Efektifitas Kebijakan Makroprudensial.... Meutia Qudraty, Suriani JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM Volume 2 Nomor 1, Maret 2016 ISSN. 2502-6976 32 EFEKTIFITAS KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL PERBANKAN DAN PENYALURAN KREDIT DI ACEH Meutia Qudraty 1 , Suriani* 2 Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, FEB Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Dosen Ekonomi Pembangunan, FEB Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh E-mail korespondensi: * [email protected]Abstract The purpose of the research is to analyze macroprudensial policy set by Bank Indonesia through an instrument Loan to Value (LTV), Loan to Deposit Ratio (LDR) against credit commercial banks in Aceh Province as GDP as controller variable. This research use statistic descriptive model as means of the analysis where data used the total LTV, total LDR, the total credits and the total Non Performing Loans and GDP of Aceh in quarterly since 2011 until 2014. The result showed that policy instruments macroprudensia set by the central bank influence total credit commercial banks in Aceh Province, so it can reduce the risk of Non Performing Loan (NPL). Hence, expected Bank Indonesia must consider and evaluate this situasion has given makroprudensial which give impact greater against credit in Aceh Province. To Further Research, suggested to add CAR (Capital Adequacy Ratio) and Reserve Requirement (GWM) as variable that might affect performance commercial banks in Aceh Province Keywords : Macroprudensial Instrument, LDR,LTV and Descriptive Statistic. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas kebijakan makroprudensial yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) yaitu melalui instrumen Loan to Value (LTV), Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap penyaluran kredit bank umum di Aceh dengan PDRB Aceh sebagai variabel pengontrol. Penelitian ini menggunakan model statistik deskriptif sebagai alat analisisnya dimana data yang digunakan yaitu total LTV, total LDR, total kredit, total NPL dan PDRB Aceh dalam kuartalan sejak tahun 2011 hingga 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, instrumen kebijakan makroprudensial yang ditetapkan oleh BI memengaruhi total penyaluran kredit bank umum di Aceh sehingga bank umum di Aceh sehingga dapat mengurangi risiko kredit bermasalah (Non Performing Loan). Namun, Bank Indonesia harus memperhatikan dan mengevaluasi keadaan tersebut dengan melihat instrumen makroprudensial yang mana memberikan pengaruh paling besar terhadap penyaluran kredit di Provinsi Aceh. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambahkan CAR (Capital Adequacy Ratio) dan GWM (Giro Wajib Minimum) sebagai variabel-variabel yang dapat memengaruhi kinerja bank-bank umum di Aceh. Kata Kunci : Instrumen makroprudensial, LTV, LDR, Deskriptif Kualitatif
22
Embed
EFEKTIFITAS KEBIJAKAN MAKROPRUDENSIAL PERBANKAN DAN ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
The purpose of the research is to analyze macroprudensial policy set by Bank Indonesia through an instrument Loan to Value (LTV), Loan to Deposit Ratio (LDR) against credit commercial banks in Aceh Province as GDP as controller variable. This research use statistic descriptive model as means of the analysis where data used the total LTV, total LDR, the total credits and the total Non Performing Loans and GDP of Aceh in quarterly since 2011 until 2014. The result showed that policy instruments macroprudensia set by the central bank influence total credit commercial banks in Aceh Province, so it can reduce the risk of Non Performing Loan (NPL). Hence, expected Bank Indonesia must consider and evaluate this situasion has given makroprudensial which give impact greater against credit in Aceh Province. To Further Research, suggested to add CAR (Capital Adequacy Ratio) and Reserve Requirement (GWM) as variable that might affect performance commercial banks in Aceh Province Keywords : Macroprudensial Instrument, LDR,LTV and Descriptive Statistic.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas kebijakan makroprudensial yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) yaitu melalui instrumen Loan to Value (LTV), Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap penyaluran kredit bank umum di Aceh dengan PDRB Aceh sebagai variabel pengontrol. Penelitian ini menggunakan model statistik deskriptif sebagai alat analisisnya dimana data yang digunakan yaitu total LTV, total LDR, total kredit, total NPL dan PDRB Aceh dalam kuartalan sejak tahun 2011 hingga 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, instrumen kebijakan makroprudensial yang ditetapkan oleh BI memengaruhi total penyaluran kredit bank umum di Aceh sehingga bank umum di Aceh sehingga dapat mengurangi risiko kredit bermasalah (Non Performing Loan). Namun, Bank Indonesia harus memperhatikan dan mengevaluasi keadaan tersebut dengan melihat instrumen makroprudensial yang mana memberikan pengaruh paling besar terhadap penyaluran kredit di Provinsi Aceh. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menambahkan CAR (Capital Adequacy Ratio) dan GWM (Giro Wajib Minimum) sebagai variabel-variabel yang dapat memengaruhi kinerja bank-bank umum di Aceh. Kata Kunci : Instrumen makroprudensial, LTV, LDR, Deskriptif Kualitatif
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM Volume 2 Nomor 1, Maret 2016 ISSN. 2502-6976
50
Provinsi Aceh terus meningkat namun kredit bermasalah (NPL) tidak meningkat (masih berada
dalam batas toleransi BI yaitu ≤ 5 persen). Instrumen makroprudensial yaitu rata-rata total LDR dan
total LTV dapat menjaga nilai NPL (batas toleransi menurut BI yaitu ≤ 5 persen) pada bank umum di
Provinsi Aceh sejak tahun 2011 hingga 2014 dan bank umum di Provinsi Aceh dapat dikatakan
sehat.
