Elektronika dan Instrumentasi dengan MultimeterBAB
IPENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui suatu alat yang
mengadopsi elektronika sebagai basis teknologinya contoh; Dirumah,
kita sering melihat televisi, mendengarkan lagu melalui tape atau
CD, mendengarkan radio, berkomunikasi dengan telephone. Dikantor
kita menggunakan komputer, mencetak dengan printer, mengirim pesan
dengan faximile, berkomunikasi dengan telephone.Dipabrik kita
memakai alat deteksi, mengoperasikan robot perakit, dan sebagainya.
Bahkan dijalan raya kita bisa melihat lampu lalu-lintas, lampu
penerangan jalan yang secara otomatis hidup bila malam tiba, atau
papan reklame yang terlihat indah berkelap-kelip dan masih banyak
contoh yang lainnya. Dari semua uraian diatas kita dapat
membuktikan bahwa pada zaman sekarang ini kita tidak akan lepas
dari perangkat yang menggunakan elektronika sebagai dasar
teknologinya. Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika
seperti diatas biasanya disebut sebagai peralatan elektronik
(electronic devices)Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari
alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol
aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat
seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor,
dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini
merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan
pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro,
teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan
instrumentasi.Revolusi besar-besaran terhadap elektronika terjadi
sekitar tahun 1960-an, dimana saat itu mulai ditemukan suatu alat
elektronika yang dinamakan Transisor, sehingga dimungkinkan untuk
membuat suatu alat dengan ukuran yang kecil dimana sebelumnya
alat-alat tersebut masih menggunakan tabung-tabung facum yang
ukurannya besar serta mengkonsumsi listrik yang besar. Hanya dalam
kurun waktu 10 tahun sejak ditemukannya transistor, ditemukan
sebuah rangkaian terintegrasi yang dikenal dengan IC (Integrated
Circuit) merupakan sebuah rangkaian terpadu yang berisi puluhan
bahkan jutaan transistor di dalamnya. Sehingga kita bisa melihat
sebuah perangkat elektronika semakin kecil bentuknya tetapi semakin
banyak fungsinya sebagai contoh telephone genggam ( Handphone )
yang andapakai saat ini dengan telephone genggam yang anda pakai
beberapa tahun yang lalu. Semua itu berkat revolusi Silikon sebagai
bahan dasar pembuatan Transistor dan IC atau CHIP.
BAB IIKOMPONEN-KOMPONEN YANG TERDAPAT PADA AVOMETER
Elektronika mempunyai 2 komponen diantaranya yaitu :1. Komponen
PasifKomponen pasif merupakan komponen yang dapat bekerja tanpa
sumber tegangan. Komponen pasif terdiri dari Hambatan atau tahanan,
kapasitor atau kondensator, induktor atau kumparan dan
transformator.2. Komponen AktifKomponen aktif merupakan komponen
yang tidak dapat bekerja tanpa adanya sumber tegangan. Komponen
aktif terdiri dari dioda dan transistor.Pada pembuatan rangkaian
elektronika diperlukan peralatan (seperti Obeng, tang, bor dan
sebagainya) dan juga papan sirkuit yang digunakan untuk tempat
menempelnya komponen elektronika (seperti PCB, Wishboard, dan
sebagainya).Berikut beberapa jenis komponen elektronika1.
ResistorResistor tetap (Fixed Resistor ) adalah hambatan yang nilai
hambatannya tetap karena ukuran hambatannya sangat kecil, maka
nilai hambatannya untuk yang memiliki daya kecil tidak ditulis pada
bodinya melainkan dengan menggunakan kode warna. Untuk mengetahui
nilai tahanannya, pada bodi Resistor diberi cincin-cincin berwarna
yang menyatakan nilai tahanan Resistor. Sedangkan Resistor yang
memiliki Daya Besar, 5 Watt, 10 Watt, 15 Watt, 25 Watt atau lebih
nilai resistansinya tidak dituliskan dengan kode warna melainkan
langsung ditulis dengan angka. Resistor tetap/ Fixed Resitor
umumnya dibuat dari bahan Karbon, pengkodean nilai resistansinya
umumnya ada yang memiliki 4 cincin warna dan ada juga yang memiliki
5 cincin warna. Untuk Resitor dengan toleransi 5% dengan daya 0.5
Watt sampai dengan 3 Watt, dituliskan dengan 4 cincin warna, sedang
untuk toleransi 1 % atau 2 % umumnya dengan 5 cincin warna.a.
Warna-warna Kode.Warna-warna yang dipakai sebagai kode dan arti
nilai pada masing-masing cincin/gelang warna pada Resistor tetap
:Tabel 1 : Tabel Kode Warna ResistorNoWarna KodeCincin ke-1Cincin
ke-2Cincin ke-3Cincin ke 4
Angka ke-1Angka ke-2Jumlah nolToleransi
123456789101112HitamCoklatMerahOranyeKuningHijauBiruUnguAbu-abuPutihEmasPerak-123456789--0123456789---0000000000000000000000000000000000000000000000.10.01-1
%--------5%10%
Resistor tidak tetap/ Variable Resistor (Potentio)a. Resistor
tidak tetap/Variabel Resistor adalah Resistor yang nilainya dapat
dirubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada
komponen seperti tampak pada gambar dibawah
Gambar 1 Potensiometer serta Simbolnyab. TrimpotNilai hambatan
Trimpot dapat diubah ubah dengan cara memutar atau mentrim. Pada
radio dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus
pada rangkaian Oscilator atau rangkaian Driver berbagai jenis
sebagai2. DiodaDioda atau diode adalah sambungan bahan p-n yang
berfungsi terutama sebagai penyearah. Bahan tipe-p akan menjadi
sisi anode sedangkan bahan tipe-n akan menjadi katode. Bergantung
pada polaritas tegangan yang diberikan kepadanya, diode bisa
berlaku sebagai sebuah saklar tertutup (apabila bagian anode
mendapatkan tegangan positif sedangkan katodenya mendapatkan
tegangan negatif) dan berlaku sebagi saklar terbuka (apabila bagian
anode mendapatkan tegangan negatif sedangkan katode mendapatkan
tegangan positif)Kondisi tersebut terjadi hanya pada diode
ideal-konseptual. Pada diode faktual (riil), perlu tegangan lebih
besar dari 0,7V (untuk diode yang terbuat dari bahan silikon) pada
anode terhadap katode agar diode dapat menghantarkan arus listrik.
Tegangan sebesar 0,7V ini disebut sebagai tegangan halang (barrier
voltage). Diode yang terbuat dari bahan Germanium memiliki tegangan
halang kira-kira 0,3V.
Gambar 3.2 susunan dan simbol diodaSebagai contoh pemasangan
dioda pada suatu rangkaian sebagai berikut:
Gambar 3.3 penyususn dioda yang benar
Gambar 2 LEDMacam- macam diantaranya yaitu: dioda pemancar
cahaya atau LEDLight Emmiting Dioda atau lebih dikenal dengan
sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang
memancarkan cahaya monokromatik. Diode Zener Sebuah dioda biasanya
dianggap sebagai alat yang menyalurkan listrik ke satu arah, namun
Dioda Zener dibuat sedemikian rupa sehingga arus dapat mengalir ke
arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas
"tegangan rusak" (breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Dioda
yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk mengalir
secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah
tegangan rusaknya. Jika melampaui batas tegangan rusaknya, dioda
biasa akan menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang
menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel jika
dilakukan dalam batas kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai
dengan arah gambar panah), dioda ini akan memberikan tegangan jatuh
(drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk dioda silikon.
Gambar 5 Simbol dioda zenerTegangan jatuh ini tergantung dari jenis
dioda yang dipakai. Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir
sama dengan dioda biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat
dengan tengangan rusak yang jauh dikurangi, disebut tegangan Zener.
Sebuah dioda Zener memiliki p-n junction yang memiliki doping
berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita
valensi material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n.
Sebuah dioda zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku rusak
yang terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga
tegangan jatuh supaya tetap pada tegangan zener. Sebagai contoh,
sebuah diode zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh pada 3.2
Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya tidak terbatasi,
sehingga dioda zener biasanya digunakan untuk membangkitkan
tegangan referensi, atau untuk menstabilisasi tegangan untuk
aplikasi-aplikasi arus kecil.1. Kapasitor (Kondensator)Kondensator
(Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam
medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal
dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut
Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini
juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih
dipakai hingga saat ini. Pertama daisebut oleh Alessandro Volta
seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali
condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan
suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya.
Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris
masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti
bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau
Spanyol Condensador. Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki
dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan
elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Gambar 9 Kondensator beserta simbolnyaLambang kondensator
(mempunyai kutub positif dan negatif) pada skema elektronika.
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya
lebih rendah, tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada
kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah,
hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering
disebut kapasitor (capacitor).
