EFEKTIVITAS PEMBERIAN BLOTONG KERING TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH ( Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK KAYU SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Diajukan oleh : Disusun Oleh : IKA KUSUMA DEWI A 420 050 071 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009
68
Embed
EFEKTIVITAS PEMBERIAN BLOTONG KERING TERHADAP …eprints.ums.ac.id/4302/2/A420050071.pdfnenek) yang tak pernah lelah mendo’akan dan memberiku dukungan.Kakakku Maryawantika dan Adik
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EFEKTIVITAS PEMBERIAN BLOTONG KERING TERHADAP
PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA
MEDIA SERBUK KAYU
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Biologi
Diajukan oleh :
Disusun Oleh :
IKA KUSUMA DEWI A 420 050 071
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
ii
PERSETUJUAN
EFEKTIVITAS PEMBERIAN BLOTONG KERING TERHADAP
PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA
MEDIA SERBUK KAYU
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
IKA KUSUMA DEWI A 420 050 071
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi S.1
PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA
MEDIA SERBUK KAYU
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
IKA KUSUMA DEWI A 420 050 071
Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji
pada tanggal : Mei 2009
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Susunan Dewan Penguji
1. Dra. Hj. Suparti, M.Si ( )
2. Triastuti Rahayu, S.Si, M.Si ( )
3. Dra. Hj. Aminah Asngad, M.Si ( )
Surakarta, Mei 2009
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Dekan
Drs. Sofyan Anif, M.Si NIK. 547
iv
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata kelak dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran saya
diatas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Surakarta, April 2009
IKA KUSUMA DEWI A. 420 050 071
v
MOTTO
Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah
Tuhan Semesta Alam (QS. Al-An’am : 162)
Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram
(QS. Ar-Rod 13 : 28)
Kebahagiaan dan kesedihan adalah warna dalam kehidupan yang akan
membuat kita semakin dewasa, apabila kita mampu menerima dan menjalaninya
dengan penuh keikhlasan dan kesabaran
(Penulis)
vi
PERSEMBAHAN
Pada Mu ya Allah sujud syukurku atas segala limpahan rahmat dan hidayahMu lah skripsi ini dapat terselesaikan. Teriring do’a dan dzikir disetiap langkahku, kupersembahkan karya sederhana ini untuk: ? Bapak dan Mamah tercinta yang tiada
pernah henti memberikan kasih sayang, nasehat, perhatian, dorongan, serta do’a yang tiada pernah putus mengiringi langkahku.
? Keluarga besarku (terutama kakek dan
nenek ) yang tak pernah lelah mendo’akan dan memberiku dukungan.
? Kakakku Maryawantika dan Adik-
adikku tercinta Rico, Dika dan Diki engkau bagian dari hidupku, kebersamaan dan kasih sayang kita akan selalu ada sampai ajal memisahkan kita
? Sahabat-sahabatku (m’apri, tiwi, lia,
pipit, heru ) dan teman-temanku angkatan 05 yang selalu memberiku semangat.
? Almamaterku Tercinta
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur hanya untuk-Mu ya Raab
penguasa raga dan jiwa ini dan yang telah memberikan keteguhan hati serta
semangat sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“EFEKTIVITAS PEMBERIAN BLOTONG KERING TERHADAP
PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA
MEDIA SERBUK KAYU”. Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi
syarat guna mencapai gelar sarjana S-I Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan meskipun dengan kekurangan dan keterbatasan pengalaman.
Dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang telah memberikan perhatian,
bantuan, bimbingan, motivasi dan arahan serta nasehat kepada penulis. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Suparti, M.Si. selaku Pembimbing I yang telah berkenan
memberikan petunjuk, bimbingan, dorongan dan nasehat dengan penuh
keikhlasan dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Triastuti Rahayu, S.Si, M.Si. selaku Pembimbing II yang dengan sabar
dan keikhlasannya memberi motivasi, bimbingan dan pengarahan serta
meluangkan waktunya sejak awal sampai terselesaikan skripsi ini.
3. Drs. Djumadi, M Kes, selaku Pembimbing Akademik yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan selama kuliah.
viii
4. Dra. Hj. Aminah Asngad., M.Si, selaku dosen penguji III yang telah
meluangkan waktunya untuk menguji skripsi.
5. Bapak dan ibu dosen Jurusan Pendidikan Biologi yang telah memberikan ilmu
dan pengalaman selama dibangku perkuliahan sebagai bekal di masa sekarang
dan yang akan datang.
