-
Ekologi Pangan dan GiziISSU ILEGAL FISHING DI
INDONESIASWASEMBADA IKAN DI PERAIRAN LAUT ARAFURA
Kelompok 6 :Gracia Risnawaty101411123040Devi
Permatasari101411123067Dias Pusparini101411123085Yosef
Yusran101411123099Indiana Yanuar101411123105Vera Oktavia
S.101411123111
-
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan
memiliki kurang lebih 1300 pulau (KP3K, 2010) Hal ini membuat
Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati termasuk di dalamnya
potensi besar dalam sumber daya kelautan dan perikanan.
-
Gambar 1.1 Pembagian Wilayah Pengelolaan Perikanan, dimana : WPP
Selat Malaka; (2) WPP Laut Cina Selatan; (3) WPP Laut Jawa;(4) WPP
Selat Makasar dan Laut Flores; (5) WPP Laut Banda; (6) WPP Laut
Arafuru; (7) WPP Laut Seram dan Teluk Tomini; (8) WPP Laut
Sulawesi; (9) WPP Samudra Indonesia
-
Namun masalah muncul ketika Indonesia dihadapkan dalam
permasalahan ketahanan pangan nasional, dimana masih terdapat
kekurangan dan kerawanan pangan di berbagai daerah.Faktor ekonomi
selalu menjadi pencetus masalah kerawanan pangan, padahal kita bisa
mengganti sumber pangan yang harganya mahal ke sumber pangan
alternatif yang harganya lebih terjangkau, contohnya pemenuhan
protein hewani dari ikan.
-
Masalah yang terjadi saat ini adalah adanya illegal fishing yang
berdampak pada hilangnya sumber daya laut oleh akibat perilaku
pencurian ikan oleh negara luarFakta bahwa lahan yang semakin
berkurang tiap periodenya akan menjadi resiko jika tetap bertumpu
pada hasil daratan. Indonesia mampu menghasilkan produksi perikanan
baik tangkap maupun budidaya dalam skala besar, maka tidak
mengherankan jika laut akan mampu menjadi penopang bagi kebutuhan
pangan nasional
-
Potensi Perikanan di Indonesia
Kepulauan di Indonesia memiliki beragam jenis ikan dan
ketersediannya dapat mendukung ketahanan pangan.Potensi laut
Indonesia masih belum sepenuhnya termanfaatkan secara optimal.
Padahal jika dimanfaatkan dengan benar akan mampu membuat
masyarakat, khususnya yang tinggal di kawasan pesisir menjadi lebih
sejahtera.
-
Konsumsi Ikan di Indonesia
No.TahunTotal (1000 Ton)Per Kapita
(Kg/Kapita/Tahun)120087.072,0031,00220097.754,0033,51320109.119,0038,394201110.282,0042,495201211.588,0047,226201311.886,0047,77
-
Hari Ikan Nasional
-
Potensi Perikanan di Laut ArafuruSalah satu kawasan laut yang
memiliki sumberdaya ikan cukup potensial adalah perairan laut
Arafuru.Laut Arafuru merupakan daerah penangkapan udang dan ikan
terbesar dan terbaik di Indonesia.Berdasarkan hasil riset dan
penelitian yang dilakukan Balai Riset Perikanan Laut tahun 2006 di
perairan laut Arafuru berhasil menemukan 228 spesies . Sumberdaya
ikan dan udang yang melimpah di perairan laut Arafuru lantaran
ketersediaan rantai makanan yang melimpah secara alami. Namun,
perairan ini rentan menjadi lokasi penangkapan ikan ilegal dengan
modus pemalsuan izin dan nomor kapal.
-
Permasalahan ikan di Laut ArafuruSub sistem ProduksiSDMSebagian
besar nelayan tradisional menggunakan alat tangkap tradisional
sehngga kapasitas tangkap menjadi rendah. Alat transportasi nelayan
juga masih menggunakan sampan sehingga waktu tempuh ke fishing
ground menjadi lebih lamapenambangan di tengah laut yang kurang
memperhatikan nilai lingkungan tanpa antisipasi penanganan yang
memadai bila terjadi kebocoran, dan pencemaran
-
SDABeberapa sumber daya alam di wilayah pesisir dan lautan telah
mengalami over exploitasiJenis stok sumberdaya ikan yang telah
mengalami over fishing di kawasan Papua adalah ikan karang, ikan
demersal dan udangKondisi over fishing ini tidak hanya disebabkan
karena tingkat penangkapan yang melampaui potensi lestari
sumberdaya perikanan, tetapi juga disebabkan karena kualitas
lingkungan laut sebagai habitat hidup ikan mengalami penurunan atau
kerusakan
-
Sumber daya KelembagaanBelum optimalnya pengawasan UU fishing.
Sebanyak 17.000 ton hasil laut dari Laut Arafuru, Papua, setiap
tahun dijarah ratusan kapal nelayan asing. Berdasarkan data yang
dihimpun Kompas, terdeteksi 100 kapal ikan berkapasitas 150 gros
ton (GT) hingga 200 GT yang mengambil ikan secara ilegal. Setiap
kapal mampu menampung minimal 170 ton ikan.
