Top Banner
EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, SURAT PAKSA, DAN PENYITAAN DALAM OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar SarjanaEkonomi Program Studi Akuntansi Peminatan: Akuntansi Perpajakan TY Diajukan oleh: HENY WULANDARI NIM: 1422100850 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN 2019
29

EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

Oct 04, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

i

EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT

TEGURAN, SURAT PAKSA, DAN PENYITAAN DALAM

OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK

(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

SarjanaEkonomi Program Studi Akuntansi

Peminatan:

Akuntansi Perpajakan

TY

Diajukan oleh:

HENY WULANDARI

NIM: 1422100850

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA

KLATEN

2019

Page 2: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

ii

Page 3: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

iii

Page 4: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

iv

Page 5: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

v

MOTTO

Bukan soal besar kecilnya impian,

Bukan soal ada tidaknya kesempatan,

Tapi sekuat apa kita berani memperjuangkan.

Saya tahu bahwa jika saya gagal, saya takkan menyesalinya tetapi saya tahu

satu-satunya yang akan saya sesali adalah jika saya tidak mencoba.

(Jeff Bezos)

Berdo’alah kalian kepadaKu niscaya Aku akan mengabulkan.

(QS. Ghafir: 60)

Page 6: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa

Ta’alakarya sederhana ini penulis persembahkan kepada:

1. Kedua orang tua sayaBapak Basuki dan Ibu Kamsiyah yang senantiasa

mengiringi langkahku dengan kasih sayang dan doa.

2. Adikku Fajar dan Danar yang selalu memberikan semangat.

3. Sahabat-sahabatku (Mbak Yani, Imelda, Mufid, Hananto, Faisal dan Bagus)

yang senantiasa memberikan semangat, bantuan, dukungan doa dan kasih

sayang yang luar biasa.

4. Teman-teman seperjuangan Program Studi Akuntansi (Tivuk, Triak, Yuniar,

Cumi, Indah, Tita, Ajeng dan Putri) yang telah menemani berdiskusi dan

bertukar pikiran.

5. Segenap Dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi yang telah

berjasa dalam mendidik serta membimbing.

6. Almamaterku, Universitas Widya Dharma Klaten.

Page 7: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dengan judul “EFEKTIVITAS PENAGIHAN

PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, SURAT PAKSA, DAN

PENYITAAN DALAM OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK

(Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali)” dengan baik.

Penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi satu syarat unruk

menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Widya Dharma. Selama proses penyusunan penelitian ini penulis

mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan, baik secara langsung

maupun tidak langsung dari berbagai pihak, sehingga penyusunan penelitian ini

dapat diselesaikan. Oleh karenaitu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd. selaku Rektor Universitas Widya Dharma Klaten.

2. Bapak Dr. Sutrisno Badri, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Widaya Dharma Klaten.

3. Bapak Agung Nugroho Jati, S.E., M.Si., M.Pd., Ak., CA. selaku Ketua

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma

Klaten.

Page 8: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

viii

4. Ibu Dandang Setyawanti, S.E., M.Si., Ak., CA. dan Ibu Tri Utami S.E., M.Sc.

selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan bimbingan, kritik,

dan saran, serta arahan yang membangun selama penyusunan penelitian ini

5. Seluruh Dosen dan Staf Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Widya

Dharma Klaten dan khususnya Program Studi Akuntansi atas bantuan yang

telah diberikan selama ini.

6. Kepala dan Staf Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali yang telah

memberikan bantuan dan kesempatan kepada penulis dalam melakukan

penelitian.

7. Kedua orang tua saya dan keluarga yang sangat saya sayangi, yang selalu

menjadi inspirasi, penyemangat, serta doa yang tak pernah putus.

8. Seseorang yang selalu menjaditempat berbagi, memberi motivasi dan saling

bertukar pendapat.

9. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini baik secara

fisik dan doanya yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

10. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dalam bagian akhir kata pengantar ini, penulis menyadari bahwa banyak

kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Penulis berharap semoga para pembaca

berkenan untuk memberikan kritik dan saran demi perbaikan karya tulis ini.