Gambar 10 Kapasitor nonpolar beserta simbolnyaLambang kapasitor
(tidak mempunyai kutub) pada skema elektronika.Namun kebiasaan dan
kondisi serta artikulasi bahasa setiap negara tergantung pada
masyarakat yang lebih sering menyebutkannya. Kini kebiasaan orang
tersebut hanya menyebutkan salah satu nama yang paling dominan
digunakan atau lebih sering didengar. Pada massa kini, kondensator
sering disebut kapasitor (capacitor) ataupun sebaliknya yang pada
ilmu elektronika disingkat dengan huruf (C). Satuan dalam
kondensator disebut Farad. Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya
luas permukaan kepingan tersebut menjadi 1 Farad sama dengan 106
mikroFarad (F), jadi 1 F = 9 x 105 cm2. Satuan-satuan sentimeter
persegi (cm2) jarang sekali digunakan karena kurang praktis, satuan
yang banyak digunakan adalah: 1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad) 1
F = 1.000.000 pF (piko Farad) F = 1.000 nF (nano Farad) 1 nF =
1.000 pF (piko Farad) 1 pF = 1.000 F (mikro-mikro Farad)Seperti
halnya resistor, kapasitor mempunyai kode warna untuk menentukan
besarnya kapasitansi. Pada Tabel 4 berikut merupakan kode warna
dari KapasitorWarnanomorFaktor perkaliantoleransiTegangan
maksimum
HitamCoklatMerahJinggaKuningHijauBiruUnguAbu-abu
Putih0123456789x101
x102x103x104x105100100250250400400630630630630
Adapun cara memperluas kapasitor atau kondensator dengan
jalan:a. Menyusunnya berlapis-lapis.b. Memperluas permukaan
variabel.c. Memakai bahan dengan daya tembus besar
Wujud dan Macam kondensatorBerdasarkan kegunaannya kondensator
kita bagi dalam:1. Kondensator tetap (nilai kapasitasnya tetap
tidak dapat diubah)Kondensator tetap ialah suatu kondensator yang
nilainya konstan dan tidak berubah-ubah.Kondensator tetap ada tiga
macam bentuk:a. Kondensator keramik (Ceramic Capacitor)Bentuknya
ada yang bulat tipis, ada yang persegi empat berwarna merah, hijau,
coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan di papan rangkaian (PCB),
boleh dibolak-balik karena tidak mempunyai kaki positif dan
negatif. Mempunyai kapasitas mulai dari beberapa piko Farad sampai
dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan tegangan kerja maksimal
25 volt sampai 100 volt, tetapi ada juga yang sampai ribuan volt.
Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya =
20.000 pF = 20 KpF = 0,02 F. Jika pada badannya tertulis = 502,
nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 KpF = 0,005 Fb. Kondensator
polyesterPada dasarnya sama saja dengan kondensator keramik begitu
juga cara menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti
permen. Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan
sebagainya.c. Kondensator kertas Kondensator kertas ini sering
disebut juga kondensator padder. Misal pada radio dipasang seri
dari spul osilator ke variabel condensator. Nilai kapasitas yang
dipakai pada sirkuit oscilator antara lain: Kapasitas 200 pF - 500
pF untuk daerah gelombang menengah (Medium Wave / MW) = 190 meter -
500 meter. Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang
pendek (Short Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter. Kapasitas
2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3 dan 4, = 13
meter - 49 meter.2. Kondensator elektrolit (Electrolite Condenser =
Elco)Kondensator elektrolit atau Electrolytic Condenser (sering
disingkat Elco) adalah kondensator yang biasanya berbentuk tabung,
mempunyai dua kutub kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai
oleh kaki yang panjang positif sedangkan yang pendek negatif atau
yang dekat tanda minus ( - ) adalah kaki negatif. Nilai
kapasitasnya dari 0,47 F (mikroFarad) sampai ribuan mikroFarad
dengan voltase kerja dari beberapa volt hingga ribuan volt.
Gambar 11 Kapasitor polarTampak pada gambar diatas polaritas
negatif pada kaki Kondensator Elektrolit.Selain kondensator
elektrolit yang mempunyai polaritas pada kakinya, ada juga
kondensator yang berpolaritas yaitu kondensator solid tantalum.3.
Kondensator variabel (nilai kapasitasnya dapat
diubah-ubah)Kondensator variabel dan trimmer adalah jenis
kondensator yang kapasitasnya bisa diubah-ubah. Kondensator ini
dapat berubah kapasitasnya karena secara fisik mempunyai poros yang
dapat diputar dengan menggunakan obeng.
Gambar 12 Variabel kapasitorKondensator variabelKondensator
variabel terbuat dari logam, mempunyai kapasitas maksimum sekitar
100 pF (pikoFarad) sampai 500 pF (100pF = 0.0001F). Kondensator
variabel dengan spul antena dan spul osilator berfungsi sebagai
pemilih gelombang frekuensi tertentu yang akan
ditangkap.Kondensator trimerSedangkan kondensator trimer dipasang
paralel dengan variabel kondensator berfungsi untuk menepatkan
pemilihan gelombang frekuensi tersebut.Kondensator trimer mempunyai
kapasitas dibawah 100 pF (pikoFarad).Kerusakan umumnya terjadi
jika:1. Korsleting2. Setengah korsleting (penangkapan gelombang
pemancar menjadi tidak normal)
Gambar 13 simbol variabel kapasitor4. TransistorMerupakan
komponen elektronika yang terdiri dari tiga lapisan semikonduktor
sebagai contoh NPN dan PNP. Transistor mempunyai tiga kaki yang
disebut dengan Emitor (E), Basis/Base (B) dan Kolektor/collector
(C).
Gambar 14 Berbagai jenis transistor
Gambar 15 Transistor PNP
Gambar 16 Transistor NPNUntuk menentukan kaki basis,emitor dan
kolektor dengan secara tidak langsung adalah sebagai berikut:Tabel
1.pengujian transistor
Dari hasil Tabel di atas, ditemukan bahwa kaki I adalah kaki
Basis, yang mana selama pengukuran harus ada kaki acuan (patokan)
dan menunjukkan gejala ON, ON kemudian bila dibalik polaritasnya
menunjukkan gejala OFF,OFF maka kaki basis ON pada saat dipasang
polaritas negative atau OFF saat dipasang polaritas positif maka
jenis transistor adalah PNP.Sedangkan untuk menentukan kaki emitor
dan kolektor, kita harus menghitung nilai hambatan yang dimiliki
oleh emitor dan kolektor. Apabila kaki II hambatannya lebih besar
dari kaki III maka dapat kita simpulkan bahwa kaki II merupaka
kolektor dan kaki III merupakan emitor.Transistor dapat
dipergunakan antara lain untuk:1.Sebagai penguat arus, tegangan dan
daya (AC dan DC)2.Sebagai penyearah3.Sebagai mixer4.Sebagai
osilator5.Sebagai switchTransistor mempunyai 3 jenis diantaranya
yaitu:1. Uni Junction Transistor (UJT)Uni Junktion Transistor (UJT)
adalah transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan dua basis.
Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch elektronis.
Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.2. Field Effect
Transistor (FET)Field Effect Transistor (FET) adalah suatu jenis
transistor khusus. Tidak sepertitransistor biasa, yang akan
menghantar bila diberi arus di basis, transistor jenis FET akan
menghantar bila diberikan tegangan (jadi bukan arus). Kaki-kakinya
diberi nama Gate (G), Drain (D) dan Source (S).Beberapa Kelebihan
FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain
penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET
yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada
bagianbagian yang memang memerlukan. Ujud fisik FET ada berbagai
macam yang mirip dengan transistor. Seperti halnya transistor, ada
dua jenis FET yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat
beberapa macam FET ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide
Semiconductor FET (MOSFET).3. Transformator (TRAFO)Transormator
(atau yang lebih dikenal dengan nama trafo) adalah suatu alat
elektronik yang memindahkan energi dari satu sirkuit elektronik ke
sirkuit lainnya melalui pasangan magnet. Trafo mempunyai dua bagian
diantaranya yaitu bagian input (primer) dan bagian output
(sekunder). Pada bagian primer atau pun bagian sekunder terdiri
dari lilitan-lilitan tembaga.
Gambar 17.TransformatorPada bagian primer, tegangan yang masuk
disebut dengan tegangan primer (Vp) dengan lilitannya disebut
dengan lilitan primer (Np), sedangkan pada bagian sekunder tegangan
yang masuk disebut dengan tegangan sekunder (Vs) dengan lilitannya
disebut dengan lilitan sekunder (Ns). Sehingga didapatkan hubungan
bahwa:
Keterangan:Vp = tegangan primer (volt)Vs = tegangan sekunder
(volt)Np = jumlah lilitan primer (lilitan)Ns = jumlah lilitan
sekunder (lilitan)Ip = Arus Primer (Ampere)Is = Arus Sekunder
(Ampere)Jenis-jenis trafo: Trafo Step down digunakan untuk
menurunkan tegangan Trafo step up digunakan untuk menaikkan
tegangan Adaptor digunakan untuk mengubah arus AC (alternating
current) menjadi DC (direct current) Trafo input Trafo output Trafo
filter Dan lain-lain4. SaklarSaklar adalah sebuah perangkat yang
digunakan untuk memutuskan jaringan listrik, atau untuk
menghubungkannya. Jadi saklar pada dasarnya adalah alat penyambung
atau pemutus aliran listrik. Selain untuk jaringan listrik arus
kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai untuk alat komponen
elektronika arus lemah.Secara sederhana, saklar terdiri dari dua
bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung
atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off)
dalam rangkaian itu. Material kontak sambungan umumnya dipilih agar
supaya tahan terhadap korosi. Kalau logam yang dipakai terbuat dari
bahan oksida biasa, maka saklar akan sering tidak bekerja. Untuk
mengurangi efek korosi ini, paling tidak logam kontaknya harus
disepuh dengan logam anti korosi dan anti karat. 5. Kumparan
(Coil)Coil adalah suatu gulungan kawat di atas suatu inti.
