Top Banner
Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Adelia Kandari, Yahya Nur Halim, Santy Pristya Putri, Rr. Eko Susetyarini Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Tlogomas 246 Malang Telp. 464318 Abstraksi Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) merupakan tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional maupun bahan makanan. Kedawung mempunyai kandungan fitosterol yang berfungsi sebagai penghadang kolesterol jahat. Di Indonesia, jumlah orang yang mengalami kelebihan kolesterol bisa mencapai 27 : 1000 orang. Kedawung belum terbukti untuk menurunkan kadar kolesterol sehingga perlu dilakukan penelitian kemampuan kedawung dalam menurunkan kadar kolesterol. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh fitosterol pada dekok kedawung untuk menurunkan kadar kolesterol pada tikus putih (Rattus norvegicus) dan mengetahui dosis dekok kedawung yang efektif dalam menurunkan kadar kolesterol pada tikus putih. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah true experimental research, sedangkan rancangan penelitian yang digunakan adalah The Postest Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah tikus putih jantan berjenis strain wistar. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan yaitu kontrol positif, kontrol negatif, dan perlakuan dengan dosis 3 ml/hari, 4 ml/hari, dan 5 ml/hari. Teknik analisa data yang digunakan adalah ANOVA. Berdasarkan hasil penelitian, penurunan yang terjadi sebesar 30,42% pada dosis 3 ml/hari, 21,67% pada dosis 4 ml/hari, 26,62% pada dosis 5 ml/hari, 7,22% pada kontrol positif, dan 14% pada kontrol negatif. Pemberian dekok kedawung dosis 3 ml/hari mengalami penurunan paling besar dibanding dengan
11

Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Apr 23, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G.Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus

Putih (Rattus norvegicus)Adelia Kandari, Yahya Nur Halim, Santy Pristya Putri,

Rr. Eko SusetyariniProgram Studi Pendidikan Biologi,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UniversitasMuhammadiyah Malang

Jl. Tlogomas 246 Malang Telp. 464318

AbstraksiKedawung (Parkia roxburgii G. Don) merupakan tumbuhan

yang banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisionalmaupun bahan makanan. Kedawung mempunyai kandunganfitosterol yang berfungsi sebagai penghadang kolesteroljahat. Di Indonesia, jumlah orang yang mengalamikelebihan kolesterol bisa mencapai 27 : 1000 orang.Kedawung belum terbukti untuk menurunkan kadarkolesterol sehingga perlu dilakukan penelitiankemampuan kedawung dalam menurunkan kadar kolesterol.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuipengaruh fitosterol pada dekok kedawung untukmenurunkan kadar kolesterol pada tikus putih (Rattusnorvegicus) dan mengetahui dosis dekok kedawung yangefektif dalam menurunkan kadar kolesterol pada tikusputih.

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah trueexperimental research, sedangkan rancangan penelitian yangdigunakan adalah The Postest Only Control Group Design. Sampelyang digunakan adalah tikus putih jantan berjenisstrain wistar. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuanyaitu kontrol positif, kontrol negatif, dan perlakuandengan dosis 3 ml/hari, 4 ml/hari, dan 5 ml/hari.Teknik analisa data yang digunakan adalah ANOVA.

Berdasarkan hasil penelitian, penurunan yangterjadi sebesar 30,42% pada dosis 3 ml/hari, 21,67%pada dosis 4 ml/hari, 26,62% pada dosis 5 ml/hari,7,22% pada kontrol positif, dan 14% pada kontrolnegatif. Pemberian dekok kedawung dosis 3 ml/harimengalami penurunan paling besar dibanding dengan

Page 2: Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

pemberian dekok kedawung dosis 4 ml/hari dan 5 ml/hari,akan tetapi penurunan kadar kolesterol yang mendekatikadar kolesterol kontrol positif adalah pada pemberianperlakuan 4 ml/hari.

