ESTIMATING THE ECONOMIC COST OF
RECLAMATION PROJECT IN JAKARTA BAY
UNDERGRADUATE THESIS
Submitted to Complete part of the requirements for
Bachelor’s Degree in Economics
By:
Rendhy Farizy Firdaus
2011110047
PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY
FACULTY OF ECONOMICS
PROGRAM IN DEVELOPMENT ECONOMICS
Accredited by BAN-PT No. 211/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/X/2013
BANDUNG
2017
v
ABSTRAK
Reklamasi pantai adalah proses penciptaan lahan baru dengan cara melakukan
penimbunan daerah pesisir. Reklamasi pantai merupakan suatu cara untuk
memperluas ketersediaan ruang bagi kegiatan ekonomi. Namun, kegiatan tersebut
menimbulkan dampak negatif berupa timbulnya biaya ekonomi. Biaya yang timbul
terutama dari hilangnya sumber daya pesisir (keberadaan ekosistem yang
merupakan barang dan jasa lingkungan) serta dampak terhadap kegiatan
pariwisata. Timbulnya biaya tersebut cenderung tidak dihargai atau
dipertimbangkan secara eksplisit ketika melakukan evaluasi studi kelayakan proyek
reklamasi. Penelitian ini mengangkat kasus Proyek Reklamasi Pantai di Teluk
Jakarta yang merupakan bagian dari rencana pembangunan pemerintah DKI
Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah valuasi ekonomi untuk
mengestimasi biaya ekonomi yang ditimbulkan oleh proyek reklamasi pantai. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa adanya biaya ekonomi yang ditimbulkan oleh
proyek diperkirakan sebesar Rp. 546.807.536.487.246. Biaya tersebut mencakup
biaya privat sebesar Rp. 340.675.269.658.986, biaya lingkungan sebesar Rp.
1.426.018.546.544 dan biaya sosial sebesar Rp. 204.706.248.281.716. Besarnya
biaya lingkungan dan biaya sosial yang timbul masing-masing mencerminkan
41,8% dan 60% dari total biaya pembangunan reklamasi pantai di Teluk Jakarta.
Biaya lingkungan yang timbul diwakili oleh hilangnya nilai manfaat hutan bakau dan
biaya sosial yang timbul diwakili oleh dan nilai kegiatan pariwisata.
Kata Kunci: Reklamasi pantai, valuasi ekonomi, biaya ekonomi, biaya privat, biaya
lingkungan, biaya sosial
vi
ABSTRACT
Coastal reclamation is the process of creating new land by landfilling coastal areas.
Coastal reclamation is one method to widen the availability of economic activity
space. There are several negative impacts of coastal reclamation in the form of
economic costs. They stem mostly in from of the reduction of coastal resources (the
existence of the ecosystem which is a form of environmental goods and services)
as well as impacted tourism activities. These costs tend to be disregarded or
unaccounted explicitly during feasibility study of a reclamation project. This study
discusses the Coastal Reclamation Project in the Jakarta Bay which is a part of one
of Jakarta’s local government’s planned projects. The method used is economic
valuation to estimate and the associated economic impacts of reclamation. It can be
reported that the estimated cost reached Rp. 546.807.536.487.246. This cost
covers Rp. 340.675.269.658.986 from private costs, Rp. 1.426.018.546.544 from
environmental costs and Rp. 204.706.248.281.716 from social costs. The amount of
the environmental costs reflects 41,8% and social cost reflects 60% from the total
costs of the coastal reclamation project in the Jakarta Bay. Which is represented by
the loss of the value of benefits from mangroves and tourism activities.
