Essay uut

INOVASI GRAPHITE SOLID PADA LUMPUR SIDOARJO DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA MANDIRI GRAFIT SEBAGAI PENGGANTI LEAD YANG DAPAT MENINGKATKAN PEREKONOMIAN NASIONAL

Oleh:1. Utami Nofita Sari (4311413011/2013)2. Siti Khomsatun(4311413033/2013)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGSEMARANG

2015ii

i

LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul: INOVASI GRAPHITE SOLID PADA LUMPUR SIDOARJO DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA MANDIRI GRAFIT SEBAGAI PENGGANTI LEAD YANG DAPAT MENINGKATKAN PEREKONOMIAN NASIONAL 2. Ketua Tima. Nama Lengkap :Utami Nofita Sarib. NIM :4311413011c. Jurusan :Kimiad. Universitas:Universitas Negeri Semarang (UNNES)e. Alamat rumah dan No Tel./HP :Blimbing Rejo Rt 04/Rw 04 Nalumsari Jepara dan 08977150141f. Alamat email:[email protected]. Anggota Pelaksana:1 orang4. Dosen Pendampinga. Nama Lengkap dan Gelar:Nuni Widiarti, S.Pd, M.Sib. NIP:197810282006042001c. Alamat dan No Tel./HP :Mangunsari Rt 5/4 Gunungpati Semarang dan 085741233155

Semarang, 15 Mei 2015Menyetujui,Dosen PendampingKetua Tim

Nuni Widiarti, S.Pd, M.Si) Utami Nofita Sari NIP 197810282006042001 NIM 4311413011

Mengetahui,Ketua Jurusan Kimia

Dra. Woro Sumarni, M.Si)NIP 196507231993032001

ii

Lembar Pernyataan Keaslian Essay

Dengan ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini :Nama: Utami Nofita SariAlamat: 4311413011No. Hp: 08977150141Judul Tulisan: INOVASI GRAPHITE SOLID PADA LUMPUR SIDOARJO DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA MANDIRI GRAFIT SEBAGAI PENGGANTI LEAD YANG DAPAT MENINGKATKAN PEREKONOMIAN NASIONAL Menyatakan bahwa naskah ini adalah benar-benar karya asli saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Saya akan bersedia menanggung segala tuntutan jika di kemudian hari ada pihak yang merasa dirugikan baik secara pribadi maupun tuntutan secara hukum.Demikian surat pernyataan ini saya tulis, dan bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 15 Mei 2015

MateraiRp. 6.000Hormat Saya,

Utami Nofita SariNIM 4311413011

5

INOVASI GRAPHITE SOLID PADA LUMPUR SIDOARJO DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA MANDIRI GRAFIT SEBAGAI PENGGANTI LEAD YANG DAPAT MENINGKATKAN PEREKONOMIAN NASIONAL

1. PENDAHULUANPeristiwa Lumpur LapindoLumpur Panas Sidoarjo atau Lumpur Lapindo merupakan peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas. Menyemburnya lumpur panas di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 27 Mei 2006. Lumpur Lapindo di Sidoarjo tersusun atas 70% air dan 30% padatan (Usman et al., 2006). Peristiwa ini menjadi suatu tragedi ketika secara perlahan kebocoran tersebut memuntahkan lumpur panas dan mulai menenggelamkan beberapa rumah, bangunan sekolah, pabrik, dan lahan pertanian yang berada di sekitarnya. Bahkan, pada saat debitnya mencapai kurang lebih 50.000 meter kubik per hari cakupan lokasi semakin meluas dengan korban yang semakin terus bertambah. Semburan lumpur panas ini membawa dampak yang luar biasa bagi masyarakat sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, melaporkan Total rumah yang rusak sebanyak 1.683 unit, 500 ha areal perkebunan rusak, dan 25 pabrik yang tenggelam terpaksa menghentikan produksinya. Di samping itu, lumpur Lapindo juga telah menenggelamkan areal persawahan, pemukiman penduduk, termasuk kerusakan lingkungan sekitar, rusaknya sarana dan prasarana (jaringan listrik dan telepon), terhambatnya ruas jalan tol Malang-Surabaya yang berakibat pula terhadap aktivitas produksi dikawasan Tanggulangin yang selama ini merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur (Illah, 2006).Sampai saat ini semburan lumpur belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Tidak ada yang dapat memprediksi kapan semburan ini berhenti. Perbedaan situasi dan kondisinya setelah 9 tahun pasca musibah dilihat pada gambar 1.1

