-
1
KONTESTASI WACANA
EDISI DESEMBER 2014 TERBIT BULANAN
PERNYATAAN SIKAP MENOLAK PEMBANGUNAN GEDUNG 80 MILYAR
Pemerintah mempunyai kewenangan untuk membuat kebijakan. Tetapi,
kebija-kan itu mestinya terlegitimasi oleh kemasukakalan publik.
Itulah dalil kebijakan publik, yang harusnya dipahami oleh
pemerintah. Pembangunan sekretariat wali kota yang direncanakan
oleh pemerintah kota Cirebon, yang menghabiskan anggaran sampai 80
milyar, dengan bangunan 8 lantai, sungguh tidak masuk akal. Karena
tidak ada yang urgency untuk mem-bangun gedung wali kota sampai
dengan 8 lantai, apa lagi dengan angka yang begitu fantastis. Dan
itu merupakan pemborosan anggaran. Jika jernih melihat keadaan yang
sesungguhnya, di Kota Cirebon banyak sektor yang mesti dipenuhi
oleh pemerintahan kota dalam sektor pendidikan, dan itu lebih utama
untuk publik: Belum terselenggaranya pendidikan gratis seluruhnya
sampai 12 tahun di
Kota Cirebon. Tidak adanya subsidi „buku umum‟ untuk pelajar dan
mahasiswa bagi
warga Kota Cirebon. Belum meratanya infrastruktur dan
suprastruktur lembaga pendidikan di
Kota Cirebon. Belum maksimalnya fasilitas yang tersedia, seperti
perpustakan di Kota
Cirebon. Belum adanya jaminan, bahwa setiap
pelajar atau mahasiswa bisa lulus dengan membawa ijazah (bagi
yang ada kendala atau tidak mampu).
Inilah prioritas publik yang mestinya dipe-nuhi oleh pemerintah
kota Cirebon. Karena sektor pendidikan juga adalah amanat
pem-bukaan undang-undang dasar yang harus dijalankan semua
pemerintahan di seluruh Indonesia. Demi terciptanya kecerdasaan
seluruh bangsa.
1 Pernyataan Sikap 4 Perempuan Oleh : Gugun & Winda 6
Kekuasaan dan Kekerasan Oleh : Henry Adrian 8 Makna Dibalik
Lagu
Manusia Setengah Dewa Oleh : Kirno Ma’arif 11 Tradisi Nonetis
Oleh: Regi Permadi
-
2
Berdasarkan Undang-undang 26 tahun 2007 tentang penataan tata
ruang, setiap kota dan kabupaten wilayah menyediakan minimal 30%
RTH dari luas keseluruhan tata ruang. Dan menurut data terakhir di
media, Kota Cirebon baru memenuhi RTH 9%, dan masih kekurangan
mencapai 11% lagi. Kebijakan inilah yang harusnya segera dan utama
di selenggarakan, karena berpengaruh langsung dengan publik. Bukan
hanya itu, fasilitas-fasilitas publik pun banyak yang tidak
memenuhi standar. Seharusnya pemerintah lebih mengupaya pembangunan
pada sektor publik seperti: Membangun taman kota atau ruang publik
yang nyaman, aman dan sesuai standar.
Membangun sport center yang sesuai standar dan dibutuhkan oleh
publik. Menyediakan galeri atau audiotorium di Kota Cirebon.
Memperbaiki, menata dan membangun halte, trotoar dan jalan sesuai
standar. Menjadikan kota yang bersih dan hijau, dengan menanam
pohon dinding. Inilah pembangunan yang utama, yang mestinya
dilakukan oleh pemerintah kota Cirebon. Karena kota yang beradab
terlihat dari apa yang tersedia pada ru-ang publik. Menurut data
terakhir mengenai jumlah keluarga miskin di Kota Cirebon mencapai
44, 93% . dan jika data ini menjadi pijakan, sungguh banyak hal-hal
yang harusnya dengan cepat dikerjakan pemerintahan kota untuk
mengurangi jumlah kemiskinan. Demi untuk meningkatkann taraf hidup
masyarakat Kota Cirebon yang lebih baik. Itulah general kebijakan
yang mestinya dilaksanakan secara progresif oleh pemerintah kota.
