Top Banner

of 21

Enter Oh Epa Tik

Oct 18, 2015

Download

Documents

amranrifani

entero
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

enterohepatik

HEPAR1. anatomi ( vaskularisasi )hepar menempati bagian terbesar ruangan dalam kuadran kanan atas perut. Permukaan superior, posterior dan anterior berhubungan dengan bagian bawah dari diafragma. Permukaan inferior hati tertutup oleh lapisan viseral peritoneum. Peritoneum ini dilanjutkan dengan lapis-lapis omentum minus dan lig. Falsiforme yang melanjut sampai permukaan inferior hati. Hati mempunyai 4 lobus, yaitu lobus kanan adalah lobus yang terbesar, lobus caudatus, lobus quadratus, dan lobus kiri. Daerah- daerah ini dibatasi oleh porta hepatis, yang mengandung vena porta, arteri hepatika dan saluran empedu. Lobus caudatus terletak di sebelah anterior dari porta hepatis, dan lobus kuadratus di sebelah posterior dari porta hepatis. Hepar mengandung lig. Teres hepatis yang melintas dari dinding depan perut ( umbilikus ) menuju porta hepatis ( vena porta kiri ) dan lig. Venosum, yang merupakan obliterasi pembuluh vena pada janin ( duktus venosum ) yang memintaskan darah plasenta melewati hati.Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI2. histologiterdiri dari dua lobulus, yaitu lobulus anatomik dan fungsionil. Lobulus fungsionil terdiri atas segitiga kiernan sebagai titik tengah vena sentralis sebagai batas luar. Lobulus anatomik terdiri atas : vena centralis sebagai titik tengah yang mengalirkan darah ke vena sublobularis dan kemudian ke vena hepatika; parenchyn, hati yang terdiri atas selapis sel hati dan kanal empedu kecil-kecil; sinusoid yang berlapiskan sel kupffer; ruang disse yang terletak diantara sel hati dan sinusoid; segitiga kiernan sebagai batas luar lobulus.Patologi. FKUI3. fisiologi pembentukan empedu penyimpanan dan pelepasan karbohidrat pembentukan urea pembuatan protein plasma mempunyai banyak fungsi yang berhubungan dengan metabolisme lemak pentak-aktifan sejumlah hormon polipeptida pengurangan dan konjungasi hormon cortex adrenalis dan steroid gonad sintesis 25-hidroksikolekalsiferol detoksifikasi banyak obat dan toksinFisiologi Kedokteran. Ganong. EGCA. untuk metabolisme- hidrat arang : glikogen glukose as. Laktat (toksik) glukose- protein : pembentukan ureum dari amonia (toksik), dan deaminisasi asam amino- lemak : emulsifikasi dan pencernaan lemak kholesterol serta pembentukan ester dari as. Lemak menjadi lemak tubuhB. untuk memproduksi- protein plasma : albumin, globulin- empedu dan mengalirkannya ke dalam duodenumC. penting untuk pembekuan darah, yaitu sumber daripada protombin, fibrinogen, dan mengabsorpsi vit K dengan garam empeduD. untuk eritropoiesisE. untuk detoksifikasi kuman, mineral, dan hormonPatologi. FKUI4. hubungannya dengan organ disekitarnya (pankreas, kandung empedu)kandung empedu dan saluran empedu ekstrahepatik menghubungkan hati dengan tractus gastrointestinalis, sehingga merupakan penghubung penting sirkulasi enterohepatik. Dengan atau tanpa melalui kandung empedu maka empedu akan dialirkan melalui saluran empedu ini. Kandung empedu tidak vital dalam kehidupan, tanpa alat ini manusia biasanya tidak akan mengalami gangguan fisiologikPatologi. FKUIempedu dihasilkan oleh sel hati ke dalam saluran empedu, yaitu mengalir ke dalam duodenum. Di antara makan, orifisium duodenum duktus ini tertutup dan empedu mengalir ke dalam vesika fellea, tempat ia disimpan. Bila makanan memasuki mulut, sfingter sekeliling orifisium relaksasi; bila isi lambung memasuki duodenum, maka hormon CCK (kolesistokinin) dari mukosa usus menyebabkan vesika fellea berkontraksi. Duktus cystikus mendrainase vesika fellea, dan duktus hepatikus bersatu dengan duktus cystikus untuk membentuk duktus choledochus. Dan kemudian memasuki duodenum pada papila duodenum.Fisiologi Kedokteran. Ganong. EGCduktus pankreas dan empedu ( kadang-kadang melebar membentuk ampula, panjang 5mm ) bermuara ke dalam papila duodeni mayor, yang terletak pada sisi cekung duodenum sekitar 8 cm dari pilorus. Duktus pankreatikus asesorius bermuara ke dalam duodenum pada papila minor atau asesorius, 2cm di sebelah anterosuperior papila duodeni mayor.Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUIPANKREAS1. anatomiberatnya sekitar 170 gram dan menyerupai huruf J atau tongkat rotan yang melengkung dan terletak serong. Bagian yang melengkung, atau tangkainya dikenal sebagai kepala pankreas ( caput, terletak di depan vertebra lmbalis 2 ), terletak di dalam cekungan duodenum, sementara badan pankreas ( naik sampai trunkus seliakus, di depan vertebra lumbalis 1 ) menyilang perut secara menyilang. Ekor pankreas ( cauda ) berdekatan dengan limpa dan membentang ke dalam lig. lienorenale. Kepala pankreas terproyeksi ke medial, di belakang pembuluh mesenterika superior, sebagai proc. Uncinatus. Duktus utama pankreas menyerupai tulang ikan haring lurus, sedangkan duktus-duktus kecil berasal dari duktus utama. Duktus ini berhubungan dengan duktus choledochus dan mengosongkan sekresi eksokrin pankreas ke dalam duodenum. Pankreas mempunyai 2 permukaan, yakni anterior dan posterior. Colon transversum melekat pada permukaan anterior badan dan ekor pankreas dengan perantaraan mesokolon transversum. Pankreas dikelilingi oleh berbagai bagian traktus gastrointestinalGrant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI2. fisiologicampuran kelenjar eksokrin dan endokrin yang memproduksi enzim dan hormon pencernaan.Histologi Dasar. L. Carlos Junqueira. EGC3. histologiKANDUNG EMPEDU1. anatomikedudukan kandung empedu bervariasi terhadap kedudukan hati. Fundus kandung empedu terletak khas pada tepi lateral m. Rektus abdominis kanan, agak di bawah tepi kosta.Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUI2. fisiologifungsi kandung empedu adalah untuk mengentalkan dan menyimpan empedu yang dibawa kepadanya dari hati melalui duktus cysticus, diantara waktu makan dan melepaskan empedu ke dalam usus lewat duktus cysticus selama makan.Grant Metode Anatomi berorientasi Pada Klinik. John V. Basmajian & Charles E. Slonecker. Ed. 11. jilid 1. FKUIDalam vesika fellea, empedu dipekatkan oleh absorpsi air dan pengasaman empeduFisiologi Kedokteran. Ganong. EGCMemekatkan empedu dengan penyerapan selektif daripada air, garam organik dan sedikit garam empedu, sehingga volumenya menjadi 1/5 1/10 daripada volume yang disekresikan oleh hatiPatologi. FKUI3. histologiBILIRUBIN1. pembentukan bilirubinpembentukan bilirubin dari degradasi Hb ( kira-kira 8 gr seharinya ) dimulai dengan penghancuran eritosit pada akhir kehidupannya. Hal ini terjadi dalam susunan retikuloendotelial. Tempat utama katabolisme Hb ialah sumsum tulang, hati dan limpa.Terdapat 2 teori :a. teori klasikHb (tanpa globulin) hematin (tanpa Fe) protoporfirin (oksidasi isomerisasi) biliverdin (reduksi) bilirubinb. teori lembergHb (oksidasi) choleglobin (tanpa Fe dan protein) biliverdin (reduksi) bilirubinHeme dapat dibentuk oleh oleh penghancuran eritrosit muda, beberapa enzim seperti sitokhrom, katalase dan peroksidase dapat pula menjadi sumber pigmen empedu, walaupun tdk banyak. Produksi bilirubin berkisar 100-200mg sehariPatologi. FKUI2. metabolisme bilirubinterdapat 5 faktor penting :a. pembentukanpembentukan bilirubin dari degradasi Hb ( kira-kira 8 gr seharinya ) dimulai dengan penghancuran eritosit pada akhir kehidupannya. Hal ini terjadi dalam susunan retikuloendotelial. Tempat utama katabolisme Hb ialah sumsum tulang, hati dan limpa.Heme dapat dibentuk oleh oleh penghancuran eritrosit muda, beberapa enzim seperti sitokhrom, katalase dan peroksidase dapat pula menjadi sumber pigmen empedu, walaupun tdk banyak. Produksi bilirubin berkisar 100-200mg seharib. pengangkutanunconjungated bilirubin tdak larut dalam air dan terdapat dalam larutan karena terikat albumin, dan sebagian kecil saja kepada alpha 1 - globulinc. penyerapanmula-mula dipekatkan kemudian berjalan menuju mikroskom untuk dikonjungasid. konjungasikonjungasi bilirubin terdiri dari 90 % atas bilirubin diglukuronida selebihnya bilirubin monoglukuronidae. ekskresibilirubin glukuronida lalu dipekatkan pada selaput sel yang berhadapan dengan kanalikulus dan diekskresikan ke dalam kanal empeduSRE hatiHb B1 (dalam darah mengandung protein) B2 (konjungasi denganUsus dan reduksias. Glukuronic transferase sehingga larut dalam air) urobilinogen (tidak berwarna) dikeluarkan sebagai sterkobilinogen atau sterkobilin bila kena udara atau masuk ke dalam kanal empedu dan melalui darah kembali ke hati atau ginjal (dikeluarkan sebagai urobilinogen atau urobilin bila kena udara)Patologi. FKUI3. perbedaan bilirubun konjungasi dan tidak konjungasibilirubin tidak terkonjungasi :a. mempunyai afinitas terhadap otak ( toksik )b. tidak mewarnai jaringan lainc. tidak larut dalam aird. bilirubin indirecte. hemobilirubinbilirubin terkonjungasia. tidak mempunyai afinitas terhadap otakb. mewarnai jaringan lainc. larut dalam aird. bilirubin directe. cholebilirubinPatologi. FKUI4. faktor-faktor yang menyebabkan naiknya kadar bilirubina. kelebihan produksi ( anemia hemolitik )b. penurunan albumin bilirubin ke dalam sel hatic. gangguan pengikatan protein atau konjungasi intraseld. gangguan sekresi bilirubin ke dalam canaliculi bilifere. obstruksi duktus bilifer intrahepatik atau ekstrahepatik( a-d ), bilirubin bebas meningkate, bilirubin dikonjungasi di dalam plasma yang meningkatFisiologi Kedokteran. Ganong. EGCa. pembentukan bilirubin secara berlebihanb. gangguan pengambilann bilirubin tak terkonjungasi oleh hatic. gangguan konjungasi bilirubind. penurunan ekskresi bilirubin terkonjungasi dalam empedu akibat faktor intrahepatik dan ekstrahepatik yang bersifat obstruksi fungsional atau mekanika-c, hiperbillirubinemia tak terkonjungasid, hiperbilirubinemia terkonjungasiPatofisiologi. Sylvia. Buku 1. EGC

