8/7/2019 EPID_KESMAS
1/71
1
MA : KESEHATANMA : KESEHATANMASYARAKATMASYARAKAT
SESSIONSESSION
EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
8/7/2019 EPID_KESMAS
2/71
2
SAP KESMASSAP KESMAS
10-9-0310-9-03 DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGIDASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI
17-9-0317-9-03 DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGIDASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI
8/7/2019 EPID_KESMAS
3/71
3
Definisi epidemiologiDefinisi epidemiologi
Ilmu yang mempelajari keadaan dan sifatIlmu yang mempelajari keadaan dan sifatkarakteristik suatu kelompok penduduk tertentu,karakteristik suatu kelompok penduduk tertentu,dengan memperhatikan berbagai perubahan padadengan memperhatikan berbagai perubahan pada
penduduk yang mempengaruhi derajat kesehatanpenduduk yang mempengaruhi derajat kesehatandan kehidupan sosialnya.dan kehidupan sosialnya.
Ilmu yang mempelajari, menganalisa sertaIlmu yang mempelajari, menganalisa sertaberusaha memecahkan berbagai masalahberusaha memecahkan berbagai masalahkesehatan maupun masalah yang eratkesehatan maupun masalah yang erathubungannya dengan kesehatan pada suatuhubungannya dengan kesehatan pada suatukelompok tertentu.kelompok tertentu.
8/7/2019 EPID_KESMAS
4/71
4
Pengertian epidemiologiPengertian epidemiologi
Suatu cabang ilmu kesehatanSuatu cabang ilmu kesehatanMenganalisis sifat dan penyebaran masalahMenganalisis sifat dan penyebaran masalahkesehatankesehatan
Filosofi dasar ilmu-ilmu kesehatanFilosofi dasar ilmu-ilmu kesehatanMemahami hubungan interaksi antara proses fisik,Memahami hubungan interaksi antara proses fisik,biologis, dan sosial.biologis, dan sosial.Fokus pada penduduk atau kelompok masyarakatFokus pada penduduk atau kelompok masyarakattertentu.tertentu.Cara pendekatan ilmiah mencari faktor-faktorCara pendekatan ilmiah mencari faktor-faktorpenyebab dan hubungan sebab akibat.penyebab dan hubungan sebab akibat.
8/7/2019 EPID_KESMAS
5/71
5
Ruang Lingkup epidemiologiRuang Lingkup epidemiologi
Epidemiologi penyakit menularEpidemiologi penyakit menularEpidemiologi penyakit tidak menularEpidemiologi penyakit tidak menularEpidemiologi klinikEpidemiologi klinikEpidemiologi kependudukanEpidemiologi kependudukanEpidemiologi pengelolaan yankesEpidemiologi pengelolaan yankesEpidemiologi lingkungan & keskerEpidemiologi lingkungan & kesker
Epidemiologi kesehatan jiwaEpidemiologi kesehatan jiwaEpidemiologi giziEpidemiologi giziEpidemiologi perilakuEpidemiologi perilaku
8/7/2019 EPID_KESMAS
6/71
6
PERANAN EPIDEMIOLOGIPERANAN EPIDEMIOLOGI
Fungsi utama epidemiologi:Fungsi utama epidemiologi:Menerangkan besarnya masalah sertaMenerangkan besarnya masalah sertapenyebarannya.penyebarannya.Menyiapkan data dan informasi untukMenyiapkan data dan informasi untukkeperluan perencanaan, pelaksanaan, dankeperluan perencanaan, pelaksanaan, danevaluasi program kesehatanevaluasi program kesehatan
Mengidentifikasi faktor yang menjadiMengidentifikasi faktor yang menjadipenyebab masalah dan faktor yangpenyebab masalah dan faktor yangberhubungan terjadinya masalah tersebutberhubungan terjadinya masalah tersebut
8/7/2019 EPID_KESMAS
7/71
7
Ichtisar epidemiologiIchtisar epidemiologi
Epidemiologi deskriptip.Epidemiologi deskriptip.Penelitian Epidemiologi.Penelitian Epidemiologi.
1. Penelitian Eksperimental1. Penelitian Eksperimentala. Eksperimental murnia. Eksperimental murnib. Eksperimental semub. Eksperimental semu2. Penelitian observasi2. Penelitian observasi
a. Penelitian deskritipa. Penelitian deskritipb. Penelitian analitik : cross sectional, caseb. Penelitian analitik : cross sectional, casecontrol, cohort study.control, cohort study.
8/7/2019 EPID_KESMAS
8/71
8
EPIDEMIOLOGI DESKRPTIPEPIDEMIOLOGI DESKRPTIP
Menganalisa masalah yang ada dalam suatuMenganalisa masalah yang ada dalam suatupopulasi tertentu serta menerangkanpopulasi tertentu serta menerangkankeadaan dan sifat masalah tersebutkeadaan dan sifat masalah tersebuttermasuk berbagai faktor yang erattermasuk berbagai faktor yang erathubungannya dengan timbulnya masalah.hubungannya dengan timbulnya masalah.
8/7/2019 EPID_KESMAS
9/71
9
PENELITIAN EPIDEMIOLOGIPENELITIAN EPIDEMIOLOGI
Mencari faktor penyebab maupun hubunganMencari faktor penyebab maupun hubungansebab akibat terjadinya penyakit sertasebab akibat terjadinya penyakit sertagangguan kesehatan lainnya dalamgangguan kesehatan lainnya dalammasyarakat.masyarakat.
Penelitian berdasarkan percobaanPenelitian berdasarkan percobaan
Penelitian berdasarkan pengamatanPenelitian berdasarkan pengamatanlangsung.langsung.
