Page 1
i
EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL BERBASIS
POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
MATERI SISTEM TATA SURYA PADA SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 4 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
EKA INDRIANI
NIM 23060150050
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
Page 3
ii
EFEKTIVITAS MEDIA AUDIO VISUAL
BERBASIS POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
MATERI SISTEM TATA SURYA PADA SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 4 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Oleh:
EKA INDRIANI
NIM 23060150050
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA
2019
Page 7
vi
MOTTO
Tidak ada murid yang bodoh di dunia ini. Yang ada hanya murid yang belum
menemukan guru yang baik.
(Arif Billah)
Alasan seseorang berharga bukan karena nama dan kedudukan yang dia punya,
melainkan sikap dan manfaat hidupnya bagi orang lain.
(Penulis)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada orang-orang yang percaya bahwa penulis
mampu menyelesaikan. Terkhusus untuk Ibu Tarsih Wulandari & Bapak Slamet
Wahyudi yang senantiasa mengajarkan kekuatan dan ketulusan kepada penulis,
yang selalu mengharapkan naskah ini segera diakhiri dengan baik.
Page 8
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya. Shalawat serta salam selalu
tercurah kepada junjungan dan suri tauladan terbaik kita, baginda Rasulullah
SAW yang kita nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti.
Dengan penuh rasa syukur penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
judul “Efektivitas Media Audiovisual Berbasis Power point terhadap Hasil
Belajar IPA Materi Sistem Tata Surya pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 4
Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019” dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) pada
Progam Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
Penulis menyadari adanya keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki,
sehingga dalam penyusunan skripsi ini banyak mendapatkan bimbingan,
pengarahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Prof.Dr. Zakiyuddin,M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
2. Prof. Dr Mansur, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Salatiga.
3. Dr. Eni Titikusumawati, M.Pd. Ketua Program Studi S1Tadris Ilmu
Pengetahuan AlamInstitut Agama Islam Negeri Salatiga periode tahun
2019-2023, yang telah memberikan banyak kebijaksanaan dan memikirkan
berbagai penyelesaian masalah terkait dengan studi mahasiswa.
Page 9
viii
4. Dr. Budiyono Saputro, M.Pdsebagai Ketua Program Studi Tadris Ilmu
Pengetahuan Alam Periode 2015-2019 yang senantiasa memotivasi
mahasiswa untuk bergerak maju, kreatif, inovatif, berpikiran global dan
berprestasi. Serta selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu
memberikan arahan, bimbingan, petunjuk hingga terselesaikannya Skripsi
ini dengan baik.
5. Ibu Anggun Zuhaida, M.Pd. sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu memberikan arahan serta bimbingannya untuk lancarnya proses
perkuliahan penulis.
6. Ibu Isna Avif Nurain, M.Pd. sebagai mahaguru motivasi penulis yang
senantiasa memberikan dukungan serta penguat hati menjalani lika-liku
kehidupan mahasiswa.
7. Keluarga besar SMP Negeri 4 Salatiga khususnya Bapak Wartono, M.Pd.
selaku kepala sekolah, Ibu Nurul Afdhilla, S.Pd. selaku guru pembimbing
penelitian, Ibu Rosmawati Y, S.Pd. selalu waka bidang kurikulum yang
selalu memberikan motivasi dan wejangan untuk penulis, serta anak-anak
didik tersayang kelas VII C dan VII D yang bersedia membantu dalam
penelitian skripsi ini.
8. Ibu Tarsih Wulandari, Bapak Slamet Wahyudi, Bima Hafiish Sadhewa,
Azzam Zainal Abidin dan seluruh keluarga besar penulis yang selalu
memberikan dukungan moral, material, motivasi, semangat serta do’a
dalam penyusunan Skripsi ini.
9. Ahmad Khoirudin yang selalu percaya, menguatkan serta memberikan
semangat agar penulisan skripsi ini tetap berjalan sampai akhir.
10. Teman-teman dan sahabat terkhusus Intan, Hayyi’, Desi Indri, Mba Uni,
Cinta, Aufi, Putri, Rara, Rani, Ida, Rina, Zulia, Landiana, Jilan, Yazid,
Iwan, Yantodan yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang telah
memberikan semangat dan turut membantu selesainya Skripsi ini.
11. Rekan-rekan PPL SMP Negeri 4 Salatiga tahun 2018 mulai dari Pak
Harun, Pak Wahyudi, Pak Riyadi, Bang Yazid, Asfia, Kak Zulia, Bu
Merlin, Bu Nuril, Bu Aman, Bu ana, sampai Bu Ila yang punya semangat
Page 10
ix
luar biasa untuk mengajar. Tak lupa saudara seposko senasib serta
sepenanggungan di posko 45 KKN IAIN Salatiga 2019 (Pak Cholik, Pak
Riyadi, Abidah, Nadya, Ayu, Ana, Widya) yang selalu menjaga,
menyemangati, dan mendukung hingga skripsi ini selesai.
12. Faisnah, Salis, Latifah, Alya, Dewi, Rahayu, Sholichatun, Mita, Mba
Metik, Mba Maya, Kak Inay, Olivia, Faqqih, Kak Ridho, Azzam, Fuad,
Dimas, Alawi dan seluruh keluarga besar Racana Kusuma Dilaga – Woro
Srikandhi IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak pengalaman
berharga sampai kepenulisan Skripsi ini berakhir.
13. Hanifah, Sa’diyah, Putriyanti, Iyas, Widya, Irma, Priska, Mba Ari, Nurul
Dewi, Mba Naim, Kang Arif, Dian, Bagus, Pak Sigit dan seluruh rekan
rekanita IPNU-IPPNU PAC Kecamatan Ampel yang senantiasa
memberikan pengalaman berorganisasi dan semangat berproses untuk
melanjutkan kepenulisan skripsi ini sampai berakhir.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu dalam kesempatan ini pula penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis memohon maaf atas segala
kekurangan dan kelemahan yang ada serta berharap Skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khusunya dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, Agustus 2019
Eka Indriani
NIM. 23060150050
Page 11
x
DAFTAR ISI
Persetujuan
Pembimbing…………………………………………………………………Error!
Bookmark not defined.
SKRIPSI ............................................................................. Error! Bookmark not defined.
DEKLARASI ..................................................................... Error! Bookmark not defined.
MOTTO ............................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xvi
ABSTRAK ...................................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian .................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 9
1. Manfaat Teoritis ............................................................................................... 10
2. Manfaat Praktis ................................................................................................. 10
E. Definisi Operasional ................................................................................................ 10
Page 12
xi
1. Efektivitas ......................................................................................................... 10
2. Media Audio Visual .......................................................................................... 11
3. Media Power point ........................................................................................... 11
4. Hasil Belajar ..................................................................................................... 12
5. Tata Surya ......................................................................................................... 12
F. Sistematika Penulisan .............................................................................................. 13
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 15
A. Landasan Teori ........................................................................................................ 15
1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran .................................................................... 15
2. Media Pembelajaran ......................................................................................... 20
3. Efektivitas ......................................................................................................... 27
4. Media Pembelajaran audio visual berbasis power point ................................... 28
5. Hasil belajar ...................................................................................................... 33
6. Tata Surya ......................................................................................................... 37
B. Kajian Pustaka ......................................................................................................... 51
C. Hipotesis Penelitian ................................................................................................. 55
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 56
A. Jenis Penelitian ........................................................................................................ 56
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian .................................................................................. 58
C. Populasi Dan Sampel .............................................................................................. 58
1. Populasi ............................................................................................................ 58
2. Sampel .............................................................................................................. 58
D. Variable Penelitian .................................................................................................. 59
Page 13
xii
1. Variable bebas .................................................................................................. 59
2. Variable terikat ................................................................................................. 59
E. Instrumen Penelitian ................................................................................................ 60
1. Soal…. .............................................................................................................. 60
2. Angket (Kuesioner) .......................................................................................... 61
F. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................................................ 61
1. Uji Coba Instrumen Tes .................................................................................... 62
2. Uji instrument angket ....................................................................................... 69
G. Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 70
1. Tes….. ........................................................................................................ ..…70
2. Angket (kuesioner) ........................................................................................... 70
3. Dokumentasi ..................................................................................................... 71
H. Teknik Analisa Data ................................................................................................ 72
1. Analisa Data Tes ............................................................................................... 72
2. Analisa Data Angket (Kuesioner) ..................................................................... 77
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA ............................................................... 79
A. Deskripsi Data ......................................................................................................... 79
1. Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol .................................................... 79
2. Deskripsi data pretest kelas kontrol .................................................................. 80
3. Deskripsi data posttest kelas kontrol ................................................................ 82
4. Data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen ............................................. 83
5. Deskripsi data pretest kelas eksperimen ........................................................... 84
6. Deskripsi data posttest kelas eksperimen ......................................................... 86
Page 14
xiii
B. Analisis Data ........................................................................................................... 87
1. Uji Coba Instrument Tes ................................................................................... 87
2. Analisis data ..................................................................................................... 92
C. Pembahasan ............................................................................................................. 97
PENUTUP ...................................................................................................................... 100
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 100
B. Saran ...................................................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 102
LAMPIRAN .................................................................................................................... 105
Page 15
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pola Desain Pretest-Posttest Kontrol Group Design. ........................................ 57
Tabel 3.2 Skala Likert ....................................................................................................... 61
Tabel 3.3Kategori Taraf Kesukaran .................................................................................. 68
Tabel 3.4 Kategori Daya Pembeda ................................................................................... 69
Tabel 3.5 Kategori Penilaian Angket ................................................................................ 77
Tabel 4.1 Hasil pretest dan posttest kelas kontrol……………………………………… 79
Tabel 4.2 Analisis Deskripsi Nilai Pretest Kelas Kontrol ................................................ 80
Tabel 4.3 Tingkat Penguasaan materi (pretest) siswa di kelas kontrol ............................. 81
Tabel 4.4 Analisis Deskripsi Nilai Posttest Kelas Kontrol ............................................... 82
Tabel 4.5 Tingkat Penguasaan materi (posttest) siswa di kelas kontrol ............................ 82
Tabel 4.6 Hasil pretest dan posttest kelas eksperimen ...................................................... 83
Tabel 4.7 Analisis Deskripsi Nilai Pretest Kelas Eksperimen .......................................... 84
Tabel 4.8 Tingkat Penguasaan materi (pretest) siswa di kelas eksperimen ...................... 85
Tabel 4.9 Analisis Deskripsi Nilai Posttest Kelas Eksperimen ........................................ 86
Tabel 4.10 Tingkat Penguasaan materi (posttest) siswa di kelas eksperimen ................... 86
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Butir Soal dengan SPSS 22.0 ........................................... 87
Tabel 4.12 Reliability statistic .......................................................................................... 89
Tabel 4.13 Uji Taraf kesukaran Soal ................................................................................ 89
Tabel 4.14 Hasil Uji Daya Beda Soal ............................................................................... 91
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov SPSS 22.0 ...................... 93
Tabel 4.16 Normalitas kelas eksperimen dan Kontrol ...................................................... 93
Tabel 4.17 Test Of Homogenity of Variance ..................................................................... 94
Tabel 4.18 Hasil Uji Independent Sample t-Test .............................................................. 95
Page 16
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model tatasurya Heliosentris ......................................................................... 42
Gambar 2.2 Fase bulan ..................................................................................................... 51
Gambar 4.1 Grafik Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ….…………………. …… 80
Gambar 4.2 GrafikHasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ..................................... 84
Gambar 4.3 Angket Respon Siswa Kelas Eksperimen Terhadap Penggunaan Media
Pembelajaran Audio Visual Berbasis Power Point ........................................................... 96
Page 17
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Identitas Mahasiswa .................................................................................... 105
Lampiran 2 RPP kelas Eksperimen ................................................................................. 106
Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol ...................................................................................... 116
Lampiran 4 Soal Validasi ................................................................................................ 127
Lampiran 5 Soal Pretest dan Posttest .............................................................................. 133
Lampiran 6 Angket Respon Siswa .................................................................................. 137
Lampiran 7 Hasil Angket Respon Siswa ........................................................................ 139
Lampiran 8 Daftar Nilai Kelas Eksperimen .................................................................... 140
Lampiran 9 Daftar Nilai Kelas Kontrol .......................................................................... 141
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Soal ............................................................................. 142
Lampiran 11Hasil Uji Reliabilitas Soal .......................................................................... 148
Lampiran 12 Uji Daya Beda Soal ................................................................................... 149
Lampiran 13Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal .............................................................. 151
Lampiran 14 Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 153
Lampiran 15 Hasil Uji Homogenitas .............................................................................. 154
Lampiran 16 Hasil Uji T-test .......................................................................................... 155
Lampiran 17 Foto ............................................................................................................ 156
Lampiran 18 Surat Keterangan Sudah Melaksanakan Penelitian ................................... 158
Lampiran 19 Surat Izin Penelitian ke Sekolah ................................................................ 159
Lampiran 20 Satuan Kredit Kegiatan .............................................................................. 160
Lampiran 21 Lembar Konsultasi Skripsi ........................................................................ 164
Page 18
xvii
ABSTRAK
Indriani, Eka. 2019.Efektivitas Media Audio Visual berbasisPower pointterhadap
Hasil Belajar IPA Materi Sistem Tata Surya pada Siswa Kelas VII
SMP Negeri 4 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi, Program
Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr.
Budiyono Saputro, M.Pd.
Kata Kunci: efektifitas; media audio visual berbasis power
point;tatasurya;hasil belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media
audio visual berbasis powerpoint, hasil belajar IPA materi tatasurya
menggunakan penggunaan media audio visual berbasis powerpoint,
dan efektifitas penggunaan media audio visual berbasispower point
terhadap hasil belajar IPA materi sistem tatasurya pada siswa kelas
VII SMP Negeri 4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
metode penelitian quasi experiment. Penelitian yang dilakukan
melibatkan dua kelas, kelas kontrol dan kelas eksperimen. Teknik
pengambilan sampel purposive sampling. Kelas yang menjadi kelas
kontrol adalah kelas VIIC sedangkan yang menjadi kelas eksperimen
adalah kelas VIID. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket dan soal. Metode pengambilan data dari penelitian ini
dilakukan dengan pretest dan posttest. Teknik analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Uji T-testdengan program
SPSS.
Hasil penelitian dari data angket menunjukanbahwa
penggunaan media audio visual berbasis power point membantu siswa
untuk bisa memahami materi dengan lebih mudah. Hasil belajar siswa
kelas eksperimen (menggunakan mediaaudio visual berbasis power
point) meningkat. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai -t hitung (-
2,627) < -t tabel (-2,392) dan probabilitas 0,012 < 0,05 maka Ha
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media audio visual berbasispower point efektif terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas VII di SMP N 4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019
pada materi sistem tatasurya.
Page 19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan salah satu aspek fundamental dalam
kehidupan. Tirtarahardja & Sulo (2008: 34) menyebutkan bahwa
pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik
terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Sistematis karena
proses pendidikan berlangsungmelalui tahap-tahap bersinambungan
(prosedural) dan sistemik oleh karena berlangsung dalam semua situasi
kondisi, di semua lingkungan yang saling mengisi (lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat). Pendidikan memperhatikan kesatuan aspek
jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan aspek sosial, aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor, serta segi serba keterhubungan manusia
dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial dan alamnya
(horizontal), dan dengan Tuhannya.
Proses pendidikan melibatkan banyak unsur-unsur pendidikan
yaitu Subjek yang dibimbing (peserta didik), orang yang membimbing
(pendidik), interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi
edukatif), ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan),
pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan), cara yang
digunakan dalam bimbingan (alat dan metode) serta tempat dimana
peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan) (Tirtarahardja
& Sulo, 2008: 51).
Page 20
2
Unsur proses belajar dalam proses pendidikan memegang peranan
yang vital. Dalam prakteknya, salah satu unsur penting dalam pendidikan
adalah interaksi edukatif atau yang biasa disebut dengan Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM). Belajar dapat diartikan sebagai aktivitas pengembangan
diri melalui pengalaman, bertumpu pada kemampuan diri belajar dibawah
bimbingan pengajar. Sedangkan mengajar diartikan sebagai aktivitas
mengarahkan, memberikan kemudahan bagaimana cara menemukan
sesuatu (bukan memberi sesuatu) berdasarkan kemampuan yang dimiliki
oleh pelajar.
Menurut James O. Whitaker “Belajar adalah proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan pengalaman”. Kata
“diubah” merupakan kata kunci dalam pendapatnya Whitaker, sehingga
dari kata tersebut mengandung makna bahwa belajar merupakan sebuah
perubahan yang direncanakan secara sadar melalui suatu program yang
disusun untuk menghasilkan perubahan perilaku positif tertentu. Intinya
bahwa belajar adalah perubahan (Rusman, 2018: 87-88).
Sebagai makhluk Allah yang dibekali akal serta perasaan, Allah
telah mewajibkan setiap hamba-Nya untuk selalu belajar. Sebagaimana
wahyu Allah yang pertamakali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
melalui malaikat Jibril yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5
ا ق ل (خ 1)ق ل يخ ذ ال ك ب ر ن س اب أ ز ق ا ك ب ر و أز ق ا (2)ق ل ع ي ه اى س ل
(5)ن ل ع ي ن ال ه اى س ل ا ن ل (ع 4)ن ل ق ال ب ن ل يع ذ (ال 3)م ز ك ل ا
Page 21
3
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan Yang Menciptakan (1);
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2); Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah (3); Yang mengajar (manusia) dengan
perantaraan kalam (4); dan mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya (5)”.
Ayat tersebut mengandung pesan ontologis tentang belajar dan
pembelajaran. Nabi Muhammad SAW, yang ummi (buta huruf aksara)
melalui ayat tersebut, beliau diperintahkan untuk belajar membaca. Timbul
pertanyaan, mengapa kata iqra’ atau perintah membaca dalam sederetan
ayat diatas diulang dua kali yakni pada ayat 1 dan 3? Jawabannya antara
lain menurut M. Quraish Shihab bahwa perintah pertama dimaksudkan
sebagai perintah belajar tentang sesuatu yang belum diketahui, sedang
yang kedua adalah perintah untuk mengajarkan ilmu kepada orang lain. Ini
mengindikasikan bahwa dalam proses belajar dan pembelajaran dituntut
adanya usaha yang maksimal yang memfungsikan segala komponen
berupa alat-alat potensial yang ada pada diri manusia. Setelah ilmu
tersebut diperoleh melalui pembelajaran, maka amanat selanjutnya adalah
mengajarkan ilmu tersebut, dengan cara tetap memfungsikan segala
potensi tersebut.Adapun ayat yang dapat dibaca itu obyeknya bermacam-
macam. Secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu, ayat-ayat tertulis
(ayat al-qur’aniyah) dan adapula ayat-ayat yang tidak tertulis (ayar al-
kauniyah). Hasil yang ditimbulkan dengan usaha belajar membaca ayat-
ayat qur’aniyah, dapat menghasilkan ilmu agama seperti fikih, tauhid,
Page 22
4
akhlak dan semacamnya. Sedangkan hasil yang ditimbulkan dengan usaha
membaca ayat-ayat kauniyah, dapat menghasilkan ilmu sains seperti
fisika, biologi, kimia, astronomi dan semacamnya. Dapat dirumuskan
bahwa ilmu yang bersumber dari ayat-ayat qur’aniyah dan kauniyah harus
diperoleh melalui proses belajar membaca(Munirah, 2016: 45).
Ayat-ayat kauniyah yang juga harus dipelajari manusia diantaranya
adalah sains atausaat ini kerapkali disebut dengan IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam) yang menjadi mata pelajaran wajib pada jenjang SMP/MTs. Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip
saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari
diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung
untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah (Hardini & Puspitasari, 2017: 150).
IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana untuk
menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan. Pembelajaran IPA
sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
Page 23
5
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai sebagai aspek penting kecakapan hidup.
Oleh karena itu, pembelajaran IPA di SD/MI dan SMP/MTs menekankan
pada pemberian pengalaman belajar langsung melalui penggunaan dan
pengembangan ketrampilan proses ilmiah (Hardini & Puspitasari, 2017:
152).
Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memilki
kemampuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan
alam ciptaan-Nya.
2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala
alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran
terhadap adanya hubungan yang saling memengaruhi antara
IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
4. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir, bersikap, dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi.
5. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
Page 24
6
6. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam
memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta
sumber daya alam.
7. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan ketrampilan IPA
sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
selanjutnya.
Salah satu materi IPA di SMP yaitu materi sistem tata surya.
Ruang lingkup materi tatasurya di SMP meliputi komponen penyusun tata
surya, rotasi, revolusi bumi dan bulan, serta dampaknya bagi kehidupan di
bumi.
Materi sistem tata surya termasuk materi yang sulit untuk diamati
secara langsung atau bersifat abstrak, sehingga dibutuhkan visualisasi atau
animasi untuk mempelajarinya. Untuk itu materi sistem tata surya ini
sangat membutuhkan media yang dapat membentuk pengertian yang sama
pada siswa sehingga sistem tata surya tidak abstrak lagi.
Era milenial saat ini, teknologi seakan tak pernah lepas dari
kehidupan. Segala sesuatu di dunia ini sudah berubah ke era digital. Tak
terkecuali dalam proses pembelajaran. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi kini juga berpengaruh terhadap penggunaan alat-alat bantu
mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Bagi sekolah-sekolah yang sudah maju dan mampu, telah menggunakan
alat-alat tersebut sebagai alat bantu mengajar, sehingga pembelajaran
menjadi lebih efektif, efisien, dan menyenangkan.
Page 25
7
Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi
penggunaan berbagai jenis media, sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran. Pengajar diharapkan dapat menggunakan alat-alat atau
perlengkapan tersebut secara efektif dan efisien dalam pembelajaran di
kelas. Pengajar sebagai tenaga professional dituntut untuk selalu
mengembangkan diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Untuk itu, pengajar mulai berusaha membiasakan diri
menggunakan berbagai peralatan-peralatan seperti OHP, LCD, CD, VCD,
video, komputer, dan internet dalam pembelajaran di kelas, dengan
berbagai program pembelajaran yang dapat dikembangkan (Sanaky, 2015:
2-3).
Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan
utnuk keperluan pembelajaran (Rusman, 2018:161). Dewasa ini, media
pembelajaran memiliki banyak inovasi terutama media berbasis teknologi.
Salah satu diantaranya adalah media audio visual. Media audio visual
adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan
bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama
dengan objek aslinya (Sanaky, 2015:119).
Media audio visual ini dapat dikombinasikan dalam media lain
seperti media power point. Program aplikasi power point merupakan
program untuk membuat presentasi yang ada dapat dipergunakan untuk
membuat program pembelajaran, sehingga program yang dihasilkan pun
akan cukup menarik dengan komposisi warna dan animasi yang
Page 26
8
digunakan. Dengan Microsoft power point program komputer, seorang
pengajar dapat mendesain berbagai program pembelajaran sesuai dengan
materi, metode, dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (Sanaky,
2015: 147-148).
Media powerpoint sering digunakan dalam praktek pembelajaran.
Akan tetapi penggunaannya masih terasa belum maksimal dikarenakan
kebanyakan media power point ini disajikan dalam tampilan yang sangat
sederhana dan belum dikombinasikan dengan media yang lain. Padahal,
power point memiliki berbagai fitur yang dapat menunjang tampilan
menjadi lebih menarik bagi siswa, diantaranya fitur untuk menambahkan
gambar, suara, maupun video ke dalam presentasi tersebut agar lebih
menarik.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian guna mengetahui seberapa besar pengaruh media pembelajaran
power point terhadap hasil belajar siswa. Sesuai dengan acuan tersebut,
peneliti melakukan penelitian dengan judul ”Efektivitas Penggunaan
Media Audio Visual BerbasisPower point Terhadap Hasil Belajar
Siswa Materi Sistem Tata Surya Kelas VII SMP Negeri 4 Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019”
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan peneliti diatas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Page 27
9
1. Bagaimana penggunaan media audio visual berbasis power point di
SMP Negeri 4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019?
2. Bagaimana hasil belajar IPA materi tata suryadengan penggunaan
media audio visual berbasispower point pada siswaSMP Negeri 4
Salatiga tahun pelajaran 2018/2019?
