EFEKTIVITAS APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PELAYANAN ONLINE (SIMPONIE) DALAM PELAYANAN PERIZINAN USAHA SECARA ONLINE DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SERANG TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik (S.AP) pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Publik Oleh : HASNA RAFIDA NIM : 6661140472 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2019
157
Embed
EFEKTIVITAS APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN …repository.fisip-untirta.ac.id/1303/1/Skripsi Hasna... · Kata Kunci : Efektivitas, Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Online.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EFEKTIVITAS APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PELAYANAN ONLINE (SIMPONIE) DALAM PELAYANAN PERIZINAN
USAHA SECARA ONLINE DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SERANG
TAHUN 2018
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik (S.AP) pada Konsentrasi Manajemen Publik
Program Studi Ilmu Administrasi Publik
Oleh :
HASNA RAFIDA
NIM : 6661140472
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Ketika Lelah Melanda Maka Lillahmu Sedang Diuji,
Karena Jika Memang Lillah, Lelah Pun
Menjadi Tak Apa”
PERSEMBAHAN
Kedua Orang tua dan seluruh Keluarga Besarku
Atas dukungan dan segala bentuk motivasi kepada ku.
Skripsi ini menjadi salah satu bukti keseriusan
Dan terima kasih ku kepada kalian
ABSTRAK
Hasna Rafida. NIM. 6661140472. 2019. Program Studi Ilmu Administrasi Publik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Skripsi. Efektivitas Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Online (Simponie) Dalam Pelayanan Perizinan Usaha Secara Online di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang Tahun 2018. Pembimbing I: Rahmawati, M.Si dan Pembimbing II: Listyaningsih, M.Si Kata Kunci : Efektivitas, Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Online. Penelitian ini berfokus kepada analisis Efektivitas Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Online (Simponie) Dalam Pelayanan Perizinan Usaha Secara Online di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Serang Tahun 2018. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar efektivitas aplikasi Simponie dalam pelayanan perizinan usaha secara online di DPMPTSP Kabupaten Serang. Teori efektivitas menggunakan teori Duncan (Steers, 2012:53), meliputi pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 88 responden. Analisis data dilakukan melalui pengujian statistik menggunakan program SPSS Versi 20. Hasil penelitian diketahui efektivitas aplikasi Simponie dalam pelayanan perizinan usaha secara online di DPMPTSP Kabupaten Serang dinyatakan tidak efektif karena mendapatkan penilaian kurang dari 60% yang didasarkan pada kriteria uji hipotesis, jika nilai -thitung (-14,374) < ttabel (1,662), maka H0 diterima dan Ha ditolak. Besarnya persentase efektivitas aplikasi Simponie menurut tanggapan responden penelitian sebesar 43,34%. Saran penelitian diantaranya perbaikan tampilan aplikasi Simponie dengan penambahan informasi jumlah pemohon tiap tahunnya, adanya pegawai yang khusus mengelola aplikasi Simponie, peningkatan sosialisasi aplikasi Simponie melalui penyebaran surat pemberitahuan kepada para pengusaha dan memasang spanduk atau reklame di jalan dan lokasi strategis dan lain sebagainya.
ABSTRACT
Hasna Rafida. NIM. 6661140472. 2019. Department of Public Administration. University of Sultan Ageng Tirtayasa. Essay. Effectiveness of Online Service Management Information System Applications in Online Business Licensing Services at Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang Year 2018. Counselor I: Rahmawati, M.Si and Advisor II: Listyaningsih, M.Si Keywords : Effectiveness, Online Service Management Information System . This study focuses on the Effectiveness analysis of the Application of Online Service Management Information System (Simponie) in Online Business Licensing Services at Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang Year 2018. The aim of the research is to find out the effectiveness of Simponie applications in licensing services online business at DPMPTSP Serang Regency. The theory of effectiveness uses Duncan's theory (Steers, 2012: 53), including achievement of goals, integration and adaptation. The research method uses quantitative methods. The sampling technique used was simple random sampling of 88 respondents. Data analysis was carried out through statistical testing using the SPSS Version 20. The results showed that the effectiveness of the Simponie application in business licensing services online at Serang Regency DPMPTSP was declared ineffective because it received an assessment of less than 60% based on hypothesis testing criteria, if the value -thitung ( -14,374) <t table (1,662), then H0 is accepted and Ha is rejected. The percentage of the effectiveness of the Simponie application according to the responses of the research respondents was 43.34%. Suggestions for research include improving the appearance of the Simponie application by adding information on the number of applicants each year, employees who specifically manage the Simponie application, increasing the dissemination of the Simponie application through the dissemination of notification letters to employers and installing banners or billboards on roads and strategic locations.
i
KATA PENGANTAR
Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan hidayah-Nya kepada penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
yang berjudul “Efektivitas Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan
Online (Simponie) Dalam Pelayanan Perizinan Usaha Secara Online di Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang
Tahun 2018”.
Maksud penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Administrasi Publik (S.Ap) pada Program Studi Ilmu Administrasi
Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Dalam proses penyusunannya, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
2. Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik.
3. Rahmawati, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik dan sebagai Pembimbing I yang telah memberikan saran
selama proses penyusunan skripsi ini.
4. Iman Mukhroman, M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik.
ii
5. Kandung Sapto Nugroho, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik.
6. Listyaningsih, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi
Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan sebagai
Pembimbing II yang telah memberikan saran selama proses
penyusunan skripsi ini.
7. Dr. Arenawati., M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu
Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
dan Indra Ramdani yang telah membantu, memotivasi yang juga telah
menjadi sahabat terbaik selama menempuh kegiatan perkuliahan di
Kampus tercinta, Untirta. Semoga apa yang kita cita-citakan kelak
dapat terwujud.
Penulis berharap saran dari semua pihak untuk dapat menyempurnakan
skripsi ini. Terima kasih.
Serang, 25 Januari 2019
Hasna Rafida
NIM. 6661140472
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Persetujuan Lembar Pengesahan Lembar Orisinalitas Motto dan Persembahan Abstrak Abstract Kata Pengantar .............................................................................................................. ...i Daftar Isi ....................................................................................................................... .iv Daftar Tabel .................................................................................................................. .vi Daftar Gambar ........................................................................................................... .viii Daftar Lampiran ........................................................................................................ ...ix BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ ..1 1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 15 1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 16 1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 16 1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 16 1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 17
1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................................... 17 1.6.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 17 BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS
PENELITIAN 2.1 Deskripsi Teori .............................................................................................. 18 2.2 Teori Efektivitas ............................................................................................ 18
2.4 Elektronik Goverment (E-Goverment)........................................................... 29 2.4.1 Pengertian E-Goverment.................................................................... 29 2.4.2 Relasi Pelayanan Publik Berbasis E-Goverment ............................... 30
2.5 Elektronik Service (E-Service)....................................................................... 31 2.6 Aplikasi Simponie ......................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ................................................................ 43 3.2 Fokus Penelitian ............................................................................................ 44 3.3 Lokasi Penelitian ........................................................................................... 44 3.4 Variabel Penelitian ........................................................................................ 44
3.4.1 Definisi Konsep ................................................................................ 44 3.4.2 Definisi Operasional ......................................................................... 45
3.5 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 45 3.6 Populasi dan Sampel ...................................................................................... 47 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................................... 49
3.7.1 Teknik Pengolahan Data .................................................................. 49 3.7.2 Analisis Data .................................................................................... 49
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................................. 53 4.1.1 Profil Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Variabel Efektivitas Aplikasi Simponie ............................................................................ 66
4.3 Analisis Data ................................................................................................. 93 4.4 Interpretasi Hasil Penelitian .......................................................................... 97 4.5 Pembahasan ................................................................................................... 106
Tabel 1.1 Rekapitulasi Pelayanan Perizinan Usaha Secara Manual dan Pelayanan Online Pada Aplikasi Simponie Pararel 1 Pada DPMPTSP Kabupaten Serang Tahun 2017 .................................................................................... 8
Tabel 2.1 Skala dan Klasifikasi Pengukuran Efektivitas Pelaksanaan Program ....... 23 Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ................................................................... 45 Tabel 3.2 Skala Likert ................................................................................................ 46 Tabel 3.3 Perkiraan Jadwal Penelitian ....................................................................... 52 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 58 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .............................................. 58 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...................... 59 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaaan ........................... 60 Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Efektivitas Aplikasi Simponie Tahap I ................. 61 Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Efektivitas Aplikasi Simponie Tahap II ................ 63 Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Variabel Efektifitas Aplikasi Simponie ............................ 64 Tabel 4.8 Uji Normalitas ........................................................................................... 65 Tabel 4.9 Tanggapan Mengenai Pelayanan Online Dapat Dilakukan 24 Jam........... 66 Tabel 4.10 Tanggapan Mengenai Pelayanan Online Dapat Dilakukan Setiap Hari .... 67 Tabel 4.11 Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Memberikan Informasi Waktu Pengurusan Dokumen Selesai Dalam 14 Hari Kerja ..................... 68 Tabel 4.12 Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Memudahkan Pemohon........... 69 Tabel 4.13 Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Dapat Menjaring atau Menjangkau Pemohon Dengan Lebih Luas ............................................... 70 Tabel 4.14 Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Bentuk Penerapan Pelayanan Publik Berbasis Internet Memenuhi Harapan Pemohon .......... 71 Tabel 4.15 Tanggapan Mengenai Pemohon Mengetahui Jumlah Target Pelayanan Dalam Menu Aplikasi Simponie .............................................. 72 Tabel 4.16 Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menjelaskan Dasar Hukum
Terkait Pengurusan Perizinan Dokumen SIUP.......................................... 73 Tabel 4.17 Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menjelaskan Dasar Hukum
Terkait Pengurusan Perizinan Dokumen TDP ........................................... 74 Tabel 4.18 Tanggapan Mengenai Menggunakan Kata-kata atau Kalimat Yang Mudah Dimengerti Oleh Pengguna ........................................................... 75 Tabel 4.19 Tanggapan Mengenai Prosedur Perizinan Usaha Dalam Aplikasi Simponie Mudah Dipahami Oleh Pemohon .............................................. 76 Tabel 4.20 Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menjelaskan Tahapan Untuk
Mendaftar (Login) Dalam Proses Pengurusan Dokumen Perizinan .......... 77 Tabel 4.21 Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menginformasikan Bahwa
Persyaratan Dokumen Usaha Yang di Upload Sudah Lengkap ................ 78 Tabel 4.22 Tanggapan Mengenai Memproses Pengurusan Dokumen Usaha Apabila Persyaratan Dokumen Yang di Upload Sudah Memenuhi Kelengkapan .............................................................................................. 79
vii
Tabel 4.23 Tanggapan Mengenai Mengetahui Aplikasi Simponie Melalui Iklan di Surat Kabar Lokal .................................................................................. 80 Tabel 4.24 Tanggapan Mengenai Mengetahui Aplikasi Simponie Melalui Pemasangan Reklame di Jalan atau Lokasi Strategis ................................ 81 Tabel 4.25 Tanggapan Mengenai Mengetahui Aplikasi Simponie Melalui Penyebaran Brosur atau Pamflet ................................................................ 82 Tabel 4.26 Tanggapan Mengenai Mengetahui Aplikasi Simponie Dari Teman Yang Sudah Pernah Menggunakannya ...................................................... 83 Tabel 4.27 Tanggapan Mengenai Mengetahui Aplikasi Simponie Dari Jejaring Sosial Facebook ......................................................................................... 84 Tabel 4.28 Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Memberikan Data Jumlah Pengurusan Dokumen Usaha Tiap Bulan atau Tahunnya ......................... 85 Tabel 4.29 Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menyediakan Nomor Telepon Yang Dapat Dihubungi Pemohon Yang Membutuhkan Informasi Lebih Lanjut .............................................................................. 86 Tabel 4.30 Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menyediakan Kolom Tanggapan Kritik atau Saran Untuk Pemohon .......................................... 87 Tabel 4.31 Tanggapan Mengenai Situs Aplikasi Simponie Dapat Diakses Oleh Pemohon Tanpa Adanya Ganggungan ...................................................... 88 Tabel 4.32 Tanggapan Mengenai Situs Aplikasi Simponie Dapat Diakses Pemohon Melalui Laptop atau Smartphone .............................................. 89 Tabel 4.33 Akumulasi Tanggapan Responden Mengenai Efektivitas Aplikasi Simponie .................................................................................................... 90 Tabel 4.34 Hasil Uji Satu Sampel T-Test (One Sample Statistic) ............................... 95
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Aplikasi Simponie DPMPTSP Kabupaten Serang ............................... 5 Gambar 1.2 Tahapan Membuat Akun Aplikasi Simponie DPMPTSP
Kabupaten Serang ................................................................................ 7 Gambar 1.3 Perbandingan Aplikasi Simponie DPMPTSP Kabupaten
Serang dan Aplikasi Simponie DPMPTSP Kota Tangerang Selatan .................................................................................................. 10
Gambar 1.4 Perbandingan Aplikasi Simponie DPMPTSP Kabupaten Serang dan Aplikasi Simponie DPMPTSP Kota Tangerang Selatan .................................................................................................. 12
Gambar 2.1 Aplikasi Simponie DPMPTSP Kabupaten Serang ............................... 33 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 41 Gambar 4.1 Pengukuran Efektivitas Aplikasi Simponie Secara Kontinum ............. 55 Gambar 4.2 Pengukuran Efektivitas Aplikasi Simponie Secara Kontinum ............. 92 Gambar 4.3 Kurva Daerah Penerimaan Hipotesis ................................................... 96 Gambar 4.4 Pemeringkatan Indikator Pencapaian Tujuan dan Sub Indikator Menurut Persentase Terkait Pengukuran Efektivitas Aplikasi Simponie Tahun 2017 .......................................................................... 98 Gambar 4.5 Pemeringkatan Indikator Integrasi dan Sub Indikator Menurut Persentase Terkait Pengukuran Efektivitas Aplikasi Simponie Tahun 2017 ........................................................................................... 100 Gambar 4.6 Pemeringkatan Indikator Adaptasi dan Sub Indikator Menurut Persentase Terkait Pengukuran Efektivitas Aplikasi Simponie Tahun 2017 ........................................................................................... 101 Gambar 4.7 Pemeringkatan Sub Indikator Menurut Persentase Terkait Pengukuran Efektivitas Aplikasi Simponie Tahun 2017 ..................... 103
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Riwayat Hidup Lampiran 2 Kuesioner Penelitian Lampiran 3 Tabulasi Data Penelitian Lampiran 4 Hasil Uji Statistik Lampiran 5 Rekapitulasi Pelayanan Perizinan Usaha Secara Manual dan Pelayanan
Online Pada Aplikasi Simponie Pararel 1 Pada DPMPTSP Kabupaten Serang Tahun 2017
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Era globalisasi telah mendorong perkembangan teknologi semakin
berkembang dengan pesat. Penerapan teknologi saat ini hampir terjadi di setiap
lini dan bidang kehidupan, termasuk diantaranya teknologi informasi berbasis
internet. Hal ini terjadi mengingat kebutuhan manusia atas sebuah informasi
cukup tinggi dan menuntut informasi tersebut dapat terbarukan setiap saatnya.