Klaten,

Heny Wulandari

Page 9: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

ABSTRAK ............................................................................................................ xiv

ABSTRACT .......................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 9

A. Landasan Teori ............................................................................. 9

1. Pengertian Pajak ....................................................................... 9

2. Jenis-Jenis Pajak di Indonesia .................................................. 10

3. Sistem Pemungutan Pajak ........................................................ 11

4. Asas Pemungutan Pajak ........................................................... 12

5. Penanggung Pajak .................................................................... 13

6. Utang Pajak .............................................................................. 13

7. Hambatan Pemungutan Pajak .................................................. 15

8. Jurusita Pajak ........................................................................... 16

Page 10: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

x

9. Penagihan Pajak ....................................................................... 17

10. Dasar Penagihan Pajak ........................................................... 18

11. Surat Teguran ......................................................................... 19

12. Surat Paksa ............................................................................. 23

13. Penyitaan ................................................................................ 25

14. Daluarsa Penagihan ................................................................ 27

15. Optimalisasi Penerimaan Pajak .............................................. 29

16. Efektivitas .............................................................................. 30

17. Kontribusi ................................................................................ 31

B. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 31

C. Kerangka Berpikir ........................................................................ 33

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 35

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 35

B. Sumber Data .................................................................................. 35

C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ........................................ 36

D. Metode Analisis Data .................................................................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 39

A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali ..... 39

B. Deskripsi Data .............................................................................. 45

C. Hasil Analisis dan Pembahasan .................................................... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 61

A. Simpulan ....................................................................................... 61

B. Saran ............................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 64

LAMPIRAN

Page 11: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Negara dalam Tahun 2016-2018 ..................... 2

Tabel 3.1 Klasifikasi Kriteria Efektivitas ........................................................... 38

Tabel 3.2 Klasifikasi Kriteria Kontribusi ........................................................... 38

Tabel 4.1 Penerbitan Surat Teguran .................................................................. 46

Tabel 4.2 Penerbitan Surat Paksa ....................................................................... 46

Tabel 4.3 Penerbitan Surat Penyitaan ................................................................ 47

Tabel 4.4 Realisasi Penerimaan Pajak ............................................................... 47

Tabel 4.5 Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Teguran .......................... 48

Tabel 4.6 Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Paksa .............................. 50

Tabel 4.7 Efektivitas Penagihan Pajak dengan Penyitaan ................................. 53

Tabel 4.8 Kontribusi Penerimaan Pajak dengan Surat Teguran ........................ 55

Tabel 4.9 Kontribusi Penerimaan Pajak dengan Surat Paksa ............................ 57

Tabel 4.10 Kontribusi penerimaan Pajak dengan Penyitaan ................................ 59

Page 12: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ......................................................................... 34

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali.... 45

Page 13: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2 Contoh Surat Teguran

Lampiran 3 Contoh Surat Paksa

Lampiran 4 Contoh Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan

Page 14: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

xiv

ABSTRAK

Heny Wulandari, 1422100850, 2019. Judul Skripsi: Efektivitas Penagihan

Pajak Dengan Surat Teguran, Surat Paksa, dan Penyitaan Dalam

Optimalisasi Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Boyolali).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas dan

kontribusi penagihan pajak dengan surat teguran, surat paksa, dan penyitaan

dalam optimalisasi penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Boyolali. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini analisis deskriptif

untuk memberikan gambaran apakah penagihan pajak dengan surat teguran, surat

paksa, dan penyitaan efektif atau tidak, dan berapa besar kontribusi yang

diberikan terhadap total penerimaan pajak. Teknik analisis data yang digunakan

adalah analisis deksriptif komparatif. Tipe data yang digunakan adalah data

sekunder yang diambil dari kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali tahun 2016-

2018.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penagihan pajak dengan

surat teguran, surat paksa, dan penyitaan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Boyolali secara keseluruhan masih termasuk kriteria tidak efektif karena hasilnya

kurang dari 60% sebagai indikatornya. Kontribusi penagihan pajak dengan surat

teguran, surat paksa, dan penyitaan terhadap total penerimaan pajak juga termasuk

kedalam kriteria yang sangat kurang karena hasilnya kurang dari 10%.

Kata kunci: efektivitas, surat teguran, surat paksa, penyitaan

Page 15: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

xv

ABSTRACT

Heny Wulandari, 1422100850, 2019. Judul Skripsi: Efektivitas Penagihan

Pajak Dengan Surat Teguran, Surat Paksa, dan Penyitaan Dalam

Optimalisasi Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Boyolali).

