EPIDEMIK PERSPEKTIF SYSTEM THINKING

Dr. DADANG HARTANTO, S.H., S.I.K., M.Si.

ANALISIS DAMPAK & ANTISIPASI

PENYEBARAN

EPIDEMIK _________

(PERSPEKTIF SYSTEM THINKING)

Memperkenalkan System Thinking sebagai alatanalisis

Memahami dampak & penanganan EPIDEMIC COVID-19 Perspektif System Thinking

ALAT ANALISIS

DIPERKENALKAN OLEH

SYSTEM

THINKING

1990

John D. Streman

2000

Mengembangkan System

Thinking 1950

Di

MIT

Peter M. Senge

1968 1977

System Thinking

Peter M. Senge The Fifth Discipline

The art & Practice of The Learning Organization

Hal 6 - 7

“Semua kejadian ini memiliki perbedaan di dalam waktu

dan tempat namun semuanya mempunyai hubungan

dengan membentuk suatu pola yang sama”

Sistem hujan hanya dapat dipahami dengan

mengetahui kejadian secara keseluruhan tidak per

bagian-bagian, masing – masing bagian memiliki

pengaruh antara satu dengan yang lain.

A cloud masses

The sky darkness

Leaves twist upward

It will rain

The strom

The runoff will feed into groundwater miles away

Mengapa

System

Thinking

?

• The abi l i ty to see the

world as a complex

system “everything is

connected to everything

else” ;

• Melihat situasi sebagai

“a holist ic worldview” ;

• Mengidenti f ikasi “ the

high leverage points in

system” ;

• Menghindari “policy

resistance” .

Accelerating change :

• Technology

• Population

• Economic Activity

ChangeWonderfull changes

• Defile the planet

• Impoverish the humas

spirit

• Threaten our survival

All challenge traditional

institution, practice, and beliefs Policy (Acctually make it

(a problem) worse)

• Delayed

• Deluted

• Defeated

Unforeseen reactions of other

people or of nature

To

SolvePolicy

Resistence

“Today’s problem come from yesterday’s Solution” Peter M. Senge 1994 hal 57

John D Sterman 2000

hal 3

• Transforming our world

• Prosaic (Biasa) menjadi

profound (Pelik)

Pressing Problem

Intentioned Efforts

(POLICY)

POLICY RESISTENCE

KEBIJAKAN MENSTIMULASI ANGKA KELAHIRAN DI

RUMANIA PADA TAHUN 1960

RATA – RATA KELAHIRAN DI RUMANIA SANGAT RENDAH 15 PER 1000 PENDUDUK

PER TAHUN

DENGAN BERBAGAI ALASAN TERMASUK ALASAN KEBANGGAAN SEBAGAI

BANGSA DAN IDENTITAS NASIONAL MAKA RENDAHNYA ANGKA KELAHIRAN

NASIONAL DIANGGAP SEBAGAI “A GRAVE PROBLEM”

DITAKTOR NICALOU CEAUSESCU MENGAMBIL KEBIJAKAN (AKHIR 1966) DGN

TUJUAN STIMULATE THE BIRTH RATE DENGAN MELAKUKAN :

- MELARANG IMPORT ALAT KONTRASEPSI

- SOSIALISASI DENGAN MEMBERIKAN PENGHARGAAN UNTUK KELUARGA

BESAR DAN MENYEBUT PATRIOTIS BANGSA BAGI YANG MENAMBAH ANAK

- MEMBERIKAN INSENTIF PAJAK BAGI KELUARGA YANG BESAR

- ABORSI YANG SEMULA DILEGALKAN SEJAK TAHUN 1957, DILARANG MULAI

OKTOBER 1966

AWALNYA KEBIJAKAN TERSEBUT MENGHASILKAN PENCAPAIAN 40 PER 1000 PER TAHUN

KEBIJAKAN TAMPAKNYA BERJALAN SUKSES, NAMUN PADA BULAN – BULAN BERIKUTNYA (LIHAT GRAFIK MULAI BULAN OKTOBER 1968) RATA -

RATA KELAHIRAN MULAI MENURUN

HINGGA AKHIR TAHUN 1970 KURANG LEBIH 4 TAHUN SETELAH KEBIJAKAN DIIMPLEMENTASIKAN RATA – RATA KELAHIRAN JATUH BERADA

DIBAWAH 20 PER 1000 PER TAHUN

KEBIJAKAN INI TERUS DIPAKSAKAN HINGGA JATUH MENCAPAI 16 PER 1000 PADA TAHUN 1989

MENGAPA INI TERJADI ?

