Top Banner
i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA KABUPATEN MANGGARAI BARAT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Siti Nur Asti Ayu NIM 10540 9628 15 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR OKTOBER 2020
144

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

Nov 17, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

i

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK

HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA KABUPATEN

MANGGARAI BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Siti Nur Asti Ayu

NIM 10540 9628 15

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

OKTOBER 2020

Page 2: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

ii

Page 3: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

iii

Page 4: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

iv

Page 5: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

v

Page 6: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

vi

Page 7: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

vii

Page 8: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

viii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Jangan bersedih atas apa yang terjadi hari ini,

sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi

hari esok.

Kupersembahkan karya ini buat:

Kedua orang tuaku, suamiku, dan saudaraku, tanpa

inspirasi, dorongan, dan dukungan yang telah kalian

berikan kepada saya, saya mungkin bukan apa-apa saat ini.

Page 9: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

ix

ABSTRAK

Siti Nur Asti Ayu. 2020. Efektivitas Model Pembelajaran Mind Mapping

Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Organ Gerak Hewan Siswa Kelas V SD Inpres

Waemata Kabupaten Manggarai Barat. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar. Pembimbing I Irmawanty dan pembimbing II Ma‟ruf.

Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Experimental dengan

menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design yang dalam

pelaksanaannya melibatkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol, yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan

model pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar IPA materi organ gerak

hewan siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat. Subyek

populasi penelitian adalah siswa kelas V SD Inpres Waemata yang terdiri dari 4

kelas. Dengan penentuan sampel dipilih secara sampling purposive (pertimbangan

tertentu) sehingga diperoleh kelas V A sebagai kelompok eksperimen dan kelas V

B sebagai kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pretest siswa

kelas kontrol memperoleh skor rata-rata hasil belajar yaitu 56,94 dan pretest siswa

kelas eksperimen memperoleh skor rata-rata yaitu 59,7. Sedangkan pada posttest

siswa kelas kontrol memperoleh skor rata-rata yaitu 72,5 dan posttest siswa kelas

eksperimen memperoleh skor rata-rata yaitu 87,75. Berdasarkan hasil analisis

statistik inferensial dengan menggunakan uji t diketahui bahwa nilai t hitung yang

diperoleh siswa kelas kontrol yaitu 5.80, dan nilai t hitung yang diperoleh siswa

kelas eksperimen yaitu 8,26. Nilai t hitung siswa kelas eksperimen lebih besar

dibandingkan nilai t hitung kelas kontrol. Nilai t hitung yang diperoleh siswa kelas

eksperimen kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel. Derajat kebebasan (d.b) =

38-1 = 37 dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh t tabel = 1,68. Jadi, t hitung ≥ t tabel

atau 8,26 ≥ 1,68, dan rata-rata keaktifan siswa yaitu 73.5, maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Ini berarti bahwa penggunaan model pembelajaran mind mapping efektif

digunakan dalam pembelajaran IPA tema 1 organ gerak hewan dan manusia

subtema 1 organ gerak hewan siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten

Manggarai Barat.

Kata Kunci : hasil belajar, mind mapping

Page 10: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

x

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil ‟Alamin. Kalimat yang paling utama diucapkan atas

segala limpahan rahmat Allah Sang Penentu Segalanya, yang telah memberikan

kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Efektivitas Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA

Materi Organ Gerak Hewan Siswa Kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten

Manggarai Barat”.

Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi tauladan

bagi umat muslim diseluruh dunia dan sebagai pelopor peradaban manusia yang hakiki.

Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa adanya

ulur tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang Khalik untuk

memberikan dukungan, bantuan, bimbingan baik secara langsung maupun tidak langsung

bagi penulis, oleh karena itu di samping rasa syukur kehadirat Allah SWT, penulis juga

menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak yang selama ini memberikan bantuan

hingga terselesainya skripsi ini.

Pada kesempatan ini, penulis secara istimewa berterima kasih kepada kedua

orang tuaku tercinta kepada Ayahanda Hadi dan Ibunda Irma, atas segala jerih payah,

pengorbanan dalam mendidik, membimbing dan mendoakan serta segala materi yang

diberikan kepada penulis dalam setiap langkah menjalani hidup selama ini sehingga

selesainya studi (S1) penulis. Maafkan ananda yang selama ini telah banyak membuat

Page 11: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

xi

ayahanda dan ibunda kecewa, demikian pula untuk suami saya Mustafa Gabi dan adik-

adik saya Tiar, Ikhdar dan Ilham, tiada kata yang mampu penulis definisikan untuk

mengungkapkan rasa terima kasih atas segala pengorbanan dan pengertian yang diberikan

selama penulis menempuh pendidikan. Semoga Allah SWT. selalu memberikan

perlindungan, kesehatan, dan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah

dicurahkan kepada penulis selama ini

Ibunda Irmawanty, S.Si.,M.Pd. selaku pembimbing I dan ayahanda Ma‟ruf,

S.Pd.,M.Pd. selaku pembimbing II, yang dengan tulus ikhlas meluangkan waktunya

memberikan petunjuk, arahan dan motivasi kepada penulis sejak awal hingga selesainya

skripsi ini. Semoga Allah SWT. selalu memberikan perlindungan, kesehatan, dan pahala

yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah dicurahkan kepada penulis selama

ini.

Pada kesempatan ini, dengan segala hormat penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Aliem Bahri, S.Pd.,M.Pd.

selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak dan Ibu Dosen Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas

segala bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama di bangku kuliah, Ibu

Maria A. Nila Kusuma, S.Pd.,SD, selaku Kepala SDI Waemata dan Ibu Siti Mariami,

S.Pd.,SD, sebagai guru mata pelajaran IPA yang senantiasa membimbing selama

melakukan penelitian serta peserta didik kelas V A dan V B atas segala pengertian dan

kerjasamanya, terima kasih atas perhatian, doa dan telah menjadi bagian dari jejak

perjuanganku selama ini.

Page 12: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

xii

Terlalu banyak orang yang berjasa kepada penulis selama menempuh pendidikan

di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga tidak akan muat bila dicantumkan dan

dituturkan semuanya dalam ruang yang terbatas ini, kepada mereka semua tanpa

terkecuali penulis ucapkan terima kasih yang teramat sangat dalam dan penghargaan yang

setinggi-tingginya.

Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia yang

luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan

saran dan kritik yang membangun sehingga penulis dapat berkarya yang lebih baik lagi

pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do‟a penulis, semoga skripsi ini

memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu khususnya di bidang pendidikan

guru sekolah dasar.

Aamiin Yaa Rabbal „Alamin.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 15 Oktober 2020

Penulis

Page 13: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii

KARTU KONTROL BIMBINGAN ............................................................ iv

SURAT PERNYATAAN.............................................................................. vi

SURAT PERJANJIAN ................................................................................. vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ viii

ABSTRAK ................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................. x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 7

A. Kajian Teori ..................................................................................... 7

1. Hakikat Efektivitas ..................................................................... 7

Page 14: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

xiv

2. Belajar ........................................................................................ 8

3. Pembelajaran .............................................................................. 10

4. Pembelajaran IPA ....................................................................... 11

5. Model Pembelajaran Mind Mapping .......................................... 15

6. Hasil Belajar ............................................................................... 23

B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 24

C. Kerangka Pikir ................................................................................. 25

D. Hipotesis ........................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 29

A. Rancangan Penelitian ....................................................................... 29

B. Populasi dan Sampel ........................................................................ 30

C. Variabel Penelitian ........................................................................... 30

D. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 31

E. Instrumen Penelitian ......................................................................... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 34

G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 41

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 41

B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 51

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 53

A. Kesimpulan ...................................................................................... 53

B. Saran ................................................................................................. 53

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 55

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 57

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 126

Page 15: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa ............................................................. 33

3.2 Teknik Kategori Standar SD Inpres Waemata ........................................... 36

3.3 Kriteria Ketuntasan Secara Individual ........................................................ 37

4.1 Rincian Kegiatan Penelitian ....................................................................... 41

4.2 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas siswa ........................................... 43

4.3 Statistik Skor Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen (Pretest dan Posttest)

..................................................................................................................... 44

4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Kelas

Eksperimen (Pretest dan Posttest) .............................................................. 44

4.5 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen (Pretest dan

Posttest) ...................................................................................................... 45

4.6 Statistik Skor Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol (Pretest dan Posttest) ...... 46

4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol

(Pretest dan Posttest) .................................................................................. 46

Page 16: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

xvi

4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol (Pretest dan Posttest)

..................................................................................................................... 47

4.9 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ........... 48

4.10 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol .................. 48

4.11 Hasil Uji Homogenitas Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Pretest

dan Posttest) ............................................................................................... 49

4.12 Hasil Analisis Uji t ..................................................................................... 51

Page 17: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bagan Kerangka Pikir ................................................................................. 27

3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design ........................... 29

Page 18: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

LAMPIRAN A .................................................................................................. 58

1. Silabus ......................................................................................................... 59

A.2 RPP ............................................................................................................. 63

A.3 Hasil Mind Mapping Siswa ........................................................................ 79

A.4 Soal Pretest-Posttest .................................................................................. 82

LAMPIRAN B .................................................................................................. 96

B.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ................................................................ 97

B.2 Hasil Belajar Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ....................................... 104

B.3 Hasil Belajar Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ................................ 105

B.4 Perhitungan Uji Normalitas ........................................................................ 106

B.5 Perhitungan Uji Homogenitas Varian ........................................................ 120

B.6 Perhitungan Uji Hipotesis ........................................................................... 121

B.7 Dokumentasi ............................................................................................... 122

Page 19: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan pengalaman belajar di berbagai lingkungan yang

berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh bagi perkembangan individu.

Seiring dengan perkembangan zaman, pendidikan merupakan suatu hal yang

sangat penting untuk ditingkatkan demi tercapainya cita-cita dan tujuan Negara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar

Nasional Pendidikan Pasal 19 Ayat 1, proses pembelajaran pada satuan

pendidikan harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan

bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (SNP,

2013:10). Berdasarkan pengertian tersebut, guru dituntut untuk mampu

melakukan perencanaan dengan baik, sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat

berjalan dengan baik, serta penilaian dalam pembelajaran bisa diarahkan untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Dalam kurikulum pendidikan dasar salah satunya wajib memuat Ilmu

Pengetahuan Alam. Sejalan dengan hal tersebut, mata pelajaran IPA wajib

diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar. Ilmu Pengetahuan Alam

merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan

percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya IPA juga diperoleh

dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif).

Page 20: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

2

Susanto (2014:165) menyatakan mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran

yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar siswa mulai dari jenjang

sekolah dasar sampai sekolah menengah. Hal itu dibuktikan dari hasil perolehan

UAS yang dilaporkan oleh Depdiknas masih sangat jauh dari standar yang

diharapkan. Bahkan semakin tinggi jenjang pendidikan, maka rata-rata nilai UAS

IPA menjadi semakin rendah. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan

saat ini adalah masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang

diterapkan. Proses pembelajaran IPA di sekolah dasar masih banyak yang

dilaksanakan secara konvensional. Guru belum sepenuhnya melaksanakan

pembelajaran secara aktif dalam melibatkan siswa serta belum menggunakan

berbagai pendekatan/strategi pembelajaran yang bervariasi berdasarkan karakter

materi pelajaran (Susanto, 2014:166).

Setelah peneliti melakukan observasi di SD Inpres Waemata Kabupaten

Manggarai Barat, menunjukkan hasil belajar IPA siswa kelas V sangat rendah.

Hal itu dibuktikan setelah Ulangan Akhir Semester Kelas V pada mata pelajaran

IPA selesai dilaksanakan di SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat,

dimana 65% siswa yang mengikuti ulangan tersebut dinyatakan harus mengulang

karena tidak mencapai KKM yang ditargetkan oleh guru yang bersangkutan yaitu

70, rata-rata siswa hanya mendapatkan nilai ulangan 65, bahkan ada yang dibawah

angka 65. Proses pembelajaran belum maksimal mengaktifkan siswa dalam

belajar. Proses pembelajaran IPA tampak belum menggunakan model-model

pembelajaran yang inovatif karena masih cenderung menggunakan model

pembelajaran langsung yaitu model pembelajaran konvensional. Terkadang guru

menerapkan metode diskusi dengan jumlah kelompok yang besar, sehingga hanya

Page 21: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

3

beberapa siswa yang aktif dalam kelompok, sedangkan beberapa siswa hanya

bergurau dengan temannya yang lain. Selain itu, siswa juga masih sulit dalam

memahami dan mengingat materi yang diajarkan, terutama pada materi yang

panjang dan harus dihafalkan. Dengan model pembelajaran konvensional, siswa

merasa bosan dan cenderung lebih pasif dalam pembelajaran, sehingga hasil

belajar IPA siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat

rendah.

Untuk mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan pembelajaran

IPA, tentu diperlukan model-model pembelajaran yang dapat memudahkan siswa

memahami dan mengingat materi pelajaran dengan baik serta menuntut

keterlibatan siswa secara aktif sehingga pembelajaran dapat berlangsung dalam

situasi yang menyenangkan. Salah satu model yang dapat digunakan yaitu model

mind mapping (pemetaan pikiran). Mind mapping merupakan model pembelajaran

dengan teknik mencatat kreatif yang hanya menggunakan kata kunci, dan gambar

(simbol) yang saling terhubung dengan topik sentral. Dengan menggunakan

model pembelajaran mind mapping, kegiatan mencatat menjadi menyenangkan

karena siswa bebas berkreasi selama mencatat. Siswa juga dapat menggunakan

warna dan menyisipkan gambar atapun simbol dalam catatannya. Mind mapping

memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri

seseorang. Hal ini akan memudahkan siswa dalam mengatur dan mengingat segala

bentuk informasi.

Penelitian yang mendukung dalam pemecahan masalah ini adalah

penelitian yang dilakukan oleh Ni Putu Stya Prahita tahun 2014 dengan judul

“Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping terhadap Hasil Belajar

Page 22: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

4

IPA pada Siswa Kelas IV”. Adapun hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan anatara siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan model mind mapping dan siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional kelas IV SD di Desa

Yehembang Gugus IV Diponegoro Kecamatan Mendoyo tahun pelajaran

2013/2014 (t hitung = 3.87 ; t tabel = 2.076) dimana perbandingan perhitungan hasil

belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model mind mapping

adalah X = 13,70 lebih besar dari hasil belajar IPA siswa yang mengikuti

pembelajaran model konvensional adalah X = 10,42. Hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan model mind mapping berpengaruh terhadap hasil belajar IPA.

Berdasarkan beberapa permasalahan di atas maka peneliti mencoba

melakukan penelitian yang berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Mind

Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Organ Gerak Hewan Siswa

Kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat.”

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas yaitu: “Apakah

penggunaan model pembelajaran mind mapping efektif digunakan dalam

pembelajaran IPA materi organ gerak hewan di kelas V SD Inpres Waemata

Kabupaten Manggarai Barat”? Indikator efektivitas pembelajaran ditinjau dari dua

aspek yaitu: ketercapaian ketuntasan hasil belajar, dan aktivitas siswa pada saat

belajar.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui efektivitas penggunaan model

Page 23: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

5

pembelajaran mind mapping dalam pembelajaran IPA materi organ gerak hewan

di kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat, dengan indikator

efektivitas ditinjau dari dua aspek yaitu: ketercapaian ketuntasan hasil belajar, dan

aktivitas siswa pada saat belajar.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan

dalam teori pembelajaran IPA, khususnya pembelajaran dengan menggunakan

model mind mapping.

2. Manfaat Praktis

1. Bagi Siswa

1. Meningkatkan aktivitas belajar dan kreativitas siswa.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran

mind mapping.

2. Bagi Guru

1. Guru dapat mengenal dan mengaplikasikan berbagai model pembelajaran

inovatif di kelas.

