BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangReproduksi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya
adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar
tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru
diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian
reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generative atau
sexual.Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia , maka harus
mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta
proses yang berlangsung didalamnya. Sistem reproduksi pada manusia
akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai kedewasaan
(pubertas) atau masa akil balik. Hormon berasal dari bahasa Yunani
yang berarti merangsang. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin langsung disekresikan ke dalam darah karena tidak memiliki
saluran sendiri. Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan
balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat
mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut
homeostasis, yang berarti seimbang. Di dalam tubuh manusia terdapat
tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipotalamus, hipofisis,
tiroid, paratiroid, kelenjar andrenal, pankreas, dan kelenjar gonad
(ovarium atau testis). Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi
mulai kerja fungsi testis pada masa pubertas dianggap berasal dari
saraf, karena gonad yang tidak matang dapat dirangsang oleh
gonadotropin yang sudah ada didalam hipotalamus dan karena
hipofisis berespon terhadap hormon penglepas gonadotropin
hipotalamus, pusat maturasi seperti amygdala, didalam otak,
melepaskan penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang
memungkinkan untuk menghasilkan hormon penglepas gonadotropin
(gonadotropin releasing hormone, GnRH) Pada pulsasi dengan
frekuensi dan amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan
hormon penglepasan hormon perangsang folikel (follicle-stimulating
hormone, FSH) dan luteinizing hormone (LH). Hormon hippofisis
anterior sangat esensial untuk pengaturan pertumbuhan dan
perkembangan, reproduksi, metabolisme dan respon terhadap
stress.Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat
di klasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa
hormon somatropika yang meliputi hormon pertumbuhan (GH=
Samatotoprin), prolaktin (PRL),Laktogen plasenta (PL). Kelompok ke
dua berbentuk glikoprotein yaitu pirotropin (TSH): Lutinizing
Hormon (LH,) hormon folikel (FSH, Gonadotropin) berperan dalam
pertumbuhan. B. Rumusan Masalah1. Jelaskan pengertian hormon ?2.
Jelaskan bagaimana cara kelenjar hormon ?3. Jelaskan kelenjar yang
memproduksi hormon reproduksi pria dan wanita ?4. Jelaskan
macam-macam hormon reproduksi pria dan wanita, pembentukan, serta
fungsinya ?C. Tujuan1. Mengetahui defenisi hormon.2. Mengetahui
kerja kelenjar hormon.3. Mengetahui kelenjar hormon.4. Mengetahui
hormone reproduksi pria, pembentukan, dan fungsi.
BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian HormonHormon adalah zat aktif yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran
darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Jaringan
yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari empat hormon tersebut
dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle
stimimulati hormone ) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
anterior hanya merangsang jaringan tertentu di ovarium. Dalam hal
hormon pertumbuhan lebih dari satu organ menjadi target sebab
hormon pertumbuahan mempengaruhi sebagai jenis jaringan dalam
badan. Jaringan target suatu hormon sangat spesifik karena
sel-selnya mempunyai reseptor untuk hormon tersebut.
B. Organ-organ ReproduksiOrgan reproduksi primer, atau
gonad,terdiri dari sepasang testis pada pria dan sepasang ovarium
pada wanita. Pada kedua jenis kelamin, gonad matur melaksanakan dua
fungsi yaitu: 1. Menghasilkan gamet (gametogenesis), yaitu
spermatozoa sperma pada pria dan ovum(sel telur) pada wanita.2.
Mengeluarkan hormon seks, secara spesifik,testosteron pada pria dan
estrogen pada wanita.Pada pembuahan ovum, setelah ejakulasi dalam
waktu 5 sampai 10 menit, beberapa sperma akan dihantarkan melalui
uterus ke ampula pada bagian akhir ovarium dari tuba fallopi, yang
dibantu dari kontraksi uterus dan tuba fallopi yang dirangsang
prostagladin dalam cairan seminal dan oksitosin yang dilepaskan
dari kelenjar hipofisis posterior selama orgasme wanita. Selama 3
hari pertama setelah ovulasi peningkatan progesteron yang cepat
yang disekresi oleh korpus luteum ovarium pertama-tama akan memicu
peningkatan reseptor progesteron pada sel-sel otot polos tuba
fallopi dan kemudian akan mengaktifkannya, melepaskan ovum masuk
kedalam uterus.
