ELEKTROSTIMULATO R Fatimatuzzahroh (080810076) Fina Nurul Aini (080810134) Yulanda Dwi Fajarwati (080810458) Firdayana Eka (080810490)
ELEKTROSTIMULATORFatimatuzzahroh (080810076)Fina Nurul Aini (080810134)Yulanda Dwi Fajarwati (080810458)Firdayana Eka (080810490)
TUJUAN
Menerangkan cara kerja elektrostimulator Mengukur tegangan dan frekuensi
elektrostimulator Menentukan nilai ambang stimulasi sebagai
fungsi bentuk gelombang Menghitung nilai efektif untuk tegangan dan
energi elektrostimulator
DASAR TEORI Elektrostimulator adalah suatu instrumen penunjang
yang menghasilkan gelombang listrik dengan bentuk gelombang, intensitas dan frekuensi rangsang tertentu. Dalam bidang medis, elektrostimulator banyak digunakan untuk mengetahui respon sel-sel saraf dan otot terhadap rangsangan (stimulasi) listrik yang diberikan, terutama untuk mendapatkan gambaran mengenai mekanisme terjadinya potensial aksi pada sel-sel tertentu.
Elektrostimulator banyak digunakan dalam pengobatan akupuntur, untuk memberikan stimulasi berupa energi listrik pada titik-titik akupuntur tertentu. Pemberian energi listrik tersebut berfungsi untuk menciptakan keseimbangan energi (chi) dalam tubuh. Seperti halnya dalam kedokteran modern, seni pengobatan akupuntur dengan elektrostimulator juga sangat memperhatikan bentuk gelombang, intensitas, frekuensi dan waktu rangsang.
Perkembangan alat-alat elektronik dalam akupunktur dimulai sejak tahun 1816 di Perancis oleh Louis Berlioz.
Pada tahun 1825, di Perancis elektroakupunktur dipakai untuk pengobatan gout, rematik dan lain-lain. L.H. Cohen (1875) mulai memakai elektroakupunktur untuk anestesi operasi tumor kelenjar di Amerika. Nakatani (1950) menemukan alat Neurometer yang digunakan untuk mencari lokasi titik akupunktur dan untuk terapi. Pada tahun 1953 Reinholdt Voll mengembangkan alat yang disebut EAV (Electroacupuncture According to Voll) yang berguna untuk diagnosis dan terapi.
SELAYANG PANDANG ...
ALAT DAN BAHAN
Elektrostimulator tipe AES-04 Osiloskop Frekuensi meter Elektrode non-invasif Probe dan kabel penghubung
PROSEDUR PERCOBAAN
A. Pengukuran Besaran Output Elektrostimulator AES-04
1. Siapkan elektrostimulator AES-04, frekuensi meter dan osiloskop.2. Hubungkan AES-04 dan elektrostimulator dengan probe tegangan tinggi
(HV). Probe HV frekuensi meter dihubungkan dengan chanel-1 AES-04.3. Atur selektor satuan frekuensi meter pada Hz.4. Atur tombol pengatur frekuensi AES-04 pada posisi phuw dan pengatur
intensitas(salah satu chanel) pada skala minimum.5. Naikkan tombol pengatur intensitas INT-1 sedikit demi sedikit sampai hasil
pencacahan frekuensi ditampilkan. Catat nilai frekuensi yang diperoleh.6. Ulangi 4 dan 5 untuk pengatur frekuensi AES-04 pada posisi normal dan
shiek.7. Hubungkan AES-04 dan osiloskop. Probe osiloskop dihubungkan dengan
salah satu chanel AES-04.8. Atur tombol pengatur frekuensi AES-04 pada posisi shiek.9. Atur tombol pengatur intensitas pada posisi skala 5.10. Amati bentuk gelombang yang dihasilkan pada layar osiloskop. Ukur dan
catat nilai tegangan puncak (Vp) dan watu paruh (t1/2). Pengukuran waktu
paruh dilakukan dengan memperkecil time/div osiloskop.11. Ulangi butir 9 dan 10 untuk pengatur intensitas pada posisi skala 4, 3 dan
2.
PROSEDUR PERCOBAAN
B. Penentuan Nilai Ambang Stimulasi Untuk AES-04
1. Siapkan AES-04 dan osiloskop.2. Atur frekuensi pada posisi shiek dan
intensitas minimum.3. Pasang elektrode non-invasif pada lengan
dan sambungkan dengan probe AES-04 (chanel-1) dan probe osiloskop.