6. Bapak dan Mamah tercinta yang dengan sangat ikhlas memberikan perhatian,
kasih sayang, dukungan, dan untaian do’a yang tidak pernah terputus hingga
skripsi ini bisa terselesaikan.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tak
mungkin disebutkan satu persatu.
Semoga amal baik yang telah mereka berikan senantiasa mendapat ridho dari
Allah SWT. Amin.
Sebesar apapun kemampuan yang penulis curahkan tidak akan bisa
menutupi kekurangan dan keterbatasan dari skripsi ini. Oleh karena itu segala
kritik yang membangun dan saran yang bermanfaat selalu penulis harapkan
dengan senang hati agar skripsi ini lebih bermanfaat bagi pembaca umumnya dan
bagi penulis khususnya. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, April 2009
Penulis
IKA KUSUMA DEWI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xiv
ABSTRAKSI................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah............................................................................ 4
C. Perumusan Masalah ............................................................................. 4
D. Tujuan Penelitaan................................................................................. 4
E. Manfaat Penelitian............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 6
A. Tinjauan Umum Jamur ......................................................................... 6
B. Tinjauan Khusus Jamur Tiram Putih ................................................... 7
x
1. Morfologi Jamur Tiram Putih .................................................. 7
2. Klasifikasi Jamur Tiram Putih ................................................. 8
3. Siklus Hidup Jamur Tiram Putih.............................................. 8
4. Nilai Gizi Jamur Tiram Putih................................................... 9
5. Manfaat Jamur Tiram Putih ..................................................... 9
6. Media Tanam Jamur Tiram Putih ........................................... 10
7. Pemeliharaan Jamur Tiram Putih ............................................. 12
9. Penanggulangan Hama dan Penyakit....................................... 14
C. Blotong................................................................................................. 15
D. Kerangka Pemikiran............................................................................. 16
E. Hipotesis............................................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 17
A. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................. 17
B. Alat dan Bahan Penelitian.................................................................... 17
C. Pelaksanaan Penelitian......................................................................... 17
1. Tahap Persiapan ............................................................................. 17
2. Tahap Pelaksanaan......................................................................... 18
D. Rancangan Penelitian........................................................................... 21
E. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 22
F. Analisis Data ....................................................................................... 22
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................. 25
A. Penyajian Data Hasil Penelitian........................................................... 25
B. Uji Hipotesis ........................................................................................ 27
C. Pembahasan.......................................................................................... 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 34
A. Kesimpulan.......................................................................................... 34
B. Saran..................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Komposisi Gizi Pada Jamur Tiram Putih Segar dalam 100 gram ............. 9
1.2 Komposisi Gizi Pada Jamur Tiram Putih Kering dalam 100 gram ........... 9
3.1 Rancangan Penelitian................................................................................. 21
4.1 Jumlah Badan Buah Jamur Tiram Putih Setelah Panen Pertama............... 25
4.2 Berat Basah (gram) Jamur Tiram Putih Setelah Panen Pertama ................ 26
4.3 Hasil uji Anava Satu Jalur Terhadap Jumlah Badan Buah Jamur Tiram
Putih Setelah Panen Pertama...................................................................... 27
4.4 Hasil Uji Beda Nyata Terkecil Terhadap Jumlah Badan Buah Jamur
Tiram Putih Setelah Panen Pertama........................................................... 27
4.5 Hasil Uji Anava Satu Jalur Terhadap Berat Basah Jamur Tiram Putih
Setelah Panen Pertama ............................................................................... 28
4.6 Hasil Uji Beda Nyata Terkecil Terhadap Berat Basah Jamur Tiram Putih
Setelah Panen Pertama ............................................................................. 28
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Grafik Jumlah Badan Buah Jamur Tiram Putih Setelah Panen Pertama….25
2. Grafik Berat Basah Jamur Tiram Putih Setelah Panen Pertama…………..26
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Perhitungan Anava Satu Jalur Terhadap Jumlah Badan Buah Jamur Tiram
Putih Setelah Panen Pertama.
2. Perhitungan Anava Satu Jalur Terhadap Berat Basah Jamur Tiram Putih
Setelah Panen Pertama.
3. Tabel Nilai Untuk Distribusi F
4. Tabel Nilai Untuk Distribusi T
5. Foto Penelitian
xv
EFEKTIVITAS PEMBERIAN BLOTONG KERING TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA
MEDIA SERBUK KAYU
Oleh : IKA KUSUMA DEWI. A. 420 050 071. Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2009.
