A. Hermanto Dardak Wakil Menteri PU DUKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM TERHADAP PROGRAM PRIORITAS NASIONAL Konsultasi Regional Kementerian PU : Penyelenggaraan Infrastruktur Ke-PU-an Yang Efektif Dan Efisien Guna Memantapkan Perekonomian Nasional Untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan 26 Februari 2013
89
Embed
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional
Dukungan Kementrian Pekerjaan Umum terhadap Program Prioritas Nasional. Presentasi Wakil Menteri PU dalam rangka Konsultasi Regional Kementrian PU 2013.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
A. Hermanto Dardak Wakil Menteri PU
DUKUNGAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
TERHADAP PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
Konsultasi Regional Kementerian PU :Penyelenggaraan Infrastruktur Ke-PU-an Yang Efektif Dan Efisien
Guna Memantapkan Perekonomian Nasional Untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan
26 Februari 2013
2
ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL TERKAIT BIDANG KE-PU-AN K
EMAK
MU
RA
N &
KESEJAH
TERA
AN
R
AKYAT
Pro Poor Pro Growth Pro Job Pro Green
PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN
Aksesibilitas Barang/Penumpang
Ketahanan Pangan
Investasi & Eksport
PenanggulanganKemiskinan, Peningkatan
Kesempatan Kerja
Kesenjangan Wilayah, Dukungan terhadap
Kawasan Perbatasan Terpencil & Terisolir
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Green Construction
Pembangunan Berbasis Penataan Ruang
Adaptasi terhadap Perubahan Iklim
PERTUMBUHAN EKONOMI
Jalan dan Jembatan
Irigasi dan Rawa
Jalan Toll/Akses Kawasan Produksi, Industri & Pelabuhan
Pengendalian Banjir
PNPM Mandiri: P2KP PPIP RISE Pamsimas Sanimas
RTRWN, RTRW Pulau, RTRW Provinsi dan RTRW Kab/Kota
Air Minum & Sanitasi Manajemen Persampahan Perbaikan Lingkungan
Permukiman PSD PU untuk MBR
Pada Wilayah:1. Perkotaan2. Perdesaan3. Terisolir/Terpencil4. Perbatasan5. Kampung Nelayan
Pembangunan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat
Pengendalian Banjir
3
PRIORITAS NASIONAL TERKAIT KE-PU-AN
1. Pembangunan Berbasis Penataan Ruang / Pembangunan Berkelanjutan
2. Penguatan Konektivitas Nasional melalui MP3EI3. Ketahanan Air4. Ketahanan Pangan5. MDG : Air Bersih dan Sanitasi6. Percepatan Investasi Melalui Kemitraan Pemerintah-Swasta7. Modernisasiteknologi Transportasi Jalan Dan Terowongan8. Pengendalian Banjir9. Reformasi Birokrasi10. Penciptaan Kesempatan Kerja11. Pengendalian Pembangunan ke-PU-an melalui UKP4
B. Pengembangan InfrastrukturHijau (Gerakan Menanam Pohonsepanjang Sungai & Jalan & Infrastruktur Hijau KBT)
A. Percepatan Penyelesaian RTRW Status 22 Februari 2013
Persetujuan Substansi (19)
Perda (14)1. ACEH2. SUMATERA UTARA3. SUMATERA BARAT4. RIAU5. JAMBI6. SUMATERA
SELATAN7. BENGKULU
8. LAMPUNG9. Kep. BANGKA
BELITUNG10. Kep. RIAU11. DKI JAKARTA12. JAWA BARAT13. JAWA TENGAH14. DI YOGYAKARTA
15. JAWA TIMUR16. BANTEN17. BALI18. NUSA TENGGARA
BARAT19. NUSA TENGGARA
TIMUR20. KALIMANTAN BARAT21. KALIMANTAN TENGAH
22. KALIMANTAN SELATAN
23. KALIMANTAN TIMUR24. SULAWESI UTARA25. SULAWESI TENGAH26. SULAWESI SELATAN27. SULAWESI
TENGGARA28. GORONTALO
29. SULAWESI BARAT30. MALUKU31. MALUKU UTARA32. PAPUA33. PAPUA BARAT
KETERANGAN PROVINSI
PROGRES RTRW 33 PROVINSISTATUS 22 Februari 2013
Sebagai upaya implementasi RTRW Kota/Kabupaten menuju kota yang berkelanjutan secara terencana. Mendorong prakarsa daerah, difasilitasi pusat sejak 2011. Mewujudkan minimum 30% RTH, Green Community.,Green Planning
and Design dan atribut Kota Hijau lainnya
Kota Hijau
Implementasi RTRW Kota/Kabupaten yang memiliki asset pusaka(heritage). Mendorong prakarsa daerah, difasilitasi pusat sejak tahun 2012 untuk
menuju Indonesia /World Heritage City.