4. Naikkan tombol pengatur intensitas sedikit demi sedikit sampai efek stimulasi mulai dirasakan. Amati dan catat nilai tegangan puncak.
5. Ulangi pengamatan untuk frekuensi phuw dan normal.
6. Ulangi pengamatan pada orang lain.
DATA HASIL PENGAMATAN
A. Pengukuran Besaran Output Elektrostimulator AES-04
1. Pengukuran frekuensi (f) AES-04
Posisi Frekuensi (Hz)
Phuw 10
Normal 66
Shiek 114
DATA HASIL PENGAMATAN
2. Pengukuran tegangan puncak (Vp) dan waktu paruh (t1/2) pada posisi shiek
Skala Intensitas Vp (volt) t1/2 (s)
5 190 4,6 . 10-6
4 120 4,6 . 10-6
3 40 4,6 . 10-6
2 12,5 4,6 . 10-6
DATA HASIL PENGAMATANB. Penentuan Nilai Ambang
StimulasiUntuk AES-04 pada posisi shiek
Observabel Vp tanpa magnet (volt)
Vp dengan magnet (volt)
Fina 140 19
Yulanda 115 18
Firda 85 10
Fatim 105 18
CONTOH ALAT ELEKTROSTIMULATOR
Elektrostimulator tipe DZ Neurometer
ANALISIS PERHITUNGAN
Menentukan kontanta λ tegangan eksponensial pada posisi shiek
Menentukan kontanta tegangan efektif k tegangan eksponensial yang dihasilkan oleh AES-04 (channel 1)
Menentukan Veff untuk nilai ambang simulasi dengan AES-04 setiap praktikan.
MENENTUKAN KONTANTA Λ TEGANGAN EKSPONENSIAL PADA POSISI SHIEK
Λ= 1,506x 105 1/s
MENENTUKAN KONTANTA TEGANGAN EFEKTIF K TEGANGAN EKSPONENSIAL YANG DIHASILKAN OLEH AES-04 (CHANNEL 1)
Pada posisi shiek f=114 hzT=1/fT=1/114T= 8,77X 10-3 S
K=1,95 x 10-2
Waktu paruh adalah 4,6 x 10-6
MENENTUKAN VEFF UNTUK NILAI AMBANG SIMULASI DENGAN AES-04 SETIAP PRAKTIKAN
NO NAMA PRAKTIKAN DENGAN MAGNET (VOLT)
TANPA MAGNET (VOLT)
1 FINA 0,37 2,73
2 FIRDA 0,19 1,66
3 FATIM 0,35 2,05
4 YULANDA 0,35 2,24
PEMBAHASAN
Saat ini elektrostimulator banyak digunakan dalam bidang medis, khususnya pengobatan akupunktur.Dalam pemakaiannya elektrostimulator berfungsi sebagai sumber rangsangan listrik.
Pada eksperimen ini, elektrostimulator sangat memperhatikan bentuk gelombang, intensitas, frekuensi, dan waktu rangsang.
Bentuk gelombangKarena pada eksperimen ini kami memakai
elektrostimulator tipe AES-04 maka bentuk gelombangnya adalah eksponensial
PEMBAHASAN
Intensitas Intensitas elektrostimulator berkaitan dengan
erat dengan besar tegangan yang dihasilkan pernagkat tersebut. Besar intensitas yang diberikan sangat berpengaruh terhadap efektivitas terapi. Makin tinggi intensitas berarti energi yang ditransfer ke dalam tubuh pasien makin meningkat.
Kami memakai 4 macam skala intensitas, antara lain : 5,4,3 dan 2.
PEMBAHASAN
Frekuensi Pemakaina frekuensi rendah bertujuan untuk
meningkatkan energi (tonifikasi), sedangkan frekuensi tinggi untuk melemahkan (sedasi). Bahkan dengan frekuensi yang lebih tinggi dapat diperoleh efek anestesi.
Kami menentuka frekuensi untuk 3 macam posisi, yaitu phuw, normal dan shiek.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Dari percobaan ini hasil yang didapat ketika menggunakan magnet dan tanpa magnet berbeda. Dengan magnet, Veff lebih kecil.
Dalam magnet elektron bergeak sehingga ketika diberi tegangan yang kecil maka sudah dapat menaikkan tegangan dan memberikan stimulasi.
Terimakasih ...