EMULSI
EMULSISUB POKOK BAHASAN
I a. DEFINISI SEDIAAN EMULSI b. PERSYARATAN SEDIAAN EMULSI c.
MACAM SEDIAAN EMULSI d. PEMAKAIAN SEDIAAN EMULSIII. TUJUAN
PEMBERIAN BENTUK SEDIAAN EMULSIIII FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT
MEMPENGARUHI STABILITAS FISIKA SEDIAAN EMULSI IV CARA PERACIKAN
SEDIAAN EMULSI a. FORMULA UMUM b. CARA PERACIKANV. WADAH, ETIKET
DAN LABEL SEDIAAN EMULSI
1PUSTAKAAnonim,Farmakope Indonesia ed.III,1979Anonim,Farmakope
Indonesia ed.IV,1995Anonim,Farmakope Indonesia
ed.V,2014Moh.Anif,Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University
press,2005 Nanizar Zaman-Joenoes,Ars Prescribendi ed.2, Airlangga
University press,2006Howard C. Ansel,Pengantar Bentuk Sediaan
Farmasi, Universitas Indonesia press,1989.C.F. Van Duin,Ilmu
Resep,Soeroengan
2DefinisiEmulsi adalah sediaan yang homogen mengandung minyak
atau lemak, terdispersi dalam vehikulum, distabilkan dengan
emulgator atau surfaktan yang cocok. (ars prescribendi)Emulsi
adalah suatu dispersi dimana fase terdispers terdiri dari
bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi ke seluruh
pembawa yang tidak bercampur. (pengantar bentuk sediaan farmasi)
3
wateroilemulsionHydrophobemediator hydrophileOily
phasesurfactantswateremulsifiersstabilizers 4definisiMenurut F I
ed. IIIEmulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau
larutan obat, terdispersi dalam cairan pembawa, distabilkan dengan
zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.Menurut F I ed. IVEmulsi
adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan yang lain dalam bentuk tetesan kecil.5Menurut FI ed V:
Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya
terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesan
kecil.Emulsi ~ mengandung 2 zat yang tidak bercampurFase terdispers
~ fase dalam : emulgendumFase pendispers ~ medium dispersi ~ fase
luar ~ fase kontinu : menstruumBahan pengemulsi : emulgens ~
emulgatorUkuran partikel: 0,25-25 mikron, umumnya > 1 mikron
7Persyaratan EmulsiSediaan emulsi yang baik harus :Stabil dan
homogenFase dalam mempunyai ukuran partikel yang kecil dan sama
besar mendekati ukuran partikel koloidTidak terjadi creaming atau
crackingWarna, bau dan rasa menarik
8Macam Macam EmulsiMenurut konsistensinya dan maksud
pemakaiannya: - emulsi cair : pemakaian oral, topikal, parenteral
mis : emulsi ol.iecoris aselli, balsamum papilare, intralipid
injeksi - emulsi semisolid : pemakaian topikal mis : vanishing
cream
9Macam Macam Emulsi 2. Menurut asal bahan pembuat emulsi a.
Emulsi alam / emulsi vera (emulsa naturalia) Dibuat dari bahan
dasar biji-bijian yang mengandung emulgendum & emulgens, dengan
penambahan air dari luar akan terbentuk emulsi. b. Emulsi buatan /
emulsi spuria dibuat dari bahan cair yang umumnya berupa minyak
dengan penambahan emulgator dan air dari luar akan terbentuk
emulsi
10Macam Macam Emulsi 3. Menurut tipe emulsi / jenis emulsi a.
Tipe minyak dalam air = m/a = o/w - fase dalam : minyak/bahan
serupa minyak. - fase luar : air b. Tipe air dalam minyak = a/m =
w/o - fase dalam : air - fase luar : minyakJenis/ tipe emulsi yang
terbentuk umumnya tergantung dariemulgator yang digunakan11Cara
Penentuan Tipe Emulsi :Tes pengenceran = drop dilution
testBerdasarkan pengenceran fase luar emulsidilakukan dengan cara :
- meneteskan air atau minyak pada sejumlah tertentu emulsi. - bila
emulsi dapat diencerkan dengan air (tetap homogen) tipe emulsi
adalah m/a. - bila emulsi dapat diencerkan dengan minyak (tetap
homogen) tipe emulsi adalah a/m.