2. Terciptanya pembelajaran yang variatif dalam pembelajaran IPA di SD.

3. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi guru dalam

menerapkan model pembelajaran mind mapping.

3. Bagi Sekolah

Bagi SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat sebagai populasi

penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

Page 24: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

6

sekolah sehingga dalam rangka perbaikan proses pembelajaran IPA dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dan hasil penelitian ini dapat memperkaya dan

melengkapi hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh guru-guru lain.

Page 25: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Efektivitas

Menurut Moore D. Kenneth (1998) dalam Sumantri (2016:1) yang

menjelaskan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa

jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai, atau makin besar

presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya. Efektivitas merupakan

suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran

mengenai keberhasilan individu dalam mencapai sasaran atau tingkat pencapaian

tujuan-tujuan. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan

keterampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran.

Berdasarkan pemahaman tersebut dapat dikemukakan aspek-aspek efektivitas

belajar, yaitu: 1) peningkatan pengetahuan; 2) peningkatan keterampilan; 3)

perubahan sikap; 4) perilaku; 5) kemampuan adaptasi; 6) peningkatan integrasi; 7)

peningkatan Partisipasi; 8) peningkatan interaksi kultural. Hal ini penting untuk

dimaknai bahwa keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa

ditentukan oleh efektivitasnya dalam pencapaian kompetensi belajar (Hamdani,

2011:194).

Efektivitas pembelajaran akan tercapai apabila seorang guru mampu untuk

mengelola proses belajar mengajar secara efektif dan efisien dan mampu untuk

membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, efektivitas pembelajaran

Page 26: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

8

memerlukan adanya pengembangan belajar meliputi: learning two know, learning

to doo, learning to live together, learning to be.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa, efektivitas merupakan gambaran keberhasilan individu

dalam mencapai suatu tujuan baik tujuan kuantitatif maupun kualitatif.

2. Belajar

Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko, fisik, dan sosio menuju ke

perkembangan pribadi seutuhnya. Namun, realitas yang dipahami oleh sebagian

besar masyarakat tidaklah demikian. Sebagian besar masyarakat menganggap

belajar di sekolah adalah usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan (Suprijono,

2015:3).

Menurut pengertian psikologi, belajar merupakan suatu proses perubahan

yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata

dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010:2).

Menurut Susanto (2016:4), belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan

seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,

pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya

perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun

bertindak.

Page 27: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

9

Dalam kegiatan belajar, terdapat prinsip-prinsip yang mendasari belajar.

Berikut prinsip-prinsip belajar menurut Suprijono (2015:4).

a. Belajar merupakan perubahan perilaku. Perubahan perilaku sebagai hasil

belajar memiliki ciri-ciri seperti sebagai hasil tindakan rasional

instrumental yaitu perubahan-perubahan yang disadari, kontinu atau

berkesinambungan dengan perilaku lainnya, fungsional atau bermanfaat

sebagai bekal hidup, positif atau berakumulasi, sebagai usaha yang

direncanakan dan dilakukan, permanen, bertujuan dan terarah, serta

mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.

b. Belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong tujuan yang

ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik dan dinamis, konstruktif,

dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai

komponen belajar.

c. Belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah

hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

Dalam kegiatan belajar, selain prinsip juga dipengaruhi oleh beberapa

faktor. Menurut Slameto (2010:54), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri

individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada

di luar individu.

Faktor internal dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a. Faktor jasmaniah, terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh.

Page 28: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

10

b. Faktor psikologis, terdiri dari intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan.

c. Faktor kelelahan.

Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar, dapat dikelompokkan

menjadi tiga faktor, yaitu:

a. Faktor keluarga, terdiri dari cara orang tua mendidik, relasi antar anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua,

dan latar belakang kebudayaan.

b. Faktor sekolah, terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran,

waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode

belajar, dan tugas rumah.

c. Faktor masyarakat, terdiri dari kegiatan siswa di dalam masyarakat, teman

bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

3. Pembelajaran

Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antara anak

dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik. Kegiatan

pembelajaran ini akan menjadi bermakna bagi anak jika dilakukan dalam

lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman bagi anak (Majid, 2014:15).

Dalam makna yang lebih kompleks pembelajaran hakikatnya adalah usaha

sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi

siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang

diharapkan. Dari makna ini jelas terlihat bahwa pembelajaran merupakan interaksi

dua arah dari seorang guru dan peserta didik, di mana antara keduanya terjadi

Page 29: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

11

komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi

proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran, dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan keyakinan pada peserta didik. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar

dengan baik (Susanto, 2016:9).

4. Pembelajaran IPA

a. Pengertian IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan bagian dari Ilmu

Pengetahuan atau Sains yang semula berasal dari bahasa Inggris

„science’. Kata science berasal dari bahasa Latin „scientia‟ yang

berarti saya tahu. „Scientia‟ terdiri dari social science (ilmu

pengetahuan sosial) dan natural science (ilmu pengetahuan alam).

Fowler dalam Trianto (2012: 136), IPA adalah pengetahuan yang

sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala

kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan deduksi.

Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu kumpulan teori yang

sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam,

lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan

eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka,

jujur, dan sebagainya (Trianto, 2014:137). Dengan demikian, pada

hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang

dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji

Page 30: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

12

kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah.

Gagne (2010) dalam Sulistyowati & Wisudawati (2014: 24),

science should be viewed as a way of thinking in the pursuit of

understanding nature, as a way of investigating claims about phenomena,

and as a body of knowledge that has resulted from inquiry yang berarti

bahwa IPA harus dipandang sebagai cara berpikir dalam pencarian tentang

pengertian rahasia alam, sebagai cara penyelidikan terhadap gejala alam,

dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan dari inkuiri.

Nokes (1941) dalam Hisbullah & Selvi (2018 : 2), IPA juga

merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan metode khusus.

Secara umum, kegiatan dalam IPA berhubungan dengan eksperimen,

namun dalam hal-hal tertentu konsep IPA adalah hasil tanggapan pikiran

manusia atas gejala yang terjadi di alam.

Berdasarkan definisi diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala alam yang

disusun secara sistematik yang didasarkan pada percobaan dan

pengamatan yang dilakukan oleh manusia.

b. Hakikat pembelajaran IPA

Menurut Kardi dan Nur (1994) dalam Trianto (2012 :142), bahwa

hakikat IPA mesti tercermin dalam tujuan pendidikan dan metode

mengajar yang digunakan. Dengan demikian pembelajaran IPA pada

tingkat pendidikan manapun harus dikembangkan dengan memahami

berbagai pandangan tentang makna IPA, yang dalam konteks pandangan

hidup dipandang sebagai suatu instrumen untuk mencapai kesejahteraan

Page 31: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

13

dan kebahagiaan sosial.

Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses

ilmiah, dan sikap ilmiah. IPA mengandung nilai-nilai tertentu yang

berguna bagi masyarakat, yang dimaksud dengan nilai adalah sesuatu yang

dianggap berharga yang terdapat dalam IPA dan menjadi tujuan yang akan

dicapai, yaitu: nilai praktis, nilai intelektual, nilai sosial-budaya-ekonomi-

politik, nilai kependidikan, dan nilai keagamaan.

Berdasarkan hakikat IPA, Laksmi dalam Trianto (2014:141)

mengemukakan nilai-nilai IPA yang dapat ditanamkan dalam

pembelajaran IPA, sebagai berikut:

a. Kecakapan bekerja dan berpikir secara teratur dan sistematis

menurut langkah-langkah metode ilmiah.

b. Keterampilan dan kecakapan dalam mengadakan pengamatan,

mempergunakan alat-alat eksperimen untuk memecahkan masalah.

c. Memiliki sikap ilmiah yang diperlukan dalam memecahkan

masalah baik dalam kaitannya dengan pelajaran sains maupun

dalam kehidupan.

Ahmad Susanto (2014:168-169) mengemukakan hakikat

pembelajaran IPA diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu:

a. IPA sebagai produk, kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuwan

lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai

kegiatan analitis. Bentuk IPA sebagai produk antara lain: fakta-

fakta, prinsip, hukum dan teori IPA.

Page 32: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

14

b. IPA sebagai proses, untuk menggali dan memahami pengetahuan

tentang alam. Karena IPA merupakan kumpulan fakta dan konsep,

maka IPA membutuhkan proses dalam menemukan fakta dan teori

yang akan digeneralisasi oleh ilmuwan. Proses dalam memahami

IPA disebut keterampilan proses sains, seperti mengamati,

mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan.

c. IPA sebagai sikap, sikap ilmiah yang harus dikembangkan dalam

pembelajaran sains dalam melakukan penelitian dan

mengkomunikasikan hasil penelitian. Menurut Sulistyorini dalam

Susanto (2014:169), ada sembilan aspek yang dikembangkan dari

sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA, yaitu: sikap ingintahu, ingin

mendapat sesuatu yang baru, sikap kerja sama, tidak putus asa,

tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas,

dan kedisiplinan diri.

Dengan demikian, proses belajar mengajar IPA lebih ditekankan

pada pendekatan keterampilan proses, sehingga murid dapat menemukan

fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah

murid itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap

kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan.

c. Materi IPA organ gerak hewan

Pada penelitian ini materi yang digunakan adalah materi Ilmu

Pengetahuan Alam kelas V pada tema 1 organ gerak hewan dan manusia

subtema 1 organ gerak hewan.

Alat gerak hewan terbagi menjadi 2 yaitu:

Page 33: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

15

Alat gerak aktif (otot)

Alat gerak pasif (tulang)

1) Hewan vertebrata (hewan yang memiliki tulang belakang)

Kucing berjalan menggunakan kaki

Burung terbang menggunakan sayap

Ikan berenang menggunakan sirip

Katak melompat menggunakan kaki

Buaya bergerak dengan menempelkan perut ke tanah (melata)

2) Hewan invertebrata (hewan yang tidak memiliki tulang belakang)

Laba-laba bergerak menggunakan kaki

Capung bergerak menggunakan sayap

Siput bergerak menggunakan otot perut

Gurita bergerak menggunakan tentakel

Bintang laut bergerak menggunakan ampula di kaki tabungnya

5. Model Pembelajaran Mind Mapping

a. Pengertian model

Menurut Joyce & Weil (1980) dalam Sumantri (2016:37)

mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang

digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Secara lebih

konkret, dapat dikemukakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang

sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan

pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai

pedoman dalam perencanaan pembelajaran bagi para pendidik dalam

Page 34: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

16

melaksanakan aktivitas pembelajaran (Fathurrohman, 2015:29). Selain itu,

model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau pola yang dapat

digunakan untuk mendesain pola-pola mengajar secara tatap muka di

dalam kelas atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan

material/perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku,

kurikulum dan sebagainya (Trianto, 2014:52).

Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi

perancang pengajaran para guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Pemilihan model pembelajaran sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi

yang akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran

tersebut, serta tingkat kemampuan peserta didik (Trianto, 2014:52).

Penggunaan model pembelajaran haruslah sesuai dengan materi pelajaran

supaya dapat menciptakan lingkungan belajar yang menjadikan siswa

belajar (Fathurrohman, 2015:30).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan perencanaan atau

pola yang digunakan oleh guru dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai

pedoman dalam perencanaan pembelajaran bagi para pendidik.

b. Model mind mapping

Menurut Silberman dalam Shoimin (2014:105) mind mapping

merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan,

mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru. Shoimin

dalam Fathurrohman (2015:206) mengemukakan bahwa mind mapping

Page 35: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

17

pada umumnya menyajikan informasi yang terhubung dengan topik

sentral, dalam bentuk kata kunci, gambar (simbol), dan warna sehingga

suatu informasi dapat dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien.

Menurut Sani (2019:254-255) mind mapping merupakan salah satu

bentuk pembelajaran yang digunakan melatih kemampuan menyajikan isi

(content) materi dengan pemetaan pikiran (mind mapping). Mind map

dikembangkan oleh Tony Buzan sebagai cara untuk mendorong peserta

didik mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambar.

Kegiatan ini sebagai upaya yang dapat mengoptimalkan fungsi otak kiri

dan kanan, yang kemudian dalam aplikasinya sangat membantu untuk

memahami masalah dengan cepat karena telah terpetakan. mind mapping

atau peta pikiran adalah metode mempelajari konsep. Konsep ini

didasarkan pada cara kerja otak menyimpan informasi. Cara kerja peta

pikiran adalah menuliskan tema utama sebagai titik sentral atau tengah dan

memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik

tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan itu. Mind

mapping berbeda dengan peta konsep. Mind mapping berupa bagan yang

menonjolkan tampilan visualnya (dibuat semenarik mungkin),

penyusunannya sesuai dengan cara kerja pikiran agar tampak mudah

dipahami otak. Sedangkan peta konsep berupa bagan teratur yang terdiri

dari suatu konsep yang dikelompokkan sesuai kriteria dan dihubung-

hubungkan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainnya. Peta

konsep menampilkan penjelasan dan tidak terlalu menonjolkan tampilan

Page 36: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

18

visual. Cara penyusunannya juga sesuai urutan dari topik utama ke topik

sekunder dan bagian-bagiannya.

Silberman menjelaskan mind mapping terdiri dari tiga komponen

utama, yaitu sebagai berikut:

1. Topik sentral: pokok atau fokus pikiran/isu yang hendak

dikembangkan, dan diletakkan sebagai “pohon”.

2. Topik utama: level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari topik

sentral dan diletakkan sebagai “cabang” yang melingkari “pohon”.

3. Sub topik: level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari cabang dan

diletakkan sebagai “ranting” (dalam Fathurrohman, 2015:206).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa model pembelajaran mind mapping merupakan

model pembelajaran dengan teknik mencatat dengan menggunakan kata

kunci, gambar (simbol), dan warna yang saling terhubung dengan topik

sentral sehingga siswa dengan mudah mempelajari suatu informasi dan

dapat diingat dengan cepat. Dengan cara ini maka bisa didapatkan

gambaran mengenai hal-hal apa saja yang sudah diketahui dan area mana

saja yang masih belum dikuasai dengan baik.

c. Langkah-langkah pembuatan mind mapping

Pedoman dalam pembuatan mind mapping adalah sebagai berikut:

1. Mulai dari tengah untuk menentukan topik sentral (menentukan

pohon), dibuat dalam kertas kososng bentuk landscape disertai

gambar berwarna.

Page 37: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

19

2. Tentukan topik utama (menentukan cabang) sebagai bagian penting

dari topik sentral.

3. Tentukan sub topik sebagai “ranting” yang diambil dari topik

utama.

4. Secara kreatif gunakan gambar, simbol, kode, dan dimensi seluruh

peta pikiran anda.

5. Sedapat mungkin gunakan kata kunci tunggal, dengan huruf kapital

atau huruf kecil.

6. Gunakan garis lengkung untuk menghubungkan antara topik

sentral dengan topik utama atau sub topik. Untuk stimulasi visual,

gunakan warna dan ketebalan yang berbeda untuk masing-masing

alur hubungan.

7. Kembangkan mind mapping sesuai gaya masing-masing siswa.

8. Memahami suatu teks, siswa terlebih dahulu harus membaca teks

tersebut untuk mendapat gambaran yang menyeluruh dan

bermakna (Fathurrohman, 2015:207).

Menurut Buzan (2012:15), langkah-langkah membuat mind map

yaitu sebgai berikut:

1. Tentukan tema atau topik dari mind map, tulis topik tersebut pada

bagian tengah kertas kosong yang diletakkan mendatar

(landscape). Memulai penulisan dari pusat memberikan kebebasan

otak untuk menyebar ke segala arah dan mengekspresikan dirinya

lebih bebas dan alami.

Page 38: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

20

2. Gunakan pula gambar untuk topik utama. Sebuah gambar atau foto

akan mempunyai seribu kata yang membantu otak dalam

menggunakan imajinasi yang akan diungkapkan. Sebuah gambar

sentral akan lebih menarik, membuat otak tetap terfokus,

membantu otak berkosentrasi, dan mengaktifkan otak.

