1 Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan raya merupakan sarana transportasi darat yang membentuk jaringan transportasi untuk menghubungkan daerah-daerah, sehingga roda perekonomian dan pembangunan dapat berputar dengan baik. Seiring dengan bertambahnya kepemilikan kendaraan, serta kemajuan dibidang industri dan perdagangan, serta distribusi barang dan jasa menyebabkan meningkatnya volume lalu lintas. Oleh karena itu terkadang diperlukan adanya penambahan jalan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas dengan tujuan untuk meningkatan efektivitas dan efisiensi jalan. Penambahan jalan dalam hal ini dapat berupa Jalan tol, bypass, ring road, dan lain lain. Dalam merencanakan sebuah jalan baru, diperlukan analisa kelayakan dari suatu rencana jalan tersebut. Apakah nantinya jalan tersebut akan layak untuk dibuat atau tidak. Pada tugas kali ini, kami akan menganalisa kelayakan sebuah rencana jalan secara ekonomi menggunakan BOK dengan parameter kecepatan, dan nilai waktu untuk dapat mengetahui efektivitas dan efisiensi jalan rencana yang akan dibuat. 1.2 Tujuan Dengan adanya tugas ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui langkah-langkah untuk menentukan divert beserta volume kendaraan yang akan terjadi ketika jalan rencana dibangun. 2. Menghitung Biaya Operasional Kendaraan masing-masing golongan kendaraan. 3. Menghitung nilai waktu dari setiap kendaraan. 4. Menghitung saving yang terjadi karena adanya jalan rencana. Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jalan raya merupakan sarana transportasi darat yang membentuk jaringan transportasi untuk menghubungkan daerah-daerah, sehingga roda perekonomian dan pembangunan dapat berputar dengan baik. Seiring dengan bertambahnya kepemilikan kendaraan, serta kemajuan dibidang industri dan perdagangan, serta distribusi barang dan jasa menyebabkan meningkatnya volume lalu lintas. Oleh karena itu terkadang diperlukan adanya penambahan jalan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas dengan tujuan untuk meningkatan efektivitas dan efisiensi jalan. Penambahan jalan dalam hal ini dapat berupa Jalan tol, bypass, ring road, dan lain lain.
Dalam merencanakan sebuah jalan baru, diperlukan analisa kelayakan dari suatu rencana jalan tersebut. Apakah nantinya jalan tersebut akan layak untuk dibuat atau tidak. Pada tugas kali ini, kami akan menganalisa kelayakan sebuah rencana jalan secara ekonomi menggunakan BOK dengan parameter kecepatan, dan nilai waktu untuk dapat mengetahui efektivitas dan efisiensi jalan rencana yang akan dibuat.
1.2 Tujuan
Dengan adanya tugas ini, mahasiswa diharapkan dapat:1. Mengetahui langkah-langkah untuk menentukan divert beserta volume
kendaraan yang akan terjadi ketika jalan rencana dibangun.2. Menghitung Biaya Operasional Kendaraan masing-masing golongan kendaraan.3. Menghitung nilai waktu dari setiap kendaraan.4. Menghitung saving yang terjadi karena adanya jalan rencana.5. Menentukan kelayakan ekonomi jalan rencana menggunakan BCR, NPV, dan
EIRR.