Tetapi, fakta menunjukan bahwa ada salah satu daerah di Kota
Cirebon, yang mestinya mendapatkan perhatian khusus dalam
meningkatakan pembangunan, daerah itu adalah Argasunya. Secara
infrastruktur dan suprastrukur harusnya pembangunan itu lebih
diprioritaskan untuk dapat ditingkatkan, dengan upaya: Membangun
akses jalan dan penerangan, dengan memenuhi standar. Membangun
akses pendidikan yang berkualitas sama. Pengadaan rumah murah dan
layak.
Upaya pertumbuhan ekonomi secara progresif. Memberikan
pemberdayaan bagi komunitas-komunitas daerah setempat.
-
3
Inilah prioritas pembangunan, agar dapat terselenggaranya
keadilan sosial bagi seluruh warga kota Cirebon. Didalam tubuh
perempuan melekat berbagai ketidakadilan. Ketidakadilan biologis,
ekonomi, culture, dan politik. Oleh karena itu dibutuhkan kebijakan
yang afermatif untuk perempuan. Bahwa pos anggaran yang dilakukan
oleh pemangku kebijakan telah lama mendiskriminasi kepentingan
perempuan, karena: Pemerintah lebih banyak mengalokasikan anggaran
untuk perawatan
mobil dinas dibanding untuk membeli vitamin untuk ibu hamil.
Pemerintah lebih mengutamakan membangun gedung milyaran rupiah
dibandingkan untuk menyelamatkan perempuan putus sekolah, karena
biaya lebih diprioritaskan bagi saudara laki-kali.
Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil mestinya lebih ditingkatkan,
untuk mencegah potensi kematian sewaktu melahirkan.
Mencegah semakin banyaknya perempuan terjebak prostitusi, serta
mereka yang terpaksa memilih menjadi buruh migran akibat
pemisikinan.
Dari analisa diatas, kesemuanya adalah keperhatinan para
perempuan. Oleh karena itu dibutuhkan kebijakan afermatif untuk
perempuan. Karena menjung-jung kepentingan perempuan, sama saja
kita mengupayakan peradaban. Anggaran yang akan di distribusikan
untuk pembangunan sekertariat pemerin-tah kota Cirebon yang sebesar
80 milyar, mestinya dapat di distribusikan pada sektor yang lebih
mementingkan publik. Karena itu adalah yang utama sebagai kebutuhan
dasar publik, dan dapat dirasakan langsung oleh publik. Dari semua
uraian diatas, kami yang tergabung dalam Barisan Aksi Solideri-tas
Mahasiswa untuk Demokrasi (BASIS) mendorong pemerintah kota dan
DPR-D kota Cirebon untuk mengkoreksi dan mengevalusi kembali
kebija-kan yang telah direncanakan. Ini semua demi memenuhi rasa
keadilan bagi masyarakat Kota Cirebon.
BASIS-2014
-
4
PEREMPUAN
Setiap orang harus mendapat tempat yang sama sesuai dengan hak
dan kewajibannya sebagai manusia yang bermartabat dalam kehidupan
bernegara. Termasuk didalamnya adalah pemenuhan hak dan kewajiban
untuk perempuan. Mereka, para perempuan harus mendapatkan proporsi
yang sama atas hak asas-inya seperti halnya dengan laki-laki. Dan
itu merupakan salah satu kewajiban Negara yang harus dipenuhi.
Tetapi, ditengah wacana penegakan HAM yang semakin berkembang,
masih banyak terjadi tindak kekerasan maupun diskrimi-nasi yang
dialami oleh kaum perempuan.
