Top Banner
EMULGEL Kelompok 3
24

EMULGEL.pptx

Jul 11, 2016

Download

Documents

hawa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EMULGEL.pptx

EMULGELKelompok 3

Page 2: EMULGEL.pptx

Pengertian EmulgelEmulgel adalah kombinasi dari gel dan emulsiyaitu ketika

geldanemulsi dikombinasikan dari bentuk maupun dosisnya (Singla, 2012).

Emulgel adalah sediaan baik dari emulsi tipe air dalam minyak atau minyak dalam air yang dicampurkan dengan gelling agent , dimana penggabungan dari emulsi dan gel akan meningkatkan

stabilitas dan membuat sistem kontrol rilis ganda (Purushottam,2013).

Emulgel adalah gel dengan cairan berbentuk emulsi, biasanya untuk menghantarkan minyak yang merupakan zat aktif dalam

sediaan tersebut, dan mengurangi kesan berminyak dalam aplikasinya (Voigt, 1994)

Page 3: EMULGEL.pptx

Keuntungan sediaan emulgel

1. Nyaman digunakan dan mampu melekat pada suhu yang relatif lama pada kulit sehingga dapat digunakan sebagai tabir surya (E. Sani, 2014).

2. Meningkatkan penetrasi obat dan gel serta meingkatkan masa tinggal sediaan dipermukaan kulit ( Ningsih, 2012).

3. Keuntungan Lain :• Menghindari first pass metabolisme• Memudahkan pemakaian obat• Meningkatkan kepatuhan pasien• Obat dapat dihentikan kapan saja• Cocok untuk obat dengan waktu paruh pendek dan kuat• Bisa bekerja dengan daerah spesifik

Page 4: EMULGEL.pptx

Tipe Emulsi yang digunakan untuk emulgel

1. Tipe emulsi berdasarkan fase terdispersi• O/W ( minyak dalam air) • W/O (air dalam minyak • Emulsi Ganda : A/M/A atauM/A/M

2. Multiple emulsion adalah sistem polydispersedkompleks dimana kedua minyak dalam air dan emulsi air dalam minyak ada secara bersamaan yang distabilkan oleh surfaktan lipofilik dan hidrofilik masing-masing.

3. Dual emulsion adalah emulsi yang fase terdispersinya mengandung tetesan-tetesan globul.(Gennaro, 1990)

4. Mikroemulsi didefinisikan sebagai sistem yang terdiri dari air, minyak dan ampifil yang isotropik optik tunggal (single optically isotropic) yang secara termodinamika merupakan larutan cair yang stabil (Lieberman, 1998).

Page 5: EMULGEL.pptx

Tipe Emulsi yang digunakan untuk emulgel

5. Ukuran Globula. Emulsi

• Diameter globul emulsi berkisar antara 0,1-100 µm (Lund, 1994).

• Kebanyakan emulsi yang berlaku dalam farmasi mempunyai partikel terdispersi dengan diameter dalam range 0,1-100 µm (RPS Edisi 8 Hal 298).

b. Microemulsion• Mikroemulsi terdiri dari globul-globul yang berdiameter 10-

200 nm (Prince, 1977).• Mikroemulsi memiliki ukuran mikro atau nano kurang dari

200 nm (Joshi, 2008).

Page 6: EMULGEL.pptx

Penentuan Tipe Emulsi

• Uji pengenceran.Metode ini tergantung pada kenyataan bahwa suatu emulsi M/A

dapat diencerkan dengan air dan emulsi A/M dengan minyak. Saat minyak ditambahkan, tidak akan bercampur ke dalam emulsi dan dan akan nampak nyata pemisahannya. Tes ini secara benar dibuktikan bila penambahan air atau minyak diamati secara mikroskop.• Uji Kelarutan Warna

Suatu pewarna larut air akan larut dalam fase berair dari emulsi dan zat warna yang larut minyak akan ditarik oleh fase minyak.Contoh : methylen blue larut dalam air, jika dimasukkan dalam emulsi menimbulkan warna maka terbentuk emulsi tipe minyak dalam air. Begitu juga untuk pewarna Sudan III larut dalam minyak, jika dimasukan kedalam emulsi dan memberikan warna maka terbentuk emulsi tipe air dalam minyak.