Gambar 1. Alat Reproduksi Pria
Gambar 2. Alat Reproduksi WanitaC. Hormon-Hormon Reproduksi Pada
WanitaHormon yang dihasilkan di bagian sistem reproduksi wanita,
antara lain:1. Estrogen (Hormon seks)2. Progesteron (Hormon seks)3.
Oksitosin4. Relaksin5. Prolaktina. Fungsi human choronic
gonadtropinHCG merupakan merupakan glikogen protein yang memiliki
fungsi yang sama dengan hormon lutein yang disekresi oleh
hipofisis. Fungsinya yang terpenting adalah mencegah inovulasi
normal dan menyebabkan korpus luteum menyekresi lebih banyak hormon
progesteron dan hormon esterogen. Hormon kelamin akan mencegah
terjadinya menstruasi dan menyebabakan endometrium terus tumbuh
serta menyimpan nutrisi dalam jumlah besar.efek HCG juga
menimbulkan perangsangan sel-sel interstisial testis, sehingga
mengakibatkan pembentukan testosteron pada fetus pria hingga lahir.
b. Fungsi esterogen dan progesteron dalam kehamilanEsterogen
berfungsi sebagai poliferatif pada sebagian besar organ reproduksi
dan organ penyertanya. Selama kehamilan, jumlah estrogen yang
sangat berlebihan akan menyebabkan :1) pembesaran uterus.2)
pembesaran payudara dan pertumbuhan struktur duktus payudara.3)
pembesaran genitalia eksterna wanita.Progesteron berfungsi sebagai
mencegah keguguran dengan menekan kontraksi miometrium uterus.
Progesteron juga mendorong pembentukan sumbat mukus dikanalis
servikalis, mencegah kontaminan vagina mencapai uterus. Progesteron
plasenta merangsang perkembangan kelerjar susu dipayudara, dalam
persiapan untuk laktasi.D. Sistem hormon wanitaSistem hormon wanita
seperti pada pria terdiri dari 3 hormon sebagai berikut: Hormon
yang dikeluarkan hipotalamus.hormon pelepas gonadotropin (GnRH),
yang sebelumnya juga disebut hormon pelepas hormon lutein. Hormon
hipofisis anterior, hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon
lutein keduanya disekresi sebagai respon terhadap pelepasan hormon
(GnRH) dari hipotalamus . Hormonhormon ovarium, estrogen dan
progesteron ,yang disekresi oleh ovarium sebagai respon terhadap
kedua hormon dari kelenjar hipofisis anterior.1) Fungsi ovarium
bulanan dan fungsi hormon-hormon gonadotropinTahun-tahun reproduksi
normal dari wanita ditandai oleh perubahan ritmis bulanan dari
kecepatan sekresi hormon-hormon wanita dan juga perubahan pada
ovarium serta organ-organ seksual.pola ritmis ini disebut siklus
seksual wanita (atau siklus menstruasi, walaupun kurang tepat).
Durasi siklus rata-rata 28 hari. Bahkan pada wanita yang normal,
siklus juga dapat berlangsung singkat selama 20 hari atau panjang
45 hari walaupun panjang siklus yang abnormal kadang-kadang
berkaitan dengan menurunnya kesuburan.2) Hormon-Hormon Gonadotropin
dan Pengaruhnya pada OvariumPerubahan ovarium selama siklus seksual
bergantung seluruhnya pada hormon-hormon gonadotropin, FSH dan LH.