12Cara Penentuan Tipe Emulsi :2. Tes kelarutan zat warna = Dye
Solubility Test Berdasarkan kelarutan zat warna dalam air atau
minyak (fase pendispers). dilakukan dengan cara: - meneteskan
larutan zat warna pada sejumlah tertentu emulsi. - bila larutan zat
warna dalam air, ditambahkan pada suatu emulsi dan didapat :warna
yang homogen tipe emulsi minyak dalam air (m/a).warna yang
heterogen tipe emulsi air dalam minyak (a/m).
13Cara Penentuan Tipe Emulsi :3. Tes Konduktivitas /
Conductivity Test Berdasarkan sifat air yg dapat menghantarkan
aliran listrik. Test ini akan lebih sensitif bila ditambah sedikit
NaCl. dilakukan dengan cara : - dibuat suatu rangkaian listrik,
media penghantar arus digunakan emulsi yang ingin diketahui
tipenya. - adanya arus akan ditunjukkan dengan menyalanya lampu yg
dipasang pada rangkaian tersebut.14Cara Penentuan Tipe Emulsi :ad.
3. Tes Konduktivitas / Conductivity Test
Bila emulsi dapat menghantarkan listrik lampu menyala fase luar
emulsi adalah air tipe emulsi adalah minyak dalam air (m/a)Bila
emulsi tidak dapat menghantarkan aliran listrik lampu tidak menyala
fase luar emulsi adalah minyak tipe emulsi air dalam minyak
(a/m).Perlu diperhatikan emulsi dengan emulgator ionik dapat
memberi reaksi positif.15Cara Penentuan Tipe Emulsi :4. Tes
Flouresensi / Flourescence test Berdasarkan sifat beberapa minyak
yang berflouresensi pada sinar ultraviolet. dilakukan dengan cara :
- emulsi yang ingin diketahui tipenya disinari dengan sinar
ultraviolet. - bila fluoresensi merata di seluruh bagian tipe
emulsi adalah air dalam minyak (a/m). - bila fluoresensi
bintik-bintik tipe emulsi adalah minyak dalam air (m/a).16PEMAKAIAN
SEDIAAN EMULSISediaan emulsi dapat dipergunakan untuk obat dalam
maupun obat luar.Untuk obat dalam, lebih disukai emulsi tipe m/a
karena :- rasa atau bau minyak yang tidak enak dapat
tertutup/dikurangi. - minyak dalam butir-butir halus lebih mudah
dicerna. Co: emulsi minyak ikan untuk p.o17TUJUAN PEMBERIAN BENTUK
SEDIAAN EMULSISuatu bahan obat bentuk cair (minyak) yang tidak
tercampurkan dengan pembawa cair dibuat dalam bentuk sediaan emulsi
dengan tujuan / alasan :1. Untuk menutupi rasa yang kurang enak2.
Untuk mempermudah proses pencernaan3. Untuk memudahkan pemakaian -
memudahkan pengolesan emulsi tipe a/m - memudahkan pencucian emulsi
tipe m/a4. Memberi efek emolient.5. Memperlama khasiat
18Faktor2 Yang Dapat Mempengaruhi Stabilitas Fisika Sediaan
Emulsi1. Ukuran fase terdispersi/dalam Suatu emulsi stabil, jika
butir yang terdispersi berada dalam keadaan terbagi halus dalam
waktu yang lama, bila fase terdispersi makin mendekati keadaan
koloidal maka emulsi tersebut makin stabil.2. Konsentrasi fase
dalam Adalah salah satu faktor penyebab terjadinya creaming.