Keywords: Coastal reclamation, economic valuation, economic cost, private cost,
environmental cost, social cost
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT.atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Estimasi Biaya Ekonomi Proyek Reklamasi Pantai di Teluk Jakarta”. Skripsi ini
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Penulis juga menyadari
masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini yang disebabkan oleh
keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis, maka dengan
segala kerendahan hati, penulis menerima segala usul dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa yang akan datang.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan berbagai bantuan,
bimbingan, dorongan, kritik, dan saran, serta doa dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Katolik
Parahyangan Bandung, hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini, terutama
kepada:
1. Kedua orang tua Firdaus Djasmano Hamidy dan Rd. Tine Soedrajat terima kasih
untuk doa, perhatian, kasih sayang, nasihat dan semua yang telah diberikan
selama ini.
2. Reza Apriliansyah Mulyadi, Kristialdy Oktavian, Rafi Septian Darmansyah dan Rizki
Jr. sebagai adik penulis yang telah membantu, menghibur, dan memberikan doanya
selama penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Hilda Leilani Masniaritta Pohan, Ph.D. selaku dosen pembimbing skripsi terima
kasih atas waktu, pikiran, tenaga dan segala bentuk dukungan yang tulus dan
berharga sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Ibu Dr. Miryam B. L. Wijaya selaku ketua jurusan Program Studi Ekonomi
Pembangunan Universitas Katolik Parahyangan atas segala bantuan, masukan dan
nasihat kepada penulis.
5. Ibu Januarita Hendrani, Dra., M.A., Ph. D. selaku dosen wali yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis untuk menyusun rencana studi.
6. Seluruh Dosen Progam Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Katolik
Parahyangan Bandung yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya yang
sangat bermanfaat bagi penulis.
viii
7. Fara Dibah sebagai salah satu alasan penulis untuk selalu semangat mengerjakan
skripsi ini. Terima kasih selalu memberikan semangat, motivasi, mendoakan,
berbagi suka duka dan membantu dalam hal apapun.
8. Sahabat tercinta: Yusup Ependi (Ucok), Eggy Saepul Akhmad, Arini Rahmilia,
Hazmi Noor Syamsu, Ilham Prakoso, Ratih Rachmawinaya dan Indry Mayasari.
Terima kasih telah memberikan dukungan dalam hal apapun, kalian yang terbaik.
9. Sahabat Seperjuangan: Vito Christian, Dary, Christian Anarga, Vincentius
Sumaryana, Ridwan Ajoy, Benny Chrisbianto, Nicholas Silitonga dan Norbertus
Ardi. Terima kasih atas persahabatan dan dukungannya selama ini.
10. Keluarga SB Mania Ekonomi Pembangunan: Adhitya Pratama, Alia Pulungan,
Alivalo, Alvie, Artanto, Brian, Carlos Haga, Catra Diningrat, Christiana Dwi, Eldi Eka
Putra, Eric Mateus, Fransisca, Gede Wisnu, Gerry Prashanda, Herman, Jaya,
Karina, Kevin, Marlina, Mawar Winona Lubis, Michael Gilbert, Satrio Wito dan Vhill
Porat.
11. Keluarga besar Prodi Ekonomi Pembangunan lainnya yang selalu memberi
dukungan, bantuannya, dan kepercayaan untuk bekerja sama selama ini.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas
seluruh dukungan serta bantuannya yang sangat berarti bagi penulis.
Skripsi ini adalah kunci untuk membuka pintu menuju babak baru dalam
kehidupan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak termasuk pembaca dan penelitian selanjutnya.
