Mangesti Diah Sulistiani +62-21-515-1140 [email protected]To subscribe to our Daily Focus, please contact us at [email protected]Mirae Asset Sekuritas Indonesia Embun Pagi September 14, 2017 [MIRAExplore] Sinar Mas Group in brief: The business pillars Sinar Mas Group dibentuk pada tahun 1962 merupakan salah satu konglomerat Indonesia yang terdiversifikasi –yang pendirinya, Eka Tjipta Widjaja (Oei Ek Tjhong), dilaporkan oleh Bloomberg Billionaires Index memiliki total kekayaan bersih senilai USD 7.48 milyar (per 7 september 2017). Sinar Mas Group bergerak di bidang produk pulp & kertas, agribisnis/makanan, developer/real estate, jasa keuangan, telekomunikasi, serta energi/infrastruktur. Walaupun Sinar Mas terkena krisis keuangan Asia pada tahun 1997 sampai 1998, Sinar Mas masih dapat mengelola bisnisnya dan masih menonjol dalam perekonomian Indonesia setelah merestrukturisasi dan mentransformasikan bisnisnya. Eka Tjipta Widjaja memulai bisnisnya pada 1938 sebagai perusahaan trading kecil di Makassar, Indonesiayang bergerak di bidang perdagangan minyak kelapa sawit dan komoditas lainnya. Bisnisnya sendiri secara bertahap berkembang menjadi enam lini bisnis yang dikenal dengan nama Sinar Mas. Six business pillars of Sinar Mas Pilar bisnis yang pertama adalah Asia Pulp & Paper (APP) yang merupakan salah satu perusahaan pulp & paper terintegrasi terbesar di dunia. APP memproduksi dan mendistribusikan kertas printing dan kertas tulis, produk kemasan konsumen dan industri serta kertas handuk dan kertas tisu. Bisnis ini berada di bawah dua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP). Pilar bisnis yang kedua adalah agribisnis & makanan melalui Golden Agri-Resources Ltd (GAR), yang terdaftar di Bursa efek Singapura sejak 1999. Bisnis utamanya bergerak dalam bidang pemanenan dan pengolahan pohon kelapa sawit; pengolahan tandan buah segar(FFB) menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan minyak inti kelapa sawit; pengilangan CPO menjadi produk yang memiliki nilai tambah seperti minyak goring, margarin dan mentega; serta merchandising produk sawit. Salah satu anak perusahaannya, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk yang juga dikenal PT SMART Tbk tercatat di BEI (ticker: SMAR). Pilar bisnis ketiga adalah Sinar Mas Land (SML), property developer terdiversifikasi yang mengembangkan kawasan perumahan, properti industri, perkotaan, komersial, perhotelan, ritel maupun area rekreasi melalui Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Duta Pertiwi (DUTI). SML juga terdaftar di Bursa Efek Singapura dan BEI. Jasa keuangan merupakan pilar bisnis keempat Sinar Mas melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA). SMMA menyediakan layanan keuangan seperti asuransi jiwa & non-jiwa (Sinarmas MSIG Life & Asuransi Sinar Mas), perbankan (Bank Sinarmas), sekuritas, multifinance, dan lain- lain. Smartfren Telecom Tbk (FREN) adalah pilar bisnis kelima yang aktivitas utamanya termasuk penyediaan layanan telekomunikasi; produk dan layanan multimedia; perdagangan & distribusi produk & peralatan telekomunikasi. Smartfren Telecom mengoperasikan pusat layanannya yang bernama 'Galeri Smartfren' di seluruh Indonesia dan juga menyediakan produknya dengan merek sendiri bernama 'Fren'. Pilar bisnis terakhir Sinar Mas dikelola PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan anak perusahaan –bergerak di bidang pembangkit tenaga & uap; perdagangan & pertambangan batubara; perdagangan kimia; dan multimedia. DSSA dan anak perusahaan memproduksi produk dan layanan seperti tenaga listrik, batubara, pupuk, pestisida, bahan kimia, layanan TV berbayar, layanan internet dan infrastruktur BTS. Market Index Last Trade Chg (%) MoM YoY JCI 5,845.7 -0.5 1.2 14.1 MSCI Indonesia 26.8 -1.0 1.6 9.9 MSCI EM 1,099.5 -0.3 4.6 24.5 HANG SENG 27,894.1 -0.3 2.6 20.6 KOSPI 2,360.2 0.2 1.1 18. 0 FTSE 7,379.7 -0.3 0.6 10.9 DJIA 22,158.2 0.2 0.6 22.6 NASDAQ 6,460.2 0.1 1.8 24.8 Valuation 2017F P/E (x) P/B (x) ROE (%) JCI 17.2 2.6 18.6 Key Rates Last Trade Chg (bps) MoM YoY BI 7-Day RR 4.50 -25 0 -75 3yr 6.02 -2 -59 -76 10yr 6.45 0 -46 -65 FX Last Trade Chg (%) MoM YoY USD/IDR 13,201.00 0.0 -1.1 0.2 USD/KRW 1,128.40 0.0 -1.0 0.8 USD/JPY 110.49 0.3 0.8 7.9 USD/CNY 6.54 0.1 -2.0 -2.2 Commodities Last Trade Chg (%) MoM YoY WTI 49.3 2.2 3.3 0.5 Gold 1,322.4 -0.7 3.1 0.0 Coal 100.3 0.6 4.7 43. 0 Palm Oil 2,892.0 -1.1 3.3 -2.8 Rubber 142.5 0.0 6.1 16. 4 Nickel 11,360.0 -5.3 8.7 15. 4 Copper 6,553.0 -1.7 2.4 37.3 Tin 20,635.0 0.6 1.1 6.8 JCI Index VS MSCI Emerging Markets 650 800 950 1,100 1,250 3,500 4,500 5,500 09/13 09/14 09/15 09/16 09/17 JCI MSCI EM (pt) (pt)