5. patologiikterus : bila bilirubin bebas atu dikonjungasu tertimbun di dalam darah, sehingga kulit, sklera, dan membrana mukosa berubah menjadi kuning. Dan biasanya dapat dideteksi bila bilirubin plasma total lebih dari 2 mg/dLFisiologi Kedokteran. Ganong. EGCIkterus : gejala kuning karena pigmen empedu yang dapat terlihat pada plasma, kulit, selaput lendir penderita. Sering gejala ikterus merupakan satu-satunya manifestasi penyakit hati.Klasifikasi ikterus : ikterus hemolitik / prehepatikditemukan pada penyakit yang disertai dengan hemolisis eritrosit, misal :- anemia hemolitik didapat- sickle cell anemia- malaria- thalasemia- keracunan, dsbpada penyakit ini terdapat bilirubin indireck yang meningkat akibat pembentukan yang berlebihan sehingga sel hati tidak dapat mengolahnya ikterus hepatoseluler / parenchymditemukan pada penyakit yang disertai dengan kerusakan hati, misal :- hepatitis virus- penyakit weil- keracunanm, dllyang meninggi adalah B1 dan B2; B1 meninggi karena fungsi sel hati terganggu; B2 meninggi akibat glukuronil transferase dan UDPGA (uridine diiphosphoglucuronic acid) yang keluar dari sel hati mati ikterus obstruktif / posthepatikbiasanya disebabkan oleh batu, radang atau neoplasma, misal :- batu dalam duktus choledochus- cholangitis- tumor saluran empedu, dsbPatologi. FKUIPerubahan patologis pada penyakit hati, kandung empedu, dan pankreas dapat dibagi menjdi 3 jenis : peradangan, fibrosis, dan neoplasma.Peradangan : hepatitis, kolesistitis, pankreatitisFibrosis : sirosis hati dan peradangan kronikNeoplasma : tumor primer hatiPatofisiologi. Sylvia. Buku 1. EGC

Anatomi - Fisiologi Pancreas

Pancreas merupakan organ eksokrin dan endokrin yang terletak di cavum abdomen pd regio umbilikalis sampai pd hipokondrium sinistra. Pancreas juga merupakan organ intraperitoneal.

Morfologi PancreasPancreas sendiri terdiri atas beberapa bagian, antara lain caput pancreas, collum pancreas, corpus pancreas dan cauda pancreas, dan ada bagian yg disebut dg processus uncinatus dan incisura pancreatic.

Caput pancreas berbatasan dg corpus pancreas membentuk processus uncinatus. Diantara caput dan corpus pancreas tsb terdapat sebuah cekungan yaitu incisura pancreatis yg akan ditempati oleh vasa. Mesenterica superior.

Sedangkan bagian collum pancreas menghubungkan antara caput dan corpus pancreas. Collum pancreas terletak di depan pangkal dr v. portae hepatis dan pangkal dr a. mesenterica superior

Corpus pancreas berjalan menyilang linea transpilorica. Pd bagian superior nya ada tuber omentale pancreatic yg beraposisi dg tuber omentale hepatis

Sedangkan cauda pancreas terletak pd region hiokondrium sinistra, dimana cauda pancreas ini berjalan menuju hilus lienalis.

Vaskularisasi PancreasPancreas divaskularisasi oleh a. pancreaticoduodenalis superior cabang dr a. gastroduodenalis cabang dr a. hepatica communis cab dr triple hallery yg dicabang kan dr aorta abdominalis setinggi Vertebrae thoracal XII Vertebrae Lumbal I. Selain itu juga divaskularisasi oleh a. pancreaticoduodenalis inferior yg merupakan cabang dr a. mesenterica superior yg dicabangkan dr aorta abdominalis setinggi Vertebrae Lumbal I. Selain itu, jg divaskularisasi oleh R. Pancreatici a. lienalis cabang dr triple hallery yg dicabang kan dr aorta abdominalis setinggi Vertebrae thoracal XII Vertebrae Lumbal I.