Kota Pusaka
DesaLestari
Implementasi RTRW Kabupaten menuju kawasan perdesaan yang berkelanjutan Mendorong prakarsa daerah, difasilitasi Pusat sejak tahun 2012. Sebagai solusi urban-rural Linkage .
B. RTRW MENDUKUNG PEMBANGUNAN HIJAU
Green city for better lifeSymbiocity (kerjasama dengan Swedia)
Taman Manggala Wanabakti, sudah menjadi habitat satwa kota
Greenbelt pantai berupa (rehabilitasi) hutan mangrove di pantai Suwung, Denpasar, Bali
(Foto NP, 2006)
GERAKAN MENANAM POHON SEPANJANG SUNGAI & JALAN
INFRASTRUKTUR HIJAU KBT Mendorong
pengembangan kawasan perkotaan (Green Infrastructure & Water Front 2):• Pengendalian Banjir,• Konservasi Air,• Koridor RTH,• Permukiman Hijau,•Transportasi Air dan Dermaga,• Tranportasi masal•Sarana Olahraga•ECO2 CITY•Pariwisata, • Kawasan Perniagaan,• Pelabuhan.
UTARA
S. Cakun
g
S. Jatikramat
S. BuaranS. SunterS.
Cipinang
PENANGANAN SAMPAH DAN ECOTECH MENDUKUNG KBT
Elv. Existing+ 11.82 m
DENAH / PETA LOKASI FLOOD WAY
Lokasi : DPS 1 KBT
M.A.N10.32m
+ 6.93 m
+ 8,93 m
2.150 Km
2.00 m
Sungai Ciliwung
Profil KBT
Lokasi : Jl. Otista Jakarta Timur
Q5 + 11,7 mQ10 + 13,2
m
Q100 + 16,2 m
Q5 + 11,2 mQ10 + 11,4 m
Q100 + 11,6 m
RENCANA PROFIL SUDETAN / FLOOD WAY SUNGAI CILIWUNG
PA. MANGGARAI
JEMB. CASABLANCA
JEM. MT. HARYONO
JL. PAHLAWAN KALIBATA
JEMB. TB. SIMATUPANG
Kementerian Pekerjaan Umum
C. PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN
1. Mikrohidro :• pada 10 provinsi di Indonesia yang telah diidentifikasi, terdapat potensi mikrohidro
(khususnya pada jaringan irigasi pada kewenangan pusat) sebanyak 53 lokasiyang layak dikembangkan lebih lanjut.
• Untuk yang di luar prasarana SDA (sungai), terdapat potensi mikrohidro sebanyak 168lokasi yang layak dikembangkan lebih lanjut (Sumber : Studi Inventarisasi Mikrohidro,Ditjen. SDA 2009).
POTENSI MIKROHIDRO YANG LAYAK DIKEMBANGKAN
No. Nama ProvinsiLokasi pada Prasarana Irigasi Lokasi pada Sungai*)
Jumlah Potensi Daya (kW) Jumlah Potensi Daya
(kW)1 Sumatera Utara 1 76,8 3 17262 Sumatera Barat 8 357,1 1 7703 Sumetara Selatan 2 42,3 69 21.593,34 Lampung 6 553,1 2 7325 Jawa Barat 1 10,4 12 26566 Jawa Tengah 16 645,2 33 8027 Jawa Timur 2 112,8 1 218 Sulawesi Selatan 12 113,7 31 5.010,19 Sulawesi Tengah 5 114,5 11 6045
10 Sulawesi Tenggara - 5 1880Jumlah 53 2.026,9 168 41.235,4
Ket : potensi PLTMH pada propinsi lainnya, dan DI kewenangan daerah belum diidentifikasi*) lokasi yang berpotensi mikrohidro di luar prasarana SDA (sungai)
2. PLTA telah menghasilkan daya 3.508 MW, antara lain Bendungan Cirata (1.000MW), Bendungan Saguling (715 MW), Bendungan Asahan (317 MW).
