Pt
Gede
Putra
Dananjaya
Kawisana (026) (042) (058)
(016)Pt Cynthia Dinianella Ni Kdk Evie Rosdiana Dewi Leo Agung
Prawira Lama Lewa I Gst Ayu Istri Praminingrat A (067)
Md Fryanantha Yudhi A
(073)
Latar Belakang Masa sekarang ini pengobatan alternatif lebih
dipilih oleh masyarakat umum, dikarenakan efek samping dari
pengobatan ini cukup minimal dan biayanya relatif lebihmurah
oleh karena memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Banyak terdapat
bahan-bahan dari alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan
pengobatan alternatif, baik dari hewani maupun nabati.
Jeruk nipis sering dijumpai di kawasan Indonesia, maka dari itu
pemanfaatannya sangat mudah sebagai pengobatan alternatif bagi
penurunan akumulasi plak gigi sehubungan dengan khasiat jeruk nipis
sebagai antibakteri
Berbeda dengan gula biasa, madu mengandung
antibiotika dan mempunyai potensi sebagai basakarena itu dapat
berfungsi sebagai desinfeksi
terhadap rongga mulut
Jadi jika dipadukan khasiat jeruk nipis dan madu akan efektif
dalam pengurangan akumulasi plak gigi.
Dari
uraian latar belakang di atas, timbul suatu
permasalahan yaitu Apakah berkumur dengan larutan madu dan
ekstrak jeruk nipis efektif dalam menurunkan akumulasi plak
gigi?
Tujuan
dari penulisan ini adalah untuk mengkaji
efektifitas kumur larutan madu dan ekstrak jeruk nipis terhadap
penurunan akumulasi plak gigi
Memberikan informasi kepada masyarakat umum agar memperhatikan
dan menjaga kebersihan rongga mulut dalam upaya
peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut. Memberikan
alternatif dalam pengobatan dan
perawatan berhubungan dengan kesehatan gigidan mulut.
Morfologi dan Klasifikasai Jeruk Nipis
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) termasuk salah satujenis
citrus Geruk. Jeruk nipis termasuk jenis
tumbuhan perdu yang banyak memiliki dahan dan ranting. Tingginya
sekitar 0,5-3,5 m. Batang pohonnya berkayu ulet, berduri, dan
keras. Tanaman jeruk nipis
mempunyai
akar
tunggang.
Daunnya
majemuk,
berbentuk ellips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi
beringgit.
Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Species
: : : : : : : :
Plantae Spermatophyta Angiospermae Dicotyledonae Rutales
Rutaceae Citrus Citrus aurantiifolia (Cristm.) Swingle
Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat,
misalnya: asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri
(sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat,
linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida, asam
sitrun, lemak, kalsium, vitamin B1 dan C. Minyak atsiri tersebut
yang bertindak sebagai zat antibakteri yang dapat mengurangi
akumulasi plak pada gigi
Madu merupakan produk unik dari hewan yang mengandung persentase
karbohidrat yang tinggi. Madu adalah nektar atau eksudat gula dari
tanaman yang dikumpulkan oleh lebah madu, diolah dan disimpan dalam
sarang madu dari lebah Apis mellifera. Madu mengandung tidak lebih
dari 25% kadar air, 0,25% abu dan 8% sukrosa.
Madu dapat dibagi menurut asal nektar maupun menurut bentuk madu
yang lazim terdapat dapat istilah pemasaran. Berbagai jenis madu
dapat dihasilkan dari berbagai sumber nektar yang dikenal sebagai
madu flora, madu ekstra serta madu embun.
Untuk tujuan pengobatan, madu lebih baik dikonsumsi
dalam bentuk larutan dalam air karena dengan
demikiankomponen-komponennya lebih mudah diserap dan mudah
mencapai ke dalam pembuluh darah yang kemudian dapatdiangkat ke
tenunan-tenunan tubuh.
, madu mengandung antibiotika dan mempunyai potensi sebagai basa
karena itu dapat berfungsi sebagai desinfeksi terhadap rongga
mulut.