Ovarium yang tidak dirangsang oleh hormon-hormon ini tetap tidak
masuk, yang merupakan keadaan masa kanak-kanak, ketika tidak ada
hormon-hormon gonadotropin yang disekresi pada usia 9 sampai 10
tahun, hipofisis secara progresif mulai menyekresi lebih banyak LH
dan FSH, yang mencapai puncaknya pada awal siklus seksual bulanan
antara usia 11 dan 16 tahun, periode perubahan ini disebut
pubertas. Dan siklus menstruasi pertama disebut menarke.Kira kira
setiap 28 hari, hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisis
anterior menyebabkan folikel yang baru mulai tumbuh di dalam
ovarium. Satu dari folikel ini akhirnya menjadi matang dan
berovulasi pada hari 14. Selama pertumbuhan folikel akan disekresi
banyak estrogen.Sesudah ovulasi, sel-sel sekratorik pada folikel
berkembang menjadi korpus luteum yang menyekresi sejumlah besar
hormon wanita, progesteron dan estrogen. Setelah 2 minggu kemudian
kemudian, korpus luteum akan berdegenerasi, sedaangkan hormon
ovarium yaitu estrogen dan progesteron akan sangat berkurang
jumlahnya dan akan terjadi menstruasi.3) Fungsi Hormon-Hormon
Ovarium Estradiol dan Progesteron Kedua jenis hormon kelamin
ovarium adalah estrogen dan progesteron. Sejauh ini yang paling
penting dari estrogen adalah hormon estradiol dan yang paling
penting dari progestin adalah progesteron. Estrogen terutama
meningkatkan proliferasi dan pertumbuhan sel khusus di dalam tubuh
dan berperan dalam perkembangan sebagian besar karakteristik
kelamin sekunder pria. Sebaliknya progestin berkaitan hampir
seluruhnya dengan persiapan akhir dari uterus untuk menerima
kehamilan dan persiapan dari payudara untuk laktasi.4) Fungsi
estrogen efeknya pada karakteristik kelamin primer dan
sekunderFungsi utama dari estrogen adalah untuk menimbulkan
proliferasi sel dan pertumbuhan jaringan organ-organ kelamin dan
jaringan lain yang berkaitan dengan reproduksi. Efek pada uterus
dan organ kelamin luar wanita.Selama masa kanak-kanak estrogen
disekresi hanya dalam jumlah kecil, tetapi pada pubertas,jumlah
estrogen yang disekresi dibawah pengaruh hormon-hormon gonadotropin
hipofisis meningkat sampai 20 kali lipat atau lebih pada saat ini
organ-organ kelamin wanita akan berubah dari yang dimiliki seorang
anak menjadi yang dimiliki seorang wanita dewasa. Selain itu
estrogen juga mengubah epitel vagina dari tipe kuboid menjadi
bertingkat yang dianggap lebih tahan terhadap trauma dan infeksi
dari pada epitel pra pubertas. Infeksi pada anak seperti vaginitis
gonore dapat disembuhkan dengan pemberian estrogen dapat
meningkatkan ketahanan dari epitel vagina. Efek estrogen pada tuba
fallopi.Estrogen berpengaruh pada mukosa yang membatasi tuba
fallopi, sama seperti efek estrogen terhadap endometrium
uterus.esttrogen menyebabkan jaringan kelenjar lapisan tersebut
berproliferasi,dan yang paling penting estrogen menyebabkan jumlah
sel-sel epitel bersilia yang membatasi tuba fallopi bertambah
banyak. Aktivitas silia juga meningkat. Silia tersebut selalu
bergerak kearah uterus, yang membantu menolong ovum yang telah
dibuahi kearah uterus Efek estrogen pada penyebaran rambutEstrogen
tidak terlalu mepengaruhi penyebaran rambut. Akan tetapi rambut
akan tumbuh pada daerah pubis dan pada aksila sesudah pubertas.
Peningkatan jumlah androgen yang dibentuk oleh kelenjar adrenal
adalah hormon yang terutama berperan pada pertumbuhan tersebut.
Efek estrogen pada payudara.Estrogen menyebabkan: perkembangan
jaringan stroma payudara, pertumbuhan sistem duktus yang luas, dan
deposit lemak pada payudara.lobulus dan alveoli payudara sedikit
berkembang dibawah pengaruh estrogen sendiri, tetapi sebenarnya
progesteron dan prolaktinlah yang mengakibatkan terjadinya
pertumbuhan yang nyata dan berfungsinya struktur-struktur tersebut.