ENERGI TERBARUKAN :PLTA DAN MIKROHIDRO
PLTA BENDUNGAN SAGULING PLTA BENDUNGAN CIRATA
MIKROHIDRO
2. PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL MELALUI MP3EI
DukunganJalan dan SDA
pada 6 Koridor
Ekonomi Nasional
A. Sumatera (al. Sei Mangke, Dumai, SelatSunda)
B. Jawa (al. Metropolitan Jabodetabek)
C. Kalimantan (Maloy)
D. Sulawesi, Bali-NT, Papua-Kepulauan Maluku
A. Dukungan Infrastruktur PU dan Permukiman Koridor I(Sumatera)
Peningkatan jalan Cilegon – Pasauran termasuk Cilegon – Anyer (JSS)
Peningkatan Jalan Sorek-Sp.Japura-Rengat-Rumbai
Jaya-K.Enok (238 km)
Peningkatan Jalan Pk. Heran - Siberida - Batas Provinsi Jambi (100 km)
Perbaikan/Pelapisan Jalan Raya, Ruas: Lima Puluh -Simpang Inalum (22 km)
Peningkatan Jalan Pematang Siantar - Tb.
Tinggi (35 km)
Peningkatan Jalan Strategis Nasional
Serdang - Bojonegara -Merak (35 km)
15
Jalan Tol Medan-Binjai
Penanganan Jalan Lingkar Jambi - akses jalan Talang Dukuh
Penanganan Jalan Muara Tembesi - Jambi
SPAM Bandar Lampung (Kapasita 500 l/s) – BOT
IPA + Pipa Air Minum
SPAM Kawasan Industri Dumai, Tj.Buton, dan Kuala Enok (3 x 40 l/s)
SPAM Kawasan Khusus Kota Lima Puluh(Kapasitas 50 l/s)
Pembangunan Intake & Transmisi Bandar Lampung
Pembangunan Bendungan Karian
Pembangunan EmbungPulau Dompak
16
A1. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMANPADA KPI SEI MANGKE
17
A2. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN PADA KPI DUMAI
Sp. Kulim
28 km
Batas Kota Dumai/Rokan Hilir
Kws. Pelabuhan Dumai
Kws. Industri Lubuk Gaung: 2.158 Ha
Kws. Industri Pelintung 5.084 Ha
Menuju Pk.Baru
12,5 Km
21,9Km
Batas Kota Dumai
dan Bengkalis
Menuju Medan
Sp. Batang
Jembatan Belum ada
6 km
Jalan alternatif menuju Kws. Industri
L. Gaung
Jalan menuju Pel Dumai
Jalan NasionalJalan Kabupaten
Nama Jalan Investasi 2012
Jalan Sp.Batang-Bts. Dumai Rp. 34 Milyar
Jalan Sp.Kulim-Pelabuhan Dumai Rp. 152 Milyar
Jalan Dumai-Pelintung Rp. 155 Milyar
Nama Jalan Investasi 2012
Jalan Sp.Batang-Lubuk Gaung Rp. 80 Milyar
A3. KONSEP DESAIN JEMBATAN SELAT SUNDA
Rute Jembatan Selat Sunda telah mempertimbangkan aspek :1. Tata Guna Lahan di Anyer dan Lampung2. Struktur di Sangiang (Area Konservasi)3. Menghindari Sesar Sukadana – G. Gede dan Sesar Rajabasa - Danau
4. Optimalisasi jumlah dan bentang jembatan suspensi5. Rute yang paling efisien dari segi jarak
13
2.2 km
-0.88 %
0.00 %-1.00 %
1.00 %
0.00 %-0.97 %
0.97 %0.00 %
Panjurit SangiangJawaSumatera
Seksi V6.35 km
Seksi IV3.8 km
Seksi III8.55 km
Seksi II3.8 km
Seksi I6.5 km
± 86 m +0.00 MSL
0.8 km
Palung : -135 m Palung : -114 m
0.8 km
0.0%
2.2 km0.8 km 0.8 km
A4. Penggunaan Material dalam pembangunanJembatan
Akashi Kaikyo, Japan (1998)
Mackinac Bridge, US
(1957)
Tsing Ma, Hongkong
(1997)
NormandyBridge, France
(1995)
JembatanSuramadu
(2009)
Jembatan SelatSunda (2025 ?)
