Prosiding Seminar Nasional XI “Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta 237 ESTIMASI DISTRIBUSI PERJALANAN KERETA API PENUMPANG JARAK JAUH TAHUN 2017 DENGAN KONSEP NEWTON Joko Riyono 1 ,Christina Eni Pudjiastuti 2 Teknik Mesin ,Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti 1,2 [email protected]1 [email protected]2 Abstrak Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia, saat ini tengah disibukkan dengan penataan dan pembangunan kota-kotanya. Semakin padatnya arus lalu lintas serta terbatasnya alat transportasi massal yang ada di beberapa kota yang ada di Indonesia khususnya dari Ibukota Jakarta keberbagai ibukota propinsi yang ada di pulau Jawa seperti Bandung,Semarang,Jogjakarta, Solo, Malang, dan Surabaya membuat pemerintah mencoba memberikan alternatif transportasi darat yang lain yaitu kereta api sebagai alat transportasi massal kepada masyarakat.Oleh karena itu perencanaan jumlah perjalanan dari Jakarta ke salah satu kota diatas atau sebaliknya amatlah penting dilakukan. Perencanaan tersebut memerlukan pengetahuan tentang jumlah perjalanan dengan Kereta Api yang dilakukan oleh penduduk dari kota yang dituju dan waktu tempuh. Dalam Ilmu Fisika mengenai Konsep Gravitasi Newton jumlah penduduk dan waktu tempuh merupakan masalah yang telah dikembangkan dengan menganalogikan jumlah perjalanan dari satu tempat- i ke tempat-j dengan pengasumsian biaya perjalanan tetap.Penelitian ini mencoba membuat modifikasi distribusi perjalanan penduduk dengan Kereta Api dari Jakarta ke beberapa kota lain menggunakan Model Gravitasi Voorhees dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan penduduk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi pada tahun 2017 ,jumlah penduduk Jakarta yang melakukan perjalanan ke Bandung dengan menggunakan Kereta Api/hari paling banyak yaitu 64 % disusul Jogyakarta,Semarang,Surabaya, Malang dan terakhir Surakarta ,hasil ini terkait erat dengan pengestimasian jumlah penduduk sehingga agar diperoleh hasil optimal diperlukan data yang akurat. Kata Kunci: : Alat Transportasi Massal,Tingkat Pertumbuhan Penduduk, Konsep Gravitasi Newton, Model Gravitasi Voorhees 1. Pendahuluan Jumlah penduduk di Indonesia khususnya di Ibukota Propinsi Jakarta dan beberapa kota besar seperti Bandung,Semarang,Jogjakarta, Solo, Malang, dan Surabaya setiap tahun bertambah ,baik karena kelahiran dan kematian penduduk ataupun perpindahan penduduk.Semakin banyak penduduk maka mobilitas mereka untuk berpergian dari satu kota ke kota yang lain tentunya semakin tinggi pula.Oleh karena alasan tersebut maka sarana dan prasarana perjalanan tentulah menjadi hal yang sangat penting.Pemerintah Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin menyediakan sarana dan prasarana transportasi massal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat .Salah satu transportasi massal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kini menjadi perhatian pemerintah adalah Transportasi kereta api, dengan banyak pertimbangan alat transportas ini merupakan alat transportasi massal yang sangat ekonomis dari segi bahan bakar dan jumlah penumpang yang dapat di angkut.Tetapi dengan keterbatasan sarana jalan kereta,jumlah kereta yang ada ,maka diperlukan pengaturan jadwal dan jumlah kereta yang beroperasi.Iriyanto ,2005 berhasil membuat suatu perencanaan jumlah penerbangan atau perjalanan angkutan udara dari Medan ke berbagai kota di Indonesia menggunakan Model Gravitasi.Riyono ,2014 membuat modifikasi distribusi perjalanan penduduk dengan Kereta Api dari Jakarta ke beberapa kota lain menggunakan Model Gravitasi Voorhees tanpa memperhitungkan tingkat pertumbuhan penduduk Pada penelitian ini akan digunakan Model Gravitasi Voorhees untuk membuat modifikasi distribusi perjalanan kereta api dari Ibukota Jakarta keberbagai ibukota propinsi yang ada di pulau Jawa seperti Bandung, Semarang, Jogjakarta, Solo, Malang, dan Surabaya dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan penduduk, sedemikian hingga dengan diketahuinya distribusi perjalanan kereta api dari Jakarta ke berbagai kota tersebut maka diharapkan dapat derencanakan pengaturan jumlah perjalanan keberbagai kota di atas dengan tepat dan ekonomis. 2. Metode Metode yang digunakan dalam pengumpulan data kuantitatif mengenai jumlah penduduk di beberapa kota besar yang ada dalam tulisan ini merupakan