Sedangkan aliran vena nya mll v. pancreaticoduodenalis superior dan v. pancreatricoduodenalis inferior bermuara ke v. portae hepatis.

Innervasi PancreasPancreas diinervasi oleh saraf simpatis dr truncus simpaticus segmen thoracal VI-X. dan saraf parasimpatis oleh n. Vagus (n. X)

Syntopi PancreasAnterior : colon transversum, perlekatan mesocolon transversum, bursa omentalis, gasterLateral caput : duodenumPosterior : perlekatan ductus choledocus, v. portae hepatis, v. lienalis, VCI, aorta abdominalis, pangkal a. mesenterica superior, m. psoas sinistra, glandula suprarenalis sinistra, ren sinistra dan hilus lienalis.

Fisiologi PancreasPancreas merupakan organ eksokrin dan endokrin. Disebut sbg organ endokrin krn pancreas berfungsi utk memproduksi hormon insulin dan glucagon yg berfungsi utk mengontrol kadar gula dalam darah. Sedangkan disebut sbg organ eksokrin krn menghasilkan enzim2 pencernaan spt amylase, lipase dan tripsin.

Saluran eksokrin pancreasEnzym pencernaan dialirkan dr pancreas menuju duodenum pars descendens mll ductus pancreaticus major (ductus wirsungi) dan kadang jg mll ductus pancreaticus minor (ductus santorini).

Ductus wirsungi berjalan dr cauda pancreas sampai menembus dinding posteromedial dr duodenum pars descendens dan bermuara pd ampulla vater bersama dg ductus choledocus.Sedangkan, ductus santorini bermuara ke dalam papilla duodeni minor yg ada di atas dr papilla duodeni major.

Sumber : Diktat Anatomi, Situs Abdominis, ed. 2011, Laboratorium Anatomi FK UNISSULA.

Anatomi - Fisiologi Apparatus Biliaris

Anatomi Apparatus BiliarisApparatus billiaris merupakan suatu system yg terdiri atas vesica fellea, ductus hepaticus, ductus cysticus, dan ductus choledocus.

Vesica felleaMerupakan suatu kantung berbentuk spt pear yg terletak di fossa visceralis di facies visceralis hepatis. Vesica fellea memiliki ukuran panjang sekitar 8cm dan memiliki volum 40-50cm. Vesica fellea terletak di cavum abdomen pada regio hipokondrium/ hipokondriaka dextra. Vesica fellea memiliki syntopi pd impressio biliaris pd facies visceralis lobus hepatis dexter.

Morfologi Vesica Fellea

Vesica fellea memiliki bagian fundus, corpus, dan collum. Fundus vesica fellea menonjol di margo inferior hepar. Proyeksi nya terletak pd perpotongan tepi lateral dr m. rectus abdominis (MRA) dan pertengahan dr arcus costa dextra.

Corpus dr vesica fellea bersentuhan dg facies visceralis hepar kearah superoposterior sinistra.

Sedangkan collum dr vesica fellea melanjut sbg ductus cysticus yg berjalan dalam omentum minus dan akan bersatu dg ductus hepaticus communis dan membentuk ductus choledocus/ ductis billiaris.

Vesica fellea berfungsi utk menyimpan cairan billiaris yg diproduksi oleh sel hepatosit, utk kemudian nantinya akan diregulasi ke dalam lumen duodenum utk mengemulsikan lemak.

Vaskularisasi Vesica Fellea

Vesica fellea divaskularisasi oleh a. cystica yg merupakan cabang dr R.dexter a. hepatica propria, yg merupakan cabang dr a. hepatica propria, yg merupakan cabang dr a. hepatica communis, yg merupakan cabang dr truncus coeliacus/ triple hallery yg dicabangkan mll aorta abdominalis setinggi Vertebrae Thoracal XII Vertebrae Lumbal I.

Sedangkan utk aliran vena nya, mll v. cystic yg akan bermuara ke v. portae hepatis.

Innervasi Vesica Fellea Vesica fellea diinnervasi secara parasimpatis oleh truncus vagalis anterior (cabang dr n. Vagus/ n. X), dan persarafan simpatis nya oleh n. spinalis segmen thoracal VI-X.

Ductus hepaticusDuctus hepaticus dextra et sinistra keluar dr hepar mll porta hepatis, lalu akan bersatu membentuk ductus hepaticus communis. Ductus hepaticus communis berukuran sekitar 4 cm, dan berjalan di tepi bebas omentum minus. Ductus hepaticus communis akan bersatu dg ductus cysticus utk membentuk ductus choledocus(billiaris).