1.3 Data Perencanaan
Pada tugas ini direncanakan pembangunan jalan bypass dengan masa guna 10 tahun yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan jalan yang telah terjadi pada salah satu ruas jalan antar kota di Mojokerto di tahun 2015 ini memiliki data teknis sebagai berikut:
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
2Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Jalan Eksisting: Panjang = 2 kmJenis = Jalan Luar KotaTipe = 2/2 UDMedan = DatarLebar = 6mBahu = 1mHambatan Samping = SedangPengembangan =50%
Jalan Bypass: Panjang = 2,5 kmJenis = Jalan Luar KotaTipe = 2/2 UDMedan = DatarLebar = 7mBahu = 1,5mHambatan S. = RendahPengembangan =25%
Gambar Denah Rencana Pembangunan Bypass
1.4 Data Volume Lalu Lintas
Pada ruas jalan yang akan direncanakan pembangunan bypass tersebut memiliki tingkat pertumbuhan volume kendaraan sebesar 6% setiap tahunnya dengan volume lalu lintas kendaraan pada tahun 2015 sebagai berikut:
Volume Kendaraan Puncak
LV : 600 kendaraan/jam
MHV : 280 kendaraan/jam
LB : 160 kendaraan/jam
LT : 100 kendaraan/jam
MC : 2370 kendaraan/jam
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
3Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
1.5 Gambar Detail Potongan Rencana Jalan
Berikut merupakan gambar detail potongan melintang dari penampang jalan eksisting dan rencana jalan bypass:
Gambar Potongan Melintang Jalan Eksisting
Gambar Potongan Melintang Jalan Bypass
1.6 Biaya Konstruksi dan Pembebasan Lahan
Adapun biaya konstruksi pembangunan jalan dan biaya pembebasan lahan pada daerah mojokerto sebagai berikut:
Biaya Konstruksi dan PemeliharaanBiaya konstruksi pembangunan jalan sebesarRp 1.027.876.707,167 /m lebar/kmBiaya pemeliharaan rutin setiap tahun sebesarRp 12.351.248,56 /m lebar/kmSumber: Novia Endhianata, Analisis Peningkatan Ruas Jalan Solo-Sragen (2008)#nilai tersebut sudah termasuk pertumbuhan nilai hingga tahun 2015
Biaya Pembebasan LahanBiaya pembebasan lahan berdasarkan harga tanah di Mojokerto tahun 2015Rp 375.238,58 /m2
Berdasarkan data volume lalu lintas puncak yang ada, dilakukan analisis mengenai volume lalu lintas harian rata-rata dengan nilai koefisien K untuk jalan luar kota sebesar 0,11 serta mengubah menjadi satuan mobil penumpang berdasarkan nilai ekivalen mobil penumpang (emp) untuk jalan antar kota menurut MKJI.
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
5Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Jumlah volume kendaraan total dalam satu jam pada saat volume puncak sebesar 600+280+160+100+2370=3510 kendaraan/jam. Sehingga berdasarkan tabel nilai ekvalensi mobil penumpang tersebut digunakan nilai sebagai berikut:
LV = 1MHV = 1,3LB = 1,5LT = 2,5MC = 0,5 (lebar jalur lalu lintas 6-8m)
Dari nilai emp tersebut kita konversi volume kendaraan kedalam satuan mobil penumpang sebagai berikut:
LV = 600 x 1 = 600 smp/jamMHV = 280 x 1,3 = 364 smp/jamLB = 160 x 1,5 = 240 smp/jamLT = 100 x 2,5 = 250 smp/jamMC = 2370 x 0,5 = 1185 smp/jamTotal = 2639 smp/jam
2.2 Kinerja Jalan Kondisi Bebas
Berdasarkan data perencanaan jalan bypass dan jalan eksisting yang merupakan golongan jalan luar kota, sehingga dalam analisis kinerja jalan tersebut menggunakan pedoman perencanaan dan pengaturan jalan luar kota pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia dengan langkah analisis sebagai berikut:
1. Analisis Kecepatan Arus Bebas
Kecepatan arus bebas merupakan kecepatan pada saat tingkatan arus nol atau kecepatan pengemudi saat mengendarai kendaraan tanpa halangan kendaraan lain di jalan. Berikut merupakan persamaan untuk menentukan besarnya kecepatan arus bebas berdasarkan MKJI:
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
6Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Penentuan kecepatan arus bebas dasar kendaraan
Berdasarkan data perencanaan, kedua jalan berada pada medan datar dengan tipe 2/2UD sehingga didapatkan kecepatan arus bebas dasar untuk tipe LV ialah 68 km/jam. Namun juga perlu diketahui data kecepatan arus bebas dasar untuk tipe kendaraan lainnya, sehingga didapatkan data kecepatan arus bebas dasar sebagai berikut:
Penentuan faktor penyesuaian akibat kelas fungsional dan guna lahan (FFVrc)
Berdasarkan data geometri jalan dan tabel penyesuaian menurut MKJI didapatkan nilai FFVrc sebagai berikut:
Jalan Eksisting (arteri, pengembangan 50%) = 0,97Jalan Bypass (arteri, pengembangan 25%) = 0,98
Perhitungan kecepatan arus bebas kendaraan
Berdasarkan data-data yang kecepatan arus bebas dasar dan faktor penyesuaian yang telah didapat, dapat dihitung kecepatan arus bebas kendaraan sebagai berikut:
FV = (Fvo + FVw) x FFVsf x FFVrc
Jalan eksistingFV = (68 + (-3)) x 0,92 x 0,97 = 58,01 km/jam
Jalan bypassFV = (68 + (0)) x 0,97 x 0,98 = 64,6 km/jam
Selain dapat menghitung kecepatan arus bebas kendaraan ringan, juga dapat dilakukan perhitungan kecepatan kendaraan ringan kendaraan lain dengan metode berikut menurut MKJI:
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
9Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Sehingga didapatkan data kecepatan arus bebas kendaraan sebagai berikut:
Kapasitas merupakan arus maksimum yang dapat dipertahankan persatuan jam yang melewati suatu titik di jalan pada kondisi yang ada. Berikut merupakan persamaan untuk menentukan besarnya kapasitas berdasarkan MKJI:
Penentuan Kapasitas Dasar
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
10Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Kapasitas dasar suatu ruas jalan merupakan fungsi dari tipe jalan, pada kondisi jalan tinjauan yang merupakan tipe 2/2UD dan pada medan datar didapatkan nilai Kapasitas Dasar total kedua arah sebesar 3100 smp/jam.
Penentuan Faktor Penyesuaian Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas (FCw)
Berdasarkan data geometri jalan dan tabel penyesuaian menurut MKJI didapatkan nilai FCw sebagai berikut:
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Penentuan Faktor Penyesuaian Akibat Pemisah Arah (FCsp)
Pada kondisi eksisting dan rencana bypass diasumsikan memiliki komposisi pemisah arah yang sama besar yaitu 50-50 sehingga didapatkan nilai FCsp sebagai berikut:
Jalan Eksisting (50-50) = 1,00Jalan Bypass (50-50) = 1,00
Penentuan Faktor Penyesuaian Akibat Hambatan Samping (FCsf)
Berdasarkan kondisi geometri jalan dan tabel nilai koreksi penyesuaian akibat hambatan samping didapatkan data sebagai berikut:
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
12Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Berdasarkan data-data yang kapasitas dasar dan faktor penyesuaian yang telah didapat, dapat dihitung kecepatan arus bebas kendaraan sebagai berikut:
C = Co x FCw x FCsp x FCsf
Jalan eksistingC = 3100 x 0,91 x 1,00 x 0,91 = 2567 smp/jam
Jalan bypassC = 3100x 1,00 x 1,00 x 0,97 = 3007 smp/jam
3. Analisis Waktu Tempuh Bebas
Berdasarkan hasil analisis mengenai kecepatan arus bebas kendaraan serta kapasitas dari jalan eksisting dan jalan bypass, maka kita dapat mengetahui waktu tempuh bebas dengan cara berikut:
Jalan EksistingFV = 58,01 km/jamC = 2567 smp/jamPanjang = 2 kmT bebas = Panjang / FV = 2/58,01 = 2,07 menit