The purpose of this research are to understand the effectiveness rate and

their contribution rate of tax collection through reprimand letter, compulsion

letter and confiscation letter towards optimize the tax revenues at Tax Office

Primary Boyolali. The analytical method used in this research is descriptive

analysis to give you an idea whether the tax collection with reprimand letter,

compulsion letter, and confiscation letter is effective or not, and how big the

contribution made to total income tax revenue. Data analysis technique used is

comparative descriptive analysis. Types of data used are secondary data obtained

from the Tax Office Primary Boyolali in years 2016-2018.

The test results showed the tax collection with reprimand letter,

compulsion letter, and confiscation letterat Tax Office Primary Boyolali classified

as ineffective because the percentage is less than 60% as indicator.Contributions

with reprimand letter, compulsion letter, and confiscation letter much less to the

income tax revenue because the percentage is less than 10%.

Keyword: effectiveness, tax collection, reprimand letter, compulsion letter,

confiscation letter

Page 16: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

i

Page 17: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional merupakan kegiatan berkesinambungan dan

berkelanjutan yang dilaksanakan oleh negara yang berkembang, dan

Indonesia adalah salah satunya. Pembangunan ini merupakan suatu wujud

pemenuhan kewajiban negara kepada rakyatnya. Pembangunan terus

berjalan dengan segala permasalahan-permasalahannya yang terjadi baik

dibidang ekonomi, sosial, politik, kesehatan maupun pendidikan maka

harus diatasi dengan cepat dan tepat demi terciptanya kesejahteraan adil dan

merata. Pemerintah mengupayakan semua potensi penerimaan agar dapat

bertahan dan memperbaiki kondisi ekonomi yang sedang terjadi.

Potensi penerimaan negara yang terbesar untuk mencapai

kesuksesan pembangunan berasal dari sektor perpajakan. Pajak merupakan

bentuk kemandirian suatu bangsa dalam pembiayaan pembangunan yang

pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan untuk tujuan

kesejahteraan negara. Masyarakat khususnya wajib pajak harus menyadari

pentingnya pajak bagi negara dan bagi masyarakat sendiri. Mereka dituntut

untuk berpartisipasi dalam pembiayaan negara dengan patuh membayar

pajak. Pemerintah juga berupaya lebih giat dalammengadakan sosialisasi

dengan cara meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya

pajak. Keduanya harus bekerjasama untuk mencapai optimalisasi

penerimaan pajak.

1

Page 18: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

2

Tabel dibawah ini adalah data tentang penerimaan pajak yang

dihimpun oleh Badan Pusat Statistik Republik Indonesia.

Tabel 1.1

Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah)

Tahun 2016-2018

Sumber Penerimaan 2016 2017 2018

I. Penerimaan Perpajakan 1.284.970,10 1.343.529,80 1.548.485,00

a. Pajak Dalam Negeri 1.249.499,50 1.304.316,30 1.506.436,20

1. Pajak Penghasilan 657.162,70 637.859,30 761.200,30

2. Pajak Pertambahan Nilai 412.213,50 480.724,60 564.682,40

3. Pajak Bumi dan Bangunan 19.443,20 16.770,30 17.433,90

4. Bea Perolehan Hak atas Tanah

dan Bangunan

0 0 0

5. Cukai 143.525,00 153.288,10 155.504,80

6. Pajak Lainnya 17.154,50 15.672,60 7.614,90

b. Pajak Perdagangan Internasional 35.470,70 39.213,60 42.048,80

1. Bea Masuk 32.472,10 35.066,20 37.600,40

2. Pajak Ekspor 2.998,60 4.147,40 4.448,40

II. Penerimaan Bukan Pajak 261.976,30 311.216,30 349.158,30

a. Penerimaan SDM 64.901,90 111.132,00 169.196,30

b. Bagian Laba BUMN 37.133,20 43.904,20 44.695,40

c. Penerimaan Bukan Pajak Lainnya 117.995,40 108.834,60 91.962,10

d. Pendapatan Badan Layanan Umum 41.945,90 47.345,50 43.304,60

Total 1.546.946,60 1.654.746,10 1.897.643,40

Sumber: Departemen Keuangan dan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia

Periode 2016-2018

Berdasarkan tabel 1.1, setiap tahunnya terjadi peningkatan

penerimaan pajak dalam negeri. Tahun 2016 sebesar Rp 1.249.499 milyar,

tahun 2017 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu Rp 1.304.316

milyar, tahun 2018 naik lagi menjadi Rp 1.506.436 milyar.Dibandingkan

dengan penerimaan bukan pajak tahun 2016 hanya memperoleh Rp 261.976

milyar, tahun 2017 naik menjadi Rp 311.216 milyar, dan perolehan tahun

2018 menjadi Rp 349.158 milyar. Dapat disimpulkan bahwa kontribusi

penerimaan pajak terhadap penerimaan negara masih yang terbesar diantara

penerimaan yang lainnya.

Page 19: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

3

Sejak tahun 1983 pemerintah berupaya mengadakan reformasi

perpajakan dari official assessment systemmenjadi self assessment system

agar dalam pelaksanaanya dapat terkendali, rapi, dan mudah dimengerti.

Self assessment system merupakan sistem pemungutan pajak dengan

wajib pajak berperan lebih aktif untuk menghitung, menyetor, dan

melaporkan kewajiban pajaknya sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku. Petugas pajak hanya berkewajiban untuk memeriksa,

mengawasi, dan meneliti proses pembayaran pajak.

Sejalan dengan berkembangnya waktu, pemerintah selalu

mengevaluasi dan memperbaharui berbagai kebijakan dibidang perpajakan.

Reformasi pajak dilakukan karena pemerintah menganggap bahwa

peraturan perpajakan yang berlaku saat itu (1983 dan sebelumnya) sudah

tidak sesuai lagi dengan struktur dan organisasi pemerintahan, tidak

berdasarkan Pancasila, dan tidak lagi sesuai dengan perkembangan ekonomi

yang selama ini berlaku di Indonesia.

Adanya reformasi perpajakan nasional, maka sistem pajak yang

berlaku saat itu akan disederhanakan. Penyederhanaan tersebut mencakup

jenis pajak, tarif pajak dan tata cara pembayaran pajak. Setelah reformasi

tersebut, maka sistem pembayaran pajak akan semakin adil dan wajar

sedangkan jumlah wajib pajak akan semakin luas. Reformasi pajak juga

akan dilakukan terhadap aparat pajak (fiskus) baik yang menyangkut

prosedur, tata kerja, disipilin maupun mental. Selain itu, dengan reformasi

perpajakan, diharapkan beban pajak akan semakin adil dan wajar, sehingga

Page 20: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

4

disatu pihak mendorong wajib pajak untuk melaksanakan dengan kesadaran

dan kewajibannya untuk membayar pajak dan dilain pihak menutup

peluang-peluang yang selama ini masih terbuka bagi wajib pajak untuk

menghindari pajak. Upaya untuk meningkatkan penerimaan pajak,

diperlukan juga adanya penyempurnaan aparatur perpajakan dengan

melakukan komputerisasi dan peningkatan mutu para pegawainya,

perbaikan sikap mental para pejabatnya, serta mempersiapkan para wajib

pajak yang telah diberi kebebasan dan kepercayaan yang besar sekali dalam

menghitung dan membayar pajaknya sendiri (Suandy, 2008).

Disisi lain memungkinkan terjadi adanya kelalaian, kesengajaan dan

ketidaktahuan wajib pajak akan kewajiban pajaknya. Saat ini masih sering

dijumpai pihak-pihak yang kurang memiliki kesadaran untuk membayar

pajak. Wajib pajak yang dengan sengaja atau atas kelalaiannya tidak

memenuhi kewajiban perpajakanya, menyebabkan timbul adanya

tunggakan pajak. Sejauh ini perkembangan jumlah tunggakan pembayaran

pajak menunjukan jumlah yang semakin besar. Peningkatan jumlah

tunggakan masih belum dapat diimbangi dengan peningkatan jumlah

penerimaan dari penagihan pajak.

Direktorat Jendral Pajak memiliki kewenangan untuk mengatasi

kendala-kendala tersebut salah satunya dengan tindakan penagihan.