Butir-butir yang besar dan dapat bergerak dengan cepat akan
menubruk butir-butir yang kecil dengan pergerakan yang
lambat.19Faktor2 Yang Dapat Mempengaruhi Stabilitas Fisika Sediaan
EmulsiBila konsentrasi fase dalam > , shg butir-butir yg berada
pada dasar sampai permukaan bersentuhan maka gerakan dari
butir-butir tidak memungkinkan lagi krn alasan ruang
geometriknya.
3. Viskositas fase luar Makin besar viskositas emulsi , maka
makin kurang gerakan/tumbukan butir-butir fase dalam, dengan
demikian menghalangi bersatunya fase dalam dan menghindari
terjadinya creaming.Sesuai dengan hukum Stokes d2 ( t - o ) g V =
--------------------------- 18 20Ketidak stabilan emulsi secara
fisis dapat ditunjukkan dengan terjadinya :
a. creamingBila fase dalam menjadi lebih pekat dan mendorong
fase luar yang cenderung naik ke atas atau turun ke bagian bawah
sediaan, tergantung dari berat jenis kedua fase tersebut.Keadaan
ini dapat diperbaiki dengan pengocokan.
b. crackingBila fase dalam dan fase luar memisah secara
menyeluruh yang umumnya disebut pecahnya sistem emulsi.Keadaan ini
tidak dapat diperbaiki dengan pengocokan.21
22Fase dalam dan fase luar cenderung memisah adanya tegangan
permukaan pada kedua cairan. bila gaya ini tidak dihilangkan ,
butir-butir fase dalam akan bersatu dan emulsi akan pecah.
Efek dari gaya ini dapat diatasi dg cara :1. Menambah bahan yang
dapat menurunkan tegangan permukaan / surfaktan.2. Menambah bahan
yg dapat menempatkan diri pada permukaan antara kedua fase dan
mengikat kedua fase dengan kekuatan besar.3. Menambah bahan yg
membentuk suatu film / selaput tipis di sekeliling butiran-butiran
fase dalam yang secara mekanis mencegah kedua fase tersebut
bersatu.23Terbntknya emulsi tipe m/a atau a/m tergantung :
a. Kelarutan selektif emulgator yg digunakan. - bila emulgator
larut dalam air terbentuk emulsi tipe m/a - bila emulgator larut
dalam minyak terbentuk emulsitipe a/mb. Perbandingan jumlah fase
minyak dan fase air.24CARA PERACIKAN SEDIAAN EMULSIFORMULA UMUM
SEDIAAN EMULSI R/ Bahan obat Bahan pengemulsi Bahan tambahan
Pembawa25CARA PERACIKAN SEDIAAN EMULSIa.Bahan obat.Bahan obat dalam
sediaan emulsi dapat berasal dari minyak yang dikandung dlm
biji-bijian atau bahan cair yang umumnya berupa minyak atau yang
menyerupai minyak yang tidak dapat tercampurkan dengan pembawa
umumnya air.b.Bahan pengemulsi = emulgator.Untuk menstabilkan suatu
emulsi, agar fase dalam dan fase luar tidak memisah dapat
ditambahkan bahan pengemulsi / surfaktan.26MACAM-MACAM BAHAN
PENGEMULSIBhn pengemulsi dibdkan berdsrkan:Kelarutan emulgator-
emulgator larut air mis: gom arab, tragakan,tween- emulgator larut
minyak mis: sabun kalsium stearat, spanMuatan emulgator a. anionik
mis : gom arab, sabun natrium stearat b. kationik mis :
benzalkonium klorida27MACAM-MACAM BAHAN PENGEMULSIc. Non ionik-