-
Sub Sistem DistribusiPapua dan provinsi lainnya yang berada di
kawasan Indonesia Timur masih kurang diperhatikan dalam hal
pembangunan fisik atau infrastruktur. Faktanya, infrastruktur
berupa pelabuhan di provinsi Papua hanya sekitar 12 pelabuhan dan
jalan raya hanya 1.530.845 km dan 797.634 km diantaranya masih
berupa jalan tanah.Sub Sistem KonsumsiKonsumsi ikan karyawan PT.
FREEPORT mengimport produk ikan dari luar negeri padahal papua
merupakan penghasil produk ikan yang sangat banyak
-
Sub Sistem status giziSebanyak 18,9 anak balita di pedalaman
Papua mengalami malnutrisi.
-
Solusi Permasalahan
Sub Sistem ProduksiMenegakkan kedaulatan di laut dengan cara
menyelesaikan seluruh masalah perbatasan wilayah laut dan penguatan
kekuatan hankam laut nasional.Menyusun dan mengimplementasikan tata
ruang kelautan nasional guna menjamin kepastian dan efisiensi
investasi di bidang kelautan serta kelestarian ekosistem pesisir
dan laut yang harus dilindungi. Naskah akademis tata ruang kelautan
Nasional sebenarnya sudah disiapkan oleh departemen kelautan dan
perikanan (DKP) sejak tahun 2002, tinggal implementasinya
saja.Pemberdayaan nelayan lokal (perikanan rakyat) melalui
peningkatan infrastruktur dan kelembagaan.Pembinaan dan
pengendalian para nelayan dalam pengambilan ikan untuk kebutuhan
harian.
-
Proteksi area dibeberapa perairan pantai yang secara ekologis
kualitasnya telah menurun atau diketahui sebagai nursery ground
melalui pemasangan terumbu atau rumah ikan buatan atau pun
close-open season.Pengembangan alat tangkap rawai dasar, bubu, dan
set net, sebagai alat tangkap low energy input fishing technology
untuk mengekploitasi sumberdaya di sekitar slope, reefs dan
ridge.Pembangunan sector-sektor ekonomi kelautan diantaranya
perikanan budidaya, perikanan tangkap, industri bioteknologi
kelautan, pariwisata bahari dan industry pelayaran.Pembangunan
perikanan budidaya dan perikanan tangkap dengan menerapkan system
bisnis perikanan secara terpadu mencakup aspek produksi, penanganan
dan pengolahan serta pemasaran hasil perikanan, sehingga produk
ikan tersebut memiliki nilai guna yang lebih tinggi.Membuka akses
lebih mudah untuk perijinan industri perikanan, sehingga nantinya
produk ikan tidak hanya dijual mentah tapi dapat diolah terlebih
dahulu sebelum dipasarkan dan dieksport.
-
Sub Sistem DistribusiPembangunan infrastruktur yang memadai agar
proses distribusi dari produk pangan ikan dapat berjalan
lancar.Mengembangkan cara pengiriman yang menggunakan teknologi bin
atau aquarium besar sehingga pengiriman dapat dilakukan lebih
efektif dan efisien.Sub Sistem KonsumsiMeningkatkan konsumsi ikan
pada masyarakat dengan cara penyebaran informasi tentang nilai gizi
ikan dan pengolahan ikan yang lebih bervariatif.Menciptakan
beberapa variasi dari produk olahan ikan sehingga nilai jual dari
produk pangan ikan dan nilai konsumsi masyarakat semakin tinggi.Sub
Sistem Status GiziMenyelesaikan beberapa masalah gizi dengan produk
ikan.Menjadikan ikan sebagai salah satu produk pangan yang dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, karena tingginya
kandungan asam lemak tidak jenuh ganda omega-3 yang khas seperti
EPA (Eicosapentanoic Acid) dan DHA (Dokosahecsanoic Acid) yang
keduanya berperan pada penurunan kandungan kolesterol dan
trigliserida dalam darah serta meningkatkan kecerdasan anak.
-
Rekomendasi
Kerjasama antara segala sektor pemerintahan bersama pihak swasta
serta para nelayan mutlak diperlukan guna semakin meningkatkan
mutu, sarana dan prasarana dalam pemanfaatan hasil perikanan
tangkap secara maksimal sehingga dapat mencapai swasembada
ikan.Pengelolaan hasil perikanan tangkap dan budidaya perikanan
sehingga dapat menciptakan produk hasil olahan ikan yang
berkualitas, hal tersebut juga harus mendapat dukungan dari
pemerintah guna pengembangan jaringan pemasaran hasil produksi para
nelayan lokal untuk menembus pasar nasional maupun
internasional.Penegakan hukum yang ketat mutlak diterapkan
pemerintah guna menekan adanya upaya illegal fishing, over fishing
khususnya oleh nelayan-nelayan asing dan perusahaan-perusahaan yang
melakukan monopoli menekan nelayan lokal.Peningkatan pengamanan di
wilayah maritim terutama daerah perbatasan untuk menjaga kedaulatan
RI sekaligus mencegah terjadinya Ilegal Fishing.Meningkatkan
konsumsi ikan pada masyarakat dengan cara penyebaran informasi
tentang nilai gizi ikan dan pengolahan ikan yang lebih
bervariatif