6
Embed
ESTIMASI DISTRIBUSI PERJALANAN KERETA API PENUMPANG …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Prosiding Seminar Nasional XI “Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
237
ESTIMASI DISTRIBUSI PERJALANAN KERETA APIPENUMPANG JARAK JAUH TAHUN 2017
DENGAN KONSEP NEWTON
Joko Riyono 1,Christina Eni Pudjiastuti 2
Teknik Mesin ,Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti 1,2
AbstrakIndonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia, saat initengah disibukkan dengan penataan dan pembangunan kota-kotanya. Semakin padatnya arus lalu lintasserta terbatasnya alat transportasi massal yang ada di beberapa kota yang ada di Indonesia khususnyadari Ibukota Jakarta keberbagai ibukota propinsi yang ada di pulau Jawa sepertiBandung,Semarang,Jogjakarta, Solo, Malang, dan Surabaya membuat pemerintah mencobamemberikan alternatif transportasi darat yang lain yaitu kereta api sebagai alat transportasi massalkepada masyarakat.Oleh karena itu perencanaan jumlah perjalanan dari Jakarta ke salah satu kota diatasatau sebaliknya amatlah penting dilakukan. Perencanaan tersebut memerlukan pengetahuan tentangjumlah perjalanan dengan Kereta Api yang dilakukan oleh penduduk dari kota yang dituju dan waktutempuh. Dalam Ilmu Fisika mengenai Konsep Gravitasi Newton jumlah penduduk dan waktu tempuhmerupakan masalah yang telah dikembangkan dengan menganalogikan jumlah perjalanan dari satutempat- i ke tempat-j dengan pengasumsian biaya perjalanan tetap.Penelitian ini mencoba membuatmodifikasi distribusi perjalanan penduduk dengan Kereta Api dari Jakarta ke beberapa kota lainmenggunakan Model Gravitasi Voorhees dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan penduduk.Hasil penelitian menunjukkan bahwa estimasi pada tahun 2017 ,jumlah penduduk Jakarta yangmelakukan perjalanan ke Bandung dengan menggunakan Kereta Api/hari paling banyak yaitu 64 %disusul Jogyakarta,Semarang,Surabaya, Malang dan terakhir Surakarta ,hasil ini terkait erat denganpengestimasian jumlah penduduk sehingga agar diperoleh hasil optimal diperlukan data yang akurat.
Kata Kunci: : Alat Transportasi Massal,Tingkat Pertumbuhan Penduduk, Konsep Gravitasi Newton,Model Gravitasi Voorhees
1. PendahuluanJumlah penduduk di Indonesia khususnya diIbukota Propinsi Jakarta dan beberapa kota besarseperti Bandung,Semarang,Jogjakarta, Solo,Malang, dan Surabaya setiap tahun bertambah,baik karena kelahiran dan kematian pendudukataupun perpindahan penduduk.Semakin banyakpenduduk maka mobilitas mereka untukberpergian dari satu kota ke kota yang laintentunya semakin tinggi pula.Oleh karena alasantersebut maka sarana dan prasarana perjalanantentulah menjadi hal yang sangatpenting.Pemerintah Indonesia telah berupayasemaksimal mungkin menyediakan sarana danprasarana transportasi massal untuk memenuhikebutuhan masyarakat .Salah satu transportasimassal untuk memenuhi kebutuhan masyarakatyang kini menjadi perhatian pemerintah adalahTransportasi kereta api, dengan banyakpertimbangan alat transportas ini merupakan alattransportasi massal yang sangat ekonomis darisegi bahan bakar dan jumlah penumpang yangdapat di angkut.Tetapi dengan keterbatasansarana jalan kereta,jumlah kereta yang ada ,makadiperlukan pengaturan jadwal dan jumlah kereta
yang beroperasi.Iriyanto ,2005 berhasil membuatsuatu perencanaan jumlah penerbangan atauperjalanan angkutan udara dari Medan ke berbagaikota di Indonesia menggunakan ModelGravitasi.Riyono ,2014 membuat modifikasidistribusi perjalanan penduduk dengan Kereta Apidari Jakarta ke beberapa kota lain menggunakanModel Gravitasi Voorhees tanpa memperhitungkantingkat pertumbuhan penduduk Pada penelitian iniakan digunakan Model Gravitasi Voorhees untukmembuat modifikasi distribusi perjalanan kereta apidari Ibukota Jakarta keberbagai ibukota propinsiyang ada di pulau Jawa seperti Bandung, Semarang,Jogjakarta, Solo, Malang, dan Surabaya denganmempertimbangkan tingkat pertumbuhan penduduk,sedemikian hingga dengan diketahuinya distribusiperjalanan kereta api dari Jakarta ke berbagai kotatersebut maka diharapkan dapat derencanakanpengaturan jumlah perjalanan keberbagai kota diatas dengan tepat dan ekonomis.