Di kehidupan masyarakat yang semakin maju, sering kali kita
menden-gar bahwa perempuan adalah makhluk yang lebih mengutamakan
emosional dibandingkan rasionalitasnya. Mereka masih dipandang oleh
masyarakat seba-gai manusia yang menurut “kodratnya” perempuan itu
makhluk yang lemah lembut, penyabar, penyayang, atau kita sering
mendengar bahwa perempuan hanya dapat mengurus dapur, sumur dan
kasur. Stigma-stigma negatif yang sering kita dengar di sekeliling
kita membuat perempuan lebih terkesan menjadi makhluk yang sangat
lemah. Karena pandangan dikotonomis tersebut, yang akhirnya membuat
kaum perempuan sulit untuk memperoleh hak-haknya, baik dalam ranah
privat maupun publik. Begitu pula kemungkinan bahwa perem-puan
mempunyai resiko besar untuk mengalami gangguan dari kaum laki-laki
baik secara fisik maupun mental. Ini merupakan sebuah
“ketidakadilan” yang harus ditanggung oleh perempuan.
Hingga saat ini masih banyak kita temukan berbagai tindak
kekerasaan yang diterima oleh kaum perempuan, diantaranya kekerasan
fisik, psikologis, seksual, financial dan lain sebagainya.
Kekerasan terhadap perempuan meru-pakan tindakan pelanggaran HAM
yang paling kejam yang dialami oleh perem-puan. tindak kekerasan
terhadap perempuan tersebut oleh organisasi Perserika-tan
Bangsa-Bangsa (PBB) disebut sebuah kejahatan kemanusiaan. Menurut
UNIFEM (dana PBB untuk perempuan) tentang kekerasan menunjukan
bahwa jumlah perempuan yang mengalami kekerasan, di Indonesia
sendiri sekitar 11,4 % atau sekitar 24 Juta perempuan pernah
mengalami kekerasan. Kekerasan pada perempuan dapat terjadi dimana
saja seperti di lingkungan keluarga (Rumah Tangga) dan dapat
dilakukan oleh siapa saja.
Kekerasan pada perempuan kini terjadi karena di latarbelakangi
masyarakat Indonesia yang masih menganut budaya patriarki yang
mendudu-kan laki-laki sebagai mahluk superior dan perempuan sebagai
mahluk interior dan juga pemahaman yang keliru terhadap ajaran
agama sehingga menganggap laki-laki boleh menguasai perempuan.
Namun, disamping kemajuan pengetahuan yang semakin berkembang
kita kurang menyadari bahwa disekeliling kita terdapat
perempuan-perempuan yang mempunyai peran penting dalam perkembangan
kehidupan bernegara. Jika dilihat dari sejarah, pergerakan
perempuan memiliki andil besar dalam proses kemerdekaan Indonesia,
salah satu diantarnya adalah RA. Kartini yang memperjuangkan
hak-hak perempuan untuk dapat mendapatkan ilmu pengeta-huan pada
masa pemerintahan Hindia-Belanda. Selain mengajar, ia pun
-
5
mendirikan sekolah untuk perempuan di Jepara dan kemudian di
Rembang. Selanjutnya berdiri pula sekolah RA Kartini di Semarang,
Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, dan Cirebon.
Perjuangan RA. Kartini dalam memberikan pendidikan untuk
perem-puan, dapat memberikan inspirasi pada perempuan lainnya
dimasa kini, bahwa-sanya perempuan tidak perlu ragu untuk berkarya
di dunia pendidikan dan tidak melulu harus berurusan dengan
pekerjaan rumah tangga. Melalui pendidikan, perempuan mempunyai
partisipasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh kaum
laki-laki.
Ada pula tokoh perempuan yang sangat mempunyai pengaruh besar
dalam dunia perpolitikan di Indonesia masa kini, yaitu Sri Mulyani.
Mantan Menteri Perekonomian pada masa pemerintahan presiden Susilo
Bambang Yud-hoyono. Karirnya semakin menanjak bahkan sampai ke
mancanegara, hingga World Bank memintanya untuk menjadi managing
director. Lalu namanya juga menempati urutan ke 55 dalam 100 tokoh
perempuan yang paling berpengaruh dunia. Untuk level Asia, Sri
Mulyani menempati urutan ke tujuh. Sebuah pres-tasi yang
membanggakan untuk Negara dan khususnya untuk perempuan
Indo-nesia.
