ELDERLY MISTREATMENT SALAH PERLAKUAN TERHADAP ORANG TUA Oleh : dr. H Arif Fadillah, SpPD, FINASIM
ELDERLY MISTREATMENTSALAH PERLAKUAN TERHADAP ORANG
TUA
Oleh : dr. H Arif Fadillah, SpPD, FINASIM
PENDAHULUAN
Salah perlakuan terhadap orang tua baru ulai mendapat perhatian pada akhir tahun 1970-an setelah dimuatnya laporan pemukulan terhadap seorang nenek di media massa Inggris.
Meskipun berbagai kelompok seperti ahli hukum, sosiolog, pekerja sosial dan perawat klinis dan akademis terlibat dengan masalah ini, namun para dokter, umumnya belum berkontribusi signifikan.
PENDAHULUAN
Tabel 1. Jenis-jenis Salah Perlakuan pada Usia Lanjut
Penganiayaan Fisik : mencakup tindakan-tindakan kejahatan yang menyebabkan nyeri, trauma, gangguan atau penyakit. Contoh : memukul, menendang, mendorong
Pengabaian Fisik : memiliki ciri khas berupa kegagalan pramurawat untuk menyiapkan barang-barangatau pelayanan yang dibutuhkan untuk dapat berfungsi optimal atau untuk menghindari bahaya.
Pengabaian Psikologis : kegagalan untuk menyediakan stimulasi sosial bagi orang berusia lanjut yang tidak mandiri.
Penganiayaan Finansial atau Material : mencakup salah guna pendapatan atau sumber-sumber finansial atau penghasilan seseorang oleh orang lain atau perawat.
PENDAHULUAN
Tabel 1. Jenis-jenis Salah Perlakuan pada Usia Lanjut
Pengabaian Finansial atau Material : kegagalan menggunakan dana atau sumber-sumber yang diperlukan untuk menopang atau pemulihan kesehatan dan kesejahteraan usia lanjut.
Kejahatan Terhadap Hak Asazi Manusia : terjadi bila orang yang merawat/mengawasi usia lanjut mengabaikan hak-hak orang berusia lanjut dan kemampuan untuk mengambil keputusan bagi mereka. (kebebasan pribadi, kekayaan pribadi, keinginan berkumpul, berbicara, privacy, memberikan suara) Contoh : mengambil hak milik pribadi dari orang tua.
DEFINISI
Salah perlakua terhadap orang tua adalah segala jenis hal yang membahayakan termasuk tindakan kasar, pengabaian, eksploitasi, serta kejahatan terhadap hak asazi manusia (Fulmer and O’Malley 1987).
Rincian definisi salah perlakuan terhadap orang berusia lanjut menurut American Medical Association terlihat dalam tabel berikut :
DEFINISI
Tabel 2. Berbagai Teori yang Mendasari imbulnya Salah Perlakuan pada Usia Lanjut
Teori Faktor Risiko yang ditawarkan
Interaksi simbolik
Teori situasional
Teori penukaran
Teori pembelajaran sosial
Teori psikoanalitik
Stress pramurawat
Isolasi korban
Ketergantungan korban pada pramurawat dan pramurawat pada korban
Kejahatan transgenerasi
Psikopatologi pada korban atau pramurawat
DEFINISI
Menurut Callahan, salah perlakuan yang terbesar pada usia lanjut adalah kegagalan menyediakan kebutuhan ekonomi untuk hidup layak dan kesempatan memilih keinginan sendiri.
Ia menyimpulkan bahwa kesehatan ekonomi seorang berusia lanjut sejalan dengan membaiknya taraf kesehatan, tempat tinggal, hubungan keluarga, dan memperkecil situasi salah perlakuan.
ETIOLOGI
Teori situasional/isolasi sosial biasanya terjadi pada pasien usia lanjut yang tidak memiliki jaringan pendukung.
