Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa proses transisi perubahan sistem BOSS ke sistem iCons tidak sepenuhnya
dapat dijelaskan oleh Technology Acceptance Model dikarenakan dari total 16 hipotesis yang
diajukan ,hanya 8 hipotesis saja yang diterima.
Menurut Davis(1989) due keyakinan variabel perilaku utama dalam mengadopsi sitem
informasi, yaitu persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi
pengguna terhadap kemudahan dalam penggunaan (perceived ease of use). Perceived usefulness
(PU) diartikan sebagai tingkat di mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu
dapat meningkatkan kinerjanya, dan perceived ease of use (PEOU) diartikan sebagai tingkat
dimana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tidak diperlukan usaha apapun (free of
effort).
Acceptance dalam TAM dikonsepkan sebagai kondisi psikologis seseorang menerima
dan menerapkan teknologi informasi sebagai cara hidup untuk meningkatkan kinerja.Variabel ini
diukur dengan mengembangkan instrument yang diperkenalkan oleh Davis(1989) dan
dimodifikasi oleh Schillewaert et al(2000)
Evaluasi Sistem Informasi
Evaluasi adalah “mencari sesuatu yang berharga (worth). Sesuatu yang berharga tersebut
dapat berupa informasi tentang suatu program, produksi serta alternatif prosedur tertentu”.
Evaluasi atau penilaian juga dapat di artikan sebagai suatu usaha untuk memberikan nilai
terhadap hasil pengukuran untuk pencapaian tujuan dan merupakan sebuah proses dimana
keberhasilan yang dicapai dibandingkan dengan seperangkat keberhasilan yang diharapkan.
Perbandingan ini kemudian dilanjutkan dengan pengidentifikasian faktor-faktor yang
berpengaruh pada kegagalan dan keberhasilan.
Kemudian sistem informasi adalah kombinasi teratur apa saja dari orang-orang,
hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah
dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.Dari kedua pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa evaluasi sistem informasi adalah suatu kegiatan terencana yang bertujuan
untuk memeriksa dan menilai sumber daya dalam organisasi untuk mendapatkan hasil yang
dibandingkan dengan menggunakan tolak ukur tertentu untuk memperoleh hasil mengenai
kinerja sumber daya organisasi tersebut.
Ada beberapa model evaluasi sistem informasi yang sering digunakan diantaranya :
Technology Acceptance Model (TAM), Model ini telah banyak digunakan dalam penelitian
sistem informasi untuk mengetahui reaksi pengguna terhadap sistem informasi.TAM memiliki
elemen yang kuat tentang perilaku (behavioural), mengasumsikan bahwa ketika seseorang
membentuk suatu bagian untuk bertindak, mereka akan bebas untuk bertindak tanpa batasan.
Beberapa penelitian telah mereplikasi studi Davis untuk memberi bukti empiris terhadap
hubungan yang ada antara usefulness, ease of use dan system use. End User Computing (EUC)
Satisfaction, Model evaluasi ini dikembangkan oleh Doll & Torkzadeh. Evaluasi dengan
menggunakan model ini lebih menekankan kepuasan (satisfaction) akhir pengguna terhadap
aspek teknologi, dengan menilai isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan penggunaan dari
system; Task Technology Fit (TTF) Analysis, Inti dari Model Task Technology Fit adalah sebuah
konstruk formal yang dikenal sebagai Task-Technology Fit (TTF), yang merupakan kesesuaian
dari kapabilitas teknologi untuk kebutuhan tugas dalam pekerjaan yaitu kemampuan teknologi
informasi untuk memberikan dukungan terhadap pekerjaan.. Disi lain, pandangan ini lebih
menekankan pada dampak positif terhadap kinerja individu dan dalam penggunaan teknologi
informasi untuk tugas-tugas yang harus dihasilkan oleh pengguna.; 4) Human-Organization-
Technology (HOT) Fit Model, Model ini menempatkan komponen penting dalam sistem
informasi yakni Manusia (Human), Organisasi (Organization) dan Teknologi (Technology). dan
kesesuaian hubungan di antaranya.[10]
2.3. Technology Acceptance Model (TAM)
Model Theory of Reasoned Action (TRA) dalam perkembangannya telah diadopsikan
menjadi model Technology Acceptance Model (TAM). Technology Acceptance Model (TAM)
dibuat khusus untuk pemodelan adopsi teknologi informasi. Pada tahun 1989, Davis
memperkenalkan Technology Acceptance Model (TAM) untuk memprediksi adopsi teknologi
informasi. Tujuan utama TAM adalah untuk mendirikan dasar penelusuran pengaruh faktor
eksternal terhadap kepercayaan, sikap (personalisasi), dan tujuan pengguna komputer. TAM
menganggap bahwa dua keyakinan variabel perilaku utama dalam mengadopsi sitem informasi,
yaitu persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi pengguna
terhadap kemudahan dalam penggunaan (perceived ease of use). Perceived usefulness (PU)
diartikan sebagai tingkat di mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu dapat
meningkatkan kinerjanya, dan perceived ease of use (PEOU) diartikan sebagai tingkat dimana
seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tidak diperlukan usaha apapun (free of effort).