KEBIJAKAN MENSTIMULASI ANGKA KELAHIRAN DI

RUMANIA PADA TAHUN 1960

RAKYAT RUMANIA MENEMUKAN CARA MENGHINDAR DARI KEBIJAKAN YAITU :

- MELAKUKAN KONTROL KELAHIRAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTERNATIF

- MENYELUNDUPKAN KONTRASEPSI PIL DAN ALAT – ALAT KELAHIRAN DARI NEGARA LAIN

- MEMANFAATKAN ABORSI GELAP YANG MENIMBULKAN BANYAK KEMATIAN (1965-1967)

- JUMLAH BAYI YANG BARU LAHIR MENINGKAT LEBIH DARI 300% ANTARA 1966 – 1967, 20%NYA MENINGGAL DUNIA

- KEBIJAKAN DIPANDANG BENAR – BENAR TIDAK EFEKTIF KETIKA DIIMPLEMENTASIKAN

RAKYAT RUMANIA MERUPAKAN RAKYAT YANG PALING MISKIN DI EROPA, MERAKA MEMPUNYAI KELUARGA KECIL KARENA TIDAK

MAMPU MEMENUHI KEBUTUHAN APABILA KELUARGA BESAR

PELAYANAN PEDULI ANAK – ANAK TIDAK TERSEDIA SEHINGGA MEREKA TINGGAL DENGAN BEBERAPA KELUARGA DALAM SATU

APARTEMEN

MENDAPATKAN PEKERJAAN SULIT, PENDAPATAN SANGAT RENDAH

BANYAK ORANG – ORANG MENITIPKAN ANAKNYA KE PANTI ASUHAN MILIK NEGARA

ANAK – ANAK RUMANIA PALING MENDERITA DALAM KEBIJAKAN INI

SELAMA KEBIJAKAN INI RIBUAN ANAK YANG DI TEMPATKAN DI PANTI (ASUHAN) MILIK NEGARA DIPERLAKUKAN TIDAK MANUSIAWI

TANPA PERHATIAN TERHADAP KEBUTUHAN POKOKNYA DAN KURANGNYA KASIH SAYANG, MAKANAN BERGIZI SANGAT JARANG

SEHINGGA TRANSFUSI DARAH SEBAGAI ALTERNATIF SUPLEMEN. HAL INI MENYEBABKAN AIDS EPIDEMIK MENYEBAR DI ANTARA ANAK

– ANAK TERSEBUT.

AKHIRNYA PADA TAHUN 1989 DENGAN JATUHNYA TEMBOK BERLIN RAZIM OTORITER YANG DIPIMPIN OLEH NICOLAE CEAUSESCU

JATUH, KEBIJAKAN TERSEBUT DICABUT DAN HUKUM PELARANGAN ABORSI DITIADAKAN.

DIPERTENGAHAN TAHUN 1990-AN RATA – RATA KELAHIRAN RUMANIA TURUN HINGGA BERADA DI BAWAH ANGKA KEMATIAN.

Blank “Unforeseen Reactions”

• Beban Hidup : Kebutuhan Hidup Masyarakat Dampak kebutuhan anak

- Anak Lahir dititipkan Pantih Asuhan Kesehatan tidak terjamin – Meninggal

- Menghindar Aborsi Tidak terjamin Kesehatan – Meninggal

• Program Child Care Tidak ada, Kesehatan anak buruk - Meninggal

• Lapangan Pekerjaan Sulit – Pendapatan tidak ada sehingga Beban hidup bertambah

• Pemerintah otoriter Pemaksaan Menimbulkan kemarahan Publik – Pemerintah Jatuh

• Sosialisasi dan Reward Kepada WN yang patuh tidak menyelesaikan masalah karena masalah

dasar beban hidup tidak terselesaikan

“Tidak Mampu mengidentifikasi Dampak”

