ELEMEN MESIN 2 KULIAH # 3,4 & 5 # RODA GIGI Oleh : IR.NAFSAN UPARA.MM.MT
ELEMEN MESIN 2
KULIAH # 3,4 & 5 #
RODA GIGI
Oleh :
IR.NAFSAN UPARA.MM.MT
KULIAH # 5 #
RODA GIGI MIRING
2
5.1. Pendahuluan Roda gigi miring , gigi berbentuk miring dengan
sudut tertentu terhadap sumbu, sudut ini disebut
sudut kemiringan.
Sudut kemiringan berkisar 15o sanpai 45o. Umumnya
sudut kemiringan yang digunakan adalah 15o, 23o, 30o
atau 45o.
Sudut kemiringan dapat dalam arah miring kiri atau
kanan.
3
5.1. Pendahuluan Keuntungan roda gigi miring dibandingkan
dengan roda gigi lurus adalah adanya
kerjasama gigi yang lebih halus karena gigi
yang bekerja terbebani secara bertahap, bukan
tiba-tiba.
Kerugian roda gigi miring adalah adanya
gaya aksial yang dihasilkan pada gigi miring.
Gaya aksial ini dipikul oleh bantalan.
4
5.1. Pendahuluan
5
Susunan poros paralel pada
roda gigi miring banyak dipakai
karena menghasilkan kapasitas
trasmisian daya yang lebih besar
dibandingkan susunan roda gigi
miring silang dengan ukuran
yang sama
5.1. Pendahuluan
6
Geometri Roda Gigi Miring
5.1. Pendahuluan Jarak bagi lingkaran (p)
7
p = πD/N
Jarak bagi lingkaran normal (pn) pn = p cos ψ
Jarak bagi diametral (Pd)
Pd = N/D atau Pd = 1/m
sehingga m = D/N
Dimana: m : modul
5.1. Pendahuluan
8
Modul Normal (mn) mn = m cos ψ
Diameter Jarak bagi (d) d = N.m = N.mn /cosψ
Jarak bagi aksial (Pa) Pa = p/tgψ =π/Pd.tgψ
Jarak bagi diametral normal (Pnd)
Pnd = Pd /cosψ
juga Pd p = π Pnd pn = π atau
5.2. Gaya pada Roda Gigi Miring
9
t
t : sudut tekan lintang
n : sudut tekan normal
ψ : sudut kemiringan gigi
Fn : Gaya normal
Ft : Gaya tangensial
Fr : Gaya radial
Fa : Gaya aksial
Gaya gaya pada roda gigi miring – kemiringan kanan
tgn = tgt cos ψ
5.2. Gaya pada Roda Gigi Miring
10
Perancangan roda gigi miring
2..D
FRFT tt
Torsi (T)
atau D
TFt
2
Daya (P)
tt vFP .60
.. nDvt
dimana
Untuk Satuan internasional (SI): Ft : gaya tangensial (N) T : torsi (N.m) D : diamater Roda gigi/gear (m) P : daya (Watt) n : putaran (rpm) vt : kecepatan garis jarak bagi (m/s)
5.2. Gaya pada Roda Gigi Miring
11
Gaya Radial (Fr )
ttr tgFF .
Gaya Aksial (Fa )
tgFF ta .
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
12
Disain Kekuatan lentur Persamaan AGMA
J
KKK
mbKKF bms
w
vot
1
Dimana,
σ : tegangan lentur pada akar gigi
Ft =:Beban tangensial pada gigi
Pd : Diametral jarak bagi
bw : lebar muka (face width) gigi
= 12. m
m : modul
J = faktor geometri (slide 13 & 18)
Ko : Faktor Pembebanan (slide 19-20)
Ks = Faktor ukuran (slide 21)
Km = Faktor distribusi beban (slide 28-34)
Kb : faktor ketebalan bingkai (34)
Kv = Faktor dinamik (slide 35-36)
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
13
Faktor Geometri (J)
n = 15o
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
14
Faktor Modifikasi (K)
n = 15o
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
15
Faktor Geometri (J)
n = 20o
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
16
Faktor Modifikasi (K)
n = 20o
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
17
Faktor Geometri (J)
n = 22o
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
18
Faktor Modifikasi (K)
n = 22o
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
19
Faktor Beban Lebih (Ko)
• Seragam : motor listrik atau turbin gas berkecepatan tetap
• Kejutan ringan : Turbin air, transmisi dengan kecepatan beragam
• Kejutan sedang : Mesin tenaga multi silinder
Sumber daya:
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
20
Faktor Beban Lebih (Ko) Berdasarkan tingkat kekasaran roda gigi, mesin-mesin digerakkan dikelompokkan: • Seragam : Generator dengan kerja kontinu • Kejutan ringan : Kipas angin dan pompa sentrifugal
berkecepatan rendah, pengaduk cairan, generator dengan kerja beragam, konveyor berbeban tetap, pompa dengan perpindahan positif berputar.