Ductus cysticusDuctus cysticus berukuran sekitar 4cm, berbentuk spt huruf S dan berjalan pd tepi bebas di kanan dr omentum minus. Ductus cysticus ini menghubungkan antara collum vesica fellea dg ductus hepaticus communis utk nantinya bersatu membentuk ductus choledocus (biliaris). Mukosa dr ductus cysticus menonjol berbentuk lipatan spiral yg disebut dg plica spiralis/ valvulla heister/ valvulla spiralis. Fungsi dr valvulla ini yaitu utk memperkuat dinding dr ductus cysticus dan jg utk membantu agar lumen dr ductus cysticus ttp terbuka.

Ductus Choledocus (Billiaris)Ductus choledocus berukuran sekitar 8cm dan merupakan penyatuan dr ductus cysticus dan ductus hepaticus communis.

Ductus choledocus pertama terletak pd tepi bebas kanan dr omentum minus di depan dr foramen epiploica winslow, di depan tepi kanan dr v. portae hepatis dan di sebelah kanan dr a. hepatica communis. Selanjutnya ductus choledocus terletak di belakang dr duodenum pars superior, di kanan dr a. gastro duodenalis. Lalu melanjut shg terletak pd permukaan posterior dr caput pancreas. Selanjutnya ductus choledocus akan bersatu dg ductus pancreaticus major (ductus wirsungi) dan akan bermuara pd dinding posteromedial dr pertengahan duodenum pars descendens, pd suatu lumen kecil mll papilla duodeni major. Bagian terminal dr ampulla vater dikelilingi oleh serabut sirkular yg dikenal sbg sphincter oddi.

Mekanisme pengaliran cairan empeduHepatosit -> canaliculi billiaris -> ductus hepaticus dextra et sinistra -> ductus hepaticus communis -> ductus cysticus -> vesica fellea (empedu dipekatkan dan disimpan) -> jika ada makanan (lemak) dlm duodenum -> hormon CCK (CholeCitoKinin) -> kontraksi vesica fellea dan relaksasi sphincter oddi -> ductus cysticus -> ductus choledocus -> ampulla vater -> papilla duodeni major -> duodenum pars descendens

Fungsi Garam Empedu - Mengemulsikan lemak- Membantu absorbs asam lemak, monogliserida dan kolesterol

Sumber :Diktat Anatomi, Situs Abdominis, ed. 2011, Laboratorium Anatomi FK UNISSULA Semarang

Anatomi - Fisiologi Lien/ Limpa/ Spleen

Anatomi lien Lien/ spleen/ limpa merupakan organ RES (Reticuloendothelial system) yg terletak di cavum abdomen pd regio hipokondrium/ hipokondriaka sinistra. Lien terletak sepanjang costa IX, X, dan XI sinistra dan ekstremitas inferiornya berjalan ke depan sampai sejauh linea aksillaris media. Lien juga merupakan organ intra peritoneal.

Morfologi LienLien memiliki 2 facies, facies diaphragmatica yg berbentuk konvex dan facies visceralis yg berbentuk lbh datar.

Facies diaphragmatica lien berhadapan dg diaphragm dan costa IX- XI sinistra. Sedangkan facies visceralis nya memiliki 3 facies, yaitu facies renalis yg berhadapan dg ren sinistra, facies gastric yg berhadapan dg gaster, dan facies colica yg berhadapan dg flexura coli sinistra. Ketiga facies tsb bertemu pd hilus lienalis. Dimana hilus lienalis merupakan tmp keluar dan masuknya dari vasa. N. lienalis. Pd hilus lienalis, juga merupakan tmp menggantung nya cauda pancreas.

Lien memiliki 2 margo, yaitu margo anterior dan margo posterior. Selain itu, lien jg memiliki 2 ekstremitas, yaitu ekstremitas superior, dan ekstremitas inferior.

Penggantung Lien- Lig. Gastrolienalis yg membentang dr hilus lienalis smp pada curvature major gaster.- Lig. Lienorenalis

Vaskularisasi LienLien di vaskularisasi oleh a. lienalis yg merupakan cabang dr truncus coeliacus/ triple hallery bersama a. hepatica communis, dan a. gastric sinistra. Triple hallery sendiri merupakan cabang dr aorta abdominalis yg dicabangkan setinggi Vertebra Thoracal XII Vertebrae Lumbal I

Sedangkan v. lienalis meninggalkan hilus lienalis berjalan ke posterior dr cauda dan corpus pancreas utk bermuara ke v. portae hepatis bersama dg v. mesenterica superior dan v. mesenterica inferior.

Innervasi LienLien di innervasi oleh persarafan simpatis oleh n. sympaticus sengmen Thoracal VI X dan persarafan parasimpatisnya oleh n. Vagus (n. X)

Fungsi Lien:- Organ limfoid terbesar- Tmp pembentukan sel darah saat foetus- Tempat perombakan Hb

Pemeriksaan Fisik LienPemeriksaan lien dilakukan utk mengetahui adanya splenomegali, spt pada kasus leukemia, limpoma, dll. Utk mengetahui ada tidaknya splenomegali, dapat dilakukan pemeriksaan palpasi da perkusi, caranya spt ini.