Jenis Suspension Suspension suspension Cable stayed Cable stayed Suspension
Panjangkeseluruhan 3.991 meter 8,038 meter 2,2 km 2,141 m 5.438 meter 29 Km
Panjangbentangutama
1.991 meter 1.158 meter 1.377 meter 856 meter 434 meter 2,2 – 2 km
Beton 3,36 juta ton 931.000 ton 156 ribu ton 168 ribu ton 315 ribu ton 18,48 juta ton
Baja 181.000 ton 71.300 ton 12.655 ton 13.300 ton 57 ribu ton 472 ribu ton
Tenaga Kerja 2.000.000 orang 3.500 orang na na na na
MasaKonstruksi 10 tahun 4 tahun 5 tahun 7 tahun 5 tahun 10 tahun
B. Dukungan Infrastruktur PU dan Permukiman Koridor II (Jawa)
20
Jalan Pati – Rembang –Batas Jatim – Bulu – Tuban
Jalan Pejagan-Pemalang-Pekalongan
Jalan Semarang – Bawen –Yogyakarta
Pembangunan Fisik Jalan Bebas Hambatan Akses
Tanjung Priok (E2, E2 A, dan NS) dan Akses Dry Port
Cikarang
Jalan Pantura Cikampek –Cirebon
Jalan Tol Bekasi – Cawang –Kampung Melayu
Jalan Bebas Hambatan Cisumdawu
Jalan Tol Solo-Mantingan
Jalan Bebas Hambatan Solo - Kertosono
Jalan Tol Terusan Pasteur-Ujung Berung-Cileunyi
20
B1. PERCEPATAN PEMBANGUNAN JARINGAN JALAN TOL JABODETABEK “4 RING DAN 8 RADIAL”
- 20% reduction of travel time
- reduction of through traffic
- 38% reduction of mileage
- 4% reduction of traffic accident
- reduction of emission and noise
- Tokyo: reduction of 200~300 million ton CO2
annually
- Nagoya: reduction of 60,000 ton CO2 annually
- Saitama: reduction of 10% CO2 emissions
- Hiroshima: increase of average speed(reduction of 3.5 billion yen delay
cost)
Effect of Amsterdam Ring Road construction
Effect of Japan beltway construction
Control of through traffic Direct movement Dispersion of traffic
Amsterdam Tokyo Beijing Seoul
London Berlin Paris Washington D.C
Use
Plan
Plan Plan
Total
B2. ILUSTRASI SISTEM JARINGAN JALAN METROPOLITAN DI NEGARA LAIN
23
Tol Seksi E2 Proses pembebasan tanah 78,86% Investasi Rp.1.040 M
Tol Seksi E2A
Proses pembebasan tanah 100% Investasi Rp. 1.042 M
Tol Seksi NS Proses pembebasan tanah 8,23% Investasi Rp. 564 M
B3. PEMBANGUNAN JALAN TOL AKSES TANJUNG PRIOK
Pemerintah Pusat
Pem. Provinsi Jawa Barat
Pem. Kabupaten BekasiKawasan
2
3
5
13
7
15
9A
9B10
11
12
13
14
16
17
21
22
PT. Jasa Marga
19
8 20
1
6
18
B4. SIKRONISASI PROGRAM PENANGANAN JALAN DI KAWASAN INDUSTRI CIKARANG
4
2
3
Di Kabupaten Bekasi terdapat 17 KI dengan 4000 pabrik
12
3
3
4
5
2
KETERANGAN JALUR KHUSUS KONTAINER:
Akses Jalan ke CDP dibangun swastaJalan ROW 56(4,55 Km) telah dibangunJalan akses dari dan ke tol Cikampek (+ 2 Km)Fly over perlintasan Jl. Tarum BaratOverpas di atas tolCikampek
