-
SALINAN
halaman 1 dari 66
P U T U S A N
Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012 Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi
yang memeriksa Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012 tentang Dugaan
Pelanggaran Pasal 22
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait dengan Tender
Pembangunan Gedung
Ma’had Al Jamiah II Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri
(STAIN) Samarinda,
Propinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2011, yang dilakukan
oleh : -----------------
1) Terlapor I, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Gedung
Ma’had Al
Jamiah Tahap II Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Samarinda
Propinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2011 selanjutnya
disebut Panitia
Tender, berkedudukan di Jalan KH. Abdul Hasan Nomor 3 Samarinda,
Kalimantan
Timur, Indonesia;
----------------------------------------------------------------------------
2) Terlapor II, PT Sarana Karya Membangun, berkedudukan di Jalan
K.S. Tubun
Nomor 30, Samarinda,Kalimantan Timur, Indonesia;
----------------------------------
3) Terlapor III, PT Bumi Artha Indonesia, berkedudukan di Jalan
Juanda 8 Nomor 1
RT 7 Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia;
-----------------------------------------
4) Terlapor IV, PT Maha Karuna, berkedudukan di Jalan Juanda 8
Nomor 1 RT 7
Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia;
-----------------------------------------------
telah mengambil Putusan sebagai berikut:
------------------------------------------------------ Majelis
Komisi:
------------------------------------------------------------------------------------
Setelah membaca Laporan Dugaan Pelanggaran;
----------------------------------------------
Setelah membaca Tanggapan para Terlapor terhadap Laporan Dugaan
Pelanggaran; ----
Setelah mendengar keterangan para Saksi;
------------------------------------------------------
Setelah mendengar keterangan Ahli;
-------------------------------------------------------------
Setelah mendengar keterangan para Terlapor;
--------------------------------------------------
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator;
-------------------------
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari para Terlapor;
-----------------------
Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara
ini; -------------------
-
SALINAN
halaman 2 dari 66
TENTANG DUDUK PERKARA
1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah menerima laporan
tentang adanya
dugaan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
berkaitan
dengan Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun
1999 terkait
dengan Tender Pembangunan Gedung Ma’had Al Jamiah II Sekolah
Tinggi Ilmu
Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur
Tahun
Anggaran 2011;
----------------------------------------------------------------------------------
2. Menimbang bahwa berdasarkan Hasil Klarifikasi, laporan
tersebut merupakan
kompetensi absolut KPPU, telah lengkap secara administrasi, dan
telah jelas dugaan
pelanggaran pasal dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999;
-------------------------
3. Menimbang bahwa berdasarkan Hasil Klarifikasi tersebut,
Sekretariat Komisi
merekomendasikan untuk dilakukan penyelidikan;
-----------------------------------------
4. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah melakukan
penyelidikan terhadap Hasil
Klarifikasi, dan memperoleh bukti yang cukup, kejelasan, dan
kelengkapan dugaan
pelanggaran yang dituangkan dalam Laporan Hasil Penyelidikan;
------------------------
5. Menimbang bahwa setelah dilakukan pemberkasan, Laporan Hasil
Penyelidikan
tersebut dinilai layak untuk dilakukan Gelar Laporan dan disusun
dalam bentuk
Rancangan Laporan Dugaan Pelanggaran;
---------------------------------------------------
6. Menimbang bahwa dalam Gelar Laporan, Rapat Komisi menyetujui
Rancangan
Laporan Dugaan Pelanggaran tersebut menjadi Laporan Dugaan
Pelanggaran; --------
7. Menimbang bahwa selanjutnya Ketua Komisi menerbitkan
Penetapan Komisi Nomor
13/KPPU/Pen/II/2012 tanggal 9 Februari 2012 tentang Pemeriksaan
Pendahuluan
Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012 (vide bukti A2);
------------------------------------------
8. Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan
tersebut, Ketua
Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan
Komisi Nomor
95/KPPU/Kep/III/2012 tanggal 14 Maret 2012 tentang Penugasan
Anggota Komisi
sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara
Nomor 01/KPPU-
L/2012 (vide bukti A5);
-------------------------------------------------------------------------
9. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor
01/KPPU-L/2012
menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor
04/KMK/Kep/III/2012 tentang
Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor
01/KPPU-L/2012, yaitu
-
SALINAN
halaman 3 dari 66
dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja
terhitung sejak tanggal 26
Maret 2012 sampai dengan tanggal 7 Mei 2012 (vide bukti A8);
-------------------------
10. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan
Pemberitahuan Pemeriksaan
Pendahuluan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan
Surat Keputusan
Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan, dan
Surat
Panggilan Sidang Majelis Komisi I kepada para Terlapor (vide
bukti A3, A9, A10,
A11, A12, A13);
---------------------------------------------------------------------------------
11. Menimbang bahwa pada tanggal 26 Maret 2012, Majelis Komisi
melaksanakan
Sidang Majelis Komisi I dengan agenda Pembacaan dan Penyerahan
Salinan Laporan
Dugaan Pelanggaran oleh Investigator kepada Terlapor (vide bukti
B1); ----------------
12. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi I tersebut dihadiri
oleh Investigator,
Terlapor I (Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Gedung
Ma’had Al Jamiah
Tahap II Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda
Propinsi
Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2011), dan Terlapor II (PT
Sarana Karya
Membangun), sedangkan Terlapor III (PT Bumi Artha Indonesia) dan
Terlapor IV
(PT Maha Karuna) tidak menghadiri Sidang Majelis Komisi tanpa
alasan yang bisa
diterima oleh Majelis (vide bukti B1);
--------------------------------------------------------
13. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi I, Investigator
membacakan Laporan
Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai
berikut (vide bukti
A1):
------------------------------------------------------------------------------------------------
13.1 Persekongkolan Horisontal
--------------------------------------------------------------
Dalam tender ini, dugaan persekongkolan dilakukan oleh Terlapor
II, Terlapor
III dan Terlapor IV dengan didasarkan pada alasan dan fakta
sebagai berikut: --
13.1.1 Adanya Persesuaian Perilaku (vide C1, C2)
--------------------------------
Persesuaian perilaku yang terbukti dalam proses tender ini
dilakukan
oleh Terlapor III dan Terlapor IV dimana kedua perusahaan
tersebut
sengaja tidak melampirkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
--------
a) Organisasi Kerja;
----------------------------------------------------------------
b) Network Planning;
--------------------------------------------------------------
c) Daftar Peralatan
Minimal;------------------------------------------------------
d) Daftar Personel Inti;
------------------------------------------------------------
e) Spesifikasi Teknis dan;
---------------------------------------------------------
-
SALINAN
halaman 4 dari 66
f) Formulir Rekaputulasi Perhitungan TKDN
----------------------------------
Hal tersebut merupakan fakta yang tidak wajar mengingat
dokumen-
dokumen tersebut merupakan persyaratan yang harus dipenuhi,
sehingga tindakan kedua perusahaan tersebut secara sesuai
sengaja
untuk menjadi peserta tender pendamping semata.
-------------------------
13.1.2 Adanya Kesamaan Kesalahan Penulisan pada Dokumen
Penawaran
(vide C1, C2)
--------------------------------------------------------------------
Bahwa ditemukan banyak kesamaan kesalahan penulisan
(pengetikan)
pada dokumen penawaran Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor
IV,
antara lain:
-----------------------------------------------------------------------
a) Pada lembar Rencana Anggaran dan Biaya, kesamaan kata
“Calciboat” sedangkan pada dokumen pengadaan tertulis
“Calciboar”;
------------------------------------------------------------------
b) Pada lembar Satuan Harga Bahan dan Jasa, terdapat kesamaan
kata
“Tanah urung” seharusnya dalam dokumen pengadaan tertulis “
Tanah Urug”;
----------------------------------------------------------------
c) Pada lembar Satuan Harga Bahan dan Jasa, terdapat kesamaan
kata
“douwnlight” seharusnya dalam dokumen pengadaan tertulis “
downlight”;
-------------------------------------------------------------------
d) Pada lembar Satuan Harga Bahan dan Jasa, terdapat kesamaan
kata
“Wastafeel” seharusnya dalam dokumen pengadaan tertulis “
Wastafel”.
---------------------------------------------------------------------
Fakta tersebut merupakan ketidakwajaran dan menunjukkan
adanya
kerja sama yang dilakukan oleh Terlapor II, Terlapor III dan
Terlapor
IV dalam mempersiapkan dan/atau menyusun dokumen penawaran
untuk tender a quo.
