Top Banner

of 42

Dyspepsia

Oct 18, 2015

Download

Documents

Riza Sarasvita

Gastroenterology
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/28/2018 Dyspepsia

    1/42

    Dyspepsia

    &

    Perdarahan GI atas

    Denata Prabhasiwi

    Indrastiti

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    2/42

    ANATOMIGASTER

    FISIOLOGI

    HISTOLOGIGASTER

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    3/42

    ANATOMI1.Esofagus2.Kardia3.Fundus4.Selaput Lendir5.Lapisan Otot6.MukosaLambung7.Korpus8.Antrum Pilorik9.Pilorus10.Duodenum

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    4/42

    Histologi lambung

    Lambungtersusun 4

    lapisan

    Tunika serosa

    Tunika

    muskularis

    Submukosa

    mukosa

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    5/42

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    6/42

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    7/42

    1. tunika serosa Ini adalah lapisan terluar. Bagian dari

    peritoneum visceralis.

    Dua lapisan peritoneum visceralis menyatupada kurvatura minor lambung dan

    duodenum kemudian terus memanjang kehati, membentuk omentum minus.

    Pada kurvatura mayor, peritoneum terus kebawah membentuk omentum majus, yangmenutupi usus halus dari depan. Sakus

    omentum minus adalah tempat yang seringterjadi penimbunan cairan (pseudokistapankreatikum) akibat penyulit pancreatitisakut.

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    8/42

    2. Tunikamuskularis

    Lapisanlongitudinal

    Lapisansirkular

    oblique

    Fungsi : kontraksi untuk memecah makanan menjadi partikel

    kecil, mengaduk, mencampur makanan dengan cairan lambung,

    dan mendorong ke arah duodenum.

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    9/42

    3. submukosa

    Tersusun atas jaringan areolarlonggar yang menghubungkanlapisan mukosa dan lapisanmuskularis.

    Jaringan ini memungkinkan mukosabergerak dengan gerakanperistaltic. Lapisan ini juga mengandungpleksus saraf pembuluh darah dansaluran limfe.

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    10/42

    4. mukosa

    Kelenjarkardia

    Chief sel : sekresi pepsinogen

    Parietal : sekresi HCL dan faktor instrinsik

    Sel mucus:

    Kelenjarfundus

    Sel G : sekresi gastrinKelenjarpilorus

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    11/42

    fisiologi

    Fisiologilambung

    Fungsimotorik

    Fungsipencernaan

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    12/42

    Fungsi motorik

    Menampung

    Mencampur

    Pengosonganlambung

    Fungsi pencernaan

    Pencernaan proteinoleh pepsin da Hcl

    Sintesis danpelepasan gastrin

    Sekresi faktorinstrinsik

    Sekresi mukusuntuk melindungimukosa lambung

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    13/42

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    14/42

    Pengaturan Sekresi Asam Lambung

    1. fase sefalik -> 10% dari sekresi lambung Fase sebelum makanan masuk ke lambung, yaitu akibat melihat,

    mencium, memikirkan. Pada fase ini kelenjar gastric terangsanguntuk sekresi hcl, pepsinogen dan mukus

    2.Fase gastric Fase saat makanan sampai di antrum. Pada fase ini terjadi

    pelepasan hormon gastrin. Setelah makan, gastrin dapat beraksipada sel parietal secara langsung untuk sekresi asam dan juga

    dapat merangsang pelepasan histamine dari sel enterokromafindan mukosa untuk sekresi asam

    3. Fase Intestinal

    Dimulai oleh gerakan kimus dari lambung ke duodenum. Proteinyang tercerna di duodenum merangsang pelepasan gastrin.

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    15/42

    Ph asam, lemak, hasilpemecahan protein

    Sekresi hormon sekretin,kolesistokinin, dan peptidepenghambat gastrik (gastricinhibiting peptide,GIP),

    INHIBISI SEKRESI

    LAMBUNG

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    16/42

    DEFINISI PATOFISIOLOGI

    DIAGNOSIS

    KLASIFIKASI

    EPIDEMIOLOGI

    DIAGNOSISBANDING

    TATALAKSANA

    KOMPLIKASI

    ETIOLOGI

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    17/42

    DefinisiDefinisi dispepsia menurut kriteria Rome III adalah salah

    satu atau lebih gejala dibawah ini :

    Rasa penuh setelah makan (yang diistilahkan

    postprandial distress syndrome) Rasa cepat kenyang (yang berarti ketidakmampuan

    untuk menghabiskan ukuran makan normal atau rasa

    penuh setelah makan)

    Rasa nyeri epigastrik atau seperti rasa terbakar

    (diistilahkan epigastric pain)

