-
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN GERAK
HARMONIK SEDERHANA TAHUN AJARAN 2016-2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
POLYSCARPUS FEBRI HARYONO
NIM: 131424051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN GERAK
HARMONIK SEDERHANA TAHUN AJARAN 2016-2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh:
POLYSCARPUS FEBRI HARYONO
NIM: 131424051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN GERAK
HARMONIK SEDERHANA TAHUN AJARAN 2016-2017
Oleh:
Polyscarpus Febri Haryono
131424051
Telah disetujui oleh:
Dosen pembimbing
Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. Yogyakarta,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
SKRIPSI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN GERAK
HARMONIK SEDERHANA TAHUN AJARAN 2016-2017
Oleh:
Polyscarpus Febri Haryono
NIM: 131424051
Telah dipertahankan di depan penguji
Pada tanggal 24 Agustus 2017
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. ………………
Sekretaris : Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S. ………………
Anggota : Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. ………………
Anggota : Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. ………………
Anggota : Drs. Domi Severinus, M.Si. ………………
Yogyakarta, 24 Agustus 2017
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph,D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Apapun yang terjadi dalam perjalanan hidup apakah hal itu
membuat bahagia, marah, dan
sedih. Selesaikan apa yang telah diimpikan, direncanakan, dan
dimulai”
“saya yakin dan percaya bahwa ketika Tuhan menempatkan saya di
awal perjalanan ini, Dia
jugalah yang akan menuntun saya hingga ke akhirnya. Saya yakin
bahwa Dia tidak akan
membawa saya sejauh ini hanya untuk kegagalan”
(St. Saturninus Adven Yora Dinata)
Karya ini saya persembahkan kepada:
1. Sang pembuat Karya terbesar dalam hidup saya, Tuhan Yesus
2. Almamater Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Keluarga
Ayah dan ibu tercinta, Bapak Yohanes Sukiyo dan Ibu Yuliana
Darsinem, ke
dua kakakku Fransisca Ernawati dan Maria Magdalena Minarti.
4. Teman-teman pendidikan Fisika angkatan 2013 yang selalu
berbagi suka dan
duka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya
tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang
telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.
Yogyakarta, 24 Agustus 2017
Penulis
Polyscarpus Febri Haryono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas
Sanata Dharma:
Nama : Polyscarpus Febri Haryono
NIM : 131424051
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X
SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN GERAK
HARMONIK SEDERHANA TAHUN AJARAN 2016-2017
Dengan demikian, saya memberikan hak kepada Perpustakaan
Universitas Sanata
Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain,
mengelolanya dalam
bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta izin kepada
saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 24 Agustus 2017
Yang menyatakan
Polyscarpus Febri Haryono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
ABSTRAK
Haryono, Polyscarpus Febri. 2017. Efektivitas Pembelajaran
Eksperimen terhadap
hasil belajar, pemahaman konsep, dan keaktifan siswa Kelas X SMA
Negeri 2
Yogyakarta Pada Pokok Bahasan Gerak Harmonik Sederhana Tahun
Ajaran 2016-2017. Skripsi. Yogyakrta: Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Dan
ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
efektivitas
pembelajaran eksperimen terhadap prestasi belajar, pemahaman
konsep, dan
keaktifan siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta pada materi
gerak harmonik
sederhana.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif
dan kualitatif.
Subyek penelitian adalah siswa kelas X MIPA 1, 4, 5, dan 6 yang
terdiri dari 129
siswa. Penelitian ini menggunakan dua kelas eksperimen dan dua
kelas kontrol yang
diberikan perlakuan yang berbeda yaitu pembelajaran eksperimen
dan pembelajaran
ceramah siswa aktif. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan
data yaitu: tes
tertulis yang dilengkapi CRI (pretes dan postes). Hasil prestasi
belajar berdasarkan
pretes dan postes dianalisis secara statistic menggunakan
program SPSS 22,
pemahaman konsep siswa dianalisis dari jawaban CRI. Sedangkan
keaktifan siswa
dianalisis dari rekaman video.
Hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar dan pemahaman
konsep
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda, namun
pada keaktifan siswa
kelas eksperimen lebih aktif dibanding dengan kelas kontrol.
Kata kunci : pembelajaran eksperimen, prestasi belajar pemahaman
konsep,
keaktifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRACT
Haryono, Polyscarpus Febri. 2017. The Effectiveness of
Experimental Learning to
Student Achievement, Understanding Concept, and Activity of
Class X of SMA
Negeri 2 Yogyakarta About Simple Harmonic Motion of the academic
year
2016- 2017. Thesis. Yogyakrta: Physics Education, Department
of
Mathematics and Sciences Education, Faculty of Teacher Training
and
Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research aims to know the extent to which the effectiveness
of
experimental learning to understanding the concept, activity,
and achievement for
class X of SMA Negeri 2 Yogyakarta about simple harmonic
motion.
The type of research is quantitative and qualitative
experimental. The subjects
of this research were students of class X MIPA 1,4,5, and 6
which totally of 129
students. This research uses two experimental classes and two
control classes given
different treatment of experimental learning and active student
lecture learning.
Instruments used this research to collect data are: written
tests equipped with CRI
(pretest and postes). The results of pretest and posttest
learning achievement were
analyzed statistically using SPSS 22 program, students concept
understanding was
analyzed from CRI answer. Students activeness was analyzed from
video recording.
The results of this research showed that learning achievement
and concept
comprehension in the experimental class and control class were
not different, but the
activity of the experimental class was more active than the
control class.
Keywords: experiment learning, learning achievement,
understanding of concept,
activity
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat serta
perlindungan
yang selalu diberi pada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan
judul “Efektivitas Pembelajaran Eksperimen Terhadap Hasil
Belajar, Pemahaman
Konsep, dan Keaktifan Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta Pada
Pokok
Bahasan Gerak Harmonik Sederhana Tahun Ajaran 2016-2017”.
Penulisan skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
strata satu dan meraih
gelar sarjana pendidikan sesuai kurikulum Program Studi
Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA),
Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan
selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini saya
ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Autfridus Atmadi, M.Si. selaku dosen pembimbing
skripsi yang
mau meluangkan membimbing, memotivasi, memberi kritik serta
saran yang
berguna untuk penyusunan skripsi hingga selesai.
2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Ign. Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan
Fisika Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing
Akademik
(DPA) Pendidikan Fisika 2013 yang telah bersedia memberikan
semangat,
saran, dan bimbingan selama belajar di Universitas Sanata
Dharma.
5. Bapak Dr. Domi Severinus, M.Si. sebagai validator yang
bersedia
memberikan masukan dan saran kepada penulis dalam pembuatan
instrumen
soal, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA yang telah memberikan
bantuan dalam
memperlancar surat izin penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
7. Bapak Kusworo, S.Pd., M.Hum. selaku Kepala SMA Negeri 2
Yogyakarta
yang telah memberikan izin penelitian.
8. Bapak Drs. Widyartanto Budi Santoso sebagai guru bidang studi
fisika kelas
X SMAN 2 Yogyakarta yang telah membentu dan memberikan
masukan
selama penelitian.
9. Siswa kelas X MIPA 1, X MIPA 4, X MIPA 5, dan X MIPA 6 SMA
Negeri 2
Yogyakarta yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan
membantu
kelancaran penelitian.
10. Kedua orang tua saya, Bapak Yohanes Sukiyo dan Ibu Yuliana
Darsinem
serta kedua kakak tercinta, Fransisca Ernawati dan Maria
Magdalena Minarti
yang selalu menjadi semangat penulis dalam hal apapun, serta
memberi
dukungan mental maupun non mental.
11. Mbak Dian, dek Inggried Putri Mandasari yang bersedia
memberi pinjaman
kamera, handycam serta tak henti-hentinya memberi motivasi
kepada penulis.
12. Toni, Agung, Hendi, Vita, Ajeng, Feli, Seshi, Dian yang
sering membantu
peneliti ketika sedang kesulitan dalam penelitian, serta menjadi
teman curhat
tentang penyusunan skripsi.
13. Teman-teman Pendidikan Fisika 2013 yang sering memberi
masukan lewat
diskusi, serta menjadi teman bercerita tentang kesulitan
menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini tidak lepas dari berbagai
kekurangan. Penulis
mengharapkan kritik serta saran demi kesempurnaan skripsi yang
akan ditulis.
Sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
bidang
pendidikan dan penerapan dilapangan serta bias dikembangkan lagi
lebih lanjut.
Yogyakarta, Maret 2017
Polyscarpus Febri Haryono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
....................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
....................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN
....................................................................................
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
...................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
............................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
............................................ vi
ABSTRAK
.................................................................................................................
vii
ABSTRACT
...............................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR
................................................................................................
ix
DAFTAR ISI
...............................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL
....................................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR
.................................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN
............................................................................................
xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
...........................................................................................
1
1.1. Latar Belakang
.............................................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah
........................................................................................
3
1.3. Tujuan Penelitian
.........................................................................................
4
1.4. Manfaat penelitian
.......................................................................................