--------------------------------------------------------------
13.1.3 Adanya Persesuaian Harga Penawaran (vide C2)
---------------------------
Persesuaian harga penawaran tersebut terdapat di banyak item
pekerjaan pada dokumen penawaran Terlapor II, Terlapor III
dan
Terlapor IV, yang pada pokoknya sebagai berikut:
-------------------------
-
SALINAN
halaman 5 dari 66
Tabel 1.1
Nama Pekerjaan Sarana Karya Membangun Bumi Artha Maha Karuna
PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan Pembersihan 5.000.000 1.590.000
1.590.000Papan Nama Proyek 350.000 800.000 800.000Foto Visual
692.000 350.000 350.000Pemakaian Listrik 7.500.000 1.750.000
1.750.000Pemakaian Air 7.000.000 1.250.000 1.250.000Mobilisasi dan
Demobilisasi 15.000.000 9.000.000 9.000.000Pembuatan Direksi Keet
1.413.025 1.467.200 1.419.250Sewa andang / steiger / skavolding
12.500.000 37.500.000 37.500.000
PEKERJAAN TANAH & PASIR
Galian tanah cadas 87.000 87.600 87.900Galian/Cut tanah keras
(mekanik) 105.001.89 109.427,91 109.427,91
Urugan Tanah 17.350 17.350 17.400Pemadatan tanah 31.750 31.750
32.000 PEKERJAAN PASANGAN DAN BENANGAN
Benangan kolom lantai bawah / baseman 200.000 200.000
200.000
Benangan balok lantai bawah / baseman 70.000 75.000 75.000
Benangan kolom lt. 1 200.000 200.000 200.000Benangan listplank
bawah teras balkon lt.2 90.000 100.000 100.000
Benangan kolom teras lt. 2 200.000 200.000 200.000Benangan
listplank bawah balok anak lt.3 90.000 100.000 100.000
Benangan kolom teras lt. 3 200.000 200.000 200.000Benangan
listplank keliling bangunan lt.3 90.000 100.000 100.000
PEKERJAAN KOSEN PINTU DAN JENDELA
Kozen kayu bengkirai lt. 1 70.000 65.000 65.000Kozen alumnium
lt. 1 115.000 125.000 125.000Kozen kayu bengkirai lt. 2 70.000
65.000 65.000
-
SALINAN
halaman 6 dari 66
Nama Pekerjaan Sarana Karya Membangun Bumi Artha Maha Karuna
Kozen kayu bengkirai lt. 3 70.000 65.000 65.000Kozen alumnium
lt. 3 115.000 125.000 125.000 PEKERJAAN DAUN PINTU, JENDELA DAN
KACA
Daun pintu aluminium uk. 75/210 lt. 1 1800000 1.850.000
1.850.000
Daun pintu panil bengkirai uk. 70/210 lt. 1 900.000 950.000
950.000
Daun pintu panil bengkirai uk. 80/210 lt. 1 975.000 975.000
975.000
Daun pintu panil ulin uk. 70/210 lt. 1 950.000 950.000
950.000
Daun jendela kaca 70/110 lt.1 350.000 375.000 375.000Daun pintu
panil bengkirai uk. 70/210 lt. 2 900.000 950.000 950.000
Daun pintu panil bengkirai uk. 80/210 lt. 2 975.000 975.000
975.000
Daun pintu panil ulin uk. 70/210 lt. 2 950.000 950.000
950.000
Daun pintu panil bengkirai uk. 70/210 lt. 3 900.000 950.000
950.000
Daun pintu panil bengkirai uk. 80/210 lt. 3 975.000 975.000
975.000
Daun pintu panil ulin uk. 70/210 lt. 3 950.000 950.000
950.000
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
Rangka atap baja ringan lt. 3 205.000 200.000 200.000 Listplank
GRC lt. 3 55.000 55.000 55.000 PEKERJAAN PLAFOND Pekerjaan Rangka
Plafond lt. 1 95.300 95.300 95.300Pekerjaan Rangka Plafond lt. 2
95.300 95.300 95.300Pekerjaan Rangka Plafond lt. 3 95.300 95.300
95.300 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Pekerjaan Pas. Lampu SL 18 Watt + asesoreis lt. 1 125.000
125.000 123.000
Pekerjaan Pas. Lampu Pijar 25 Watt + asesoreis lt. 1 65.000
65.000 65.000
-
SALINAN
halaman 7 dari 66
Nama Pekerjaan Sarana Karya Membangun Bumi Artha Maha Karuna
Pekerjaan Pas.Stop Kontak lt. 1 35.000 35.000 35.000Pekerjaan
Pas.Saklar Tunggal lt.1 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Pas.Saklar Double lt. 1 40.000 40.000 40.000
Pekerjaan Panel box PP ( MCB 3 Pas = 1 bh + MCB 1 Pas 16 A = 5
Bh) lt. 1
3.000.000 3.000.000 2.500.000
Kabel Fider 4 x 4 mm lt. 1 35.000 35.000 35.000Pekerjaan
Instalasi Listrik lt. 1 275.000 275.000 275.000Pekerjaan Pas. SL 18
Watt + asesoreis lt. 2 125.000 125.000 123.000
Pekerjaan Pas. Lampu Pijar 25 Watt + asesoreis lt. 2 65.000
65.000 65.000
Pekerjaan Pas.Stop Kontak lt. 2 35.000 35.000 35.000Pekerjaan
Pas.Saklar Tunggal lt.2 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Pas.Saklar Double lt. 2 40.000 40.000 40.000
Pekerjaan Panel box PP ( MCB 3 Pas = 1 bh + MCB 1 Pas 16 A = 5
Bh) lt. 2
3.000.000 3.000.000 2.500.000
Kabel Fider 4 x 4 mm lt. 2 35.000 35.000 35.000Pekerjaan
Instalasi Listrik lt. 2 275.000 275.000 275.000Pekerjaan Pas. Lampu
downlight 25 watt lt. 3 225.000 235.000 220.000
Pekerjaan Pas. SL 18 Watt + asesoreis lt. 3 125.000 125.000
123.000
Pekerjaan Pas. Lampu Pijar 25 Watt + asesoreis lt. 3 65.000
65.000 65.000
Pekerjaan Pas.Stop Kontak lt. 3 35.000 35.000 35.000Pekerjaan
Pas.Saklar Tunggal lt.3 35.000 35.000 35.000
Pekerjaan Pas.Saklar Double lt. 3 40.000 40.000 40.000
Pekerjaan Panel box PP ( MCB 3 Pas = 1 bh + MCB 1 Pas 16 A = 5
Bh) lt. 3
3.000.000 3.000.000 2500000
Kabel Fider 4 x 4 mm lt. 3 35.000 35.000 35.000Pekerjaan
Instalasi Listrik lt. 3 275.000 275.000 275.000 PEKERJAAN KUNCI DAN
PENGGANTUNG
Engsel pintu kuningan lt. 1 35.000 35.000 35.000
-
SALINAN
halaman 8 dari 66
Nama Pekerjaan Sarana Karya Membangun Bumi Artha Maha Karuna
Engsel jendela kuningan lt. 1 25.000 25.000 25.000Kunci tanam 2
slagh sekualitas merk SES lt.1 500.000 500.000 400.000
Grendel jendela kuningan lt.1 25.000 25.000 23.000Handle jendela
kuningan lt.1 25.000 25.000 23.000Kait/hak angin kuningan lt.1
30.000 30.000 25.000Espagnolet lt.1 150.000 150.000 150.000Engsel
pintu kuningan lt. 2 35.000 35.000 35.000Engsel jendela kuningan
lt. 2 25.000 25.000 25.000Kunci tanam 2 slagh sekualitas merk SES
lt.2 500.000 500.000 400.000
Grendel jendela kuningan lt.2 25.000 25.000 23.000Handle jendela
kuningan lt.2 25.000 25.000 23.000Kait/hak angin kuningan lt.2
30.000 30.000 25.000Engsel pintu kuningan lt. 3 35.000 35.000
35.000Engsel jendela kuningan lt. 3 25.000 25.000 25.000Kunci tanam
2 slagh sekualitas merk SES lt.3 500.000 500.000 400.000
Grendel jendela kuningan lt.3 25.000 25.000 23.000Handle jendela
kuningan lt.3 25.000 25.000 23.000Kait/hak angin kuningan lt.3
30.000 30.000 25.000 PEKERJAAN SANITAIR Pekerjaan Pas. Wastavel +
asesories lt.1 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Pekerjaan Pas. Bak mandi lapis keramik lt.1 1.500.000 1.500.000
1.500.000
Pekerjaan Pas. Bak mandi lapis keramik lt.1 50.000 55.000
50.000
Pekerjaan Pas. Kran cabang dua Air lt.1 125.000 125.000
120.000
Pekerjaan Pas. Shower seprot lt.1 300.000 350.000 350.000
Pekerjaan Pas. Floor Drain lt.1 65.000 75.000 75.000Pekerjaan
Pas. Pipa PVC dia. 1/2" (air bersih) lt.1 12.500 15.000 15.000
Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia. 4" (air kotor padat) lt. 1 70.000
75.000 75.000
Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia. 2" (air kotor cair) lt. 1 45.000
45.000 45.000
Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia. 6" (air kotor padat) lt. 1 120.000
125.000 125.000
Septictank dan Resapan lt.1 2.500.000 3.000.000 3.000.000
-
SALINAN
halaman 9 dari 66
Nama Pekerjaan Sarana Karya Membangun Bumi Artha Maha Karuna
Pembuatan saluran air hujan lt.1 100.000 100.000 100.000
Pembuatan bak kontrol lt. 1 175.000 175.000 170.000Pekerjaan
Pas. Wastafeel + asesories lt.2 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Pekerjaan Pas. Kran cabang dua Air lt. 2 125.000 125.000
120.000
Pekerjaan Pas. Shower mandi lt. 2 500.000 550.000 500.000
Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia. 2" (air kotor cair) lt.2 45.000
45.000 45.000
Pekerjaan Pas. Wastafeel + asesories lt.3 1.0000.00 1.000.000
1.000.000
Pekerjaan Pas. Kran cabang dua Air lt.3 125.000 125.000
120.000
Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia. 2" (air kotor cair) lt.3 45.000
45.000 45.000
PEKERJAAN LAIN-LAIN Pembuatan meja dapur utama lapis keramik
20/20 cm lt. 1 5.000.000 7.500.000 7.500.000
Pembuatan meja dapur kecil lapis keramik 20/20 cm lt. 1
4.000.000 4.500.000 4.500.000
Pembuatan meja dapur kecil lapis keramik 20/20 cm lt. 3
4.000.000 4.500.000 4.500.000
Relling tangga besi hollow kotak lt.1 ke lt. 2 500.000 550.000
550.000
Relling tangga besi hollow kotak lt.2 ke lt. 3 500.000 550.000
550.000
Suncrean besi hollow kotak lt.1, lt. 2 dan lt. 3 600.000 650.000
650.000
Pekerjaan Pas. Pipa PVC dia. 3" (pembuangan air hujan dari dak)
lt. 1-3
55.000 60.000 60.000
Pasang penangkal petir 8 split dan 2 arde lt. 3 12.500.000
15.000.000 15.000.000
PEMBUATAN KAMAR MANDI DAN WC
Urugan tanah 17.350 17.350 17.400Dipadatkan 31.750 31.750
32.000Benangan listplank 90.000 100.000 100.000Pasang kosen kayu
ulin 65.000 65.000 65.000Pasang pintu panil ulin 70/210 950.000
950.000 950.000Pasang engsel pintu 40.000 40.000 40.000
-
SALINAN
halaman 10 dari 66
Nama Pekerjaan Sarana Karya Membangun Bumi Artha Maha Karuna
Kunci pintu tanam 1 slagh 500.000 500.000 400.000Lampu SL 10
Watt + asesories 125.000 125.000 123.000Saklar double 40.000 40.000
40.000Saklar triple 125.000 125.000 125.000Instalasi listrik
275.000 275.000 275.000Pipa PVC 1/2" untuk air bersih 12.500 15.000
15.000Pipa PVC 2" untuk kotor cair 45.000 45.000 45.000Pipa PVC 4"
untuk kotor padat 70.000 75.000 75.000Pipa PVC 4" untuk pembuangan
air dari dak 45.000 45.000 45.000
Pasang Floor drain stanless sekualitas SAN EI 65.000 75.000
75.000
Kran air tunggal stanlish Sekualitas SAN EI 350.000 350.000
350.000
Kran air cabang dua stanlish Sekualitas SAN EI 550.000 550.000
550.000
Pekerjaan Pas. Shower seprot lt.1 300.000 350.000 350.000
Pekerjaan Pas. Shower mandi lt.1 500.000 550.000 500.000
Pasang wastavel sekualitas TOTO + assesories 1.000.000 1.000.000
1.000.000
Septictank besar 2.500.000 3.000.000 3.000.000Saluran air
100.000 100.000 100.000Bak control 175.000 175.000 170.000Grill
penutup saluran dan tempat wudhu 150.000 150.000 150.000
Berdasarkan persesuaian penawaran harga tersebut sangat
jelas
terbukti adanya kerja sama guna mengatur harga penawaran
dalam
tender a quo.
--------------------------------------------------------------------
13.2 Persekongkolan Vertikal
------------------------------------------------------------------
Bentuk persekongkolan vertikal yang dilakukan dalam proses
tender ini
terindikasi berdasarkan fakta-fakta proses tender yang tidak
wajar yang
dilakukan oleh Panitia Tender yang bertujuan memfasilitasi
Terlapor II
menjadi pemenang tender, berupa:
----------------------------------------------------
13.2.1 Panitia Tender mengeliminir peserta yang berpotensi
menjadi pemenang
tender
------------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan alat bukti ditemukan fakta bahwa Panitia Tender
melakukan tindakan mengeliminasi peserta-peserta yang
mengajukan
-
SALINAN
halaman 11 dari 66
penawaran harga di bawah harga penawaran Terlapor II
sebagaimana
berikut: (vide C1, C2)
------------------------------------------------------------
a) Panitia tender mengugurkan PT Surya Eka dan PT Sappe Wali
dengan
alasan Surat Jaminan Penawaran tidak sesuai dengan yang ada
di
dalam Dokumen Pengadaan beserta Berita Acara Aanwijzing
dimana
berdasarkan keterangan dari Panitia Tender bahwa PT Surya Eka
dan
PT Sappe Wali digugurkan dengan alasan terkait Surat jaminan
Penawaran adalah tidak dicantumkannya lokasi pekerjaan (vide B
14).
