Top Banner
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara beriklim tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Tipe topografi Indonesia yang beragam menyebabkan banyak jenis tanaman daerah tropis maupun subtropis dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Salah satu komoditas yang memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan di Indonesia adalah tanaman buah, khususnya buah tropis diantaranya adalah durian (Durio Zibethinus Murray). Durian (Durio Zibethinus Murray) adalah buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi di Indonesia dengan kisaran pasar yang luas dan beragam, mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern, restoran, dan hotel. Hal ini menunjukan bahwa komoditas durian sangat potensial untuk diusahakan karena memiliki nilai ekonomi dan daya saing yang tinggi dibandingkan dengan 1
28

Durian

Jul 25, 2015

Download

Documents

Rudi Andrianto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Durian

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara beriklim tropis yang memiliki keanekaragaman

hayati yang tinggi. Tipe topografi Indonesia yang beragam menyebabkan banyak

jenis tanaman daerah tropis maupun subtropis dapat tumbuh dan berproduksi

dengan baik. Salah satu komoditas yang memiliki potensi yang tinggi untuk

dikembangkan di Indonesia adalah tanaman buah, khususnya buah tropis

diantaranya adalah durian (Durio Zibethinus Murray).

Durian (Durio Zibethinus Murray) adalah buah yang memiliki nilai ekonomi

tinggi di Indonesia dengan kisaran pasar yang luas dan beragam, mulai dari pasar

tradisional hingga pasar modern, restoran, dan hotel. Hal ini menunjukan bahwa

komoditas durian sangat potensial untuk diusahakan karena memiliki nilai

ekonomi dan daya saing yang tinggi dibandingkan dengan komoditas buah yang

lain. Buah durian sudah dikenal di Asia Tenggara sejak lama sehingga buah ini

sudah cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Buah durian yang mengandung

vitamin C cukup tinggi ini juga memiliki serat pangan yang baik untuk tubuh

(Sobir, 2010).

Durian (Durio Zibethinus Murray) merupakan buah berkulit duri namun

memiliki rasa yang sangat enak dan legit. Buah ini memiliki aroma yang sangat

khas dan menyengat. Buah legit ini banyak sekali jenisnya, di Indonesia saja

terdapat bermacam-macam durian seperti durian sukun, durian merah, durian

1

Page 2: Durian

matahari, durian otong, durian kuning emas, dan lain-lain. Sedangkan durian

monthong bukanlah durian asli Indonesia.

Di Indonesia, pada awalnya durian merupakan tanaman hutan. Oleh karena

rasanya yang luar biasa, durian lalu berkembang menjadi tanaman pekarangan ,

selanjutnya dikebunkan. Di Thailand, karena jauh dari pusat keragaman maka

durian secara cepat berkembang menjadi tanaman budidaya komersial. Seiring

perkembangan teknologi dan budidaya pertanian, di Indonesia durian mulai

dibudidayakan secara intensif sehingga kualitasnya meningkat. Hal ini menjadi

penting terutama karena Indonesia memiliki varietas durian yang sangat beragam.

Dengan dipelihara secara intensif, varietas tersebut akan terjaga keberlanjutannya

dan semakin dikenal di mancanegara (Sobir, 2010).

Tanaman durian dapat diperbanyak secara generatif (biji) atau secara

vegetatif (misalnya okulasi, sambung dan susunan). Tanaman yang berasal dari

biji sering kali mengalami perubahan sifat dari pohon induknya. Karena itu, cara

yang terbaik untuk memperbanyak tanaman durian adalah dengan okulasi,

sambung, atau susunan. Dengan cari ini sifat tanaman akan tetap sama dengan

pohon induknya. Dengan praktek kerja lapang ini bermaksud untuk mempelajari

bagaiman teknik perbanyakan dan pembibitan durian yang benar.

