Dr.Uhar Suharsaputra, M.Pd Pengawas pada Dinas Pedidikan Kabupaten Kuningan Jawa Barat Sekolah Dasar Lulus tahun 1972 SMP Lulus tahun 1975 SMEA Lulus tahun 1978 IKIP Bandung S 1 Lulus tahun 1984 Univ Muhammadiyah S 2 Lulus tahun 2002 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung S 3 Lulus tahun 2008 Widyaiswara tamu pada Pusdiklat Depdiknas Sawangan Widyaiswara LAN untuk Diklat Aparatur Pemerintah Daerah Guru pada Universitas Kuningan
Dr.Uhar Suharsaputra, M.Pd. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung S 3 Lulus tahun 2008. Univ Muhammadiyah S 2 Lulus tahun 2002. IKIP Bandung S 1 Lulus tahun 1984. SMEA Lulus tahun 1978. Sekolah Dasar Lulus tahun 1972. SMP Lulus tahun 1975. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Dr.Uhar Suharsaputra, M.Pd
Pengawas pada Dinas Pedidikan Kabupaten Kuningan Jawa Barat
Sekolah Dasar Lulus tahun 1972SMP Lulus tahun 1975SMEA Lulus tahun 1978IKIP Bandung S 1 Lulus tahun 1984Univ Muhammadiyah S 2 Lulus tahun 2002Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung S 3 Lulus tahun 2008
Widyaiswara tamu pada Pusdiklat Depdiknas Sawangan
Widyaiswara LAN untuk Diklat Aparatur Pemerintah Daerah Guru pada Universitas Kuningan
REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT DALAM
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(Purwawinangun, 11 Desember 2010)
DR. UHAR SUHARSAPUTRA
TUJUAN PEMBELAJARAN
SETELAH MENGIKUTI PEMBELAJARAN DIHARAPKAN PESERTA DISKUSI DAPAT MEMAHAMI DAN MENGIMPLEMENTASIKAN KEGIATAN REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PROFESI GURU
MEDIOCRE TEACHER TELLS GOOD TEACHER EXPLAINS
SUPERIOR TEACHER DEMONSTRATE GREAT TEACHER INSPIRE
GURU SENIOR PENGLAMAAN
GURU PROFESIONAL PENGALAMANDIJALANI, DIHAYATI, DIAKHIRI
DENGAN MEMIKIRKAN/REFLEKSI ATAS PENGALAMAN DALAM MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN, MAKA DAPAT/PERLU DILAKUKAN SUATU KEGIATAN UNTUK MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN MELALUI PENELITIAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS(PTK)
KONSEPSI DASAR PTK Pengkajian masalah situasional dan
kontekstual pada perilaku seseorang atau kelompok orang.
Ada tindakan Penelaahan terhadap tindakan Pengkajian dampak tindakan Dilakukan secara kolaboratif Refleksi
PRINSIP-PRINSIP PTK Tidak mengganggu komitmen
mengajar. Tidak menuntut waktu khusus untuk
kegiatan penelitian. Metode yang reliabel. Memfokuskan pada problem yang
dihadapi guru.
KARAKTERISTIK PTK Permasalahan sehari-hari di kelas Kontekstual Kolaboratif (Partisipatori) Fleksibel Situasional dan spesifik
MANFAAT PTK Problem solving Inovasi Pengembangan Kurikulum Peningkatan profesionalisme guru
PENYUSUNAN RENCANAPTK
Mengidentifikasi masalah Menganalisis masalah dan menentukan
faktor-faktor yang diutamakan sebagai penyebab utama.
Merumuskan gagasan-gagasan pemecahan masalah, melalui pengumpulan data dan menafsirkannya untuk mempertajam gagasan dan untuk merumuskan hipotesis tindakan sebagai pemecahan
Kelaikan solusi atau pilihan tindakan pemecahan masalah.
MELAKUKAN IDENTIFIKASI MASALAH
Apa yang menjadi keprihatinan (guru, kepsek, pengawas)?
Mengapa anda memprihatinkannya? Menurut penilaian anda, apa yang dapat
anda lakukan untuk itu? Bukti-bukti apa yang dapat anda kumpulkan
agar dapat membantu penilaian tentang apa yang terjadi?
Bagaimana anda mengumpulkan bukti-bukti tersebut?
Bagaimana anda melakukan pengecekan terhadap kebenaran dan keakuratan tentang apa yang telah terjadi?
KRITERIA PEMILIHAN MASALAH
Urgensinitas bagi pengembangan pembelajaran guna meningkatkan kualitas hasil pendidikan.
Masalah harus feasible untuk diteliti oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Masalah harus dirumuskan secara jelas, agar dapat mengungkap faktor-faktor kunci.
TAHAPAN DALAM ANALISIS MASALAH
Menggunakan landasan ilmiah untuk memahami sifat masalah yang pokok.
Mengubah perspektif guru, meskipun kadang-kadang hal ini melawan individu atau sekelompok guru yang tidak mau melakukan perubahan.