Tergantung pada kebutuhan, yang banyak digunakan pada radio adalah
inti udara dan inti ferrite. Coil juga disebut inductor, nilai
induktansinya dinyatakan dalam besaran Henry (H)
Gambar 18. CoilDalam pesawat radio, coil digunakan :1. Sebagai
kumparan redam2. Sebagai pengatur frekuensi3. Sebagai filter4.
Sebagai alat kopel (penyambung)Coil variabel adalah coil dengan
induktansi yang dapat diubah-ubah, perubahan dilakukan dengan
memutar posisi inti ferrite. Coil semacam ini banyak digunakan pada
osilator agar frekuensi dapat diaturatur, bentuk coil ini serupa
dengan trafo IF.
BAB IIIAVOMETER dan PRINSIP PENGGUNAANNYA
Avometer berasal dari kata AVO dan meter. A artinya ampere,
untuk mengukur arus listrik. V artinya voltase, untuk mengukur
voltase atau tegangan. O artinya ohm, untuk mengukur ohm atau
hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran.AVO
Metersering disebut denganMultimeter atau Multitester. Secara umum,
pengertian dari AVO meter adalah suatu alat untuk mengukurarus,
tegangan, baik tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah
(DC) dan hambatan listrik.AVO meter sangat penting fungsinya dalam
setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan
pekerjaan dengan mudah dan cepat, Tetapi sebelum mempergunakannya,
para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO meter
dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi kesalahan
dalam pemakaiannya dan akan menyebabkan rusaknya AVO meter
tersebut.Multimeter yang diuraikan pada modul ini adalah Multimeter
Analog yang menggunakan kumparan putar untuk menggerakkan jarum
penunjuk papan skala. Multimeter ini yang banyak dipakai karena
harganya relatif terjangkau. Jika pada Multimeter Digital hasil
pengukuran langsung dapat dibaca dalam bentuk angka yang tampil
pada layar display, pada Multimeter analog hasil pengukuran dibaca
lewat penunjukan jarum pada papan skala. Gambar 19. Multimeter
Analog dan DigitalA. Konfigurasi MultimeterKonfigurasi Multimeter
merek HELES YX-360TRNB dan kontrol indikator yang terdapat pada
sebuah Multimeter diperlihatkan pada gambar
Gambar 20. Konfigurasi Multimeter HELES TIPE YX-360TRNB1. Papan
Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala
terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan
Ohm (), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala
lainnya. Lihat gambar 4.
Skala ohm
Skala DCV.A
Skala ACV
Gambar 21. Papan skala multimeter2. Saklar Jangkauan Ukur :
digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan batas ukur
(range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam
), saklar ditempatkan pada posisi , demikian juga jika digunakan
untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-A). Satu hal
yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar
harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang
akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus
berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak
mengukur DCV.3. Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan
untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan
skala).4. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) :
digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum
Multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam
praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes) dipertemukan, tombol
diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.5. Lubang Kabel
Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan
Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common.
Pada Multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk
mengukur hfe transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor
berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur
kapasitas kapasitor.B. Batas Ukur (Range)1. Batas Ukur (Range) Kuat
Arus : biasanya terdiri dari angka-angka; 2,5 25 500 mA. Untuk
batas ukur (range) 0,25, kuat arus yang dapat diukur berkisar dari
0 0,25 mA. Untuk batas ukur (range) 25, kuat arus yang dapat diukur
berkisar dari 0 25 mA. Untuk batas ukur (range) 500, kuat arus yang
dapat diukur berkisar dari 0 500 mA.2. Batas Ukur (Range) Tegangan
(ACV-DCV) : terdiri dari angka; 10 50 250 500 1000 ACV/DCV. Batas
ukur (range) 10, berarti tegangan maksimal yang dapat diukur adalah
10 Volt. Batas ukur (range) 50, berarti tegangan maksimal yang
dapat diukur adalah 50 Volt, demikian seterusnya.3. Batas Ukur
(Range) Ohm : terdiri dari angka; x1, x10, x100, x1kOhm, dan
x10kohm (k). Untuk batas ukur (range) x1, semua hasil pengukuran
dapat langsung dibaca pada papan skala (pada satuan ). Untuk batas
ukur (range) x10, semua hasil pengukuran dibaca pada papan skala
dan dikali dengan 10 (pada satuan ). Untuk batas ukur (range) kilo
Ohm (k), semua hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada papan
skala (pada satuan k), Untuk batas ukur (range) x10k (10k), semua
hasil pengukuran dibaca pada papan skala dan dikali dengan 10k.C.
BateraiBaterai : pada Multimeter dipakai baterai kering (dry cell)
tipe UM-3, digunakan untuk mencatu/mengalirkan arus ke kumparan
putar pada saat Multimeter digunakan untuk mengukur komponen (minus
komponen terintegrasi/Integrated Circuit/IC). Baterai dihubungkan
secara seri dengan lubang kabel penyidik/probes (+/out) dimana
kutub negatip baterai dihubungkan dengan terminal positip dari
lubang kabel penyidik.
Gambar 22. penyusunan baterai pada multimeter
D. Kriteria MultimeterKriteria sebuah Multimeter tergantung pada
:1. Kekhususan kepekaan, ditentukan oleh tahanan/resistan
(resistance) dibagi dengan tegangan, misalnya 20 k/v untuk DCV dan
8 k/v untuk ACV. (20 k/v I = E/R = 1/20.000 = x 10-4A = 0,05mA = 50
A). Multimeter menggunakan arus sebesar 50 mikro-Ampere (50 A)
untuk alat pengukur (meter) dan akan menarik arus maksimal 50 A
dari rangkaian yang diukur.2. Fungsi tambahannya sebagai penguji
(tester) transistor untuk menentukan hfe transistor (kemampuan
transistor menguatkan arus listrik searah sampai beberapa kali),
penguji dioda, dan kapasitas kapasitor dalam hubungannya dengan
pekerjaan perbaikan (repair) alat-alat elektronik.E.
Simbol-simbolSecara teoritis, untuk mempermudah pembelajaran,
pengukur tegangan (Voltmeter), pengukur kuat arus (Ampere-meter),
dan pengukur nilai tahanan /resistance (Ohm-meter) ditampilkan
dengan simbol-simbol seperti yang terdapat pada gambar. Gambar 23.
Simbol-simbol kelistrikanF. Persiapan AwalPersiapan awal yang perlu
Anda lakukan sebelum menggunakan Multimeter adalah :1. Baca dengan
teliti buku petunjuk penggunaan (manual instruction) Multimeter
yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.2. Multimeter adalah alat
ukur yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Multimeter
sebagai Volt-meter), mengukur Arus (Multimeter sebagai
Ampere-meter), mengukur Resistansi/Tahanan (Multimeter sebagai
Ohm-meter).3. Sebelum dan sesudah Multimeter digunakan, posisi
saklar jangkauan ukur harus selalu berada pada posisi ACV dengan
batas ukur (range) 250ACV atau lebih.4. 4. Kabel penyidik (probes)
Multimeter selalu berwarna merah dan hitam. Masukkanlah kabel yang
berwarna merah ke lubang penyidik yang bertanda (+) atau out, dan
kabel yang berwarna hitam ke lubang penyidik yang bertanda (-) atau
common.5. Pada saat akan melakukan pengukuran dengan Perhatikan
apakah jarum penunjuk sudah berada pada posisi angka nol. Jika
belum lakukanlah peneraan dengan cara memutar sekrup pengatur
posisi jarum (preset) dengan obeng minus (-).6. Posisi saklar
jangkauan ukur harus pada posisi yang sesuai dengan besaran yang
akan diukur. Jika akan mengukur tegangan listrik bolak balik (ACV)
letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) yang lebih tinggi
dari tegangan yang akan diukur. Jika mengukur tegangan bolak balik
220V/220 ACV, letakkan saklar pada posisi batas ukur (range) 250
ACV. Hal yang sama juga berlaku untuk pengukuran tegangan listrik
searah (DCV), kuat arus (DCmA-DCA), dan tahanan/resistan
(resistance).7. Pada pengukuran DCV, kabel penyidik (probes) warna
merah (+) diletakkan pada kutub positip, kabel penyidik (probes)
warna hitam (-) diletakkan pada kutub negatip dari tegangan yang
akan diukur.8. Jangan sekali-kali mengukur kuat arus listrik,
kecuali kita sudah dapat memperkirakan besarnya kuat arus yang
mengalir.9. Untuk mengukur tahanan/resistan (resistance) , letakkan
saklar jangkauan ukur pada batas ukur (range) atau k (kilo Ohm),
pertemukan ujung kedua kabel penyidik (probes), tera jarum penunjuk
agar berada pada posisi angka nol dengan cara memutar-mutar tombol
pengatur jarum pada posisi angka nol (zero adjustment).10.
Berhati-hatilah jika akan mengukur tegangan listrik setinggi 220
ACV.