Ringkasnya estrogen memulai pertumbuhan payudara dan alat-alat
pembentuk air susu payudara. Estrogen juga berperan pada
pertumbuhan karakteristik dan penampilan luar dari payudara wanita
dewasa. Akan tetapi estrogen tidak menyelesaikan tugasnya yaitu
mengubah payudara menjadi organ yang memproduksi susu. Prolaktin
yang mempunyai tugas berlawanan yang menyelesaikan tugas estrogen
yaitu meningkatkan sekresi dari air susu. Hormon ini disekresikan
loeh kelenjar hipofisis ibu, dan konsentrasinya dalam darah ibu
meningkat secara tetap dari minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran
bayi, dimana pada saat ini meningkat 10-20 kali dari kadar normal
pada saat hamil. Setelah bayi dilahirkan, hilangnya sekresi
esterogen dan progesteron oleh plasenta yang tiba-tiba, sekarang
memungkinkan efek laktogenik prolaktin dari kelenjar hipofisis ibu
untuk mengambil peran dalam memproduksi air susu, dan dalam 1-7
hari kemudian, kelenjar payudara dengan progresif mulai menyekresi
air susu dalam jumlah besar sebai penganti kolostrum.Pembagian
hormon estrogen :Estradiol Sumber : Sel theca dan granulosa
ovarium; konversi dari estron atau testosteronPenggunaan
sehari-hari : 0,08 mg (awal fase folikular) 0,5-10 mg (akhir fase
folikuler)Kegunaan : Hormon yang penting pada fase menstruasi;
merefleksikan derajat perkembangan folikuler.EstronSumber : Ovarium
: Konversi dari hormon androgen, andrenal lemak subkutan : konversi
adrogen adrenal.Penggunaan sehari-hari : 0,12-0,6 mgKegunaan :
Hormon dan metabolik yang dominan setelah fase menopause.Estriol
Sumber : Ovarium : aromatisasi prekursor fetus plasenta :
aromatisasi prekursor fetus.Kegunaan : Memainkan peranan dalam
fungsi unik fetoplasental, peranan pastinya tidak diketahui5)
Fungsi-Fungsi Progesteron Efek progesteron pada uterus. Sejauh ini
fungsi progesteron yang paling penting adalah untuk meningkatkan
perubahan sekretorik pada endometrium uterus selama separuh
terakhir siklus seksual bulanan wanita, sehingga mempersiapkan
uterus untuk menerima ovum yang sudah dibuahi. Efek progesteron
pada payudaraProgesteron meningkatkan perkembangan dari lobulus dan
alveoli payudara, mengakibatkan sel-sel alveolar berproliferasi,
membesar dan menjadi bersifat sekretorik.akan tetapi progesteron
tidak menyebabkan alveoli benar-benar menyekresi air susu. Air susu
disekresi hanya sesudah payudara yang sudah siap dirangsang lebih
lanjut oleh prolaktin dan kelenjar hipofisis anterior. Efek
progesteron pada tuba fallopiProgesteron juga meningkatkan sekresi
pada mukosa yang membatasi tuba fallopi.sekresi ini dibutuhkan
untuk nutrisi ovum yang telah dibuahi, dan sedang membelah, sewaktu
ovum bergerak dalam tuba fallopi sebelum berimplantasi.6)
Oksitosin.Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu
pada proses kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot
uterus.7) Relaksin.Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan
untuk merangsang relaksasi ligamen pelvis pada proses kelahiran.8)
Prolaktindihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama
dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.9) Osilasi Umpan
Balik Dari Sistem Hipotalamus Hipofisis-Ovarium Sekresi hormon
ovarium pasca ovulasi dan depressi gonadotropin.Bagian siklus yang
paling mudah dijelaskan adalah peristiwa yang terjadi selama fase
pasca ovulasi antara ovulasi dan dimulainya menstruasi. Selama itu
korpus luteum menyekskrei sejumlah besar progesteron dan estrogen,
demikian juga inhibin. Semua hormon ini secara bersama-sama
memberikan efek umpan balik negatif terhadap kelenjar hipofisis
anterior dan hipotalamus, sehingga menyebabkan penekanan FSH dan
LH, mengurani hormon ini sampai kadar terendah, kira-kira 3 sampai
4 hari sebelumnya timbulnya menstruasi. Fase pertumbuhan folikelDua
sampai tiga hari sebelum menstruasi.korpus liteum akan mengalami
regresi sampai hampir berinvolusi secara menyeluruh, dan sekresi