Guna melengkapi kebutuhannya, manusia menggunakan berbagai cara dan media
yang kini dapat diakses dengan sedemikian mudahnya, khususnya melalui akses
internet.
Teknologi informasi berbasis internet yang banyak digunakan oleh
masyarakat secara luas telah mendorong Aparatur Pemerintahan yang ada, baik
pada tingkatan pusat hingga tingkatan daerah untuk memanfaatkan keberadaan
teknologi tersebut dalam memberikan pelayanan publik. Pada dasarnya pelayanan
publik merupakan segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
penyelenggara publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima layanan
maupun pelaksanaan peraturan-peraturan yang berlaku (Menpan, 2014:2).
Pelayanan publik dengan memanfaatkan perangkat teknologi komunikasi
dan informasi yang telah digalakkan oleh pemerintah untuk efisiensi pelayanan
publik disebut dengan Electronics Government (E-government). Dhillon (2009:1)
menyatakan E-government adalah perubahan pada proses internal dan eksternal
2
pemerintah dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi, khususnya
aplikasi berbasis internet untuk menyediakan pelayanan publik secara luas, cepat
dan mudah.
Salah satu Instansi Pemerintah yang memanfaatkan teknologi informasi
berbasis internet, tidak terkecuali bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Serang dalam memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat berupa pelayanan perizinan usaha.
DPMPTSP Kabupaten Serang merupakan Organisasi Perangkat Daerah yang
memiliki tugas dan tanggungjawab berkaitan melaksanakan koordinasi dan
menyelenggarakan pelayanan administrasi di Bidang Perizinan secara terpadu
dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan
kepastian. DPMPTSP Kabupaten Serang dibentuk berdasarkan Perda Nomor 6
Tahun 2008 Tentang Pembentukan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu yang
digunakan sampai dengan saat ini.
Pada beberapa tahun belakangan ini iklim usaha dan bisnis di Kabupaten
Serang relatif lebih kondusif atas arus investasi yang ada. Kondisi iklim usaha dan
bisnis yang baik ini kemudian semakin diperkuat dengan diberlakukannya konsep
Banten Gerbang Investasi yang secara akumulatif dapat memberikan dampak
positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Serang. BPS Provinsi
Banten (2016:451) menyebutkan adanya peningkatan secara berturut-turut dari
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan sebagai
indikator pertumbuhan ekonomi yang diraih Pemerintah Kabupaten Serang
selama periode 2012 – 2015, dimana tercatat pada tahun 2012 memperoleh PDRB
3
sebesar 37,849.64 Milyar, tahun 2013 memperoleh PDRB sebesar 40,136.68
Milyar, tahun 2014 memperoleh PDRB sebesar 42,541.18 Milyar dan tahun 2015
memperoleh PDRB sebesar 44,728.52 Milyar. Sektor yang memberikan
kontribusi terbesar sebagai unsur pembentuk PDRB masih didominasi oleh sektor
industri pengolahan, sektor perdagangan, sektor jasa dan beberapa sektor lainnya.
Menyadari sektor perdagangan dan jasa di Kabupaten Serang menjadi salah
satu sektor yang dominan dalam pembentukan PDRB dan pertumbuhan ekonomi
mendorong Pemerintah Kabupaten Serang melalui Organisasi Perangkat Daerah
terkait terus melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan, khususnya
berkenaan dengan pelayanan dokumen perizinan usaha yang diajukan oleh publik
melalui situs internet atau secara online. Kemudahan dalam pengurusan perizinan
secara online tersebut dapat menstimulasi pertumbuhan perusahaan, persekutuan
usaha perorangan, industri kecil yang tentunya akan membuat sektor jasa dan
perdagangan dapat mengalami peningkatan.
Pelayanan publik yang diberikan DPMPTSP Kabupaten Serang berkenaan
dengan pengurusan perizinan usaha dalam bentuk penerbitan dokumen yang
meliputi Izin Prinsip Penanaman Modal, Izin Prinsip Perluasan Penanaman
Modal, Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal, Izin Usaha Penanaman Modal,
Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal, Izin Usaha Penggabungan Perusahaan
Penanaman Modal, Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK), Izin Lokasi, Izin
Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Merobohkan / Penghapusan Bangunan (IHB),
Izin Gangguan / HO, Surat Izin Tempat Usaha (SITU), Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), Izin Usaha Industri (IUI), Tanda Daftar Perusahaan (TDP),
4
Izin Reklame, Izin Usaha Pertanian, Izin Usaha Peternakan, Surat Tanda
Pendaftaran Waralaba (STPW), Izin Usaha Toko Modern, Izin Usaha Pusat
Perbelanjaan (IUPP) dan Izin Usaha Kepariwisataan (SIUK).
Pelayanan perizinan dokumen usaha yang umumnya diajukan oleh pemohon
layanan perizinan usaha diantaranya adalah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP). Pelayanan Perizinan dan non perizinan yang
dilakukan oleh DPMPTSP Kabupaten Serang pada Bidang Pelayanan mulai tahap
permohonan, mengecek, meneliti, koordinasi, memproses sampai ke tahap
penerbitan dokumen dan menyerahkan kepada pemohon. Kini DPMPTSP
Kabupaten Serang telah menyediakan pelayanan perizinan usaha yang dapat
dilakukan secara online, melalui aplikasi Simponie.
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Online (Simponie) adalah
aplikasi pelayanan perizinan usaha yang dilakukan secara online yang
dilaksanakan oleh DPMPTSP Kabupaten Serang guna memudahkan publik atau
pemohon layanan dapat mengurus perizinan usaha dalam bentuk penerbitan
dokumen usaha dengan memanfaatkan akses internet. Layanan online perizinan
usaha mulai diluncurkan ke publik pada awal tahun 2014 dengan dasar Perda
Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Badan Pelayanan Perizinan Terpadu. Aplikasi
Simponie yang dikelola oleh DPMPTSP Kabupaten Serang dapat diakses di situs
Http://Simponie.Serangkab.Go.Id/.
Sebagai layanan online, aplikasi Simponie dapat diakses oleh pemohon
untuk mengajukan permohonan penerbitan dokumen usaha yang aplikasinya diisi
secara online dan dokumen yang telah selesai diproses dapat diambil langsung ke
Berdasarkan Gambar 1.4, diketahui bahwa tidak adanya nomor telepon
resmi DPMPTSP Kabupaten Serang dalam aplikasi Simponie Kabupaten Serang
dapat menyebabkan pemohon tidak dapat menghubungi pihak yang
bertanggungjawab, dalam hal ini DPMPTSP Kabupaten Serang untuk meminta
keterangan lebih spesifik, mengajukan keluhan dan saran.
Permasalahan kelima berkaitan dengan kualitas hasil pekerjaan yang tidak
sesuai harapan pemohon layanan online atau pengguna aplikasi Simponie. Hal ini
ditunjukkan oleh ketidaktepatan pelayanan dari pegawai DPMPTSP Kabupaten
Serang yang ditunjukkan dari kesalahan dalam pengisian atau pencatatan nama,
lokasi, dan bidang usaha dan lain-lain item yang terdapat pada berkas dokumen
perizinan usaha. Hal ini sebenarnya disebabkan tidak adanya nomor telepon resmi
yang dapat dihubungi untuk mengajukan keluhan sehingga pemohon harus
mendatangi kembali kantor DPMPTSP Kabupaten Serang untuk meminta
perbaikan atas kesalahan dalam dokumennya. Hal ini sesuai dengan Wawancara
awal dengan pemohon layanan online pada Hari Kamis, Tanggal 17 Mei 2018.
Permasalahan keenam berkaitan aksesbilitas ke situs layanan online
perizinan usaha melalui aplikasi Simponie milik DPMPTSP Kabupaten Serang
yang terkadang sulit diakses oleh pemohon layanan karena mengalami gangguan
dan situs tidak dapat diakses selama 24 jam. Hal ini sesuai dengan Wawancara
awal dengan pemohon layanan online pada Hari Kamis, Tanggal 17 Mei 2018.
Kondisi ini akhirnya menyebabkan motivasi pemohon yang ingin mengurus izin
dokumen usahanya secara online melalui aplikasi Simponie menjadi melemah
sehingga menunda pengurusan izin dokumen usaha yang dibutuhkannya.
14
Permasalahan ketujuh berkaitan dengan sosialisasi layanan online perizinan
usaha melalui aplikasi Simponie kepada publik belum dilaksanakan secara
optimal. Hal ini ditandai dengan tidak adanya iklan di media cetak maupun
elektronik, kurangnya sosialisasi melalui papan reklame (billboard) atau spanduk
yang di pasang di jalan-jalan dan lokasi strategis, tidak adanya pemberitahuan
melalui penyebaran brosur atau leaflet kepada pengusaha di Kabupaten Serang.
Kondisi tersebut akhirnya menyebabkan masyarakat tidak mengetahui adanya
aplikasi Simponie untuk mengurus perizinan secara online yang dilaksanakan
DPMPTSP Kabupaten Serang saat ini. Hal ini sesuai dengan Wawancara awal
dengan pemohon layanan online pada Hari Jumat, Tanggal 18 Mei 2018.
Menyadari pentingnya pelayanan publik terkait perizinan usaha yang
dilaksanakan oleh DPMPTSP Kabupaten Serang yang kini memanfaatkan
teknologi informasi berbasis internet (e-government) sebagai bentuk optimalisasi
pelayanan publik melalui aplikasi Simponie. Hal ini bertujuan agar kepentingan
publik yang ingin mengurus izin usaha diantaranya pengurusan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) di Kabupaten Serang.
Berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti berkeinginan melakukan kajian
dan menyusunnya dalam bentuk penelitian skripsi dengan judul “Efektivitas
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Online (Simponie) Dalam
Pelayanan Perizinan Usaha Secara Online di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang Tahun 2018”.
15
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti menyusun identifikasi masalah
dalam penelitian ini antara lain :
1. Tidak ditampilkannya data jumlah pelayanan yang terbaru (update)
pada tiap bulan atau tahunnya dalam menu utama aplikasi Simponie
sehingga menyebabkan orang yang mengakses aplikasi Simponie
menjadi ragu akan kehandalan aplikasi Simponie.
2. Minimnya tenaga kerja yang bertanggungjawab untuk mengelola
pelayanan perizinan usaha secara online melalui aplikasi Simponie.
3. Tidak adanya informasi terkait batas waktu penyelesaian dokumen
perizinan yang diajukan dalam menu utama aplikasi Simponie.
4. Tidak ada nomor telepon resmi yang dapat dihubungi untuk meminta
keterangan lebih mendetail atau untuk mengajukan keluhan dalam
menu utama aplikasi Simponie.
5. Kesalahan dalam pengisian atau pencatatan nama, lokasi, dan bidang
usaha dan lain-lain item dalam berkas dokumen perizinan usaha.
6. Minimnya kegiatan sosialisasi aplikasi Simponie kepada publik
ditandai dari tidak adanya reklame atau spanduk di jalan dan lokasi
strategis di Kota Serang.
7. Tidak adanya pemberitahuan adanya perizinan usaha secara online
melalui aplikasi Simponie dengan cara penyebaran surat
pemberitahuan, brosur kepada pengusaha di Kabupaten Serang yang
memiliki usaha tetap namun belum membuat dokumen izin usaha.
16
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti memberikan batasan
masalah guna memperkecil fokus pembahasan antara lain :
1. Peneliti memfokuskan obyek penelitian kepada variabel efektivitas
aplikasi Simponie dalam pelayanan perizinan usaha online.
2. Peneliti menetapkan ukuran efekfititas layanan perizinan usaha
melalui aplikasi Simponie menggunakan teori efektivitas menurut
Duncan dalam Steers.
3. Peneliti menetapkan lokasi penelitian di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Serang.
1.4 Rumusan Masalah
Mengingat identifikasi dan batasan masalah, maka peneliti membuat
rumusan masalah penelitian, yaitu “seberapa besar efektivitas aplikasi Simponie
dalam pelayanan perizinan usaha secara online di Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang Tahun 2018” ?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui
seberapa besar efektivitas aplikasi Simponie dalam pelayanan perizinan usaha
secara online di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Serang Tahun 2018.
17
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
1. Diharapkan memberikan sumbangsih pemikiran bagi pengembangan
ilmu pengetahuan pada Program Studi Administrasi Publik Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
terkait penelitian mengenai efektivitas aplikasi Simponie dalam
pelayanan perizinan usaha secara online di Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang Tahun 2018.
2. Diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang
memiliki kesamaan variabel penelitian.
1.6.2 Manfaat Praktis
1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada jajaran
Pimpinan DPMPTSP Kabupaten Serang untuk dapat melaksanakan
evaluasi dan meningkatkan kualitas layanan perizinan usaha yang
diajukan pemohon secara online melalui aplikasi Simponie demi
peningkatan kinerja DPMPTSP Kabupaten Serang.
2. Bagi pembaca, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
efektivitas aplikasi Simponie dalam pelayanan perizinan usaha secara
online di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Serang Tahun 2018.
18
BAB II
DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Deskripsi Teori
Teori merupakan seperangkat konsep asumsi generalisasi yang dapat
digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai
organisasi (Sugiyono, 2013:55). Deskripsi teori ini merupakan acuan dasar dalam
menunjang sebuah penelitian, sebagaimana yang peneliti lakukan. Pada bagian
deskripsi teori ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui teori-teori apa saja yang
digunakan sebagai referensi yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan teori efektivitas, teori pelayanan publik, dan
aplikasi Simponie.