2. MetodeMetode yang digunakan dalam pengumpulan datakuantitatif mengenai jumlah penduduk di beberapakota besar yang ada dalam tulisan ini merupakan
Prosiding Seminar Nasional XI “Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
238
hasil studi literatur ,data penulis perolehmemanfaatkan dari beberapa laman websiteBadan Pusat Statistik mengenai hasil sensusjumlah penduduk dengan pertimbangan hasilsensus ini dapat dipercaya kebenarannya.2.1 Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data jumlah penduduk dibeberapa kota yang penulis jadikan sampeldalam tulisan ini dan nantinya akan dipakaidalam analisis diperoleh berdasarkan studiliteratur dari beberapa laman website BadanPusat Statistik memanfaatkan arsip mengenaihasil sensus jumlah penduduk .Menyesuaikanjalur perjalanan Kereta Api Penumpang JarakJauh yang ada saat ini maka penulis mengambilsampel untuk kota Jakarta ,Bandung ,Jogyakarta, Semarang , Surakarta,Malang, dan Surabaya.2.2 Metode Analisis DataDari hukum Gravitasi yang telah dikemukakanoleh Sir Isaac Newton yaitu bahwa gaya tarikmenarik antara dua benda berbanding senilaiterhadap perkalian antara massa kedua benda danberbanding tak senilai dengan jarak diantarapusat massa kedua benda.Secara matematikdinyatakan dalam persamaan :
Dengan ;Fij =Gaya tarik antara kedua benda i dan jmk =Massa benda kdij =Jarak antara pusat massa benda i dengan
benda j.g =konstanta proposionalModel distribusi perjalanan diperoleh denganmemodifikasi model Gravitasi dalam membuatestimasi distribusi perjalanan .Dibuat pendekatanmodel gravitasi yang diturunkan denganmemperhatikan aspek-aspek tertentu darimasalah distribusi perjalanan itu sendiri.Masalah dasar yang menjadi pijakan modelGravitasi adalah bagaimana mengestimasijumlah perjalanan dari tempat- i ke tempat- jdengan memenuhi dua kondisi berikut :1.Jumlah total perjalanan yang masuk ke tempat
i harus sama dengan jumlah perjalananyang diramalkan berasal dari tempat –i.
2.Jumlah total perjalanan yang berakhir diTempat-j harus sama dengan jumlahPerjalanan yang diramalkan dalam tahapPembangkitan perjalanan yaitu:
banyaknya perjalanan dengan maksud p
dari tempat –i ketempat-j.Bentuk Model Gravitasi untuk perjalanan telahdirumuskan oleh Alan M.Voorhees sebagaiberikut :
Dengan ;=Perjalanan persatuan waktu dengan
Maksud p dari tempat i ke tempat j.
= Perjalanan persatuan waktu denganMaksud p yang berasal dari tempat i
= Daya tarik tempat j untuk perjalanan
Dengan maksud p.cij = Biaya perjalanan atau jarak perjalanan
atau waktu perjalanan dari tempat i ketempat j
b = eksponen jarak yang digunakan modeln = Jumlah tempat yang diamati
Nilai komponen dan b oleh Voorhees diberikan
berdasarkan berbagai maksud seperti disajikandalam tabel berikut :Tabel 1: Nilai Komponen dan b .
MaksudPerjalanan:
p
KomponenDaya
Tarik apj
KomponenEksponenJarak b
1.BekerjaJumlah
orang yangbekerja
0,5
2.SosialSatuansatuan
Kelompok3
3.BerbelanjaKebutuhan
UtamaKebutuhan
untukkenyamanan
LuasLantai
Komersial2
4.BisnisLuas
LantaiKomersial
3
5.RekreasiLuas
Lantai2
6.Lain lain 2
Sumber: Iriyanto,2005.
3. Hasil dan PembahasanSesuai dengan Model Modifikasi DistribusiPerjalanan Alan M.Voorhees diatas ,dimanamembutuhkan input mengenai:3.1.Jumlah Penduduk.Berikut penulis sajikan mengenai jumlah pendudukuntuk kota-kota Jakarta,Bandung ,Semarang, Solo,Surabaya ,Yogyakarta ,dan Malang besertaestimasinya .
Tabel 2: Jumlah Penduduk dan Laju PertumbuhanPenduduk menurut Kota (ribu).