• Kejutan sedang : Pompa sentrifugal berkecepatan tinggi, pompa dan kompresor torak, konveyor bekerja berat, transmisi mesin perkakas, pencampur beton, mesin tekstil, penggiling daging, mesin jahit.
• Kejutan berat : Penghancur batu, transmisi mesin pres tumbuk, alat-alat penghancur, alat-alat penggiling, pemutar tong-tong guling, pencacah kayu, penyaring geteran, penumpah pada mobil-mobil jalan rel.
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
21
Faktor Ukuran, Ks
• Menurut AGMA Ks = 1 untuk roda gigi, untuk roda gigi ukuran besar atau lebar muka besar Ks >1
• Ks = 1 untuk Pd ≥ 5 atau m ≤ 5. • Untuk gigi-gigi roda gigi yang besar gunakan tabel
diatas
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
22
Faktor Distribusi Beban , Km
)(0,1 emapmpfmcm CCCCCK
Dimana,
Cmc : faktor koreksi membawa (slide 28)
Cpf : faktor proporsi pinion ( slide 29-30)
Cpm : faktor modifikasi proposi pinion (slide 31)
Cma : faktor kesejajaran pertautan antargigi (slide 32-33 )
Ce : faktor koreksi kesejajaran pertautan antargigi (slide 34)
23
Faktor Koreksi puncak , Cmc
1. Jika bw < 25 mm
Cmc = 1,0 untuk gigi bermahkota
0,8 untuk gigi tidak bermahkota
Faktor Proporsi pinion, Cpf
025,010
p
wpf
d
bC
2. Untuk 25 mm< bw < 432 mm
w
p
wpf b
d
bC 000492,00375,0
10
3. Untuk 432 mm< bw < 1022 mm
27 )1053,3(000815,01109,010
ww
p
wpf bxb
d
bC
4. Juga, jika bw /dp < 0,5, kemudian bw /dp = 0,5, gunakan rumus 3
untuk nilai Cpf.
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
24
Diperoleh dari Grafik
Faktor Proporsi pinion, Cpf
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
25
Faktor Modifikasi Proposi Pinion, Cpm
Dimana,
S : jarak antara bantalan
S1: pinion offset
Cpm = 1,0 , (S1/S) < 0,175
1,1 , (S1/S) ≥ 0,175
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
26
Faktor Kesejajaran Pertautan Antargigi, Cma
Koefisien dipakai untuk menghitung, Cma
2
wwma CbBbAC
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
27
Diperoleh dari Grafik
Faktor Kesejajaran Pertautan Antargigi, Cma
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
28
Faktor Koreksi Kesejajaran pertautan antargigi, Ce
Ce = 0,8, untuk gigi disesuaikan pada saat perakitan
1,0 untuk kondisi lain
0,8, untuk kompabilitas gigi ditingkatkan dengan mengasah
Faktor Ketebalan Bingkai , KB
t
RB
h
tm
Jika mB >1,2, maka KB = 1
Jika mB <1,2, maka
Kb = -2 mB + 3,4 mB : backup ratio
tr : tebal bingkai
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
29
Faktor Dinamis , Kv
Dapat dihitung dengan rumus:
B
vA
VAK
200
11Q5untuk , )0,1(5650 v BA
667,0)12(25,0 vQB
200
)3(2
v
maks
QAV
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
30
Faktor Dinamis , Kv
Dapat dari grafik
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
31
Faktor Keamanan Terhadap Kegagalan Lentur
Teganan lentur hasil
perhitungan (Slide 12)