19
Embed
Embun Pagi 2017-9-14 - miraeasset.co.id · perusahaan memproduksi produk dan layanan seperti tenaga listrik, batubara, pupuk, pestisida, bahan kimia, layanan TV berbayar, layanan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
To subscribe to our Daily Focus, please contact us at [email protected]
Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Embun PagiSeptember 14, 2017
[MIRAExplore] Sinar Mas Group in brief: The business pillars
Sinar Mas Group dibentuk pada tahun 1962 merupakan salah satu konglomerat Indonesia yang terdiversifikasi –yang pendirinya, Eka Tjipta Widjaja (Oei Ek Tjhong), dilaporkan oleh Bloomberg Billionaires Index memiliki total kekayaan bersih senilai USD 7.48 milyar (per 7 september 2017). Sinar Mas Group bergerak di bidang produk pulp & kertas, agribisnis/makanan, developer/real estate, jasa keuangan, telekomunikasi, serta energi/infrastruktur. Walaupun Sinar Mas terkena krisis keuangan Asia pada tahun 1997 sampai 1998, Sinar Mas masih dapat mengelola bisnisnya dan masih menonjol dalam perekonomian Indonesia setelah merestrukturisasi dan mentransformasikan bisnisnya. Eka Tjipta Widjaja memulai bisnisnya pada 1938 sebagai perusahaan trading kecil di Makassar, Indonesiayang bergerak di bidang perdagangan minyak kelapa sawit dan komoditas lainnya. Bisnisnya sendiri secara bertahap berkembang menjadi enam lini bisnis yang dikenal dengan nama Sinar Mas.
Six business pillars of Sinar Mas
Pilar bisnis yang pertama adalah Asia Pulp & Paper (APP) yang merupakan salah satu perusahaan pulp & paper terintegrasi terbesar di dunia. APP memproduksi dan mendistribusikan kertas printing dan kertas tulis, produk kemasan konsumen dan industri serta kertas handuk dan kertas tisu. Bisnis ini berada di bawah dua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP). Pilar bisnis yang kedua adalah agribisnis & makanan melalui Golden Agri-Resources Ltd (GAR), yang terdaftar di Bursa efek Singapura sejak 1999. Bisnis utamanya bergerak dalam bidang pemanenan dan pengolahan pohon kelapa sawit; pengolahan tandan buah segar(FFB) menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan minyak inti kelapa sawit; pengilangan CPO menjadi produk yang memiliki nilai tambah seperti minyak goring, margarin dan mentega; serta merchandising produk sawit. Salah satu anak perusahaannya, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk yang juga dikenal PT SMART Tbk tercatat di BEI (ticker: SMAR). Pilar bisnis ketiga adalah Sinar Mas Land (SML), property developer terdiversifikasi yang mengembangkan kawasan perumahan, properti industri, perkotaan, komersial, perhotelan, ritel maupun area rekreasi melalui Bumi Serpong Damai (BSDE) dan Duta Pertiwi (DUTI). SML juga terdaftar di Bursa Efek Singapura dan BEI. Jasa keuangan merupakan pilar bisnis keempat Sinar Mas melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA). SMMA menyediakan layanan keuangan seperti asuransi jiwa & non-jiwa (Sinarmas MSIG Life & Asuransi Sinar Mas), perbankan (Bank Sinarmas), sekuritas, multifinance, dan lain-lain. Smartfren Telecom Tbk (FREN) adalah pilar bisnis kelima yang aktivitas utamanya termasuk penyediaan layanan telekomunikasi; produk dan layanan multimedia; perdagangan & distribusi produk & peralatan telekomunikasi. Smartfren Telecom mengoperasikan pusat layanannya yang bernama 'Galeri Smartfren' di seluruh Indonesia dan juga menyediakan produknya dengan merek sendiri bernama 'Fren'. Pilar bisnis terakhir Sinar Mas dikelola PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dan anak perusahaan –bergerak di bidang pembangkit tenaga & uap; perdagangan & pertambangan batubara; perdagangan kimia; dan multimedia. DSSA dan anak perusahaan memproduksi produk dan layanan seperti tenaga listrik, batubara, pupuk, pestisida, bahan kimia, layanan TV berbayar, layanan internet dan infrastruktur BTS.
