vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR PADA Ny. E DIRUANG CEMPAKA
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN”
Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
jenjang pendidikan program studi Diploma III Keperawatan di STIKES
Muhammadiyah Gombong.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang
tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Ucapan terimakasih dan
penghargaan yang tulus penulis haturkan kepada yang terhormat:
1. Bapak M. Madkhan Anis S.Kep.Ns selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
2. Bapak Sawiji, S.Kep.Ns,M.Sc selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Gombong.
3. Ibu Endah Setianingsih S.Kep.Ns selaku Dosen Pembimbing yang dengan
sabar membimbing, meluangkan waktu dan memberikan banyak pengarahan
bagi penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.
4. Segenap dosen dan karyawan beserta staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong.
5. Bapak setyo selaku pembimbing klinik di RSUD Kebumen yang senantiasa
telah bersabar dalam memberikan arahan dan masukan selama proses ujian
akhir program berlansung.
6. Keluarga ku yang tercinta ibu Nurhayati S.pd dan embah Mudzakir yang telah
memberikan dukungan baik material maupun moral, dorongan semangat dan
doa yang tiada henti.
vii
7. Yusuf Bachtiar seseorang yang selalu memberikan semangat dan doa yang
tiada henti dalam proses pembuatan karya tulis ilmiah ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan karya tulis ilmiah ini.
9. Teman-teman seperjuangan kelas 3 C dan kelompok saya Nurul Istiqlalia,
Nurul Istiqomah, Nur Za’adah, Nurbaiti Indah Lestari dan Putri Rahmadani.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan karya tulis ilmiah ini
masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan
laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan bisa
memberikan pengetahuan bagi pembacanya, amin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Gombong, 09 Agustus 2015
(Puji Lestari)
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ........................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................................................. 5
1. Tujuan Umum ......................................................................... 5
2. Tujuan Khusus ........................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar ............................................................................... 7
B. Pengertian Pendidikan Kesehatan ....................................................... 10
C. Tujuan Pendidikan Kesehatan ............................................................. 13
BAB III RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian ........................................................................................... 14
B. Analisa Data ........................................................................................ 17
C. Intervensi, Implementasi, Evaluasi ..................................................... 18
ix
BAB IV PEMBAHASAN
A. Diagnosa I ........................................................................................... 28
B. Diagnosa II .......................................................................................... 29
C. Diagnosa III ......................................................................................... 30
D. Implementasi ....................................................................................... 31
E. Analisis Jurnal ...................................................................................... 36
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 39
B. Saran .................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Demam Berdarah merupakan suatu penyakit endemis di 97%
provinsi di Indonesia. Peningkatan jumlah kasus semakin bertambah di
Indonesia karena jumlah faktor yang berlebih menyebabkan kasus
DBD terus meningkat, antara lain virologis, nyamuk vector,
lingkungan dan manusia (Direktorat jendral P2-PL Departemen
kesehatan RI, 2010). Berdasarkan evaluasi program kegiatan
pengendalian DBD di kota Semarang menunjukan bahwa sebesar 163
kelurahan (92,09%) yang tersebar di 37 puskesmas merupakan wilayah
endemis DBD. Pada tahun 2008, 2009 dan 2010 jumlah penderita
DBD di kota Semarang masing-masing sebanyak 5,249 kasus, 3,883
kasus dan 5,556 kasus, dengan jumlah insiden DBD sebesar
36,08/10.00 penduduk,26,21/10.000 penduduk dan 36,9/ 10.000
penduduk (Dinas kesahatan Kota Semarang, 2011).
Perilaku masyarakat sangat erat hubungannya dengan kebiasaan
hidup bersih dan kesadaran terhadap bahaya DBD. Pengetahuan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku,
pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan / usaha untuk menyidik terhadap objek tertentu,
sehingga pembahasan disini pengetahuan dalam konteks pengetahuan
pengendalian demam berdarah tidak bisa lepas dari proses
terbentuknya tindakan (Notoatmodjo, 2012).
Salah satu aspek dari tujuh dimensi pelayanan keperawatan yang
dapat mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan dan kepuasan
pasien adalah pemberian informasi yang jelas, komunikasi efektif, dan
pendidikan kesehatan yang diperlukan oleh pasien (Potter dan Perry,
2006).
