Top Banner

of 38

DRAFT PEDOMAN KEPANITERAAN KLINIK FKUWK SBY.doc

Nov 04, 2015

Download

Documents

NiniesAditya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BUKU KEGIATAN

BUKU KEGIATAN

KEPANITERAAN KLINIK DOKTER MUDALABORATORIUM ILMU PENYAKIT SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYARSU DAERAH..........................Edisi 1/2006Nama

: .

NIM : .

Periode: s/d ..

Angkatan ke: ... tahun ...

LAB/SMF ILMU PENYAKIT SARAF

FK. UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA2006

DATA DOKTER MUDA

GRUP / No

:

NAMA

:

NIM

:

Periode

: s/d...

Angkatan ke

: Tahun.

Surabaya, ..

(.)

Tanda Tangan & Nama Terang

iiDATA AKADEMIK

Nama

:

NIM

:

Tempat/Tgl lahir:

Agama

:

Nama Orang Tua:

Alamat asal/orang tua:

.. Telp.

Alamat

:

Telepon

:

HP

:

E-mail

:

Riwayat Kepaniteraan KlinikBeri tanda X bila telah selesai Kepaniteraan Klinik

IPDFarmasi

Bedah

Forensik

OBGPsikiatri

IKAKulit & Kelamin

IKM Radiologi

MataAnestesi

THTGigi

iiiKATA PENGANTAR

NASKAH BELUM DITERIMA.

OLEH PROF Dr BUDI SANTOSO Sp.S (K)ivSAMBUTAN DEKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA.

NASKAH BELUM DITERIMA

OLEH:

DEKAN FK UWKS.

vDAFTAR ISI

Judul

i

Data Dokter Muda iiData Akademik iiiKata Pengantar..iv

Sambutan Dekan FK UnivWijaya Kusuma Surabaya. v

Daftar Isi viLafal Sumpah Dokter viiKode Etik Kedokteran Indonesia viiiJanji Dokter Muda ixI. Tujuan Pendidikan Dokter FK UWKS II.Tahap Pendidikan Profesi Dokter

III.Pendidikan Tahap Profesi di Lab. I.P. Saraf

IV.Persyaratan DM I.P. Saraf

V.Kegiatan dan Uraian Tugas DM dalam I.P. Saraf

VI. Evaluasi dan Sangsi

VII.Uraian Topik Kegiatan Ilmiah Harian

VIII.Istilah-Istilah

IX.Kegiatan Khusus

X. Buku Bacaan Wajib

Tabel Kegiatan Dokter Muda Neurologi

Tabel Status Neurologi Lengkap

Tabel Status Ringkas Poliklinik

Tabel Tugas Jaga

Tabel Morning Report (Mempresentasikan)

Tabel Morning Report (Mendengarkan)

Tabel Kegiatan Khusus

Tabel Peminjaman Buku

Tabel Data Absensi

Tabel Catatan Pelanggaran

Lampiran 1. Daftar Nama DM I.P. Saraf

Lampiran 2. Contoh Format Penulisan TUGAS BACA

Lampiran 3. Contoh Penulisan Status Ringkas

Lampiran 4. Contoh Penulisan Follow Up

Lembar Pengesahan

viLAFAL SUMPAH DOKTER

SAYA BERSUMPAH / SAYA BERJANJI

Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan

Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat

dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya

Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga

martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran

Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui

karena pekerjaan dan keilmuan saya sebagai dokter

Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan

Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar

dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh

oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan,

kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial.

Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan

dan pernyataan terima kasih yang selayaknya.

Teman sejawat akan saya perlakukan seperti saudara kandung.

Saya akan menghormati setiap hidup insani muali dari saat pembuahan

Sekalipun saya diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan

kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan

hukum perikemanusiaan

Saya ikrarkan sumpah / janji ini dengan sungguh-sungguh

dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya

Semoga Allah SWT / Tuhan yang Maha Esa memberikan

kepada saya taufik dan hidayah-Nya dalam menunaikan tugas saya.

vii

KODE ETIK KEDOKTERAN INDONESIAPasal 1Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan Sumpah Dokter

Pasal 2Seorang dokter senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran yang tertinggi.

Pasal 3Dalam melakukan profesinya seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi.

Pasal 4Perbuatan berikut dipandang bertentangan dengan etik :

a. Setiap perbuatan yang memuji diri sendiri.

b. Secara sendiri atau bersama-sama menerapkan pengetahuan, dan keterampilan kedokteran dalam segala, bentuk tanpa kebebasan profesi.

c. Menerima imbalan selain daripada yang layak sesuai jasanya, kecuali dengan keikhlasan dan atu kehendak penderita.

Pasal 5Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan makhluk insani, baik jasmani maupun rohani, hanya diberikan untuk kepentingan penderita.

Pasal 6Setiap dokter senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya.

Pasal 7 Setiap dokter hanya memberi keterangan atau pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya.

Pasal 8Dalam melakukan pekerjaannya, seorang dokter harus mengutamakan/mendahulukan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif). Serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya.

Pasal 9 Setiap dokter dalam bekerjasama dengan pejabat dibidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat harus memelihara saling pengertian sebaik-baiknya.

Pasal 10Setiap dokter senantiasa mengingat kewajibannya melindungi hidup makhluk insani.

Pasal 11Setiap dokter wajib bersikap tulus iklhas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan penderita. Dalam hal tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka ia wajib merujuk penderita kepada dokter lain yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.

Pasal 12Setiap dokter harus memberikan kebebasan kepada penderita agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat atau masalah lainnya

Pasal 13Setiap dokter harus merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang penderita, bahkan juga setelah penderita itu meninggal dunia.

Pasal 14Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagi suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang alin bersedia dan mampu memberikannya.

Pasal 15Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.

Pasal 16Setiap dokter tidak boleh mengambil alih penderita dari teman sejawat, tanpa persetujuannya.