Prosklikalitas di Provinsi Aceh terjadi pada tahun 2011 sampai 2014 pada kuartal II dan besaran
prosiklikalitas di Provinsi Aceh sekitar 0,02 persen. Prosiklikalitas di Provinsi Aceh terjadi pada saat
perekonomian Provinsi Aceh mengalami ekspansif. Sejak tahun 2011 hingga 2014 sejak tahun 2011
hingga 2014 Total kredit bank umum di Provinsi Aceh memiliki risiko yaitu 0,6 persen, total LDR
bank umum di Provinsi Aceh memiliki risiko sebesar 3,6 persen yang artinya total LDR bank umum
di Provinsi Aceh masih berada dalam batas toleransi (batas toleransi ATMR dibawah 8 persen).
Namun berbeda dengan LTV yang memiliki risiko diatas batas toleransi yaitu 17,76 persen sehingga
instrumen LTV sangat berisiko namun LTV sangat efektif terhadap penyaluran kredit bank umum di
Provinsi Aceh sehingga kredit bermasalah (NPL) masih berada di batas toleransi yaitu 5 persen.
Rata-rata LDR bank-bank umum di Provinsi Aceh yaitu 94,6 persen masih berada dibatas aman
berkisar antara 80-100 persen. Sehingga penyaluran kredit pun terus mengalami peningkatan sejak
tahun 2011 sampai 2014 tiap kuartalnya. Kemudian Loan to Deposit Ratio sangat efektif terhadap
penyaluran kredit bank-bank umum sehingga likuiditas bank umum di Provinsi Aceh juga meningkat
sejak tahun 2011 hingga 2015 tiap kuartalnya namun berisiko tinggi.
REFERENSI
Bank Indonesia.(2004). Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Bank Indonesia.(2010).Mengintegrasikan Kebijakan Moneter dan Makroprudensial. Working Paper.
Hal 1-8. Bank Indonesia. (2011). Peraturan Bank Indonesia No 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank. Jakarta: Bank Indonesia. Bank Indonesia. (2012). Booklet Perbankan 2011. Bank Indonesia. Jakarta. Bank Indonesia. (2013). Booklet Perbankan 2012. Bank Indonesia. Jakarta. Bank Indonesia. (2014). Kajian Stabilitas Keuangan tanggal 22 Maret 2014. Jakarta: Departemen
Kebijakan Makroprudensial. Bank Indonesia. (2014). Booklet Perbankan Indonesia 2013. .
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM Volume 2 Nomor 1, Maret 2016 ISSN. 2502-6976
51
Basri, F. (1995). Perekonomian Indonesia Menjelang Abas XXI. Erlangga: Jakarta. Borio, C. (2003). Towards a macroprudential. BIS Working Papers No 128. Hal 1-22. Brigham, E. F. & Joel F. Houston. (2010). Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Edisi 11). Jakarta:
Salemba Empat. Dendawijaya, L. (2005). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Djojosoedarso, S. (2003). Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko dan Asuransi (Edisi Revisi). Jakarta:
Salemba Empat. Fajar, O. (2014). Internalisasi Sektor Perbankan. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Volume
17, Nomor 1, Juli 2014. Hal 24-60. Ferdinand, A. (2002). Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen Semarang.
Skripsi: FE Universitas Diponegoro. Galati, G. & Richhild Moessner. (2011). Macroprudential Policy – A Literature Review. Bank for
International Settlements. Hal 1-38. Godhart, C. (2010). The Role of Macro-prudential Supervision. London School of Economics. Hal 1-
61. Handayani, D. (2009). Analisis Kinerja NPL Perbankan Di Indonesia Serta Faktor – Faktor Yang
Mempengaruhinya. Skripsi: FE Universitas Gunadarma. Hahm, J. H., Frederic S. Mishkin, Hyun Song Shin and Kwanho Shin. (2011). Macroprudential
Policies in Open Emerging Economies. Asia Economic Policy Conference. Hal 63-114. Hariwan, P. &Ayu Swaningrum. (2014). Evaluasi Efektivitas Kebijakan Makroprudensial Dalam
Mengurangi Risiko Sistemik Di Indonesia. 3th Economics Business &Research Festival. Hal 1126-1113.