bersifat lipofil * alkohol lemak stearil alkohol * ester-ester asam
lemak dg alkohol tinggi: -dg as. lemak jenuh span 20, 40, 60 -dg
as. Lemak tdk jenuh span 80, 85- bersifat hidrofil mis : ester asam
lemak * dengan polietilenglikol PEG 4000 monostearat * dengan
polioksietilen tween
d. amphoter misal : protein
28Bahan Pengemulsi Pada Pembuatan Sediaan Emulsi1.Golongan
karbohidrat : gom arab, tragakan, metilselulosa, karboksimetil
selulosa2.Golongan protein : gelatin = pharmagel3.Golongan sabun
dan alkali : TEA4.Golongan alkohol : setil alkohol, stearil
alkohol, oleil alkohol, gliseril monostearat, PEG5.Golongan
pembasah : Natrium lauril sulfat, Span, Tween291. Gol. Karbohidrat
: Gom arab
dapat digunakan untuk mengemulsikanminyak lemak dan minyak
menguap- Jumlah gom arab yang dibutuhkan : menurut pustaka(Van
Duin) untuk : * minyak lemak : digunakan x minyak * minyak menguap
: digunakan sama banyak * minyak jarak : digunakan 1/3 x
minyak30Gom Arab
Emulsi dengan gom arab stabil pada pH 2-11Dapat digunakan
sebagai musilago atau dalam bentuk kering hasil yang lebih
baik.Emulsi dengan gom arab viskositasnya agak rendah agak cepat
terjadi creaming atau sedimentasi.Emulsi dengan gom arab OTT
dengan: - alkohol konsentrasi > 35%, - larutan FeCl3 - larutan
pekat Natrium borat31Tragakan
Sebagai emulgator, tragakan kurang efisien tidak menurunkan
tegangan antar permukaan secara nyata. Diameter butiran-butiran
minyak agak besarPembuatan yang baik dengan homogenizer.Jumlah
tragakan yang dibutuhkan :1/10 bagian dari Gom Arab32Tragakan
Stabil dalam media asam dan netralUmumnya digunakan sebagai
mucilago tragakan digerus dengan air 20kalinya ditambah bergantian
sejumlah kecil minyak dan air.- Viskositas lebih besar dari gom
arab sukar dituang.Bila tragakan dikombinasi dengan gom arab (0,1 g
tragakan ditambah 1 g gom arab) gom arab membuat diameter
butir-butir minyak lebih kecil tragakan memperbesar viskositas.
33Metilselulosa = MC
Merupakan semisintetis selulosa, jenis tergantung
viskositasnya.Jumlah MC yang digunakan : umumnya dalam kadar 1 10%,
tergantung jenisnya.Stabil pada pH 2 12- Digunakan sebagai
musilago, cara : mencampur minyak dengan musilago MC34Karboksimetil
selulosa = CMC
Sifat hampir sama dengan MCDigunakan sebagai musilago, cara :
mencampur minyak dengan musilago CMC352. Golongan ProteinGelatin =
PharmagelAda 2 jenis yaitu Gelatin A dan Gelatin BGelatin A : -
mempunyai titik isoelektrik pada pH 8 - pada pH 3,2 : sangat mudah
terhidrasi, bermuatan positif dan berfungsi baik sebagai stabilitas
emulsi. - untuk membuat pH 3,2 ditambahkan asam tartrat.36Gelatin
B
- mempunyai titik isoelektrik pada ph 4,7 - pada pH 8 : sangat
mudah terhidrasi, bermuatan negatif. - untuk membuat pH 8
ditambahkan natrium bikarbonatEmulsi yg dibuat dg gelatin
viskositasnyaakan turun krn hidrolisa dari gelatin.