3. Apakah penggunaan media audio visual berbasis power pointefektif
terhadap hasil belajar siswa materi tata surya kelas VII di SMP Negeri
4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui penggunaan media audio visual berbasis power
point di SMP Negeri 4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019
2. Untuk mengetahui hasil belajar IPA materi tata surya dengan
menggunakan media audio visual berbasis power point siswa SMP
Negeri 4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
3. Untuk mengetahui efektivitas media audio visual berbasis power point
terhadap hasil belajar siswa materi tata surya kelas VII di SMP Negeri
4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan membantu untuk mengetahui efektivitas
penggunaan media pembelajaran Power point pada materi tata surya kelas
VII. Adapun pelaksanaan penelitian ini akan bermanfaat sebagai berikut :
Page 28
10
1. Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini sebagai dasar pengembangan kajian ilmu
media pembelajaran materi tatasurya dengan menggunakan media
pembelajaran power pointpada siswa kelas VIISMP Negeri 4 Salatiga
Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru memberikan inspirasi untuk berinovasi dengan media
power point.
b. Bagi siswa akan mengalami pengalaman belajar yang menarik
karena media power point memberikan gambaran nyata mengenai
tata surya.
c. Bagi sekolah media power point dapat dijadikan referensi untuk
memajukan hasil belajar siswa;
d. Bagi peneliti lain dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut
dengan menambah permasalahan lain;
e. Bagi pengambil kebijakan sebagai masukan atau saran bagi kepala
sekolah dalam pengambilan kebijakan untuk mengarahkan guru-
guru agar mencoba berinovasi terhadap media-media
pembelajaran untuk
E. Definisi Operasional
1. Efektivitas
Dalam kamus bahasa Indonesia efektifitas “ secara etimologi
(bahasa) berasal dari kata efektif yang berarti ada pengaruhnya,
Page 29
11
akibatnya”. Efektifitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang
melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju dan bagaimana suatu
organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya
dalam usaha mewujudkan tujuan operasional.
2. Media Audio Visual
Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat
memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara
gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya
(Sanaky, 2015:119). Media video tergolong ke dalam media audio
visual yang mampu menayangkan pesan dan informasi melalui unsure
gambar dan suara yang disampaikan secara simultan. Keunggulan ini
membuat media sebagai sarana untuk memperoleh dan
mengkomunikasikan pesan secara lengkap (Pribadi, 2017: 137).
3. Media Power point
Media pembelajaran merupakan sarana atau alat bantu pendidikan
yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran
untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan
pengajaran.Power point sendiri merupakan program aplikasi presentasi
yang merupakan salah satu program aplikasi dibawah Microsoft office
(Microsoft Power point) program komputer dan tampilan ke layar
dengan menggunakan bantuan LCD projector.
Page 30
12
4. Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana (2014: 3) hasil belajar merupakan bagian
penting dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa hakikatnya
merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik. Sedangkan menurut Dimyati dan Mujiono (2013: 3-4)
hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan
proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.
Menurut Ngalimun (2018: 3-4) dalam setiap pembelajaran,
pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran
yang ia lakukan. Hasil yang dimaksud adalah baik, tidak baik,
bermanfaat atau tidak bermanfaat dan lain-lain. Pentingnya diketahui
hasil ini karena ia dapat menjadi salah satu patron bagi pendidik untuk
mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dilakukan dapat
mengembangkan potensi peserta didik.
5. Tata Surya
Dijelaskan oleh Parker (2006:6) bahwa tata surya terdiri atas
delapan planet yang mengitari matahari. Planet-planet itu (sesuai
urutan dari yang terdekat dengan matahari) adalah Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Seluruh planet,
kecuali Merkurius dan Venus memiliki benda langit yang mengorbit,
Page 31
13
disebut satelit. Benda langit yang berukuran lebih kecil disebut dengan
asteroid. Orbitnya berada diantara Mars dan Yupiter, yang dikenal
dengan sabuk asteroid. Benda langit yang disebut komet juga
mengorbit pada matahari, namun jangkauan orbitnya lebih jauh
daripada planet manapun di dalam tata surya. Dahulu, Pluto dianggap
sebagai planet ke-9 dalan tata surya. Namun pada bulan Agustus 2006,
planet ini ditetapkan sebagai planet kerdil atau Dwarf Planet.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan penelitian iniadalah
dimulai dari bab muka skripsi yang meliputi : halaman judul, halaman
persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan, halaman
penyataan keaslian penelitian, halaman motto dan persembahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan
abstrak.
BAB I Pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisis
oprasional, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori meliputi kajian teori, kajian pustaka, dan
hipotesis penelitian tentang hakikat belajar dan pembelajaran, media
pembelajaran, media pembelajaran power point interaktif, pengertian hasil
belajar, materi tata surya, dan kajian pustaka yang berisi tiga referensi
penelitian yang serupa dengan penelitian yang sedang di lakukan oleh
peneliti saat ini.
Page 32
14
BAB III Metodologi penelitian mencakup tentang metode
penelitian yang digunakan peneliti. Peneliti menggunakan metode
penelitian kuantitatif yang mana didalamnya mencakup jenis penelitian,
lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sample, variabel penelitian,
intrumen penelitian, uji coba instrumen penelitian, metode pengumpulan
data, dan teknik analisis data.
BAB IV Deskripsi dan Analisis Datamemuat 2 bagian, yaitu:
deskripsi tentang penelitian yang dilakukan serta analisis data hasil dari
penelitian yang dilakukan.
BAB V sebagai bab terakhir dari skripsi memuat dua hal pokok,
yaitu kesimpulan dan saran.
Page 33
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan salah satu factor penting yang memengaruhi
dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku
individu. Sebagian besar perkembangan individu berlangsung melalui
kegiatan belajar. Belajar bukan hanya sekedar penyerapan informasi,
melainkan juga sebagai proses pengaktifkan informasi yang
melibatkan upaya pengaksesan informasi dan penyimpanannya pada
memori terdalam.
Belajar merupakan suatu aktivitas yang dapat dilakukan secara
psikologis maupun secara fisiologis. Aktivitas yang bersifat psikologis
yaitu aktivitas yang merupakan proses mental, misalnya aktivitas
berfikir, memahami, menyimpulkan, menyimak, menelaah,
membandingkan, membedakan, mengungkapkan, menganalisis dan
sebagainya. Sedangkan aktivitas yang bersifat fisiologis yaitu aktivitas
yang merupakan proses penerapan atau praktik, misalnya melakukan
eksperimen atau percobaan, latihan, kegiatan praktik, membuat karya
(produk), apresiasi dan sebagainya (Rusman, 2018: 87).
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan, dan bukan suatu
hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih
luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan
Page 34
16
hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Belajar merupakan
proses perubahan tingkah laku individu melalui proses interaksi
dengan lingkungan. Tujuan belajar adalah perubahan tingkah laku,
hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya (Hamalik, 2008: 27-28).
Cronbach berpendapat bahwa learning is shown by change in
behavior as a result of experience. Belajar sebagai suatu aktivitas yang
ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman.
Makna dari definisi yang dikemukakan oleh Cronbach ini lebih dalam
lagi, yaitu belajar bukanlah semata-mata perubahan dan penemuan,
tetapi sudah mencakup kecakapan yang dihasilkan akibat perubahan
dan penemuan tadi. Setelah terjadi perubahan dan menemukan sesuatu
yang baru, maka akan timbul suatu kecakapan yang memberikan
manfaat bagi kehidupannya. Intinya belajar adalah outcome (Rusman,
2018: 95).
Tafsir berpendapat bahwa ada beberapa ciri penting dalam belajar
yaitu (1) dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan, (2)
merupakan pengalaman sendiri dan bersifat individual, (3) merupakan
proses interaksi antara individu dan lingkungan, serta (4)
mengakibatkan terjadinya perubahan sikap mental dan tingkah laku
yang bersifat integral, dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Proses yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku
baru secara keseluruhan merupakan hasil pengalaman individu dalam
berinteraksi dengan lingkungannya (Basri, 2015: 5).
Page 35
17
Dalam proses belajar muncul perhatian pada objek yang diajarkan.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi perhatian, secara garis besar,
faktor tersebut terbagi menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor
internal (Basri, 2015: 27).
a. Faktor eksternal. Perhatian muncul karena adanya situasi dan
kondisi jiwa. Para psikolog Barat menyebut situasi yang
merupakan penarik perhatian sebagai attention getter. Sebagian
lagi menyebut situasi yang menarik perhatian dengan determinan
perhatian eksternal. Situasi yang menarik perhatian terdiri atas
sebagai berikut:
i. Gerak. Secara visual, manusia tertarik pada objek-objek yang
bergerak. Misalnya, rangkaian huruf bergerak yang dipasang
dalam display sebuah iklan di jalan raya menarik perhatian para
pengguna jalan.
ii. Intensitas Stimuli. Manusia akan memerhatikan stimuli yang
lebih menonjol daripada stimuli lainnya. Misalnya, dari
sepuluh mahasiswa ada seorang yang berkulit paling hitam
maka diambillah contoh mengenai perbedaan kulit.
iii. Kebaruan. Hal-hal baru selalu menarik perhatian manusia.
iv. Perulangan. Hal-hal yang disajikan berkali-kali ditambah
variasi akan menarik perhatian. Misalnya, seorang dosen yang
selalu mengulang-ulang kata “barangkali” dalam menjelaskan
materi kuliah dan mahasiswa mencatat kata “barangkali”
Page 36
18
hingga ratusan sehingga dosen tersebut dikenal dengan “Sang
barangkali”.
b. Faktor internal. Yaitu tingkat perhatian seseorang yang dipengaruhi
oleh keadaan internalnya. Dalam belajar, faktor internal ini
mencakup hal-hal berikut:
i. Faktor biologis adalah faktor yang terdapat pada diri orang
yang sedang belajar. Jika belajar dalam keadaan lapar,
perhatian pada materi pelajaran akan terganggu karena dalam
pikirannya adalah makanan.
ii. Faktor sosiopsikologis. Jika siswa ditugasi untuk meneliti
jumlah siswi di sebuah kelas, ia tidak akan menjawab jumlah
siswi kulit putih saja.
iii. Faktor motif sosiogenis, kebiasaan, sikap dan kemauan.
Perhatian siswa ditentukan oleh ketertarikan pada sesuatu yang
akan dipelajari. Siswa yang tertarik pada pelajaran matematika
akan senang mempelajari pelajaran tersebut dibandingkan
dengan pelajaran yang lain.
Pembelajaran merupakan proses dasar dari pendidikan, dari
sanalah lingkup terkecil secara formal yang menentukan dunia
pendidikan berjalan dengan baik atau tidak (Rusman, 2018: 96).
Pembelajaran sistemik berkaitan langsung dengan pendidikan. Dalam
pembelajaran sistemik terdapat proses interaksi antarunsur pendidikan
dalam proses pembelajaran yang terjadi di dalam lingkungan sekolah
Page 37
19
pada saat guru mengajarkan ilmu pengetahuan kepada siswa dan siswa
mencerna atau mentransfer pengetahuan melalui proses kognitifnya.
Dalam pembelajaran sistemik guru memberikan dorongan, contoh
yang baik, pujian dan hukuman (Basri, 2015: 63).
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 ayat 20,
“Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” Oleh karena itu,
ada lima jenis interaksi yang dapat berlangsung dalam proses belajar
dan pembelajaran, yaitu: 1) interaksi antara pendidik dengan peserta
didik; 2) interaksi antara sesame peserta didik atau antar sejawat; 3)
interaksi peserta didik dengan narasumber; 4) interaksi peserta didik
bersama pendidik dengan sumber belajar yang sengaja dikembangkan;
5) interaksi peserta didik bersama pendidik dengan lingkungan sosial
dan alam (Rusman, 2018: 95).
Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari berbagai
komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen
tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat
komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam
memilih dan menentukan media, metode, strategi, dan pendekatan apa
yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran(Rusman, 2018:
95).
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses interaksi antara
guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan
Page 38
20
tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu dengan menggunakan
berbagai media pembelajaran.
2. Media Pembelajaran
Media merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan
pesan. Media pembelajaran merupakan sebuah alat yang berfungsi dan
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar,
dan bahan ajar. Maka, dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi
tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan.
Media ada yang tinggal dimanfaatkan oleh guru (by utilization)
dalam kegiatan pembelajaran, artinya media tersebut dibuat oleh pihak
tertentu (produsen media) dan guru tinggal menggunakannya secara
langsung dalam kegiatan pembelajaran, begitu juga media yang
sifatnya alamiah yang tersedia di lingkungan sekolah juga termasuk
yang dapat langsung digunakan. Selain itu, kita juga dapat merancang
dan membuat media sendiri (by design) sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan siswa.
Sanaky (2015: 4) berpendapat bahwa media pembelajaran
merupakan sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan
sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi
efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran. Untuk itu,
menurut Rusman (2018: 165) media pembelajaran memiliki beberapa
fungsi dalam pembelajaran diantaranya:
Page 39
21
a. Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media
pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat memperjelas,
mempermudah, mempercepat penyampaian pesan atau materi
pelajaran kepada para siswa, sehingga inti materi pelajaran
secara utuh dapat disampaikan pada siswa. Disamping itu
melalui alat bantu belajar ini memungkinkan siswa belajar
secara mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual,
auditori dan kinestetiknya. Dampak pada siswa lain dalam
kelas diharapkan dapat memberikan stimulus, mempersamakan
pengalaman dan pemahaman objek pesan yang disampaikan
dalam pembelajaran.
b. Sebagai komponen dari sub sistem pembelajaran. Pembelajaran
merupakan suatu sistem yang mana didalamnya memiliki sub-
sub komponen diantaranya adalah komponen media
pembelajaran. Dengan demikian meida pembelajaran
merupakan sub komponen yang dapat menentukan
keberhasilan proses maupun hasil pembelajaran.
c. Sebagai pengarah dalam pembelajaran. Salah satu fungsi dari
media pembelajaran adalah sebagai pengarah pesan atau materi
apa yang akan disampaikan, atau kompetensi apa yang akan
dikembangkan untuk dimiliki siswa. Banyak pembelajaran
tidak mencapai hasil prestasi belajar siswa dengan baik karena
Page 40
22
tidak memiliki atau tidak optimalnya alat bantu yang digunakan
dalam pembelajaran.
d. Sebagai permainan atau membangkitkan perhatian dan
motivasi siswa. Media pembelajaran dapat membangkitkan
perhatian dan motivasi siswa dalam belajar, karena meida
pembelajaran dapat mengakomodasi semua kecakapan siswa
dalam belajar. Media pembelajaran dapat memberikan bantuan
pemahaman pada siswa yang kurang memiliki konsentrasi
dalam belajar. Dapat pula alat bantu pembelajaran ini
menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara
murid dengan sumber belajar.
e. Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran. Secara kualitas
dan kuantitas media pembelajaran sangat memberikan
kontribusi terhadap hasil maupun proses pembelajaran. Oleh
karena itu, dalam penggunaan media pembelajaran harus
memperhatikan rambu-rambu mekanisme media pembelajaran.
f. Mengurangi terjadinya verbalisme. Dalam pembelajaran sering
terjadi siswa mengalami verbalisme karena apa yang
diterangkan atau dijelaskan guru lebih bersifat abstrak atau
tidak ada wujud, tidak ada ilustrasi nyata atau salah satu
contoh, sehingga siswa hanya bisa mengatakan tetapi tidak
memahami bentuk, wujud atau karakteristik objek. Dengan
Page 41
23
demikian media pembelajaran dapat berfungsi sebagai alat
yang efektif dalam memperjelas pesan yang disampaikan.
g. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
Sering terjadi dalam pembelajaran menjelaskan objek
pembelajaran yang sifatnya sangat luas, besar, atau sempit,
kecil atau bahaya, sehingga memerlukan alat bantu untuk
menjelaskan, mendekatkan pada objek yang dimaksud.
Selain fungsi, adanya media pembelajaran juga memiliki tujuan.
Menurut Basri (2015:188) tujuan dari media pembelajaran sebagai alat
bantu pembelajaran adalah untuk (a) Mempermudah proses
pembelajaran di kelas, (b) Meningkatkan efisiensi proses
pembelajaran, (c) Menjaga relevansi antara materi pembelajaran
dengan tujuan belajar, dan (d) Membantu konsentrasi pembelajar
dalam proses pembelajaran.
Selain tujuan tersebut, penggunaan media pembelajaran dalam
proses pembelajaran memiliki beberapa manfaat diantaranya adalah
sebagai berikut:
a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra
c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara
siswa dan sumber belajar
d. Memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya
Page 42
24
e. Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.
Menurut Sanaky (2015: 6-7) setelah mengetahui tujuan dan
manfaat media pembelajaran, langkah selanjutnya adalah menentukan
pilihan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran
dikelas. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran harus
dipilih dan disesuaikan dengan tujuan pengajaran, materi pelajaran,
metode mengajar, ketersediaan alat yang dibutuhkan, pribadi pengajar,
kondisi siswa dn situasi pengajaran yang sedang berlangsung. Media
harus disesuaikan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien.
Menurut Rusman (2018:175)Media pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi 3 yaitu berdasarkan sifat, jangkauan, dan
teknik pemakaiannya.
a. Berdasarkan sifatnya, media dapat dibagi menjadi:
i. Media auditif, yaitu media yang hanya dapat di dengar saja
atau media yang memiliki unsure suara.
ii. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja,
tidak mengandung unsure suara.
iii. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain
mengandung unsure suara juga mengandung unsure gambar
yang bisa dilihat.
Page 43
25
b. Berdasarkan kemampuan jangkauannya, media dapat pula
dibagi menjadi:
i. Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak.
ii. Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang
dan waktu.
c. Dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi
menjadi:
i. Media yang diproyeksikan.
ii. Media yang tidak dapat direkomendasikan.
Dalam sebuah pembelajaran, terdapat media pembelajaran yang
disebut sebagai multimedia pembelajaran. Sebagai salah satu
komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan
multimedia pembelajaran harus memerhatikan karakteristik komponen
lain seperti tujuan, materi, strategi, dan evaluasi pembelajaran (Basri,
2015: 192). Karakteristik multimedia pembelajaran yaitu:
a. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen., misalnya
menggabungkan unsure audio dan visual.
b. Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan
untuk mengakomodasi respons siswa.
c. Bersifat mandiri, yaitu memberikan kemudahan dan
kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga siswa dapat
menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
Page 44
26
Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia
pembelajaran sebaiknya juga memenuhi fungsi sebagai berikut:
a. Memperkuat respons pengguna secepatnya dan sesering
mungkin.
b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju
kecepatan belajarnya sendiri.
c. Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu aturan yang
koheren dan terkendalikan.
d. Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dari pengguna
dalam bentuk respons, baik berupa jawaban, pemilihan,
keputusan, maupun percobaan.
Penyajian multimedia pembelajaran interaktif ini dapat
dikategorikan dalam berbagai format. Salah satu diantaranya adalah
format sajian multimedia pembelajaran yang berupa tutorial. Format
sajian ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam
penyampaiannya materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana
layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi
yang berisi konsep disajikan dengan teks, gambar, baik diam maupun
bergerak dengan grafik. Pada saat yang tepat, ketika siswa telah
membaca, menintrepetasikan, dan menyerap konsep itu, guru
mengajukan serangkaian pertanyaan atau tugas.
Page 45
27
Jika jawaban atau respons siswa benar, dilanjutkan dengan materi
berikutnya. Jika jawaban atau respons siswa salah, siswa harus
mengulang memahami konsep tersebut secara keseluruhan ataupun
hanya bagian-bagian tertentu (remedial). Kemudian, pada bagian akhir
siswa diberi serangkaian pertanyaan untuk mengukur tingkat
pemahaman mereka atas konsep atau materi yang disampaikan.
3. Efektivitas
Efektivitas dalam kamus bahasa Indonesia diartikan menjadi“
secara etimologi (bahasa) berasal dari kata efektif yang berarti ada
pengaruhnya, akibatnya”. Efektifitas adalah adanya kesesuaian antara
orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju dan
bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan
sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional.
Damayanti (2013: 8) menjelaskan bahwaefektifitas adalah taraf
tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan, bahwa pengelolaan
yang efektif ialah apabila pengelolaan itu dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut. (1) Membuat pekerjaan yang benar, (2) mengkreasi
alternatif alternatif, (3)mengoptimalkan sumber-sumber pendidikan.
(4) memperoleh hasil pendidikan, (5) menunjukan keuntungan
pendidikan. Efektif juga mengandung makna: (1) apabila hasil nyata
dan pencapian sekolah sesuai dengan tujuan sekolah dan kehebatannya
telah dicapai, atau peringkat target yang ditetapkan dan atau masalah
yang dipilih dan ditentukan oleh sekolah untuk diatasi sudah
Page 46
28
dipecahkan. (3) menunjukan kinerja sekolah sehubungan dengan
kesuksesan sekolah dalam menghasilkan kondisi dan peringkat yang
diharapkan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa suatu
pekerjaan dikatakan efektif apabila pekerjaan itu memberikan hasil
yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan semula. Jadi
efektifitas merupakan suatu kondisi yang dapat meningkatkan
tercapainya suatu tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
4. Media Pembelajaran audio visual berbasispower point
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung
keberhasilan proses belajar mengajar. Selama kegiatan belajar
mengajar, dibutuhkan adanya interaksi antara guru dan siswa, agar
siswa dapat menyerap materi pelajaran dengan optimal. Sebagai tenaga
pengajar dan pendidik yang secara langsung terlibat dalam proses
belajar mengajar, guru memegang peran penting dalam mengarahkan
siswa mencapai hasil belajar yang maksimal. Salah satu kemampuan
yang diharapkan dikuasai oleh guru IPA adalah bagaimana
mengajarkan konsep IPA dengan baik. Hal ini dapat didukung dengan
pemilihan media pembelajaran yang relevan dengan kompetensi dasar
(Srimaya, 2017: 54).
Komputer termasuk salah satu media pembelajaran. Pengunaan
komputer dalam pembelajaran merupakan aplikasi teknologi dalam
pendidikan. Pada dasarnya teknologi dapat menunjang proses
Page 47
29
pencapaian tujuan pendidikan. Salah satu media yang awam digunakan
dalam dunia pendidikan adalah media audio visual.Media audio visual
adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak
dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter
sama dengan objek aslinya (Sanaky, 2015:119). Media video tergolong
ke dalam media audio visual yang mampu menayangkan pesan dan
informasi melalui unsure gambar dan suara yang disampaikan secara
simultan. Keunggulan ini membuat media sebagai sarana untuk
memperoleh dan mengkomunikasikan pesan secara lengkap (Pribadi,
2017: 137).
Dewasa ini, media audio visual tidak hanya disajikan langsung,
akan tetapi di kombinasikan dengan media power point.Pemanfaatan
media pembelajaran dengan memanfaatkan program aplikasi Microsof
Power point dilakukan dengan mengemas materi ajar secara menarik,
singkat, padat dan efektif. Power point memiliki fasilitas custom
animation yang sangat lengkap.
Sanaky (2015:114) menjelaskan bahwa media pembelajaran power
point dapat dikategorikan sebagai media visual. Pengajaran akan lebih
efektif apabila objek dan kejadian yang menjadi bahan pengajaran
dapat divisualisasikan secara realistic menyerupai keadaan yang
sebenarnya. Sebagai contoh adalah model. Artinya, sekalipun model
merupakan gambaran nyata dari objek dalam bentuk tiga dimensi tidak
dapat dikatakan realistic sepenuhnya. Namun demikian, model sebagai
Page 48
30
media pembelajaran dapat member makna terhadap isi pesan dari
keadaan sebenarnya. Belajar dari pesan visual memerlukan
ketrampilan, karena dengan melihat pesan visual tidak dengan
sendirinya seseorang akan mampu belajar daripadanya. Itulah
sebabnya pembelajar harus dibimbing agar dapat menerima dan
menyimak pesan-pesan visual secara tepat.
Power point sendiri merupakan program aplikasi presentasi yang
merupakan salah satu program aplikasi dibawah Microsoft office
(Microsoft Power point) program komputer dan tampilan ke layar
dengan menggunakan bantuan LCD projector. Keuntungan terbesar
dari program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena
sudah berada di dalam Microsoft office program komputer. Program
palikasi ini merupakan program untuk membuat presentasi yang ada
dapat dipergnakan untuk membuat program pembelajaran, sehingga
program yang dihasilkan pun akan cukup menarik dengan komposisi
warna dan animasi yang digunakan. Dengan Microsoft power point
program komputer, seorang pengajar dapat mendesain berbagai
program pembelajaran sesuai dengan materi, metode, dan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Program yang di desain dengan
menggunakan Microsoft power point, diantaranya:
a. Memasukkan teks, gambar, suara, dan video.