surbaya.comwww.tripadvisor.co.id

Lumpur lapindo pada tahun 2015Lumpur lapindo pada tahun 2006

Gambar 1.1 Kondisi lumpur lapindoSelama ini pembuangan lumpur dialirkan ke laut melalui Sungai Porong dan Aloo. sehingga diduga dapat mencemari kelestarian ekosistem di sekitar aliran sungai. Pembuangan lumpur ke laut tentu akan menimbulkan dampak terhadap ekosistem air, terlebih di Sungai Porong dan Aloo. Apabila ada bahan pencemar yang masuk ke aliran sungai akan dapat membahayakan kehidupan biota, sumber daya dan kenyamanan ekosistem perairan serta kesehatan manusia di sepanjang aliran sungai dan laut. Lumpur lapindo yang dialirkan ke sungai porong dapat di lihat pada gambar 1.2

www.lensaindonesia.com Gambar 1.2 Aliran lumpur lapindo ke sungai porong.

Saat ini sebagian lumpur lapindo kadang dimanfaatkan penduduk sebagai adsorben pemurnian etanol, adsorben pewarna tekstil methyl orange, bahan batu bata merah dan genting, bahan pengganti semen, bahan paving block, bahan beton geopolimer, bahan filler campuran perkerasan jalan raya khususnya campuran Laston dan Hot Rolled Sheet (HRS) bahkan sebagai bahan baterai kering. Dalam aplikasinya fraksi volume lumpur dalam material tersebut juga relatif besar, misalnya sebagai pengganti semen dapat digunakan hingga 40% dalam campuran mortar dan hingga 70% untuk batu-bata. Pemanfaatan lumpur lapindo secara tradisional ini dilakukan mengingat lumpur masih mengandung banyak mineral.Hasil analisa menunjukkan bahwa karakteristik lumpur Lapindo yang diperoleh dari 4 sampel memiliki nilai karbon (C) organik total berkisar antara 50- 56%. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1Tabel 1.1 Karakterisasi lumpur Lapindo NoParameterKode sampel

ABCD

1. Fisik

- Pasir % 8,00-20,00 -

- Liat% 53,00 -34,00 -

- Tekstur

2.