Pasal 17Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.

Pasal 18Setiap dokter hendaklah senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tetap setia kepada cita-citanya yang luhur.

JANJI DOKTER MUDA

Saya, Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas WijayaKusuma Surabaya berjanji bahwa :

1. Saya akan menghargai kesempatan yang diberikan kepada saya untuk memulai pendidikan praktek saya di Rumah Sakit, dan ditempat- tempat lain dimana saya bertugas sebagai dokter muda.

2. Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat dan tradisi luhur pekerjaan dokter.

3. Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan.

4. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya sebagai dokter muda.

5. Dalam menunaikan kewajiban saya terhadap penderita, saya tidak akan terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, keagamaan , politik kepartaian atau kedudukan sosial.

6. Saya akan menghargai penderita sebagai manusia yang ikut menambah pengetahuan saya.

7. Saya akan memberikan kepada guru-guru/pembimbing saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya.

8. Semua tenaga paramedik akan saya hormati sebagai karyawan yang bersama-sama menunaikan tugas terhadap para penderita.

9. Teman-teman sejawat akan saya perlakukan sebagai saudara kandung.

10. Saya akan memakai dan memelihara semua alat kedokteran dengan cara yang sebaik-baiknya.

Saya ikrarkan janji ini dengan sesungguh-sungguhnya dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.

Surabaya, .........................................Yang berjanji.()

Nama Terang DM

ixTAHAP PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYAI. TUJUAN PENDIDIKAN DOKTER FK UWKSTujuan Umum.Tujuan Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya adalah mendidik mahasiswa melalui proses belajar dengan menyelesaikan suatu kurikulum, sehingga mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk melakukan profesi kedokteran dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila, yang mencakup:

1. Mengenal, merumuskan dan menyusun prioritas masalah-masalah kesehatan masyarakat sekarang dan yang akan datang, serta berusaha dan bekerja untuk menyelesaikan masalah masalah tersebut melalui perencanaan, implementasi, dan evaluasi program-program yang bersifat promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif.

2. Memecahkan masalah kesehatan penderita dengan menggunakan pengetahuan, ketrampilan klinik dan laboratorium serta observasi dan pencatatan yang baik untuk mengidentifikasi, mendiagnosis, melakukan pengobatan dan perawatan, melakukan usaha pencegahan, meminta konsultasi, mengerjakan usaha rehabilitasi masalah kesehatan penderita dengan mengingat kepada aspek jasmani mental dan sosio budayanya.

3. Memanfaatkan sebaik-baiknya sumber dan tenaga lainnya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

4. Bekerja selaku unsur pimpinan dalam suatu tim kesehatan.

Tujuan khusus bidang kemampuan.

Untuk mencapai tujuan pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya masing masing cabang ilmu diarahkan kepada 4 bidang kemampuan yaitu:

1. Tujuan Bidang kemampuan Medik.

2. Tujuan Bidang kemampuan Bedah ( umum dan khusus ).

3. Tujuan Bidang kemampuan Perilaku ( umum dan khusus ).

4. Tujuan Bidang kemampuan Kesehatan Komuniti ( umum dan khusus )

II. TAHAP PENDIDIKAN PROFESI DOKTERPendidikan Profesi Dokter adalah merupakan kelanjutan dari Pendidikan Sarjana Kedokteran. Apabila seorang mahasiswa telah menyelesaikan Pendidikan Sarjana Kedokteran, lulus yudicium Sarjana dan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran ( S.Ked), maka mahasiswa tesebut dapat melanjutkan jenjang pendidikannya dengan menempuh jenjang pendidikan Profesi Dokter. Masa Pendidikan Profesi Dokter ini disebut sebagai masa Kepaniteraan Klinik, sedang mahasiswa yang belajar disebut sebagai Dokter Muda.

Pendidikan Profesi Dokter dibagi dalam 3 ( tiga ) tahap:

1. Pra Pendidikan Dokter ( Pra-Dik).

2. Pra Kepaniteraan Klinik ( Pra-Kep).

3. Kepaniteraan Klinik.2.1 Pra Pendidikan Dokter ( Pra-Dik).

a. Maksud :

Pradik adalah suatu tahapan pendidikan dokter muda sebelum para dokter muda melaksanakan pra- kepaniteraan klinik.

b. Tujuan :

Melengkapi ilmu pengetahuan/teori pada Dokter Muda dalam rangka persiapan pelaksanaan Kepaniteraan Klinik.

2.2 Pra Kepaniteraan Klinik ( Pra-Kep).

a. Maksud :

Pra Kepaniteraan Klinik merupakan masa persiapan untuk membekali Dokter Muda dengan ketrampilan dasar yang diperlukan dalam menjalankan Kepaniteraan Klinik.

b. Tujuan:

Pra Kepaniteraan adalah melatih ketrampilan berupa tuntunan pemeriksaan penderita dengan tatacara baku pada masing masing disiplin ilmu meliputi:

1. Diagnosa fisik yang terdiri anamnesa, inspeksi,palpasi, perkusi, auskultasi.

2. Pemeriksaan laboratorium sederhana.

3. Mengetahui tindakan klinis.

4. Melengkapi status penderita.2.3 Kepaniteraan Klinik.

a. Tujuan : Kepaniteraan Klinik adalah suatu masa pendidikan yang dilaksanakan oleh

Dokter Muda melalui suatu proses belajar, sehingga memiliki pengetahuan,

ketrampilan dan sikap untuk melakukan profesi kedokteran dalam suatu sistem

pelayanan kegiatan profesi

b. Isi

: Kepaniteraan Klinik melatih para Dokter Muda untuk melakukan kegiatan

profesi kedokteran secara baik dan sistematik dalam bidang:- Pengambilan anamnesis.

- Pemeriksaan fisik.

- Pemeriksaan laboratorium rutin sederhana.

- Mengusulkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan.