Bandung, 26 Juli 2017
Rendhy Farizy Firdaus
ix
DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................................... v
ABSTRACT ............................................................................................................ vi
PRAKATA ............................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... ixi
DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.3 Pertanyaan Penelitian .................................................................................... 5
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
1.5 Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 7
2.1 Reklamasi Pantai ........................................................................................... 7
2.2 Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan ...................................................... 10
2.3 Permintaan dan Penawaran Lahan .............................................................. 13
2.4 Fungsi dan Manfaat Wilayah Pesisir ............................................................ 15
2.4.1 Kondisi Morfologi Alam Kawasan Pantai dan Pesisir ......................... 15
2.4.2 Proses Sedimentasi di Lokasi Reklamasi ........................................... 15
2.4.3 Hutan Bakau dan Terumbu Karang .................................................... 16
2.4.4 Sumber Daya Hayati di Kawasan Pesisir ........................................... 19
2.5 Reklamasi Pantai di Beberapa Negara ........................................................ 21
2.5.1 Metro Cebu, Filipina ........................................................................... 21
2.5.2 Shiwha, Korea ................................................................................... 28
2.5.3 Indonesia ........................................................................................... 29
BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN ....................................................... 32
3.1 Valuasi Ekonomi .......................................................................................... 32
3.2 Data dan Sumber Data ................................................................................ 36
3.3 Objek Penelitian ........................................................................................... 37
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 45
4.1 Hasil Perhitungan ......................................................................................... 45
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 50
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 60
LAMPIRAN .......................................................................................................... A-1
RIWAYAT HIDUP PENULIS ................................................................................ B-1
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Proyeksi Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010-2035 (Ribuan) .... .2
Gambar 2 Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................ 6
Gambar 3 Segitiga Konsep Pembangunan Berkelanjutan ...................................... 11
Gambar 4 Teori Permintaan dan Penawaran Lahan .............................................. 14
Gambar 5 Dampak Kegiatan Reklamasi Pantai terhadap Hutan Bakau di Batam .. 17
Gambar 6 Hasil Tangkapan Beberapa Spesies Ikan dalam Satu Hari Sebelum dan
Sesudah Reklamasi ............................................................................................... 20
Gambar 7 Hasil Tangkapan Ikan Kerapu, Kakap dan Udang dalam Satu Hari
Sebelum dan Sesudah Reklamasi.......................................................................... 21
Gambar 8 Lokasi Kota Cordova ............................................................................. 25
Gambar 9 Alasan dan Tujuan Kegiatan Reklamasi Pantai di Indonesia ................. 30
Gambar 10 Jenis Nilai Langsung dan Tidak Langsung Barang dan Jasa Lingkungan
............................................................................................................................... 34
Gambar 10 Peta Provinsi DKI Jakarta .................................................................... 39
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Dampak dan Biaya Lingkungan Kegiatan Reklamasi Pantai ..................... .24
Tabel 2 Distribusi Penggunaan Lahan Reklamasi .................................................. 26
Tabel 3 Estimasi Total Biaya Lingkungan Reklamasi Pantai di Cordova ................ 27
Tabel 4 Biaya dan Manfaat Kegiatan reklamasi Pantai di Indonesia ....................... 31
Tabel 5 Variabel, Data yang Digunakan dan Sumber Data .................................... 37
Tabel 6 Luas Wilayah di Provinsi DKI Jakarta ........................................................ 38
Tabel 7 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Provinsi DKI Jakarta ................ 40
Tabel 8 Nilai PDRB atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan
Usaha Tahun 2012-2015 (Juta Rupiah) ................................................................. 40
Tabel 9 Distribusi Penggunaan Lahan Reklamasi di Teluki Jakarta ........................ 44
Tabel 10 Biaya Privat Proyek Reklamasi Pantai di Teluk Jakarta ........................... 46
Tabel 11 Nilai Manfaat Hutan Bakau di Kawasan Teluk Jakarta ............................. 47
Tabel 12 Total Biaya Lingkungan Proyek Reklamasi Pantai di Teluk Jakarta Tahun
2016 ....................................................................................................................... 48
Tabel 13 Total Biaya Sosial Proyek Reklamasi Pantai di Teluk Jakarta Tahun 2016
............................................................................................................................... 49
Tabel 14 Hasil Estimasi Biaya Ekonomi Proyek Reklamasi Pantai di Teluk Jakarta
Berdasarkan Tingkat Harga Tahun 2016 ................................................................ 50
Tabel 15 Distribusi Penggunaan Lahan Reklamasi di Teluk Jakarta ...................... 55
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reklamasi berasal dari kosa kata dalam Bahasa Inggris, to reclaim yang
artinya memperbaiki sesuatu yang rusak. Secara spesifik dalam Kamus Bahasa
Inggris-Indonesia Departemen Pendidikan Nasional, disebutkan arti reclaim sebagai
upaya menciptakan tanah (from the sea) yang dilakukan untuk mendapatkan
bidang lahan dengan luasan tertentu di daerah pesisir dan laut. Menurut
Perencanaan dan Tata Ruang Kota (2013), reklamasi merupakan salah satu
langkah pengembangan kota. Reklamasi diamalkan oleh negara atau kota-kota
besar yang laju pertumbuhan dan kebutuhan lahannya meningkat demikian pesat
tetapi mengalami kendala dengan semakin berkurangnya lahan (keterbatasan
lahan). Dengan kondisi tersebut, pemekaran kota ke arah daratan sudah tidak
memungkinkan lagi, sehingga diperlukan penciptaan daratan baru.