12345
B5. PEMBANGUNAN DRY PORT CIKARANG DAN JALUR KHUSUS KONTAINER
26
B6. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMANPADA KPI SURABAYA (SPAM UMBULAN)
Kab. Gresik1.000 Liter/S400.000 Jiwa
Kota Sidoarjo1.370 Liter/S548.000 Jiwa
PDAB100 Liter/S40.000 Jiwa
Kab.Pasuruan420 Liter/S
168.000 Jiwa
Kota Pasuruan110 Liter/S44.000 Jiwa
Kota Surabaya1.000 Liter/S400.000 Jiwa
Kapasitas 4.000 Liter/SBiaya Investasi Rp. 1.900 MPanjang Pipa: 92 kmPelayanan: 1,6 Juta Jiwa
PROGRESS:Sudah sampai pada tahap pelelangan investasi
C. Dukungan Infrastruktur PU dan Permukiman Koridor III (Kalimantan)
Peningkatan jalan Samarinda-Bontang, Sangatta-Maloy (287
km)
Peningkatan jalan batas provinsi Kalteng -
Tenggarong –Samarinda (357 km)
Peningkatan Jalan Tj. Selor -
Tj. Redeb –Maloy (523 km
Pembangunan Jembatan Tayan
Peningkatan jalan Pontianak - Sei Pinyuh -
Sei Duri, 42 km
Peningkatan jalan dari Sampit - Sp. Runtu -
Pangkalan Bun - Kumai -Sp. Runtu -runtu - 399 km
(Jalan Nasional)
27
jalan Sekadau –Sanggau Tayan -
Pontianak – (Kalbar)
Pembangunan SPAM Kota Pontianak Timur (300 l/s)
Peningkatan Kapasitas IPA dari 500 l/s menjadi 1000 l/s (Banjarmasin)
Pembangunan Jalan Expressway Balikpapan-Samarinda
Pembangunan Intake & Saluran Transmisi Air Baku
Palingkau (220 lpd)
27
28
D. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN DI KAWASAN INDUSTRI MALOY
Telah dibuka badan jalan sepanjang 12 Km dengan lebar 50 Meter.
29
E. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN KORIDOR IV (SULAWESI) [1/2]
Peningkatan jalan dari Batas Sultra - Malili -
Masamba - Palopo - Siwa
Peningkatan jalan dari Siwa - Pare-pare - Barru -
Maros - Makassar.
Peningkatan Jalan Maros - Watampone-Pelabuhan
Bajo E.
Peningkatan jalan Parigi -Poso - Tentena -
Tidantana (Batas Sulsel)
Peningkatan jalan mendukung kegiatan tambang / industri nikel di Kolaka Utara menuju ke Pelabuhan
Lasususa
Peningkatan Jalan Majene -Tapalang - Mamuju
Peningkatan Jalan Majene - Polewali
30
F. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMANKORIDOR V (BALI – NUSA TENGGARA) [1/2]
Peningkatan jalan Kubu Tambahan - Singaraja -
Seririt - Celukan Bawang
Peningkatan Jalan dari Benete - Simpang Negara
Peningkatan Jalan dari Bangau - Dompu - Ramba
- Lb. Bajo
Peningkatan jalan Ende –Maumere - Megapanda
Peningkatan Jalan Bolok - Tenau - Kupang - Oesau
- Oesapa
Penanganan Jalan Tohpati – Kosamba
Penanganan Underpass Dewa Ruci
Akses Bandara Internasional Lombok
(Selesai 2011)Jalan Ende ke Mbay