estrogen,progesteron serta inhibin oleh korpus luteum menjadi
sangat rendah.ini akan melepaskan hipotalamus dan hipofisis
anterior dari umpan balik hormon-hormon tersebut.kemudian saat
dimulainya menstruasi sekresi FSH oleh hipofisis mulai meningkat
kembali .hormon-hormon ini merangsang pertumbuhan folikel yang baru
dan meningkatkan sekresi estrogen kira-kira 12,5 sampai 13 hari
sesudah dimulainya menstruasi.selama 11 atau 12 hari pertama dari
pertumbuhan folikel ini laju kecepatan sekresi gonadotropin,FSH dan
LH akan berkurangi sedikit akibat efek umpan balik negatif terutama
dari estrogen pada kelenjar hipofisis anterior. Kemudian secara
mengherankan, tiba-tiba ditemukan peningkatan sekresi LH dan
sedikit FSH. Ini adalah lonjakan LH dan FSH praovulasi yang akan
diikuti ovulasi. Lonjakan LH dan FSH praovulasi;ovulasiPada kurang
lebih 11,5sampai 12 hari sesudah mulainya menstruasi, penurunan
jumlah sekresi FSH dan LH terhenti secara mendadak. Diperkirakan
bahwa kadar estrogen yang tinggi pada saat ini (atau dimulainya
sekresi progesteron oleh folikel) mengakibatkan efek perangsang
umpan balik positif pada hipofisis anterior. Apapun penyebab
lonjakan FSH dan LH praovulasi ini LH menyebabkan terjadinya
ovulasi dan perkembangan serta sekresi lebih lanjut oleh korpus
luteum.jadi, sistem hormonal akan memulai putaran siklus yang baru
sampai saat ovulasi yang berikutnya.10) Pubertas, Menarke, dan
MenopausePubertas berarti dimulainya kehidupan seksual dewasa.
Sedangkan menarke berarti dimulainya menstruasi. Periode pubertas
terjadi karena kenaikan sekresi hormon gonadotropin oleh hipofisis
yang perlahan, dimulai ketika tahun kedelapan dari
kehidupan.biasanya mencapai puncak disaat terjadinya menstruasi
yaitu antara usia 11-16 tahun. Pada saat menopause seorang wanita
harus menyesuaikan kembali kehidupannya dari kehidupan yang secara
fisologis dirangsang oleh produksi estrogen dan progesteron menjadi
kehidupan yang kosong tanpa hormon-hormon tersebut. Hilangnya
estrogen seringkali menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis
yang bermakna pada fungsi tubuh termasuk rasa panas yang ditandai
dengan kemerahan kulit yang ekstrem. gelisah,
letih,ansietas.penurunan kekuatan dan klasifikasi tulang.Gejala
jangka pendek :1. Hotflashes2. Gangguan tidur3. Sakit kepala4.
Stress sosial5. Penurunan keinginan seksual6. Kekeringan pada
vagina7. Frekunsi urin meningkat8. Urogenital Kekurangan estrogen
dapat menimbulkan berbagai keluhan yaitu, iritasi, rasa panas,
gatal, keputihan, nyeri, berkurangnya cairan, vaginna, dinding
vagina berkerut, sering berkemih, tidak dapat menahan kencing,
nyeri berkemih dan sering kencing malam. Kadar estrogen yang rendah
menyebabkan penipisan jaringan kandung kemih dan saluran kemih yang
berakibat penurunan kontrol dari kandung kemih atau mudahnya
terjadinya kebocoran air seni (apabila batuk, bersin, atau tertawa)
akibat lemahnya otot di sekitar kandung kemih.9. Rambut. Pasca
menopause rambut pubis, ketiak, pubis, serta rambut di kepala
menjadi tipis. Rambut menjadi rontok. Dengan meningkatnya usia
terjadi pengurangan jumlah dan besar folikel-folikel rambut. Rambut
menjadi putih dikarenakan penurunan aktifitas melanosit dalam
matrik folikel rambut. Warna rambut bergantung pada jumlah sintesis
melanin, jumlah melanosom dan juga dari ruangan-ruangan diantara
tumpukan matrik yang berisi udara. Melanin disintesis di sitoplasma
sel-sel melanosit dan dikeluarkan di dalam keratinosit.10. Kulit
Estrogen mempengaruhi aktifitas metabolik sel-sel epidermis dan
fibroblast, serta aliran darah. Kurangan estrogen dapat menurunkan
mitosis kulit sampai atropi, menyebabkan berkurangknya sintesis
kulit sampai kolagen. Meningkatkan penghancuran kolagen. 11. Mulut
dan hidungSelaput lendir mulut dan hidung menjadi berkerut, aliran
darah berkurang, terasa kering dan mudah menjadi gingivitis.