3. Gunakan berbagai warna. Bagi otak, warna sama menariknya

dengan gambar. Warna membuat peta pikiran (mind mapping)

lebih hidup, menambah energi pada pemikiran yang kreatif, dan

menyenangkan.

4. Cari topik-topik cabang yang berhubungan dengan topik utama.

Tuliskan pula dengan satu kata kunci untuk tiap-tiap topik cabang.

Menghubungkan tiap-tiap topik cabang, akan membantu

memahami dan mengingat lebih banyak dengan mudah.

5. Gunakan gambar atau kode-kode sederhana untuk tiap topik

cabang.

6. Cari hubungan antara topik cabang dengan topik utama. Gambar

hubungan dengan membuat garis lengkung yang menghubungkan

antara topik cabang dengan topik utama menggunakan pensil

warna.

7. Sisihkan ruang kosong pada kertas untuk penambahan

tema/gagasan/topik. Ruang kosong digunakan untuk menempatkan

ide yang tiba-tiba muncul.

Kegiatan membuat mind mapping dapat dimulai dengan

pertanyaan, kemudian biarkan siswa menulis apa yang akan menjadi

Page 39: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

21

jawabannya. Tidak ada jawaban atau pendapat siswa yang salah, karena

semua pendapat adalah benar. Ini akan jelas terlihat pada cabang yang

memperinci pendapat semula.

d. Langkah-langkah penerapan model mind mapping

Langkah-langkah pembelajaran model mind mapping menurut Sani

(2019:255) sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.

2. Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi

oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif

jawaban.

3. Membentuk kelompok yang anggotanya 2-3 orang.

4. Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil

diskusi.

5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil

diskusinya dan guru mencatat di papan tulis dan mengelompokkan

sesuai kebutuhan guru.

6. Peserta didik membuat peta pikiran atau diagram berdasarkan

alternatif jawaban yang telah didiskusikan.

7. Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide

pemetaan konsep berpikirnya.

8. Peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru memberi

perbandingan sesuai konsep yang disediakan.

Selain itu, menurut Swadarma (2013:65) langkah-langkah model

pembelajaran mind mapping sebagai berikut:

Page 40: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

22

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Guru memberikan penjelasan tentang materi pelajaran.

3. Selama guru menjelaskan, siswa membuat catatan-catatan kecil

yang berisi penjelasan guru.

4. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.

5. Siswa membuat mind mapping dari catatan-catatan kecil masing-

masing anggota kelompok.

6. Siswa menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan guru

berdasarkan mind mapping yang telah dibuat, anggota lain

menyimak dan memberi tanggapan.

7. Tiap perwakilan siswa dari kelompok lain bergantian

menyampaikan hasil mind mapping mereka.

8. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran.

e. Kelebihan dan Kekurangan Model Mind Mapping

Model mind mapping memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Cara ini cepat.

2. Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang

muncul dalam pemikiran.

3. Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.

4. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk

menulis.

Adapun kekurangan model mind mapping sebagai berikut:

1. Hanya siswa yang aktif yang terlibat.

2. Tidak seluruh murid belajar.

Page 41: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

23

3. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan (Shoimin,

2014:107).

6. Hasil Belajar

Dalam proses pembelajaran, terdapat hasil belajar yang merupakan hasil

atau perubahan yang dialami setelah terjadinya proses belajar. Menurut Sani

(2019:38) hasil belajar adalah perubahan perilaku atau kompetensi (sikap,

pengetahuan, keterampilan) yang diperoleh siswa setelah melalui aktivitas belajar.

Hasil belajar bisa diartikan sebagai perubahan-perubahan yang telah terjadi pada

diri siswa, baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil

dari kegiatan belajar. Ibrahim dalam Susanto (2016:5), hasil belajar diartikan

sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah

materi tertentu.

Jenis perilaku yang diharapkan muncul setelah mengikuti sebuah kegiatan

belajar adalah: a) perilaku kognitif, b) perilaku afektif, dan c) perilaku

psikomotor. Perilaku kognitif adalah perilaku yang berkaitan dengan kemampuan

mengingat dan berpikir. Perilaku afektif adalah perilaku yang berkaitan dengan

nilai, norma, sikap, perasaan, dan kemauan. Sedangkan perilaku psikomotor

merupakan perilaku yang menyangkut aspek keterampilan atau gerakan (Sani,

2019:38).

Dari beberapa pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

belajar dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan

karena merupakan suatu aktivitas utama dalam mencapai hasil belajar yang

meliputi perubahan tingkah laku yang terdapat didalam individu (siswa) pada

Page 42: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

24

aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini dari ketiga ranah

hasil belajar tersebut, peneliti hanya akan membahas tentang aspek kognitif saja.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian ini dilaksanakan dengan merujuk dari beberapa hasil penelitian

pendidikan yang relevan, di antaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

1. Dessy Dwiningrum, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang pada tahun 2015.

Berdasarkan perhitungan statistik diketahui bahwa aktivitas belajar siswa

menunjukkan bahwa thitung > ttabel (4,438 > 2,060) dan nilai signifikansi

kurang dari 0,05 (0,000<0,05). Selanjutnya pada data hasil belajar siswa

menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (4,091 > 2,060) dan nilai

signifikansi kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga H0 ditolak dan Ha

diterima. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah aktivitas dan

hasil belajar siswa pada materi menulis puisi yang menerapkan model

Mind Mapping lebih baik daripada yang menerapkan model konvensional.

2. Siti Komariyah, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan. Universitas Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten pada tahun 2018. Hasil penelitiannya menunjukkan

terdapat perbedaan keterampilan menulis puisi kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Hal ini dibuktikan melalui data signifikansi yaitu 0,00 < 0,05 dan t

hitung > dari t tabel yaitu 4,761 > 1,671. Dengan demikian model mind

mapping berpengaruh pada keterampilan menulis pusi siswa kelas IV SD

Negeri Purwakarta 1.

Page 43: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

25

3. Friezsya Puti Chandramica, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung pada tahun

2017. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran mind mapping terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD

Negeri 2 Gunung Terang Bandarlampung.

Persamaan ketiga penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan

adalah model pembelajaran yang digunakan yaitu model mind mapping.

Persamaan berikutnya adalah pada hasil yang diharapkan, yaitu terjadi pengaruh

dan efektif terhadap hasil belajar murid. Sementara perbedaannya adalah subjek

yang diteliti, waktu dan tempat penelitian. Ketiga penelitian di atas cukup relevan

karena membuktikan efektivitas dan pengaruh penggunaan model mind mapping

sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih

lanjut.

C. Kerangka Pikir

Seorang guru yang professional harus mampu memilih dan menerapkan

model-model pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan, sehingga siswa dapat

berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan mampu meningkatkan hasil

belajar siswa. Secara garis besar pembelajaran IPA siswa kelas V SD Inpres

Waemata Kabupaten Manggarai Barat belum berhasil. Hal ini dibuktikan melalui

perolehan hasil belajar IPA siswa kelas V yang kurang memuaskan, dimana 65%

siswa yang mengikuti ulangan dinyatakan harus mengulang karena tidak

mencapai KKM yang ditargetkan oleh guru yang bersangkutan yaitu 70. Proses

pembelajaran IPA di kelas V SD Inpres Waemata belum maksimal dalam

mengaktifkan siswa dalam belajar, karena guru cenderung menggunakan model

Page 44: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

26

pembelajaran langsung yaitu model pembelajaran konvensional. Terkadang guru

menerapkan metode diskusi dengan jumlah kelompok yang besar, sehingga hanya

beberapa siswa yang aktif dalam kelompok, sedangkan beberapa siswa hanya

bergurau dengan temannya yang lain. Selain itu, siswa juga masih sulit dalam

memahami dan mengingat materi yang diajarkan, terutama pada materi yang

panjang dan harus dihafalkan.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba

melakukan penelitian eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran mind

mapping. Dalam penelitian ini, model tersebut akan diteliti untuk mengetahui

efektivitasnya terhadap hasil belajar IPA materi organ gerak hewan pada siswa

kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat.

Dalam penelitian ini yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol akan

diberi pretest, kemudian memberikan perlakuan pada kelas eksperimen melalui

penggunaan model pembelajaran mind mapping. Sedangkan untuk kelas kontrol

pembelajaran dilakukan secara langsung tanpa memberikan perlakuan. Setelah

diberikan perlakuan melalui penggunaan model pembelajaran mind mapping pada

kelas eksperimen tahap selanjutnya yaitu melakukan posttest pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa

setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

mind mapping. Hasil dari penelitian berupa data kemudian dianalisis sehingga

menghasilkan temuan. Dari temuan tersebut dapat diketahui efektivitas model

mind mapping terhadap hasil belajar siswa. Secara sederhana kerangka penelitian

ini dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:

Page 45: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

27

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

Pembelajaran IPA

Materi Organ Gerak Hewan

Kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

IPA sehingga hasil belajar menjadi rendah

Kelas Eksperimen

Penggunaan Model Pembelajaran

Mind Mapping

Kelas Kontrol

Pembelajaran Secara

Konvesional

Pretest

Posttest

Efektif

Ketuntasan Hasil

Belajar Siswa

Tercapai

Aktivitas Siswa

(Aktif)

Page 46: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

28

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka piker di atas, maka dirumuskan

hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. “Penggunaan model

pembelajaran mind mapping efektif digunakan dalam mengajarkan materi organ

gerak hewan siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat”.

Ho = diterima apabila : thitung ≤ ttabel

Ha = diterima apabila : thitung ≥ ttabel

HO : Model pembelajaran mind mapping tidak efektif digunakan dalam

pembelajaran IPA tema 1 organ gerak hewan dan manusia subtema 1 organ

gerak hewan siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai

Barat.

Ha : Model pembelajaran mind mapping efektif digunakan dalam pebelajaran

IPA tema 1 organ gerak hewan dan manusia subtema 1 organ gerak hewan

siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat.

Page 47: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Experimental. Desain yang

digunakan adalah nonequivalent control group design. Dalam desain penelitian ini

terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua

kelompok tersebut kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal dan

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil

pretest yang baik adalah apabila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

tidak berbeda secara signifikan.

Gambar 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Pretest Variabel Terikat Posttest

O1 X O2

O3 O4

Keterangan:

O1 : Pretest pada kelas eksperimen

O2 : Posttest pada kelas eksperimen

O3 : Pretest pada kelas kontrol

O4 : Posttest pada kelas kontrol

X : Perlakuan pada kelas eksperimen berupa penggunaan model Mind

Mapping pada pembelajaran IPA materi organ gerak hewan siswa

kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat

Page 48: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

30

Berdasarkan desain penelitian yang telah dipaparkan, penulis melakukan

dua kali tes pada masing-masing kelompok. Pretest dilakukan terhadap kelas

eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui pemahaman awal siswa mengenai

materi organ gerak hewan sebelum diberikan treatmen. Sedangkan posttest

dilakukan setelah diterapkan model mind mapping di kelas eksperimen pada

materi organ gerak hewan. Posttest dilakukan pada kelas eksperimen maupun di

kelas kontrol.

Setelah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen melakukan posttest

hasil keduanya kemudian dibandingkan atau diuji perbedaannya. Perbedaan yang

signifikan antara kedua nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan

menunjukan efektivitas dari treatmen yang telah diberikan.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Inpres

Waemata Kabupaten Manggarai Barat tahun ajaran 2020/2021 yang terdiri dari

empat kelas. Dengan perincian terdapat 27 siswa kelas V A, 27 siswa kelas V B,

27 siswa kelas V C, dan 27 siswa kelas V D.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V A sebagi kelas

eksperimen dan siswa kelas V B sebagai kelas kontrol yang ditentukan dengan

menggunakan teknik “Purposive Sampling”.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

Page 49: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

31

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Menurut hubungan antara

satu variabel dengan variabel yang lain dibedakan menjadi:

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor,antecedent.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas

adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah model pembelajaran mind mapping.

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam

bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat

adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA

materi organ gerak hewan.

D. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini secara operasional

didefinisikan sebagai berikut:

a. Model pembelajaran mind mapping merupakan cara kreatif bagi tiap siswa

untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau

merencanakan tugas baru. Mind mapping merupakan suatu upaya yang

dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi otak kiri maupun kanan, sehingga

dalam pengaplikasiannya sangat membantu untuk memahami masalah dengan

cepat karena telah terpetakan. Mind mapping pada umumnya menyajikan

informasi yang terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata kunci,

Page 50: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

32

gambar (simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari dan

diingat secara cepat dan efisien. Dimana cara kerja mind mapping ini dengan

menuliskan tema utama sebagai titik sentral kemudian memikirkan tema-tema

turunan yang keluar dari titik sentral tersebut.

b. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang setelah

mengalami proses belajar yang meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek

afektif, dan aspek psikomotorik. Karena belajar itu sendiri merupakan proses

dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perilaku yang

relatif menetap.

E. Instrumen Penelitian

1. Lembar observasi kegiatan pembelajaran

Lembar observasi merupakan alat penilaian berupa catatan yang digunakan

untuk mengamati atau mengobservasi kegiatan yang terjadi selama proses

pembelajaran berlangsung. Lembar observasi dalam penelitian ini yaitu

menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

IPA pada materi organ gerak hewan dengan menggunakan model pembelajaran

mind mapping.

Page 51: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

33

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa

Aspek yang

Diamati

Indikator

Eksplorasi Siswa memperhatikan penjelasan guru

Siswa aktif bertanya tentang penggunaan model

mind mapping

Mengerti instruksi tentang langkah-langkah

pembelajaran dengan penggunaan model mind

mapping

Memperhatikan pada saat penyampaian

pembelajaran

Siswa dapat menerima dan senang bekerja secara

kelompok

Elaborasi Siswa dapat bekerjasama dalam kelompok

Membuat mind mapping sesuai kreativitasnya

masing-masing

Menggunakan gambar atau simbol dengan benar

sebagai ide sentral atau konsep utama materi

Menjabarkan/menghubungkan konsep utama

dalam bentuk cabang-cabang (sub konsep)

Kesesuaian antara konsep utama dengan sub

konsep

Mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

tentang pembuatan mind mapping dengan materi

organ gerak hewan

Mampu menjawab pertanyaan dari guru maupun

siswa lain

Menerima penghargaan dari hasil yang telah

dicapai

Konfirmasi Menerima penjelasan/jawaban yang benar dari

guru

Mendapatkan hasil penilaian dari guru

2. Tes Hasil Belajar

Tes yang digunakan untuk mengetahui data pencapaian hail belajar siswa

adalah pretest dan posttest, yakni berupa tes pilihan ganda. Bentuk instrumen

Page 52: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

34

soal-soal tes ini berupa soal pilihan ganda berjumlah 25 soal dengan 4 alternatif

jawaban. Soal bentuk pilihan ganda dipilih, karena memiliki keunggulan yang

dapat dinilai dengan mudah, cepat, dan objektif. Tes bentuk pilihan ganda (PG)

merupakan bentuk tes objektif yang paling banyak digunakan, karena banyak

sekali materi yang dapat dicakup.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi

atau pengamatan merupakan sebagai alat penilaian yang sering digunakan untuk

mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang

dapat diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan.

Lembar observasi aktivitas siswa diisi oleh pengamat untuk membantu peneliti

dalam memperoleh data.

2. Tes Hasil Belajar

Tes yang digunakan adalah pretest dan posttest. Adapun langkah-langkah

pengumpulan data yang akan dilakukan sebagai berikut:

a. Pretest

Pretest dilakukan sebelum diberikan perlakuan (mind mapping). Pretest

dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum

diterapkannya model pembelajaran mind mapping. Pretest dilakukan pada

kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

b. Perlakuan

Dalam hal ini peneliti menerapkan model pembelajaran mind mapping pada

kegiatan pembelajaran IPA materi organ gerak hewan pada kelas eksperimen.