37Gelatin
Perubahan ini dapat dikurangi sampai minimum menggunakan
lar.gelatin yg dipanaskan dekat dengan titik didihnya selama 15-20
menit untuk menghidrolisa gelatin. Sebelum digunakan larutan
gelatin didinginkan terlebih dahulu sampai 50C. - Emulsi dengan
gelatin akan didapat hasil yang baik bila digunakan
homogenizer.383. Golongan Sabun Dan AlkaliSabun jenis monovalen
dari asam lemak tinggi menghasilkan emulsi yang baik dalam sediaan
lotion atau linimen.Untuk obat luar rasa tidak enak dan efek
laxansnya shg dihindari penggunaannya untuk emulgator obat dalam. -
Emulsi dg sabun dari logam alkali polivalent menghasilkan emulsi
type a/m.39Trietanolamin = TEATrietanolamin + asam lemak bebas
membentuk sabun bersifat basa lemah.Menghasilkan emulsi stabil tipe
m/a utk penggunaan luar.Bila kandungan asam lemak dari suatu minyak
terlalu rendah, dpt ditambahkan asam stearat /asam oleat tergantung
jumlah minyak yg diemulsikan.40TEAMembuat emulsi dengan emulgator
TEA + asam stearat dengan cara : 1. Asam stearat dicairkan dengan
minyaknya, TEA dilarutkan dalam air panas. 2. Tambahkan fase air
pelan-pelan ke fase minyak pada suhu yg sama denganpengadukan
konstan sampai dingin.414. Golongan Alkohol Sejumlah alkohol BM
tinggi dlm sistem emulsi utk daya stabilisasi.Yang umum digunakan
adalah setil alkohol, stearil alkohol, oleil alkohol dan gliseril
monostearat.Dalam pembuatan emulsi dikombinasi dg sabun-sabun atau
zat pembasah utk mendapatkan emulsi yg stabil.42Polietilen Glikol
Ester = PEGMempunyai gugus etilenoksid dengan satu atau dua radikal
asam lemak. Macam PEG berdsrkn BM Perbandingan gugus
hidrofil-lipofil yg berbeda-beda dan membentuk emulsi tipe
m/aUmumnya digunakan untuk penggunaan luar (kulit)435. Golongan
PembasahBahan surfaktan sintetis mengurangi tegangan antar
permukaan antara dua cairan yg tidak tercampurkan. Mengandung gugus
hidrofil dan lipofil, dan dalam emulsi dapat digunakan sebagai
emulgator atau penstabil emulsi.Contoh : Natrium lauril sulfat,
ester sorbitol dan derivat polioksi etilen44Derivat Sorbitol
EsterSpan : bersifat lipofilik, mempunyai harga HLB yg rendah dan
merupakan emulgator tipe a/mTween : bersifat hidrofilik, mempunyai
harga HLB yang tinggi dan cenderung membentuk emulsi tipe
m/aKombinasi antar Span dan Twen untuk mendapatkan harga HLB
tertentu dari fase minyak akan menghasilkan emulsi yang mudah dan
stabil baik emulsi tipe m/a atau a/m
45Untuk membuat emulsi dengan emulgator span dan tween dilakukan
dengan cara : - Span dilarutkan dalam fase minyak - Tween
dilarutkan dalam fase air - Campur kedua fase dalam botol bermulut
lebar, kemudian kocok beberapa menit.46Nilai HLBTipe Sistem 3-6A/M
emulgator 7-9Zat pembasah 8-18M/A emulgator 13-15Zat pembersih
15-18Zat penambah pelarutan47HLB 1,8 8,6 lipofil tipe A/MHLB 8,7
16,7 hidrofil tipe M/AContoh :R/ Tween 80 70 %HLB: 15 Span 80 30
%HLB: 4,3Perhitungan:Tween 80: 70% x 15 = 10,5Span 80 : 30% x 4,3 =
1,3 HLB campuran : 11,848Cara Peracikan1. Emulsi vera / emulsi
alamEmulsi alam dibuat dari bahan dasar biji-bijian yang mengandung
minyak dan emulgator (protein). Dengan penambahan air dari luar
akan terbentuk emulsi.Apabila tidak disebut lain,emulsi alam dibuat
dari 10 bagian bahan dasar untuk 100 bagian emulsi.Untuk biji
kacang tanah, biji amigdalae dulces, maka kulit biji harus