2

Page 3: Durian

B. Tujuan dan Sasaran Praktik Kerja Lapang

Tujuan dari pelaksanaan praktik kerja lapang, antara lain :

1. Mempelajari teknik perbanyakan dan pembibitan tanaman durian (Durio

Zibethinus Murray) di UPTD Balai Benih Hortikultura Dinas Pertanian

Banjarnegara.

2. Mempraktikan secara langsung teknik teknik perbanyakan dan pembibitan

durian (Durio Zibethinus Murray) di UPTD Balai Benih Hortikultura Dinas

Pertanian Banjarnegara.

3. Mengkaji permasalahan yang ada dalam pelaksanaan teknik teknik

perbanyakan dan pembibitan tanaman durian (Durio Zibethinus Murray) di

UPTD Balai Benih Hortikultura Dinas Pertanian Banjarnegara.

Sasaran dari pelaksanaan praktik kerja lapang, antara lain :

1. Memperoleh informasi mengenai teknik perbanyakan dan pembibitan (Durio

Zibethinus Murray) di UPTD Balai Benih Hortikultura Dinas Pertanian

Banjarnegara.

2. Mempraktikan sendiri cara teknik teknik perbanyakan dan pembibitan (Durio

Zibethinus Murray) di UPTD Balai Benih Hortikultura Dinas Pertanian

Banjarnegara.

3. Memecahkan permasalahan yang ada dalam pelaksanaan teknik perbanyakan

dan pembibitan tanaman durian (Durio Zibethinus Murray) di UPTD Balai

Benih Hortikultura Dinas Pertanian Banjarnegara.

3

Page 4: Durian

C. Manfaat Praktik Kerja Lapang

1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang teknik teknik perbanyakan dan

pembibitan (Durio Zibethinus Murray).

2. Memperoleh pengalaman dan wawasan tentang cara pengelolaan suatu

organisasi di bidang pertanian.

3. Latihan kerja di bidang pertanian.

4. Hasil praktik kerja lapang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

melaksanakan penelitian.

4

Page 5: Durian

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Botani Tanaman Durian

1. Taksonomi

Menurut (Sobir, 2010) Berikut ini klasifikasi ilmiah buah durian.

Kingdom : Plantae – Plants

Subkingdom : Tracheobionta – Vascular plants

Superdivision : Spermathophyta – Seed plants

Division (Phylum) : Magnoliophyta – Flowering plants

Kelas : Magnoliopsida – Dicotyledons

Subkelas : Dillenlidae

Order : Malvales

Keluarga : Bombacaceae – Kopok – tree familly

Genus : Durio Adanson – durio

Spesies : Durio zibethinus Murray – durian

Murray adalah seorang ahli yang pertama kali mendengar adanya buah

durian. Akan tetapi, pada waktu itu ia masih memilik pandangan negatif. Ia

menilai bahwa bau buah durian itu sangat mengganggu karena baunya seperti bau

musang (zibethinus). Setelah mencari buah durian sendiri di hutan Malay dan

meneliti kehidupan di sekitanya, menemukan buah durian tersebut. Buah durian

yang didapat itu langsung dibelah dan dimakannya tanpa ragu-ragu. Ia pulang ke

negeri asalnyadan membawa buah durian tersebut. Ia sendiri mencoba

menetralisasi anggapan bahwa buah durian itu tidak enak, berbau busuk, dan

5

Page 6: Durian

sebagainya. Dengan upaya tersebut, banyak orang menyukai buah durian karena

rasanya memang sungguh lezat dan baunya harum. Akhirnya, buah durian

tersebut dinobatkan sebagai raja segala buah (AAK,1997).

Murray alias Alfred Russel Wallace, sebagai ahli pengetahuan alam, sangat

bangga akan hasil buah penemuannya. Ahli lain yang mengenalkan buah durian

adalah C. Lumbolz (AAK,1997 ).