Kata Kunci : dekok kedawung, fitosterol, kolesterol

PENDAHULUANKedawung (Parkia roxburgii

G. Don) merupakantumbuhan yang tersebarsecara luas di kawasanAfrika seperti Senegaldan Gambia (Tisnadjaja etal. 2006). Kedawungmerupakan jenis tumbuhanlangka yang kaya akankandungan fitosterol.Fitosterol adalahkolesterol rantai pendekyang berfungsi sebagaipenghadang kolesteroljahat, fitosterol biasadisebut dengan High DensityLipoprotein (HDL) ataukolesterol baik.Fitosterol berfungsimengikis dan membuangkolesterol jahat yangmenyumbat pembuluh darah,serta menggiringnyakembali ke hati untukdiproses dan dilenyapkan.Fitosterol juga berfungsisebagai penghadang dipembuluh darah sehinggamencegah kolesterolmengendap, dan melindungi

Page 3: Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

dari terbentuknya plakpada dinding pembuluhdarah (Hediyani, 2013).

KOLESTEROLKolesterol adalah

lemak berwarna kekuninganberbentuk seperti lilinyang diproduksi olehtubuh terutama di dalamhati. Kolesterol danturunan esternya, denganlemak berantai panjangadalah komponen pentingdari lipoprotein plasmadan membran sel.Kolesterol diperlukantubuh untuk membentukhormon seks, vitamin D,dan garam empedu.Kolesterol tinggi bisamenyebabkan berbagaipenyakit kronis sepertistroke, jantung,impotensi, gagal ginjaldan penyakit-penyakitlainnya. Hal itudisebabkan karena terjadipenyumbatan pada saluranpembuluh darah yangdisebabkan olehkolesterol. Jika saluranpembuluh darah yangmenuju otak tersumbat,maka akan terjadikerusakan sel otak(stroke). Apabila terjadisumbatan pada saluranpembuluh darah yangmenuju ke organ alatvital, maka yang terjadi

adalah impotensi, danbegitu seterusnya denganorgan-organ yang lain(Saktiawan, 2014).

KEDAWUNGKedawung merupakan

jenis tumbuhan yanglangka, yang meskipuntelah lama dipunguthasilnya berupa bijitetapi masih belum banyakditeliti aspek ekologi,biologi, serta aspek-aspek lainnya (Rinekso,2000). Menurut Sandra danKumala (1994) bijikedawung termasuk 10besar bahan yang palingbanyak digunakan jamu diIndonesia. Pada tahun2000, permintaan kedawungdiperkirakan mencapai180.000 Kg. Permintan inimasih terbatas padabijinya, sedangkan bagianlain dari kedawung masihsedikit dimanfaatkanterbatas pada kayubatangnya. Berdasarkanaspek ekologis, pohonkedawung ini hidupnyasoliter dengan sesamanya,tetapi hidup berdampingandan menaungi berbagaispesies tumbuhan hutanlainnya, yang terdiridari beraneka bentukhabitus pohon, liana,perdu maupun tumbuhanbawah (Dewi, 1999;

Page 4: Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Rinekso, 2000; Winara,2001; Zuhud, Prasetyo,Dewi & Sumantri, 2003).

Berdasarkan penelitianyang telah dilakukansebelumnya, hasilpenetapan kadarfitosterol pada tanamankedawung, maka dapatdiperoleh sebagaiberikut: (i) seluruhbagian tanaman kedawungantara lain biji, polong,daun, tangkai daun, kulitpohon mengandung senyawafitosterol yang cukupsignifikan, (ii)kandungan fitosterol padabagian biji 20,07% (b/b),polong 29,67% (b/b), anakdaun 22,40% (b/b),tangkai daun 35,24% (b/b)dan kulit pohon 24,64%(b/b). (iii) senyawabeta- sitosterolmerupakan komponen utamadari kandungan fitosterolyang terdeteksi padasetiap bagian tanaman(Tisnadjaja et al,. 2006).