Menurut Notoatmodjo (2012) salah satu faktor masih tingginya
kasus demam berdarah ini adalah kurangnya pengetahuan sehingga
berdampak pada tindakan klien dalam pencegahan DBD.
Menurut Notoatmodjo (2007) Pengetahuan adalah hasil
penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek
melalui indera yang dimilikinya. Terdapat dua faktor penting yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu faktor internal, yang
meliputi intelegensia, pendidikan, pengalaman, umur, tempat tinggal,
pekerjaan dan status sosial ekonomi Faktor eksternal, yang meliputi
faktor lingkungan, sosial budaya dan informasi/ media massa.
Tingkat pengetahuan pasien mengenai DBD terjadi karena adanya
faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan baik secara internal
maupun eksternal. Karakteristik tingkat pendidikan pasien
menunjukkan sebagian besar berpendidikan SD dan SMP. Tingkat
pendidikan yang relatif rendah tersebut berpengaruh terhadap
kemampuan pasien dalam menerima dan memahami informasi-
informasi tentang cara pencegahan DBD, pasien mungkin belum
memahami tentang pengertian dan penyebab demam berdarah.
Pengetahuan mengenai DBD diberikan kepada pasien dirumah sakit
karena sebagai modal awal perubahan perilaku terhadap individu.
Pengetahuan yang baik diyakini akan memberi pengaruh
terhadap peningkatan motivasi pasien untuk mencegah munculnya
penyakit DBD di lingkungan sekitarnya (Departemen kesehatan RI,
2007).
Media penyuluhan kesehatan merupakan salah satu komponen dari
proses pembelajaran. Media yang menarik akan memberikan
keyakinan, sehingga perubahan kognitif afeksi dan psikomotor dapat
dipercepat. Audiovisual merupakan salah satu media yang menyajikan
informasi atau pesan secara audio dan visual (Setiawati et,all, 2008).
Pasien yang terdapat dirumah sakit sebagian besar kurang
mengetahui tentang tanda dan gejala-gejala dari DBD misalnya
timbulnya demam, bintik-bintik merah pada kulit dan mimisan. Salah
satu faktor yang berpengaruh pada perilaku kesehatan adalah tingkat
pendidikan, dimana pendidikan berperan dalam pembentukan pola
berpikir dalam pengambilan keputusan seseorang, namun pelaksanaan
penyuluhan tersebut tidak bersifat terus menerus. Pelaksanaan
penyuluhan kesehatan yang tidak continue tersebut menyebabkan
banyak pasien yang saat ini sudah melupakan informasi-informasi
tentang pencegahan DBD yang pernah mereka terima, sehingga
pengetahuan yang kurang tentang pencegahan DBD yang akan
berdampak berbahaya dan apabila ada pasien yang berpengetahuan
buruk terkena DBD akan sangat sulit untuk mengurangi dampak yang
sebabkan oleh penyakti DBD tersebut. Elvan (2009) menyatakan
bahwa untuk mengubah suatu perilaku maka perlu dilakukannya
proses yang bertujuan untuk mengubah kesadaran dan perilaku dengan
pengetahuan ke arah yang lebih baik sehingga apabila pasien
mempunyai pengetahuan mengenai DBD maka pasien mampu
menciptakan lingkungan yang sehat.
Berdasarkan uraian diatas mengenai tingkat pengetahuan pasein
rumah sakit mengenai DBD menunjukan bahwa masih kurangnya
pengetahuan mengenai DBD yang akan berdampak pada kesehatan
karena pengetahuan sangat berhubungan dengan proses kesembuhan
dari penyakit tersebut (Bagus, 2009).
Penyuluhan kesehatan menggunakan banyak alat bantu atau media.
Salah satunya adalah media audiovisual. Media audiovisual lebih
efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat memberikan
pengalaman nyata lebih dari yang disampaikan media audio maupun
visual (Sudjana, 2007).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk
membuat karya tulis ilmiah serta dalam studi kasus ini penulis telah
melakukan observasi dan pengamatan mengenai tingkat pengetahuan
pada salah satu pasien di RSUD KEBUMEN di bangsal Cempaka
pada Ny.E dengan diagnosa demam berdarah (DBD), selain itu
berdasarkan pengkajian awal bahwa Ny. E belum mengetahui tentang
proses penyakit yang di alaminya serta tanda dan gejalanya, sehingga
di dapatkan diagnosa keperawatan oleh penulis berupa diagnosa
kurang pengetahuan. Dalam studi kasus penulis akan menuliskan
dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN BELAJAR PADA NY. E DI RUANG CEMPAKA
RSUD DR. SOEDIRMAN KEBUMEN”.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk
menguraikan hasil dari asuhan keperawatan pemenuhan
kebutuhan gangguan pemenuhan kebutuhan belajar pada Ny.E
dan keluarga dengan menggunakan proses pendekatan
keperawatan yang utuh dan komperhensif.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. E.
