Top Banner
Hendri Saparini, Ph.D CORE Indonesia EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014
39

EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Jun 12, 2015

Download

News & Politics

Partai Golkar

Ekonomi Indonesia dan Neraca Keseimbangan APBN - 2014

Disampaikan oleh Hendri Saparini
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Hendri Saparini, Ph.D CORE Indonesia

EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Page 2: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Pertumbuhan Ekonomi Global prospek 2014 lebih cerah

Sumber: IMF

2012 2013 2014

World 3.1 3.1 3.8

USA 2.2 1.7 2.7

Euro Area -0.6 -0.6 0.9

Japan 1.9 2.0 1.2

China 7.8 7.8 7.7

India 3.2 5.6 5.7

ASEAN-5 6.1 5.6 5.7

Indonesia 6.2 6.3 6.4

*IMF July 2013, Indonesia per April

Page 3: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Unemployment Rate AS membaik, QE dikurangi

Page 4: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Pertumbuhan Ekonomi 2013 realisasi pertumbuhan di bawah target APBN-P

LAPANGAN USAHA Sem 1-2013 APBN-P 2013 RAPBN-2014

Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

3.4 3.7 3.5

Pertambangan dan Penggalian -0.7 2.0 1.5

Industri Pengolahan 5.9 6.1 6.4

Listrik, Gas dan Air Bersih 6.6 6.4 5.8

Konstruksi 6.9 7.3 6.8

Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.5 8.3 8.1

Pengangkutan dan Komunikasi 10.7 11.1 10.1

Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 8.2 6.0 6.0

Jasa-jasa 5.5 5.2 6.6

PDB 5.9 6.3 6.4

Sumber: BPS

Page 5: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Pertumbuhan Ekonomi 2013 berdasarkan pengeluaran

Jenis Pengeluaran Pertumbuhan

Semester I-2013 2013 2014

Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,1 5,0 5,3

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,4 6,7 5,4

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB 5,2 6,9 8,8

Ekspor Barang dan Jasa 4,2 6,6 7,4

Dikurangi Impor Barang dan Jasa 0,3 6,1 7,5

PDB 5,9 6,3 6,4

Sumber: BPS

Page 6: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Peran Wilayah dalam Pembentukan PDB peran Kalimantan merosot akibat penurunan ekspor

Wilayah/pulau 2012 Q2-13

Sumatera 23,77 23,90

Jawa 57,62 58,15

Bali dan Nusa Tenggara 2,51 2,50

Kalimantan 9,30 8,73

Sulawesi 4,74 4,81

Maluku dan Papua 2,06 1,91

Total 100,0 100,0

Sumber: BPS

Page 7: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Perkembangan Harga Komoditas merosot mengikuti kondisi ekonomi global

Sumber: IMF

Page 8: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Perkembangan Ekspor & Impor ekspor melemah akibat penurunan harga & permintaan

Sumber: BPS

Page 9: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Komoditas Nilai

(Juta US$) Share Komoditas

Nilai (Juta US$)

Share Komoditas Nilai

(Juta US$) Share

Hasil pertanian 437.5 3.7% Hasil industri 9,198.5 76.8% Hasil pertambangan dan lainnya

2,266.2 18.9%

Udang 120.1 1.0% Minyak sawit 1,431.3 12.0% Batubara 1,948.6 16.3%

Biji kopi 93.2 0.8% Tekstil dan produk tekstil 1,095.3 9.2% Biji tembaga 67.5 0.6%

Ikan dan lain-lain 78.3 0.7% Peralatan listrik, alat ukur dan optik

843.0 7.0% Biji nikel 111.1 0.9%

Biji coklat 39.8 0.3% Karet olahan 745.9 6.2% Bauksit 98.8 0.8%

Rempah-rempah 22.5 0.2% Produk logam dasar 713.9 6.0% Granit - 0.0%

Buah-buahan 14.7 0.1% Makanan olahan 471.8 3.9% Hasil pertambangan lainnya 39.8 0.3%