Analog Multimeter YX-360TRnb
Gambar 24. Multimeter HELES TIPE YX-360TRNBProduct Details:Place
of OriginZhejiang, China (Mainland)
Brand NameHELES
Model NumberYX-360TRNB
Measuring Current Range0-50uA-2.5mA-25mA-0.25A
Measuring Voltage Range0-1000V
Measuring Resistance Rangex1,x10,x100,x1k,x10k
Measuring Capacitance Range0
Measuring Inductance Range0
Operating Temperature0-40
Dimensions150x100x35cm
ColorBlack
DCV0-0.25-0.5-10-50-250-1000V
ACV0-10-50-250-1000V
1. Spesifikasi Voltase DCKisaran :0,25 0.5 2.5 10 -50 250 1000
vKeakuratan pada FSD : 3 %Sensivitas : 20 k/vPerpanjangan 25 KV
Voltase ACKisaran :10 -50 250 1000 vKeakuratan pada FSD : 4
%Sensivitas : 8 k/vDesibelmeter : - 10 sampai + 50 dB
Arus DCA Kisaran :50 uA ( pada posisi 0.1 VDC ), 2,5, 25 mA,
0,25AKeakuratan pada FSD : 3%Penurunan voltase : 750 mV
Resistor Kisaran :X1 -0.2 sampai 2k skala tengah 20X10 -2 sampai
20k skala tengah 200X1K -2k sampai 2m skala tengah 20kX10K -2k
sampai 20m skala tengah 200kICEO 150 uA 15 mA 150 MAHfe 0 1000
(W/connector)Size 152. 123. 41mmWeight 280g
Prinsip kerja multi meter analogAlat untuk mengukur arus dan
tahanan melalui gerak jarum biasa disebut gerakan DArsonval atau
stationary magnet atau gerakan coil galvanometer. Pegerakannya
magnet permanen dan putaran coil di dalam medan magnet. Jarum
penunjuk dipasang ke rotating coil. (Fig 2-1) ketika arus melewati
moving coil maka akan menghasilkan magnet, magnet ini akan bereaksi
dengan stationary field menyebabkan jarum dapat berputar. Gaya
defleksi ini berbanding mengikuti arus yang mengalir di dalam
moving coil. Ketika arus berhenti mengalir, gerakan coil juga
kembali ke posisi semula berkat adanya hair springs. Pegas2 ini
juga menghubungkan coil berlawanan dengan gaya menahan terhadap
pegas-pegas tersebut. Lihat Gambar 2-1
Gambar 25 Analog MultimeterAmmeter dapat mengukur arus
listrikAmmeter adalah suatu alat untuk mengukur amper, milli
amperes atau microamperes, tergantung dari skala atau desain
penggunaanya. Gerakan coil meter pada ammeter merupakan putaran
dari gulungan kawat-kawat. Jika arus yang mengalir melelui coil ini
terlalu besar, maka akan menyebabkan ammeter cepat terbakar. Untuk
mengukur arus besar maka disediakan jaluralternatif atau menyebelah
(shunt) untuk arusnya. Kebanyakan arus mengalir melalui shunt,
sehingga arus yang mengalir cukup aman bagi penunjuk gerakan coil.
Shunt adalah resistor presisi yang dihubungkan secara parallel
dengan meter coil. Penggunaan shunts dijelaskan melalui gambar
Gambar 7-2.Range : 0 ~ 1mA (Fig. 7-2) Pertama hitung tegangan yang
diperlukan untuk defleksi skala penuh pada setting terendah, yaitu0
~ 1mAV = I(Full scale current) R(Resistance of meter coil)V = 1mA
100 V = 0.1VoltPetujuk meter akan membaca dari 0 ~ 1 mA tanpa
shunt, untuk skala penuh defleksi 0.1 volt.Range 0 ~ 10 mA
Untuk mengkonversi bacaan dari 0 ~ 10 mA, shunt harus
dihubungkan dimana akan menopang 9/10 dari arus. Jadi 9 mA dari
arus akan mengalir melalui shunt, leveling satu milliampere untuk
menjalankan penunjuk meter. Langkah pertama dalam perhitungan
adalah menentukan bahwa 0.1 volt adalah yang diperlukan untuk
defleksi skala penuh. Shunt dihubungkan secara parallel dengan
coil, jadi dia juga mendapat tegangan 0.1 volt. Dalam menghitung
tahanan shunt, kita dapat mengaplikasikan hukum Ohm.R = V / IR =
0.1 volt / 0.009 AR = 11.1 Meter memerlukan shunt dengan angka
tahanan sebesar 11.1 untuk skala 0 ~ 19 mA.Range 0 ~ 50 mA
Untuk menkonversi meter ke skala 0 ~ 50 mA, harus menggunakan
shunt untuk membawa 49/50 dari arus atau 49 mA. Penghitungannya
sama dengan Range 0 ~ 10 mAR = 0.1 volt / 0.049 A = 2.04 Range 0 ~
100 mA
Mengkonversi meter untuk skala 0 ~ 100mA, harus menggunakan
shunt untuk membawa 99/100 dari arus , atau 99mA.R= 0.1V /
0.099AShunt dengan angka ohmic 10.1 diperlukan bagi meter untuk
pemakaian yang aman pada range 1 ~ 100 mA. Lihat lagi ke Gambar
2.6. catatlah saklar apa yang dipakai untuk merubah batasan meter.
Skala sebenarnya pada range dial digunakan untuk mengikuti pilihan
range.
Desain Ammeter Argometer yang dirancang untuk mengukur arus
listrik yang populer disebut "ammeter" dan unit pengukuran adalah
"amp." Dalam desain ammeter, resistor eksternal ditambahkan untuk
memperluas jangkauan digunakan gerakan yang terhubung secara
paralel dengan gerakan daripada dalam seri seperti halnya untuk
voltmeter. Ini karena kita ingin membagi arus yang akan diukur,
bukan tegangan diukur, akan gerakan, dan karena sirkuit pembagi
saat ini selalu dibentuk oleh resistensi paralel. Mengambil gerakan
meter yang sama seperti contoh voltmeter, kita dapat melihat bahwa
itu akan membuat instrumen yang sangat terbatas dengan sendirinya,
defleksi skala penuh terjadi pada hanya 1 mA.Seperti halnya dengan
memperluas tegangan-ukur kemampuan gerakan meter, kita harus
Sejalan kembali label skala gerakan sehingga membaca berbeda untuk
berbagai arus diperpanjang. Sebagai contoh, jika kita ingin
merancang ammeter untuk memiliki berbagai skala penuh dari 5 amp
menggunakan gerakan meter yang sama seperti sebelumnya (memiliki
rentang skala penuh intrinsik hanya 1 mA), kita harus kembali label
gerakan ini skala untuk membaca 0 A di paling kiri dan 5 A pada mA,
paling kanan bukannya 0 mA sampai 1 seperti sebelumnya. Apapun
diperpanjang rentang disediakan oleh paralel terhubung resistor,
kita harus mewakili grafis pada wajah gerakan meter. Menggunakan 5
amp sebagai perpanjang untuk gerakan sampel kita, mari kita
menentukan jumlah resistensi paralel yang diperlukan untuk "shunt,"
atau memotong, mayoritas saat ini sehingga hanya 1 mA akan pergi
melalui gerakan dengan arus total 5 A: Dari nilai-nilai yang
diberikan gerakan saat ini, gerakan perlawanan, dan sirkuit total
(diukur) saat ini, kita dapat menentukan tegangan pada gerakan
meter (Hukum Ohm diterapkan pada kolom tengah, E = IR): Mengetahui
bahwa rangkaian dibentuk oleh gerakan dan shunt adalah konfigurasi
paralel, kita tahu bahwa tegangan gerakan, shunt, dan memimpin uji
(total) harus sama: Kita juga tahu bahwa arus melalui shunt harus
perbedaan antara arus total (5 amp) dan arus melalui gerakan (1
mA), karena arus cabang menambahkan dalam konfigurasi paralel:
Kemudian, dengan menggunakan Hukum Ohm (R = E / I) di kolom kanan,
kita dapat menentukan resistansi shunt yang diperlukan: Tentu saja,
kita bisa menghitung nilai yang sama lebih dari 100 mili-ohm (100
MQ) untuk shunt dengan menghitung resistansi total (R = E / I; 0,5
volt / 5 amp = 100 MQ persis), kemudian bekerja paralel rumus
resistensi mundur, tapi aritmatika akan menjadi lebih menantang:
Dalam kehidupan nyata, resistor shunt dari ammeter biasanya akan
terbungkus dalam perumahan logam pelindung dari unit meter,
tersembunyi dari pandangan. Perhatikan pembangunan ammeter dalam
foto berikut: Ammeter ini merupakan unit otomotif diproduksi oleh
Stewart-Warner. Meskipun D'Arsonval meteran gerakan itu sendiri
mungkin memiliki rating skala penuh di kisaran milliamps, meteran
secara keseluruhan memiliki jangkauan + / - 60 amp. Resistor shunt
menyediakan rentang arus tinggi tertutup dalam rumah logam dari
meter. Perhatikan juga dengan meteran tertentu yang pusat jarum nol
amps dan dapat menunjukkan baik "positif" saat ini atau "negatif"
saat ini. Terhubung ke sirkuit pengisian baterai dari mobil, meter
ini mampu menunjukkan kondisi pengisian (elektron mengalir dari
generator ke baterai) atau kondisi pemakaian (elektron mengalir
dari baterai ke seluruh beban mobil). Seperti halnya dengan
beberapa jarak voltmeter, amperemeter dapat diberikan lebih dari
satu rentang digunakan dengan memasukkan resistor shunt beberapa
diaktifkan dengan tombol multi-kutub: Perhatikan bahwa resistor
rentang yang terhubung melalui switch sehingga secara paralel
dengan gerakan meter, bukan di seri itu dalam desain voltmeter.