2. Asal Usul Tanaman Durian

Menurut (Sobir,2010) Durian merupakan pohon asli nusantara, dengan pusat

keragaman di Pulau Kalimantan, kata “durian” mengacu pada bentuk kulit

buahnya yang berduri sehingga diberi naman duri dengan akhiran –an, jadilah

kata durian. Kata ini terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang kulitnya

berduri tajam. Di beberapa daerah, durian dikenal dengan nama yang berbeda,

yaitu duren (Jawa, Betawi, Gayo), kadu (Sunda), duriang (Manado), duliang

(Toraja), dan rulen (Pulau Seram Timur).

Durio atau durian (Durio zibethinus Murray) adalah tanaman buah asli Asia

Tenggara dengan pusat keanekaragaman tertinggi berada di Borneo. Jenis durian

kira-kira berjumlah 30 jenis. Dari jumlah tersebut, hanya Durio zibethinus yang

ditanam untuk dikonsumsi sebagai bebuahan.

Tanaman durian merupakan jenis pohon hutan basah yang memiliki tinggi

mencapai 30 – 40 m dan garis tengah 2 – 2,5 m. Walaupun umumnya tidak

dikenal di negara barat, durian adalah sebuah komoditas berharga di Asia

Tenggara yang memberikan pengaruh pada kultur dan sejarah dunia. Durian

merupakan jenis buah yang cukup lama ada di dunia. Di Malaysia, nilai ekspor

6

Page 7: Durian

durian tercatat diatas 40%. Sementara di Indonesia, panen beras pernah gagal

hanya karena waktu tanamnya bersamaan dengan panen durian. Itulah sebabnya,

petani lebih tertarik pada durian dibandingkan beras (Sobir, 2010).

3. Morfologi Tanaman Durian

Daun tanaman durian umumnya berbentuk bulat memanjang dengan bagian

ujung meruncing. Letaknya berselang-seling dan pertumbhannya secara tunggal.

Struktur daun agak tebal dengan permukaan daun sebelah atas berwarna hijau

mengilap dan bagian bawah berwarna cokelat atau kuning keemasan.

Buah ini terdiri atas kulit, daging, dan biji. Sesuai dengan namanya, kulit

buah memiliki duri. Warnanya hijau sampai cokelat kekuningan, tergantung pada

tingkat kematangan buah. Daging buah terletak di juring-juring atau pangsa-

pangsa (petak-petak di dalam buah). Jumlah juring dalam sebutir buah durian

bervariasi, tergantung pada jenis varietas durian.

Akar tanaman durian merupakan akar tunggang. Akar ini bisa menembus

tanah sampai kedalaman lebih kurang 3 m (Bernard,2008).

Bunganya besar berbentuk mangkuk dengan benang sari dan mahkota

berwarna kuning emas hingga merah. Bunganya sempurana atau hermafrodit (satu

bunga terdapat benang sari dan putik yang fertil). Bunga keluar secara tunggal

atau berkelompok pada cabang primer hingga cabang sekunder (ranting). Letak

bunga bergantung dengan tangkai panjang. Tanaman dari biji dapat berbunga pada

umur 8 – 15 tahun, sedangkan dari bibit okulasi pada umur 5 – 7 tahun (Hendro,

2008).

7

Page 8: Durian

4. Kandungan Gizi Buah Durian

Daging buah durian mempunyai kandungan gizi yang cukup tinggi, tiap 100

gram daging buah mengandung 65 gram air, 134 energi, 2,5 gram protein, 3 gram

lemak, 28 gram karbohidrat, 7,4 mg kalsium, 44 mg fosfor, 1,3 mg besi, dan 175

SI vitamin A, serta 53 mg vitamin C. Sedangkan bau yang dikeluarkan,

disebabkan oleh belerang yang terikat pada asam butirat dan asam organik lain

yang mudah menguap. Senyawa yang baunya paling busuk adalah propanatiol dan

dietil tioeter, selain itu juga senyawa lain yang turut menentukan rasa nyaman dari

buah durian (Setiadi, 2008).