Pengajar dapat menampilkan berbagai teks untuk berbagai
keperluan pembelajaran. Suara dan video merupakan dua fasilitas
Page 49
31
yang disediakan oleh Microsoft power point 2000 yang sangat
mendukung pemrograman pembelajaran. Dalam pembelajaran tata
surya, tambahan teks, gambar, dan video akan sangat membantu
siswa untuk membentuk persepsi yang lebih nyata mengenai alam
semesta.
b. Membuat tampilan menarik
Tampilan yang menarik akan meningkatkan minat dan
motivasi pembelajar untuk menjalankan program. Pada program
computer Microsoft power point2000, ada beberapa fasilitas yang
disediakan untuk membuat tampilan lebih menarik diantaranya
adalah fasilitas background dan animasi pada slide. Dengan
tampilan media yang menarik, tentusaja akan membuat siswa lebih
bisa fokus dengan pembelajaran yang disampaikan.
c. Membuat hyperlink
Hyperlink yaitu fasilitas yang disediakan untuk
menghubungkan dengan file-file lain. Fasilitas ini sangat penting
dan sangat mendukung pembelajaran, sebab program hyperlink ini
dapat terhubung ke program lain yang pada komputer dan atau ke
jaringan internet, apabila komputer yang digunakan telah
tersambung dengan program internet. Hyperlink atau hubungan
dalam satu program akan memungkinkan programmer memberikan
umpan balik secara langsung terhadap proses pembelajaran.
Hubungan dengan program lain akan memperkaya fasilitas lain
Page 50
32
yang mendukung pembelajaran dan hubungan dengan internet akan
membuka berbagai kemungkinan pembelajaran yang lebih luas,
pribadi, dan otentik.
d. Membuat slide transition
Selain fasilitas program hyperlink, juga diselenggarakan pula
fasilitas slide transition yaitu power point slide dapat digerakkan
secara manual dengan menggunakan program on mouse click atau
menggunakan program automatically after. Jika memilih on mouse
click, dan kemudian mengklik apply to all slides. Hasil program
slide bersifat manual dan dapat mengoprasionalkan hanya dengan
mengklik tanda panah ► pada layar slide show dan langsung slide
berganti. Tetapi, apabila saudara berkeinginan slide bergerak
secara otomatis, maka mengklik automatically after, tentukan
waktunya (detik atau menit) dan langkah selanjutnya mengklik
apply to all slides. Maka hasil program slide sudah dapat bergerak
secara otomatis.
Dengan berbagai program yang ditawarkan tersebut, tidak
menutup kemungkinan bahwa Microsoft power point yang digunakan
sebagai media akan membuat pembelajaran lebih menarik. Siswa juga
akan lebih meperhatikan dan lebih fokus terhadap pembelajaran yang
sedang berlangsung sehingga akan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa sebagai alat ukur keberhasilan tercapainya tujuan pembelajaran.
Page 51
33
5. Hasil belajar
Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui
hasil dari proses pembelajaran yang ia lakukan.Hasil yang dimaksud
adalah baik, tidak baik, bermanfaat atau tidak bermanfaat dan lain-lain.
Pentingnya diketahui hasil ini karena ia dapat menjadi salah satu
patron bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses
pembelajaran yang dilakukan dapat mengembangkan potensi peserta
didik. Artinya apabila pembelajaran yang dilakukannya mencapai hasil
yang baik, pendidik tentu dapat dikatakan berhasil dalam proses
pembelajaran dan demikian pula sebaliknya. Salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dalam
proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi yang dilakukan
oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi
pembelajaran (Ngalimun, 2018: 3-4).
Menurut Hamalik (2008: 30) bukti bahwa seseorang telah belajar
ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.
Tingkah laku memiliki unsure subjektif (rohaniah) dan unsure motoris
(jasmaniah). Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil
belajar akan tampak pada seseorang pada setiap perubahan aspek-
aspek tersebut. adapun aspek-aspek tersebut adalah pengetahuan,
pengertian, kebiasaan, ketrampilan, apresiasi, emosional, hubungan
sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan sikap. Jika seseorang telah
Page 52
34
belajar, maka akan terlihat terjadinya perubahan dalam salah satu atau
beberapa aspek tingkah laku tersebut.
Pada tingkat yang sangat umum sekali, hasil pembelajaran dapat
diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:
a. Keefektifan (effectiveness). Keefektifan pembelajaran biasanya
diukur dengan tingkat pencapaian si belajar. Ada 4 aspek penting
yang dapat dipakai untuk mempreskripsikan keefektifan
pembelajaran, yaitu kecermatan penguasaan perilaku yang
dipelajari atau sering disebut dengan “tingkat kesalahan”;
kecepatan untuk kerja, tingkat alih belajar; dan tingkat retensi dari
apa yang dipelajari.
b. Efisiensi (efficiency). Efisiensi pembelajaran biasanya diukur
dengan rasio antara keefektifan dan jumlah waktu yang dipakai si
belajar dan/atau jumlah biaya pembelajaran yang digunakan.
c. Daya tarik (appeal). Daya tarik pembelajaran biasanya diukur
dengan mengamati kecenderungan siswa untuk tetap belajar. Daya
tarik pembelajaran erat sekali kaitannya dengan daya tarik bidang
studi, dimana kualitas pembelajaran biasanya akan memengaruhi
keduanya. Itulah sebabnya, pengukuran kecenderungan siswa
untuk terus atau tidak terus belajar dapat dikaitkan dengan proses
pembelajaran itu sendiri atau dengan bidang studi(Amiruddin,
2016).
Page 53
35
Penilaian hasil belajar merupakan penilaian yang dilakukan oleh
guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian
kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar,
dan memperbaiki proses pembelajaran (Warso, 2017: 8-9).
Kegiatan penilaian merupakan salah satu cirri yang melekat pada
pendidik professional. Seorang pendidik professional selalu
menginginkan umpan balik atas proses pembelajaran yang telah
dilakukannya. Proses penilaian bagi pendidik dapat menjadi tolok ukur
keberhasilan proses pembelajaran. Hasil penilaian dapat dijadikan
sebagai umpan balik bagi pendidik untuk secara arif memperbaiki
proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Dalam proses penilaian melalui tes hasil belajar, terdapat beberapa
prinsip dasar tes hasil belajar yaitu:
a. Tes hasil belajar hendaknya mengukur tujuan belajar. Prinsip tes
hasil belajar yang paling penting ialah tes itu hendaknya
mengukur tujuan pengajaran. Tes hasil belajar itu hendaknya
jangan merupakan kejutan bagi para siswa, artinya tes itu
hendaknya mengukur pengertian atau ketrampilan yang telah
diajarkan, jangan di luar itu.
Page 54
36
b. Tes hasil belajar hendaknya mengukur sampel yang
representative. Tes hasil belajar tidak mengukur setiap kecakapan,
ketrampilan, ataupun fakta-fakta yang telah diajarkan dan telah
dipelajari, tetapi hanya mengukur sampel yang representative.
Mereka harus mempelajari seluruh isi pelajaran agar ujiannya
berhasil baik karena sebelumnya tidak tahu apa yang akan
ditanyakan dalam tes. Tetapi perlu diingat bahwa item-item tesnya
hendaknya bersifat representative, mewakili semua tujuan dan
seluruh materi pelajaran. Selain itu, item-item tersebut juga tidak
boleh menyimpang dari tujuan, tidak menyesatkan ataupun kabur.
c. Tes hasil belajar hendaknya memuat item-item paling cocok. Item-
item pada tes hasil belajar itu menunjukkan tingkat pencapaian
tujuan pengajaran. Oleh karena itu, item-item tersebut hendaknya
cocok dengan tujuan akhir pengajaran. Sebagai contoh, tujuan
akhir matematika agar siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip
matematika untuk memecahkan persoalan yang dihadapi di luar
sekolah. Sehubungan dengan itu, item-item pilihan ganda tidaklah
cocok, karena dalam kehidupan yang sebenarnya jarang sekali
orang dihadapkan pada empat pilihan jawaban untuk memecahkan
persoalan.
d. Tes hasil belajar hendaknya sesuai dengan maksud
penggunaannya. Tes hasil belajar digunakan untuk berbagai
maksud yaitu 1) untuk meramalkan keberhasilan siswa dalam
Page 55
37
suatu mata pelajaran; 2) untuk mendiagnosis kesulitan-kesulitan
yang dialami siswa; 3) berfungsi sebagai tes formatif untuk
mengukur kemajuan siswa; 4) berfungsi sebagai tes sumatif untuk
mengukur hasil belajar.
e. Tes hasil belajar hendaknya reliable dan ditafsirkan secara cermat.
Suatu tes dikatakan reliable kalau siswa yang dites untuk kedua
kalinya dengan tes yang sama menunjukkan hasil yang serupa.
Penggunaan item-item yang berkait langsung dengan apa yang
telah diajarkan dapat meningkatkan tingkat reliabilitas.
f. Tes hasil belajar hendaknya dapat memperbaiki dan meningkatkan
belajar. Tes hasil belajar macam apapun, khususnya tes formatif
menyediakan informasi yang penting mengenai kemajuan belajar
siswa. Tes hasil belajar harus dilihat sebagai bagian dari proses
belajar mengajar, digunakan untuk memperbaiki pengajaran dan
membimbing belajarnya siswa. Hal ini berarti bahwa hasil dari tes
haasil belajar harus cepat dikomunikasikan kepada siswa
(Mahmud, 2017: 228-230).
6. Tata Surya
Didalam islam materi mengenai tata surya lebih dulu dijelaskan di
dalam Alqur’an jauh sebelum ilmu pengetahuan dan teknologi muncul.
Allah berfirman pada surat Al-Anbiya: 32-33
Page 56
38
ضا ف ى ح ق فاه س آء ل االس و ع ج و ى و ج ى ز ض ع ا ي ت ه اه ي ع (32)ه ن ال ذ ي ه ى و
ز ال ق و و س الش و و ا ه ار و الل ي ل ل ق ى صلخ ى ب ح ي س ف يف ل ك (33) ك ل
Artinya: “Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara,
sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda yang terdapat
padanya. Dan dialah yang telah menciptakan malam dan siang,
matahari dan bulan. Masing-masing keduanya itu beredar di dalam
garis edarnya”(Q.S. Al-Anbiya: 32-33)
Ayat 32 menjelaskan mengenai langit dan segala isinya yang mana
dalam tafsir al-Mishbah karya M. Quraish Shihab (2012: 45-46)
dijelaskan bahwa dalam ayat tersebut kata (السواء) as-sama’ dari segi
bahasa berarti segala susatu yang berada diatas Anda. Oleh karena itu,
kata yang digunakan al-Qur’an ini dapat mencakup banyak hal, seperti
benda-benda langit, antara lain planet-planet, meteor, komet, sinar
gamma, dan lain-lain. Allah menjadikan benda-benda itu berada di atas
kita dan dalam saat yang sama Yang Mahakuasa itu memeliharanya
sehingga ia tidak jatuh menimpa penghuni bumi. Benda-benda langit
diatur perjalannya dengan sangat teliti sehingga ia tidak bertabrakan
dan berjatuhan ke bumi.
Tentu banyak cara yang ditetapkan allah untuk pemeliharaan itu.
Atmosfer misalnya, adalah salah satu yang sangat berperan. Tanpa
atmosfer, yang dipertahankan oleh bumi melalui gaya gravitasi,
Kehidupan di muka bumi ini tidak akan berjalan dengan baik. Di atas
Page 57
39
lapisan atmosfer terdapat berbagai macam benda langit yang jaraknya
satu sama lainnya berbeda-beda.
Setelah ayat 32 berbicara secara umum tentang benda-benda
langit, ayat 33 berbicara khusus menyangkut empat nikmat Allah yang
amat besar. Ayat ini menyatakan Dan Dia-lah bukan selain Dia Yang
Maha Kuasa itu, yang telah menciptakan malam sehingga manusia
dapat beristirahat akibat gelapnya malam dan hanya Dia juga yang
menciptakan siang dengan terbitnya matahari. Allah swt. juga yang
menciptakan matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya terus
menerus beredar pada garis edarnya.
Firman-Nya ( ى ى ح ب س ي ك ل يف ف لك ) kullun fi falakin yasbakhuun/masing-
masing beredar pada garis edarnya mengandung makna bahwa
masing-masing mempunyai poros dan garis edar sendiri-sendiri, dan
semua tanpa kenal lelah, dan tidak pernah diam, terus beredar.
Kenyataan ini tampak jelas pada matahari dan bulan. Ayat-ayat suci ini
mengisyaratkan suatu fakta ilmiah yang baru ditemukan oleh para
astronom belasan abad sesudah turunnya al-Qur’an. Matahari, bumi,
bulan, dan seluruh planet serta benda-benda langit lainnya bergerak di
ruang angkasa luar dengan kecepatan dan arah tertentu.di sisi lain,
matahari dengan tata suryanya berada dalam suatu nebula besar yang
disebut dengan Bima Sakti. Kecepatan edarnya mencapai sekitar
tujuhratus kilometer per detik dan peredarannya mengitari pusat
Page 58
40
membutuhkan waktu sekitar dua ratus juta tahun cahaya (Shihab,
2012: 46).
Setelah belasan abad kemudian, ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat mengemukakan berbagai teori tatasurya, jauh setelah
sebelumnya dijelaskan di dalam al-quran tersebut. Alam semesta
merupakan seluruh materi, energy, ruang dan waktu yang ada dimana-
mana. Para ilmuwan telah mengemukakan banyak teori untuk
menjelaskan bagaimana dan kapan alam semesta terbentuk. Saat ini,
kebanyakan ilmuwan setuju bahwa alam semesta terbentuk 13,7 miliar
tahun yang lalu dalam ledakan dahsyat yang dinamakan Big Bang.
Ledakan ini menghempaskan materi dan energy ke segala arah serta
menghasilkan alam semesta yang kita kenal saat ini (Parker, 2006: 50).
Dijelaskan oleh Tjasyono dalam bukunya bahwa benda-benda
astronomis memainkan pernanan cabang ilmu geofisika. Matahari
adalah sumber energy dan cahaya di planet bumi. Atraksi gavitasional
satelit bumi (bulan) menyebabkan pasang surut osean (laut). Lebih dari
2.000 tahun yang lalu “fakta nyata” bahwa bintang, planet, dan
matahari, juga bulan semuanya bergerak mengelilingi bumi, telah
diterima sebagai dasar model geosentris (pusat-bumi) tatasurya. Gerak
semis (apparent motion) planet, bulan, dan matahari relativeterhadap
bintang dan terhadap satu sama lain dijelaskan secara hamper lengkap
dalam teori geosentris Hipparchus pada tahun kira-kira 140 sebelum
Page 59
41
masehi (circa 140 before Christ atau ca. 140 B.C), Hipparchus adalah
ahli astronomi terbesar dalam Yunani Kuno (Ancient Greece).
Selanjutnya teori tersebut dikembangkan oleh Claudius Ptolemaeus
(Plotemy) sekitar tahun 150 T.M dan biasanya disebut “teori
Ptolemaic”. Dalam teori ini, bumi berada pada pusat alam semesta
(universe). Bulan berputar (revolve) mengelilingi bumi dengan orbit
yang paling dekat., sementara bitang-bintang terletak dalam bulatan
angkasa (celestical sphere) yang besar dan berputar dalam orbit yang
paling jauh. Antara bulan dan bintang-bintang terletak orbit matahari.
Ahli astronomi Yunani, Aristarchus (kira-kira 310-230 SM) pernah
menyatakan bahwa matahari mungkin berada pada pusat alam semesta,
dan bumi mengitarinya, meskipun kemudian ia sendiri menolak
gagasannya. Konsep heliosentris ini belum mendapat tempat dalam
bidang astronomi.
Baru pada tahun 1543 terjadi revolusi ilmiah besar-besaran oleh
Copernicus (1473-1543) yang mengganti model geosentris dengan
model heliosentris yang lebih sederhana. Planet-planet yang berada
diantara matahri dan bintang berevolusi terhadap matahari dengan
orbit berbentuk lingkaran. Dalam model Copernicus, matahari erapad
pada pusat alam semesta, bintang-bintang terletak pada bulatan
angkasa dan berputar mengelilingi matahari. Antara bintang-bintang
dan matahari adalah planet-planet termasuk bumi yang mengelilingi
matahari dalam masing-maisng orbitnya.
Page 60
42
Gambar 2.1 Model tatasurya Heliosentris
(Sumber: http://tatasuryajagadrayaastuti.blogspot.com/2012/12/tata-surya.html)
Tata surya terdiri dari matahari, Sembilan planet dan berbagai
benda langit seperti satelit, komet, dan asteroid. Planet-planet
berevolusi mengelilingi matahari dengan orbit (garis edar) yang
berbentuk elip. Beberapa planet mempunyai satelit. Satelit ini berputar
mengelilingi planet dan bersama dengan planet mengelilingi matahari.
Jadi, sistem tata surya merupakan sistem rotasi yang berpusat pada
matahari (Tjasyono, 2013: 28).
a. Matahari
Diantara berjuta-juta bintang di dalam galaksi, maka
matahari sangat penting bagi kehidupan di bumi. Matahari adalah
sebuah bintang yang jaraknya paling dekat dengan bumi, yaitu
sekitar 15 juta kilometer. Matahari adalah bulatan gas dengan
diameter 1,4 x 106 kilometer dan temperature permukaannya sekitr
6000K. temperature ini meningkat jika semakin mendekati inti
Page 61
43
matahari. Energy matahari yang jatuh ke permukaan bumi
berbentuk gelombang elektromagnetik yang menjalardengan
kecepatan 3 x 1010
cm/detik.
b. Planet
Hingga kini dikenal 9 planet sebagaianggota tata surya yaitu
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter dan Saturnus. Uranus
ditemukan pada tahun 1781, Neptunus pada tahun 1846, dan Pluto
pada tahun 1930.
1. Merkurius. Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan
matahari. Jarak rata-rata merkurius-matahari sekitar 1,39 SA (1
SA = 150 juta kilometer). Karena eksentrisitas orbit besar yaitu
0,206 maka jaraak merkurius-matahari bervariasi cukup besar.
Beda aphelion (jarak terjauh) dan perihelion (jarak terdekat)
adalah 22 juta kilometer. Planet merkurius tidak mempunyai
satelit. Periode revolusi merkurius 88 hari dan periode
rotasinya 59 hari. Suhu permukaan merkurius pada bagian yang
terang adalah 500℃.
2. Venus. Planet venus adlaah benda lngit yang terang setelah
matahari dan bulan. Orbit venus mendekati lingkaran dengan
eksentrisitasnya 0,007. Venus dikenal sebagai Bintang Timur
atau Bintang Senja. Periode revolusinya 225 hari. Jarak dari
venus ke matahari 0,72 SA atau 108 juta kilometer. Diameter
venus sekitar 0,91 kali diameter bumi. Karena jaraknya cukup
Page 62
44
dekat dengan bumi, maka manusia berkeinginan untuk
mengetahui lebih rinci planet venus. Pesawat ruang angkasa
seperti Venera 3 berhasil melakukan pendaratan di venus pada
tahun 1966. Venera 11 dan 12, serta Pioner Venus 1 dan 2
menemukan pegunungan muda dan formasi pegunungan tua.
Di venus tidak ada air dan suhunya terlalu tinggi.
3. Bumi. Jarak rata-rata bumi ke matahri sekitar 150 juta
kilometer. Eksentrisitas orbit bumi = 0,017, artinya garis edar
bumi mendekati lingkaran. Periode revolusi bumi adalah 365,3
hari disebut satu tahun siderik dan periode rotasinya adalah 23
jam 56 menit disebut hari siderik. Densitas (massa jenis) bumi
adalah 5,52 gram/cm3, merupakan benda yang paling padat
dalam tata surya. Bumi mempunyai satu satelit yaitu bulan.
Bentuk bumi mendekati bulatan (sphere) atau lebih tepatnya
bentuk bumi adalah dempak (spheroid) dengan jari-jari ekuator
6378,4 km dan jari-jari kutub 6356,9 km. Dalam praktek
biasanya bumi dianggap bulat dengan jari-jari 6371 km. Bumi
berputar terhadap sumbunya dari barat ke timur dengan
kecepatan sudut konstan.
4. Mars. Jarak rata-rata planet mars ke matahari adalah 1,52 SA
atau 228 juta kilometer. Eksentrisitas orbit mars adalah 0,093
dan periode revolusinya 687 hari. Planet mars berbentuk
dempak pada kutub-kutubnya seperti halnya bumi. Planet mars
Page 63
45
berwarna merah, pada malam hari cuaca cerah karena
atmosfernya tipis. Mars mempunyai dua satelit yaitu Phobos
dengan jari-jari orbit 9,370 kilometer dan Deimos atau satelit
luar dengan jari-jari orbit 23,500 kilometer.
5. Jupiter. Jupiter berjaran rata-rata 5,2 satuan astronomi atau 780
juta kilometer dari matahari. Eksentrisitas orbit Jupiter adalah
0,048. Periode revolusinya 11,86 tahun. Sistem Jupiter
mempunyai 12 satelit (bulan), tapi menurut data sampai tahun
1992, Jupiter dikelilingi oleh 17 buah satelit. Empat buah
satelitnya yang berukuran besar diberi nama Io, Europa,
Ganymede, dan Callisto. Planet Jupiter berputar pada
sumbunya dengan periode rotasi 9 jam 50 menit. Artinya planet
ini berputar sangat cepat. Jupiter sering disebut sebagai planet
raksasa karena planet ini merupakan planet yang paling besar
dalam tata surya.
6. Saturnus. Saturnus adalah planet yang sangat indah. Berjarak
rata-rata 9,5 satuan astronomi atau 1.425 juta kilometer dari
matahari. Beda jarak antara aphelion (jarak terjauh dari
matahari) dan perihelion (jarak terdekat dengan matahari)
adalah 160 juta kilometer. Beda jarak ini disebabkan oleh
eksentrisitas orbit saturnus adalah 0,056. Periode rotasinya 10
jam 2 menit, dan periode revolusinya 29,5 tahun. Jarak saturnus
ke bumi bervaiasi antara 1.200 juta dan 1.650 juta kilometer.
Page 64
46
Saturnus adalah planet yang paling dempak diantara planet-
planet lain. Planet saturnus dihiasi oleh gelang dan cincin yang
indah. Saturnus mempunyai 9 satelit yaitu Mimas, Enceladus,
Tethys, Diane, Rhea, Titan, Hyperion, Lpetus, dan Phoebe.
7. Uranus. Jarak rata-rata Uranus ke matahari 19,2 satuan
astronomi atau 2880 juta kilometer. Eksentrisitas orbit urasnus
0,047, periode rotasinya 10 jam 8 menit dan periode
revolusinya 84 tahun. Planet ini ditemukan oleh William
Herschel pada tahun 1781. Pada tahun 1977 ditemukan cincin
yang melilit Uranus. Sistem Uranus mempunyai lima satelit
yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania dan Oberon.
8. Neptunus. Planet ini merupakan kembaran Uranus. Jarak rata-
rata neptunus ke matahri adlaah 3,7 satuan astronomi atau
4.510 juta kilometer. Orbitnya hamper berbentuk lingkaran
dengan eksentrisitas 0,009 dan periode revolusinya 164,8
tahun. Massa neptunus 17,3 kali massa bumi. Diameternya 5.
Kilometer. Neptunus mempunyai 2 satelit yaitu Triton dan
Nereid.
9. Pluto. Planet Pluto ditemukan dari penelitian di Observatorium
Lowell oleh Cycle Tombaugh pada tahun 1931. Orbit Pluto
memiliki eksentrisitas diantara planet-planet dalam tata surya
dengan eksentrisitas 0,249. Jarak rata-rata Pluto-matahari
adalah 39,46 satuan astronomi atau 5.920 juta kilometer.
Page 65
47
Periode revolusi Pluto adalah 248 tahun. Planet Pluto memiliki
satu satelit dengan nama Charon. Masih diragukan Pluto
sebagai planet, beberapa ahli astronomi percaya bahwa Pluto
adalah sebuah satelit neptunus yang terlepas.
c. Asteroid
Empat planet yang terdekat dengan matahari yaitu
merkurius, veus, bumidan mars disebut dengan planet dalam.
Sedangkan planet sisanya yaitu Jupiter, saturnus, Uranus, neptunus
dan Pluto disebut dengan planet luar. Antara planet dalam dan
planet luar atau antara orbit mars dan Jupiter terdapat sabuk (belt)
asteroid yaitu ribuan planet kecil dan pecahan-pecahan yang
asalnya masih diperdebatkan. Asteroid kadang-kadang disebut
dengan planetoid. Saat ini, ribuan asteroid teah direkam dan ribuan
orbit asteroid telah ditentukan. Kebanyakan orbit asteroid antara
orbit mars dan Jupiter. Sekitar 90% asteroid memiliki jarak rata-
rata ke matahari 2,8 satuan astronomi.
d. Bulan dan Satelit
Jupiter adalah planet yang mempunyai satelit paling banyak
yaitu 17 satelit, kemudian disusul oleh saturnus 9 satelit, Uranus 5
satelit, neptunus 2 satelit, mars 2 satelit, Pluto 1 satelit dan bumi 1
satelit. Satelit bumi disebut bulan. Diantara satelit-satelit planet
lain, maka bulan banyak memengaruhi gejala alam dibumi
misalnya pasang surut air laut. Jarak rata-rata bulan-bumi adalah
Page 66
48
384.000 km. diameter bulan 0,27 kali diameter bumi, massa
jenisnya 3,33 g/cm3, dan gravitasinya 0,17 kali gravitasi bumi.