Jalan BypassFV = 64,6 km/jamC = 3007 smp/jamPanjang = 2,5 kmT bebas = Panjang / FV = 2,5/64,6 = 2,32 menit
2.3 Trip Assignment
Berdasarkan data volume kendaraan puncak dalam satuan mobil penumpang serta kinerja jalan eksisting dan jalan bypass pada kondisi bebas dilakukan analisis trip assignment dengan metode smock (1962) dengan pembebanan berulang hingga terjadi kondisi seimbang yaitu waktu tempuh sama sebagai berikut:
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
13Tugas Besar Ekonomi Jalan Rayaϕ1/n arus waktu arus waktu
Vo 0 2.069 0 2.321F 2639 5.783 0 2.321
Vo 0 2.069 0 2.321F 1319.5 3.459 1319.5 3.599
Vo 0 2.069 0 2.321F 1759.333 4.105 879.6667 3.109
Vo 0 2.069 0 2.321F 659.75 2.675 1979.25 4.482
Vo 0 2.069 0 2.321F 1583.4 3.833 1055.6 3.296
Vo 0 2.069 0 2.321F 879.6667 2.914 1759.333 4.166
Vo 0 2.069 0 2.321F 1508 3.722 1131 3.380
Vo 0 2.069 0 2.321F 989.625 3.042 1649.375 4.016
Vo 0 2.069 0 2.321F 1759.333 4.105 879.6667 3.109
Vo 0 2.069 0 2.321F 1055.6 3.121 1583.4 3.929
Vo 0 2.069 0 2.321F 1374 3.533 1265 3.534
Pembebanan jalan eksiting jalan bypass
1 1
2 0.5
Ke
3 0.333333
4 0.25
5 0.2
6 0.166667
n 1/n
0.110
7 0.142857
8 0.125
9 0.111111
Didapatkan kondisi seimbang ketika waktu tempuh antara jalan eksiting dan jalan bypass mendekati sama, yaitu pada saat ruas jalan eksisting dilewati oleh 1374 smp/jam (52%) dan ruas jalan bypass dilewati oleh 1265 smp/jam (48%)
2.4 Pertumbuhan Volume Kendaraan
Berdasarkan data yang ada, pada ruas jalan eksisting memiliki tingkat pertumbuhan volume kendaraan setiap tahunnya sebesar 6%. Sehingga kita dapat memprediksi perkiraan volume lalu lintas yang ada selama 10 tahun masa guna rencana bypass dengan memperhatikan persebaran volume lalu lintas yang ada, baik ketika hanya terdapat jalan eksisting saja maupun setelah dibangun jalan bypass sebagai berikut:
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Berdasarkan data volume lalu lintas kendaraan setiap tahunnya hingga tahun ke sepuluh dan kapasitas jalan eksisting dan bypass, dilakukan analisis mengenai kinerja ruas jalan tersebut untuk mengetahui derajat kejenuhan, kecepatan kendaraan serta waktu tempuh sebagai berikut:
Kinerja Jalan Eksisting Saja
Kinerja Jalan Eksiting dan Jalan Bypass
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
15Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Kecepatan aktual LV pada analisis tersebut didapatkan melalui grafik hubungan antara kecepatan LV dengan derajat kejenuhan untuk jalan 2/2 UD dari MKJI berikut:
2.6 Analisis Kecepatan Aktual Kendaraan Lain
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
16Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Setelah dilakukan analisis mengenai kecepatan LV aktual berdasarkan MKJI seperti diatas, dilanjutkan dengan menghitung kecepatan aktual kendaraan lain dengan cara berikut:
Contoh perhitungan pada jalan eksisting tahun ke 0 : Kecepatan arus bebas dasar LV = 68 km/jam Kecepatan arus bebas dasar MHV = 60 km/jam Kecepatan arus bebas dasar LB = 73 km/jam Kecepatan arus bebas dasar LT = 58 km/jam Kecepatan arus bebas dasar MC = 55 km/jam Kecepatan aktual LV = 26,2 km/jam
1. Perhitungan penyesuaian kecepatan arus bebas kendaraan ringan (LV)
FFV = FV0 – FV = 41.8 km/jam
2. Perhitungan kecepatan arus bebas Kendaraan Berat Menengah (MHV)
FV MC = FV MC.0 – FFV x FV MC.0 / FV0= 21.2 km/jam
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
17Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Analisis kecepatan aktual kendaraan lain ini dilakukan pada masing-masing ruas jalan setiap tahunnya hingga tahun ke sepuluh. Sehingga didapatkan data kecepatan aktual setiap kendaraan sebagai berikut:
tahun 10 39,6 28,4 25,1 30,5 24,2 23,0 tahun 10 28 39,8 35,1 42,7 33,9 32,2
Jalan Eksisting (km/jam) Jalan Bypass (km/jam)
2.7 Analisis Nilai Waktu
Nilai waktu merupakan komponen biaya yang dipertimbangkan dalam biaya total menempuh suatu ruas jalan selain BOK. Berdasarkan hasil penelitian LAPI-ITB pada tahun 1997 mengenai nilai waktu minimum di DKI-Jakartapada tahun 1995, faktor koreksi daerah lain, dan suku bunga deposito 12% setiap tahun didapatkan nilai waktu pada tahun 2015 sebagai berikut:
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
18Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Nilai waktu DKI-Jakarta tahun 1995 : Golongan 1 = Rp 8.200,- Golongan 2A = Rp 12.369,- Golongan 2B = Rp 9.188,-
Nilai koreksi untuk daerah Surabaya 0,74
Nilai waktu Surabaya tahun 1995 : Golongan 1 = Rp 6.068,- Golongan 2A = Rp 9.153,- Golongan 2B = Rp 6.799,-
Berdasarkan suku bunga deposito 12%/tahun didapatkan nilai waktu Surabaya tahun 2015 : Golongan 1 = Rp 58.534,-
Golongan 2A = Rp 88.293,-Golongan 2B = Rp 65.586,-
2.8 Analisis Biaya Operasional Kendaraan (BOK)
Metode analisis biaya operasional kendaraan (BOK) ini menggunakan metode jasa marga dimana secara umum kecepatan menjadi variabel penentu utama dengan hasil analisi sebagai berikut:
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
19Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Jalan Eksisting Saja
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
20Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Jalan Eksisting dan Jalan Bypass
Kecepatan BOK Kecepatan BOKkm/jam /1000 km km/jam /1000 km
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
21Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
2.9 Analisis Cost
Analisis cost setiap tahunnya diperhitungkan berdasarkan beberapa variabel yang berpengaruh, yaitu:
Jenis Kendaraan Volume Kendaraan Kecepatan Aktual Kendaraan Nilai BOK kendaraan Nilai waktu kendaraan Waktu tempuh
Dikarenakan analisis nilai BOK menggunakan metode Jasa Marga yang tidak terdapat nilai BOK untuk kendaraan MC, sehingga nilai BOK untuk MC dibebankan kepada LV berdasarkan metode ND LEA dengan cara berikut:
Sedangkan untuk waktu tempuh merupakan hasil bagi antara panjang ruas jalan dengan kecepatan aktual masing-masing kendaraan. Sehingga berdasarkan data-data yang sudah kita analisis sebelumnya tersebut dapat dilakukan analisis cost yang terjadi pada rencana proyek tersebut.
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
22Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Kondisi Jalan Eksisting sajavolume volume Kecepatan BOK Jarak Waktu Cost inflasi
kend/jam kend/jam km/jam /1000 km km jam 6%0 LV 5455 9333 26,2 2.822.082,00Rp 2 0,0763 58.534Rp 10.112Rp 10.112Rp 94.376.139,40Rp
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
25Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
2.10 Analisis Saving
Saving merupakan selisih cost antara kondisi awal tanpa adanya jalan bypass dengan kondisi setelah dibangunnya bypass. Pada dasarnya saving menggambarkan nilai penghematan yang terjadi antara biaya sebelum dan sesudah proyek dilaksanakan, hal ini yang mendasari kelayakan ekonomi pembangunan jalan bypass ini. Pada tabel dibawah ini disajikan nilai saving / hari yang terjadi sehingga untuk mendapatkan nilai saving dalam 1 tahun, harus dikalikan dengan 365 hari terlebih dahulu.