5
1.5. Sistematika penulisan
...................................................................................
5
BAB 2 LANDASAN TEORI
......................................................................................
7
2.1 Pengertian Belajar
........................................................................................
7
2.2 Prestasi Belajar
.............................................................................................
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
2.3 Pengertian pembelajaran
.............................................................................
9
2.4 Pengertian Konstruktivisme
........................................................................
9
2.5 Konsep
.........................................................................................................
10
2.6 Pemahaman Konsep
...................................................................................
12
2.7 Teori Perubahan Konsep
...........................................................................
13
2.8 Pembelajaran eksprimen dan pembelajaran ceramah
........................... 15
2.8.1 Pembelajaran Eksperimen
.................................................................
15
2.8.2 Pembelajaran Ceramah
......................................................................
16
2.9 Keaktifan Belajar
.......................................................................................
17
2.9.1 Pengertian Keaktifan Belajar
............................................................ 17
2.9.2 Indikator Keaktifan
Belajar...............................................................
18
2.10 Gerak Harmonik Sederhana
.....................................................................
18
2.10.1 Gaya pemulih dan Persamaan Gerak
............................................... 18
2.10.2 Periode Gerak Harmonik Sederhana
................................................ 23
2.10.3 Hukum Hooke untuk susunan pegas
................................................. 25
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
..................................................................
28
3.1 Jenis Penelitian
...........................................................................................
28
3.2 Rancangan Penelitian
.................................................................................
28
3.3 Subyek dan Obyek penelitian
....................................................................
29
3.4 Tempat dan waktu penelitian
....................................................................
30
3.5 Variabel penelitian
.....................................................................................
31
3.6 Perlakuan
....................................................................................................
31
3.6.1 Kelas Eksperimen
...............................................................................
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
3.6.2 Kelas kontrol
.......................................................................................
32
3.7 Instrumen
....................................................................................................
32
3.7.1 Instrumen Pembelajaran
....................................................................
32
3.7.2 Tes tertulis
...........................................................................................
33
3.8 Validitas
.......................................................................................................
37
3.9 Analisis data
................................................................................................
37
BAB 4 DATA DAN ANALISIS DATA
...................................................................
45
4.1. Deskripsi Penelitian
....................................................................................
45
4.2. Data dan Analisis Data
...............................................................................
48
4.2.1. Prestasi Belajar Siswa
.........................................................................
48
4.2.2. Keaktifan Siswa
...................................................................................
73
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
.....................................................................
78
5.1. Kesimpulan
.................................................................................................
78
5.2. Saran
............................................................................................................
79
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................................
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Rincian Jumlah Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ................................ 30
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Dan Format Soal Uraian Pretes dan Post Test
........................................ 33
Tabel 3. 3 Indikator Keaktifan Siswa
......................................................................................
37
Tabel 3. 4 Kriteria Penilaian Soal
...........................................................................................
38
Tabel 3. 5 Kriteria Pengelompokkan Siswa Berdasarkan CRI.
.............................................. 38
Tabel 3. 6 Persentase Tingkat Pemahaman Konsep
................................................................
39
Tabel 3. 7 pemberian skor untuk masing-masing butir soal pretes
dan postes ....................... 39
Tabel 4. 1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
...........................................................................
46
Tabel 4. 2 Nilai Pretes dan Postes kelas eksperimen dan kontrol
........................................... 49
Tabel 4. 3 perbandigan pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
........................................ 51
Tabel 4. 4 Perbandingan pretes dan postes pada kelas eksperimen
........................................ 53
Tabel 4. 5 Perbandingan pretes dan postes pada kelas kontrol
............................................... 55
Tabel 4. 6 Perbandingan postes kelas eksperimen dan kelas
kontrol ...................................... 56
Tabel 4. 7 Hasil Keseluruhan Rata-rata Persentase Jumlah Siswa
Miskonsepsi, Tidak Paham,
Paham Sebagian, dan Paham Konsep Pretes Kelas Kontrol.
.................................................. 58
Tabel 4. 8 Hasil Keseluruhan Rata-rata Persentase Jumlah Siswa
Miskonsepsi, Tidak Paham,
Paham Sebagian, dan Paham Konsep Postes Kelas Kontrol.
.................................................. 60
Tabel 4. 9 Hasil Keseluruhan Rata-rata Persentase Jumlah Siswa
Miskonsepsi, Tidak Paham,
Paham Sebagian, dan Paham Konsep Pretes Kelas Eksperimen.
........................................... 62
Tabel 4. 10 Hasil Keseluruhan Rata-rata Siswa Miskonsepsi, Tidak
Paham, Paham Sebagian,
dan Paham Konsep Postes Kelas Eksperimen.
.......................................................................
65
Tabel 4. 11 Tabel Frekuensi Terlaksananya Indikator Keaktifan
Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
..........................................................................................................................
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1Siswa kelas X MIPA 1 menulis hipotesis awal tentang
eksperimen gerak
harmonik sederhana pada bandul
............................................................................................
67
Gambar 4. 2Siswa kelas X MIPA 4 menulis hipotesis awal tentang
eksperimen gerak
harmonik sederhana pada bandul
............................................................................................
67
Gambar 4. 3 Siswa kelas X MIPA 1 melakukan eksperimen gerak
harmonik sederhana pada
bandul
......................................................................................................................................
68
Gambar 4. 4 Siswa kelas X MIPA 4 melakukan eksperimen gerak
harmonik sederhana pada
bandul
......................................................................................................................................
68
Gambar 4. 5 Siswa kelas X MIPA 4 mempresentasikan hasil
eksperimen gerak harmonik
sederhana pada bandul
............................................................................................................
69
Gambar 4. 6 Siswa kelas X MIPA 1 mempresentasikan hasil
eksperimen gerak harmonik
sederhana pada bandul
............................................................................................................
69
Gambar 4. 7 Siswa kelas X MIPA 1 menulis hipotesis awal tntang
eksperimen gerak
harmonik sederhana pada pegas
..............................................................................................
70
Gambar 4. 8 Siswa kelas X MIPA 4 menulis hipotesis awal tntang
eksperimen gerak
harmonik sederhana pada pegas
..............................................................................................
70
Gambar 4. 9 Siswa kelas X MIPA 4 melakukan eksperimen gerak
harmonik sederhana pada
pegas
.......................................................................................................................................
71
Gambar 4. 10 Siswa kelas X MIPA 1 melakukan eksperimen gerak
harmonik sederhana pada
pegas
.......................................................................................................................................
71
Gambar 4. 11 Siswa kelas X MIPA 1 mempresentasikan hasil
eksperimen gerak harmonik
sederhana pada pegas
..............................................................................................................
72
Gambar 4. 12 Siswa kelas X MIPA 4 mempresentasikan hasil
eksperimen gerak harmonik
sederhana pada pegas
..............................................................................................................
72
Gambar 4. 13 Siswa mengajukan pertanyaan kepada peneliti
................................................ 74
Gambar 4. 14 Siswa mengajukan pertanyaan kepada peneliti
................................................ 74
Gambar 4. 15 Siswa menjawab pertanyaan
............................................................................
75
Gambar 4. 16 Siswa menjawab pertanyaan dari peneliti
........................................................ 75
Gambar 4. 17 Siswa mengerjakan latihan soal
.......................................................................
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557508file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557508file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557509file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557509file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557510file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557510file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557511file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557511file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557512file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557512file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557513file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557513file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557514file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557514file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557515file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557515file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557516file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557516file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557517file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557517file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557518file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557518file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557519file:///G:/Revisi/Polyscarpus%20Febri%20Haryono%20_131424051_Space%202.docx%23_Toc491557519
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian
.......................................................................
82
Lampiran 2 Surat Perizinan Pelaksanaan Penelitian
...............................................................
83
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
.............................................. 84
Lampiran 4 RPP Kelas Eksperimen
........................................................................................
85
Lampiran 5 RPP Kelas Kontrol
..............................................................................................
95
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa
..........................................................................................
105
Lampiran 7 Soal Pretes dan Soal Postes
...............................................................................
109
Lampiran 8 Validasi Soal Pretes dan Soal Postes
.................................................................
120
Lampiran 9 Contoh hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
............................................ 131
Lampiran 10 Contoh Hasil Pretes dan Postes Kelas Kontrol
................................................ 139
Lampiran 11 Contoh Lembar Kerja Siswa
...........................................................................
147
Lampiran 12 Hasil Analisis Persentase Pemahaman Siswa
.................................................. 152
Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian
...................................................................................
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Mata pelajaran fisika dimasukan dalam kurikulum pendidikan
di
Indonesia mulai dari pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama
(SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Tenaga pendidik (guru)
tentunya
mempersiapkan metode belajar dalam kegiatan belajar mengajar
pada mata
pelajaran fisika di dalam maupun di luar kelas. Beberapa metode
pembelajaran
yang sering digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran
adalah metode
pembelajaran ceramah, demonstrasi, eksperimen, menggunakan
media
pembelajaran seperti presentasi power point dan pembelajaran
berbasis
multimedia. Penggunaan metode pembelajaran bertujuan untuk
mendukung
penyampaian materi di dalam kelas agar materi tersebut dapat
dipahami oleh
peserta didik.