Saklar lima posisi membuat kontak dengan hanya satu resistor pada
suatu waktu, tentu saja. Resistor Setiap berukuran sesuai untuk
berbagai skala yang berbeda, didasarkan pada peringkat tertentu
dari gerakan meter (1 mA, 500 ). Dengan desain meter, setiap nilai
resistor ditentukan oleh teknik yang sama, menggunakan arus total
diketahui, gerakan penuh skala rating defleksi, dan gerakan
perlawanan. Untuk ammeter dengan kisaran 100 mA, 1 A, 10 A, dan 100
A, resistensi shunt akan seperti: Perhatikan bahwa nilai resistor
shunt ini sangat rendah! 5,00005 adalah 5,00005 mili-ohm, atau
0,00500005 ohm! Untuk mencapai resistensi rendah, resistor shunt
ammeter seringkali harus custom-made dari kawat yang relatif
besar-diameter atau potongan padat logam. Satu hal yang harus
diperhatikan ketika ukuran resistor ammeter shunt adalah faktor
disipasi daya. Tidak seperti voltmeter, resistor rentang sebuah
ammeter harus membawa sejumlah besar arus. Jika orang resistor
shunt tidak berukuran sesuai, mereka bisa panas dan mengalami
kerusakan, atau setidaknya kehilangan akurasi karena terlalu panas.
Untuk contoh di atas meteran, dissipations daya pada skala penuh
indikasi yang (double-berlekuk-lekuk garis mewakili "kira-kira sama
dengan" dalam matematika): Sebuah resistor 1/8 watt akan bekerja
dengan baik untuk R4, resistor 1/2 watt akan cukup untuk R3 dan
watt 5 untuk R2 (meskipun resistor cenderung mempertahankan jangka
panjang akurasi mereka lebih baik jika tidak dioperasikan dekat
disipasi daya pengenal mereka, sehingga Anda mungkin ingin
over-tingkat R2 dan R3 resistor), namun presisi resistor 50 watt
adalah komponen langka dan mahal memang. Sebuah resistor custom
made dari saham logam atau kawat tebal mungkin harus dibangun untuk
R1 untuk memenuhi kedua persyaratan resistansi rendah dan power
rating yang tinggi. Kadang-kadang, resistor shunt digunakan dalam
hubungannya dengan voltmeter dari resistansi masukan yang tinggi
untuk mengukur arus. Dalam kasus ini, arus melalui gerakan
voltmeter cukup kecil untuk dianggap diabaikan, dan resistansi
shunt dapat menjadi ukuran sesuai dengan bagaimana volt banyak atau
milivolt drop akan diproduksi per amp arus: Jika, misalnya,
resistor shunt dalam rangkaian di atas yang berukuran tepat pada 1
, akan ada 1 volt jatuh di atasnya untuk setiap amp arus melalui
itu. Indikasi voltmeter kemudian dapat diambil sebagai indikasi
langsung dari arus melalui shunt. Untuk mengukur arus yang sangat
kecil, nilai yang lebih tinggi dari resistansi shunt dapat
digunakan untuk menghasilkan penurunan lebih tegangan per unit
diberikan arus, sehingga memperpanjang rentang yang dapat digunakan
meteran (volt) ke dalam jumlah yang lebih rendah dari saat ini.
Penggunaan voltmeter dalam hubungannya dengan rendah-nilai
resistensi shunt untuk pengukuran arus adalah sesuatu yang sering
terlihat dalam aplikasi industri. Penggunaan resistor shunt bersama
dengan voltmeter untuk mengukur arus bisa menjadi trik yang berguna
untuk menyederhanakan tugas pengukuran arus yang sering terjadi di
sirkuit. Biasanya, untuk mengukur arus melalui sirkuit dengan
ammeter, sirkuit harus rusak (terganggu) dan ammeter disisipkan
antara ujung kawat dipisahkan, seperti ini: Jika kita memiliki
sirkuit di mana saat ini perlu diukur sering, atau kita hanya ingin
membuat proses pengukuran saat ini lebih nyaman, resistor shunt
dapat ditempatkan di antara titik-titik dan meninggalkan mereka
secara permanen, pembacaan saat ini diambil dengan voltmeter sesuai
kebutuhan tanpa mengganggu kesinambungan dalam rangkaian: Hal yang
perlu diperhatian saat mengukur dengan analog multi-meter.Ada dua
hal penting yang perlu diingat untuk keamanan alat multi-meter.1.
Ammeter harus selalu dihubungkan secara serie dengan peralatan
sirkuit atau catu daya, Jangan sekali2 menghubungkan ammeter secara
parallel dengan power supply atau peralatan sirkuit karena dapat
merusak alat ammeter.2. hal kedua yang perlu diingat adalah ketika
angka arus sudah diketahui, mulailah dengan range angka meter
tertinggi. Dengan cara ini anda tidak akan melebihi angka tertinggi
dari skala meter saat melakukan pembacaan.
Gambar. Cara yang salah dalam menghubungkan ammeter untuk
mengukur arus
Gambar. Cara yang benar dalam mengukur arus .7.2
VoltmeterPrinsipnya sama seperti pada ammeter, alat ini juga
dipakai untuk mengukur tegangan. Untuk defleksi skala penuh, alat
ini dapat memberikan hasil hitungan tegangan melalui coil tidak
sampai melebihi 0.1volt. untuk mengatur agar meter dapat mengukur
tegangan tinggi, ada beberapa resistors yang dipasang secara serie
dengan meter movement coil moenggunakan saklar pilihan. Voltmeters
selalu terpasang secara parallel dengan peralatan yang sedang
diukur.
Gambar. Analog voltmeter7.2.1 Perhatian, saat mengukur tegangan
dengan menggunakan analog multi-meter.Voltmeter selalu dihubungkan
secara parallel atau mendatar. Untuk mengukur tegangan, rangkaian
tidak harus rusak. Sama seperti ammeter, ketika mengukur tegangan
yang tidak diketahui, pastikan selalu untuk mengeset meter ke range
yang paling tinggi. Setel lebih rendah dari range sebenarnya untuk
menghindari kerusakan pada meternya, pastikan bahwa leads terhubung
dengan benar. lead hitam adalah untuk negative dan lead merah untuk
positive.
Gambar. A volt meter is connected in parallel with the device
when taking a voltageDesain VoltmeterSebagaimana dinyatakan
sebelumnya, gerakan meter kebanyakan perangkat sensitif. Beberapa
gerakan D'Arsonval memiliki peringkat defleksi skala penuh saat
sesedikit 50 A, dengan resistensi kawat (internal) kurang dari 1000
. Hal ini membuat untuk voltmeter dengan rating skala penuh hanya
50 milivolt (50 A X 1000 )! Dalam rangka membangun voltmeter dengan
praktis (tegangan tinggi) skala dari gerakan sensitif seperti itu,
kita perlu menemukan beberapa cara untuk mengurangi kuantitas yang
diukur dari tegangan ke tingkat gerakan dapat ditangani. Mari kita
mulai contoh soal kita dengan gerakan D'Arsonval meter yang
memiliki nilai defleksi skala penuh dari 1 mA dan resistansi koil
500 : Menggunakan Hukum Ohm (E = IR), kita dapat menentukan berapa
banyak tegangan ini akan mendorong gerakan meter langsung ke skala
penuh: E = I R E = (1 mA) (500 ) = 0,5 volt Jika semua yang kita
inginkan adalah satu meter yang dapat mengukur 1/2 volt, gerakan
meter telanjang kita miliki di sini akan cukup. Tapi untuk mengukur
tingkat yang lebih besar dari tegangan, sesuatu yang lebih
dibutuhkan. Untuk mendapatkan meteran berbagai voltmeter efektif
dalam lebih dari 1/2 volt, kita harus merancang sebuah sirkuit yang
memungkinkan hanya sebagian yang tepat dari tegangan diukur untuk
menjatuhkan seluruh gerakan meter. Hal ini akan memperluas
jangkauan gerakan meter untuk mampu mengukur tegangan yang lebih
tinggi dari sebelumnya. Sejalan dengan itu, kita perlu kembali
label skala pada wajah meter untuk menunjukkan rentang pengukuran
baru dengan sirkuit ini proporsi terhubung. Tapi bagaimana kita
menciptakan rangkaian proporsi yang diperlukan? Nah, jika niat kita
adalah untuk memungkinkan gerakan meter untuk mengukur tegangan
lebih besar ketimbang sekarang, apa yang kita butuhkan adalah
rangkaian pembagi tegangan untuk proporsi tegangan diukur total ke
fraksi yang lebih rendah di seluruh titik sambungan gerakan meter.