Tujuan adanya reklamasi menurut Modul Terapan Pedoman Perencanaan
Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai (2007) yaitu untuk menjadikan kawasan
berair yang rusak atau belum termanfaatkan menjadi suatu kawasan baru yang
lebih baik dan bermanfaat. Kawasan daratan baru tersebut dapat dimanfaatkan
untuk kawasan permukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pelabuhan udara,
perkotaan, pertanian, jalur transportasi alternatif, reservoir air tawar di pinggir
pantai, kawasan pengelolaan limbah dan lingkungan terpadu, dan sebagai tanggul
perlindungan daratan lama dari ancaman abrasi serta untuk menjadi suatu kawasan
wisata terpadu. Selain itu, reklamasi bertujuan untuk menambah luasan daratan
untuk suatu aktivitas yang sesuai di wilayah tersebut. Sebagai contoh pemanfaatan
lahan reklamasi adalah untuk keperluan industri, terminal peti kemas, kawasan
pariwisata dan kawasan pemukiman.
Reklamasi pantai merupakan upaya untuk memperluas daratan yang sudah
banyak dilakukan oleh beberapa negara, seperti Singapura, Hongkong, Jepang,
China, Taiwan, Korea Selatan dan negara-negara yang memiliki wilayah pesisir
lainnya termasuk Indonesia. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Kegiatan reklamasi di Indonesia pada
kenyataannya tidak hanya dilakukan di kawasan berair yang rusak atau belum
termanfaatkan, melainkan dilakukan di kawasan pesisir yang memiliki kegiatan
2
ekonomi. Dengan demikian, kegiatan reklamasi pantai ini memberikan dampak
negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Selain itu, kegiatan reklamasi
pantai juga menimbulkan dampak negatif terhadap kondisi lingkungan, yaitu
hilangnya barang dan jasa lingkungan (ekosistem) kawasan pesisir. Terdapat 4
dampak utama yang ditimbulkan oleh kegiatan reklamasi, yaitu: (1) hilangnya
wilayah tangkap ikan bagi nelayan, (2) hilangnya wilayah pengambilan terumbu
karang, (3) hilangnya manfaat wilayah yang berpotensi sebagai tempat rekreasi dari
terumbu karang dan (4) biaya kerusakan lingkungan akibat dari kegiatan
penambangan tanah atau pasir (Montenegro et al., 2005).
Beberapa kota besar di Indonesia merupakan kota yang berada di tepi
pantai dengan jumlah penduduk yang banyak dan frekuensi kegiatan ekonomi yang
tinggi, tetapi seringkali lahan yang tersedia tidak mendukung laju pertumbuhan dan
perkembangan wilayah yang berlangsung di suatu kota. Jakarta merupakan salah
satu kota yang melakukan reklamasi pantai.
