DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI Direktorat Kesehatan Keluarga, Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Seminar Ketidaksetaraan Kesehatan Reproduksi/Keluarga Berencana Dalam Rangka Peluncuran Laporan Situasi Kependudukan Dunia Malang – Jawa Timur, 17 Oktober 2017
27
Embed
DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM …bak.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Dit-Kesga-Kemenkes... · Akreditasi Puskesmas ... •PMK 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DUKUNGAN SEKTOR KESEHATAN DALAM MENGATASI DISPARITAS PROGRAM KELUARGA BERENCANA
DAN KESEHATAN REPRODUKSI
Direktorat Kesehatan Keluarga, Ditjen Kesehatan Masyarakat
• Kunjungan Antenatal (K4) (persen) 70,4 (2013) 72,0 74,0 76,0 80,0 b. Menurunnya Angka kematian bayi (AKB),
diukur dengan proksi: 32 (2012) n.a n.a n.a 24
• Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen)
71,3 (2013) 75,0 78,0 81,0 90,0
c. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun) (persen)
32,9 (2013) 31,3 30,5 29,6 28,0
d. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR)
2,60 (2012) 2,37 2,36 2,33 2,28
2 Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular a. Prevalensi HIV (persen) 0,46 (2014) <0,5 <0,5 <0,5 <0,5 b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk 297 (2013) 280 271 262 245 c. Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun (persen) 7,2 (2013) 6,9 6,4 5,9 5,4 d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) 25,8 (2013) 25,0 24,6 24,2 23,4 e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen) 15,4 (2013) 15,4 15,4 15,4 15,4
3 Meningkatnya Perlindungan Finansial a. Penduduk yang menjadi peserta BPJS-Kesehatan (persen) 51,8
(Okt, 2014) 60,0 68,0 77,0 Min. 95
4 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan a. Jumlah Kab/Kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang tersertifikasi akreditasi
nasional 10 (2014) 94 190 287 481
b. Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi
71,2 (2013) 75,2 80,2 85,2 95,2
c. Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan 1.015 (2013) 1.200 2.000 3.000 5.600
5 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan a.Pelayanan kesehatan dasar b.Pelayanan kesehatan rujukan
Arah Kebijakan
1.Memperkuat upaya promotif dan preventif
2.Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan • Pembiayaan kesehatan.
• Penyediaan, distribusi, dan mutu sediaan farmasi, alkes, dan makanan
• Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
• Penguatan sistem informasi, manajemen dan litbang kesehatan
• Penyediaan, persebaran dan kualitas SDM kesehatan
3.Mempercepat perbaikan gizi masyarakat
4.Meningkatkan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
Kebijakan terkait Revolusi Mental:
Meningkatkan responsifitas pelayanan kesehatan
Efektivitas program preventif (Gerakan Masyarakat Sehat)
Penegakan hukum dan disiplin (etika kedokteran, standar rumah sakit, dll)
*Keterangan: Data AKI dan AKB diperoleh melalui survei skala besar dan tidak tersedia setiap tahun
Dukungan Sektor Kesehatan
Dalam Mengatasi Disparitas Program KB
Demand – Supply Side
Promosi KB
Penggerakan masyarakat
Advokasi
Tingkat kesejahteraan
Fasyankes
Tenaga kesehatan
Jaminan kesehatan
Obat dan Alkes
Transport dan rujukan
Alokon
tata kelola kepemerintahan
lit-bang
sistem d
ata dan
info
rmasi
koo
rdin
asi-
kola
bo
rasi
leadership akuntabilitas
monitoring-evaluasi perencanaan-penganggaran
regulasi
Aspek Program dan Pelayanan KB
Pendidikan
Pemerintah Daerah
Provinsi dan
Kabupaten/Kota
PROGRAM
INDONESIA
SEHAT
FOKUS PADA
Pelayanan kesehatan dengan
menjangkau seluruh keluarga
di wilayah kerja puskesmas
Pelibatan lintas sektor dan seluruh
aktor pembangunan termasuk
masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan kesehatan
STANDAR
PELAYANAN
MINIMAL
BIDANG
KESEHATAN
PENDEKATAN
KELUARGA
GERAKAN
MASYARAKAT
HIDUP SEHAT
PMK 43/2016 tentang SPM Bidang Kesehatan
Inpres 1/2017 tentang GERMAS
PMK 39/2016 tentang Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga
Dukungan Kebijakan
indikator keluarga sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan dan perkembangan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Penyakit Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/asuransi kesehatan
Meningkatkan kesempatan ber-KB pascapersalinan
Metode Amenore Laktasi (MAL) sebagai salah satu cara KB
Pelayanan KB dijamin JKN
Memotivasi PUS ber-KB
Dukungan Regulasi terkait Pelayanan KB
• UU 40 Tahun 2004 tentang SJSN
• UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• UU 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
• PP No 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
• PP No 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• Perpres 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Perpres 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
• PMK 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN
• PMK 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual
• PMK 99 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenkes 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN
• PMK 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan beserta perubahan-perubahannya: 1) PMK 64 Tahun 2016 dan 2) PMK 4 Tahun 2017
• PMK 76 Tahun 2016 tentang Pedoman INA CBG dalam Pelaksanaan JKN
Dukungan Pemenuhan Fasyankes (termasuk untuk Layanan Kontrasepsi)
PMK 99 Tahun 2015
FKTP Fasyankes
Tingkat Pertama
FKRTL Fasyankes Rujukan
Tingkat Lanjut
Puskesmas / setara
Klinik Pratama / setara
Praktik Mandiri Dokter
RS D Pratama / setara
Praktik mandiri bidan/ perawat (bagi kecamatan tidak ada dokter, dengan penugasan Kadinkes Kab/ Kota, sifat sementara)
Klinik Utama / setara
Rumah Sakit Umum
Rumah Sakit Khusus
1.179
1.264
Jumlah puskesmas
yang minimal
memiliki 5 jenis
tenaga kesehatan
2015
2016
Persentase RS Kab/Kota
kelas C yang memiliki 4
dokter spesialis dasar
dan 3 dokter spesialis
penunjang (kumulatif)
2015
2016
Dukungan Pemenuhan Tenaga Kesehatan
Program Residen Dokter Spesialis
Sampai dengan Desember 2016 tercapai
678 orang dgn wahana di 593 RS
Desember 2016 tercapai 9.542 orang Tahun 2015 : 8.296 orang
Program Internship Dokter Indonesia
Pendayagunaan SDM Kesehatan Melalui Penempatan Residen dan Dokter Internship
Pemenuhan Tenaga Kesehatan di DTPK Melalui Nusantara Sehat
Secara kumulatif sampai dengan
Desember 2016 sudah 251 tim atau
sebanyak 1.422 tenaga kesehatan yang
diberangkatkan di 28 Provinsi dan 91
Kab/Kota
Dukungan Pembiayaan
Pelayanan KB
DAK Fisik
BOK
Jampersal
JKN
Dekon
PHLN
Infrastruktur fasyankes
Operasional Puskesmas dan jaringan, Kegiatan penjangkauan luar gedung
Yankes ibu hamil, bersalin, nifas Penerima wajib pakai KB PP
Pelayanan KB dijamin JKN
Peningkatan kapasitas nakes dalam pelayanan KB
Adaptasi dan pengembangan pelayanan KB (mis: MEC WHO)
Peta Jalan Menuju Universal Health Coverage
255.4 258.7 261.8 265.0 268.0
135.6
155.6
210.5
230.7
257.5
88.2 92.4 96.9 102.0 107.2
2015 2016 2017 2018 2019
Proyeksi Jumlah Penduduk, Target Peserta JKN, dan Peserta PBI-KIS Tahun 2015-2019 (juta jiwa)
Penduduk (Jiwa) Peserta JKN (Jiwa) PBI-KIS (Jiwa)
TAHUN
Penduduk (juta) Peserta JKN (juta) Peserta PBI-KIS (juta)
Tahun %
Peserta JKN
2015 60%
2016 70%
2017 80%
2018 90%
2019 95%
• Penyediaan dari sisi demand dan supply harus seimbang
• Dibutuhkan komitmen Pemerintah Daerah (Kepala Daerah, DPRD,
OPD)
• Pembangunan jejaring lintas sektor, lintas program dan sektor swasta
• Penguatan pembangunan dimulai dari desa dengan mensinergikan