Orbit bulan berupa elip dengan eksentrisita 0,055. Jarak terdekat
bulan-bumi disebut perigee dan jarak terjauhnya apogee.
Permukaan bulan tampak berupa tonjolan-tonjolan yang
terdiri dari dataran tinggi dengan gunung-gunung dan dataran
rendah. Karena bulan tidak memiliki atmosfer maka meteor mudah
jatuh dan menghancurkan permukaan bulan. Karena itu pada
dataran tinggi penuh dengan kepundan akibat tumbukan meteor
yang jatuh ke bulan.
e. Komet
Komet disebut juga dengan bintang berekor. Garis edar
komet tidak seperti orbit planet atau satelit. Ada komet yang
memiliki orbit elip, tapi nilai eksentrisitasnya sangat besar
sehingga komet hanya dapat terlihat jika berada di sekitar
perihelion kemudian menghilang pada waktu komet menjauhi
perihelion. Kebanyakan komet mempunyai orbit berbentuk
parabola atau hiperbola, sehingga komet hanya tampak sesekali
kemudian menghilang karena menempuh lintasan yang jauh di
ruang angkasa.
Komet terdiri atas kepala dan ekor. Ekor komet sebenarnya
bagian dari kepala komet yang terlempar keluar dari tempatnya
karena gaya dorong matahari yaitu radiasi matahari dan angin
Page 67
49
matahari (solar wind). Energy matahari ini menyebabkan ekor
komet selalu menjauhi matahari.
f. Meteor
Meteor adalah fenomena emisi cahaya dalam atmosfer
bumi. Meteor menukik ke dalam atmosfer bumi dengan ecepatan
antara 11-72 km/detik, kemudian terbakar pada ketinggian sekitar
100 km. meteor sering disebut bintang jatuh. Benda langit yang
beterbangan secara tidak teratur dengan orbit tidka tetap dan tidak
bercahaya disebut meteorid. Meteorid yang terjatuh karena gaya
tarik bumi akan berpijar akibat gaya gesekan atmosfer bumi.jika
meteorid dapat mencapai permukaan bumi tanpa terbakar habis
disebut meteorit. Kebanyakan meteor terbakar habis dan tampak
pijar pada waktu memasuki atmosfer bumi.
Meteorit yang jatuh ke permukaan bumi, mssanya 36,5 ton.
Ada dua macam meteorit yaitu meteorit besi dengan susunan kimia
utamanya Nikel dan besi, dan meteorit batu dengan susunan kimia
terdiri dari Silsium, Magnesium dan Alumunium.
Dalam sistem matahari, benda yang paling besar adalah matahari
dengan diameter 109 kali diameter bumi dan massanya 333.000 kali
massa bumi. Diameter bulan adalah 3.476 km (2.159 mil) atau kurang
lebih ¼ besar bumi, sedangkan massanya kurang lebih 117% massa
bumi. Orbit bulan adalah elip dengan bumi pada salah satu fokus.
Page 68
50
Jarak bulan-bumi terjauh (apogee,bahasa Yunaniap: jauh dan go:
bumi) adalah 253.000 mil, sedangkan jarak terdekatnya (perigee,
bahasa Yunani peri dekat dan go: bumi) adalah 222.000 mil (Tjasyono,
2013: 28-34).
Jika bulan berada diantara bumi dan matahari, dikatakan bulan
berada dalam konjungsi (conjunction). Pada waktu ini hanya sisi bulan
yang menjauhi bumi disinari matahari dan fasa bulan adalah bulan
baru. Karena itu, bulan tampak diatas horizon hanya pada siang hari
dan masih tampak gelap. Sesudah bulan baru, bulan memasuki fasa
bulan sabit, penyinarannya makin hari semakin terang. Jika bulan
mencapai titik orbitnya yang berada pada sebuah garis tegak lurus
dengan garis yang menghubungkan bumi dan matahri, dikatakan bulan
berada dalam perempatan (quadrature) dan fasanya adalah perempatan
pertama (bulan separo). Setelah itu bulan memasuki fasa punggung
bungkuk (gibbous), pada waktu ini bulan lebih dari separo.
Jika bulan berada pada sisi bumi yang membelakangi matahari,
dikatakan bulan dalam oposisi. Seluruh bulatan bulan yang menghadap
bumi diterangi sehingga bulan tampak seluruhnya. Bulan purnama
hanya tampak pada sisi bumi yang malam hari. Selanjutnya bulan
berturut-turut memasuki tingkat punggung bungkuk kedua (second
gibbous), perempatan terakhir, tingkat bulan sabit dan kembali lagi ke
fasa bulan baru.
Page 69
51
Gambar 2.2Fase bulan
(Sumber: https://blog.ruangguru.com/8-fase-bulan)
Interval waktu yang dibutuhkan agar bulan mellui seluruh fasanya
(misalnya dari bulan baru ke bulan baru berikutnya) disebut bulan
sinodik dan sama dengan sekitar 29,5 hari (29 hari 12 jam 44 menit 2,8
sekon). Interval waktu ini adalah dasar dari bulan
kalenderTirtarahardja & Sulo (2008: 35).
B. Kajian Pustaka
Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggali informasi dari
penelitian-penelitian sebelumnya sebagai bahan perbandingan, baik
mengenai kekurangan atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu peneliti
juga menggali dari buku-buku maupun skripsi dalam rangka mendapatkan
suatu informasi yang ada sebelumnya tentang teori yang berkaitan dengan
judul yang digunakan untuk memperoleh landasan teori ilmiah.
1. Nisa, Ana Fitrotun (2012), melakukan penelitian dengan judul ”Media
power point dalam Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran Sains
di Kelas IV MI Ma’had Islamy Kotagede Yogyakarta” dan dengan
Page 70
52
kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perubahan
tindakan yang dilakukan dalam penerapan media adalah media power
point monoton atau mati, diserai dengan gambar dan animasi, disertai
dengan video, dan media power point yang disertai dengan gambar,
animasi, video dan siswa dapat berinteraksi langsung dengan alat
musik yang disediakan guru. 2) peningkatan rata-rata hasil belajar
kognitif yang dicapai siswa pada siklus pertama, kedua, ketiga, dan
keempat secara berturut-turut adalah sebagai berikut 5,6; 6,6; 7,1 dan
8,9.
2. Srimaya (2017), melakukan penelitian dengan judul “Efektivitas
Media Pembelajaran Power Point untuk Meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar Biologi Siswa” dan dengan hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa (1) motivasi belajar siswa mengalami
peningkatan. Hal ini terlihat dari pencapaian indikator keberhasilan
penilaian motivasi belajar siswa setelah tindakan, dimana dari hasil
perhitungan secara statistik diperoleh hasil 100% siswa berada pada
kategori tinggi; (2) media pembelajaran power point meningkatkan
aktivitas belajar siswa; (3) hasil belajar biologi siswa kelas XI IPA 3
SMA Negeri 1 Pangkajene mengalami peningkatan. Peningkatan
tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata tes evaluasi pada siklus I
sebesar 47,52 dan pada siklus II meningkat menjadi 79,92. Begitupun
dengan pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang
Page 71
53
memperlihatkan frekuensi 28 (87,5%) siswa memperoleh nilai di atas
75 melampaui KKM yang ditetapkan.
3. Wahidah, Miftahul (2017), melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan MediaPower point Interaktif untuk Meningkatkan
Ketrampilan Berbicara Siswa Kelas 1 SDN Genukwatu IV Ngoro
Jombang” dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan
media power point interaktif dapat meningkatkan ketrampilan
berbicara siswa kelas 1 SDN Genukwatu IV Ngoro Jombang. Bukti
secara kualitatif dapat diketahui dari hasil pengamatan proses
pembelajaran yang mengalami peningkatan pada tiap siklusnya, yaitu
siswa lebih aktif dan antusias dalam pembelajaran, lebih percaya diri,
lancer dalam berbicara, dan mampu menggunakan kata secara tepat.
Peningkatan hasil pengamatan pada pra-siklus rata-rata 19,14
sedangkan pada siklus I mengalami peningkatan taitu 36, sedangkan
pada siklus II mengalami peningkatan 51,6. Sedangkan bukti secara
kuantitatif siswa mengalami peningkatan rata-rata, yaitu pada pra-
siklus nilai rata-rata 51,1; siklus I adalah 61,9; dan siklus II adalah
80,9.
Dari beberapa penelitian yang relevan di atas, maka dapat diketahui
perbedaan antar penelitiannya adalah penggunaan atau penentuan variable
terikatnya yang tidak sama, serta materinya tidak sama, serta metode
penelitiannya yang berbeda.
Page 72
54
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nisa (2012) adalah
penelitian Nisa tersebut merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
sedangkan penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Kuantitatif.
Perbedaan lain adalah, materi yang disampaikan oleh Ana merupakan
materi Energi dan Perubahannya di kelas IV MI Ma’had Islamy Kotagede
Yogyakarta, sedangkan peneliti sendiri menyampaikan materi Sistem Tata
Surya pada kelas VII SMP N 4 Salatiga. Adapun persamaannya adalah
Nisa dan peneliti sama-sama menggunakan media Powerpointyang disertai
gambar, animasi juga video pembelajaran.
Srimaya (2017) dalam penelitiannya menggunakan media power point
untuk meningkatkan motivasi serta hasil belajar siswa, sedangkan peneliti
menggunakan media tersebut untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
siswa. Penelitian oleh Srimaya ini dilakukan di kelas XI IPA 3 SMA N 1
Pajangkene di Sulawesi Selatan, sedangkan peneliti melakukan penelitian
di SMP N 4 Salatiga. Metode penelitian yang digunakan oleh Srimaya
adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan 3 variabel yakni variable
bebasnya adalah media power point sedangkan variable terikatnya adalah
motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa. Sedangkan peneliti sendiri
menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan 2 variabel yakni media
Audio Visual berbasis power point sebagai variable bebas sedangkan hasil
belajar siswa sebagai variable terikat.
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahidah (2017)
adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh Wahidah adalah Penelitian
Page 73
55
Tindakan Kelas (PTK), variable yang diteliti oleh Wahidah adalah
Ketrampilan Berbicara Siswa Kelas 1 SDN Genukwatu IV Ngoro
Jombang. Sedangkan peneliti sendiri menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Adapun persamaannya adalah Wahidah dan peneliti sama-
sama menggunakan media Powerpointyang disertai gambar, animasi juga
video pembelajaran.
C. Hipotesis Penelitian
Priyatno(2008: 10) menyatakan bahwa hipotesis merupakan
dugaan sementara atas rumusan masalah penelitian yang belum dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis dibedakan menjadi dua yaitu(1) Hipotesis nihil
atau nol (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan
antarvariabel; serta (2) Hipotesis alernatif atau hipotesis kerja yaitu
hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antarvariabel. Adapun
hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ho = Penggunaan media audio visual berbasis power pointtidak efektif
terhadap peningkatan hasil belajar IPA materi tata surya kelas VII
SMP Negeri 4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
2. Ha = Penggunaan media audio visual berbasis power pointefektif
terhadap peningkatan hasil belajar IPA materi tata surya kelas VII
SMP Negeri 4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019.
Page 74
56
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif merupakan suatu proses menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin kita ketahui (Darmawan, 2016: 37). Jadi maksud
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan antara variable
media pembelajaran power point interaktif dengan hasil belajar IPA materi
tata surya di SMP Negeri 4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik
sesuai dengan kurikulum 2013 yang berlaku.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen semu atau eksperimen kuasi (quasi experimental)dimana
peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua
variabel yang relevan kecuali dari beberapa variabel tersebut(Darmawan,
2016: 51). Rumusan masalah dalam penelitian eksperimen semu ini harus
mengandung hubungan kausal atau sebab akibat antarvariabel yang sudah
ditemukan pada saat merumuskan latar belakang. Jika penelitian
eksperimen semu ini digunakan di lingkungan pendidikan, maka
diperlukan teknik sampel purposive, bisa juga sampel apa adanya tanpa
melakukan random terhadap pengambilan anggota sampelnya.
Page 75
57
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Control group
Pretest-posttest Design. Pada desain ini terdapat dua kelompok yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada masing-masing
kelompok akan diberikan tes awal (pre test) untuk mengetahui sejauh
mana kemapuan dasar siswa mengenai konsep tata surya. Selanjutnya
keduanya akan diberikan perlakuan yang berbeda. Kelompok kontrolakan
diberikan perlakuan dengan pembelajaran biasa atau konvensional tanpa
media interaktif, sedangkan kelas eksperimen akan diberikan perlakuan
dengan menggunakan media pembelajaran power point interaktif. Setelah
diberiperlakuan, kedua kelompok akan diberikan tes akhir (post test) untuk
mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan pemahaman dari
masing-masing kelompok.
Tabel 3.1 Pola Desain Pretest-Posttest Kontrol Group Design.
Kelas Test Awal Perlakuan Test Akhir
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
(Sumber: Sugiyono, 2012: 112)
Keterangan
O1 dan O3 : Test Awal
O2 dan O4 : Test Akhir
X1 : Perlakuan berupa penggunaan media pembelajaran
X2 : Media konvensional
Page 76
58
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Salatiga,
tepatnya di Jalan Pattimura No. 47 Kota Salatiga, Jawa Tengah. Alasan
memilih sekolah tersebut adalah karena lokasi sekolah yang strategis serta
fasilitas sekolah yang memadai untuk melaksanakan penelitian dengan
media power point. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari
bulan April 2019 sampai dengan selesai.
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini, populasi adalah seluruh objek atau siswa
yang dijadikan sumber data penelitian (Darmawan, 2016: 137).
Populasi ini mencakup seluruh siswa SMP Negeri 4 Salatiga kelas VII
tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 8 kelas yakni mulai dari
kelas VII A sampai kelas VII H.
2. Sampel
Sampel merupakan subjek penelitian (responden) yang menjadi
sumber data yang terpilih dari hasil pekerjaan teknik penyampelan
(teknik sampling) yang merupakan sebagian dari populasi (Darmawan,
2016: 138). Artinya tidak seluruh populasi menjadi sample dalam
penelitian ini.
Teknik pengambilan sample disini adalah dengan purposive
sampling atau sampel bertujuan. Purposive sampling yaitu responden
yang dipilih menjadi anggota sampel atas dasar pertimbangan peneliti
Page 77
59
sendiri. Adapun peneliti mengambil sampel sebanyak 2 kelas yakni
kelas VII C (kelas kontrol) dengan jumlah siswa sebanyak 30
siswa,dan kelas VII D (kelas eksperimen) dengan keseluruhan jumlah
siswa sebanyak 28 siswa.
Ibu Nurul Afdhilla Selaku Guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri
4 Salatiga menyarankan agar kelas VII D dijadikan sebagai kelas
eksperimen karena kelas tersebut cenderung lebih sukar untuk
dikondisikan. Sehingga membutuhkan media yang dapat lebih menarik
perhatian siswa di kelas tersebut.
D. Variable Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yang tergambar sesuai
dengan judul penelitian, yaitu:
1. Variable bebas
Variable bebas (independent variable) merupakan variable yang
memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variable terikat (Darmawan, 2016: 109). Variable bebas ini dapat
diganti dengan variable lainnya atau biasa disebut dengan variable
yang dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini, yang menjadi variable
bebas adalah media power point interaktif.
2. Variable terikat
Variable terikat (dependent variable) merupakan variable yang
tidak bisa berdiri sendiri karena sudah terikat atau tergantung dengan
Page 78
60
variable lain. Dalam redaksi lain disebutkan bahwa variable terikat
adalah variable yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variable lain,
namun suatu variable tertentu dapat sekaligus menjadi variable bebas
dan variable terikat (Hasan, 2006: 13). Dalam penelitian ini yang
menjadi variable terikatnya adalah hasil belajar siswa.
E. Instrumen Penelitian
Instrument merupakan alat untuk mendapatkan data yang akan
diolah dan diketahui hasilnya saat penelitian berlangsung. Penelitian ini
menggunakan 2 jenis instrument yaitu sebagai berikut
1. Soal
Instrumen yang digunakan dalam penenlitian ini adalah soal yang
dinilai melalui tes. Dapat disimpulkan tes adalah suatu prosedur yang
spesifik dan sistematis untuk mengukur tingkah laku seseorang, atau
suatu pengukuran yang bersifat objektif mengenai tingkah laku
seseorang. Teknik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
memberikan soal-soal untuk mengukur efektivitas penggunaan media
audio visual berbasis power point untuk meningkatkan hasil belajar
IPA materi tata surya. Soal-soal diberikan di awal dan di akhir
pembelajaran yang biasa disebut dengan Pre Test dan Post Test
dengan bentuk tes objektif pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan 4
pilihan jawaban. Aspek yang diukur yaitu aspek kognitif yang dibatasi
hanya pada aspek C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan)
dan C4 (mengaplikasikan).
Page 79
61
2. Angket (Kuesioner)
Instrumen angket yang digunakan dalam penelitian berupa
daftar pertanyaan untuk mengukur respon siswa setelah menggunakan
media audio visual berbasis powerpointyang disusun sedemikian rupa,
terstruktur dan terencana, dipakai untuk mengumpulkan data data
kuantitatif yang digali dari responden. Angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket dengan skala Likert, siswa memberikan
respon terhadap pernyataan-pernyataan dengan lima alternatif jawaban.
Berikut adalah rentang skala Likert dan kategori penilaian dalam
penelitian ini.
Tabel 3.2 Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
F. Uji Coba Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi
kelayakan, maka perlu dilakukan kalibrasi terhadap instrumen tersebut
Page 80
62
1. Uji Coba Instrumen Tes
a. Validitas
Sebelum sebuah instrumen tes digunakan, hendaknya harus
diukur terlebih dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria
tertentu.MenurutPriyatno (2008: 16) Validitas merupakan
ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam mengukur apa
yang ingin diukur. Azwar (2001: 5-6) menerangkan bahwa
validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti
sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya.suatu tes atau instrument pengukur
dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes
yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan
pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah.
Validitasmerupakansuatuukuran yang menunjukkantingkat-
tingkatataukevalidansuatuinstrumen.Langkah yang harusdigunakan
agar instrument memilikivaliditas yang
tinggiadalahdengancaraujicobainstrumen. Validitas juga
mempunyai beberapa karakteristik dari yang meliputi, antara lain:
a. Validitas sebenarnya menunjuk kepada hasil dari penggunaan
instrumen tersebut bukan pada instrumennya. Suatu instrumen
dikatakan valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut
benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur.
Page 81
63
b. Validitas menunjukkan suatu derajat atau tingkatan,
validitasnya tinggi, sedang, atau rendah, bukan valid dan tidak
valid.
c. Validitas instrumen juga memiliki spesifikasi tidak berlaku
umum.
Soal-soal bentuk objektif, skor item diberikan 1 jika jawaban
benar dan 0 jika dijawab salah. Syarat minimum untuk dianggap
memenuhi syarat adalah kalau r = 0.3172. Nilai r diambil dari
rumus (N-2) dengan N atau responden kelas VIII C yang berjumlah
28 siswa. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 22.0 dengan kriterium uji bila
correlated item-total correlation lebih besar dibandingkan dengan
0.3172maka data merupakan construck yang kuat (valid). Uji
validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji instrumen
tes hasil belajar (Arikunto, 2011:75).
Tenik penguji yang sering digunakan para peneliti untuk uji
validitas pada program SPSS adalah penggunaan korelasi Bi-
variate Pearson (Produk Momen Pearson) dan Corrected Item-
Total. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti menggunakan
korelasi Bi-variate Pearsondengan uji signifikasi koefisiensi
korelasi menggunakan r kritis dengan signifikasi 0,05. Signifikasi
5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam
peneltian (Priyatno, 2009: 17)
Page 82
64
Langkah-langkah uji validitas menggunakan SPSS adalah
sebagai berikut:
a. Masuk program SPSS.
b. Klik variateview pada SPSS dataeditor.
c. Pada kolom Name ketik 1 sampai item 25 (sesuai kebutuhan
peneliti), kemudian terakhir ketikan jumlah (jumlah
didapatkan dari penjumlahan item 1 sampai item 10).
d. Pada kolom desimal angka ganti 0 untuk seluruh item.
e. Untuk kolom-kolom lainya boleh dihiraukan (default).
f. Buka data view pada SPSS data editor.
g. Ketikan data sesuai dengan variabelnya, untuk jumlah
ketikan total skornya.
h. Klik Analyze-Correlate-Bivariate.
i. Klik semua variabel dan masukan ke kotak variables.
j. Klik OK. Hasil output akan tampil.
b. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability
yang mempunyai asal kata rely dan ability. Pengukuran yang
memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang
reliabel. Walaupun reliabilits mempunyai berbagai nama lain
seperti keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan,
konsistensi dan sebagainya, namun ide pokok yang terkandung
Page 83
65
dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2001: 4)
Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan
menghasilkan data yang dapat dipercayai juga. Apabila datanya
memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun
diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat
keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat
diandalkan (Arikunto, 2010: 221).
Reliabilitas pada dasarnya mengukur kehandalan instrumen.
Sebuah pengukuran dikatakan handal jika pengukuran tersebut
memberikan hasil yang konsisten. Kehandalan merupakan
pendukung penting bagi validitas tetapi bukan syarat yang cukup
untuk mendapatkan validitas (Indrawan dan Popy. 2016: 125).
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh
mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas
instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai reliabilitas
dengan menggunakan program Statistical Package Ocial Science
(SPSS) 20.0 for windows dengan model Alpha Cronbach’s yang
diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach’s 0 sampai 1. Uji
reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji instrumen
tes hasil belajar. Instrumen dinyatakan reliabel jika mempunyai
Page 84
66
nilai koefisien alpha. Uji reliabilitas penelitian adalah dengan
menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan
Mallery (1995) dengan taraf signifikansi 0,005. Untuk menentukan
tingkat reliabilitas instrument menggunakan kriteria sebagai
berikut:
≤ 0,7 : tidak dapat diterima
0,7< ≤ 0,8 : dapat diterima
0,8< ≤ 0,9 : reliabilitas bagus
> 0,9 : reliabilitas memuaskan
Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan
pada sampel sesungguhnya(Indrawan & Poppy, 2014:
126).Langkah-langkah uji reliabilitas menggunakan SPSS adalah
sebagai berikut:
a. Masuk program SPSS.
b. Klik variateview pada SPSS dataeditor.
c. Pada kolom Name ketik 1 sampai item 25 (sesuai kebutuhan
peneliti), kemudian terakhir ketikan jumlah (jumlah didapatkan
dari penjumlahan item 1 sampai item 10).
d. Pada kolom desimal angka ganti 0 untuk seluruh item.
e. Unruk kolom-kolom lainya boleh dihiraukan (default).
f. Buka data view pada SPSS data editor.
g. Ketikan data sesuai dengan variabelnya.
h. Klik Analyze-Scale-Reliability Analysis.
Page 85
67
i. Klik semua variabel dan masukkan ke kotak items.
j. Klik Statistics, pada Descriptives for klik scale if item deleted.
k. Klik continue, kemudian klik OK.
c. Taraf Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan derajat kesukaran suatu soal.
Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang
(proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.
Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu
mudah.
Jika banyak subyek peserta tes yang dapat menjawab dengan
benar maka taraf kesukarannya rendah. Taraf kesukaran tes
dinyatakan dalam indeks kesukaran. Taraf kesukaran dinyatakan
dengan P dan dicari dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
B = Subjek yang menjawab betul
J = banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes
Penentuan kriteria derajat kesukaran suatu butir soal didasarkan
pada Tabel 3.2 berikut (Arikunto, 2011:210). Tingkat kesukaran
diuji dengan bantuan program SPSS 22.0. Langkah-langkah Uji
Tingkat Kesukaran Soal menggunakan SPSS adalah sebagai
berikut:
a. Masuk program SPSS.
Page 86
68
b. Klik variable view pada SPSS data editor.
c. Pada kolom Name, ketik Soal 1 sampai Soal 50, kemudian
terakhir ketikkan skor total (skor total didapat dari penjumlahan
item 1 sampai item 50.
d. Pada kolom Decimals angka ganti menjadi 0 untuk seluruh
item.
e. Untuk kolom-kolom boleh di hiraukan.
f. Bukadata view pada SPSS data editor.
g. Ketikkan data sesuai dengan variabelnya, untuk skor total
ketikkan total skornya.
h. Klik Analyze - Descriptive Statistics – Frequencies.Klik semua
variabel dan masukkan ke kotak variables.
i. Klik Statistics, klik Mean, lalu klik Continue.
j. Klik OK.