Teh 10.6 0.1% Alas kaki 336.9 2.8% Hasil sektor lainnya 0.5 0.0%

Damar dan getah damar 9.9 0.1% Kertas dan barang dari kertas

314.5 2.6% Klasifikasi Lain 67.6 0.6%

Bahan nabati 9.9 0.1% Produk kayu olahan 291.4 2.4% Jumlah, fob 11,969.8 100.0%

Tembakau 5.7 0.0% Bahan kimia 267.1 2.2%

Lainnya 32.8 0.3% Hasil Industri Lainnya 2,687.4 22%

Impor Berdasarkan Komoditas, Juni 2013

Page 10: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Jenis Barang Nilai (Juta US$) Persentase

(%)

Barang konsumsi 2,313 14%

Makanan dan minuman, baku, untuk rumah tangga 174 1%

Makanan dan minuman, olahan, untuk rumah tangga 235 1%

Mobil penumpang 89 1%

Alat angkutan bukan untuk industri 24 0%

Barang konsumsi tahan lama 152 1%

Barang konsumsi semi-tahan lama 206 1%

Barang konsumsi tidak tahan lama 204 1%

Bahan bakar dan pelumas, olahan, produk minyak 1,204 7%

Barang yang tidak dirinci secara spesifik 25 0%

Bahan baku dan bahan penolong 11,071 69%

Makanan dan minuman, baku untuk industri 383 2%

Makanan dan minuman, olahan untuk industri 527 3%

Bahan pasokan, baku untuk industri 550 3%

Bahan pasokan, olahan untuk industri 4,637 29%

Suku cadang dan perlengkapan untuk barang modal 1,543 10%

Suku cadang dan perlengkapan untuk alat angkutan 663 4%

Bahan bakar dan pelumas, baku 1,121 7%

Bahan bakar dan pelumas, olahan 1,647 10%

Barang modal 2,621 16%

Barang modal (kecuali alat angkutan) 2,133 13%

Mobil penumpang 89 1%

Alat angkutan lainnya, untuk industri 399 2%

Impor yang tidak dapat diklasifikasikan 3) 92 1%

Jumlah, cif 16,097 100%

Impor Berdasarkan Barang (Juni, 2013)

Page 11: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Perkembangan Realisasi Investasi

Sumber: BKPM

Page 12: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Investasi berdasarkan Wilayah PMA berpusat di Jawa, PMDN terbesar di Kaltim

PMDN PMA

Sumber: BKPM

81% 74%

82% 91%

87%

71% 63%

56% 60%

19% 26%

18% 9%

13%

29% 37%

44% 40%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sem-12013

Jawa Luar Jawa

48%

63% 54%

60%

21%

58% 49%

57% 49%

52%

37% 46%

40%

79%

42% 51%

43% 51%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sem-12013

Jawa Luar Jawa

Page 13: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Realisasi investasi berdasarkan sektor (Q2-2-13) sektor pertambangan masih paling diminati

PMDN PMA

Sumber: BKPM

Page 14: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Inflasi & BI Rate Naik 75 bps dalam 2 bln terakhir, BI ‘gagal’ redam inflasi

Sumber: BI

Page 15: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Nilai Tukar Rupiah pelemahan Rupiah dipicu faktor eksternal & internal

Rp/US$ Fluktuasi Mata Uang Asia, (23/8, ytd)

Depresiasi App.

Sumber: Oanda

-19%

-14%

-12%

-11%

-7%

-5%

-5%

0%

2%

-20% -15% -10% -5% 0% 5%

Rupee

Yen

Rupiah

Ringgit

Peso

Bath

Won

Dollar HK

Yuan

10,776

8,800

9,000

9,200

9,400

9,600

9,800

10,000

10,200

10,400

10,600

10,800

11,000

Rp

/US

$

Page 16: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Perkembangan IHSG

5214.98

4174.98

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Jan-08 Jan-09 Jan-10 Jan-11 Jan-12 Jan-13

