BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang PerusahaanEuroland Foods berkantor pusat di
Brussels, Belgia, yang merupakan produsen es krim, yogurt, botol
air, dan jus buah multinasional yang berkualitas tinggi. Produknya
dijual di seluruh Skandinavia, Inggris, Belgia, Belanda,
Luksemburg, Jerman Barat, dan Perancis utara.Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1924 oleh Theo Verdin, seorang petani Belgia,
sebagai cabang dari bisnis susu nya. Perusahaan ini go public pada
tahun 1979, pada tahun 1993 telah terdaftar untuk diperdagangkan di
bursa London, Frankfurt, dan Brussels. Pada tahun 2000, Euroland
Foods memiliki penjualan hampir 1,6 miliar. Pendapatan perusahaan
didapatkan dari penjualan es krim sebesar 60%, Yogurt yang mulai
dikenalkan pada tahun 1982 sebesar 20% dan penjualan botol air dan
jus buah sebesar 20%. Nama merek unggulan Euroland Foods adalah
"Rolly". Tahun 1998 penjualan Euroland Foods mengalami perubahan,
dikarenakan pertumbuhan penduduk yang rendah di Eropa utara dan
kejenuhan pasar di beberapa daerah. Pengamat luar berpendapat
karena kegagalan dalam perkenalan produk baru. Anggota manajemen
ingin meningkatkan penjualan dengan memperluas perusahaan dan
memperkenalkan produk baru. Anggota manajemen berharap dengan
peningkatan pasar dan penjualan akan meningkatkan nilai perusahaan.
Saham Euroland Foods saat ini 14 kali laba berdasarkan nilai buku.
Rasio harga per laba di bawah trading multiple dari perusahaan yang
sebanding, dan itu memberi sedikit nilai untuk merek
perusahaan.
Rumusan MasalahAwal Januari 2001, komite senior manajemen
Euroland Foods bertemu untuk menyusun anggaran modal perusahaan
untuk tahun baru. Mereka mempertimbangkan 11 proyek besar yang
berjumlah lebih dari 316.000.000, tetapi dewan direksi telah
menentukan batas pengeluaran pada proyek-proyek sebesar
120.000.000. Investasi pada tingkat ini mengalami peningkatan besar
dalam basis aset perusahaan saat ini yaitu 965.000.000. Tantangan
bagi para manajer senior Euroland Foods adalah mengalokasikan dana
untuk berbagai proyek yang menarik yaitu: pengenalan produk baru,
akuisisi, ekspansi pasar, peningkatan efisiensi, pemeliharaan
preventif, keselamatan, dan pengendalian polusi.
Tujuan 1. Mengevaluasi arus kas dari setiap proyek yang akan
dilaksanakan.2. Estimasi arus kas dan analisis resiko.
BAB IILANDASAN TEORI
2.1. Arus Kas (Cash Flow)1. Laporan Arus KasPujawan (2008: 15)
di dalam bukunya menjelaskan bahwa aliran kas akan terjadi apabila
ada perpindahan uang tunai atau yang sejenis (seperti cek, transfer
melalui bank, dan sebagainya) dari satu pihak ke pihak lain. Bila
suatu pihak mengeluarkan uang tunai, cek atau yang sejenisnya
berarti terjadi aliran kas keluar, sedangkan pihak yang menerima
akan terjadi aliran kas masuk. Menurut Giatman (2011:12) laporan
arus kas (cash flow) adalah tata aliran uang masuk dan keluar per
periode waktu pada suatu perusahaan . 1. Fungsi Arus KasMenurut
Ristono dan Puryani (2011: 20) cash flow dapat kita klasifikasikan
menjadi beberapa elemen. Elemen-elemen arus kas (cash flow) dibagi
menjadi 3 kategori, yakni : Aktivitas operasi atau operating
activity, merupakan cash flow yang berupa pemasukan. Aktivitas
investasi atau invested activity, merupakan cash flow yang berupa
pemodalan Aktivitas pendanaan atau fund financing, merupakan cash
flow yang berupa aktivitas berkaitan dengan hutang beserta
bunganya.Husnan dan Muhammad (2000: 184) menyatakan mereka yang
berkecimpung di dunia keuangan (finance) berpendapat bahwa
bagaimanapun yang penting adalah kas, karena dengan kas itu kita
bisa melakukan investasi, dan dengan kas itu pula kita bisa
membayar kewajiban finansial. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa besarnya angka laba bersih yang dalam laporan laba rugi akhir
tidak akan berarti banyak, kecuali laba itu dirubah menjadi uang
tunai. Laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui tentang
uang tunai yang dihasilkan adalah laporan arus kas (Cash Flow).2.2.