Tindakan Panitia Tender tersebut sangat jelas terbukti
merupakan
tindakan yang tidak berdasar dan cenderung sengaja mencari
kesalahan peserta tender karena apabila mencermati Berita
Acara
Penjelasan (Aanwijzing), Panitia Tender menuliskan nama
paket
pekerjaan tanpa adanya penyebutan lokasi pekerjaan atau
tertulis
“Nama Paket Pekerjaan : PEMBANGUNAN GEDUNG MA’HAD
AL JAMI’AH TAHAP II. Bahkan berdasarkan keterangan ahli
bahwa
terkait Jaminan Penawaran, yang dituntut dalam Peraturan
Presiden
Nomor 54 Tahun 2010 (Tentang Pengadaan Barang dan jasa)
adalah
nama paket pekerjaan diwajibkan harus sama dengan nama paket
yang
dilelangkan, karena dalam judul dokumen lelang tidak
mencantumkan
nama lokasi pelelangan, sedangkan lokasi hanyalah keterangan.
Jika
dilakukan maka Panita Tender justru dengan sengaja menambah
persyaratan pelelangan tanpa adanya penjelasan dan bahkan
tindakan
tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan post bidding;
-------------
b) Panitia Tender mengugurkan PT En Handayani Group dan PT
Putra
Long Iram Jaya pada Evaluasi Teknis dengan alasan Organisasi
Kerja
tidak diuraikan berdasarkan Pekerjaan masing-masing personel
inti
yang diusulkan oleh Penyedia Jasa. Hal tersebut merupakan
tindakan
yang tidak berdasar yang berdampak pada keuntungan peserta
tender
yang menawar di atasnya yaitu Terlapor II karena secara
faktual
dalam proses aanwijzing tidak dijelaskan/diminta bahwa
Organisasi
Kerja harus diuraikan berdasarkan Pekerjaan masing-masing
personel
inti. Berdasarkan keterangan ahli bahwa persyaratan teknis
berupa
-
SALINAN
halaman 12 dari 66
organisasi kerja dapat disyaratkan tanpa menjelaskan kriteria
hal yang
ditetapkan, namun jika keterangan mengenai maksud dan tujuan
dari
organisasi kerja dengan metodologi kerja dijelaskan dalam
dokumen
lelang, namun jika tidak Panitia Tender cenderung subyektif
dan
Panitia Tender sengaja menambah persyaratan pelelangan tanpa
adanya penjelasan (post
bidding);--------------------------------------------
13.2.2 Panitia Tender melakukan diskriminasi (Vide bukti C1 dan
C2) --------
Berdasarkan alat bukti ditemukan fakta bahwa Panitia Tender
melakukan tindakan diskriminasi dengan cara menerapkan
standar
ganda yang menguntungkan Terlapor II, sebagaimana berikut :
---------
a) Panitia Tender mengugurkan PT EN Handayani dan PT Putra
Long
Iram Jaya pada evaluasi Teknis dengan alasan masa kerja
masing-
masing personel inti yang diusulkan yang dibuktikan dengan
Curiculum vitae tidak memenuhi syarat minimal/kurang dari
tahun
yang disyaratkan dalam dokumenpengadaan/ pemilihan. Namun
berdasarkan alat bukti ditemukan fakta bahwa bahwa personel
inti
Terlapor II atas nama Meriaty Ibnu Hajar, ST memiliki
pengalaman
kerja sebagai Project Manager sejak Bulan Mei tahun 2001,
sedangkan pada saat penandatanganan curriculum vitae pada
bulan
April 2011 sehingga pengalaman pekerjaan dari belum genap 10
tahun sebagaimana yang disyaratkan dalam Dokumen Pengadaan.
Selain itu, personel inti Terlapor II atas nama Asmul Saeni
Renreng
yang diajukan pada posisi Pelaksana Elektrikal tidak
memenuhi
syarat pendidikan minimal.
------------------------------------------------
b) Panitia Tender mengugurkan PT Putra Long Iram Jaya pada
evaluasi
Teknis dengan alasan peralatan yang diusulkan kurang dari
yang
diminta dalam dokumen pemilihan yang terlihat dari bukti
kepemilikan. Akan tetapi berdasarkan alat bukti ditamukan
fakta
bahwa peralatan Pick Up pada dokumen Terlapor II tidak
dilampirkan atau didukung bukti pembelian dan STNK padahal
dalam dokumen pengadaan/pemilihan telah ditegaskan khusus
untuk
-
SALINAN
halaman 13 dari 66
peralatan dump truck dan Pick Up melampirkan faktur/ bukti
pembelian dan STNK untuk masing-masing kendaraan.
---------------
13.2.3 Mengenai Dampak Persaingan;
---------------------------------------------
Dampak terjadinya tindakan persekongkolan yang dilakukan
oleh
sesama peserta tender dan/atau peserta tender dengan Panitia
Tender
secara jelas telah mengakibatkan persaingan usaha yang tidak
sehat
dalam proses tender itu sendiri karena merupakan tindakan tidak
jujur
dan melawan hukum yang mengakibatkan persaingan usaha tidak
sehat atau setidak-tidaknya mengurangi tingkat persaingan
dalam
tender tersebut.
----------------------------------------------------------------
14. Menimbang bahwa oleh karena Terlapor III dan Terlapor IV
tidak hadir dalam
Sidang Majelis Komisi I, Majelis Komisi mengirimkan Surat
Panggilan II yang
dilampiri dengan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran kepada para
Terlapor tersebut
untuk hadir dalam Sidang Majelis Komisi II;
------------------------------------------------
15. Menimbang bahwa pada tanggal 2 April 2012, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang
Majelis Komisi II dengan agenda sebagai berikut: (vide bukti
B2); ----------------------
15.1 Bagi Terlapor III dan Terlapor IV: Pembacaan dan Penyerahan
Salinan
Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Investigator;
-------------------------------------
15.2 Bagi Terlapor I dan Terlapor II: Penyerahan Tanggapan
Terlapor terhadap
Laporan Dugaan Pelanggaran disertai dengan pengajuan alat bukti
berupa
nama saksi dan atau nama ahli dan atau surat dan/atau dokumen
yang
mendukung;
-------------------------------------------------------------------------------
16. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi II tersebut dihadiri
oleh Investigator,
Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV dimana
Terlapor II, Terlapor III,
dan Terlapor IV diwakili oleh kuasa hukum dengan surat kuasa
tertanggal 30 Maret
2012 (vide bukti B2, A19, A20, A21);
--------------------------------------------------------
17. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II, Investigator
menyerahkan
Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran kepada Terlapor III dan
Terlapor IV (vide
bukti B2);
-----------------------------------------------------------------------------------------
18. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi II, Terlapor I
menyerahkan
Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya
berisi hal-hal
sebagai berikut (vide bukti C3):
----------------------------------------------------------------
-
SALINAN
halaman 14 dari 66
18.1 Bahwa Terlapor I menolak dengan tegas seluruh dalil-dalil
yang diajukan oleh
Tim Investigator dalam hal dugaan Pelanggaran Pasal 22
Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persangan
Usaha menyangkut Tender Pembangunan Gedung Ma’Had Al Jamiah
II
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Samarinda, yang terletak di
Jl. HM
Rifaddin Samarinda seberang, kecuali yang secara tegas dan nyata
diakui
kebenarannya oleh Terlapor I;
----------------------------------------------------------
18.2 Bahwa dalil Tim Investigator dalam Laporan Dugaan
Pelanggaran di atas; ------
18.2.1 Bahwa terhadap dalil poin (1) oleh karena sangkaan oleh
Tim
Investigator KPPU menyangkut adanya persesuaian prilaku
antara
Terlapor III dengan Terlapor IV, dimana kedua perusahaan
tersebut
tidak melampirkan dokumen-dokumen lelang pengadaan dan
berita
Acara Pemberian Penjelasan Dokumen Pengadaan (Aanwijzing)
beserta
addendumnya berupa Organisasi Kerja, Network Plening, Daftar
Peralatan Minimal, Daftar Personel Inti dll, dan Terlapor I
melakukan
evaluasi sesuai dengan ada atau tidaknya serta memenuhi atau
tidaknya
syarat kelengkapan peserta lelang dengan mengacu Peraturan
Presiden
Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pmerintah.