8/7/2019 EPID_KESMAS
10/71
10
Perkembangan teori terjadinyaPerkembangan teori terjadinyapenyakitpenyakit
Gangguan mahluk halusGangguan mahluk halus
Pengaruh lingkungan (Hipocrates)Pengaruh lingkungan (Hipocrates)
Keseimbangan cairan tubuh (Cina)Keseimbangan cairan tubuh (Cina)Sisa-sisa mahluk hidup yang mengotoriSisa-sisa mahluk hidup yang mengotorilingkunganlingkungan
Jasad renikJasad renikTeori imunitas dan hormonalTeori imunitas dan hormonal
8/7/2019 EPID_KESMAS
11/71
11
Konsep penyebab dan ProsesKonsep penyebab dan Prosesterjadinya penyakitterjadinya penyakit
HOSTHOST
ENVIROMENT AGENTENVIROMENT AGENT
8/7/2019 EPID_KESMAS
12/71
12
Proses terjadinya penyakitProses terjadinya penyakit
AGENT HOST
ENVIRONMENT
8/7/2019 EPID_KESMAS
13/71
13
AGENT=PENYEBABAGENT=PENYEBAB
Penyebab kausal (primer)Penyebab kausal (primer)1. Biologis1. Biologis2. Nutrisi2. Nutrisi
3. Kimiawi3. Kimiawi4. Fisika4. Fisika
5. Psikis5. Psikis
Penyebab non kausal (sekunder)Penyebab non kausal (sekunder)
8/7/2019 EPID_KESMAS
14/71
14
KARAKTERISTIK AGENTKARAKTERISTIK AGENT
Karakteristik AgentKarakteristik Agent1. Infektifitas : Kesanggupan dari organisme untuk1. Infektifitas : Kesanggupan dari organisme untukberadaptasi sendiri terhadap lingkungan host untukberadaptasi sendiri terhadap lingkungan host untukmampu tinggal dan berkembang biak (multiply) dalammampu tinggal dan berkembang biak (multiply) dalam
jaringan host jaringan host2.Patogenesitas : Kesanggupan organisma untuk2.Patogenesitas : Kesanggupan organisma untukmenimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologismenimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologissetelah terjadinya infeksi pada host yang diserangsetelah terjadinya infeksi pada host yang diserang
3.Virulensi : Kesanggupan organisma tertentu untuk3.Virulensi : Kesanggupan organisma tertentu untukmenghasilkan reaksi patologis yang berat yangmenghasilkan reaksi patologis yang berat yangmungkin dapat menyebabkan kematian.mungkin dapat menyebabkan kematian.
8/7/2019 EPID_KESMAS
15/71
15
KARAKTERISTIK AGENTKARAKTERISTIK AGENT
4.Toksisitas : Kesanggupan organisma untuk4.Toksisitas : Kesanggupan organisma untukmemproduksi reaksi kimia yang toksis olehmemproduksi reaksi kimia yang toksis olehsubstansi kimia yang dibuatnya.substansi kimia yang dibuatnya.
5.Invasitas : kemampuan organisma untuk5.Invasitas : kemampuan organisma untukmelakukan penetrasi dan menyebar setelahmelakukan penetrasi dan menyebar setelahmemasuki jaringan.memasuki jaringan.6.6. Antigenicitas : Kesanggupan organismaAntigenicitas : Kesanggupan organismauntuk merangsang reaksi imunologis dalamuntuk merangsang reaksi imunologis dalamhost.host.
8/7/2019 EPID_KESMAS
16/71
16
HOST=PEJAMUHOST=PEJAMU
Manusia sebagai makhluk biologis :Manusia sebagai makhluk biologis :umur, jenis kelamin, ras, keturunan,umur, jenis kelamin, ras, keturunan,anatomi dan faal tubuh,anatomi dan faal tubuh,imunitas,imunitas,kemampuan interaksi,kemampuan interaksi,status gizi dan kesehatanstatus gizi dan kesehatan
Manusia sebagai makhluk sosial:Manusia sebagai makhluk sosial:kelompok etnik, adat istiadat, agamakelompok etnik, adat istiadat, agamakebiasaan hidupkebiasaan hidup
8/7/2019 EPID_KESMAS
17/71
17
KARAKTERISTIK HOSTKARAKTERISTIK HOST
1.Resistensi : Kemampuan dari host untuk bertahan1.Resistensi : Kemampuan dari host untuk bertahanterhadap suatu nfeksiterhadap suatu nfeksi
2.Immunitas : Kesanggupan host untuk2.Immunitas : Kesanggupan host untuk
mengembangkan suatu respon imunologis,mengembangkan suatu respon imunologis,dapat secara alamiah maupun diperoleh, sehinggadapat secara alamiah maupun diperoleh, sehinggakebal terhadap suatu penyakit.kebal terhadap suatu penyakit.3.I3.I nfectiousness : Potensi host yang terinfeksinfectiousness : Potensi host yang terinfeksiuntuk menularkan kuman yang berada alam tubuhuntuk menularkan kuman yang berada alam tubuhmanusia kepada manusia dan sekitarnya.manusia kepada manusia dan sekitarnya.
8/7/2019 EPID_KESMAS
18/71
18
ENVIROMENT =ENVIROMENT =LINGKUNGANLINGKUNGAN
Lingkungan biologis:Lingkungan biologis:mikro organisme, fauna, flora,mikro organisme, fauna, flora,Lingkungan fisik:Lingkungan fisik:udara, air, geografis, geologis, unsurudara, air, geografis, geologis, unsurkimiawikimiawiLingkungan sosial :Lingkungan sosial :
sistem hukum, sistem organisasisistem hukum, sistem organisasikemasyarakatan, sistem pelayanankemasyarakatan, sistem pelayanankesehatan, sistem kehidupan sosialkesehatan, sistem kehidupan sosial
8/7/2019 EPID_KESMAS
19/71
19
KARAKTERISTIKKARAKTERISTIKLINGKUNGANLINGKUNGAN
Karakteristik LingkunganKarakteristik Lingkungan
1.Topografi : Situasi lokasi baik yang natural1.Topografi : Situasi lokasi baik yang naturalmaupun buatan manusia yang mungkinmaupun buatan manusia yang mungkinmempengaruhi terjadinya penyebaran suatumempengaruhi terjadinya penyebaran suatupenyakit tertentu.penyakit tertentu.