Kandungan air liur terjadi perubahan. Akibat kekurangan estrogen
dapat meningkatkan resorbsi tulang dagu dan gigi mudah rontok.12.
MataKekurangan estrogen menyebabkan atropi kornea dan konjungtiva
serta turunya fungsi kelenjar air mata. Perubahan kadar estradiol
dan progesterone selama siklus avulatorik dan fase
peri/pascamenopause mempengaruhi tekanan intraokuler. Turunnya
estradiol serum dapat meningkatkan tekanan bola mata. 13. Otot dan
sendiBanyak wanita mengeluh nyeri otot dan sendi. Timbul
osteoartrosis, dan osteoarthritis yang disebabkan kekurangna
estrogen karena kekurangan estrogen menyebabkan kerusakan matrik
kolagen dan dengan sendirinya tulang rawan menjadi rusak.14.
Saluran pernafasanPada wanita pasca memopause, pada saluran
pernafasan terjadi sedikit pengurangan kontraktilitas bronkus,
selain ini menderita saluran nafas obstruktif dan spasme bronchial.
g. Payudara Kekurangan estrogen mengakibatkan involusi mamae. Pada
pasca menopause, payudara menjadi atropi, terjadi pelebaran air
susu dan fibrotik. Saluran air susu yang melebar ini berisi cairan,
timbul laserasi, dan payudara terasa sakit. Juga dapat muncul
kelainan fibrosistik mastopatia. Meskipun kekurangan esterogen, 40
% wanita pasca menopause terjadi proliferasi intraduktal. Pada usia
70 tahun dapat terjadi hyperplasia epitel.Gejala Jangka panjang 1.
OsteoporosisWanita mencapai kepadatan tulang puncak pada pertengaan
30-an dan setelah itu menurun secara perlahan sampai terjadi
akselerasi pesat penurunan massa tulang setelah menopause.Wanita
secara alami dikaruniai tulang kurang padat disbanding pria dan
risiko fraktur osteoporosis seumur hidup 2 kali lebih besar
disbanding dengan pria. Pengurangan estrogen menyebabkan efek
resorpsi tulang. Fraktur paling sering pada vertebra sebanyak 32 %,
risiko fraktur panggul 16 %, Fraktur pergelangan tangan 15 %.
Sebanyak 1-3 % berisiko meninggal akibat komplikasi fraktur
panggul.2. Penyakit cardiovascularSetelah menopause, terjadi
peningkatan mencolok insidesi penyakit cardiovascular dan jantung
koroner. Hilangnya fungsi ovarium pada menopause berkaitan dengan
penyimpangan pada metabolisme lemak, glukosa, dan insulin serta
distribusi lemak tubuh koagulasi dan fungsi arteri. Semula estrogen
menjadikan vasoaktif dan meningkatkan aliran darah dengan menjaga
agar arteri tetap lemas.E. Faktor-faktor hormonal yang merangsang
spermatogenesisa. Esterogen, dibentuk dari testosteron oleh sel-sel
sertoli ketika sel sertoli sedang dirangsang oleh hormon peragsang
folikel, yang mungkin juga penting untuk spermatogenesis. Sel-sel
sertoli juga menyekresi suatu protein pengikat androgen yang
mengikat testosteron dan esteropgen serta membawa keduanya didalam
cairan dalam lumen tubulus seminiferrus, membuat hormon ini
tersedia untuk pematangan sperma.b. Testosteron, disekresi oleh
sel-sel lyeding yang terletak diinterstisium testis, hormon ini
penting bagi pertumbuhan dan pembagian sel-sel ferminativum dalam
membentuk sperma.c. Hormon lutein, disekresi oleh kelenjar
hipofisis anterior, merangasang sel-sel lyeding untuk menyekresi
testosteron.d. Hormon perangsan folikel, juga disekresi oleh
sel-sel kelenjar hipofisis anterior, merangsang sel-sel sertoli;
tanpa rangsangan ini, perubahan spermatid menjadi sperma (proses
spermiogenisis) tidak akan terjadi.F. Testoteron dan hormon kelamin
pria lainnya1. Hormon TestosteronHormon laki-laki, testosterone,
dan hormon-hormon perempuan terbentuk dari bahan dasar yang sama
yaitu kolesterol. Testosteron adalah zat androgen utama yang
disintesis dalam testis, ovarium, dan anak ginjal. Testosteron
(C19H28O2) adalah molekul yang dibentuk dari atom-atom karbon,
hidrogen dan oksigen. Testosteron adalah hormon steroid dari
kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan
indung telur pada wanita. Sel-sel Leydig dari testis distimulasi
oleh LH untuk menghasilkan testosteron sebanyak 2,5-11 mg sehari.