ABSTRAKSI Jamur adalah organisme yang tidak berklorofil, sehingga tidak dapat
menyediakan makanan sendiri. Oleh karena itu perlu penyediaan sumber makanan dari luar, misalnya blotong kering. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemberian blotong kering dapat meningkatkan produktivitas pertumbuhan jamur tiram putih dan mengetahui berapa pemberian blotong kering yang paling efektif untuk meningkatkan produktivitas pertumbuhan jamur tiram putih. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari satu faktor yaitu pemberian blotong kering dengan 5 taraf perlakuan dan 3 ulangan yaitu pemberian blotong kering 0,01 kg (B1), 0,02 kg (B2), 0,03 kg (B3), 0,04 kg (B4) pada media tanam 1 kg, dan B0 yaitu media tanam tanpa blotong kering. Analisis data yang digunakan adalah Anava Satu Jalur dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan rata -rata jumlah badan buah jamur tiram putih pada perlakuan B0 5,667 buah, B1 6,667 buah, B2 8,333 buah, B3 9,667 buah, dan B4 10,333 buah. Rata-rata jumlah badan buah tertinggi yaitu 10,333 buah (perlakuan B4), sedangkan rata-rata berat basah jamur tiram putih pada perlakuan B0 68,333 gram, B1 73,333 gram, B2 76,667 gram, B3 81,667 gram, dan B4 91,667 gram. Rata-rata berat basah tertinggi yaitu 91,667 gram (perlakuan B4). Dapat disimpulkan bahwa pemberian blotong kering pada media serbuk kayu dapat meningkatkan produktivitas pertumbuhan jamur tiram putih. Pemberian blotong kering yang paling efektif untuk meningkatkan produktivitas pertumbuhan jamur tiram putih adalah 0,04 kg pada media tanam 1 kg (perlakuan B 4).
Kata kunci : Jamur Tiram Putih, Blotong Kering, Serbuk Kayu.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan manusia akan kayu sebagai bahan bangunan baik untuk
keperluan konstruksi, dekorasi, maupun furniture terus meningkat seiring
dengan meningkatnya jumlah penduduk. Kebutuhan kayu untuk industri
perkayuan di Indonesia diperkirakan sebesar 70 juta m3 per tahun dengan
kenaikan rata-rata sebesar 14,2% per tahun, sedangkan produksi kayu bulat
diperkirakan hanya sebesar 25 juta m3 per tahun (Priyono, 2001).
Kegiatan pemanenan dan pengolahan kayu sampai saat ini masih
menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Data Departemen Kehutanan dan
Perkebunan tahun 1999/2000 menunjukkan bahwa produksi kayu lapis di
Indonesia mencapai 4,61 juta m3, sedangkan kayu gergajian mencapai 2,06
juta m3. Dengan asumsi limbah yang dihasilkan mencapai 61%, maka
diperkirakan limbah kayu yang dihasilkan mencapai lebih dari 5 juta m3.
Limbah kayu berupa potongan log maupun sebetan telah dimanfaatkan
sebagai inti papan blok dan bahan baku papan partikel. Sedangkan limbah
kayu berupa serbuk kayu pemanfaatannya belum optimal. Pada industri
pengolahan kayu sebagian limbah serbuk kayu biasanya digunakan sebagai
bahan bakar tungku, dibakar begitu saja tanpa penggunaan yang berarti atau
dibiarkan menumpuk sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan
(Febrianto, 1999).
2
Untuk mengurangi tingkat pencemaran yang tinggi, serbuk kayu dapat
dimanfaatkan agar mempunyai nilai ekonomis, yakni menjadikannya sebagai
media tanam bagi pertumbuhan jamur. Serbuk kayu yang digunakan sebagai
tempat tumbuh jamur mengandung serat organik (selulosa, serat dan lignin).
Kandungan tersebut dapat mempercepat pertumbuhan jamur.
Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak
dapat melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri.
Jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan seperti selulosa,
glukosa, lignin, protein dan senyawa pati dari organisme lain. Jamur ada yang
merugikan dan ada juga yang menguntungkan. Yang merugikan adalah
berbagai jenis jamur penyebab penyakit pada manusia dan tanaman, misalnya
jamur yang menyebabkan keracunan saat dikonsumsi dan jamur yang
menyebabkan kayu cepat lapuk. Yang menguntungkan adalah berbagai jenis
jamur yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, misalnya jamur yang
berperan dalam pembuatan tempe, tape dan kecap. Jamur lain yang termasuk
jenis jamur yang menguntungkan adalah jamur konsumsi seperti jamur
kuping, jamur merang, dan jamur tiram. Dari ketiga jenis jamur tersebut
jamur tiram yang mempunyai kandungan protein tertinggi (Parjimo, 2007).
Jamur tiram putih merupakan jenis jamur kayu yang memiliki
kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya.
Jamur tiram putih mengandung protein, lemak, fosfor, besi, thiamin dan
riboflavin lebih tinggi dibandingkan jenis jamur lain (Nunung, 2001).
Untuk perkembangan jamur memerlukan sumber nutrien atau makanan
3
dalam bentuk unsur-unsur kimia, misalnya nitrogen, fosfor, belerang, kalsium
dan karbon. Oleh karena itu, diperlukan penambahan pupuk untuk bahan
campuran pembuatan substrat tanaman. Pada umumnya, untuk mempercepat
dan meningkatkan produktivitas pertumbuhan jamur digunakan pupuk NPK
dan TSP. Tetapi karena harga pupuk mahal, maka dicari alternatif lain
pengganti pupuk yaitu menggunakan blotong kering.
Blotong merupakan limbah pabrik gula yang paling tinggi tingkat
pencemarannya. Penggunaan blotong dari sisa pengolahan limbah gula dapat
dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan jamur. Blotong juga dapat dipakai
atau dapat digunakan sebagai pupuk tanaman karena banyak mengandung
bahan organik, mineral, serat kasar, protein kasar, dan gula yang masih
terserap di dalam kotoran itu. Penggunaan blotong lebih dapat meningkatkan
produktivitas dibandingkan menggunakan pupuk NPK dan TSP, sehingga
blotong digunakan sebagai pengganti pupuk NPK dan TSP (Martina, 2004).
Berdasarkan hasil penelitian Ismailiyati (2006), blotong dapat
dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan jamur. Pemberian blotong
berpengaruh positif terhadap jumlah badan buah dan berat basah jamur
merang dengan pemberian blotong sebanyak 400 gram pada media tanam
sebanyak 2 kg.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mencoba mengadakan
penelitian seperti yang dilakukan oleh Ismailiyati tetapi dengan media tanam
dan jamur yang berbeda yaitu EFEKTIVITAS PEMBERIAN BLOTONG
KERING TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH
(Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK KAYU.
4
B. Pembatasan Masalah
1. Subyek penelitian : Blotong kering
2. Objek penelitian : Produktivitas pertumbuhan jamur tiram putih
3. Parameter penelitian : Jumlah badan buah dan berat basah jamur tiram
putih pada panen ke 1
C. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
permasalahan yang terkait pada penelitian ini adalah:
1. Apakah pemberian blotong kering dapat meningkatkan produktivitas
pertumbuhan jamur tiram putih?
2. Berapakah pemberian blotong kering yang paling efektif untuk
meningkatkan produktivitas pertumbuhan jamur tiram putih?
D. Tujuan
1. Mengetahui apakah pemberian blotong kering dapat meningkatkan
pertumbuhan jamur tiram putih.
2. Mengetahui berapa pemberian blotong kering yang paling efektif untuk
meningkatkan produktivitas pertumbuhan jamur tiram putih.
5
E. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah khasanah keilmuan bagi peneliti.
b. Mena mbah pengetahuan tentang budidaya jamur tiram putih.
2. Manfaat Praktis
a. Memberi informasi kepada masyarakat bahwa serbuk kayu dapat
dimanfaatkan sebagai media tanam untuk pertumbuhan jamur.
b. Memberi informasi kepada masyarakat bahwa blotong kering dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk tanaman.
c. Memberi informasi kepada petani jamur untuk meningkatkan
produksi jamur.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Jamur
Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak
bisa melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri.
Jamur hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan seperti selulosa,
glukosa, lignin, protein dan senyawa pati dari organisme lain. Di alam, zat-zat
nutrisi tersebut biasanya telah tersedia dari proses pelapukan oleh aktivitas
mikroorganisme (Parjimo, 2007; Nunung, 2001).