Kondisi AwalJalan Eksisting Jalan Eksisting Jalan Rencana
(1) (2) (3) = (1) - ((2) + (3))tahun 0 169.600.380,57Rp 169.600.380,57Rp tahun 1 190.562.987,61Rp 75.335.093,31Rp 78.606.638,36Rp 36.621.255,93Rp tahun 2 214.116.572,87Rp 85.873.618,74Rp 88.961.232,09Rp 39.281.722,04Rp tahun 3 240.581.381,28Rp 98.857.120,52Rp 100.326.017,50Rp 41.398.243,26Rp tahun 4 270.317.240,01Rp 111.952.684,50Rp 113.688.829,62Rp 44.675.725,89Rp tahun 5 303.728.450,87Rp 128.380.459,32Rp 130.156.738,62Rp 45.191.252,93Rp tahun 6 341.269.287,40Rp 148.949.416,66Rp 150.253.855,97Rp 42.066.014,77Rp tahun 7 383.450.171,32Rp 169.360.511,86Rp 169.715.784,87Rp 44.373.874,59Rp tahun 8 430.844.612,50Rp 198.712.610,39Rp 193.624.412,44Rp 38.507.589,67Rp tahun 9 484.097.006,60Rp 228.892.838,99Rp 220.304.860,36Rp 34.899.307,25Rp tahun 10 543.931.396,62Rp 268.940.045,17Rp 253.372.390,35Rp 21.618.961,10Rp
Kondisi RencanaSaving Tahun
2.11 Analisis Arus Kas
Sebelum melakukan analisis arus kas yang terjadi selama masa pengoperasian jalan bypass tersebut, terlebih dahulu dilakukan rekapitulasi dari setiap cost dan benefit yang terjadi sebagai berikut:
Cost
Pembebasan Lahan
Luas = ( 7 + 2 x 1,5) x 2500 = 25000 m2
Harga tanah di Mojokerto = Rp 375.238,58 / m2
Biaya pembebasan lahan = 25000 x Rp 375.238,58= Rp 9.380.964.553,51
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
26Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Konstruksi Jalan
Luas = ( 7 x 2500 ) = 17500 m2
Harga konstruksi = Rp 1.027.876.707,167 /m lebar/kmBiaya konstruksi = 17500 / 1000 x Rp 1.027.876.707,16
= Rp 17.987.842.375,42
Pemeliharaan Rutin
Luas = ( 7 x 2500 ) = 17500 m2
Harga pemelharaan/tahun = Rp 12.351.248,56 /m lebar/kmBiaya pemeliharaan/tahun = 17500 / 1000 x Rp 12.351.248,56
= Rp 216.146.849,73#dengan tinggi inflasi setiap tahun 6%
Benefit
Saving
Nilai saving/tahunSaving tahun ke 1 = Rp 13.366.758.416,-Saving tahun ke 2 = Rp 14.337.828.545,-Saving tahun ke 3 = Rp 15.110.358.788,-Saving tahun ke 4 = Rp 16.306.639.948,-Saving tahun ke 5 = Rp 16.494.807.321,-Saving tahun ke 6 = Rp 15.354.095.392,-Saving tahun ke 7 = Rp 16.196.464.226,-Saving tahun ke 8 = Rp 14.055.270.284,-Saving tahun ke 9 = Rp 12.738.247.147,-Saving tahun ke 10 = Rp 7.890.920.801,-
Nilai Pertumbuhan (I)
Nilai pertumbuhan yang diharapkan pada pembangunan jalan bypass ini sebesar 14%/tahun, 2% lebih besar dari suku bunga deposito bank. Sehingga berdasarkan nilai pertumbuhan tersebut, dapat dihitung besarnya faktor diskon setiap tahunnya sebagai berikut:
Tahun 0 = 1
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
27Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Tahun 1 = ( 1 + 0,14) ^1 = 1,14
Tahun 2 = ( 1 + 0,14) ^2 = 1,3
Tahun 3 = ( 1 + 0,14) ^3 = 1,482
Tahun 4 = ( 1 + 0,14) ^4 = 1,689
Tahun 5 = ( 1 + 0,14) ^5 = 1,925
Tahun 6 = ( 1 + 0,14) ^6 = 2,195
Tahun 7 = ( 1 + 0,14) ^7 = 2,502
Tahun 8 = ( 1 + 0,14) ^8 = 2,853
Tahun 9 = ( 1 + 0,14) ^9 = 3,252
Tahun 10 = ( 1 + 0,14) ^10 = 3,707
Berdasarkan data-data mengenai cost dan benefit yang terjadi pada rencana pembangunan bypass tersebut, dapat dibuat sebuah tabel arus kas untuk mempermudah analisis sebagai berikut:
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
PV -27369 11536 10856 10035 9502 8425 6863 6350 4813 3811 2030NPV 46854BCR 2,629PP 2 tahun 181 hari
Tahun (dalam juta rupiah)
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
29Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
2.12 Analisis Kelayakan Ekonomi
Setelah dibuatnya arus kas mengenai cost dan benefit pada rencana pembangunan jalan bypass, dilakukan analisis mengenai kelayakan ekonomi dari rencana pembangunan tersebut. Cukup banyak metode analisis yang menilai kelayakan ekonomi dari pembangunan suatu jalan, namun disini akan digunakan tiga jenis metode sebagai parameter kelayakan pembangunan jalan bypass yaitu NPV, BCR, dan PP.