2.2 Teori Efektivitas
2.2.1 Pengertian Efektivitas
Pada dasarnya efektivitas menjadi unsur pokok untuk menentukan tercapai
atau tidaknya tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi. Pencapaian
tujuan dari suatu organisasi mencerminkan rencana kerja organisasi yang
dilaksanakan oleh anggota dari organisasi tersebut melalui kegiatan-kegiatan
tertentu sehingga rencana kerja yang telah dirancang dan disepakati sebelumnya
dapat tercapai.
19
Purwadarminta (2006:238) mengemukakan kata efektif berasal dari bahasa
Inggris, yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil
dengan baik. Efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang, konteks yang
mengikat dan tergantung pada siapa yang menilai serta menginterpretasikannya
namun tetap memiliki kesamaan, yaitu tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
sebagai target dari suatu organisasi organisasi. Mahmudi (2005:92) menyatakan
efektivitas adalah hubungan antara output dengan tujuan, semakin besar
kontribusi output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi,
program atau kegiatan. Kebijakan operasional dikatakan efektif apabila proses
kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely).
Dunn (2008:429) menyatakan efektivitas merupakan pengukuran dari suatu
alternatif dapat mencapai hasil (akibat) yang diharapkan atau mencapai tujuan dari
diadakannya tindakan. Emerson dalam Handayaningrat (2011:16) mendefinisikan
efektivitas sebagai pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Sedangkan Susanto (2008:156) menyatakan efektivitas
adalah daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan untuk
mempengaruhi publik atau pihak terkait.
Effendy (2010:14) mengemukakan efektivitas adalah komunikasi yang
prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang
dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan. Selain
itu, Kurniawan (2005:109) menyatakan efektivitas sebagai kemampuan
melaksanakan tugas, fungsi operasi kegiatan, program atau misi organisasi atau
sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya.
20
Adapun Mahsun (2006:182) menyatakan efektivitas adalah hubungan antara
keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Adapun Mulyadi
(2016:50) mengemukakan efektivitas sebagai tahapan untuk dapat mencapai satu
tujuan sebagaimana yang diharapkan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
efektivitas merupakan cara untuk mengukur program atau suatu kegiatan sudah
mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan yang telah ditetapkan oleh
organisasi. Adapun pada penelitian ini, efektivitas yang dimaksud efektivititas
aplikasi Simponie, yaitu proses kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui
sejauhmana pengelolaan aplikasi Simponie dapat mencapai tujuan dari instansi
terkait DPMPTSP Kabupaten Serang.
2.2.2 Pengukuran Efektivitas
Mengukur efektivitas organisasi dalam melaksanakan program kerja
bukanlah suatu hal yang sangat sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari
berbagai sudut pandang dan tergantung pada siapa yang menilai serta
menginterpretasikannya. Bila dipandang dari sudut produktivitas, maka seorang
manajer produksi memberikan pemahaman bahwa efektivitas berarti kualitas dan
kuantitas (output) barang dan jasa.
Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara
rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Namun,
jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga
21
menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu
dikatakan tidak efektif.
Steers (2012:51) menjelaskan pengukuran efektivitas digolongkan dalam 3
(tiga) model, yaitu :
1. Model optimasi tujuan, penggunaan model optimasi bertujuan terhadap efektivitas organisasi memungkinkan diakuinya bahwa organisasi yang berbeda mengejar tujuan yang berbeda pula. Dengan demikian nilai keberhasilan atau kegagalan relatif dari organisasi tertentu harus ditentukan dengan membandingkan hasil-hasil dengan tujuan organisasi.
2. Perspektif sistem, memusatkan perhatiannya pada hubungan antara komponen-komponen baik yang berbeda didalam maupun yang berada diluar organisasi. Sementara komponen ini secara bersama-sama mempengaruhi keberhasilan atau keberhasilan organisasi. Jadi model ini memusatkan perhatiannya pada hubungan sosial organisasi lingkungan.
3. Tekanan pada perilaku, dalam model ini, efektivitas organisasi dilihat dari hubungan antara apa yang diinginkan organisasi. Jika keduanya relatif homogen, kemungkinan untuk meningkatkan prestasi keseluruhan organisasi sangat besar.
Martani dan Lubis (2007:55) menyatakan pengukuran efektivitas suatu
organisasi ada tiga pendekatan yang dapat digunakan yaitu :
1. Pendekatan Sumber (resource approach) yakni mengukur efektivitas dari input. Pendekatan mengutamakan adanya keberhasilan organisasi untuk memperoleh sumber daya, baik fisik maupun nonfisik yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
2. Pendekatan proses (process approach) adalah untuk melihat sejauhmana efektivitas pelaksanaan program dari semua kegiatan proses internal atau mekanisme organisasi.
3. Pendekatan sasaran (goals approach) dimana pusat perhatian pada output, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai hasil (output) yang sesuai dengan rencana.
22
Siagian (2011:77) menjelaskan kriteria mengenai pencapaian tujuan efektif
atau tidak antara lain :
1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai, hal ini dimaksudkan supaya karyawan dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.
2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah diketahui bahwa strategi adalah “pada jalan” yang diikuti dalam melakukan berbagai upaya dalam mencapai sasaran-sasaran yang ditentukan agar para implementer tidak tersesat dalam pencapaian tujuan organisasi.
3. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dan strategi yang telah ditetapkan.
4. Perencanaan yang matang, pada hakekatnya berarti memutuskan sekarang apa yang dikerjakan oleh organisasi dimasa depan.
5. Penyusunan program yang tepat suatu rencana yang baik masih perlu dijabarkan dalam program-program pelaksanaan yang tepat.
6. Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indikator efektivitas organisasi adalah kemamapuan bekerja secara produktif. Dengan sarana dan prasarana yang tersedia dan disediakan organisasi.
7. Pelaksanaan yang efektif dan efisien, bagaimanapun baiknya suatu program apabila tidak dilaksanakan secara efektif dan efisien maka organisasi tersebut tidak akan mencapai sasarannya, karena dengan pelaksanaan organisasi semakin didekatkan pada tujuannya.
8. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik mengingat sifat manusia yang tidak sempurna maka efektivitas organisasi menuntut adanya sistem pengawasan dan pengendalian.
Budiani (2007: 53) menyatakan bahwa untuk mengukur efektivitas program
dapat dilakukan dengan menggunakan variabel-variabel sebagai berikut :
1. Ketepatan sasaran program Berkenaan dengan sejauhmana peserta program tepat dengan sasaran yang sudah ditentukan sebelumnya.
2. Sosialisasi program Berkenaan dengan kemampuan penyelenggara program dalam melakukan sosialisasi program sehingga informasi mengenai pelaksanaan program dapat tersampaikan kepada masyarakat pada umumnya dan sasaran peserta program pada khususnya.
3. Tujuan program Berkenaan dengan sejauhmana kesesuaian antara hasil pelaksanaan program dengan tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Pemantuan program Berkenaan dengan kegiatan yang dilakukan setelah dilaksanakannya program sebagai bentuk perhatian kepada peserta program.
23
Sutrisno (2007: 125) mengidentifikasi hasil studi para ahli mengenai ukuran
efektifitas program didalam sebuah organisasi, yaitu :
1. Pemahaman Program Dilihat sejauh mana masyarakat dapat mengetahui dan memahami program yang sedang dilaksanakan.
2. Tepat Sasaran Dilihat dari apa yang dikehendaki tercapai atau menjadi kenyataan.
3. Tepat Waktu Dilihat melalui penggunaan waktu untuk pelaksanaan program yang telah direncanakan tersebut apakah telah sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya.
4. Tercapainya Tujuan Program Diukur melalui pencapaian tujuan kegiatan yang telah dijalankan.
5. Perubahan Nyata Diukur melalui sejauhmana kegiatan tersebut memberikan suatu efek atau dampak serta perubahan nyata bagi masyarakat ditempat.
Skala dan klasifikasi pengukuran efektivitas pelaksanaan program maupun kinerja
instansi pemerintah disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2.1
Skala dan Klasifikasi Pengukuran Efektivitas Pelaksanaan Program
Pengukuran Efektivitas (%) Kriteria Keefektivan
< 20 % Sangat Tidak Efektif
21% - 40% Tidak Efektif
41% - 60% Cukup Efektif
61% - 80% Efektif
81% - 100% Sangat Efektif
Sumber : Litbang Depdagri, Permendagri Nomor 20 Tahun 2011.
24
Duncan dalam Steers (2012:53) mengemukakan ukuran efektivitas dalam
pengukuran efektivitas program, baik program yang dilaksanakan oleh instansi
pemerintah maupun swasta terdiri dari 3 aspek yang antara lain :
1. Pencapaian tujuan, yaitu pencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti pentahapan pencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari indikator, yaitu kurun waktu pencapaian ditentukan, pencapaian sasaran sebagai target kongkrit dan dasar hukum.
2. Integrasi, yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk melakukan kegiatan dari program kerja yang telah disepakati dan mengadakan sosialisasi dengan pihak lain. Integrasi terdiri dari indikator, yaitu prosedur dan proses sosialisasi.
3. Adaptasi, yaitu kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi terdiri dari indikator, yaitu peningkatan kemampuan dan sarana prasarana.
Pada penelitian ini menggunakan teori efektivitas menurut Duncan dalam
Steers untuk mengukur efektivitas aplikasi Simponie dalam pelayanan perizinan
usaha secara online yang dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang yang memberikan pelayanan
penerbitan dokumen izin usaha. Pengukuran efektivitas menurut Duncan dalam
Steers dapat digunakan untuk mengukur program kerja, dalam hal ini pelayanan
publik baik yang dilaksanakan secara langsung atau pelayanan manual maupun
pelayanan secara online. Hal ini diperkuat dengan penelitian sebelumnya, yakni
Andi Dahlia Nurul Maulida (2014) yang menggunakan teori efektivitas menurut
Duncan dalam Steers untuk mengukur efektivitas sosialisasi pelayanan e-ktp yang
merupakan pelayanan kependudukan secara online.
25
Selain itu, penggunaan teori efektivitas menurut Duncan dalam Steers
didasarkan juga kepada pertimbangan bahwa pengukuran efektivitas tersebut
relevan dengan fokus penelitian ini, yakni efektivitas aplikasi Simponie serta pada
penelitian sebelumnya, yaitu penelitian Arif Ma'arif (2018) dan Andi Dahlia
Nurul Maulida (2014) yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini juga
menggunakan pengukuran efektivitas menurut Duncan dalam Steers. Adapun
skala dan klasifikasi pengukuran efektivitas aplikasi Simponie didasarkan kepada
pengukuran menurut Sugiyono, dimana suatu program atau pelayanan yang
dilaksanakan oleh suatu organisasi (DPMPTSP Kabupaten Serang) yang dalam
hal ini adalah aplikasi Simponie dinyatakan efektif jika lebih besar dari 60 persen.
2.3 Pelayanan Publik
2.3.1 Pengertian Pelayanan Publik
Pelayanan publik menjadi satu tolok ukur kinerja pemerintah yang kasat
mata. Umumnya masyarakat dapat langsung menilai kinerja instansi pemerintah
berdasarkan kualitas pelayanan publik yang diterima. Pelayanan publik menjadi
kepentingan banyak orang dan dampaknya langsung dirasakan masyarakat dari
semua kalangan, dimana keberhasilan pelayanan publik dapat mengangkat citra
positif instansi pemerintah dalam penilaian publik.
Pasolong (2013:128) mengemukakan dalam era gelobalisasi, pelayanan
publik telah menjadi lembaga dan profesi yang semakin penting. Sebagai profesi,
pelayanan publik berpijak pada prinsip-prinsip profesionalisme dan etika seperti
akuntabilitas, efektivitas, efisiensi, integritas, netralitas, dan keadilan bagi semua
26
penerima pelayanan. Sebagai sebuah lembaga, pelayanan publik harus dapat
menjamin keberlangsungan administrasi Negara yang teribatkan pengembangan
kebijakan pelayanan dan pengelolaan sumberdaya yang berasal dari dan untuk
kepentingan msayarakat.
Lonsdale dalam Mulyadi (2016:189) menyatakan pelayanan adalah segala
sesuatu yang disediakan oleh pemerintah atau swasta karena masyarakat tidak
dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, kecuali secara kolektif dalam rangka
memenuhi kesejahteraan sosial seluruh masyarakat. Moenir dalam Pasolong
(2013:128) menyatakan pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui
aktivitas orang lain secara langsung. Sedangkan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara (2014) menyatakan pelayanan adalah segala bentuk kegiatan pelayanan
dalam bentuk barang atau jasa dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Mulyadi (2016:188) mengemukakan pelayanan publik adalah pemberian
pelayanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai
kepentingan pada organisasi itu sebagai dengan aturan pokok dan tata cara yang
telah ditetapkan. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik, menerangkan pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
guna pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan pelayanan
administratif yang diselenggarakan penyelenggara pelayanan publik.
Berdasarkan para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan
publik dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan dan obyek tertentu secara khusus
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum (the general public)
27
yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah sebagai pelaksanaan dari ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.3.2 Jenis-jenis Pelayanan Publik
Mulyadi (2016:191) menyatakan fokus utama kebijakan publik dalam
Negara modern adalah pelayanan publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung
jawab dan dilaksanakan oleh Negara untuk mempertahankan atau meningkatkan
kualitas kehidupan orang banyak. Dalam pelaksanaannya, kebijakan pelayanan
publik ini harus diturunkan dalam serangkaian petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis yang berlaku internal dalam birokrasi. Sedangkan dari sisi masyarakat,
yang penting adalah adanya standar pelayanan publik, menjabarkan pada
masyarakat apa pelayanan yang menjadi haknya, siapa yang bisa
mendapatkannya, apa persyaratannya, juga bagaimana layanan itu.
Ruang lingkup penyelenggaran pelayanan publik dewasa ini semakin
meluas dan menyentuh tidak saja pemenuhan atau penegakan hak-hak dasar
manusia, seperti sandang, pangan, perumahan, pekerjaan yang layak, pendidikan,
jaminan kesehatan, lingkungan hidup yang sehat, dan lain sebagainya, akan tetapi
juga menyangkut hal-hal yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat sehari-
hari, seperti perijinan, identitas status, penyaluran kebutuhan bahan pokok,
transportasi, telekomunikasi, dan sebagainya.