Menurut prinsip-prinsip konstruktivisme (Suparno, 1997: 49)
pengetahuan
dibangun oleh siswa sendiri, baik secara personal maupun secara
sosial.
Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali
hanya dengan
keaktifan murid sendiri untuk menalar. Murid aktif mengkontruksi
terus-menerus,
sehingga selalu terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang
lebih rinci,
lengkap serta sesuai dengan konsep ilmiah. Guru sekedar membantu
menyediakan
sarana dan situasi agar proses kontruksi siswa berjalan mulus.
Dari prinsip-prinsip
tersebut terlihat jelas bahwa suatu konsep yang lengkap didapat
oleh peran aktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
siswa itu sendiri mengkonstruksi pengetahuannya yang dibantu
oleh lingkungan
sekitar siswa.
Namun, dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru
lebih
memegang peran lebih banyak dibanding dengan siswa. Guru
dipandang maha
tahu segalanya, sehingga siswa seperti memahami penjelasan guru
secara tidak
cermat. Hal ini mungkin menjadi salah satu penyebab dari
pemahaman konsep
siswa yang kurang tepat, pemahaman konsep yang salah, dan tidak
tahu konsep.
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas siswa memiliki konsep
atau
pengetahuan yang dimilikinya melalui pengalamannya sehari-hari,
sehingga
ketika pembelajaran berlangsung siswa dapat membuat
hipotesis-hipotesis
tentang materi yang akan diterimanya di kelas. Konsep yang
dimiliki siswa bisa
searah atau bertentangan dengan konsep yang benar.
Untuk membantu peserta didik menambah konsep, merubah konsep,
dan
memahami konsep dibutuhkan metode pembelajaran yang memacu
peserta didik
lebih tertarik dengan materi pelajaran yang disampaikan guru
serta melatih
kreatifitas siswa. Salah satu cara yang efektif adalah dengan
menggunakan
pembelajaran eksperimen. Eksperimen adalah metode mengajar yang
mengajak
siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan
bahwa teori
yang sudah dibicarakan itu memang benar (Suparno, 2007: 77).
Metode
eksperimen dibedakan menjadi dua yaitu eksperimen yang terencana
atau
terbimbing dan eksperimen bebas (Suparno, 2007: 78). Ketika
siswa menemukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
pengetahuan itu sendiri, pengetahuan tersebut akan bertahan lama
di dalam
ingatan siswa.
Hasil penelitian Septiasih (2011) menunjukkan bahwa pemahaman
siswa
kelas VII SMP Karitas Ngaklik Sleman menggunakan metode
eksperimen
terbimbing pada konsep kalor dapat meningkatkan pemahaman konsep
siswa.
Sedangkan, hasil penelitian yang dilakukan Pamungkas (2015)
tentang efektivitas
metode eksperimen bebas dan eksperimen terbimbing terhadap
keaktifan dan
prestasi belajar siswa kelas X SMAN 2 Ngaklik dalam materi
pembiasan cahaya
pada lensa, menyatakan bahwa penerapan metode eksperimen
terbimbing lebih
efektif untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa
kelas X SMAN 2
Ngaklik daripada metode eksperimen bebas.
Uraian di atas melatarbelakangi penulis melakukan penelitian
tentang
“EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN EKSPERIMEN TERHADAP HASIL
BELAJAR, PEMAHAMAN KONSEP, DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS
X SMA NEGERI 2 YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN GERAK
HARMONIK SEDERHANA TAHUN AJARAN 2016-2017”. Dengan
menerapkan pembelajaran eksperimen diharapkan siswa dapat
menambah konsep,
merubah konsep, dan memahami konsep untuk memecahkan soal tanpa
takut
kurang paham konsep bahkan tidak tahu konsep.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,
maka
permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
1.2.1. Sejauhmana efektivitas pembelajaran eksperimen terhadap
hasil belajar siswa
kelas X IPA SMA Negeri 2 Yogyakarta pada mata pelajaran fisika
pokok
bahasan gerak harmonik sederhana?
1.2.2. Adakah perbedaan peningkatan pemahaman konsep siswa pada
pokok
bahasan gerak harmonik sederhana antara yang diajarkan
dengan
pembelajaran eksperimen dan yang diajarkan dengan pembelajaran
ceramah
siswa aktif?
1.2.3. Apakah ada perbedaan keaktifan siswa selama proses
pembelajaran pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol?
1.3.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1.3.1. Pengaruh pembelajaran eksperimen terhadap hasil belajar
siswa kelas XI IPA
SMA Negeri 2 Yogyakarta pada mata pelajaran fisika pokok bahasan
gerak
harmonik sederhana
1.3.2. Perbedaan peningkatan pemahaman konsep siswa pada pokok
bahasan gerak
harmonik sederhana antara yang diajarkan dengan menggunakan
metode
pembelajaran eksperimen dan yang diajarkan dengan metode
pembelajaran
ceramah siswa aktif.
1.3.3. Perbedaan keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada
kelas eksperimen
dan kelas kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
1.4.Manfaat penelitian
1.4.1. Bagi dosen, guru, dan calon guru
Manfaat bagi dosen, guru, dan calon guru adalah sebagai
alternatif model
pembelajaran fisika yang dapat membantu mengubah konsep siswa
yang salah
atau kurang lengkap menjadi benar atau lengkap.
1.4.2. Bagi siswa
Model pembelajaran ini memberikan pengalaman baru dalam strategi
belajar
siswa yang dapat menantang pemikiran siswa melakukan perubahan
konsep
kearah yang lebih benar.
1.5.Sistematika penulisan
Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bagian yaitu
bagian
pendahuluan, bagian isi, dan bagian akhir skripsi:
1.5.1. Bagian pendahuluan laporan:
Bagian ini terdiri dari halaman judul, pengesahan, motto dan
persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel,
serta daftar
gambar.
1.5.2. Bagian isi terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika
penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan untuk
permasalahan yang ada pada penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab in berisi tentang uraian jenis penelitian, subjek
penelitian,
tempat dan waktu penelitian, treatmen yang akan diberikan
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, instrumen yang akan
digunakan, validitas instrumen, dan teknik analisis data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil analisis data dan pembehasan.
BAB V KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
1.5.3. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan
lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Kosasih, 2014: 1)
belajar
diartikan sebagai usaha untuk memperoleh ilmu pengetahuan,
kepandaian, atau
keterampilan. Sementara itu buku pedoman pelaksanaan kurikulum
SD, SLTP,
dan SMA (Kosasih, 2014: 1) belajar diartikan sebagai suatu
proses perubahan
sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan
sumber lain. W.H
Burton (dalam Siregar dan Hartini 2011: 4) mengemukakan bahwa
belajar adalah
proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya
interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya.
Menurut Harold
Spears (dalam Siregar dan Hartini 2011: 4) belajar adalah
mengamati, membaca,
meniru, mencoba sesuatu pada dirinya sendiri, mendengar dan
mengikuti aturan.
Menurut Slameto (dalam Djamarah, 2011: 13) belajar adalah suatu
proses usaha
yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah
proses perubahan tingkah laku, sikap, pengetahuan, kepribadian
atau keterampilan
setelah terjadinya interaksi antara individu dengan individu dan
individu dengan
lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
2.2 Prestasi Belajar
Nana Sudjana (dalam Pamungkas 2015: 25) mendefinisikan
prestasi
belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil belajar
dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif,
afektif, dan
psikomotorik. Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah,
prestasi belajar
merupakan hasil dari proses pembelajaran yang terjadi di
sekolah. Prestasi belajar
siswa dapat menunjukan seberapa jauh siswa memahami pelajaran
melalui nilai
yang didapatnya. Proses adalah kegiatan yang dilakukan siswa
dalam mencapai
tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Nana
Sudjana 2016:
22).
Menurut Djamarah (dalam Pamungkas 2015: 26), ada beberapa
faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu yang berasal dari
dalam (internal) dan
faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal
berasal dari dalam diri
siswa meliputi faktor fisiologis (kondisi jasmani) dan
psikologis (minat,
intelegensi, motivsi, bakat, dan sikap). Faktor eksternal
berasal dari luar diri siswa
meliputi lingkunan fisik, instrumen, dan sosial. Metode mengajar
yang dipakai
guru sangat mempengaruhi metode belajar yang dipakai siswa.