dihilangkan dg merendam biji dlm air panascompany name49Cara
pembuatan :Biji kacang tanah disiram dg air panas shg kulitnya
dapat dg mudah dilepas.Biji kacang tanah tanpa kulit digerus
kuat-kuat dalam mortir, kmdn + air kali berat kacang gerus sampai
menjadi bubur.(+) kan air kira-kira dari seluruh air yg tersedia,
gerus sampai berwarna putih, kmdn diserkai dg kain flanel.Ulangi
lagi 2 kali proses tersebut dg sisa air yg tersedia.company
name50Emulgator/putih telur yang ada dalam bahan dasar, dapat
mengemulsikan lebih banyak minyak dari pada minyak yang terdapat
dalam bahan dasar.Emulgator tsb masih dapat mengemulsikan minyak
seberat bahan dasar tsb, dan dibuat bersama-sama pada pembuatan
emulsi alam.Apabila minyak yang ditambahkan > jumlah bahan dasar
perlu penambahan gom arab.Penambahan Pada Emulsi Alamcompany
name51Jumlah gom arab yg di + kan adlh kali minyak yg belum dapat
diemulsikan oleh protein biji.Penambahan gom arab dalam jumlah
besar dapat mengendapkan protein dari biji, sehingga apabila dalam
pembuatan emulsi alam ditambahkan gom arab dari luar, perlu
penambahan gom arab ekstra sejumlah 2 g untuk setiap 10 g bahan
dasar untuk menggantikan protein biji yang mengendap.company
name52Emulsi spuria / emulsi buatanDalam pembuatan emulsi yang
baik, perlu suatu tata cara urutan pencampuran fase minyak, fase
air, dan emulgator .Dalam pembuatan emulsi dapat dilakukan dalam
mortir atau dengan bantuan alat mis. Homogenizer.Bila dibuat dalam
mortir, penggerusannya tidak memerlukan tekanan tetapi memerlukan
gerakan yang cepat dan konstan.company name53Untuk pembuatan emulsi
dengan emulgator gom arab ada beberapa cara yg dapat digunakan
:Cara gom kering = cara kontinentalcorpus emulsi dibuat dengan
perbandingan : - menurut ANSELminyak : air : gom arab = 4 : 2 : 1 -
menurut Van Duin minyak : air : gom arab = 2 :1,5 : 1company
name54Cara Pembuatan :Minyak dan gom arab yang telah dihaluskan
digerus dalam mortir kering sampai homogen.Tambahkan air sekaligus
gerus secara cepat dan konstan sampai terbentuk corpus emulsi yang
berwarna putih.Bahan-bahan lain seperti sirup, gliserin ditambahkan
ke corpus emulsi sedikit-sedikit sambil digerus.Tinctura, cairan
alkoholis dan lar.elektrolit ditambahkan setelah pengenceran Hasil
lebih baik / cepat daripada cara basah.company name55b. Cara gom
basah / cara InggrisPerbandingan minyak, gom arab, dan air untuk
pembuatan corpus emulsi sama seperti cara kering.Cara pembuatan :1.
gom arab ditambah air, gerus ad terbentuk musilago2.Tambahkan
minyaknya sedikit demi sedikit dengan digerus secara cepat. Bila
terlalu kental, sebelum seluruh minyak ditambahkan, dapat
diencerkan dengan sedikit air, kemudian ditambah sisa minyak
sedikit-sedikit ad terbentuk corpus emulsi.company name56c. Cara
BotolCara ini umumnya baik untuk pembuatan emulsi yang mengandung
minyak menguap.Corpus emulsi dibuat dengan perbandingan minyak :
air : gom arab = 2 : 2 : 1Cara pembuatan :1. Gom arab dan minyak
menguap dimasukkan ke dalam botol kering, kemudian dikocok
kuat-kuat sampai tercampur merata.2. Tambahkan air sedikit-sedikit,
kemudian kocok kuat-kuat ad terbentuk corpus emulsi. Cara botol ini
tidak bisa digunakan untuk minyak lemak, karena emulsi yang
terbentuk hasilnya kurang baik. Hal ini disebabkan karena