Market Index
Last Trade Chg (%) MoM YoY
JCI 5,845.7 -0.5 1.2 14.1
MSCI Indonesia 26.8 -1.0 1.6 9.9
MSCI EM 1,099.5 -0.3 4.6 24.5
HANG SENG 27,894.1 -0.3 2.6 20.6
KOSPI 2,360.2 0.2 1.1 18.0
FTSE 7,379.7 -0.3 0.6 10.9
DJIA 22,158.2 0.2 0.6 22.6
NASDAQ 6,460.2 0.1 1.8 24.8
Valuation
2017F P/E (x) P/B (x) ROE (%)
JCI 17.2 2.6 18.6
Key Rates
Last Trade Chg (bps) MoM YoY
BI 7-Day RR 4.50 -25 0 -75
3yr 6.02 -2 -59 -76
10yr 6.45 0 -46 -65
FX
Last Trade Chg (%) MoM YoY
USD/IDR 13,201.00 0.0 -1.1 0.2
USD/KRW 1,128.40 0.0 -1.0 0.8
USD/JPY 110.49 0.3 0.8 7.9
USD/CNY 6.54 0.1 -2.0 -2.2
Commodities
Last Trade Chg (%) MoM YoY
WTI 49.3 2.2 3.3 0.5
Gold 1,322.4 -0.7 3.1 0.0
Coal 100.3 0.6 4.7 43.0
Palm Oil 2,892.0 -1.1 3.3 -2.8
Rubber 142.5 0.0 6.1 16.4
Nickel 11,360.0 -5.3 8.7 15.4
Copper 6,553.0 -1.7 2.4 37.3
Tin 20,635.0 0.6 1.1 6.8
JCI Index VS MSCI Emerging Markets
650
800
950
1,100
1,250
3,500
4,500
5,500
09/13 09/14 09/15 09/16 09/17
JCI MSCI EM(pt)
(pt)
September 14, 2017
2
Embun Pagi
Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Mirae Asset Sekuritas Indonesia cartoon
September 14, 2017
3
Embun Pagi
Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Local flashes
TPIA: Usai rights issue, free float TPIA sebesar 9,06%. Seusai rights issue, jumlah saham TPIA yang beredar bertambah sebanyak 279,74 juta menjadi 3,57 miliar saham dengan komposisi saham publik (free float) sebesar 9,06%. Walhasil, TPIA telah memenuhi persyaratan free float minimal 7,5%. Likuiditas perdagangan saham akan meningkat dan memperluas akses TPIA ke pasar modal domestik maupun luar negeri.(Kontan) BBHI: Bank Harda pede rapor kinerja 2017 membaik. PT Bank Harda Internasional Tbk (Bank Harda) optimis kinerja pada semester 2 bisa membaik dibanding realisasi semester 1. Barlian Halim, Direktur Utama Bank Harda bilang sampai semester 1 2017 pertumbuhan kredit bank mencapai 10% secara tahunan atau year on year (yoy). "Kenaikan kredit sampai Juni 2017 disumbang oleh sektor perdagangan industri jasa dan konsumsi," (Kontan) BNLI: Begini strategi Bank Permata tingkatkan tabungan. PT Bank Permata Tbk mengaku akan terus meningkatkan dana murah yang berasal dari tabungan dan giro. Produk dana murah ini diyakini bisa menurunkan biaya dana bank. Bianto Surodjo, Direktur Konsumer Bank Permata bilang, bank sudah menyiapkan tiga strategi untuk memacu dana murah. "Pertama adalah berusaha memberikan produk terbaik ke nasabah," kata Bianto kepada KONTAN, Selasa (12/9). Salah satu produk andalan bank dalam pengumpulan tabungan adalah PermataBebas. Selain itu, bank berkode BNLI ini juga terus melakukan pengembangan channel elektronik atau echannel. Salah satu fitur andalan Permata adalah SmartCX yang ada di produk digital banking. Terakhir, Permata juga akan terus meningkatkan kualitas layanan. Sampai akhir 2017 Permata berusaha menjaga likuiditas diangka 85%-90%. (kontan) PTPP: PT PP tepis kabar pendanaan kering. Meski punya performa yang kinclong, saham-saham sektor konstruksi terus berguguran. Hari ini saja saham sektor konstruksi pelat merah kompak mencatatkan penurunan. PT PP Tbk (PTPP) mencatatkan penurunan sebesar 40 poin ke level 2.520. Bagi emiten konstruksiPTPP misalnya, proyek yang dikerjakan juga cukup besar dengan banyaknya kontrak yang sudah diterima. Hingga akhir Agustus saja, PTPP sudah mengantongi kontrak sebesar Rp 24,05 triliun. Meski demikian, PTPP meyakinkan bahwa pendanaan ekspansi emiten akan aman dengan menyesuaikan durasi proyek. (Kontan) BMRI: Begini strategi Bank Mandiri genjot bisnis KPR. PT Bank Mandiri Tbk sudah menyiapkan beberapa strategi untuk menggenjot bisnis kepemilikan rumah atau KPR. Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri bilang untuk mendorong bisnis KPR bank menyiapkan serangkaian program promosi murah dengan pilihan lokasi menarik."Misalnya program promosi suku bunga 6% fixed selama 1 tahun dan 6,75% fixed 2 tahun pada developer tertentu (Kontan) BIPI: Benakat Integra terbitkan MTN Rp 100 miliar. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) akan menerbitkan medium term notes senilai Rp 100 miliar. "Rencananya akan kami rilis bulan ini," ujar Michael Wong, Direktur Utama BIPI . Tenor MTN tersebut selama setahun dan terbagi dalam tiga tranche. Tranche A memiliki kupon 12,75% per tahun. Sementara, Tranche B dan C masing-masing memiliki kupon 12% dan 11,5% per tahun. MTN BIPI dijamin dengan lahan seluas 7.138 meter persegi yang berlokasi di Nusa Dua, Bali. Nilai lahan tersebut sekitar Rp 107 miliar. Perolehan dana dari MTN itu akan digunakan untuk modal kerja. "Sebagian juga ada yang untuk pengembangan anak perusahaan kami di bidang migas dan batubara," (Kontan)
September 14, 2017
4
Embun Pagi
Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Technical analysis Tasrul +62-21-515-1140 [email protected] Jakarta Composite Index (JCI) – Consolidation
IHSG akan coba naik mendekati center line pada uptrend channel.
IHSG saat masih dalam pola uptrend jangka pendek relatif valid yang dimulai sejak 114 hari terakhir dengan r-squared = 0.8266 dan bergerak normal dalam rentang +/-1.36 std.deviasi dari centerline. Peluang IHSG bergerak di luar pergerakan normal sekitar 17.34 % atau sekitar 19 bar chart. Rata-rata volatilitas normal pergerakan IHSG saat ini sebesar antara +0.37% / - 0.37 % atau +21.67 point / -21.67 point (rata-rata pergerakan normal positif / negatif selama periode analisis) sebagaimana terlihat pada Figure 1.
Summary
Item Data Item Data
Close (Sept. 13, 2017) 5,845.7 (-0.5%)Trading range 5,834 - 5,878
Average index performance (%) 2.04 Target
Period 114 - Daily 5,856
r-squared 0.8266 - Weekly 5,888
Volatility (+/-, %) +0.37 / -0.37
- Monthly 5,952
Volatility (+/-, point) +21.67 / -21.67 Stop loss 5,834
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 1. Daily trend – Uptrend
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Created w ith AmiBroker - advanced charting and technical analysis softw are. http://w w w .amibroker.com
Aliran dana keluar dan volatilitas pergerakkan indeks turun masih terlihat. Pada Figure 2, terlihat dari hasil optimalisasi terakhir pada periode daily terlihat kenaikkan indikator MFI optimized akan terbatas ,indikator W%R optimized, indikator RSI optimized dan indikator Stochastic optimized rawan koreksi lebih lanjut Pada Bollinger Band optimized harga coba bertahan di sekitar center line. Sementara itu pada Figure 3 pada periode weekly indikator MFI optimized sudah berada di support trend line dengan kecenderungan menguat, sementara itu indikator W%R optimized relatif akan menguji support trendline, RSI optimized dan stochastic %D mulai bergerak naik. Dengan demikian potensi koreksi mulai terlihat namun hanya bersifat sementara. Daily resistance di 5,856 dan daily support di 5,825. Cut loss level di 5,834.