Dengan kata lain,
metode yang dipakai guru menimbulkan perbedaan yang berarti bagi
proses
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
2.3 Pengertian pembelajaran
Menurut Winkel (dalam Siregar, Evelina dan Hartini, 2010:
12)
pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk
mendukung
proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian
ekstrim yang
berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian interen yang
berlangsung dialami
siswa. Menurut Gagne (dalam Siregar, 2010: 12) pembelajaran
adalah
seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang dirancang untuk
mendukung
beberapa proses belajar yang sifatnya internal. Lebih lanjut
Gagne
mengemukakan suatu definisi pembelajaran yang lebih lengkap:
Pembelajaran
dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal harus
dirancang
sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan
proses
internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar. Miarso
(dalam Siregar,
2010: 12-13) menyatakan bahwa pembelajaran adalah usaha
pendidikan yang
dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu
sebelum proses dilaksanakan, serta pelaksanaannya
terkendali.
Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli dapat
disimpulkan
bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dilakukan
secara sengaja,
dirancang sebelum proses dilaksanakan, dan pelaksanaannya
terkendali untuk
mengaktifkan proses belajar siswa.
2.4 Pengertian Konstruktivisme
Filsafat konstruktivisme adalah filsafat yang mempelajari
hakikat
pengetahuan dan bagaimana pengetahuan itu terjadi (Suparno,
2007: 8). Menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
Suparno (2001: 122) teori konstruktivisme menjelaskan
pengetahuan seseorang
adalah bentukan (konstruksi) orang itu sendiri. Menurut von
Glasersfeld (dalam
suparno, 1997: 18) konstruktivisme adalah salah satu filsafat
pengetahuan yang
menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan)
kita sendiri.
Dalam proses konstruksi itu, menurut Von Glasersfeld, diperlukan
beberapa
kemampuan sebagai berikut: (1) kemampuan mengingat dan
mengungkapkan
membali pengalaman, (2) kemampuan membandingkan, mengambil
keputusan
(justifikasi) mengenai persamaan dan perbedaan, dan (3)
kemampuan untuk lebih
menyukai pengalaman yang satu dari pada yanag lain.
Von Glasersfeld dan Kitchener (dalam Suparno, 1997: 21),
menyatakan
bahwa gagasan konstruktivisme mengenai pengetahuan adalah:
1. Pengetahuan bukanlah merupakan gambaran dunia kenyataan
belaka, tetapi
selalu merupakan konstruksi kenyataan melalui kegiatan
subyek.
2. Subjek membentuk skema kognitif, kategori, konsep, dan
struktur yang perlu
untuk pengetahuan.
3. Pengetahuan dibentuk dalam struktur konsepsi seseorang.
Struktur konsepsi
membentuk pengetahuan bila konsepsi itu berlaku dalam berhadapan
dengan
pengalaman seseorang.
2.5 Konsep
Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi,
atau ciri-
ciri yang memiliki ciri khas dan yang terwakili dalam setiap
budaya oleh suatu
tanda atau simbol (Ausubel et al, dalam Berg, 1991: 8). Menurut
Berg (1991)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang
mempermudah komunikasi
antar manusia dan memungkinkan manusia berfikir. Menurut Rosser
(dalam
Dahar, 2011: 62), konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili
satu kelas objek,
kejadian, kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut yang
sama. Flavell
(dalam Dahar, 2011: 62-63) menyarankan bahwa konsep-konsep dapat
berbeda
dalam tujuh dimensi, yaitu sebagai berikut.
1. Atribut. Setiap konsep memiliki sejumlah atribut yang
berbeda. Contoh-
contoh konsep harus mempunyai atribut yang relevan; termasuk
juga atribut
yang tidak relevan. Atribut dapat berupa fisik, seperti warna,
tinggi, bentuk,
atau dapat juga berupa fungsional.
2. Struktur. Struktur menyangkut cara terkaitnya atau
tergabungnya atribut-
atribut itu. Berikut tiga macam struktur yang dikenal.
a. Konsep konjungtif, yaitu konsep yang didalamnya terdapat dua
atau lebih
sifat sehingga dapat memenuhi syarat sebagai contoh konsep.
b. Konsep disjungtif, adalah konsep yang didalamnya satu dari
dua atau lebih
sifat harus ada.
c. Konsep relasional, menyatakan hubungan tertentu antara
atribut konsep.
3. Keabstrakan. Konsep-konsep dapat dilihat dan konkret atau
konsep itu terdiri
atas konsep-konsep lain.
4. Keinklusifan. Ini ditujukan pada jumlah contoh yang terlibat
dalam konsep itu.
5. Generalitas atau keumuman. Bila diklasifikasikan, konsep
dapat berbeda
dalam posisi super ordinat atau subordinatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
6. Ketepatan. Ketepatan suatu konsep menyangkut apakah ada
sekumpulan
aturan untuk membedakan contoh dengan noncontoh suatu
konsep.
7. Kekuatan. Kekuatan suatu konsep ditentukan oleh sejauh mana
orang setuju
bahwa konsep itu penting.
Vygotsky (dalam Suparno, 1997: 52) membedakan dua macam
konsep:
konsep spontan dan konsep ilmiah. Konsep spontan diperoleh siswa
dari
kehidupan sehari-hari dan konsep ilmiah diperoleh dari pelajaran
di sekolah.
Kedua konsep itu saling berhubungan terus menerus. Apa yang
dipelajari siswa
dalam sekolah mempengaruhi perkembangan konsep yang diperoleh
dalam
kehidupan sehari-hari dan sebaliknya.
2.6 Pemahaman Konsep
Salah satu tujuan belajar mengajar adalah usaha agar siswa
memahami
konsep (Kartika Budi, 1992: 114). Untuk dapat memutuskan apakah
seseorang
memahami konsep atau tidak, diperlukan kriteria atau
indikator-indikator yang
menunjukkan pemahaman tersebut. Kartika Budi (1992: 114)
menyatakan
beberapa indikator yang menunjukan pemahaman seseorang akan
suatu konsep
antara lain:
1. Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi
menggunakan
kalimat sendiri.
2. Dapat menjelaskan makna dari konsep yang bersangkutan kepada
orang lain.
3. Dapat menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu
hukum.
4. Dapat menerapkan konsep untuk:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
a. Menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus
b. Untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun
secara
praktis.
c. Memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi pada
suatu
sistem bila kondisi tertentu terpenuhi.
5. Dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih
cepat.
6. Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep yang lain
yang saling
berkaitan.
7. Dapat membedakan konsep yang benar dengan konsepsi yang
salah, dan dapat
membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada dalam suatu
pokok
bahasan.
2.7 Teori Perubahan Konsep
Menurut Posner dkk. (dalam Suparno, 1997: 50-51), dalam proses
belajar
ada proses perubahan konsep yang mirip dengan yang ada dalam
filsafat sains.
Tahap pertama perubahan konsep itu disebut asimilasi dan tahap
kedua
akomodasi. Dengan asimilasi siswa menggunakan konsep-konsep yang
telah
mereka punyai untuk berhadapan dengan fenomen yang baru. Dengan
akomodasi
siswa mengubah konsepnya yang tidak cocok lagi dengan fenomen
baru yang
mereka hadapi. Akomodasi disebut juga perubahan konsep secara
radikal.
Supaya terjadi perubahan radikal atau akomodasi, dibutuhkan
beberapa
keadaan seperti berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
1. Harus ada ketidakpuasan terhadap konsep yang telah ada, siswa
mengubah
konsepnya jika mereka yakin bahwa konsep mereka yang lama tidak
dapat
digunakan lagi untuk menelaah situasi, pengalaman, dan gejala
yang baru.
2. Konsep yang baru harus dapat dimengerti, rasional, dan dapat
memecahkan
persoalan atau fenomen baru.
3. Konsep baru harus masuk akal, dapat memecahkan dan menjawab
persoalan
yang terdahulu, dan juga konsisten dengan teori-teori atau
pengetahuan yang
sudah ada sebelumnya.
4. Konsep baru harus berdaya guna bagi perkembangan penelitian
dan penemuan
yang baru.
Banyak pendidik sains menggunakan data anomali untuk memacu
perubahan konsep pada anak (Chinn, dalam Suparno, 1997: 51).
Mereka
menyediakan data-data dan percobaan-percobaan yang memberikan
data berbeda
dengan keyakinan anak atau prediksi anak. Namum, data anomali
kadang juga
gagal mendorong perubahan konsep karena para ilmuwan dan siswa
kadang
menemukan cara untuk mengabaikan data-data yang berlawanan
tersebut (Chinn,
dalam Suparno, 1997: 51). Menurut Chinn (dalam Suparno, 1997:
51) ada
beberapa cara orang bereaksi terhadap data anomali: (1)
mengabaikan dan
menolaknya, (2) mengecualikan data itu dari teori yang telah
ada, (3) mengertikan
kembali data itu, (4) mengertikan kembali data itu dengan
sedikit perubahan, dan
(5) menerima data itu dan mengubah teori atau konsep
sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
2.8 Pembelajaran eksprimen dan pembelajaran ceramah
2.8.1 Pembelajaran Eksperimen
Eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak siswa untuk
melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa teori
yang
sudah dibicarakan memang benar (Suparno, 2007: 77). Metode
eksperimen
dibedakan menjadi dua yaitu eksperimen yang terencana atau
terbimbing dan
eksperimen bebas (Suparno, 2007: 78).
