1 1. Pendahuluan Mutu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa hal terutama ketersediaan fasilitas belajar, pemanfaatan waktu dan penggunaan metode belajar. Proses pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang tepat karena proses penyampaian materi mempengaruhi proses pembelajaran dan minat siswa terhadap materi pelajaran. Hal ini akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa [1]. Paradigma lama dalam kegiatan belajar mengajar menyatakan bahwa guru memberikan pengetahuan pada siswa yang pasif, sekarang ini telah banyak berubah karena tuntutan perkembangan jaman (globalisasi). Saat ini paradigma baru mulai mengembangkan strategi belajar mengajar siswa aktif. SMKN 1 Tengaran merupakan salah satu sekolah negeri yang mempunyai input atau masukan siswa yang memiliki prestasi belajar yang bervariasi sehingga penguasaan materi oleh siswa dalam kegiatan belajar mengajar juga beraneka ragam. Salah satunya pada mata pelajaran yang diberikan pada siswa kelas XI RPL yaitu sistem basis data. Sistem basis data berkaitan erat dengan pembelajaran praktek dan penyampaian materi secara langsung seperti media gambar dan video agar siswa lebih memahami dan mengerti materi yang diajarkan oleh guru. Hasil observasi pada mata pelajaran sistem basis data menunjukan pembelajaran belum menggunakan pembelajaran kooperatif dan masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran hanya dilakukan dengan menggunakan papan tulis sebagai media untuk mencatat dan buku sebagai panduan guru. Penyampaian materi hendaknya lebih mengutamakan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, hal ini diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan mengurangi kesenjangan pendidikan khusunya pada level individu [2]. Salah satu model pembelajaran yang lebih mengutamakan keterlibatan siswa adalah model pembelajaran jigsaw. Model pembelajaran ini lebih melibatkan peranan siswa karena siswa dituntut untuk berdikusi dan menyampaikan pendapat tentang pelajaran kepada teman dalam satu kelompok. Dalam pembelajaran jigsaw siswa diharuskan untuk menguasai sebuah sub bab dalam materi pembelajaran dan mengajarkanya pada siswa lain, sehingga siswa dapat belajar bertanggung jawab dengan tugas yang sudah dibebankan. Tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik baik secara individu maupun secara kelompok [3]. Penggunaan model pembelajaran dalam hal ini tidak cukup untuk meningkatkan hasil belajar siswa, perlu juga adanya pembaharuan media pembelajaran agar pemahaman siswa terhadap materi lebih maksimal. Pemanfaatan media yang digunakan untuk sharing data sehingga akan mempemudah siswa dalam pembelajaran dengan model kooperatif tipe jigsaw. Media sharing data yang dapat dimanfaatkan adalah media wifi ad hoc. Kelebihan media wifi ad hoc mampu menghubungkan beberapa laptop
15
Embed
Efektivitas Penggunaan Metode Pembelajaran Jigsaw …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5129/3/T1_702010060_Full... · 2 dalam satu jaringan tanpa menggunakan perangkat tambahan.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
1. Pendahuluan
Mutu pendidikan dipengaruhi oleh beberapa hal terutama ketersediaan
fasilitas belajar, pemanfaatan waktu dan penggunaan metode belajar. Proses
pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru harus mampu memilih metode
pembelajaran yang tepat karena proses penyampaian materi mempengaruhi
proses pembelajaran dan minat siswa terhadap materi pelajaran. Hal ini akan
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa [1]. Paradigma lama dalam kegiatan
belajar mengajar menyatakan bahwa guru memberikan pengetahuan pada
siswa yang pasif, sekarang ini telah banyak berubah karena tuntutan
perkembangan jaman (globalisasi). Saat ini paradigma baru mulai
mengembangkan strategi belajar mengajar siswa aktif.
SMKN 1 Tengaran merupakan salah satu sekolah negeri yang
mempunyai input atau masukan siswa yang memiliki prestasi belajar yang
bervariasi sehingga penguasaan materi oleh siswa dalam kegiatan belajar
mengajar juga beraneka ragam. Salah satunya pada mata pelajaran yang
diberikan pada siswa kelas XI RPL yaitu sistem basis data. Sistem basis data
berkaitan erat dengan pembelajaran praktek dan penyampaian materi secara
langsung seperti media gambar dan video agar siswa lebih memahami dan
mengerti materi yang diajarkan oleh guru.
Hasil observasi pada mata pelajaran sistem basis data menunjukan
pembelajaran belum menggunakan pembelajaran kooperatif dan masih
menggunakan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran hanya
dilakukan dengan menggunakan papan tulis sebagai media untuk mencatat
dan buku sebagai panduan guru.
Penyampaian materi hendaknya lebih mengutamakan keterlibatan siswa
dalam proses pembelajaran, hal ini diperlukan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Tujuan belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa
untuk meningkatkan prestasi akademik dan mengurangi kesenjangan
pendidikan khusunya pada level individu [2]. Salah satu model pembelajaran
yang lebih mengutamakan keterlibatan siswa adalah model pembelajaran
jigsaw. Model pembelajaran ini lebih melibatkan peranan siswa karena siswa
dituntut untuk berdikusi dan menyampaikan pendapat tentang pelajaran
kepada teman dalam satu kelompok. Dalam pembelajaran jigsaw siswa
diharuskan untuk menguasai sebuah sub bab dalam materi pembelajaran dan
mengajarkanya pada siswa lain, sehingga siswa dapat belajar bertanggung
jawab dengan tugas yang sudah dibebankan. Tujuan pokok belajar kooperatif
adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik
baik secara individu maupun secara kelompok [3].