Teori penukaran/ketergantungan korban pada pramurawat dan pramurawat pada korban terjadi bila pramurawat tergantung pada pasien, pramurawat memperlakukan pasien dengan salah sebagai strategi penyeimbang.
Teori pembelajaran sosial/kejahatan transgenerasi merujuk pada orang tua yang bertindak kasar dalam mendidik anak, anak belajar menggunakan kekasaran sebagai mekanisme adaptasi. Anak-anak kemudian mengasari orang tua saat mereka berperan sebagai pengawas orang tua.
ETIOLOGI
Hipotesis psikoanalitik/psikopatologi pramurawat diajukan bila pramurawat memiliki problem psikologis atau penyalahgunaan obat.
Hambatan utama untuk pencegahan dan intervensi salah perlakuan terhadap usia lanjut adalah kurangnya kewaspadaan dokter atau tenaga kesehatan lainnya.
Tabel 3 menunjukkan alasan mengapa kasus-kasus salah perlakuan tidak dilaporkan.
ETIOLOGI
Tabel 3. Alasan Salah Perlakuan Tidak Dilaporkan Oleh Dokter
Sedikit atau kurangnya pelatihan mengenali salah perlakuan Sikap yang kurang menyenangkan terhadap usia lanjutSedikitnya literatur medis tentang salah perlakuan pada orang usia lanjutPenolakan menghubungkan tanda-tanda salah perlakuan (tidak yakin) pada orang atau berusia lanjutMenyembunyikan korban (pasien tidak sering dilihat dokter)Tanda-tanda/gejala samar-samar (higiene buruk atau dehidrasi)Penolakan atau takut berkonfrontasi dengan penyerangMenolak melaporkan salah perlakuan yang masih merupakan kemungkinanOrang yang diperlakukan secara salah memohon agar hal tersebut tidak dilaporkan (hak istimewa pasien/dokter)Kurangnya pengetahuan tentang prosedur pelaporan yang benarKetakutan timbulnya hubungan yang membahayakan dengan rumah sakit atau fasilitas perawatan.
FAKTOR RISIKO
Gangguan kognitif dan ketergantungan merupakan faktor-faktor risiko utama untuk timbulnya salah perlakuan pada usia lanjut.
Deteksi adanya salah perlakuan ini sangat penting karena terkait dengan berbagai sindrom geriatri yang umum terdapat yaitu depresi, demensia, jatuh disertai fraktur panggul, dan ulkus dekubitus.
FAKTOR RISIKO
Tabel 4. Faktor-faktor Risiko Salah Perlakuan pada Usia Lanjut
Usia lanjutKurangnya akses terhadap berbagai sumberRendahnya pendapatanIsolasi sosialStatus minoritasRendahnya pendidikanRendahnya kemampuan fungsionalSalah guna zat oleh pramurawat atu penderitaGangguan psikologis dan abnormalitas karakterRiwayat kejahatan/kekejaman dalam keluargaKelelahan dan frustasi pramurawatGangguan kognitif
PENDEKATAN TERHADAP PASIEN
Mengenali adanya salah perlakuan sering kali sulit.
Riwayat seringkali sulit didapat dari korban, karena takut akan balas dendam pelaku.
Orang yang diperlakukan salah seringkali datang dengan keluhan somatik.
Keluhan yang samar atau membingungkan dapat menunjukkan indikasi salah perlakuan.
Umumnya pasien harus diwawancara tanpa pramurawat.
Penting untuk memberikan pertanyaan umum tentang kondisi di rumah atau fasilitas perawatan.
PENDEKATAN TERHADAP PASIEN
Dokter harus mencoba mendapatkan pandangan akurat kehidupan pasien sehari-hari termasuk makanan, obat-obatan, berbelanja dan kehidupan sosial.
Hal yang penting juga adalah menilai status mental pasien untuk indikator adanya depresi atau salah guna obat atau alkohol.
Diskusi mengenai status finansial pasien juga diperlukan.