Produksi testosteron mencapai puncaknya sekitar usia 25 tahun, lalu
menurun drastic pada usia 40 tahun . DHEA (dehidro-epi-androsteron)
dan androstendion merupakan prekursor testosteron yang dibentuk
oleh anak ginjal.Testosteron dihasilkan oleh hormon LH yang
dilepaskan kelenjar pituitari. Tetapi, hormon LH dikendalikan oleh
testosteron sebagaimana testosteron dikendalikan oleh LH. Saat
jumlahnya di dalam darah meningkat, molekul testosteron melakukan
tekanan pada kelenjar pituitari yang menyebabkan kelenjar itu
menghentikan produksi LH. Hanya ketika jumlah testosteron menurun
produksi LH dimulai lagi. LH yang dihasilkan mengaktifkan zakar dan
memerintahkan produksi tambahan agar menaikkan jumlah
testosteron.a. Fungsi Testoteron mulai dibentuk oleh testis janin
laki-laki sekitar minggu ke tujuh masa embrional. Testoteron yang
pertama kali disekresikan tonjolan genitalia kemudian oleh testis
janin bertanggung jawab terhadap perkembangan karakteristik tubuh
pria, meliputi pembentukan penis dan skrotum. Testoteron tersebut
juga menyebabkan pembentukan kelenjar prostat, vesikula seminalis,
dan duktus genetalia pria.Pengaruh testosteron pada perkembangan
sifat kelamin primer dan sekunder pada orang dewasa. Setelah
pubertas, peningkatan sekresi testoteron menyebabkan penis,
skrotum, dan testis membesar kira-kira delapan kali lipat sebelum
mencapai usia 20 tahun. Selain itu, testoteron menyebabkan sifat
kelamin sekunder berkembang, di mulai saat pubertas dan berakhir
pada maturitas. Sifat seksual sekunder ini, selain organ seksual
itu sendiri membedakan antara priadan wanita sebagai
berikut:Testosteron menimbulkan pertumbuhan rambut;1. Diatas
pubis2. Keatas sepanjang linea alba kadang-kadang sampai ke
umbilikus dan diatasnya3. Pada wajah4. Biasanya pada dada Kebotakan
Testosteron mengurangi pertumbuhan rambut diabagian atas kepala.
Seorang pria yang tidak mengalami kebotakan, tidak memiliki testis
yang berfungsi. Akan tetapi banyak pria jantan tidak menjadi botak,
karena kebotakan akibat dari dua faktor yaitu latar belakang
genetik dan superimposisi. Pengaruh suaraTestosteron yang
disekresikan oleh testis akan menimbulkan hipertrofi mukosa laring
dan pembesaran laring. Pengaruh pada suara awalnya relatif tidak
sinkron, namun secara bertahap akan berubah menjadi suara orang
dewasa maskulinyang khas.Testosteron meningkatkan ketebalan kulit,
dan dapat memicu pertumbuhan akne. Testosteron meningkatkan
ketebalan kulit diseluruh tubuh dan meningkatkan kekasaran jaringan
subkutan. Testoteron juga meningkatkan kecepatan beberapa sekresi
atau mungkin semua kelenjar sebasea tubuh. Yang paling penting
adalah kelebihan oleh kelenjar sebasea wajah, karena hal tersebut
dapat menyebabkan akne. Oleh karena itu, akne merupakan salah satu
gambaran yang umum dari remaja pria ketika tubuh pertama kali
mengenali peningkatan sekresi Testosteron. Setelah beberapa tahun
sekresi Testosteron, kulit normalnya beradaptasi terhadap
Testosteron, sedemikian rupa sehingga memungkinkan kulit tersebut
mengatasi akne. Testosteron menigkatkan peningkatan protein dan
perkembangan otot Salah satu karakteristik pria yang terpenting
adalah peningkatan perkembangan otot yang mengikuti masa pubertas,
rata-rata 50 persen masa otot meningkat melebihi massa otot wanita.