b. Penulis mampu merumuskan sebuah diagnosa keperawatan
pada Ny. E
c. Penulis mampu memaparkan intervensi keperawatan pada
Ny.E
d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan pada
Ny. E
e. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan pada Ny. E
f. Inovasi keperawatan penulis mampu memberikan pendidikan
kesehatan menggunakan metode audio visual.
C. MANFAAT
1. Manfaat Keilmuan
Sebagai salah satu sumber informasi untuk memberikan wawasan
atau pengetahuan terhadap pembaca serta sebagai proses belajar
mengajar tentang Karya Tulis Ilmiah terkait Asuhan Keperawatan
pemenuhan kebutuhan belajar yang bersumber dari referensi yang
nyata.
2. Manfaat Aplikatif
Sebagai media informasi serta untuk memperoleh pengalaman
secara nyata dalam pemberian asuhan keperawatan keluarga
secara langsung dan komprehensif pada keluarga Ny. E serta
memberikan pendidikan kesehatan dengan metode audiovisual
terhadap Ny. E .
DAFTAR PUSTAKA
Agrina & Arneliwati. (2011). Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang
deman berdarah melalui pendidikan kesehatan langsung. Diperoleh tanggal 5
agustus 2016 dari
http://lib.unri.ac.id/skripsi/index.php?p=sh ow_detail&id=41543
Depkes RI. Epidemiologi Demam Berdarah Dengue.Jakarta: Depkes RI.2012.
Depkes RI. Laporan Situasi Penyakit Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Depkes
RI. 2011.
Jusmiati. (2013). Efektifitas pendidikan kesehatan menggunakan media
audiovisual terhadap tingkat pengetahuan dan kemampuan ibu merawat bayi
baru lahir. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan ilmu perilaku. Jakarta: Sugeng Seto
Notoatmodjo. S. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta, Jakarta.
2005.
Setiawati, S., & Dermawan, A.C. (2008). Proses pembelajaran dalam pendidikan
kesehatan. Jakarta: Trans info media.
Situmorang, D. Hubungan pengetahuan dengan kesiapsiagaan keluarga
menghadapi KLB Diare. Medan: USU. 2010.
Sudjana, D. (2007). Ilmu dan aplikasi pendidikan. Jakarta: Grasindo
Wibawa, C. (2007). Efektifitas pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi
tentang pemberantasan DBD terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap anak
SD di Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati. Diperoleh tanggal 2 Juli 2014
darihttps://www.google.co.id/url?q=http://ejournal.undip.ac.id/index.php/jpki/arti
cle/d ownload/
Yusyaf, S. R. (2012). Efektifitas pendidikan kesehatan menggunakan metode
pendidikan individual terhadap peningkatan pengetahuan keluarga tentang demam
berdarah dengue. Skripsi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENCEGAHAN DEMAM
BERDARAHDI RUANG CEMPAKA
RSUD Dr. SOEDIRMAN
KEBUMEN
Disusun Guna Memenuhi Ujian Akhir Program pada Semester VI
Disusun Oleh :
Puji Lestari
A01301802
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan tentang cara mencegah penyakit
Demam Berdarah.
Penyuluh : Puji Lestari
Sasaran : Ny. E dan Tn. H
Jumlah Sasaran : 2 orang
Tempat : RuangCempaka, RSUD Dr. Soedirman Kebumen
Waktu : 30 menit
Hari / tanggal : Sabtu, 11 juni 2016/ pukul 08.30 WIB
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan Ny. E dan Tn. H.mampu
memahami dan mengerti cara mencegah demam berdarah.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit, diharapkan klien dan keluarga
1. Dapat menjelaskan kembali tentang pengertian demam berdarah
2. Dapat menjelaskan kembali tanda dan gejala demam berdarah
3. Dapat menjelaskan kembali cara mencegah demam berdarah
4. Dapat menjelaskan pertolongan pertama pada penderita demam berdarah
5. Dapat menjelaskan kembali obat alami untuk penderita demam berdarah
III. MATERI
1. Pengertian demam berdarah
2. Tanda dan gejala demam berdarah
3. Pencegahan demam berdarah
4. Pertolongan pertama pada penderita demam berdarah
5. Obat alami demam berdarah
IV. METODE
No Tahapan Waktu Kegiatan Ket
1 Pembukaan 5 Menit 1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan
3. Menyepakati waktu untuk penkes
d.
