PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), MARKET VALUE ADDED (MVA) DAN DEBT EQUITY RATIO (DER) TERHADAP RETURN SAHAM PT. ANEKA TAMBANG, Tbk Mochamad Taufiq Hidayat Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma ABSTRAK Tujuan dari para investor dalam menanamkan modalnya disuatu perusahaan tidak hanya untuk berinvestasi jangka pendek tetapi juga bertujuan untuk memperoleh pendapatan jangka panjang, salah satunya adalah return saham. Economic Value Added (EVA) sama dengan selisih antara laba operasi perusahaan setelah pajak dengan biaya modal. Market Value Added (MVA) adalah selisih antara nilai perusahaan (termasuk ekuitas dan hutang) dengan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan. Rasio solvabilitas adalah sebuah rasio yang mengukur tentang kemampuan perusahaan memenuhi semua hutang jangka panjangnya dengan menggunakan modal sendiri atau ekuitas. Salah satu contoh dari rasio solvabilitas adalah Debt Equity Ratio (DER). Data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data laporan keuangan PT. Aneka Tambang periode tahun 2003-2010 yang telah dibuat oleh pihak manajemen perusahaan. Untuk mengetahui pengaruhnya tersebut, penulis menggunakan metode regresi linier berganda dengan melakukan uji deskriptif, uji normalitas, uji asumsi klasik serta uji hipotesis. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa terhadap data-data keuangan yang didapat dari PT. Aneka Tambang Tbk. Maka secara parsial EVA berpengaruh terhadap return saham, dengan perolehan nilai probabilitas sebesar 0,022. Dimana nilai probabilitas tersebut lebih kecil daripada taraf signifikansi sebesar 5% (0,05). Sedangkan ketiga variabel tersebut secara simultan tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini berdasarkan pada hasil uji F dengan perolehan nilai probabilitas sebesar 0,069, dimana lebih besar daripada taraf signifikansinya sebesar 5%. Kata Kunci : EVA, MVA, DER, Return Saham
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), MARKET VALUE ADDED (MVA)
DAN DEBT EQUITY RATIO (DER) TERHADAP RETURN SAHAM PT. ANEKA
TAMBANG, Tbk
Mochamad Taufiq Hidayat
Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Tujuan dari para investor dalam menanamkan modalnya disuatu perusahaan tidak
hanya untuk berinvestasi jangka pendek tetapi juga bertujuan untuk memperoleh pendapatan
jangka panjang, salah satunya adalah return saham. Economic Value Added (EVA) sama
dengan selisih antara laba operasi perusahaan setelah pajak dengan biaya modal. Market
Value Added (MVA) adalah selisih antara nilai perusahaan (termasuk ekuitas dan hutang)
dengan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan. Rasio solvabilitas adalah
sebuah rasio yang mengukur tentang kemampuan perusahaan memenuhi semua hutang
jangka panjangnya dengan menggunakan modal sendiri atau ekuitas. Salah satu contoh dari
rasio solvabilitas adalah Debt Equity Ratio (DER).
Data yang digunakan dalam skripsi ini adalah data laporan keuangan PT. Aneka
Tambang periode tahun 2003-2010 yang telah dibuat oleh pihak manajemen perusahaan.
Untuk mengetahui pengaruhnya tersebut, penulis menggunakan metode regresi linier
berganda dengan melakukan uji deskriptif, uji normalitas, uji asumsi klasik serta uji hipotesis.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa terhadap data-data keuangan yang didapat
dari PT. Aneka Tambang Tbk. Maka secara parsial EVA berpengaruh terhadap return saham,
dengan perolehan nilai probabilitas sebesar 0,022. Dimana nilai probabilitas tersebut lebih
kecil daripada taraf signifikansi sebesar 5% (0,05). Sedangkan ketiga variabel tersebut secara
simultan tidak berpengaruh terhadap return saham. Hal ini berdasarkan pada hasil uji F
dengan perolehan nilai probabilitas sebesar 0,069, dimana lebih besar daripada taraf
signifikansinya sebesar 5%.
Kata Kunci : EVA, MVA, DER, Return Saham
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan ekonomi yang berkembang pesat saat ini, membuat banyak perusahaan
baik yang bergerak dibidang jasa maupun produksi serta perdagangan berlomba-lomba untuk
memperoleh keuntungan yang lebih baik guna keberlangsungan usahanya di periode yang
akan datang. Selain untuk memperoleh keuntungan yang baik, perusahaan tersebut juga
berusaha agar kinerja usahanya menjadi lebih baik agar banyak investor yang menanamkan
modalnya pada perusahaan tersebut. Tujuan dari para investor dalam menanamkan modalnya
di suatu perusahaan yaitu menginginkan pendapatan dari setiap saham yang ditanamkan di
perusahaan tersebut. Salah satu pendapatan yang diharapkan yakni return saham. Menurut
Jones (2000, 124) secara umum return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari
kepemilikan saham investor atas deviden dan capital gain/loss. Return saham dibedakan
menjadi dua, yaitu return yang telah terjadi (actual return) yang dihitung berdasarkan data
historis dan return yang diharapkan (expected return) yang akan diperoleh investor di masa
yang akan datang. Sebelum para investor menanamkan modalnya dan memperoleh return
atas sahamnya, maka para investor tersebut juga harus mengukur kinerja perusahaan agar
mereka dapat memperoleh keyakinan bahwa perusahaan ini dapat mengembalikan modalnya
serta dapat memperoleh keuntungan sesuai yang diharapkan.