Mengetahui bahwa sirkuit pembagi tegangan yang dibangun dari
resistensi seri, kami akan menghubungkan resistor secara seri
dengan gerakan meter (menggunakan resistansi internal sendiri
sebagai gerakan perlawanan kedua di pembagi): Resistor seri disebut
"multiplier", karena resistor mengalikan jangkauan kerja dari
gerakan meter karena proporsional membagi tegangan diukur di
atasnya. Menentukan nilai multiplier resistensi yang dibutuhkan
adalah tugas yang mudah jika Anda terbiasa dengan analisis
rangkaian seri. Sebagai contoh, mari kita menentukan nilai
multiplier yang diperlukan untuk membuat 1 mA, 500 gerakan membaca
tepat skala penuh pada tegangan sebesar 10 volt. Untuk melakukan
hal ini, pertama-tama kita perlu menyiapkan sebuah E / I / R meja
untuk dua komponen seri: Mengetahui bahwa gerakan akan berada di
skala penuh dengan 1 mA arus akan melalui itu, dan bahwa kita ingin
ini terjadi pada tegangan (rangkaian seri total) terapan dari 10
volt, kita dapat mengisi tabel seperti: Ada beberapa cara untuk
menentukan nilai resistansi dari multiplier. Salah satu cara adalah
untuk menentukan resistansi total rangkaian menggunakan Hukum Ohm
pada kolom "total" (R = E / I), kemudian kurangi 500 dari
pergerakan sampai pada nilai multiplier: Cara lain untuk mencari
nilai yang sama dari resistansi akan menentukan jatuh tegangan
gerakan pada defleksi skala penuh (E = IR), kemudian kurangi yang
drop tegangan dari total untuk sampai pada tegangan pada resistor
multiplier. Akhirnya, Hukum Ohm dapat digunakan lagi untuk
menentukan resistensi (R = E / I) untuk multiplier: Cara baik
memberikan jawaban yang sama (9,5 k), dan satu metode dapat
digunakan sebagai verifikasi untuk yang lain, untuk memeriksa
akurasi dari pekerjaan. Dengan tepat 10 volt diterapkan antara lead
tes meter (dari beberapa pasokan baterai atau daya presisi), akan
ada tepat 1 mA arus melalui gerakan meter, sebagai dibatasi oleh
resistor "pengali" dan resistansi internal sendiri gerakan. Tepat
1/2 volt akan jatuh di hambatan dari kumparan kawat gerakan, dan
jarum akan menunjuk tepat pada skala penuh. Setelah kembali
berlabel skala untuk membaca dari 0 sampai 10 V (bukan 0 sampai 1
mA), siapa pun yang melihat skala akan menafsirkan indikasi sebagai
sepuluh volt. Harap perhatikan bahwa pengguna meteran tidak harus
sadar sama sekali bahwa gerakan itu sendiri sebenarnya berukuran
hanya sebagian kecil dari yang sepuluh volt dari sumber eksternal.
Semua yang penting bagi pengguna adalah bahwa rangkaian sebagai
fungsi keseluruhan untuk secara akurat menampilkan total,
diterapkan tegangan. Seperti inilah bagaimana meter listrik praktis
dirancang dan digunakan: a gerakan meter sensitif dibangun untuk
beroperasi dengan sebagai tegangan kecil dan arus mungkin untuk
sensitivitas maksimum, maka itu adalah "tertipu" oleh semacam
rangkaian pembagi dibangun dari resistor presisi sehingga
menunjukkan skala penuh ketika tegangan lebih besar atau arus
terkesan pada sirkuit secara keseluruhan. Kami telah memeriksa
desain voltmeter sederhana di sini. Amperemeter mengikuti aturan
umum yang sama, kecuali bahwa paralel terhubung resistor "shunt"
digunakan untuk membuat rangkaian pembagi arus yang bertentangan
dengan seri-terhubung pembagi tegangan "multiplier" resistor
digunakan untuk desain voltmeter. Umumnya, hal ini berguna untuk
memiliki beberapa kisaran didirikan untuk meteran elektromekanis
seperti ini, memungkinkan untuk membaca berbagai tegangan dengan
mekanisme gerakan tunggal. Hal ini dilakukan melalui penggunaan
switch multi-kutub dan resistor multiplier beberapa, masing-masing
ukuran untuk rentang tegangan tertentu: Saklar lima posisi membuat
kontak dengan hanya satu resistor pada suatu waktu. Di posisi bawah
(penuh searah jarum jam), membuat kontak tanpa resistor sama
sekali, menyediakan "off" pengaturan. Resistor Setiap berukuran
untuk menyediakan berbagai skala penuh khusus untuk voltmeter,
semua didasarkan pada peringkat tertentu dari gerakan meter (1 mA,
500 ). Hasil akhirnya adalah voltmeter yang berbeda dengan empat
skala penuh rentang pengukuran. Tentu saja, untuk membuat karya ini
masuk akal, skala gerakan meter ini harus dilengkapi dengan label
yang sesuai untuk setiap rentang. Dengan desain meter, setiap nilai
resistor ditentukan oleh teknik yang sama, menggunakan tegangan
total diketahui, gerakan skala penuh Peringkat defleksi, dan
gerakan perlawanan. Untuk voltmeter dengan rentang dari 1 volt, 10
volt, 100 volt, dan 1000 volt, resistensi multiplier akan menjadi
sebagai berikut: Perhatikan nilai resistor pengali yang digunakan
untuk rentang, dan bagaimana aneh mereka. Hal ini sangat tidak
mungkin bahwa 999,5 k resistor presisi akan pernah ditemukan di
tempat sampah bagian, sehingga desainer voltmeter sering memilih
variasi dari desain di atas yang menggunakan nilai-nilai resistor
yang lebih umum: Dengan setiap rentang tegangan yang lebih tinggi,
resistor multiplier lebih banyak ditekan menjadi layanan oleh
saklar pemilih, membuat resistensi seri mereka menambahkan untuk
total yang diperlukan. Misalnya, dengan saklar pemilih rentang
diatur ke posisi 1.000 volt, kita membutuhkan nilai resistansi
pengali total 999,5 k. Dengan desain meter, itulah yang akan kita
dapatkan: RTotal = R4 + R3 + R2 + R1 RTotal = 900 k + 90 k + 9 k +
500 = 999,5 k Keuntungannya, tentu saja, adalah bahwa nilai-nilai
multiplier individu resistor yang lebih umum (900k, 90K, 9k) dari
beberapa nilai-nilai yang aneh dalam desain pertama (999.5k, 99.5k,
9.5k). Dari perspektif pengguna meter, bagaimanapun, tidak akan ada
perbedaan yang tajam dalam fungsi7.3 OhmmeterAlat untuk mengukur
suatu tahanan disebut dengan ohmmeter, alat ukur sama yang dipakai
pada pengukuran tegangan dan amper juga bisa dipakai untuk mengukur
tahanan. Untuk rangkaian ohmmeter, di dalamnya ditambahkan sumber
tegangan dan variabel resistor. Gambar dibawah adalah ohmmeter tipe
series.
Gambar. Schematic diagram of ohmmeter inside.Untuk sumber
tegangan ohmmeter memakai tegangan sebesar 3 dan 9 volt berupa
battery yang berada dalam kotak alat pengukur tersebut.Ciri analog
multi meter saat mengukur tahanan Ketika akan mengukur tegangan
atau arus, power disuplai dari sisi luar, dan diukur berdasarkan
aliran arus ke millimeter. Ketika mengukur tahanan dengan mode
pengukuran ohmmeter, maka tegangan disuplai ke tahanan.Pada saat
tersebut, jarum penunjuk akan bergerak berdasarkan arus yang
mengalir.Range 1, 10, 1k : 3-volt outputRange 10k : 12 volt (3 volt
+ 9 volt) outputOutput tegangan dari kabel lead merah adalah
tegangan positif (+), dan dari kabel lead hitam adalah tegangan
negatif (-). Karena itulah cara pemeriksaan tahanan untuk diode
atau condenser sama seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 7-12 Pemeriksaan condenser yg benar Gambar 7-13
Pemeriksaan diode yg benarHal penting lainnya dalam mengukur
tahanan adalah, tahanan yang dialiri listrik tidak dapat diukur.
Kemudian kalikan hasil ukurannya dengan range yang telah
dipilih.
Gambar. Analog ohmmeter circuitHal yang perlu diperhatikan saat
mengukur tahanan menggunakan analog multi-meter.Sebelum
menghubungkan ohmmeter ke beberapa alat kelistrikan untuk diukur,
pastikan bahwa sirkuit tidak sedang mendapat arus. Sirkuit yang
dialiri listrik dapat merusak alat meter dan melukaisi pemakai.
Untuk menjalankan coil pada alat pengukur saat memakai voltmeter
dan ammeter, sirkuit tidak perlu dialiri listrik, battery yang ada
di dalam alat pengukur dapat sebagai sumber tenaga bagi ohmmeter.
Apabila ohmmeter dihubungkan ke sirkuit yang dialiri listrik , maka
aliran tersebut akan langsung mengalir ke coil dan battery,
sehingga dapat merusak alat pengukur dan melukai diri anda.Desain
OhmmeterMeskipun mekanik ohmmeter (meter resistensi) desain yang
jarang digunakan saat ini, karena sebagian besar telah digantikan
oleh instrumen digital, operasi mereka tetap menarik dan patut
dipelajari. Tujuan dari ohmmeter, tentu saja, adalah untuk mengukur
resistensi yang ditempatkan di antara lead(kabel penguji) nya.