Plak adalah lapisan spesifik, tetapi sangat bervariasi dan
tersusun atas 70% mikroorganisme dan 30 % matriks. Secara klinis,
plak terjadi di
daerah supragingiva dan subgingiva.
Komponen plak : Organisme Kariogenik, Organisme Penyebab
Kelainan Periodontal, Bahan
adjuvant dan supresif
Awal pembentukan plak gigi dimulai dengan melekatnya bakteri
aerob pada permukaan pelikel. Kuman yang pertama kali terlihat
adalah S. sanguis, yang kemudian diikuti kuman lainnya. Mekanisme
pembentukan plak melalui suatu pembelahan internal dan deposisi
permukaan. Dalam waktu beberapa jam akan terbentuk perlekatan
antara spesies Streptococcus dan
kemudian Actinomyces dengan pelikel. Selama beberapa haripertama
populasi bakteri ini akan tumbuh dan menyebar keluar dari permukaan
gigi
Pengendalian
plak dapat dikategorikan dalam
pengendalian plak secara professional dan pengendalian plak yang
dilakukan oleh
pasien. Kontrol
plak harus dilaksanakan tahap demi
tahap dan memerlukan kesabaran yang tinggidari operator sehingga
didapatkan hasil yang memuaskan bagi penderita
Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat
diajukan suatu hipotesis, bahwa berkumur dengan ekstrak jeruk
nipis dan madu efektif terhadap penurunan akumulasi plak gigi.
Jenis
penelitian : eksperimen semuvariabel: Kumur ekstrak
Identifikasi
a.Variabel pengaruh
jeruk nipis dan madu
b.Varibel terpengaruh : Akumulasi plak
No. 1
Variabel Kumur ekstrak jeruk nipis dan madu
Definisi Operasional Kegiatan memasukkan larutan ekstrak jeruk
nipis dan madu encer 15% ke dalam mulut, lalu ditiuptiupkan
beberapa kali, setelah itu larutan tersebut dikeluarkan kembali
2
Akumulasi Plak
Lapisan tipis yang masih lunak melekat padapermukaan gigi atau
permukaan struktur keras lain di rongga mulut yang disebabkan oleh
bakteri dan kotoran sisa makanan yang menumpuk karena kesalahan
cara menggosok gigi atau kurang menjaga kebersihan gigi dan
mulut
subyek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Mahasaraswati Denpasar. Diambil secara random sebanyak
40 orang dengan rincian 20 orang sebagai kelompok perlakuan dan 20
orang sebagai kelompok kontrol.
Instrumen penelitian yang dipakai untuk mengetahuiadanya
akumulasi plak adalah indeks plak PHPM
Yang pertama dilakukan adalah permukaan fasial dan lingual gigi
kedua
kelompok diolesi dengan disclosing agent, kemudian catat skor
plak pada kelompok perlakuan dan kontrol. Kemudian hasil pencatatan
skor plak dimasukkan ke dalam tabel. Kelompok perlakuan dianjurkan
untuk berkumur dengan larutan ekstrak
jeruk nipis dan madu sebanyak 20 ml selama 1 menit. Kelompok
kontroldianjurkan untuk berkumur dengan air putih sebanyak 20 ml
selama 1 menit. Dimana sebelumnya telah dilakukan penyuluhan cara
berkumur. Setelah satu menit berkumur, dilakukan pencatatan skor
plak kembali
pada kelompok perlakuandan kontrol. Hasil pencatatan skor
dimasukkan ke dalam tabel.
Penelitian ini dilakukan pada, Tanggal : 10 Maret 2011 Tempat :
Lingkungan Universitas Mahasaraswati Denpasar
Data yang diperoleh adalah skor PHPM sebelum dan sesudah
berkumur, skor sebelum berkumur dengan air putih dikurangi dengan
skor sesudah berkumur dengan air putih dan skor sebelum berkumur
dengan larutan ekstrak jeruk nipis dan madu dikurangi dengan skor
sesudah berkumur dengan larutan ekstrak jeruk nipis dan madu.
Adapun data
yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dan diuji
secarastatistik dengan menggunakan Uji Statistik Independent t-
Test.