ELANG BONDOL Ciri spesifik Elang Bondol (Haliastur indus) berukuran sekitar 45 cm, mempunyai sikap yang gagah, sayap panjang clan lebar, kaki kuat, jari kaki dilengkapi cakar.. Elang bondol (Haliastur indus) memiliki warna putih dengan coretan hitam vertikal dari kepala, leher sampai perut dan coklat kepirangan pada bagian punggung sayap sampai ekor. Warna bulu burung remaja kecoklatan dengan coretan pada dada. Warna berubah menjadi putih keabu-abuan pada tahun kedua dan mencapai bulu dewasa sepenuhnya pada tahun ketiga, mempunyai suara pekikan mengeluh dan mengeong-ngeong. Gambar 10. Elang Bondol Habitat: Daerah yang biasa di kunjungi Elang Bondol (Haliastur indus) adalah daerah rawa, sungai, muara, pantai, sawah, daerah aliran air dan kepulauan sampai dangan daerah yang ketinggianya sampai 2800 m di atas permukaan laut. Habitatnya di daerah hutan lembab hingga daerah padang rumput. Penyebararmya meliputi India, Ceylon, Asia Tropis
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ELANG BONDOL
Ciri spesifik
Elang Bondol (Haliastur indus) berukuran sekitar 45 cm, mempunyai sikap yang
gagah, sayap panjang clan lebar, kaki kuat, jari kaki dilengkapi cakar.. Elang bondol
(Haliastur indus) memiliki warna putih dengan coretan hitam vertikal dari kepala, leher
sampai perut dan coklat kepirangan pada bagian punggung sayap sampai ekor. Warna
bulu burung remaja kecoklatan dengan coretan pada dada. Warna berubah menjadi putih
keabu-abuan pada tahun kedua dan mencapai bulu dewasa sepenuhnya pada tahun
ketiga, mempunyai suara pekikan mengeluh dan mengeong-ngeong.
Gambar 10. Elang Bondol
Habitat:
Daerah yang biasa di kunjungi Elang Bondol (Haliastur indus) adalah daerah
rawa, sungai, muara, pantai, sawah, daerah aliran air dan kepulauan sampai dangan
daerah yang ketinggianya sampai 2800 m di atas permukaan laut. Habitatnya di daerah
hutan lembab hingga daerah padang rumput. Penyebararmya meliputi India, Ceylon,
Asia Tropis dan Cina Selatan sampai ke bagian Utara Australia. Di Indonesia sendiri
Elang Bondol (Haliastur indus) tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali.
Makanan
Elang Bondol (Haliastur indus) bersifat karnivora (pemakan daging) dan dalam
hal mencari makan bukan hanya buruan yang masih segar. Tapi juga akan menangkap
mangsa yang sudah menjadi bangkai yang biasanya adalah ikan-ikan yang mati dan
mengambang di permukaan air. Selain memakan ikan, Elang bondol (Haliastur indus)
juga biasa memakan ular, tikus, burung air, bangkai, dan Mamalia air.
Perkembangbiakan
Cara berkembang biak Elang Bondol (Haliastur indus) sama seperti halnya
dengan burung-burung pemangsa lainnya yaitu dengan bertelur (ovipar). Sarang
dibangun pada pohon yang tinggi atau kadang-kadang pada suatu bangunan. Sarangnya
terbuat dari ranting-ranting kering dan daun-daun hijau, kertas dan tulang. Telumya
berjumlah 1- 4 buah berwarna putih dengan bintik-bintik merah. Telurnya dierami oleh
burung betina yang disuapi oleh si jantan pasangannya. Masa pengeraman sekitar 26 -
27 hari. Anak burung meninggalkan sarang setelah 50 - 55 hari. Di Jawa dan Bali
musim kawin satwa ini pada bulan Mei- Juli
Perilaku
Elang Bondol (Haliastur indus) memiliki kebiasaan terbang melayang-layang di
udara sambil mngintai mangsanya dan jika mangsanya sudah terlihat maka Elang
bondol (Haliastur indus) akan langsung terbang menukik untuk menangkap mangsanya
yang ada di darat.
Klasifikasi:
Kingdom :Animalia
Phylum : Chordata (or Accipitriformes, q.v.)
Class : Aves
Order :Falconiformes
Family : Accipitridae
Genus : Haliastur
Species : Haliastur Indus
TEKUKUR AFRIKA
Ciri spesifik
The Ruddy Ground Dove (Columbina talpacoti) merupakan burung tropis dan
masuk ke dalam jenis burung merpati. Burung ini diternakkan oleh penduduk dari
selatan Meksiko ke Peru, Brasil dan Paraguay, Argentina utara, dan Trinidad dan
Tobago. Columbina talpacoti adalah merpati berekor pendek kecil, panjang 17 cm
dengan berat normal sekitar 47 gram. Burung jantan dewasa memiliki kepala dan leher
berwarna abu-abu pucat, bulu sayap berwarna hitam, ekor bermata hitam, dan dibawah
Burung ini memiliki ukuran: 12in atau 30 cm. Warnanya merah dengan kedua sayap hijau dengan warna kuning pada lipatannya. Berat burung nuri iniadalah 190-225gram. Lama hidupnya sekitar lebih dari 30 tahun. Hal ini sebagian besar merah dengan kepala semua merah dan paruh oranye. Para eyerings adalah abu-abu dan iris adalah oranye-merah. Sayap terutama hijau dan sudut sayap berwarna kuning. Paha nya adalah hijau. Ekor berujung dengan hijau tua. Ini memiliki kaki abu-abu gelap. Ini mungkin atau mungkin tidak memiliki area kuning di punggungnya tergantung pada subspesies.
Habitat:
Lorius garrulus adalah seekor burung beo yang tinggal di hutan endemik Maluku
Utara, Indonesia. Endemik di Maluku utara. Tiga subjenis: 1. (morotaianus) Morotai,