Top Banner
LAPORAN AKHIR HASIL KEGIATAN EKSPLORASI, KARAKTERISASI, DAN POTENSI MUSUH ALAMI HAMA Bemisia tabaciDI EKOSISTEM CABAl SURAT PERINTAH KERJA PELAKSANAAN PENELITIAN NOMOR: 676/LB.620/I.l/2/2009 TANGGAL 20 Februari 2009 Oleh: Prof. Dr. Ir. Fransiscus Xaverius Wagiman, SUo Dr. Ir. Laksminiwati Prabaningrum, MS. Ir. Dahlia Simanjuntak, M.Si. Bidang Penelitian TANAMANHORTIKUlTURA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA Bekerjasama dengan BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2009
4

EKSPLORASI, KARAKTERISASI, DAN POTENSI MUSUH ALAMI …repository.ugm.ac.id/digitasi/download.php?file=2029_Fransiscus X Wagiman.pdflaporan akhir hasil kegiatan eksplorasi, karakterisasi,

Aug 23, 2019

Download

Documents

LêKhánh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EKSPLORASI, KARAKTERISASI, DAN POTENSI MUSUH ALAMI …repository.ugm.ac.id/digitasi/download.php?file=2029_Fransiscus X Wagiman.pdflaporan akhir hasil kegiatan eksplorasi, karakterisasi,

LAPORAN AKHIR HASIL KEGIATAN

EKSPLORASI, KARAKTERISASI, DAN POTENSIMUSUH ALAMI HAMABemisia tabaciDI

EKOSISTEM CABAl

SURAT PERINTAH KERJA PELAKSANAAN PENELITIAN

NOMOR: 676/LB.620/I.l/2/2009TANGGAL 20 Februari 2009

Oleh:Prof. Dr. Ir. Fransiscus Xaverius Wagiman, SUo

Dr. Ir. Laksminiwati Prabaningrum, MS.Ir. Dahlia Simanjuntak, M.Si.

Bidang PenelitianTANAMANHORTIKUlTURA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATUNIVERSITAS GADJAH MADA

Bekerjasama dengan

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

TAHUN2009

Page 2: EKSPLORASI, KARAKTERISASI, DAN POTENSI MUSUH ALAMI …repository.ugm.ac.id/digitasi/download.php?file=2029_Fransiscus X Wagiman.pdflaporan akhir hasil kegiatan eksplorasi, karakterisasi,

RINGKASAN EKSEKUTIF

EKSPLORASI, KARAKTERISASI, DAN POTENSI MUSUH ALAMI HAM ABemisia tabaci 01 EKOSISTEM CABAl

F. X. Wagimanl), Laksminiwati Prabaningrum 2),Dahlia Simanjuntak 3)I) Fakultas Pcrtanian UGM Yogyakarta, 2) Balai Pcnclitian Sayuran Lembang,

3) Mahasiswa Program Doktor Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta

PENDAHULUAN

Konsumsi cabai per kapita sebanyak 3,86 kgltahun dan perlu penanaman

merata sepanjang tahun antara 6.000 -7.000 ha/bulan (Anonim, 2007). Produksi cabai

terkendala oleh penyakit virus kuning cabai. Penyakit ini banyak dijumpai pada

ketinggian 100 - 1000 m dpl. dan ditularkan oleh serangga vektor jenis kutu jebul

(Bemisia tabacl). Seiring dengan perkembangan dan penyebaran kutu kebul,

prevalensi penyakit virus kuning meningkat, dan mengakibatkankehilangan hasil

panen cabai sebesar 20-100% (Setiawati, 2005; Gusnaeni, 2006).

Usaha pengendalian penyakit virus kuning cabai prinsipnya r.lenghilangkan

sumber penyakit dan pengendalian vektomya. Upaya pengendalian vektor belum

seperti yang diharapkan karena masih terbatasnya pengetahuan tentang karakteristik

faktor-faktor yang mendukung dan menghambat perkembangan populasi vektor.

Masalah substansial hama B. tabaci yang juga sebagai vektor penyakit virus kuning

cabai yang urgen untuk diteliti antara lain: (I). Data keberadaan dan kelimpahan

kompleks musuh alami B. tabaci di daerah-daerah sentra produksi terbatas, (2).

Potensi setiap jenis musuh alami sebagai kandidat agens pengendalian hayati hama B.

tabaci belum banyak diketahui, (3). Kinerja kandidat agens pengendalian hayati

belum bany~k diketahui, (4) Kompatibilitas agens pengendalian hayati dengan

komponen PHT masih perlu dikembangkan.

METODE PENELITIAN

Penelitian survai dilakukan di sentra produksi cabai di datai'an tinggi c'an

dataran rendah di daerah Provinsi Jawa Barat (Cibodas, Cirebon), Jawa Tengah

(Brebes, Magelang), DIY (BantuI, Sleman, Kulon Progo, Gunung Kidul), dan Jawa

Timur (Malang, Nganjuk). Setiap lahan diambil 30 - 60 pohon cabai sampel secara

aCak. Pengamatan B. tabaci dan kompleks musuh a/ami dilakukan in situ dan

spesimen dikoleksi. Kompleks musuh alami juga disurvai pada berbagai tumbuhan

VI

Page 3: EKSPLORASI, KARAKTERISASI, DAN POTENSI MUSUH ALAMI …repository.ugm.ac.id/digitasi/download.php?file=2029_Fransiscus X Wagiman.pdflaporan akhir hasil kegiatan eksplorasi, karakterisasi,

inang yang berada di dalam dan di sekitar lahan cabai. Infomlasi tentang musuh

alami hama B. tabaci.iuga ditelusur dari berbagai sUJ.1berreferensi.