Pelayanan umum menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 63 Tahun 2003 adalah segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan
oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah dan di lingkungan BUMN atau
28
BUMD dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pelayanan umum atau pelayanan publik menurut Kepmenpan Nomor 63
Tahun 2003 terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
1. Kelompok Pelayanan Administratif Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk dokumen formal yang dibutuhkan oleh publik.
2. Kelompok Pelayanan Barang Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/ jenis yang digunakan oleh publik. Hal ini berkaitan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh Negara selaku pelaku usaha, yang kewenanganya dilaksanakan oleh Badan Usaha Milik Negara (misalnya penyediaan air minum/air bersih, penyedian listrik, penyediaan jaringan telekomunikasi dan sebagainya)
3. Kelompok Pelayanan Jasa Yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis yang dibutuhkan oleh publik (pelayanan pendidikan, pemeliharan kesehatan, penyelenggaran transportasi dan sebagainya).
Sebagai bagian dari pelayanan umum, pelayanan administratif adalah segala
bentuk jasa pelayanan yang pada prinsinya menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan, yang bentuk produk pelayanannya menghasilkan berbagai bentuk
dokumen formal yang dibutuhkan oleh publik.
Pelayanan administratif yang dilaksanakan oleh DPMPTSP Kabupaten
Serang kepada publik dengan output pelayanan berupa dokumen seperti dokumen
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan
dokumen perizinan usaha lainnya.
29
2.4 Elektronik Goverment (E-Government)
2.4.1 Pengertian E-Government
Perkembangan teknologi informasi berbasis internet yang telah banyak
digunakan oleh masyarakat secara luas telah mendorong Aparatur Pemerintahan
yang ada, baik pada tingkatan pusat hingga tingkatan daerah untuk memanfaatkan
keberadaan teknologi tersebut dalam memberikan pelayanan publik kepada
masyarakat. Pada dasarnya pelayanan publik merupakan segala kegiatan
pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima layanan maupun pelaksanaan peraturan-
peraturan yang berlaku (Menpan, 2014:2).
Pelayanan publik dengan memanfaatkan perangkat teknologi komunikasi
dan informasi yang telah digalakkan oleh pemerintah untuk efisiensi pelayanan
publik disebut dengan Electronics Government (E-government). E-government
mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh instansi pemerintah yang
memiliki kemampuan untuk mengubah hubungan dengan warga negara, bisnis,
unit lain dari pemerintah. Teknologi yang digunakan ini dapat melayani sebuah
keragaman yang berbeda, yaitu pemberian pelayanan kepada publik yang lebih
baik dan lebih luas cakupannya.
Yong (2003:43) menyatakan E-government adalah penggunaan teknologi
oleh pemerintah khususnya penggunaan aplikasi berbasis web untuk
meningkatkan akses dan pemberian layanan pemerintah kepada warga negara,
mitra bisnis, pegawai dan badan pemerintah lainnya. Sedangkan Dhillon (2009:1)
mengemukakan E-government merupakan perubahan pada proses internal dan
30
eksternal pemerintah dengan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi
untuk menyediakan pelayanan publik secara luas.
Berdasarkan para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan e-government
merupakan sebagai penggunaan teknologi oleh pemerintah khususnya
penggunaan aplikasi berbasis web untuk meningkatkan akses dan pemberian
pelayanan publik secara luas.
2.4.2 Relasi Pelayanan Publik Berbasis E-Government
Indrajit (2012:41) mengemukakan bahwa E-government memiliki tiga aspek
dalam korelasi pelayanan publik antara lain :
1. Government to citizens (G2C) Relasi ini berfokus kepada pelayanan online dimana pemerintah bekerja untuk warga negaranya. G2C merupakan sektor pelayanan yang fokus pada kemampuan dan warga negara untuk bertukar informasi satu sama lain dalam sebuah bentuk elektronik yang efisien.
2. Government to business (G2B) Relasi ini mengacu pada penyediaan pelayanan informasi bagi kalangan bisnis. Sektor ini fokus pada transaksi antara pemerintah dan pebisnis dengan tujuan untuk mengurangi biaya dan mengumpulkan informasi yang lebih akurat. Tujuan dari jenis pelayanan ini yaitu untuk memudahkan pemerintah melakukan bisnis dengan biaya yang lebih efektif dan memperoleh data untuk menganalis atau membantu dalam pembuatan keputusan.
3. Government to government (G2G) Relasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan ketika melakukan pertukaran informasi antara pemerintah lokal dan pusat. Manfaat dari sektor ini yaitu peningkatan kemampuan pendeteksian tindak kriminal, sistem respon tindakan darurat, penegakkan hukum dan keamanan wilayah.
Berdasarkan ketiga aspek diatas, diketahui bahwa media bursa kerja online
merupakan bentuk korelasi dari pemerintah kepada publik atau government to
citizens (G2) dengan mendekatkan pemerintah atau instansi terkait dengan publik
31
dengan cara menyediakan pelayanan berbasis web untuk dapat memenuhi
kebutuhan informasi dan mengoptimalisasi pelayanan publik yang diantaranya
pelayanan perizinan usaha secara online melalui aplikasi Simponie.
2.5 Elektronik Service (E-Service)
Pelayanan yang dilakukan secara online (service quality) disebut juga
dengan E-Service Quality. Zeitham (2013:5) menyatakan E-Service adalah
kemampuan suatu situs dalam memberikan fasilitas yang efektif dan efisien untuk
belanja online, pembelian online, dan dalam perolehan barang atau jasa. Selain
itu, Santos (2003) menyatakan E-Service adalah evaluasi secara umum dan
penilaian yang diberikan oleh konsumen berdasarkan baik buruknya suatu kualitas
dari sebuah jasa yang disampaikan dalam bentuk virtual.
Rowley (2006) menyatakan E-Service adalah perbuatan, usaha atau
pertunjukan yang pengiriman di mediasi oleh teknologi informasi. Layanan
elektronik tersebut meliputi unsur layanan e-tailing, dukungan pelanggan, dan
pelayanan. Dari sisi keefiesianan waktu, E-Service bisa diakses lebih fleksibel
bagi pelanggan dimanapun dan waktu respon dari perusahaan yang tergolong
cepat, walaupun hingga saat ini baru sedikit yang melakukan E-Service secara
langsung (real time).
Berdasarkan para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan E-Service
merupakan perbuatan, usaha atau pertunjukan yang pengiriman atau pelayanannya
di mediasi atau dihubungkan oleh perangkat teknologi informasi.
32
2.6 Aplikasi Simponie
2.6.1 Pengertian Aplikasi Simponie
Pelayanan perizinan dokumen usaha yang dilaksanakan oleh Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
Kabupaten Serang pada Bidang Pelayanan diawali dari tahap permohonan,
mengecek, meneliti, koordinasi, memproses sampai ke tahap penerbitan dokumen
dan menyerahkan kepada pemohon. Kini DPMPTSP Kabupaten Serang telah
menyediakan pelayanan perizinan usaha yang dapat dilakukan secara online,
melalui aplikasi Simponie.
Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Online (Simponie) adalah
aplikasi pelayanan perizinan usaha yang dilakukan secara online yang
dilaksanakan oleh DPMPTSP Kabupaten Serang guna memudahkan publik atau
pemohon layanan dapat mengurus perizinan usaha dalam bentuk penerbitan
dokumen usaha dengan memanfaatkan akses internet. Layanan online perizinan
usaha mulai diluncurkan ke publik pada awal tahun 2014 dengan dasar Perda
Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Badan Pelayanan Perizinan Terpadu. Aplikasi
Simponie yang dikelola oleh DPMPTSP Kabupaten Serang dapat diakses di situs
Http://Simponie.Serangkab.Go.Id/.
Sebagai layanan online, aplikasi Simponie dapat diakses oleh pemohon
untuk mengajukan permohonan penerbitan dokumen usaha yang aplikasinya diisi
secara online dan dokumen yang telah selesai diproses dapat diambil langsung ke
Mengukur efektivitas organisasi dalam melaksanakan program kerja
bukanlah suatu hal yang sangat sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari
berbagai sudut pandang dan tergantung pada siapa yang menilai serta
menginterpretasikannya. Bila dipandang dari sudut produktivitas, maka seorang
manajer produksi memberikan pemahaman bahwa efektivitas berarti kualitas dan
kuantitas (output) barang dan jasa. Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan
membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang
telah diwujudkan.
Ukuran efektivitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas pelaksanaan
suatu program dan pelayanan publik, dalam hal ini pelayanan publik yang
dilaksanakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Serang terkait pelayanan perizinan usaha secara online
melalui aplikasi Simponie.
Duncan dalam Steers (2012:53) mengemukakan ukuran efektivitas
pelaksanaan suatu program terdiri dari 3 aspek yang antara lain :
1. Pencapaian tujuan, yaitu pencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti pentahapan pencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari indikator, yaitu kurun waktu pencapaian ditentukan, pencapaian sasaran yang merupakan target kongkrit dan dasar hukum.
2. Integrasi, yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk melakukan kegiatan dari program kerja yang telah disepakati dan mengadakan sosialisasi dengan pihak lain. Integrasi terdiri dari indikator, yaitu prosedur dan proses sosialisasi.
35
3. Adaptasi, yaitu kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Adaptasi terdiri dari indikator, yaitu peningkatan kemampuan dan sarana prasarana.
Indikator yang dikemukakan oleh Duncan dalam Steers dapat digunakan
untuk mengetahui efektifitas aplikasi Simponie dalam pelayanan perizinan usaha
secara online di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Serang Tahun 2018.
2.7 Penelitian Terdahulu
Dalam melakukan studi kepustakaan, peneliti selain mendapatkan teori-teori
berkaitan variabel penelitian yang bersumber dari buku referensi juga memperoleh
dari hasil penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan variabel penelitian.
Penelitian terdahulu dapat digunakan sebagai masukan serta bahan pengkajian
yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.
Penelitian yang dilakukan oleh M. Arif Ma'arif (2018) dengan judul
“Efektivitas Layanan Akhir Pekan (Weekend Service) di Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Pandeglang”. Skripsi. Program Studi Ilmu Administrasi
Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Serang. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar efektivitas
layanan weekend service yang dilaksanakan oleh instansi terkait. Teori yang
digunakan menggunakan teori efektivitas menurut Duncan dalam Steers yang
meliputi aspek pencapain tujuan, integrasi dan adaptasi. Metode penelitian
menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengolahan data dilakukan
36
menggunakan program statistik SPSS versi 20. Populasi penelitian sebanyak 127
pemohon pada layanan weekend service. Teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik simple random sampling, dimana jumlah sampel penelitian
sebanyak 86 responden. Teknik pengumpulan data cara penyebaran angket untuk
memperoleh data primer. Hasil pengukuran efektivitas layanan weekend service
menurut tanggapan responden dalam kategori baik dengan prosentase efektivitas
pelaksanaan layanan weekend service mencapai sebesar 78,61%. Hasil uji
hipotesis, diketahui zhitung (47,511) > ztabel (1,96) maka H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya efektivitas layanan weekend service di BPN Kabupaten
Pandeglang dinyatakan efektif karena mendapatkan penilaian lebih besar dari
60%, yaitu 78,61%. Saran peneliti di antaranya layanan weekend service
sebaiknya disosialisasikan secara lebih terbuka kepada publik melalui media
elektronik seperti iklan di surat kabar dan stasitun televisi daerah dan menjalin
koordinasi kepada aparatur pemerintahan desa untuk dapat ikut serta
mensosialisasikan adanya program pengurusan dokumen pertanahan kepada
publik lebih luas.
Penelitian Christin Yuliani (2015) dengan judul “Efektifitas Pelaksanaan
One Day Service (ODS) di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten
Sidoarjo”. Jurnal JKMP. Volume 3 Nomor 1. Tujuan penelitian untuk
mendeskripsikan peran pemerintah sebagai penyelenggara publik dalam
pelaksanaan one day service (ODS) di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi dan
37
dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari Kepala BPPT Kabupaten Sidoarjo,
Kabid Perijinan Usaha, Petugas Customer Service (CS) serta pemohon layanan
jasa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh karena
jumlah populasi lebih kecil dari 100 sehingga seluruh anggota populasi menjadi
sampel penelitian sebanyak 45 responden. Teori yang digunakan menggunakan
pengukuran efektivitas menurut standar pelayanan yang ditentukan oleh
pemerintah yaitu prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan,
produk pelayanan, serta sarana dan prasarana. Hasil penelitian menunjukkan
efektivitas pelaksanaan One Day Service (ODS) di kecamatan oleh Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Sidoarjo sudah berjalan dengan efektif
dan sesuai enam standar pelayanan. Beberapa faktor pendukung dalam
pelaksanaan efektifitas pelayanan perijinan oleh BPPT antara lain pegawai dari
BPPT Kabupaten Sidoarjo yang banyak berpengalaman dan memiliki kemampuan
atau keahlian, tersedianya fasilitas yang lengkap diantaranya komputer, laptop,
printer, meja, kursi, internet, dan sarana yang lainnya. Sedangkan faktor
penghambat efektivitas pelaksanaan One Day Service, yaitu kurangnya waktu
sosialisasi, kurangnya kesadaran aparatur di tingkat kecamatan, dan kurangnya
peran aktif aparatur desa.