Gambar 1. Proyeksi Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010-2035 (Ribuan)
Sumber: BPS, 2017 (diolah)
Laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dialami oleh DKI
Jakarta menyebabkan kebutuhan akan lahan meningkat. Sulitnya proses
pembebasan tanah guna mendapatkan lahan bagi pengembangan kota Jakarta
telah mendorong Pemerintah DKI Jakarta membuat suatu kebijakan untuk
mengembangkan wilayah utara dalam upaya memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi diperlukan untuk menopang keberlanjutan kota serta untuk
mendorong Jakarta sejajar dengan kota-kota besar di dunia internasional.
2010 2015 2020 2025 2030 2035
Tahun
DKI Jakarta 9640.40 10177.90 10645.00 11034.00 11310.00 11459.60
8500.00
9000.00
9500.00
10000.00
10500.00
11000.00
11500.00
12000.00
Jum
lah
Pen
du
du
k
3
Kebijakan ini ditandai dengan munculnya program pemerintah daerah dengan
mereklamasi wilayah pantai utara Jakarta (Mustaqim, 2015). Reklamasi pantai
dilakukan guna menciptakan manfaat secara ekonomi. Lahan reklamasi dapat
didistrubusikan untuk berbagai jenis penggunaan meliputi pembangunan kawasan
permukiman, sektor industri, sektor pertanian dan sektor pariwisata guna
meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Reklamasi pantai juga dilakukan untuk
membangun infrastruktur pendukung meliputi jalur transportasi, pelabuhan, marine
resort serta Ruang Terbuka Hijau (RTH). Selain itu, melalui kegiatan reklamasi
dapat meningkatkan pendapatan pemerintah daerah.
Kebijakan mengembangkan wilayah utara yang berupa pesisir dilakukan
melalui Kepres No. 52 Tahun 1995, yang akan mereklamasi wilayah pantai utara
Jakarta ke arah laut 1,5 km dari bibir pantai dengan kedalaman sampai 8 meter.
Pelaksanaan reklamasi kawasan pantai utara (Pantura) Jakarta dimaksudkan untuk
mendapatkan lahan reklamasi seluas 2.700 ha dan akan dipadukan dengan
rencana revitalisasi daratan pantai utara Jakarta seluas 2.500 ha yang mempunyai
kualitas yang sangat kurang memadai dalam suatu Rencana Tata Ruang. Kawasan
daratan pantai utara yang akan direvitalisasi pada banyak bagian merupakan
kawasan pemukiman kumuh yang dihuni oleh masyarakat berpenghasilan rendah
(Supono, 2009).
Rencana pengembangan reklamasi pantai di wilayah pantai utara Jakarta
seluas 2.700 Ha. Rencana tersebut merupakan upaya pemerintah DKI Jakarta
untuk meningkatkan kualitas lingkungan pantai utara Jakarta dan mewujudkan kota
pantai (water front city). Selain itu, pengembangan reklamasi merupakan upaya
untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota pantai yang berkelanjutan (sustainable)
sehingga dapat bersaing dengan kota-kota pantai di Asia Pasifik seperti Singapura
dan Hongkong serta Sydney di Australia (Mustaqim, 2015).
Pengembangan kota di wilayah utara Jakarta dengan mereklamasi daerah
pesisir untuk mendapatkan manfaat ekonomi bagi masyarakat, mampu
berkompetisi dalam ekonomi global serta memperhatikan kualitas lingkungan dan
sumber daya yang ada di dalamnya. Berkenaan dengan pengembangan wilayah
utara kota Jakarta agar memperhatikan kualitas lingkungan dan sumber daya yang
ada, Alikodra (1999) mengemukakan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
yang meliputi:
4
1. Memberikan kemungkinan untuk kelangsungan pembangunan dengan jalan
melestarikan fungsi dan kemampuan ekosistem yang mendukung, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
2. Memanfaatkan sumber daya alam dengan teknologi pengelolaan yang
memperhatikan kelestariannya.
3. Pemberian kesempatan kepada sektor kegiatan untuk berkembang bersama-
sama, baik di berbagai daerah dalam kurun waktu yang sama maupun di suatu
daerah dalam kurun waktu yang berbeda-beda secara sambung menyambung.
