2 BPK Perwakilan Provinsi Jateng menerima kunjungan mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muham- madiyah Semarang (FE Uni- mus) pada Selasa (23/4) lalu. Tiba di kantor sekira pukul 8.30 WIB, rombongan maha- siswa tersebut diterima Kepala Sekretariat Perwakilan (Kaset- lan) BPK Provinsi Jateng Acep Mulyadi. Mendampingi para mahasiswa tersebut, Kepala Program Studi (Kaprodi) Akun- tansi Fakultas Ekonomi Uni- mus R. Ery Wibowo. Menurut Kaprodi Akuntan- si Fakultas Ekonomi Unimus R. Ery Wibowo, kunjungan para mahasiswa tersebut merupa- kan salah satu program da- lam kurikulum pembelajaran yang diterapkan di FE Uni- mus. Melalui program yang disebut dengan grounded learning tersebut, kata Ery Wibowo, para mahasiswa dia- jak berkunjung ke beberapa instansi pemerintah. “Den- gan berkunjung langsung ke BPK dan instansi-instansi pe- merintah ini, kami berharap para mahasiswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang tugas dan wewenang masing-masing instansi, khu- susnya terkait bidang ilmu yang mereka gelu,” kata Ery Wibowo. 3 Kunjungan maha- siswa ke BPK Perwakilan Provinsi Jateng tersebut diisi dengan penyampaian materi oleh Kasetlan BPK Provinsi Jateng Acep Mulyadi. Dalam kesempa- tan tersebut, Kasetlan BPK Provinsi Jateng memapar- kan tentang dasar hukum, struktur organisasi, serta tugas dan kewenangan BPK. Acep Mulyadi juga menjelaskan tentang je- nis-jenis pemeriksaan dan prosedur pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK. Kepada para mahasiswa, Kasetlan BPK Provinsi Jateng Acep Mulyadi juga menjelaskan tentang nilai- nilai dasar BPK. “Dalam melaksanakan tugasnya, seap pemeriksa BPK ha- rus senanasa berpegang pada nilai-nilai integritas, independensi, dan profe- sionalisme,” kata Acep. Acara berlangsung ter- b namun santai. Para ma- hasiswa tampak antusias menyimak materi yang disampaikan oleh Kaset- lan BPK Provinsi Jateng Acep Mulyadi. Keka sesi tanya jawab, para peserta juga tampak bersemangat menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan BPK. Acara diakhiri dengan sa- ling bertukar cinderamata dan foto bersama. (JEx) Kabar Perwakilan Puasa Salam Expose! Mei ini, kita rayakan Hari Kebangkitan Nasional ke-111. Kita kenang periswa tanggal 20 Mei 1908, keka sejumlah maha- siswa STOVIA di Batavia dengan sadar membentuk organisasi un- tuk memperjuangkan nasib rakyat Indonesia. Kita tetapkan ha dan kesadaran kita sebagai warga bangsa yang satu; Indonesia. Mei semakin bermakna karena bertepatan dengan datang- nya Ramadan. Kita bersyukur karena dipertemukan lagi dengan- nya dan berkesempatan menjalankan ibadah agung puasa. Puasa adalah ibadah yang menekankan laku menahan dan menjaga. Menahan lapar dan dahaga. Mengendalikan hawa naf- su. Menjaga diri dari laku dan ucapan yang sia-sia. Agar menjadi manusia bertakwa, begitu Tuhan menjelaskan dalam firman-Nya. Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga selepas Rama- dan, kita menjadi manusia yang semakin bertakwa. BPK Perwakilan Provinsi Jateng Terima Kunjungan Mahasiswa Unimus 4 Kasetlan BPK Provinsi Jateng Acep Mulyadi (baris tengah, bak abu-abu) berfoto bersama Kaprodi Akuntansi (bak hijau) dan para mahasiswa Akuntansi Unimus. Onomatope Kata atau kelompok kata (terutama tulis) yang didapat dengan meniru bunyi/ suara dari sumber yang digam- barkannya. Islah ini berakar dari kata Yunani (onoma = “nama”) dan (poieō, = “saya buat” atau “saya laku- kan”). Kurang lebih berar “pembuatan nama” atau “menamai sebagaimana bunyinya”. Bunyi-bunyi