TAM dalam waktu ke waktu telah mengalami banyak perkembangan yang sesuai dengan tingkat
permasalahan yang sedang berkembang. Dalam penelitiannya Davis menemukan persepsi
pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) memiliki korelasi lebih besar dengan perilaku
pengguna daripada persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam penggunaan (perceived ease
of use). Analisis regresi menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam
penggunaan (perceived ease of use) sebenarnya dapat mempengaruhi persepsi pengguna
terhadap manfaat (perceived usefulness), sebagai lawan paralel persepsi pengguna terhadap
manfaat (perceived usefulness), penentu langsung dari penggunaan sistem.
Gambar 1. Model Asli Technology Acceptance Model(TAM) (Davis, 1986)
Dalam kerangka TAM terlihat bahwa persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan
persepsi kemudahan (perceived ease of use) secara langsung dapat mempengaruhi sikap terhadap
penggunaan (attitude toward using). Attitude toward using dalam TAM didefinisikan sebagai
suatu tingkat penilaian yang dirasakan (negatif atau positif) yang dialami sebagai dampak bila
seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya seperti terlihat pada gambar 1.
Peneliti lain menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang
mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif/cara pandang
(cognitive), afektif (affective), dan komponen-komponen yang berkaitan dengan perilaku
(behavioral components).Actual system use merupakan perilaku pemakaian nyata pertama kali
dikonsepkan dalam bentuk pengukuran frekuensi dan durasi waktu terhadap penggunaan sebuah
teknologi (Davis, 1989), dimana actual system use adalah indikator dalam mengukur penerimaan
terhadap suatu teknologi informasi. Seorang pengguna akan merasa yakin jika sistem yang
mereka gunakan itu mudah dan dapat meningkatkan kinerja mereka, yang akan terlihat dari
kondisi nyata penggunaan. TAM juga merupakan salah satu Model yang paling sering digunakan
untuk menjelaskan maksud pengguna untuk benar-benar menggunakan sistem informasi (Davis,
1989).
Tujuan TAM adalah yaitu menyediakan model yang dikonsep dengan landasan teori dan
kesederhanaan untuk penerimaan teknologi informasi dalam rangka menjelaskan atau
memprediksi adopsi serbaguna itu. Davis (1989) mengemukakan bahwa dalam TAM terdapat
empat konstruksi termasuk dua faktor yang menentukan untuk menerimateknologi informasi,
yaitu Perceived Kegunaan (PU) dan Persepsi Kemudahan Penggunaan (PEOU), Sikap terhadap
menggunakan (ATT) dan niat Perilaku untuk menggunakan (BIN). Dalam beberapa penelitian
sebelumnya, TAM telah diterapkan sebagai tolak ukur untuk memprediksi dan menjelaskan
varietas teknologi informasi dan hubungan hipotetis yang telah banyak didukung.
Perkembangan Technology Acceptance Model (TAM)
Pada tahun 1989, Davis melakukan penelitian bersama Bagozzi dan Warshaw. Didalam
penelitiannya, Davis dkk. menggunakan TAM untuk membahas kemampuan memprediksi
adopsi teknologi informasi masyarakat dari ukuran niat mereka, dan kemampuan untuk
menjelaskan niat mereka dalam hal sikap, norma subyektif (subjective norm), persepsi pengguna
terhadap manfaat (perceived usefulness), persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam
penggunaan (perceived ease of use), dan variabel terkait. Temuan yang diperoleh Davis dkk.
setelah melakukan penelitian adalah perceived usefulness sangat mempengaruhi niat masyarakat.
Pada tahun 1996, Davis dan Venkatesh melakukan penelitian yang membahas potensi
bias pada pengukuran Technology Acceptance Model (TAM). Didalam penelitiannya, Davis dan
Venkatesh mencoba untuk membuat suatu perbandingan antara teknik pengelompokan item
dengan teknik pencampuran item. Temuan menunjukkan bahwa dalam menggunakan TAM
sebagai model adopsi teknologi informasi sebaiknya mengikuti langkah-langkah maupun format
asli (pengelompokan item) untuk memperoleh prediksi terbaik.
Pada tahun 2000, Venkatesh & Davis melakukan pengembangan dan pengujian teoritis
terhadap Technology Acceptance Model (TAM) menjadi Technology Acceptance Model 2
(TAM2). Sama halnya TAM, TAM2 memiliki dua variabel perilaku utama, yaitu persepsi
pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi pengguna terhadap kemudahan
dalam penggunaan (perceived ease of use). Pada TAM2, perceived usefulness memiliki beberapa