Page 7: EMULGEL.pptx

• Tes Pengenceran TetesanMetode ini berdasarkan prinsip bahwa emulsi bercampur dengan luar akibatnya, jika air

ditambahkan ke dalam emulsi M/A, air akan terdispersi cepat dalam emulsi. Jika minyak ditambahkan tidak akan terdispersi tanpa pengadukan yang kuat. Begitu pula dengan emulsi A/M.• Uji kelarutan cat

Uji ini berdasarkan prinsip bahwa dispersi cat secara seragam melalui emulsi jika cat larut dalam fase luar. Amaran, cat larut air secara cepat mewarnai emulsi M/A tapi tidak mewarnai emulsi tipe A/M. Sudan III, cat larut minyak dengan cepat mewarnai emulsi A/M, tidak tipe M/A.• Uji Arah Creaming

Creaming adalah fenomena antara 2 emulsi yang terpisah dari cairan aslinya dimana salah satunya mengapung pada permukaan lainnya. Konsentrasi fase terdispersi adalah lebih tinggi dalam emulsi yang terpisah. Jika berat jenis relatif tinggi dari kedua fase diketahui, maka arah creaming dari fase terdispersi menunjukkan adanya tipe emulsi M/A. jika cream emulsi menuju ke bawah berarti emulsi A/M. hal ini berdasarkan asumsi bahwa mimyak kurang padat daripada air.

Page 8: EMULGEL.pptx

• Uji Hantaran ListrikUji hantaran listrik berdasarkan pada prinsip bahwa air

menghantarkan arus listrik sedangkan minyak tidak. Jika elektrode ditempatkan pada emulsi menghantarkan artus listrik, maka emulsi M/A. jika sistem tidak menghantarkan arus listrik, maka emulsi adalah A/M.• Tes Fluoresensi

Banyak minyak jika dipaparkan pada sinar UV berfluoresensi, jika tetesan emulsi dibentangkan dalam lampu fluoresensi di bawah mikroskop dan semuanya berfluoresensi, menunjukkan emulsi A/M. Tapi jika emulsi M/A, fluoresensinya berbintik-bintik.

Page 9: EMULGEL.pptx

Tipe GelBerdasarkan jenis fase terdispersi• Gel Fase Tunggal : Terdiri dari makromolekul organik yang tersebar merata dalam

suatu cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul yang makro terdispersi dan cairan. Gel sistem satu fase:• Makromolekul organik• Tersebar homogen• Tidak terlihat ada batas antara fase air dan gelling agent

(Ansel, 2008; Farmakope Indonesia edisi IV)• Gel sistem 2 fasa : terbentuk jika massa gel terdiri dari jaringan partikel gel yang

terpisah. Gel Sistem Dua Fase:• Terdiri dari partikel-partikel kecil yang terpisah (misal Gel Aluminium

Hidroksida)• Ukuran partikel terdispersi cukup besar (Bentonit Magma) Contoh: Bentonit

magma, gel Aluminium Hidroksida (Ansel, 2008; Farmakope Indonesia edisi IV)

Page 10: EMULGEL.pptx

Tipe Gel

• Berdasarkan sifat koloid1. Gel Anorganik : Ge yang terdiri dari sistem 2

fasa. Contohnya adalah Gel Aluminium Hidroksida dan Bentonit Magma

2. Gel Organik : gel yang terdiri dari 1 fase. Contohnya adalah Karbopol dan Tragakan

Page 11: EMULGEL.pptx

Tipe Gel• Berdasarkan sifat pelarut• Hidrogel (pelarut air)

Hidrogel terbentuk dari molekul polimer hidrofilik yang berikatan melalui ikatan kimia. Hidrogel mempunyai tegangan permukaan yang rendah dibanding cairan biologi dan jaringan sehingga meminimalkan kekuatan adsorbsi protein dan adhesi sel. Hidrogel bersifat lembut/lunak dan elastis sehingga meminimalkan iritasi.• Organogel

Organogel (pelarut bukan air/pelarut organik). Contoh : plastibase (suatu polietilen dengan BM rendah yang terlarut dalam minyak mineral dan didinginkan secara shock cooled), dan dispersi logam stearat dalam minyak.• Xerogel

Xerogel dihasilkan oleh evaporasi pelarut, sehingga yang tersisa hanya kerangka gel. Kondisi ini dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan penambahan agen yang mengembangkan matriks gel. Contoh : gelatin kering, tragakan ribbons dan acacia tears, dan sellulosa kering dan polystyrene.