2.Geografis : Keadaan yang berhubungan dengan2.Geografis : Keadaan yang berhubungan dengan
strukur geologi dari bumi yang berhubunganstrukur geologi dari bumi yang berhubungandengan kejadian penyakitdengan kejadian penyakit
8/7/2019 EPID_KESMAS
20/71
20
SEHAT DAN SAKITSEHAT DAN SAKIT
Sehat menurut WHO:Sehat menurut WHO:
Sehat adalah keadaan kesempurnaan fisik,Sehat adalah keadaan kesempurnaan fisik,
mental dan keadaan sosial dan bukan berartimental dan keadaan sosial dan bukan berartihanya bebas dari penyakit atau cacad.hanya bebas dari penyakit atau cacad.
Penyakit adalah suatu proses gangguanPenyakit adalah suatu proses gangguanfisiologis serta gangguan psikologisfisiologis serta gangguan psikologismaupun gangguan tingkah laku.maupun gangguan tingkah laku.
8/7/2019 EPID_KESMAS
21/71
21
SEHAT DAN SAKITSEHAT DAN SAKIT
Keadaan Patologis/MedisKeadaan Patologis/Medis
Pernyataan
Penderita
Sakit Tidak sakit
Sakit Betul Sakit ?
Tidak sakit Patologissakit, tanpagejala
Betul Sehat
8/7/2019 EPID_KESMAS
22/71
22
KETERPAPARAN DANKETERPAPARAN DANKERENTANANKERENTANAN
Keterpaparan adalah suatu keadaan pejamu beradaKeterpaparan adalah suatu keadaan pejamu beradapada pengaruh berinteraksi dengan unsurpada pengaruh berinteraksi dengan unsurpenyebab, baik penyebab maupun lingkunganpenyebab, baik penyebab maupun lingkungan
yang mendorong proses terjadinya penyakit.yang mendorong proses terjadinya penyakit.
Kerentanan adalah keadaan dimana pejamuKerentanan adalah keadaan dimana pejamu
mempunyai kondisi yang mudah dipengaruhi ataumempunyai kondisi yang mudah dipengaruhi atauberinteraksi dengan unsur penyebab sehinggaberinteraksi dengan unsur penyebab sehinggamemungkinkan timbulnya penyakit.memungkinkan timbulnya penyakit.
8/7/2019 EPID_KESMAS
23/71
23
KETERPAPARAN DANKETERPAPARAN DANKERENTANANKERENTANAN
Keadaanketerpaparan
Keadaan Kerentanan
Rentan Kebal
Terpapar Sakit Tidak sakit
Tidakterpapar
Tidak sakit Tidak sakit
8/7/2019 EPID_KESMAS
24/71
24
ASSOSIASIASSOSIASI
Hubungan keterikatan atau saling pengaruh antaraHubungan keterikatan atau saling pengaruh antaradua atau lebih variabel, dimana hubungan tersebutdua atau lebih variabel, dimana hubungan tersebutdapat bersifat hubungan sebab akibat maupundapat bersifat hubungan sebab akibat maupun
yang bukan sebab akibat.yang bukan sebab akibat.Hubungan keterikatan(Dependency association)Hubungan keterikatan(Dependency association)adalah hubungan variabel dimana perubahanadalah hubungan variabel dimana perubahanvariabel yang satu(independent) akanvariabel yang satu(independent) akanmempengaruhi variabel lain(dependent)mempengaruhi variabel lain(dependent)
8/7/2019 EPID_KESMAS
25/71
25
Hubungan AssosiasiHubungan Assosiasi
Hubungan semuHubungan semu
Hubungan assosiasi bukan kausalHubungan assosiasi bukan kausal
Hubungan assosiasi kausaluHubungan assosiasi kausalu
8/7/2019 EPID_KESMAS
26/71
26
Hubungan AssosiasiHubungan Assosiasi
Hubungan semuHubungan semu
Adanya hubungan antara dua atau lebihAdanya hubungan antara dua atau lebih
variabel yang bersifat semu atau palsuvariabel yang bersifat semu atau palsukarena faktor kebetulan atau karena adanyakarena faktor kebetulan atau karena adanyabias pada metoda penelitian.bias pada metoda penelitian.
8/7/2019 EPID_KESMAS
27/71
27
Hubungan AssosiasiHubungan Assosiasi
Hubungan assosiasi bukan kausalHubungan assosiasi bukan kausal
Hubungan assosiasi yang bersifat bukanHubungan assosiasi yang bersifat bukan
sebab akibat, dimana variabel ketigasebab akibat, dimana variabel ketigatampaknya mempunyai hubungan salah satutampaknya mempunyai hubungan salah satuvariabel yang terlibat dalam hubunganvariabel yang terlibat dalam hubungankausal, tetapi unsur ketiga ini bukan sebagaikausal, tetapi unsur ketiga ini bukan sebagaifaktor penyebab.faktor penyebab.
8/7/2019 EPID_KESMAS
28/71
28
Hubungan AssosiasiHubungan Assosiasi
Hubungan assosiasi kausalHubungan assosiasi kausal
Hubungan antara dua atau lebih variabelHubungan antara dua atau lebih variabel
penyebab kausal (primer dan sekunder)penyebab kausal (primer dan sekunder)terhadap terjadinya variabel lainnyaterhadap terjadinya variabel lainnyasehingga hasil akhir dari suatu prosessehingga hasil akhir dari suatu prosesterjadinya penyakit.terjadinya penyakit.