Pembacaan resistensi ini ditunjukkan melalui gerakan meter mekanik
yang beroperasi pada arus listrik. Ohmmeter kemudian harus memiliki
sumber internal tegangan untuk menciptakan arus yang diperlukan
untuk mengoperasikan gerakan, dan juga memiliki resistor mulai
tepat untuk memungkinkan jumlah yang tepat dari arus melalui
gerakan pada setiap perlawanan yang diberikan. Dimulai dengan
gerakan sederhana dan rangkaian baterai, mari kita lihat bagaimana
itu akan berfungsi sebagai ohmmeter: Ketika ada resistensi yang tak
terbatas (tidak ada kontinuitas antara lead tes), ada arus nol
melalui gerakan meter, dan titik jarum ke paling kiri dari skala.
Dalam hal ini, indikasi ohmmeter adalah "mundur" karena tanda
maksimum (tak terhingga) adalah di sebelah kiri skala, sedangkan
tegangan dan arus meter memiliki nol di sebelah kiri sisik mereka.
Jika tes mengarah dari ohmmeter ini secara langsung korsleting
bersama (berukuran nol ), gerakan meter akan memiliki jumlah
maksimum arus yang melalui itu, hanya dibatasi oleh tegangan
baterai dan resistansi internal gerakan: Dengan 9 volt potensi
baterai dan hanya 500 dari gerakan perlawanan, rangkaian kami saat
ini akan menjadi 18 mA, yang jauh melampaui nilai skala penuh dari
gerakan. Seperti kelebihan saat ini kemungkinan akan merusak meter.
Bukan hanya itu, tetapi memiliki kondisi tersebut membatasi
kegunaan dari perangkat. Jika penuh kiri-of-skala pada wajah
meteran merupakan jumlah tak terbatas perlawanan, maka hak
penuh-of-skala harus mewakili nol. Saat ini, desain kami "pasak"
gerakan meter keras ke kanan ketika resistensi nol terpasang antara
memimpin. Kita perlu cara untuk membuatnya sehingga gerakan hanya
register skala penuh ketika lead tes korsleting bersama. Hal ini
dilakukan dengan menambahkan resistansi seri ke rangkaian
meteran:
Untuk menentukan nilai yang tepat untuk R, kita menghitung
resistansi sirkuit total yang dibutuhkan untuk membatasi arus ke 1
mA (defleksi skala penuh pada gerakan) dengan 9 volt potensial dari
baterai, kemudian kurangi resistansi internal gerakan dari angka
itu: Sekarang nilai yang tepat untuk R telah dihitung, kita masih
tersisa dengan masalah kisaran meter. Di sisi kiri skala yang kita
miliki "tak terhingga", dan di sisi kanan kita memiliki nol. Selain
menjadi "mundur" dari skala voltmeter dan amperemeter, skala ini
aneh karena ia pergi dari nol untuk segala sesuatu, bukan dari nol
ke nilai yang terbatas (misalnya 10 volt, 1 amp, dll). Seseorang
mungkin berhenti sejenak bertanya-tanya, "apa yang tengah-of-skala
mewakili apa sosok terletak tepat di antara nol dan tak terhingga?"
Infinity adalah lebih dari sekedar jumlah yang sangat besar: itu
adalah jumlah yang tak terhitung, lebih besar daripada jumlah pasti
pernah bisa. Jika setengah skala indikasi pada jenis lain meter
merupakan 1/2 dari nilai rentang skala penuh, maka apa yang
setengah dari tak terhingga pada skala ohmmeter? Jawaban atas
paradoks ini adalah skala logaritmik. Sederhananya, skala ohmmeter
tidak lancar kemajuan dari nol hingga tak terbatas sebagai jarum
menyapu dari kanan ke kiri. Sebaliknya, skala dimulai "diperluas"
di sisi kanan, dengan nilai resistansi berturut-turut tumbuh lebih
dekat dan lebih dekat satu sama lain ke sisi kiri skala: Infinity
tidak bisa didekati dengan cara (bahkan) linear, karena skala tidak
akan pernah sampai di sana! Dengan skala logaritmik, jumlah
perlawanan membentang untuk setiap jarak tertentu pada meningkatnya
skala sebagai skala berlangsung menuju infinity, infinity membuat
suatu tujuan yang dapat dicapai. Kami masih memiliki pertanyaan
dari jangkauan untuk ohmmeter kita, meskipun. Apa nilai perlawanan
antara memimpin uji akan menyebabkan defleksi tepatnya 1/2 skala
jarum? Jika kita tahu bahwa gerakan itu memiliki rating skala penuh
1 mA, maka 0,5 mA (500 A) harus menjadi nilai yang dibutuhkan untuk
setengah skala defleksi. Setelah desain kami dengan baterai 9 volt
sebagai sumber kita mendapatkan: Dengan gerakan perlawanan internal
500 dan berbagai resistor seri dari 8,5 k, daun ini 9 k untuk
resistance (lead-to-lead) tes eksternal pada 1/2 skala. Dengan kata
lain, perlawanan tes memberikan 1/2 defleksi skala di ohmmeter sama
nilainya dengan resistansi seri (internal) total rangkaian meter.
Menggunakan Hukum Ohm beberapa kali lagi, kita dapat menentukan
nilai tes resistansi untuk defleksi 1/4 dan 3/4 skala juga: 1/4
defleksi skala (0,25 mA meter saat ini): 3/4 defleksi skala (0,75
mA meter saat ini): Jadi, skala untuk ohmmeter ini terlihat seperti
ini: Salah satu masalah utama dengan desain ini adalah
ketergantungannya pada tegangan baterai yang stabil untuk membaca
resistensi akurat. Jika penurunan tegangan baterai (seperti semua
baterai kimia dilakukan dengan usia dan penggunaan), skala ohmmeter
akan kehilangan akurasi. Dengan berbagai seri resistor dengan nilai
konstan 8,5 k dan tegangan baterai menurun, meteran tidak akan lagi
menangkis skala penuh ke kanan ketika lead tes korsleting
bersama-sama (0 ). Demikian juga, daya tahan uji 9 k akan gagal
untuk membelokkan jarum untuk skala tepat 1/2 dengan tegangan
baterai yang lebih rendah. Ada desain teknik yang digunakan untuk
mengkompensasi berbagai tegangan baterai, tetapi mereka tidak
benar-benar mengurus masalah dan harus dianggap perkiraan yang
terbaik. Untuk alasan ini, dan karena fakta dari skala logaritmik,
ini jenis ohmmeter tidak pernah dianggap sebagai instrumen presisi.
Satu peringatan akhir perlu disebutkan berkaitan dengan ohmmeters:
mereka hanya berfungsi dengan benar ketika mengukur resistensi yang
tidak didukung oleh sumber tegangan atau arus. Dengan kata lain,
Anda tidak dapat mengukur resistensi dengan ohmmeter di sirkuit
"hidup"! Alasan untuk ini adalah sederhana: indikasi yang akurat
ohmmeter tergantung pada satu-satunya sumber tegangan baterai
menjadi internal. Kehadiran tegangan apapun seluruh komponen yang
akan diukur akan mengganggu operasi ohmmeter itu. Jika tegangan
cukup besar, bahkan dapat merusak ohmmeter.
BAB IVPENGUKURAN DAN PENGUJIAN DENGAN MULTIMETER
A. VoltmeterSalah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya
sebagai Volt-meter dalam mengukur tegangan listrik, baik Tegangan
Arus Searah/Direct Current Voltage (DCV), maupun Tegangan Arus
Bolak Balik/Alternating Current Voltage (ACV). Pada Multimeter
analog, hasil pengukuran tegangan dibaca pada papan skala tegangan
(ACV-DCV). Kemampuan mengukur tegangan dari Multimeter tergantung
spesifikasi Multimeter dan batas ukur (range) yang dimiliki oleh
saklar jangkauan ukur. Multimeter analog tipe CX506 merk SANWA
memiliki batas ukur tegangan (ACV-DCV);
3V/12V/30V/120V/300V/1200V/30kV. (Khusus untuk pengukuran tegangan
30 kilo Volt harus menggunakan kabel penyidik/probes "HV 50"). Pada
Multimeter analog tipe CX506, batas ukur (range) terendah adalah 3
Volt, dengan demikian, jika batas ukur (range) diletakkan pada
posisi 3 DCV, Multimeter mampu mengukur tegangan dari baterai
kering/dry cell (dengan tinggi tegangan 1,5V) lebih akurat
ketimbang pada batas ukur (range) 10 DCV. Multimeter analog tipe SP
10D merk SANWA atau yang sejenis, memiliki batas ukur (range)
tegangan (ACV-DC); 10V/50V/250V/500V/1000V.Hal yang perlu
diperhatikan dalam mengukur tegangan adalah posisi saklar jangkauan
ukur dan batas ukur (range). Jika akan mengukur 220 ACV, saklar
jangkauan ukur harus berada pada posisi ACV, dan batas ukur (range)
pada angka 250 ACV. Hal yang sama berlaku untuk pengukuran tegangan
DC (DCV). Tak kalah penting untuk diperhatikan adalah faktor
keselamatan. Perhatikan apakah isolasi pembungkus kabel penyidik
(probes). Apakah ada yang terkelupas? Dalam mengukur DCV, posisi
kabel penyidik (probes) warna merah (+/out) diletakkan pada titik
positip (+) dari sumber tegangan yang akan diukur, kabel penyidik
(probes) warna hitam (-/common) diletakkan pada titik negatip (-).
