Esofagitis
Klasifikasi
• Esofagitis infeksi• Esofagitis refluks• Esofagitis eosinofililk• Pill induced esophagitis
• Penyebab esofagitis infeksi :• Cytomegalovirus• Candida• Herpes• Varicella zooster• Epstein Barr virus• Tuberculosis• Pneumocystisn carinii
• Faktor risiko– Imunodefisiensi/ sistem imun ↓↓
HIV/AIDS, pasien dgn transplantasi organ solid– Imunokompeten penggunaan kortikosteroid lama
Esofagitis Infeksi
• Gejala klinis : odinofagia, disfagia• Diagonosis menggunakan EGD ditemukan ulkus ’volcano like’ dengan
daerah sekitar ulkus memiliki mukosa normal• Biopsi multinucleated giant cell, ground
glass nuclei, dan eosinophilic inclusion• Terapi Acyclovir
Esofagitis HSV
Esofagitis Candida
• Ditemukan pada imunodefisiensi (HIV/AIDS) dan keganasan hematologik
• Gejala klinis odinofagia + dgn ‘oral thrush’• Diagnosis (EGD)
– White mucosal plaque like lesions dan biopsi– Pasien AIDS obat antijamur akan tampak
perbaikan dalam 3-4 hari
Esofagitis Refluks
• Pergerakan cairan gaster dari bagian yg lebih bawah dari esofagus merusak ikatan ↑↑ permeabilitas terhadap asam
• Esofagitis difusi ion hidrogen ke mukosa• Cairan yang mempengaruhi : pepsin, tripsin &
asam empedu
Esofagitis Eosinofilik
• Epidemiologi– Sering pada remaja laki-laki– Memiliki riwayat kesulitan menelan dan disfagia
makanan padat– Ada riwayat atopi, asma, atau rhinitis alergi– Insiden yang meningkat berhubungan dengan
meningkatnya kejadian alergi atau asma
Esofagitis Eosinofilik
Patogenesis1. GERD kerusakan akibat asam di esofagus– Asam menyebabkan kerusakan ‘tight junction’
permeabilitas meningkat– Meningkatkan pajanan terhadap sel-sel inflamasi
eosinofil (normal dalam GIT, kec esofagus)
2. Hipersensitivitas makanan dan alergen lainnya– Respon alergi infiltrasi eosinofil ke esofagus– Eosinofil memacu sitokin (IL-3, IL-5, GM-CSF)– Eosinofil melepaskan protein dasar utama
inflamasi– Kronis disfagia
Esofagitis Eosinofilik
• Gejala– Disfagia– Kesulitan makan
• 50% pasien dengan kesulitan makan menderita eofagitis eosinofilik
– Rasa terbakar dan nyeri abdomen• Diagnosis Banding
– GERD, infeksi parasit/ virus, alergi, IBD, vomitus berulang
Esofagitis Eosinofilik
• Diagnosis :– Gejala klinik disfagia persisten penderita yang atopi, riwayat kesulitan menelan, GERD yang tidak berespon thd terapi
– Ensdoskopy esophageal rings (feline/ trachea esophagus, ulserasi, eksudat pada permukaan, dan striktur) risiko tinggi terjadinya perforasi (crepe paper mucosa)
– Histologis terdapat bercak, ditemukan > 15 eosinofil per LPB dengan biopsi gaster dan duodenum yang normal
Pendekatan yang diperlukan :- Dicurigai pasien disfagia kronik / riwayat
kesulitan makan berulang- Dilakukan pemerikasaan esofagus shg
menyingkirkan penyakit lain- Bila diagnosis tegak dilakukan pemeriksaan
alergi dan retriksi diet- Yang tidak berespons, pertimbangkan
penggunaan steroid selama 4-8 minggu
Esofagitis Eosinofilik
Pill Induced Esophagitis
• Diakibatkan paparan lama penggunaan obat-obat tertentu
• Pertama kali ditemukan penderita yang mengkonsumsi KCl
• Penyebab lainnya :– Antibiotik : tetrasiklin– Agen anti inflamasi : asam salisilat– Obat – obat lain : bifosfonat, kuindin, Fe
Pill Induced Esophagitis
• Terjadi pada beberapa bagian esofagus yang mengalami daerah penyempitan, mis :– Lengkung aorta– Esophagogastric junction– Pembesaran dari atrium kiri
• Hal umum yang sering dijumpai :– Tidak ada riwayat gangguan esofagus sebelumnya– Odinofagia dengan onset akut– Dapat dihubungkan dengan riwayat konsumsi pil
tertentu
Pill Induced Esophagitis
• Diagnosis– Berdasarkan gejala klinik tertentu
• Radiografi dengan barium meal• Ensdoskopi :
– Menunjukkan gambaran yang abnormal– Terdapat ulkus diskreta yang dikelilngi dengan mukosa normal
• Penatalaksanaan– Biasanya sembuh tanpa intervensi medis– Pengenalan akan obat-obatan yang dapat menyebabkan
esofagitis tersebut
Pill Induced Esophagitis