Kekuatan lentur AGMA
(Slide 32)
Faktor Keamanan
terhadap kegagalan
lentur
RT
Nb
ijinKK
YS
Faktor Siklus Tegangan
(Slide 34-36)
Faktor Temperatur
=1.0 untuk t ≤ 1200C
Faktor Keandalan
(Slide 37)
ijin
Fs
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
32
Kekuatan lentur & Kekuatan Kontak Material Gear
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
33
Kekuatan lentur, Sb
Pengaruh kekerasan brinell pada tegangan lentur yang diijinkan untuk roda gigi baja (a) Baja penggerasan menyeluruh (b) baja nitrit dikeras dengan penyalaan api dan induksi
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
34
Faktor Siklus Tegangan , YN
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
35
Jumlah Siklus Pembebanan Perkiraan (N)
Dimana,
L : umur rancangan dalam jam (slide 36)
n : kecepatan putar roda gigi dalam rpm
q : jumlah pemakaian beban per putaran
= 1 (normal untuk L = 20 000 jam)
N = (60)(L)(n)(q)
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
36
Umur Rancangan
Tabel
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
37
Faktor Keandalan, KR
Tabel
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
38
C. Disain Ketahanan Cacat Muka
Tegangan Kontak (Tegangan Hertz)
IDb
KKKKFC
pw
vmsot
pc
Dimana, σc : tegangan kontak Cp : koefisien elastis (slide 39) bw : lebar muka gigi Dp : diamater roda gigi pinyon I : faktor geometri cacat muka (slide 40-41) Ko : faktor beban lebih untuk kekuatan lengkung (slide 19-20) Ks : faktor ukuran untuk kekuatan lengkung (slide 21) Km : faktor distribusi untuk kekuatan lengkung) (slide 22-28 Kv : faktor dinamis untuk kekuatan lengkung (slide 29-30)
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
39
Koefisien Elastis, Cp
Tabel
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
40
Faktor geometri, I
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
41
Faktor geometri, I
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
42
Faktor Keamanan Terhadap Ketahan Cacat Muka
(Aus)
Teganan kontak hasil
perhitungan (Slide 38)
Kekuatan kontak AGMA
(Slide 32)
Faktor Keamanan
terhadap ketahanan
cacat muka (aus)
Faktor Siklus Tegangan
ketahanan cacat muka (Slide 44)
Faktor Temperatur
=1.0 untuk t ≤ 1200C Faktor Keandalan
(Slide 37)
c
ijincSF
)(
RT
HNc
ijincKK
CZS)(
Faktor rasio kekerasan
(Slide 45)
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
43
Kekuatan Kontak, Sc
Pengaruh kekerasan brinell pada tegangan kontak yang diijinkan untuk roda gigi grade 1 dan 2 Baja penggerasan menyeluruh
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
44
Faktor Siklus Tegangan ketahanan cacat muka, ZN
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
45
Faktor Rasio Kekerasan, CH
CH =1,0 + A’ (g-1,0)
Dimana, g : gear raatio = DG/DP=NG/NP
DP : diamater pinion DG : diamater gear NP : Jumlah gigi pinion NG : Jumlah gigi gear HBP & HBG : kekerasan brinnel pinion & gear