-9.33

-6.35

-4.62

-3.87

-3.5

-3.4

-2.47

1.9

6.00

9.43

14.19

31.41

-20 -10 0 10 20 30 40

China

S. Korea

India

Thailand

Hongkong

Indonesia

Singapore

Malaysia

Philippines

UK

USA

Japan

%

Pertumbuhan Indeks Saham Asia, 2013 (ytd*)

*22 Agustus 2013

Page 17: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Cadangan Devisa menurun akibat intervensi BI & defisit BOP

Sumber: BI

107

93

0

20

40

60

80

100

120

140

Jan

-08

Mar

-08

May

-08

Jul-

08

Sep

-08

No

v-0

8

Jan

-09

Mar

-09

May

-09

Jul-

09

Sep

-09

No

v-0

9

Jan

-10

Mar

-10

May

-10

Jul-

10

Sep

-10

No

v-10

Jan

-11

Mar

-11

May

-11

Jul-

11

Sep

-11

No

v-11

Jan

-12

Mar

-12

May

-12

Jul-

12

Sep

-12

No

v-12

Jan

-13

Mar

-13

May

-13

Jul-

13

Mil

iar

US

$

Page 18: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Perbandingan Cadangan Devisa

82

105

141

175

258

288

328

1,250

3,440

- 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000

Philippines

Indonesia

Malaysia

Thailand

Singapore

India

Korea, republic of

Japan

China

Billion of US$

* Per Juny, China March

Page 19: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Penyumbang Defisit Transaksi Berjalan impor minyak mentah dan BBM terus meningkat

Barang , 1,641

Nonmigas, 4,637

Minyak, -6,497

Gas, 3,501

Jasa - jasa, -2,313

Pendapatan, -5,694

-10,000

-8,000

-6,000

-4,000

-2,000

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

Mill

ion

s o

f U

SD

Sumber : BI

Page 20: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Suku Bunga Kredit Perbankan meningkat mengikuti BI Rate/inflasi

Sumber: BI

Page 21: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

APBN

Page 22: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Postur APBN (Triliun Rupiah)

URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012

2013 2014

(APBNP) (RAPBN)

A. PENDAPATAN NEGARA 981,6 848,8 995,3 1.210,6 1.338,1 1.502,0 1.662,5

B. BELANJA NEGARA 985,7 937,4 1.042,1 1.295,0 1.491,4 1.726,2 1.816,7

C. KESEIMBANGAN PRIMER 84,3 5,2 41,5 8,9 (52,8) (111,7) (34,7)

D. SURPLUS/(DEFISIT) ANGGARAN (4,1) (88,6) (46,8) (84,4) (153,3) (224,2) (154,2)

% defisit terhadap PDB (0,08) (1,58) (0,73) (1,14) (1,86) (2,38) (1,49)

E. PEMBIAYAAN 84,1 112,6 91,6 130,9 175,2 224,2 154,2

Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 80,0 24,0 44,7 46,5 21,9 0,0 0,0

Page 23: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Pendapatan APBN Pendapatan Negara APBN 2013 APBN-P 2013 RAPBN 2014