Penagihan pajak adalah kegiatan yang dilakukan oleh fiskus karena wajib

pajak tidak mematuhi ketentuan undang-undang pajak, khususnya

mengenai pembayaran pajak yang terutang, penagihan pajak meliputi

Page 21: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

5

kegiatan,perbuatan dan pengiriman surat peringatan, surat teguran, surat

paksa, penyitaan, lelang, pencegahan dan penyanderaan (Mardiasmo,

2006).

Tahapan penagihan pajak diawali dengan pejabat menerbitan surat

teguran yang dilakukan 7 hari sejak jatuh tempo pembayaran pajak. Apabila

belum juga dilunasi setelah 21 hari setelah penerbitan surat teguran,

diterbitkan surat paksa. Utang pajak masih belum dilunasi dalam jangka

waktu sebagaimana tertuang dalam surat paksa yaitu 2x24 jam, maka

pejabat dapat melakukan penyitaan. Waktu setelah 14hari dilakukan

penagihan pajak dengan surat perintah melaksanakan penyitaan ternyata

penanggung pajak belum melunasi utang pajaknya, pejabat menerbitkan

surat perintah tentang pengumuman lelang. Terakhir, jika tidak ada

pelunasan setelah 14 hari sejak tanggal pengumuman lelang, pejabat segera

melakukan penjualan barang sitaan melalui kantor lelang. Hal ini sesuai

ketentuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang tindakan

penagihan pajak yang memiliki kekuatan hukum memaksa.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali merupakan salah satu unit

di DJP II Jateng yang terus berupaya meningkatkan penerimaan pajak di

wilayah kerjanya. Pelaksanaan kegiatan penagihan tunggakan pajak harus

memperhatikan prinsip efektivitas yang berarti hasil pencapaian kegiatan

penagihan harus sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya,

sehingga akan memberi kontribusi yang besar dalam optimalisasi

penerimaan pajak (Rantani, 2017). Pelaksanaan penagihan pajakharuslah

Page 22: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

6

memperhatikan antara biaya penagihan dengan penerimaan yang

didapatkan karena pelaksanaan penagihan dalam rangka pencairan

tunggakan pajak mengeluarkan biaya yang banyak.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fatimah (2015)

menyatakan bahwa penagihan pajak dengan surat paksa telah dilaksanakan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan Nomor 19 Tahun 2000

tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.Presentase perolehan

efektivitas dari tahun 2012-2014 sebesar 85,08%, 79,38%, dan 86,64%

termasuk kedalam kriteria yang cukup efektif. Seksi penagihan terutama

jurusita pajak telah melakukan tugas dengan baik, namun belum cukup

memaksimalkan pencairan tunggakan pajak. Hal ini dikarenakan masih

kurangnya kesadaran wajib pajak membayar pajak dan beberapa

diantaranya tidak mengakui memiliki tunggakan pajak.

Viananda (2017) mendeskripsikan bahwa tingkat efektivitas

penagihan pajak aktif dengan surat teguran tahun 2014 sebesar 33%

tergolong tidak efektif, tahun 2015 tingkat efektivitasnya meningkat diatas

80% yaitu 83,65% sehingga tergolong efektif.Untuk surat paksa tahun

2014-2015 tingkat efektivitasnya masih tergolong kurang efektif yaitu

sebesar 45% dan 48%.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

sama-sama untuk mengetahui tingkat efektivitas penagihan pajak dengan

surat teguran dan surat paksa dalam periode beberapa tahun, sedangkan

perbedaannya adalah dengan menambahkan variabel penyitaan yang belum

Page 23: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

7

ada dalam penelitian-penelitian sebelumnya.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK

DENGAN SURAT TEGURAN, SURAT PAKSA, DAN PENYITAAN

DALAM OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK (STUDI KASUS

PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA BOYOLALI).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan,

penulis merumuskan masalah sebagaimana berikut ini.

1. Bagaimana tingkat efektivitas penerbitan surat teguran dalam

optimalisasi penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Boyolali?

2. Bagaimana tingkat efektivitas penerbitan surat paksa dalam optimalisasi

penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali?

3. Bagaimana tingkat efektivitas penyitaan dalam optimalisasi penerimaan

pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali?