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    18/42

    Epidemiologi

    Di Indonesia diperkirakan 30%kasus pada praktek umum dan60% pada praktek spesialis

    merupakan kasus dispepsia Angka di Indonesia penyebab

    dispepsi adalah 86 persendispepsia fungsional, 13 persenulkus dan 1 persen disebabkanoleh kanker lambung

    Di i t di t i k l i t

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    19/42

    Klasifikasi

    berdasarkanetiologi

    Dyspepsifungisional

    Dyspepsi organik

    dispepsia yang disebabkan oleh kelompok

    penyakit organik

    Dispepsi tanpa disertai kelainan atau gangguan

    struktur organ berdasarkan pemeriksaan klinis,

    laboratorium, radiologi, dan endoskopi setelah 3

    bulan dengan gejala dispepsia

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    20/42

    Dyspepsifungisional

    Ulkus- likedyspepsia

    Dysmotility-like dyspepsia

    Dyspepsianon spesific

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    21/42

    Dyspepsi organik Dyspepsi fungisional

    Obat2an :

    Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS),

    Antibiotik (makrolides, metronidazole), Besi,

    KCl, Digitalis, Estrogen, Etanol (alkohol),

    Kortikosteroid, Levodopa, Niacin, Gemfibrozil,

    Narkotik, Quinidine, Theophiline.

    Kelainan psikis

    Intoleransi makanan

    Alergi susu sapi, putih telur, kacang, makanan

    laut, beberapa jenis produk kedelai dan

    beberapa jenis buah-buahan

    Non-alergi

    Produk alam : laktosa, sucrosa, galactosa,

    gluten, kafein.

    Bahan kimia : monosodium glutamate

    (vetsin), asam benzoat, nitrit, nitrat.

    stress

    Penyakit Organik Helicobacter pylori

    Nama penyakit

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    22/42

    Nama penyakit

    Penyakit oesophagus Refluks gastroesofageal dengan atau tanpa hernia

    Akhalasia

    Obstruksi esophagus Penyakit gaster dan duodenum

    penyakit gaster dan duodenum Gastritis erosif dan hemorhagik; sering disebabkan olehOAINS dan sakit keras (stres fisik) seperti luka bakar,

    sepsis, pembedahan, trauma, shock

    Ulkus gaster dan duodenum

    Karsinoma gaster

    Penyakit saluran empedu Kholelitiasis dan Kholedokolitiasis

    Kholesistitis

    Penyakit pankreas Pankreatitis

    Karsinoma pankreas

    Penyakit usus Malabsorbsi

    Obstruksi intestinal intermiten

    Sindrom kolon iritatif Angina abdominal

    Karsinoma kolon

    Penyakit metabolik / sistemik Gagal ginjal

    Hepatitis, sirosis hepatis, tumor hepar

    Diabetes melitius

    Hipertiroid, hipotiroid, hiperparatiroid

    Ketidakseimbangan elektrolit Penyakit jantung kongestif

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    23/42

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    24/42

    OAINSHambat kerja

    enzim

    siklooksigenase

    Tekan

    produksi

    prostaglandin

    Pertahanan

    terhadap

    mukosalambung

    Rusak

    mukosa

    lambung

    Pengaruh OAINS terhadap lambung

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    25/42

    4 tahap kerusakan mukosa

    lambung akibat OAINS :

    Menurunkansekresi mukus dan

    bikarbonat

    Gangguan sekresiasam

    Vasokonstriksi ->

    aliran darahmenurun ->

    nekrosis

    Perlekatan lekositPMN pada endotel

    vaskular

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    26/42

    Patofisiologi

    dyspepsi fungisional

    1. abnormalitas motorik gaster

    : keterlambatan pengosongan

    lambung 2. perubahan sensitivitas gaster

    3. helicobacter pylori

    4. disfungsi otonom 5. stress

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    27/42

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    28/42

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    29/42

    Helicobacter pyloriHelicobacter pylori keluarkan enzim

    enzim :

    Merubah urea menjadi amoniak sehinggaa

    helicobacter pylori dapat melindungi diri darikeasaman lambungEnzim urease

    Enzim

    protease Merusak glikoprotein & fosfoliin yangmenutupi mukosa lambung

    Enzim

    fosfolipase

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    30/42

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    31/42

    Ulkus-likedyspepsi

    Dysmotility -like dysepsi

    Dyspepsiakibat refluks

    Nyeri epigastrium

    terlokalisasi Nyeri hilang setelah makan

    atau pemberian antasid

    Nyeri saat lapar

    Nyeri episodik

    Mudah kenyang perut cepat terasa penuh saat

    makan

    mual ,muntah .