Fitosterol memilikikemampuan berkompetisidengan kolesterol dalampenyerapannya di dalamusus. Kadar fitosterolyang tinggi dalam usushalus berperan menghambatpenyerapan kolesterolmelalui mekanismekompetitif, jika terdapatfitosterol maka tubuh

cenderung lebih menyerapfitosterol daripadakolesterol. Akibatnyakolesterol tidak diserapmelainkan langsungdibuang oleh tubuh,sehingga tidak masuk kedalam tubuh. Kompetisiini mengakibatkanberkurangnya jumlahkolesterol yang dapatdiserap oleh tubuh.Mekanismenya adalahmelalui fitosterol dalambentuk micelle akanbergabung dengan komplekasam lemak bebas,monogliserida dan garamempedu yang akan diserapoleh mukosa sel usushalus (Hediyani, N.2013).

METODE PENELITIANJenis penelitian dalam

penelitian ini adalahTrue Experimental Research,sedangkan rancanganpenelitian yang digunakandalam penelitian iniadalah The Postest OnlyControl Group Design.Penelitian mengenaipengaruh dekok Parkiaroxburgii G. Don (kedawung)yang diperkirakan dapatmenurunkan kadarkolesterol pada Rattusnorvegicus (tikus putih).Penelitian inidilaksanakan pada bulan

Page 5: Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

16 Maret sampai 9 April2015 di LaboratoriumKimia UniversitasMuhammadiyah Malang.Analisis data yangdigunakan adalah ANOVA 1jalan.

ALAT DAN BAHANBahan yang digunakan

dalam penelitian iniadalah Rattus norvegicus(tikus putih), BR-1,sekam, kedawung, aquades,reagen CHOD-PAP,klorofom, kolesterol,asam kolat, lemakkambing, telur, tepungterigu, NaCl fis, dankapas.

Alat yang digunakanmeliputi : kandang tikus,tempat minum tikus,penutup kandang, plastikbesar, timbangananalitik, oven, beakerglass, spatula, blender,loyang, nampan, komporlistrik, plastik kecil,waterbath, gelas ukur,botol scoot, labu takar,kain saring, corong kaca,botol semprot, spet 5 mldan 10 ml, handscoon,masker, kabel, sondemencit, sentrifuge,mikropipet, tabungependof, pipet ukur,kuvet, karet hisap, alatseksi, papan seksi, raktabung reaksi, clotactivator, danspektrofotometer.

CARA KERJACara kerja dalam

penelitian ini terdisidari 4 tahap :1. Tahap Pemeliharaan

Page 6: Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

a. Mengadaptasi tikusputih selama 1minggu. Prosesaklimasi inidimaksudkan untukmembiasakan tikusputih terhadaplingkungan baru.

b. Memberi makan danminum setiap hari.

c. Kandang diberi sekamsebagai alas yangberguna untukmenyerap kotoran dansekam diganti 3 harisekali.

2. Tahap pembuatandekok kedawunga. Menimbang kedawungb. Menghaluskankedawung denganmenggunakan blender.

c. Menambahkan aquadessehingga perbandinganantara aquades danbahan adalah 1 : 2.

d. Memanaskan kedawungmenggunakan komporlistrik.

e. Menyaring kedawungdan menampungnya padabeaker glass.

f. Melakukan penambahanaquades sampai volumesama dengan bobotbahan.

g. Memindahkan dekokkedawung ke dalambotol scoot.

3. Prosedur pengukurankadar kolesterol dalamdarah.a. Membedah danmengambil darah tikusyang telah diberiperlakuan darijantung denganmenggunakan spet,kemudian masukkan kedalam kuvet.

b. Mensentrifuge darahtikus dengankecepatan 6.000 rpmselama 10 menitsampai serum dandarah terpisah.

c. Memasukkan serumdarah ke dalam tabungependrof.

d. Memasukkan 2 mlreagent CHOD-PAP kedalam kuvet.

e. Menambahkan serum 20mikro ke dalam kuvetyang telah berisireagen.

f. Menginkubasi selama20-25 menit pada suhu37° C.

g. Mengukur absorbansipada spektofotometer.