4. Bagaimana kontribusi penagihan pajak dengan surat teguran, surat

paksa,danpenyitaan dalam optimasisasi penerimaan pajak padaKantor

Pelayanan Pajak Pratama Boyolali?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut ini.

1. Untuk menganalisis tingkat efektivitas penagihan pajak dengan surat

teguran dalam optimalisasi penerimaan pajak.

Page 24: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

8

2. Untuk menganalisis tingkat efektivitas penagihan pajak dengan surat

paksa dalam optimalisasi penerimaan pajak.

3. Untuk menganalisis tingkat efektivitas penagihan pajak dengan

penyitaan dalam optimalisasi penerimaan pajak.

4. Untuk menganalisis tingkat kontribusi penagihan pajak dengan surat

teguran, surat paksa, dan penyitaan dalam optimalisasi penerimaan

pajak.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah sebagai berikut.

1. Bagi Peneliti

Memberi pengalaman belajar yang dapat mengembangkan

pengetahuan, wawasan dan gambaran yang lebih terutama dalam bidang

penagihan pajak dengan menggunakan surat teguran, surat paksa, dan

penyitaan dalam optimalisasi penerimaan pajak.

2. Bagi Akademis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dan

referensi dari penelitian dengan topik yang hampir sama yaitu tentang

penagihan pajak dengan surat teguran, surat paksa, dan penyitaan yang

dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali.

3. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan

khususnya penagihan pajak melalui surat teguran, surat paksa, dan

penyitaan dalam hal efektivitas dan kontribusi.

Page 25: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

61

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji efektivitas penagihan pajak

dengan surat teguran, surat paksa, dan penyitaan serta kontribusi penagihan

pajak dengan surat teguran, surat paksa, dan penyitaan terhadap

optimalisasi penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Boyolali selama 3 (tiga) tahun yaitu dari tahun 2016 sampai dengan 2018.

Berdasarkan analisis dan pembahasan sebelumnya, maka

kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Tingkat efektivitas penagihan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Boyolali dengan menerbitkan surat teguran pada tahun 2016-

2018 masih tergolong kedalam kriteria yang tidak efektif.

2. Tingkat efektivitas penagihan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Boyolali dengan menerbitkan surat paksa pada tahun 2016-

2018 masih tergolong kedalam kriteria yang tidak efektif.

3. Tingkat efektivitas penagihan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Boyolali dengan menerbitkan surat penyitaan pada tahun 2016-

2018 masih tergolong kedalam kriteria yang tidak efektif.

4. Kontribusi penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Boyolali tahun 2016-2018 dengan surat teguran, surat paksa,

61

Page 26: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

62

danpenyitaan masih tergolong kedalam kriteria kontribusi sangat

kurang, karena tingkat kontribusi yang dicapai masih dibawah 10%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan dan kesimpulan

yang diperoleh, dapat dikembangkan beberapa saran sebagai berikut ini.

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan dapat menambahkan variabel baru yang dapat

diselaraskan dengan penelitian ini seperti lelang dan/atau blokir.

b. Sebaiknya menambahkan objek penelitian di KPP yang lain.

Dilakukan untuk mengetahui dan membandingkan ukuran kinerja

kedua instansi secara bersamaan dalam hal evektivitas dan

kontribusi penagihan pajak dengan surat teguran, surat paksa, dan

penyitaan.

2. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Boyolali

a. Meningkatkan pelaksanaan sosialisasi yang menarik dilakukan

secara rutin dan merata diseluruh wilayah kerjanya terkait tata cara

perpajakan, pentingnya membayar pajak dan informasi terbaru

tentang peraturan perpajakan serta sanksi-sanksi yang bagi

penanggung pajak.

b. Meningkatkan pengawasan terhadap tunggakan pajak untuk

menekan penambahan jumlah tunggakan pajak, serta koordinasi

yang baik dengan pihak-pihak terkait seperti seksi waskon.