Lemah dalam mengetahui “Unforeseen reactions of other people or of nature”

SISTEM SOSIAL MERESPON NEGATIF INTERVENSI (KEBIJAKAN)

PADA VARIABEL DIMANA REZIM TIDAK MELAKUKAN ANTISIPASI

System Thinking

Peter M. Senge

1990 Hal 75

• System Thinking berfikir Unlinier (tidak berfikir linier)

• Memperhatikan mental model

• Leverage point adalah variable apabila diintervensi terjadi perubahan besar

Jhon D Stermen 2000 Hal 14

System Thinking

Struktural Sosial yang Saling Tergantung

“Causal Loop Diagram” “Stock Flow Diagram”

Business Dynamics

System Thinking

and Modeling

for a complex World

193

Business Dynamics

System Thinking

and Modeling

for a complex World

138

Analisis System Thinking COVID-19

• MEMANDANG DUNIA / LINGKUNGAN SEBAGAI SISTEM YANG KOMPLEKS;

• DALAM SISTEM ADA BERBAGAI VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ;

• TEMUKAN VARIABEL TERSEBUT DAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL;

• TERBANGUN STRUKTUR SOSIAL SEBAGAI SUATU SISTEM;

• SISTEM STRUKTUR SOSIAL DIVALIDASI MELALUI FGD (FOCUS GROUP DISCUSION) DAN MEMINTA

PENDAPAT AHLI (EXPERT JUSTICE) UNTUK MENGKAJI ADANYA VARIABEL TAMBAHAN DAN JENIS

HUBUNGAN ANTARA VARIABEL APAKAH NEGATIF ATAU POSITIF;

• STRUKTUR SOSIAL SEBAGAI SUATU SISTEM TERBENTUK DALAM FORMAT CLD (CAUSAL LOOP

DIAGRAM);

• CLD MENJADI DASAR UNTUK MELAKUKAN INTERVENSI TERHADAP SUATU VARIABEL TERMASUK

MEMBERIKAN GAMBARAN DAMPAK INTERVENSI TERHADAP VARIABEL LAIN;

• LEVERAGE POINT DAN DAMPAK AKAN DAPAT DIDITEKSI DAN DIKETAHUI DARI AKIBAT INTERVENSI

TERHADAP VARIABEL (KEBIJAKAN) SEHINGGA PENGAMBIL KEPUTUSAN MEMAHAMI KONSEKUENSI DARI

KEPUTUSAN TERSEBUT DAN MAMPU MELAKUKAN LANGKAH – LANGKAH ANTISIPASI;

• CLD DIRUBAH MENJADI SFD UNTUK MENGHITUNG SECARA KUANTITATIF DAMPAK TERHADAP VARIABEL.

PROSES MERUMUSKAN CLD DAN SFD

PERMASALAHAN

COVID-19REAKSI DAMPAK

FORESEEN

ODP, PDP, OTG

SAKIT MENINGGAL

• KEBIJAKAN

• STRATEGI

• TAKTIS

• TEKNIS

PSBB

LARANGAN MUDIK

PENYEMBUHAN

(FASILITAS KESEHATAN)

KEBIJAKAN

KEUANGAN

PERMASALAHAN

EKONOMILEVERAGE POINT

UNFORESEEN

KESEHATAN

THE DIZZYING EFFECT OF COVID-19

POL EK

SOS BUD

Analisis System Thinking COVID-19• Variabel saling interdependensi

saling mempengaruhi (22)

• Definisi operasional Variabel

• Jenis hubungan Positif dan

negative (CLD)

• Permasalahan covid :

Kesehatan Masyarakat

(Penyebaran, Sakit, Kematian)

• Permasalahan Covid dan

Reaksi Lingkungan

(Pemerintah dan Masyarakat)

• Kebijakan Pemerintah : PSBB

(Larang Mudik) – Mobilitas

Orang dan Aktivitas Berkurang

• Dampak Ekonomi : Bisnis –

Penangguran - Pendapatan-

kebutuhan hidup

• Kebijakan ekonomi dan

ekonomi

• Dukungan Masyarakat

PERPU NO 1 TAHUN 2020 TENTANG KKN & SSK

TUJUAN :