Penelitian yang dilakukan oleh Andi Dahlia Nurul Maulida (2014) dengan
judul “Studi Tentang Efektivitas Dalam Sosialisasi Kartu Tanda Penduduk
Elektronik (E-KTP) di Kelurahan Sempaja Selatan Kota Samarinda”. E-Journal
Ilmu Komunikasi. Volume 2. Nomor 1. Tujuan penelitian untuk mendeksripsikan
efektivitas sosialisasi E-KTP dan faktor penghambat pendukung sosialisasi dari
38
E-KTP yang dilaksanakan oleh instansi terkait. Teori yang digunakan
menggunakan teori efektivitas menurut Duncan (dalam Steers) yang meliputi
aspek pencapain tujuan, integrasi dan adaptasi, Metode penelitian menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif. Informan kunci meliputi Camat Samarinda, Staf
Bagian Pelayanan Kartu Keluarga dan KTP, Sekretaris Lurah dan Kepala Seksi
Pemerintahan Kelurahan Sempaja Selatan, sedangkan informan sekunder adalah
warga masyarakat Sempaja Selatan selaku penerima layanan E-KTP. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian diketahui faktor
pendukung sosialisasi e-KTP di Kelurahan Sempaja Selatan adalah E-KTP yang
bersifat wajib dan informasi mengenai E-KTP yang dapat diakses melalui media
massa. Sedangkan hambatannya adalah kurangnya kerjasama antara aparatur
pemerintah dilingkup Kecamatan, Kelurahan dan RT, kurangnya komunikasi
antara aparatur pemerintahan dan masyarakat serta kurangnya kepedulian
masyarakat sekitar terhadap kebijakan baru pemerintah.
Pada penelitian yang telah diuraikan sebelumnya menunjukkan bahwa
terdapat peneliti-peneliti sebelumnya yang juga melakukan penelitian terkait
efektivitas dari suatu program, pelayanan atau suatu kebijakan publik dari masing-
masing instansi pemerintah sebagai masukan serta bahan pengkajian berkaitan
dengan permasalahan yang sedang diteliti saat ini, yakni efektivitas aplikasi
simponie sebagai pelayanan perizinan usaha secara online. Hubungan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya diantaranya persamaan teori yang digunakan
untuk mengukur efektivitas menurut Duncan dalam Steers (2012: 53) yang
meliputi aspek pencapaian tujuan, adaptasi dan integrasi dan metode penelitian
39
yang menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Adapun perbedaannya
terdapat pada fokus pelayanan yang diteliti, seperti pelayanan weekend service
dan one day service, metode penelitian yang digunakan pada penelitian Christin
Yuliani (2015) menggunakan metode kualitatif, populasi, sampel dan lain
sebagainya. Adapun keunikan penelitian ini dibandingkan dengan penelitian
sebelumnya terdapat pada sifat dari pelayanan yang diberikan, yaitu pelayanan
secara online.
2.8 Kerangka Berfikir
Pelayanan publik dengan memanfaatkan perangkat teknologi komunikasi
dan informasi yang telah digalakkan oleh pemerintah untuk efisiensi pelayanan
publik disebut dengan Electronics Government (E-government). Salah satu
Instansi Pemerintah yang memanfaatkan teknologi informasi berbasis internet,
tidak terkecuali bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Serang dalam memberikan pelayanan publik
kepada masyarakat berupa pelayanan perizinan usaha yang diantaranya dapat
dilakukan secara online, melalui aplikasi Simponie.
Aplikasi Simponie adalah aplikasi pelayanan perizinan usaha yang
dilakukan secara online yang dilaksanakan oleh DPMPTSP Kabupaten Serang
guna memudahkan publik atau pemohon layanan dapat mengurus perizinan usaha
dalam bentuk penerbitan dokumen usaha dengan memanfaatkan akses internet.
Layanan online perizinan usaha mulai diluncurkan ke publik pada awal tahun
2014 dengan dasar Perda Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Badan Pelayanan
40
Perizinan Terpadu. Aplikasi Simponie yang dikelola oleh DPMPTSP Kabupaten
Serang dapat diakses di situs Http://Simponie.Serangkab.Go.Id/. Sebagai layanan
online, aplikasi Simponie dapat diakses pemohon untuk mengajukan permohonan
penerbitan dokumen usaha yang aplikasinya diisi secara online dan dokumen yang
telah selesai dapat diambil langsung ke kantor DPMPTSP Kabupaten Serang.
Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan permasalahan terkait
aplikasi Simponie. Masalah tersebut diantaranya seperti kurangnya pembaharuan
atas informasi terkait rekapitulasi posisi berkas pada tiap tahun dan bulannya
sehingga membuat seseorang yang mengakses aplikasi Simponie untuk mengurus
perizinan secara online menjadi ragu akan kehandalan aplikasi Simponie, tidak
adanya informasi terkait batas waktu penyelesaian dokumen perizinan yang
diajukan, tidak ada nomor telepon resmi yang dapat dihubungi untuk meminta
keterangan lebih mendetail atau untuk mengajukan keluhan, kesalahan dalam
pengisian atau pencatatan nama, lokasi, dan bidang usaha dan lain-lain item yang
terdapat pada berkas dokumen perizinan usaha, aksesbilitas ke situs aplikasi
Simponie terkadang sulit diakses oleh pemohon karena mengalami gangguan dan
situs tidak dapat diakses selama 24 jam, minimnya sosialisasi aplikasi Simponie
kepada publik yang ditandai dari tidak adanya iklan di media cetak dan media
elektronik serta kurangnya sosialisasi melalui papan reklame atau spanduk di jalan
dan lokasi strategis di Kota Serang dan permasalahan lainnya terkait pengelolaan
aplikasi Simponie yang dilaksanakan oleh DPMPTSP Kabupaten Serang.
Kemudian untuk dapat memudahkan pemahaman atas penelitian ini, peneliti
membuat kerangka pemikiran yang disajikan pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Output
Mengetahui efektif tidaknya aplikasi Simponie menurut pemohon pelayanan perizinan usaha secara online Tahun 2018
Statistik Deskriptif
Aspek pencapaian tujuan Aspek integrasi Aspek adaptasi
Efektivitas Aplikasi Simponie dalam Pelayanan Perizinan Usaha Secara Online
Alat analisis menggunakan Teori Efektivitas Duncan dalam Steers (2012: 53)
Aplikasi Simponie
Pelayanan publik terkait pengurusan perizinan usaha secara online
Permasalahan dalam pengelolaan aplikasi Simponie, antara lain : 1. Kurangnya pembaharuan atas informasi terkait rekapitulasi posisi berkas pada
tiap tahun dan bulannya sehingga membuat seseorang yang mengakses aplikasi Simponie menjadi ragu akan kehandalan aplikasi tersebut
2. Minimnya sumber daya manusia yang bertugas mengelola aplikasi Simponie 3. Tidak adanya informasi terkait batas waktu penyelesaian dokumen perizinan 4. Tidak ada nomor telepon resmi yang dapat dihubungi untuk meminta keterangan
lebih mendetail atau untuk mengajukan keluhan 5. Kesalahan dalam pengisian atau pencatatan nama, lokasi, dan bidang usaha dan
lain-lain item yang terdapat pada berkas dokumen perizinan usaha 6. Minimnya sosialisasi aplikasi Simponie kepada publik 7. Tidak adanya pemberitahuan melalui penyebaran brosur atau leaflet kepada para
pengusaha yang berlokasi di Kabupaten Serang
(Hasil observasi peneliti, 2018)
DPMPTSP Kabupaten Serang
Instansi yang bertanggungjawab dalam pelayanan publik terkait pengurusan perizinan usaha di daerah administratif Kabupaten Serang
42
2.9 Hipotesis
Sugiyono (2013:64) mengemukakan hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis dapat dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan
belum didasarkan pada fakta-fakta empiris.
Hipotesis yang diajukan oleh peneliti dalam penelitian yaitu :
Hipotesis Nol (H0)
Jika H0 ; µ < 60%, maka efektivitas aplikasi Simponie dalam pelayanan
perizinan usaha secara online di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang dinyatakan tidak efektif apabila
mendapatkan penilaian kurang atau sama dengan 60%.
Hipotesis Kerja (Ha)
Jika Ha ; µ > 60%, maka efektivitas aplikasi Simponie dalam pelayanan
perizinan usaha secara online di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang dinyatakan efektif apabila
mendapatkan penilaian lebih dari 60%.
43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian mengenai efektivitas aplikasi simponie dalam pelayanan
perizinan usaha secara online di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Serang Tahun 2018 menggunakan metode kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan oleh peneliti sebelumnya (Sugiyono,
2014:23).
Sedangkan desain penelitian yang digunakan menggambarkan langkah-
langkah yang harus dilakukan peneliti secara sistematis sesuai kaidah penelitian
yang benar agar dapat menjawab rumusan masalah dengan tepat. Desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain statistik deskriptif.
Umar (2011:34) menyatakan desain statistik deskriptif adalah desain yang
bertujuan untuk menguraikan sifat atau karakteristik dari suatu fenomena tertentu
atau desain yang mengolah data-data yang ada ke dalam angka dan pada tahap
analisis data menggunakan penggujian statistik. Pada umumnya desain digunakan
untuk penelitian yang menggunakan variabel mandiri dan atau tanpa melakukan
perbandingan atau mencari korelasi variabel bebas dengan variabel tetapnya.
43
44
3.2 Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan kepada obyek penelitian, yaitu
efektivitas aplikasi simponie dalam pelayanan perizinan usaha secara online di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang
Tahun 2018. Landasan teori yang digunakan meliputi teori efektivitas menurut
Duncan dalam Steers (2012:53), aplikasi Simponie (DPTMTSP Kabupaten
Serang, 2018) dan teori lainnya guna menguatkan dasar pemikiran dalam
penelitian ini.
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Serang yang beralamat di Jl. Brigjen KH. Syam'un No. 07
Kabupaten Serang.
3.4 Variabel Penelitian
3.4.1 Definisi Konsep
Variabel penelitian ini adalah efektivitas aplikasi simponie dalam pelayanan
perizinan usaha secara online. Efektivitas aplikasi simponie dalam pelayanan
perizinan usaha secara online merupakan proses kegiatan yang ditujukan untuk
mengetahui sejauhmana pengelolaan aplikasi Simponie dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan DPMPTSP Kabupaten Serang. Ukuran efektivitas aplikasi
Simponie meliputi aspek pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi.
45
3.4.2 Definisi Operasional
Nazir (2005: 126) mengemukakan definisi operasional merupakan suatu
definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan cara memberi arti, atau
menspesifikasi kegiatan ataupun memberikan operasional yang diperlukan untuk
mengukur variabel tersebut. Definisi operasional yang diukur memberikan
gambaran bagaimana variabel penelitian tersebut diukur.
Definisi operasional dari variabel penelitian ini disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3.1
Kisi – kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Sub Indikator No Butir pada
Instrumen Efektivitas Aplikasi Simponie dalam Pelayanan Perizinan Usaha Secara Online
perizinan untuk selajutnya dilakukan proses penindakan yang dilakukan oleh
peran pengambil keputusan, aplikasi web OSS (Online Single Submission) ini
menyediakan informasi seperti data permohonan berusaha, data perizinan yang
ada, data instansi daerah, data perizinan daerah dan lain sebagainya.
Perbedaan utama online single submission (OSS) adalah aplikasi OSS
pelayanan perizinan usaha secara terintegrasi, dimana didalamnya pelayanan
mencakup informasi Daftar Negative Investasi (DNI) merupakan daftar bidang
usaha yang tertutup dan terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal
di Indonesia untuk membuat para investor memiliki kejelasan pilihan bidang
usaha yang ada di Indonesia, informasi terkait pajak secara online (single filling),
pembebasan bea masuk, informasi daftar Kawasan Industri (KI) dan daftar
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ada di Indonesia.
4.1.4 Pelayanan Dokumen Perizinan Pararel 1
Pelayanan perizinan usaha secara online melalui aplikasi Simponie
diantaranya pengurusan dokumen Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau disebut Pararel 1. Menurut Peraturan
Menteri Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 Tentang Penerbitan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP), menyatakan bahwa SIUP merupakan surat izin untuk
melaksanakan kegiatan usaha bidang perdagangan dan jasa baik berskala Kecil,
Menengah, dan Besar, SIUP yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Serang melalui DPMPTSP Kabupaten Serang, dengan terlebih dahulu diajukan
permohonan oleh pemilik atau pengurus perusahaan. Dokumen SIUP diberikan
57
kepada para pengusaha baik perorangan, CV, PT, koperasi dan sebagainya sebagai
bentuk upaya pemerintah dalam membina, mengarahkan, mengawasi dan
menertibkan usaha perdagangan dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Agar
kegiatan usaha lancar, maka setiap pengusaha wajib untuk mengurus dan
memiliki izin usaha dari instansi pemerintah yang sesuai dengan bidangnya.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah surat tanda pengesahan yang
diberikan oleh DPMPTSP Kabupaten Serang. Pada prinsipnya TDP bertujuan
untuk mencatat keterangan identitas dari suatu perusahaan atau badan usaha, dan
merupakan sumber informasi resmi untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
4.1.5 Dasar Hukum Pelayanan Perizinan Usaha
Dasar hukum pelaksanaan pelayanan perizinan usaha yang dilaksanakan
oleh DPMPTSP Kabupaten Serang antara lain :
1. Peraturan Menteri Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 Tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan;
2. Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2001 tentang Izin Usaha Perdagangan (LD Nomor 10 Tahun 2001 Seri B.4);
3. Perda Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
4. Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 504/Kep.42-Huk/2015 tentang Pembentukan Tim Teknis Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
4.1.6 Prosedur Pelayanan Perizinan Online Melalui Aplikasi Simponie
Prosedur atau tahapan yang harus dilakukan pemohon untuk bisa mengurus
perizinan melalui aplikasi Simponie, meliputi: (1) pemohon mengakses aplikasi
Simponie di http://Simponie.serangkab.go.id, (2) membuat akun pemohon
Berdasarkan tabel 4.6, diketahui setelah dilakukan tindakan menghapus item
pernyataan yang tidak valid maka hasil uji validitas tahap II menunjukkan seluruh
item pernyataan, yakni sebanyak 24 item pernyataan memiliki nilai rhitung > rtabel
65
(0.174) yang ditandai dengan tanda bintang ganda, menunjukkan bahwa item
pernyataan tersebut dikatakan valid.
4.2.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya, handal dan konsisten dalam pengukuran. Pengujian reliabilitas
dilakukan dengan internal konsistensi menggunakan Alpha Cronbach. Jika nilai
cronbach alpha > 0,70 maka instrumen dikatakan reliabel (Nunnaly dalam
Ghozali, 2011:48).
Hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian, yakni kuesioner berkenaan
dengan efektivitas aplikasi Simponie disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.7
Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Aplikasi Simponie
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.742 24
Sumber: Output SPSS versi 20, 2018
Berdasarkan tabel 4.7, diketahui nilai Cronbach's Alpha variabel efektifitas
aplikasi Simponie memperoleh nilai sebesar 0.742. Jika nilai cronbach alpha >
0.7 (0.742 > 0.7), maka disimpulkan kuesioner adalah reliabel atau handal.