5. Jenis Buah durian

Menurut (Bernard, 2008), jenis durian yang ada di Indonesia adalah :

a. Durio kutejensis

Varietas ini lebih dikenal dengan nama durian lai atau durian daun karena

daunnya lebar. Bunga durian lai berwarna merah dan berukuran lebih besar

daripada durian kebanyakan. Daging buahnya tebal, bertekstur kering, dan hampir

tidak mengeluarkan bau sehingga lebih disukai oleh orang Eropa. Warnanya

kuning tua, kuning putih, dan merah. Serta rasanya manis.

b. Durio oxleyanus

Durian yang tumbuh liar di hutan basah ini lebih dikenal dengan nama

durian kerantongan. Berat buahnya hanya 200 – 400 gram dengan duri panjang

dan rapat berwarna hijau. Walaupun berukuran kecil, daging buahnya berasa

manis. Daging buahnya itu berwarna kuning tua dan bertekstur halus. Di habitat

aslinya tinggi pohon dapat mencapai 40 m.

8

Page 9: Durian

c. Durio dulcis

Sosok pohon durian yang satu ini tidak jauh berbeda dengan durian

kebanyakan. Yang membedakan adalah warna kulitnya yang merah dengan berat

buah 400 – 1000 gram. Daging buahnya tebal, berasa manis, serta bertekstur halus

dan lembek. Durian ini tidak mempunyai nilai ekonomis untuk dikebunkan.

d. Durio graveolens

Durian ini lebih dikenal dengan nama labelak. Bunganya muncul di ujung

batang yang lebih tua. Kulit buahnya ada yang berwarna hijau, kuning, cokelat,

dan ada pula yang berwarna merah. Berat buahnya mencapai 400 – 2000 gram.

Daging buahnya tebal, berwarna merah, bertekstur dan kering, serta berasa manis.

Aromanya harum sedang.

e. Durio grndiflorus

Daun durian ini tergolong panjang karena bisa mencapai 24 cm dengan lebar

mencapai 3,8 cm. Bunganya berdiameter 8 – 12 cm dan muncul di cabang yang

sudah tua.

f. Durio testudinarium

Durian ini lebih dikenal dengan nama durian kura-kura. Buahnya muncul di

pangkal batang bagian bawah dan jarang muncul di bagian atas pohon. Daging

buahnya agak tebal dengan warna kuning atau putih dan berasa manis.

9

Page 10: Durian

B. Manfaat Tanaman Durian

Daging bauh durian yang telah matang dapat dimakan segar. Sisa buah dapat

dibuah lempok (dodol) dan tempoyak (asinan). Buah yang tua, tetapi belum

matang dapat dibuat tepung durian. Kayunya baik sekali untuk bahan bangunan.

Sari buah durian digunakan untuk aroma es krim (Hendro, 2008).

Menurut (AAK, 1997), selain hasil utama tanaman durian ialah buahnya.

Ada pula hasil ikutan, antara lain :

1. Tanaman durian dapat dimanfaatkan sebagai pencegah erosi di lahan yang

miring, terutama tanah yang miring ke timur karena intensitas sinar matahari

pagi yang diterima akan lebih banyak. Perakaran durian akan

mencengkeram lapisan tanah atas sehingga tanag tersebut terbebas dari

erosi. Adapun sisa-sisa tanaman akan tertahan oleh batang-batang durian

sehingga dapat menyuburkan tanah.

2. Batang durian dapat digunakan untuk bahan bangunan atau perkakas rumah

tangga. Kendati tidak termasuk kelas istimewa kayu durian dapat digunakan

sebagai bahan bangunan. Kayu durian setaraf dengan kayu sengon sebab

kayu durian cenderung lurus. Di samping itu, kayu durian bisa diolah

menjadi kayu lapis olahan dan mudah dibubut serta dibentuk menjadi

perkakas rumah tangga, seperti rak gelas dan piring, sendok nasi, alu,

lumpang, dan lain-lain.