- Mengisi secara lengkap status penderita.

- Menyusun diagnosa banding.

- Menegakkan diagnosa.

- Mengusulkan terapi dan penatalaksanaannya serta tindakan klinis yang diperlukan .

- Menentukan prognosa.- Menjabarkan patogenesa penyakit yang bersangkutan.

- Merencanakan rehabilitasi medik yang diperlukan.

- Sajian kasus.

- Membuat referat/makalah.

2.4. Peserta Didik

a. Peserta Didik

1) Peserta didik dalam Pendidikan Tahap Profesi Dokter adalah Sarjana Kedokteran yang telah mengucapkan Janji Dokter Muda

2) Peserta didik dalam Pendidikan Tahap Profesi Dokter disebut Dokter Muda

b. Persyaratan Peserta Didik

Calon peserta didik yang dapat mengikuti pendidikan Tahap Profesi Dokter harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Bergelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)

2) Terdaftar sebagai peserta didik di UWKS3) Memenuhi persyaratan administrasi yang berlaku di UWKS4) Memenuhi persyaratan akademis Pendidikan Tahap Profesi Dokter Fakultas Kedokteran UWKS2.5. Hak, Kewajiban, dan Tanggung Jawaba. Peserta didik selama menjalani Pendidikan Tahap Profesi berhak :

1) Memperoleh bimbingan dan asuhan sebaik-baiknya dari seluruh staf pengajar pendidikan Tahap Profesi Dokter

2) Menggunakan segala fasilitas yang disediakan di tempat pendidikan

b. Peserta didik selama menjalani Pendidikan Tahap Profesi Dokter berkewajiban :

1) Mentaati segala peraturan, norma dan hukum yang berlaku dalam kaitannya dengan profesi dokter.

2) Melaksanakan dan menjaga norma dan etika profesi dokter

3) Bekerja efektif dan efisien

4) Menjaga nama baik almamater dan instansi tempat pendidikan

5) Melaksanakan dan menjaga komunikasi yang baik dengan semua pihak yang berhubungan dengan program Pendidikan Profesi

c. Tanggung jawab Peserta didik

1) Peserta didik selama menjalani Pendidikan Tahap Profesi Dokter bertanggung jawab atas segala kegiatan yang dilakukan menurut peraturan dan hukum yang berlaku

2) Tanggung jawab medis tehnis peserta didik ada pada dosen pembimbingnya.

III. PENDIDIKAN TAHAP PROFESI DOKTER DI LABORATORIUM ILMU PENYAKIT SARAF 3.1. Tujuan UmumMempersiapkan setiap Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran UWKS mempunyai kemampuan dalam penguasaan Ilmu Penyakit Saraf sesuai kompetensi sebagai Dokter Umum.

3.2. Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan Pendidikan Tahap Profesi Dokter (PTPD) di Bagian Ilmu Penyakit Saraf Rumah Sakit di daerah, Sarjana Kedokteran mempunyai kemampuan :

3.2.1. Melakukan Pemeriksaan Neurologi Praktis sesuai kompetensi Dokter Umum

3.2.2. Melakukan tatalaksana penyakit saraf, terutama penyakit saraf yang banyak terdapat di Indonesia

a. Mendiagnosis (Dx Klinis, Topis, Etiologi) penyakit saraf terutama yang banyak ditemui di Indonesia.

b. Melakukan terapi medikamentosa, diet dan supportif.

c. Mengidentifikasi dan melakukan tatalaksana penyakit saraf gawat darurat.

d. Melakukan rujukan kasus penyakit saraf yang tidak dapat dikelola sendiri.

3.2.3. Mampu membuat karya tulis ilmiah ringkas tentang penyakit saraf.

3.2.4. Mampu melakukan presentasi dan diskusi tentang kasus kasus penyakit saraf.

3.2.5. Mampu melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) terhadap pasien secara individu maupun kelompok.

3.2.6. Mampu mengevaluasi jurnal dan menyajikan article review dalam bidang ilmu penyakit saraf.

3.2.7. Mampu bekerjasama dalam tim dengan petugas paramedis, non medis dan petugas lain dalam melakukan pelayanan kepada pasien/masyarakat.

3.2.8. Mampu mengembangkan diri dalam memecahkan masalah di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

3.2.9. Menerapkan Kode Etik Kedokteran dalam penanganan penderita penyakit saraf

3.3. Masa Pendidikan

Masa pendidikan tahap Profesi Dokter di Ilmu Penyakit Saraf sekurang-kurangnya 5 minggu.

IV. PERSYARATAN DM ILMU PENYAKIT SARAF :

4.1. Umum :

1. Lulus pendidikan Sarjana Kedokteran.

2. Telah melewati masa pra Kepaniteraan Klinik .3. Telah mengikrarkan Janji Dokter Muda Fakultas Kedokteran UWKS 4. Ada surat pengantar dari Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran UWKS /Ketua Jurusan Ilmu Kedokteran Klinik Fakultas Kedokteran UWKS.4.2. Khusus :

1. Telah memenuhi persyaratan administrasi :

Mempunyai Buku Kegiatan Kepaniteraan Dokter Muda

Menyerahkan pas foto ukuran 3 x 3 cm berwarna 3 lembar, dikumpulkan hari Sabtu Minggu I .2. Bila merencanakan memberi tali asih ke Bagian Neurologi diharapkan berupa buku, jenis buku ditanyakan ke dokter neurologi. Bila terlalu mahal, bisa menyerahkan dalam bentuk uang yang akan digabungkan dengan kelompok DM periode sebelumnya.3. Mematuhi jam kerja (sesuai jam kerja RSU setempat)

a. Jam hari kerja

: 07.00 14.00

b. DM Jaga

: 14.00 07.00

c. Hari Libur DM Jaga: 07.00 07.00 hari berikutnya

4. Selama Kepaniteraan Klinik di bagian Neurologi DM wajib memakai/membawa :

a. Jas Laboratorium Putih, panjang dipakai dengan sopan

b. Papan nama DM

c. Stetoskop, lampu senter, reflek hamer, jarum dan bulu kuas, alat tulisV. KEGIATAN DAN URAIAN TUGAS DM DALAM PTPD ILMU PENYAKIT SARAF

5.1. Tugas DM Ruang Neurologi

1. 07.00 08.00 : - Follow Up (Ditulis di Status neurologi DM )

- Membuat status ringkas untuk pasien baru

2. 08.00 08.30 : - Morning Report, konfirmasi ke dokter pembimbing tentang tugas keesokan harinya (responsi, pengayaan, ujian, MR dll)

3. 08.30 13.30 :- Mengikuti visite

- Membuat status lengkap di status Neurologi DM.