8/7/2019 EPID_KESMAS
29/71
29
FAKTOR KAUSA DANFAKTOR KAUSA DANPENYAKITPENYAKIT
Hubungan antara faktor kausa dan penyakitHubungan antara faktor kausa dan penyakitdapat mempunyai beberapa bentuk (Dever,dapat mempunyai beberapa bentuk (Dever,1984) :1984) :
1.Single Kausa / Single Effect Model1.Single Kausa / Single Effect Model
2.Multiple Causal / Single Effect Model2.Multiple Causal / Single Effect Model
3.Multiple Causal / Multipel Effect Model3.Multiple Causal / Multipel Effect Model
8/7/2019 EPID_KESMAS
30/71
30
TERMINOLOGITERMINOLOGI
Beberapa istilah yang perlu juga diketahui dalamBeberapa istilah yang perlu juga diketahui dalamhubungannya dengan kausahubungannya dengan kausa
a.Kausa Mutlak : suatu penyebab yang pasti akana.Kausa Mutlak : suatu penyebab yang pasti akan
menimbulkan suatu enyakit tertentu.menimbulkan suatu enyakit tertentu.b.Kausa esensial : kausa yang harus ada untub.Kausa esensial : kausa yang harus ada untukmemungkinkan terjadinya suatu penyakit.memungkinkan terjadinya suatu penyakit.
c.Kausa suffisien : kausa umumnya beberapa kausc.Kausa suffisien : kausa umumnya beberapa kausayang secara bersama-sama untuk menjadi cukupyang secara bersama-sama untuk menjadi cukupuntuk menyebabkan penyakit.untuk menyebabkan penyakit.
8/7/2019 EPID_KESMAS
31/71
31
EPIDEMIOLOGI DESKRPTIPEPIDEMIOLOGI DESKRPTIP
Ada 3 karakteristik faktor yang penting dalamAda 3 karakteristik faktor yang penting dalamEpidemiologi deskriptip.Epidemiologi deskriptip.
Faktor orangFaktor orang
Faktor tempatFaktor tempat
Faktor waktuFaktor waktu
8/7/2019 EPID_KESMAS
32/71
32
EPIDEMIOLOGI DESKRPTIPEPIDEMIOLOGI DESKRPTIP
Kegunanaan memperhatikan karakteristikKegunanaan memperhatikan karakteristikfaktor:faktor:
Membantu mengarahkan diagnosisMembantu mengarahkan diagnosis
Mengarahkan ke fokus pemeriksaan,Mengarahkan ke fokus pemeriksaan,penilaian, meramalkan penyakit.penilaian, meramalkan penyakit.
Mengarahkan program pencegahan danMengarahkan program pencegahan danmenilai programmenilai program
8/7/2019 EPID_KESMAS
33/71
33
FAKTOR ORANGFAKTOR ORANG
UmurUmurJenis kelaminJenis kelaminKelompok etnikKelompok etnikAgamaAgamaHubungan keturunanHubungan keturunanPekerjaanPekerjaanStatus perkawinanStatus perkawinan
Status sosial ekonomiStatus sosial ekonomiBesarnya keluargaBesarnya keluargaStruktur keluargaStruktur keluarga
8/7/2019 EPID_KESMAS
34/71
34
FAKTOR TEMPATFAKTOR TEMPAT
Ada hubungannya dengan lokasi fisikAda hubungannya dengan lokasi fisik
Keadaan iklim setempatKeadaan iklim setempat
Keadaan sifat flora dan fauna setemparKeadaan sifat flora dan fauna setemparKebiasaan hibup penduduk setempatKebiasaan hibup penduduk setempat
Keadaan perkembangan ekonomi setempatKeadaan perkembangan ekonomi setempat
Keadaan sistem pelayanan kesehatanKeadaan sistem pelayanan kesehatan
8/7/2019 EPID_KESMAS
35/71
35
FAKTOR TEMPATFAKTOR TEMPAT
Batas daerah-daerah pemerintahanBatas daerah-daerah pemerintahan
Kota dan PedesaanKota dan Pedesaan
Daerah berdasarkan batas alamDaerah berdasarkan batas alamNegara-negaraNegara-negara
RegionalRegional
8/7/2019 EPID_KESMAS
36/71
36
FAKTOR WAKTUFAKTOR WAKTU
Perubahan dalam waktu singkatPerubahan dalam waktu singkat
Perubahan yang terjadi secara periodikPerubahan yang terjadi secara periodik
Perubahan secara sekularPerubahan secara sekular
8/7/2019 EPID_KESMAS
37/71
37
PENGUKURANPENGUKURANEPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
PENGUKURAN DASARPENGUKURAN DASAR
PROPORSIPROPORSI
RASIORASIORATERATE
8/7/2019 EPID_KESMAS
38/71
38
PENGUKURANPENGUKURANEPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
PROPORSIPROPORSIAA
------------------------
A + BA + B
RASIORASIO
AA--------------BB
8/7/2019 EPID_KESMAS
39/71
39
PENGUKURANPENGUKURANEPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
RATERATE
AA
----------------------------------------------------------------POPULATION AT RISK dari APOPULATION AT RISK dari A
8/7/2019 EPID_KESMAS
40/71
40
Population at risk pada Ca CervixPopulation at risk pada Ca Cervix
pria wanita
70 th
25-69 th
0-25 th
8/7/2019 EPID_KESMAS
41/71
41
PENGUKURANPENGUKURANEPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
INCIDENCE RATEINCIDENCE RATEATTACK RATEATTACK RATEPREVALENCE RATEPREVALENCE RATEPOINT PREVALENCE RATEPOINT PREVALENCE RATEPERIODE PREVALENCE RATEPERIODE PREVALENCE RATECASE FATALITY RATECASE FATALITY RATECRUDE DEATH RATECRUDE DEATH RATE
AGE SPECIFIC DEATH RATEAGE SPECIFIC DEATH RATECAUSE SPECIFIC DEATH RATECAUSE SPECIFIC DEATH RATEINFANT MORTALITY RATEINFANT MORTALITY RATE
8/7/2019 EPID_KESMAS
42/71
42
Incidence rateIncidence rate
Rumus:Rumus:
Jumlah orang dalam suatu populasi yangJumlah orang dalam suatu populasi yangditetapkan baru sakit karena sebab tertentuditetapkan baru sakit karena sebab tertentuselama periode waktu tertentu dibagiselama periode waktu tertentu dibagi
Jumlah orang dalam populasi yangJumlah orang dalam populasi yangterancam penyakit tsb selama periode waktuterancam penyakit tsb selama periode waktutertentu dikali dengan konstanta.tertentu dikali dengan konstanta.