Jika dicurigai adanya salah perlakuan, pramurawat juga harus diwawancara.
Dokter juga harus waspada untuk tidak mengintepretasi secara berlebihan atau membuat komentar yang menjurus, terutama bila faal kognitif pasien terganggu.
PENDEKATAN TERHADAP PASIEN
Tabel 5. Gambaran Anamnesis Yang Penting Dalam Menilai Salah Perlakuan Terhadap Orang Tua
Masalah medis/diagnosisDeskripsi terperinci lingkungan rumah (adekuatnya makanan, tempat berlindung, persediaan, dst)Deskripsi akurat kejadian yang berhubungan dengan kecelakaan atau trauma (misalnya penanganan yang kasar, isolasi, salah perlakuan secara verbal maupun emosional)Riwayat kejahatan terdahuluDeskripsi trauma terdahulu dan kejadian di seputarnyaDeskripsi caci maki, ancaman, atau salah guna emosiPenangangan masalah medis yang tidak sesuai, trauma yang tidak diatasi, higiene buruk, lama tidak dibawa berobatDepresi atau penyakit mental lainnya
DETEKSI ADANYA SALAH PERLAKUAN PADA USIA LANJUT Para klinisi harus lebih mengandalkan teknik-teknik
penapisan, pengenalan tanda-tanda, dan timbulnya gejala-gejala.
Para ahli geriatri biasa menggunakan instrumen penapisan berupa Mini Mental State Evaluation (MMSE) untuk penilaian status kognitif, Geriatric Depression Scale (GDS) untuk status afektif, dan skala Activities of Daily Living (ADL) untuk status fungsional.
Asosiasi medis Amerika menyarankan agar para dokter mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti tertera pada Tabel 6.
Hal ini berarti bahwa para klinisi harus mengandalkan keahlian dan inisiatifnya sendiri.
DETEKSI ADANYA SALAH PERLAKUAN PADA USIA LANJUT
Tabel 6. Pertanyaan Penapisan American Medical Association
Adakah yang menyakiti Anda di rumah?Adakah yang pernah menyentuh Anda tanpa persetujuan Anda?Adakah orang yang membuat Anda terpaksa melakukan sesuatu yang tidak ingin Anda kerjakan?Adakah orang yang mengambil milik Anda tanpa ijin?Adakah orang yang pernah memaki atau mengancam Anda?Apakah Anda pernah menandatangani dokumenyang tidak Anda mengerti?Apakah Ada seseorang yang Anda takuti di rumah?Apakah Anda lebih banyak sendirian?Adakah orang yang pernah gagal/tidak bisa menolong Anda saat Anda membutuhkan?
PEMERIKSAAN FISIS
Trauma dalam bentuk fraktur, dislokasi, laserasi, abrasi, luka bakar, atau memar biasanya jelas terlihat.
Tabel berikut menunjukkan tanda-tanda yang perlu dievaluasi.
PEMERIKSAAN FISIS
Tabel 7. Daftar Untuk Penapisan Salah Perlakuan
Waspadai perjanjian yang tidak ditepati, keterlambatan untuk mencari pertolongan yang tak dapat dijelaskan, trauma berulang atau yang tak dapat dijelaskan.Selalu berbicara pada pasien seorang diriPenilaian adanya depresi, ansietas, menarik diri, atau kebingunganSelalu menerima riwayat seksual dengan hati-hatiTanyakan pada pasien secara langsung tentang adanya penganiayaanNilai kualitas interaksi antara pasien dan pramurawatTanyakan pada pramurawat apakah Ia memiliki masalah dalam melakukan perawatanNilai sistem pendukung sosial pasien
PEMERIKSAAN FISISTabel 8. Temuan Fisik Pada Kasus-kasus Salah Perlakuan
Penganiayaan :Fraktur atau dislokasiLaserasi, abrasi, luka bakarMemarPenyakit menular seksual, nyeri atau perdarahan di daerah genitaliaTanda-tanda penggunaan obat berlebihan, kekurangan obat atau salah guna obatHigiene yang buruk
Pengabaian :KakeksiaHigiene burukCara berpakaian yang tidak sesuaiGangguan mobilitas Gangguan sensorisTidak adanya alat bantu (kacamata, alat bantu dengar, gigi, tongkat atau walker)Gangguan komunikasi (hambatan sensoris atau kognitif)KelemahanUlkus dekubituskontraktur
ETIKA DOKTER
Sering terjadi dilema etika ketika berhadapan dengan kasus salah perlakuan atau dugaan salah perlakuan pada usia lanjut.