Dari segelintir kisah perjuangan “wonder woman” tersebut, masih
ban-yak lagi para perempuan hebat lainnya yang patut diapresiasi.
Seperti Megawati Soekarno Putri yang pernah menjabat sebagai
presiden Indonesia ke-5, Marsi-nah, Tri Rismaharini, Ane Avantie
seorang desainer baju Kebaya lulusan SD na-mun karyanya telah dapat
menembus pasar internasional dan lain sebagainya. Ini merupakan
sebuah cerminan bahwa kekuatan seorang perempuan sangat dibutuhkan
dalam proses perkembangan kehidupan masyarakat bernegara mau-pun
dalam masyarakat internasional.
Sebagai individu, kita terlalu naif untuk dapat mengakui bahwa
begitu banyak perempuan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan
zaman, sebagai masyarakat kita juga harus turut serta memberikan
“tempat yang layak” bagi kaum perempuan sehingga mereka tidak lagi
menjadi bagian yang terpinggirkan. Begitu juga seharusnya dengan
pemerintah yang tidak begitu saja menutup mata dengan segala bentuk
kekerasan yang di alami dengan kaum perempuan. Dengan adanya Komnas
Perlindungan Perempuan harusnya pemerintah dapat dengan mudah untuk
mengontrol dan memfokuskan segala bentuk kekerasan pada perempuan.
Karena bagaimanapun kekerasan yang diterima oleh kaum perempuan
tersebut masuk kedalam pelanggaran HAM yang salah satunya adalah
untuk dapat hidup dengan nyaman.
Dari keseluruhan komponen, baik masyarakat maupun pemerintah,
mempunyai sinergi yang sama untuk melindungi perempuan akan
hak-haknya. Disinilah poin yang akan menjadi kebanggan suatu
Negara, jika dalam masyarakatnya menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan. Karena suatu Negara akan dihargai oleh Negara lain,
jika Negara itu dapat menempatkan martabat dan kehormatan
manusia.
oleh : Subkhi Gugun Gumelar dan Winda Ramaditha
-
6
KEKUASAAN DAN KEKERASAN
Kekuasaan sebagai "to act in concert" dimaksud sebagai seni
(art) menye-lenggarakan kehidupan bersama secara demokratis yang
sanggup memadukan cita-cita bersama guna mencapai kebaikan bersama
(common good). Dari kon-sep dasar itulah yang seharusnya diucapkan
seseorang ketika memproklamirkan diri sebagai politisi agar tidak
menginvasi dan menjajah kepentingan publik dengan kepentingan
private yang non-politis. Kekuasaan bukan berdasarkan relasi
"perintah-ketaatan" (command-obedience), tetapi berdasarkan opini
(kebebasan menyatakan pendapat) dan dukungan semua pihak dalam
sebuah komunitas publik. Kekuasaan adalah manifestasi sebuah
tindakan bebas yang dilakukan bersama-sama orang lain dalam sebuah
komunitas politik yang mem-beri ruang seluas-luasnya bagi diskusi,
debat politik dan perbedaan pandangan atau keberagaman perspektif.