Page 53: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

35

c. Posttest

Setelah pemberian perlakuan dilakukan, tindakan selanjutnya adalah posttest

untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran mind mapping

terhadap hasil belajar IPA materi organ gerak hewan pada siswa kelas V SD

Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat. Posttest dilakukan pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitan dimaksudkan untuk menganalissis data hasil tes

penelitian berkaitan dengan hasil belajar IPA, teknik analisis data yang digunakan

adalah analisis deskriptif dan analisis inferesial. Data yang terkumpul berupa nilai

pretest dan posttest kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut

dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan nilai yang didapatkan

antara nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

1. Teknik Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun analisis

deskriptif yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Rata-rata (mean)

Keterangan :

Mx : Mean (rata-rata)

∑ : Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor

dengan frekuensinya

Page 54: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

36

N : Banyaknya murid

2. Nilai yang paling banyak muncul (modus)

Mo = nilai yang paling banyak muncul

3. Nilai tengah (median)

Urutkan data terkecil hingga terbesar atau sebaliknya, kemudian cari

posisi median dengan rumus berikut:

Me = ½ (n+1)

4. Standar Deviasi

SD = √∑( )

Dimana:

= data ke i

= mean

= jumlah data

Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar IPA di

SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat yaitu:

Tabel 3.2 Teknik Kategori Standar di SD Inpres Waemata

No. Tingkat Penguasaan (%) Kategori Hasil Belajar

1. 0 - 59 Sangat Rendah

2. 60 – 69 Rendah

3. 70 – 79 Sedang

4. 80 -89 Tinggi

5. 90 - 100 Sangat Tinggi

Page 55: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

37

Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Secara Individual

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

≥70 Tuntas

<70 Tidak Tuntas

Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai

berikut:

P =

2. Teknik Analisis Statistik Inferensial

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Suatu data yang normal

merupakan salah satu syarat untuk dilakukan uji Parametric. Sedangkan jika salah

satu data atau kedua data tersebsut tidak berdistribusi normal maka uji yang

dilakukan adalah uji Non-Parametric. Dalam penelitian ini uji normalitas yang

digunakan adalah Uji Chi Kuadrat.

X² = ∑( )

.Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas adalah sebagai

berikut:

a. Daerah jangkauan/Range/Rentang (R)

R = Xmax – Xmin

b. Menentukan banyaknya kelas (k)

K = 1 + 3,3 log n

Keterangan:

Page 56: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

38

K = banyaknya kelas

n = banyaknya data

c. Panjang Interval Kelas

Interval =

d. Setelah menentukan rentang, banyak kelas dan panjang kelas maka

langkah selanjutnya adalah menyusun data dalam tabel distribusi

frekuensi.

c. Menghitung rata-rata ( )

Rumus rata-rata:

= ∑

d. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

e. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara sebagai berikut:

Menentukan batas kelas yaitu ujung bawah kelas dan ujung atas kelas

Mencari nilai Z menggunakan batas bawah dan batas atas kelas interval

Mencari luas 0-Z dari tabel

Mencari selisih luas tiap kelas interval

f. Mencari frekuensi yang diharapkan

g. Mencari Chi Kuadrat hitung

h. Membandingkan nilai X² hitung dengan X² tabel

i. Hipotesis

Ho = Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Ha = Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal

j. Kriteria pengujian:

Ho diterima jika X² hitung < X² tabel

Page 57: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

39

Ha diterima jika X² hitung ≥ X² tabel

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui seragam atau tidaknya

varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji ini

menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi a = 0,05.

F hitung =

Kriteria pengujian:

Jika F hitung ≤ F tabel kedua sampel dikatakan homogen

Jika F hitung > F tabel kedua sampel dikatakan tidak homogen

3. Uji Parametrik

Dalam pengujian data melalui uji parametrik ini peneliti menggunakan

teknik statistik t (uji-t), dengan tahapan sebagai berikut:

√ √

Keterangan:

Mχ = Mean Variabel X

My = Mean Variabel Y

SDχ = Standar Deviasi X

S2 = Standar Deviasi Y

N = Subjek pada sampel

Hasil perhitungan menggunakan rumus uji-t kemudian dibandingkan

dengan ttabel dengan dk = N-1 = 38-1 = 37 dengan taraf signifikan a = 0,05 = 1,68.

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Page 58: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

40

Ho = Model pembelajaran mind mapping tidak efektif digunakan dalam

pembelajaran IPA tema 1 organ gerak hewan dan manusia subtema 1

organ gerak hewan siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten

Manggarai Barat.

Ha = Model pembelajaran mind mapping efektif digunakan dalam

pembelajaran IPA tema 1 organ gerak hewan dan manusia subtema 1

organ gerak hewan siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten

Manggarai Barat.

Kriteria pengujian:

Ho = diterima apabila : thitung ≤ ttabel

Ha = diterima apabila : thitung ≥ ttabel

Page 59: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai

Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berlokasi di Jln. Pius Pau Labuan Bajo

mulai pada tanggal 18 agustus sampai 31 agustus 2020. Penelitian ini dilakukan

melalui tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap

pelaporan.

Tabel 4.1 Rincian Kegiatan Penelitian

Tahapan Tanggal Kegiatan

Persiapan 18 Agustus

2020

Mengantar surat izin penelitian ke sekolah

19 Agustus

2020

Observasi ke sekolah

21 Agustus

2020

Melakukan konsultasi dengan guru mata

pelajaran IPA untuk mengetahui jadwal mata

pelajaran IPA.

22 Agustus

2020

Menyiapkan perangkat pembelajaran, yaitu

silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), materi ajar, media pembelajaran, lembar

observasi, soal-soal pretest dan posttest.

Pelaksanaan 24 Agustus

2020

Memberikan pretest pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen.

25 Agustus

2020

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama

pada kelas kontrol.

26 Agustus

2020

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama

pada kelas eksperimen.

Page 60: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

42

27 Agustus

2020

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan kedua pada

kelas kontrol.

28 Agustus

2020

Pelaksanaan pembelajaran pertemuan kedua pada

kelas eksperimen.

29 Agustus

2020

Memberikan posttest pada kelas kontrol dan

kelas eksperimen.

Pelaporan 31 Agustus

2020

Melakukan analisis data untuk menguji hipotesis

dan menyimpulkan hasil penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SD Inpres

Waemata Kabupaten Manggarai Barat, maka diperoleh data-data yang

dikumpulkan melalui statistik tes sehingga dapat diketahui hasil belajar IPA pada

tema 1 organ gerak hewan dan manusia, subtema 1 organ gerak hewan siswa kelas

V SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat serta melalui lembar observasi

sehingga dapat diketahui aktivitas guru dan aktivitas siswa selama penelitian

berlangsung.

1. Observasi

Observasi dalam penelitian ini yaitu menggunakan lembar observasi untuk

mengukur konsistensi RPP dengan pelaksanaan pembelajaran, cara guru mengajar

dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping serta keterlibatan siswa

dalam proses pembelajaran. Lembar observasi keterlaksanaan model

pembelajaran ini dibuat berdasarkan RPP untuk mendukung keterlaksanaan model

pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas yaitu dengan menggunakan model

pembelajaran mind mapping pada siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten

Manggarai Barat. Keterlaksanaan model pembelajaran didasari dengan

pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran

Page 61: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

43

berlangsung dan selanjutnya pengamat menuliskan hasil pengamatannya dengan

mengisi lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran yang telah

disediakan. Pengamatan dilakukan dalam 2 kali pertemuan selama pembelajaran

berlangsung.

a. Deskripsi Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa

Pada lembar observasi siswa yang dilakukan oleh dua orang pengamat

pada pertemuan kedua merupakan gambaran dari aktivitas yang dilakukan siswa

selama proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran mind

mapping. Hasil observasi terhadap aktivitas siswa duperoleh rata-rata skor 73.5

dengan kategori penilaian “Baik Sekali”.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa

No. Pertemuan Pengamat

1. 1 72

2. 2 75

Jumlah 147

Nilai Rata-rata 73.5

Kategori Penilaian Baik Sekali

2. Hasil Analisis Statistik Desskriptif

a. Hasil Belajar Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen (V A)

Data skor hasil belajar IPA pada tahap pretest dan posttest kelas

eksperimen sebelum penggunaan model pembelajaran mind mapping dapat dilihat

pada tabel 4.3 berikut ini.

Page 62: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

44

Tabel 4.3 Statistik Skor Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen Pretest

dan Posttest

Statistik

Nilai Statistik

Pretest Posttest

Sampel 20 20

Skor Ideal 100 100

Skor tertinggi 80 100

Skor terendah 40 75

Rentang skor 40 25

Rata-rata 59,75 87,75

Standar deviasi 1.68 2.40

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dideskripsikan bahwa nilai rata-rata pretest

siswa kelas V A SD Inpres Waemata sebelum penerapan model pembelajaran

mind mapping yaitu 59,75 dan nilai rata-rata posttest setelah diterapkan model

pembelajaran mind mapping yaitu 87,75. Apabila skor hasil belajar pretest dan

posttest siswa kelas eksperimen dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka

diperoleh distribusi dan frekuensi hasil belajar sebelum diberi perlakuan seperti

ditunjukkan tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Kelas

Eksperimen (Pretest dan Posttest).

No. Skor Pretest Posttest Kategori

Hasil

Belajar

Frekuensi Persentase

(%)

Frekuensi

Persentase

(%)

1. 0 - 59 8 40% - - Sangat

Rendah

2. 60 – 69 8 40% - - Rendah

3. 70 – 79 2 10% 2 10% Sedang

4. 80 -89 2 10% 7 35% Tinggi

5. 90 - 100 - - 11 55% Sangat

Tinggi

Jumlah 20 100% 20 100%

Page 63: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

45

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada tahap pretest

dikategorikan yakni sangat rendah 40%, rendah 40%, sedang 10%, tinggi 10%

dan sangat tinggi 0%. Sedangkan pada tahap posttest dikategorikan yakni sangat

rendah 0%, rendah 0%, sedang 10%, tinggi 35%, dan sangat tinggi 55%.

Selanjutnya data skor pretest dan posttest siswa dianalisis berdasarkan KKM

70,00 pada tabel berikut ini.

Tabel 4.5 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen

(pretest dan posttest).

Kriteria

Ketuntasan

Kualifikasi

Pretest Posttest

F P(%) F P(%)

≥70 Tuntas 4 20% 20 100%

<70 Tidak Tuntas 16 80% - -

Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa pada tahap pretest yang memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 4 orang (20%) dan yang tidak tuntas

sebanyak 16 orang (80%). Sedangkan pada tahap posttest terlihat semua siswa

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal, maka dapat disimpulkan bahwa

ketuntasan hasil belajar IPA siswa kelas V A SD Inpres Waemata Kabupaten

Manggarai Barat melalui penggunaan model pembelajaran mind mapping

mencapai ketuntasan klasikal.

b. Hasil Belajar Pretest dan Posttest Kelas Kontrol (V B)

Data skor hasil belajar IPA pada tahap pretest dan posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini.

Page 64: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

46

Tabel 4.6 Statistik Skor Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol (Pretest dan

Posttest)

Statistik

Nilai Statistik

Pretest Posttest

Sampel 18 18

Skor Ideal 100 100

Skor tertinggi 80 80

Skor terendah 40 60

Rentang skor 40 20

Rata-rata 56,94 72,5

Standar deviasi 1.86 2.06

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dideskripsikan bahwa nilai rata-rata pretest

siswa kelas V B SD Inpres Waemata yaitu 56,94 dan nilai rata-rata posttest yaitu

72,5. Apabila skor hasil belajar pretest dan posttest siswa kelas kontrol

dikelompokkan ke dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi dan frekuensi

hasil belajar sebelum diberi perlakuan seperti ditunjukkan tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar IPA Kelas

Kontrol (Pretest dan Posttest).

No. Skor Pretest Posttest Kategori

Hasil

Belajar Frekuensi Persentase

(%)

Frekuensi

Persentase

(%)

1. 0 - 59 8 44.44% - - Sangat

Rendah

2. 60 – 69 6 33.33% 4 22.22% Rendah

3. 70 – 79 3 16.67% 10 55.56% Sedang

4. 80 -89 1 5.56% 4 22.22% Tinggi

5. 90 - 100 - - - % Sangat

Tinggi

Jumlah 18 100% 18 100%

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa pada tahap pretest

dikategorikan yakni sangat rendah 44.44%, rendah 33.33%, sedang 16.67%,

tinggi 5.56% dan sangat tinggi 0%. Sedangkan pada tahap posttest dikategorikan

Page 65: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

47

yakni sangat rendah 0%, rendah 22.22%, sedang 55.56%, tinggi 22.22%, dan

sangat tinggi 0%. Selanjutnya data skor pretest dan posttest siswa dianalisis

berdasarkan KKM 70,00 pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol (pretest dan

posttest).

Kriteria

Ketuntasan

Kualifikasi

Pretest Posttest

F P(%) F P(%)

≥70 Tuntas 4 22.22% 14 77.78%

<70 Tidak Tuntas 14 77.78% 4 22.22%

Berdasarkan tabel 4.8 terlihat bahwa pada tahap pretest yang memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 4 orang (22.22%) dan yang tidak tuntas

sebanyak 14 orang (77.78%). Sedangkan pada tahap posttest yang memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 14 orang (77.78%) dan yang tidak tuntas

sebanyak 4 orang (22.22%), maka dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil

belajar IPA siswa kelas V B SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat

mencapai ketuntasan klasikal.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Uji Chi

Quadrat. Uji normalitas ini dilakukan pada data kelas eksperimen dan kelas

kontrol yang meliputi hasil pretest dan posttest masing-masing kelompok. Dasar

pengambilan keputusan data berdistribusi normal yaitu jika nilai X² hitung < dari

nilai X² tabel, sebaliknya data berdistribusi tidak normal jika X² hitung ≥ X² tabel.

Page 66: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

48

Hipotesis

Ho = Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Ha = Data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal

Kriteria pengujian:

Ho diterima jika X² hitung < X² tabel

Ha diterima jika X² hitung ≥ X² tabel

a. Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Kelompok Data

Chi Quadrat

Keterangan X² hitung X² tabel

N = 20

Pretest 8.99 9.49 X² hitung < X² tabel

(Normal)

Posttest 2.73 9.49 X² hitung < X² tabel

(Normal)

Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa nilai X² hitung yang diperoleh pada

tahapan pretest dan posttest kelas eksperimen yaitu 8.99 dan 2.73. Karena nilai X²

hitung < X² tabel yaitu 9.49 maka data pretest dan posttest kelas eksperimen

berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

Kelompok Data

Chi Quadrat Keterangan

X² hitung X² tabel

N = 18

Pretest 3.21 9.49 X² hitung < X² tabel

(Normal)

Posttest 0.72 9.49 X² hitung < X² tabel

(Normal)

Page 67: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

49

Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa nilai X² hitung pretest dan posttest

kelas kontrol yaitu 3.21 dan 0.72. Karena nilai X² hitung < X² tabel yaitu 9.49

maka data pretest dan posttest kelas kontrol berdistribusi normal.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk membuktikan bahwa data yang

diperoleh dari hasil penelitian berupa hasil belajar siswa (tes awal dan tes akhir)

pada kelas kontrol dan kelas eksperimen tersebut homogen. Uji homogenitas data

pada penelitian ini menggunakan uji F. Data hasil tes dari dua variabel akan

mempunyai sebaran yang homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel dan data tidak homogen

apabila Fhitung ≥ Ftabel.