Untuk mengukur Tegangan Arus Bolak Balik (ACV) posisi kabel
penyidik (probes) boleh bolak balik, karena pada ACV setiap detik
terjadi 50 x perubahan kutub positip menjadi kutub negatip dan
sebaliknya.1. Cara mengukur Tegangan ACa) Atur selector pada posisi
ACb) Pilih skala batas berdasarkan besar tegangan yang akan di cek,
apabila tegangan yang di cek sekitar 250volt AC, maka atur posisi
skala di batas ukur 250 Volt ACc) Untuk mengukur tegangan yang
tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi
supaya multimeter tidak rusakd) Hubungkan atau tempelkan probe
multimeter ke titik yang akan di cek pemasangan probe multi
meterboleh terbalik, karna tengangan AC. Dengan kata lain bebas
dalam pemasangan posisi probe merah atau hitamnya.2. Cara mengukur
tegangan DCa. Atur selector pada posisi DCb. Pilih skala batas ukur
berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek, jika
tegangan yang di cek sekitar 24Volt DC maka atur skala di batas
ukur 50 Volt DC.c. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui
besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya
multimeter tidak rusak.d. Hubungkan atau tempelkan probe multimeter
ke titik tegangan yang akan di cek, probe warna merah pada posisi
(+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalike.
Baca hasil berapa yg di hasilkan dari multimeter tersebut.B.
Amperemeter3. Cara mengukur kuat arus DCa. Atur Selektor pada
posisi DCb. Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus
yang akan di cek, misal : arus yang di cek sekitar 100mA maka atur
posisi skala di batas ukur 250mA atau 500mAc. Perhatikandengan
benarbatas maksimal kuat arusyang mampu diukur oleh multimeter
karena jika melebihi batas makafuse (sekring) pada multimeter akan
putusdan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse (sekring)
harus diganti dulu.d. Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan
saat pengukuran tegangan DC dan AC, karena mengukur arus berarti
kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek
arusnya, lalu menjadikan multimeter sebagai penghubunge. Hubungkan
probe multimeter merah pada output tegangan (+) catu daya dan probe
(-) pada input tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek
pemakaian arusnyaf. Baca hasil ukur pada multimeter.C.
OhmmeterSalah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai
Ohm-meter untuk mengukur tahanan/resistan (resistance). Di dalam
tehnik elektronika, tahanan/resistan (resistance) mengandung dua
pengertian, Pertama, tahanan (resistance) sebagai sebuah nama untuk
salah satu komponen elektronika yaitu resistan atau resistor, dan
Kedua, perlawanan yang diberikan oleh bahan penghantar (konduktor)
dan/atau bahan setengah penghantar (semikonduktor) yang terdapat
dalam komponen elektronik terhadap arus listrik searah yang
mengalir. Kedua-duanya memiliki satuan yang dinyatakan dalam Ohm
().Berdasarkan butir kedua, kita dapat mengatakan bahwa : pada
komponen elektronika yang terbuat dari bahan penghantar (konduktor)
seperti; resistor, kapasitor, transformator, dan gulungan (coil)
dan bahan setengah penghantar (semikonduktor), seperti; transistor,
dioda, terdapat tahanan/resistan (resistance). Melalui pengukuran
nilai tahanan/resistan (resistance) yang terdapat pada komponen
yang berada di luar rangkaian, kita dapat mengetahui apakah sebuah
komponen masih dapat berfungsi dengan baik dan masih dapat
digunakan atau sudah rusak.Pada Multimeter Digital, hasil
pengukuran dapat dibaca langsung pada layar display, pada
Multimeter Analog, hasil pengukuran tahanan/resistan (resistance)
dibaca pada papan skala Ohm (-k). Lihat gambar 9.
Untuk mengukur nilai tahanan /resistan (resistance), saklar
jangkauan ukur berada pada posisi (Ohm). Batas ukur (range) x1,
x10, dan xk. Batas ukur (range) untuk Ohm-meter dari Multimeter
bervariasi, tergantung tipe dan merk Multimeter. Sebagai contoh,
Multimeter merk SAMWA tipe YX-360TRn memiliki batas ukur (range)
x1, x10, dan xk. Multimeter merk Protek A803 memiliki batas ukur
(range) x1, x10, x100, xk, dan x10k.A. Mengukur Komponen1. Mengukur
ResistorResistor adalah suatu komponen yang banyak dipakai di dalam
rangkaian elektronika. Fungsi utamanya adalah membatasi (restrict)
aliran arus listrik. Fungsi lainnya sebagai Resistor (R) pembagi
tegangan (voltage divider), yang menghasilkan tegangan panjar maju
(forward bias) dan tegangan panjar mundur (reverse bias), sebagai
pembangkit potensial output (vo), dan potensial Merujuk pada hukum
Ohm : I = V/R, semakin besar nilai tahanan/resistan (R), semakin
kecil arus (I) yang dapat mengalir. Besar kecilnya nilai satuan Ohm
yang dimiliki oleh resistor dapat dihitung dengan melihat pita
(band) warna yang terdapat pada badan resistor.
Cara lain untuk mengetahui besarnya nilai satuan Ohm sebuah
resistor adalah mengukurnya dengan Multimeter. Perhatikan gambar
12. Saklar jangkauan ukur pada posisi , batas ukur (range) berada
pada posisi x1, x10 atau k.4. Cara mengukur hubung (putus tidak)a.
Atur Selektor pada posisi Ohmmeterb. Pilih skala batas ukur X 1
(kali satu).c. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung
kabel/terminal yang akan dicek koneksinya.d. Baca hasil ukur pada
multimeter, semakin kecil nilai hambatan yang ditunjukkan maka
semakin baik konektivitasnya.e. Jika jarum multimeter tidak
menunjuk kemungkinan kabel atau terminal tersebut putus5. Cara
Mengecek komponen diodea. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.b.
Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).c. Hubungkan
probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada katoda.d. Jika
diode yang dicek berupa led maka batas ukur pada X1 dan saat dicek,
led akan menyala.e. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu
(biasanya sekitar 5-20K) berarti dioda baik, jika tidak menunjuk
berarti dioda rusak/putus.f. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan
probe multimeter (+) pada anoda dan probe (-) pada katoda.g. Jika
jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti dioda
baik, jika bergerak berarti dioda rusak bocor tembus
katoda-anoda.6. Cara megecek komponen Electronik Condensatora. Atur
Selektor pada posisi Ohmmeter.b. Pilih skala batas ukur X 1 untuk
nilai elko diatas 1000uF, X 10 untuk untuk nilai elko diatas
100uF-1000uF, X 100 untuk nilai elko 10uF-100uF dan X 1K untuk
nilai elko dibawah 10uF.c. Hubungkan probe multimeter (-) pada kaki
(+) elko dan probe (+) pada kaki (-) elko.d. Pastikan jarum
multimeter bergerak kekanan sampai nilai tertentu (tergantung nilai
elko) lalu kembali ke posisi semula.e. Jika jarum bergerak dan
tidak kembali maka dipastikan elko bocor.f. Jika jarum tidak
bergerak maka elko kering / tidak menghantar.7. Cara mengecek
komponen transistor Transistor PNPa. Atur Selektor pada posisi
Ohmmeter.b. Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X
1000).c. Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-)
pada kolektor.d. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu
(biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak
menunjuk berarti transistor rusak putus B-C.e. Lepaskan kedua probe
lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada
kolektor.f. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak)
berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak
bocor tembus B-C.g. Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan
probe (-) pada emitor.h. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu
(biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak
menunjuk berarti transistor rusak putus B-E.i. Lepaskan kedua probe
lalu hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada
emitor.j. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak)
berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak
bocor tembus B-E.k. Hubungkan probe multimeter (-) pada emitor dan
probe (+) pada kolektor.l. Jika jarum multimeter tidak menunjuk
(tidak bergerak) berarti transistor baik, jika bergerak berarti
transistor rusak bocor tembus C-E.m. Catatan: pengecekan probe
multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor tidak
diperlukan. Transistor NPNa. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.b.
Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo = X 1000).c. Hubungkan
probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada kolektor .d.
Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K)
berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti transistor
rusak putus B-C.e. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe
multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.f. Jika jarum
multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik,
jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-C.g.
Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada
emitor.h. Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya
sekitar 5-20K) berarti transistor baik, jika tidak menunjuk berarti
transistor rusak putus B-E.i. Lepaskan kedua probe lalu hubungkan
probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.j. Jika
jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor
baik, jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus B-E.k.
Hubungkan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada
kolektor.l. Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak)
berarti transistor baik, jika bergerak berarti transistor rusak
bocor tembus C-E.m. Catatan: pengecekan probe multimeter (-) pada
emitor dan probe (+) padakolektor tidak diperlukan.8. Cara mengecek
resistor tetapa. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.b. Pilih skala
batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan diukur.c. Batas
ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil
penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai
batas ukurd. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung
resistor boleh terbalik.e. Baca hasil ukur pada multimeter,
pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang
ditunjukkan oleh gelang warna resistor.9. Cara mengecek resistor
variabela. Atur Selektor pada posisi Ohmmeter.b. Pilih skala batas
ukur berdasarkan nilai variabel resistor (VR)yang akan diukur.c.
Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali), artinya hasil
penunjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai
batas ukur.d. Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung
resistor boleh terbalik.e. Sambil membaca hasil ukur pada
multimeter, putar/geser posisi variabel resistor dan pastikan
penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR
30 |
FISIKA SAINSUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2014