Penggunaan model pembelajaran dalam hal ini tidak cukup untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, perlu juga adanya pembaharuan media
pembelajaran agar pemahaman siswa terhadap materi lebih maksimal.
Pemanfaatan media yang digunakan untuk sharing data sehingga akan
mempemudah siswa dalam pembelajaran dengan model kooperatif tipe
jigsaw. Media sharing data yang dapat dimanfaatkan adalah media wifi ad
hoc. Kelebihan media wifi ad hoc mampu menghubungkan beberapa laptop
2
dalam satu jaringan tanpa menggunakan perangkat tambahan. Laptop yang
satu dengan laptop yang lain dalam satu jaringan dapat melakukan sharing
file, internet sharing sehingga kelebihan ad hoc akan memudahkan pada saat
pembelajaran berlangsung. Jenis jaringan ad hoc efektif dengan jumlah
pengguna kurang dari 10. Penggunaan metode dan media pembelajaran
diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran masih menggunakan metode
konvensional. Penggunaan metode konvesional berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Hasil dari wawancara dengan guru mapel dikelas RPL,
mengemukakan masih adanya siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM
sebanyak 15 siswa atau sebesar 39 %. Hasil observasi dikelas RPL media
pembelajaran projector tidak dapat berfungsi dengan baik, hal ini disebabkan
karena tidak ada teknisi yang bertugas untuk memperbaiki media
pembelajaran sekolah yang rusak. Kurangnya pemanfaatan media
pembelajaran yang ada yaitu, pembelajaran hanya menggunakan media papan
tulis dan buku untuk memberikan materi kepada siswa. Kurangnya
pemanfaatan media pembelajaran juga dapat dilihat dari jumlah siswa yang
membawa laptop sebanyak 30 siswa atau 78 %, tetapi laptop tidak
dimanfaatkan dalam pembelajaran sistem basis data. Laptop hanya digunakan
pada saat praktek dalam pelajaran tertentu saja. Berdasarkan hasil observasi
dan hasil wawancara, yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian
adalah metode pembelajaran yang masih menggunakan metode konvensional
dan pemanfaatan media pembelajaran yang belum maksimal.
Berdasarkan permasalahan yang ada, dilakukan pengembangan
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui “Efektivitas Penggunaan Metode
pembelajaran jigsaw Berbasis Wifi Ad Hoc Dalam Pembelajaran Sistem Basis
Data Kelas XI Jurusan Rekayasa Pernagkat Lunak” di SMKN 1 Tengaran.
1. Tinjauan Pustaka
Hasil penelitian terdahulu dilakukan oleh Kurnianingtyas & Nugroho
tentang Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Untuk
Meningkatkan Keaktifan Belajar Akuntansi Pada Siswa Kelas X Akuntansi 3
SMKN 7 Jogjakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa implementasi strategi pembelajran kooperatif teknik
jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar akuntansi siswa kelas X
akuntansi 3 SMKN 7 jogjakarta [4].
Penelitian juga telah dilakukan oleh Pramono dan Haryanto tentang
Pencapaian Kompetensi Mahasiswa D3 Teknik Elektro Pada Mata Kuliah
Praktek Sistem Mikroprosesor Dengan Metode Pembelajran Cooperative
Learning Tipe Jigsaw. Hasil penelitian metode pembelajaran tipe jigsaw
mampu meningkatkan hasil belajar dengan pencapaian peningkatan sebesar
15 % sedangkan distribusi mahasiswa yang berhasil mendapat nilai minimal
B meningkat 10 % [5].
Selain itu penelitian yang telah dilakukan oleh Chang, dkk tentang
Concept And Design Of Ad hoc And Mobile Classrooms. Hasil penelitian
dapat dikembangkan dan memenuhi kebutuhan pembelajaran yang lebih
3
interaktif dengan lingkungan fisik, sehingga siswa akan menjadi lebih aktif
dan mampu memecahkan masalah yang ditemui [6].
Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Chang dan Sheu tentang
Design And Implementation Of Ad hoc Classroom And Eschoolbag System
For Ubiquitos Learning. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sistem ad hoc
membantu guru untuk menciptakan proses pembelajaran yang interaktif
shingga pelajaran dapat dilakukan kapan, dimana saja, sehingga dapat
mempermudah proses pembelajaran [7].
Persamaan dengan penelitian terdahulu yaitu : penelitian yang akan
dilakukan menggunakan pembelajaran tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Perbedaan dengan penelitian terdahulu, penelitian ini
menggunakan metode pembelajaran jigsaw dengan menggunakan bantuan
media dan berbasis wifi ad hoc. Berdasarkan perbedaan dan persamaan yang
ada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran serta
memanfaatkan fitur aplikasi yang tersedia didalam laptop.
Efektivitas merupakan suatu pengukuran atau dalam arti yang lain
tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya [8]. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa efektivitas merupakan kegiatan yang berkaitan erat
dengan perbandingan antara tingkat pencapaian tujuan dengan rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas penggunaan metode pembelajaran
jigsaw berbasis wifi ad hoc dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai
keberhasilan yang dicapai setelah penggunaan metode pembelajaran jigsaw.
Metode pembelajaran jigsaw berbasis wifi ad hoc dikatakan efektif apabila :
(1) Ketercapaian ketuntasan belajarlebih dari 70 %, (2) Tercapainya