Page 27: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

63

c. Sebaiknya menambah jurusita pajak agar perannya lebih efektif dan

efisien dalam tindakan penagihan pajak, karena dilihat penanggung

pajak dan tunggakan pajak masih dalam jumlah yang sangat banyak

yang tidak sebanding dengan minimnya jurusita yang ada saat ini.

d. Melakukan tindakan tegas terhadap wajib pajak yang tidak

kooperatif sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jurusita pajak

sebaiknya mengetahui karakteristik masing-masing wajib pajak

terlebih dahulu, karena kondisi dan karakteristik tiap wajib

pajakberbeda.

e. Menjalin kerjasama dengan pihak eksternal misalnya pemerintah

daerah atau aparatur desa setempat untuk mendapatkan informasi

yang akurat mengenai data wajib pajak yang pindah maupun wajib

pajak baru karena seringnya tidak diketemukan alamatnya.

Page 28: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

64

DAFTAR PUSTAKA

Alam, A. 2016. Pengaruh Penerbitan Surat Teguran, Surat Paksa, dan Surat

Perintah Melaksanakan Penyitaan terhadap Pencairan Tunggakan

Pajak.Skripsi. Universitas Hassanudin.

Badan Pusat Statistik. 2019. https//:www.bps.go.id. Akses Tanggal 11 Mei 2019.

Erwis, A.N. 2011. Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Tguran dan Surat

Paksa terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Makasar Selatan. Skripsi. Universitas Hasanudin

Fatimah, S. 2015. Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dalam Rangka

Pencairan Tunggakan Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Jakarta Cakung Satu. Skripsi. Universitas Darma Persada

Guritno, T. 2000. Kamus Akuntansi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Halim, A. 2004. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta:UPP AMP YKPN

Ilyas, W.B. 2010.Ensiklopedia Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat

Madjid, O dan Kalangi, L. 2015. Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat

Teguran dan Surat Paksa terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan pada

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bitung. Jurnal Emba. Vol.3, No.4.

Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.

__________. 2006. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogjakarta: Andi.

__________. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogjakarta: Andi.

__________. 2011. Perpajakan. Edisi Revisi 2011. Yogjakarta: Andi.

Nurlan, D. 2006. Pengelolaan Keuangan Daerah. Bandung: PT. Indeks IKAPI

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 24/PMK.03/2008 tentang

Tatacara Pelaksanaan Penagihan dengan Surat Paksa dan Pelaksanaan

Penagihan Seketika dan Sekaligus

Purnawardhani, R., Rahayu, S.M., dan Jauhari, A. 2015. Efektivitas Penagihan

Pajak Aktif dengan Surat Teguran dan Surat Paksa dalam Upaya

Optimalisasi Penerimaan Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak

Madya Malang).Jurnal Perpajakan (JEJAK). Vol. 1, No. 1.

64

Page 29: EFEKTIVITAS PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT TEGURAN, …

65

Pramitha, D. 2015. Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Teguran dan Surat

Paksa terhadap Penerimaan Pajak. Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Yogyakarta. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.

Rahardjo, A. 2011. Pengelolaan Pendapatan Dan Anggaran Daerah. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Resmi, S. 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Rahayu, S.K. 2010. Perpajakan:Konsep dan Aspek Formal. Jakarta: Penerbit

Graha Ilmu.

Rantani, A.S.D. 2017. Efektivitas Penagihan Pajak Aktif dengan Surat Teguran

dan Surat Paksa dalam Upaya Optimalisasi Penerimaan Pajak di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Kepajen. Skripsi. Universitas Muhammadiyah

Malang.

Riska, S.D. 2018. Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Perintah

Melaksanakan Penyitaan terhadapPencairan Tunggakan Pajak di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur (Tahun 2014 sampai dengan Tahun

2017). Skripsi. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Simanjuntak, T.H. dan Mukhlis, I. 2012. Dimensi Ekonomi Perpajakan dalam

Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Raih Asa Sukses.

Suandy, E. 2008. Hukum Pajak. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Tanuwijaya, J. dan Budiono D. 2014. Proses Penagihan Pajak dengan Surat Paksa

Berdasarkan Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. Jurnal

Tax & Accounting Review. Vol. 4, No.1.

Undang-Undang No 6 Tahun 1983 sebagaimana yang telah diubah dengan

Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

Perpajakan.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat

Paksa sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun

2000.

Viananda, N.K. 2017. Efektivitas Penagihan Aktif Melalui Surat Teguran dan Surat

Paksa dan Kontribusinya Terhadap Pencairan Tunggakan Pajak (Studi

Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang).Skripsi.Universitas

Brawijaya.