Created w ith AmiBroker - advanced charting and technical analysis softw are. http://w w w .amibroker.com
^JKSE - MFI Smoothed = 72.74 72.7352
^JKSE - Will%R Smoothed = -71.37
-71.3727
^JKSE - RSI Smoothed = 44.79
44.7869
^JKSE - Stochastic %D = 62.05, MA = 70.64
62.0477 70.6445
^JKSE - Daily 9/13/2017 Open 5860.49, Hi 5881.69, Lo 5840.92, Close 5845.73 (-0.5%) SMA Typical Price(Average,37) = 5,836.52, BBTop(Average,37,1.36) = 5,890.31, BBBot(Average,37,1.36) = 5,782.73
Untuk mampu naik lebih lanjut minimal indeks ini harus mampu bertahan diatas level 5,856
Terlihat pada pergerakkan daily, rata-rata koreksi normal selama periode analisis adalah sekitar -0.35%, sementara saat ini di level -0.5%. Sementara itu pada pergerakkan weekly potensi koreksi normal rata-rata sekitar -0.92%, sementara saat ini di level +0.2% Dengan demikian potensi koreksi masih terlihat. Pada Figure 4,5 dan 6 terlihat perkiraan normal trading range untuk masing-masing periode.
Created w ith AmiBroker - advanced charting and technical analysis softw are. http://w w w .amibroker.com
^JKSE - MFI Smoothed = 33.49
33.4942
^JKSE - Will%R Smoothed = -32.75
-32.7532
^JKSE - RSI Smoothed = 38.57
38.5663
^JKSE - Stochastic %D = 61.54, MA = 53.02
61.5433
53.0215
^JKSE - Weekly 9/13/2017 Open 5863.42, Hi 5884.15, Lo 5840.92, Close 5845.73 (-0.2%) SMA Typical Price(Average,13) = 5,822.05, BBTop(Average,13,1.74) = 5,897.06, BBBot(Average,13,1.74) = 5,747.05
Stocks on our focus list Indo Tambangraya Megah (ITMG)-Weekly , Trading Buy
Harga akan coba bertahan diatas normal lower band pada uptrend channel.
Secara umum harga saham ini masih bergerak pada uptrend channel yang masih relatif valid (r-squared = 0.914) selama 91 minggu terakhir yang bergerak normal dalam rentang +/- 1.72 std.deviasi dari center line. Peluang harga keluar dari pergerakan normal sekitar 8.58 % (sekitar 8 bar chart ). Rata-rata volatilitas normal pergerakan harga saat ini sebesar antara +3.45% / -3.79 % atau +1,054.58 rupiah / -733.37 rupiah (rata-rata pergerakan normal positif / negatif, selama periode analisis) sebagaimana terlihat pada Figure 7.
Summary
Item Data Item Data
Close (Sept. 13, 2017) 19,350 (-1.5%) Trading range 18,750 - 20,600
Relative Avg. Price performance to JCI (%) 9.31 Target
β (beta) 0.46 - Daily 19,700
Corelation 0.64 - Weekly 20,600
Period 91 - Monthly 21,425
r-squared 0.914 Stop loss 18,200
Volatility (+/-, %) +5.45/ -3.79
Volatility (+/-, Rp.) +1,054.58/-
733.37
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 7. Weekly trend – Uptrend
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Created w ith AmiBroker - advanced charting and technical analysis softw are. http://w w w .amibroker.com
Aliran dana keluar dan volatilitas harga turun mulai tertahan.
Pada Figure 8, terlihat dari hasil optimalisasi terakhir, koreksi indikator MFI optimized , indikator W%R optimized dan RSI optimized. Sementara itu harga pada indikator Bollinger Band optimized terlihat harga akan coba bertahan diatas center line. Daily resistance terdekat di 19,700 sebelum ke weekly resistance di 20,600. Daily support di 18,950 dan weekly support di 18,800.Cut loss level di 18,200.
Created w ith AmiBroker - advanced charting and technical analysis softw are. http://w w w .amibroker.com
ITMG.JK - MFI Smoothed = 25.41
25.4139
ITMG.JK - Will%R Smoothed = -54.04
-54.0402
ITMG.JK - RSI Smoothed = 39.74
39.7361
ITMG.JK - Weekly 9/13/2017 Open 19650, Hi 20975, Lo 18250, Close 19350 (-1.5%) BBTop(Average,22,1.72) = 21,567.60, BBBot(Average,22,1.72) = 15,746.80, SMA Typical Price(Average,17) = 18,628.92
Harga akan coba naik dan bertahan diatas rata-rata pada masing-masing periode.
Untuk mampu naik lebih lanjut, harga saham saat ini harus mampu minimal bertahan diatas rata-rata masing-masing periode (positive area). Pada pergerakkan daily harga terkoreksi saat ini di -4.1% , normal koreksi sekitar -1.85 % . Sementara itu pada pergerakkan weekly harga tekoreksi sekitar -1.5%. Normal koreksi sekitar -3.79%. Dengan demikian potensi kenaikkan masih terlihat. Pada Figure 9,10 dan 11 terlihat perkiraan normal trading range untuk masing-masing periode.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI)-Weekly ,Buy on Weakness
Harga masih akan coba bertahan diatas normal lower band pada uptrend channel.