Pembangunan Waduk Pandanduri, NTB (27 Juta m3)
31
G. DUKUNGAN INFRASTRUKTUR PU DAN PERMUKIMAN DI KAWASAN MIFEE
Jalan pendukung MIFEE;Pembangunan Jalan dan Jembatan Okaba-Buraka-Wanam (TA 2012;Rp.187,5
M)
Penanganan jalan Merauke – Okaba-(Buraka)-Wanam-
Bian-Wogikel (152 km)
Penanganan jalan Merauke-Muting-Waropko (511 km)
JAGEBOB II
Jalan pendukung MIFEE;Pembangunan Jalan dan Jembatan Okaba-Buraka-Wanam (TA 2012;Rp.187,5
M)
Merauke-Okaba-Wanam
Merauke-Tanah Miring-Jagebob-Erambu
Merauke-Sota-Erambu-Muting-Ulilin
PENANGANAN MENDUKUNG KETAHANAN
AIR
A. POTENSI & PEMANFAATAN
AIR
C. INFRASTRUKTUR TAMPUNGAN AIR
B. MELESTARIKAN HUTAN UNTUK
MENJAGA SUMBER AIR
Keterangan:
D : Domestik (Rumah Tangga)
M : Municipal (Perkotaan)
I : Industrial
Sumber:
Puslitbang SDA, 2012
Roadmap CC Water Sector, 2011
DMI (106 m3/th)
34,100 (19.5%)
IRIGASI (106 m3/th)
141,000 (80.5 %)
DM(106 m3/th)
6.400 (3,7%)
SUDAH DIMANFAATKAN (106 m3/th)
175,100 (25.3%)
BELUM DIMANFAATKAN (106 m3/th)
516,200 (74.7%)
INDUSTRIAL(106 m3/th)
27.700 (15,8%)
AIR BAKU TERSEDIA (106 m3/th)
POTENSI DAPAT DIMANFAATKAN
3,906,500 691,300
INDONESIA 3.906,500
SUMATERA 840,700
JAVA 164,000
KALIMANTAN 1,314,000
SULAWESI 299,200
BALI + NUSATENGGARA 49,600
MALUKU 176,700
PAPUA 1,062,100
DISTRIBUSI
Batas Wilayah Sungai DAS A
DAS BDAS
C
DAS D
Batas DAS A dan DAS B
Laut
DAS Kering
DAS Basah
DAS Kering
B. MELESTARIKAN HUTAN UNTUK MENJAGA SUMBER AIR
PEMBANGUNAN INFRASTUKTUR TAMPUNGAN
AIR
EKSISTING1. Jumlah : 284 Buah2. Volume : 13,74 Milyar m3
ON – GOING1. Jumlah : 8 Buah2. Volume : 1,31 Milyar m3
BARU1. Jumlah : 21 Buah2. Volume : 389,56 Juta m3
EKSISTING1. Jumlah : 1.063 Buah2. Volume : 100 Juta Juta m3
BARU1. Jumlah : 250 Buah2. Volume : 12,5 Juta Juta m3
WADUK
EMBUNG
Pembangunan WadukKarian (Banten)
• Lahan yang perlu dibebaskan2.270 hektar.
• Memasok air baku, perkotaan danindustri di kota tanggerang danBanten sebesar 9.1 m3/s.
• Untuk tambahan air irigasi padaDaerah Irigasi Ciujung sebesar23.000 Ha.
• Waduk berkapasitas 219 juta m3,debit air 14,6 m3/s, dan waktupembangunan 3 hingga 4 tahun.
• Nilai proyek US$ 196 juta atausekitar Rp 1,7 triliun.
Pembangunan Waduk Jatigede (Jawa Barat)
• Fluktuasi debit di sungai Cimanukyang tercatat di bendung rentangsangat besar dengan Qmax =1.004 m3/s dan Qmin = 4 m3/s.
• Lahan kritis DAS Cimanuk telahmencapai 110.000 Ha atau 31%dari luas DAS Cimanuk.
• Potensi Air DAS Cimanuk sebesar4.3 milyar m3/tahun hanya dapatdimanfaat kan 28% sisanya ter-buang ke laut karena belum adaWaduk.