Palpasi lienLien apabila terjadi pembesaran, lien akan membesar kea rah caudomedioanterior. Oleh karena itu, palpasi lien dilakukan sepanjang garis schuffner, yaitu garis yg terbentang dr Spina Ischiadica Anterior Superior (SIAS) dextra melewati umbilicus smp ke arcus costae sinistra. Utk mengetahui ukuran pembesarannya yaitu dg membagi garis schuffner td mjd 8 bagian, yaitu SI berawal pd arcus costae sinistra, SIV pd umbilicus dan SVIII pd SIAS dextra.

Perkusi LienSedangkan utk melakukan perkusi pd lien, kita dapat melakukan nya pd area traube, atau traubes space. Yaitu merupakan sebuah tempat yg terletak di ICS (Inter Costae Space/Spatium Inter Costae) terbawah pd linea aksillaris media. Normalnya akan terdengar bunyi timpani, lalu kita menyuruh pasien utk menarik nafas dalam dan ditahan, lalu kita lakukan perkusi kembali. Apabila tdk didapatkan splenomegali, maka akan terdengar bunyi timpani. Sedangkan bila didapat kan splenomegali, maka akan didapatkan bunyi redup/pekak saat diperkusi.

Sumber :Diktat anatomi, Situs Abdominis, ed. 2011, Laboratorium Anatomi, FK UNISSULAAtlas Anatomi Manusia Sobotta, ed. 22, jilid 2, P.Putz dan R. Pabst, EG

Anatomi - Fisiologi hepar Anatomi heparHepar merupakan kelenjar terbesar pd tubuh manusia. Berwarna kemerahan, konsistensinya lunak dg berat sekitar 1,5 kg. Hepar terletak di cavum abdomen pada regio hipokondrium dextra, epigastrium dan dapat mencapai hipokondrium sinistra.

Morfologi HeparHepar merupakan organ intraperitoneal yg hampir seluruh bagian nya ditutupi oleh peritoneum visceralis, kecuali pd bagian area nuda, porta hepatis, fossa vesica fellea dan sulcus vena cava.

Hepar memiliki 2 facies, yakni facies diaphragmatica dan facies visceralis yg dipisahkan oleh margo inferior pd bagian anteriornya.Pd bagian facies diaphragmatica berbentuk konveks, menghadap diaphragm. Pd bagian ini memiliki :-Pars superior : berupa area nuda hepatis dan impression cardiac-Pars anterior : terdapat lig. Falciformis yang membagi hepar menjadi lobus dextra dan lobus sinistra tampak anterior

Pd bagian facies visceralis lebih berbentuk datar dan menghadap ke caudodextra agak ke ventral. Pd bagian ini, facies visceralis menghadap organ2 visceral lain sehingga menimbulkan jejak organ lain pd hepar. Jejak ini dibentuk antara lain oleh oesophagus pars abdominalis, gaster, duodenum, flexura coli dextra, rend extra, vesica fellea, dan glandula suprarenalis dextra

Lobus heparHepar tampak anterior, terbagi atas 2 lobus yakni, lobus hepatis dextra yg lebih besar dan lobus hepatis sinistra yg lebih kecil. Keduanya dipisahkan oleh adanya lig. Falciformis.

Hepar tampak posterior, akan nampak adanya 4 lobus pada hepar, yakni lobus hepatis dextra, lobus hepatis sinistra, serta lobus caudatus dan lobus quadratus yg berada diantara lobus hepatis dextra dan lobus hepatis sinistra.

Impressio dan penonjolan pd facies visceralis heparPd lobus hepatis dextra dr anterior ke posterior :- Impressio colica- Impressio biliaris- Impressio duodenalis- Impressio renalis- Sulcus vena cavaPd lobus hepatis sinistra :- Impressio gastrica- Sulcus oesophageatuber omentale (peninggian di sinistra dr lig. Venosum arantii beraposisi dg tuber omentale hepatis. )Pd lobus quadratus :- Impressio duodenalis

Pembagian lobus hepar secara anatomi - fisiologis :Pd bagian posterior hepar, terdapat 2 celah sagital yaitu fissure sagitalis sinistra yg ditempati oleh lig. Teres hepatis dan lig. Venosum arantii, dan fossa sagitalis dextra yg terbentuk dr fossa vesica fellea dan sulcus vena cava.

Pembagian lobus hepar secara anatomis, hepar dibagi menjadi lobus hepatis dextra dan lobus hepatis sinistra yg dibatasi oleh fissure sagitalis sinistra. Shg lobus caudatus dan lobus quadratus menjadi milik bagian lobus hepatis dextra.

Sedangkan pembagian hepar secara fisiologis, hepar dibagi menjadi lobus hepatis dextra dan lobus hepatis sinistra yg dibatasi oleh fossa sagitalis dextra. Pembagian ini didasarkan pd pembagian vaskularisasi, innervasi, aliran limfe dan distribusi ductus hepatis nya. Shg scr fisiologis, lobus quadratus dan lobus caudatus mjd bagian lobus hepatis sinistra.