ini mencakup suara hewan, barang, dan suara-suara lain, termasuk juga suara-suara manusia. Contoh: kata “byuur” (meniru suara terceburnya ba- rang ke air), “krak” (meniru suara patahnya dahan), “guk guk” (meniru suara anjing atau serigala), dll. Halu Bahasa tak baku (prokem/ bahasa gaul) yang bersum- ber dari kata “Halusinasi”. Berar khayalan, menghayal, fantasi. (dikup dari berbagai sumber) losarium G Edisi 02 / Mei 2019 TeHaEr udah cair lhoo ~ Alhamdulillah... Ono meneh, ga? :D Etapi, denger-denger juga sih, Te- PeTe malah mau dipending... ~ Waah.. Aboot iki.. Ramashook :( Bertepatan dengan Ramadan dan jelang Idul Fitri, Pakdhe ucapkan, “Mohon maaf lahir dan ban...” Pakdhe Jare Dari hal. 1 Dugderan adalah fesval khas Kota Sema- rang yang menandai dimulainya ibadah puasa di bulan Ramadhan. Nama “dugderan” didapat dari peniruan bunyi (onomatope) dari “Dug” (suara bedug) dan “der” (suara ledakan petasan/mer- con). Tradisi Dugderan telah diadakan sejak sekira tahun 1882, pada masa Bupa R.M. Tumenggung Ario Purbaningrat. Satu ciri khas fesval ini adalah Warak Ngen- dog. Warak Ngendog adalah nama hewan rekaan yang dibuat dengan campuran unsur budaya Jawa, Arab, dan Cina. Warak berasal dari bahasa Arab “waro’a” yang berar berha-ha menjaga diri dari hawa nafsu dan perbuatan tercela. Pahala dari perbuatan baik ini disimbolkan dengan telur atau bertelur (Ngendog - Jawa). Warak Ngendog di tradisi Dugderan bermakna bahwa siapa saja yang menjaga kesucian di Bulan Ramadhan (wa- ro’a) , kelak akan mendapatkan pahala (ngendog) di Hari lebaran. (dikup dari berbagai sumber) Dugderan Pengarah: Ayub Amali, Penanggung Jawab: Acep Mulyadi, Pemimpin Redaksi: Athur Saragi, Sekretaris: Mita Cahyani Juru Warta: Rina Ulina, Risa Trihastuti, Endah Retno P., Setyawan, Tukang Foto & Ilustrator: Muhibul Hafidin, Heru Prabowo Alamat Redaksi: Subbag Humas BPK Perwakilan Provinsi Jateng, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 175, Semarang Telp (024) 8660883, Surel: [email protected] Redaksi Jateng Corner Jateng paten Karanganyar. Sementara dari Ka- bupaten Karanganyar, selain Ketua Komisi B DPRD dan Bupa, hadir pula Plt. Sekda, Ins- pektur, serta Kepala BPKAD dan jajarannya. Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilaksanakan, BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada LKPD Ka- bupaten Karanganyar TA 2018. Namun de- mikian, Kata Kalan BPK Provinsi Jateng Ayub Amali, BPK masih menemukan beberapa catatan terkait Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan kepatuhan terhadap peraturan pe- rundang-undangan yang perlu diperhakan Pemkab. Karanganyar. Dalam hal kelemahan SPI, BPK antara lain menemukan adanya potensi pajak yang belum dipungut dan penatausahaan aset yang belum memadai. Sedangkan dalam hal kepatuhan terhadap peraturan perun- dang-undangan, antara lain masih terdapat realisasi belanja hibah kepada instansi ver- kal dan kekurangan volume pada beberapa pekerjaan. Selanjutnya, Kalan BPK Provinsi Jateng meminta agar Pemkab. Karanganyar dapat segera menindaklanju rekomendasi BPK sebagaimana telah diungkapkan di LHP. Pemeriksaan LKPD sendiri dilakukan oleh BPK dalam rangka memberikan opini tentang ngkat kewajaran informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah. Pem- berian opini tersebut didasarkan pada empat kriteria, yaitu: kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), kecukupan pengungkapan, kepatuhan terhadap pera- turan perundang-undangan, dan efekvitas Sistem Pengendalian Intern (SPI). (JEx)