I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1,525.2 1,497.5 1,661.1

1. Penerimaan Perpajakan 1,193.0 1,148.4 1,310.2

a. Pendapatan Pajak Dalam Negeri 1,134.3 1,099.9 1,256.3

1) Pendapatan Pajak Penghasilan 584.9 538.8 591.6

a) Pendapatan PPh Migas 71.4 74.3 68.4

b) Pendapatan PPh Nonmigas 513.5 464.5 523.3

2) Pendapatan PPN dan PPBM 423.7 423.7 518.9

3) Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan 27.3 27.3 25.5

4) Pendapatan Cukai 92.0 104.7 114.3

5) Pendapatan Pajak lainnya 6.3 5.4 6.0

b. Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional 58.7 48.4 53.9

1) Pendapatan Bea Masuk 27.0 30.8 33.9

2) Pendapatan Bea Keluar 31.7 17.6 20.0

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 332.2 349.2 350.9

a. Penerimaan Sumber Daya Alam 197.2 203.7 198.1

1) Pendapatan SDA Migas 174.9 180.6 171.3

a) Pendapatan Minyak Bumi 120.9 129.3 127.2

b) Pendapatan Gas Bumi 54.0 51.3 44.1

2) Pendapatan SDA Nonmigas 22.3 23.1 26.7

a) Pendapatan Pertambangan Mineral dan Batu Bara 17.6 18.1 21.3

b) Pendapatan Kehutanan 4.2 4.3 4.7

c) Pendapatan Perikanan 0.2 0.3 0.3

d) Pendapatan Panas Bumi 0.4 0.5 0.5

b. Pendapatan Bagian Laba BUMN 33.5 36.5 37.0

c. PNBP Lainnya 78.0 85.5 91.1

d. Pendapatan BLU 23.5 23.5 24.8

II. PENERIMAAN HIBAH 4.5 4.5 1.4

TOTAL 1,529.7 1,502.0 1,662.5

Page 24: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Komposisi Pendapatan RAPBN 2014

Perpajakan 1310.20

79%

PNBP 350.9 21%

Hibah 1.40 0%

Pendapatan SDA Migas

171.3T 49%

Pendapatan SDA

Nonmigas 26.7T

8%

Laba BUMN 37T 10%

PNBP Lainnya

91.1T 26%

Pendapatan BLU

24.8T 7%

Page 25: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Pendapatan: Pendapatan Pajak dan Nonpajak

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

APBNP

RAPBN

20

08

20

09

20

102

011

20

122

013

20

14

Penerimaan Pajak Penerimaan Bukan Pajak

Page 26: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

2010 2011 2012 APBNP 2013 RAPBN 2014

I. Belanja Pemerintah Pusat 697 884 1,010.6 1,197 1,230

1. Belanja K/L 333 418 489 622 613

2. Belanja Non K/L 365 466 521 575 618

II. Transfer ke Daerah 345 411 481 529 586

1. Dana Perimbangan 317 347 411 446 482

2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 28 64 69 84 105

BELANJA NEGARA 1,042 1,295 1,491.4 1,726 1,817

Komposisi Belanja Negara

Page 27: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Komposisi Belanja RAPBN 2014

Belanja KL 612.7T

34%

Belanja Non KL 617.7T

34%

Dana Perimbangan 481.8T

26%

Dana Otonomi Khusus dan

Penyesuaian 104.6T

6%

Page 28: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Jenis Belanja APBN 2013 % PDB APBN-P 2013 % PDB RAPBN 2014 % PDB

Belanja Pegawai 241,6 2,6 233,0 2,5 276,7 2,7

Belanja Barang 200,7 2,2 206,5 2,2 203,7 2,0

Belanja Modal 184,4 2,0 192,6 2,0 205,8 2,0

Pembayaran Bunga Utang

113,2 1,2 112,5 1,2 119,5 1,2

Subsidi 317,2 3,4 348,1 3,7 336,2 3,2

Belanja Hibah 3,6 0,0 2,3 0,0 3,5 0,0

Bantuan Sosial 73,6 0,8 82,5 0,9 55,9 0,5

Belanja Lain-lain 20,0 0,2 19,3 0,2 28,9 0,3

Jumlah 1.154,4 12,5 1196,8 12,7 1230,3 11,9

Perkembangan Belanja Pemerintah Pusat

Page 29: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Belanja Pemerintah Pusat, RAPBN 2014

Belanja Hibah

0%

Belanja Lain-lain 2% Bantuan

Sosial 5%

Pembayaran Bunga Utang

10%

Belanja Barang

17%

Belanja Modal

17%

Belanja Pegawai

22%

Subsidi 27%

Tidak Wajib, 31.50%

Wajib, 68.50%

Page 30: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Perkembangan belanja modal

73

76

80

118

145

184

193

206

00 50 100 150 200 250

2008

2009

2010

2011

2012

APBN 2013

APBNP 2013

2014

Triliun Rupiah

Page 31: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Rasio Ketergantungan Fiskal Nasional