8/7/2019 EPID_KESMAS
43/71
43
Incidence rateIncidence rate
Perlu diperhatikan bahwa :Perlu diperhatikan bahwa :1. Penyebut adalah mereka yang terancam1. Penyebut adalah mereka yang terancam(risk) penyakit tertentu, berdasarkan waktu(risk) penyakit tertentu, berdasarkan waktu2. Pembilang adalah mereka yang2. Pembilang adalah mereka yangmenderita dan semuanya berasal darimenderita dan semuanya berasal darimereka yang terancam pada penyebutmereka yang terancam pada penyebut
3. Interval waktu harus tetap3. Interval waktu harus tetap4. Hasilnya dapat dikalikan dengan unit4. Hasilnya dapat dikalikan dengan unittertentu (100, 1000, 10000 dan seterusnya)tertentu (100, 1000, 10000 dan seterusnya)
8/7/2019 EPID_KESMAS
44/71
44
Incidence rateIncidence rate
Ada dua ukuran insiden, yaitu incidence rateAda dua ukuran insiden, yaitu incidence rate(disebut juga incidence density, disingkat ID) dan(disebut juga incidence density, disingkat ID) dancumulative incidence (CI).cumulative incidence (CI).
ID = Jumlah orang yang sakit selama periodeID = Jumlah orang yang sakit selama periodetertentu dibagi Jumlah pengamatan masing-masingtertentu dibagi Jumlah pengamatan masing-masingindividu yg masih beresikoindividu yg masih beresiko
CI = Jumlah orang yang jatuh sakit selama periodeCI = Jumlah orang yang jatuh sakit selama periodetertentu dibagi Jumlah orang yang sehat pada awaltertentu dibagi Jumlah orang yang sehat pada awaleriode tersebut
8/7/2019 EPID_KESMAS
45/71
45
Incidence rateIncidence rate
Perbedaan antara ID dan CI tampak pada :Perbedaan antara ID dan CI tampak pada :1. Hal yang diukur yaitu kecepatan rata-rata (ID)1. Hal yang diukur yaitu kecepatan rata-rata (ID)dan probabilitas (CI)dan probabilitas (CI)
2.Penyebut yang digunakan dalam penghitungan2.Penyebut yang digunakan dalam penghitungan3.ID umumnya digunakan untuk menguji hipotesis3.ID umumnya digunakan untuk menguji hipotesispada penyakit kronispada penyakit kronis4.Pada kejadian yang pendek waktu pemaparannya4.Pada kejadian yang pendek waktu pemaparannya
(restricted risk period) misalnya pada wabah(restricted risk period) misalnya pada wabahpenyakit akut, penyebab dicari cukup denganpenyakit akut, penyebab dicari cukup denganmenggunakan CI. CI dalam situasi ini seringkalimenggunakan CI. CI dalam situasi ini seringkalidisebut attack rate.
8/7/2019 EPID_KESMAS
46/71
46
Prevalence ratePrevalence rate
Prevalensi merupakan ukuran yang menggunakaPrevalensi merupakan ukuran yang menggunakankasus yang ada, baik kasus lama maupun kasuskasus yang ada, baik kasus lama maupun kasusyang baru, walaupun ukuran ini bukan suatu rate,yang baru, walaupun ukuran ini bukan suatu rate,tetapi seringkali disebut prevalen rate.tetapi seringkali disebut prevalen rate.Ada dua macam ukuran prevalen, yaitu pointAda dua macam ukuran prevalen, yaitu pointprevalence rate dan period prevalence.prevalence rate dan period prevalence.Point prevalence mengukur proporsi penduduPoint prevalence mengukur proporsi penduduk
yang sakit pada sakit pada saat tertentu. Informasiyang sakit pada sakit pada saat tertentu. Informasiini digunakan untuk menggambarkan situasiini digunakan untuk menggambarkan situasipenyakit yang ada saat itu, dan juga untupenyakit yang ada saat itu, dan juga untuk
erencanaan mana emenn a.erencanaan mana emenn a.
8/7/2019 EPID_KESMAS
47/71
47
Prevalence ratePrevalence rate
Rumus :Rumus :
P = Jumlah penderita pada saat tertentuP = Jumlah penderita pada saat tertentu
dibagi Jumlah penduduk pada saat itudibagi Jumlah penduduk pada saat itu
Period prevalence mengukur proporsi pendudukPeriod prevalence mengukur proporsi pendudukyang menderita sakit selama periode tertentu,yang menderita sakit selama periode tertentu,ukuran ini jarang sekali digunakan dan kataukuran ini jarang sekali digunakan dan kataprevalence selalu berarti point prevalenceprevalence selalu berarti point prevalence
8/7/2019 EPID_KESMAS
48/71
48
Hubungan prevalence danHubungan prevalence danincidenceincidence
Sesuai dengan keterangan diatas tampak bahwaSesuai dengan keterangan diatas tampak bahwainsiden merupakan ukuran yang tidak mudah untukinsiden merupakan ukuran yang tidak mudah untukdidapat, sedangkan prevalens relatif lebih mudah.didapat, sedangkan prevalens relatif lebih mudah.Pada kondisi yang tetap, dimana baik pelayananPada kondisi yang tetap, dimana baik pelayanankesehatan maupun kekuatan penularan penyakitkesehatan maupun kekuatan penularan penyakittidak berubah, maka rumus untuk hubungantidak berubah, maka rumus untuk hubunganprevalensi dan insiden :prevalensi dan insiden :P = I x DP = I x DKeterangan : P = PrevalenKeterangan : P = Prevalen
I = InsidenI = Insiden=D = Lama sakit duration of illness
8/7/2019 EPID_KESMAS
49/71
49
Hubungan prevalence danHubungan prevalence danincidenceincidence
Apabila dua dari ukuran diatas diketahui, makaApabila dua dari ukuran diatas diketahui, makaukuran ketiga dapat dihitung. Bila insidenukuran ketiga dapat dihitung. Bila insidenbertambah bila lama sakit berubah atau tetapbertambah bila lama sakit berubah atau tetap
sama. Oleh karena insiden menggambarkansama. Oleh karena insiden menggambarkanbesarnya resiko untuk sakit, ukuran ini berbandingbesarnya resiko untuk sakit, ukuran ini berbandingterbalik dengan keberhasilan pencegahan. Artinyaterbalik dengan keberhasilan pencegahan. Artinyabila usaha pencegahan berhasil insiden akanbila usaha pencegahan berhasil insiden akan
menurun, sebaliknya bila pencegahan tidakmenurun, sebaliknya bila pencegahan tidakberhasil, insiden tetap atau bahkan bertambah.berhasil, insiden tetap atau bahkan bertambah.
