Page 1
Solo, 4 Desember 1976
Jl.Bukit Kelapa Kopyor X,B3 No 6
Pendidikan: S1 FKUI 2002
: S2 Ilmu Gizi UNS
: Spesialis Gizi Klinis Undip 2016
Dokter Spesialis Gizi Klinik :
1. RS Nasional Diponegoro Semarang
2.RS Roemani Semarang
3.Staf Pengajar PPDS Gizi Klinis Undip
4. Kepala Instalasi Gizi RS Nasional Diponegoro
dr.Annta Kern Nugrohowati, MSi,SpGK
Page 2
SKRINING
DAN
ASESMEN GIZIAnnta Kern N
Page 3
Pamela Charney,2009
Komponen
esensial dalam
manajemen dan
terapi gizi
Rawat Jalan,gawat
darurat,rawat inap
• Intervensi Gizi yang tepat akan memperbaiki hasil terapi pasien baik yang rawat jalan maupun rawat inap
SKRINING GIZI ASESMENDIAGNOSISTERAPIEVALUASI
Page 4
SKRINING GIZI
Espen 2002
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
TERKAIT GIZI
SEDERHANA DAN CEPAT MUDAH
DILAKUKAN OLEH TENAGA
KESEHATAN
MASUK RAWAT INAP (24
JAM),SAAT KUNJUNGAN KE
FASKES
Page 5
Bermacam-macam Metode Skrining Gizi
• MST
• MUST
• NRS 2002
• SGA
• MNA
Page 6
Malnutrition Screening Tool (MST)No Parameter Skor
1 Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir?
a. Tidak ada penurunan BB0
b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju lebih longgar2
c. Jika ya, berapa penurunan BB tersebut?
* 1-5 kg1
* 6-10 kg2
* 11-15 kg3
** >15 kg4
2 Apakah asupan makan berkurang karena tidak nafsu makan?
a. Tidak 0
b. Ya1
SKOR
Pasien dengan diagnosis khusus : Ya Tidak
(DM/ gangguan fungsi tiroid/infeksi kronis, Lain-lain
sebutkan.............................................................................)
Interpretasi
MST= 0-1 tidak berisiko malnutrisi
MST= ≥ 2 berisiko malnutrisi
Page 11
Kesimpulan Skrining Gizi
1. Pasien tidak berisiko malnutrisi perlu skrining ulang tiap minggu selama perawatan di RS atau saat kunjungan ulang pada rawat jalan
2. Pasien berisiko malnutrisi lanjut pada asesmen gizi diagnosis gizi terapi gizi
3. Pasien dalam kondisi malnutrisi lanjut asesmen gizi diagnosis gizi terapi gizi
Page 12
Komponen Asesmen Gizi
• Riwayat penyakit dan diagnosis klinis
• Antropometri & Pengukuran komposisi tubuh
• Pemeriksaan Fisik
• Laboratorium
• Asesmen diet
• Kapasitas fungsional
Aspen,2012
Page 13
Etiologi
• Starvasi
• Stres
• Abnormalitas metabolik campuran
Riwayat
• Penurunan BB
• Penurunan Asupan Makan
• Penyakit
• Gejala Saluran Cerna
PF
• Antropometri (BB,TB,IMT,komposisi tubuh)
• Ruam Kulit
• Perubahan Okularr
• Gangguan neurologi
Laboratorium
• Alb,pre alb,CRP
• Elektrolit
• Darah rutin
Page 15
Klasifikasi status gizi berdasar IMT/BMI
Page 16
Pengukuran Massa Lemak
Page 17
Lingkar Lengan Atas
Page 18
Muscle wasting (penurunan massa otot)
Page 19
Pemeriksaan Fisik
• Vital sign
• Head to toe
• Nutritional Focus Physical Assessment
Page 20
MataTanda Klinis Defisiensi
Konjungtiva pucat Fe
Rabun senja Vitamin A
Bercak Bitot’s Vitamin A
Xerosis Vitamin A
Redness,fissuring in corners eye
Riboflavin, Pyridoxin
Page 21
Rambut
Tanda Klinis Defisiensi Penyebab lain
sparse Protein,Biotin,Zinc Alopecia,kemoterapi
Corkscrew hair VitaminC
Page 22
Kuku
• Koilonikia defisiensi Fe
Page 23
Mulut
Tanda Klinis Defisiensi
Keilosis Riboflavin
Stomatitis Piridoksin, Niacin
Atrofi Papil Lidah Riboflavin,Niacin,Vit B12, Protein,Fe,Zinc
Page 24
Laboratorium• Kadar Hemoglobin
• Serum Albumin,Prealbumin
• Kadar Leukosit
• Profil Lipid
• Ureum,creatinin
• SGOT SGPT
Kriteria Berat Sedang Ringan
Alb <2,5 2,5-2,9 3-3,5
Pre Alb <10 10-17 8-22
TLC <800 800-1199 200-1500
Page 25
Asesmen Diet
• Riwayat Perubahan Jumlah Asupan
• Riwayat Perubahan Konsistensi Makanan
• Recall makanan 24 jam
Page 26
Kapasitas Fungsional
• Menggunakan pengukuran Hand Grip Strength
• Menggunakan Penampilan Fisik (Skor WHO,Indeks Bartel)
Page 28
Diagnosis Malnutrisi Berdasar Kriteria ASPEN
• Asupan energi tidak adekuat
• Penurunan BB
• Penurunan massa otot
• Penurunan massa lemak subkutan
• Akumulasi cairan lokal/general
• Penurunan Status Fungsional
Page 29
Diagnosis Malnutrisi ICD 10