Tabel 3.3 Kategori Taraf Kesukaran
Indeks kesukaran Kategori
0,00-0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
Sumber: (Arikunto, 2018)
d. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal dalam
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan
siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan
Page 87
69
besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D (d
besar).Rumus yang digunakansetiapbutirtesadalah:
Keterangan:
D = daya pembeda butir soal
= banyaknyakelompokatas yang menjawabbenar
= banyaknyasubjekkelompokatas
B =banyaknyasubjekkelompokbawah yang menjawabbenar
B = banyaknyasubjekkelompokbawah
Daya pembeda diuji dengan bantuan program SPSS 22.0.
Penentuan criteria daya beda soal didasarkan pada table 3.4 berikut
ini (Arikunto, 2016: 177):
Tabel 3.4 Kategori Daya Pembeda
Daya Pembeda (D) Kategori
0,00-0,20 Buruk
0,21-0,40 Cukup
0,41-0,70 Baik
0,71-1,00 Sangat baik
2. Uji instrument angket
Penelitian ini menggunakan angket untuk mengetahui respon
siswa terhadap media audio visual berbasis powerpoint pada siswa
SMP Negeri 4 Salatiga. Sebelum angket disebar diperlukan validitas
isi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA SMP Negeri 4
Salatiga yaitu Ibu Nurul Afdhilla, S.Pd.
Page 88
70
G. Metode Pengumpulan Data
Data merupakan salah satu komponen penelitian, tanpa data tidak akan
ada penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan teknik pengumpulan data yang
baik agar diperoleh informasi yang benar. Pada penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Tes
Instrument tes merupakan metode pengumpulan data yang
menggunakan jenis soal tes buatan peneliti dengan prosedur tertentu
yang diuji validitasnya dan reliabilitas dengan menggunakan bantuan
program SPSS 22.0.
Tes dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda yang berjumlah
20 soal dengan 4 alternative pilihan jawaban. Teknik pengumpulan
data yang peneliti gunakan adalah soal pre-test (tes awal sebelum kelas
diberi perlakuan) dan post-test (tes akhir setelah kelas diberi
perlakuan) untuk mengetahui hasil belajar siswa dan efektivitas
penggunaan media power point interakif terhadap hasil belajar siswa.
2. Angket(kuesioner)
Margono dalam Tanzeh (2011: 90) mengemukakan bahwa metode
pengumpulan data dengan angket dilakukan dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara
tertulis pula oleh responden. Atau dapat pula dikatakan angket adlaah
daftar pertanyaan yang disusun sedemikian rupa, terstruktur dan
Page 89
71
terencana, dipakai untuk mengumpulkan data kuantitatif yang digali
dari responden.
Peneliti menggunakan angket dengan 10 pertanyaan yang
berbentuk skala likert untuk mengukur respon siswa dengan 5
alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju,
dan sangat tidak setuju. Metode angket ini digunakan untuk
mengumpulkan data respon siswa mengenai media pembelajaran audio
visual berbasis powerpoint pada siswa kelas VII SMP N 4 Salatiga.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang tidak
langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen
(Mahmud, 2011: 183). Alasan dokumen dijadikan sebagai data untuk
membuktikan penelitian karena dokumen merupakan sumber yang
stabil, dapat berguna sebagai bukti untuk pengujian, mempunyai sifat
yang alamiah, tidak reaktif, sehingga mudah ditemukan dengan teknik
kajian isi, selain itu hasil kajian isi akan membuka kesempatan untuk
lebih memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki
(Tanzeh, 2011: 93).
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui nama siswa dan data nilai siswa kelas VII SMP Negeri 4
Salatiga. Selain itu, metode dokumentasi akan menghasilkan dokumen,
selain dokumen tertulis juga gambar yang berkaitan dengan proses
pembelajaran.
Page 90
72
H. Teknik Analisa Data
1. Analisa Data Tes
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data
sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Penelitian
ini menggunakan pendekatan uji Kolmogrov-Smirnov Z (KS-Z)
dalam menguji normalitas datanya. Data yang hendak diuji
normalitas datanya adalah data hasil belajar pretest dan posttest
aspek kognitif dan aspek psikomotor pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Kriteria sampel atau data berdistribusi
normal adalah apabila hasil pengujian mendapatkan signifikansi
atau P-value lebih besar dari signifikansi yang ditetapkan. Uji
Normalitas menggunakan taraf signifikansi lebih besar dari 5%
atau 0,005 (Priyatno, 2009: 28) .
Langkah-langkah uji validitas menggunakan SPSS adalah
sebagai berikut:
a. Masuk program SPSS.
b. Klik variateview pada SPSS dataeditor.
c. Pada kolom Nameketik y, kolom name pada baris ke-dua ke-
dua ketik x1, dan pada kolom Name baris ketiga ketik x2.
d. Pada kolom Label, untuk kolom pada baris pertama ketik Hasil
Belajar. Untuk kolom lainnya boleh dihiraukan (default).
Page 91
73
e. Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom
variable Eksperimen dan Kontrol.
f. Ketik data sesuai dengan variabelnya.
g. Klik Analyze-Descriptive Statistics-Explore.
h. Klik variabel Eksperimen dan kontrol lalu masukan ke kotak
dependent list.
i. Klik Plots.
j. Klik Normality Plots With Test. Kemudian klik continue.
k. Klik OK.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui bahwa dua
atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang
memiliki variansi yang sama. Varian yang semakin kecil maka
semakin homogen data dalam kelompok, sebaliknya, varian yang
semakin besar maka semakin heterogen data dalam kelompok
tersebut. Uji homogenitas dilakukan peneliti melalui bantuan
software SPSS 22.00. Data yang hendak diuji homogenitas datanya
adalah data hasil belajar pretest dan posttest aspek kognitif dan
aspek psikomotor pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Kriteria sampel
ataudatayangmemilikivarianyangsamaadalahapabilahasil
signifikansi atau P-valuelebih besar dari yang telah ditetapkan.
Sebagai kiteria pengujian, jika nilai signifikasi lebih dari 0,005
Page 92
74
maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok
data adalah sama (Priyatno, 2009: 31).
Langkah-langkah uji homogenitas menggunakan SPSS
adalah sebagai berikut:
a. Masuk program SPSS.
b. Klik variateview pada SPSS dataeditor.
c. Pada kolom Nameketik Eksperimen, kolom Name pada baris
kedua ketik Kontrol.
d. Pada kolom Decimals angka diganti menjadi 0.
e. Pada kolom label, untuk kolom pada baris pertama ketik Hasil
Belajar IPA, dan uktuk kolom kedua ketik Nilai Siswa.
f. Untuk kolom value ketik 1, kemudian pada kolom value label
ketikan kelas Eksperimenkemudian klik add. Kemudian pada
value ketikkan lagi angka 2 lalu pada value label ketikkan
Kelas Kontrol, kemudian klik Add.
g. Klik OK.
h. Untuk kolom-kolom lainnya boleh di hiraukan (isian default).
i. Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom
variabel Eksperimen dan Kontrol.
j. Pada kolom Eksperimen dan Kontrol ketikkan data total skor
item.
k. Klik Analyze-Compare Means-One Way Anova.
Page 93
75
l. Klik variabel Eksperimen dan masukkan ke kotak dependent
list, kemudian klik Kontrol dan masukkan ke kotak faktor.
m. Klik Options.
n. Klik Homogenity Of Variances, kemudian klik Continue.
o. Klik OK.
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji T-test. Uji
T-test ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata
populasi yang digunakan sebagi pembanding dengan rata-rata
sebuah sampel. Uji digunakan untuk menguji hipotesis, apakah
metode pembelajaran yang digunakan efektif digunakan dalam
pembelajaran itu sendiri. Kritari pengujian kriteria pengujian, bila
thitung> ttabel atau -thitung < -tabel dan P value < 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Dari hasil uji ini apakah rata-rata populasi yang
digunakan sebagai pembanding bebeda secara signifikan dengan
rata-rata sebuah sampel. Uji T-test yang digunakan adalah
Independent Sample T-testdengan nilai signifikasi 5% atau 0,005
dengan menggunakan program SPSS22.0.
Langkah-langkah uji Independent T-Test adalah sebagai berikut:
a. Masuk program SPSS.
b. Klik variabel viewpada SPSS data editor.
c. Pada kolom Name ketik Hasil Belajar IPA, dan kolom Name
pada baris kedua ketik Kelas.
Page 94
76
d. Pada kolom Decimals, ubah nilai menjadi 0 untuk semua
variabel.
e. Pada kolom label, untuk kolom pada baris pertama ketik nilai
Ujian. Untuk kolom pada baris kedua ketik Kelas.
f. Pada kolom values, untuk kolom pada baris pertama biarkan
kosong (None). Untuk kolom pada baris kedua klik pada kotak
kecil, pada value ketik 1, pada value label ketik kelas
Eksperimen, lalu klik Add. Langkah selanjutnya pada value
ketik Kontrol, pada value label ketik kelas B lalu klik Add
Kemudian klik OK.
g. Untuk kolom-kolom lainnya boleh dihiraukan (isian default).
h. Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom
variabel Hasil Belajar IPA dan Kelas.
i. Ketikkan data sesuai dengan variabelnya (pada variabel kelas
ketik dengan angka 1 dan 2). (1 menunjukkan kelas Eksperimen
dan 2 menunjukkan kelas Kontrol).
j. Klik Analyze-Compare Means-Independent Sampe T-Test.
k. Klik variabel nilai ujian dan masukkan ke kotak test variable,
kemudian klik variabel kelas dan masukkan ke kotak grouping
variable, kemudian klik define groups, pada group ketik 1 dan
pada group 2 ketik 2, lalu klik continue.
l. Klik OK.
Page 95
77
2. Analisa Data Angket (Kuesioner)
Metode Angket (Kuesioner) adalah salah satu cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data yang bertujuan mengumpulkan informasi
data dari responden mengenai penggunaan media pembelajaran audio
visual berbasis power point di SMP Negeri 4 Salatiga. Angket yang
digunakan dalam penelitian ini berupa member respon terhadap
pernyataan-pernyataan dengan 5 alternatif jawaban yaitu sangat setuju
(SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), dan sangat tidak
setuju (STS).
Bentuk angket dalam penelitian ini berupa pertanyaan dengan 5
alternatif jawaban yang harus dipilih oleh subyek. Adapun penilaian
atau pemberian skor berdasarkan pernyataan sebagai berikut:
1) Skor 5 untuk jawaban sangat setuju
2) Skor 4 untuk jawaban setuju
3) Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu
4) Skor 2 untuk jawaban tidak setuju
5) Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju
Tabel 3.5 Kategori Penilaian Angket
Rentang Nilai Tingkat Rentang Nilai Tingkat
90,2 < x < 97 Sangat Tinggi
83,4 < x < 90,2 Tinggi
76,6 < x < 83,4 Sedang
Page 96
78
69,8 < x < 76,6 Rendah
63 < x < 69,8 Sangat Rendah
Sumber: Sugiyono (2015: 93)
Page 97
79
BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data
1. Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol
Berikut ini data hasil pretest dan posttest kelas kontrol:
Tabel 4.1 Hasil pretest dan posttest kelas kontrol
No Nama Nilai Pretest Nilai Postest
1 AF 45 50
2 AM 75 80
3 AN 60 70
4 AR 60 70
5 DA 55 60
6 DNF 60 65
7 EYS 85 90
8 IR 55 75
9 IZ 70 75
10 JAS 75 75
11 LDN 70 55
12 MF 70 55
13 MFR 65 85
14 NA 90 85
15 NAN 90 70
16 NJF 65 50
17 NS 45 75
18 OAS 70 80
19 RNS 75 85
20 SD 75 90
21 SDS 55 55
22 SFA 55 70
23 TAP 65 65
24 TS 50 60
25 TSN 55 80
26 TSY 50 65
27 WRN 55 60
28 ZAS 65 65
29 ZV 50 55
30 ZZ 50 60
Page 98
80
Jumlah 1905 2075
rata-rata 63.5 69.16666667
Sumber: Data Peneliti
Gambar 4.1Grafik Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Sumber: Data Peneliti
2. Deskripsi data pretest kelas kontrol
Kelas kontrol adalah kelas yang tidak diberi perlakuan
menggunakan media pembelajaran power point interaktif materi
tatasurya. Sebelum kelas kontrol diberi materi tatasurya, dilakukan
pretest terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan
awal siswa dibidang kognitif. Adapun hasil analisis deskripsi nilai
pretest kelas kontrol adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Analisis Deskripsi Nilai Pretest Kelas Kontrol
Statistics
Pretest
N Valid 30
Missing 0
Mean 63.5000
0
20
40
60
80
100
AF AN DA EYS IZ LDN MFR NAN NS RNS SDS TAP TSN WRN ZV
Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
Nilai Pretest Nilai Postest
Page 99
81
Median 62.5000
Mode 55.00
Std. Deviation 1.23979
E1
Minimum 45.00
Maximum 90.00
Sum 1905.00
Sumber: SPSS 22.0
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh data bahwa rata-rata nilai pretest
keas kontrol adalah 63,50 dari nilai ideal 100. Nilai tengah dari
keseluruhan interval nilai siswa adalah 62,50. Sedangkan nilai yang
paling banyak muncul adalah 55,00. Adapun nilai tertingginya adalah
90 dan nilai terendahnya 45.
Tabel 4.3 Tingkat Penguasaan materi (pretest) siswa di kelas kontrol
No Interval Frekuensi Persentase Kategori hasil belajar
1 0-34 0 0 Sangat rendah
2 35-54 6 20 Rendah
3 55-64 9 30 Sedang
4 65-84 12 40 Tinggi
5 85-100 3 10 Sangat tinggi
Jumlah 30 100
Sumber: Data Peneliti
Berdasarkan tabel 4.3 tersebut diperoleh hasil dari pretest pada
kelas kontrol dari 30 siswa terdapat 6 siswa dengan kategori hasil
belajar rendah dengan persentase 20%, 9 siswa dengan kategori hasil
belajar sedang dengan persentase 30%, juga terdapat 40% siswa atau
12 siswa dengan kategori hasil belajar tinggi dan 3 siswa dengan
tingkat kategori hasil belajar sangat tinggi dengan persentase 10%.
Page 100
82
3. Deskripsi data posttest kelas kontrol
Tabel 4.4 Analisis Deskripsi Nilai Posttest Kelas Kontrol
Statistics
Posttest
N Valid 30
Missing 0
Mean 69.1667
Median 70.0000
Mode 55.00a
Std. Deviation 1.18237E1
Minimum 50.00
Maximum 90.00
Sum 2075.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Sumber: SPSS 22.0
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh hasil bahwa rata-rata nilai Posttest
hasil belajar siswa pada kelas kontrol adalah 69,1667 dari nilai ideal
100. Nilai tengahnya adalah 70,00. Sedangkan nilai terendahnya
adalah 50 dan nilai tertingginya mencapai 90.
Tabel 4.5 Tingkat Penguasaan materi (posttest) siswa di kelas kontrol
No Interval Frekuensi Persentase Kategori hasil belajar
1 0-34 0 0 Sangat rendah
2 35-54 2 6,7 Rendah
3 55-64 8 26,6 Sedang
4 65-84 15 50 Tinggi
5 85-100 5 16,7 Sangat tinggi
Jumlah 30 100
Sumber: Data Peneliti
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut diperoleh hasil dari posttest pada
kelas kontrol dari 30 siswa terdapat 2 siswa dengan kategori hasil
Page 101
83
belajar rendah dengan persentase 6,7%, 8 siswa dengan kategori hasil
belajar sedang dengan persentase 26,6%, juga terdapat 50% siswa atau
15 siswa dengan kategori hasil belajar tinggi dan 5 siswa dengan
tingkat kategori hasil belajar sangat tinggi dengan persentase 16,7%.
4. Data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen
Berikut hasil pretest dan posttest kelas eksperimen:
Tabel 4.6 Hasil pretest dan posttest kelas eksperimen
No Nama Nilai Pretest Nilai Postest
1 AAH 45 50
2 AJ 75 75
3 ALC 55 80
4 BNH 85 70
5 BR 70 65
6 CM 50 75
7 DS 65 70
8 DA 85 65
9 DAR 45 80
10 FAW 35 85
11 FAK 55 60
12 GNT 65 65
13 HSK 85 80
14 IRM 60 85
15 ISS 50 75
16 IRP 60 70
17 KP 65 60
18 MA 40 70
19 MFAW 55 80
20 MR 70 60
21 MRD 95 90
22 MZS 65 95
23 MP 95 80
24 NHN 60 80
25 RPM 55 70
26 RN 90 80
27 SERP 75 75
Page 102
84
28 V 45 75
Jumlah 1795 2065
rata rata 64.10714286 73.75
Sumber: Data Peneliti
Gambar 4.2GrafikHasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Sumber: Data Peneliti
Dari tabel 4.6 didapatkan rata-rata pada pretest dan posttest kelas
eksperimen adalah sebesar 64,10 dan 73,75. Berdasarkan hasil pretest
dan posttest terdapat peningkatan walaupun belum mencapai KKM
(75). Hal tersebut dikarenakan adanya perlakuan menggunakan media
power point interaktif pada kelas eksperimen.
5. Deskripsi data pretest kelas eksperimen
Tabel 4.7 Analisis Deskripsi Nilai Pretest Kelas Eksperimen
Statistics
Pretest
N Valid 28
Missing 0
Mean 64.1071
Median 62.5000
Mode 55.00a
0
20
40
60
80
100
AA
H AJ
ALC
BN
H BR
CM DS
DA
DA
R
FAW
FAK
GN
TH
SKIR
M ISS
IRP
KP
MA
MFA
W
MR
MR
D
MZS MP
NH
NR
PM RN
SER
P V
Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Nilai Pretest Nilai Postest
Page 103
85
Std. Deviation 1.66696E1
Minimum 35.00
Maximum 95.00
Sum 1795.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Sumber: SPSS 22.0
Dari tabel 4.7 diperoleh data bahwa rerata nilai Pretest kelas
eksperimen adalah 64,1071 dan nilai tengahnya 62,5. Adapun nilai
terendahnya adalah 35 dan nilai tertingginya 95.
Tabel 4.8 Tingkat Penguasaan materi (pretest) siswa di kelas
eksperimen
No Interval Frekuensi Persentase Kategori hasil belajar
1 0-34 0 0 Sangat rendah
2 35-54 7 25 Rendah
3 55-64 7 25 Sedang
4 65-84 8 28,6 Tinggi
5 85-100 6 21,4 Sangat tinggi
Jumlah 28 100
Sumber: Data Peneliti
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa dalam kelas
eksperimen (pretest) sejumlah 28 siswa terdapat 7 siswa yang
memiliki kategori hasil belajar rendah dengan persentase 25%, 7 siswa
dengan kategori hasil belajar sedang dengan persentase 25%, 8 siswa
dengan kategori hasil belajar tinggi dengan persentase 28,6%, dan
terdapat 6 siswa dengan kategori hasil belajar sangat tinggi dengan
persentase 21,4%.
Page 104
86
6. Deskripsi data posttest kelas eksperimen
Tabel 4.9 Analisis Deskripsi Nilai Posttest Kelas Eksperimen
Statistics
Posttest
N Valid 28
Missing 0
Mean 73.7500
Median 75.0000
Mode 80.00
Std. Deviation 9.96522
Minimum 50.00
Maximum 95.00
Sum 2065.00
Sumber: SPSS 22.0
Dari tabel 4.9 diperoleh data bahwa rerata nilai Posttest kelas
eksperimen adalah 73,75 dan nilai tengahnya 75. Adapun nilai
terendahnya adalah 50 dan nilai tertingginya 95.
Tabel 4.20 Tingkat Penguasaan materi (posttest) siswa di kelas eksperimen
No Interval Frekuensi Persentase Kategori hasil belajar
1 0-34 0 0 Sangat rendah
2 35-54 1 3,6 Rendah
3 55-64 3 10,7 Sedang
4 65-84 20 71,4 Tinggi
5 85-100 4 14,3 Sangat tinggi
Jumlah 28 100
Sumber: Data Peneliti
Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa dalam kelas
eksperimen (posttest) sejumlah 28 siswa terdapat 1 siswa yang
memiliki kategori hasil belajar rendah dengan persentase 3,6%, 3 siswa
dengan kategori hasil belajar sedang dengan persentase 10,7%, 20
Page 105
87
siswa dengan kategori hasil belajar tinggi dengan persentase 71,4%,
dan terdapat 4 siswa dengan kategori hasil belajar sangat tinggi dengan
persentase 14,3%.
B. Analisis Data
1. Uji Coba Instrument Tes
a. Validitas
Uji validitas soal dilaksanakan di kelas VIII SMP N 4 Salatiga
dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa. Maka dari itu rtabel dicari pada
signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi dan jumlah data (n-2) = 26.
Sehingga didapatkan nilai rtabeldengan rumus tersebut adalah 0,3172.
Adapun hasil daari uji validitas yang sudah dilaksanakan dengan
menggunakan SPSS 22.0didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Butir Soal dengan SPSS 22.0
Nama item Rxy Kategori Keterangan
Soal 1 0,358 Valid Pakai
Soal 2 0,474 Valid Pakai
Soal 3 0,342 Valid Pakai
Soal 4 0,423 Valid Pakai
Soal 5 0,478 Valid Pakai
Soal 6 0,247 Invalid Drop
Soal 7 0,412 Valid Pakai
Soal 8 0,532 Valid Pakai
Soal 9 0,370 Valid Drop
Soal 10 0,427 Valid Pakai
Soal 11 0,070 Invalid Drop
Soal 12 -0,200 Invalid Drop
Soal 13 0,457 Valid Drop
Soal 14 0,286 Invalid Drop
Soal 15 0,485 Valid Drop
Soal 16 0,606 Valid Pakai
Soal 17 0,457 Valid Drop
Soal 18 0,509 Valid Pakai
Page 106
88
Soal 19 0,421 Valid Pakai
Soal 20 0,411 Valid Pakai
Soal 21 0,411 Valid Pakai
Soal 22 0,467 Valid Pakai
Soal 23 0,074 Invalid Drop
Soal 24 0,517 Valid Pakai
Soal 25 0,378 Valid Pakai
Soal 26 0,351 Valid Pakai
Soal 27 -0,137 Invalid Drop
Soal 28 0,271 Invalid Drop
Soal 29 -0,146 Invalid Drop
Soal 30 0,358 Valid Pakai
Soal 31 0,346 Valid Pakai
Soal 32 0,510 Valid Pakai
Soal 33 0,196 Invalid Drop
Soal 34 0,226 Invalid Drop
Soal 35 0,249 Invalid Drop
Sumber: Data Peneliti
Criteria validnya suatu soal ditentukan dari jumlah validitas
masing-masing soal. Jika rhitung> rtabel maka instrument atau item-item
pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan
valid). Jika rhitung< rtabel maka instrument atau item-item pertanyaan
tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak
valid).
Dari tabel 4.11 diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 24 soal
valid dengan rhitung> rtabel atau rhitung> 0,3172. Dan terdapat 11 soal
invalid dengan rhitung< 0,3172. Namun, peneliti hanya menggunakan 20
soal yang sudah valid yang sesuai dengan indicator untuk digunakan
sebagai soalpretest dan posttest kelas kontrol (VII C) dan kelas
eksperimen (VII D).
Page 107
89
b. Reliabilitas
Berikut hasil uji reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS 22.0
Tabel 4.12 Reliability statistic
Cronbach's
Alpha N of Items
.764 35
Sumber: SPSS 22.0
Uji signifikansi dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05. Artinya,
instrument dapat dikatakan reliable bila nilai alpha lebih besar dari r
kritis product moment.
Dari tabel 4.12 tersebut diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar
0,764. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel. rtabel dicari
pada signifikansi 0,05 dengan uji dua sisi dan jumlah data (n-2) = 26.