- Menyempurnakan follow up

5.2. DM JAGA

Tugas persiapan sebagai DM Jaga :

1. Mencatat jumlah dan identitas pasien neurologi di setiap Ruang IRNA dan mencatat pasien gawat di Buku Laporan Jaga.

2. Jam 12.00 melihat Daftar Dokter Jaga dan DM Jaga yang tertempel di Ruang DM, Ruang Dokter

3. Lapor dokter konsultan/dr Jaga IRD , tindakan selanjutnya tergantung hasi konsultasi.Tugas DM Jaga Ruang :

1. Bila ada pasien baru, mengisi status baru dan membuat status ringkas di buku jaga.2. Membuat status neurologi ringkas pada OHP untuk morning report.

3. Yang ditulis pada buku jaga adalah pasien baru, pulang, meninggal, konsul, dan pasien complain.

4. Jenis pasien yang memerlukan perhatian khusus

1) Pasien Baru MRS

2) Pasien Lama (sudah beberapa hari MRS) yang complain

3) Pasien Gawat (Baru atau Lama)

4) Pasien Konsul dari Bagian Lain

5.3. DM POLI :

Tugas1. Selesai Morning Report, DM Poli wajib berangkat ke poli

2. DM minta pasien baru dan/atau pasien lama

3. DM melakukan pemeriksaan, menulis hasilnya, menulis usul terapi di Status Poli

4. DM mendampingi pasien ketika dokter mengkonfirmasi pemeriksaan

5. DM membantu menulis resep

6. DM mencatat Dx di buku kegiatan-minta tanda tangan dokter

5.4. TUGAS KETUA DAN WAKIL DM NEUROLOGI

1. Ketua dan wakil mengupayakan agar tugas di Ruangan dan poliklinik berjalan lancar.

2. Mengkoordinir anggota dan mengumpulkan pas foto (paling lambat Sabtu minggu I), data pribadi anggota (sesuai formulir yang tersedia)

3. Pada hari Sabtu (Minggu terakhir) :

Meminta TTD TU pada lembar data absensi (tentang kehadiran : lengkap, absen atau ijin beberapa hari)

Meminta TTD Bebas Peminjaman Buku Perpustakaan dari Petugas

Setelah semua lengkap, Ketua/Wakil Ketua secara kolektif meminta TTD kepada Koordinator DM dan Kepala Bagian.

CATATAN : Buku kegiatan dikumpulkan dan dapat diambil setelah yudisium.5.5. LAIN-LAIN1. Setiap follow up, DM wajib : mengukur Tensi atau menulisnya di whiteboard pasien : Tgl, Jam, Tensi, dan NamaDM.

2. Semua yang ditulis di Status Lengkap, Status Ringkas dan lembar Follow Up adalah KONDISI PASIEN PADA SAAT DIPERIKSA (bukan hasil pemeriksaan DM lain/Dm yang lalu). Apabila pasien telah dirawat beberapa hari, kondisi pada saat pasien mulai MRS / sebelum diperiksa dapat dimasukkan di dalam anamnesa

3. Pada saat tugas jaga, apabila ada pasien complain atau mengalami perubahan kondisi (terutama kondisi gawat), harus ditulis dibalik lembar status lengkap/status cetak.VI. EVALUASI DAN SANGSI

6.1. EVALUASIa. Evaluasi terhadap peserta didik Pendidikan Tahap Profesi Dokter meliputi domain kognitif, afektif, dan psikomotor serta disiplin, norma dan etika kedokteranyang berlaku.

b. Evaluasi dilaksanakan pada akhir masa kepaniteraan klinik.

c. Evaluasi selama masa Kepaniteraan Klinik di suatu laboratorium, dilaksanakan oleh Kepala SMF yang bersangkutan beserta staf pengajar yang berwenang untuk itu.

d. Nilai akhir Kepaniteraan Klinik merupakan fungsi dari seluruh hasil evaluasi selama menjalani masa Kepaniteraan Klinik, dan dinyatakan dalam nilai huruf :HURUFANGKAKELULUSANPREDIKATKETERANGAN

A> 75,00LULUSISTIMEWA-

AB70 74,99LULUSAMAT BAIK-

B65 69.99LULUSBAIK-

BC60 64.99LULUSCUKUP-

C55 59.99TIDAK LULUSKURANGMengulang ujian saja

D40 54.99TIDAK LULUSKURANG SEKALIMengulang Kepaniteraan

E0 39.99TIDAK LULUSTIDAK BERPREDIKATMengulang Kepaniteraan

6.2.EVALUASI DOMAIN KOGNITIF

a. Evaluasi Sumatif (nilai yang diperoleh setiap DM)No.KegiatanMinggu

IIIIIIIVVVI

1.Test Pemeriksaan

2.Pendalaman = Responsi

3.Pengayaan = Tugas Baca

4.Ujian

5.Post Test

Catatan: Bila masa kepaniteraan klinik selama 6 minggu , maka ujian dan post test/ujian tertulis dapat dilakukan pada minggu ke VIb. Nilai Akhir (NA) = R + P + (2 x U) + PEM + POT