Kinerja keuangan suatu perusahaaan dapat dinilai dengan menggunakan beberapa alat
analisis keuangan, salah satunya yaitu analisis laporan keuangan dengan menggunakan
pendekatan beberapa rasio keuangan misalnya rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio
leverage dan lain-lain. Namun pengukuran dengan menggunakan analisis rasio memiliki
kelemahan yaitu tidak memperhatikan biaya modal dalam perhitungannya. Perhitungan ini
hanya melihat hasil akhir (laba perusahaan) tanpa memperhatikan risiko yang dihadapi
perusahaan. Untuk memperbaiki adanya kelemahan pada analisis rasio kemudian muncullah
pendekatan baru yang disebut Economic Value Added (EVA), menurut (Rudianto, 2006)
EVA adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu
perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan
mampu memenuhi semua biaya operasi (operating cost) dan biaya modal (cost of capital).
Selain EVA terdapat satu metode lagi yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan yaitu Market Value Added (MVA). MVA adalah pengukuran kekayaan
perusahaan yang diciptakan untuk investor. Akibatnya MVA memperlihatkan perbedaan
antara kekayaan yang dimasukkan investor dengan apa yang mereka dapat peroleh.
Perusahaan dengan EVA positif dari tahun ke tahun akan memperlihatkan kinerja MVA,
ketika EVA negatif pada saaat masuk dan keluar akan mempengaruhi MVA sebagai kerugian
dalam persaingan pasar. Bila MVA jumlahnya positif, perusahaan akan menyebabkan
pemegang saham menjasi kaya. MVA yang negatif mengindikasikan berapa banyak
kekayaan pemegang saham akan hilang. Maksimal MVA akan menjadi tujuan utama untuk
seetiap perusahaan bila berkonsentrasi pada kesejahteraan pemegang saham (Lilis, 2008).
Walaupun sudah muncul alat analisis keuangan modern seperti EVA dan MVA, tetapi
kita tidak boleh melupakan begitu saja pengukuran kinerja dengan alat analisis keuangan
tradisional, karena EVA dan MVA juga muncul akibat adanya metode analisis keuangan
tradisional tersebut. alat analisis keuangan tradisional tersebut salah satunya adalah metode
rasio solvabilitas. Rasio solvabilitas adalah sebuah rasio yang mengukur tentang kemampuan
perusahaan memenuhi semua hutang jangka panjangnya dengan menggunakan modal sendiri
atau ekuitas. Salah satu contoh dari rasio solvabilitas adalah Debt Equity Ratio (DER). Nilai
DER ditunjukkan dengan total debts yang di bagi dengan nilai total shareolders equity.
Semakin tinggi nilai DER maka menunjukkan semakin besar total hutang terhadap total
ekuitas.
Berdasarkan berbagai keterangan diatas membuat penulis berpikir bahwa EVA dan
MVA sama-sama merupakan alat ukur kinerja perusahaan yang bertujuan menyejahterakan
para pemegang saham perusahaan, sedangkan DER merupakan rasio leverage yang juga
menentukan banyaknya pendapatan bagi investor. Tetapi apakah ketiga variabel tersebut
berpengaruh terhadap return saham yang diperoleh investor sehingga dapat memberikan
dampak dalam pengambilan keputusan investasi oleh investor. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk membuat penulisan ini dengan judul “Pengaruh Economic Value Added
(EVA), Market Value Added (MVA) dan Debt Equity Ratio (DER) Terhadap return
Saham PT. Aneka Tambang, Tbk”.
Rumusan masalah
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menemukan beberapa masalah yaitu:
1. Apakah Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap return saham PT. Aneka
Tambang, Tbk?
2. Apakah Market Value Added (MVA) berpengaruh terhadap return saham PT. Aneka
Tambang, Tbk?
3. Apakah Debt Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap return saham?
4. Apakah EVA, MVA dan DER secara bersama-sama berpengaruh terhadap return saham
PT. Aneka Tambang, Tbk ?
Batasan Masalah
Agar penulisan ini tidak menyimpang dari permasalahan yang telah ditetapkan, maka
penulis membatasinya dengan melakukan perhitungan EVA, MVA dan DER PT. ANEKA
TAMBANG, Tbk tahun 2003 sampai tahun 2010 serta pengaruhnya terhadap return saham
guna pengambilan keputusan investasi
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengaruh EVA terhadap return saham PT. Aneka Tambang, Tbk.
2. Untuk mengetahui pengaruh MVA terhadap return saham PT. Aneka Tambang, Tbk.
3. Untuk mengetahui pengaruh DER terhadap return saham PT. Aneka Tambang, Tbk.
4. Untuk mengetahui pengaruh EVA, MVA dan DER secara bersama-sama terhadap return
saham PT. Aneka Tambang, Tbk.
LANDASAN TEORI
Economic Value Added (EVA)
Menurut (Rudianto, 2006) EVA adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk
mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan
hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi (operating cost)
dan biaya modal (cost of capital).
EVA sebagai indikator dari keberhasilan manajemen dalam memilih dan mengelola
sumber-suimber dana yang ada di perusahaan tentu juga akan berpengaruh positif terhadap
return pemegang saham. Di dalam konsep EVA memperhitungkan modal saham, sehingga
memberikan pertimbangan yang adil baagi para penyandang dana perusahaaan. Analisis
sekuritas menemukan bahwa harga saham mengikuti EVA jauh lebih dekat dibanding faktor
lainnya seperti laba per saham dan marjin operasi. Korelasi ini terjadi karena EVA benar-
benar diperhatikan investor. Apabila nilai EVA meningkat, maka kinerja perusahaan semakin
baik sehingga kesejahteraan para pemegang saham dapat ditingkatkan. Return pemegang
saham akaan menyangkut dengan prestasi perusahaan dimasa depan, karena harga saham
(dan deviden) yang diharapkan oleh pemodal merupakan nilai intrimsik yang menunjukkan
prestasi dan risiko saham tersebut dimasa yang akan datang