kekentalan yang terbentuk menghalangi pencampuran.company
name57Emulsi dengan jumlah gom arab kurang dari setengah jumlah
minyakR/ Parafin liquidi 20 Gummi arabici 7,5 Aqua ad 50Cara
pembuatan :Parafin liq. 15 + gom arab 7,5 gerus ad hom(1) + air 1,5
kali gom arab (11 ml) sekaligus gerus ad corpus emulsi(+) kan sisa
Parafin liq. (5 g) sedikit-sedikit ke corpus emulsi gerus ad
emulsi.58b. Emulsi dari lemak padatPembuatan emulsi dengan lemak
padat harus dilakukan pada suhu tinggi sehingga lemak padatnya
mencair.Jumlah gom arab yang digunakan sama banyak dengan jumlah
lemak padatnya.Cara pembuatan :1. Lemak padat dilebur di atas
penangas air, kemudian + gom gerus/aduk ad merata.2. (+) segera air
panas gerus ad corpus emulsi59c. Emulsi minyak atsiriJumlah gom
arab yang digunakan sama banyak dengan jumlah minyak atsirinya.Cara
pembuatan :1. sama seperti pada pembuatan emulsi dengan minyak
lemak.misal : Benzoas Benzylicus, Kreosot60d. Emulsi minyak atsiri
bersama-sama dengan minyak lemakJumlah gom yang digunakan :Untuk
minyak lemak : digunakan gom arab kali minyakUntuk minyak atsiri :
digunakan gom arab sama banyak dg minyakCara pembuatan :Sama
seperti pada pembuatan dengan minyak lemak.61e. Emulsi dengan
balsemJumlah gom arab yang digunakan adalah sama banyak dengan
jumlah balsem, tetapi dengan gom arab sejumlah 2 kali balsem akan
didapat hasil yang lebih baik seperti pada sediaan Balsamum
papilare.Cara pembuatan :Seperti pada minyak lemak62f. Emulsi dari
balsem bersama-sama dengan minyak lemak.Jumlah gom yang digunakan :
- untuk minyak : digunakan gom arab jumlah minyak - untuk balsem:
digunakan gom arab sama banyak balsemCara pembuatan :Dibuat corpus
emulsi dari minyak dan seluruh gom arab, kemudian + kan balsem ke
dalam corpus emulsi.63Bahan-bahan pembantu / tambahan yang umumnya
ditambahkan dalam sediaan emulsi1. PengawetEmulsi yang menggunakan
emulgator gom atau zat organik lainnya ,mudah sekali terurai baik
oleh jamur, ragi atau bakteriEmulsi yang disimpan tanpa
pendinginan, agar tidak rusak atau pecah harus ditambah
pengawet.Agar efektif, pengawet harus larut dalam air karena
umumnya mikroorganisme tsb tumbuh dalam fase air.64Pengawet yang
dapat digunakan a.l. :Alkohol, konsentrasi 12 15 % dari fase
airAsam benzoat, konsentrasi 0,2 %Parahidroksi benzoat, konsentrasi
0,1 0,2 %Asam sorbat, konsentrasi 0,2 %Senyawa amonium kuarterner
Cth : Seny. alkaloid (berberin,palmatin) 652. CorrigensPenambahan
corrigens ditujukan untuk menutupi rasa dan bau dari minyak agar
emulsi menjadi lebih enak.Untuk minyak ikan dapat diberi : -
ekstrak glicyrrhizae - kopi - vanili - coklat - minyak
atsiri66Corigens sering ditambahkan pada fase minyak sebelum
diemulsikan untuk memberi rasa enak pada fase dalam.Umumnya
corrigens ditambah ke fase dalam dan fase luarKonsentrasi minyak
atsiri yang digunakan 0,1 0,5 %Sebagai pemanis dapat digunakan
sirup, gula atau sakarin.67V. WADAH, LABEL DAN PENYIMPANAN SEDIAAN
EMULSISediaan Emulsi, kecuali dinyatakan lain, disimpan dalam wadah
tertutup baik di tempat sejuk, dalam botol atau pot sesuai dengan
viskositas emulsi/sediaan.Sediaan emulsi harus diberi label kocok
dahulu karena sebelum digunakan sediaan harus dikocok untuk
menjamin distribusi fase dalam yang merata dalam pembawa.68