5

KeteranganPEM: Test Pemeriksaan

POT: Post Test

R: Responsi

P: Pengayaan (Tugas Baca)

U: Ujian

c. Evaluasi Formatifa. Penyajian Morning Report.

b. Kehadiran/Absensi

c. Aktifitas tugas harian

d. Pengumpulan tugas-tugas Hasil Diskusi

Dokter muda yang dinyatakan tidak lulus ujian dapat menempuh separuh masa kepaniteraan klinik serta ujian ulangan sesuai jadwal yang ditentukan oleh SMF yang bersangkutan dan tidak sedang menjalankan kepaniteraan klinik di SMF lain, masa kepaniteraan klinik tambahan tersebut diatur oleh SMF yang bersangkutan. Pengumuman lulus atau tidak lulus ujian ditentukan oleh masing masing SMF setelah ujian atau pada waktu judicium. Hal-hal lain mengenai ujian ulangan diatur sesuai dengan buku pedoman Program Pendidikan Profesi Dokter FK UWK Surabaya.6.3 SANGSI :a. Seorang mahasiswa dilarang mengikuti/meneruskan kepaniteraan apabila :

Tidak hadir pada awal kepaniteraan 3 hari pertama.

Tidak hadir 2 hari atau lebih tanpa alasan yang sah

Tidak hadir 6 hari atau lebih dengan alasan yang sah

b. DM yang tidak hadir memberitahukan kepada Kordik (melalui telepon/surat) dan menyerahkan surat kepada Kepala SMF maksimal hari ke-2 sejak yang bersangkutan tidak hadir.

c. Apabila hari ke-2 (sejak mahasiswa tidak hadir) tidak ada telepon, surat atau pemberitahuan lain ke Kepala SMF dianggap tidak hadir tanpa alasan yang sah.

d. Tidak hadir pada salah satu acara/kegiatan yang diadakan laboratorium/bagian wajib mengganti sesuai dengan ketentuan yang berlaku di laboratorium.

e. Bentuk sangsi diatur oleh Kepala SMF Ilmu Penyakit Saraf dan staf pengajar dengan memperhatikan Buku Pedoman FK UWKS.

6.4. ALASAN TIDAK HADIR

Alasan sah untuk tidak hadir kepaniteraan ialah :

1) Sakit dibuktikan dengan surat keterangan dokter RSU setempat.

2) Kematian orang tua, saudara, suami, istri atau anak kandung

3) Melahirkan anak

4) Tugas yang diberikan oleh pimpinan Universitas/Fakultas.

5) Mendapatkan ijin cuti yang disetujui oleh Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.VII. URAIAN TOPIK KEGIATAN ILMIAH HARIAN

Bahan diskusi.1. Pengantar.

2. Neuroanatomi / neurofisiologi.

3. Pemeriksaan klinik neurologi.

4. Gangguan Pembuluh Darah Otak.

5. Radang Susunan Saraf Pusat.

6. Epilepsi.

7. Trauma Susunan Saraf Tepi.

8. Gangguan Susunan Saraf Tepi.

9. Tumor Susunan Saraf.

10. Gangguan Medulla Spinalis.

11. Retardasi Mental.

12. Cerebral Palsy.

13. Gangguan Extra Piramidal.

14. Nyeri Kepala.

15. Low Back Pain.

16. Myopathia.

17. Vertigo.

18. Gangguan Bicara.

19. Koma.

20. Rehabilitasi.

Jadwal dan topik sewaktu waktu dapat berubah sesuai kebutuhan.VIII. ISTILAH-ISTILAH8.1 PENGAYAAN : Pengayaan bisa berupa tugas menulis ringkas atau presentasi Jurnal.

Tugas pengayaan harus disusun oleh DM sendiri., dapat dilakukan berkelompok 1 3 orang tergantung SMF di RS setempat masing masing, dan dikumpulkan ke sekretariat pendidikan di rumah sakit setempat.Tidak diperkenankan mengumpulkan artikel orang lain atau artikel Bahasa Inggris buatan orang lain Contoh Tugas baca lihat Lampiran 3ISI :

1) Definisi

2) Epidemiologi

3) Patofisiologi

4) Etiologi

5) Sign dan symptom

6) Manajemen.a. Diagnosa

b. Terapi umum

c. Terapi spesifik

7) Referensi

8.2 MORNING REPORT

1) Morning Report membahas :

2 kasus Rawat Inap oleh DM jaga

1 atau 2 kasus Poli oleh DM Poli

2) DM membuat laporan kasus baru atau kematian atau kasus gawat atau kasus poli.

3) DM jaga (yang sedang tidak presentasi) mencatat kesimpulan (hal-hal penting hasil MR) dalam buku Laporan Jaga.

4) DM minta tanda tangan dokter jaga pada kolom Morning Report di Buku Kegiatan.

8.3. REKAM MEDIK = STATUS

Beberapa jenis Rekam Medik untuk 1 pasien :

1) STATUS LENGKAP = STATUS CETAKAN adalah status yang tersedia dalam bentuk cetakan.

Status Ringkas :a. Adalah Status yang ditulis oleh DM pada buku jaga.

b. Dibuat untuk pasien yang pertama kali dirawat/diperiksa oleh Dokter Muda ybs. (tidak selalu pasien baru, bisa pasien lama tetapi DM ybs baru pertama kali memeriksa)2) Follow Up

Follow Up yang dibuat oleh DM dikumpulkan di dalam map untuk bahan pendalaman.STATUS RINGKAS BERISI :

I.Nama pasien:

Umur

:

Nama DM:

MRS Tanggal:

Dosen

:

Jam:

Hari

:

Dx saat MRS:

Tanggal:

II.Data Subyektif (Anamnesa)

III.Data Obyektif (Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan Neurologi)

IV.Kesimpulan sementara

Diagnosa Klinis, Topis, Etiologis (Hipotesa), Diagnosa Kerja,

Diagnosa Banding

Diagnosa Sekunder

V. Rencana Diagnosa

VI.Evaluasi / Follow Up

VII.Hasil Akhir

Contoh lihat Lampiran 4.