h. Menghitungkolesterol dengan

rumus sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 7: Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Pemberian perlakuandekok Parkia roxburgii G. Don(kedawung) untukmenurunkan kadarkolesterol pada Rattusnorvegicus (tikus putih)telah dilakukan selama ±2bulan di LaboratoriumKimia UniversitasMuhammadiyah Malang.Tikus putih diaklimasiselama 7 hari agar dapatberadaptasi denganlingkungannya,selanjutnya memberikanpakan diet tinggikolesterol selama 3minggu, kemudianmengambil sampel darahdari ekor tikus untukmengetahui kadarkolesterol sebelumperlakuan, setelah itumemberikan perlakuandekok kedawung selama 3minggu dengan dosis 3ml/hari, 4 ml/hari, dan 5ml/hari. Selanjutnyadilakukan pengambilandarah dari jantung tikusyang bertujuan untukmengetahui kadarkolesterol sesudahpemberian dekok kedawung.Hasil dari reratakolesterol sebelum dansesudah pemberian dekokkedawung disajikan padaTabel 4.1.Tabel 4.1 Data rerata dan

standar deviasi

Tabel 4.1 menunjukkanbahwa terjadi penurunankadar kolesterol secarabermakna pada berbagaidosis pemberian dekokkedawung. Penurunan yangterjadi sebesar 30,42%pada dosis 3 ml/hari,21,67% pada dosis 4ml/hari, dan 26,62% padadosis 5 ml/hari, 7,22%pada kontrol positif, dan14% pada kontrol negatif.Pemberian dekok kedawungdosis 3 ml/hari mengalamipenurunan paling besardibanding denganpemberian dekok kedawungdosis 4 ml/hari dan 5ml/hari.

Grafik perbedaan kadarkolesterol sebeum dansesudah perlakuan padaberbagai dosis pemberiandekok kedawung disajikanpada Gambar 4.1.

Page 8: Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Gambar 4.1 Grafikperbedaan kadarkolesterolsebelum dansesudahperlakuan padaberbagai dosispemberian dekokkedawung

Gambar 4.1 menunjukkanpenurunan kadarkolesterol pada perlakuansetelah pemberian dekokkedawung selama 3 minggu.Berdasarkan data di atasdiketahui bahwa pemberiandosis 3 ml/hari dapatmenurunkan kadarkolesterol paling besar,akan tetapi penurunankadar kolesterol yangmendekati kadarkolesterol kontrolpositif (tikus normal)adalah pada pemberianperlakuan 4 ml/hari.Menurut penelitian yangdilakukan Utaminingrum(2011), pemberian yoghurtkedelai hitam yangmengandung fitosteroldengan dosis 4 ml/harimerupakan dosis yangdapat menurunkan kadarkolesterol LDL serumlebih tinggi dibandingdosis 2 ml/hari, dan 3m/hari. Hal tersebutberhubungan dengan kadarfitosterol yang meningkat

dalam usus halus karenapemberian dekok kedawung,sehingga dapat menghambatpenyerapan kolesterolmelalui mekanismekompetitif (Utaminingrum,2011). Berdasarkan datapenurunan kadarkolesterol, hasil ujinormalitas tersaji padaTabel 4.2.

Page 9: Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Tabel 4.2 Uji normalitasNormalitas

Skewness-

1,11

Kurtosis-

0,61Berdasarkan data yang

diperoleh, didapatkannilai skewnes -1,11 dankurtosis -0,61, karenanilai skewnees dankurtosis berada di antara±2, maka databerdistribusi normalsehingga dapatdilanjutkan dengan ujihomogenitas. Data yangdiperoleh dari ujihomogenitas disajikanpada Tabel 4.3.Tabel 4.3 Uji homogenitasHomogenitasSig 0,161

Berdasarkan Tabel 4.3terlihat probabilitasadalah 0,161, karenaprobabilitas > 0,05 makaHo diterima atau kelimavarians populasi adalahsama yang berarti variandata homogen. datahomogen, maka dapatdilanjutkan dengan ujiANOVA satu jalan. Hasiluji ANOVA disajikan padaTabel 4.4.Tabel 4.4 Uji ANOVA