Dan
haris di fahami pula bahwa proses lelang dilakukan melalui
LPSE
Provinsi Kaltim, dengan demikian Terlapor I tidak mengetahui
sama
sekali terlebih untuk menilai apakah kedua peserta lelang yakni
Terlapor
III dan Terlapor IV adalah sebagai pendamping sebagai upaya
menghalang-halangi perusahaan lain, namun demikian fakta
hukum
yang ada bahwa yang mengikuti lelang dan/atau yang mendaftarkan
diri
bukan hanya kedua perusahaan tersebut namun masih banyak
perusahaan lainnya yakni berjumlah 49 perusahaan;
------------------------
18.2.2 Bahwa terhadap dalil poin 2 dan 3 yang menyatakan bahwa
adanya
kesamaan dalam hal pengetikan penulisan dalam dokumen
penawaran
dan persesuaian harga penawaran haruslah ditolak dan
dikesampingkan,
oleh karena tidak ada relevansinya dengan kewenangan dan
tanggung
jawab Terlapor I, dan sesuai peraturan yang ada Terlapor I
hanya
berwenang untuk menilai kelengkapan dokumen peserta lelang,
-
SALINAN
halaman 15 dari 66
sehingga dengan demikian dalil Tim Investigator poin 2 dan 3
haruslah
ditolak dan dikesampingkan;
---------------------------------------------------
18.2.3 Bahwa terhadap dalil Nomor: (19.2) dimana dinyatakan
bahwa Terlapor
I diindikasikan telah melakukan persekongkolan dengan
memfasilitasi
Terlapor II menjadi Pemenang Tender adalah tidaklah benar
dan
Terlapor I dapat membuktikannya:
--------------------------------------------
a) Bahwa terhadap dugaan persekongkolan Investigator di atas
dimana
dinyatakan bahwa Terlapor I “melakukan tindakan
mengeliminasi
peserta-peserta yang mengajukan penawaran harga dibawah
harga
penawaran Terlapor II seperti Terlapor I menggugurkan PT
Surya
Eka dan PT Sappe Wali dengan alasan surat Jaminan penawaran
tidak sesuai dengan yang ada dalam dokumen pengadaan serta
berdasarkan Berita Acara Pemberian Penjelasan Dokumen
Pengadaan (Aanwijzing) menyangkut tidak dicantumkannya
lokasi
pekerjaan” adalah benar dan sah secara hukum, Pemberian
Penjelasan Dokumen Pengadaan (Aanwijzing) Nomor:
602/02/PAN-MA’HAD-STAIN/IV/2011, tertanggal 20 April 2011
disebutkan sebagai berikut :
------------------------------------------------
“ Pada hari ini Rabu tanggal Dua Puluh bulan April tahun Dua
Ribu
Sebelas (20/04/2011), di media elektronik melalu Potral LPSE
Provinsi Kaltim : www.lpse.kaltimprov.go.id, panitia
Pengadaan
Barang/Jasa Kegiatan Pembangunan Gedung Ma’Had Al Jami’ah
Tahap II Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda
Tahun Anggaran 2011 yang ditetapkan dengan Surat Keputusan
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda Nomor:
203 Tahun 2010 tanggal 20 Desember 2010, telah mengadakan
Rapat Pemberian Penjelasan (Aanwijzing) untuk paket
pekerjaan
sebagai berikut:
--------------------------------------------------------------
Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Gedung Ma’had Al
Jami’ah Tahap II----------------------------
Lokasi Pekerjaan : Jl. HM. Rifaddin Samarinda Seberang
-
SALINAN
halaman 16 dari 66
Demikian pula pengguguran PT En Handayani Group dan PT Putra
Long Iram Jaya menyangkut masalah organisasi kerja dan/atau
masa
kerja, adalah sebagai berikut ;
----------------------------------------------
Bahwa setelah dilakukan pengecakan pengalaman kerja PT En
Handayani Group pada kerjaan yang sejenis dan ditulis oleh
penyedia jasa, ditemukan bahwa Perusahaan dimaksud tidak
memnuhi syarat minimal sesuai dengan dokumen pemilihan;
---------
Bahwa adapun terhadap PT Putra Long Iram Jaya, masa kerja
masing-masing personel inti yang diusulkan dan dibuktikan
dengan
Curriculum Vitae pengalaman kerja sejenis, di ketahui dan
atau
ditemukan tidak adanya tanggal, bulan dimulainya sampai
dengan
berakhirnya pelaksanaan pekerjaan. Selain itu juga
menyangkut
SKT, Peralatan pada PT Putra Long Iram Jaya ditemukan tidak
adanya persesuaian sebagaimana yang di tentukan dalam
Dokumen
Pemilihan dan Berita Acara Pemberian Penjelasan Dokumen
Pengadaan (Aanwijzing) Nomor: 602/02/PAN-MA’HAD-
STAIN/IV/2011;
-------------------------------------------------------------
Sehingga dengan demikian tidak ada alasan hukum bagi Tim
Investigator KPPU untuk mempermasalahkan Keputusan Terlapor
I;
b) Bahwa terhadap dugaan pelanggaran Investigator di atas
dimana
dinyatakan bahwa Terlapor I melakukan diskriminasi, namun
demikian dapat dilihat sebagai berikut;
-----------------------------------
18.2.3.b.1. Sesuai dengan fakta yang ada PT En Handayani Group
dan masa
kerja sesuai dengan Curiculum Vitae personel dimulai dari
tahun
2005 hingga tahun 2010, dalam hitung-hitungan Terlapor I
maka
kurang dari enam (6) Tahun, sehingga sangatlah jelas Projet
Manager tidak memenuhi syarat sebagaimana ketentuan dalam
Dokumen Pengadaan Bab.IX Lampiran A syarat-syarat khusus
Kontrak (SSKK);
--------------------------------------------------------
18.2.3.b.2. Begitupula untuk PT Putra Long Iram Jaya ada
beberapa
personel diantaranya site Manager An. Hamzah, ST dimana
pengalaman dimulai tahun 2005 dan berakhir tahun 2010, jika
di
-
SALINAN
halaman 17 dari 66
hitung maka kurang dari 10 tahun sehingga hal ini juga tidak
memenuhi syarat sebagaimana ketentuan dalam Dokumen
Pengadaan Bab.IX Lampiran A syarat-syarat khusus Kontrak
(SSKK);
-------------------------------------------------------------------
18.2.3.b.3. Bahwa benar Terlapor I telah menggugurkan PT.Putra
Long
Iram Jaya pada Evaluasi Teknis dengan pertimbangan bahwa
peralatan yang di usulkan PT.Putra Long Iram Jaya kurang
yang
diminta dan/atau tidak sesuai dengan hasil yang ada dalam
dokumen penawaran dan tidak pula melampirkan bukti
kepemilikan untuk beberapa alat berat, sedangkan sekalipun
Terlapor II tidak melampirkan dan/atau mengusulkan Pick Up
dalam daftar peralatan utama namun demikian PT.Sarana Karya
Membangun telah melampirkan dan/atau mengusulkan Dump
Truck yang lebaih besar dari Pick Up;
--------------------------------
18.3 Bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum Terlapor I selaku
panitia pelelangan
telah melakukan seleksi melalui evaluasi administrasi dan teknis
sebagaimana
telah di amanatkan oleh Perpres No.54 Tahun 2010, dengan
demikian maka
tidak masuk akal jika Terlapor I dengan menjalankan ketentuan
Perpres No.54
Tahun 2010 tersebut dikualifikasi telah melakukan persekongkolan
dengan
pihak lain dan/atau dengan pihak salah satu peserta lelang
sehinggan demikian
haruslah dinyatakan ditolak dan dikesampingkan;
-----------------------------------
18.4 Bahwa terhadap penetapan hasil pemilihan barang/jasa, apa
bila penydia
Jasa/peserta lelang tidak berkenan dan atau keberatan atas hasil
evaluasi lelang
dan/atau penetapan hasil pemilihan penyedia jasa, maka Penyedia
jasa/Peserta
lelang diberikan hak untuk menggunakan hak sanggah pada waktu
yang telah
ditentukan, uakni malalui sanggahan pertama dan jika terhadap
sanggahan
pertama tidak puas atas jawaban sanggahan dari panitia maka
yang
bersangkutan dapat melakukan upaya hukum dengan melakukan
sanggahan
banding, hal ini berdasarkan pasal 82 ayat 1 (satu) Perpres 54
tahun 2010.
Namun hak hukum bagi peserta lelang yang merasa dirugikan oleh
panitia
lelang yang dalam hal ini adalah Terlapor I, faktanya tidak ada
yang
menggunakan haknya hingga tingkat banding;
---------------------------------------
-
SALINAN
halaman 18 dari 66
18.5 Bahwa dengan adanya Penydia Jasa/peserta lelang tidak
melakukan upaya
hukum berupa sanggahan banding sebagaimana tersebut diatas, demi
kepastian
hukum maka dapat disempulkan bahwa Para Penyedia Jasa/ Peserta
lelang
telah menerima keputusan Terlapor I sebagai Panitia lelang dalam
perkara a
quo;
-----------------------------------------------------------------------------------------
19. Menimbang bahwa pada tanggal 2 April 2012, Terlapor II (PT
Sarana Karya
Membangun) menyerahkan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan
Pelanggaran yang
pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti C5):
-----------------------------
19.1 Bahwa berdasarakan Surat Panggilan Nomor : 768/SJ/P/X/2011,
tanggal 14
Oktober 2011, pada diktum Dasar, dinyatakan : Memanggil PT.
SARANA
KARYA MEMBANGUN. Jl. Arif Rahman Hakim No. 1. RT.02 Pinang
Luar
75123. Samarinda. Kalimantan Timur, jelas adalah keliru atas
Subyek laporan
terhadap alamat;
--------------------------------------------------------------------------
19.2 Bahwa demikian pula Surat Panggilan Nomor :
844/SJ/P/XI/2011, tanggal 14
November 2011, pada diktum Dasar, dinyatakan : Memanggil PT
SARANA
CITRA KARYA LESTARI. Jl. Ks, Tubun No.30 RT.003 Dadi Mulya
Samarinda 75117. Jelas adalah keliru atas Subyek Laporan
terhadap Nama
Terlapor;
-----------------------------------------------------------------------------------
19.3 Bahwa berdasarkan dalil poin (1) dan (2), tersebut di atas
jelas Penyelidikan
yang dilakukan oleh Tim penyelidik Komisi Pengawas Persaingan
Usaha
Republik Indonesia adalah tidak berdasar hukum dan bertentangan
dengan
Bagian Kedua. Tentang Surat Panggilan. Pasal 36 poin (c) dan (d)
Peraturan
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2010,
tentang tata cara penanganan Perkara dimana dinyatakan bahwa:
-----------------
Surat Panggilan Paling Sedikit memuat hal-hal sebagai berikut :
------------------
c. Nama Jelas pihak yang dipanggil;
---------------------------------------------------
d. Alamat Jelas Pihak yang dipanggil;
-------------------------------------------------
19.4 Bahwa berdasarkan dalil poin 3 tersebut di atas, dimohon
kepada Majelis
Komisi Sidang Pemeriksaan Laporan Dugaan Pelanggaran yang
mengadili
perkara ini menyatakan bahwa penyelidikan tidak jelas dan Kabur
dan oleh
karenanya perkara ini tidak dapat dilanjutkan;
---------------------------------------
-
SALINAN
halaman 19 dari 66
19.5 Bahwa kami menolak dengan tegas dalil Investigator yang
menyatakan bahwa
Terlapor II diduga melakukan Pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang
Nomor :
5 Tahun 1999, tentang ersekongkolan yang mencakup 3 (tiga)
bentuk yaitu : ---
19.5.1 Persekongkolan Horizontal. Bahwa Terlapor II secara tegas
menolak
dalil adanya Persekngkolan Horizontal yang terjadi antara
Pelaku
Usaha atau Penyedia Barang dan Jasa dengan sesama Pelaku
Usaha
atau Penyedia Barang dan Jasa Pesaingnya;
---------------------------------
Bahwa Terlapor II dengan para Pelaku Usaha atau Penyedia barang
dan
Jasa lainnya tdak mempunyai hubungan Afiliasi atau merupakan
satu
kelompok usaha, tida ada kerjasama Operasional (KSO) dan tidak
pula
adanya kesamaan Kas Keuangan dan tidak ada kendali manajemen
ataupun asset antara pelaku usaha yang iktu tender. Hal ini
dapat
dibuktikan bahwa tidak ada satupun peserta tender di dalam
Akta
Pendiriannya, dimana para Komisaris dan Direksi Terlapor II
juga
menjadi bahagian dari perusahaan peserta tender lainnya tersebut
baik
sebagai Komisaris maupun sebagai Direksi. Berdasarkan fakta
yang
sebenarnya bahwa seluruh peserta tender bersaing secara ketat
dan
professional. Hal ini dibuktikan bahwa jumlah penyedia jasa
yang
melakukan pendaftaran dan Pengambilan Dokumen pemilihan yang
dilakukan melalui mengunduh aplikasi SPSE dari website LPSE
di
:http://lpse.kaltimprov.go.id yaitu sebanyak 49 perusahaan.