4. Meningkatkan kemampuan dan melestarikan fungsi ekosistem untuk memasok
sumber daya alam dengan melindungi serta mendukung kehidupan secara terus
menerus.
5. Menggunakan prosedur dan tata cara yang memperhatikan kelestarian fungsi
dan kemampuan ekosistem untuk mendukung perikehidupan, baik di masa kini
maupun di masa yang akan datang.
Pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan yang
dapat memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan generasi yang
akan datang untuk dapat memenuhi kebutuhannya (WCED, 1987). Komisi
Brundtland menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan bukanlah suatu kondisi
yang kaku mengenai keselarasan, tetapi lebih merupakan suatu proses perubahan
yang mana eksploitasi sumber daya, arah investasi, orientasi perkembangan
teknologi, dan perubahan institusi dibuat konsisten dengan masa depan seperti
halnya kebutuhan saat ini.
Reklamasi pantai merupakan suatu upaya untuk memperluas wilayah
daratan yang dilakukan untuk mengakomodasi kepentingan ekonomi dari suatu
daerah perkotaan yang memiliki permasalahan keterbatasan lahan (scarcity).
Reklamasi juga menimbulkan berbagai dampak sosial dan ekonomi terhadap
masyarakat. Kehilangan mata pencaharian merupakan dampak sosial sekaligus
ekonomi yang dirasakan oleh warga. Proses pembangunan di Teluk Jakarta telah
merusak ekosistem di sekitar pantai, serta adanya pencemaran limbah yang
menyebabkan menurunnya sumber daya perairan laut. Hal ini menyebabkan
nelayan sulit mendapatkan ikan dan berbagai sumber daya laut lainnya yang
selama ini menjadi penghidupan mereka. Kondisi ini tidak hanya menurunkan
tingkat pendapatan nelayan, tetapi juga menjadikan nelayan jatuh ke jurang
kemiskinan akibat hilangnya mata pencaharian (Mulyadi, 2016).
5
Kegiatan reklamasi pantai akan berpengaruh pada hasil tangkapan dan
tingkat pendapatan nelayan. Kelurahan Bahu sebagai lokasi reklamasi mengalami
penurunan persentase pendapatan nelayan sebanyak 52.85% (Wagiu, 2011).
Sebelum adanya reklamasi, pendapatan nelayan kelurahan Bahu yaitu Rp.
7.304.000 per tahun. Setelah adanya kegiatan reklamasi ini, pendapatan nelayan
turun setengah lipatnya menjadi Rp. 3.444.000 per tahunnya. Hal tersebut
membuktikan bahwa dengan adanya reklamasi di kawasan Bahu Mall sangat
berdampak pada pendapatan nelayan sekitar (Wagiu, 2011).
1.2 Rumusan Masalah
Kegiatan reklamasi dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan kawasan
berair yang rusak atau belum termanfaatkan menjadi kawasan baru yang lebih baik
dan bermanfaat. Namun, pada kenyataannya kegiatan reklamasi pantai di
Indonesia tidak hanya dilakukan di kawasan berair yang rusak atau belum
termanfaatkan, melainkan di wilayah atau kawasan pesisir yang memiliki kegiatan
ekonomi dan memiliki fungsi lingkungan. Dengan demikian, kegiatan reklamasi
pantai di Indonesia menimbulkan dampak berupa timbulnya biaya ekonomi.
1.3 Pertanyaan Penelitian
Berapa biaya ekonomi yang ditimbulkan dari kegiatan reklamasi pantai di Teluk
Jakarta?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui berbagai dampak yang
ditimbulkan oleh kegiatan reklamasi pantai dan menghitung besarnya biaya
ekonomi yang terdiri dari biaya privat, biaya lingkungan dan biaya sosial yang
ditimbulkan oleh kegiatan reklamasi pantai. Berlandaskan hal tersebut, manfaat
penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu informasi tentang pentingnya
keberadaan barang dan jasa lingkungan di kawasan Teluk Jakarta bagi pembaca.