Tak ada seorang pun dokter yang membenarkan sikap salah perlakuan pada usia lanjut, namun demikian berhadapan dengan hal tersebut akan menimbulkan berbagai masalah etik bagi dokter.
PERAN DOKTER
Dokter dapat berperan dalam pencegahan salah perlakuan
Penilaian geriatri secara komprehensif dari fungsi kognitif, afektif, fungsional dan status sosial akan membantu mengidentifikasi kasus-kasus yang potensial berisiko.
Dengan meletakkan otonomi pasien pada porsinya serta meminimalkan stres pramurawat, secara signifikan akan mengurangi risiko salah perlakuan pada usia lanjut.
Faktor kunci untuk penilaian perawatan dapat dilihat pada Tabel 9.
PERAN DOKTER
Tabel 9 Membuat Rencana Penatalaksanaan
Apakah terjadi salah perlakuan?Apa jenis salah perlakuan yang terjadi?Apakah hal ini telah terjadi sebelumnya?Apakah pasien pernah mendapat bantuan sebelumnya untuk salah perlakuan ini?Apakah si pelaku masih ada pada saat ini?Apakah aman bila pasien kembali ke rumah?Pelayanan/perlindungan apa yang diperlukan agar pasien aman?Apa yang pasien harapkan?Apakah perlu melaporkan kasus ini ke pihak berwenang?
PERAN DOKTER
Penting menentukan apakah masalah yang ada merupakan kasus tersendiri atau masalah yang telah berlangsung lama.
Jika pasien kompeten, keputusan dapat diambil oleh pasien sendiri.
Jika pasien tidak kompeten, dokter perlu membantu melindunginya.
Pramurawat dari pasien yang mendapat salah perlakuan juga perlu mendapat layanan pendukung. Untuk itu, dokter perlu mengetahui sistem dukungan sosial dan finansial pasien, sumber daya apa yang tersedia di masyarakat dan bagaimana cara mengaksesnya, serta bagaimana cara mendapatkan perlindungan hukum bila sewaktu-waktu diperlukan.
MASA DEPAN
Problem salah perlakuan pada usia lanjut akan terus meningkat di masa depan karena berbagai alasan diantaranya adalah meningkatnya jumlah warga usia lanjut yang tidak mandiri, menciutnya ukuran keluarga dan pramurawat, meningkatnya perpecahan keluarga seperti perceraian dan pindah tempat yang menyebabkan terkikisnya sistem pendukung.
Hal yang perlu diingat, perbedaan kultur budaya jelas akan sangat mempengaruhi kriteria salah perlakuan.
Perlu dipertimbangkan adat kebiasaan yang berlaku di suatu daerah yang mempengaruhi cara pandang dan perlakuan terhadap warga berusia lanjut meskipun nilai-nilai kebenaran yang bersifat universal menjadi bahan pertimbangan di sisi lain.
MASA DEPAN
Perlu dipertimbangkan adat kebiasaan yang berlaku di suatu daerah yang mempengaruhi cara pandang dan perlakuan terhadap warga berusia lanjut meskipun nilai-nilai kebenaran yang bersifat universal menjadi bahan pertimbangan di sisi lain.
Kepedulian dan kewaspadaan dokter dalam mendeteksi adanya salah perlakuan pada usia lanjut sangat dibutuhkan.