Karena dari situlah kita memperoleh kemer-dekaan pikiran yaitu
kebebasan sebagai syarat utama tindakan dalam medan pengalaman dan
pengamalan. Kekerasan merupakan manifestasi dari kekuasaan yang
menindas. Karena kekerasan itu justru dapat menghancurkan kekuasaan
dengan membunuh kemampuan berpikir rasional sekaligus menolak
konsensus "tujuan-tujuan politik dan publik" oleh seluruh anggota
polis. Kekerasan sebagai senjata mempertahankan kekuasaan diterima
begitu saja dalam masyarakat yang mempercayai pemegang kekuasaan
sebagai titisan Tuhan, atau memanfaatkan aspek psikologis manusia
yang cenderung patuh pada kekuasaan karena rasa takut pada penguasa
yang berpeluang menjadi sewenang-wenang. Wujud paling nyata dari
model kekuasaan yang menindas dengan kekerasan adalah penderitaan,
ketidakadilan (injustice), tidak dihormatinya martabat manusia atau
hak asasi manusia, dan ketiadaan atau meniadakan akses kepada
kekuasaan. Karena watak politik selalu dimaknai sebagai perjuangan
demi kekuasaan semata, dan hal ini akan memproduksi jenis kekuasaan
menindas yang syarat akan kekerasan serta meniadakan gagasan. Ruang
partisipasi politik yang mengandaikan adanya kebebasan justru
berubah menjadi penjara yang siap mengkrangkeng pikiran-pikiran
yang mengancam kekuasaan tiran. Padahal kekuasaan itu lahir dari
perdebatan yang bebas dan setara, bukan lahir dari sepucuk senjata
dan sehelai rekening. Ruang publik yaitu ruang dimana bekerjanya
sebuah kekuasaan tidak boleh terinfeksi oleh virus-virus yang
non-politis yaitu kepentingan private pemegang kekuasaan, karena
kekuasaan ada dimaksudkan untuk menyelenggarakan kepentingan
publik. Oleh karena itu, virus politik seperti intoleransi,
injustice dan kekerasan finansial yaitu penyalahgunaan kekayaan
karena terkonsentrasinya sumber daya material ditangan segelintir
orang dan menyumbat aliran distribusi kekayaan secara adil.
Kemacetan lalu lintas dalam ruang publik disebabkan oleh ruang
private yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan ruang publik, dan
fungsi kekuasaan adalah mengatur lalu lintas itu agar tidak terjadi
kecelakaan peradaban. Kekuasaan yang lahir dari proses politik yang
tidak baik dan jauh dari prinsip keadilan akan menghasilkan
produk-produk politik yang tidak layak
-
7
dikonsumsi oleh lambung publik. Ruang politik hari ini telah
dihuni oleh kekerasan kekuasaan yang berkohabitasi atau kumpul kebo
dengan kekerasaan finansial, dan hal itu akan melahirkan drakula
politik yang siap menghisap isi kantong celana dan kantong darah
publik. Oleh karena itu, kita boleh pesimis dan skeptis terhadap
pola kekuasaan yang dijalankan, karena dari situlah sikap kritis
akan muncul dari pikiran publik, karena perubahan bukan hanya
terjadi dari dalam bilik suara, tetapi dari dalam bilik-bilik
pikiran publik. Integritas pemimpin hadir untuk menguji, mengkaji,
membuka dan membayar hutang peradaban. Karena ketidak-tuntasan
kasus kekerasan dimasa lalu akan memproduksi kekerasan dimasa kini
dan masa yang akan datang. Agar terciptanya kejujuran sejarah
sehingga republik ini tahu dari mana ia berangkat dan kemana ia
menuju, maka perlu adanya sterilisasi kekuasaan dari benalu-benalu
politik yang sejak dahulu hingga sekarang masih bercokol ditubuh
republik ini, karena bunga keadilan bisa mekar jika vitamin
kejujurannya tidak dihisap oleh benalu politik. Partisipasi politik
dimulai pada saat kita tidak lagi menerima apa yang ada sebagai
yang begitu saja diberikan. Artinya bahwa, sikap partisipasi kritis
tidak mengenal garis finish, karena pikiran tidak salip-menyalip
siapa cepat dia menang, melainkan persoalan pikiran adalah siapa
tepat dan tenang. Kita perlu membuka ruang partisipasi politik yang
mengandaikan adanya segala bentuk kegiatan warga negara dari mulai
mempengaruhi proses pembuatan serta pelaksanaan kebijakan,
mengawasi jalannya roda pemerintahan, hingga meng-audit
pikiran-pikiran elite politik dengan argumentasi publik, agar kita
mengetahui bahwa ada kejujuran pikiran dan ada kesesuaian pikiran
dengan tindakan dalam pola pikir kekuasaan yang diselenggarakan.