• Sistem irigasi seluas 90.000 Hasepenuhnya mengandalkan paso-kan air dari sungai Cimanuk
PEMBANGUNAN WADUK JATIBARANG SEMARANG
PEMBANGUNAN BENDUNG JATIBARANG Selesai Tahun 2013
KOLAM RETENSI KALI SEMARANGOperasional Tahun 2014
NORMALISASI BANJIR KANAL BARAT Selesai Tahun 2013
KONSERVASI CATHMENT AREA
PENYEDIAAN AIR MINUM
PENANGGULANGAN BANJIR DAN ROB KOTA SEMARANG
B. 10 Juta ton Surplus beras 2014• Peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi
(target 500 ribu hektar s/d 2014)• Dukungan Penataan Ruang
C. Dukungan Penyediaan Daging Sapi Nasional• Penyiapan Irigasi dan Embung (lumbung
air) untuk ternak sapi dan padang rumput• Peningkatan jalan untuk distribusi
terutama dari NTT-NTB
4. KETAHANAN PANGAN
DukunganUntuk
KetahananPangan
A. Lima Komoditas Pangan Pokok (DewanKetahanan Pangan) : Beras, Kedelai, dagingsapi, jagung dan Gula
D. Dukungan lain : • air baku dan transportasi untuk
kedelai, jagung dan gula• irigasi untuk tambak ikan dan garam
A. Lima Komoditas Pangan Pokok (Dewan Ketahanan Pangan)
kedelai
Sapiberas
Gulajagung
Areal Irigasi Kewenangan Pemerintah1. Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi, seluas
2.315 juta Ha2. Rehabilitasi jaringan irigasi, pada areal irigasi
kewenangan Pemerintah seluas 1.34 juta Ha;3. Pembangunan/peningkatan jaringan irigasi,
seluas 500 ribu Ha Rencana
pencapaian surplus 10
Juta ton( 2010-2014)
Areal Irigasi Kewenangan Provinsi danKabupaten/Kota (DAK dll)
1. Rehabilitasi jaringan irigasi provinsi seluas 0.87juta Ha.
2. Rehabilitasi jaringan irigasi Kabupaten/kota seluas1.81 juta Ha.
B. Pencapaian Surplus 10 Juta Ton Tahun 2014
PEMANTAPAN PELAYANAN EKSISTING AREAL SAWAH INDONESIA (9,4 JUTA HA)
Sawah Irigrasi7,23 juta Ha (76%)
Sawah Rawa PasangSurut
488, 852 Ha (5%)
Sawah Rawa Lebak171, 994 Ha (2%)
Jiat92,090 Ha (1%)
Lain-Lain (SawahTadah Hujan, Sawah
Irigrasi Desa, Ladang)1, 473,81 Ha (16%)
Komoditas melon dan semangka sebagai andalan
Kab Grobogan dengan produktivitas melon 32,60 ton/Ha dan semangka 20,86 ton/Ha yang
dialiri dari D.I. Sidorejo
Pola tanam : Padi – Padi – PalawijaUntuk palawija terdiri dari tanaman
Perlu diakukan Koordinasi pelaksanaan Rencana Tindak PenciptaanKesempatan Kerja
Pelaksanaan Koordinasi dengan membentuk Tim Koordinasi PenciptaanKesempatan Kerja (TKPKK).
10. PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA
78
SUMBER PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA
Penyerapan Tenaga Kerja
Program-program APBN:- Infrastruktur
sederhana/padat karya- Pembangunan gedung
sekolah/ruang kelas- PNPM
Total penyerapan TenagaKerja : XX
Pembangunan Infrastrukturskala Sedang dan besar
- APBN- BUMN- Swasta/PPP
Total penyerapan TenagaKerja : XX
Investasi Sektor Riil24 Sub Sektor- Industri- Pariwisata- KonstruksiDsb
Total penyerapan TenagaKerja: XX
79
CARA PERHITUNGAN DARI HULU
Asumsi-asumsi perhitungan:Jenis Pekerja:• Proffesional (terdidik);• Sub Proffesional (terlatih);• Pekerja (unskill)Lapis yang dihitung: 2 (dua) lapis• Lapis pertama adalah yang bekerja langsung di konsultan atau kontraktor;• Lapis kedua adalah yang bekerja pada pendukung-pendukung konsultan maupun
kontraktor (suplier).Pembagian Jenis Kegiatan:• Belanja Pegawai;• Kegiatan Swakelola;• Kegiatan Kontraktual Non Fisisk;• Kegiatan Kontraktual Non Fisisk;• Belanja Sosial;
80
CONTOH PERHITUNGAN SESUAI FORMAT KEMENKO PEREKONOMIAN
11. Pengendalian Pembangunan ke-PU-an melalui UKP4
PRIORITAS 3 : KESEHATAN
1. 392 lokasi telah terfasilitasiinfrastruktur Sanimas
3. Drainase di 55 lokasi
Pengendalian Penyakitdan Penyehatan
Lingkungan
2. 105 lokasi telah terfasilitasiinfrastruktur 3R
5. Air Limbah di 56 lokasi
4. TPA di 71 lokasi
PRIORITAS 4 : PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Terlaksananya sosialisasi PNPM Mandiri Perkotaan TA 2013 di 10.950 kelurahan dan terlaksananya serahterima hasil kegiatan dari KSM keBKM di 7.148 kelurahan.