3. Biji durian memiliki kandungan pati yang cukup tinggi sehingga berpotensi

sebagai alternatif pengganti bahan makanan. Biji durian sebagai bahan

makanan memang belum memasyarakat di Indonesia. Di Thailand, biji

10

Page 11: Durian

durian sudah cukup memasyarakat untuk dibuat bubur dengan cara diberi

campuran daging buahnya. Bubur biji durian ini menghasilkan kalori yang

cukup potensial bagi manusia.

4. Kulit durian dapat dipakai sebagai bahan abu gosok yang bagus. Caranya

adalah dengan dijemur sampai kering, kemudian dibakar sampai hancur dan

abunya dipakai untuk mencuci piring dan gelas. Di samping itu, abu kulit

dapat juga digunakan untuk campuran media tanaman di dalam pot, baik

tanaman indoor maupun bebungaan.

C. Aspek Ekologi Tanaman Durian

Menurut (Bernad, 2008), tanaman durian akan tumbuh secara optimal di

daerah tropis. Untuk bertanam durian secara intensif dibutuhkan tempat dengan

ketinggian 50 – 600 m di atas permukaan laut. Ketinggian tempat akan

berpengaruh terhadap waktu pembungaan dan kematangan buah. Durian yang

ditanam di tempat yang tinggi akan lebih lambat waktu berbunganya

dibandingkan dengan yang ditanam di dataran rendah. Begitu pula dengan proses

kematangan buah. Buah yang ditanam di tempat yang tinggi akan lebih lambat

masaknya dibandingkan dengan yang ditanam di tempat yang rendah.

Selain itu, tempat ideal untuk menanam durian adalah yang memiliki

intensitas cahaya matahari 40 – 50% dengan suhu 22 – 300C. Curah hujan yang

ideal adalah 1500 – 2500 mm per tahun. Tempat itu juga sebaiknya memiliki

bulan basah selama 9 – 11 bulan per tahun dan bulan kering selama 3 – 4 bulan

untuk merangsang pertumbuhan bunga. Tanaman durian dapat ditemukan juga di

11

Page 12: Durian

daerah dengan iklim sedang yang memiliki bulan basah 7 – 8 bulan per tahun.

Tanah yang cocok untuk tanaman durian adalah tanah lempung berpasir yang

subur dan memiliki banyak kandungan bahan organik. Jenis tanah latosol,

podsolik, atau andosol merupakan jenis tanah yang paling cocok untuk tanaman

durian.

D. Teknik Budidaya Tanaman Durian

Durian dapat diperbanyak dengan biji yang tua, okulasi, susunan, dan

sambung. Namun, bibit hasil okulasi lebih populer dan dianjurkan daripada biji.

Sebagai batang bawah digunakan tanaman dari biji yang telah berumur 4 – 8

bulan. Jenis durian untuk batang bawah belum ada yang khusus, tetapi dianjurkan

menggunakan jenis durian kompetibel (serasi) dan sehat.

Pada saat ini, penggunaan durian okulasi atau sambung lebih populer

walaupun harganya mahal. Bibit okulasi atau sambung lebih terjamin karena

mutunya sesuai dengan keunggulan pohon induk dan lebih seragam.

Perubahan sifat mungkin terjadi karena penggunaan bibit batang bawah

yang kurang tepat (tidak kompetibel). Kejadian ini biasa ditemukan pada tanaman

durian okulasi atau sambung dengan batang bawah dari biji yang dikumpulkan

dari pedagang durian (biji sapuan).

Menurut (Hendro, 2008), bibit okulasi dalam keranjang atau polibag umur

satu tahun (tinggi lebih dari 70 cm) ditanam dengan jarak 8 meter x 8 meter atau

10 meter x 10 meter atau 12 meter x 12 meter, tergantung varietas dan pola tanam.

Lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm dipupuk dengan pupuk kandang

12

Page 13: Durian

sebanyak dua blek atau 40 kg per lubang. Pupuk buatan NPK sebanyak 50 – 2000

gram per pohon diberikan empat kali setahun, sesuai umur. Pada umur 1 – 6

tahun diberikan 50 – 500 gram per tahun. Sesudah berbuah, pemupukan cukup

diberikan dua kali setahun menjelang berbunga dan setelah panen buah sebanyak

500 – 2000 gram per tahun. Bunga akan muncul berkelompok pada cabang

horizontal.

Setelah benang sari dan mahkota bunga gugur, selanjutnya mulai tampak

pentil buah. Bila perlu, pentil buah dibungkus dengan kantong plastik hitam untuk

mencegah serangan penggerek buah. Untuk mencegah buah jatuh ke tanah setelah

matang, dianjurkan mengikat buah dengan tali rafia pada cabang terdekat.

Pengikatan buah dilakukan setelah buah sebesar bola kaki atau sebelum tua.

Pemangkasan dilakukan pada tunas liar atau tunas air dan cabang sakit.

Cara perbanyak tanaman secara vegetatif, antara lain :

1. Perbanyak dengan cara stek

Perbanyak dengan cara stek adalah perbanyak tanaman dengan

menumbuhkan potongan atau bagian tanaman seperti akar, batang atau pucuk

sehingga menjadi tanaman baru. Stek pucuk umu dilakukan untuk perbanyakan

tanaman bebuahan.

a. Persyaratan

Bahan stek berupa cabang yang sehat, tidak terlalu tua atau telalu muda.

b. Alat dan Bahan

Pisau, Polibag berisi media, Guting tanaman.

c. Langkah-langkah

13

Page 14: Durian

Secara garis besar, langkah-langkah perbanyak stek pucuk adalah :

Pilihlah pohon induk yang dikehendaki sebagai sumber pengambilan stek.

Pilihlah disesuaikan dengan sifat yang dikehendaki, menurut tujuan

pertanaman.

Pilihlah cabang dari pohon induk yang sesuai dengan persyaratan untuk

bahan stek.

Potonglah cabang yang terpilih dengan arah potong serong atau miring.

Pangkaslah daun sehingga tersisa sepasang daun.

Potonglah daun yang tersisa sehingga tertinggal 1/3 – 1/2 bagian.

Rendamlah pangkal stek dengan zat perangsang (misalnya Rootone F)

untuk merangasang pertumbuhan akar stek.

Tanamlah stek dalam polibag yang telah diisi dengan media.

Tempatkanlah polibag dalam naungan.

Siramlah dengan air secukupnya dan teratur.

2. Perbanyak dengan cara cangkok

Mencangkok adalah suatu teknik perbanyakan tanaman dengan cara

merangsang pertumbuhan perakaran pada cabang pohon sehingga dapat

ditanam sebagai tanaman baru. Cara merangsang pertumbuhan pertumbuhan

akar dapat dilakukan dengan mengupas kulit luar cabang dan selanjutnya

cabang yang terkupas diberi media tanah.

a. Pesrsyaratan pohon yang akan dicangkok

adalah :

Persyaratan utama :

14

Page 15: Durian

Tumbuh baik dan sehat.

Produktivitas tinggi.

Persyaratan lainnya :

Setelah persyaratan utama terpenuhi pilihlah satu cabang atau ranting

dengan persyaratan sebagai beriku :

Arah pertumbuhan cabang tegak atau condong ke kiri 450.

Cabang berukuran sebesar ibu jari sampai dengan pergelangan tangan

orang dewasa.

Cabang tidak terlalu muda atau terlalu tua karena cabang yang terlalu tua

akan sukar keluar akarnya dan yang terlalu muda akan mudah patah serta

lambat berbuah.