IX. KEGIATAN KHUSUS :

EMG, EEG, TCD :

Semua DM wajib melihat kegiatan EMG, EEG, TCD bila tidak ada tugas ruangan, konsul atau jaga. ( tergantung ada atau tidaknya fasilitas dirumah sakit setempat) DM Poli sesudah jam 08.30 harus ke Poliklinik

Bila Morning Report belum selesai, DM Poli harus meminta ijin ke Dosen Pembimbing Morning Report.

-Meminta tanda tangan dokter/dosen pembimbing pada buku kegiatan DM

LUMBAL PUNGSI (LP) :

Bila ada LP semua DM Ruangan wajib mengikuti

Melakukan pemeriksaan LCS sendiri (Lab. Sederhana)

Meminta Surat Persetujuan LP dari keluarga pasien (Inform Consent) dengan menerangkan LP, indikasi LP, komplikasi LP.

Meminta tanda tangan Dokter Pembimbing pada Buku Kegiatan DM setelah LP selesai, LP yang gagal ditanda-tandai, tetapi ditulis Gagal

X. BUKU BACAAN WAJIB :

10.1. BUKU WAJIB :

Manual Neurologic Therapeutics, Ed.5, Martin A. Samuel, New York, 1995

10.2. ANJURAN :

1. Neurologi Dasar :

Correlative Neuroanatomy & Functional Neurology : JG Chusid.

2. Pemeriksaan Neurologi :

- Neurologi Klinik, Pemeriksaan fisik dan Mental: Lumbantobing.

- Pemeriksaan klinik Neurologik dalam praktek: T. Juwono.

- Pictorial Manual of Neurologic Test : Van Allen

3. Neurologi Klinis :

- Medical Neurology : Gilroy / Meyer

- Manual of Neurologic Therapeutic : Martin Samuel

- Neurologi Klinis dalam praktek umum : Priguna Sidharta - Kapita Selekta Neurologi : Harsono. - Bahan ajar Neurologi Klinis : Harsono.KEGIATAN DOKTER MUDA NEUROLOGI

No.KegiatanTanggalTTD Dosen Pembimbing

1.Pre Test

2.Post Test/Ujian tertulis

3.Test Pemeriksaan

4.Pengayaan/Tugas Baca

5.Responsi

6.Ujian

Catatan: Tanda tangan / Paraf Dokter/dosen pembimbing harus diminta langsung setelah selesai melaksanakan kegiatan.

STATUS NEUROLOGI LENGKAP RAWAT INAPNo.TglNo.RegKasus / DXDR/PPDSTTD

STATUS RINGKAS POLIKLINIK

No.TglNo.RegKasus / DXDRTTD

TUGAS JAGA

No.TglNo.RegKasus / DXDRTTD

MORNING REPORT (Mempresentasikan)

No.TglNo.RegKasus / DXDRTTD

MORNING REPORT (Mendengarkan)

No.TglNo.RegKasus / DXDRTTD

KEGIATAN KHUSUS :

Lumbal Pungsi / EMG / EEG / TCD

No.TglNo.RegAcaraKasus / DXDRTTD

Keterangan :

LP DM cukup melihat sendiri minimal 1 x

Untuk CT Scan/EMG/EEG cukup melihatCATATAN PEMINJAMAN BUKU PERPUSTAKAAN :

No.Judul Tgl. PinjamParafTgl. KembaliParaf

DATA ABSENSI DM

No.AlasanJumlahLunas tgl.TTD dr

1.Sakit

2.Ijin

3.Tanpa Ijin

4.Terlambat

CATATAN PELANGGARAN :

MingguJenis PelanggaranSangsiTTD dr

I

II

III

IV

V

VI

Catatan :

Tiap hari SABTU DM meminta tanda tangan dokter/dosen Pembimbing. Lampiran 1. DAFTAR NAMA DM I.P. SARAF

PERIODE :

No.NRPN A M A

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Lampiran 2:

Contoh Format Penulisan TUGAS BACA

TUGAS BACA/TUGAS PENGAYAAN

KEPANITERAAN KLINIK MADYA

BAGIAN NEUROLOGI FK. UWK SurabayaJUDUL

: STATUS EPILEPTIKUS

TANGGAL

:

NAMA DM

:

KKM PERIODE:

DOSEN

:

DEFINISI

Status epileptikus adalah keadaan dimana didapatkan serangan epilepsy yang berlangsung selama 30 menit atau lebih atau dengan pengertian lain dideskripsikan sebagai suatu kondisi dua atau lebih serangan dimana diantara serangan kesadaran pasien tidak pulih seperti saat tidak serangan. Ada banyak jenis status epileptikus, tetapi klasifikasinya masih kontroversial. Klasifikasi status epileptikus tergantung pada manifestasi klinik yang dipengaruhi oleh usia, tipe kejang, penyakit penyebab dan patofisiologi yang mendasarinya. Klasifikasi ini penting untuk manajemen kondisi ini karena manajemen yeng efektif tergantung kepada tipe status epilepsinya.

Pembagian ini ada beberapa versi. Salah satu versi yang penting adalah pembagian status epilepsy menjadi status epilepsi umum (general) dan status epilepsi parsial.

EPIDEMIOLOGI

Dari studi epidemiologi didapatkan 69 % episode yang terjadi pada usia dewasa, 64 % episode pada anak-anak adalah epilepsi dengan onset parsial, diikuti dengan secondary generalized status epileptikus pada 43 % dewasa dan 36 % pada anak-anak. Insiden status epileptikus terdistribusi secara bimodal, yaitu lebih sering terjadi pada tahun pertama kehidupan dan pada usia lebih dari 60 tahun. Pada usia lebih dari 60 tahun, insiden status epileptikus sebanyak 86 per 100.000 penduduk.