Net Present Value (NPV)Net Present Value merupakan metode penilaian kelayakan
dengan cara mengubah nilai uang ke salah satu tahun tinjauan yang sama, secara umum tahun tinjauan ialah tahun awal saat proyek dimulai.
NPV = Σ PVi
Dimana :NPV = Net Present Value (Rupiah)PVi = Present Value tahun ke-i (Rupiah)
NPV = PVo + PV1 + PV2 + PV3 + PV4 + PV5 + PV6 + PV7 + PV8 + PV9 + PV10= Rp(27.368.806.928,93) + Rp 11.535.624.180,94 + Rp 10.856.196.433,5 + Rp 10.035.136.444,34 + Rp 9.502.418.098,39 + Rp 8.425.160.509,02 + Rp 6.863.339.426,1 + Rp 6.350.179.422,91 + Rp 4.813.268.821,26 + 3.811.174.078,13 + Rp 2.030.023.192= Rp 46.853.713.677,84
Didapatkan NPV bernilai positif sebesar Rp 46.853.713.677,84 yang menandakan bahwa proyek ini layak secara ekonomi.
Benefit Cost Ratio (BCR)Benefit Cost Ratio merupakan metode penilaian kelayakan
dengan cara membandingkan besarnya nilai benefit dengan cost. Sehingga jika nilai perbandingan tersebut lebih dari satu, maka dapat dikatakan proyek tersebut layak.
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
Benefit = Rp 75.619.180.278,69Cost = Rp 28.765.466.600,85BCR = Benefit / Cost
= Rp 75.619.180.278,69 / Rp 28.765.466.600,85= 2,629
Didapatkan nilai BCR 2,629 yang berarti lebih dari 1, sehingga proyek pembangunan bypass ini dikatakan layak.
Payback Periode (PP)Payback Perode merupakan metode penilaian kelayakan
dengan cara menghitung waktu titik impas antara benefit dengan cost. Jika waktu titik impas lebih cepat daripada waktu pengelolaan hasil proyek maka proyek tersebut dikatakan layak.
PVo = Rp(27.368.806.928,93)PV1 = Rp 11.535.624.180,94PV2 = Rp 10.856.196.433,5PV3 = Rp 10.035.136.444,34Jumlah = Rp 5.058.150.129,85
Dapat kita lihat bahwa pada tahun ketiga nilai penjumlahan Present Value sudah menunjukkan angka postif yaitu sebesar Rp 5.058.150.129,85. Sehingga posisi waktu titik impas berada diantara tahun kedua dan ketiga, atau secara lebih pasti waktu titik impas terjadi setelah 2 tahun 181 hari. Hal ini menunjukkan bahwa proyek tersebut layak karena waktu titik impas kurang dari 10 tahun.
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015
31Tugas Besar Ekonomi Jalan Raya
Dari ketiga hasil analisis mengenai kelayakan ekonomi rencana pembangunan bypass dengan metode NPV, BCR, dan PP didapatkan hasil sebagai berikut:
NPV = Rp 46.853.713.677,84 > 0 (OK) BCR = 2,629 > 1 (OK) PP = 2 tahun 181 hari < 10 tahun (OK)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek pembangunan jalan bypass di Mojokerto dengan umur rencana 10 tahun layak secara ekonomi.
Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2015