Demikian
pula dengan Pemasukan Dokumen Penawaran, dimana hingga batas
waktu pemasukan dokumen Penawaran tanggal 29 April 2011
pukul
14.59 WITA dengan cara mengupload melalui website di
:http://lpse.kaltimprov.go.id diikuti sebanyak 14 Perusahaan;
------------
19.5.2 Persekongkolan Vertikal. Bahwa Terlapor II menolak dengan
Tegas
dalil adanya Persekongkolan Vertikal yang terjadi antara salah
satu
atau beberapa pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa
dengan
Panitia Tender atau Panitia Lelang atau Pengguna Barang dan Jasa
atau
pemilik atau pemberi pekerjaan. Bahwa Terlapor II tidak
pernah
melakukan komunikasi dan tatap muka dengan salah satu atau
beberapa
pelaku Usaha atau Penyedia Barang dan Jasa dengan Panitia
Tender
-
SALINAN
halaman 20 dari 66
atau Panitia Lelang atau Pengguna Barang dan Jasa atau Pemilik
atau
Pemberi Pekerjaan baik langsung maupun secara tidak langsung,
Sejak
Tahap Pengumuman Tender Proyek hingga Tahap Pengumuman
Penetapan Calon Pemenang, Kecuali pada saat Verifikasi
dokumen
Penawaran dimana merupakan suatu Pertemuan Resmi yang tidak
melanggar Peraturan apapun juga. Bahwa Terlapor II juga tidak
pernah
mengenal dan tidak mempunyai hubungan kekerabatan maupun
hubungan lainnya terhadap seluruh Panitia Tender Sebelum
Pelaksanaan Pekerjaan Proyek, sehingga sangat tidak mungkin
adanya
Persekongkolan Vertikal Tersebut;
-------------------------------------------
19.5.3 Gabungan dari Persekongkolan Horizontal dan
Vertikal.Bahwa
Terlapor II secara tegas menolak dalil adanya Gabungan dari
persekongkolan Horizontal dan vertical sebagaimana alasan dan
dalil
kami pada poin (a) dan (b) tersebut di atas;
----------------------------------
19.6 Bahwa adapun dalil-dalil yang dikemukakan Investigator
dalam uraian dari
Unsur-unsur Ketentuan pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999,
pada
halaman (9) sampai dengan halaman (18), dengan tegas Terlapor
II
menolaknya, kecuali unsur-unsur yang tidak secara jelas dan
tegas kami
uraikan dalam pembelaan ini. Adapun unsur-unsur tersebut yang
kami tolak
dengan dasar dan fakta hukum yang kami uraikan sebagai berikut:
---------------
19.6.1 Unsur Pihak Lain;
---------------------------------------------------------------
Bahwa kedudukan Terlapor II dalam proyek Tender Pembangunan
Gedung Ma’had Al Jamiah II Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam
Negeri (STAIN Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur Tahun
Anggaran 2011. Hanya Sebagai Peserta yang mengajukan
penawaran
melalui website LPSE di :http://lpse.kaltimprov.go.id. Bahwa
tujuan
penggunaan Tekhnologi Program dalam hal ini website yang
dilakukan
oleh Pemerintah dan atau Panitia Tender justru untuk
memberikan
kesetaraan kepada seluruh pelaku usaha dan menjaga
kerahasiaan
dokumen para peserta. Sehingga tidaklah mungkin Terlapor II
dapat
mengatur dan atau menentukan pemenang tender, oleh karena
hal
tersebut merupakan Otoritas penuh Panitia Tender. Sesuai
dengan
-
SALINAN
halaman 21 dari 66
uraian kami tersebut sangat jelas Unsur Pihak dalam
melakukan
Persekongkolan Vertikal adalah Tidak Terpenuhi;
-------------------------
19.6.2 Unsur Persekongkolan Horisontal adanya Persesuaian
Perilaku; ---------
Bahwa Tidak benar Terlapor II melakukan persekongkolan
Horizontal
dengan pelaku Usaha lain dalam hal ini dengan Terlapor III,
dan
Terlapor IV. Bahwa dalil Investigator yang menyatakan adanya
kesengajaan yang dilakukan Terlapor III dan Terlapor IV
tidak
melampirkan dokumen-dokumen antara lain Organisasi Kerja,
Network
Planning, Daftar Peralatan minimal, daftar personel inti,
spesifikasi
teknis dan Formulir Rekapitulasi Perhitungan TKDN untuk
menjadi
peserta tender pendamping semata hanyalah alasan yang tidak
berdasar
alasan dan fakta hukum yang kuat dan benar dan cenderung
diskriminatif dalam rangka penegakan hukum. Bahwa beberapa
Peserta
Tender juga TIDAK LULUS dalam Tahap Administrasi dengan
dalil
yang sama sebagaimana disebutkan oleh Investigator dalam
laprodan
Dugaan Pelanggaran pada Hal (4) dan (5) antara lain PT
INDOCIPTA
BARUGA dan PT MEGARIO ABADI, namun oleh Investigator
tersebut tidak menjadikan para peserta tender tersebut sebagai
Pelaku
Usaha yang bersekongkol dengan Terlapor II. Bahwa berdasarkan
dalil
dan tanggapan kami tersebut di atas, maka unsure
Persekongkolan
horizontal adanya persesuaian perilaku tidak terpenuhi;
-------------------
19.6.3 Unsur adanya Kesalahan Penulisan pada dokumen penawaran
yang
sama antara Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV yang
dijadikan
dalil alasan oleh Investigator adalah tidak mempunyai alas hukum
dan
fakta hukum yang kuat;
---------------------------------------------------------
Bahwa Pekerjaan Jasa Pengetikan dan atau Pembuatan Dokumen
Penawaran Tender Proyek adalah sesuatu yang sangat lazim dan
wajar
terjadi yang dilakukan oleh Pelaku Usaha baik yang bergerak
secara
Perseorangan maupun Berkelompok dalam suatu wadah jasa
Pelayanan
pengetikan. Bahwa adanya kemungkinan kesamaan Kesalahan
Penulisan pada dokumen penawaran, bisa saja terjadi oleh karena
orang
yang bekerja di bidang jasa pengetikan dimana Terlapor II
memakai
-
SALINAN
halaman 22 dari 66
jasa tersebut juga dipakai oleh pihak Terlapor III dan Terlapor
IV serta
para Pelaku Usaha Lainnya. Bahwa dalil Investigator tersebut
sangatlah
lemah dan hanya cenderung berdalil dengan PERIKIRAAN-
PERKIRAAN tanpa adanya bukti dan fakta hukum yang jelas
tentang
adanya kerjasama antara Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor
IV; -----
19.6.4 Unsur Adanya Persesuaian Harga Penawaran;
------------------------------
Bahwa Terlapor II menolak dengan Tegas dalil Investigator
yang
menyatakan adanya Persesuaian Harga Penawaran yang dilakukan
oleh
Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV adalah merupakan
Persekongkolan Horizontal. Bahwa seluruh Item Pekerjaan pada
dokumen Penawaran Terlapor II yang bersesuaian dengan Terlapor
III
dan Terlapor IV hanyalah sebatas item pekerjaan yang nilai atau
harga
pekerjaannya sangat umum atau harga Pasar setempat dan
berlaku
kepada seluruh Pelaku Usaha maupun bukan Pelaku Usaha, antara
lain
Pekerjaan Instalasi listrik, Pekerjaan Plafond, dll;
--------------------------
19.7 Bahwa Terlapor II menolak dengan tegas dalil adanya
Persekongkolan Vertikal
sebagaimana yang dikemukakan oleh Investigator dalam laporan
Dugaan
Pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1999, pada
halaman
(15). Bahwa seluruh Proses Tender Proyek adalah menjadi otoritas
dan
tanggung jawab penuh pihak Terlapor I. Bahwa Terlapor II tidak
pernah
meminta, bermohon dan atau melakukan intervensi kepada Terlapor
I agar
dapat memfasilitasi Terlapor I untuk menjadi Pemenang Tender.
Bahwa
Penetapan Terlapor II sebagai Pemenang Tender Proyek adalah
suatu hal yang
sangat wajar dikarenakan kesalahan dan kekeliruan yang dilakukan
Peserta
Tender Proyek Lainnya. Bahwa sebagaimana dalil Investigator pada
halaman
(16) yang menyatakan “Panitia Tender menggugurkan PT EN
Handayani
Group dan PT Putra Long Iram Jaya pada evaluasi Teknis dengan
alasan
Organisasi Kerja tidak diuraikan berdasarkan Pekerjaan
masing-masing
personel Inti yang diusulkan oleh Penyedia jasa, hal tersebut
merupakan
tindakan yang tidak berdasar” adalah merupakan dalil yang
dapat
menimbulkan persepsi negative oleh Karena Investigator
seakan-akan menjadi
-
SALINAN
halaman 23 dari 66
Kuasa Hukum untuk membela pelaku usaha yakni PT EN Handayani
Group
dan PT Putra Long Iram Jaya;
----------------------------------------------------------
19.8 Bahwa Terhadap dalil Investigator yang menyatakan Panitia
Tender
melakukan diskriminasi dengan cara menerapkan standar ganda
yang
menguntungkan Terlapor II dengan Tegas Terlapor II menolak dalil
tersebut.
Bahwa khusus dalil Investigator yang menyatakan “berdasarkan
alat bukti
ditemukan fakta bahwa peralatan Pick Up pada dokumen Terlapor II
tidak
dilampirkan atau didukung bukti pembelian dan STNK”, adalah
suatu dalil
yang keliru dan tidak berdasar. Bahwa Terlapor II pada saat
mengajukan
dokumen penawaran tender proyek memang tidak mengajukan
peralatan Pick
Up, akan tetapi Terlapor II telah mengajukan dukungan Peralatan
/ kendaraan
Dump Truk dengan melampirkan Faktur pembelian Dump Truck dari
PT
ASTRA Internasional tertanggal 31-01-2011. Adapun STNK tidak
dilampirkan
oleh karena pada saat Terlapor II memasukkan Dokumen Penawaran,
STNK
kendaraan tersebut masih dalam proses pembuatan di Kepolisian
Republik
Indonesia. Berdasarkan dalil tersebut sangat jelas bahwa Unsur
diskrimnasi
dengan cara menerapkan standar ganda yang menguntungkan Terlapor
II
adalah tidak terbukti. Bahwa atas uraian dan dalil-dalil yang
Terlapor II
kemukakan tersebut di atas, sangat jelas Bahwa Penetapan
Terlapor II sebagai
Pemenang Proyek Tender tidaklah terbukti adanya dampak
persaingan usaha
yang tidak sehat dan tidak mengurangi tingkat persaingan dalam
tender antar
pelaku usaha;
------------------------------------------------------------------------------
20. Menimbang bahwa pada tanggal 2 April 2012, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang
Majelis Komisi II dengan agenda untuk Terlapor III dan Terlapor
IV yaitu
Penyerahan Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Dugaan
Pelanggaran disertai
dengan pengajuan alat bukti berupa nama saksi dan atau nama ahli
dan atau surat
dan/atau dokumen yang mendukung;
---------------------------------------------------------
21. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi II tersebut dihadiri
oleh Investigator,
Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV dimana
Terlapor II, Terlapor III,
dan Terlapor IV dihadiri oleh Kuasa Hukum para Terlapor (vide
bukti B2); ------------
22. Menimbang bahwa Terlapor III dan Terlapor IV menyerahkan
Tanggapan terhadap
Laporan Dugaan Pelanggaran diluar waktu persidangan sesuai
dengan persetujuan
-
SALINAN
halaman 24 dari 66
dengan Majelis Komisi yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai
berikut (vide bukti
C5):
------------------------------------------------------------------------------------------------
22.1 Bahwa kami menolak dengan tegas dalil Investigator yang
menyatakan bahwa
Terlapor II dan Terlapor IV diduga melakukan Pelanggaran Pasal
22 Udnang-
Undang nomor : 5 Tahun 1999, tentang persekongkolan yang
mencakup 3
(tiga) bentuk yaitu;
-----------------------------------------------------------------------
22.1.1 Persekongkolan Horizontal. Bahwa terlapor III dan
Terlapor IV secara tegas
menolak dalil adanya persekongkolan Horizontal yang terjadi
antara Pelaku
Usaha atau Penyedia Barang dan Jasa dengan sesama Pelaku Usaha
atau
Penyedia Barang dan jasa Pesaingnya. Bahwa Terlapor III dan
Terlapor IV
dengan para pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa lainnya
tidak
mempunyai hubungan afiliasi atau merupakan satu kelompok usaha,
tidak
ada kerjasama opersional (KSO) dan tidak pula adanya kesamaan
kas
keuangan dan tidak ada kendali manajemen ataupu asset antara
pelaku
usaha yang ikut tender. Hal ini dapat dibuktikan bahwa tidak ada
satupun
peserta tender di dalam Akta pendiriannya, dimana para Komisaris
dan
Direksi Terlapor III dan Terlapor IV juga menjadi bahagian dari
perusahaan
peserta tender lainnya khususnya kepada Terlapor II, baik
sebagai komisaris
maupun sebagai Direksi. Berdasarkan Fakta yang sebenarnya
bahwa
seluruh peserta tender bersaing secara ketat dan professional.