5.3. Kekuatan Gigi-Gigi Roda Gigi Miring
46
Latihan:
Suatu roda gigi miring ditunjukan pada gambar mentransmisi
daya 20 kW putaran 1440 rpm searah jarum jam ke poros
mesin dengan putaran 360 rpm. Roda gigi miring pinion 18 gigi
dengan sudut tekan normal 20o , modul normal 4 mm dan
sudut kemiringan (helix angle) kekanan adalah 30o , Lebar gigi
bw = 1,2 pa. Bahan pinion C45 steel dengan hardness 380
Bhn dan tensile strength 1240 MPa., bahan gear ductile iron
grade 120/90/02 dengan hardness 331 Bhn and tensile
strength σ= 974 MPa Rancanglah roda gigi miring tersebut
47
Latihan:
750 200
A B C
Dalam mm
900 300 600
D E
F
48
Jawab
1. Sudut tekanan lintang tgn = tg cos ψ
2. Modul gigi (m)
3. Diamater Jarak bagi pinion
4. Jumlah gigi Gear
5. Diamater gigi Gear
6. Jarak bagi (picth)
49
7. Jarak bagi aksial
9. Kecepatan garis Jarak bagi
8. Lebar gigi (bw = b)
10. Gaya tangesial
Pinion
Gear
Ftg = 1000.20/6,32 = 3165 N
Pinion
Gear
Vg = π.d2.n2/60000 = π.335,7.360/60000= 6,32 m/s
50
11. Gaya radial
12. Gaya aksial
Pinion
Gear
Frg = Ftg tanØ = 3165 x tan 22,8o = 1330N
Pinion
Fag = Ftg tan φ = 3165 x tan 30o = 1827 N
Gear
51
13. Tegangan lentur pada gigi pinion miring
J
KKK
mbKKF bms
w
vot
1
Tegangan lentur yg dijinkan pada gigi pinion miring
RT
Nb
ijinKK
YS
Faktor keamanan
ijin
Fs
52
14. Tegangan Kontak pada gigi pinion miring
Tegangan kontak yg dijinkan pada gigi pinion miring
Faktor keamanan
IDb
KKKKFC
pw
vmsotpc
RT
HNc
ijincKK
CZS)(
c
ijincSF
)(
53
Gaya aksi pada gigi pinion miring
Gaya pada Poros Roda Gigi Miring pinion
54
55
Gaya aksi pada gigi gear miring
gear
Ft = 3165 N
Fr = 1330 N
Gaya pada Poros Roda Gigi Miring gear
56
57
Maximum Shear StressTheory (MSST)
Perhitungan Diamater poros
1. Perancangan Poros dengan Beban Statik
𝑑 =32𝑆𝐹
𝜋𝜎𝑦𝑀2 +
3
4𝑇2
13
Distortion Energy Theory (DET)
𝑑 =32𝑆𝐹
𝜋𝜎𝑦𝑀2 + 𝑇2
13
Dimana, d : diameter poros (mm) σy : yield strength (Pa) slide 59-62 SF : Faktor keamanan slide 63 - 64 M : Momen gaya (N.m) T : Torsi (N.m)
58
Perhitungan Diamater poros
2. Perancangan Poros dengan Beban Dinamik (Fatique)
Dimana, Mm : Momen gaya utama (N.m) Tm : Torsi utama (N.m) Ma : Momen gaya alternatif (N.m) Ta : Torsi alternatif (N.m) σe : Batas ketahanan lentur (Pa) Kf : factor konsentrasi tegangan takik Kfs : factor konsentrasi tegangan takik geser
𝑑 =32𝑆𝐹
𝜋𝜎𝑦𝑀𝑚 +
𝜎𝑦
𝜎𝑒𝐾𝑓𝑀𝑎
2
+3
4𝑇𝑚 +
𝜎𝑦
𝜎𝑒𝐾𝑓𝑠𝑇𝑎
2
13
NOMOR
AISI
Condition Yield Strength,
MPA
Ultimate Tensile,
MPA
Elongation in 50 mm,
%
Reduction in Area,
%
Brinell Hardness,
HB
1006 Hot Rolled 170 300 30 55 85
Cold Drawn 280 330 20 45 95
1010 Hot Rolled 305 365 20 40 105
Cold Drawn 180 325 18 50 95
1015 Hot Rolled 325 385 18 40 111
Cold Drawn 190 340 28 50 100
1018 Hot Rolled 370 440 15 40 126
Cold Drawn 220 400 25 50 116
1020 Q&T 870oC 295 395 37 60 100
Cold Drawn 350 420 15 50 121