Penggantung hepar- Lig. Falciformisberjalan dr umbilicus ke cranial menuju ke hepar. Berjalan di anterior hepar lalu ke cranial, di superior hepar membelah dan membentuk lapisan atas lig. Coronaria di bagian kanan dan lapisan atas lig. Triangulare sinistra. Bagian kanan dr lig. Coronaria dikenal sbg lig. Triangulare dextra- Lig. Coronaria- Lig. Triangulare dextra et sinistra - Lig. Teres hepatisMerupakan obliterasi dr v. umbilicalis. Berjalan masuk ke fissure sagitalis sinistra dan bersatu dg R. sinistra v. portae hepatis- Lig. Venosum arantiiMerupakan obliterasi dr ductus venosus arantii. Melekat pd R. sinistra v. portae hepatis lalu berjalan ke cranial dalam fissure sagitalis sinistra dan melekat di bagian superior pd Vena Cava inferior- Omentum minusBerjalan dr tepi portae hepatis dan fissure sagitalis sinistra lalu berjalan ke caudal menuju ke curvature minor gaster.

Segmentasi hepar

Segmentasi hepar berfungsi pada saat kita akan melakukan pembedahan dan pemotongan pd hepar oleh karena ruptur, donor maupun Cancer. pd tiap masing2 segmentasi hepar memiliki vaskularisasi, aliran limfe yg khas.

Porta hepatisPd pertengahan antara fossa sagitalis dextra dan fissure sagitalis sinistra terdapat celah berbentuk huruf H berukuran 5cm yg memisahkan lobus caudatus hepar dan lobus quadratus hepar. Celah ini disebut dg porta hepatis/ hillus hepatis yg merupakan pintu masuk dan keluar dr a. hepatica propria, v. portae hepatis, nervus, ductus limfaticus dan ductus hepaticus. Sdgkn trias porta dibentuk oleh a. hepatica propria, v. portae hepatis dan ductus choledochus.

Vaskularisasi Hepar

Memasuki portae hepatis, a. hepatica propia bercabang mjd R. dextra et sinistra. a. hepatica propia sendiri merupakan cabang dr a. hepatica communis, cabang dr triple hallery, cabang dr aorta abdominalis yg dicabangkan setinggi Vertebrae Thoracal XII atau Vertebrae Lumbal I.

Innervasi heparHepar diinervasi oleh saraf simpatis oleh truncus coeliacus dan saraf parasimpatis oleh N. vagus (n. X)

Fungsi hepar- Pembentukan dan ekskresi empedu : utk absorbs lemak dan vitamin larut lemak , metabolisme bilirubin (pigmen empedu)- Metabolisme karbohidrat : glikogenesis, glikogenolisis, glukoneogenesis -> mempertahankan kadar glukosa darah normal, menyediakan energy utk tubuh shg glikosa berlebih dpt disimpan di hepar- Metabolisme protein : sintesis albumin dan globulin, deaminasi as. Amino, pembentukan urea dr amonia- Metabolisme lemak : ketognesis, sintesis kolesterol, penimbunan lemak- Penimbunan vitamin dan mineral : vit. Larut lemak (A, D, E, K) dan vit B12, Cu, Fe- Pembentukan factor koagulasi darah : I, II, V, VII, IX, X, dependent vit K- Metabolisme steroid : inaktif dan sekresi hormon aldosteron, glukokortikoid, esterogen, testosterone, progesteron- Detoksifikasi- Gudang darah dan filtrasi : sinusoid merupakan depot darah, sel kuppfer berfungsi membuang bakteri dan debris pd darah

Pemeriksaan fisik heparHepar apabila dilakukan perkusi akan menimbulkan suara yang pekak. Hal ini dikarenakan karena konsitensi hepar yg keras. Untuk batas kanan hepar, Perkusi dilakukan pd linea midclavicula dextra. Utk batas atas kanan atas hepar dilakukan perkusi dr os. Clavicula ke caudal shg akan memunculkan suara sonor (pd paru) hingga didapatkan suara pekak (oleh hepar).

Sedangkan batas bawah hepar, perkusi dilakukan pd SIAS ke cranial shg akan didapatkan suara timpani (pd abdomen) hingga di dapatkan suara pekak (oleh hepar). Lalu kita ukur, ukuran dr hepar pasien dr batas kanan atas hepar smp batas kanan bawah hepar td. Normalnya liver span (jarak redup oleh krn adanya hepar) berkisar 6-12 cm. Dapat dikatakan terjadi hepatomegali (perbesaran hepar) bila batas atas didapatkan naik 1 ICS (pd ICS V) dan batas bawah turun >2cm di bawah arcus costae atau jarak redup >12cm .

Sedangkan utk batas kiri hepar dilakukan pd linea midsternalis. Utk batas kiri atas hepar bisa ditarik garis lgsg dr batas kanan atas hepar td ke medial. Utk batas kiri bawah hepar, dapat dilakukan perkusi dr umbilicus ke cranial, akan didapatkan suara timpani pd abdomen dan pekak oleh krn adanya hepar. Batas normal liver span pd lobus kiri hepar yaitu sekitar 4-8cm. Dapat dikatakan terjadi hepatomegali bila didapatkan batas kiri bawah hepar >2cm dibawah processus xiphoideus atau liver span >8cm.