Jamur yang dalam bahasa daerah (Sunda) dikenal dengan sebutan supa
atau dalam bahasa Inggris disebut mushroom termasuk golongan fungi atau
cendawan (Sinaga, 2005). Jamur hidup diantara jasad biotik atau mati
(abiotik), dengan sifat hidup heterotrop (organisme yang hidupnya tergantung
dari organisme lain) dan saprofit (organisme yang hidup pada zat organik yang
tidak diperlukan lagi atau sampah) (Pasaribu, 2002).
Baik jamur tingkat rendah maupun jamur tingkat tinggi tubuhnya
mempunyai ciri khas yaitu berupa benang tunggal bercabang-cabang yang
disebut miselium atau berupa kumpulan benang yang padat menjadi satu,
B0 : Media tanam 1 kg tanpa blotong (kontrol) B1 : Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,01 kg B2 : Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,02 kg B3 : Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,03 kg B4 : Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,04 kg
E. Metode Pengumpulan Data
1. Metode eksperimen
Metode eksperimen digunakan untuk memperoleh data dengan
melakukan percobaan langsung yaitu menanam bibit jamur tiram putih
pada media serbuk kayu dengan penambahan blotong kering.
2. Metode observasi
Metode observasi merupakan metode pengamatan dan pencatatan
hasil produksi jamur tiram putih.
3. Metode kepustakaan
Metode kepustakaan merupakan metode bantu dalam mencari materi
dari buku-buku atau sumber lain yang dikutip secara langsung maupun
tidak langsung. Metode ini digunakan untuk melengkapi tinjauan pustaka.
F. Analisis Data
Untuk menganalisis pertumbuhan jamur tiram putih, dipergunakan
analisis varian (ANAVA) satu jalur taraf 5% dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menggunakan tabel data pengamatan
2. Menentukan derajat bebas (Db) untuk perlakuan, galat dan tota l
- Db total = jumlah seluruh observasi-1
- Db perlakuan = jumlah perlakuan-1
- Db galat = Db total – Db perlakuan
3. Menghitung jumlah kuadrat (JK)
t = jumlah perlakuan, r = jumlah ulangan
Faktor korelasi (FK)= observasi semuaJumlah
umum) (total 2
JK total = ? Yij2 – FK
Jumlah perlakuan = FKrperlakuan) hasil(jumlah 2
?
JK galat = JK total – JK perlakuan
4. Menghitung kuadrat tengah (KT)
KT perlakuan = Perlakuan DBPerlakuanJK
KT galat = galat DbGalatJK
5. Mencari F hitung = galat KT
perlakuan KT
6. Mengamati tabel F taraf 5%
7. Mengisi tabel ANOVA dengan nilai-nilai yang telah diperoleh
Sumber variasi db JK KT Fhitung
Ftabel 5%
Perlakuan Galat Total
Uji BNT taraf 5%
Setelah dilaksanakan analisis data Anova satu jalur, maka dilanjutkan dengan
uji beda nyata terkecil (BNT) taraf 5%, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Menentukan
- kuadrat tengah galat (KTG)
- derajat bebas galat (DbG)
- t 5%
2. Menghitung
Sd = r
KTG 2
3. Menghitung BNT taraf 5%
BNT 5% = t x Sd
4. Membuat tabel BNT taraf 5%
5. Membandingkan nilai-nilai perlakuan dalam tabel dengan BNT taraf 5%
6. Membuat keputusan uji BNT taraf 5%.
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian pada masing-masing obyek penelitian
tentang efektivitas pemberian blotong kering terhadap pertumbuhan jamur tiram
putih (Pleurotus ostreatus) diperoleh data yang disajikan pada tabel 4.1 dan 4. 2
berikut ini:
Tabel 4.1. Jumlah Badan Buah Jamur T iram Putih Setelah Panen Pertama Jumlah Badan Buah
Keterangan: B0 = Media tanam 1 kg tanpa blotong kering (kontrol) B1 = Media tanam 1 kg dengan pe mberian blotong kering 0,01 kg B2 = Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,02 kg B3 = Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,03 kg B4 = Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,04 kg
Data tentang jumlah badan buah jamur tiram putih menunjukkan adanya
peningkatan, dengan rata -rata yang ditunjukkan pada gambar 1:
10,3339,6678,333
6,6675,667
0
2
4
6
8
10
12
B0 B1 B2 B3 B4
Perlakuan
Jum
lah B
adan
Bua
h
Gambar 1. Grafik Jumlah Badan Buah Jamur Tiram Putih Setelah Panen
Pertama
26
Tabel 4.2. Berat Basah (gram) Jamur T iram Putih Setelah Panen Pertama
Keterangan: B0 = Media tanam 1 kg tanpa blotong kering (kontrol) B1 = Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,01 kg B2 = Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,02 kg B3 = Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,03 kg B4 = Media tanam 1 kg dengan pemberian blotong kering 0,04 kg
Data tentang berat basah jamur tiram putih menunjukkan adanya
peningkatan, dengan rata -rata yang ditunjukkan pada gambar 2:
91,667
81,667
76,66773,333
68,333
50,00055,00060,000
65,00070,00075,00080,000
85,00090,00095,000
B0 B1 B2 B3 B4
Perlakuan
Ber
at B
asah
Jam
ur
Tir
am P
utih
(g
ram
)
Gambar 2. Grafik Berat Basah Jamur Tiram Putih Setelah Panen Pertama
Selanjutnya data-data dari tabel 4.1 dan tabel 4.2 kemudian dianalisis
dengan Anava Satu Jalur untuk membuktikan efektivitas pemberian blotong
kering terhadap per tumbuhan jamur tiram putih.