Hal ini
dibuktikan bahwa jumlah penyedia jasa yang melakukan pendaftaran
dan
pengambilan Dokumen pemilihan yang dilakukan melalui
mengunduh
aplikasi SPSE dari website LPSE d :http://LPSE.kaltimprov.go.id
yaitu
sebanyak 14 Perusahaan. Demikian pula dengan Pemasukan
Dokumen
Penawaran, dimana hingga batas waktu pemasukan dokumen
Penawarn
tanggal 29 April 2011 pukul 14.59 WITA dengan cara mengupload
melalui
website di :http://lpse.kaltimprov.go.id diikuti sebanyak 14
perusahaan; -----
22.1.2 Persekongkolan Vertikal. Bahwa Terlapor III dan Terlapor
IV menolak
dengan Tegas dalil adanya persekongkolan Vertikal Yang terjadi
antara
salah satu atau beberapa pelaku usaha atau penyedia barang dan
jasa atau
pemilik atau pemberi pekerjaan. Bahwa Terlapor III dan Terlapor
IV tidak
pernah melakukan komunikasi dan tatap muka dengan salah satu
atau
-
SALINAN
halaman 25 dari 66
beberapa pelaku Usaha atau Penyedia Barang dan Jasa dengan
Panitia
Tender atau Panitia Lelang atau Pengguna Barang dan Jasa atau
Pemilik
atau Pemberi Pekerjaan baik langsung maupun secara tidak
langsung, Sejak
Tahap Pengumuman Tender Proyek hingga Tahap Pengumuman
Penetapan
Calon Pemenang, Kecuali pada saat Verifikasi dokumen Penawaran
dimana
merupakan suatu Pertemuan Resmi yang tidak melanggar Peraturan
apapun
juga. Bahwa Terlapor III dan Terlapor IV juga tidak pernah
mengenal dan
tidak mempunyai hubungan kekerabatan maupun hubungan lainnya
terhadap seluruh Panitia Tender Sebelum Pelaksanaan Pekerjaan
Proyek,
sehingga sangat tidak mungkin adanya Persekongkolan Vertikal
Tersebut; --
22.1.3 Gabungan dari Persekongkolan Horizontal dan
Vertikal.Bahwa Terlapor III
dan Terlapor IV secara tegas menolak dalil adanya Gabungan
dari
persekongkolan Horizontal dan vertikal sebagaimana alasan dan
dalil kami
pada poin (1) dan (2) tersebut di atas;
----------------------------------------------
22.2 Bahwa adapun dalil-dalil yang dikemukakan Investigator
dalam uraian dari
Unsur-unsur Ketentuan pasal 22 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999,
pada
halaman (9) sampai dengan halaman (18), dengan tegas Terlapor
III dan
Terlapor IV menolaknya, kecuali unsur-unsur yang tidak secara
jelas dan tegas
kami uraikan dalam pembelaan ini. Adapun unsur-unsur tersebut
yang kami
tolak dengan dasar dan fakta hukum yang kami uraikan sebagai
berikut; --------
22.2.1 Unsur Pihak Lain;
---------------------------------------------------------------------
Bahwa kedudukan Terlapor III dan Terlapor IV dalam proyek
Tender
Pembangunan Gedung Ma’had Al Jamiah II Sekolah Tinggi Ilmu
Agama
Islam Negeri (STAIN Samarinda, Propinsi Kalimantan Timur
Tahun
Anggaran 2011. Hanya Sebagai Peserta yang mengajukan
penawaran
melalui website LPSE di :http://lpse.kaltimprov.go.id. Bahwa
tujuan
penggunaan Teknologi Program dalam hal ini website yang
dilakukan oleh
Pemerintah dan atau Panitia Tender justru untuk memberikan
kesetaraan
kepada seluruh pelaku usaha dan menjaga kerahasiaan dokumen
para
peserta. Sehingga tidaklah mungkin Terlapor III dan Terlapor IV
dapat
mengatur dan atau menentukan pemenang tender, oleh karena hal
tersebut
merupakan Otoritas penuh Panitia Tender. Bahwa Terlapor III dan
Terlapor
-
SALINAN
halaman 26 dari 66
IV dinyatakan TIDAK LULUS dalam Tahap hasil EVALUASI
ADMINISTRASI sehingga jelas sejak saat itu Terlapor III dan
Terlapor IV
tidak lagi mempunyai kepentingan terhadap para Peserta Tender
dan Panitia
Lelang. Adapun yang berhasil lulus untuk mengikuti Tahap
Selanjutnya ada
5 (lima) peserta tender yang salah satunya akan ditetapkan
menjadi
Pemenang. Nagaimana mungkin Terlapor III dan Terlapor IV
melakukan
persekongkolan sementara pada Tahap penentuan Pemenang Terlapor
III
dan Terlapor IV sudah tidak mempunyai Fungsi, Pengaruh dan
Kepentingan
apapun juga terhadap peserta tender lainnya. Sesuai dengan
uraian kami
tersebut sangat jelas Unsur Pihak dalam melakukan
Persekongkolan
Vertikal adalah Tidak Terpenuhi;
---------------------------------------------------
22.2.2 Unsur Persekongkolan Horisontal adanya Persesuaian
Perilaku; --------------
Bahwa Tidak benar Terlapor III dan Terlapor IV melakukan
persekongkolan Horizontal dengan pelaku Usaha lain dalam hal ini
dengan
Terlapor II. Bahwa dalil Investigator yang menyatakan adanya
kesengajaan
yang dilakukan Terlapor III dan Terlapor IV. tidak melampirkan
dokumen-
dokumen antara lain Organisasi Kerja, Network Planning, Daftar
Peralatan
minimal, daftar personel inti, spesifikasi teknis dan Formulir
Rekapitulasi
Perhitungan TKDN untuk menjadi peserta tender pendamping
semata
hanyalah alasan yang tidak berdasar alasan dan fakta hukum yang
kuat dan
benar dan cenderung diskriminatif dalam rangka penegakan hukum.
Bahwa
Terlapor III dan IV tidak melampirkan dokumen-dokumen tersebut
adalah
factor Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kondisi Keuangan. Bahwa
beberapa Peserta Tender juga TIDAK LULUS dalam Tahap
Administrasi
dengan dalil yang sama sebagaimana disebutkan oleh Investigator
dalam
laprodan Dugaan Pelanggaran pada Hal (4) dan (5) antara lain
PT
INDOCIPTA BARUGA dan PT MEGARIO ABADI, namun oleh
Investigator tersebut tidak menjadikan para peserta tender
tersebut sebagai
Pelaku Usaha yang bersekongkol dengan Terlapor III dan Terlapor
IV.
Bahwa dengan dinyatakannya PT INDOCIPTA dan MEGARIO ABADI
tidak lulus dalam Evaluasi Administrasi oleh Panitia Tender
(Terlapor I)
dengan alasan yang sama dengan Terlapor III dan Terlapor IV,
-
SALINAN
halaman 27 dari 66
membuktikan bahwa tidak terbukti adanya Persekongkolan antar
sesame
peserta tender tersebut. Bahwa berdasarkan dalil dan tanggapan
kami
tersebut di atas, maka unsur Persekongkolan horizontal adanya
persesuaian
perilaku tidak terpenuhi;
-------------------------------------------------------------
22.2.3 Unsur adanya Kesalahan Penulisan pada dokumen penawaran;
----------------
Bahwa adanya kesalahan Penulisan pada dokumen penawaran yang
sama
antara Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV yang dijadikan
dalil alasan
oleh Investigator adalah tidak mempunyai alas hukum dan fakta
hukum
yang kuat. Bahwa Pekerjaan Jasa Pengetikan dan atau Pembuatan
Dokumen
Penawaran Tender Proyek adalah sesuatu yang sangat lazim dan
wajar
terjadi yang dilakukan oleh Pelaku Usaha baik yang bergerak
secara
Perseorangan maupun Berkelompok dalam suatu wadah jasa
Pelayanan
pengetikan. Bahwa adanya kemungkinan kesamaan Kesalahan
Penulisan
pada dokumen penawaran, bisa saja terjadi oleh karena orang yang
bekerja
di bidang jasa pengetikan dimana Terlapor II memakai jasa
tersebut juga
dipakai oleh pihak Terlapor III dan Terlapor IV serta para
Pelaku Usaha
Lainnya. Bahwa dalil Investigator tersebut sangatlah lemah dan
hanya
cenderung berdalil dengan perikiraan-perkiraan tanpa adanya
bukti dan
fakta hukum yang jelas tentang adanya kerjasama antara Terlapor
II,
Terlapor III, dan Terlapor IV;
-------------------------------------------------------
22.2.4 Unsur Adanya Persesuaian Harga Penawaran;
------------------------------------
Bahwa Terlapor III dan Terlapor IV menolak dengan Tegas
dalil
Investigator yang menyatakan adanya Persesuaian Harga Penawaran
yang
dilakukan oleh Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV adalah
merupakan
Persekongkolan Horizontal. Bahwa seluruh Item Pekerjaan pada
dokumen
Penawaran Terlapor II yang bersesuaian dengan Terlapor III dan
Terlapor
IV hanyalah sebatas item pekerjaan yang nilai atau harga
pekerjaannya
sangat umum atau harga Pasar setempat dan berlaku kepada seluruh
Pelaku
Usaha maupun bukan Pelaku Usaha, antara lain Pekerjaan Instalasi
listrik,
Pekerjaan Plafond, dll. Bahwa berdasarkan alasan dan tanggapan
kami
tersebut di atas, jelas dalil Investigator tidaklah Terpenuhi
tentang adanya
persekongkolan terhadap adanya Persesuaian harga penawaran;
---------------
-
SALINAN
halaman 28 dari 66
22.3 Bahwa Terlapor III dan Terlapor IV menolak dengan tegas
dalil adanya
Persekongkolan Vertikal sebagaimana yang dikemukakan oleh
Investigator
dalam laporan Dugaan Pelanggaran Pasal 22 Undang-Undang Nomor :
5
Tahun 1999, pada halaman (15). Bahwa seluruh Proses Tender
Proyek adalah
menjadi otoritas dan tanggung jawab penuh pihak Terlapor I.
Bahwa Terlapor
III dan Terlapor IV tidak pernah meminta, bermohon dan atau
melakukan
intervensi kepada Terlapor I agar dapat memfasilitasi Terlapor
II untuk
menjadi Pemenang Tender. Bahwa Penetapan Terlapor II sebagai
Pemenang
Tender Proyek adalah suatu hal yang sangat wajar dikarenakan
kesalahan dan
kekeliruan yang dilakukan Peserta Tender Proyek Lainnya.
