ENDAPAN SEKUNDER Endapan sekunder adalah Endapan yang terbentuk dari konsentrasi bahan galian berharga (bijih) akibat adanya pengendapan kembali dari perombakan batuan asal melalui proses-proses pelapukan (kimia atau mekanis), Transportasi, sorting (pelindian/leaching), dan Proses pengkayaan supergen sehingga menghasilkan endapan bijih tertentu. Mineral ini berkaitan dengan dengan batuan sedimen, dibentuk oleh pengaruh air, kehidupan, udara selama sedimentasi, atau pelapukan maupun dibentuk oleh proses hidrotermal. Mineral bijih sedimenter umumnya mengikuti lapisan (stratiform) atau berbatasan dengan litologi tertentu (stratabound). Kebanyakan endapan stratabound berasal dari diagenesa. Cebakan stratabound terbentuk ketika larutan hidrotermal menerobos dan bereaksi dengan sedimen halus (muddy). Reaksi antara butiran sedimen dan larutan menyebabkan pengendapan mineral bijih. Biasanya pengendapan mineral bijih sebelum sedimen menjadi batuan.Endapan sedimenter yang cukup terkenal karena proses mekanik seperti endapan timah letakan di daerah Bangka-Belitung dan endapan emas placer di Kalimantan Tengah maupun Kalimantan Barat. Y. B. Chaussier (1979), membagi pembentukan mineral sedimenter berdasarkan sumber metal dan berdasarkan host rock-nya. Berdasarkan sumber metal dibagi dua yaitu Endapan supergen
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ENDAPAN SEKUNDER
Endapan sekunder adalah Endapan yang terbentuk dari konsentrasi
bahan galian berharga (bijih) akibat adanya pengendapan kembali dari
perombakan batuan asal melalui proses-proses pelapukan (kimia atau mekanis),
Transportasi, sorting (pelindian/leaching), dan Proses pengkayaan supergen
sehingga menghasilkan endapan bijih tertentu.
Mineral ini berkaitan dengan dengan batuan sedimen, dibentuk oleh
pengaruh air, kehidupan, udara selama sedimentasi, atau pelapukan maupun
dibentuk oleh proses hidrotermal. Mineral bijih sedimenter umumnya mengikuti
lapisan (stratiform) atau berbatasan dengan litologi tertentu (stratabound).
Kebanyakan endapan stratabound berasal dari diagenesa. Cebakan stratabound
terbentuk ketika larutan hidrotermal menerobos dan bereaksi dengan sedimen
halus (muddy). Reaksi antara butiran sedimen dan larutan menyebabkan
pengendapan mineral bijih. Biasanya pengendapan mineral bijih sebelum
sedimen menjadi batuan.Endapan sedimenter yang cukup terkenal karena
proses mekanik seperti endapan timah letakan di daerah Bangka-Belitung dan
endapan emas placer di Kalimantan Tengah maupun Kalimantan Barat.
Y. B. Chaussier (1979), membagi pembentukan mineral sedimenter
berdasarkan sumber metal dan berdasarkan host rock-nya. Berdasarkan sumber
metal dibagi dua yaitu
Endapan supergen
Endapan yang metalnya berasal dari hasil rombakan batuan atau bijih
primer), Selama berlangsung pengangkatan dan erosi. suatu endapan bijih
terangkat di dekat permukaan, kemudian mengalami proses pelapukan,
pelindian (leaching), maupun oksidasi pada mineral-mineral bijih. Proses
tersebut menyebabkan banyak unsur logam (Cu2+, Pb2+, Zn2+ dll.) akan
terlarut (umumnya sebagai senyawa sulfat) dalam air yang bergerak ke
dalam air tanah atau bahkan sampai ke kedalaman dimana proses oksidasi
tidak berlangsung. Daerah dimana terjadi proses oksidasi disebut sebagai
zona oksidasi. Sebagian larutan yang mengandung logam-logam yang
terlarut bergerak terus hingga di bawah muka air tanah, kemudian logam-
logam tersebut mengendap kembali membentuk sulfida sekunder. Zona ini
dikenal sebagai zona pengkayaan supergen.