Secara umum harga saham ini juga masih bergerak dalam pola uptrend channel yang masih relatif valid (r-squared = 0.923) selama 42 minggu terakhir dan bergerak normal dalam rentang +/- 1.77 std.deviasi dari center line. Peluang harga keluar dari pergerakan normal sekitar 7.72 % (sekitar 3 bar chart ). Rata-rata volatilitas normal pergerakan harga saat ini sebesar antara +2.5 % / -1.81 % atau + 372.50 rupiah / - 269.69 rupiah (rata-rata pergerakan normal positif / negatif, selama periode analisis) sebagaimana sebagaimana terlihat pada Figure 12.
Summary
Item Data Item Data
Close (Sept. 13, 2017) 14,900 (-0.7%) Trading range 14,650 - 15,300
Relative Avg. Price performance to JCI (%) 14.12 Target
β (beta) 1.41 - Daily 15,050
Corelation 0.96 - Weekly 15,300
Period 42 - Monthly 15,550
r-squared 0.923 Stop loss 14,600
Volatility (+/-, %) +2.5/ -1.81
Volatility (+/-, Rp.) +372.50 / -269.69
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 12. Weekly trend – Uptrend
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Created w ith AmiBroker - advanced charting and technical analysis softw are. http://w w w .amibroker.com
Aliran dana keluar dan volatilitas harga turun masih terlihat namun mulai terbatas.
Pada Figure 13, terlihat dari hasil optimalisasi indikator MFI optimized , indikator RSI optimized akan menguji support trendline dengan kecenderungan menguat. Sementara itu pada pada indikator Bollinger Band optimized harga akan coba bertahan diatas center line. Weekly resistance di 15,300 dengan catatan daily resistance dapat ditembus di 15,050. Sementara itu daily dan weekly support di 14,800 dan 14,650.Cut loss level di 14,600.
Created w ith AmiBroker - advanced charting and technical analysis softw are. http://w w w .amibroker.com
BBRI.JK - MFI Smoothed = 18.59
18.5855
BBRI.JK - RSI Smoothed = 22.48
22.482
BBRI.JK - Weekly 9/13/2017 Open 15025, Hi 15050, Lo 14800, Close 14900 (-0.7%) BBTop(Average,12,1.77) = 15,281.54, BBBot(Average,12,1.77) = 14,630.96, SMA Typical Price(Average,12) = 14,956.25
Harga saat ini akan coba naik dan bertahan diatas rata-rata pada masing-masing
periode.
Untuk mampu naik lebih lanjut, harga saham saat ini harus mampu minimal bertahan diatas rata-rata masing-masing periode (positive area) . Lebih lanjut koreksi normal harga pada pergerakkan daily sekitar -0.72%, saat ini di level -0.2%. Sementara itu pada pergerakkan weekly koreksi normal sekitar -1.81% saat ini di level -0.7 %.Dengan demikian potensi koreksi mulai terbatas. Pada Figure 14,15 dan 16 terlihat perkiraan normal trading range untuk masing-masing periode.
Harga akan coba bertahan sekitar normal lower band pada uptrend channel.
Secara umum harga akan coba naik mendekati center line pada uptrend channel yang masih relatif valid dengan r-squared = 0.89 selama 46 minggu terakhir dan bergerak normal dalam rentang +/-1.31 std.deviasi dari centerline. Peluang harga keluar dari pergerakan normalnya sekitar 19.18 % (sekitar 9 bar chart ). Rata-rata volatilitas normal pergerakan harga saat ini sebesar antara + 3.7 % / - 2.97 % atau + 192.40 rupiah / -154.44 rupiah (rata-rata pergerakan normal positif / negatif, selama periode analisis) sebagaimana terlihat pada Figure 17.
Summary
Item Data Item Data
Close (Sept. 13, 2017) 5,200(-1.9%) Normal trading range 5,100 - 5,450
Relative Avg. Price performance to JCI (%) 10.22 Target
β (beta) 1.41 - Daily 5,325
Corelation 0.89 - Weekly 5,450
Period 46 - Monthly 5,475
r-squared 0.808 Stop loss 5,100
Volatility (+/-, %) +3.7/ -2.97
Volatility (+/-, Rp.) +192.40/ - 154.44
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Figure 17.Weekly Trend – Uptrend
Source: Mirae Asset Sekuritas Indonesia Research
Created w ith AmiBroker - advanced charting and technical analysis softw are. http://w w w .amibroker.com
Aliran dana keluar dan volatilitas harga turun masih terlihat namun mulai terbatas.