Internal rate of returnApabila kita melakukan suatu investasi maka
ada saat tertentu dimana terjadi keseimbangan antara semua
pengeluaran yang terjadi dengan semua pendapatan yang diperoleh
dari investasi tersebut. Keseimbangan ini akan terjadi pada tingkat
pengembalian (yang sering dinyatakan sebagai tingkat bunga)
tertentu. Tingkat bunga yang menyebabkan terjadinya keseimbangan
antara semua pengeluaran dan semua pemasukan pada suatu periode
tertentu disebut dengan rate of return yang biasa disingkat dengan
ROR. Dengan kata lain, ROR adalah suatu tingkat penghasilan yang
pengakibatkan nilai NPW (net present worth) dari suatu investasi
sama dengan nol. Secara matematis hal ini bisa dinyatakan :NPW =
PWR PWE = 0Atau
Keterangan :PWR = nilai present worth dari semua pemasukan
(aliran kas positif)PWE = nilai present worth dari semua pemasukan
(aliran kas negatif)i% = IRRRt = penerimaan netto yang terjadi pada
periode ke-tEt = pengeluaran netto yang terjadi pada periode ke-t,
termasuk investasi awal (P)Menganalisa usulan proyek dengan IRR
dapat memberikan petunjuk sebagai berikut:a. Jika IRR > MARR
(minimum attractive rate of return), maka proyek diterimab. Jika
IRR < MARR, maka proyek ditolak. (Pujawan, 2009: 100)Dengan
membandingkan nilai NPV dan IRR akan menghasilkan kesimpulan
sebagai berikut :1. Memberikan hasil kesimpulan yang samaKedua
kriteria akan memberikan hasil ranking yang sama terhadap layak
atau tidaknya usulan suatu investasi, dengan catatan sebagai
berikut :a. Aliran kas investasi harus mengikuti pola yang sejenis
(aliran keluar pada masa awal dan selanjutnya aliran kas masuk
berkesinambungan sampai akhir umur investasi).b. Proyek harus
berdiri sendiri daan bukan proyek yang bersifat saling meniadakan1.
Memberikan hasil kesimpulan yang berbedaKriteria yang satu dapat
memberikan keputusan yag ditolak atau diterima yang berbeda dengan
kriteria yang lain bilamana terdapat hal-hal berikut :a. Pola
aliran kas proyek tidak sejenis, terjadi beberapa kali perubahan
tanda (+) dan (-).b. Proyek-proyek bersifat saling meniadakan.c.
Proyek-proyek memiliki ukuran atau skala ukuran yang banyak
berbeda.
2.3. Net Present ValueNet Present Value adalah metode kelayakan
investasi yang menyelaraskan nilai yang akan datang menjadi nilai
sekarang dengan melalui pemotongan arus kas menggunakan faktor
pengurang (diskonto) pada tingkat biaya modal tertentu yang
diperhitungkan. Apabila arus kas yang terjadi tidak seragam dari
periode ke periode berikutnya rumus yang digunakan ialah :PVt = At
(1 + i)-tKeterangan :PVt= Nilai sekarang dari arus kas periode ke
-tAt= Arus kas nominal pada periode ke -ti= Tingkat bunga yang
diperhitungkant= Periode 1,2,, nSedangkan perhitungan untuk nilai
sekarang total adalah sebagai berikut :TPV = Keterangan :TPV= Nilai
sekarang total
= Nilai Sekarang arus kas A setiap periode ke -t
Untuk menghitung net present value (NPV) adalah:NPV = -Io +
TPVKeterangan :NPV= Net present valueIo= Nilai sekarang investasi
inisialTPV= Nilai sekarang totalKriteria kelayakan dari metode Net
Present Value (NPV) ini adalah sebagai berikut:a. Proyek layak jika
net present value bertanda positif (NPV > 0)b. Proyek tidak
layak jika net present value bertanda negatif (NPV < 0)Kelebihan
dari metode Net Present Value (NPV) adalah sebagai berikut :a.
Memasukkan faktor nilai waktu dari uang.b. Mempertimbangkan semua
aliran kas proyek.c. Mengukur besaran absolute dan bukan relatif,
sehingga mudah mengikuti kontribusinya terhadap usaha peningkatan
kekayaan perusahaan atau pemegang saham. (Husnan dan Muhammad,
2000: 233)
2.4. WACC Weighted Average Cost of Capital (biaya modal
rata-rata tertimbang) yaitu ekspektasi tingkat pengembalian atas
portofolio semua sekuritas perusahaan yang disesuaikan dengan
penghematan pajak karena pembayaran bunga.Rumus WACC = wdrd (1-T) +
wpsrps + wsrswdrd (1-T) = (% of debt) (after tax cost of
debt)wpsrps = (% of preferred stock) (cost of preferred stock)wsrs
= (5 of common equity) ( cost of common equity)keterangan:W = Wd,
Wps, Ws = target biaya dari debt, preferred stock, internal equity
(laba kembali) dan eksternal equity (issue baru dari common
stock)rd = rata-rata bunga pada hutang perusahaan yang baru = biaya
sebelum pajak dari hutang. Itu dapat meliputi perhitungan dari
hasil pada obligasi perusahaanrd (1-T) = komponen biaya dari hutang
setelah pajak dimana t merupakan rata-rata pajak perusahaanrps =
komponen biaya dari preferred stock, ditemukan pada hasil investor
untuk mendapatkan preferred stockrs = komponen biaya dari common
equity yang timbul dari mempertahankan pendapatan atau internal
equity
2.5. Profitability Index (PI)Metode Profitability Index ini
dilakukan untuk menghitung perbandingan antara nilai sekarang
penerimaan kas bersih di masa yang akan datang (TPV) dengan nilai
sekarang investasi inisial (Io). Rumus perhitungannya adalah
sebagai berikut :PI =TPV
Io
Keterangan :PI= Profitability indexTPV = Nilai sekarang arus
masuk totalIo= Nilai sekarang pengeluaran investasi inisial
Karakteristik metode Profitability Index adalah :a. Proyek
dikatakan layak apabila nilai profitability index lebih besar dari
1 (PI>1).b. Proyek dikatakan tidak layak apabila nilai
profitability index lebih kecil dari 1 (P