Bahwa
sebagaimana dalil Investigator pada halaman (16) yang menyatakan
“Panitia
Tender menggugurkan PT EN Handayani Group dan PT Putra Long Iram
Jaya
pada evaluasi Teknis dengan alasan Organisasi Kerja tidak
diuraikan
berdasarkan Pekerjaan masing-masing personel Inti yang diusulkan
oleh
Penyedia jasa, hal tersebut merupakan tindakan yang tidak
berdasar” adalah
merupakan dalil yang dapat menimbulkan persepsi negatif oleh
Karena
Investigator seakan-akan menjadi Kuasa Hukum untuk membela
pelaku usaha
yakni PT EN Handayani Group dan PT Putra Long Iram Jaya;
--------------------
22.4 Bahwa atas uraian dan dalil-dalil yang Terlapor III dan
Terlapor IV kemukakan
tersebut di atas, sangat jelas Bahwa Penetapan Terlapor II
sebagai Pemenang
Proyek Tender bukanlah disebabkan kedudukan, pengaruh dan
adanya
Kepentingan serta terjadinya Persekongkolan yang dilakukan oleh
Terlapor III
dan Terlapor IV, sehingga tidaklah terbukti adanya dampak
persaingan usaha
yang tidak sehat dan tidak mengurangi tingkat persaingan dalam
tender antara
pelaku usaha;
------------------------------------------------------------------------------
23. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan,
Majelis Komisi
menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang disampaikan
kepada Rapat
Komisi;
--------------------------------------------------------------------------------------------
24. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan terhadap Laporan
Hasil Pemeriksaan
Pendahuluan, Rapat Komisi memutuskan untuk dilakukan Pemeriksaan
Lanjutan
terhadap Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012;
--------------------------------------------------
-
SALINAN
halaman 29 dari 66
25. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi,
selanjutnya Komisi
menerbitkan Penetapan Komisi Nomor: 24/KPPU/Pen/IV/2012 tanggal
30 April
2012 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012
(vide bukti
A25);
-----------------------------------------------------------------------------------------------
26. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan,
Komisi menerbitkan
Keputusan Komisi Nomor 139/KPPU/Kep/IV/2012 tanggal 30 April
2012 tentang
Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan
Lanjutan
Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012 (vide bukti A26);
----------------------------------------
27. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor
01/KPPU-L/2012
menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor
9/KMK/Kep/V/2012 tentang
Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 01/KPPU-L/2012,
yaitu dalam
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung
sejak tanggal 7 Mei
2012 sampai dengan tanggal 31 Juli 2012 (vide bukti A42);
-------------------------------
28. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan
Pemberitahuan Pemeriksaan
Lanjutan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Surat
Keputusan Majelis
Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan, dan Surat
Panggilan Sidang
Majelis Komisi kepada para Terlapor (vide bukti A35, A36, A37,
A38, A39, A40,
A41,);
----------------------------------------------------------------------------------------------
29. Menimbang bahwa pada tanggal 7 Mei 2012, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang
Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Alat Bukti berupa Surat
dan atau
Dokumen (vide bukti B6);
----------------------------------------------------------------------
30. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat
bukti berupa surat
dan atau dokumen yang diajukan oleh pihak Investigator sebagai
berikut; --------------
30.1 Hard Copy Surat Perjanjian Kerja Terlapor II (vide bukti
C1); --------------------
30.2 Soft Copy dokumen penawaran peserta Tender (vide bukti C2);
------------------
31. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan ada tambahan
alat-alat bukti
berupa dokumen tender yang diajukan oleh Terlapor I (Panitia
Pengadaan
Barang/Jasa Pembangunan Gedung Ma’had Al Jamiah Tahap II Sekolah
Tinggi
Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda Propinsi Kalimantan Timu
Tahun
Anggaran 2011) (vide bukti C7);
--------------------------------------------------------------
-
SALINAN
halaman 30 dari 66
32. Menimbang bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan alat-alat
bukti berupa surat
dan atau dokumen yang diajukan oleh Terlapor II (PT Sarana Karya
Membangun)
sebagai berikut;
-----------------------------------------------------------------------------------
32.1 Rancangan Anggaran Biaya PT Sappe Wali (vide bukti C6);
----------------------
33. Menimbang bahwa Terlapor III (PT Bumi Artha Indonesia) tidak
mengajukan alat-
alat bukti berupa surat dan atau dokumen kepada Majelis Komisi;
-----------------------
34. Menimbang bahwa Terlapor IV (PT Maha Karuna) tidak
mengajukan alat-alat bukti
berupa surat dan atau dokumen kepada Majelis Komisi;
-----------------------------------
35. Menimbang bahwa pada tanggal 7 Mei 2012, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang
Majelis Komisi dengan agenda Inzage alat bukti;
-------------------------------------------
36. Menimbang bahwa pada tanggal 7 Mei 2012, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang
Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi Direktur Utama PT
Putra Long
Iram Jaya, namun saksi tidak menghadiri pemeriksaan tanpa alasan
yang dapat
diterima oleh Majelis Komisi;
------------------------------------------------------------------
37. Menimbang bahwa pada tanggal 7 Mei 2012, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang
Majelis Komisi dengan agenda pemeriksaan Saksi Direktur Utama PT
Sappe Wali,
namun saksi tidak menghadiri pemeriksaan dikarenakan suatu
alasan yang dapat
diterima oleh Majelis Komisi;
------------------------------------------------------------------
38. Menimbang bahwa pada tanggal 7 Mei 2012, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang
Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi I (Elly
W/Direktur Utama PT EN
Handayani Group) , yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh
informasi
sebagai berikut (vide bukti B3);
----------------------------------------------------------------
38.1 Bahwa waktu aanwijzing sangat singkat dan terdapat
pemunduran waktu
pemasukan jaminan penawaran;
--------------------------------------------------------
38.2 Bahwa BAP Aanwijzing di peroleh saksi dari mendownlod di
website LPSE
Provinsi Kalimantan Timur;
------------------------------------------------------------
38.3 Bahwa Tidak muncul rangking perusahaan setelah diunduhnya
BAP
Aanwijzing, yang idealnya rangking perusahaan dapat dilihat
seminggu setelah
Aanwijzing;
-------------------------------------------------------------------------------
38.4 Bahwa PT EN Handayani mengirim staf nya untuk
mengkonfirmasi rangking
perusahaan kepada panitia, namun tidak berhasil menemui panitia;
---------------
-
SALINAN
halaman 31 dari 66
39. Menimbang bahwa pada tanggal 31 Mei 2012, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang
Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi II (M. Huda
Y/Direktur IV PT
Sappe Wali), yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh
informasi sebagai
berikut (vide bukti B7);
--------------------------------------------------------------------------
39.1 Bahwa PT Sappe Wali membuat dokumen penawaran berdasarkan
format dari
Lembar Data pengadaan dari panitia;
--------------------------------------------------
39.2 Bahwa PT Sappe Wali melakukan sanggah sesuai dengan format
yang sudah
diberikan oleh Panitia yang sesuai dengan aturan sanggah yaitu
tiga hari
setelah pengumuman;
--------------------------------------------------------------------
39.3 Bahwa PT Sappe Wali tidak mencantumkan alamat karena
mengikuti format
dan prosedur dari panitia;
----------------------------------------------------------------
39.4 Bahwa PT Sappe Wali tidak melakukan sanggah banding karena
tidak
mengetahui ada sanggah banding;
------------------------------------------------------
39.5 Bahwa kejanggalan yang ditemui PT Sappe Wali adalah
Terlapor III dan
Terlapor IV memiliki alamat yang sama;
----------------------------------------------
39.6 Bahwa PT Sappe Wali melihat kejanggalan lain dari selama
tender dilakukan
di STAIN Samarida atas pengadaan Gedung Ma’had Al Jamiah I
ataupun
Gedung Ma’had Al Jamiah II STAIN Samarinda pemenangnya hanya
Terlapor
II;
-------------------------------------------------------------------------------------------
39.7 Bahwa PT Sappe Wali mengetahui ada indikasi persekongkolan
dari Saudara
Firmansyah Nur;
--------------------------------------------------------------------------
39.8 Bahwa Saudara M. Huda yang merevisi RAB setelah dikerjakan
oleh staff
kantornya;
---------------------------------------------------------------------------------
39.9 Bahwa Saksi mendapat informasi mengenai adanya kerja sama
antar para
terlapor dari Saudara Firmansyah Nur;
------------------------------------------------
39.10 Bahwa saksi melihat dokumen dari para terlapor yang dibawa
oleh Saudara
Firmansyah Nur dan ditunjukkan kesamaan dokumen oleh Saudara
Firmansyah
Nur;
-----------------------------------------------------------------------------------------
39.11 Bahwa dalam pemeriksaan saksi ini kuasa hukum Terlapor
memeperlihatkan
Alat bukti berupa dokumen penawaran saksi di depan Sidang
Majelis Komisi; -
39.12 Bahwa menurut Kuasa Hukum Terlapor, kuasa hukum terlapor
mendapatkan
dokumen Penawaran Saksi dari Terlapor II, Terlapor III dan
Terlapor IV; -------
-
SALINAN
halaman 32 dari 66
39.13 Bahwa menurut Terlapor I dokumen lelang hanya bisa diakses
oleh panitia
lelang, beberapa lembaga seperti LKPP dan LPSE saja;
----------------------------
39.14 Bahwa Terlapor I tidak tahu asal darimana Terlapor II,
Terlapor III dan
Terlapor IV mendapatkan dokumen lelang tersebut;
--------------------------------
40. Menimbang bahwa pada tanggal 16 Juli 2012, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang
Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Ahli yakni bapak
Setyabudi Arijanta,
S.H., M.H., yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh
informasi sebagai
berikut (vide bukti B8);
--------------------------------------------------------------------------
40.1 Bahwa Sesuai PP 54 Tahun 2010 yang menggugurkan Penawaran
dalam tahap
administrasi adalah nama yang dijamin tidak sama dengan yang
ditetapkan
dalam dokumen lelang dengan tidak mempermasalahkan lokasi yang
penting
proyeknya sama dengan yang dijaminkan;
--------------------------------------------
40.2 Bahwa PP 54 Tahun 2010 melarang syarat yang diskriminatif,
seperti halnya
apabila terdapat dokumen yang memiliki persyaratana berlebih
maka dokumen
tersebut yang salah, seperti halnya untuk membangun gedung
tetapi yang
disyaratkan terdapat hal yang tidak perlu untuk pembangunan
gedung; ----------
40.3 Bahwa Panitia tender tidak boleh menambah persyaratan
kecuali diatur dalam
PP 54 Tahun 2010, apabila ada penambahan maka lelang dapat
dibatalkan; -----
40.4 Bahwa apabila pembangunan proyek sudah selesai maka akan
ada audit karena
dapat dilihat apakah akibatnya mengahalangi persaingan atau
tidak; -------------
40.5 Bahwa Ketentuan tidak diskriminatif yaitu panitia tidak
boleh menambah,
mengganti, merubah apa yang terdapat dalam dokumen lelang;
-------------------
40.6 Bahwa untuk tidak ada alamat dapat dikatakan post biding
kriteria dokumen
lelang setelah batas akhir pemasukan;
-------------------------------------------------
40.7 Bahwa terkait pengguguran peserta karena tidak mencantumkan
lokasi, panitia
dapat mengklarifikasi jaminan penawaran, tetapi tidak mengubah
substansi
penawaran karena merupakan out put post biding;