Pada Figure 18, terlihat dari hasil optimalisasi, koreksi indikator MFI optimized, indikator W%R optimized dan indikator RSI optimized cenderung tertahan .Sementara pada indikator Bollinger Band optimized harga juga sudah berada sekitar center line. Dengan demikian diperkirakan potensi koreksi mulai terbatas. Perkiraan daily resistance di 5,325 sebelum ke weekly resistance di 5,450. Daily support di 5,150 dan weekly support di 5,100.Cut loss level di 5,100.
Relative Avg.Price Performance to JCI (%) : Persentase kenaikan harga saham dari rata-rata sejak IHSG memulai uptrend-nya β (beta) : Indikator sensitivitas harga saham terhadap IHSG, beta diatas 1 berarti harga makin sensitif terhadap pergerakan IHSG dan sebaliknya Correlation : Ukuran kuat hubungan (korelasi) pergerakan harga saham dibanding dengan pergerakan IHSG selama periode analisis. Period : Periode uptrend / downtrend yang valid dari pergerakan harga saham. r-squared : Koefisien determinasi, menunjukkan persentase gerakan yang dapat dijelaskan dengan regresi linier.Nilai R2 terletak antara 0 – 1, dan kecocokan model dikatakan lebih baik kalau R2 semakin mendekati 1 (validitas uptrend atau downtrend makin valid) Volatility (+/-%) : Besaran volatilitas normal maksimal/minimal dari pergerakan harga harian selama harga saham bergerak normal pada trend channel dalam persentase. Volatility (+/- point or Rp) : Besaran volatilitas normal maksimal/minimal dari pergerakan harga harian selama harga saham bergerak dalam periode analisis.
Harga akan coba naik dan bertahan diatas rata-rata pada masing-masing periode.
Untuk mampu naik lebih lanjut, harga saham saat ini harus mampu minimal bertahan diatas rata-rata masing-masing periode (positive area) . Jika dilihat lebih lanjut koreksi normal pada pergerakkan daily sekitar -1.62 %, saat ini di level -2.8 %. Sementara itu pada pergerakkan weekly koreksi normal sekitar -2.97 % saat ini di level -1.8%. Dengan demikan potensi koeksi mulai mulai terbatas. Pada Figure 19,20 dan 21 terlihat perkiraan normal trading range untuk masing-masing periode.
Buy: : Beli, harga sudah menyentuh atau jatuh di bawah support dan indikator teknikal berada di oversold area. Sell: : Jual, harga sudah menyentuh atau tembus resistance normal dan indikator berada di overbought area. BoW: : Buy on Weakness, beli ketika harga sudah melemah, dimana volume tekanan jual mulai berkurang dan harga mendekati support, serta indikator teknikal sudah berada di oversold area. SoS: : Sell on Strength, jual ketika kenaikan harga sudah mulai terbatas dimana volume beli mulai berkurang dan harga mendekati resistance, serta indikator teknikal sudah berada di overbought area. Trading Buy: : Beli dan jual kembali secepatnya jika harga sudah mencapai level resistance terdekat, karena kenaikan harga relatif tidak stabil atau hanya sementara. Trading Sell : Jual dan beli kembali secepatnya jika harga sudah mencapai level support terdekat karena koreksi harga relatif tidak stabil atau hanya sementara.
Relative Avg.Price Performance to JCI (%) : Persentase kenaikan harga saham dari rata-rata sejak IHSG memulai uptrend-nya β (beta) : Indikator sensitivitas harga saham terhadap IHSG, beta diatas 1 berarti harga makin sensitif terhadap pergerakan IHSG dan sebaliknya Correlation : Ukuran kuat hubungan (korelasi) pergerakan harga saham dibanding dengan pergerakan IHSG selama periode analisis. Period : Periode uptrend / downtrend yang valid dari pergerakan harga saham. r-squared : Koefisien determinasi, menunjukkan persentase gerakan yang dapat dijelaskan dengan regresi linier.Nilai R2 terletak antara 0 – 1, dan kecocokan model dikatakan lebih baik kalau R2 semakin mendekati 1 (validitas uptrend atau downtrend makin valid) Volatility (+/-%) : Besaran volatilitas normal positif/negatif dari pergerakan harga harian selama harga saham bergerak normal pada trend channel dalam persentase. Volatility (+/- point or Rp) : Besaran volatilitas normal positifl/negatif dari pergerakan harga harian selama harga saham bergerak dalam periode analisis.