MORTALITAS/MORBIDITAS

Angka mortalitas dari status epileptikus (didefinisikan sebagai kematian dalam waktu 30 hari status epileptikus) adalah sekitar 22 %. Determinan primer mortalitas pada pasien status epileptikus adalah; lamanya serangan, usia onset dan etiologi. Pada kasus yang non fatal, status epileptikus berhubungan dengan morbiditas yang signifikan, antara lain penurunan kognitif.

PATOFISIOLOGI

Perubahan fisiologik yang signifikan menyertai Generalized Convulsive Status Epileptikus (GCSE). Beberapa perubahan sistemik ini akibat dari perubahan otonomik yang terjadi selama status epileptikus, meliputi takhikardi, aritmia, hipertensi, dilatasi pupil dan hipertermia akibat pelepasan katekholamin yang massif. Perubahan sistemik yang memerlukan interfensi medis meliputi : hipoksia, hiperkapnea, hipoglikemia, asidosis metabolic dan gangguan elektrolit yang lain.

ETIOLOGI

Penyebab status epileptikus antara lain :

Toksik atau metabolic yang mungkin menyebabkan kerusakan struktur korteks, antara lain : stroke, hipoksia, tumor, perdarahan subarakhnoid, trauma, abnormalitas elektrolit (hiponatremia, hiperkapnea, hipoglikemia, hepatic ensefalopati), toksikologi (kokain, teofilin, isoniazid, reaksi putus alkohol), infeksi (meningitis, abses otak ensefalitis)

MANIFESTASI KLINIK

Anamnesa :

Riwayat epilepsi sering didapatkan

Riwayat neoplasma CNS atau sistemik, infeksi, gangguan metabolik, toksik, alkoholis.

Riwayat trauma

Pemeriksaan fisik :

Penurunan kesadaran

Pada kasus yang jarang, status epilepsi mungkin berupa kejang tonik yang persisten.

Kejang psikogenik mungkin sulit dibedakan dengan GSCE.

Cedera yang berhubungan mungkin didapatkan pada pasien kejang, misalnya laserasi lidah, dislokasi bahu, trauma kepala, dan trauma wajah.

Pemeriksaan Tambahan :

Pemeriksaan laboratorium :

Gula darah

Pemeriksaan elektrolit terutama natrium

Pemeriksaan toksikologi

Pemeriksaan Analisa Gas Darah

- CT scan, MRI, foto roentgen dada.

- Elektroencefalografi

- Pungsi Lumbal bila dicurigai infeksi SSP

PENATALAKSANAAN

Umum

Jaga jalan nafas

Oksigen

Infus : 5 %, dekstrosa/ 0,9 NaCl

Diperhatikan tanda-tanda vital

Spesifik

Diazepam 5 mg IV, setelah 2 menit ditambah 5 mg lagi

Phenitoin : loading dose : 15 mg/kg IV pelan, 50 mg/menit dalam normal salin. Maintenance : 500 mg/hari IV atau oral

Jika dalam 30 menit masih kejang ditambah fenobarbital 200-300 mg IV

Fenobarbital 120 mg im tiap 4 jam dan 500 mg fenitoin iv perhari harus diberikan sampai pemberian oral bisa dimulai.

PROGNOSIS

Beberapa faktor yang menyebabkan relaps setelah penghentian obat :

Epilepsi yang berhubungan dengan kerusakan otak yang sudah diketahui

Onset infantile

Penghentian obat harus secara perlahan-lahan. Dalam 2 tahun setelah penghentian obat, 50 % pasien akan mengalami serangan ulangan.

SUMBER : 1. Management of Status Epilepticus, http://www.aarp.org/afp/2003080/469.html2. Status Epilepticus, http://www.emedicine.com/emerg/topic554.htm3. Kenneth W. Lindsay, Neurology and Neurosurgery Illustrated, tahun 1993

4. Simon D. Shorvon, Handbook of Epilepsy Treatment, Tahun 2000

Penyusun

Dikoreksi oleh

(..)

(..)

Lampiran 3.

Contoh penulisan STATUS RINGKAS

DM Pelapor

: .

Dosen Pembimbing

: .

Tanggal Laporan

: .

CASE PRESENTATION

SCIENTIFIC CLINCAL APPROACH

(Contoh Status Ringkas)

Identitas pasien

: Ny. E / Perempuan / 45 th / 403549

MRS / Ruang

: 17 Februari 2004 / 22

I. RINGKASAN DATA MASUK

Tanggal

: 17-02-2004

Jam kejadian

:

Jam datang

:

Identitas

: Ny. S, 48 th

S = SUBYEKTIF (ANAMNESA)

Ku (Keluhan Utama) : Penurunan kesadaran

Ax (Ax khusus) : 2 jam sebelum MRS, saat pasien sedang menunggu anaknya melahirkan tiba-tiba mengeluh sakit kepala hebat, disertai muntah menyemprot kemudian penderita langsung tidak sadar.

RPD (Riwayat Penyakit Dahulu) : tidak pernah dirawat di RS sebelumnya.

Riwayat pola makan + life style : sering makan berlemak + kurang aktifitas, merokok (-), suka makan asin, sering minum kopi.