Hipotesis:

Ho = Kedua sampel dikatakan homogen jika F hitung < F tabel

Ha = Kedua sampel dikatakan tidak homogen jika F hitung ≥ F tabel

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogen Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

(Pretest-Posttest)

Pretest (a = 0,01) = 7.37 Posttest (a = 0,01) = 7.37

F hitung < F tabel = 1.21 < 7.37

(Homogen)

F hitung < F tabel = 5.17 <7.37

(Homogen)

Dari hasil pengujian yang dilakukan pada analisis data (pretest-posttest)

kelas eksperimen dan kelas kontrol didapatkan Fhitung = 1.21 dan 5.17. Fhitung yang

telah diperoleh dibandingkan dengan Ftabel yaitu pada taraf signifikan a = 0,01,

dengan frekuensi (df2 –df1 ) 38 - 1 = 37, diperoleh Ftabel = 7.37 maka dapat

disimpulkan bahwa data pretest Fhitung < Ftabel (1.21 < 7.37) dan data posttest F

Page 68: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

50

hitung < F tabel (5.17 < 7.37). Hal ini berarti terima Ho menunjukkan bahwa data

(pretest-posttest) kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut homogen.

4. Uji Hipotesis

1) Uji-t

Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogen varian sehingga

mendapatkan hasil data yang berdistribusi normal dan mendapatkan varian-varian

yang homogen. Selanjutnya melakukan uji statistik t. Untuk menguji hipotesis

pada penelitian ini digunakan uji-t pada taraf signifikan a = 0,05 dan db = N-1 =

38 – 1 = 37 maka diperoleh t 0,05 = 1.68.

Hipotesis:

Ho = Model pembelajaran mind mapping tidak efektif digunakan dalam

pembelajaran IPA tema 1 organ gerak hewan dan manusia subtema 1

organ gerak hewan siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten

Manggarai Barat.

Ha = Model pembelajaran mind mapping efektif digunakan dalam

pembelajaran IPA tema 1 organ gerak hewan dan manusia subtema 1

organ gerak hewan siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten

Manggarai Barat.

Kriteria Pengujian:

Ho = diterima jika t hitung ≤ t tabel

Ha = diterima jika t hitung ≥ t tabel

Page 69: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

51

Tabel 4.12 Hasil Analisis Uji-t

Kelompok Data t hitung t tabel Keterangan

n = 20 Eksperimen 8.26 1.68 t hitung ≥ t tabel atau 8.20 ≥ 1.68

(Efektif)

n = 18 Kontrol 5.80 1.68 t hitung ≥ t tabel atau 5.80 ≥ 1.68

(Efektif)

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus uji-t pada pretest dan

posttest kelas kontrol diperoleh t hitung sebesar 5.80 kemudian dibandingkan

dengan t tabel =1,68. Setelah dibandingkan ternyata t hitung > t tabel atau 5.80 > 1.68.

Sedangkan perhitungan nilai pretest dan posttest menggunakan uji-t pada kelas

eksperimen diperoleh t hitung sebesar 8.26 kemudian dibandingkan dengan t tabel

yaitu 8.26 ≥ 1.68. Berdasarkan hasil pengujian dari data pretest dan posttest pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka dapat diambil keputusan bahwa nilai t

hitung pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 8.26 dari nilai t hitung kelas kontrol

yaitu 5.80 atau 8.26 ≥ 5.80. Sehingga dapat dismpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima, berarti penggunaan model pembelajaran mind mapping efektif

digunakan dalam pembelajaran IPA tema 1 organ gerak hewan dan manusia

subtema 1 organ gerak hewan di kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten

Manggarai Barat. .

B. Pembahasan

Dari penelitian yang telah dilakukan terlihat jelas bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen (V A) dan kelas kontrol

(V B). Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar kelas

eksperimen dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Nilai rata-rata kelas

Page 70: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

52

eksperimen adalah 87,75, sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 72,5.

Sehingga dapat dikatakan bahwa “model pembelajaran mind mapping efektif

digunakan dalam pembelajaran IPA tema 1 organ gerak hewan dan manusia

subtema 1 organ gerak hewan pada siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten

Manggarai Barat”. Mind mapping merupakan model pembelajaran dengan teknik

mencatat kreatif yang hanya menggunakan kata kunci, dan gambar (simbol) yang

saling terhubung dengan topik sentral. Dengan menggunakan model pembelajaran

mind mapping, kegiatan mencatat menjadi lebih menyenangkan karena siswa

bebas berkreasi selama mencatat, siswa juga dapat menggunakan warna dan

menyisipkan gambar dalam catatannya. Mind mapping juga dapat menghasilkan

catatan yang memberikan banyak informasi dalam satu halaman dan

memperlihatkan hubungan antara berbagai konsep dan ide. Maka dengan mind

mapping, daftar informasi yang panjang bisa dialihkan menjadi peta yang

berwarna-warni, teratur, dan mudah untuk diingat. Hal-hal inilah yang

menyebabkan model pembelajaran mind mapping efektif digunakan dalam

pembelajaran IPA pada tema 1 organ gerak hewan dan manusia subtema 1 organ

gerak hewan siswa kelas V SD Inpres Waemata. Dalam penelitian ini sudah

dilihat bahwa dengan menggunakan model pembelajaran mind mapping hasil

belajar siswa meningkat, serta dapat mengaktifkan dan memotivasi belajar siswa,

karena ketika pembelajaran berlangsung siswa sangat aktif bertanya dan

memberikan tanggapan mengenai hasil mind mapping yang dipaparkan oleh

temannya. Hal ini juga dibuktikan melalui nilai rata-rata keaktifan belajar siswa.

Page 71: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

melalui penggunaan model pembelajaran mind mapping efektif digunakan dalam

pembelajaran IPA tema 1 organ gerak hewan dan manusia subtema 1 organ gerak

hewan siswa kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat. Hal ini

dibuktikan melalui ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa kelas eksperimen

pada tahap posttest terlihat semua siswa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal,

dan hasil perhitungan uji-t, dimana t hitung ≥ t tabel (8.26 ≥ 1.68). Dan rata-rata

keaktifan siswa yaitu 73,5.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan hasil penelitian bahwa penerapan model

pembelajaran mind mapping sangat berpengaruh dan efektif terhadap hasil belajar

IPA tema 1 organ gerak hewan dan manusia subtema 1 organ gerak hewan siswa

kelas V SD Inpres Waemata Kabupaten Manggarai Barat, maka dikemukakan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Kepada Kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan pendidikan disekolah,

kiranya memberikan dorongan serta fasilitas kepada guru untuk

mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif dan variatif dalam

mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.

2. Kepada para pendidik khususnya guru SD Inpres Waemata Kabupaten

Manggarai Barat yang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

Page 72: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

54

model pembelajaran mind mapping disarankan agar tidak hanya menjelaskan

secara verbal atau pun metode konvensional tetapi juga membimbing murid

yang mengalami kesulitan, sehingga mampu meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar murid.

3. Kepada peneliti, diharapkan mampu mengembangkan model pembelajaran

mind mapping dengan menerapkan pada materi lain untuk mengetahui apakah

pada materi lain cocok dengan model pembelajaran ini demi tercapainya

tujuan yang diharapkan.

Page 73: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

55

DAFTAR PUSTAKA

Buzan, T. 2012. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Chandramica, P. F. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Mind

Mapping Terhadap Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2

Gunung Terang Bandarlampung. Skripsi tidak diterbitkan.

Bandarlampung: Universitas Lampung.

Dwiningrum, D. 2015. Keefektifan Model Mind Mapping Dalam Pembelajaran

Menulis Puisi Pada Siswa Kelas III SD Negeri Pekauman 2 Kota Tegal.

Skripsi tidak diterbitkan. Tegal: UNNES.

Fathurrohman. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Haryono. 2013. Pembelajaran IPA Yang Menarik dan Mengasyikkan: Teori dan

Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Press.

Hisbullah & Selvi, N. 2018. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar.

Makassar: Aksara Timur.

Komariyah, S. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping (Peta

Pikiran) Terhadap Keterampilan Menulis Puisi Siswa Kelas IV SD Negeri

Purwakarta 1 Kota Cilegon. Skripsi tidak diterbitkan. Banten: UIN Sultan

Maulana Hasanuddin Banten.

Majid, A. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Ma‟ruf. 2018. Statistika Dasar: Untuk Penelitian Pendidikan Fisika. Makassar:

LPP Unismuh Makassar.

Samatowa, U. 2013.Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.

Sani, R. A. 2019. Strategi Belajar Mengajar. Depok: Rajawali Pers.

Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 74: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

56

Sulistyowati, E. dan Wisudawati, A.W. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sumantri, M. S. 2016. Strategi Pembelajaran: Teori dan Praktik di Tingkat

Pendidikan Dasar. Jakarta: Rajawali Pers.

Suprijono, A. 2015. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Susanto, A. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana.

Susanto, A. 2016. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Grup.

Swadarma, D. 2013. Mind Mapping dalam Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: PT

Elex Media Komputindo.

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Peraturan Pemerintah Republik Indoneia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar

Nasional Pendidikan. 2013. Jakarta: Standar Nasional Pendidikan.

Page 75: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

57

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 76: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

58

LAMPIRAN A

1. SILABUS

2. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

3. HASIL MIND MAPPING SISWA

4. SOAL PRETEST DAN POSTTEST

Page 77: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

59

Page 78: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

60

Page 79: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

61

Page 80: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

62

Page 81: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

63

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Inpres Waemata

Kelas/ Semester : V/ 1 (Satu)

Tema 1 : Organ Gerak Hewan dan Manusia

Subtema 1 : Organ Gerak Hewan

Pembelajaran ke : 1

Alokasi Waktu 1 x Pertemuan (6 x 35 Menit)

A. KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan

tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

IPA

Kompetensi Dasar Indikator

3.1 Menjelaskan alat gerak dan

fungsinya pada hewan dan

manusia serta cara memelihara

3.1.1 Mengidentifikasi alat gerak

hewan dan manusia

3.1.2 Membedakan organ gerak

Page 82: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

64

kesehatan alat gerak manusia

4.1 Membuat model sederhana alat

gerak manusia dan hewan

beberapa hewan beserta

fungsinya

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dengan membaca teks tentang organ gerak hewan dan manusia, siswa

dapat menyebutkan alat gerak hewan dan manusia secara benar.

Dengan mengamati gambar cerita, siswa mampu menyebutkan organ

gerak kelinci beserta fungsinya secara tepat.

Dengan mengamati rangka organ gerak berbagai hewan, siswa mampu

membedakan organ gerak dari berbagai hewan secara tepat.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Teks bacaan tentang organ gerak hewan dan manusia

Mengamati gambar cerita tentang kelinci

Menceritakan gambar tentang kelinci

Mengamati rangka organ gerak kelinci, burung, katak, ikan, dan kadal.

E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Diskusi, tanya jawab, dan ceramah

Model : Mind Mapping

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan

memberikan salam dan menanyakan kabar

siswa. Selanjutnya guru mengecek kehadiran

siswa.

Guru meminta salah seorang siswa untuk

15

menit

Page 83: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

65

memimpin do‟a.

Guru melakukan appersepsi sebagai awal

komunikasi guru sebelum melaksanakan

pembelajaran inti.

Guru bersama siswa menyanyikan Lagu

Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya.

Guru memberikan penguatan tentang

pentingnya menanamkan semangat

Nasionalisme.

Guru menginformasikan tema, dan subtema

pembelajaran yang akan disampaikan.

Inti Eksplorasi

Guru melakukan tanya jawab dengan siswa.

Pertanyaan yang bisa diajukan yaitu:

Apa pengertian organ gerak?

Ada berapa organ gerak yang ada pada

hewan?

Bagaimana cara merawat organ gerak

manusia?

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menunjukkan contoh mind mapping

kepada siswa dengan jelas.

Guru menjelaskan cara pembuatan mind

mapping kepada siswa dengan benar

Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang mind mapping.

Elaborasi

Guru memberikan penjelasan tentang materi

yang dipelajari. Selama guru menjelaskan,

siswa membuat catatan-catatan kecil yang

berisi penjelasan guru.

185

menit

Page 84: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

66

Guru membagi siswa ke dalam beberapa

kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa.

Siswa membuat mind mapping dari catatan-

catatan kecil masing-masing anggota

kelompok.

Guru memberikan kesempatan kepada

masing-masing perwakilan kelompok untuk

mempresentasekan hasil mind mapping

mereka.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa

lain untuk bertanya atau menanggapi.

Guru memberikan penghargaan berupa

pujian terhadap hasil mind mapping siswa.

Tiap perwakilan siswa dari kelompok lain

bergantian menyampaikan hasil mind

mapping mereka.

Konfirmasi

Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan terhadap keberhasilan siswa dalam

mengerjakan mind mapping.

Guru menjelaskan kembali materi yang

masih belum dipahami oleh siswa.

Guru memberikan penilaian yang sesuai

terhadap hasil pekerjaan siswa.

Penutup Guru membagikan LKS kepada masing-

masing siswa untuk melakukan evaluasi.

Guru mengumpulkan hasil evaluasi yang

telah dikerjakan oleh siswa.

Guru membimbing siswa menyimpulkan

materi yang telah dipelajari.

Guru mengajak siswa untuk menyanyikan

10

menit

Page 85: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

67

salah satu lagu daerah.

Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.

Guru bersama siswa berdo‟a sebelum pulang

yang dipimpin oleh salah seorang siswa.

Guru memberikan salam.

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Siswa Tema: Organ Gerak Hewan dan Manusia Kelas V (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2017).

Buku teks bacaan tentang organ gerak hewan dan manusia

Gambar cerita kelinci

Gambar rangka organ gerak hewan (kelinci, burung, katak, ikan, dan kadal)

Mind Mapping

Page 86: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

68

H. PENILAIAN

1. Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin

Format Penilaian

No Sikap Belum

Terlihat

Mulai

Terlihat

Mulai Ber-

kembang

Membu-

daya Ket.

1 Percaya diri

2 Peduli

3 Tanggung

jawab

4. Disiplin

2. Pengetahuan

Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan pada

buku siswa

Format Penilaian

Nama Siswa Hasil Penilaian Pengetahuan

Aspek 1 Aspek 2

Tercapai

(√)

Belum

Tercapai

(√)

Tercapai

(√)

Belum

Tercapai

(√)

Keterangan:

1. Aspek 1: Menyebutkan alat gerak pada hewan dan manusia

2. Aspek 2: Menyebutkan organ gerak hewan kelinci beserta fungsinya.

Page 87: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

69

3. Keterampilan

Penilaian Unjuk Kerja

a. Rubrik Membuat Mind Mapping

Aspek

Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan

4 3 2 1

Isi dan

Pengetahuan

Isi mind

mapping

lengkap,

menunjukkan

pengetahuan

penulis yang

baik

Mind mapping

yang lengkap dan

informatif akan

memudahkan

pembaca

memahami secara

keseluruhan

materi serta

tambahan

beberapa gambar

dan keterangan

akan memberikan

informasi

tambahan bagi

pembaca

Mind mnapping

yang lengkap

dan informatif

akan

memudahkan

pembaca

memahamui

keseluruhan

materi

Mind mapping

yang lengkapd

an informatif

akan

memudahkan

pembaca

memahami

sebagian besar

materi

Mind mapping

yang lengkap

dan informatif

akan

memudahkan

pembaca

memahami

beberapa bagian

dari materi

Kata kunci Penggunaan kata

kunci yang sangat

efektif (semua ide

ditulis dalam

bentuk kata

kunci)

Semua ide

ditulis dalam

kata kunci dan

kalimat

Penggunaan kata

kunci terbatas

(semua ide

ditulis dalam

bentuk kalimat)

Tidak ada atau

sangat terbatas

dalam pemilihan

kata kunci

(beberapa ide

ditulis dalam

bentuk paragraf)

Hubungan

cabang utama

dengan cabang

lainnya

Menggunakan

lebih dari 3

cabang

Menggunakan 3

cabang

Menggunakan 2

cabang

Hanya

menggunakan 1

cabang

Desain (warna

dan gambar)

Menggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

gambar/simbol

pada ide sentral,

cabang utama,

dan cabang

lainnya

Menggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

gambar/simbol

hanya pada ide

sentral, dan

cabang utama

Menggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

gambar/simbol

pada ide sentral

Tidak

menggunakan

warna dan

gambar atau

hanya

menggunakan

satu warna

Page 88: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

70

Page 89: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

71

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Inpres Waemata

Kelas/ Semester : V/ 1 (Satu)

Tema 1 : Organ Gerak Hewan dan Manusia

Subtema 1 : Organ Gerak Hewan

Pembelajaran ke : 2

Alokasi Waktu 1 x Pertemuan (6 x 35 Menit)

I. KOMPETENSI INTI

5. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

6. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan

tetangganya.

7. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamati dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan

tempat bermain.

8. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia.

J. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR

IPA

Kompetensi Dasar Indikator

3.1 Menjelaskan alat gerak dan

fungsinya pada hewan dan

manusia serta cara memelihara

kesehatan alat gerak manusia

3.1.1 Menyebutkan organ gerak

hewan beserta fungsinya

3.1.2 Membedakan organ gerak

hewan vertebrata dan

Page 90: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

72

4.1 Membuat model sederhana alat

gerak manusia dan hewan

avertebrata

3.1.3 Mengidentifikasi gerak ikan di

air

K. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dengan mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu mengidentifikasi

penggolongan hewan berdasarkan struktur tubuhnya.

Dengan mengamati gambar, siswa mampu membedakan hewan vertebrata

dan avertebrata.

Dengan mengamati gambar, siswa mampu menyebutkan organ gerak

hewan beserta fungsinya secara tepat.

Dengan membaca teks, siswa mampu mengidentifikasi gerak ikan di air

secara tanggung jawab.

L. MATERI EMBELAJARAN

Penggolongan hewan vertebrata dan avertebrata

Ciri-ciri hewan vertebrata dan avertebrata

Membaca bacaan gerakan ikan di air

M. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Saintifik

Metode : Diskusi, tanya jawab, dan ceramah

Model : Mind Mapping

N. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan Guru membuka pelajaran dengan

memberikan salam dan menanyakan kabar

siswa.

Guru meminta salah seorang siswa untuk

15

menit

Page 91: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

73

memimpin do‟a.

Guru melakukan appersepsi sebagai awal

komunikasi guru sebelum melaksanakan

pembelajaran inti.

Guru bersama siswa menyanyikan Lagu

Garuda Pancasila atau lagu nasional lainnya.

Guru memberikan penguatan tentang

pentingnya menanamkan semangat

Nasionalisme.

Guru menginformasikan tema, subtema dan

pembelajaran yang akan disampaikan.

Inti Eksplorasi

Guru melakukan tanya jawab dengan siswa.

Pertanyaan yang bisa diajukan yaitu:

Apa pengertian organ gerak?

Ada berapa organ gerak yang ada pada

hewan?

Bagaimana cara merawat organ gerak

manusia?

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Guru menunjukkan contoh mind mapping

kepada siswa dengan jelas.

Guru menjelaskan cara pembuatan mind

mapping kepada siswa dengan benar

Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya tentang mind mapping.

Elaborasi

Guru memberikan penjelasan tentang materi

yang dipelajari. Selama guru menjelaskan,

siswa membuat catatan-catatan kecil yang

berisi penjelasan guru.

185

menit

Page 92: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

74

Guru membagi siswa ke dalam beberapa

kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa.

Siswa membuat mind mapping dari catatan-

catatan kecil masing-masing anggota

kelompok.

Guru memberikan kesempatan kepada

masing-masing perwakilan kelompok untuk

mempresentasekan hasil mind mapping

mereka.

Guru memberikan kesempatan kepada siswa

lain untuk bertanya atau menanggapi.

Guru memberikan penghargaan berupa

pujian terhadap hasil mind mapping siswa.

Tiap perwakilan siswa dari kelompok lain

bergantian menyampaikan hasil mind

mapping mereka.

Konfirmasi

Guru memberikan umpan balik positif dan

penguatan terhadap keberhasilan siswa dalam

mengerjakan mind mapping.

Guru menjelaskan kembali materi yang

masih belum dipahami oleh siswa.

Guru memberikan penilaian yang sesuai

terhadap hasil pekerjaan siswa.

Penutup Guru membagikan LKS kepada masing-

masing siswa untuk melakukan evaluasi.

Guru mengumpulkan hasil evaluasi yang

telah dikerjakan oleh siswa.

Guru membimbing siswa menyimpulkan

materi yang telah dipelajari.

Guru mengajak siswa untuk menyanyikan

10

menit

Page 93: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

75

salah satu lagu daerah.

Guru memberikan tindak lanjut berupa PR.

Guru bersama siswa berdo‟a sebelum pulang

yang dipimpin oleh salah seorang siswa.

Guru memberikan salam.

O. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Buku Siswa Tema: Organ Gerak Hewan dan Manusia Kelas V (Buku

Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, 2017).

Gambar rangka organ gerak hewan vertebrata dan avertebrata

Teks bacaan organ gerak pada hewan vertebrata dan avertebrata

Mind Mapping

Page 94: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

76

P. PENILAIAN

3. Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin

Format Penilaian

No Sikap Belum

Terlihat

Mulai

Terlihat

Mulai Ber-

kembang

Membu-

daya Ket.

1 Percaya diri

2 Peduli

3 Tanggung

jawab

4. Disiplin

4. Pengetahuan

Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan pada

buku siswa

Format Penilaian

Nama Siswa Hasil Penilaian Pengetahuan

Aspek 1 Aspek 2

Tercapai

(√)

Belum

Tercapai

(√)

Tercapai

(√)

Belum

Tercapai

(√)

Keterangan:

4. Aspek 1: Menyebutkan organ gerak pada hewan vertebrata

5. Aspek 2: Menjelaskan pengertian, ragam, dan langkah-langkah membuat

gambar ilustrasi

Page 95: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

77

6. Keterampilan

Penilaian Unjuk Kerja

b. Rubrik Membuat Mind Mapping

Aspek

Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan

4 3 2 1

Isi dan

Pengetahuan

Isi mind

mapping

lengkap,

menunjukkan

pengetahuan

penulis yang

baik

Mind mapping

yang lengkap dan

informatif akan

memudahkan

pembaca

memahami secara

keseluruhan

materi serta

tambahan

beberapa gambar

dan keterangan

akan memberikan

informasi

tambahan bagi

pembaca

Mind mnapping

yang lengkap

dan informatif

akan

memudahkan

pembaca

memahamui

keseluruhan

materi

Mind mapping

yang lengkapd

an informatif

akan

memudahkan

pembaca

memahami

sebagian besar

materi

Mind mapping

yang lengkap

dan informatif

akan

memudahkan

pembaca

memahami

beberapa bagian

dari materi

Kata kunci Penggunaan kata

kunci yang sangat

efektif (semua ide

ditulis dalam

bentuk kata

kunci)

Semua ide

ditulis dalam

kata kunci dan

kalimat

Penggunaan kata

kunci terbatas

(semua ide

ditulis dalam

bentuk kalimat)

Tidak ada atau

sangat terbatas

dalam pemilihan

kata kunci

(beberapa ide

ditulis dalam

bentuk paragraf)

Hubungan

cabang utama

dengan cabang

lainnya

Menggunakan

lebih dari 3

cabang

Menggunakan 3

cabang

Menggunakan 2

cabang

Hanya

menggunakan 1

cabang

Desain (warna

dan gambar)

Menggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

gambar/simbol

pada ide sentral,

cabang utama,

dan cabang

lainnya

Menggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

gambar/simbol

hanya pada ide

sentral, dan

cabang utama

Menggunakan

warna berbeda

disetiap cabang

dan pemberian

gambar/simbol

pada ide sentral

Tidak

menggunakan

warna dan

gambar atau

hanya

menggunakan

satu warna

Page 96: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

78

Page 97: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

79

Page 98: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

80

Page 99: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

81

Page 100: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

82

KISI-KISI SOAL PRETES DAN POSTTEST

Kompetensi Dasar

Indikator

Bentuk

Soal

Nomor Soal

Bobot

3.1 Menjelaskan alat

gerak dan fungsinya

pada hewan dan

manusia serta cara

memelihara kesehatan

alat gerak manusia.

3.1.1

Mengidentifikasi

ciri-ciri makhluk

hidup.

PG (C1) 1, 3 10

3.1.2

Menganalisis

yang termasuk

alat gerak

hewan.

PG (C4) 21, 22 10

3.1.3

Membedakan

organ gerak dari

beberapa hewan.

PG (C2) 10, 20, 25 10

3.1.4

Menentukan

fungsi dari organ

gerak hewan.

PG (C3) 9, 12, 6, 14, 15 10

3.1.5

Mengemukakan

perbedaan alat

gerak aktif dan

alat gerak pasif.

PG (C2) 13, 16, 23, 24 10

3.1.6

Membedakan

hewan

vertebrata dan

avertebrata.

PG (C2) 2, 4, 5, 7, 8, 11 10

3.1.7

Membandingkan

organ gerak

hewan

vertebrata dan

avertebrata.

PG (C6) 17, 18, 19 10

Page 101: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

83

SOAL PRETEST

Satuan Pendidikan : SD Inpres Waemata

Kelas / Semester : V / Ganjil

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahasan : Organ Gerak Hewan

Waktu : 2 x 60 Menit

Nama Siswa :

Kelas :

PILIHAN GANDA

PETUNJUK:

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C dan D sesuai dengan jawaban yang

kalian anggap paling benar!

1. Bergerak adalah salah satu dari …

a. Ciri makhluk hidup

b. Kelemahan makhluk hidup

c. Makanan makhluk hidup

d. Tugas makhluk hidup

2. Siput merupakan salah satu jenis hewan yang tak memiliki tulang belakang

namun …

a. Memiliki rangka luar

b. Tidak memiliki rangka luar

c. Tidak mempunyai rangka tengkorak

d. Mempunyai organ gerak berupa kaki dan tangan

3. Makhluk hidup akan bergerak apabila ada … yang mengenai pada bagian

tubuhnya.

Page 102: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

84

a. Makanan

b. Musuh

c. Air

d. Rangsangan

4. Berdasarkan jenisnya, hewan terbagi menjadi dua kelompok yaitu …

a. Vertebrata dan amfibi

b. Vertebrata dan melata

c. Melata dan avertebrata

d. Vertebrata dan avertebrata

5. Belut, siput, dan serangga merupakan hewan yang termasuk golongan …

a. Avertebrata

b. Mamalia

c. Vertebrata

d. Amfibi

6. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan organ gerak yang tersusun

dalam …

a. Sistem pencernaan

b. Sistem reproduksi

c. Sistem gerak

d. Sistem alami

7. Burung merupakan salah satu jenis hewan yang mampu bergerak terbang

hingga ribuan kilometer. Burung tersebut merupakan hewan yang termasuk

golongan …

a. Reptilia

b. Serangga

c. Amfibi

d. Vertebrata

Perhatikan paragraf di bawah ini untuk mengisi soal nomor 8 sampai 10!

Vertebrata merupakan jenis golongan yang memiliki tulang belakang,

contohnya seperti ikan, belut, burung, sapi, dll. Ikan merupakan hewan vertebrata

atau hewan bertulang belakang yang memiliki sistem gerak yang berbeda dengan

Page 103: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

85

hewan vertebrata lainnya. Bentuk tubuh ikan berbentuk seperti rudal. Bentuk

rudal ini berfungsi memudahkan gerak ikan untuk bergerak di dalam air. Ikan

dapat dengan mudah berenang ke kanan dan ke kiri ataupun ke atas dan ke bawah

berkat bentuk tubuhnya yang seperti rudal dan lentur. Bentuk rudal ini juga dapat

mengurangi hambatan yang tercipta di dalam air ketika ikan bergerak.

Ikan bergerak menggunakan ekor dan sirip-siripnya, kemudian ekor dan

siripnya menimbulkan gaya dorong yang mendorong tubuh ikan untuk bergerak di

dalam air.

8. Apa yang dimaksud hewan vertebrata …

a. Hewan tak bertulang

b. Hewan bertulang belakang

c. Hewan tak bertulang belakang

d. Jawaban a, b dan c benar semua

9. Apakah fungsi bentuk tubuh ikan yang berbentuk rudal itu?

a. Agar dapat mudah bernafas di air

b. Mengurangi hambatan dalam air sehingga memudahkan untuk bergerak

c. Sebagai teknik kamuflase untuk menipu predator yang ada di dalam air

d. Sebagai pendorong tubuh ikan berenang

10. Ikan bergerak menggunakan …

a. Kaki

b. Sayap

c. Sirip

d. Insang

11. Contoh hewan vertebrata adalah …

a. Ikan, burung, dan sapi

b. Ikan, burung, dan ulat

c. Ikan, lintah dan sapi

d. Amoeba, burung dan sapi

12. Organ gerak pada hewan berfungsi sebagai …

a. Berdiam

b. Berjalan

Page 104: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

86

c. Hibernasi

d. Melihat

13. Tulang merupakan organ gerak …

a. Pasif

b. Aktif

c. Positif

d. Hiperaktif

14. Hewan yang bergerak dengan cara melompat adalah …

a. Katak dan sapi

b. Burung dan ayam

c. Tikus dan kucing

d. Kanguru dan kodok

15. Di bawah ini adalah hewan-hewan yang bergerak dengan cara terbang, kecuali

a. Elang

b. Tikus

c. Merpati

d. Ayam

16. Otot yang berfungsi sebagai organ gerak menempel pada …

a. Kulit

b. Gigi

c. Darah

d. Tulang

17. Hewan yang bergerak melata contohnya …

a. Buaya

b. Kambing

c. Kera

d. Kutilang

18. Hewan yang bergerak dengan cara berenang adalah …

a. Kupu-kupu

b. Kucing

c. Ayam

Page 105: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

87

d. Lele

19. Burung bergerak dengan cara …

a. Melata

b. Berjalan

c. Melompat

d. Terbang

20. Organ gerak pada tubuh hewan salah satunya adalah …

a. Hidung

b. Mata

c. Telinga

d. Kaki

21. Alat gerak aktif pada tulang hewan adalah …

a. Otot

b. Penglihatan

c. Cahaya

d. Kulit

22. Alat gerak pada tubuh hewan yang cenderung pasif adalah ...

a. Tulang

b. Otot

c. Sendi

d. Kulit

23. Tulang disebut alat gerak … karena tidak dapat bergerak dengan sendirinya.

a. Aktif

b. Hewan

c. Pasif

d. Manusia

24. Otot disebut alat gerak aktif karena hal berikut, kecuali …

a. Mampu berkontraksi dan berelaksasi

b. Mampu memanjang dan memendek

c. Mampu menggerakkan tulang

d. Rangka tulang

Page 106: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

88

25. Laba-laba merupakan salah satu jenis hewan avertebrata. Laba-laba bergerak

menggunakan …

a. Sayap

b. Kaki

c. Perut

d. Sirip

Page 107: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

89

KUNCI JAWABAN PRETEST

1. a. Ciri-ciri makhluk hidup

2. a. Memiliki rangka luar

3. d. Rangsangan

4. d. Vertebrata dan avertebrata

5. a. Avertebrata

6. c. Sistem gerak

7. d. Vertebrata

8. b. Hewan bertulang belakang

9. b. Mengurangi hambatan dalam air sehingga memudahkan untuk bergerak

10. c. Sirip

11. a. Ikan, burung, dan sapi

12. b. Berjalan

13. a. Pasif

14. d. Kanguru dan kodok

15. b. Tikus

16. d. Tulang

17. a. Buaya

18. d. Lele

19. d. Terbang

20. d. Kaki

21. a. Otot

22. a. Tulang

23. c. Pasif

24. d. Rangka tulang

25. b. Kaki

Page 108: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

90

SOAL POSTTEST

Satuan Pendidikan : SD Inpres Waemata

Kelas / Semester : V / Ganjil

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahasan : Organ Gerak Hewan

Waktu : 2 x 30 Menit

Nama Siswa :

Kelas :

PILIHAN GANDA

PETUNJUK:

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C dan D sesuai dengan jawaban yang

kalian anggap paling benar!