Curah pendapat
2 Inti 20menit
1. Menjelaskan pengertian demam
berdarah
2. Menjelaskan kembali tanda dan
gejala demam berdarah
3. Menjelaskan pencegahan demam
berdarah
4. Menjelaskan pertolongan pertama
pada penderita demam berdarah.
5. Menjelaskan kembali obat alami
untuk penderita demam berdarah
D
Ceramah
3 Penutup 5 me
nit
1. Memberikan kesempatan sasaran
untuk bertanya tentang hal yang
belum dimengerti
2. Melakukan evaluasi secara lisan
tentang pencegahan
3. Memberikan salam penutup
Tanya jawab
V. MEDIA, SUMBER
a. Media : Lembar Balik dan leaflet
b. Sumber
Brunner & Suddarth. 2005. Keperawatan Medikal Bedah Vol: 2.
Jakarta:EGC
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan Vol: 2. Jakarta:
EGC
MATERI
Pengertian demam berdarah
adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus Dengue, yang masuk
kedalam peredaran darah manusia lewat gigitan nyamuk dari jenis Aedes, Yaitu
Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Tanda dan gejala demam berdarah.
1. Panas tinggi yang datang secara tiba-tiba selama 2 hingga 7 hari dengan
suhu badan mencapai 38-40 derajat celcius atau bahkan lebih.
2. Kulit nampak bintik-bintik merah.
3. Terkadang penderita penyakit DBD mengalami mimisan.
4. Terjadi muntah darah atau berak darah.
5. Tes Torniquet menunjukkan hasil yang positif.
6. Terjai pendarahan yang petekia, purpura atau akimosis.
7. Terkadang elu hati terasa nyeri karena terjadi pendarahan pada lambung.
8. Bila penyakit demam berdarah pada fase yang dapat dikatakan parah,
penderita akan mengalami kegelisahan. Ujung tangan serta kaki
berkeringat dingin.
9. Hematemeses.
10. Trombositomenia 100.000 per mm3.
11. Terjadi pembesaran pada plasma yang identik dengan kenaikan dinding
pembuluh darah.
12. Terjadi pembesaran pada plasma yang identik dengan kenaikan dinding
pembuluh darah.
Pertolongan pertama pada pasien yang mengalami demam berdarah.
1. Memberikan minum sebanyak mungkin kepada penderita.
2. Kompres untuk menurunkan panas.
3. Memberikan obat penurun panas kepada penderita DBD.
4. Bawa segera ke dokter apabila dalam 3 hari panas tank kunjung turun.
Pencegahan Penyakit Demam Berdarah
1. Memberantas sarang nyamuk dengan cara 3M (Menguras, Menutup,
Mengubur).
2. Melakukan pengasapan.
3. Melakukan abatisasi (menaburkan bubuk abate ke dalam bak mandi atau
tempat-tempat penampungan air)
4. Sistem kewaspadaan diri terhadap menyebarnya penyakit demam
berdarah.
Obat alami Demam Berdarah
1. Air kelapa hijau
Bermanfaat bagi penderita demam berdarah karena air kelapa hijau dapat
berfungsi untuk membuang racun yang ada di dalam tubuh yang
diakibatkan oleh virus dengue.
2. Daun papaya.
daun pepaya adalah makanan yang baik bagi pasien DBD karena dinilai
efektif dalam melawan virus demam berdarah dan mengonsumsi daun
pepaya merupakan salah satu cara alami dalam mengobati penyakit DBD.
3. Susu
Susu mengandung sejumlah nutrisi penting seperti vitamin, protein, dan
mineral kompleks. Nutrisi-nutrisi tersebut sangat berguna dalam melawan
virus penyebab demam berdarah.