Dalam banyak pembelajaran fisika di SMA dan SMP, eksperimen
dipilih adalah eksperimen yang terencana. Alasan utama adalah
dengan model
eksperimen terbimbing, hasilnya akan lebih cepat selesai dan
lebih teratur
terarah tidak mudah bingung (Suparno, 2007: 78).
Menurut Suparno (2007: 78) dengan eksperimen terbimbing
seluruh
jalannya percobaan sudah dirancang oleh guru sebelum percobaan
dilakukan
oleh siswa. Langkah-langkah yang harus dibuat siswa, peralatan
yang harus
digunakan, apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah
ditentukan
sejak awal. Maka siswa tidak bingung tentang langkah-langkah
yang akan
dibuat. Data yang harus dikumpulkan dan kesimpulan nama yang
akan dituju
mereka cukup jelas. Tentu hasil kesimpulan tergantung data yang
mereka
lakukan. Biasanya ada petunjuk langkah-langkah yang harus
dilaksanakan
oleh siswa, adal lembar kerja (LKS lembar kerja siswa).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
2.8.2 Pembelajaran Ceramah
Menurut Suparno (2007: 160) model ceramah adalah model
pembelajaran di mana guru sendiri menerangkan dengan
kata-kata,
menjelaskan prinsip atau bahkan fisika kepada siswa. Biasanya
siswa hanya
mendengarkan apa yang diceramahkan oleh guru. Kadang guru
sambil
ceramah menjelaskan dengan menulis di papan tulis, sehingga
dapat lebih
pelan-pelan menerangkan prinsip fisika kepada siswa.
Menurut Asih Wisudawati dan Eka Sulistyowati (dalam
Wisudawaati,
2014: 144-145) metode ceramah mempunyai kelebihan dan juga
kekurangan.
Kelebihan metode ini adalah:
1. Metode ceramah sangat baik untuk materi yang belum tersedia
dalam
bentuk hard copy sehingga dapat dilaksanakan disekolah-sekolah
yang
keterbatasan buku-buku ajar.
2. Guru mampu mengontrol materi yang akan diberikan.
3. Guru dapat merencanakan waktu penyampaian materi sesuai
dengan
waktu yangtelah ditetapkan pada kurikulum.
4. Guru dapat menyampaikan materi dalam waktu singkat.
5. Dapat digunakan dalam kelas besar.
6. Metode ceramah dapat digunakan dengan baik untuk tingkat
kognisi
dan/atau tingkat rendah.
7. Metode ceramah lebih praktis, ekonomis, dan efisien.
Kekurangan pembelajaran dengan metode ceramah adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
1. Metode ceramah memaksakan peserta didik untuk menjaga
konsentrasinya
dengan menggunakan indera telinga yang terbatas.
2. Metode caramah membuat peserta didik terganggu oleh hal-hal
visual.
3. Metode ceramah membuat peserta didik sulit menentukan gagasan
guru
yang bersifat analisis, sintetis, kritis, dan evaluatife.
4. Metode ceramah membuat peserta didik cenderung diperlakukan
sama
rata oleh guru.
5. Metode ceramah membuat guru cenderung bersifat otoriter.
6. Metode ceramah membuat kelas monoton.
7. Metode ceramah membuat kelas doktriner.
8. Metode ceramah yang disampaikan oleh guru yang tidak pandai
bertutur
kata akan membuat kelas menjadi membosankan.
2.9 Keaktifan Belajar
2.9.1 Pengertian Keaktifan Belajar
Dalam interaksi edukatif guru harus berusaha agar anak didik
aktif dan
kreatif secara optimal (Syaiful Bahri Djamarah, dalam Suganda
2013: 13).
Guru bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing dan anak
bimbing yang
lebih aktif-kreatif dalam belajar. Kegiatan belajar anak didik
di kelas harus
sesuai dengan prinsip mengaktifkan anak didik dalam belajar
(Suganda, 2013:
13).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
2.9.2 Indikator Keaktifan Belajar
Penilaian proses belajar mengajar adalah melihat sejauh mana
keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Menurut
Nana
Sudjana (2009: 6), keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal:
a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya,
b. Terlibat dalam pemecahan masalah,
c. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak
memahami
persoalan yang dihadapinya,
d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan
masalah,
e. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk
guru,
f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang
diperolehnya,
g. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang
sejenis,
h. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah
diperolehnya
dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.
2.10 Gerak Harmonik Sederhana
2.10.1 Gaya pemulih dan Persamaan Gerak
Mari perhatikan gerak benda m yang dihubungkan dengan ujung
pegas
bebas yang mendatar pada suatu bidang yang licin (gesekan
diabaikan). Telah
di ketahui bahwa ketika pegas diberi simpangan x
(ditarik/ditekan sejauh x),
pegas akan memberikan gaya sebesar F = kx.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
Posisi keseimbangan benda m adalah posisi ketika pegas belum
ditarik
atau ditekan. Pada posisi keseimbangan, simpangan x = 0,
sehingga gaya
pegas F = -kx = 0.
Gambar 2.1: Gerak Harmonik Sederhana Pada Pegas
Pada gambar 2.1, benda m ditarik sejauh x ke kanan sehingga
simpangan adalah x = +x, dan otomatis gaya pegas F = -kx. Gaya
pegas F = -
kx berarah ke kiri sehingga cenderung menggerakan benda m ke
kiri jika
benda m dibebaskan (tidak ditahan). Benda bergerak ke kiri
melalui titik
kesetimbangannya. Pada posisi tersebut x = 0, dan otomatis F =
-kx = 0.
Tampak bahwa pada posisi keseimbangan tidak bekerja gaya pegas
(sebab F =
0). Akan tetapi pada posisi x = 0, benda m telah memiliki
kecepatan dalam
arah ke kiri sehingga benda m terus bergerak ke kiri. Begitu
simpangan x
negatif (ke kiri), maka pada benda m bekerja gaya pegas F = -kx
ke arah
kanan. Gaya pegas yang berlawanan arah dengan simpangan
memperlambat
gerak gerak benda hingga akhirnya berhenti sesaat dititik
terjauh kiri di mana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
x = -A dan otomatis gaya pegas F = -kx = kA yang positif
(berarah ke kanan)
akan menggerakkan benda ke kanan untuk kembali melalui titik
kesetimbangannya. Demikian seterusnya, benda bergerak bolak
balik di
sekitar titik keseimbangannya. Gerak seperti itu disebut gerak
harmonik
sederhana (GHS).
2.10.1.1 Gaya pemulih
Apa yang menyebabkan benda m pada ujung pegas mendatar
melakukan gerak harmonik sederhana? Dari penjelasan dengan
bantuan
gambar 2.1, diketahui bahwa gerak bolak-balik benda m disebabkan
pada
benda m bekerja gaya pegas F = -kx. Gaya pegas selalu sebanding
dengan
simpangan x dan juga selalu berlawanan arah dengan arah
simpangan x.
Maksudnya, ketika simpangan x berarah ke kanan dari titik
keseimbangan
(nilai x positif), maka gaya pegas F = -kx berarah ke kiri
(nilai F negatif), dan
ketika simpangan x berarah ke kiri dari titik keseimbangan
(nilai x positif),
maka gaya pegas bernilai positif. nah, gaya yang besarnya
sebanding dengan
simpangan dan selalu berlawanan arah dengan arah simpangan
(posisi)
disebut gaya pemulih. Gaya pemulih selalu menyebabkan benda
bergerak
bolak-balik di sekitar titik keseimbangan (gerak harmonik
sederhana). Gaya
pemulih selalu berlawanan dengan simpangan benda dari titik
kesetimbangan
benda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
2.10.1.2 Persamaan Gerak Harmonik Sederhana
Perhatikan kembali gambar 2.1. Ketika pegas diregangkan ke
kanan
sejauh x atau tertekan ke kiri sejauh x, satu-satunya gaya yang
bekerja pada
benda m adalah
F = -kx, sedangkan menurut hukum II Newton, F = ma. Dengan
demikian,
ma = -kx
(2-1)
Dengan x sebagai posisi, telah diketahui bahwa percepatan, a,
adalah
turunan kedua dari x, sehingga
Bagi kedua ruas persamaan dengan m,
(2-2)
Persamaan 2 adalah persamaan diferensial homogen orde kedua.
Secara
sistematis, persamaan seperti itu memiliki penyelesaian yang
berbentuk
fungsi sinusoidal, yaitu
x(t) = A sin (ωt + θ0) atau
x(t) = A cos (ωt + θ0)
dengan
A = amplitudo atau simpangan maksimum (m),
ω = frekuensi sudut (rad/s)
θ = ωt + θ0 = sudut fase (rad)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
θ0 = θ(t = 0) = sudut fase awal (rad).
Anda boleh memilih persamaan simpangan sebagai x(t) = A sin (ωt
+ θ0) atau
x(t) = A cos (ωt + θ0). Hal terpenting yang perlu anda lakukan
adalah
langsung menentukan sudut fase awal θ0, yang diperoleh dari
kondisi awal.