Kajian laboratorium difokuskan pada pengujian poten:;i pemangsaan

predator, baik terhadap kutu kebul maupun jenis kutu lain. Dalam penelitian ini

musuh alami yang berpotensi sebagai agens pengendalian hayati hama kutu kebul

ialah koksinelid predator jenis Menochilus sexmaculatus. Kajian mendalam ten.ang

kinerja predator ini dilakukan terhadap stadia larva dan imago. Parameter yang

diukur antara lain daya makan, dan preferensi mangsa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tiga kelompok jenis musuh alami hama kutu kcbul dari bcrbagai sumbcr

referensi sebagai berikut. Tujuh jenis predator yakni Menochilus sexmaculatlls

(Coleoptera: Coccinellidae), Delphastus catalinae (Coleoptera: C:>ccinellidae),

Nephapsis oculatus (Coleoptera: Coccinellidae), Anthocoridac dan Miridac

(Hemiptera), Chrysopidae (Chrysopa), Syrphidae (Diptera), dan Formiciidac

(Hymenoptera). Lima jenis parasitoid yakni Encarsia formosa Gahan , Encar"ia

lutea, Eretmocerus orientalis, Eretmocerus mundus. Eretmocerus hahiemani. Enam

jenis patogen yakni Verticil/ium lecanii, Beallveria bassiana, Metarhizium anisopliae,

Paecilomyces fumosoroseus, P. farinosus, dan Aschersonia aleyrodis

Musun alami yang ditemukan dalam survai lapangan yakni laba-Iaba,

Menochilus sexmaculatus, Verania lineate, Phaederus, dan Coccinella transversalis.

Menochilus sexmaculalus merupakan predator paling berpotensi scbagai agcns

pengendalian hayati hama B. tabaci. Predator tersebut tersebar luas pada berbagai

jenis tumbuhan yang berbunga (sumber polen) dan terserang kutu (sumber mang~a)

sejak dari dataran rendah sampai tinggi. Imago M sexmaculatus mampu bcrtahan

hidup tanpa makan selama 4 hari. Sclain itu M sexmaculatlls term:lSllk predator

generalis; memangsa Aphis cracivora, lv~vzuspersicae, Nilaparvala lug,ms, B. labaci,

Aspidiotus destructor. Daya makan stadium larva predator terhadap A. gossip;; (8

hari), A cracivora (4 hari), M persicae (5 hari), N. /ugens (4 hari), B. la;Yaci(10 hari),

dan A. destructor (3 hari), berturut-turut 65, 113, 244, 30, 575, dan :5 ekor. Daya

makan imago predator terhadap A. gossypii, A cracivora, M persicae, N. lugens, B.

tabaci, dan A. destructor, berturut-turut 91, 88, 146, II, 383, dan 70 ekorlhari.

VII

Page 4: EKSPLORASI, KARAKTERISASI, DAN POTENSI MUSUH ALAMI …repository.ugm.ac.id/digitasi/download.php?file=2029_Fransiscus X Wagiman.pdflaporan akhir hasil kegiatan eksplorasi, karakterisasi,

KETERLIBATAN DENGAN PENELITI LINGKUP BADAN LJTBANG

PERTANlAN

Penelitian ini melibatkan peneliti ahli hama dari Balai Penelitian Sayuran

Lembang.Aspek perlindungantanaman cabai telah banyak diteliti di Balitsas~hinga

banyakreferensiyang mendukung.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Kebijakan Pengembangan Agribisnis Cabai Merah. PertemuanKoordinasi Pokja Penanggulangan Virus Kuning. Direktont PerlindunganTanaman Hortikultura, Semarang, 29-31 Juli 2007.

Gusnaeni, N. 2006. Pemanfaatan Agen Pengendali Hayati pada CabaiTabloid Sinar Tani: Rabu, 6 September 2006.

Indrayani, I. G. A. A. 2005. Studi Pustaka Bioekologi dan Teknik Pengencalian HamaLalat Putih Bemisia spp. (Hemiptera: Aleyrodidae). Prosiding LokakaryaRevitalisasi Agribisnis Kapas di lntegrasikan dengan Palawija di LahanSawah Tadah Hujan. Lamongan, 8 September 2005. p. 74-83.

Setiawati, W. & R. Murtaningsih. 2007. Pemanfaatan Musuh Alami dalamPengendalian Hayati Hama B. tabaci pada Tanaman Sayuran. PertemuanKoordinasi Pokja Penanggulangan Virus Kuning. Direktorat PerlindunganTanaman Hortikultura, Semarang, :;9-31 Juli 2007.

Setiawati, W.; A. S. Duriat & T. A. Soetiarso. 2005. Whitefly and its control inIndonesia. Paper presented in Int. Seminar on whitefly management andcontrol strategy. Taiwan ROC, Oct.3-8, 2005

VIII