Hot Rolled 205 380 25 60 110
1030 Annealed 317 430 30 60 130
N 925oC 345 520 32 61 150
Q&T 205oC 648 845 17 47 495
59
SIFAT MEKANIK BAJA KARBON
NOMOR
AISI
Condition Yield Strength,
MPA
Ultimate Tensile,
MPA
Elongation in 50 mm,
%
Reduction in Area,
%
Brinell Hardness,
HB
1030 Q&T 315oC 621 800 19 53 400
Q&T 425oC 579 731 23 60 300
Q&T 540oC 517 669 28 65 250
Q&T 650oC 441 586 32 70 210
Cold Drawn 440 525 12 35 149
Hot Rolled 260 70? 20 40 130
1040 Annealed 350 520 30 57 150
N 900oC 374 590 28 55 170
Q&T 205oC 593 779 19 48 240
Q&T 425oC 552 758 21 54 192
Q&T 650oC 434 634 19 65 170
Cold Drawn 490 585 12 35 149
Hot Rolled 290 525 18 40 190
60
SIFAT MEKANIK BAJA KARBON (lanjutan)
NOMOR
AISI
Condition Yield Strength,
MPA
Ultimate Tensile,
MPA
Elongation in 50 mm,
%
Reduction in Area,
%
Brinell Hardness,
HB
1050 Annealed 365 636 24 40 190
N 900oC 427 776 20 39 220
Q&T 205oC 807 1120 9 27 514
Q&T 425oC 793 1090 13 36 444
Q&T 650oC 538 717 28 65 235
Cold Drawn 580 690 10 30 197
Hot Rolled 340 620 15 35 179
1060 Annealed 372 626 22 38 179
N 900oC 421 776 18 37 230
Q&T 205oC 765 1080 14 40 310
Q&T 425oC 669 965 17 45 280
Q&T 650oC 524 800 23 40 230
Hot Rolled 370 680 12 30 201
61
SIFAT MEKANIK BAJA KARBON (lanjutan)
NOMOR
AISI
Condition Yield Strength,
MPA
Ultimate Tensile,
MPA
Elongation in 50 mm,
%
Reduction in Area,
%
Brinell Hardness,
HB
1080 Q&T 800oC 380 615 25 30 255
Hot Rolled 420 770 10 25 229
1095 Annealed 380 658 13 21 190
N 900oC 500 1010 9 13 293
Q&T 315oC 813 1260 10 30 375
Q&T 425oC 772 1210 12 32 360
Q&T 540oC 676 1090 15 37 320
Q&T 650oC 552 896 21 30 269
Hot Rolled 455 825 10 25 248
Cold Drawn 525 680 10 20 197
62
SIFAT MEKANIK BAJA KARBON (lanjutan)
Reproduksi dari : Fundamentals of Machine Elements – SI Version, 3th ed. Steven R,Schmid, Bernard J. Hamrock, Bo O.Jacobson- Appendix A3 Note : N : Normalized Q&T : Quenched and tempered
63
SAFETY FAKTOR (SF)
SF Kondisi
1,25-2,0 Untuk struktur beban statis dengan tingkat kepercayaan yang tinggi
untuk semua data perancangan
2,0-2,5 Untuk elemen-elemen mesin yang menerima beban dinamis
dengan tingkta kepercayaan rata-rata.
2,5-4,0 Untuk struktur beban statis atau elemen-elemen mesin dikenai
beban dinamis dengan ketidak pastian beban, sifat-sifat bahan,
analisa tegangan, atau lingkungan
4,0 atau
lebih
Untuk struktur beban statis atau elemen-elemen mesin dikenai
beban dinamis dengan ketidak pastian mengenai beberapa
kombinasi beban, sifat-sifat bahan, analisa tegangan, atau
lingkungan.
Bahan Ulet (Ductile)
64
SAFETY FAKTOR (SF)
SF Kondisi
3,0-4,0 Untuk struktur beban statis dengan tingkat kepercayaan yang tinggi
untuk semua data perancangan
4,0 – 8,0 Untuk struktur beban statis atau elemen-elemen mesin dikenai
beban dinamis dengan ketidak pastian beban, sifat-sifat bahan,
analisa tegangan, atau lingkungan
Bahan Getas (Britlle)