Sumber : Diktat Anatomi, Situs Abdominis, ed. 2011, Laboratorium Anatomi FK UNISSULAAtlas Anatomi Manusia Sobotta, edisi 22, jilid 2,R. Putz, dan R. Pabst, EGC.

Ikterus (Jaundice) Ikterus atau jaundice merupakan sebuah tanda yang menunjukkan gambaran kuning pd pewarnaan sklera mata, mucosa tubuh maupun pada kulit yang disebabkan oleh karena kadar bilirubin dalam darah yg meningkat (hiperbilirubinemia) yakni >3mg%.

Secara etiologik, ikterik dapat dibagi menjadi : Ikterik Pre Hepatiko Pembentukan bilirubinPeningkatan hemolisis sel darah merah merupakan penyebab utama peningkatan pembentukan bilirubin. Pd keadaan hemolisis, Hb yg dibebaskan dr eritrosit akan bertambah, dlm arti kata akan makin banyak bilirubin yg dibebaskan. Sedangkan kapasitas hati melakukan konjugasi bilirubin sdh tertentu batasnya. Sehingga terjadi kadar bilirubin unconjugated dlm serum. o Transport plasmaBilirubin tdk larut dalam air, krn nya bilirubin unconjugated ini transportnya dlm plasma terikat dg albumin. Ikatan melemah dlm beberapa keadaan spt asidosis, dan beberapa bahan spt antibiotika tertentu, salisilat berlomba pd tmp ikatan dg albumin. Ikterik Intra HepatikTimbulnya ikterus krn kerusakan sel parenkim hepar. Walaupun kadar bilirubin unconjugated ke dalam hepar ttp normal, tp krn adanya kerusakan sel hati dan ductuli mk terjadi kesukaran pengangkutan bilirubin di dalam hati. Selain itu juga tjd kesulitan dlm hal konjugasi. Akibatnya bilirubin tdk sempurna dikeluarkan mll ductus hepaticus, krn tjd retensi akibat kerusakan sel ekskresi dan regurgitasi pd ductuli empedu intrahepatik yg mengalami obstruksi. Jd akan tjd kenaikan baik Bilirubin direk maupun bilirubin indirek. Ada beberapa pendapat yg menyebabkan bilirubin direk memasuki peredaran darah. Jd ikterus yg timbul disini terutama disebabkan krn kesukaran dlm pengangkutan, konjugasi dan sekresi bilirubin. Pasien yg menderita ikterus hepatic, warna kulit dan mukosanya tampak kuning oranyePenyebab ikterus hepatic, antara lain hepatitis, sirosis hepatis, tumor. Ikterik Post HepatikTimbulnya ikterus krn tjd bendungan dlm saluran empedu, sehingga empedu dan bilirubin direk tdk dpt dialirkan ke dalam usus halus. Akibatnya terjadi kenaikan kadar bilirubin direk dan juga bilirubin urine, tp tidak dijumpai urobilinogen dlm urin dan tinja. Biasanya kulit dan mukosa terutama sclera mata tampak kuning tua/ kuning kehijauan. Timbulnya ikterus posthepatik ini dpt disebabkan diantaranya oleh adanya : batu pd saluran ductus, tumor dlm ductus, stenosis atau fibrosis dlm ductus.

Jadi intinya pada pasien dengan ikterus yang terletak prehepatik, akan terjadi kenaikan kadar bilirubin indirek/ unconjugated bilirubin (B1) yang nantinya kadar bilirubin tsb akan menumpuk pada mucosa, sklera mata bahkan pd kulit.

warna mata yang kuning terjadi karena adanya B yang meningkat dan larut dalam mukosa di sklera mata (dinding sel tersusun atas lemak) atau kadar B yang berlebih sehingga akhirnya keluar dari pembuluh darah masuk ke ekstrasel (jaringan ikat dan jaringan longgar mata).

Sedangkan pada pasien dg ikterus yg terletak intrahepatik maupun posthepatik akan terjadi kenaikan kadar bilirubin direk/ conjugated bilirubin (B2) yang nantinya B2 akan diekskresi mll ginjal dan larut dibuang bersama urin sehingga terjadi kencing yang berwarna seperti teh

warna urin seperti air teh (merah kecoklatan) bisa karena adanya peningkatan bilirubin dan urobilinogen. Adanya bilirubin menunjukkan kerusakan (sumbatan) pada saluran kanalikuli biliaris sehingga bilirubin tak bisa keluar, yang akhirnya mengalir masuk ke pembuluh darah menuju ginjal.

Sumber : Baron D. N. Kapita Selekta Patologi Klinik Edisi 4. Jakarta : EGCBuku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, ed. V, Prof. dr. H. Ali Sulaiman, Ph.D, Sp.PD-KGEH, Interna Publishing.Gastroenterologi, Prof. DR. dr. Sujono Hadi.