4.1.2.3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji data penelitian berdistribusi normal
atau tidak. Data penelitian yang baik adalah data yang berdistribusi secara normal.
Uji normalitas data menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Jika nilai
66
Asymptotic (2-tailed) > alpha (0.05), maka data dinyatakan berasal dari populasi
berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Efektifitas Aplikasi SIMPONIE
N 88
Normal Parametersa,b
Mean 47.65689 Std. Deviation 8.066529
Most Extreme Differences
Absolute .103 Positive .094 Negative -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .966 Asymp. Sig. (2-tailed) .308
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Output SPSS versi 20, 2018
Berdasarkan tabel 4.8, diketahui normalitas data ditunjukkan dari nilai
Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0.308. Apabila nilai Asym.Sig. (2-tailed) sebesar
0.308 > alpha (0.05), maka dapat dinyatakan data dalam penelitian ini berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Efektivitas Aplikasi Simponie
Data responden yang telah melakukan pengisian kuesioner berkenaan
dengan efektivitas aplikasi Simponie diuraikan dengan statistik deskriptif.
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui frekuensi serta persentase atas
jawaban yang diberikan oleh responden pada tiap item pernyataan. Variabel
efektivitas aplikasi Simponie terdiri dari 24 item yang telah divalidasi dengan
responden sebanyak 88 orang.
67
Tanggapan responden mengenai pelayanan pengurusan dokumen usaha
pararel 1 secara online dapat dilakukan selama 24 jam disajikan pada tabel
sebagai berikut :
Tabel 4.9
Tanggapan Mengenai Pelayanan Online Dapat Dilakukan 24 Jam
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 1, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.9, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan tidak setuju sebanyak 48 responden atau sebesar 54.5%, yang
menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 30 responden atau sebesar 34.1%, yang
menyatakan setuju sebanyak 7 responden atau sebesar 8.0%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 3.4%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan sangat tidak setuju didasarkan kepada alasan aplikasi
Simponie hanya dapat diakses dari pagi sampai sore hari, sedangkan untuk
mengakses di waktu malam hari tidak bisa dilakukan. Hal ini memungkinkan
aplikasi Simponie yang ditutup oleh petugas operator saat waktu bekerja di kantor
sudah selesai, hal ini diketahui dari informasi yang diberikan oleh petugas
operator aplikasi Simponie DPMPTSP Kabupaten Serang karena saran penyedia
layanan atau pengembang Aplikasi Simponie yang dikelola (maintenance) oleh
48
30
73
0
10
20
30
40
50
60
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
68
perusahaan teknologi informasi sebagai pihak ketiga (Sumber: Wawancara
dengan Bapak Arif Rahman selaku petugas operator aplikasi Simponie DPMPTSP
Kabupaten Serang pada Hari Jum’at, Tanggal 14 Desember 2018).
Tanggapan responden mengenai pelayanan pengurusan dokumen usaha
pararel 1 secara online dapat dilakukan setiap hari, dari hari senin s.d hari minggu
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.10
Tanggapan Mengenai Pelayanan Online Dapat Dilakukan Setiap Hari
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 2, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.10, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 34 responden atau sebesar 38.6%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 50 responden atau sebesar 56.8%, yang
menyatakan setuju sebanyak 4 responden atau sebesar 4.5%. Tanggapan
responden yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan
pelayanan secara online melalui aplikasi Simponie terbatas pada waktu pagi
hingga sore hari saja. Sedangkan pemohon terkadang memiliki waktu yang lebih
luang untuk mengakses aplikasi di saat malam hari karena sudah tidak ada
kegiatan atau aktifitas lain yang menyangkut usaha.
34
50
40
0
10
20
30
40
50
60
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
69
Tanggapan responden mengenai aplikasi Simponie memberikan informasi
waktu pengurusan dokumen usaha pararel 1 selesai selama 14 hari kerja disajikan
pada tabel berikut :
Tabel 4.11
Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Memberikan Informasi Waktu
Pengurusan Dokumen Selesai Dalam 14 Hari Kerja
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 4, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.11, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 32 responden atau sebesar 36.4%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 45 responden atau sebesar 51.1%, yang
menyatakan setuju sebanyak 11 responden atau sebesar 12.5%. Tanggapan
responden yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan
dalam aplikasi Simponie tidak terdapat informasi yang menjelaskan waktu
penyelesaian dari dokumen perizinan usaha yang diajukan pemohon sehingga
pemohon tidak mengetahui pasti kapan dokumen dapat selesai. Pemohon hanya
mengetahui ketika dokumen selesai akan diberitahukan melalui email pemohon.
Tanggapan responden mengenai pelayanan perizinan usaha melalui aplikasi
Simponie memudahkan pemohon disajikan pada tabel berikut :
32
45
11
00
10
20
30
40
50
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
70
Tabel 4.12
Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Memudahkan Pemohon
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 5, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.12, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 31 responden atau sebesar 35.2%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 47 responden atau sebesar 53.4%, yang
menyatakan setuju sebanyak 10 responden atau sebesar 11.4%. Tanggapan
responden yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan
aplikasi Simponie yang ada saat ini masih banyak ditemukan kendala dan
kekurangannya, seperti waktu untuk mengakses tidak bisa 24 jam, minimnya
penyajian informasi-informasi yang penting dalam menu (home) dan sebagainya.
Tanggapan responden mengenai pelayanan perizinan usaha melalui aplikasi
Simponie dapat menjaring pemohon lebih luas disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.13
Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menjaring Pemohon Lebih Luas
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 6, Output SPSS Versi 20. 2018
31
47
10
00
10
20
30
40
50
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
37 42
90
0
20
40
60
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
71
Berdasarkan tabel 4.13, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 37 responden atau sebesar 42.0%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 42 responden atau sebesar 47.7%, yang
menyatakan setuju sebanyak 9 responden atau sebesar 10.2%. Tanggapan
responden yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan
aplikasi Simponie belum optimal pengelolaannya menyebabkan pelayanan belum
dapat menjaring pemohon secara luas, khususnya pemohon yang tempat
tinggalnya atau lokasi usahanya jauh dari lokasi DPMPTSP Kabupaten Serang.
Tanggapan responden mengenai pelayanan perizinan usaha melalui aplikasi
Simponie secara online sebagai bentuk penerapan pelayanan publik berbasis
internet dapat memenuhi harapan pemohon disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.14
Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Bentuk Penerapan Pelayanan
Publik Berbasis Internet Dapat Memenuhi Harapan Pemohon
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 8, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.14, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 40 responden atau sebesar 45.5%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 43 responden atau sebesar 48.9%, yang
menyatakan setuju sebanyak 5 responden atau sebesar 5.7%. Tanggapan
40 43
50
0
10
20
30
40
50
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
72
responden yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan
pemohon kurang puas karena adanya permasalahan yang sebenarnya bersifat
teknis, seperti akses situs aplikasi Simponie yang mengalami gangguan, tidak bisa
diakses setiap saat, tampilan menu aplikasi Simponie yang kurang menarik.
Tanggapan responden mengenai pemohon mengetahui jumlah target
pelayanan perizinan usaha dalam menu Simponie disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.15
Tanggapan Mengenai Pemohon Mengetahui Jumlah Target Pelayanan
Dalam Menu Aplikasi Simponie
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 10, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.15, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 34 responden atau sebesar 38.6%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 38 responden atau sebesar 43.2%, yang
menyatakan setuju sebanyak 16 responden atau sebesar 18.2%. Tanggapan
responden yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan
pemohon tidak mengetahui adanya target pelayanan karena tidak disajikan data
terbaru terkait jumlah pemohon mengurus dokumen perizinan usaha.
Tanggapan responden mengenai dasar hukum terkait pengurusan perizinan
dokumen SIUP disajikan pada tabel sebagai berikut :
34 38
16
00
10
20
30
40
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
73
Tabel 4.16
Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menjelaskan Dasar Hukum Terkait
Pengurusan Perizinan Dokumen SIUP
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 11, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.16, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 28 responden atau sebesar 31.8%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 50 responden atau sebesar 56.8%, yang
menyatakan setuju sebanyak 9 responden atau sebesar 10.2%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 1.1%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan penjelasan
terkait dasar hukum atau peraturan yang mengatur tentang pengurusan perizinan
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) hanya ditampilkan nomor peraturannya saja
namun tidak dilengkapi dengan saluran atau link untuk dapat mendownload
peraturan terkait perizinan SIUP yang menyebabkan pemohon tidak mengetahui
secara pasti isi peraturan tersebut.
Tanggapan responden mengenai aplikasi Simponie menjelaskan dasar
hukum terkait pengurusan perizinan dokumen TDP disajikan pada tabel
sebagai berikut :
28
50
93
0
10
20
30
40
50
60
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
74
Tabel 4.17
Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menjelaskan Dasar Hukum Terkait
Pengurusan Perizinan Dokumen TDP
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 12, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.17, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 39 responden atau sebesar 44.3%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 40 responden atau sebesar 45.5%, yang
menyatakan setuju sebanyak 9 responden atau sebesar 10.2%. Tanggapan
responden yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan
penjelasan terkait dasar hukum atau peraturan yang mengatur tentang pengurusan
perizinan Tanda Daftar Perdagangan (TDP) hanya ditampilkan nomor
peraturannya saja namun tidak dilengkapi dengan saluran atau link untuk dapat
mendownload peraturan terkait perizinan TDP yang menyebabkan pemohon tidak
mengetahui secara pasti isi peraturan tersebut.
Tanggapan responden mengenai aplikasi Simponie menggunakan kata-kata
atau kalimat yang mudah dimengerti oleh pengguna yang mengakses aplikasi
Simponie disajikan pada tabel berikut :
39 40
9
005
1015202530354045
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
75
Tabel 4.18
Tanggapan Mengenai Menggunakan Kata-kata atau Kalimat Yang Mudah
Dimengerti Oleh Pengguna
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 14, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.18, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 28 responden atau sebesar 31.8%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 47 responden atau sebesar 53.4%, yang
menyatakan setuju sebanyak 13 responden atau sebesar 14.8%. Tanggapan
responden yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan
pengguanaan kalimat dalam aplikasi Simponie dinilai kurang dapat menjelaskan,
kurang elaboratif atau terkesan sangat singkat yang membuat pemohon merasa
bingung dan ragu untuk mengurus perizinan melalui aplikasi Simponie tersebut.
Tanggapan responden mengenai prosedur atau alur perizinan usaha yang
terdapat dalam aplikasi Simponie mudah dipahami pemohon disajikan pada tabel
sebagai berikut :
28
47
13
00
10
20
30
40
50
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
76
Tabel 4.19
Tanggapan Mengenai Prosedur Perizinan Usaha Dalam Aplikasi Simponie
Mudah Dipahami Oleh Pemohon
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 15, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.19, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 35 responden atau sebesar 39.8%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 44 responden atau sebesar 50.0%, yang
menyatakan setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 9.1%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 1.1%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan prosedur untuk
mengurus perizinan dokumen usaha dianggap kurang memudahkan karena harus
dokumen yang harus diupload tidak disertakan contohnya sehingga membuat
pemohon mengalami kebingungan. Sedangkan apabila pemohon ingin meminta
keterangan lebih mendetail kepada petugas operator aplikasi Simponie tidak bisa
dilakukan karena tidak adanya nomor telepon resmi dari DPMPTSP Kabupaten
Serang dalam menu aplikasi Simponie.
35
44
8
10
10
20
30
40
50
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
77
Tanggapan responden mengenai aplikasi Simponie menjelaskan
tahapan/langkah-langkah untuk mendaftar (login) dalam proses pengurusan
dokumen izin usaha disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.20
Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menjelaskan Tahapan Untuk
Mendaftar (Login) Dalam Proses Pengurusan Dokumen Perizinan
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 17, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.20, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 34 responden atau sebesar 38.6%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 49 responden atau sebesar 55.7%, yang
menyatakan setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 3.4%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 2 responden atau sebesar 2.3%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan bahwa
penjelasan terkait tahapan dinilai kurang spesifik karena hanya menyajikan kolom
data yang harus diisi tanpa memberitahukan gambar atau alur yang lebih detailnya
sehingga pemohon menjadi kurang dapat mengerti, mengingat dalam proses
tahapan tersebut pemohon diharuskan membuat akun terlebih dahulu yang bisa
34
49
3 2
0
10
20
30
40
50
60
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
78
menggunakan akun email yang sudah dimiliki pemohon atau membuat akun email
yang baru untuk bisa masuk ke menu login dalam aplikasi Simponie.
Tanggapan responden mengenai aplikasi Simponie menginformasikan
bahwa persyaratan dokumen usaha yang di upload sudah lengkap atau tidak
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.21
Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menginformasikan Bahwa
Persyaratan Dokumen Usaha Yang di Upload Sudah Lengkap
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 19, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.21, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 23 responden atau sebesar 26.1%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 57 responden atau sebesar 64.8%, yang
menyatakan setuju sebanyak 7 responden atau sebesar 8.0%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 1.1%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan pemohon tidak
mengetahui pasti apakah dokumennya sudah lengkap atau mungkin sudah sesuai
dengan dokumen yang dipersyaratkan karena pemohon hanya diminta untuk
mengupload dokumennya saja.
23
57
71
0
10
20
30
40
50
60
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
79
Tanggapan responden mengenai aplikasi Simponie dapat memproses
pengajuan pengurusan dokumen usaha apabila persyaratan dokumen usaha yang
di upload sudah memenuhi kelengkapan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.22
Tanggapan Mengenai Memproses Pengurusan Dokumen Usaha Apabila
Persyaratan Dokumen Yang di Upload Sudah Memenuhi Kelengkapan
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 20, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.22, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 27 responden atau sebesar 30.7%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 52 responden atau sebesar 59.1%, yang
menyatakan setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 9.1%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 1.1%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan pemohon tidak
mendapatkan konfirmasi atau pemberitahuan dalam akun email yang
digunakannya untuk login ke menu aplikasi Simponie, pemohon hanya
mengetahui ketika dokumen sudah selesai diproses baru ada email yang dikirim
ke akun email pemohon agar dokumen tersebut dapat diambil langsung di kantor
DPMPTSP Kabupaten Serang.