Program Pembinaan danPengembangan
InfrastrukturPermukiman 1. Tersalurkannya BLM 100% di
4.540 desa sasaran PPIP di 32 Provinsi
2. Tersalurkannya BLM 100% di 600 desa sasaran RIS-PNPM di 4 Provinsi
PRIORITAS 5 : KETAHANAN PANGAN
1. peningkatan jaringan irigasi seluas 62.938 ha
3. peningkatan jaringan irigasi air tanah seluas 1.347 ha
Program PengelolaanSumber Daya
Air
2. peningkatan jaringan irigasi rawa seluas 22.650 ha
5. rehabilitasi jaringan irigasi rawa seluas 94.019 ha
4. rehabilitasi jaringan irigasi seluas 217.664 ha
6. rehabilitasi jaringan irigasi air tanah 4.831 ha
PRIORITAS 6 : INFRASTRUKTUR
1. Penyelesaian 11 Draft Raperpres tentang RTR KSN
1. Pembangunan Jalan bebas hambatan sepanjang 12,10 Km dari dana APBN
Program PenyelenggaraanPenataan Ruang 2. kesepakatan penetapan legalisasi 5 draft perpres
KSN/Pulau Kepulauan
3. Pembangunan Jalan baru sepanjang 218 Km
2. Tertingkatnya kapasitas (pelebaran) dan/atau struktur jalan sepanjang 3.750 Km
Program Penyelenggaraan
Jalan 4. Terbangunnya 2.280 M flyover/underpass
5. Terbangunnya 195.20 Km jalan/jembatan Strategis, Perbatasan, Wilayah terluar dan terdepan yang dibangun
6. Terbangunnya 90 km jalan tol oleh swasta
PRIORITAS 6 : INFRASTRUKTUR
1. Terbangunnya 48 TB (twin block) rumah susun
1. Bendung Gerak Sembayat
Program Pembinaandan Pengembangan
InfrastrukturPermukiman
2. Dimulainya pembangunan 67 TB rumah susun
3. Normalisasi kali Pesanggrahan, Angke, Sunter 15,61km
2. 1 buah daun pintu air Manggarai dan 1 buah daunpintu air Karet
Program Pengelolaan
Sumber Daya Air
4. Percepatan Program JEDI
5. revitalisasi Situ Bojongsari
6. Pembangunan Dam Parit sebanyak 8 buah
7. Normalisasi Sungai Ciliwung lama
8. Sudetan dari Sungai Ciliwung ke KBT
PENUTUP
Infrastruktur ke-PU-an perlu difokuskan mendukungprioritas nasional meliputi pembangunan berbasispenataan ruang / pembangunan berkelanjutan, penguatan konektivitas nasional melalui MP3EI, ketahanan air, ketahanan pangan, MDG : air bersih dansanitasi, percepatan investasi melalui kemitraanpemerintah-swasta, modernisasi teknologi transportasijalan dan terowongan,pengendalian banjir, reformasibirokrasi, penciptaan kesempatan kerja dengan fokus pro growth, pro poor, pro job, dan pro green untukmewujudkan masyarakat indonesia yang sejahtera.