Misalnya persamaan simpangan sebagai
Persamaan simpangan x(t) = A sin (ωt + θ0) (2-3)
Maka sudut θ0 diperoleh dari kondisi awal
x(t = 0) = A sin (ω . 0 + θ0) atau
Persamaan kondisi awal x(t = 0) = A sin θ0 (2-4)
Misalnya benda m mulai bergerak dari titik kesetimbangan
(berarti x = 0)
maka sudut θ0 diperoleh persamaan kondisi awal,
x(t) = A sin (ωt + θ0)
x(t = 0) = A sin (0 + θ0)
Oleh karena saat x(t = 0) benda berada di x = 0, maka 0 = A sin
θ0, sehingga
θ0 = 0, dan persamaan simpangan menjadi
x(t) = A sin (ωt + 0)
x(t) = A sin ωt
Bagaimana jika benda m mulai bergerak dari titik terjauh sebelah
kanan,
berarti x = +A, maka sudut θ0 diperoleh dari persamaan kondisi
awal
x(t) = A sin (ωt + θ0)
x(t = 0) = A sin (0 + θ0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
Oleh karena saat x(t = 0) benda di x = +A, maka A = A sin θ0,
sin θ0 = 1 =
sehingga θ0 = dan persamaan simpangan menjadi
x(t) = A sin (ωt + )
2.10.2 Periode Gerak Harmonik Sederhana
Mari kita tentukan periode gerak harmonik sederhana dari benda
m
pada ujung pegas mendatar gambar 2.2.
Gambar 2.2
Periode ini juga berlaku untuk benda m pada ujung pegas
vertikal
pada ujung pegas vertikal seperti pada gambar 2. Dapatkah
anda
menjelaskannya?
Seperti telah anda ketahui bahwa penyelesaian dari persamaan
(2-2) adalah
x(t) = A sin (ωt + θ0), maka
(2-5a)
(2-5b)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
Karena x = A sin (ωt + θ0), maka
Percepatan GHS a = (2-6)
Subtitusi a = ke dalam persamaan (4-1), ma + kx = 0,
memberikan
m( + kx = 0
m = kx
2.10.2.1 Frekuensi dan periode pada pegas
Frekuensi sudut (2-7)
selanjutnya, periode gerak harmonik sederhana benda pada ujung
pegas
mendatar atau tegak yang bergetar dapat diturunkan dari ,
yaitu
Periode (2-8)
2.10.2.2 Frekuensi dan periode pada bandul
Frekuensi sudut (2-9)
selanjutnya, periode gerak harmonik sederhana bandul dapat
diturunkan dari
, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
Periode (2-10)
2.10.3 Hukum Hooke untuk susunan pegas
2.10.3.1 Susunan seri pegas
Prinsip susunan seri beberapa pegas adalah sebagai berikut.
1. Gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar. Gaya ini sama
besar
dengan yang dialami oleh pegas pengganti.
F1 = F2 = F
2. Pertambahan penjang pegas pengganti seri x. Sama dengan
total
pertambahan panjang tiap-tiap pegas.
∆x = ∆x1 + ∆x2
Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan
seri
beberapa pegas, dapat dicari hubungan antara tetapan gaya
pegas
pengganti Ks dengan persamaan sebagai berikut.
Dan dapat juga dinyatakan, bahwa tetapan gaya pegas pengganti
untuk
banyak pegas yang tidak identik, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
Jika n pegas tersebut identik, dengan tiap-tiap pegas mempunyai
tetapan
gaya pegas k, maka
2.9.3.2 Susunan paralel pegas
Prinsip susunan paralel beberapa pegas adalah sebagai
berikut.
1. Gaya tarik pada pegas pengganti F sama dengan total gaya
tarik pada tiap-
tiap pegas (F1 = F2).
2. Pertambahan panjang tiap pegas sama besar, dan pertambahan
panjang ini
sama besar dengan pertambahan panjang pegas pengganti
∆x = ∆x1 = ∆x2
Dengan menggunakan hukum Hooke dan kedua prinsip susunan
paralel
beberapa pegas, dapat dicari hubungan antara tetapan pegas
pengganti (kp)
dengan tetapan gaya setiap pegas (k1 dan k2) yaitu:
Kp = k1 + k2
Dapat juga dinyatakan, bahwa tetapan gaya pegas pengganti untuk
banyak
pegas yang tidak identik, yaitu:
Kp = k1 + k2 …
Jika n pegas tersebut identik, dengan setiap pegas mempunyai
tetapan
gaya pegas k, maka:
Kp = nk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
2.9.3.3 Susunan seri-paralel
Pada susunan seri paralel, sistem pegas terdiri atas berbagai
pegas yang
disusun secara seri dan paralel. Untuk menghitung besar
konstanta pegas
totalnya (ktotal), maka terlebih dahulu hitung k paralel k1 dan
k2, dengan
menggunakan persamaan berikut. Setelah diperoleh kp maka susunan
pegas
berubah menjadi seri yaitu
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dan
kualitatif.
Dikatakan penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh
untuk prestasi belajar
siswa dalam bentuk skor dan dianalisis secara statistik.
Penelitian kuantitatif
adalah desain riset yang menggunakan data berupa skor atau
angka, lalu
menggunakan analisis dengan statistik (Suparno, 2007: 135).
Dikatakan penelitian
kualitatif karena peneliti menjelaskan gambaran keaktifan siswa
selama penelitian
secara deskriptif dan data dianalisis secara kualitatif.
Pada penelitian ini, peneliti mengukur efektivitas pembelajaran
yang
diawali dengan konflik kognitif diukur dari peningkatan
pemahaman siswa
terhadap materi atau peningkatan hasil belajar. Efektivitas
pembelajaran
eksperimen diukur dengan menggunakan soal pilihan ganda. Soal
uraian berisi
tentang konsep-konsep yang ada pada materi yang akan diteliti.
Selain
menggunakan soal pilihan ganda, peneliti menggunakan kelas
kontrol yang
menggunakan pembelajaran ceramah interaktif. Kelas kontrol
tersebut berfungsi
untuk menjadi pembanding hasil belajar dengan kelas
eksperimen.
3.2 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah pretes-postes control
group
(kelas kontrol dan kelas eksperimen). Design ini menggunakan dua
kelas sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
subyek penelitian, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kelas eksperimen
adalah kelas yang diberi perlakuan menggunakan pembelajaran
eksperimen,
sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang diberi perlakuan
menggunakan
pembelajaran ceramah. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
sebagai
berikut:
Kelas Eksperimen Q1 X1 Q1’
-----------------------------------------------------
Kelas Kontrol Q2 X2 Q2’
Keterangan:
Q1 = Pretes kelas eksperimen
X1 = pembelajaran dengan metode pembelajaran eksperimen
Q1’ = postes kelas eksperimen
Q2 = Pretes kelas kontrol
X2 = pembelajaran dengan metode ceramah interaktif
Q2’ = postes kelas kontrol
3.3 Subyek dan Obyek penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA
SMA Negeri
2 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 257 siswa
yang terbagi
menjadi 8 kelas paralel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
3.3.2 Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini dipilih 4 kelas dari 8 kelas paralel
dengan cara
penentuan oleh guru fisika. Subyek penelitian yang disarankan
oleh guru
fisika adalah kelas X MIPA 1, X MIPA 4, X MIPA 5, dan X MIPA 6
dengan
rincian siswa sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Rincian Jumlah Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Kelas Jumlah siswa Kelas Jumlah Siswa
X MIPA 1 33 X MIPA 5 32
X MIPA 4 32 X MIPA 6 32
4.3.3. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah efektivitas pembelajaran
eksperimen
terhadap prestasi belajar, pemahaman konsep, dan keaktifan siswa
pada
pelajaran fisika untuk materi gerak harmonik sederhana.
3.4 Tempat dan waktu penelitian
Tempat penelitian : SMA Negri 2 Yogyakarta. Jl. Bener No.30,
Bener, Tegalrejo,
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55243,
Indonesia
Waktu penelitian : April-Mei 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
3.5 Variabel penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel
terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran
eksperimen sedangkan
variabel terikatnya adalah hasil belajar, pemahaman konsep dan
keaktifan siswa.
3.6 Perlakuan
Dalam penelitian ini, peneliti memberikan perlakuan berupa
pembelajaran
eksperimen dan pembelajaran ceramah siswa aktif.
3.6.1 Kelas Eksperimen
Kelas X MIPA 1 dan X MIPA 4 adalah kelas eksperimen. Kelas
ini
menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Proses
pembelajaran
eksperimen adalah sebagai berikut:
3.6.1.1 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok.
3.6.1.2 Menyajikan pertanyaan atau Masalah: guru membimbing
siswa
mengidentifikasi masalah dan menyampaikan tujuan yang ingin
dicapai.
3.6.1.3 Membuat hipotesis: siswa diberi kesempatan untuk
menuliskan
hipotesis yang relevan dengan permasalahan, sesuai dengan
pengetahuan awal yang dimilliki siswa.