27
52
81
0
10
20
30
40
50
60
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
80
Tanggapan responden mengenai pengguna mengetahui aplikasi Simponie
melalui iklan di surat kabar lokal disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.23
Tanggapan Mengenai Mengetahui Aplikasi Simponie
Melalui Iklan di Surat Kabar Lokal
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 21, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.23, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 38 responden atau sebesar 36.4%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 39 responden atau sebesar 44.3%, yang
menyatakan setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 9.1%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 3.4%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan pemohon tidak
mengetahui adanya pelaksanaan perizinan usaha secara online melalui aplikasi
Simponie ini dari iklan di surat kabar lokal, baik media cetak maupun media
online lainnya.
38 39
83
05
1015202530354045
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
81
Tanggapan responden mengenai pengguna mengetahui aplikasi Simponie
melalui pemasangan reklame atau spanduk di jalan atau lokasi strategis disajikan
pada tabel berikut :
Tabel 4.24
Tanggapan Mengenai Mengetahui Aplikasi Simponie Melalui Pemasangan
Reklame di Jalan atau Lokasi Strategis
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 22, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.24, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 32 responden atau sebesar 36.4%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 34 responden atau sebesar 38.6%, yang
menyatakan setuju sebanyak 20 responden atau sebesar 22.7%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 2 responden atau sebesar 2.3%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan pemohon yang
menggunakan aplikasi Simponie tidak pernah mengetahui atau bahkan melihat
adanya informasi aplikasi Simponie dari pemasangan reklame, spanduk dan media
promosi lainnya yang dipasang di jalan raya atau lokasi-lokasi strategis.
3234
20
2
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
82
Tanggapan responden mengenai pengguna mengetahui aplikasi Simponie
melalui penyebaran brosur atau pamflet disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.25
Tanggapan Mengenai Mengetahui Aplikasi Simponie Melalui Penyebaran
Brosur atau Pamflet
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 24, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.25, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 29 responden atau sebesar 33.0%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 51 responden atau sebesar 58.0%, yang
menyatakan setuju sebanyak 7 responden atau sebesar 8.0%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 1.1%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan pemohon tidak
pernah mendapatkan brosur, pamflet atau selebaran lainnya yang dibagi-bagikan
oleh pegawai DPMPTSP Kabupaten Serang terkait adanya pelayanan perizinan
usaha secara online melalui aplikasi Simponie.
39
51
71
0
10
20
30
40
50
60
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
83
Tanggapan responden mengenai pengguna mengetahui aplikasi Simponie
dari teman yang sudah pernah menggunakan aplikasi Simponie disajikan pada
tabel berikut :
Tabel 4.26
Tanggapan Mengenai Mengetahui Aplikasi Simponie Dari Teman Yang
Sudah Pernah Menggunakannya
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 25, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.26, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 39 responden atau sebesar 44.3%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 37 responden atau sebesar 42.0%, yang
menyatakan setuju sebanyak 11 responden atau sebesar 12.5%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 1.1%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan sangat tidak setuju didasarkan kepada alasan
pemohon tidak memperoleh informasi dari teman-temannya, bahkan teman-
temannya tidak tahu kalau ada aplikasi Simponie yang memberikan pelayanan
perizinan usaha secara online.
3937
11
1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
84
Tanggapan responden mengenai pengguna mengetahui aplikasi Simponie
dari jejaring sosial facebook yang dikelola instansi disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.27
Tanggapan Mengenai Mengetahui Aplikasi Simponie Dari
Jejaring Sosial Facebook
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 27, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.27, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 37 responden atau sebesar 42.0%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 38 responden atau sebesar 43.2%, yang
menyatakan setuju sebanyak 12 responden atau sebesar 13.6%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 1.1%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan pemohon tidak
mengetahui aplikasi Simponie melalui jejaring sosial facebook atau media sosial
lainnya. Pemohon mengetahui aplikasi Simponie karena langsung mengakses
situs DPMPTSP Kabupaten Pandeglang bukan dari sumber informasi lainnya.
37 38
12
1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
85
Tanggapan responden mengenai aplikasi Simponie memberikan data jumlah
pengurusan dokumen usaha tiap bulan atau tahunnya disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.28
Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Memberikan Data Jumlah
Pengurusan Dokumen Usaha Tiap Bulan atau Tahunnya
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 28, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.28, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 42 responden atau sebesar 47.7%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 31 responden atau sebesar 35.2%, yang
menyatakan setuju sebanyak 14 responden atau sebesar 15.9%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 1.1%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan sangat tidak setuju didasarkan kepada alasan
pemohon menilai dalam menu aplikasi Simponie tidak disajikan data jumlah
pemohon yang mengurus dokumen usaha pada tiap bulan. Dengan kata lain
aplikasi Simponie tidak dapat melaksanakan pembaharuan data yang sangat
penting karena melalui data tersebut menunjukkan aplikasi Simponie telah
digunakan oleh pemohon lainnya sehingga pemohon baru akan lebih percaya
42
31
14
1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
86
untuk mengurus permohonan melalui aplikasi Simponie dan tidak sekedar hanya
mencoba-coba saja.
Tanggapan responden mengenai aplikasi Simponie menyediakan nomor
telepon yang dapat dihubungi oleh pemohon yang membutuhkan informasi lebih
lanjut terkait pengurusan dokumen usaha disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.29
Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menyediakan Nomor Telepon Yang
Dapat Dihubungi Pemohon Yang Membutuhkan Informasi Lebih Lanjut
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 29, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.29, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 37 responden atau sebesar 42.0%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 38 responden atau sebesar 43.2%, yang
menyatakan setuju sebanyak 12 responden atau sebesar 13.6%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 1.1%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan tidak
tersedianya nomor telepon DPMPTSP Kabupaten Serang dalam menu aplikasi
Simponie sehingga pemohon yang kurang mengerti tidak dapat menanyakan
informasi yang dibutuhkannya kepada pihak terkait secara langsung.
37 38
12
1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
87
Tanggapan responden mengenai aplikasi Simponie menyediakan kolom
tanggapan kritik atau saran untuk pemohon atas pelayanan yang telah mereka
terima disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.30
Tanggapan Mengenai Aplikasi Simponie Menyediakan Kolom Tanggapan
Kritik atau Saran Untuk Pemohon
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 30, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.30, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 35 responden atau sebesar 39.8%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 44 responden atau sebesar 50.0%, yang
menyatakan setuju sebanyak 8 responden atau sebesar 9.1%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 1.1%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan tidak setuju didasarkan kepada alasan tidak
disediakannnya kolom untuk memberikan komentar, baik berupa saran dan kritik
dalam menu aplikasi Simponie. Hal ini menyebabkan DPMPTSP Kabupaten
Serang tidak mengetahui informasi kelemahan atau kekurangan yang dirasakan
oleh pemohon yang mengakses aplikasi Simponie.
35
44
8
10
10
20
30
40
50
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
88
Tanggapan responden mengenai situs aplikasi Simponie dapat diakses oleh
pemohon tanpa adanya ganggungan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.31
Tanggapan Mengenai Situs Aplikasi Simponie Dapat Diakses
Oleh Pemohon Tanpa Adanya Ganggungan
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 31, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.31, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 45 responden atau sebesar 51.1%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 39 responden atau sebesar 44.3%, yang
menyatakan setuju sebanyak 3 responden atau sebesar 3.4%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 1.1%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan sangat tidak setuju didasarkan kepada alasan
pemohon sering mengalami gangguan saat mengakses aplikasi Simponie, salah
satunya seperti tidak bisa diakses di malam hari, saat melakukan upload
membutuhkan waktu yang cukup lama berkisar 10-15 menit untuk setiap
dokumen dan lain hal gangguan yang dialami oleh pemohon saat mengakses
aplikasi Simponie.
45
39
3 10
10
20
30
40
50
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
89
Tanggapan responden mengenai situs aplikasi Simponie dapat diakses oleh
pemohon melalui perangkat teknologi berbasis internet seperti laptop atau
smartphone disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.32
Tanggapan Mengenai Situs Aplikasi Simponie Dapat Diakses Pemohon
Melalui Laptop atau Smartphone
Sumber: Item Pernyataan Kuesioner Nomor 32, Output SPSS Versi 20. 2018
Berdasarkan tabel 4.32, diketahui dari 88 responden didominasi dengan
tanggapan sangat tidak setuju sebanyak 41 responden atau sebesar 46.6%, yang
menyatakan tidak setuju sebanyak 39 responden atau sebesar 44.3%, yang
menyatakan setuju sebanyak 7 responden atau sebesar 8.0%, yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 responden atau sebesar 1.1%. Tanggapan responden
yang didominasi tanggapan sangat tidak setuju didasarkan kepada alasan
pemohon hanya dapat mengakses aplikasi Simponie melalui perangkat komputer
atau laptop saja, sedangkan jika melalui smartphone tidak bisa mengakses
apalikasi Simponie padahal kelengkapan dokumen pemohon lebih banyak yang
disimpan dalam handphone karena berupa foto dokumen yang dipersyaratkan.
4139
7
1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju
90
Akumulasi tanggapan responden atas item pernyataan kuesioner mengenai
efektivitas aplikasi Simponie yang telah diuraikan sebelumnya disajikan pada
tabel berikut :
Tabel 4.33
Akumulasi Tanggapan Responden Mengenai Efektivitas Aplikasi Simponie
No Deskriptor Pertanyaan Bobot Skala Likert
1 2 3 4 P1 Pelayanan pengurusan dokumen usaha pararel
1 secara online dapat dilakukan selama 24 jam 30 48 7 3
P2 Pelayanan pengurusan dokumen usaha pararel 1 secara online dapat dilakukan setiap hari, dari hari senin s.d hari minggu
34 50 4 0
P4 Aplikasi Simponie memberikan informasi waktu pengurusan dokumen usaha pararel 1 selesai selama 14 hari kerja
32 45 11 0
P5 Pelayanan perizinan usaha melalui aplikasi Simponie secara online memudahkan pemohon dalam mengurus dokumen usaha
31 47 10 0
P6 Pelayanan perizinan usaha melalui aplikasi Simponie secara online dapat menjaring/menjangkau pemohon lebih luas
37 42 9 0
P8 Pelayanan perizinan usaha melalui aplikasi Simponie secara online sebagai bentuk penerapan pelayanan publik berbasis internet dapat memenuhi harapan pemohon
40 43 5 0
P10 Pemohon mengetahui jumlah target pelayanan perizinan usaha dalam menu aplikasi Simponie
34 38 16 0
P11 Aplikasi Simponie menjelaskan dasar hukum terkait pengurusan perizinan dokumen SIUP
28 50 9 1
P12 Aplikasi Simponie menjelaskan dasar hukum terkait pengurusan perizinan dokumen TDP
39 40 9 0
P14 Aplikasi Simponie menggunakan kata-kata/kalimat yang mudah dimengerti oleh pengguna yang mengakses aplikasi Simponie
28 47 13 0
P15 Prosedur/alur pelayanan perizinan usaha dalam aplikasi Simponie mudah dipahami pemohon
35 44 8 1
P17 Aplikasi Simponie menjelaskan tahapan untuk mendaftar (login) dalam proses pengurusan dokumen izin usaha
34 49 3 2
P19 Aplikasi Simponie menginformasikan bahwa persyaratan dokumen usaha yang di upload sudah lengkap atau tidak
23 57 7 1
91
No Deskriptor Pertanyaan Bobot Skala Likert
1 2 3 4 P20 Aplikasi Simponie dapat memproses
pengajuan pengurusan dokumen usaha apabila persyaratan dokumen usaha yang di upload sudah memenuhi kelengkapan
27 52 8 1
P21 Pengguna mengetahui aplikasi Simponie melalui iklan di surat kabar lokal
38 39 8 3
P22 Pengguna mengetahui aplikasi Simponie melalui pemasangan reklame/spanduk di jalan atau lokasi strategis
32 34 20 2
P24 Pengguna mengetahui aplikasi Simponie melalui penyebaran brosur/pamflet
29 51 7 1
P25 Pengguna mengetahui aplikasi Simponie dari teman yang sudah pernah menggunakan aplikasi Simponie
39 37 11 1
P27 Pengguna mengetahui aplikasi Simponie dari aplikasi jejaring sosial facebook yang dikelola instansi terkait
37 38 12 1
P28 Aplikasi Simponie memberikan data jumlah pengurusan dokumen usaha pada tiap bulan/tahunnya
42 31 14 1
P29 Aplikasi Simponie menyediakan nomor telepon yang dapat dihubungi pemohon yang membutuhkan informasi lebih lanjut terkait pengurusan dokumen usaha
37 38 12 1
P30 Aplikasi Simponie menyediakan kolom tanggapan kritik/saran untuk pemohon atas pelayanan yang telah mereka terima
35 44 8 1
P31 Situs Aplikasi Simponie dapat diakses oleh pemohon tanpa adanya ganggungan
45 39 3 1
P32 Situs Aplikasi Simponie dapat diakses oleh pemohon melalui perangkat seperti laptop atau smartphone
41 39 7 1
Total 827 1.042 221 22
Sumber : Data Diolah, 2018
Berdasarkan 4.33, diketahui tanggapan responden yang menjadi pemohon
penerbitan izin usaha yang menggunakan aplikasi Simponie di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Serang pada
tiap item pernyataan dalam kuesioner peneltian yang telah divalidasi.