Panjang dari ujung cabang sampai tempat sampai tempat cangkokan 50 –

100 cm tergantung besar cabang yana akan dicangkok.

b. Alat dan Bahan yang diperlukan untuk

mencangkok

Pisau yang tajam dan bersih untuk mengupas kulit cabang.

Plastik putih atau sabut kelapa untuk pembungkus kulit pohon.

Tali rafia atau tali bambu untuk pengikat.

Tanah yang subur atau mos sabut kelapa yang sudah dihancurkan untuk

media tumbuh akar.

Gunting tanaman.

Kuas untuk membersihkan kambium.

15

Page 16: Durian

c. Langakah-langkah perbanyakan dengan

cangkok adalah :

Pilih pohon induk sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki.

Pilihlah cabang pada pohon induk yang memenuhi persyaratan pada di

atas.

Kupaslah kulit cabang pada salah satu buku selebar kira-kira 4 cm.

Bersihkanlah kambium yang terdapat pada cabang yang telah dikupas, dan

keringkanlah selama 1 hari, untuk tanaman yang bergetah keringkanlah 3

– 4 hari.

Buatlah media berupa campuran pupuk kandang dan tanah dengan

perbandingan 1:2.

III. METODE KERJA PRAKTIK

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik

Kerja praktik dilaksanakan di UPTD Balai Benih Hortikultura Dinas

Pertanian Banjarnegara selama 25 hari, yaitu antara bulan Januari sampai

Februari. Tempat kerja praktik yaitu suatu Balai yang bergerak di bidang produksi

benih hortikultura.

B. Materi Kerja Praktik

Materi yang akan digunakan dalam kerja praktik, yaitu:

1. UPTD Balai Benih Hortikultura Dinas Pertanian Banjarnegara.

16

Page 17: Durian

2. Peralatan (alat tulis, cangkul, sabit, dan lain-lain) dan bahan untuk melakukan

pengembangan durian.

C. Metode Kerja Praktik

Kerja praktik dilakukan dengan metode magang, yaitu berpartisipasi akif

dalam semua kegiatan pengembangan tanaman durian di UPTD Balai Benih

Hortikultura Dinas Pertanian Banjarnegara. Untuk melengkapi data yang

dibutuhkan, dilakukan survei terhadap kegiatan pengembangan tanaman durian di

UPTD Balai Benih Hortikultura Dinas Pertanian Banjarnegara. Wawancara

dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada para staff dan pekerja setempat

yang menangani budidaya dan pengembangan tanaman durian di UPTD Balai

Benih Hortikultura Dinas Pertanian.

D. Cara Pengambilan Data

Metode kerja praktik dimaksudkan untuk mendapatkan data primer dan

data sekunder

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil melalui pengamatan secara langsung

di lapangan yaitu kegiatan pengembangan tanaman durian. Pengambilan data

primer ini didukung dengan foto dokumentasi yang diambil pada saat pelaksanaan

praktik kerja lapang.

2. Data sekunder

17

Page 18: Durian

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung yaitu data

yang diambil dari arsip, studi pustaka dan pustaka lain yang berkaitan dengan

pengembangan tanaman durian, termasuk informasi mengenai keadaan umum

UPTD Balai Benih Hortikultura Dinas Pertanian Banjarnegara.

18

Page 19: Durian

IV. JADWAL PELAKSANAAN

Tabel 3. Jadwal pelaksanaan praktik kerja lapang

NoKegiatan

Minggu ke-

1 2 3 4

1Persiapan dan pengenalan kondisi lingkungan Kerja

Praktik.

2

Pengambilan data primer dan sekunder di bagian

administrasi maupun pada kegiatan Balai terutama yang

berkaitan dengan kegiatan pengembangan lengkeng

3

Mengamati dan melakukan secara langsung kegiatan pengembangan tanaman

lengkeng..4 Pembuatan laporan mingguan.

5Melengkapi data yang

diperlukan.

19