Kimia

- H2O 6,90 -7,00 -

- Kadar air(%) 51,11 45,27 60,73 40,41

C-Organik total (%)54,75

55,47

54,82

55,02

Sumber: Juniawan, 2013Pada dasarnya karbon dapat diubah menjadi grafit, karena grafit merupakan alotrop dari Carbon (C). Insinyur Prancis Nicolas-Jacques Cont mencampur bubuk grafit dengan tanah liat, membentuk campuran tersebut menjadi batang-batang, dan membakarnya dalam perapian. Dengan mengubah-ubah perbandingan grafit terhadap tanah liat, ia bisa membuat isi pensil yang menghasilkan berbagai gradasi warna hitam yang digunakan sampai sekarang. Adanya kandungan grafit pada lumpur lapindo memaksa penulis untuk membuat inovasi graphite solid pada lumpur sidoarjo dan aplikasinya untuk pengganti lead bahan baku pembuatan isi pensil yang dapat meningkatkan perekonomian nasional serta bagaimana keunggulan graphite solid di banding dengan lead bahan baku pembuatan isi pensil. Berangkat dari keprihatinan bahwa lumpur lapindo tidak dimanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengagas ide yang kreatif, inovatif dan solutif. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lumpur lapindo serta memberikan kontribusi positif tentang pengurangan pemakaian isi pensil yang memang cukup mahal khususnya bagi pabrik penghasil pensil di Indonesia. Dengan adanya alternatif pembuatan graphite solid dari lumpur lapindo maka dapat mengurangi pencemaran lumpur.2. PEMBAHASANKegunaan Graphite SolidKegunaan grafit alami tidak hanya dijadikan isi pensil, tetapi juga untuk keperluan industri seperti material refraktori (peralatan yang berhubungan dengan peleburan logam seperti wadah dan cetakan, pembuatan briket, dan lapisan blast furnace, baterai (anoda), steelmaking (grafit powder sebagai carbon raiser ditambahkan pada baja pada kadar tertentu), brake lining, dan pelumas. Aplikasi grafit alami dikembangkan secara modern untuk baterai zinc-carbon dan electric motor brushes. Grafit sintetis lebih sering digunakan sebagai elektroda, carbon raiser, neutron moderator pada reaktor nuklir, katup jantung prostetik, mesin solid roket, dan reaktor suhu tinggi. Tahun 2010, Andre Geim dan Konstantin Novoselov menerima Nobel untuk studi mereka tentang graphene, bentuk khusus dari grafit, hanya terdiri dari satu layer dengan tebal satu atom berstruktur kuat, memiliki banyak kegunaan, yaitu sebagai detektor gas, antiseptik, dan di bidang nanoteknologi berfungsi sebagai sirkuit listrik yang sangat kecil berguna untuk pacemaker jantung, sequencer DNA, dan masih banyak lagi.Keberadaan GrafitGrafit alami ditemukan hampir di setiap negara. Menurut United States Geological Survey (USGS) 2012, negara yang memproduksi grafit alami untuk kebutuhan dunia adalah Cina (amorphous paling besar), India, Brazil, Korea Utara (amorphous), dan Kanada. Di Eropa negara yang kaya grafit adalah Finlandia, Italia (flake), dan Jerman barat (flake), Austria (amorphous dan flake), Norwegia (lump). Di bumi, persediaan terbesar grafit flake ada di Madagaskar dan pengelolaannya dipegang oleh Sri Lanka (penghasil grafit lump terbanyak). Grafit (amorphous) dalam jumlah sedikit telah hampir habis ditambang di USA. Saat ini USA merupakan negara penghasil grafit sintetis. Belum ditemukan daerah berpotensi pertambangan grafit di Indonesia. Sampai saat ini Indonesia masih megimpor grafit.Perusahaan Penghasil Pensil di Indonesia Indonesia kebutuhan penggunaan grafit sangat banyak, diantaranya pabrik penghasil pensil. Pabrik penghasil pensil ini menjadi salah satu indikator penggunaan bahan dasar grafit sehari-hari dalam pembuatan isi pensil. 1. PT Pelinda Sarana Sukses2. PT Pencil Lead Indonesia3. PT AW Faber Castell Indonesia4. PT Pilot Pen Indonesia5. PT Pensil Indo Pratama6. PT Slat Indah Pratama7. PT Buana Internusa Asri8. PT Lima Jaya Agung Lestari9. PT Bali Taru Utama10. PT Citra Ripen11. PT Xylo Indah Pratama

Karakteristik Lumpur SidoarjoLumpur Sidoarjo merupakan lumpur yang keluar dari perut bumi, berasal dari bagian sedimentasi formasi Kujung, formasi Kalibeng dan formasi Pucangan. Sedimen formasi Kujung terdiri atas bagian sedimen yang kaya klastik, sedimen bagian transgresi dari air dangkal mengandung karbonat dan serpihan batu yang mengandung zat kapur dengan karbonat terkumpul dan dilokalisir melalui daerah dataran tinggi. Ratarata porositasnya adalah 20 30% dan permeabilitasnya adalah 160 194 mD. Lumpur ini dicirikan oleh kandungan napal dan batu lempung napalan, berwarna abuabu kehijauan, kuning kecoklatan dengan sisipan batu gampin bioklastik yang keras. Kandungan biota umumnya foraminifera besar dan ganggang. Bagian atas formasi Kujung berubah menjadi batu gamping bioklastik dan reef. Batuan napal abuabu dari formasi Kujung dicirikan oleh kandungan fosil foraminifera kecil, plankton, maupun benthon yang melimpah. Hal ini menunjukkan batuan diendapkan pada lingkungan laut terbuka dengan kedalaman berkisar antara 200 500 meter (Juniawan, 2013). Hasil karakteristik lumpur lapindo dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Karakterisasi lumpur Lapindo NoParameterKode sampel

ABCD

1. Fisik

- Pasir % 8,00-20,00 -

- Liat% 53,00 -34,00 -

- Tekstur

2.