Buy: : Beli, harga sudah menyentuh atau jatuh di bawah support dan indikator teknikal berada di oversold area. Sell: : Jual, harga sudah menyentuh atau tembus resistance normal dan indikator berada di overbought area. BoW: : Buy on Weakness, beli ketika harga sudah melemah, dimana volume tekanan jual mulai berkurang dan harga mendekati support, serta indikator teknikal sudah berada di oversold area. SoS: : Sell on Strength, jual ketika kenaikan harga sudah mulai terbatas dimana volume beli mulai berkurang dan harga mendekati resistance, serta indikator teknikal sudah berada di overbought area. Trading Buy: : Beli dan jual kembali secepatnya jika harga sudah mencapai level resistance terdekat, karena kenaikan harga relatif tidak stabil atau hanya sementara. Trading Sell : Jual dan beli kembali secepatnya jika harga sudah mencapai level support terdekat karena koreksi harga relatif tidak stabil atau hanya sementara.
Relative Avg.Price Performance to JCI (%) : Persentase kenaikan harga saham dari rata-rata sejak IHSG memulai uptrend-nya β (beta) : Indikator sensitivitas harga saham terhadap IHSG, beta diatas 1 berarti harga makin sensitif terhadap pergerakan IHSG dan sebaliknya Correlation : Ukuran kuat hubungan (korelasi) pergerakan harga saham dibanding dengan pergerakan IHSG selama periode analisis. Period : Periode uptrend / downtrend yang valid dari pergerakan harga saham. r-squared : Koefisien determinasi, menunjukkan persentase gerakan yang dapat dijelaskan dengan regresi linier.Nilai R2 terletak antara 0 – 1, dan kecocokan model dikatakan lebih baik kalau R2 semakin mendekati 1 (validitas uptrend atau downtrend makin valid) Volatility (+/-%) : Besaran volatilitas normal positif/negatif dari pergerakan harga harian selama harga saham bergerak normal pada trend channel dalam persentase. Volatility (+/- point or Rp) : Besaran volatilitas normal positifl/negatif dari pergerakan harga harian selama harga saham bergerak dalam periode analisis.
Buy: : Beli, harga sudah menyentuh atau jatuh di bawah support dan indikator teknikal berada di oversold area. Sell: : Jual, harga sudah menyentuh atau tembus resistance normal dan indikator berada di overbought area. BoW: : Buy on Weakness, beli ketika harga sudah melemah, dimana volume tekanan jual mulai berkurang dan harga mendekati support, serta indikator teknikal sudah berada di oversold area. SoS: : Sell on Strength, jual ketika kenaikan harga sudah mulai terbatas dimana volume beli mulai berkurang dan harga mendekati resistance, serta indikator teknikal sudah berada di overbought area. Trading Buy: : Beli dan jual kembali secepatnya jika harga sudah mencapai level resistance terdekat, karena kenaikan harga relatif tidak stabil atau hanya sementara. Trading Sell : Jual dan beli kembali secepatnya jika harga sudah mencapai level support terdekat karena koreksi harga relatif tidak stabil atau hanya sementara.
Relative Avg.Price Performance to JCI (%) : Persentase kenaikan harga saham dari rata-rata sejak IHSG memulai uptrend-nya β (beta) : Indikator sensitivitas harga saham terhadap IHSG, beta diatas 1 berarti harga makin sensitif terhadap pergerakan IHSG dan sebaliknya Correlation : Ukuran kuat hubungan (korelasi) pergerakan harga saham dibanding dengan pergerakan IHSG selama periode analisis. Period : Periode uptrend / downtrend yang valid dari pergerakan harga saham. r-squared : Koefisien determinasi, menunjukkan persentase gerakan yang dapat dijelaskan dengan regresi linier.Nilai R2 terletak antara 0 – 1, dan kecocokan model dikatakan lebih baik kalau R2 semakin mendekati 1 (validitas uptrend atau downtrend makin valid) Volatility (+/-%) : Besaran volatilitas normal positif/negatif dari pergerakan harga harian selama harga saham bergerak normal pada trend channel dalam persentase. Volatility (+/- point or Rp) : Besaran volatilitas normal positifl/negatif dari pergerakan harga harian selama harga saham bergerak dalam periode analisis.
Created w ith AmiBroker - advanced charting and technical analysis softw are. http://w w w .amibroker.com
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI). It is purposed only to person having
professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No
warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our
judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of MASI and/or its affiliated companies
and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or
in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any
other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of
MASI, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims,
proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon
the whole or any part of the contents of this report and neither MASI, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any
errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there
from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.
This document is not an offer to sell or a solicitation to buy any securities. This firms and its affiliates and their officers and employees may have a position,
make markets, act as principal or engage in transaction in securities or related investments of any company mentioned herein, may perform services for or
solicit business from any company mentioned herein, and may have acted upon or used any of the recommendations herein before they have been provided