Top Banner
ENSEFALOPATI HEPATIKUM Nama:SAMUEL WILLYARTO NIM : 11-2011-234 Pembimbing : dr. Ketut Artha.P Sp.PD
21

ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Jan 02, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

ENSEFALOPATI HEPATIKUMNama:SAMUEL WILLYARTO

NIM : 11-2011-234

Pembimbing : dr. Ketut Artha.P Sp.PD

Page 2: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

DefinisiEH merupakan suatu sindrom

neuropsikiatrik yang umumnya terjadi karena kadar protein yang tinggi di saluran pencernaan atau karena

stress metabolik akut (perdarahan saluran pencernaan, infeksi, dan gangguan elektrolit pada pasien dengan portal-systemic shunting.

Page 3: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Faktor resiko• Faktor-faktor pemicu ensefalopati hepatik antara lain :• perdarahan gastro-intestinal (1000 cc darah = 200 gr

albumin)• infeksi (berhubungan peningkatan proteolisis albumin)• gangguan elektrolit (berhubungan dengan penggunaan

diuretik)• obstipasi• intake protein yang berlebih • alkalosis (peningkatan difusi amonia ke otak)• iatrogenik (terapi dengan benzodiazepin, diuretik)

Page 4: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Gejala-gejalanya

• Penurunan kesadaran sedang sampai berat• Gangguan neuropsikiatrik : kejang, lateralisasi• Kelainan fungsi neurotransmitter otak• Tanpa disertai tanda-tanda infeksi bacterial yang jelas

Page 5: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

ET IOLOGI

Jenis Penyebab

Excessive

nitrogen

load

Intake protein dalam jumalah tinggi, pendarahan gastrointestinal seperti

pada kondisi varises esophagus (dimana darah dalam keadaan tinggi

protein, yang direabsorbsi oleh usus), gagal ginjal (ketidakmampuan

untuk mengekskresikan nitrogen yang mengandung produk sisa seperti

urea), konstipasi

Gangguan

elektrolit

atau

metabolik

Hyponatraemia, hypokalaemia, yang biasanya terjadi pada pasien yang

menggunakan diuretic, sering digunakan untuk mengobati asites,

alkalosis, hypoxia (insufficient oxygen levels), dehydration

Obat-

obatan

Sedatives seperti benzodiazepines (sering digunakan untuk menekan

enxietas dan alcohol withdrawal), narkotik (sebagai pain kellers), often

used to suppress alcohol withdrawal or anxiety disorder ), isoniazid

( sering digunakan untuk penyakit infeksi paru)

Infection

Infeksi

Pneumonia, infeksi saluran kemih , peritonitis bakteri spontan , infeksi

lain

Lain-lain pembedahan, perburukan dari penyakit hati, menyebabkan kerusakan

hati kerusakan hati (misalnya hepatitis alkoholik , hepatitis A )

idiopathik Pada 20-30% kasus, tidak ada penyebab yang jelas

Page 6: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Klasifikasi

EH

A

CB

Page 7: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Patofisiologi• Hipotesis amoniak• Hipotesis toksisitas sinergik• Hipotesis Neurotansmiter Palsu• Hipotesis GABA dan Benzodiazepin

Page 8: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Hipotesis amonia

EHkidney

hepar

brain

Page 9: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Hipotesis toksisitas sinergik

Adanya neurotoksin lain yang memiliki efek sinergis dengan amonia seperti merkaptan,asam lemak rantaik

pendel (oktanoid), fenol, dan lain-lain

Penekanan aktivitas NaK-ATP-ase

Page 10: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Hipotesis Neurotansmiter Palsu• Pengantian neurotransmiter yang lemah (oktapamin)

• Faktor yang mempengaruhi :• Bakteri usus memproduksi oktapamin• Pengantian asam amino rantai cabang dengan asam amino

aromatik

Page 11: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Hipotesis GABA dan Benzodiazepin

• Peningkatan GABA

Page 12: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Gambaran Klinis

EH akut (fulminant hepatic failure) ditemukan pada pasien hepatitis virus, hepatitis toksik obat (halotan, asetaminofen), perlemakan hati akut pada kehamilan, kerusakan parenkim hati yang fulminan tanpa faktor pencetus

(presipitasi).

Pada penyakit hati kronik dengan EH portosistemik, perjalanan tidak progresif sehingga gejala neuropsikiatri terjadi pelan-pelan dan dicetuskan oleh beberapa faktor pencetus seperti azotemia, sedatif, analgesik, perdarahan gastrointestinal, alkalosis metabolik, kelebihan protein, infeksi, obstipasi, gangguan keseimbangan cairan, dan pemakaian diuretik akan dapat mencetuskan koma hepatik.

Page 13: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Derajat EnsefalopatiSTAGE Cognition & Behaviour Neuromuscular Function EEG

0 (subclinical) Asymptomatic None Frekuensi Alfa

(8.5-12 siklus/dtk)

1 Sleep disturbance

Impaired concentration

Depression, anxiety, or

irritability

Monotone voice

Tremor

Poor handwriting

Constructional apraxia

7-8 siklus/dtk

2 Drowsiness (Lethargy)

Disorientation

Poor short-term memory

Disinhibited behaviour

Ataxia

Dysarthria

Asterixis

Automatism (yawning, blinking,

sucking)

5-7 siklus/dtk

3 Somnolence

Confusion

Amnesia

Anger, paranoia, or other

bizzare

Nystagmus

Muscular rigidity

Hyperreflexia or hyporeflexia

3-5 siklus/dtk

4 Coma Dilated pupils

Oculocephalic or oculovestibular

reflexes

Decebrate posturing

3 siklus/dtk atau

negatif

Page 14: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Diagnosis• Pemeriksaan fisik berdasarkan gejala klinis• Laboratorium

Tingkat ensefalopati Kadar amonia dalam darah

(gram/dl)

0 < 150

I 151-200

II 201-250

III 251-300

IV >300

Page 15: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

• EEG• CT-scan & MRI• Tes psikometri

Tingkat

ensefal

opati

Hasil UHA

(detik)

0 15-30

I 31-50

II 51-80

III 81-120

IV >120

Page 16: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Diagnosis banding• koma akibat intoksikasi obat-obatan dan alkohol

• trauma kepala seperti komosio serebri, kontusio serebri, perdarahan subdural, dan perdarahan epidural

• tumor otak

• koma akibat gangguan metabolisme lain seperti uremia, koma hipoglikemi, koma hiperglikemi

• epilepsi

Page 17: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Penatalaksanaan

Tujuan :-Memberikan dukungan

perawatan suportif

-Memperbaiki faktor-faktor

pencetus-Mengurangi asupan nitrogen di

dalam saluran cerna

-Memberikan kebutuhan

pengobatan jangka panjang

Page 18: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Penatalaksanaan

Mengobati penyakit dasar hati jika

mungkin

Mengidentifikasi &

menghilangkan faktor pencetus

Mencegah & mengurangi

pembentukan/influks toksin

nitrogen ke dalam otak

Page 19: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Penatalaksanaan• Mengubah, menurunkan/menghentikan makanan yang

mengandung protein(60-80 gram / hari)• Menggunakan laktulosa, antibiotik

• Laktulosa• Neomisin diberikan 2-4gram per hari• Metronidazol 4x250 mg

• Membersihkan saluran cerna bagian bawah

Page 20: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Prognosis• dubia

Page 21: ENSEFALOPATI HEPATIKUM

Terima kasih