Endapan hipogen
Endapan yang metalnya berasal dari aktivitas magma/epithermal. Zona
ini terletak di bawah zona pengkayaan supergen dimana mineralisasi primer
tidak terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindian. Logam yang paling
banyak terbentuk karena proses ini adalah tembaga (Cu)
Sedangkan berdasarkan host-rock (dengan pengendapan batuan sedimen)
dibagi dua, yaitu :
Endapan singenetik (endapan yang terbentuk bersamaan dengan
terbentuknya batuan)
Endapan epigenetik (endapan mineral terbentuk setelah batuan ada).
1. Proses pembentukan endapan sekunder
1.1 Mineral Bijih Hasil Rombakan dan Proses Kimia Sebagai Hasil
Pelapukan Permukaan dan Transportasi.
Dalam pembentukan endapan sekunder secara proses kimia terdapat
proses disperse kimia . disperse kimia adalah Proses dimana unsur-unsur
berpindah menuju lokasi dan lingkungan geokimia yang baru. Disperse kimia
terjadi dikarenakan material bumi tidak dapat mempertahankan keberadaanya
dan akan mengalami transportasi geokimia yaitu terdistribusi kembali dan
bercampur dengan material lain.
Dalam hal ini ada dispersi geokimia primer dan dispersi geokimia
sekunder. Dispersi geokimia primer adalah dispersi kimia yang terjadi di dalam
kerak bumi, meliputi proses penempatan unsur-unsur selama pembentukan
endapan bijih, tanpa memperhatikan bagaimana tubuh bijih terbentuk. Dispersi
geokimia sekunder adalah dispersi kimia yang terjadi di permukaan bumi,
meliputi pendistribusian kembali pola-pola dispersi primer oleh proses yang
biasanya terjadi di permukaan, antara lain proses pelapukan, transportasi, dan
pengendapan.
Bahan terangkut pada proses sedimentasi dapat berupa partikel atau
ion dan akhirnya diendapkan pada suatu tempat. Mobilitas unsur sangat
mempengaruhi dispersi. Unsur dengan mobilitas yang rendah cenderung berada
dekat dengan tubuh bijihnya, sedangkan unsur-unsur dengan mobilitas tinggi
cenderung relatif jauh dari tubuh bijihnya. Selain itu juga tergantung dari sifat
kimianya Eh dan Ph suatu lingkungan seperti Cu dalam kondisi asam akan
mempunyai mobilitas tinggi sedangkan dalam kondisi basa akan mempunyai
mobilitas rendah.
Sebagai contoh dapat diberikan pada proses pengkayaan sekunder
pada endapan lateritik. Dari pelapukan dihasilkan reaksi oksidasi dengan sumber
oksigen dari udara atau air permukaan. Oksidasi berjalan ke arah bawah sampai
batas air tanah. Akibat proses oksidasi ini, beberapa mineral tertentu akan larut
dan terbawa meresap ke bawah permukaan tanah, kemudian terendapkan (pada
zona reduksi). Bagian permukaan yang tidak larut, akan jadi berongga, berwarna
kuning kemerahan, dan sering disebut dengan gossan. Contoh endapan ini
adalah endapan nikel laterit.
Gambar 1.1Model Endapan Nikel Laterit
2. Cebakan Mineral Dibentuk oleh Pelapukan Mekanik
Mineral disini terbentuk oleh konsentrasi mekanik dari mineral bijih dan
pemecahan dari residu. Proses pemilahan yang mana menyangkut
pengendapan tergantung oleh besar butir dan berat jenis disebut sebagai
endapan plaser. Mineral plaser terpenting adalah Pt, Au, kasiterit,