Page 12: EMULGEL.pptx

Tipe GelBerdasarkan bentuk struktur gel• Kumparan Acak : dibentuk oleh komponen pembentuk gel

gologan polimer sintetik dan derivat selulosa• Heliks : dibentuk oleh komponen pembebntuk gel golongan

gom xanthan dan polisakarida dengan bentuk struktur gel yang lebih teratur akibat adanya jalinan antara dua rantai polimer

• Batang : terjadi ikatan silang antaara polimer dan kation divalen• Bangun kartu : terbentuk dari partikel anorganik yang

terhidratasi permukaan datarnya memiliki muatan negatif dan tepinya bermuatan positif.

Page 13: EMULGEL.pptx

HLB ( Hydrophyl-lipophyl-balance)

1. DefinisiHLB adalah nilai atau ukuran yang menujukan

keseimbangan karakteristik hidrofilik dan lipoflik suatu emulsifier sehingga ukuran ini yang dapat menentukan apakah suatu jenis emulsifier cocok

untuk sediaan.

Page 14: EMULGEL.pptx

Perhitungan HLB surfaktan• Cara Griffin

• Nilai HLB dari campuran 2 fase atau lebih emulsifier merupakan fungsi penjumlahan.

• Nilai HLB campura sama dengan jumlah HLB masing-masing emulsifier dikalikan fraksi beratnya di dalam campuran tersebut.

• Nilai HLB ester-ester asam lemak alkohol polihidrat (tipe sorbitan monoester)

HLB = 20 Keterangan : S = bilangan penyabunan ester

A = Bilangan AsamHLB = 20

Keterangan : Mh = berat gugus hidrofobikMw = berat molekul

Page 15: EMULGEL.pptx

Cont.....(Perhitungan HLB)

• Cara GRIFFIN HLB = 20 Dimana: S = Bilangan esterA = Bilangan asam

Example: Tween 20, harga:S = 45,5A = 276Jawab:HLB = 20

= 16,7 Aulton’s Pharmaceutics The Design And

Manufacture Of Medicines,105

*untuk nilai HLB ester asam lemak alkohol seperti gliseril monostearat

Page 16: EMULGEL.pptx

Cont.....(Perhitungan HLB)

• Cara GRIFFIN HLB = (E + P)/5

Jika surfaktan hanya polioksietilen sebagai kelompok hidrofilik maka menggunakan pers.

HLB = E/5

Dimana: E = Persentase beratoksietilenaA = Persentase berat polihidrat kelompok alkohol (gliserol atau sorbitol)

Aulton’s Pharmaceutics The Design And

Manufacture Of Medicines,105

*untuk nilai HLB untuk polisorbat (tween) dan ester sorbitan

Page 17: EMULGEL.pptx

• Nilai HLB Ester-ester Asam lemak ( jenis tween), kebanyakan tidak mempunyai data bilangan penyabunan

HLB = Keterangan : E = persen berat oksietilen

P = persen berat polihidrik alkohol

• Jika gugus hanya mengandung polioksietilen maka persamaan disedrhanakan menjadi :

HLB = • Griffin mengusulkan skala HLB emulsifier antara 1 (sangat

lipofilik) sampai dengan 40( sangat hidrofilik).(Aulton, 2006)

Page 18: EMULGEL.pptx

Cont.....(Perhitungan HLB)

• Cara GRIFFIN HLB = 20 Dimana: S = Bilangan esterA = Bilangan asam

Example: Tween 20, harga:S = 45,5A = 276Jawab:HLB = 20

= 16,7 Aulton’s Pharmaceutics The Design And

Manufacture Of Medicines,105

*Metode ini hanya dilakukan untuk surfaktan nonionik

Page 19: EMULGEL.pptx

Cont.....(Perhitungan HLB)

• Cara KasarExample: Berapakah HLB campuran dari Tween 80 (HLB 15) dan Span 60 (HLB 4,7) dengan HLB butuh 13 ??