Kimia

- H2O 6,90 -7,00 -

- Kadar air(%) 51,11 45,27 60,73 40,41

C-Organik total (% 54,75

55,47

54,82

55,02

Sumber: Juniawan, 2013Inovasi Graphite Solid Pada Lumpur Sidoarjo Dalam Mewujudkan Indonesia Mandiri Grafit Sebagai Pengganti Lead Yang Dapat Meningkatkan Perekonomian NasionalProses pengolahan lumpur juga dapat dilakukan melalui proses kimia meskipun tingginya kadar air dapat menjadi masalah, tetapi kandungan karbon tetap bisa menjamin kelangsungan produksi grafit yang dapat meningkatkan perekonomian nasional. Lumpur lapindo tersebut digunakan untuk pengganti lead bahan dasar membuat isi pensil. Hal ini dikarenakan dapat meningkatkan kualitas lumpur yang menjadi produk dalam negeri oleh pabrik pembuatan pensil di Indonesia. Perilaku tersebut ternyata lebih menguntungkan daripada merugikan. Perlu diketahui bahwa lumpur lapindo mempunyai banyak kandungan mineral, seperti grafit. Sehingga diharapkan dapat mengurangi pemakaian timah hitam yang mahal. Pada penelitian mengenai pemanfaatan lumpur lapindo menjadi graphite solid ini dibutuhkan berbagai literatur dan saran dari dosen Kimia Analitik dan Kimia Fisik yaitu kerjasama dengan Laboratorium Kimia Analitik dan Laboratorium Kimia Fisik Fakultas Matematika Universitas Negeri Semarang untuk melakukan karakterisasi lumpur lapindo. Sedangkan untuk pembuatan isi pensil perlu disosialisasikan kepada pabrik masyarakat sekitar lumpur lapindo sebagai solusi untuk mengurangi pencemaran akibat lumpur lapindo.

3. SIMPULANPengunaan graphite solid secara terus menerus justru meningkatkan kualitas lumpur lapindo. graphite solid selain lebih murah, juga efisien. Hal ini dibuktikan dengan berkurannya impor grafit dan beralih ke produksi grafit dalam negeri dari bahan dasar lumpur lapindo.Inovasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif tentang pengurangan pemakaian lead yang mahal, khususnya bagi pabrik penghasil pensil di Indonesia. Adanya alternatif pembuatan graphite solid dari lumpur lapindo maka dapat mengurangi pencemaran lumpur. Sehingga semua kebutuhan grafit di Indonesia terpenuhi tanpa mengimpor dari luar negeri.

DAFTAR PUSTAKAIlah. 2006. Perkembangan dampak luapan lumpur di kecamatan Porong dan sekitarnya. DalamDiskusi Panel Ikatan Alumni Ekonomi Unair Surabaya. Juniawan, Alvin., dkk. 2013. Karakteristik Lumpur Lapindo Dan Fluktuasi Logam Berat Pb Dan Cu Pada Sungai Porong Dan Aloo.Malang: Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang.Usman, E., Salahuddin, M., Ranawijaya DAS., dan Hutagaol, J. P., 2006, Paper Pendukung, Simposium Nasional: Pembuangan Lumpur Porong-Sidoarjo ke Laut? Surabaya.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Tahap pengolahan lumpur lapindo

Graphite solid

Lampiran 2. Bagan Inovasi graphite solid

Pensil lead

lead

Graphite PencilLumpur lapindoGraphite solid

Lampiran 3. Biodata ketuaNama lengkap : Utami Nofita Sari NIM : 4311413011 Tempat, tanggal lahir : Jepara, 28 November 1995 Alamat rumah : Blimbing Rejo RT:04 RW:04, Nalumsari, Jepara No. HP: 08977150141Email : [email protected] Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang Jurusan/ Fakultas : Kimia/FMIPA Penghargaan 10 tahun terakhirNoJenis Penghargaan Institusi Pemberi PenghargaanTahun

1.Pemenang The Best Idea SIC PaperSSC (Student Scientific Center) FMIPA UNNES2013

2.10 besar Finalis kompetisi UNITECH Universitas Negeri Yogyakarta 2015UKM Rekayasa tepat guna Universitas Negeri Yogyakarta 2015

Lampiran 4. Biodata AnggotaNama lengkap : Siti Khomsatun NIM : 4311413033Tempat, tanggal lahir : Demak, 12 Agustus 1994Alamat rumah : DemakNo. HP: 085799223969Email : [email protected] Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang Jurusan/ Fakultas : Kimia/FMIPA