Harapan tidak boleh muncul mendahului gagasan dan tindakan. Oleh
karena itu, kita perlu mengkonsolidasikan pikiran dan tindakan guna
memastikan terbitnya matahari kejujuran yang menerangi republik ini
dengan cahaya keadilan. Agar ruang-ruang publik tidak diisi
setan-setan politik, agar kekuasaan tidak menjelma menjadi tirani,
agar kekerasan bisa berubah menjadi gagasan, agar publik riang
gembira menanti datangnya musim semi dan cinta bisa bermekaran
dalam kehidupan ini.
Oleh: Henry Adrian
ABSTRAKSI | Diterbitkan oleh Departemen Pendidikan BASIS REDAKSI
| Habibie Rochman, Kris Herwandi, Henry Adrian, Ramdan Mubarok,
Wawanto, Efan Permana, Akbar Prayogi, Wawanto, Kartika
Puspita-sari, Friendy Oktiantoro, Winda Ramaditha, Subkhi Gugun,
Kirno Ma‟arif,
-
8
MAKNA DIBALIK LIRIK LAGU MANUSIA SETENGAH DEWA
KARYA IWAN FALS Lirik Lagu Manusia Setengah Dewa “Wahai presiden
kami yang baru Kamu harus dengar suara ini Suara yang keluar dari
dalam goa Goa yang penuh lumut kebosanan” “Walau hidup adalah
permainan Walau hidup adalah hiburan Tetapi kami tak mau
dipermainkan Dan kami juga bukan hiburan” “Turunkan harga
secepatnya Berikan kami pekerjaan Pasti ku angkat engkau menjadi
manusia setengah dewa” “Masalah moral masalah akhlak Biar kami cari
sendiri Urus saja moralmu urus saja akhlakmu Peraturan yang sehat
yang kami mau” “Tegakkan hukum setegak-tegaknya Adil dan tegas tak
pandang bulu Pasti ku angkat engkau menjadi manusia setengah
dewa”
Makna Lirik Lagu Manusia Setengah Dewa “Wahai presiden kami yang
baru, Kamu harus dengar suara ini” “Suara yang keluar dari dalam
goa, Goa yang penuh lumut kebosanan”
Lirik lagu ini ditujukan kepada presiden yang baru. Kata
presiden bermakna kepala negara sedangkan kata “baru” bermakna
belum pernah dilihat sebelumnya, dan belum pernah didengar
sebelumnya. Namun kata “baru” disini didefinisikan sebagai
keterangan sifat dari kata “presiden“ berarti bahwa lagu ini secara
khusus ditujukan kepada presiden yang baru. Sedangkan kata “suara”
bermakna bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia seperti pada
waktu bercakap–cakap, menyanyi, tertawa dan menangis.
Kata “goa” bermakna gorong-gorong, liang, lubang,
terowongan.Kata “lumut” bermakna tumbuhan hijau atau kuning
kecil-kecil yang tumbuh banyak dan berkelompok membentuk hamparan
menyerupai beledu pada batu, kayu, tanah, atau tembok yang lembab.
Sedangkan kata “kebosanan” bermakna hal bosan; kejenuhan.
Pengibaratan “suara yang keluar dari goa” suara tersebut bisa
terdengar namun hanya sebatas sayup-sayup yang tidak terdengar
jelas dan sulit untuk dipahami. Sehingga goa tersebut pun berubah
menjadi goa yang dipenuhi lumut karena tidak juga didengar suaranya
yang akhirnya membosankan dan
-
9
ditinggalkan. “Walau hidup adalah permainan, Walau hidup adalah
hiburan” “Tetapi kami tak mau dipermainkan, Dan kami juga bukan
hiburan”
Didalam lirik ini Iwan Fals mengibaratkan hidup sebagai
permainan dan sebagai hiburan. Namun ia tetap tidak ingin kehidupan
rakyat Indonesia dipermainkan dan dijadikan hiburan bagi presdien,
khususnya. “Walau hidup adalah permainan” merujuk pada bahwa Iwan
Fals mengibaratkan hidup di dunia adalah permainan. Seperti yang
telah dikatakan di atas bahwa penulis merasa makna lirik ini
bersifat sarkasme (Dalam KBBI sarkasme bermakna penggunaan
kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain, cemoohan atau
ejekan kasar). “Turunkan harga secepatnya, Berikan kami pekerjaan”
“Pasti ku angkat engkau menjadi manusia setengah dewa”
Kata “turunkan” disini merujuk pada kata “harga” yang
mengartikan bahwa harga yang dimaksudkan pada lirik tersebut adalah
mahal.Oleh sebab itu, mungkin Iwan Fals menginginkan harga untuk
diturunkan secepatnya. Pekerjaan adalah barang apa yang dijadikan
pokok penghidupan; sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah.