----------------------------------
40.8 Bahwa Syarat pengalaman kerja personel inti harus sepuluh
tahun termasuk
mengada-ada karena cara penghitungan pengalaman kerja berdasar
tender-
tender yang sudah dilakukan oleh personel inti;
--------------------------------------
40.9 Bahwa ada standarisasi ganda apabila panitia meloloskan
peserta tender yang
pengalaman kerja personel intinya belum sepuluh tahun;
---------------------------
-
SALINAN
halaman 33 dari 66
40.10 Bahwa pencantuman syarat bukti kepemilikan peralatan
seperti halnya STNK
kendaraan Pick Up dapat dikatakan sebagai tindakan
diskriminatif; --------------
40.11 Bahwa peralatan yang digunakan dalam tender dapat
disubtitusi apabila
disyaratkan sebelumnya dan apabila dalam realisasi proyek ada
penggantian
dapat dikatakan post biding;
------------------------------------------------------------
40.12 Bahwa salah satu indikasi persekongkolan horizontal antara
peserta lelang
dengan panitia lelang adalah peserta lelang tidak melampirkan
dokumen-
dokumen yang termasuk syarat tender;
------------------------------------------------
40.13 Bahwa berdasarkan kesamaan harga yang diperlihatkan
investigator kepada
ahli dapat dikatakan persamaan harga tersebut termasuk
indikasi
persekongkolan horizontal;
--------------------------------------------------------------
40.14 Bahwa yang mengindikasikan persekongkolan jika dokumen
tender diketik
oleh orang yang sama adalah gaya bahasa dan nilai yang diketik;
-----------------
40.15 Bahwa jika proyek sudah serah terima dan diaudit BPK maka
auditnya adalah
audit umum yang tidak melihat tentang indikasi persekongkolan
dan jika ada
laporan persekongkolan akan diadakan audit khusus dan yang
digunakan
adalah audit khusus sebagai bahan penilaian;
-----------------------------------------
40.16 Bahwa tidak ada jaminan e-procurement tidak dapat
mempertemukan peserta
tender dengan peserta tender maupun peserta tender dengan
panitia tender; -----
40.17 Bahwa persamaan harga untuk barang mungkin terjadi karena
sesuai dengan
harga pasar, namun untuk konstruksi hampir tidak mungkin ada
persamaan
harga karena ada faktor-faktor lain seperti ada tenaga kerja
sehingga dapat
menentukan metode kerja untuk menentukan harga konstruksi;
-------------------
41. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Agustus 2012, Majelis Komisi
melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor I, yang
pada pokoknya
Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti
B9); -----------------
41.1 Bahwa Tender pembangunan Gedung Ma’had Al Jamiah II Sekolah
Tinggi
Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN) samarinda, Propinsi Kalimantan
Timur
Tahun anggaran 20111 merupakan pembangunan dengan Anggaran
Tahun
2011;
---------------------------------------------------------------------------------------
41.2 Yang menandatangani SK pengangkatan adalah Ketua Panitia
dan dengan
anggota yang berjumlaha lima orang termasuk Ketua Panitia;
---------------------
-
SALINAN
halaman 34 dari 66
41.3 Bahwa Pembangunan itu satu Paket dengan anggaran delapan
milyar rupiah; ---
41.4 Bahwa Terlapor I sudah mencantumkan nama paket dalam
dokumen lelang,
termasuk adendum yang menyebutkan alamat proyek;
------------------------------
41.5 Bahwa Pencantuman Alamat di dalam Dokumen Lelang
dimaksudkan untuk
lebih memperjelas lokasi proyek karena ada dua lokasi gedung
STAIN
Samarinda dan masih terpengaruh dengan aturan lelang sebelumnya
yang
mengharuskan pencantuman alamat dnegan lengkap;
-------------------------------
41.6 Bahwa alamat Lokasi pembangunan proyek berada di Jalan H.M
Rifadin; ------
41.7 Bahwa di Jalan Abdul Hasan tidak ada Gedung Ma’had
Aljamiah; ---------------
41.8 Bahwa Sistem lelang ini berdasarkan sistem lelang dengan
memperhatikan
evaluasi aritmatik, administrasi, teknis kewajaran harga dan
kualifikasi; ---------
41.9 Bahwa pengguguran PT Sapee Wali berdasarkan ketidak
lengkapan alamat
dilakukan pada saat evaluasi administrasi;
--------------------------------------------
41.10 Bahwa penghitungan pengalaman kerja personel inti menurut
panitia dihitung
berdasarkan tahun mulai bekerja dan di cantumkan pada curiculum
vitae; -------
42. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Agustus 2012, Majelis Komisi
melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor II,
yang pada pokoknya
Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti
B10); ---------------
42.1 Bahwa Terlapor II mengakui yang memimpin PT Sarana Karya
Mebangun
adalah Direktur dengan Komisaris, dimana direktur utama adalah
Bapak
Azhari dan Komisarisnya adalah Ibu Nurbaya;
---------------------------------------
42.2 Bahwa Terlapor II menjelaskan PT Sarana Karya Membangun
berdiri pada
Tahun 2008;
-------------------------------------------------------------------------------
42.3 Bahwa Pada awalnya Terlapor II diambil alih dari Ibu
Ratnawati dan sudah
berbentuk Perseroan Terbatas (PT);
----------------------------------------------------
42.4 Bahwa Proyek besar yang pernah ditangani oleh Terlapor II
adalah Proyek
Budhist Center senilai Sembilan Milyar;
----------------------------------------------
42.5 Bahwa Terlapor II mengetahui Tender ini dari situs
E-procurement; -------------
42.6 Bahwa Terlapor II setelah membaca proyek ini Terlapor II
langsung
mengetahui lokasi Proyek tersebut di Jalan H.M Rifaddin;
-------------------------
-
SALINAN
halaman 35 dari 66
42.7 Terlapor II menjelaskan bahwa Lokasi STAIN Samarinda ada
dua, yaitu di
Jalan Abdul Hasan yang merupakan Kantor Pusat STAIN Samarinda
dan di
Jalan H.M. Rifadin yang merupakan lokasi proyek;
---------------------------------
42.8 Bahwa Terlapor II memenangkan Pembangunan Tahap I yang
masih
menggunakan Kepres 80;
----------------------------------------------------------------
42.9 Bahwa Terlapor II menegaskan yang membuat dokumen tender
adalah oleh
Terlapor II (ibu Nurbaya);
---------------------------------------------------------------
42.10 Bahwa Terlapor II menerangkan bahwa Terlapor II membuat
dokumen lelang
berdasarkan pengalaman yang dia peroleh sejak tahu 1990 dengan
dibantu oleh
Meryati Ibnu Hajar sevagai personel Inti;
---------------------------------------------
42.11 Bahwa dalam pembuatan dokumen tender itu Ibu Nurbaya
dibantu oleh
Salawati yang melakuakan scanner dan Tamrin yang mengetik;
------------------
42.12 Bahwa dasar pembuatan dokumen lelang adalah dari download
sokumen lelang
dari panitia dan diketik ulang oleh Thamrin;
-----------------------------------------
42.13 Bahwa Terlapor II menjelaskan bahwa Thamrin adalah Pegawai
terlapor II
yang bekerja Full Time yang masuk pada tahun 2011 dan resign
pada
desember setelah pekerjaan selesai;
----------------------------------------------------
42.14 Bahwa Terlapor II mengisi harga satuan setelah pengetikan
dokumen, dimana
harga satuan di dapat Terlapor II dari survey-survey di
Toko-toko di
Samarinda;
---------------------------------------------------------------------------------
42.15 Bahwa Terlapor II setelah melakukan survey harga dan
mengetik satuan harga
di dokumen pelelangan, Terlapor II meminta Thamrin untuk
mengubah file
menjadi PDF;
-----------------------------------------------------------------------------
42.16 Bahwa Thamrin yang menjadikan satu (apendo) dokumen Lelang
tersebut dan
memgunggah dokumen lelang;
---------------------------------------------------------
42.17 Bahwa Dalam Dokumen pelelangan yang di download dari
Panitia Lelang
tidak ditemukan kesamaan kesalahan pengetikan;
-----------------------------------
43. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Agustus 2012, Majelis Komisi
melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor III,
yang pada
pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti B11); ---
43.1 Bahwa Terlapor III yang hadir bukanlah Direktur Utama, dan
baru saja
diangkat menjadi Direktur di Terlapor III;
--------------------------------------------
-
SALINAN
halaman 36 dari 66
43.2 Bahwa saksi yang datang tidak mengetahui kronologis tender;
--------------------
43.3 Bahwa Majelis Komisi berdasarkan surat panggilan nomor
264/KPPU/MK-
PL/VIII/2012 memanggil Direktur Utama Terlapor III;
-----------------------------
44. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Agustus 2012, Majelis Komisi
melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor IV,
yang pada
pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut
(vide bukti B12); ---
44.1 Bahwa Terlapor IV Menjadi Direktur Perusahaan sejak tahun
2006 yang
diambil alih dari Saudara Ababa;
-------------------------------------------------------
44.2 Bahwa Terlapor IV Pada tahun 2008 mengerjakan proyek Asrama
Haji dan
pada tahun 2009, 2010, dan 2011 mendapat Proyek mengerjakan
Dermaga; ----
44.3 Bahwa Terlapor IV mengakui membuat dokumen Tender dengan
bantuan
tenaga freelance yang bernama Ari;
----------------------------------------------------
44.4 Bahwa Terlapor IV tidak mengetahui nama Lengkap saudara
Ari; ----------------
44.5 Bahwa Terlapor IV mengenal Saudara Ari dari dari temannya
yang bernama
Marjuni, S.T;
------------------------------------------------------------------------------
44.6 Bahwa Ari dikenalkan sebagai Pembuat Dokumen kepada
Terlapor IV; ---------
44.7 Bahwa Terlapor IV selama digelarnya perkara ini sudah tidak
berhububgan
dengan Ari baik bertemu secara bertemu langsung maupun dengan
alat
komunikasi lainnya;
----------------------------------------------------------------------
44.8 Bahwa Terlapor IV mengakui dokumen tender dibuat di rumah
Saudara Ari; ---
44.9 Bahwa Terlapor IV mengakui sudah percaya penuh kepada
Saudara Ari untuk
membuat dokumen Tender dan Terlapor IV hanya memberikan data dan
daftar
harga untuk diolah oleh saudara Ari;
--------------------------------------------------
44.10 Bahwa Terlapor IV pernah ke rumah kontrakan Saudara Ari,
akan tetapi pada
saat digelarnya perkara ini Ari sudah pindah kontrakan;
----------------------------
44.11 Bahwa Terlapor IV mengetahui tender ini dari Internet dan
terlapor melakukan
pendaftaran ke LPSE dan Ari yang mengupload dokumen tender
karena sudah
diberikan pasword oleh Terlapor IV;
--------------------------------------------------
44.12 Bahwa setelah di bandingkan pernyataan Terlapor IV dengan
BAP
penyelidikan maka Terlapor IV menjelaskan bahwa ada dua data
yang di
upload, yaitu data klarifikasi yang diupload oleh Terlapor IV
dan dokumen
penawaran yang mengupload Saudara Ari;
-------------------------------------------
-
SALINAN
halaman 37 dari 66
44.13 Bahwa Terlapor IV tidak pernah membuat Spesifikasi teknis;
---------------------
44.14 Bahwa Terlapor IV menjelaskan cara mengcomfert RHS seperti
berikut, data
di copy ke Apendo peserta kemudian masuk ke RHS untuk enskripsi
data
untuk menjadi RHS;
----------------------------------------------------------------------
44.15 Bahwa Terlapor IV mengakui mempunyai dua pegawai yaitu
Sagung Putu
Mariana dan Irwan Bakri yang keduanya tidak mempunya kompetensi
teknis
dan Terlapor IV mengakui hanya mempekerjakan pekerja frelance di
bidang
teknis;
--------------------------------------------------------------------------------------
44.16 Bahwa penyebab Terlapor IV gugur dalam kualifikasi tender
karena terdapat
enam dokumen yang tidak di upload yang dikarenakan
ketidaksengajaan
Terlapor IV;
-------------------------------------------------------------------------------
45. Menimbang bahwa pada tanggal 10 September 2012, Majelis
Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Saksi Kepala
LPSE Kalimantan
Timur, yang pada pokoknya Majelis Komisi memperoleh informasi
sebagai berikut
vide bukti B13):
----------------------------------------------------------------------------------
45.1 Bahwa Tugas LPSE adalah