17.7 17.8 18.9 19.6 19.5 20.6

79.7 79.6 78.5 79.1

74.8 73.8

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2008 2009 2010 2011 2012 2013

%

PAD/Pendapatan Transfer/Pendapatan

Page 32: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Jenis 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Energi 223.0 94.6 140.0 255.6 306.5 299.8 284.7

1 Subsidi BBM 139.1 45.0 82.4 165.2 211.9 199.9 194.9

2 Subsidi Listrik 83.9 49.5 57.6 90.4 94.6 100.0 89.8

Non Energi 52.3 43.5 52.8 39.7 39.9 48.3 51.6

1 Subsidi Pangan 12.1 13.0 15.2 16.5 19.1 21.5 18.8

2 Subsidi Pupuk 15.2 18.3 18.4 16.3 14.0 17.9 21.0

3 Subsidi Benih 1.0 1.6 2.2 0.1 0.1 1.5 1.6

4 PSO 1.7 1.3 1.4 1.8 1.9 1.5 2.2

5 Kredit Program 0.9 1.1 0.8 1.5 1.1 1.2 3.2

6 Subsidi Minyak Goreng 0.1

7 Subsidi Pajak 21.0 8.2 14.8 3.4 3.8 4.6 4.7

8 Subsidi Kedelai 0.2

Jumlah 275.3 138.1 192.7 295.4 346.4 348.1 336.2

Perkembangan subsidi: energi dan non energi

Rp triliun

Page 33: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Perkembangan nilai defisit & defisit terhadap GDP (%) defisit terus melebar memberikan sinyal pemerintah tidak aware dengan defisit neraca pembayaran

-2.5

-2

-1.5

-1

-0.5

0

-250

-200

-150

-100

-50

0

(APBNP) (RAPBN)

2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Defisit % defisit terhadap PDB

Page 34: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

2010 2011 2012 APBNP 2013 RAPBN 2014

PEMBIAYAAN 91,6 130,9 175,2 224,2 154,2

Pembiayaan Dalam Negeri 96,1 148,7 198,6 241,1 173,2

1. Perbankan dalam negeri 22,2 48,9 62,7 34,6 6 4,3

2. Non perbankan dalam negeri 73,9 99,8 135,9 206,5 168,9

Pembiayaan Luar Negeri (Neto) 4,6 17,8 (23,5) (16,9) (19,0)

1. Penarikan pinjaman LN (bruto) 54,8 33,7 31,4 49,0 43,2

2. Penerusan Pinjaman (SLA) (8,7) (4,2) (3,8) (6,7) (5,3)

3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang

Luar Negeri 50,6 47,3 (51,1) (59,2) (56,9)

Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 44,7 46,5 21,9 0,0 0 0,0

Perkembangan Pembiayaan APBN

Page 35: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Perkembangan Utang Pemerintah kebijakan defisit membuat utang terus menggunung

Sumber: Kemenkeu

Page 36: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Yield obligasi mata uang lokal 10 tahun Negara-negara Asia (23/8/2013) Yield Indonesia terus membubung akibat inflasi

Sumber: ADB

0.8

2.6

2.7

2.9

3.3

3.7

3.9

4.1

4.2

8.4

9.2

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0

Japan

Hongkong

Singapore

USA

Philippines

Korea

Malaysia

China

Thailand

Indonesia

Vietnam

Page 37: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Utang Luar Negeri Pemerintah & Swasta utang swasta meningkat tajam tekanan terhadap moneter

Sumber: BI

Page 38: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Indonesia Debt Service Ratio sudah melampaui ambang batas 30%

26.0

18.7 17.6

18.3 17.2

21.1 19.8

21.3

34.9

41.4

0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

40.0

45.0

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Q2-2013

%

Page 39: EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Cadangan Devisa untuk impor dan pembayaran UL Pemerintah terus menurun

6.0

4.6 4.6

5.8

4.0

6.5

7.4

6.5

6.1

5.4

0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

8.0

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Q2-2013

Bu

lan