b l d
8/7/2019 EPID_KESMAS
50/71
50
Hubungan prevalence danHubungan prevalence danincidenceincidence
Lama sakit, ditentukan oleh keberhasilanLama sakit, ditentukan oleh keberhasilanpengobatan. Bila pengobatan menyembuhkanpengobatan. Bila pengobatan menyembuhkanpenderita, prevalen turun walaupun insiden tetap.penderita, prevalen turun walaupun insiden tetap.
Prevalen pun akan turun bila penyakit mematikanPrevalen pun akan turun bila penyakit mematikandalam waktu singkat (misalnya rabies). Walaupundalam waktu singkat (misalnya rabies). Walaupuninsiden tinggi prevalen akan tetap rendah.insiden tinggi prevalen akan tetap rendah.Sebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkanSebaliknya pengobatan yang tidak menyembuhkan
penderita tetapi dapat memperpanjangpenderita tetapi dapat memperpanjanghidupnya,justru akan meningkatkan prevalenhidupnya,justru akan meningkatkan prevalenpenyakit tersebut.penyakit tersebut.
8/7/2019 EPID_KESMAS
51/71
51
PREVALENCEPREVALENCE
DURASI PENYAKIT PJG
PASIEN HIDUP LAMA
INSIDEN MENINGGI
IMIGRASI KASUS
EMIGRASI ORG SEHAT
IMIGRASI ORG SUSEPT
PERBAIKAN DIAGNOSIS
8/7/2019 EPID_KESMAS
52/71
52
PREVALENCEPREVALENCE
DURASI PENY PENDEK
CFR TINGGI
INSIDENS TURUN
IMIGRASI ORG SEHAT
EMIGRASI KASUS
PERBAIKAN TERAPI
8/7/2019 EPID_KESMAS
53/71
53
Ukuran-ukuranUkuran-ukuran
Beberapa Contoh Ukuran Dalam Bidang Beberapa Contoh Ukuran Dalam Bidang Kesehatan Kesehatan1. Crude Mortality Rate1. Crude Mortality Rate
CMR = Jumlah penduduk yang meninggal dalamCMR = Jumlah penduduk yang meninggal dalamsetahun : Jumlah penduduk pada tahun itusetahun : Jumlah penduduk pada tahun itu2. Age Spesifik Death Rates2. Age Spesifik Death RatesMengingat adanya pengaruh/efek yang besar dariMengingat adanya pengaruh/efek yang besar dari
umur terhadap kematian, maka penting untuumur terhadap kematian, maka penting untukmenghitung angka kematian pada setiap kelompomenghitung angka kematian pada setiap kelompokumur, dan angka ini dipakai dalam perbandingan.umur, dan angka ini dipakai dalam perbandingan.
8/7/2019 EPID_KESMAS
54/71
54
Ukuran-ukuranUkuran-ukuran
3. Case Fatality Rate (CFR)3. Case Fatality Rate (CFR)CFR = Jumlah orang yang mati oleh karena penyakitCFR = Jumlah orang yang mati oleh karena penyakitA : Jumlah penderita dengan penyakit AA : Jumlah penderita dengan penyakit A
4. Infant Mortality rate4. Infant Mortality rateIMR = Jumlah bayi (umur
8/7/2019 EPID_KESMAS
55/71
55
Ukuran-ukuranUkuran-ukuran
6. Food Specific Attack Rate6. Food Specific Attack RateFSAR=Jumlah orang yang makan makanan tertentu daFSAR=Jumlah orang yang makan makanan tertentu danmenjadi sakit: Jumlah orang yangmenjadi sakit: Jumlah orang yangmakan makanan tersebutmakan makanan tersebut
7. Proportional Mortality Rate7. Proportional Mortality RatePMR = Jumlah kematian akibat penyakit tertentu selamaPMR = Jumlah kematian akibat penyakit tertentu selamaperiode tertentu:Jumlah seluruh kematian dalam periodeperiode tertentu:Jumlah seluruh kematian dalam periodetertentutertentu
8. Crude Birth Rate8. Crude Birth RateCBR = Jumlah bayi lahir hidup selama setahun :CBR = Jumlah bayi lahir hidup selama setahun :Jumlah populasi di tahun ituJumlah populasi di tahun itu
8/7/2019 EPID_KESMAS
56/71
56
Sumber data epidemiologiSumber data epidemiologi
Beberapa sumber data yang tersedia yang dapat diperoleBeberapa sumber data yang tersedia yang dapat diperolehdari :dari :
a. Data Kependudukan, diperoleh daria. Data Kependudukan, diperoleh dari Sensus penduduk (setiap 10 tahun, 1971, 1980, 1990)Sensus penduduk (setiap 10 tahun, 1971, 1980, 1990) Survei, untuk memperoleh beberapa datSurvei, untuk memperoleh beberapa datademografis/karakteristik penduduk misalnya surveidemografis/karakteristik penduduk misalnya survei
fertilitas dan mortalitas Indonesia (1973), surveifertilitas dan mortalitas Indonesia (1973), surveifertilitas (1976), Survei Penduduk Antar Sensusfertilitas (1976), Survei Penduduk Antar Sensus(SUPAS)(SUPAS)