27
B. Uji Hipotesis
Untuk membuktikan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa
terdapat efektivitas pemberian blotong kering terhadap pertumbuhan jamur tiram
putih, maka data-data jumlah badan buah dan berat basah jamur tiram put ih
dianalisis dengan anava satu jalur. Data selanjutnya dianalisis dengan uji Beda
Nyata Terkecil (BNT) untuk mengetahui beda nyata masing-masing perlakuan.
Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
1. Uji Anava Satu Jalur untuk Jumlah Badan Buah Jamur Tiram Putih
Tabel 4.3. Hasil Uji Anava Satu Jalur Terhadap Jumlah Badan Buah Jamur Tiram Putih Setelah Panen Pertama
Sumber db JK KT Fhitung Ftabel 5%
Perlakuan 4 46,400 11,600 10,238 3,48 Galat 10 11,333 1,133 Total 14 57,733 Keterangan : * = signifikan pada taraf signifikansi ? = 5%
Hasil perhitungan memperoleh Fhitung > F tabel pada taraf signifikansi
? = 5%, yaitu 10,238 > 3,48. Artinya pemberian blotong kering dapat
meningkatkan produktivitas pertumbuhan jamur tiram putih (perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1).
Hasil uji anava yang signifikan, kemudian dilanjutkan dengan uji
BNT yang hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4. Hasil Uji Beda Nyata Terkecil Terhadap Jumlah Badan Buah Jamur Tiram Putih Setelah Panen Pertama
Rerata Beda Jarak Nyata No Perlakuan Hasil 2 3 4 5
Nilai Baku t0,05 (10) 2,228 Nilai Uji BNT0,05 11,263 Keterangan: * = signifikan pada ? = 0,05
Hasil uji BNT menunjukkan bahwa:
1. B0 tidak berbeda nyata dengan B1 (5,000 < 11,263)
2. B0 tidak berbeda nyata dengan B2 (8,333 < 11,263)
3. B0 berbeda nyata dengan B3 (13,333 > 11,263)
4. B0 berbeda nyata dengan B4 (23,333 > 11,263)
Jadi perlakuan yang memiliki berat basah paling baik adalah B4 dengan nilai rata-rata
sebesar 91,667 dengan nilai beda nyata 23,333 > 11,263 diterima pada taraf
signifikansi 5%..
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5. Foto Penelitian
Bahan-bahan Penelitian
Gambar 1. Serbuk Gergaji Gambar 2. Bekatul
Gambar 3. Kalsit Gambar 4. Blotong
Gambar 5. Air Gambar 6. Bibit Jamur
Alat -alat Penelitian
Gambar 7. Drum (steam) Gambar 8. Ayakan
Gambar 9. Gambar 10. Kumbung Jamur Keterangan gambar 9: A. Skop B. Timbangan C. Cincin pralon D. Karet E. Temperatur F. Ember G. Baskom H. Plastik polipropilen
Pelaksanaan Penelitian
Gambar 11. Pencampuran Bahan Gambar 12. Membagi Media Tanam
Menjadi Lima Bagian
Gambar 13. Pengomposan Gambar 14. Pewadahan
Gambar 15. Sterilisasi Gambar 16. Inokulasi
Gambar 17. Inkubasi Gambar 18. Menempatkan Log dalam Kumbung
Gambar 19. Penyayatan Log Gambar 20. Log Ditumbuhi Jamur