4. Jeruk.
Buah jeruk diperkaya vitamin C yang dapat membantu meningkatkan zat
antibodi tubuh. Hal ini pada akhirnya akan mempercepat proses
pemulihan. Selain itu, buah jeruk juga bisa membantu kesehatan
pencernaan penderita demam berdarah.
5. Jus jambu.
jus buah yang kaya akan vitamin C juga memberikan manfaat bagi sistem
kekebalan tubuh. Meningkatnya sistem kekebalan tubuh akan memberikan
dampak positif terhadap proses pemulihan.
6. Bubur.
Bubur menyediakan sumber energi bagi tubuh pasien DBD. Selain itu,
bubur termasuk makanan yang paling mudah dicerna dan mengandung
sejumlah manfaat kesehatan.
Di Susun Oleh :
Puji Lestari ( A01301802 )
PRODI DIII
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
APA SIH DBD……???
DBD atau demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh
virus Dengue, yang masuk kedalam peredaran darah manusia lewat gigitan
nyamuk dari jenis Aedes, Yaitu Aedes aegypti atau Aedes albopictus yang hidup
dan tinggal di daerah beriklim tropis dengan suhu lembab.
APA AJAH SIH TANDA DAN GEJALA DBD……???
1.Panas tinggi yang datang secara tiba-tiba selama 2
hingga 7 hari dengan suhu badan mencapai 38-40 derajat
celcius atau bahkan lebih 2. Kulit nampak bintik-bintik merah.
3.Terkadang penderita penyakit DBD mengalami mimisan.
4.Terjadi muntah darah atau berak darah.
5. Tes Torniquet menunjukkan hasil yang positif.
6. Terjadi pendarahan yang petekia, purpura atau akimosis.
7.Terkadang elu hati terasa nyeri karena terjadi
pendarahan pada lambung.
8. Bila penyakit demam berdarah pada fase yang dapat
dikatakan parah, penderita akan mengalami kegelisahan,
ujung tangan serta kaki berkeringat dingin.
9. Hematemeses.
10. Trombositomenia 100.000 per mm3.
11. Terjadi pembesaran pada plasma yang identik dengan
kenaikan dinding pembuluh darah.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENDERITA DBD
1. Memberikan minum sebanyak mungkin kepada penderita.
2. Kompres untuk menurunkan panas.
3. Memberikan obat penurun panas kepada penderita DBD.
4. Bawa segera ke dokter apabila dalam 3 hari panas tank kunjung turun.
CARA MENCEGAH PENYAKIT DBD
1. Memberantas sarang nyamuk dengan cara 3M (Menguras, Menutup, Mengubur).
2. Melakukan pengasapan.
3. Melakukan abatisasi (menaburkan bubuk abate ke dalam bak mandi atau tempat-tempat penampungan air)
4. Sistem kewaspadaan diri terhadap menyebarnya penyakit demam berdarah.
MANFAAT BAHAN – BAHAN DI ATAS
1. Air kelapa hijau
Bermanfaat bagi penderita demam berdarah karena air kelapa hijau dapat berfungsi untuk membuang racun
yang ada di dalam tubuh yang diakibatkan oleh virus dengue.
2. Daun papaya.
daun pepaya adalah makanan yang baik bagi pasien DBD karena dinilai efektif dalam melawan virus demam
berdarah dan mengonsumsi daun pepaya merupakan salah satu cara alami dalam mengobati penyakit DBD.
3. Susu
Susu mengandung sejumlah nutrisi penting seperti vitamin, protein, dan mineral kompleks. Nutrisi-nutrisi
tersebut sangat berguna dalam melawan virus penyebab demam berdarah.
4. Jeruk.
Buah jeruk diperkaya vitamin C yang dapat membantu meningkatkan zat antibodi tubuh. Hal ini pada
akhirnya akan mempercepat proses pemulihan. Selain itu, buah jeruk juga bisa membantu kesehatan
pencernaan penderita demam berdarah.
5. Jus jambu.
jus buah yang kaya akan vitamin C juga memberikan manfaat bagi sistem kekebalan tubuh. Meningkatnya
sistem kekebalan tubuh akan memberikan dampak positif terhadap proses pemulihan.
6. Bubur.
Bubur menyediakan sumber energi bagi tubuh pasien DBD. Selain itu, bubur termasuk makanan yang paling
mudah dicerna dan mengandung sejumlah manfaat kesehatan.