3.6.1.4 Melakukan eksperimen: siswa melakukan eksperimen sesuai
dengan
LKS yang dibuat oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
3.6.1.5 Mempresentasikan hasil eksperimen: salah satu kelompok
diminta
untuk menyampaikan hasil eksperimen, sedangkan yang lainya
mendengarkan dan bertanya ketika ada yang kurang dipahami.
3.6.1.6 Berdasarkan hasil eksperimen dan hipotesis awal siswa,
guru
membimbing siswa untuk menarik suatu kesimpulan yang
digunakan
untuk memperbaiki dan menambah konsepsi siswa.
3.6.2 Kelas kontrol
Kelas X MIPA 5 dan X MIPA 6 adalah kelas kontrol. Kelas ini
menggunakan metode pembelajaran yang biasa dilakukan atau
metode
ceramah interaktif. Kelas kontrol dimaksudkan sebagai pembanding
terhadap
kelas eksperimen, sehingga dapat dilihat apakah ada perbedaan
antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
3.7 Instrumen
Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen, yaitu:
3.7.1 Instrumen Pembelajaran
Agar lebih jelas dalam proses belajar mengajar maka dalam
pembelajaran
memerlukan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dibuat
sesuai
dengan kurikulum sekolah tempat penelitian berlangsung,
kurikulum yang
digunakan adalah kurikulum 2013. Dalam penelitian ini terdapat
dua RPP
yaitu RPP untuk kelas eksperimen menggunakan metode
pembelajaran
eksperimen, RPP dan LKS konflik kognitif ini terdapat pada
lampiran 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
Sedangkan RPP untuk kelas kontrol menggunakan metode
pembelajaran
ceramah, RPP terdapat pada lampiran 6.
3.7.2 Tes tertulis
Tes tertulis ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu
3.7.2.1 Pretes
Pretes dilaksanakan sebelum siswa masuk ke materi yang akan
dipelajari. Pretes dilakukan untuk melihat pemahaman awal
tentang konsep
yang ada di materi yang akan di pelajari. Aspek-aspek yang akan
diukur
seperti yang dituliskan dalam kisi-kisi soal yang dijabarkan
pada indikator.
Soal pretes ini terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Pada tabel
3.2 dapat dilihat
kisi-kisi soal uraian yang digunakan sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Dan Format Soal Uraian Pretes dan Post
Test
Materi Konsep Indikator pencapaian
pemahaman konsep
No. Soal
Pretes
No. Soal
Posttes
Gerak
harmonik
sederhana
Pengertian gerak
harmonik
sederhana
1. Siswa dapat
menjelaskan konsep
gerak harmonik
sederhana.
1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
Materi Konsep Indikator pencapaian
pemahaman konsep
No. Soal
Pretes
No. Soal
Posttes
Gaya pemulih pada
pegas dan bandul
1. Mendefinisikan
pengertian gaya
pemulih.
2. Menentukan
arah gaya
pemulih pada
pegas dan
bandul
3. Menentukan
besarnya gaya
pemulih pada
bandul dan
pegas.
1. Siswa dapat
mendefinisikan
pengertian gaya
pemulih.
2. Siswa dapat
menentukan arah gaya
pemulih pada pegas
dan bandul
3. Siswa dapat
menentukan besarnya
gaya pemulih pada
bandul dan pegas.
2,3,4,5,8,
9
2,3,4,5,8,
9
Frekuensi dan
periode pada pegas
dan bandul
1. Mendefinisikan
frekuensi pada
pegas dan
bangul yang
bergerak
harmonik
sederhana
1. Siswa dapat
mendefinisikan
frakuensi pada pegas
dan bandul yang
bergerak harmonik
sederhana
6,7,10,11 6,7,10,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
Materi Konsep Indikator pencapaian
pemahaman konsep
No. Soal
Pretes
No. Soal
Posttes
2. Mendefinisikan
periode pada
pegas dan
bandul yang
bergerak
harmonik
sederhana
3. Menerapkan
persamaan
frekuensi dan
periode untuk
menyelesaikan
soal.
2. Siswa dapat mendefinisikan periode
pada pegas dan bandul
yang bergerak
harmonik sederhana
3. Siswa dapat menerapkan persamaan
frekuensi dan periode
untuk menyelesaikan
soal.
6,7,10,11 6,7,10,11
Menentukan dan
menerapkan
persamaan gerak
harmonik
sederhana untuk
menyelesaikan soal
Siswa dapat menentukan
dan menerapkan
persamaan gerak harmonik
sederhana untuk
menyelesaikan soal
13,14,15,
16,17
13,14,15,
16,17
Menghitung periode
dari sistem pegas
(seri, paralel, dan
seri-paralel)
Siswa dapat Menghitung
periode dari sistem pegas
(seri, paralel, dan seri-
paralel).
12,18,19,
20
12,18,19,
20
Dalam penelitian ini tes pilihan ganda yang disertai skala
CRI
(Certainty of Response Index). CRI berfungsi untuk memberikan
derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
kepastian mereka dalam menyelesaikan dan memanfaatkan konsep
gerak
harmonik sederhana. Jika skala CRI rendah (skala 2-3), ini
menunjukan
bahwa jawaban lebih dijelaskan dengan kira-kira, baik jawaban
itu benar atau
salah. Dengan demikian, menunjukan kekurangan pengetahuan siswa
tersebut.
Jika skala CRI tinggi (1) responden ini menunjukan kepercayaan
yang tinggi
pada hukum dan metode yang digunakan untuk sampai pada jawaban.
Kalau
jawaban itu benar, ini menunjukan kebenaran menerapkan
pengetahuannya
dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Kalau jawaban
itu salah,
ini menunjukan kesalahan menerapkan pengetahuannya dalam
menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya.
3.7.2.2 Postes
Dilaksanakan sesudah penyampaian materi menggunakan
pembelajaran eksperimen selesai secara keseluruhan. Bertujuan
untuk
mengetahui apakah pemahaman konsep siswa berubah dari
pemahaman
konsep awal siswa.
3.7.2.3 Observasi
Dalam penelitian ini, observasi dilakukan peneliti dengan
cara
mengamati keaktifan siswa selama mengikuti proses belajar
mengajar, baik
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini untuk mengetahui
sejauh mana
siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar di kelas.
Sarana observasi
yang digunakakn adalah rekaman video untuk melihat keaktifan
siswa selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Peneliti membuat indikator
keaktifan
belajar seperti pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3. 3 Indikator Keaktifan Siswa
No Indikator Keaktifan
1 Siswa bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak
memahami
persoalan yang dihadapi.
2 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa
maupun guru.
3 Siswa membaca sumber tertentu.
4 Siswa mampu melatih diri dalam memecahkan soal atau
masalah
yang sejenis.
3.8 Validitas
Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu tes sungguh
mengukur
apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan (valid
untuk). Menurut
Suparno (2010: 67-68) validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh
arti,
bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang
dikumpulkan.
Penelitian ini menggunakan validitas isi atau content
validity.
Content validity adalah mengukur apakah isi dari instrumen yang
akan
digunakan sungguh mengukur isi dari domain yang mau diukur
(Suparno, 2010:
68). Soal-soal yang digunakan diuji validitasnya dengan uji
experts judgment
yaitu menggunakan pendapat atau penilaian dari para ahli.
3.9 Analisis data
Data utama dalam penelitian ini adalah dari soal pretes dan
postes. Soal
pretes diberikan untuk mengukur pemahaman konsep awal siswa.
Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
postes diberikan setelah perlakuan diberikan kepada
masing-masing kelas untuk
mengukur pemahaman konsep siswa. Soal tersebut berupa tes
pilihan ganda
dengan menggunakan lembar jawaban model CRI kepada siswa. Pada
skala CRI
ini siswa diberi gambaran mengenai tingkat keyakinan siswa
terhadap jawaban
yang dipilihnya. Analisis keyakinan siswa menggunakan skala CRI,
dengan skala
1-3. Skala paling rendah adalah 1 (yakin), skala lebih tinggi
berikutnya adalah 2
(ragu-ragu), dan skala berikutnya adalah 3 (tidak yakin).
Untuk mengetahui siswa yang memiliki keyakinan (sangat paham),
siswa
mengalami kurang yakin (kurang paham) dan siswa yang mengalami
miskonsepsi
digunakan ketentuan sebagai berikut:
3.9.1 Penskoran pretes dan postes
Tabel 3. 4 Kriteria Penilaian Soal
Bentuk soal Nilai Keterangan
Pilihan Ganda 1 Jika jawaban benar
0 Jika jawaban salah
Tabel 3. 5 Kriteria Pengelompokkan Siswa Berdasarkan CRI.