Kota 2010 2014 2015Jakarta 9.607,787 10.075,3 10.177,9
Prosiding Seminar Nasional XI “Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
3.2.Waktu Tempuh Perjalanan .Lama waktu tempuh Kereta Api penumpangBisnis/Eksekutif dari Jakarta ke kota:a.Bandung : 3 jamb.Semarang : 6,5 jamc.Malang : 15 jamd.Surabaya : 11 Jame.Solo : 8 Jamf.Yogya : 6,5 jam
3.3.Jumlah Penduduk Pengguna Kereta Api.Rata-rata jumlah penduduk Jakarta yangmelakukan perjalanan ke berbagai kota diatasdalam satu hari disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 5: Jumlah Penumpang Kereta Api Dari Jabotabek2006-2013 (ribu)
Tabel 6: Laju Kenaikan Jumlah Penumpang Kereta ApiDari Jabotabek 2006-2013
TahunKenaikan
penumpang(%)
2006-2007
13,1
2007-2008
6,2
2008-2009
4,03
2009-2010
-20
2010-2011
13,1
2011-2012
6,2
2012-2013
4,03
Dari tabel diatas diperoleh rata rata kenaikanpenumpang Kereta Api dari Jabotabek /tahun adalah3,81 %Estimasi jumlah penduduk yang menggunakankereta api pada tahun 2015 adalah 135.468.000Estimasi jumlah penduduk yang menggunakankereta api pada tahun 2016 adalah 140.616.000Estimasi jumlah penduduk yang menggunakankereta api pada tahun 2017 adalah 145.960.000atau rata rata 399.891 /hariEstimasi Distribusi perjalanan penduduk 1.Jakartapada tahun 2017 yang menggunakan jasa kereta apiuntuk melakukan perjalanan ke:2.Bandung3.Semarang4.Malang5.Surabaya6.Solo7.JogyakartaMenggunakan Model Gravitasi :
Dengan pengasumssian maksud perjalanan lain-lain
Prosiding Seminar Nasional XI “Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
240
dalam hal ini Komponen p = 6 maka dari data diatas diperoleh :b =2 sehingga
=258.999
=24.913
=5.770
=8.971
=3.022
=98.213
dari hasil diatas dapat diperoleh estimasi banyaknya penduduk Jakarta yang melakukanperjalanan menggunakan transportasi kereta api/hari ke :Bandung = 258.999Semarang = 24.913Malang = 5.770Surabaya = 8.971Solo = 3.022Yogya = 98.213
Total ͌ 399.891
4. KesimpulanDari hasil pembahasan diatas terlihat bahwa:
1. Jumlah penumpang kereta api/hari dariJakarta ke Bandung relatif lebih banyakdibanding kota lain yaitu sebesar 64%disusul ke Jogyakarta 25 % ,Semarang6%,Surabaya 2%, Malang 2% danterakhir Solo 1%.
2. Dengan hasil tersebut kiranya dapatdijadikan pijakan untuk mengambilkebijakan pengaturan jumlahkereta,gerbong penumpang,serta waktukeberangkatan kereta api sedemikianakan diperoleh hasil optimal.
3. Analisa data untuk perhitungan estimasiDistribusi perjalanan penduduk .Jakartapada tahun 2017 yang menggunakanjasa kereta api untuk melakukanperjalanan ke Bandung, Surakarta,Semarang, Malang dan Surabayadipengaruhi oleh jumlah penduduksehingga diperlukan data jumlah
penduduk yang valid , .kekurang akuratandata menjadikan kekurang tepatan hasilyang diperoleh.
4. Hasil penelitian ini dapat di gunakan jugauntuk membuat distribusi perjalanan alattransportasi lain dari satu daerah kedaerahlain selain kereta api jarak jauh, sepertiCommuter Line ataupun busway.
Daftar Pustaka
Iriyanto(2005).Penentuan Distribusi PerjalananAngkutan Udara Dari Medan ke JakartaBanda Aceh,Padang dan Pekan BaruMenggunakan Gravitasi Voorhees,Prosedingseminar nasional Matematika dan StatistikaPadang,pp.36-41.
Joko Riyono.(2014).Modifikasi DistribusiPerjalanan Angkutan Kereta Api PenumpangDengan Model Gravitasi.Proseding seminarnasional Sains dan Pendidikan Sains VIIIUKSW..
Nur Irawan .Ph.D , Septian Puji Astuti, S.Si ,Mengolah Data Statistik Dengan MudahMenggunakan Minitab14,Penerbit AndiYogyakarta.
Sensus Penduduk,(Online),diakses di:http://www.bps.go.id/(1 September 2016).