Maka didapat rtabel sebesar 0,3172. Oleh karena itu rhitung = 0,764 >
0,317. Menurut Priyatno (2008: 25) dapat disimpulkan bahwa soal-soal
tersebut reliable.
c. Taraf Kesukaran
Berikut hasil uji taraf kesukaran soal dengan menggunakan SPSS 22.0
Tabel 4.33 Uji Taraf kesukaran Soal
Nama item Rxy Keterangan
Soal 1 0,86 Mudah
Soal 2 0,64 Sedang
Soal 3 0,54 Sedang
Soal 4 0,68 Sedang
Soal 5 0,36 Sedang
Soal 6 0,36 Sedang
Soal 7 0,61 Sedang
Page 108
90
Soal 8 0,64 Sedang
Soal 9 0,54 Sedang
Soal 10 0,61 Sedang
Soal 11 0,11 Sukar
Soal 12 0,36 Sedang
Soal 13 0,86 Mudah
Soal 14 0,29 Sukar
Soal 15 0,29 Sukar
Soal 16 0,54 Sedang
Soal 17 0,86 Mudah
Soal 18 0,57 Sedang
Soal 19 0,32 Sedang
Soal 20 0,57 Sedang
Soal 21 0,57 Sedang
Soal 22 0,68 Sedang
Soal 23 0,36 Sedang
Soal 24 0,79 Mudah
Soal 25 0,86 Mudah
Soal 26 0,82 Mudah
Soal 27 0,89 Mudah
Soal 28 0,96 Mudah
Soal 29 0,64 Sedang
Soal 30 0,86 Mudah
Soal 31 0,50 Sukar
Soal 32 0,21 Sukar
Soal 33 0,39 Sedang
Soal 34 0,46 Sedang
Soal 35 0,71 Mudah
Keterangan:
Jika tingkat kesukaran < 0,30 = sukar
Jika 0,30 < tingkat kesukaran <0,70 = sedang
Jika tingkat kesukaran > 0,70 = mudah
Sumber: Data Peneliti
Dari data tabel 4.13tersebut didapatkan hasil bahwa dari 35 soal
yang diujikan tersebut terdapat 10 soal yang masuk dalam kategori
mudah, 21 soal dalam kategori sedang, dan 4 soal yang termasuk
dalam kategori sukar.
Page 109
91
d. Daya Pembeda
Berikut hasil uji daya pembeda soal menggunakan SPSS 22.0
Tabel 4.44 Hasil Uji Daya Beda Soal
Nama item Rxy Keterangan
Soal 1 0,32 Cukup
Soal 2 0,47 Baik
Soal 3 0,56 Baik
Soal 4 0,22 Cukup
Soal 5 0,90 Baik Sekali
Soal 6 0,47 Baik
Soal 7 0,48 Baik
Soal 8 0,37 Cukup
Soal 9 0,04 Jelek
Soal 10 0,12 Jelek
Soal 11 0,85 Baik Sekali
Soal 12 0,90 Baik Sekali
Soal 13 0,87 Baik Sekali
Soal 14 0,80 Baik Sekali
Soal 15 0,52 Baik
Soal 16 0,81 Baik Sekali
Soal 17 0,87 Baik Sekali
Soal 18 0,72 Baik Sekali
Soal 19 0,71 Baik Sekali
Soal 20 0,24 Jelek
Soal 21 0,24 Jelek
Soal 22 0,62 Baik
Soal 23 0,33 Cukup
Soal 24 0,20 Cukup
Soal 25 0,18 Jelek
Soal 26 0,55 Baik
Soal 27 0,13 Jelek
Soal 28 0,53 Baik
Soal 29 0,90 Baik Sekali
Soal 30 0,02 Jelek
Soal 31 0,42 Baik
Soal 32 0,48 Baik
Soal 33 0,07 Jelek
Soal 34 0,56 Baik
Soal 35 0,20 Cukup
Keterangan:
Jika daya pembeda > 0,70 = baik sekali
Page 110
92
Jika 0,40 < daya pembeda <0,70 = baik
Jika 0,20 < daya pembeda <0,40 = cukup
Jika daya pembeda < 0,20 = jelek
Sumber: Data peneliti
Dari tabel 4.14 tersebut dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan
35 soal yang diujikan terdapat 10 soal (28,57%) yang dapat dikatakan
baik sekali, 11 soal (31,43%) dikatakan baik, 6 soal (17,14%)
dikatakan cukup, dan 8 soal (22,86%) dikatakan jelek.
2. Analisis data
a. Analisis Data Tes
i. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel
yang diteliti berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau
tidak. Uji ini menggunakan SPSS 22.0, dengan hipotesis sebagai
berikut:
H0 :Penggunaan media power point interaktif tidak efektif terhadap
hasil belajar IPA
Ha :Penggunaan media power point interaktif efektif terhadap hasil
belajar IPA
Pedoman pengambilan keputusan (Sugiyono, 2007: 159) adalah
sebagai berikut:
Nilai Sig. atau sigifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka
distribusinya adalah tidak normal.
Nilai Sig. atau sigifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka
distribusinya adalah normal.
Page 111
93
Berikut hasil uji normalitas dengan menggunakan SPSS 22.0
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
SPSS 22.0
Kelas
Kolmogorov-Smirnov
Statistic df Sig.
Hasil Belajar Posttest kontrol .954 30 .219
Posttest Eksperimen .972 28 .636
Sumber: SPSS 22.0
Tabel 4.16 Normalitas kelas eksperimen dan Kontrol
Kelas rhitung rtabel Keterangan
Kontrol 0,219 0,05 Normal
Eksperimen 0,636 0,05 Normal
Sumber: Data Peneliti
Dari data tabel 4.16 dapat diketahui bahwa data di kelas kontrol
maupun kelas eksperimen terdistribusi secara normal.
ii. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui bahwa dua atau
lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki
variasi yang sama. Uji ini juga digunakan sebagai syarat dalam
analisis independent sample t-test. Dasar pengambilan keputusan
(Sugiyono, 2013: 276) adalah sebagai berikut:
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka terdistribusi homogen
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka tidak terdistribusi homogen
Berikut hasil uji homogenitas menggunakan SPSS 22.0
Page 112
94
Tabel 4.57 Test Of Homogenity of Variance
ANOVA
Hasil Belajar
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 304.239 1 304.239 2.530 .117
Within Groups 6735.417 56 120.275
Total 7039.655 57
Sumber: SPSS 22.0
Dari tabel 4.17 tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,117 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut
terdistribusi secara homogen.
iii. Uji Hipotesis
Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan
dua rata-rata. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Ho: µE< µK= Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan
media pembelajaran audio visual berbasis
powerpointmateri tatasurya tidak ada perbedaan
yang signifikan dengan media konvesional.
Ha :µE>µK= Hasil belajar siswa pada pembelajaran menggunakan
media pembelajaran audio visual berbasis
powerpoint materi tatasurya lebih tinggi dan
signifikan dibandingkan dengan media konvesional
Sesuai rumusan hipotesis di atas µE merupakan rerata hasil
kelompok eksperimen (pembelajaran yang menggunakan media
audio visual berbasis powerpoint) sedangkan µK merupakan rerata
Page 113
95
hasil belajar kelompok kontrol (pembelajaran dengan media
konvensional). Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan uji T-test.
Adapun kriteria pengujianindependent sample T-test
(Priyatno, 2009: 97) adalah sebagai berikut:
Ho diterima apabila –t tabel < t hitung < t tabel (2,392). Atau
apabila P value > 0,05, maka Ha ditolak.
Ho ditolak apabila –t hitung < -t tabel atau t hitung > t table.
Atau apabila P value < 0,05, maka Ha diterima.
Perhitungan dilakukan dengan memanfaatkan program SPSS 22.0,
dengan hasil pada tabel berikut.
Tabel 4.18 Hasil Uji Independent Sample t-Test
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil
Belajar
Equal
variances
assumed
6.748 .012 -2.627 54 .011 -9.6429 3.6703 -17.0013 -2.2844
Equal
variances
not
assumed
-2.627 44.113 .012 -9.6429 3.6703 -17.0392 -2.2465
Sumber: SPSS 22.0
Page 114
96
Dari tabel 4.18 diketahui bahwa nilai -t hitung -2,627 untuk media
audio visual berbasis power point dengan probabilitas 0,012. Karena -t
hitung (-2,627) <-t tabel (-2,392) dan probabilitas 0,012< 0,05 maka
Ha diterima. Hal ini berarti hasil belajar siswa dengan penggunaan
media pembelajaran audio visual berbasis powerpoint materi tatasurya
lebih tinggi dan signifikan dibandingkan dengan media konvesional.
b. Analisis Data Angket
Berikut ini merupakan data angket respon siswa kelas eksperimen
terhadap penggunaan media pembelajaran audiovisual berbasis power
point materi tata surya:
Gambar4.3Angket Respon Siswa Kelas Eksperimen Terhadap
Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Berbasis Power Point
Sumber: Data Peneliti
Berdasarkan perolehan hasil angket respon siswa kelas eksperimen
menyatakan bahwa pada saat pembelajaran dengan menerapkan media
audio visual berbasis powerpoint materi tatasurya sebagian siswa
0
9
19
0 0 02468
101214161820
sangat
tinggi
tinggi sedang rendah sangat
rendah
Angket Respon Siswa Kelas
Eksperimen
kelas eksperimen
Page 115
97
tertarik dengan pembelajaran tersebut. Hasil angket respon siswa kelas
eksperimen yaitu sebesar 19 siswa yang antusias dengan penerapan
media pembelajaran ini, sedangkan sebanyak 9 siswa yang tergolong
dalam kategori siswa yang memiliki antusias yang tinggi. Dari data
yang diperoleh berdasarkan sebaran angket respon siswa dapat
disimpulkan bahwa siswa lebih mudah memahami pembelajaran dari
materi tatasurya dengan menggunakan media audio visual berbasis
powerpoint.
C. Pembahasan
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektivitas media audio
visual berbasis power point terhadap hasil belajar IPA materi tatasurya dengan
menggunakan teknik Pretest-Posttest Kontrol Group Design. Perangkat
pembelajaran ini dibuat seperti RPP, angket dan instrument tes yang diukur
berdasarkan pada perbandingan perhitungan rata-rata kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan media power point
interaktif. Sedangkan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional dengan
materi yang sama.
Berdasarkan analisis angket menjelaskan bahwa penggunaan media audio
visual berbasis power point membantu siswa untuk bisa memahami materi
dengan lebih mudah. Hasil angket respon siswa kelas eksperimen yaitu
sebesar 19 siswa yang antusias dengan penerapan media pembelajaran ini,
sedangkan sebanyak 9 siswa yang tergolong dalam kategori siswa yang
memiliki antusias yang tinggi.
Page 116
98
Hasil belajar IPA materi tatasurya siswa kelas VII SMP N 4 Salatiga tahun
pelajaran 2018/2019 di kelas kontroldari 30 siswa terdapat 2 siswa dengan
kategori hasil belajar rendah dengan persentase 6,7%, 8 siswa dengan kategori
hasil belajar sedang dengan persentase 26,6%, juga terdapat 50% siswa atau
15 siswa dengan kategori hasil belajar tinggi dan 5 siswa dengan tingkat
kategori hasil belajar sangat tinggi dengan persentase 16,7%. Sedangkan hasil
belajar IPA materi tatasurya di kelas eksperimen dari keseluruhan 28 siswa
terdapat 1 siswa yang memiliki kategori hasil belajar rendah dengan
persentase 3,6%, 3 siswa dengan kategori hasil belajar sedang dengan
persentase 10,7%, 20 siswa dengan kategori hasil belajar tinggi dengan
persentase 71,4%, dan terdapat 4 siswa dengan kategori hasil belajar sangat
tinggi dengan persentase 14,3%.
Media power point interaktif efektif terhadap hasil belajar IPA materi
tatasurya siswa kelas VII SMP N 4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 dengan
harga nilai -t hitung -2,627 untuk media audio visual berbasis power point
dengan probabilitas 0,012. Karena -t hitung (-2,627) < -t tabel (-2,392) dan
probabilitas 0,012 < 0,05 maka Ha diterima. Hal ini berarti hasil belajar siswa
dengan penggunaan media pembelajaran audio visual berbasis powerpoint
materi tatasurya lebih tinggi dan signifikan dibandingkan dengan media
konvesional.
Penggunaan media pembelajaran audio visual berbasispower pointini
efektif karena memiliki keunggulan dibandingkan media konvensional. Hal
tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Srimaya (2017) dalam
Page 117
99
penelitiannya yang berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran power point
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa”. Penelitian
yang dilakukan oleh Srimaya ini mendukung penelitian yang dilakukan
dengan maksud untuk mengetahui efektifitas penggunaan media audio visual
berbasis power point terhadap hasil belajar siswa. Dengan adanya media
pembelajaran audio visual berbasis power point ini diharapkan mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa, dan perhatian sehingga siswa lebih
aktif dalam proses pmbelajaran. Dampaknya yaitu prestasi belajar siswa yang
meningkat. Berdasarkan keunggulan-keunggulan tersebut, dapat dijadikan
pertimbangan guru untuk menggunakan media pembelajaran audio visual
berbasis power point dan bertahap meninggalkan pembelajaran yang
konvensional.
Page 118
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji dan analisis data pada efektivitas media power point
interaktif terhadap hasil belajar siswa materi tatasurya kelas VII SMPN 4
Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan analisis angket menjelaskan bahwa penggunaan media audio
visual berbasis power point membantu siswa untuk bisa memahami materi
dengan lebih mudah.Hasil angket respon siswa kelas eksperimen yaitu
sebesar 19 siswa yang antusias dengan penerapan media pembelajaran ini,
sedangkan sebanyak 9 siswa yang tergolong dalam kategori siswa yang
memiliki antusias yang tinggi.
2. Hasil belajar IPA materi tatasurya siswa kelas VII SMP N 4 Salatiga tahun
pelajaran 2018/2019 di kelas kontroldari 30 siswa terdapat 2 siswa dengan
kategori hasil belajar rendah dengan persentase 6,7%, 8 siswa dengan
kategori hasil belajar sedang dengan persentase 26,6%, juga terdapat 50%
siswa atau 15 siswa dengan kategori hasil belajar tinggi dan 5 siswa
dengan tingkat kategori hasil belajar sangat tinggi dengan persentase
16,7%. Sedangkan hasil belajar IPA materi tatasurya di kelas eksperimen
dari keseluruhan 28 siswa terdapat 1 siswa yang memiliki kategori hasil
belajar rendah dengan persentase 3,6%, 3 siswa dengan kategori hasil
belajar sedang dengan persentase 10,7%, 20 siswa dengan kategori hasil
Page 119
101
belajar tinggi dengan persentase 71,4%, dan terdapat 4 siswa dengan
kategori hasil belajar sangat tinggi dengan persentase 14,3%.
3. Media power point interaktif efektif terhadap hasil belajar IPA materi
tatasurya siswa kelas VII SMP N 4 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019
dengan harga nilai -t hitung -2,627 untuk media audio visual berbasis
power point dengan probabilitas 0,012. Karena -t hitung (-2,627) < -t tabel
(-2,392) dan probabilitas 0,012 < 0,05 maka Ha diterima. Hal ini berarti
hasil belajar siswa dengan penggunaan media pembelajaran audio visual
berbasis powerpoint materi tatasurya lebih tinggi dan signifikan
dibandingkan dengan media konvesional.
B. Saran
1. Bagi guru, sebagai pendidik hendaknya dapat menginspirasi dan juga lebih
kreatif dalam menggunakan media pembelajaran interaktif.
2. Bagi siswa, hendaknya selalu meningkatkan perhatian dan keaktifan
didalam pembelajaran sehingga pembelajaran dapat berkesandan dapat
menunjang hasil belajar yang memuaskan.
3. Bagi peneliti lain yang hendak melakukan penelitian serupa, hendaknya
lebih bisa mengembangkan media pembelajaran maupun menambahkan
faktor lain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Page 120
102
DAFTAR PUSTAKA
Amiruddin. 2016. Perencanaan Pembelajaran. Yogyakarta: Parama Ilmu.
Arifin, Z. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. 2010. Penelitian Kuantitatif Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka cipta.
__________. 2018. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, Saifuddin. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Basri, H. 2015. Paradigma Baru Sistem Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia.
Damayanti, E. 2013. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Melayani Makan dan Minum Siswa kelas XI
di SMK Negeri 1 Ambal Kebumen. Skripsi tidak diterbitkan.
Yogyakarta:Fakultas TeknikUniversitas Negeri Yogyakarta.
Darmawan, D. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif (cetakan ketiga). Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hardini, I., & Puspitasari, D. 2017. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,
Konsep dan Implementasi). Yogyakarta: Familia.
Hasan, I. 2006. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (cetakan kedua).
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Indrawan, R., & Poppy, Y. 2014. Metodologi penelitian: kuantitatif, dan
Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung:
PT Refika Aditama.
Kountur, R. 2005. Statistik Praktis. Jakarta: Penerbit PPM.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Mahmud, M. D. 2017. Psikologi Pendidikan - Edisi Terbaru. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Miarso. 2018. Pengertian Pembelajaran. In Rusman, Belajar dan Pembelajaran
Berbasis Komputer Mengembangkan Profesionalisme Abad 21 (p. 95).
Bandung: Alfabeta.
Page 121
103
Munirah. 2016. Petunjuk AlQuran tentang Belajar dan Pembelajaran.Jurnal
Lentera Pendidikan , 19 (1).
Ngalimun. 2018. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran. Yogyakarta: Parama
Ilmu.
Nisa, A. F. 2012. Media Powerpoint dalam Peningkatan Hasil Belajar pada
Pembelajaran Sains dikelas IV MI Ma'had Islamy Kotagede Yogyakarta.
Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Parker, S. 2006. Just the Fact: Tata Surya (edisi terjemahan). Jakarta: Penerbit
Erlangga (Erlangga for Kids).
Pribadi, Benny A. 2017. Media dan Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta:
Penerbit Kencana.
Priyatno. 2009. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKom.
Rusman. 2018. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembankan
Profesionalisme Abad 21. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sanaky, H. A. 2015. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:
Kaukaba Dipantara.
Shihab, M. Q. 2012. Tafsir Al-Mishbah (Pesan, Kesan, dan Keserasian al-Qur'an)
Volume 8 Cetakan kelima. Jakarta: Lentera Hati.
Srimaya. 2017.Efektivitas Media Pembelajaran Powerpoint untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Biologi siswa.Jurnal Biotek, 5 (1).
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
________. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tirtarahardja, U., & Sulo, L. 2008. Pengantar Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Tjasyono, B. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa (cetakan keempat edisi revisi).
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wahidah, M. 2017. Penerapan Media Powerpoint Interaktif untuk Meningkatkan
Ketrampilan Berbicara Siswa Kelas 1 SDN Genukwatu IV Ngoro
Page 122
104
Jombang.Skripsi tidak diterbitkan. Malang:Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Warso, A. W. 2017. Penilaian Sikap, Pengetahuan, dan Ketrampilan di SD/MI,
SMP/MTs, SMA/MA/SMK sesuai Kurikulum 2013. Yogyakarta: Graha
Cendekia.
Page 123
105
LAMPIRAN
Lampiran 1 Identitas Mahasiswa
Nama : Eka Indriani
NIM : 23060150050
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : Boyolali, 19 Juli 1998
Alamat : Karang RT. 02 RW.07, Desa Ngadirojo, Kecamatan
Gladaksari, Boyolali
No. Telpon/Hp : 085848252410
Riwayat Pendidikan
SD/MI : MI Klero
SMP : SMP N 01 Tengaran
SMA/SMK : MAN Tengaran
Sarjana : S1 Tadris IPA IAIN SALATIGA
Nama Ayah : Slamet Wahyudi
Nama Ibu : Tarsih Wulandari
Page 124
106
Lampiran 2 RPP kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Sekolah : SMP Negeri 4 Salatiga
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/Semester Genap
Alokasi Waktu : 5 Jam Pelajaran (2 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti:
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Page 125
107
Kompetensi Dasar Indikator
3.11 Menganalisis sistem
tatasurya, rotasi dan
revolusi bumi dan
bulan, serta
dampaknya bagi
kehidupan di bumi.
3.11.1 Mengamati model sistem tatasurya
3.11.2 Mendiskusikan orbit planet
3.11.3 Mengidentifikasi karakteristik anggota
tatasurya serta dampak rotasi dan revolusi
bumi bagi kehidupan.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelahmengikuti proses pembelajaran, pesertadidikdiharapkandapat:
1. Mengamati model sistem tatasurya
2. Mendiskusikan orbit planet
3. Mengidentifikasi karakteristik anggota tatasurya serta dampak rotasi
dan revolusi bumi bagi kehidupan.
D. Materi Pembelajaran
Topik : Tata Surya
Sub Topik : Karakteristik anggota tatasurya serta dampak rotasi dan
revolusi bumi bagi kehidupan.
Materi :
Tata surya terdiri dari matahari, Sembilan planet dan berbagai benda
langit seperti satelit, komet, dan asteroid. Planet-planet berevolusi
mengelilingi matahari dengan orbit (garis edar) yang berbentuk elip.
Beberapa planet mempunyai satelit. Satelit ini berputar mengelilingi planet
dan bersama dengan planet mengelilingi matahari. Jadi, sistem tata surya
merupakan sistem rotasi yang berpusat pada matahari.
Tata suryaterdiriatas 8 planet yang mengelilingi matahari. Urutan
planet dari matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Diantara orbit Mars dan Jupiter terdapat
Page 126
108
kumpulan asteroid yang disebut dengan sabuk asteroid. Planet-planet yang
berada di dalam sabuk asteroid (dekat dengan matahari) disebut dengan
planet dalam. Dan planet yang berada diluar sabuk asteroid (semakin jauh
dengan matahari) disebut dengan planet luar.
Bumi memiliki karakteristik khusus yang menjadikannya sebagai satu-
satunya planet yang dapat dihuni oleh manusia. Bumimemilikiatmosfer
yang dapatmenghambat meteor yang masukkebumi. Selainituudara,
temperature, danjugakandungan air di bumitidakdimilikioleh planet lain.
Hal ini menjadikan bumi menjadi planet yang paling tepat untuk dihuni
manusia.
Selain itu, seperti halnya planet lain, bumi juga berputar pada porosnya
(rotasi) dan juga mengelilingi matahari (revolusi). Karena adanya rotasi
dan revolusi memberikan dampak bagi kehidupan dibumi.
Dampakdarirotasibumiadalahsebagaiberikut:
- Terjadinyasiangdanmalam.
- Terjadinyaperbedaanwaktudaritempat-tempat yang
berbedaderajatbujurnya.
- Adanyagerak semuharianmataharidanbenda-bendalangit yang
seakan-akanbergerakdaritimurkebarat.
- Penggembungan di khatulistiwadanpemempatan di
keduakutubbumi.
Sedangkan dampakdarirevolusibumiadalahsebagaiberikut:
- Terjadipergantianmusim.
Page 127
109
- Terjadiperubahanlamanyasiangdanmalam.
- Terjadigeraksemutahunanmatahari.
- Terlihatrasibintang yang berbedadarisetiapbulan.
Gerhana merupakan salah satu fenomena alam yang spektakuler.
Gerhana dapat terjadi karena bayangan yang dibentuk oleh bumi maupun
bulan yang terletak dalam satu garis. Proses
gerhanabulanterjadijikabulanmemasukibayanganbumi.
Bumiberadadiantaramataharidanbulan. Akibatnya,
bulantidakmenerimacahayadarimataharisehinggabulantidakterlihatolehpen
gamat di bumi.
Gambar 1. Gerhana bulan
Sedangkangerhanamatahariterjadiketikabayanganbulanbergerakmenut
upipermukaanbumi. Bulan berada diantaramataharidanbumi yang
terjadipadasaatfasebulanbaru.
Page 128
110
Gambar 2. Gerhana Matahari
E. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
a. Media/Alat
1) Media : Power pointinteraktif
2) Alat : Laptop, LCD Proyektor, Buku IPA Kelas VII
b. Sumber Belajar :
1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII
2. Tjasyono, Bayong. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa
(cetakan keempat edisi revisi). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi
3. Model : Discovery Learning
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2 Jam Pelajaran)
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Mengucapkan salam
Mengkonfirmasi
kehadiran siswa
Guru memberikan
apersepsi:
a. Membangun
apersepsi, “Ada yang
sudah pernah lihat
bintang, bulan, atau
15 menit
Page 129
111
matahari? Mengapa
langit bisa gelap saat
malam hari dan
terang saat siang
hari?”
b. Guru memancing
siswa untuk
menjawab pertanyaan
yang berkaitan
dengan sistem
tatasurya
Kegiatan inti 1 Guru memberikan soal
pre-test
Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk
mengerjakan soal pre-test
30 menit
Kegiatan Inti 2 Mengamati:
Siswa mengamati dan
memperhatikan penjelasan dari
guru materi sistem Tata Surya
dengan menggunakan media
slide power point interaktif.
Menanya:
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya
yang berkaitan dengan materi
sistem tatasurya.
Mencoba:
Guru menginstruksikan kepada
siswa untuk menyebutkan
40 menit
Page 130
112
anggota sistem tatasurya, dan
orbit planet.