Hasibuan, M.S.P (2005). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksar. Hidayat, I. P. & Hana Hujaemah. (2011). Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Loan to Deposit
Ratio dan Dampaknya Pada Pendapatan Bunga Bank. Skripsi: FE Universitas Siliwangi. Hu, J. L., Li Yang Li and Chiu Yung Ho. (2004). Ownership and Non performing Loans: Evidence
from Taiwan’s Banks. The Service Industries Journal. Hal 129-148. Juda, A. (1998). Financial Deregulation and Bank Lending Channel in Developing Countries: The
Case of Indonesia. Asian Economic Journal. Hal 273-294. Juda, A. (2010).Mengintegrasikan Kebijakan Moneter dan Makroprudensial: Menuju Paradigma
Baru Kebijakan Moneter di Indonesia Pasca Krisis Global. Working Paper, No. 07. Bank Indonesia. Hal 1-40.
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM Volume 2 Nomor 1, Maret 2016 ISSN. 2502-6976
52
Jones, C. M. (2002). A Century of Stock Market Liquidity and Trading Costs. Working paper Columbia University, Hal 1-46.
Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Khasanah, U. (2015). Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Volume Kredit
Perbankan. Skripsi. Semarang. FE Universitas Diponegoro. Lim, C., F. Columba, A. Costa, P. Kongsamu, A. Otani, M. Saiyid, T. Wezel, and X.Wu. 2011. IMF
Working Paper. Monetary and Capital Markets Department. Macroprudensial Policy: What IInstrument and How to Use Them? Lessons From Country Experiences. October 2011. Hal 1-84.
Latumaerissa, J. R. (1999). Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum. Jakarta: Bumi Aksara. Machfoedz, M. & Payamta. (1999). Evaluasi Kinerja Perusahaan Perbankan Sebelum dan Sesudah
Menjadi Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Kelola.No.20/VIII. Hal 54-69 Malayau, S. P. H. (2008). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Manurung, M. dan Prathama Rahardja. (2004). Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Muljono, T. P. (1999). Aplikasi akuntansi Manajemen dalam Praktik Perbankan (Edisi Ketiga).
Jakarta: PT. Djambatan. Mendoza, E. G., Emie Boz & Javier Bianchi. (2012). Macroprudential Policy in a Fisherian Model of
Financial Innovation. IMF Economic Review. Hal 223-269 Nasir, M. E. (2015). The Role of Macroprudential Policy to Manange Exchange Rate Volatility,
Excess Banking Liquidity And Credit . Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Volume 18, Nomor 1, Juli 2015. Hal 22-44.
Nijathaworn, B. (2009). Rethinking Procyclicality: What Is It Now And What Can Be Done. BIS
interview 160/2009. Hal 1-4. Nopirin. (1992). Ekonomi Moneter (Edisi 4). Yogyakarta: Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi. Novitayanti, Ni Luh Angga Baskara & I Gde Kajeng Baskara.(2012). Analisis Kebijakan Perkreditan
dan Pengaruh LDR terhadap NPL pada Bank Sinar. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Bali. Hal 62-76.
Payamta & Mas’ud Machfoedz. (1999). Evaluasi Kinerja Perusahaan Perbankan Sebelum dan
Sesudah Menjadi Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Kelola Vol. VIII. No. 20. Hal 54-69
Prasetya, Erick & Khairani Siti. (2013). Pengaruh Faktor-Faktor Penentu Jumlah Penyaluran Kredit
Terhadap Tingkat Risiko Kredit Pada Bank Umum Go Public di Indonesia. Jurnal Jurusan Akuntansi STIE MDP. Hal 1-8.
JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM Volume 2 Nomor 1, Maret 2016 ISSN. 2502-6976
53
Rajan, R.G, and Zingales, L. (1995). What Do We Know About Capital Structure? Some Evidence
From International Data. Journal of Finance. Hal 1421-1460. Reis, R. (2009). Interpreting the Unconventional US Monetary Policy of 2007-09. Brooking Paper of
Economic Activity, Fall 2009. Hal 119-182. Rofika, W. O. (2014). Ananalisis Perbandingan Kinerja Pemerintah dan Bank Swasta di Indonesia.
JOM FEKON Vol. 1 Nomor. 2. Hal 1-15. Roldos, J. (2004). Pension Reform : Investment Restrictions. IMF Policy Discussion Paper. Hal 1-
31. Salim, A. (2007). Asuransi & Manajemen Resiko. Jakarta: Rajawali Pers Saporta, V. (2009). The role of macroprudential Policy. Discussion Paper, Hal 1-36 Sukirno, S. (2004). Makro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo.Suryaningrum, A. (2012). Hubungan Pertumbuhan M2, Pertumbuhan Kredit Perbankan, dan
Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar Saham Dengan Pertumbuhan Ekonomi. Skripsi: FE Universitas Diponegoro.
Suryabrata, S. (1993). Metode Penelitian. Jakarta. CV Rajawali. Suyatno, T. (1994). Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Syafitri, E. D. (2011). Pengaruh CAR, NPL, LDR, NIM, dan Size terhadap Risiko Bisnis Bank.
Skripsi: FE Universitas Diponegoro. Ulum, I. (2009). Audit Sektor Publik Suatu Pengantar. Jakarta: Bumi Aksara. Viñals, J. (2011). Macroprudential Policy: An Organizing Framework1. International Monetary
Funds. Hal 1-7. Veithzal, R.(2007). Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.