No Kriteria CRI
Jawaban
Yakin
(1)
Ragu-ragu
(2)
Tidak yakin
(3)
1 Benar Paham Paham
Sebagian
Tidak
Paham
2 Salah Miskonsepsi Tidak
Paham
Tidak
Paham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
Untuk kategori miskonsepsi berdasarkan jawaban CRI subyek secara
individu
dipersentasekan menggunakan rumus:
Keterangan: P = persentase
f = jumlah siswa (paham, paham sebagian, tidak paham, dan
miskonsepsi)
n = jumlah siswa
Sedangkan presentase tingkat pemahaman konsep dapat
dikelompokkan
menjadi beberapa kategori seperti tabel dibawah ini:
Tabel 3. 6 Persentase Tingkat Pemahaman Konsep
Persentase (%) Kategori
0-30 Rendah
31-60 Sedang
61-100 Tinggi
Tabel 3. 7 pemberian skor untuk masing-masing butir soal
pretes
dan postes
Kriteria No. Soal
Pre Test
No. Soal
Post
Test
Skor
Setiap
Soal
Skor
maksimum
Pengertian gerak harmonik
sederhana
1 1 1 1
Gaya pemulih pada pegas
dan bandul
2,3,4,5,8,
9
2,3,4,5,8,
9
1 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
Kriteria No. Soal
Pre Test
No. Soal
Post
Test
Skor
Setiap
Soal
Skor
maksimum
Frekuensi dan periode
pada pegas dan bandul
6,7,10,11
6,7,10,11
1 4
Menentukan dan
menerapkan persamaan
gerak harmonik sederhana
untuk menyelesaikan soal
13,14,15,
16,17
13,14,15,
16,17
1 5
Menghitung periode dari
sistem pegas (seri, paralel,
dan seri-paralel)
12,18,19,
20
12,18,19,
20
1 4
Jumlah skor 20
Dengan mengguunakan ketentuan seperti pemberian skor diatas,
ditentukan:
Skor yang diperoleh setiap siswa:
Nilai =
3.9.2 Analisis Pretes dan Postes Menggunakan SPSS
Untuk mmengetahui peningkatan prestasi belajar siswa pada
materi
gerak harmonik sederhana, maka peneliti menggunakan pretes dan
postes
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun statistik yang
digunakan
untuk menganalisa pretes dan postes pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol
adalah menggunakan uji t.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
a. Untuk menguji apakah kelas eksperimen dan kelas eksperimen
dan kelas
kontrol sama dalam hal prestasi awal tentang gerak harmonik
sederhana,
maka digunakan uji t untuk dua grup independen. Oleh karena
itu,
hipotesis yang digunakan adalah:
Ho: Tidak ada perbedaan prestasi awal antara kelas eksperimen
dan
kelas kontrol.
Ha: Terdapat perbedaan prestasi awal antara kelas eksperimen
dan
kelas kontrol.
Jika harga sig (2-tailed) > α = 0,05 maka Ha ditolak.
Artinya,
tidak ada perbedaan prestasi awal siswa pada kelas eksperimen
dan kelas
kontrol pada materi gerak harmonik sederhana. Jika harga
(2-tailed) < α =
0,05 maka Ho ditolak. Artinya, ada perbedaan prestasi belajar
siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi gerak
harmonik
sederhana.
b. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar pada
kelas
eksperimen, maka digunakan uji t untuk kelompok yang dependen.
Uji t
dependen ini biasa digunakan untuk menguji satu kelompok yang
diuji
dua kali. Oleh karena itu, pretes dan postes kelas eksperimen
dianalisis
dengan uji t ini. Oleh karena itu, hipotesis yang digunakan
adalah:
Ho: Tidak ada perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa
menggunakan metode pembelajaran eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
Ha: Terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa
menggunakan metode pembelajaran eksperimen
Jika harga sig (2-tailed) > α = 0,05 maka Ha ditolak.
Artinya,
tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa menggunakan
metode
pembelajaran pada materi gerak harmonik sederhana. Jika harga
sig (2-
tailed) < α = 0,05 maka Ho ditolak. Artinya, ada perbedaan
prestasi
belajar siswa menggunakan metode pembelajaran eksperimen
pada
materi gerak harmonik sederhana.
c. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan prestasi belajar pada
kelas
kontrol, maka digunakan uji t untuk kelompok yang dependen. Uji
t
dependen ini biasa digunakan untuk menguji satu kelompok yang
diuji
dua kali. Oleh karena itu, pretes dan postes kelas kontrol
dianalisis
dengan uji t ini. Oleh karena itu, hipotesis yang digunakan
adalah:
Ho: Tidak ada perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa
menggunakan metode pembelajaran ceramah siswa aktif.
Ha: Terdapat perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa
menggunakan metode pembelajaran ceramah siswa aktif.
Jika harga sig (2-tailed) > α = 0,05 maka Ha ditolak.
Artinya,
tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa menggunakan
metode
pembelajaran ceramah siswa aktif pada materi gerak harmonik
sederhana. Jika harga sig (2-tailed) < α = 0,05 maka Ho
ditolak. Artinya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
ada perbedaan prestasi belajar siswa menggunakan metode
pembelajaran
ceramah siswa aktif pada materi gerak harmonik sederhana.
d. Untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa tentang materi
gerak
harmonik sederhana pada kelas eksperimen lebih baik dari kelas
kontrol,
maka digunakan uji t untuk kelompok yang independen.
Ho: Tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Ha: Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Jika harga sig (2-tailed) > α = 0,05 maka Ha ditolak.
Artinya,
tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen
dan
kelas kontrol pada materi gerak harmonik sederhana. Jika harga
sig (2-
tailed) < α = 0,05 maka Ho ditolak. Artinya, ada perbedaan
prestasi
belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada
materi gerak
harmonik sederhana.
3.9.3 Analisis Keaktifan Belajar siswa
Keaktifan siswa diamati dari kegiatan belajar mengajar
dikelas,
adapun observasi yang dilakukan meliputi aktifitas individu
maupun
kelompok. Data keaktifan yang diperoleh masih dalam bentuk
rekaman video.
Video tersebut dideskripsikan dalam bentuk tulisan. Untuk
mengetahui
efektivitas metode pembelajaran eksperimen dan metode
pembelajaran
ceramah siswa aktif terhadap keaktifan siswa, peneliti
menganalisis observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
kegiatan belajar mengajar secara kualitatif. Kemudian keaktifan
siswa dalam
kelas eksperimen dibandingkan dengan keaktifan kelas kontrol
serta dibuat
kesimpulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
BAB 4
DATA DAN ANALISIS DATA
4.1.Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Yogyakarta pada
tanggal 28 April –
20 Mei 2017. Kelas X MIPA SMA Negeri 2 Yogyakarta terbagi
menjadi 8 kelas
paralel. Subjek penelitian terdiri dari 4 kelas paralel yaitu
peserta didik kelas X
MIPA 1, X MIPA 4, X MIPA 5, dan X MIPA 6. Jumlah peserta didik
setiap kelas
adalah 32 orang namun untuk kelas X MIPA 1 terdiri dari 33
peserta didik.
Peneliti menggunakan 2 kelas sebagai kelas eksperimen yaitu
kelas X MIPA 1
dan kelas X MIPA 4, sedangkan untuk kelas kontrol juga terdiri
dari 2 kelas yatiu
kelas X MIPA 5 dan X MIPA 6. Pada kelas eksperimen, peneliti
menggunakan
pembelajaran eksperimen yang diawali konflik kognitif, sedangkan
kelas kontrol
menggunakan pembelajaran ceramah siswa aktif. Jadwal pelajaran
fisika kelas X
MIPA dilaksanakan dua kali pertemuan dalam satu minggu (3 x 45
menit).
Kegiatan pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Tabel 4. 1 Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
No Kelas
Jumlah Waktu
pelaksanaan Kegiatan
Siswa Hadir Tidak
hadir
1 X
MIPA
1
33 26 7 28 April 2017
(10.15 – 11.00)
- Perkenalan
- Pretes
33 24 9 29 April 2017
(7.15 – 8.45)
- Peneliti
memberikan
petunjuk
penggunaan LKS.
- Eksperimen
terbimbing gerak
harmonik sederhana
pada bandul dan
pegas.
33 24 9 5 Mei 2017
(10.15 – 11.00)
- Persentase
eksperimen gerak
harmonik pada
bandul.
33 26 7 12 Mei 2017
(10.15 – 11.00)
- Latihan soal tentang
gerak harmonik
pada bandul
33 31 2 13 Mei 2017
(7.15 – 8.45)
- Peserta didik
mempresentasikan
hasil eksperimen
gerak harmonik
pada pegas
- Latihan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
No Nama
Jumlah Waktu
Pelaksanaan Kegiatan Siswa Hadir Tidak
Hadir
33 24 9 20 Mei 2017
(7.15 – 8.45)
- Postes
2 X
MIPA
4
32 26 6 28 April 2017
(8.45 – 10.15)
- Perkenalan
- Pretes
32 28 4 5 Mei 2017
(8.45 – 10.45)
- Peneliti
memberikan
petunjuk
penggunaan LKS.
- Eksperimen
terbimbing gerak
harmonik sederhana
pada bandul dan
pegas.
32 29