Menalar:
Siswa menyebutkan anggota
sistem tatasurya, dan orbit
planet.
Mengkomunikasikan:
Siswa mencoba menyimpulkan
materi yang telah dijelaskan di
depan kelas
Penutup Guru mengintruksikan
kepada siswa untuk
belajar tentang lanjutan
materi Tata Surya untuk
pembelajaran selanjutnya
Guru menutup pelajaran
dan berdoa
5 menit
2. Pertemuan Kedua (3 jam pelajaran)
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Mengucapkan salam
Mengkonfirmasi kehadiran
siswa
Guru memulai pelajaran
10 menit
Page 131
113
Kegiatan Inti 1 Mengamati:
Siswa mengamati dan memperhatikan
penjelasan dari guru materi sistem
Tata Surya dengan menggunakan
media slide power point interaktif.
Menanya:
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya yang
berkaitan dengan materi sistem
tatasurya.
Mencoba:
Guru menginstruksikan kepada siswa
untuk menyebutkan dampak rotasi
dan revolusi bumi dan bulan
terhadap kehidupan serta proses
terjadinya gerhana maahari dan
bulan.
Menalar:
Siswa menyebutkan dampak rotasi
dan revolusi bumi dan bulan
terhadap kehidupan serta proses
terjadinya gerhana maahari dan
bulan.
Mengkomunikasikan:
Siswa mencoba mempraktekkan
proses rotasi dan revolusi bumi dan
bulan di depan kelas dan juga siswa
menyimpulkan materi yang sudah
selesai.
55 menit
Page 132
114
Kegiatan inti 2 Guru memberikan waktu
siswa untuk mempelajari
kembali materi yang sudah
disampaikan sebelumnya
selama 10 menit.
Guru memberikan soal post-
test
Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk
mengerjakan soal post-test
45 menit
Penutup Guru mengajak siswa untuk
membahas soal bersama
Guru menutup pelajaran dan
berdoa
25 menit
Page 134
116
Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Sekolah : SMP Negeri 4 Salatiga
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/Semester Genap
Alokasi Waktu : 5 Jam Pelajaran (3 kali pertemuan)
H. Kompetensi Inti:
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
I. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Page 135
117
Kompetensi Dasar Indikator
3.11 Menganalisis sistem tata
surya, rotasi dan revolusi
bumi dan bulan, serta
dampaknya bagi kehidupan
di bumi.
3.11.1 Mengamati model sistem tata surya
3.11.2 Mendiskusikan orbit planet
3.11.3 Mengidentifikasi karakteristik
anggota tata surya serta dampak
rotasi dan revolusi bumi bagi
kehidupan.
J. Tujuan Pembelajaran
Setelahmengikuti proses pembelajaran, pesertadidikdiharapkandapat:
1. Mengamati model sistem tata surya
2. Mendiskusikan orbit planet
3. Mengidentifikasi karakteristik anggota tata surya serta dampak rotasi
dan revolusi bumi bagi kehidupan.
K. Materi Pembelajaran
Topik : Tata Surya
Sub Topik : Karakteristik anggota tata surya serta dampak rotasi dan
revolusi bumi bagi kehidupan
Materi :
Tata surya terdiri dari matahari, Sembilan planet dan berbagai benda
langit seperti satelit, komet, dan asteroid. Planet-planet berevolusi
mengelilingi matahari dengan orbit (garis edar) yang berbentuk elip.
Beberapa planet mempunyai satelit. Satelit ini berputar mengelilingi planet
dan bersama dengan planet mengelilingi matahari. Jadi, sistem tata surya
merupakan sistem rotasi yang berpusat pada matahari.
Tata suryaterdiriatas 8 planet yang mengelilingi matahari. Urutan
planet dari matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Diantara orbit Mars dan Jupiter terdapat
kumpulan asteroid yang disebut dengan sabuk asteroid. Planet-planet yang
Page 136
118
berada di dalam sabuk asteroid (dekat dengan matahari) disebut dengan
planet dalam. Dan planet yang berada diluar sabuk asteroid (semakin jauh
dengan matahari) disebut dengan planet luar.
Bumi memiliki karakteristik khusus yang menjadikannya sebagai satu-
satunya planet yang dapat dihuni oleh manusia. Bumimemilikiatmosfer
yang dapatmenghambat meteor yang masukkebumi. Selainituudara,
temperature, danjugakandungan air di bumitidakdimilikioleh planet lain.
Hal ini menjadikan bumi menjadi planet yang paling tepat untuk dihuni
manusia.
Selain itu, seperti halnya planet lain, bumi juga berputar pada porosnya
(rotasi) dan juga mengelilingi matahari (revolusi). Karena adanya rotasi
dan revolusi memberikan dampak bagi kehidupan dibumi.
Dampakdarirotasibumiadalahsebagaiberikut:
- Terjadinyasiangdanmalam.
- Terjadinyaperbedaanwaktudaritempat-tempat yang
berbedaderajatbujurnya.
- Adanyagerak semuharianmataharidanbenda-bendalangit yang
seakan-akanbergerakdaritimurkebarat.
- Penggembungan di khatulistiwadanpemempatan di
keduakutubbumi.
Sedangkan dampakdarirevolusibumiadalahsebagaiberikut:
- Terjadipergantianmusim.
- Terjadiperubahanlamanyasiangdanmalam.
Page 137
119
- Terjadigeraksemutahunanmatahari.
- Terlihatrasibintang yang berbedadarisetiapbulan.
Gerhana merupakan salah satu fenomena alam yang spektakuler.
Gerhana dapat terjadi karena bayangan yang dibentuk oleh bumi maupun
bulan yang terletak dalam satu garis. Proses
gerhanabulanterjadijikabulanmemasukibayanganbumi.
Bumiberadadiantaramataharidanbulan. Akibatnya,
bulantidakmenerimacahayadarimataharisehinggabulantidakterlihatolehpen
gamat di bumi.
Gambar 1. Gerhana bulan
Sedangkangerhanamatahariterjadiketikabayanganbulanbergerakmenut
upipermukaanbumi. Bulan berada diantaramataharidanbumi yang
terjadipadasaatfasebulanbaru.
Page 138
120
Gambar 2. Gerhana Matahari
L. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
a. Media/Alat
1) Media : Gambar pada buku pelajaran
2) Alat : Buku IPA Kelas VII
b. Sumber Belajar :
1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII
2. Tjasyono, Bayong. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa
(cetakan keempat edisi revisi). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
M. Metode Pembelajaran
4. Pendekatan : Saintifik
5. Metode : Ceramah
6. Model : Ceramah
N. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (1 Jam Pelajaran)
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Mengucapkan salam
Mengkonfirmasi
kehadiran siswa
Guru memulai pelajaran
10 menit
Kegiatan Inti Guru memberikan soal
pre-test
Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk
mengerjakan soal pre-test
25 menit
Penutup Guru memberitahukan
kepada siswa untuk belajar
tentang materi sistem tata
5 menit
Page 139
121
surya untuk pembelajaran
selanjutnya
Guru menutup pelajaran
dan berdoa
2. Pertemuan Kedua (2 jam pelajaran)
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Kegiatan
pendahuluan
Guru mengucapkan salam
Mengkonfirmasi kehadiran
siswa
Apersepsi:
c. Membangun apersepsi,
“Ada yang sudah
pernah lihat bintang,
bulan, atau matahari?
Mengapa langit bisa
gelap saat malam hari
dan terang saat siang
hari?”
d. Guru memancing siswa
untuk menjawab
pertanyaan yang
berkaitan dengan
sistem tata surya
Motivasi:
Memberikan motivasi kepada
siswa untuk mempelajari sistem
tata surya dengan baik yang dapat
dikaitkan dengan kehidupan
10 menit
Page 140
122
sehari-hari.
Memberikan orientasi
pembelajaran dengan
mengemukakan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti Mengamati:
Siswa mengamati dan
memperhatikan penjelasan dari
guru materi sistem tata surya
dengan menggunakan media
gambar pada buku pelajaran.
Menanya:
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya yang
berkaitan dengan materi sistem
tata surya
Mencoba:
Guru menginstruksikan kepada
siswa untuk menyebutkan anggota
sistem tata surya
Menalar:
Siswa menyebutkan
anggota sistem tata surya.
Mengkomunikasikan:
Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk
mengerjakan latihan soal di
buku paket pada materi
sistem tata surya. Guru
memperbolehkan siswa
60 menit
Page 141
123
mengerjakan dan
berdiskusi dengan teman
sebangku.
Guru membahas latihan
soal yang telah dikerjakan
oleh siswa dan setiap siswa
menjawab soal tersebut
secara bergilir .
Guru menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
Penutup Guru mengevaluasi kegiatan
pembelajaran pada materi sistem
tata surya.
Guru memberikan salam penutup
10 menit
3. Pertemuan Ketiga (2 jam pelajaran)
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru mengucapkan salam
Mengkonfirmasi
kehadiran siswa
Apersepsi:
e. Membangun apersepsi,
“Ada yang sudah
pernah lihat bintang,
bulan, atau matahari?
Mengapa langit bisa
gelap saat malam hari
dan terang saat siang
hari?”
10 menit
Page 142
124
f. Guru memancing
siswa untuk menjawab
pertanyaan yang
berkaitan dengan
sistem tata surya
Motivasi:
Memberikan motivasi kepada
siswa untuk mempelajari sistem
tata surya dengan baik yang dapat
dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari.
Memberikan orientasi
pembelajaran dengan
mengemukakan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti Mengamati:
Siswa mengamati dan
memperhatikan penjelasan dari
guru materi sistem tata surya
dengan menggunakan media buku
paket.
Menanya:
Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya yang
berkaitan dengan materi sistem
tata surya.
Mencoba:
Guru menginstruksikan kepada
siswa untuk menyebutkan
dampak rotasi dan revolusi bumi
dan bulan pada kehidupan serta
40 menit
Page 143
125
proses terjadinya gerhana
matahari dan bulan.
Menalar:
Siswa menyebutkan
dampak rotasi dan
revolusi bumi dan bulan
pada kehidupan serta
proses terjadinya gerhana
matahari dan bulan.
Mengkomunikasikan:
Guru menginstruksikan
kepada siswa untuk
merangkum materi sistem
tata surya yang telah
dipelajari
Guru menginstruksikan
salah satu siswa maju ke
depan untuk membacakan
hasil rangkuman materi
sistem tata surya
Guru menyimpulkan
materi yang telah
dipelajari
Penutup Guru mengevaluasi kegiatan
pembelajaran pada materi sistem
tata surya
Guru memberikan soal post-test
Guru memberikan salam penutup
30 menit
Page 144
126
O. Penilaian
Jenis dan Teknik Penilaian
Jenis penilaian:
Penilaian kemampuan kognitif dengan tes tertulis (Pre-Test dan
Post-Test) dengan bentuk soal pilihan ganda.
Tenik Penilaian:
Bentuk Soal Pilihan Ganda
a. Jumlah soal = 20 butir soal
b. Bobot tiap soal = 5
c. Skor Ideal = 20 x 5 = 100
Page 145
127
Lampiran 4 Soal Validasi
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan
jawaban yang tepat!
Perhatikan gambar dibawah ini untuk
soal nomor 1!
1. Pengertian tata surya berdasarkan
gambar diatas adalah ...……..
a. Matahari
b. Matahari beserta benda angkasa
yang mengitarinya
c. Bumi dan bulan
d. Planet-planet
2. Perhatikan pernyataan-pernyataan
berikut!
1) Melangsungkan proses
fotosintesis
2) Sumber energy yang berlimpah
3) Menghangatkan bumi secara
berlebihan
4) Memancarkan radiasi UV yang
menyebabkan kerusakan jaringan
kulit
Diantara pernyataan tersebut, yang
merupakan manfaat dari radiasi
matahari adalah…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
3. Asteroid merupakan kumpulan dari
ribuan planet-planet kecil dan
pecahan-pecahannya yang memiliki
orbit tertentu di dalam tatasurya.
Asteroid memiliki daerah orbit yang
berada diantara orbit planet …….
a. Mars dan Yupiter
b. Yupiter dan Saturnus
c. Bumi dan Mars
d. Merkurius dan venus
4. Setiap planet dalam tatasurya
memiliki garis edar atau lintasan
dalam mengelilingi matahari yang
disebut dengan …..
a. Elips
b. Asteroid
c. Orbit
d. Satelit
Gambar berikut untuk soal nomor 5.
5. Pasang surut air laut dapat terjadi
karena adanya ………
a. Rotasi bumi
b. Rotasi bulan
Page 146
128
c. Gravitasi bumi
d. Gravitasi bulan
6. Setiap planet dalam tatasurya
memiliki orbit yang berbentuk elips.
Karena orbit yang berbentuk elips ini,
maka jarak antara matahari dan
planet-planet dalam tata surya tidak
selalu sama. Titik orbit terjauh ke
matahari disebut titik ……….
a. Fokus
b. Perihelium
c. Apehelium
d. Pusat
Perhatikan gambar berikut untuk soal
nomor 7!
7. Thebe, Amalthea, Europa, Metis dan
Adrastea pada gambar tersebut
dikenal sebagai …………
a. Meteor
b. Meteorit
c. Komet
d. Satelit
8. Keberadaan asteroid dalam susunan
tatasurya menyebabkan planet-planet
dikategorikan menjadi dua kelompok
yaitu planet luar dan planet dalam.
Yang termasuk planet luar adalah…..
a. Yupiter, Saturnus, Venus, Mars
b. Yupiter, Saturnus, Uranus,
Merkurius
c. Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus
d. Yupiter, Merkurius, Uranus,
Neptunus
Perhatikan gambar berikut untuk soal
nomor 9!
9. Dua unsure terbesar penyusun
matahari adalah ……
a. Neon dan helium
b. Oksigen dan neon
c. Oksigen dan karbon
d. Hydrogen dn helium
10. Waktu yang dibutuhkan oleh bulan
dari keadaan bulan baru untuk
kembali ke bulan baru selanjutnya
adalah …..
a. 29,5 hari
b. 29,00 hari
c. 27,33 hari
d. 23,77 hari
Page 147
129
Perhatikan gambar berikut untuk soal
nomor 11 dan 12!
11. Dalam peredaran bumi dari tanggal 21
maret sampai 21 juni yang terjadi
adalah belahan bumi utara mengalami
musim ….
a. Semi dan belahan bumi selatan
mengalami musim gugur
b. Panas dan belahan bumi selatan
mengalami musim dingin
c. Dingin dan belahan bumi selatan
mengalami musim panas
d. Gugur dan belahan bumi selatan
mengalami musim semi
12. Daerah kutub utara akan memperoleh
sinar matahari secara maksimal pada
tanggal …..
a. 21 maret
b. 21 juni
c. 23 september
d. 21 desember
13. Bumi mengelilingi matahari dalam
satu kali putaran yang disebut kala
revolusi. Kala revolusi bumi
ditetapkan selama …. Hari
a. 366,25
b. 366
c. 365,25
d. 365
14. Salah satu akibat dari revolusi bumi
dengan kemiringannya adalah …….
a. Terjadinya pergantian siang dan
malam
b. Terjadinya perbedan waktu
c. Terjadinya gerak semu harian
d. Terjadinya pergantian musim
15. Patokan yang dipergunakan dalam
penghitungan jumlah hari dalam tahun
komariyah adalah …..
a. Kala rotasi bulan
b. Kala rotasi bumi
c. Kala revolusi bulan
d. Kala revolusi bumi
Gambar berikut untuk soal nomor 16.
16. Bulan purnama terjadi apabila bulan
telah bergeser sejauh ….. dari bulan
mati.
a. 90°
b. 180°
c. 270°
d. 360°
Page 148
130
17. Ciri-ciri planet yang berada pada
urutan keempat terdekat dari matahari
adalah ….
a. Berwana kemerahan
b. Mengandung metana
c. Berwana kebiruan
d. Memiliki cincin
18. Posisi bumi, bulan dan matahari dapat
menyebabkan fenomena alam yang
disebut dengan gerhana. Yang terjadi
saat gerhana matahari total adalah …
a. Matahari berada diantara bumi
dan bulan
b. Bumi berada diantara matahari
dan bulan
c. Cahaya matahari yang menuju ke
bulan terhalang oleh bumi
d. Cahaya matahari yang menuju ke
bumi terhalang oleh bulan
19. Gerhana bulan terjadi karena …..
a. Sebagian penampang bulan
tertutup oleh bayangan bumi
b. Seluruh atau sebagian penampang
bulan tertutup oleh bayangan
bumi
c. Sebagian atau seluruh cahaya
matahari tertutup oleh bulan
d. Seluruh penampang bulan tertutup
oleh bayangan bumi
20. Dibandingkan dengan matahari, hal-
hal tentang bulan berikut benar,
kecuali ……
a. Tidak memancarkan cahaya
sendiri
b. Ukurannya lebih kecil
c. Terdiri atas gas pijar
d. Massa lebih kecil, tetapi massa
jenis lebih besar
Perhatikan gambar berikut untuk soal
nomor 21-23!
21. Matahari merupakan bola gas panas
yang berpijar. Bagian yang sangat
padat dengan volume relative kecil
disebut ..
a. Inti matahari
b. Korona
c. Kromosfer
d. Fotosfer
22. Suhu pada lapisan fotosfer matahari
sekitar …
a. 2.000 K
b. 3.000 K
c. 4.000 K
d. 5.000 K
23. Urutan lapisan matahari dari lapisan
yang paling luar sampai lapisan yang
paling dekat dengan inti matahari
adalah ….
a. Korona, kromosfer, fotosfer, inti
matahari
Page 149
131
b. Inti matahari, fotosfer, kromosfer,
dan korona
c. Fotosfer, inti matahari, kromosfer,
dan korona
d. Kromosfer, fotosfer, inti matahari,
dan korona
24. Banyak fakta yang menunjukkan
bahwa di Bulan tidak ada kehidupan.
Hal ini akibat ….
a. Waktu rotasi dan revolusi bulan
sama
b. Bulan tidak memiliki atmosfer
c. Bulan merupakan benda langit
yang sangat kecil
d. Bulan mengelilingi bumi sambil
mengelilingi matahari
25. Benda langit yang disebut bintang
berekor adalah ….
a. Meteor
b. Komet
c. Planetoid
d. Satelit
26. Planet yang memiliki ciri kusus, yaitu
memiliki cincin yang melingkar
adalah planet …..
a. Merkurius
b. Saturnus
c. Uranus
d. Neptunus
27. Revolusi planet terjadi karena …..
a. Planet termasuk benda gelap
b. Planet letaknya jauh dari bumi
c. Adanya gravitasi matahari
d. Planet merupakan benda langit
28. Planet terbesar dalam tata surya
adalah…
a. Venus
b. Yupiter
c. Saturnus
d. Merkurius
29. Komet merupakan bintang berekor
yang ekornya dapat berubah-ubah
sesuai keadaan. Ekor sebuah komet
dapat membeku jika ….
a. Jauh dari matahari
b. Sedang melintasi orbitnya
c. Dekat dengan ekliptika
d. Menjauhi bumi
30. Komet yang terkihat setiap 76 tahun
sekali adalah ……
a. Encke
b. Bennet
c. Halley
d. Merchouse
31. Rotasi bumi mengakibatkan beberapa
fenomena alam untuk
keberlangsungan kehidupan dibumi.
Berikut ini yang bukan akibat rotasi
bumi adalah …….
a. Adanya perbedaan waktu
b. Adanya pergantian musim
c. Adanya pergantian siang dan
malam
d. Adanya berak semu harian benda-
benda langit
32. Selain rotasi, revolusi bumi terhadap
matahari juga berdampak pada
kehidupan manusia. Berikut ini yang
bukan akibat dari revolusi bumi
adalah …..
a. Adanya pergantian musim
Page 150
132
b. Adanya pergantian siang dan
malam
c. Terlihatnya rasi bintang yang
berbeda dari bulan ke bulan
d. Adanya perubahan lamanya siang
dan malam
33. Matahari seakan-akan bergerak dari
timur ke barat, karena ….
a. Bumi berotasi dari barat ke timur
b. Bumi berputar mengelilingi
matahari
c. Kala rotasi bumi sangat singkat
d. Gerak matahari sangat cepat
Gambar berikut untuk soal nomor 34-35
34. Ketika posisi bulan berada di
penumbra, maka terjadi …..
a. Gerhana bulan total
b. Gerhana bulan sebagian
c. Gerhana matahari total
d. Gerhana matahari sebagian
35. Gerhana bulan total terjadi apabila
semua bagian bulan masuk kedalam
…..
a. Umbra
b. Penumbra
c. Bayangan semu
d. Bayangan kabur
Page 151
133
Lampiran 5 Soal Pretest dan Posttest
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan
jawaban yang tepat!
Perhatikan gambar dibawah ini untuk soal
nomor 1!
1. Pengertian tata surya berdasarkan
gambar diatas adalah ...……..
a) Matahari
b) Matahari beserta benda angkasa
yang mengitarinya
c) Bumi dan bulan
d) Planet-planet
2. Perhatikan pernyataan-pernyataan
berikut!
1) Melangsungkan proses
fotosintesis
2) Sumber energy yang berlimpah
3) Menghangatkan bumi secara
berlebihan
4) Memancarkan radiasi UV yang
menyebabkan kerusakan jaringan
kulit
Diantara pernyataan tersebut, yang
merupakan manfaat dari radiasi
matahari adalah…
a) 1 dan 2
b) 1 dan 4
c) 2 dan 3
d) 2 dan 4
3. Asteroid merupakan kumpulan dari
ribuan planet-planet kecil dan
pecahan-pecahannya yang memiliki
orbit tertentu di dalam tatasurya.
Asteroid memiliki daerah orbit yang
berada diantara orbit planet …….
a) Mars dan Yupiter
b) Yupiter dan Saturnus
c) Bumi dan Mars
d) Merkurius dan venus
4. Setiap planet dalam tatasurya
memiliki garis edar atau lintasan
dalam mengelilingi matahari yang
disebut dengan …..
a) Elips
b) Asteroid
c) Orbit
d) Satelit
Gambar berikut untuk soal nomor 5.
5. Pasang surut air laut dapat terjadi
karena adanya ………
a) Rotasi bumi
b) Rotasi bulan
c) Gravitasi bumi
d) Gravitasi bulan
Page 152
134
Perhatikan gambar berikut untuk soal
nomor 6!
6. Thebe, Amalthea, Europa, Metis dan
Adrastea pada gambar tersebut
dikenal sebagai …………
a) Meteor
b) Meteorit
c) Komet
d) Satelit
7. Keberadaan asteroid dalam susunan
tatasurya menyebabkan planet-planet
dikategorikan menjadi dua kelompok
yaitu planet luar dan planet dalam.
Yang termasuk planet luar adalah…..
a) Yupiter, Saturnus, Venus, Mars
b) Yupiter, Saturnus, Uranus,
Merkurius
c) Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus
d) Yupiter, Merkurius, Uranus,
Neptunus
8. Waktu yang dibutuhkan oleh bulan
dari keadaan bulan baru untuk
kembali ke bulan baru selanjutnya
adalah …..
a) 29,5 hari
b) 29,00 hari
c) 27,33 hari
d) 23,77 hari
Gambar berikut untuk soal nomor 9.
9. Bulan purnama terjadi apabila bulan
telah bergeser sejauh ….. dari bulan
mati.
a) 90°
b) 180°
c) 270°
d) 360°
10. Posisi bumi, bulan dan matahari dapat
menyebabkan fenomena alam yang
disebut dengan gerhana. Yang terjadi
saat gerhana matahari total adalah …
a) Matahari berada diantara bumi
dan bulan
b) Bumi berada diantara matahari
dan bulan
c) Cahaya matahari yang menuju ke
bulan terhalang oleh bumi
d) Cahaya matahari yang menuju ke
bumi terhalang oleh bulan
11. Gerhana bulan terjadi karena …..
a) Sebagian penampang bulan
tertutup oleh bayangan bumi
b) Seluruh atau sebagian penampang
bulan tertutup oleh bayangan
bumi
c) Sebagian atau seluruh cahaya
matahari tertutup oleh bulan
Page 153
135
d) Seluruh penampang bulan tertutup
oleh bayangan bumi
12. Dibandingkan dengan matahari, hal-
hal tentang bulan berikut benar,
kecuali ……
a) Tidak memancarkan cahaya
sendiri
b) Ukurannya lebih kecil
c) Terdiri atas gas pijar
d) Massa lebih kecil, tetapi massa
jenis lebih besar
Perhatikan gambar berikut untuk soal
nomor 13-14!