8/7/2019 EPID_KESMAS
57/71
57
Sumber data epidemiologiSumber data epidemiologib. Kelahiran dan kematian, diperoleh dari :b. Kelahiran dan kematian, diperoleh dari :
Pencatatan akte kelahiran dan surat keterangan meninggalPencatatan akte kelahiran dan surat keterangan meninggal Klinik/rumah bersalin dan pelayanan kesehatan lainnyaKlinik/rumah bersalin dan pelayanan kesehatan lainnya
c. Data kesakitan, diperoleh dari :c. Data kesakitan, diperoleh dari : Rekam Medis Rumah sakitRekam Medis Rumah sakit Praktek dokter swastaPraktek dokter swasta Penelitian khususPenelitian khusus
d. Data lainnya :d. Data lainnya : Penelitian/data sanitasi dan lingkunganPenelitian/data sanitasi dan lingkungan Catatan imunisasiCatatan imunisasi Pela oran KB
8/7/2019 EPID_KESMAS
58/71
58
PENELITIAN EPIDEMILOGIPENELITIAN EPIDEMILOGISTUDI KASUS:STUDI KASUS: 1.MASYARAKAT1.MASYARAKAT
2.INDIVIDU2.INDIVIDUSURVEI ANALISISSURVEI ANALISIS 1.1.MASYARAKATMASYARAKAT 2. INDIVIDU: -2. INDIVIDU: -CROSS SECTIONALCROSS SECTIONAL
- RETROSPEKTIF- RETROSPEKTIF --PROSPEKTIFPROSPEKTIF - KOHOR- KOHORRETROSPEKTIFRETROSPEKTIFEKSPERIMEN.EKSPERIMEN.
1.MASYARAKAT 2.INDIVIDU1.MASYARAKAT 2.INDIVIDU
8/7/2019 EPID_KESMAS
59/71
59
CASE CONTROL STUDYCASE CONTROL STUDYWAKTUWAKTU
ARAH PENGAMATANARAH PENGAMATAN
POPULASI
KASUS
KONTROL
EXPOSED
NOT ESP
EXPOSED
NOT EXP
8/7/2019 EPID_KESMAS
60/71
60
KELEBIHANKELEBIHAN
Kelebihan penelitian Kasus Kontrol :Kelebihan penelitian Kasus Kontrol :
1.Sangat baik digunakan untuk meneliti1.Sangat baik digunakan untuk menelitikejadian jarang dalam masyarakat ataupunkejadian jarang dalam masyarakat ataupunpenyakit yang masa latennya cukup lama.penyakit yang masa latennya cukup lama.
2.Relatip lebih cepat dalam pelaksanaannya2.Relatip lebih cepat dalam pelaksanaannya
3.Biayanya relatip lebih murah3.Biayanya relatip lebih murah
4.Subyek untuk perbandingan tidak besar4.Subyek untuk perbandingan tidak besar jumlahnya yang dibutuhkan jumlahnya yang dibutuhkan
8/7/2019 EPID_KESMAS
61/71
61
KELEBIHANKELEBIHAN
5.Berbagai data/catatan/laporan yang sudah5.Berbagai data/catatan/laporan yang sudahada dapat digunakan sebagai bahan/sumberada dapat digunakan sebagai bahan/sumberketerangan tentang obyek yang ditelitiketerangan tentang obyek yang diteliti
6.Tidak banyak resiko/kesulitan yang6.Tidak banyak resiko/kesulitan yangdibebankan kepada subyekdibebankan kepada subyek7.Memungkinkan untuk mempelajari /7.Memungkinkan untuk mempelajari /
mengamati berbagai jenis penyebab yangmengamati berbagai jenis penyebab yangpotensial termasuk penyebab jamak daripotensial termasuk penyebab jamak darisuatu penyakit.suatu penyakit.
8/7/2019 EPID_KESMAS
62/71
62
KELEMAHANKELEMAHAN
Kelemahannya :Kelemahannya :1.Informasi mengenai peristiwa-peristiwa yang1.Informasi mengenai peristiwa-peristiwa yanglalu tergantung kepada memori subjek sehinggalalu tergantung kepada memori subjek sehinggamemungkinkan terjadi bias (recall bias)memungkinkan terjadi bias (recall bias)2.Data yang diperoleh, secara sekunder, dari2.Data yang diperoleh, secara sekunder, darirumah sakit sering tidak lengkap atau tidakrumah sakit sering tidak lengkap atau tidakmenyediakan informasi yang dibutuhkanmenyediakan informasi yang dibutuhkan
3.Kriteria yang dipakai untuk diagnosa berbeda3.Kriteria yang dipakai untuk diagnosa berbedaantara petugas kesehatan sehingga terjadiantara petugas kesehatan sehingga terjadiperbedaan dalam diagnose kasus maupun kontrol.perbedaan dalam diagnose kasus maupun kontrol.
8/7/2019 EPID_KESMAS
63/71
63
KELEMAHANKELEMAHAN
4.Kasus yang diperoleh adalah kasus yang4.Kasus yang diperoleh adalah kasus yangselamat (selective survivor) karena tidakselamat (selective survivor) karena tidakbisa menemukan kasus yang telahbisa menemukan kasus yang telahmeninggal. Dengan demikian kasus yangmeninggal. Dengan demikian kasus yangdiperoleh mungkin tidak representatif.diperoleh mungkin tidak representatif.