O = OBYEKTIF (PEMERIKSAAN FISIK)

Status Interna : KU stupor

T : 210/100, N : 88, RR : 18x/mnt, T ax : 36,7 C

Kepala : an -/-

ict : -/-

Thorax : Cor : ictus invisible, HR : 88x/I

Pulmo : ves / ves

rh - -

wh - -

- -

- -

- - - -

Abdomen : Flat, supel, BU (+) N, Met (-)

Hepar lien :ttb

Ektremitas : tangan dan kaki kanan tampak lemas

Status Neurologi :

GCS : 224, F.Luhur : s.d.e

MS : kaku kuduk (-), Kernig (-), Brudzinky I / II : -/-

N. Cranialis :

N.III : pupil anisokor 3 mm /5mm, RC +/-

N. VII: kesan parese N.VII (D) tipe UMN

Motorik : kesan lateralisasi D, Sensorik : s.d.e

RF + +

RP + -

++ + -

Test lengan jatuh : D > S

Test tungkai jatuh : D > S

A = ANALISA (Kesimpulan sementara = Hipotesa)

Dx Klinik (Diagnosa Klinik) : Hemiparese (D) UMN Akut + Penurunan kesadaran akut

Dx Topis : sub cortex (S)

Dx Hipotesa : CVA ICH luas DD : CVA trombosis

Dx Sekunder : Hipertensi

P/I = RENCANA / PELAKSANAAN

Planning Tx (Terapi) :

Planning Dx :

O2 2 l / mnt

Penyakit primer : CT Scan

NGT, kateter

Penyakit sekunder :

IVFD NS 30 tts/mnt

- Laboratorium : DL, gula darah,

Piracetam 3 gr (IV)

Kolesterol, trigliserida, Asam urat

Cimetidine 200 mg

- EKG

Anti hipertensi

- Foto thorax, CT Scan

Captopril : 3 x 25 mg

PLANNING MONITORING / EVALUASI :

a) Hasil Diagnosis : Lihat hasil pemeriksaan penunjang

b) Hasil Terapi : Lihat hasil penyembuhan

Indikator SubyektifIndikator Obyektif

Keluhan : Sakit kepala, muntah, kemampuan berbicara, kemampuan menggerakkan anggota badan

Keluhan lain : panas, sesak VS : GCS, tensi, nadi, respirasi, temperatur

Kesadaran, Bicara

N. Cranialis :

N. III : ukuran pupil,

reflek cahaya

N. VII : ada / tidaknya

perbaikan

- Gerak motoris, sensoris fungsi luhur

c) Hasil Komunikasi (KIE)

Indikator : Mengerti, mau bekerja sama, puas

EIR = Evaluasi Hasil Akhir (Follow Up)

Hasil DiagnosaHasil TerapiHasil KIE

I. Stroke ICH

II. Hipertensi

Hiperkolesterol

III. Komplikasi

IV. Kesadaran ?Perbaikan ?

Terkontrol ?

Terkontrol ?Mengerti

Kerjasama

Puas

Lampiran 4. Contoh penulisan FOLLOW UP

II. EVALUATION / FOLLOW UPEvaluasi Hasil Diagnosis, Hasil Terapi, Hasil Komunikasi, Adakah komplikasi / kematian ?

TanggalIndikatorA = Analisa HasilP = Planning (Rencana lanjutan)

SO

Hari ke 2

18-02-2001Sakit kepala

Muntah (-)

Kekuatan otot tetap

Panas (-)

Sesak (-)

Kejang (-)

BAB : N

BAK : Jernih (+)Status Interna :

T : 140/70 N : 80 x/mTemp: ax : 36,7 C , RR : 18 x/m

Cor/pulmo : dbn

Status Neurologis :

GCS : 4 x 6 tjd perbaikan

Bicara (-)

N.III : Midriasis OS

N.IV : parese N VIII D UMN

M: 0 ! 5

0 ! 5

Laboratorium :

DL : Hb/leuko/PCV/trombo

13,6/7100/40,8/31.000

GDP : 126 GD2 PP : 159Kolesterol : 184

Trigliserida : 153

Asam urat : 4,6

EKG : LVH

Foto thorax : LVH

CT Scan : ICH (+)A. Hasil Diagnosa

I. Stroke ICH

II. Hipertensi

Hiperkolesterol

III. Komplikasi (-)

IV. Kematian (-)

B. Hasil Terapi

I. Stroke ICH dgn

perbaikan

II. Hipertensi

terkontrol

Hiperkolesterol

belum

terkontrol

C. Hasil Komunikasi

Penderita mengerti,

Penderita puas A. Rencana

Diagnosa

I. (-) karena sudah

pasti

II. Kontrol lipid 1

minggu lagi

B. Rencana Terapi

I. Teruskan terapi

ICH

II. Teruskan terapi

Hipertensi

Tambah

Simvastatin 10 mg

1 x 1

C. Rencana Komunikasi

I. (-)

II. (-)

Terangkan tentang hiperkolesterol

SUMBER : 1. Buku Kegiatan Kepaniteraan Klinik Madya Lab I.P. Saraf FK Universitas Brawijaya/RSU Dr

Saiful Anwar Malang.

2. Buku Pedoman Kepaniteraan Klinik Dokter Muda Lab/SMF I.P.Saraf FK Unair/RSU Dr

Soetomo Surabaya.

3. Pedoman Kegiatan Mahasiswa Kepaniteraan Umum di Lab I.P Saraf FK Undip/RS Dr Kariadi

Semarang.

4. Buku Pedoman Program Pendidikan Profesi Dokter FK Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

LEMBAR PENGESAHAN.

Koordinator Pelaksanaan

Kepaniteraan Klinik

Ilmu Penyakit Saraf

FK UWK Surabaya/RSU Daerah.

Dr. ..

NIP.

Disetujui;

Laboratorium / SMF Ilmu Penyakit Saraf

FK UWK Surabaya

Kepala,

Dr

NIP.

PROFIL DOSEN PEMBIMBING NEUROLOGI.

LIHAT CURICULUM VITAE.

DAFTAR PESERTA PENYUSUN PEDOMAN KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI

FK UWK SBY RUMAH SAKIT DAERAH.

1.2.

3.

4.

5.

6.

dstnya

Buku ini harap disimpan baik-baik karena beberapa pusat studi lanjutan

(S2, S3 dll) meminta data kegiatan selama Masa Kepaniteraan

Pas foto

Berwarna

3 x 3