Dewa adalah orang yang diangan-angankan sebagai manusia halus yang
berkuasa atas alam dan manusia; orang atau sesuatu yang
dipuja-puja.
Kategori kata mahal memang berbeda-beda pada setiap orang.
Namun, kata mahal bisa digeneralisasikan apabila dalam pemenuhan
kebutuhan sandang, pangan dan papan bagi sebagian besar rakyat
Indonesia sudah sulit untuk dipenuhi, apalagi pada saat ini terjadi
kenaikan BBM akibat penghapusan subsidi. Maka dapat dikatakan
“harga mahal”. Dan kata “secepatnya” menunjukkan betapa penurunan
harga tersebut sangat diharapkan dan dibutuhkan oleh rakyat.
“Berikan kami pekerjaan” merujuk pekerjaan menjadi hal yang sulit
untuk didapatkan. Apabila presiden yang baru ini berhasil menuruti
permintaan rakyat, maka rakyat akan memujinya menjadi seperti
manusia setengah dewa. “Masalah moral masalah akhlak, Biar kami
cari sendiri” “Urus saja moralmu urus saja akhlakmu”
Kata “moral” bermakna ajaran tentang baik buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, dan kewajiban. Sedangkan kata
“akhlak” bermakna budi pekerti, kelakuan.
Lirik ini menjelaskan bahwa tugas presiden tidak termasuk
megurusi masalah akhlak dan moral rakyat. Apabila moral presiden
itu sendiri sudah bagus maka moral rakyat pun akan bagus. Telah
dijelaskan juga di atas bahwa lirik ini menggambarkan kebebasan
pada masing-masing pribadi, baik itu rakyat ataupun presiden dalam
mengurus hal akhlak dan moral.
-
10
“Peraturan yang sehat yang kami mau, Tegakkan hukum
setegak-tegaknya” “Adil dan tegas tak pandang bulu, pasti ku angkat
engkau menjadi manusia setengah dewa”
Kata “peraturan” bemakna tatanan (petunjuk, kaidah, ketentuan)
yang dibuat untuk mengatur. Sedangkan kata “sehat” yang diartikan
sebagai keterangan untuk peraturan merujuk pada keadaan yang
berjalan dengan baik atau sebagaimana mestinya, seperti keuangan,
ekonomi, politik, dsb. Tegak bermakna lurus kearah atas. Sedangkan
hukum dalam bermakna peraturan atau adat yang secara resmi dianggap
mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas.
Adil bermakna tidak berat sebelah atau tidak memihak. Sedangkan
tegas bermakna jelas dan terang benar, nyata.
Hukum di Indonesia harus ditegakkan dan harus dijalankan secara
adil. Itulah kunci agar kemakmuran rakyat Indonesia tercapai. Lirik
“tak pandang bulu” berarti hukum dilaksanakan dan dijalankan tanpa
melihat siapa dan latar belakang seseorang saat proses penegakan
hukum tersebut dilakukan. Contohnya Presiden kita yang dahulu,
Susilo Bambang Yudhoyono sempat diuji rasa keadilannya, ketegasan
dan tidak pandang bulunya dalam kasus korupsi yang dilakukan oleh
besannya sendiri, yaitu Aulia Pohan. Kedepan, apakah Presiden
Jokowi bisa menegakkan hukum dengan seadil-adilnya dan tidak
memandang bulu?! Kita lihat saja nanti.. Manusia setengah dewa
merupakan makhluk khayalan di dalam mitos yang memiliki kehebatan
dan kekuatan di dalam dirinya yang dapat digunakan untuk menolong
orang disekelilingnya. Hal inilah yang mungkin dimaksud oleh Iwan
Fals dengan ide “manusia setengah dewa”. Apabila presiden dapat
memenuhi semua permintaan rakyat pada lirik lagu manusia setengah
dewa ini pasti presiden tersebut memiliki kekuatan seperti makhluk
khayalan pada cerita mitos. Kesimpulan
Lirik lagu “Manusia Setengah Dewa” mengandung makna yang
merepresentasikan kehidupan politik di Indonesia, khususnya
Presiden.Lirik lagu “Manusia Setengah Dewa” secara langsung
ditujukan kepada presiden yang akan terpilih pada Pemilihan Umum
Presiden tahun 2004, dalam hal ini yaitu Susilo Bambang Yudhoyono.