13. Matahari merupakan bola gas panas
yang berpijar. Bagian yang sangat
padat dengan volume relative kecil
disebut ..
a) Inti matahari
b) Korona
c) Kromosfer
d) Fotosfer
P. Suhu pada lapisan fotosfer matahari
sekitar …
e. 2.000 K
f. 3.000 K
g. 4.000 K
h. 5.000 K
Q. Banyak fakta yang menunjukkan
bahwa di Bulan tidak ada kehidupan.
Hal ini akibat ….
e. Waktu rotasi dan revolusi bulan
sama
f. Bulan tidak memiliki atmosfer
g. Bulan merupakan benda langit
yang sangat kecil
h. Bulan mengelilingi bumi sambil
mengelilingi matahari
R. Benda langit yang disebut bintang
berekor adalah ….
e. Meteor
f. Komet
g. Planetoid
h. Satelit
S. Planet yang memiliki ciri kusus, yaitu
memiliki cincin yang melingkar
adalah planet …..
e. Merkurius
f. Saturnus
g. Uranus
h. Neptunus
T. Komet yang terkihat setiap 76 tahun
sekali adalah ……
e. Encke
f. Bennet
g. Halley
h. Merchouse
U. Rotasi bumi mengakibatkan beberapa
fenomena alam untuk
keberlangsungan kehidupan dibumi.
Page 154
136
Berikut ini yang bukan akibat rotasi
bumi adalah …….
e. Adanya perbedaan waktu
f. Adanya pergantian musim
g. Adanya pergantian siang dan
malam
h. Adanya berak semu harian benda-
benda langit
V. Selain rotasi, revolusi bumi terhadap
matahari juga berdampak pada
kehidupan manusia. Berikut ini yang
bukan akibat dari revolusi bumi
adalah …..
e. Adanya pergantian musim
f. Adanya pergantian siang dan
malam
g. Terlihatnya rasi bintang yang
berbeda dari bulan ke bulan
h. Adanya perubahan lamanya siang
dan malam
Page 155
137
Lampiran 6Angket Respon Siswa
ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL
BERBASIS POWERPOINT
Nama :
No. Absen/Kelas :
Petunjuk pengisian :
Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data atau sumber informasi
mengenai media pembelajaran yang digunakan di SMP Negeri 4 Salatiga
Pengisian ini tidak ada hubungannya dengan penilaian diri anda, sehingga
tidak perlu ragu memberikan jawaban pada setiap pertanyaan
Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan memberi tanda cek (✓) pada salah
satu pilihan yang sesuai dengan pilihan jawaban anda.Keterangan Pilihan
Jawaban sebagai berikut: STS : Sangat tidak setuju
TS : Tidak setuju
R : Ragu-ragu
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
No Pernyataan SS S R TS STS
1 Media audio visual berbasis powerpoint sesuai dengan
materi yang disampaikan
2 Media powerpoint berisi gambar, video dan animasi yang
menarik
3 Ukuran tulisan pada media powerpoint terlalu kecil dan
tidak terbaca
4 Tampilan tema (template) media powerpoint sesuai dengan
materi sehingga menarik dalam pembelajaran
5 Proyektor dan speaker yang disediakan mampu mendukung
penampilan video dalam power point sehingga materi
tersampaikan dengan baik.
6 Media audio visual berbasis powerpointkurang mendukung
penjelasan materi
7 Kualitas video pada media powerpoint kurang bagus
sehingga gambar kurang jelas untuk dipahami
8 Secara keseluruhan media powerpoint tidak menarik dan
membosankan
Page 156
138
9 Perlu ada media powerpoint yang serupa untuk materi atau
mata pelajaran lain disekolah untuk mendukung
pembelajaran
10 Media powerpoint membuat pembelajaran terganggu dan
tidak berpengaruh dalam pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran
Page 157
139
Lampiran 7 Hasil Angket Respon Siswa
Hasil Angket Respon Media Pembelajaran Kelas Eksperimen
No Nama Skor Tiap Aspek Skor
Total
Nilai Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AAH 5 4 3 4 2 1 2 3 3 2 29 58 Sedang
2 AJ 4 5 1 3 5 1 2 1 4 2 28 56 Sedang
3 ALC 2 3 4 4 1 1 3 1 2 5 26 52 Sedang
4 BNH 4 5 1 5 4 3 2 1 4 2 31 62 Tinggi
5 BR 4 4 3 4 2 3 1 2 4 4 31 62 Tinggi
6 CM 5 4 1 5 3 1 1 3 5 2 30 60 Sedang
7 DS 3 5 2 5 4 3 1 1 4 1 29 58 Sedang
8 DA 4 5 1 3 2 4 2 3 4 3 31 62 Tinggi
9 DAR 4 5 3 5 4 1 1 1 3 2 29 58 Sedang
10 FAW 4 5 1 4 4 3 1 2 4 2 30 60 Sedang
11 FAK 3 2 2 5 3 3 2 1 4 1 26 52 Sedang
12 GNT 4 5 4 3 5 3 1 2 4 2 33 66 Tinggi
13 HSK 3 4 2 4 4 3 3 1 3 1 28 56 Sedang
14 IRM 4 5 3 4 4 1 2 2 4 3 32 64 Tinggi
15 ISS 4 5 1 5 1 4 3 3 4 2 32 64 Tinggi
16 IRP 3 2 3 4 5 3 2 1 4 1 28 56 Sedang
17 KP 4 5 2 5 4 1 2 1 4 2 30 60 Sedang
18 MA 4 5 2 3 3 3 1 2 5 2 30 60 Sedang
19 MFAW 4 4 2 5 4 3 1 2 3 2 30 60 Sedang
20 MR 5 5 2 4 4 1 2 1 4 3 31 62 Tinggi
21 MRD 4 5 3 5 2 2 3 1 4 2 31 62 Tinggi
22 MZS 4 4 2 3 4 2 1 3 4 2 29 58 Sedang
23 MP 5 5 2 5 4 1 1 2 3 2 30 60 Sedang
24 NHN 4 4 2 3 5 2 3 1 4 2 30 60 Sedang
25 RPM 4 4 3 4 2 1 2 2 3 2 27 54 Sedang
26 RN 5 5 2 5 4 1 1 2 5 1 31 62 Tinggi
27 SERP 4 5 2 4 5 2 1 1 3 2 29 58 Sedang
28 V 4 4 3 4 5 1 2 1 2 2 28 56 Sedang
Page 158
140
Lampiran 8Daftar Nilai Kelas Eksperimen
No Nama
Nilai
Pretest Nilai Postest
1 Asyfa Lilita Caeza 55 80
2 Badru N.H. 85 70
3 Daksari shiva 65 70
4 Devi Atikah 85 65
5 Faradhita A. W. 35 85
6 Febrian Akbar K. 55 60
7 Gwenda Naura T. 65 65
8 Hannan S. K. 85 80
9 Iqbal Ryant M. 60 85
10 Iqbal Surya S. 50 75
11 Irma Rohma Putri. 60 70
12 Karina P. 65 60
13 M. Rafi 70 60
14 M. Akbar 40 70
15 M. Filda Aldi W. 55 80
16 M. Rizky Darmawan 95 90
17 M. Zacka S. 65 95
18 Nada Hanik N. 60 80
19 Rheza Putra M. 55 70
20 Rizki Nuraini 90 80
21 Valka 45 75
22 Ali Aziz H. 45 50
23 Ananda Joandika 75 75
24 Bagus Riyanto 70 65
25 Ciputra Masyuda 50 75
26 Dian Aulia R 45 80
27 Stevanus Eusta R. P. 75 75
28 Mikael Pasco 95 80
jumlah 1795 2065
rata rata 64.10714286 73.75
Page 159
141
Lampiran 9 Daftar Nilai Kelas Kontrol
No Nama Nilai Pretest Nilai Postest
1 Az-zahra R 60 70
2 M. Fadilah 70 55
3 Siti Fatimah A. 55 70
4 Evanda Y. S. 85 90
5 Achmad Naufal 60 70
6 Nirmala Ariyanti 90 85
7 Ivan Rakif 55 75
8 Wulan Rizqi N. 55 60
9 Talita Safa N. 55 80
10 Dian Nur F. 60 65
11 Salsabila Daffa 75 90
12 Rika Novita S. 75 85
13 Shiva Dewa S. 55 55
14 Zahra Ayu S. 65 65
15 Zahra Vaneeza 50 55
16 Nabila Seraphine 45 75
17 Nairi Aulia N. 90 70
18 Iklimatul Zahra 70 75
19 Lutfia Dwi Nur 70 55
20 Anisa Fitri 45 50
21 Toti Akhmad P. 65 65
22 Maulana Fahza R. 65 85
23 Junior Agwina S. 75 75
24 Naila Jauza F. 65 50
25 Talita sofia Y. 50 65
26 Oka Agung S 70 80
27 Zainudin Zidan 50 60
28 Arif Maulana 75 80
29 Desty Aulia 55 60
30 Tiza Salsabila 50 60
Jumlah 1905 2075
rata-rata 63.5 69.16666667
Page 160
142
Lampiran 10Hasil Uji Validitas Soal
soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
soal1 1 .122 .029 .375* .304 -.335
soal2 .122 1 .203 .125 .244 -.067
soal3 .029 .203 1 -.181 .096 -.053
soal4 .375* .125 -.181 1 .194 .034
soal5 .304 .244 .096 .194 1 .222
soal6 -.335 -.067 -.053 .034 .222 1
soal7 .090 .316 -.016 .229 -.164 .142
soal8 .122 .378* .053 .285 .089 .244
soal9 .029 .203 -.149 .126 .246 .096
soal10 -.119 .164 .131 .073 -.011 .294
soal11 .141 -.224 -.141 -.256 .465* .224
soal12 -.122 .089 -.203 -.125 -.089 -.244
soal13 .125 .548** -.175 .156 .304 .304
soal14 -.194 -.024 .113 .097 -.141 .024
soal15 .258 .471* .272 .266 .354 .024
soal16 .234 .203 .713** .126 .246 .096
soal17 .125 .335 .029 .156 .091 .091
soal18 .059 .258 .496** .022 .194 .043
soal19 .281 .194 .641** -.018 .125 -.194
soal20 .265 .108 .351 .177 .194 .043
soal21 .059 .258 .207 .177 .344 .194
soal22 .156 -.034 .126 .345 .194 .194
soal23 -.122 -.067 .395* -.285 .222 .067
soal24 .284 .337 -.137 .386* .208 .208
soal25 .125 .122 -.175 .156 .091 .091
soal26 .609** -.153 -.060 .278 .153 -.236
soal27 -.141 -.258 -.091 .009 -.224 .017
soal28 -.079 .258 .207 -.132 .143 .143
soal29 -.091 -.089 -.694** .285 .089 .244
soal30 .417* .335 .234 .156 .304 -.122
soal31 .000 .447* .072 -.076 0.000 -.149
soal32 -.036 .208 .137 .173 -.026 -.026
soal33 -.090 -.316 .309 .084 .164 .164
soal34 .380* -.053 .005 .181 .053 -.096
soal35 .194 -.141 -.113 .242 -.024 .141
SkorTotal .358 .474* .342 .423
* .478
* .247
Page 161
143
soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.090 .122 .029 -.119 .141 -.122
.316 .378* .203 .164 -.224 .089
-.016 .053 -.149 .131 -.141 -.203
.229 .285 .126 .073 -.256 -.125
-.164 .089 .246 -.011 .465* -.089
.142 .244 .096 .294 .224 -.244
1 .316 .131 .401* -.194 -.011
.316 1 .203 .621** .017 .089
.131 .203 1 .131 .322 .246
.401* .621
** .131 1 -.194 .294
-.194 .017 .322 -.194 1 .224
-.011 .089 .246 .294 .224 1
.090 .335 .234 .090 .141 -.122
.347 .141 .272 .185 -.219 -.306
.185 .306 -.045 .347 -.219 -.141
.131 .352 -.149 .278 -.141 -.352
.299 .335 .029 .090 .141 .091
.190 .258 -.083 .042 .067 -.258
-.073 .034 .027 -.073 .009 -.034
.042 .108 -.227 .042 -.167 -.559**
.338 -.043 -.083 .042 .067 -.258
.229 .125 .126 .073 -.009 -.285
-.316 -.222 -.053 -.164 .465* .067
.293 .156 .212 .115 -.101 -.337
.090 .335 -.175 .090 .141 -.122
.007 .042 -.060 -.184 .162 -.236
-.042 -.258 .141 -.042 -.253 -.224
.239 .258 .207 .239 .067 .143
-.142 -.244 .053 -.294 .017 -.067
-.119 .335 .234 .299 .141 .304
.219 .149 .358 .512** -.115 .447
*
.242 .208 .312 .064 -.181 -.389*
.048 -.011 .162 .198 -.042 -.142
.016 -.053 -.138 -.278 -.091 -.544**
.139 .189 .521** .301 -.037 -.024
.412* .532
** .370 .427
* .070 -.200
Page 162
144
soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18
Pearson Correlation
Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.125 -.194 .258 .234 .125 .059
.548** -.024 .471
* .203 .335 .258
-.175 .113 .272 .713** .029 .496
**
.156 .097 .266 .126 .156 .022
.304 -.141 .354 .246 .091 .194
.304 .024 .024 .096 .091 .043
.090 .347 .185 .131 .299 .190
.335 .141 .306 .352 .335 .258
.234 .272 -.045 -.149 .029 -.083
.090 .185 .347 .278 .090 .042
.141 -.219 -.219 -.141 .141 .067
-.122 -.306 -.141 -.352 .091 -.258
1 -.194 .258 .029 .125 .059
-.194 1 .125 .113 .032 .068
.258 .125 1 .430* .032 .228
.029 .113 .430* 1 .234 .641
**
.125 .032 .032 .234 1 .471*
.059 .068 .228 .641** .471
* 1
-.156 .073 .242 .641** .281 .596
**
.265 .228 .388* .641
** -.147 .271
.265 .068 .228 .351 .059 .417*
.156 .266 .266 .126 .156 .022
.091 -.306 -.141 .096 .091 .194
.782** -.055 .330 .037 .036 .075
.417* .032 .032 .029 .417
* .265
.076 .088 .088 .314 .343 .162
-.141 .219 -.292 -.322 -.141 -.300
-.079 .122 .122 .207 .471* .222
.335 -.189 -.354 -.544** .122 -.344
.125 -.194 .258 .234 .125 .059
.204 .158 .158 -.072 .204 0.000
.213 .633** .248 .312 .213 .276
-.299 .301 -.185 .309 -.090 -.042
-.029 .204 .045 .149 -.029 .227
-.032 .050 -.125 .045 -.032 -.068
.457* .286 .485
** .606
** .457
* .509
**
Page 163
145
soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24
Pearson Correlation
Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.281 .265 .059 .156 -.122 .284
.194 .108 .258 -.034 -.067 .337
.641** .351 .207 .126 .395
* -.137
-.018 .177 .177 .345 -.285 .386*
.125 .194 .344 .194 .222 .208
-.194 .043 .194 .194 .067 .208
-.073 .042 .338 .229 -.316 .293
.034 .108 -.043 .125 -.222 .156
.027 -.227 -.083 .126 -.053 .212
-.073 .042 .042 .073 -.164 .115
.009 -.167 .067 -.009 .465* -.101
-.034 -.559** -.258 -.285 .067 -.337
-.156 .265 .265 .156 .091 .782**
.073 .228 .068 .266 -.306 -.055
.242 .388* .228 .266 -.141 .330
.641** .641
** .351 .126 .096 .037
.281 -.147 .059 .156 .091 .036
.596** .271 .417
* .022 .194 .075
1 .287 .132 .146 .125 -.200
.287 1 .563** .177 .043 .251
.132 .563** 1 .022 .194 .251
.146 .177 .022 1 .034 .386*
.125 .043 .194 .034 1 .026
-.200 .251 .251 .386* .026 1
.062 .265 .265 .375* .091 .284
.321 .350 -.027 .278 -.042 .211
-.256 -.300 -.300 .256 -.224 .101
.132 -.167 -.167 .280 .143 -.101
-.445* -.194 -.043 .125 -.067 .337
.281 -.147 -.147 -.281 .091 .036
.076 -.144 0.000 -.076 0.000 .174
.200 .276 .101 .359 -.208 .273
.073 -.042 -.042 .240 .011 -.115
.279 .372 .083 .181 -.096 .137
-.073 -.228 -.228 -.097 -.189 .248
.421* .411
* .411
* .467
* .074 .517
**
Page 164
146
soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30 soal31
Pearson Correlation
Pearson Correlation Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation
.125 .609** -.141 -.079 -.091 .417
* .000
.122 -.153 -.258 .258 -.089 .335 .447*
-.175 -.060 -.091 .207 -.694** .234 .072
.156 .278 .009 -.132 .285 .156 -.076
.091 .153 -.224 .143 .089 .304 0.000
.091 -.236 .017 .143 .244 -.122 -.149
.090 .007 -.042 .239 -.142 -.119 .219
.335 .042 -.258 .258 -.244 .335 .149
-.175 -.060 .141 .207 .053 .234 .358
.090 -.184 -.042 .239 -.294 .299 .512**
.141 .162 -.253 .067 .017 .141 -.115
-.122 -.236 -.224 .143 -.067 .304 .447*
.417* .076 -.141 -.079 .335 .125 .204
.032 .088 .219 .122 -.189 -.194 .158
.032 .088 -.292 .122 -.354 .258 .158
.029 .314 -.322 .207 -.544** .234 -.072
.417* .343 -.141 .471
* .122 .125 .204
.265 .162 -.300 .222 -.344 .059 0.000
.062 .321 -.256 .132 -.445* .281 .076
.265 .350 -.300 -.167 -.194 -.147 -.144
.265 -.027 -.300 -.167 -.043 -.147 0.000
.375* .278 .256 .280 .125 -.281 -.076
.091 -.042 -.224 .143 -.067 .091 0.000
.284 .211 .101 -.101 .337 .036 .174
1 .343 -.141 -.079 .335 -.167 0.000
.343 1 -.162 -.090 .042 .076 -.093
-.141 -.162 1 -.067 .224 -.141 .115
-.079 -.090 -.067 1 -.143 -.079 .192
.335 .042 .224 -.143 1 -.304 -.149
-.167 .076 -.141 -.079 -.304 1 .408*
0.000 -.093 .115 .192 -.149 .408* 1
.213 .243 .181 .101 -.156 -.036 .174
-.299 -.007 .279 .155 -.164 .119 -.073
.380* .434
* .091 -.207 .096 -.029 -.215
-.258 .118 .292 -.122 .024 .420* .158
.378* .351 -.137 .271 -.146 .358 .346
Page 165
147
soal32 soal33 soal34 soal35 SkorTotal
Pearson Correlation Pearson
Correlation Pearson
Correlation Pearson
Correlation Pearson
Correlation
-.036 -.090 .380* .194 .358
.208 -.316 -.053 -.141 .474*
.137 .309 .005 -.113 .342
.173 .084 .181 .242 .423*
-.026 .164 .053 -.024 .478*
-.026 .164 -.096 .141 .247
.242 .048 .016 .139 .412*
.208 -.011 -.053 .189 .532**
.312 .162 -.138 .521** .370
.064 .198 -.278 .301 .427*
-.181 -.042 -.091 -.037 .070
-.389* -.142 -.544
** -.024 -.200
.213 -.299 -.029 -.032 .457*
.633** .301 .204 .050 .286
.248 -.185 .045 -.125 .485**
.312 .309 .149 .045 .606**
.213 -.090 -.029 -.032 .457*
.276 -.042 .227 -.068 .509**
.200 .073 .279 -.073 .421*
.276 -.042 .372 -.228 .411*
.101 -.042 .083 -.228 .411*
.359 .240 .181 -.097 .467*
-.208 .011 -.096 -.189 .074
.273 -.115 .137 .248 .517**
.213 -.299 .380* -.258 .378
*
.243 -.007 .434* .118 .351
.181 .279 .091 .292 -.137
.101 .155 -.207 -.122 .271
-.156 -.164 .096 .024 -.146
-.036 .119 -.029 .420* .358
.174 -.073 -.215 .158 .346
1 .293 .212 .138 .510**
.293 1 -.162 .347 .196
.212 -.162 1 .113 .226
.138 .347 .113 1 .249
.510** .196 .226 .249 1
Page 166
148
Lampiran 11Hasil Uji Reliabilitas Soal
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.764 35
Page 167
149
Lampiran 12 Uji Daya Beda Soal
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 19.43 26.476 .297 .757
soal2 19.64 25.497 .397 .751
soal3 19.75 26.120 .253 .759
soal4 19.61 25.803 .344 .754
soal5 19.93 25.476 .402 .751
soal6 19.93 26.661 .158 .763
soal7 19.68 25.782 .329 .755
soal8 19.64 25.201 .460 .748
soal9 19.75 25.972 .283 .757
soal10 19.68 25.708 .345 .754
soal11 20.18 27.560 .010 .767
soal12 19.93 28.958 -.286 .785
soal13 19.43 26.106 .401 .753
soal14 20.00 26.519 .203 .761
soal15 20.00 25.556 .414 .751
soal16 19.75 24.713 .539 .743
soal17 19.43 26.106 .401 .753
soal18 19.71 25.249 .433 .749
soal19 19.96 25.813 .342 .754
soal20 19.71 25.767 .327 .755
soal21 19.71 25.767 .327 .755
soal22 19.61 25.581 .392 .752
soal23 19.93 27.550 -.019 .772
soal24 19.50 25.593 .456 .750
soal25 19.43 26.402 .318 .756
soal26 19.46 26.406 .283 .757
Page 168
150
soal27 19.39 28.247 -.195 .773
soal28 19.32 27.189 .238 .761
soal29 19.64 28.683 -.235 .782
soal30 19.43 26.476 .297 .757
soal31 19.79 26.101 .256 .758
soal32 20.07 25.624 .448 .750
soal33 19.89 26.914 .103 .766
soal34 19.82 26.745 .131 .765
soal35 19.57 26.698 .165 .763
Page 169
151
Lampiran 13Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
soal1 .86 .356 28
soal2 .64 .488 28
soal3 .54 .508 28
soal4 .68 .476 28
soal5 .36 .488 28
soal6 .36 .488 28
soal7 .61 .497 28
soal8 .64 .488 28
soal9 .54 .508 28
soal10 .61 .497 28
soal11 .11 .315 28
soal12 .36 .488 28
soal13 .86 .356 28
soal14 .29 .460 28
soal15 .29 .460 28
soal16 .54 .508 28
soal17 .86 .356 28
soal18 .57 .504 28
soal19 .32 .476 28
soal20 .57 .504 28
soal21 .57 .504 28
soal22 .68 .476 28
soal23 .36 .488 28
soal24 .79 .418 28
soal25 .86 .356 28
soal26 .82 .390 28
soal27 .89 .315 28
Page 170
152
soal28 .96 .189 28
soal29 .64 .488 28
soal30 .86 .356 28
soal31 .50 .509 28
soal32 .21 .418 28
soal33 .39 .497 28
soal34 .46 .508 28
soal35 .71 .460 28
Page 171
153
Lampiran 14 Hasil Uji Normalitas
Case Processing Summary
Kelas
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hasil Belajar Posttest kontrol 30 100.0% 0 .0% 30 100.0%
Posttest Eksperimen 28 100.0% 0 .0% 28 100.0%
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Belajar Posttest kontrol .114 30 .200* .954 30 .219
Posttest Eksperimen .128 28 .200* .972 28 .636
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Page 172
154
Lampiran 15 Hasil Uji Homogenitas
ANOVA
Hasil Belajar
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 304.239 1 304.239 2.530 .117
Within Groups 6735.417 56 120.275
Total 7039.655 57
Page 173
155
Lampiran 16 Hasil Uji T-test
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil Belajar pretest 28 64.107 16.6696 3.1503
posttest 28 73.750 9.9652 1.8832
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil
Belajar
Equal
variances
assumed
6.748 .012 -2.627 54 .011 -9.6429 3.6703 -17.0013 -2.2844
Equal
variances
not
assumed
-2.627 44.113 .012 -9.6429 3.6703 -17.0392 -2.2465
Page 174
156
Lampiran 17 Foto
Suasana kelas Uji Validitas Soal untuk
pretest dan posttest
Suasana kelas Uji Validitas Soal untuk
pretest dan posttest
Suasana kelas kontrol (tanpa
menggunakan media power point
interaktif)
Page 175
157
Suasana kelas kontrol (tanpa
menggunakan media power point
interaktif)
Suasana kelas eksperimen (menggunakan
media power point interaktif)
Suasana kelas eksperimen (menggunakan
media power point interaktif)
Page 176
158
Lampiran 18 Surat Keterangan Sudah Melaksanakan Penelitian
Page 177
159
Lampiran 19 Surat Izin Penelitian ke Sekolah
Page 178
160
Lampiran 20 Satuan Kredit Kegiatan
Page 182
164
Lampiran 21 Lembar Konsultasi Skripsi