1. Organ gerak adalah …

a. Bagian tubuh makhluk hidup yang tidak dapat bergerak

b. Bagian tubuh makhluk hidup yang ditumbuhi bulu

c. Bagian tubuh makhluk hidup yang bisa bergerak

d. Bagian tubuh

2. Alat gerak terbagi menjadi dua, yaitu …

a. Alat gerak aktif dan alat gerak palsu

b. Alat gerak aktif dan alat gerak pasif

c. Alat gerak palsu dan alat gerak asli

d. Alat gerak biasa dan alat gerak tidak biasa

3. Karena … kelinci dapat meloncat dan bergerak.

a. Organ gerak

b. Organ reproduksi

c. Insting

d. Organ pencernaan

Page 109: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

91

4. Hewan dan manusia memiliki … macam alat gerak yang digunakan.

a. 4

b. 3

c. 2

d. 5

5. Tulang disebut alat gerak … karena tidak dapat bergerak dengan sendirinya.

a. Aktif

b. Hewan

c. Pasif

d. Manusia

6. Salah satu ciri makhluk hidup adalah seperti di bawah ini, kecuali …

a. Bernafas

b. Berdiam

c. Bergerak

d. Butuh makan

7. Otot disebut alat gerak … karena memiliki suatu senyawa kimia yang dapat

membuatnya bergerak.

a. Hewan

b. Pasif

c. Aktif

d. Manusia

8. Yang bukan merupakan kegunaan dari organ gerak adalah …

a. Melompat

b. Tidur

c. Berjalan

d. Berenang

9. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan organ gerak yang tersusun

dalam …

a. Sistem alami

b. Sistem reproduksi

c. Sistem pencernaan

d. Sistem gerak

Page 110: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

92

10. Kelinci dan kucing dapat melompat dan berlari karena … mereka sama.

a. Jumlah kaki

b. Makanan

c. Otot

d. Organ gerak

11. Kelinci merupakan hewan …

a. Reptil

b. Mamalia

c. Amfibi

d. Karnivora

12. Hewan kelinci dan kucing memiliki kesamaan, yaitu mempunyai … buah

kaki.

a. 2

b. 4

c. 3

d. 5

13. Laba-laba merupakan salah satu jenis hewan avertebrata. Laba-laba bergerak

menggunakan …

a. Sayap

b. Kaki

c. Perut

d. Sirip

14. Hewan yang bergerak dengan cara berenang adalah …

a. Kupu-kupu

b. Kucing

c. Ayam

d. Lele

15. Burung bergerak dengan cara …

a. Melata

b. Berjalan

c. Melompat

d. Terbang

Page 111: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

93

16. Hewan vetebrata disebut juga hewan bertulang belakang. Di bawah ini

termasuk hewan vertebrata, kecuali …

a. Cacing

b. Kelinci

c. Anjing

d. Tikus

17. Hewan yang bergerak melata contohnya …

a. Buaya

b. Kambing

c. Kera

d. Kutilang

18. Perhatikan contoh berikut ini,

1) Termasuk dalam kelompok hewan mamalia

2) Makanannya adalah sayur-sayuran, namun makanan kesukaannya adalah

wortel

3) Umumnya hidup berkelompok

4) Bergerak lambat

5) Tidak memiliki tulang belakang

Yang bukan merupakan ciri-ciri kelinci ditunjukkan oleh nomor …

a. 1), 4)

b. 2), 3)

c. 3), 4)

d. 4), 5)

19. Organ gerak pasif pada hewan adalah …

a. Otot

b. Gigi

c. Tulang

d. Daging

20. Ular bergerak dengan menggunakan …

a. Otot perut

b. Kaki

c. Sayap

Page 112: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

94

d. Melompat

21. Contoh hewan vertebrata adalah …

a. Ikan, burung, dan sapi

b. Ikan, burung, dan ulat

c. Ikan, lintah dan sapi

d. Amoeba, burung dan sapi

22. Organ gerak pada hewan berfungsi sebagai …

a. Berdiam

b. Berjalan

c. Hibernasi

d. Melihat

23. Contoh hewan avertebrata adalah …

a. Siput, cacing, dan burung

b. Siput, burung, dan ulat

c. Siput, lintah, dan sapi

d. Siput, laba-laba, dan belalang

24. Siput merupakan salah satu jenis hewan yang tak memiliki tulang belakang

namun …

a. Memiliki rangka luar

b. Tidak memiliki rangka luar

c. Tidak mempunyai rangka tengkorak

d. Mempunyai organ gerak berupa kaki dan tangan

25. Organ gerak aktif pada hewan adalah …

a. Otot

b. Gigi

c. Dada

d. Tulang

Page 113: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

95

KUNCI JAWABAN POSTTEST

1. c. Bagian tubuh makhluk hidup yang bisa bergerak

2. b. Alat gerak aktif dan alat gerak pasif

3. a. Organ gerak

4. c. 2

5. c. Pasif

6. b. Berdiam

7. c. Aktif

8. b. Tidur

9. d. Sistem gerak

10. d. Organ gerak

11. b. Mamalia

12. b. 4

13. b. Kaki

14. d. Lele

15. d. Terbang

16. a. Cacing

17. a. Buaya

18. d. 4), 5)

19. c. Tulang

20. a. Otot perut

21. a. Ikan, burung, dan sapi

22. b. Berjalan

23. d. Siput, laba-laba, dan belalang

24. a. Memiliki rangka luar

25. a. Otot

Page 114: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

96

LAMPIRAN B

1. HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

2. HASIL BELAJAR PRETEST DAN POSTTEST

KELAS KONTROL

3. HASIL BELAJAR PRETEST DAN POSTTEST

KELAS EKSPERIMEN

4. PERHITUNGAN UJI NORMALITAS

5. PERHITUNGAN UJI HOMOGENITAS VARIAN

6. PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS

7. DOKUMENTASI

Page 115: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

97

LAMPIRAN B.1

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

Satuan Pendidikan : SD Inpres Waemata

Kelas/ Semester : V/ Satu (1)

Tema 1 : Organ Gerak Hewan dan Manusia

Subtema 1 : Organ gerak Hewan

Pembelajaran Ke : 1

Waktu/ Tanggal : 26 Agustus 2020

Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan kriteria jenis

pengamatan

No.

Tahapan

Kegiatan

Pernyataan

Skor

1 2 3 4

1. Pendahuluan

Kedisiplinan

Siswa

1. Siswa tepat waktu masuk ke kelas

sebelum pelajaran dimulai.

2. Siswa memberikan salam pada

guru sebelum pelajaran dimulai.

3. Siswa berdo‟a sebelum pelajaran

dimulai.

Kesiapan Siswa

Menerima

Pelajaran

4. Siswa menyiapkan buku dan alat

tulis lainnya di atas meja

5. Siswa mampu menjawab

pertanyaan apersepsi dengan benar.

6. Siswa mengetahui tujuan

pembelajaran

2. Inti

Eksplorasi 7. Siswa memperhatikan contoh mind √

Page 116: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

98

mapping yang ditunjukkan guru.

8. Siswa aktif bertanya tentang

penggunaan mind mapping.

9. Siswa mengerti instruksi tentang

langkah-langkah pembelajaran

dengan penggunaan model

pembelajaran mind mapping.

10. Siswa memperhatikan penyampaian

pembelajaran menggunakan mind

mapping oleh guru.

11. Siswa bisa menerima teman

sekelompoknya.

Elaborasi 12. Siswa mampu bekerja sama dengan

teman kelompoknya.

13. Siswa membuat mind mapping

sesuai dengan kreativitas dan

imajinasinya masing-masing.

14. Siswa menggunakan gambar atau

simbol dengan benar sebagai ide

sentral atau konsep utama materi.

15. Siswa menghubungkan ide sentral

ke dalam bentuk cabang-cabang

(sub konsep).

16. Siswa menyesuaikan antara ide

sentral dengan sub konsep.

17. Siswa mempresentasekan hasil

kerja kelompoknya tentang

pembuatan mind mapping dengan

materi organ gerak hewan.

18. Siswa mampu menjawab

pertanyaan dari guru maupun siswa

Page 117: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

99

Page 118: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

100

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

Satuan Pendidikan : SD Inpres Waemata

Kelas/ Semester : V/ Satu (1)

Tema 1 : Organ Gerak Hewan dan Manusia

Subtema 1 : Organ gerak Hewan

Pembelajaran Ke : 2

Waktu/ Tanggal : 28 Agustus 2020

Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom yang sesuai dengan kriteria jenis

pengamatan

No.

Tahapan

Kegiatan

Pernyataan

Skor

1 2 3 4

1. Pendahuluan

Kedisiplinan

Siswa

1. Siswa tepat waktu masuk ke kelas

sebelum pelajaran dimulai.

2. Siswa memberikan salam pada

guru sebelum pelajaran dimulai.

3. Siswa berdo‟a sebelum pelajaran

dimulai.

Kesiapan Siswa

Menerima

Pelajaran

4. Siswa menyiapkan buku dan alat

tulis lainnya di atas meja

5. Siswa mampu menjawab

pertanyaan apersepsi dengan benar.

6. Siswa mengetahui tujuan

pembelajaran

2. Inti

Eksplorasi 7. Siswa memperhatikan contoh mind

mapping yang ditunjukkan guru.

Page 119: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

101

8. Siswa aktif bertanya tentang

penggunaan mind mapping.

9. Siswa mengerti instruksi tentang

langkah-langkah pembelajaran

dengan penggunaan model

pembelajaran mind mapping.

10. Siswa memperhatikan penyampaian

pembelajaran menggunakan mind

mapping oleh guru.

11. Siswa bisa menerima teman

sekelompoknya.

Elaborasi 12. Siswa mampu bekerja sama dengan

teman kelompoknya.

13. Siswa membuat mind mapping

sesuai dengan kreativitas dan

imajinasinya masing-masing.

14. Siswa menggunakan gambar atau

simbol dengan benar sebagai ide

sentral atau konsep utama materi.

15. Siswa menghubungkan ide sentral

ke dalam bentuk cabang-cabang

(sub konsep).

16. Siswa menyesuaikan antara ide

sentral dengan sub konsep.

17. Siswa mempresentasekan hasil

kerja kelompoknya tentang

pembuatan mind mapping dengan

materi organ gerak hewan.

18. Siswa mampu menjawab

pertanyaan dari guru maupun siswa

lain.

Page 120: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

102

Page 121: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

103

ANALISIS DATA HASIL OBSERVASI

A. Rata-Rata Skor = ∑ ( )

Pertemuan I + Pertemuan II =

=

= 73.5

B. Skor Tertinggi = Jumlah Butir Soal x Skor Tertinggi Tiap Butir Soal

22 x 4 = 88

C. Skor Terendah = Jumlah Butir Soal x Skor Terendah Tiap Butir Soal

22 x 1 = 22

D. Selisish Skor = Skor Tertinggi – Skor Terendah

88 – 22 = 66

E. Kisaran Nilai Untuk Tiap Kriteria =

Jumlah kriteria penilaian = 4

Selisih skor = 66

Kisaran tiap kategori =

= 16.5

Tabel. Interval Kategori Penilaian Aktivitas Siswa

No. Rentang Nilai Interprestasi Penilaian

1. 22 – 38 Kurang Sekali

2. 39 – 55 Kurang

3. 56 – 72 Baik

4. 73 - 88 Baik Sekali

Jadi skor observasi aktivitas siswa yaitu 73,5 termasuk dalam kategori penilaian

Baik Sekali.

Page 122: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

104

LAMPIRAN B.2

Hasil Belajar Pretest dan Posttest Kelas Kontrol (V B)

No.

Nama

Nilai

Pretest Posttest

1. Muhamad Ferdi 60 70

2. Harlulu 45 65

3. Agussalim 60 75

4. Yohanes Ragung 45 75

5. Micela Putri 70 80

6. Abiel Tunardi 60 75

7. Maria Natalie 60 70

8. Nurul Hidayah 40 65

9. Khusnul Khatimah 55 75

10. Diana Putri 40 60

11. Nurhatika 55 70

12. Eva Rovina 80 80

13. Faisal Yuswan 60 70

14. Selviani 60 75

15. Ayu Nastiti 70 80

16. Dandi Putra 55 75

17. Agung Kurniawan 40 65

18. Ariska 70 80

Page 123: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

105

LAMPIRAN B.3

Hasil Belajar Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen (V A)

Kelas Eksperimen (V A)

No.

Nama

Nilai

Pretest Posttest

1. Agung Kurniawan 45 75

2. Adinda Rizka 60 90

3. Andre Adi Wijaya 55 85

4. Alfian Firmansyah 40 80

5. Apri Suryani 65 90

6. Yolanda Fonia 70 100

7. Ayu Sintia 65 95

8. Vinsen Tajudin 55 80

9. Riskayani 80 100

10. Fatmawati 50 95

11. Fernando Thios 65 90

12. Akbar Maulana 65 90

13. Siti Hajar 45 80

14. Rismayani 65 85

15. Novitasari 80 100

16. Kristanto 70 90

17. Kristio Yohanes 55 80

18. Maria Ulfa 65 85

19. Suhartono 60 90

20. Putri Erlinda Sari 40 75

Page 124: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

106

LAMPIRAN B.4

Uji Normalitas Data

1. Uji normalitas pretest kelas kontrol

Nilai tertinggi = 80, nilai terendah = 40, banyaknya data (n) = 18

Rentang = 80 – 40 = 40

Banyak Kelas = 1 + 3,3 log 18 = 5.142 = 5

Panjang Interval Kelas =

= 8

Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol

No. Kelas Interval ƒi Nilai Tengah (xi)

1. 40 – 47 5 43,5

2. 48 – 55 3 51,5

3. 56 – 63 6 59,5

4. 64 – 71 3 67,3

5. 72 - 80 1 76

Jumlah 18

Nilai rata-rata

= ∑

=

= 55,93

Tabel Simpangan Baku (Standar Deviasi)

Skor ƒi Χi ƒiXi Xi - Xi - ² ƒi (χi - ) ²

40 – 47 5 43,5 217.5 -12.43 154.5049 772.5245

48– 55 3 51,5 154.5 -4.43 19.6249 58.8747

56 – 63 6 59,5 357 3.57 12.7449 76.4694

64 – 71 3 67,3 201.9 11.37 129.2769 387.8307

72 – 80 1 76 76 20.07 402.8049 402.8049

Jumlah 18 10069 718.9565 1,698.5042

Page 125: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

107

Simpangan Baku

S = √∑ ( )

.

= √

= √ = 9.99

Membuat Daftar Frekuensi yang Diharapkan

Tabel Ujung Bawah Kelas dan Ujung Atas Kelas Interval

No. Kelas Interval Batas Bawah Kelas Batas Atas Kelas

1. 40 – 47 39,5 47,5

2. 48– 55 47,5 55,5

3. 56 – 63 55,5 63,5

4. 64 – 71 63,5 71,5

5. 72 – 80 71,5 80,5

Menentukan Nilai Z Menggunakan Tepi Bawah dan Tepi Atas Kelas

Z =

Z =

Z1 =

= -1.64 Z1 =

= -0.84

Z2 =

= -0.84 Z2 =

= -0.04

Z3 =

= -0.04 Z3 =

= 0.75

Z4 =

= 0.75 Z4 =

= 1.55

Z5 =

= 1.55 Z5 =

= 2,45

Page 126: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

108

Mencari Luas 0-Z

No.