    Upper abdominal bloating (bengkak

    perut bagian atas) . Rasa tak nyaman bertambah saat

    makan

    nyeri ulu hati dan rasa seperti terbakar,

    Darah :

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    32/42

    PemeriksaanPenunjang

    laboratorium

    endoskopi

    radiologi

    Bariumenema

    Dapat identifikasikelainan struktural

    dinding/ mukosa

    saluran cerna bagian

    atas. Contoh : tukak

    lambung/ tumor

    Darah :

    Leukositosis -> infeksi

    Tinja:

    Cair, berlendir, banyak

    lemak -> malarbsorbsi

    Curiga keganassan,lakukan pmeriksaan

    tumor marker, ex:

    CEA, CA 19-9

    Dianjurkan apabila ada

    dispepsi disertai dengan

    ALARM SYMTOMS !

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    33/42

    ALARM SYMTOMS

    Umur 45 tahun (onset baru)

    Perdarahan dari rektal atau melena

    Penurunan berat badan >10%

    Anoreksia

    Muntah yang hebat, muntah darah (hematemesis)

    Anemia

    Massa di abdomen atau limfadenopati

    Disfagia yang progresif atau odinofagia

    Riwayat keluarga keganasan saluran cerna bagian atas

    Riwayat keganasan atau operasi saluran cerna sebelumnya Riwayat ulkus peptikum

    Kuning (Jaundice)

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    34/42

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    35/42

    Diagnosis dyspepsi fungisional1. Berasa terganggu setelah makan

    2. Cepat kenyang

    3. Nyeri epigastrik Terjadi dalam masa 3 bulandengan onset gejalasekurang kurangnya 6

    bulan sebelum diagnosis

    Terbukti tidak terdapat

    penyakit organik

    4. Panas/terbakar di epigastrik

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    36/42

    Manajemen dispepsia tanpa

    gambaran alarm meliputi :

    1. Supresi asam secara empiris

    2. Pemeriksaan H pylori non invasif

    dengan urea breath test, serologi,pemeriksaan antigen feses dan

    pemeriksaan endoskopi untuk kasus

    yang positif

    3. Pemeriksaan H pylori non invasif

    dan eradikasi bila positif4. Terapi eradikasi empiris H pylori

    tanpa pemeriksaan

    5. Endoskopi dini

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    37/42

    Golongan Nama obat Mekanisme kerja

    1. Antasid basa lemah yang bereaksi

    dengan asam hidroklorik,membentuk garam dan air

    untuk mengurangi keasaman

    lambung.

    2. Antibiotik Amoxicillin, claritromisin,

    tetrasiklin, metronidazol,bismuth.

    Untuk eradikasi helicobacter

    pylori apabila hasil pemeriksaan+

    3. Antagonis reseptor H2 simetidin, ranitidin,

    famotidin, dan nizatidine

    memblokir perlekatan

    histamine pada reseptornya

    sehingga sel parietal tidak dapat

    dirangsang untuk mengeluarkanasam lambung

    4. PPI (Proton Pump

    Inhibitor)

    Omeprazole, esomeprazole,

    lansoprazole, rabeprazole,

    pantoprazole

    memblokir kerja enzim K+H+

    ATPase yang akan memecah

    K+H+ ATP menghasilkan energi

    yang digunakan

    untuk mengeluarkan asam HCL

    5. Sitoprotektif Sukralfat menekan sekresi asam

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    38/42

    p

    lambung oleh sel parietal.

    meningkatkan sekresi

    prostaglandin endogen,

    yang selanjutnya

    memperbaiki mikrosirkulasi meningkatkan produksi

    mukus

    meningkatkan sekresi

    bikarbonat mukosa,

    membentuk lapisan

    protektif (site protective),yang bersenyawa dengan

    protein sekitar

    lesi mukosa saluran cerna

    bagian atas

    6. Prokinetik Domperidone, cisapride

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    39/42

    Edukasi :

    A. menghindari makanan yang dapatmencetuskan serangan keluhan.Makanan yang merangsang sepertipedas, asam, tinggi lemak, kopi.

    B. Apabila keluhan pasien lebih cepatkenyang, maka dapat dianjurkanuntuk makan porsi kecil tetapisering dan rendah lemak.

    C. Pasien juga dianjurkan untukmenghindari stress.

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    40/42

    Komplikasi

    1. Perdarahan gastrointestinal

    2. Perforasi

    3. Obstruksi lambung

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    41/42

    Prognosis

    Dispepsia yang ditegakkan

    setelah pemeriksaan klinis dan

    penunjang yang akurat,

    mempunyai prognosis yang baik.

  • 5/28/2018 Dyspepsia

    42/42