MASALAH TUNTUTAN
GLOBALISASI DALAM
SISTEM PEMBAYARAN
By : Devi Aliefiyardi Aulia W.
X MIA 4
Pada zaman sekarang ini orang sering menyebut dengan era atau zaman globalisasi. Globalisasi berasal dari kata “Global” yang artinya meliputi seluruh dunia atau secara keseluruhan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, globalisasi adalah proses masuknya keruang lingkup dunia.
Pada era globalisasi, tersedianya akses internet menjadi salah satu peluang untuk mengembangkan bisnis secara online, karena dengan internet sangat memungkinkan bagi perusahaan untuk melakukan pemasaran secara jauh dan lebih luas.
Instrumen/alat pembayaran merupakan media yang digunakan dalam pembayaran. Alat pembayaran saat ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tunai dan non-tunai. Alat pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam yang sudah di kenal selama ini. Sementara Alat pembayaran non-tunai, dapat dibagi lagi atas alat pembayaran non-tunai dengan media kertas seperti, cek, bilyet giro, wesel dan lain-lain serta alat pembayaran non-tunai dengan media kartu atau lazim disebut card-based instrument seperti kartu kredit, kartu debit, kartu ATM dan lain-lain.
Apa peran Indonesia dalam globalisasi di bidang ekonomi?
Dalam globalisasi di bidang ekonomi, Indonesia berperan aktif dalam berbagai lembaga ekonomi internasional. Diantaranya adalah Bank Dunia, APEC, dan WTO. Indonesia juga anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak yang disebut OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries). Namun karena Indonesia saat ini merupakan pengimpor minyak, maka keanggotaannya sedang dikaji lagi.
Mengapa dalam globalisasi perlu ada sistem pembayaran?
Karena tanpa adanya sistem pembayaran dalam globalisasi kita akan kesulitan dalam bertransaksi, terutama jika bertransaksi antar negara. Kita memerlukan alat pembayaran yang lebih canggih. Sehingga kita tidak perlu pergi ke tempat yang ingin kita tuju hanya untuk membayar karena akan menghabiskan banyak waktu, tenaga dan uang. Oleh karena itu, sistem pembayaran perlu ada dalam globalisasi dan dituntut untuk mengikuti perkembangan globalisasi.
Apa Dampak Globalisasi Ekonomi bagi Indonesia?
Globalisasi ekonomi adalah aktifitas ekonomi global yang tidak dibatasi oleh teritorial antar wilayah, atau kehidupan ekonomi global yang bersifat bebas. Artinya kita bisa saja mendirikan suatu usaha didaerah manapun tak terkecuali diluar negeri misalnya. Dengan adanya globalisasi ekonomi seperti ini bisa saja menimbulkan dampak negatif maupun dampak positif bagi kehidupan ekonomi kita.
DAMPAK POSITIF
GLOBALISASI
EKONOMI
1.Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori Keuntungan Komparatif dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan efisien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeriPerdagangan luar negeri yang lebih
bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri. Semakin terbukanya pasar untuk produk-produk ekspor, dengan catatan produk ekspor Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Hal ini membuka kesempatan bagi pengusaha di Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar dunia.
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang. Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila investasinya bersif langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.
5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham, dan dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Dampatif negatif globalisasi bagi kegiatan ekonomi di Indonesia terutama bersumber dariketidaksiapan ekonomi Indonesia dalam persaingan yang semakin bebas. Dampak negatifnya sebagai berikut:
DAMPAK NEGATIF
GLOBALISASI
EKONOMI
1. Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing
dengan produksi negara lain yang lebih murah dan berkualitas. Misalnya produk pertanian
kita kalah jauh dari Thailand.
2. Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di
Indonesia. Misalnya, ancaman produk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di
tanah air.3. Ancaman dari sektor keuangan dunia
yang semakin bebas dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa dengan mudah ditarik atau
dicabut jika dirasa tidak lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
4. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih
profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin
sempit.5. Perusahaan dalam negeri lebih tertarik
bermitra dengan perusahaan dari luar. Akibatnya kondisi industry dalam negeri sulit
berkembang.6. Salah satu efek dari globalisasi adalah
perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih besar. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang
tinggi.
7. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek
pertumbuhan ekonomi menjadi tidak stbil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan
mengurangi lanjutnya pertumbuhan ekonomi.8. Memperburuk neraca pembayaranGlobalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaiknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing,
maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globalisasi terhadap nerca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar
negeri cenderung mengalami deficit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran
pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya
ekspor dapat mengakibatkan buruk terhadap neraca pembayaran.
Mengapa dalam era globalisasi perlu ada peningkatan system pembayaran?
Karena pada era globalisasi ini, Indonesia juga terkena dampak dari globalisasi. Dan salah satunya mempengaruhi perkembangan / peningkatan sistem pembayaran yang sebelumnya menggunakan uang kertas dan uang logam saja, saat ini sudah beralih menjadi cek, bilyet, dll. Cara pembayarannya pun sudah berkembang, saat ini masyarakat bisa membeli barang dari luar kota ataupun luar negeri dan pembayarannya pun bisa menggunakan mesin ATM untuk men-transfer uang.
Kesimpulannya, karena jika kita ikut berkembang dengan berjalannya zaman, maka kita akan semakin ketinggalan dengan negara lain.
Bagaimana cara pembayaran dalam tuntutan globalisasi?
Beberapa metoda atau cara pembayaran internasional yang umum digunakan untuk
memenuhi segala kewajiban dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional adalah:
1. Cash In Advance, Prepayment, Advance Payment
3. Letter Of Credit. L/C4. Draft, Wesel, Commercial Bill of Exchange
2. Open Account
5. Consignment, Konsinyasi
6. Private Compensation
Apa ada masalah dalam sistem pembayaran globalisasi?
Ya, tentu saja ada. Contohnya dalam sistem pembayaran menggunakan
kartu kredit. Berita ini bagai tamparan bagi pihak-pihak penerbit kartu kredit. Bagaimana tidak, dari sekian banyak pengaduan sistem pembayaran ke Bank Indonesia, kartu kredit menempati urutan pertama. Apa yang dikeluhkan
masyarakat terkait sistem pembayaran kartu kredit?
Sistem pembayaran kartu kreditberada diposisi teratas daftar pengaduan masyarakat kepada BI terkait sistem pembayaran. Tercatat, sejak Agustus 2013 sampai Januari 2014, terdapat 86% dari 71 kasus pengaduan adalah masalah kartu kredit. Itu berarti dari kurun waktu tersebutnya, setidaknya ada 61 kasus tentang pembayaran kartu kredit yang dilaporkan.Keluhan tentang
Didominasi tentang adanya bunga berbunga. Masyarakat masih dikenakan bunga ketika tagihannya belum terbayar. Ini jelas pelanggaran, sebab BI telah melarang adanya bunga berbunga alias compound interest.“Bunga kartu kredit sebetulnya tidak boleh bunga berbunga. Bunga yang belum terbayar tidak boleh diikutkan di perhitungan bulan selanjutnya. Ini yang banyak terjadi,” kata Rosmaya, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI.Selain masalah bunga berbunga, laporan yang masuk terkait sistem pembayaran kartu kredit yang bermasalah adalah tentang penagih utang (debt collector). Banyak masyarakat yang mengadu kalau tidak sedikit debt collector yang melakukan tindakan yang kurang baik saat menagih tunggakan.
Untuk mengatasi masalah ini, Bank Indonesia akan mengkonfirmasi dengan pihak-pihak penerbit kartu kredit yang bermasalah. Bahkan. Lebih jauh, BI siap memfasilitasi untuk mempertemukan nasabah dan bank yang dilaporkan. Tentunya, semua ini agar tercipta industri kartu kredit yang aman dan nyaman.Berita tentang keluhan sistem pembayaran kartu kredit seharusnya menjadi bahan instropeksi bank-bank penerbit kartu kredit. Mereka harus segera melakukan pembenahan agar pembayaran kartu kredit tidak lagi mendapat komplain. Karena jika hal ini masih berlangsung, itu justru akan berdampak bagi bank itu sendiri, dan tentunya pada bisnis kartu kredit pada umumnya.
Apa manfaat dari sistem pembayaran dalam pengaruh globalisasi bagi negara Indonesia?