PERTANYAAN-PERTANYAAN DALAM ANALISIS MASALAH
Kondisi-kondisi apa yang perlu dipersiapkan untuk memungkinkan guru mau menyatakan masalah-masalah penting mereka?
Dalam konteks apa dan dibawah situasi atau iklim apa, dapat dilakukan identifikasi dan analisis masalah guna membantu guru untuk mengidentifikasi masalahnya, ragam tingkat partisipasi, dan memunculkan masalah yang punya arti untuk dipecahkan?
Urutan langkah apa yang paling efektif untuk mengungkap suatu masalah untuk diteliti bersama-sama?
Bagaimana analisis dapat dilakukan dengan tetap mempertahankan harga diri dan rasa aman guru untuk tidak dipersalahkan?
Bagaimana dengan faktor waktu? Bagaimana kecepatan untuk maju? Pada titik mana diperlukan pertimbangan dari peneliti?
Peran-peran apa yang dilakukan oleh tim kolaborasi? Apa peran guru? Kepala sekolah? Pengawas? Expert?
HIPOTESIS TINDAKAN Model pembelajaran koopratif dapat
meningkatkan kerjasama siswa dalam mengerjakan tugas pada mata pelajaran matematika di kelas 6 SDN 1 Citangtu
Kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep ekonomomi dapat ditingkatkan melalui strategi PBL
REFERENSI DALAM MERUMUSKAN HIPOTESIS TINDAKAN
Kajian teori pembelajaran dan teori pendidikan.
Kajian hasil-hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan.
Kajian hasil diskusi dengan rekan sejawat, pakar, peneliti.
Kajian pendapat dan saran pakar pendidikan.
PRINSIP DALAM MERUMUSKAN HIPOTESIS TINDAKAN
Rumuskan alternatif tindakan untuk pemecahan masalah berdasarkan hasil kajian.
Alternatif tindakan hendaknya memiliki landasan yang kuat secara konseptual dan atau empirik.
Pilih alternatif tindakan dan prosedur yang dinilai paling prospektif dan feasible dilakukan oleh guru.
Tentukan langkah-langkah untuk melaksanakan tindakan serta cara-cara untuk mengetahui hasilnya.
Tentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan guna membuktikan bahwa dengan tindakan yang dilakukan telah terjadi perubahan, perbaikan atau peningkatan dengan meyakinkan.
ANALISIS FEASIBILITAS Kemampuan guru yang akan
bertindak sebagai pelaku tindakan di kelas. Apakah tindakan itu dapat dilakukan guru? Apa tidak terlalu sulit dan merepotkan guru?
Kemampuan siswa juga perlu diperhitungkan, baik secara fisik, psikologis, akademis, sosial budaya, dan etik.
Fasilitas dan sarana pendukung yang tersedia di kelas atau sekolah. Apakah guru dan tim peneliti dapat mengusahakannya?
Iklim belajar di kelas dan sekolah. Apakah cukup mendukung terwujudnya tindakan sesuai dengan desain?
Iklim kerja sekolah. Apakah ada dukungan dari kepala sekolah serta rekan sejawat guru?
DESAIN PTK DENGAN MODEL SIKLUS
RENCANA, Rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.
TINDAKAN, Apa yang dilakukan guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
Lanjutan…(model siklus) OBSERVASI
Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
REFLEKSIPeneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria.
FOLLOW UPBerdasarkan refleksi ini, peneliti bersama guru melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal untuk melakukan siklus berikutnya, atau penyusunan laporan PTK.
REFLEKSI AWAL
PLAN
DO
OBSERVE
REFLEKSI AKHIR TINDAK LANJUT
PENGALAMAN MENGAJAR
LAPORAN PTK
PROSES PTK
SIKLUS BERIKUTNYA
LANGKAH REFLEKSI
TUJUAN PTK;HIPOTESIS TINDAKAN
DESKRIPSI TEMUAN(OBSERVASI)
REFLEKSI
ADA MASALAHTAK ADA MASALAH
SIKLUS BERIKUTNYALAPORAN PTK
TINDAK LANJUT
TABEL BANTU REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT
TUJUAN PTK
(HIPOTESIS)
DESKRIPSI TEMUAN
(OBSERVASI)REFLEKSI FOLLOW-UP
Mmeningkatkan keaktifan siswa melalui kerja kelompok (Kerja Kelompok dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar)
Kerja kelompok berlangsung lancar, namun hanya tiga kelompok yang anggotanya aktif bertanya dan berpendapat, sedang dua kelompok lainnya yang aktif hanya ketua dan sekertarisnya
Kerja kelompok belum dapat mengaktifkan seluruh siswa hanya 60% yang aktifPenyebabnya Guru belum menerapkan stratei untuk mengaktifkan seluruh siswa
Pada siklus berikutnya guru akan menerapkan strategi meningkatkan efektifitas kerja kelompok melalui dinamika kelompok dengan mendorong siswa tak aktif untuk melakukan pekerjaan dibantu oleh siswa yang aktif