Tepi Bawah Tepi Atas Selisih

Luas 0-Z Z Luas 0-Z Z Luas 0-Z

1. -1.64 0.4495 -0.84 0.2995 0.15

2. -0.84 0.2995 -0.04 0.0160 0.2835

3. -0.04 0.0160 0.75 0.2734 0.2574

4. 0.75 0.2734 1.55 0.4394 0.166

5. 1.55 0.4394 2,45 0.4929 0.0535

Mencari Frekuensi yang diharapkan

Selisih Luas 0-Z Ei

0.15 2.7

0.2835 5.103

0.2574 4.6332

0.166 2.988

0.0535 0.963

Frekuensi yang diharapkan (Ei) dari hasil pengamatan (Oi) untuk

variabel

No.

Batas

Kelas

Z

Luas 0-Z

Luas Tiap

Kelas

Interval

(Ei)

(Oi)

1. 39,5 -1.64 0.4495 0.15 2.7 5

2. 47,5 -0.84 0.2995 0.2835 5.103 3

3. 55,5 -0.04 0.0160 0.2574 4.6332 6

4. 63,5 0.75 0.2734 0.166 2.988 3

5. 71,5 1.55 0.4394 0.0535 0.963 1

80,5 2,45 0.4929 ∑

Page 127: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

109

Mencari Quadrat Hitung (X² hitung)

X² = ∑( )

X² = ( )

+

( )

+

( )

+

( )

+

( )

X² = 1,95 + 0.86 + 0.40 + 0.0000481928 + 0.0014215992 = 3.21

Nilai ɑ = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 5 – 1 = 4, maka

diperoleh X² tabel = 9,49

X² hitung < X² tabel (3.21 < 9,49), maka data pretest kelas kontrol

berdistribusi normal

2. Uji normalitas posttest kelas kontrol

Skor tertinggi = 80 Skor terendah = 60 banyak data (n) = 18

Rentang = 80 – 60 = 20

Banyak Kelas = 1 + 3,3 log 18 = 5.142 = 5

Panjang Interval Kelas =

= 4

Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol

No. Kelas Interval ƒi Nilai Tengah (xi)

1. 60 - 63 1 61,5

2. 64 – 67 3 65,5

3. 68 – 71 4 69,5

4. 72 – 75 6 73,5

5. 76 – 80 4 78

Jumlah 18

Page 128: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

110

Nilai rata-rata

= ∑

=

= 71,61

Tabel Simpangan Baku (Standar Deviasi)

Skor ƒi Χi ƒiXi Xi - Xi - ² ƒi (χi - ) ²

60 - 63 1 61,5 61,5 -10.11 102.2121 102.2121

64 – 67 3 65,5 196,5 -6.11 37.3321 111.9963

68 – 71 4 69,5 278 -2.11 4.4521 17.8084

72 – 75 6 73,5 441 1.89 3.5721 21.4326

76 – 80 4 78 312 6.39 40.8321 163.3284

Jumlah 18 188.4005 416.7778

Simpangan Baku

S = √∑ ( )

.

= √

= √ = 4.95

Membuat Daftar Frekuensi yang Diharapkan

Tabel Ujung Bawah Kelas dan Ujung Atas Kelas Interval

No. Kelas Interval Batas Bawah Kelas Batas Atas Kelas

1. 60 - 63 59,5 63,5

2. 64 – 67 63,5 67,5

3. 68 – 71 67,5 71,5

4. 72 – 75 71,5 75,5

5. 76 – 80 75,5 80.5

Page 129: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

111

Menentukan Nilai Z Menggunakan Tepi Bawah dan Tepi Atas Kelas

Z =

Z =

Z1 =

= -2.44 Z1 =

= -1.63

Z2 =

= -1.63 Z2 =

= -0.83

Z3 =

= -0.83 Z3 =

= -0.02

Z4 =

= -0.02 Z4 =

= 0.78

Z5 =

= 0.78 Z5 =

= 1.79

Mencari Luas 0-Z

No.

Tepi Bawah Tepi Atas Selisih

Luas 0-Z Z Luas 0-Z Z Luas 0-Z

1. -2.44 0.4927 1.63 0.4484 0.0443

2. -1.63 0.4484 -0.83 0.2967 0.1517

3. -0.83 0.2967 -0.02 0.0080 0.2887

4. -0.02 0.0080 0.78 0.2823 0.2743

5. 0.78 0.2823 1.79 0.4633 0.181

Mencari Frekuensi yang diharapkan

Selisih Luas 0-Z Ei

0.0443 0.7974

0.1517 2.7306

0.2887 5.1966

0.2743 4.9374

0.181 3.258

Page 130: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

112

Frekuensi yang diharapkan (Ei) dari hasil pengamatan (Oi) untuk

variabel

No.

Batas

Kelas

Z

Luas 0-Z

Luas Tiap

Kelas

Interval

(Ei)

(Oi)

1. 59,5 -2.44 0.4927 0.0443 0.7974 1

2. 63,5 -1.63 0.4484 0.1517 2.7306 3

3. 67,5 -0.83 0.2967 0.2887 5.1966 4

4. 71,5 -0.02 0.0080 0.2743 4.9374 6

5. 75,5 0.78 0.2823 0.181 3.258 4

80.5 1.79 0.4633 ∑

Mencari Quadrat Hitung (X² hitung)

X² = ∑( )

X² = ( )

+

( )

+

( )

+

( )

+

( )

X² = 0.05 + 0.02 + 0.27 + 0.22 + 0.16 = 0.72

Nilai ɑ = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 5 – 1 = 4, maka

diperoleh X² tabel = 9,49

X² hitung < X² tabel (0.72 < 9,49), maka data posttestt kelas kontrol

berdistribusi normal

3. Uji normalitas pretest kelas eksperimen

Skor tertinggi = 80 Skor terendah = 40 banyaknya data (n) = 20

Rentang = 80 – 40 = 40

Banyak Kelas = 1 + 3,3 log 20 = 5.293 = 5

Page 131: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

113

Panjang Interval Kelas =

= 8

Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen

No. Kelas Interval ƒi Nilai Tengah (xi)

1. 40 – 47 4 43,5

2. 48 – 55 4 51,5

3. 56 – 63 2 59,5

4. 64 – 71 8 67,3

5. 72 – 80 2 76

Jumlah 20

Nilai rata-rata

= ∑

=

= 59,47

Tabel Simpangan Baku (Standar Deviasi)

Skor ƒi Χi ƒiXi Xi - Xi - ² ƒi (χi - ) ²

40 – 47 4 43,5 174 -15.97 255.0409 1,020.1636

48– 55 4 51,5 206 7.97 63.5209 254.0836

56 – 63 2 59,5 119 0.03 0.0009 0.0018

64 - 71 8 67,3 538.4 7.83 61.3089 490.4712

72 – 80 2 76 152 16.53 273.2409 546.4818

Jumlah 18 653.1125 2,311.202

Simpangan Baku

S = √∑ ( )

.

Page 132: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

114

= √

= √ = 11.02

Membuat Daftar Frekuensi yang Diharapkan

Tabel Ujung Bawah Kelas dan Ujung Atas Kelas Interval

No. Kelas Interval Batas Bawah Kelas Batas Atas Kelas

1. 40 – 47 39,5 47,5

2. 48– 55 47,5 55,5

3. 56 – 63 55,5 63,5

4. 64 – 71 63,5 71,5

5. 72 – 80 71,5 80,5

Menentukan Nilai Z Menggunakan Tepi Bawah dan Tepi Atas Kelas

Z =

Z =

Z1 =

= -1.81 Z1 =

= -1.08

Z2 =

= -1.08 Z2 =

= -0.36

Z3 =

= -0.36 Z3 =

= 0,46

Z4 =

= 0,46 Z4 =

= 1.09

Z5 =

= 1,09 Z5 =

= 1.90

Page 133: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

115

Mencari Luas 0-Z

No.

Tepi Bawah Tepi Atas Selisih

Luas 0-Z Z Luas 0-Z Z Luas 0-Z

1. -1.81 0.4649 -1.08 0.3599 0.105

2. -1.08 0.3599 -0.36 0.1406 0.2193

3. -0.36 0.1406 0.46 0.1772 0.0366

4. 0.46 0.1772 1.09 0.3621 0.1849

5. 1.09 0.3621 1.90 0.4713 0.1092

Mencari Frekuensi yang diharapkan

Selisih Luas 0-Z Ei

0.105 2.1

0.2193 4.38

0.0366 0.73

0.1849 3.698

0.1092 2.18

Frekuensi yang diharapkan (Ei) dari hasil pengamatan (Oi) untuk

variabel

No.

Batas

Kelas

Z

Luas 0-Z

Luas Tiap

Kelas

Interval

(Ei)

(Oi)

1. 39,5 -1.81 0.4649 0.105 2.1 4

2. 47,5 -1.08 0.3599 0.2193 4.38 4

3. 55,5 -0.36 0.1406 0.0366 0.73 2

4. 63,5 0.46 0.1772 0.1849 3.698 8

5. 71,5 1.09 0.3621 0.1092 2.18 2

80,5 1.90 0.4713 ∑

Page 134: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

116

Mencari Quadrat Hitung (X² hitung)

X² = ∑( )

X² = ( )

+

( )

+

( )

+

( )

+

( )

X² = 1,72 + 0.03 + 2.20 + 5.03 + 0.01 = 8.99

Nilai ɑ = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 5 – 1 = 4, maka

diperoleh X² tabel = 9,49

X² hitung < X² tabel (8.99 < 9,49), maka data pretest kelas eksperimen

berdistribusi normal

4. Uji normalitas posttest kelas eksperimen

Skor tertinggi = 100 Skor terendah = 75 banyaknya data (n) = 20

Rentang = 100 – 75 = 25

Banyak Kelas = 1 + 3,3 log 20 = 5.293 = 5

Panjang Interval Kelas =

= 5

Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol

No. Kelas Interval ƒi Nilai Tengah (xi)

1. 75 – 79 2 77

2. 80 – 84 4 83

3. 85 – 89 3 87

4. 90 – 94 6 92

5. 95 – 100 5 97.5

Jumlah 20

Page 135: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

117

Nilai rata-rata

= ∑

=

= 89,32

Tabel Simpangan Baku (Standar Deviasi)

Skor ƒi Χi ƒiXi Xi - Xi - ² ƒi (χi - ) ²

75 – 79 2 77 154 64.68 4,183.5024 8,367.0048

80 – 84 4 83 332 242.68 58,893.5824 235,574.3296

85 – 89 3 87 261 171.68 29,474.0224 88,422.0672

90 – 94 6 92 552 462.68 214,072.7824 1,284,436.6944

95 – 100 5 97.5 487.5 398.18 158,547.3124 792,736.562

Jumlah 20 1,786.5 465,171.202 2,409,536.658

Simpangan Baku

S = √∑ ( )

.

= √

= √ = 11.26

Membuat Daftar Frekuensi yang Diharapkan

Tabel Ujung Bawah Kelas dan Ujung Atas Kelas Interval

No. Kelas Interval Batas Bawah Kelas Batas Atas Kelas

1. 75 – 79 74,5 79,5

2. 80 – 84 79,5 84,5

3. 85 – 89 84,5 89,5

4. 90 – 94 89,5 94,5

5. 95 – 100 94,5 100,5

Page 136: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

118

Menentukan Nilai Z Menggunakan Tepi Bawah dan Tepi Atas Kelas

Z =

Z =

Z1 =

= -1.31 Z1 =

= -0.87

Z2 =

= -0.87 Z2 =

= -0.42

Z3 =

= -0.42 Z3 =

= 0.01

Z4 =

= 0.01 Z4 =

= 0.46

Z5 =

= 0.46 Z5 =

= 0.99

Mencari Luas 0-Z

No.

Tepi Bawah Tepi Atas Selisih

Luas 0-Z Z Luas 0-Z Z Luas 0-Z

1. -1.31 0.4049 -0.87 0.3078 0.0971

2. -0.87 0.3078 -0.42 0.1628 0.145

3. -0.42 0.1628 0.01 0.0040 0.1588

4. 0.01 0.0040 0.46 0.1772 0.1732

5. 0.46 0.1772 0.99 0.3389 0.3389

Mencari Frekuensi yang diharapkan

Selisih Luas 0-Z Ei

0.0971 1.942

0.145 2.9

0.1588 3.176

0.1732 3.464

0.3389 6.778

Page 137: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

119

Frekuensi yang diharapkan (Ei) dari hasil pengamatan (Oi) untuk

variabel

No.

Batas

Kelas

Z

Luas 0-Z

Luas Tiap

Kelas

Interval

(Ei)

(Oi)

1. 74,5 -1.31 0.4049 0.0971 1.942 2

2. 79,5 -0.87 0.3078 0.145 2.9 4

3. 84,5 -0.42 0.1628 0.1588 3.176 3

4. 89,5 0.01 0.0040 0.1732 3.464 6

5. 94,5 0.46 0.1772 0.3389 6.778 5

100,5 0.99 0.3389 ∑

Mencari Quadrat Hitung (X² hitung)

X² = ∑( )

X² = ( )

+

( )

+

( )

+

( )

+

( )

X² = 0,001 + 0.41 + 0,009 + 1.85 + 0.46 = 2.73

Nilai ɑ = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k – 1 = 5 – 1 = 4, maka

diperoleh X² tabel = 9.49

X² hitung < X² tabel (2.73 < 9.49), maka data posttestt kelas

eksperimen berdistribusi normal

Page 138: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

120

LAMPIRAN B.5

Perhitungan Uji Homogenitas Varian

1. Uji Homogen Pretest pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

F =

=

= 1.21

F hitung yang telah diperoleh dibandingkan dengan F tabel yaitu pada taraf

signifikan a = 0,01, dengan frekuensi (df2 – df1) 38 - 1 = 37, diperoleh F tabel =

7.37 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika F hitung ≤ F tabel kedua sampel dikatakan homogen

Jika F hitung > F tabel kedua sampel dikatakan tidak homogen

Ternyata F hitung ≤ F tabel atau 1.21 ≤ 7.37, maka varian-varian adalah

homogen.

2. Uji Homogen Posttest pada Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

F =

=

= 5.17

F hitung yang telah diperoleh dibandingkan dengan F tabel yaitu pada taraf

signifikan a = 0,01, dengan frekuensi (df2 – df1) 38 - 1 = 37, diperoleh F tabel =

7.37 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika F hitung ≤ F tabel kedua sampel dikatakan homogen

Jika F hitung > F tabel kedua sampel dikatakan tidak homogen

Ternyata F hitung ≤ F tabel atau 5.17 ≤ 7.37, maka varian-varian adalah

homogen.

Page 139: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

121

LAMPIRAN B.6

Perhitungan Uji Hipotesis

1. Uji-t

a. Perhitungan nilai perbedaan pretes dan posttest kelompok kontrol

t =

=

=

=

=

√ =

= 5.80

b. Perhitungan nilai perbedaan pretes dan posttest kelas eksperimen

t =

=

=

=

√ =

√ =

= 8.26

Page 140: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

122

LAMPIRAN B.7

Dokumentasi

Page 141: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

123

Page 142: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

124

Page 143: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

125

Page 144: EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING ......i EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN GERAK HEWAN SISWA KELAS V SD INPRES WAEMATA

126

RIWAYAT HIDUP

Siti Nur Asti A. Dilahirkan di Lambur Kabupaten Manggarai

Barat pada tanggal 02 Agustus 1998, anak pertama dari empat

bersaudara. Anak dari pasangan Ayahanda M. Hadi dan

Ibunda St. Irma. Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2003

di SDN Jati Makmur Lambur Kabupaten Manggarai Barat dan

tamat pada tahun 2009. Pada tahun itu juga penulis melanjutkan pendidikan

Sekolah Menengah Pertama di SMP Darul Furqan Kota Bima dan tamat pada

tahun 2012 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Darul Furqan

Kota Bima pada tahun 2012 dan selesai pada tahun 2015. Pada tahun yang sama

(2015), penulis melanjutkan pendidikan pada Program Strata Satu (S1) Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar dan selesai pada tahun 2020.