92
Kemudian untuk mengetahui kategori pengukuran atau penilaian efektivitas
aplikasi Simponie di DPMPTSP Kabupaten Serang secara kontinum dilakukan
perhitungan hasil skoring jawaban responden sebagai berikut :
Skor sebesar 827 untuk yang menjawab STB = 827 x 1 = 827
Skor sebesar 1.042 untuk yang menjawab TB = 1.042 x 2 = 2.084
Skor sebesar 221 untuk yang menjawab B = 221 x 3 = 663
Skor sebesar 22 untuk yang menjawab SB = 22 x 4 = 88
Jumlah = 3.662
Jumlah skor Sangat Tidak Baik = 1 x 24 x 88 = 2.112
Jumlah skor Tidak Baik = 2 x 24 x 88 = 4.224
Jumlah skor Baik = 3 x 24 x 88 = 6.336
Jumlah skor Sangat Baik = 4 x 24 x 88 = 8.448
Sugiyono (2011:56) menyatakan pengukuran secara kontinum berkenaan
dengan suatu variabel, dalam hal ini adalah efektivitas aplikasi Simponie disajikan
pada gambar sebagai berikut:
Gambar 4.2
Pengukuran Efektivitas Aplikasi Simponie Secara Kontinum
Sangat Tidak Baik Tidak Baik Baik Sangat Baik
2.112 4.224 6.336 8.448
3.662
Berdasarkan Gambar 4.2, maka total skor aktual sebesar 3.662
menunjukkan penilaian responden yang menjadi pemohon perizinan usaha secara
online berkenaan dengan pengukuran efektivitas aplikasi Simponie yang
93
dilaksanakan oleh DPMPTSP Kabupaten Serang berada dalam kategori penilaian
yang tidak baik, karena nilai skor 3.666 lebih kecil dari skor kategori tidak baik
sebesar 4.224. maka dapat disimpulkan pengukuran efektivitas aplikasi Simponie
secara kontinum dalam kategori tidak baik.
Hasil penilaian efektivitas aplikasi Simponie secara kontinum dengan
pengujian hipotesis terdapat keselarasan, dimana hasil pengujian hipotesis
menyatakan efektivitas aplikasi Simponie yang dilaksanakan oleh DPMPTSP
Kabupaten Serang dinyatakan tidak efektif karena mendapatkan penilaian kurang
dari 60% yang berkesesuaian dengan penilaian efektivitas aplikasi Simponie
menurut tanggapan responden yang berada dalam kategori penilaian tidak baik.
4.3 Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan statistik
deskriptif, yaitu metode yang menjelaskan nilai suatu variabel dengan mengolah
data-data yang ada kedalam suatu angka dan pada tahap analisis data
menggunakan statistik deskriptif untuk membuktikan apakah hipotesis penelitian
yang diajukan oleh peneliti terbukti dapat diterima atau tidak ditolak.
Pada penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan uji satu sampel t-test
(one sampel t-test) yang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu atau
lebih variabel yang datanya berbentuk interval atau rasio. Uji satu sampel t-test
menggunakan uji pihak kanan dengan nilai alpha sebesar 5% (0.05).
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui efektivitas aplikasi Simponie dalam
pelayanan perizinan usaha secara online di DPMPTSP Kabupaten Serang
dinyatakan tidak efektif karena mendapatkan penilaian kurang dari 60%. Hasil
tersebut didasarkan kriteria uji hipotesis, jika nilai -thitung (-14,374) < ttabel (1,662),
maka H0 diterima dan Ha ditolak. Selain itu, diketahui pula bahwa jumlah
prosentase efektivitas aplikasi Simponie menurut tanggapan responden dalam
penelitian ini sebesar 43,34% atau memperoleh penilaian kurang dari 60%.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, penulis dapat memberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Diharapkan adanya perbaikan terkait tampilan aplikasi Simponie
melalui adanya penambahan informasi terkait jumlah pemohon yang
mengurus permohonan tiap bulan dan tahunnya yang diperbaharui
secara berkala.
2. Diharapkan DPMPTSP Kabupaten Serang menempatkan pegawai
yang khusus mengelola aplikasi Simponie yang bermanfaat untuk
mengelola pertanyaan, keluhan dan saran dari pemohon aplikasi
Simponie.
113
3. Diharapkan adanya peningkatan sosialisasi terkait aplikasi Simponie
melalui penyebaran surat pemberitahuan kepada para pengusaha yang
berlokasi di Kabupaten Serang untuk dapat sesegera mungkin
mengurus dokumen perizinan usaha.
4. Diharapkan adanya peningkatan sosialisasi terkait aplikasi Simponie
melalui pemasangan spanduk di jalan-jalan dan lokasi strategis
sehingga masyarakat dapat mengetahui adanya pelaksanaan perizinan
usaha secara online melalui aplikasi Simponie.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Dunn, William N. 2008. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.
Dhillon. 2009. Democracy and Public Policy, in Encylopedia of Public Administration and Public Policy. Boca Raton. Taylor & Francis Group.
Effendy, Onong Uchjana. 2010. Ilmu Teori dan Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang. Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Handayaningrat, Soewarno. 2011. Pelayanan Publik. Jakarta. Gunung Jati.
Indrajit, Richardus Eko. 2012. Electronic government : Strategi Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pelayanan Publik Berbasis Teknologi Digital. Yogyakarta. Andi Offset.
Kurniawan. 2005. Program Kerja Pemerintah; Konsep dan Aplikasi. Bandung. Refika Adhitama.
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta. Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Mahsun dan A. W. Wijaya. 2006. Administrasi Kepegawaian. Jakarta. Ghalia.
Martani dan Lubis, 2007. Kebijakan Publik. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Muhidin, Abdurahman. 2010. Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung. Pustaka Setia.
Mulyadi, Dedi. 2016. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Bandung. Alfabeta.
Nazir, Moh. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Nedler. 2010. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Pasolong, Harbani. 2013. Teori Administrasi Publik. Bandung. Alfabeta.
Purwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Santoso. Singgih, 2010. Buku Latihan SPSS. Jakarta. Elex Media Computindo.
Siagian, Sondang. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara.
Steers, Richard M. 2012. Efektifitas Organisasi. Jakarta. Erlangga.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.
-----------. 2014. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung. Alfabeta.
Susanto. 2008. Manajemen Sumberdaya Manusia; Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Sutarto. 2009. Dasar – dasar Organisasi. Jakarta. Gunung Agung.
Syafi’i. 2008. Ilmu Administrasi Negara. Jakarta. Rineka Cipta.
Taliziduhu, Ndraha. 2011. Metodologi Pemerintahan Indonesia. Jakarta. Bina Aksara.
Tangkilisan. 2005. Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta. Bumi Aksara.
Thoha, Miftah. 2008. Ilmu Administrasi Negara. Jakarta. Raja Biro Findo Persada.
Umar, Husain. 2011. Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Dokumen
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik.
Peraturan Menteri Nomor 46/M-DAG/PER/9/2009 Tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Standar Pelayanan Publik.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Publik.
Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Badan Pelayanan Perizinan Terpadu.
DPMPTSP Kabupaten Serang. 2017. Rekapitulasi Pelayanan Online Pada Aplikasi Simponie Pararel 1 Tahun 2017. Serang.
Sumber Lain
Skripsi
Ma'arif, M. Arif. 2017. Efektivitas Layanan Akhir Pekan (Weekend Service) di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Pandeglang. Skripsi. Fisip Untirta. Tidak Dipublikasikan.
Jurnal
Maulida, Andi Dahlia Nurul. 2014. Studi Tentang Efektivitas dalam Sosialisasi Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) di Kelurahan Sempaja Selatan Kota Samarinda. E-Journal Ilmu Komunikasi. Volume 2 Nomor 1.
Yuliani, Christin. 2015. Efektifitas Pelaksanaan One Day Service (ODS) di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik. 3 (1). Hal. 1-116.
KUESIONER PENELITIAN EFEKTIVITAS APLIKASI SIMPONIE DALAM PELAYANAN PERIZINAN
USAHA SECARA ONLINE DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN SERANG
TAHUN 2018
Serang, Agustus 2018
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Saudara/i Responden
Di-
Tempat
Bersamaan dengan ini, saya mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
(UNTIRTA) yang sedang melakukan penelitian skripsi memohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk dapat membantu dan meluangkan waktu guna menjawab
pernyataan sebagaimana terlampir. Pernyataan tersebut mengungkap sejauhmana
Efektivitas Aplikasi Simponie dalam Pelayanan Perizinan Usaha secara Online di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Serang
Tahun 2017.
Data yang diperoleh akan digunakan dalam rangka menyusun skripsi untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik (S.AP)
pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Administrasi Publik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/Saudara/i
terjamin dan data ini hanya dipergunakan untuk kepentingan akademis semata.
Diharapkan kuisioner ini dapat dijawab seluruhnya, mengingat objektifitas
penelitian akan sangat bergantung dari pengisian kuisioner ini. Atas kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i membantu proses penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
HASNA RAFIDA NIM. 6661140472
Identitas Responden
Harap responden mengisi dengan sebenarnya
1. Nama : ……………………………. (boleh menggunakan inisial)
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Usia : ……………………………… Tahun
4. Pekerjaan : Pegawai Negeri Wiraswasta
Karyawan Swasta ……………………….Lainnya
5. Pendidikan : SD S-1
SLTP ……………………….Lainnya
SLTA
Petunjuk Pengisian
1 Bacalah setiap pertanyaan/pernyataan dengan teliti, bila ada yang tidak
dimengerti harap untuk bertanya kepada peneliti.
2 Berilah tanda “cheklist” (√) atau tanda “silang” (X) pada jawaban yang
tersedia sesuai dengan pilihan dari bapak/ibu/saudara/i.
3 Harap mengisi semua pernyataan yang ada.
Keterangan Jawaban
1. Jawaban Sangat Baik (SB) diberi nilai 4
2. Jawaban Baik (B) diberi nilai 3
3. Jawaban Tidak Baik (TB) diberi nilai 2
4. Jawaban Sangat Tidak Baik (STB) diberi nilai 1
Efektivitas Aplikasi Simponie Dalam Pelayanan Perizinan Usaha Secara Online
No Indikator / Pernyataan Jawaban Pernyataan
STB TB B SB
PENCAPAIAN TUJUAN
A Kurun Waktu Pelaksanaan Pelayanan Dalam Aplikasi Simponie
1 Pelayanan pengurusan dokumen usaha pararel 1 secara online dapat dilakukan selama 24 jam
2 Pelayanan pengurusan dokumen usaha pararel 1 secara online dapat dilakukan setiap hari, dari hari senin s.d hari minggu
3 Pelayanan pengurusan dokumen usaha pararel 1 secara online dapat selesai selama 14 hari kerja
4 Aplikasi Simponie memberikan informasi waktu pengurusan dokumen usaha pararel 1 selesai selama 14 hari kerja
B Pencapaian Sasaran Pelayanan Dalam Aplikasi Simponie 5 Pelayanan perizinan usaha melalui aplikasi Simponie secara
online memudahkan pemohon dalam mengurus dokumen usaha
6 Pelayanan perizinan usaha melalui aplikasi Simponie secara online dapat menjaring/menjangkau pemohon secara lebih luas
7 Pelayanan perizinan usaha melalui aplikasi Simponie secara online dapat menjaring/menjangkau pemohon yang memiliki kendala untuk mengurus secara langsung (manual)
8 Pelayanan perizinan usaha melalui aplikasi Simponie secara online sebagai bentuk penerapan pelayanan publik berbasis internet dapat memenuhi harapan pemohon
9 Pelayanan pengurusan dokumen usaha pararel 1 secara online dapat meningkatkan efisiensi pelayanan perizinan usaha
10 Pemohon mengetahui jumlah target pelayanan perizinan usaha dalam menu aplikasi Simponie
C Dasar Hukum Pelayanan Dalam Aplikasi Simponie 11 Aplikasi Simponie menjelaskan dasar hukum terkait pengurusan
perizinan dokumen SIUP
12 Aplikasi Simponie menjelaskan dasar hukum terkait pengurusan perizinan dokumen TDP
ASPEK INTEGRASI
D Prosedur Pelaksanaan Pelayanan Dalam Aplikasi Simponie 13 Aplikasi simponie menjelaskan prosedur/alur pelayanan dari
tiap pengurusan dokumen usaha
14 Aplikasi simponie menggunakan kata-kata/kalimat yang mudah dimengerti oleh pengguna yang mengakses aplikasi Simponie
15 Prosedur/alur pelayanan perizinan usaha dalam aplikasi Simponie mudah dipahami oleh pemohon
16 Aplikasi simponie menjelaskan persyaratan dokumen usaha yang dibutuhkan untuk bisa dapat mengurus dokumen usaha
17 Aplikasi simponie menjelaskan tahapan/langkah-langkah untuk mendaftar (login) dalam proses pengurusan dokumen izin usaha
No Indikator / Pernyataan Jawaban Pernyataan
STB TB B SB 18 Pemohon dapat melakukan registrasi atau membuat akun yang
terdapat dalam aplikasi simponie untuk bisa melanjutkan proses pengurusan dokumen usaha
19 Aplikasi simponie menginformasikan bahwa persyaratan dokumen usaha yang di upload sudah lengkap atau tidak
20 Aplikasi simponie dapat memproses pengajuan pengurusan dokumen usaha apabila persyaratan dokumen usaha yang di upload sudah memenuhi kelengkapan
‘E Proses Sosialisasi Aplikasi Simponie 21 Pengguna mengetahui aplikasi Simponie melalui iklan di surat
kabar lokal
22 Pengguna mengetahui aplikasi Simponie melalui pemasangan reklame/spanduk di jalan atau lokasi strategis
23 Pengguna mengetahui aplikasi Simponie melalui kegiatan sosialisasi/penyuluhan yang dilakukan oleh instansi terkait
24 Pengguna mengetahui aplikasi Simponie melalui penyebaran brosur/pamflet
25 Pengguna mengetahui aplikasi Simponie dari teman yang sudah pernah menggunakan aplikasi Simponie
26 Pengguna mengetahui aplikasi Simponie dari website/situs instansi terkait
27 Pengguna mengetahui aplikasi Simponie dari aplikasi jejaring sosial facebook yang dikelola instansi terkait
ADAPTASI
F Peningkatan Kemampuan Pelayanan Dalam Aplikasi Simponie 28 Aplikasi Simponie memberikan data jumlah pengurusan
dokumen usaha pada tiap bulan/tahunnya
29 Aplikasi Simponie menyediakan nomor telepon yang dapat dihubungi oleh pemohon yang membutuhkan informasi lebih lanjut terkait pengurusan dokumen usaha
30 Aplikasi Simponie menyediakan kolom tanggapan kritik/saran/komentar untuk pemohon atas pelayanan yang telah mereka terima
G Sarana Prasarana Aplikasi Simponie 31 Situs Aplikasi Simponie dapat diakses oleh pemohon tanpa
adanya ganggungan
32 Situs Aplikasi Simponie dapat diakses oleh pemohon melalui perangkat teknologi berbasis internet seperti laptop atau smartphone