5.Kasus yang diperoleh dirumah sakit5.Kasus yang diperoleh dirumah sakitmungkin tidak representatif dari populasimungkin tidak representatif dari populasisakit (selection bias atau berkson fallacy).sakit (selection bias atau berkson fallacy).
8/7/2019 EPID_KESMAS
64/71
64
COHORT STUDYCOHORT STUDYWAKTUWAKTU
ARAH PENGAMATANARAH PENGAMATAN
POPULASI
EXPOSED
NOTEXPOSED
DISEASE
NOT DIS
DISEASED
NOT DIS
INDIVIDU TAK PENY.
8/7/2019 EPID_KESMAS
65/71
65
KELEBIHANKELEBIHAN
Kelebihan penelitian kohort :Kelebihan penelitian kohort :
1.Studi kohort merupakan desain yang terbaik1.Studi kohort merupakan desain yang terbaikdalam menentukan insidens dan perjalanandalam menentukan insidens dan perjalanan
penyakit atau efek yang diteliti.penyakit atau efek yang diteliti.2.Dapat dipakai untuk mengetahui ada tidaknya2.Dapat dipakai untuk mengetahui ada tidaknyaasosiasi antara faktor risiko dan penyakit.asosiasi antara faktor risiko dan penyakit.
3.Dapat memberi keterangan yang lebih lengkap3.Dapat memberi keterangan yang lebih lengkapmengenai faktor risiko yang dialami oleh indvidumengenai faktor risiko yang dialami oleh indvidudan riwayat alamiah perjalanan penyakit.dan riwayat alamiah perjalanan penyakit.
8/7/2019 EPID_KESMAS
66/71
66
KELEBIHANKELEBIHAN
4.Dapat sangat mereduksi bias informasi.4.Dapat sangat mereduksi bias informasi.Tidak akan terjadi masalah recall atauTidak akan terjadi masalah recall ataumemori.memori.
5.Masalah etika lebih sedikit dibandingkan5.Masalah etika lebih sedikit dibandingkandengan study eksperimental.dengan study eksperimental.
6.Dapat dipakai langsung untuk menghitung6.Dapat dipakai langsung untuk menghitunginsidens rate dari penyakit dan risiko relatifinsidens rate dari penyakit dan risiko relatifdari faktor risiko yang sedang diteliti.dari faktor risiko yang sedang diteliti.
8/7/2019 EPID_KESMAS
67/71
67
KELEBIHANKELEBIHAN
7.Informasi mengenai studi mudah7.Informasi mengenai studi mudahdimengerti oleh orang yang bukan ahlidimengerti oleh orang yang bukan ahliepidemiologi.epidemiologi.
8.Karena pengamatan dilakukan secara8.Karena pengamatan dilakukan secarakontinyu dan longitudinal, maka studikontinyu dan longitudinal, maka studikohort mamiliki kekuatan yang andal untukkohort mamiliki kekuatan yang andal untukmeneliti berbagai masalah kesehatan yangmeneliti berbagai masalah kesehatan yangsemakin meningkat.semakin meningkat.
8/7/2019 EPID_KESMAS
68/71
68
KELEMAHANKELEMAHAN
1.Memerlukan ukuran sampel yang besar,1.Memerlukan ukuran sampel yang besar,terutama untuk jenis penyakit yang sedikitterutama untuk jenis penyakit yang sedikitdijumpai dimasyarakat. Hendaklah dihindaridijumpai dimasyarakat. Hendaklah dihindaridengnan memilih kasus yang sering terjadi, ataudengnan memilih kasus yang sering terjadi, ataupenyakit yang tidak komplek.penyakit yang tidak komplek.2.Memerlukan waktu follow up yang cukup lama.2.Memerlukan waktu follow up yang cukup lama.Untuk itu perlu dipilih penyakit-penyakit yangUntuk itu perlu dipilih penyakit-penyakit yangmempunyai masa inkubasi yang singkat.mempunyai masa inkubasi yang singkat.3. Biaya yang diperlukan selama studi cukup besa3. Biaya yang diperlukan selama studi cukup besardan mahal.dan mahal.
8/7/2019 EPID_KESMAS
69/71
69
KELEMAHANKELEMAHAN
4.Follow up kadang-kadang sulit4.Follow up kadang-kadang sulitdilaksanakan dan loss follow up dapatdilaksanakan dan loss follow up dapatmempengaruhi hasil penelitian.mempengaruhi hasil penelitian.
5.Studi kohort seringkali rumit. Untuk5.Studi kohort seringkali rumit. Untukmenghindarinya pilihlah populasi yangmenghindarinya pilihlah populasi yangstabil, dan tidak berpindah-pindah tempat.stabil, dan tidak berpindah-pindah tempat.
6.Kurang efisien segi waktu maupun biaya6.Kurang efisien segi waktu maupun biayauntuk meneliti kasus yang jarang terjadi.untuk meneliti kasus yang jarang terjadi.
8/7/2019 EPID_KESMAS
70/71
70
KELEMAHANKELEMAHAN
7.Terancam terjadinya drop out atau terjadinya7.Terancam terjadinya drop out atau terjadinyaperubahan intensitas paparan atau faktor risikoperubahan intensitas paparan atau faktor risikoakan dapat mengganggu analisis.akan dapat mengganggu analisis.
8.Dapat menimbulkan masalah etika oleh karena8.Dapat menimbulkan masalah etika oleh karenapeneliti membiarkan subyek tekena paparan yangpeneliti membiarkan subyek tekena paparan yangdicurigai atau dianggap dapat merugikan subyek.dicurigai atau dianggap dapat merugikan subyek.Hendaknya memilih faktor risiko atau eksposureHendaknya memilih faktor risiko atau eksposureyang tidak berbahaya.yang tidak berbahaya.
8/7/2019 EPID_KESMAS
71/71
TERIMA KASIHTERIMA KASIH