• MENJAMIN KESEHATAN

MASYARAKAT

• SELAMATKAN PEREKONOMIAN

NASIONAL

• STABILITASI SISTEM KEUANGAN

LANDASAN HUKUM BAG :

• PEMERINTAH

• OTORITAS PERBANKAN

TOTAL TAMBAHAN

BELANJA DAN PEMBIAYAAN

APBN TAHUN 2020

405.1 TRILIUN

• BELANJA BIDANG KESEHATAN 75 TRILIUN

• PERLINDUNGAN SOSIAL 110 TRILIUN

• INTENSIF PERPAJAKAN 70.1 TRILIUN

• SETIMULUS KREDIT 150 TRILIUN

UU NO .6/2018 ttg KEKARANTINAAN

PASAL 10 AYAT 1, PASAL 53 AYAT 1, PASAL 59 AYAT 1

UU NO 24/2007 ttg PENANGGULANGAN BENCANA (PASAL 1 AYAT 3)

STATUS TANGGAP DARURAT BENCANA NON ALAM COVID-19

KEPPERS NO.9 / 2020 ttg PERUBAHAN ATAS KEPPERS NO.7/2020 ttg

GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19 (PASAL 6a dan b)

KEPPERS N0. 11/2020

ttg PENETAPAN KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT

PENETAPAN KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT

OLEH PRESIDEN RI

PENETAPAN PEMERINTAH NOMOR 21 / 2020 ttg PSBB

PEMBATASAN SOSIAL SKALA BESAR (PEMBATASAN KEGIATAN DI SUATU WILAYAH)

MASYARAKAT PATUH

TIDAK PATUH

LUAR NEGERI :

TKI, TKI ILEGAL, NON-TKI

(DIASPORA SEKOLAH, BEKERJA)

PENGUATAN KESADARAN

MASYARAKAT MELAWAN COVID-19

TNI – POLRI / Pemda SINERGITAS

SASARAN PENAMBAHAN ANGGARAN

• PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL;

• RESTRUKTURISASI KREDIT;

• PENJAMINAN DAN PEMBIAYAAN DUNIA

USAHA MIKRO,USAHA KECIL MENENGAH (UKM)

DALAM NEGERI :

ANTAR PROVINSI , ANTAR KAB/KOTA

ANTAR PULAU

ALUR LANGKAH PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19

Sumber : Buku Pedoman Polri dalam Penanganan Covid-19

Hal 13

Data Kemenhub (2019 ) jumlah pemudik

periode H-7 s/d H+7

sebesar 20.118.531 juta jiwa. (Indonesia)

Sumber : Kemenhub RI

MENGAPA PERLU

PELARANGAN MUDIK

Volume kendaraan mudik melintas

di gerbang Tol sekitar wil Jakarta

(H-7 s/d H+5 Lebaran. 2019) :

Arus Mudik 3.087.343 Kendaraan

Arus Balik 2.286.661 Kendaraan

• Moda Angkutan Umum

79,9% ( 162.773 Kendaraan)

• Propinsi terbanyak tujuan

mudik dari Jabodetabek ke :

Jateng = 5,61 Juta (37,68%)

Jabar = 3,71 Juta (24,89%)

Jatim = 1,66 Juta (11,14%)

Total :10.980.000

LOKASI PENYEBARAN

Kendaraan Umum &

kendaraan pribadi

Terminal

Stasiun

Bandara

Pelabuhan

Rest Area & Tempat wisata,

Pusat perbelanjaan

Kampung

Halaman

Tanpa Intervensi Negara 2,5

juta orang Indonesia

Terpapar Virus Covid-19Sumber : FKM UI, 27 Maret 2020

Ledakan Penyebaran

(outbreak)

System Thinking & System Dynamic

CLD (Kualitatif) SFD (Kuantitatif) Menggunakan Software Vensim

System Dynamic ibarat flight simulatorData Angka Variabel dapat menganalisis

proyeksi (Pemodelan Prospek)

SEKIAN & TERIMAKASIH