Hal ini juga berhubungan dengan peningkatan protein dibagian lain
dari tubuh yang tidak berotot. Testosteron meningkatkan matriks
tulang dan menimbulkan retensi kalsium. Setelah terjadinya
peningkatan sirkulasi testoteron yang sangat besar pada saat
pubertas tulang menjadi lebih tebal dan mengendapkan sejumlah besar
garam kalsium tambahan. Testosteron meningkatkan metabolisme basal
Penyuntikan Testosteron dalam jumlah besar dapat meningkatkan
kecepatan metabolisme basal hingga 15 persen. Pengaruh pada sel
darah merah Ketika Testosteron dalam jumlah normal disuntikan pada
oranng dewasa, jumlah sel darah merah akan meningkat. Pengaruh pada
elektrolit dan keseimbangan cairan Testosteron memiliki pengaruh
pada elektrolit dan keseimbangan cairan. Walaupun hanya sedikit,
setelah pubertas darah dan volume cairan eksternal pada pria
meningkat.b. Pengaturan fungsi seksual pria melalui hormon dari
hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior.Bagian utama dari
pengaturan fungsi seksual pria maupun wanita dimulai dengan sekresi
GnRH. Hormon ini kemudian merangsang kelenjar hipofisis untuk
menyekresikan hormon LH dan FSH. GnRH dan pengaruhnya dalam
meningkatkan sekresi LH dan FSHGnRH merupakan suatu peptida dengan
10 persen asam amino yang disekresikan oleh neuron yang badan
selnya terletak di nukleus arkuota hipotalamus. GnRH disekresiakn
secara intermiten selama beberapa menit setiap 1 sampai 3 jam.
Hormon gonadotropinYaitu luteinizing hormone (LH) dan hormone
pernagsang folikel (FSH). Disekresikan oleh sel yang sama yaitu
gonadotrop di kelenjar hipofisis anterior. Pengaturan testoteron
oleh LHTestoteron disekresikan olh sel-sel interstesial leyding di
testis, namun bila hanya terjadi bila terjadi sel-sel interstisial
leyding dirangsang oleh LH dari kelenjar hipofisis anterior.Sel
leyding yang matang ditemukan dalam testis anak selama beberapa
minggu setelah kelahiran, namun menghilang sampia berusia kira-kira
10 tahun.
BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanHormon adalah zat aktif yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang masuk ke dalam peredaran
darah untuk mempengaruhi jaringan target secara spesifik. Jaringan
yang dipengaruhi umumnya terletak jauh dari empat hormon tersebut
dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel (FSH, follicle
stimimulati hormone ) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
anterior hanya merangsang jaringan tertentu di ovarium. Dalam hal
hormon pertumbuhan lebih dari satu organ menjadi target sebab
hormon pertumbuhan mempengaruhi sebagai jenis jaringan dalam
badan.B. SaranDemikian yang dapat kami paparkan mengenai materi
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA1. Sherwood, Laure. 2009. Fisiologi Manusia dari
Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta: EGC2. Guyton, Hall. 1996. Fisiologi
Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC3. Drs. Kus Irianto. 2004. Struktur
dan Fungsi Tubuh Manusia Paramedis. Bandung: CV. YRAMA WIDYA4.
Syaifuddin, H. 2003. Edisi Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa
Keperawatan. Buku Kedokteran: EGC5. EVELYN C. PEARCE. 2009. Anatomi
dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: GRAMEDIA JAKARTA6. Pearce,
Erelyn. C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama7. Rabe, Thomas. 2002. Buku saku Ilmu
Kandungan. Jakarta: Hipokrates8. Guyton, Hall. 2006. Fisiologi
Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGCiii
18