ANOVASig 0,101

Berdasarkan uji ANOVAsatu jalan terlihatprobabilitas adalah0,101, karenaprobabilitas > 0,05 makaHo diterima dengankesimpulan bahwa rata–rata kelima populasiidentik atau rata–ratapenurunan kadarkolesterol dari kelimaperlakuan sama.Uji duncan’s 5% disajikanpada Tabel 4.5.Tabel 4.5 Uji duncan’s 5%Konsentrasi

Rerata

Notasi

Kontrol positif

75,11 a

Kontrol negatif

76,34 a

4 ml93,1

3 ab

5 ml109,

31 ab

3 ml128,

55 b

Berdasarkan Tebel 4.5,hasil uji Duncan’s 5%menunjukkan bahwaperlakuan 3 ml/harimemiliki rerata penurunankadar kolesterol yangpaling besar biladibandingkan denganperlakuan kontrolpositif, kontrol negatif,4 ml/hari, dan 5 ml/hari.

KESIMPULAN

Page 10: Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Pemberian dosis 3ml/hari, 4 ml/hari, dan 5ml/hari selama 3 minggudapat menurunkan kadarkolesterol dengan dosis 3ml/hari sebagai dosisyang dapat menurunkankadar kolesterol lebihtinggi dibanding lainnya,akan tetapi penurunankadar kolesterol yangmendekati kadarkolesterol kontrolpositif (tikus normal)adalah pada pemberianperlakuan 4 ml/hari.

DAFTAR PUSTAKADewi, H. 1999. Klasifikasi

Vegetasi di Taman NasionalMeru Betiri. Skripsi Sarjana,KSH -IPB.

Hediyani, N. 2013.Fitosterol Lemak PenurunKolesterol. (Online).http://www.dokterkuonline.com/#!FITOSTEROL-Lemak-Penurun-Kolesterol/c1dgm/B40BF97E-2F08-4B28-B627-FC272064561E. Diakses: 25 Mei 2015.

Rinekso, A. J. 2000.Model Penduga Produksi BijiKedawung (Parkiaroxburghii G. Don) di TamanNasional Meru Betiri.Skripsi Sarjana,

Jurusan KSH, Fak.Kehutanan IPB.

Saktiawan, A. 2014.Pengaruh PemberianVitamin C terhadapPenurunan Kolesterol TotalSerum. Diakses : 19September 2014.

Sandra, E & Kemala. 1994.Pelestarian PemanfaatanKeanekaragamanTumbuhan Obat HutanTropika Indonesia, JurusanKonservasi SumberdayaHutan. FakultasKehutanan. IPB &Latin. Bogor

Tisnadjaja, Djadjat et al.2006. PengkajianKandungan Fitosterol padaTanaman Kedawung (Parkiaroxburgii G. Don.).BIODIVERSITAS Vol. 7,No. 1, Januari 2006,hal. 21-24

Utaminingrum, F. 2011.Pengaruh PemberianYoghurt Kedelai Hitam(Black soyghurt)terhadap KadarKolesterol LDL Serumpada TikusDislipidemia. Skripsi.Program Studi IlmuGizi FakultasKedokteran.UniversitasDiponegoro. Semarang.Tidak dipublikasikan.

Winara, A. 2001. BeberapaAspek Ekologi Kedawung

Page 11: Efektivitas Pemberian Dekok Kedawung (Parkia roxburgii G. Don) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

(Parkia timoriana (DC.)Merr) di Taman NasionalMeru Betiri Jawa Timur.Skripsi Sarjana,Jurusan KSH, Fak.Kehutanan IPB. Tidakdipublikasikan.

Zuhud, E.A.M., L.B.Prasetyo, H. Dewi, H.Sumantri. 2003.Kajian Vegetasi dan PolaPenyebaran TumbuhanObat Taman Nasional MeruBetiri, Jawa Timur.LaboratoriumKonservasi TumbuhanKSH- IPB. Bogor.Tidak dipublikasikan.