Namun, lirik lagu tersebut masih bisa digunakan dalam
merepresentasikan kehidupan presiden dan wakil rakyat (anggota DPR)
pada saat sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan politik di
Indonesia, khususnya perilaku presiden dan wakil rakyat tidak
banyak berubah, karena hal-hal yang dikritik pada tahun 1987 dan
2009 masih bisa digunakan pada masa sekarang.
Oleh : Kirno Ma’arif
-
11
TRADISI NON ETIS
Sebuah harapan baru dan motivasi baru dalam pemerintahan
Indonesia dimulai sekarang yaitu pada masa era pemerintahan baru
yaitu Revolusi Mental Itu Menurut Presiden Kita Ir. H. Joko Widodo,
Sebuah Motivasi tersendiri dan harapan masyarakat bergantung pada
pemerintahan sekarang yang akan sangat berperan penting untuk
masyarakat Indonesia karena dimulai pada tahun 2015 nanti Negara
ASEAN akan memulai bisnis pasar yaitu yang dinamakan MEA
(Masyarakat Ekonomi Asean), Masyarakat sangat bertumpu pada
pemerintahan karena tiap kebijakan pemerintah itu akan menentukan
nasib warga negaranya juga. Begitu Pula Tradisi dinegara kita ini
masih terus selalu berjalan yaitu Korupsi sebuah tradisi yang
sangat memalukan dan sangat merugikan Negara maupun masyarakat
Indonesia, Sebuah tradisi yang dari tiap tahun maupun tiap
pemerintahan yang terus selalu saja ada seseorang oknum baik
individu maupun golongan selalu saja melakukan hal yang mencoreng
nama bangsa, hanya untuk memperkaya diri sendiri, disinilah yang
harus dibenahi oleh Negara kita agar dapat memulai bersaing dengan
Negara lain yaitu dengan, bagaimana caranya agar dari tiap oknum
maupun golongan agar tidak melakukan korupsi agar tidak merugikan
Negara dan masyarakat disinilah kita memulai awal dari sebuah
per-juangan Negara agar kedepan menjadi Negara yang Makmur. Tidak
ada Kata Terlambat, Inilah kata kata yang saat ini harus dimulai
untuk era Pemerintahan baru yaitu untuk memulai perjuangan baru
agar tiap-tiap bagian pemerintahan tidak melakukan hal tersebut
kembali yaitu dengan cara berfikir bagaimana seharusnya kita
sebagai wakil rakyat mensejahterakan rakyatnya, serta membuat
rakyat mendapatkan fasilitas yang baik oleh Negara, bukan malah
kita duduk sebagai wakil rakyat malah kita memperkaya diri dan
menuruti hawa nafsu kita untuk melakukan hal yang merugikan Negara
yaitu Dengan Korupsi, Sebuah Harapan baru diera Pemerintahan baru
agar dapat me-rubah secepat mungkin tradisi korupsi yang ada
dinegara kita ini, dengan ini Negara kita dapat mampu bersaing
dengan Negara lain di mulai diawali dengan tradisi korupsi atau
masalah intern Negara dimusnahkan agar tidak merugikan Negara serta
memajukan Negara Sesuai Janjinya Yaitu Mengemban Amanah Sebagai
Kepercayaan Rakyat.
Oleh : Regi Permadi
-
12