Tween 80 : 15 8,3

13

Span 60 : 4,7 2

10,3 HLB campuran

Page 20: EMULGEL.pptx

Pembuatan EmulgelAda berbagai metode formulasi dari Emulgel, dengan menggunakan berbagai jenis bahan, salah satu metode yang di buat oleh Mohamed (2004) dalam penelitian karyanya (optimalisasi chlorphenesin pada Emulgel) termasuk persiapan emulsi (o / w atau w / o). Langkah pertama meliputi pembentukan fase air emulsi. 1. Disiapkan fasa air dari emulsi dengan terlebih dahulu melarutkan tween 20 dengan

aquades2. Dibuat larutan propilen glikol dengan melarutkan metil paraben dan propil

paraben dalam propilen glikol dan kedua larutan dicampur dan sisihkan3. Dibuat Fase minyak emulsi dengan melarutkan span 20 di parafin cair. Persiapan

emulsi melibatkan pemanasan terpisah minyak dan fasa air pada suhu 70-80 °C. 4. Dicampur kedua fase dengan pengadukan konstan sampai dingin (suhu ruang)5. Disiapkan Fase gel emulgel dengan mendispersikan HPMC atau Carbopol dalam air.

HPMC dilarutkan semalaman di air, sementara Carbopol gel disiapkan dengan cara mendispersikannya dalam aquades.

6. Dicampur emulsi dan gel dengan perbandingan 1: 1 dan pengadukan yang lembut.

Page 21: EMULGEL.pptx

Pembuatan EmulgelMetode kedua Shahin et al. (2011) adalah metode yang berbeda untuk mengembangkan Emulgel untuk penghantaran clotrimazole. Daam metode ini dilakukan :1. fase minyak dari emulsi dilakukan dengan cara dilarutkan obat dan span 60

dalam fase minyak dengan bantuan pengaduk magnetik stirrer pada suhu 75 °C2. Didinginkan dengan cara menambahkan Carbopol ke fase minyak3. Dibuat fase air dengan melarutkan Brij-35 di propilen glikol 4. ditambahkan fase minyak ke fase air kemudian dilakukan proses emulsifikasi

dengan menggunakan mixer selama 10 menit pada 1400 rpm5. dimasukkan emulsi ke dalam homogenizer selama 5 menit pada 10.000 rpm.6. dicampurkan Emulsi dan gel (Gellification emulsi) melibatkan penambahan dari

gelling agent trietanolamin (formula yang mengandung Carbopol baik sendiri atau dalam kombinasi) ke dalam emulsi menggunakan mixer dengan kecepatan 200 rpm selama 45 menit

7. Disesuaikan pH formulasi yang mengandung Carbopol menjadi 5,5-6.5 menggunakan trietanol amina.

Page 22: EMULGEL.pptx

Permasalahan dalam sediaanKetidakstabilan emulsi (RPS 18 th : 307)• Creaming dan sedimentasi : Creaming adalah gerakan ke atas dari

tetesan relatif zat terdispersi ke fase kontinu,sedagkan sedimentasi adalah proses pembalikan yaitu gerakan ke bawah dari partikel.

• Agregasi dan koalesensi : Lebih jauh, tetesan dapat diredispersikan kembali dengan pengocokan. Stabilitas dari emulsi dapat ditentukan dengan proses agregasi dan koalesensi.

• Inversi : Emulsi dikatakan membalik ketika perubahan emulsi dari M/A ke A/M atau sebaliknya. Inversi kadang-kadang terjadi dengan penambahan elektrolit atau dengan mengubah rasio fase volume.

Page 23: EMULGEL.pptx

Permasalahan dalam sediaan

• SyneresisPada fenomena ini, jika suatu gel

didiamkan selama beberapa saat, maka gel tersebut seringkali akan mengerut secara alamiah dan cairan pembawa yang terjebak dalam matriks keluar/lepas dari matriks. (Martin, 1993)

Page 24: EMULGEL.pptx

Permasalahan dalam sediaan

• SwellingFenomena ini merupakan mekanisme

dimana gel dapat menyerap cairan dari system sehingga volume pada gel dapat bertambah dan airnya akan terperangkap dalam matriks yang terbentuk pada gel (Martin, 1993).